5
Efek Negatif Makanan Kemasan untuk Kesehatan Kesibukan membuat kita ingin serba praktis. Maka munculah berbagai macam produk makanan yang dikemas dalam berbagai jenis kemasan. Beberapa sumber kesehatan menyebutkan bahwa makanan kemasan dapat memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Bahkan beberapa sumber menyebutkan, makanan kemasan dapat menimbulkan kanker. Hal ini disebakan oleh bermacam bahan kimia yang terkandung didalamnya. Namun seberapa besar pengaruh ini akan sangat tergantung ketahanan kondisi fisik tubuh masing-masing orang. Ada orang yang mudah terkena efek buruk kemasan dan ada juga yang kuat. Akan tetapi kita sendiri tidak tahu termasuk yang mana. Jargon mencegah lebih baik daripada mengobati mungkin menjadi pilihan yang paling tepat bagi kita. Bukan berarti kita sama sekali tidak makan produk kemasan. Kita perlu mengaturnya agar kita tidak terlalu banyak menkonsumsi makanan kemasan. Seberapa banyak batasannya, kita belum menemukan informasi yang valid. Beberapa informasi yang ada, misalnya mie Instan, memberi jarak waktu 3 hari setelah makan mie instan untuk makan mie instan berikutnya. Mungkin ini bisa menjadi semacam patokan, jika sekiranya bisa dilakukan. Jenis – jenis Kemasan Makanan dan Minuman Demi menjaga kesehatan, kita harus pandai-pandai memilih jenis kemasan makanan yang akan kita beli dan untuk dikonsumsi. Jadi, Anda perlu tahu berbagai jenis kemasan makanan, beserta efek negatifnya terhadap tubuh kita. Berikut Sharing di Sini Beberapa Jenis kemasan makanan dna minuman yang ada di pasaran. 1. Plastik Plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini. Kemudahannya dalam memproduksi membuatnya menjadi pilih kemasan paling murah. Akibat buruknya kita telah membuat sampah plastik begitu besar dalam beberapa dekade terakhir dan berdampak buruk bagi kondisi alam juga. Sebagian besar kita menganggap plastik untuk kemasan tidak ada bedanya satu dengan lainnya, padahal plastik dibuat sesuai penggunaan kemasan. Ada plastik yang dibuat khusus untuk produk tertentu dan tidak boleh digunakan untuk jenis produk lain. Misalnya saja botok plastik, dibuat oleh pabriknya dengan kode tertentu. Banyak dari kita terutama Industri kecil menggunakan plastik tidak pada tempatnya. Plastik kresek hitam yang sering digunakan sebagai pembungkus

Efek Negatif Makanan Kemasan Untuk Kesehatan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Efek Negatif Makanan Kemasan Untuk Kesehatan

Citation preview

Page 1: Efek Negatif Makanan Kemasan Untuk Kesehatan

Efek Negatif Makanan Kemasan untuk Kesehatan

Kesibukan membuat kita ingin serba praktis. Maka munculah berbagai macam produk makanan yang dikemas dalam berbagai jenis kemasan. Beberapa sumber kesehatan menyebutkan bahwa makanan kemasan dapat memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Bahkan beberapa sumber menyebutkan, makanan kemasan dapat menimbulkan kanker. Hal ini disebakan oleh bermacam bahan kimia yang terkandung didalamnya. Namun seberapa besar pengaruh ini akan sangat tergantung ketahanan kondisi fisik tubuh masing-masing orang. Ada orang yang mudah terkena efek buruk kemasan dan ada juga yang kuat. Akan tetapi kita sendiri tidak tahu termasuk yang mana.

Jargon mencegah lebih baik daripada mengobati mungkin menjadi pilihan yang paling tepat bagi kita. Bukan berarti kita sama sekali tidak makan produk kemasan. Kita perlu mengaturnya agar kita tidak terlalu banyak menkonsumsi makanan kemasan. Seberapa banyak batasannya, kita belum menemukan informasi yang valid.

Beberapa informasi yang ada, misalnya mie Instan, memberi jarak waktu 3 hari setelah makan mie instan untuk makan mie instan berikutnya. Mungkin ini bisa menjadi semacam patokan, jika sekiranya bisa dilakukan.

Jenis – jenis Kemasan Makanan dan Minuman

Demi menjaga kesehatan, kita harus pandai-pandai memilih jenis kemasan makanan yang akan kita beli dan untuk dikonsumsi. Jadi, Anda perlu tahu berbagai jenis kemasan makanan, beserta efek negatifnya terhadap tubuh kita. Berikut Sharing di Sini Beberapa Jenis kemasan makanan dna minuman yang ada di pasaran.

1. Plastik

Plastik merupakan jenis kemasan yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini. Kemudahannya dalam memproduksi membuatnya menjadi pilih kemasan paling murah. Akibat buruknya kita telah membuat sampah plastik begitu besar dalam beberapa dekade terakhir dan berdampak buruk bagi kondisi alam juga.

Sebagian besar kita menganggap plastik untuk kemasan tidak ada bedanya satu dengan lainnya, padahal plastik dibuat sesuai penggunaan kemasan. Ada plastik yang dibuat khusus untuk produk tertentu dan tidak boleh digunakan untuk jenis produk lain. Misalnya saja botok plastik, dibuat oleh pabriknya dengan kode tertentu.

Banyak dari kita terutama Industri kecil menggunakan plastik tidak pada tempatnya. Plastik kresek hitam yang sering digunakan sebagai pembungkus gorengan, gelas plastik yang dipakai untuk air mendidih, botol kemasan air mineral yang diterpa sinar matahari setiap hari, serta penggunaan plastik kiloan untuk membuat ketupat, merupakan contoh-contoh penggunaan kemasan plastik yang salah dan sangat berbahaya. Akibat dari penggunaan plastik yang tidak sesuai dengan fungsinya ini, dikhawatirkan akan terjadi perpindahan komponen kimia dari plastik ke dalam makanan.

Page 2: Efek Negatif Makanan Kemasan Untuk Kesehatan

Beberapa kemasan plastik berasal dari material polyetilen polypropilen polyvinylchloridayang jika dibakar atau dipanaskan dapat menimbulkan dioksin, suatu zat yang sangat beracun dan merupakan penyebab kanker serta dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang.

2. Kertas

Selain plastik, kertas juga menjadi alat pengemas makanan. Namun ada beberapa kertas yang seharusnya tidak boleh untuk dijadikan kemasan, terutama adalah kertas bekas (seperti bekas majalah atau koran). Kertas bekas memiliki tulisan yang terbuat dari tinta dan terdeteksi mengandung timbal (Pb) yang melebihi batas.

Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah, dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lainseperti ginjal, hati,otak, saraf dan tulang.

3. Kaleng

Kini semakin banyak makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng. Umumnya produk yang dikemas dalam kaleng akan hilang kesegarannya, juga nilai gizi turun akibat pengolahan dengan suhu tinggi.

Pada pemakaiannya, kaleng harus dilapisi timah putih (Sn) dengan sistem pelapisan sangat ketat dan tidak boleh ada lubang pori sekecil apa pun. Kaleng (template) ini harus dilapisi lagi dengan enamel bila akan digunakan untuk makanan yang mudah menimbulkan korosi (karat). bahaya utama makanan kaleng yaitu tumbuhnya Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan botulinin.

Tanda-tanda keracunan botulinin antara lain tenggorokan menjadi kaku, mata berkunang-kunang dan kejang-kejang yang membawa kematian karena sukar bernapas. Biasanya bakteri ini tumbuh pada makanan kaleng yang tidak sempurna pengolahannya atau pada kaleng yang bocor sehingga makanan di dalamnya terkontaminasi udara dari luar.

Cermat memilih kaleng kemasan merupakan suatu upaya untuk menghindari bahaya-bahaya yang tidak diinginkan tersebut.

4. Styrofoam

Riset telah membuktikan bahwa bahan styrofoam sangat diragukan keamanannya untuk kesehatan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene menjadi populer di kalangan bisnis makanan, karena bahan tersebut dapat mencegah terjadinya kebocoran dan mampu mempertahankan bentuknya saat dipegang pelanggan. Bahan tersebut juga mampu mempertahankan suhu panas dan dingin agar tetap nyaman dipegang, dan yang membuatnya sangat populer dilangan pebisnis makanan adalah harganya yang sangat relatif murah.

Bahayanya, jenis bahan gabus styrofoam ini dapat melepas monomer stiren jika dipakai untuk makanan panas,belemak,beminyak,dan beralkohol. Pada bulan Juli 2001, Bagian Keamanan Makanan Pemerintah Jepang mengutarakan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat

Page 3: Efek Negatif Makanan Kemasan Untuk Kesehatan

berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan. Styrofoam menjadi berbahaya karena dibuat menggunakan butiran-butiran styrene yang diproses dengan benzana. Padahal zat benzana sendiri merupakan salah satu zat yang menimbulkan berbagai macam penyakit seperti mempercepat detak jantung, gangguan syaraf yang menyebabkan mudah lelah, anemia, badan gemeteran, mudah gelisah, gangguan kelenjar tiroid, bahkan kanker.

5. Gelas  / Kaca

Bahan kemasan makanan paling aman adalah gelas. Kelemahannya, kemasan gelas tidak tahan pada suhu tertentu dan rentan pecah. Meski ada juga beberapa jenis gelas yang memang tahan sampai suhu tertentu.

Bila kalian pergi ke festival kuliner atau restauran dan memilih untuk membawa pulang makanan, tak jarang kalian akan menemui makanan yang kalian pesan sudah berada di dalam si bandel satu ini: Polystirene Foam atau lebih dikenal di Indonesia dengan Styrofoam. Saya sendiri telah sering mengalaminya. Hampir dua bulan, saya berkutat dengan kampanye #goodfestival (baca juga: Festival Teladan untuk Bandung Juara), dari event ke event di Bandung. Berbagai alasan hadir ketika pertanyaan: kenapa menggunakan styrofoam? saya lontarkan ke para pedagang. Mulai dari perhitungan biaya, praktis, sulit mencari gantinya, dan pelanggan yang cuek. Sebagian dari mereka menolak untuk mengganti styrofoam sebagai kemasan makanan mereka. Tapi, untungnya sebagian lagi juga merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan: Styrofoam berbahaya. Para pedagang itu bergegas mengganti kemasannya atau dari pertama telah menggunakan kemasan selain styrofoam. Saya akhirnya memahami kunci untuk menghilangkan bahan berbahaya dan merusak lingkungan ini dari peredaran: keberanian untuk memilih. Seberapa penting berhenti menggunakan styrofoam? Luar biasa penting. Montgomery County, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, bahkan berani mengambil sebuah langkah besar untuk melarang penggunaan kemasan makanan berbahan styrofoam. Larangan ini mulai berlaku per 1 Januari 2016. sumber: bethesdanow.com Many studies have shown that these foam products, especially those used for take out food, makes up a substantial portion of the waste found in our waterways,” Riemer said in a statement. “It never biodegrades, but it breaks apart, making it especially difficult to clean up. Hans Riemer, salah satu anggota dewan Montgomery County, menyatakan bahwa beban yang ditimbulkan styrofoam ke lingkungan, khususnya badan air cukup berat. Styrofoam tidak dapat diurai oleh lingkungan namun dapat hancur menjadi bagian-bagian kecil, cukup kecil untuk tidak sengaja dimakan oleh satwa liar. Hal ini berpotensi merusak ekosistem setempat. Selain itu styrofoam juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut United State Environmental Protection Agency (US EPA), styrofoam yang digunakan untuk bahan kemasan makanan berpotensi menyebabkan kanker (karsinogenik). Kemasan Styrofoam , biasa digunakan untuk wadah makanan panas, ikut meleleh dan mencemari makanan yang ada di dalamnya. Hal menarik yang disampaikan oleh Reimer, "Kami telah menyiapkan alternatif bahan kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat dikomposkan dengan harga yang terjangkau, jadi tidak ada alasan lagi untuk terus menggunakan produk berbahan styrofoam." Reimer benar: jalan telah disediakan, sekarang tinggal kemauan. Apakah kita benar-benar punya pilihan? Itu di Montgomery County, 14.500 Km dari tempat kita tinggal. Bayangkan saja 100 kali pulang pergi Jakarta-Bandung lewat tol. Jauh. Bagaimana dengan negara kita sendiri? Apakah mungkin aturan larangan Styrofoam diberlakukan? mungkin saja. Sangat mungkin bahkan. Pertanyaan berikutnya: apakah kita punya alternatif pengganti styrofoam? Indonesia adalah negara yang super kreatif. Kita bisa buat apapun yang kita mau, asal ada usaha. Kita juga punya sumber daya, baik alam dan manusia. Berikut beberapa alternatif kemasan yang dapat digunakan: 1. Kotak Makan (Misting) Alternatif paling keren

Page 4: Efek Negatif Makanan Kemasan Untuk Kesehatan

adalah membawa kotak makanan sendiri kemanapun kita pergi. Dengan begitu kita juga dapat mengurangi penggunaan kemasan, baik styrofoam maupun bahan lainnya. Membawa kotak makanan sendiri juga memberi jaminan kontaminasi pada makanan sesedikit mungkin. sumber: www.denverstileinstallation.com 2. Besek Bambu Kemasan makanan bambu ini, selain ramah lingkungan, juga memberikan unsur estetiknya sendiri. Besek bambu sampai sekarang masih sering digunakan sebagai alternatif kemasan makanan. Selain itu besek bambu juga dapat digunakan berkali-kali sehingga mengurangi penggunaan kemasan makanan. 3. Kertas Salah satu alternatif kemasan pengganti styrofoam adalah kertas. Di Indonesia sendiri telah banyak produsen kemasan makanan berbahan dasar kertas yang tahan minyak dan air sampai tingkat tertentu. Kemasan makanan berbahan dasar kertas juga memberikan kesan minimalis yang dapat menambahkan nilai jual makanan. Selain itu, kertas juga dapat didaur ulang sehingga potensi untuk berakhir di TPA menjadi berkurang. sumber: www.grinpek.wordpress.com 4. Plastik Terurai Lingkungan (biodegradable) Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menciptakan plastik yang mudah terurai oleh lingkungan. Plastik tersebut dapat dibuat menjadi kemasan makanan yang ramah lingkungan. Selain itu beberapa jenis plastik juga dapat didaur ulang sehingga mengurangi jumlah sampah yang nantinya masuk ke TPA Beberapa bahan di atas adalah alternatif pengganti Styrofoam dari saya, mana versi kalian? Gede Surya Marteda Content Writer di Bandung Cleanact!on (@BDGcleanaction) Bandung Cleanact!on adalah program inisiatif representasi masyarakat, milik masyarakat lintas profesi dengan kolaborasi melalui strategic campaign dan social engineering guna mendorong gotong royong kurangi sampah dari sumber. Program ini merupakan implementasi bersama “Gerakan Cinta Bandung Bersih dan Hijau” Pemerintah Kota Bandung sesuai Deklarasi “Indonesia Bersih 2020”.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gede.marteda/styrofoam-dilarang-ini-penggantinya_54f3ac53745513a32b6c7c72