EDM Wire Cutting

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan praktikum proses manufaktur modul Electro Discharge Machining (EDM): Wire Cutting

Citation preview

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 0

    LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II

    MODUL PM2-04 PROSES NON KONVENSIONAL II

    Oleh:

    Kelompok 16

    Anggota:

    Hendrastantyo Ruriandi 13111072

    Dini Adilah Prabowo 13111075

    Ahmad Armansyah Fauzi 13111079

    Iqbal Jauhari Roesdha 13111082

    Fuad Muthahari 13111090

    Ali Akbar Nasution 13111140

    Tanggal Praktikum:

    6 Maret 2014

    Tanggal Penyerahan Laporan:

    10 Maret 2014

    Nama Asisten: Yusuf Utomo P. (13110004)

    LABORATORIUM DASAR TEKNIK PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

    Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung

    2014

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 1

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Praktikum

    Proses pemesinan secara mekanikal tidak selamanya dapat dilakukan karena bisa saja hasilnya

    tidak memuaskan, atau tidak ekonomis, atau memang tidak dapat dilakukan pada beberapa

    komponen mesin. Misalkan jika material yang dikerjakan: (1) memiliki kekuatan dan kekerasan

    yang akan dikerjakan terlalu tinggi, (2) terlalu getas (dan akan merusak jika tetap dilakukan

    pemesinan mekanikal), (3) terlalu fleksibel (di mana tidak mampu menahan beban selama

    prosesnya), (4) bentuknya terlampau kompleks, (5) membutuhkan toleransi dimensi yang sangat

    baik, dan (6) kenaikan temperatur dan tegangan sisa yang dihasilkan selama proses tidak dapat

    ditahannya.

    Untuk itu diperlukan metode pemesinan lain yang tidak secara mekanikal. Bisa secara kimiawi,

    elektrikal, laser, hingga memanfaatkan pancarn energi yang tinggi. Salah satu bentuknya adalah

    electrical-discharge machining (EDM) yang mampu membentuk bagian yang kompleks dengan

    kekerasan dan kekuatan material yang tinggi namun secara ekonomis relatif cukup mahal. Ada

    proses EDM wire-cutting yang berfungsi memotong benda kerja menjadi bentuk tertentu, yang

    bisa digunakan untuk bentuk yang rumit, di mana prosesnya serupa pemotongan dengan band

    saw.

    B. Tujuan Praktikum

    Memahami prinsip kerja EDM wire cutting.

    Memahami cara kerja mesin EDM wire cutting.

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 2

    BAB II TEORI DASAR

    Electrical-discharge machining (EDM, juga biasa disebut electrodischarge atau spark-erosion

    machining) adalah proses pemesinan yang berprinsip pada mengerosikan logam dengan loncatan

    elektron. Ketika dua kawat konduktor arus saling bersentuhan akan terbentuk busur, yang jia dilihat

    lebih dekat pada titik kontak antara dua kawat akan terlihat sebagian kecil logam yang terbuang

    (tererosi). Proses EDM ini adalah salah satu proses yang penting dan sering digunakan dalam

    industri manufaktur.

    Cairan dielektrik yang umum digunakan adalah minyak tanah, sekalipun kerosin dan air distilasi dan

    ionisasi juga dapat digunakan pada aplikasi khusus. Juga ada cairan yang bersih dengan viskositas

    rendah yang lebih mahal, dan lebih mdah melakukan pembersihan. Cairan dielektrik memiliki fungsi:

    Sebagai insulator hingga beda potensial yang dihasilkan cukup tinggi.

    Sebagai media pendingin (bagi elektroda dan benda kerja).

    Sebagai media flushing, yang membawa geram keluar dari daerah gap.

    Elektroda biasanya terbuat dari grafit, dan terkadang kuningan, tembaga, atau paduan tembaga-

    tungsten. Loncatan elektron yang terjadi pada EDM juga mengerosikan elektroda, mengubah

    geometrinya, dan dapat mempengaruhi bentuk produk yang dihasilkan termasuk akurasi dimensinya.

    Keausan pahat menjadi faktor penting yang haarus diperhatikan dan dilambangkan dengan wear

    ratio, yaitu rasio volume benda kerja yang hilang terhadapvolume keausan elektroda. Pada elektroda

    logam rasio ini biasanya 3:1 dan pada elektroda grafit 100:1. Keausan elektroda terkait dengan titik

    lelek dari material yang digunakan. Semakin rendah titik leleh elektroda akan semakin tinggi laju

    keausannya, dan semakin tinggi arus juga semakn tinggi keausan.

    EDM wire-cutting serupa dengan pemotongan kontur dengan band saw, di mana kawat bergerak

    perlahan melintasi jalur yang sudah ditetapkan, memotong benda kerja. Proses ini digunakan untuk

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 3

    pelat berketebalan hingga 300 mm dan untuk membuat punch, pahat, dan die dari logam keras.

    Dapat juga untuk memotong komponen berbentuk rumit untuk industri elektronik.

    Kawat elektroda biasanya terbuat dari kuningan, tembaga, tungsten, atau molybdenum, dan kadang

    dilapisi dengan seng atau kuningan. Diameter kawat berkisar 0,3 mm (pemotongan kasar) hingga 0,2

    mm (pemotongan halus). Kawat harus memiliki konduktivitas listrik yang tinggi serta kekuatan tarik

    yang tinggi pula, karena pada proses ini kawat menerima tarikan hingga 60% kekuatan tariknya.

    Kawatnya biasanya hanya dipakai sekali karena harganya terhitung murah. Kawat bergerak dengan

    kelajuan rata-rata 0,15-9 m/menit dengan gap konstan Kecepatan potong dihitung dengan luas cross-

    sectional per satuan waktu, umumnya berkisar antara 18.000 mm2/jam untuk benda kerja berupa

    pahat baja dengan tebal 50 mm dan 45.000 mm2/jam untuk alumunium berketebalan 150 mm.

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 4

    BAB III HASIL PERCOBAAN

    A. Foto benda kerja

    B. Mesin EDM Wire-cutting

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 5

    BAB IV ANALISIS

    Hendrastantyo Ruriandi (13111072)

    Proses EDM wire Cutting merupakan proses pemotogan dengan memanfaatkan panas akibat

    loncatan elektron yang mampu mengikis permukaan benda kerja. Adanya loncatan elektron ini

    diakibatkan oleh beda potensial yang cukup besar antara elektroda dengan benda kerja. Cairan

    dielektrik sebagai insulator membuat loncatan elektron tertahan hingga mampu menahan elktron

    dalam jumlah besar. Sehingga perbedaan potensial yang tinggi ini tidak mampu ditahan oleh cairan

    dielektrik. Loncatan elektron dalam jumlah besar menimbulkan spark dengan temperatur tinggi

    sehingga mampu mengikis permukaan benda kerja.

    Elektroda yang digunakan pada EDM wire cutting memiliki diameter 0,03 mm untuk pemotongan

    kasar dan diameter 0,02 mm untuk pemotongan dengan permukaan yang halus. Bahan yang

    digunakan sebagai elektroda biasanya terbuat dari tembaga, kuningan, tungsten, molybdenum dan

    lain sebagainya. Elektroda harus memiliki daya hantar listrik yang baik karena dalam proses ini arus

    listrik merupakan parameter yang penting untuk diperhatikan. Selain itu, ketahanan aus yang tinggi

    juga perlu diperhatikan agar wear ratio kabel elektroda pada penggunaan menunjang proses.

    Kekuatan yang tarik tinggi perlu diperhatkan pula karena gaya tarik yang akan diberikan hingga

    mencapai 60% kekuatan tariknya.

    Cairan dielektrik pada proses ini memiliki fungsi utama sebagai insulator. Loncatan elektron yang

    tertahan akibat sifat insulator cairan pada suatu saat akan membuat cairan tidak dapat menahan

    elektron yang mengalir hingga terjadi dielectric breakdown dan spark dapat terbentuk. Selain sebagai

    insulator, cairan dielektrik juga berfungsi untuk media pendingin sehingga kapasitas panas cairan

    juga harus tinggi. Fungsi lainnya adalah untuk membersihkan permukaan benda kerja dari geram

    halus hasil pemotongan. Karena itu dibutuhkan pula cairan dielectric yang memiliki viskositas rendah

    serta bersih dari kotoran lainnya. Cairan yang biasa digunakan adalah minyak tanah, air suling dan

    lain lain.

    Langkah pengerjaan EDM wire cutting dimulai dengan menyalakan skalar utama. Kemudian tombol

    emergency stop ditarik ke posisi off lalu menyalakan power CNC. Untuk memasukkan program tekan

    tombol PRGRM, edit, lalu masukkan kode pemrograman. Kode pemrograman yang dimasukka

    merupakan bentukan hasil pemotongan yang diinginkan. Untuk memeriksa hasil pemrograman, tekan

    tombol Graph, Exec, kemudian tekan Start/start auto. Gambar hasil pemrograman akan ditampilkan

    pada layar.

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 6

    Setelah bentuk potongan telah sesuai, proses selanjutnya adalah pengaturan parameter pemotongan

    dan proses pemotongan. Untuk mengatur parameter pemotongan tekan tombol EDM. Tekan tombol

    JOG dan atur posisi awal kawat dan benda kerja sebagai titik mulai pemotongan benda kerja. Tekan

    tombol MEM. Sexara berurutan tekan tombol Water, Tension, Wire feed, EDM power. Tekan tombol

    cycle start untuk memulai proses pemotongan.

    Hasil pemotongan ini memiliki bentuk yang sangat sesuai dengan entuk yang digunakan.

    Penggunaan alat tidak memerlukan keahlian khusus hanya saja untuk memrogram bentuk

    pemotongan perlu dipelajari dan dikuasai terlebih dahulu. Kesalahan yang diakibatkan oleh manusia

    pada proses ini sangat kecil karena proses pemotongannya sudah menggunakan teknologi CNC.

    Titik awal pemotongan perlu diperhatikan sejak masukan awal pemrograman agar tidak terjadi

    kesalahan. Bentuk pemotongan hasil pemrograman harus selalu diperiksa terlebih dahulu agar tidak

    terjadi kesalahan.

    ***

    Dini Adilah Prabowo (13111075)

    Prinsip kerja proses EDM wire-cutting adalah dengan terbentuknya loncatan listrik dari elektroda

    kawat ke benda kerja (dengan dibantu semprotan cairan dielektrik) yang lalu dihasilkan panas untuk

    memotong benda kerja. Cairan dielektrik yang digunakan berfungsi untuk: (1) sebagai insulator

    hingga beda potensial kawat dengan benda kerja cukup tinggi untuk menghasilkan spark, (2) media

    pendingin elektroda dan benda kerja, dan (3) sistem pembuangan geram dengan menyapunya keluar

    dari gap akibat semprotan cairan terus-menerus. Cairan dielektrik memiliki sifat viskositas rendah,

    kapasitas panas dan titik nyala tinggi (menghindari menguap dan terbakar), dan bersih (maka

    umumnya cairan hanya sekali pakai). Kawat yang digunakan merupakan elektroda (bersifat

    konduktor), yang selama prosesnya ikut terkikis namun haya sedikit, karena titik lelehnya lebih tinggi,

    relatif terhadap benda kerja, dan juga karena spark mengalir dari elektroda ke benda kerja. Elektroda

    ini harus memiliki kekuatan tarik yang tinggi karena selama prosesnya beban tarik lah yang

    mendominasi.

    Prosedur pada praktikum ini dimulai dengan menghidupkan saklar utama lalu tarik tombol emergency

    stop (menjadi posisi off) serta menghidupkan power CNC pada kontrol panel. Tekan tombol PRGRM

    lalu tombol EDIT, kemudian masukkan kode sesuai bentuk yang diinginkan (bisa berupa kode

    incremental maupun absolute. Pilih tombol GRAPH dilanjutkan EXEC lalu AUTO START untuk

    menampilkan bentu di layar monitor. Tekan tombol EDM lalu JOG kemudian atur posisi kawat dan

    benda kerja untuk titik awal pemotongan. Padasaat menekan EDM diatur beberapa parameter.

    Tekan tombol secara berurutan: WATER, TENSION, WIRE FEED, terakhir EDM POWER.

    Kemudian untuk memulai tekan tombol CYCLE START. Setelah proses selesai tekan tombol

    emergency stop kemudian matikan power CNC dilanjutkan mematikan saklar utama.

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 7

    Hal yang perlu diperhatikan pada proses ini adalah: (1) pemasukan kode di mesin dapat memakai

    dua jenis kode yaitu absolute (pembuatan pola didasarkan pada koordinat) dan incremental

    (pembuatan pola didasarkan pada jarak antar titik pada pola); (2) kecepatan makan (feed rate); (3)

    jarak yang telah ditempuh selama pemotongan (length); dan (4) besar arus dan voltase (pada

    amperemeter dan voltmeter).

    ***

    Ahmad Armansyah Fauzi (13111079)

    Prinsip kerja dari EDM Wire Cut adalah maemanfaatkan loncatan elektron dari elektroda ke benda

    kerja yang menghasilkan panas dan kemudian panas tersebut yang memotong benda kerja. loncatan

    elektron ini dapat terjadi karena adanya beda potensial yang tinggi antara benda kerja dengan

    elektroda karena kutub positif dan negatif dipasang pada kedua benda tersebut. Pada EDM wire cut,

    elektroda yang dipakai berbentuk kawat/kabel. Material yang bisa dipakai adalah tembaga dan

    kuningan.

    Selama keberjalanan proses pemotongan, bagian pemotongan disiram dengan cairan dielektrik.

    Pada praktikum kali ini cairan yang digunakan adalah air. Cairan dielektrik ini bertujuan selain untuk

    mendinginkan benda kerja, juga sebagai insulator dan pembuang geram.

    Parameter proses dari EDM wire cut adalah arus, material elektroda, jenis cairan dielektrik, dll. Jika

    arus makin tinggi maka pemotongan akan makin cepat. Untuk material elektroda, yang diperhatikan

    adalah konduktivitas, titik leleh dan punya kekuatan tarik yang tinggi, sedangkan untuk jenis cairan

    dielektrik yang diperhatikan adalah viskositas yang harus rendah agar bisa membuang geram, sifat

    insulator cairan dan kapasitas panasnya. Cairan dielektrik harus bersifat insulator agar ada yang

    menahan muatan terlebih dahulu sebelum akhirnya terjadi loncatan elektron.

    Pada proses EDM wire cut ini yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat dan benda kerja,

    harus dipastikan benda kerja bersih karena jika tidak maka bisa jadi akan mengganggu pemotongan.

    Kemudian benda kerja dipasang pada alat. Kemudian switch utama dinyalakan dan tombol

    emergency stop disiapkan agar bisa dipakai ketika dibutuhkan. Lalu panel CNC dinyalakan. Untuk

    memasukkan data bentuk benda yang kita inginkan, terdapat petunjuk pemrograman yang ada di

    buku manual. Bahasa pemrograman tersebut diinput di mesin dengan tahapan berikut: tekan tombol

    PRGM, masukkan kode, kemudian cek bentuk yang kita masukkan dengan memencet graph, exec

    lalu auto start. Pengecekan bentuk ini penting karena jika ternyata ada kesalahan operator dalam

    pengetikan kode dan tidak dicek dulu, maka hasil benda kerja akan salah sehingga akan boros waktu

    dan material benda kerja. Langkah berikutnya adalah mengatur parameter proses pemotongan dan

    mengatur posisi awal pemotongan di benda kerja. Jangan sampai ternyata kita mulai dari titik yang

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 8

    salah sehingga sisa material tidak cukup untuk bentuk dan ukuran yang kita mau. semua dilakukan

    dengan alat EDM wire cut ini. Setelah parameter siap, lalu proses dapat dimulai.

    ***

    Iqbal Jauhari Roesdha (13111082)

    Pada praktikum kali ini kita melakukan proses EDM Wire Cut. Pada prinsipnya proses ini melakukan

    pemotongan dengan memanfaatkan panas untuk melelehkan benda kerja dengan loncatan listrik

    akibat beda potensial yang besar antara elektroda (kawat) dan benda kerja. Elektroda yang

    digunakan berbentuk kawat umumnya terbuat daru kuningan, tembaga, dll. Elektroda yang digunakan

    harus bersifat konduktor, titik leleh tinggi, dan kekuatan tariknya tinggi.

    Pada proses ini kita menggunakan cairan dielektrik. Cairan ini berfungsi untuk insulator, media

    pendingin dan membawa geram menjauhi daerah pemotongan. Cairan dielektrik harus bersih,

    kekentalan rendah, insulator, dan berkapasitas panas tinggi. Pada praktikum ini kita menggunakan

    air.

    Prosedur dari praktikum ini adalah kita nyalakan saklar utama mesin, tarik tombol emergency stop,

    lalu nyalakan power CNC pada kontrol panel. Untuk memasukkan bentuk benda kerja, kita pencet

    tombol PRGM lalu edit sehingga kita bisa memasukkan kode pemrograman untuk membuat bentuk

    hasil pemotongan. Untuk melihat kode pemrograman dan artinya, dapat dilihat di buku manual dari

    mesinnya. Untuk melihat hasil pemrograman, tekan graph, lalu exec, kemudian auto start sehingga

    ditampilkan model. Lalu tekan tombol EDM untuk mengatur parameter pemotongan. Tekan tombol

    JOG lalu atur posisi awal kawat dan benda kerja untuk mengatur titik awal pemotongan. Lalu tekan

    tombol MEM. Kemudian tekan secara berurutan tombol Water, Tension, Wire Feed, EDM power

    secara berurutan. Teka tombol cycle start untuk memulai proses EDM wire cut.

    Setelah mencoba pada praktikum kali ini, benda yang didapat sesuai yang dirancang. Yang perlu

    diperhatikan adalah kita harus memperkirakan ukuran benda kerja dengan ukuran rancangan yang

    dibuat harus sesuai. Kita juga harus memperhatikan titik awal pemotongan agar tidak salah. Kita juga

    harus memastikan yang kita rancang sesai dengan keinginan dalam artian tidak salah program.

    ***

    Fuad Muthahari (13111090) EDM Wire Cutting pada prinsipnya adalah melakukan pengikisan benda kerja dengan bunga api

    (spark) yang dihasilkan akibat adanya arus listrik, beda potensial dan gap yang kecil antara benda

    kerja dan elektroda. Elektroda yang digunakan biasanya dalam bentuk kawat yang hanya digunakan

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 9

    sekali karena setelah digunakan ukuran kawat akan berubah. Syarat suatu material dapat digunakan

    sebagai elektroda antara lain adalah bersifat konduktor, mempunya rasio keausan yang lebih tinggi

    dari benda kerja serta titik leleh yang tinggi.

    Praktikum EDM Wire Cutting diawali dengan membuat sketsa bentuk yang akan dibuat. Ada

    beberapa pilihan bentuk dasar, seperti garis lurus, lingkaran, filet dan lengkung. Setelah sketsa dibuat

    maka ditentukan kode kode program yang akan dimasukkan ke komputer. Kode kode tersebut dapat

    dilihat di buku panduan mesin. Setelah itu pada mesin EDM Wire Cutting terdapat bagian yang berisi

    pengaturan-pengaturan parameter yang dilakukan. Pada bagian pengaturan, terdapat berbagai

    tombol yang berfungsi untuk mengatur parameter-parameter proses, seperti cutting speed, besar

    beda potensial, dan on-off time; tombol untuk pengetikan Code; tombol untuk mengatur keberjalanan

    proses, seperti memulai dan mengakhiri proses.

    Pada awal program dijalankan maka proses pemotongan akan dimulai. Diawali dengan mengalirnya

    cairan dielektrik pada wire. Fungsi cairan dielektrik pada proses EDM Wire Cutting adalah sebagai

    insulator yang menghambat aliran arus sehngga akan timbul beda potensial yang tinggi antara

    elektroda dan benda kerja dan timbul spark, selain itu juga berfungsi sebagai media pendingin dan

    pembuangan geram.

    Kelebihan dari proses pemotongan menggunakan EDM Wire Cutting adalah dapat memotong dengan

    presisi dan dapat memotong bentuk yang rumit, namun kelemahannya adalah lamanya waktu yang

    dibutuhkan untuk melakukan pemotongan.

    ***

    Ali Akbar Nasution (13111140) Pada percobaan kali ini instruksi yang diberikan adalah membentuk benda kerja dengan

    menggunakan mesin EDM Wire Cutting. Prinsip dasar mesin EDM Wire Cutting adalah dengan

    memanfaatkan loncatan electron dari elektroda ke benda kerja yang akan menghasikan spark dan

    mengikis benda kerja, hal tersebut dapat terjadi apabila terdabat beda potensial yang cukup tinggi

    dan jarak yang cukup dekat antara elektroda dan benda kerja. Pada mesin EDM Wire Cutting

    elektroda yang digunakan berupa kawat dan elektroda yang melakukan gerak potong sesuai bentuk

    yang diinginkan.

    Kali ini material yang digunakan sebagai elektroda adalah kawat kuningan dan penggunaannya

    hanya sekali pakai,karena kawat yang telah terkena spark akan terkikis sehingga bentuknya tidak

    sempurna dan dapat menyebabkan hasil pemotongan kurang baik. Hal tersebut dapat terlihat dari

    perbedaan warna kawat yang belum dan sudah dipakai, pada kawat yang belum dipakai warnanya

    masih keemasan sedangkan yang sudah dipakai menjadi coklat gelap.

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 10

    Hal yang perlu diperhatikan pada proses dengan EDM Wire Cutting adalah ketika memasukan bentuk

    benda kerja yang diinginkan, karena dalam membentuknya digunakan kode-kode pemrograman

    khusus yang ada di buku manual. Setelah bentuk yang diinginka telah terlihat pada layar mesin,hal

    lain yang perlu dipersiapkan adalah arah gerak elektroda dan luas benda kerja, jangan sampai luas

    benda kerja kurang dari luas yang diinginkan sehingga bentuk yang didapatkan akan tidak sempurna.

    Lalu sebelum mulai melakukan pemotongan sebaiknya dicoba terlebih dahulu menggerakan

    elektroda dengan tombol yang ada seperti tombol y- untuk menggerakan elektroda kearah sumbu y

    negative atau x+ untuk menggerakan elektroda kearah sumbu positif sehingga kita tahu arah gerak

    elektroda ketika melakuka gerak potong dan tidak terjadi kesalahan menempatkan benda kerja.

    ***

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 11

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    EDM wire-cutting serupa dengan pemotongan kontur dengan band saw, di mana kawat

    bergerak perlahan melintasi jalur yang sudah ditetapkan, memotong benda kerja. Panas

    yang digunakan adalah akibat loncatan elektron dari elektroda (kutub negatif) ke benda

    kerja (kutub positif) dan dengan memanfaatkan cairan dielektrik untuk memberi beda

    potensial antara elektroda dan benda kerja yang cukup tinggi.

    Prosedur praktikum: (1) hidupkan saklar utama lalu tarik tombol emergency stop (menjadi

    posisi off) serta power CNC pada kontrol panel, (2) tekan tombol PRGRM lalu tombol

    EDIT, kemudian masukkan kode sesuai bentuk yang diinginkan (bisa berupa kode

    incremental maupun absolute, (3) pilih tombol GRAPH dilanjutkan EXEC lalu AUTO

    START untuk menampilkan bentuk di layar monitor, (4) tekan tombol EDM lalu JOG

    kemudian atur posisi kawat dan benda kerja untuk titik awal pemotongan (pada saat

    menekan EDM diatur beberapa parameter), (5) tekan tombol secara berurutan: WATER,

    TENSION, WIRE FEED, terakhir EDM POWER, (6) untuk memulai tekan tombol CYCLE

    START, dan setelah selesai (7) tekan tombol emergency stop kemudian matikan power

    CNC dilanjutkan mematikan saklar utama.

    B. Saran

    Praktikan diperkenankan mencoba berbagai cairan elektroda yang beragam untuk perbandingan

    hasil akhir, juga mencoba berbagai ketebaln benda kerja untuk memahami hasil yang akan

    terjadi.

  • Laporan Praktikum Kelompok 16

    Modul PM2-04: Proses Non Konvensional II | 12

    LAMPIRAN

    A. Tugas Setelah Praktikum

    1. Tuliskan nama dan fungsi dari komponen EDM wire cutting yang digunakan pada praktikum

    dengan lengkap!

    Saklar utama: menghidupkan (dan mematikan) mesin EDM wire-cutting.

    Roller kawat: tempat kawat tergulung.

    Penggerak elektroda: penggerak kawat.

    Kawat: sebagai paat elektroda.

    Tangki cairan: menampung cairan dielektrik yang tersisa.

    Meja kerja: tempat diletakkannya benda kerja

    Panel kontrol: panel yang terdapat tombol-tombol untuk mengontrol mesin.

    Keyboard kontrol: sebagai tombol untuk mengontrol dan input kode di mesin.

    Layar monitor: tempat ditampilkannya segala aktivitas yang tengah berlangsung.

    2. Terangkan prosedur kerja yang telah dilakukan pada EDM wire cutting!

    Hidupkan saklar utama lalu tarik tombol emergency stop (menjadi posisi off).

    Hidupkan power CNC pada kontrol panel.

    Tekan tombol PRGRM lalu tombol EDIT.

    Masukkan kode sesuai bentukyang diinginkan (bisa berupa kode incremental maupun

    absolute.

    Pilih tombol GRAPH dilanjutkan EXEC lalu AUTO START untuk menampilkan bentu

    di layar monitor.

    Tekan tombol EDM lalu JOG kemudian atur posisi kawat dan benda kerja untuk titik

    awal pemotongan.

    Tekan tombol secara berurutan: WATER, TENSION, WIRE FEED, terakhir EDM

    POWER.

    Tekan tombol CYCLE START untuk memulai proses EDM wire-cutting.

    Selama proses berlangsung amati feed rate, length, voltmeter, amperemeter, serta

    meter relay.

    Setelah proses selesai tekan tombol emergency stop kemudian matikan power CNC

    dilanjutkan matikan saklar utama.