Upload
others
View
39
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN BLOG KONDISI GEOLOGI
INDONESIA DAN LETAK INDONESIA BERBASIS E-LEARNING DI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SURAKARTA
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I
Jurusan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
DWI AJI SASMITA
A610140005
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN BLOG KONDISI GEOLOGI
INDONESIA DAN LETAK INDONESIA BERBASIS E-LEARNING DI
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 SURAKARTA.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk 1) Mengetahui hasil belajar siswa menggunakan
media blog berbasis e-learning dan 2) menganalisis efektifitas media blog
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan menggunakan desain pretest-posttest control group. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket berupa tes hasil belajar. Sebelum
dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji
normalitas. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Penggunan media blog berbasis
e-learning mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didasarkan pada nilai
rata-rata pengetahuan pretest lebih rendah sebesar 51,78 dibandingkan dengan
nilai rata-rata posttest sebesar 78,43 , terjadi peningkatan nilai pengetahuan
pretest dan posttest kelas eksperimen dengan selisih sebesar 26,65 atau 51% lebih
tinggi. 2) Analisis penggunaan media blog berbasis E-Learning lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kondisi geologi Indonesia
dan letak Indonesisa kelas VII di MTS Negeri 1 Surakarta. Hal ini dapat dilihat
melalui perhitungan persentase kenaikan nilai rata-rata pada hasil pretest dan
posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat perbedaan. Pada kelas
kontrol memiliki persentase kenaikan nilai hasil belajar siswa sebesar 26% yaitu
dari rata-rata nilai pretest 57,18 menjadi 71,87 pada rata-rata nilai posttest-nya.
Sedangkan pada kelas eksperimen memiliki presentase kenaikan nilai sebesar
51% yaitu dari rata-rata nilai pretest 51,78 menjadi 78,43 pada rata-rata nilai
posttest-nya. Melalui perhitungan presentase nilai rata-rata pada kelas kontrol dan
eksperimen terdapat perbandingan nilai sebesar 25% lebih besar kelas
eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media blog berbasis
e-learning efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa pada materi kondisi
geologi Indonesia dan letak Indonesia kelas VII di MTS Negeri 1 Surakarta.
Kata kunci : media belajar, hasil belajar, blog pembelajaran, IPS
ABSTRACT
This research was conducted to 1) determine student learning outcomes using e-
learning-based blog media and 2) analyze the effectiveness of learning blog media
on student learning outcomes. This research is an experimental study using a
pretest-posttest control group design. The data collection technique used a
questionnaire in the form of a learning outcome test. Before the analysis is carried
out, first the validity test, reliability test and normality test are carried out. The
results of this study indicate 1) The use of e-learning-based blog media can
improve student learning outcomes. This is based on the lower pretest average
knowledge score of 51.78 compared to the posttest average score of 78.43, an
increase in the pretest and posttest knowledge scores of the experimental class
with a difference of 26.65 or 51% higher. 2) Analysis of the use of blog media
based on E-Learning is more effective in improving student learning outcomes on
the material on the geological conditions of Indonesia and the location of
Indonesia class VII in MTS Negeri 1 Surakarta. This can be seen through the
calculation of the percentage increase in the average value of the pretest and
posttest results in the control class and the experimental class. The control class
has a percentage increase in the value of student learning outcomes by 26%,
namely from the average pretest score of 57.18 to 71.87 in the average posttest
score. Whereas the experimental class had a percentage increase in value of 51%,
from the average pretest value of 51.78 to 78.43 on the average posttest score.
Through the calculation of the percentage average value in the control and
experimental class, there is a comparison of the value of 25% greater in the
experimental class. So it can be concluded that the use of e-learning-based blog
media is effective in increasing students' knowledge of the material on the
geological conditions of Indonesia and the location of class VII Indonesia in MTS
Negeri 1 Surakarta.
Keywords: learning media, learning outcomes, learning blog, social studies
1. PENDAHULUAN
Pandemi Coronavirus Disesase (COVID-19) di dunia khususnya di Indonesia
menyebabkan proses kegiatan belajar mengajar secara konvensional menjadi
terganggu. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah
memberikan intruksi sesuai dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus
Disesase (COVID-19). Seiring dengan keputusan tersebut segala aktifitas
masyarakat yang berkaitan dengan sekumpulan orang diliburkan termasuk
sekolah. Pembelajaran dilakukan secara daring sesuai peraturan pemerintah.
Menurut Arifa (2020), kebijakan belajar dirumah dilaksanakan dengan tetap
melibatkan pendidik dan peserta didik melalui pembelajaran jarak jauh. Namun
pembelajaran jarak jauh memiliki kendala dan kesulitan tersendiri, keterbatasan
dalam proses belajar di rumah yang menyebabkan para murid menjadi kewalahan
dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh para guru (Nahda, 2020).
Sedangkan menurut Listyarti (2020), Sejak 16 Maret sampai 9 April 2020, Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima sekitar 213 pengaduan mengenai
pembelajaran jarak jauh dari orang tua maupun siswa. Pengaduan tersebut
berkaitan dengan penugasan yang terlalu berat dengan waktu yang sangat singkat,
siswa cenderung bosan dengan metode pembelajaran saat ini selama pandemi
yang hanya merangkum, menyalin buku, keterbatasan kuota untuk pembelajaran
daring, serta sebagian siswa tidak memiliki gadget pribadi sehingga mengalami
kesulitan saat melakukan ujian daring.
Penggunaan teknologi mobile mempunyai peran besar dalam lembaga
pendidikan, termasuk didalamnya adalah pencapaian pembelajaran jarak jauh
(Korucu & Alkan, 2011). Perkembangan teknologi merupakan sebuah trend yang
tidak dapat dibendung dan terbendung lagi. Era globalisasi telah mengantar
perkembangan di berbagai aspek kehidupan manusia (Ahmad, 2020). Sedangkan
menurut Ariani (2019), dengan adannya kemajuan teknologi memungkinkan
untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif yang menarik dan
menyenangkan saat kegiatan belajar mengajar. Teknologi informasi dapat
diterima sebagai media dalam melakukan proses pendidikan, membantu proses
belajar mengajar dan tentunya melibatkan pencarian referensi dan sumber
informasi (Wekke dan Hamid, 2013). Perkembangan ilmu pengetahuan memberi
pengaruh dan kontribusi yang besar khususnya di dunia pendidikan. Teknologi
internet merupakan salah satu sarana yang dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dan juga memudahkan dalam penyajian informasi sehingga cukup
efektif dalam penyampaian materi pembelajaran. Berkaitan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan tersebut metode pembelajaran juga banyak mengalami
perkembangan, seperti metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran
dan proses pembelajaran.
Pembelajaran E-Learning atau daring merupakan pembelajaran yang
menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas dan fleksibilitas
secara sistematis dengan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Penelitian yang
dilakukan oleh Kuntarto (2017), menunjukkan bahwa pembelajaran daring
mampu mempertemukan guru dan siswa untuk melaksanakan interaksi
pembelajaran dengan bantuan internet. Pada saat pelaksanaan pembelajaran daring
memerlukan dukungan perangkat-perangkat mobile seperti smartphone, laptop,
komputer yang dapat digunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan
dimana saja (Gikas & Grant, 2013). Penyampaian materi melalui E-Learning
dapat bersifat interaktif yang membuat siswa mampu berinteraksi melalui
komputer atau handphone. Contohnya seperti chatting, vidiocall dan browsing
melalui media elektronik. Penggunaan media pembelajaran dalam proses kegiatan
belajar mengajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas dan
kualitas hasil belajar siswa.
Blog merupakan singkatan dari “weblog”. Blog adalah jenis situs Web yang
dikembangkan dan dikelola oleh seseorang individu dengan menggunakan
perangkat lunak (software) online dan platform host yang sangat mudah untuk
pengguna. Blog menampilkan publikasi online instan dan mengajak publik untuk
membaca dan memberikan umpan balik sebagai komentar (Solomon dan Scrum,
2011). Blog dalam pendidikan atau Edublogs dapat digunakan untuk
berkomunikasi, sebagai sumber daya pembelajaran dimana dosen dapat
memposting penjelasan dan tips atau contoh-contoh yang dapat diaplikasikan,
sebagai alat kolaboratif, dan wahana menampilkan proyek mahasiswa (Ray,
2006). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2014) pada
perkuliahan Introduction of Second Language Acquisition (LSA) dihasilkan bahwa
blog dapat mengintegrasikan materi perkuliahan dan kebutuhan dalam
pembelajaran seperti penyajian materi berupa teks, gambar, power point,
audiovideo, diskusi, komentar, quiz, dan lain-lain dapat dilakukan dengan mudah.
Berdasarkan uraian masalah diatas peneliti terdorong untuk memberikan solusi
dengan mengadakan penelitian berjudul “EFEKTIFITAS MEDIA
PEMBELAJARAN BLOG KONDISI GEOLOGI INDONESIA DAN
LETAK INDONESIA BERBASIS E-LEARNING DI MADRASAH
TSANAWIYAH NEGERI 1 SURAKARTA”.
2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian
ini adalah pretest-posttest control group, dalam desain ini menggunakan 1
sampel kelas untuk kelompok eksperimen yaitu kelas yang diberi perlakuan
menggunakan media blog pembelajaran, dan 1 kelas untuk kelompok kontrol
yaitu kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dalam
proses pembelajaran di kelas. Populasi ini terdiri dari 11 kelas banyaknya
populasi dalam penelitian ini adalah 310 siswa. Penentuan sampel dengan teknik
purposive sampling ini menghasilkan kelas kontrol adalah kelas VII B yang
terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswi perempuan. Sedangkan untuk kelas
ekperimen adalah kelas VII C yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswi
perempuan. Data dalam penelitian ini diperoleh dan dikumpulkan dari hasil
belajar siswa yang diambil dengan memberikan soal tes kepada siswa. Istrumen
yang digunakan adalah tes menggunakan google form. Uji validitas
menggunakan tingkat validitas instrumen soal penelitian ganda di ukur dengan
rumus korelasi Product Moment Pearson. Uji reliabilitas tes menggunakan
rumus KR-20 (Kuder Richardson). Teknik analisi data yang dilakukan yaitu uji
hipotesis dengan menggunakan uji T (t-test). Uji T yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu Uji Paired Samples T-Test yang digunakan untuk mengetahui
perbedaan signifikan tingkat pemahaman siswa terhadap materi kondisi geologi
Indonesia dan letak Indonesia melalui butir soal pretest dan posttest. Namun
sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji normalitas data untuk mengetahui
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test. Pengambilan
keputusan didasarkan apabila nilai signifikan (Asymp Sig. 2-tailed) > 0,05 maka
data berdistribusi normal.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Prasyarat Analisis
3.1.1 Uji Normalitas
Metode uji normalitas pada pnelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov Test.
Pengambilan keputusan didasrkan apabila nilai signifikan (Asymp Sig. 2-
tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, apabila nilai signifikan
(Asymp Sig. 2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Setiap
hasil pretest dan posttest memiliki hasil yang berbeda-beda. Hasil uji
normalitas data untuk kelas kontrol menunjukkan hasil normalitas Pretest
dan Posttes sebesar 0,056 > 0,05 berdistribusi normal. Sedangkan hasil
normalitas Pretest dan Posttes kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil
signifikan data sebesar 0,893 > 0,05 berdistribusi normal. Dapat dikatakan
normal karena nilai signifikan > 0,05.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
PretestPosttest kontrol PretestPosttesteksperimen
presentase
3.1.2 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji T (t-test). Uji T yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu Uji Paired Samples T-Test yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan signifikan tingkat pemahaman
siswa terhadap materi kondisi geologi Indonesia dan letak Indonesia
melalui butitr soal pretest dan posttest.Pengujian data tersebut
berdasarkan kriteria pengujian yaitu H1 diterima jika nilai signifikansi
> 0,05 dan H0 di tolak jika nilai signifikansi < 0,05. Berikut adalah
hasil uji hipotesis menggunakan uji T (t-test). Hasil uji T (t-test) data
pretest dan posttest tingkat pemahaman siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen terhadap materi kondisi geologi Indonesia dan letak
Indonesia menunjukkan nilai (2-tailed) = 0,001 yang berarti > 0,05
sehingga H0 di tolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media blog berbasis e-learning efektif dalam
meningkatkan pengetahuan siswa pada materi kondisi geologi
Indonesia dan letak Indonesia.
Gambar 1. Presentase Perbandingan Kenaikan Nilai Rata-rata
pretest/posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Sumber : Peneliti, 2020
Berdasarkan perhitungan persentase kenaikan nilai rata-rata
pada hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang ditampilkan pada gambar 1 diperoleh hasil pada
kelas kontrol memiliki persentase kenaikan nilai hasil belajar siswa
sebesar 26% yaitu dari rata-rata nilai pretest 57,18 menjadi 71,87
pada rata-rata nilai posttest-nya. Sedangkan pada kelas eksperimen
memiliki presentase kenaikan nilai sebesar 51% yaitu dari rata-rata
nilai pretest 51,78 menjadi 78,43 pada rata-rata nilai posttest-nya.
Melalui perhitungan presentase nilai rata-rata pada kelas kontrol dan
eksperimen terdapat perbandingan nilai sebesar 25% lebih besar
kelas eksperimen. Sehingga dapat di simpulkan bahwa dari analisis
tersebut penerapan blog pembelajaran materi kondisi geologi
Indonesia dan letak Indonesia efektif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
4. PENUTUP
Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang
telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Media blog pembelajaran materi kondisi geologi Indonesia dan letak
Indonesia mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di MTS
Negeri 1 Surakarta. Hal ini dapat dilihat melalui penilaian angket hasil
pretest dan posttest pada kelas eksperimen yang menggunakan media blog
dengan rata-rata nilai pretest sebesar 51,78 dan posttest sebesar 78,43,
selisih nilai pengetahuan pretest dan posttest kelas eksperimen sebesar
26,65 atau 34%. Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media blog mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Penggunaan media blog berbasis E-Leraning lebih efektif dalam
meningkatkan pengetahuan siswa pada materi kondisi geologi Indonesia
dan letak Indonesia kelas VII di MTS Negeri 1 Surakarta. Hal ini dapat
dilihat melalui perhitungan persentase kenaikan nilai rata-rata hasil
pretest-posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat
perbedaan. Pada kelas kontrol memiliki persentase kenaikan nilai hasil
belajar siswa sebesar 26% yaitu dari rata-rata nilai pretest 57,18 menjadi
71,87 pada rata-rata nilai posttest-nya. Sedangkan pada kelas eksperimen
memiliki presentase kenaikan nilai sebesar 51% yaitu dari rata-rata nilai
pretest 51,78 menjadi 78,43 pada rata-rata nilai posttest-nya. Melalui
perhitungan presentase nilai rata-rata pada kelas kontrol dan eksperimen
terdapat perbandingan nilai sebesar 25% lebih besar kelas eksperimen.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari analisis tersebut penggunaan
media blog berbasis E-learning efektif dalam meningkatkan pengetahuan
siswa pada materi kondisi geologi Indonesia dan letak Indonesia kelas VII
di MTS Negeri 1 Surakarta.
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ada beberapa hal yang peneliti
sarankan antara lain :
1. Bagi guru disarankan selalu kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan
media serta model pembelajaran yang bervariasi dan tentunya masih
dalam indikator yang sesuai sehingga dapat memunculkan ketertarikan
siswa dalam proses pembelajaran.
2. Bagi siswa disarankan lebih kreatif lagi untuk mencari materi pelajaran
dari sumber lain dan jangan terfokus pada satu sumber kemudian
pahami perbedaan isi materi dari berbagai sumber tersebut, Sehingga
akan menciptakan kepribadian yang mandiri,kreatif dan inovatif
kedapannya.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Said (1981). Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Aparatur, Menjadi
Analisis Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Amar Ahmad, Amar (2012). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi
: Akar Revolusi dan Berbagai Standartnya
Andi. (2013). Adobe Dreamweaver CS6. Yogyakarta: Elcom.
Ariana, Rizka (2019), Analisis Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pendidikan dalam Pengembangan Multimedia Interaktif
Ariasari, Fany. (2006) Pernak-Pernik Blog . Jakarta: Media kita
Arief S. Sadiman, dkk. (1996). Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada
Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah
Dalam Masa Darurat Covid-19. Info Singkat;Kajian Singkat Terhadap Isu
Aktual Dan Strategis, XII(7/I), 6. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_
singkat/InfoSingkat-XII-7-I-P3DI-April2020-1953.pdf
Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Asdi Mahasatya
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Azhar, Arsyad (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
A.Jacobden, Paul Eggen, dan Donald Kauchak (2009). Meethod for Teaching:
Metode-Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-
SMA.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. (2016). Kota Surakarta Dalam Angka.
Surakarta: BPS Kota Surakarta
Dahiya, S., Jaggi, S., Chaturvedi, K.K., Bhardwaj, A., Goyal, R.C. and Varghese,
C., (2016). An eLearning System for Agricultural Education. Indian
Research Journal of Extension Education
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Depdiknas (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.Jakarta
:Depdiknas.
Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984), Diambil dari:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/ diakses pada
tanggal 24 Desember 2020 pukul 23.00 wib.
Gagne, R.M, (1977). The Conditions of Learning, New York: Holt, Renehart and
Winston
Gikas, J, & Grant, M. M. (2013). Mobile computing devices in higher education:
Student perspectives on learning with cellphones, smartphones & social
media. Internet and Higher Education.
https://doi.org/10.1016/jjheduc.2013.06.002
Hadi, Sutrisno (1973). Metodologi Reseach, Yogyakarta : Yayasan penerbitan
Fakultas Psikologi UGM
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. (2012). Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM, Jakarta: Bumi Aksarahlm
Hanum, N. S. (2013). Keefektifan E-Learning Sebagaiu Media Pembelajaran
(Studi Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom Sandhy
Putra Purwokerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, 3, 90–102.
https://doi.org/10.21831/JPV.V3I1.1584
Hartono, (2014). Efektivitas Weblog dan Facebook Terintegrasi untuk
Pembelajaran Virtual. Cakrawala Pendidikan.
Horton, William & Horton, Katherine. (2003). E-Learning Tools and
Technologies: A consumer guide for trainers, teachers, educators, and
instructional designers. USA : Wiley Publishing, Inc
Karwati, E. & Priansa J.D. (2013). Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah:
Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.
Korucu & Alkan (2011). Differences between m-learning (mobile learning) and
elearning, basic terminology and usage of m-learning in education.
Procedia - Social and Behavioral Sciences. Diambil dari
https://doi.org/10.1016/j. sbspro.2011.04.029
Kuntarto, E. (2017). Keefektifan Model Pembelajaran Daring dalam Perkuliahan
Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Indonesian Language Education
and Literature, 3(1), 99-110. 10.24235/ileal.v3i1.1820
Mohamad,Syarif Sumantri. (2015). Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di
Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Listyarti, Retno. (14 April 2020). KPAI Terima 213 Pengaduan Pembelajaran
Jarak Jauh, Mayoritas Keluhkan Beratnya Tugas dari Guru.
www.kpai.go.id. Diambil dari https://www.kpai.go.id/berita/kpai-terima-
213-pengaduan-pembelajaran-jarak-jauh-mayoritas-keluhkan-beratnya
tugas-dari-guru-artikel-ini-telah-tayang-di-kompas-com-dengan-judul-
kpai-terima-213-pengaduan-pembelajaran-jarak-jauh
Nahda, Kiki Nafila. (7 April 2020). Terhambatnya Proses Pembelajaran Pada Saat
Ini Akibat Virus Corona. mahasiswaindonesia.id. Diambil dari
https://mahasiswaindonesia.id/terhambatnya-proses-pembelajaran-pada-
saat-ini-akibat-virus-corona/
Sofyan, Ahmad dkk. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi,Jakarta: UIN Jakarta Press
Gween Solomon, lynne Scrum. (2011). Web 2.0 Panduan Bagi Para Pendidik.
Jakarta : PT indekx
Ray, J. (2006). “Welcome to the Blogoshere: The Educational use of blogs” in
Kappa Delta Pi Record
Steers, Richard.M.(1985). Efektivitas Organisasi Kaidah Peri Laku (Alih Bahasa
Magdalena). Jakarta: Erlangga.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sumantri, Numan. (2001). Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rosda
Karya
Suryabrata, Sumardi (1984). Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rajawali
Surya, Moh, 1981. Psikologi Pembelajaran Dan Pengajaran, Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya
Supardi. (2011). Dasar-Dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta : Ombak
Suyitno, Ade. (2012). Facebook Sebagai Media Kreatif E-Learning Untuk
Distance Learning di Era Global. Makalah dipresentasikan di BPU
DINAMIK7 UPI.
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19)
Trianto, (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik, Jakarta : Prestasi Pustaka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan.
Waller, Vaughan and Wilson, Jim. (2001). A Definition for E-Learning” in
Newsletter of Open and Distance Learning Quality Control. Tersedia :
http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html (Desember 2020)
Warsita, Bambang (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Wekke, I. S., & Hamid, S. (2013). Technology on Language Teaching and
Learning: A Research on Indonesian Pesantren. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 83, 585–589. Diambil dari
https://doi.org/10.1016/J.SBSPRO.2013.06.111
Yusuf, Hadi Miarso. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.Jakarta:
Prenoda Media.