32

EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah
Page 2: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

EDITORIAL #Maret 2016

1

Dewan Redaksi :

Pelindung : Dekan Fakultas Hukum UGM

Pembina : Ganang Subandriyo

Ketua : Ferry Ramadhan

Wakil Ketua : Anjani Teja Wulandari

Kabid Indoor : Abimanyu

Koordiv Jurnalistik : Muhammad Kholil Najih

Editorial : Muhammad Kholil Najih

Layout : Reza Meitri Akbary

Cover : Abimanyu

Sengkuni kali ini mengangkat sebuah tema yang berbeda dari sengkuni-sengkuni sebelumnya,sengkuni edisi kali ini bertemakan "Majestic Plesir". Tema kali ini mengambil kata "plesir" karena edisi kali ini membahas tentang perjalanan anggota Ma-jestic selama liburan semester 1. Arti "Plesir" sendiri dalam bahasa Jawa adalah Berper-gian. Tema Plesir kali ini sengaja disamakan dengan isi artikel di dalam edisi saat ini.

Sengkuni plesir memuat destinasi perjalanan yang dialami oleh beberapa ang-gota Majestic yang mana berasal dari daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Cerita yang dimuat dalam edisi ini lebih mengarah ke sebuah tempat destinasi wisata yang ada di daerah mereka masing-masing. artikel dalam sengkuni edisi kali ini dapat menjadi referensi wisata bagi para pembaca.

Disamping artikel tentang destinasi wisata, Sengkuni Plesir juga memuat ten-tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah seru dengan artikel lainnya.

Semoga sengkuni ini dapat berguna bagi pembaca.

Salam Rimba!!

Penulis

Page 3: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Jakarta dimana kota metropolitan dimana semua mata tertuju ketika nama Indonesia disebut karena Jakarta sendiri adalah ibukota kita. Dimana semua perantau dan orang-orang yang ingin mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak datang ke Jakarta. Tapi disini saya ingin menjelaskan dan membagikan cerita tentang liburan saya ketika liburan semester ganjil, yaitu ketika saya balik ke tempat tinggal saya, yaitu Jakarta. Pada kesempatan kali ini saya ingin memberitahu bahwa Jakarta bukan sekedar kota untuk mencari pekerjaan dan kehidupan yang layak, namun juga ada hiburan dan tempat wisata yang bisa dikunjungi oleh keluarga serta untuk mencari suasana liburan yang baru.

Plesir #Maret 2016

Gue Bangga Jadi Anak Jakarta!

Baiklah tanpa basa-basi saya akan menceritakan liburan saya kemarin. Kunjungan pertama yang saya lakukan adalah wisata kuliner dimana nasi goreng kebon sirih di daerah Jakarta Pusat adalah nasi goreng yang paling enak se-Jakarta versi saya sendiri.

Nasi Goreng Kebon Sirih

Bundaran Hotel Indonesia, DKI Jakarta

2

Oleh : Samuel Partogi

Page 4: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Karena rasa pedas dari nasi goreng pinggir jalan tersebut, membuat lidah ingin untuk menambah satu porsi lagi, karena rasa yang lezat dan harga yang cukup murah untuk kawasan Jakarta. Untuk letaknya sendiri memang di pinggir jalan, tapi rasanya tidak bisa ditawar karena yang membuat rasa dan khas sendiri, serta pengunjung yang selalu ramai untuk menikmati rasa nasi goreng tersebut. Yang kedua adalah yang musti di makan ketika di Jakarta adalah nasi uduk kebon kacang daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat.

#Maret 2016 Plesir

Selain wisata kuliner saya juga ingin membagikan pengalaman tempat wisata yang harus dikunjungi, yaitu daerah Kota Tua. Kenapa kita harus kesana? Karena arsitektur dan bentuk bangunan yang masih bergaya dan khas Belanda, membuat pecinta dan pemburu foto menjadi tertarik dan sebagai khas juga menunjukkan bahwa Belanda pun mempunyai gaya yang khas itu sendiri.

Museum Fatahillah, Kota Tua

Selain itu, banyak juga pusat perbelanjaan yang terkenal. Di daerah Jakarta sendiri terkenal akan bangunan yang bernama Monumen Nasional (Monas) yaitu menara yang berisi sejarah Jakarta dan sejarah bangsa Indonesia sendiri dirangkup dalam bentuk museum dimana setiap pengunjung dapat melihat dan memfoto setiap bentuk kegiatan serta memori yang bersejarah.

Nasi Uduk Kebon Kacang

Dimana nasi uduk yang murah dan rasanya memang khas betawi banget brooo! Tapi disini juga harganya pas untuk turis yang ingin mencicipi makanan nasi uduk tersebut, karena menggunakan rempah-rempah yang cukup menggungah rasa dan selera.

3

Page 5: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Banyak hal yang Anda bisa dapatkan di Jakarta. Tidak hanya kemacetan saja yang di dapat, tapi terdapat bangunan dan wisata kuliner yang bisa di jelajahi bagi turis mancanegara ataupun lokal serta tidak ketinggalan budaya dan pantai yang indah serta kesenian. Untuk yang pertama kali datang kesini, tidak masalah untuk mencoba hal yang baru dan saya menjamin ketika Anda datang ke Jakarta, Anda tidak akan menyesal dan banyak hal yang dapat dipelajari. Jakarta, Jaya Raya (Jaya dan Agung).

Sekian dan terima kasih.

#Maret 2016 Plesir

Monumen Nasional

Fakta Unik Tentang Jakarta

1. Lambang DKI Jakarta dibuat oleh Gubernur Jakarta ke-6 yang merupakan seorang seniman, bernama Bapak Henk Ngantung. 2. Jakarta sudah terkenal sebagai kota super sibuk dan padat. 3. Jika udara cerah, pengunjung di Monas dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu. 4. Ada 686.864 ton polutan udara yang dihasilkan Jakarta per tahun. Hanya 81 hari dalam 1 tahun udara di Jakarta dikatakan bebas polusi. 5. New York dikenal dengan sebutan 'The Big Apple' maka Jakarta dikenal oleh orang asing dengan sebutan 'The Big Durian" 6. Tahukah Anda bahwa sebuah prasasti dari 1.600 tahun silam yang ditemukan di Kampung Tugu, Jakara Utara, mendongengkan warga Jakarta untuk siaga banjir. 7. Menurut tim Investigasi TransTV, batu es di kaki lima Jakarta mengandung bakteri e-coli 20rb/100mL, atau setara degan kotoran manusia.

4

Page 6: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

LUNGA MARING PURBALINGGA

Kabupaten Purbalingga dengan ibu-kotanya Kota Purbalingga, dengan luas wilayah 777,65 km². Secara geo-grafis, wilayahnya terletak di cekungan yang diapit oleh pegunun-gan, disebelah utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng) se-dangkan disebelah selatan merupakan Depresi Serayu dan pada posisi 101º 11’ – 109º 35’ Bujur Timur, 7º 10’ – 7º 29’ Lintang Selatan. Daya tarik wisata di Kabupaten Purbalingga anta-ra lain : Goa Lawa, pendakian Gunung Slamet, Wana Wisata Serang, Taman Curug Gringsing, Bumi Perkemahan Munjuluhur, Petilasan Ardi Lawet Panusupan, Monumen Tempat Lahir Jend. Sudirman, obyek wisata air Bo-jongsari (OWABONG), ko

kolam renang Tirto Asri, Taman Reptil, River World Purbasari Pancuran Mas, dan Desa Wisata Karangbanjar.

Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah

Goa Lawa

Goa Lawa

Goa ini terbentuk karena proses pend-inginan lava dari aliran lava Gunung

5

Oleh : Ovi Hanifah

Page 7: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Slamet, sehingga batuannya keras dan hitam. Terletak di DesaSirawak, Kec. Karangrejo, berjarak sekitar 27 km dari Kota Purbalingga dengan keting-gian sekitar 900 m diatas permukaan laut. Fasilitas yang tersedia : tempat parkir, MCK, panggung terbuka, warung makan, dan beberapa kios cin-deramata.

kart, kolam permainan, rest area, film 4 dimensi, serta musholla. kart, kolam per-mainan, rest area, film 4 dimensi, serta musholla.

Owabong

Owabong

Terletak di Jalan Owabong, Bojong-sari, Purbalingga. Merupakan obyek wisata air terbesar dan termodern di Jawa Tengah dengan kolam yang san-gat jernih dengan air langsung dari sumber mata air pegunungan, sejuk dan menyegarkan. Terdapat se-luncuran sepanjang 70 m dengan ting-gi menara 12 m. Fasilitas yang terse-dia : tempat parkir, MCK, kios cin-deramata, warung makan, sirkuit go-kart, kolam permainan, rest area, film

Petilasan Ardi Lawet Panusupan

Petilasan Ardi Lawet Panusupan

Ardi Lawet merupakan petilasan salah satu tokoh Islam yang bernamaKyai Jambukarang. Terletak di Desa Panusu-pan, Kec. Rembang, berjarak ± 30 km dari Kota Purbalingga ke arah timur. Un-tuk mencapai petilasan tersebut harus melalui jalan setapak yang naik sekitar 3 km.

Wana Wisata Serang

Merupakan obyek wisata dengan panora-ma alam yang indah dikelilingi oleh hu-tan pinus. Terletak sekitar 22 km dari Kota Purbalingga.

6

Page 8: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Untuk mencapai tempat tersebut dapat memalui dua pintu, yaitu pintu gerbang Baturaden dan pintu gerbang Serang di Kec. Karang, Purbalingga.

serangga, melalui koleksi pustaka pustaka lengkap yang tersedia. Dengan cara ini, mereka tidak akan takut lagi melihat langsung reptil. Bahkan jenis iguana dibiarkan berkeliaran bebas di halaman, sehingga mereka dapat menyentuh langsung.

Taman Reptil

Wana Wisata Serang

Obyek wisata taman reptile dan se-rangga yang memiliki koleksi ratusan hewan dari dalam dan luar negeri ini berlokasi di DesaKarangbanjar, Kec. Kutasari, Kab.Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Taman seluas sekitar 2 hektar ini memiliki koleksi ribuan se-rangga termasuk serangga yang unik. Dari jenis reptil, ada buaya, kobra, biawak, dan kadal serta iguana. Tem-pat wisata ini sangat cocok untuk mengenalkan anak-anak/pelajar ten-tang dunia binatang. Di ditempat ini mereka dapat melihatdan mempelajari lebih dalam tentang dunia reptile dan

Desa Wisata Karang Banjar

Taman Reptil

Di desa Wisata Karangbanjar ini, Anda dapat melihat secara langsung proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu lidi, sapu ijuk, serta sanggul. Telah tersedia fasilitas ‘homestay’ di rumah penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang sejuk, makanan khas dae-rah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana yang semakin nyaman serta menikmati pertunjukan tradisionl khas Purbalingga, yang dimainkan oleh para penduduk desa tersebut.

7

Page 9: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Untuk mencapai tempat tersebut dapat memalui dua pintu, yaitu pintu gerbang Baturaden dan pintu gerbang Serang di Kec. Karang, Purbalingga.

Seni Budaya

Desa Wisata Karangbanjar

- Rampak kenthongan, kesenian dengan alat utama dibuat dari bambu yang di-mainkan oleh 30 orang.

- Dames, kesenian tradisional yang bernuansa keagamaan.

Dames

Rampak Kenthongan

Kuliner

Kacang asin, cara pembuatanya yaitu digoreng menggunakan pasir tidak dengan minyak.

Cinderamata

- Sapu Hamada, kerajinan sapu yang

dibuat dari pohon sorgum.

- Wig, konde, dan idep palsu yang dibuat

dari limbah rambut.

8

Page 10: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Yok Opo Kabare Rek?

Kali ini kami akan membahas tentang salah satu kota di Jawa Timur yang merupakan salah satu kota pilihan un-tuk berwisata dan menuntut ilmu, ma-na lagi kalo bukan Kota Malang. Bagi sebagian orang Kota Malang terkenal dengan julukan kota apel, namun jika kalian berkunjung ke Kota Malang kalian akan susah banget buat nemuin pohon apel, apalagi kebunnya. Jadi, kenapa banyak orang menyebut Kota Malang sebagai kota apel? Oke! Jadi begini, Malang terdiri dari dua wila-yah pemerintahan yakni Kota Malang dan Kabupaten Malang, dulu Kota Ba-tu merupakan bagian dari Kabupaten Malang dan terkenal sebagai daerah penghasil apel, mungkin itulah salah satu alasan kenapa dulu Malang dikenal sebagai kota apel.

Oke, setelah kita tahu kenapa Malang disebut kota apel, sekarang kita akan ba-has apa yang bisa kalian lakukan kalau kalian ingin berlibur atau sekedar sing-gah di Malang. Pertama yang kita bahas bagaimana cara menuju Malang.

Alun-Alun Malang, Jawa Timur

Masjid Agung Jami

9

Oleh : Ferry Ramadhan

Page 11: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Tugu Malang

Malang dapat diakses dengan berbagai jenis kendaraan umum seperti bis, kereta api, hingga pesawat. Ketika sudah be-rada di Malang kalian dapat berjalan-

jalan menggunakan Angkutan Kota atau Angkot dengan tarif yang murah dan dengan jangkauan luas, atau menggunakan angkutan lain seperti be-

disewa harian. Untuk tempat tujuan wisata di Kota Malang sendiri ada be-berapa tempat yang dapat kalian kun-jungi mulai dari wisata kuliner bakso atau bakso bakar, rujak cingur, dan sebagainya, atau sekedar berfoto di beberapa sudut Kota Malang yang menarik seperti Tugu di depan kantor Walikota Malang, Alun-alun Kota Malang yang berdekatan dengan Mas-jid Agung Jamii, Geraja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus (Gereja Kayutangan) yang juga dekat dengan toko es krim yang legendaris yakni Toko OEN. Malam hari di Malang dapat kalian

Toko OEN

Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Malang

kalian habiskan dengan bersantai ber-

sama teman-teman di kafe atau beer

house yang menjamur disetiap sudut

Kota Malang atau kalian yang suka

belanja bisa main ke beberapa mall

yang ada di Kota Malang.

10

Page 12: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Air Terjun Coban Pelangi

kalian bisa mengunjungi Pantai Goa Cina, Pantai Sumber Pitu, Pantai Tiga Warna, dan masih banyak lagi pantai bagus di Malang Selatan yang bisa kalian kunjungi. Setelah puas berjalan-jalan di Kota Malang jangan lupa me-nyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas Malang di daerah Sanan, dengan berbagai jenis pilihan. Ya, jadi

Sentra Industri Tempa Sanan

Ya, jadi mungkin itulah cerita tentang

Malang, jadi buat kalian yang bertan-

ya-tanya "kok gak ada jatim park, mu-

sium satwa, rumah pohon, ketan leg-

enda?" itu semua ada di Batu, mung-

kin akan kita bahas di edisi selanjut-

nya. Salam Satu Jiwa (FR.)

Bagi kalian yang suka wisata alam ban-yak tempat yang bisa kalian kunjungi di sekitar kota apel ini, yang berjarak seten-gah sampai satu jam perjalanan menggunakan motor atau mobil, ada be-berapa air terjun seperti Coban Pelangi, Coban Tundo, Coban Jahe, atau Sumber Pitu (tujuh). Bagi kalian yang suka wisata pantai ketika kalian berlibur ke

Pantai Goa Cina

11

Page 13: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Banyuwangi, Sunrise of Java

Salah satu Kabupaten yang terletak di ujung timur pulau Jawa tepatnya di provinsi Jawa Timur ada sebuah dae-rah yang mana sangat terkenal akan pesona alamnya mulai dari pantai, gunung, pulau, sungai, serta air terjun yang menawan. Kabupaten ini didiami oleh masyarakat Osing yang mana mereka adalah suku asli dari daerah itu. Nama dari kabupaten ini adalah Banyuwangi yang berasal dari cerita rakyat setempat. Banyuwangi menyimpan ban-yak tempat wisata alam yang sangat indah dan bagus. Pesona alamnya amat sangat menggugah mata para wisatawan baik local maupun mancanegara. Kabar terbaru, Banyu-wangi mendapat penghargaan dari PBB untuk kategori “Inovasi Ke-bijakan Publik dan Tata Kelola”.

lik dan Tata Kelola”. Sektor pariwisata Banyuwangi sudah diakui banyak orang,

hal ini dikarenakan adanya inovasi yang di lakukan oleh Bupati Banyuwangi, yai-tu Bapak Abdullah Azwar Anas.

Watu Dodol Banyuwangi, Jawa Timur

Bupati Banyuwangi ketika Menerima Penghargaan

#Maret 2016 Plesir

12

Oleh : M. Kholil Najih

Page 14: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

Pantai Sukamade

suguhkan. Jika kita berkunjung ke Sukamade, maka kita akan disuguhi dengan penangkaran penyu yang mana di tempat ini terdapat puluhan jenis penyu yang singgah hanya untuk ber-telur di daerah ini, salah satu penyu yang sering singgah adalah penyu cangkang hijau. Di Sukamade semua penyu itu bertelur bebas di pantai. Setelah proses bertelur selesai, maka telur – telur tersebut akan di ambil oleh para petugas untuk di pindahkan ketempat penangkaran yang nantinya ditetaskan oleh pihak taman nasional. Setelah ditetaskan anakan penyu (tukik) akan dilepaskan. Pelepasan penyu inilah keadaan dimana para wistawan bisa langsung ikut melepas-kan penyu tersebut. Uniknya, setiap tukik itu telah di lepaskan ia akan ber-tahan hidup di laut lepas dan nantinya pasti akan kembali lagi ketempat awal ia dilepaskan.

Sektor pariwisata garapan Pemkab Banyuwangi sangatlah banyak salah satunya adalah pantai. Di Banyuwangi pantai yang sangat terkenal banyak sekali, yaitu Pantai Boom, Pantai Plengkung, Pantai Wedi Ireng, Pantai Teluk Ijo, Pantai Sukamade, dan masih banyak lagi. Dari pantai yang ada itu memiliki wisata sendiri – sendiri yang di

Pantai Boom Teluk Ijo

13

Page 15: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Pantai Plengkung adalah pantai yang juga bisa dibilang sangat digandrungi

oleh wisatawan, dimana pantai ini adalah tujuan untuk para peselancar, karena ombak di pantai ini merupakan

ombak tertinggi ke-2 di dunia. Tempat ini yang mengunjungi adalah bule dan para atlet selancar. Mereka banyak

melakukan kegiatan di pantai ini untuk mengasah kemampuan mereka berse-lancar. Serta masih banyak pantai

yang ada di Banyuwangi.

Setelah Sukamade, ada pantai yang amat sangat terkenal akan keindahan pan-

tainya yang mana pantai ini sangatlah menawan dengan warna hijau yang ditimbulkan dari ganggang yang ada di

daerah itu. Nama pantai ini adalah Pantai Teluk Ijo yang jaraknya tidak terlalu jauh dari Sukamade, karena kedua tem-

pat ini berada dalam satu jalur, dimana Sukamade terletak lebih jauh daripada Teluk Ijo. Teluk Ijo kita tempuh dengan

menggunakan sepeda motor sekitar 4 jam perjalanan dari kota Genteng. Setelah itu dilanjutkan dengan berjalan

kaki sekitar 3-4 km dari pemukiman warga. Di Teluk Ijo, kita bias melakukan camp beach karena pantainya lumayan luas jika digunakan untuk mendirikan

tenda.

Pantai Plengkung

Gunung Raung

#Maret 2016 Plesir

Selain pantai, Banyuwangi juga ban-yak menyuguhkan wisata alam yang

juga tidak kalah menawannya, yaitu ada Gunung Raung, Gunung Ijen (Kawah Ijen), dan lain-lain. Gunung

Raung adalah salah satu gunung aktif di daerah Jawa Timur yang berada di tengah tiga kabupaten kota, yaitu Ka-

bupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Jember.

14

Page 16: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

wisata yang terkenal di area Banyu-wangi dengan spot yang indah. Kawah Ijen nama yang diberikan untuk tem-pat ini. Pemberian nama ini karena kawahnya hanya terdapat satu buah saja, tidak ada kawah lain lagi. Selain kawahnya yang berwarna kehijauan ada juga Blue Fire dalam kehidupan ini semua bisa terjadi api biru yang biasanya dilihat hanya ada di kompor gas tapi sekarang ada ditengah alam yang amat indah, waktu untuk menik-mati keindahanya hanya beberapa jam saja karena tempatnya ada di sekitar kawah yang terdapat belerang. Api biru tersebut ada karena ditimbulkan oleh belerang yang meleleh dari dalam perut bumi dengan suhu yang amat sangat panas. Semburan belerang itu menimbulkan warna biru bagaikan api yang menyala – nyala. Jalur pendakian ke Kawah Ijen sangat mudah karena hanya dengan naik sepeda motor kita sudah sampai di jalur pendakian Palu Tuding yang kira – kira berada tiga kilometer dari puncak kawah. Disini kita juga bisa menjumpai banyak penambang belerang yang mana mere-ka telah melakukan pendakian ketika jam menunjukkan pukul 12.00 WIB. Mereka adalah warga sekitar gunung yang mencari belerang untuk dijadi-kan bahan kosmetik. Untuk tahu tem-pat itu semua, maka berkunjunglah ke kota yang terletak di bagian timur pu-lau Jawa ini. Banyuwangi Sunrise of Java. Banyuwangi jenggirat tangi !!!

akan menceritakan mengenai Gunung Raung. Uniknya dari gunung ini adalah memiliki medan yang hamper sama dengan puncak tertinggi Indonesia. Keti-ka ingin mencapai puncak, semua penda-ki diharapkan membawa peralatan panjat artificial, karena medan yang disuguh-kan sangatlah terjal dan tidak ada sela yang mudah seperti jalur pendakian gunung pada umumnya. Gunung ini memiliki dua jalur yang sering dipakai yaitu, jalur dari arah Bondowoso dan juga dari Kalibaru Banyuwangi. Jalur yang bias menggapai puncak sejati ada-lah melalui Kalibaru. Semua jalur di gunung ini tidak ada jalur air, untuk itu diharapkan setiap pendaki agar memba-wa perbekalan air yang cukup banyak, untuk menjaga keamanan pendakian.

Blue Fire Kawah Ijen

#Maret 2016 Plesir

Selain Gunung Raung, Banyuwangi juga memiliki pesona pegunungan yang ba-gus, salah satunya telah menjadi tempat

15

Page 17: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

16

Oleh : Anjani Teja W

Selamat Nemuai

Kota Bontang yang berasal dari

bahasa Belanda “bond” yang berarti

kumpulan dan “tang” yang dari kata

pendatang yang terletak di provinsi

Kalimantan Timur. Kota Bontang ini

sendiri resmi secara administasi

menjadi kota sejak 12 Oktober 1999.

Terdapat 2 perusahaan besar yang

berdiri di Kota Bontang ini yakni PT.

Badak NGL (gas alam) dan PT. Pupuk

Kaltim Tbk (pupuk dan amoniak).

Terdapat dua sekolah ternama di

Bontang yakni VIDATRA (Vidya

Dahana Patra) dan YPK (Yayasan

Pupuk Kaltim), karena jika berkenalan

dengan orang baru diluar Bontang

pasti menanyakan, dari VIDATRA

atau YPK, hehe. Di Bontang juga

terdapat stasiun TV lokal lho, yakni

LNG TV dan PKTv yang tak jauh-

LNG TV dan PKTv yang tak jauh-jauh dari binaan kedua perusahaan besar itu

juga. Sedangkan Bandar Udara di Bontang hingga kini hanya satu dan satu-satunya yakni Bandar Udara Bontang

kepunyaan PT. Badak NGL. Jika yang

Monumen Pengabdian Bontang, Kalimantan Timur

PT Pupuk Kaltim Tbk

Page 18: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

17

keindahan pemandangan yang dapat disaksikan di Bontang Kuala ini, tetapi juga kerap diadakannya pesta laut. Hal ini bermula ketika banyak anggota masyarakat pada masa lampau ditimpa oleh berbagai macam penyakit, yang anehnya penyakit penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan dengan berbagai cara pengobatan oleh para dukun dan ahli obat obatan pada waktu itu dan menyebabkan banyak pula yang meninggal. Pada suatu malam, seorang masyarakat yang ditokohkan bermimpi didatangi seorang tua yang belum pernah dikenal sebelumnya, orang itu mewasiatkan melalui mimpi agar dibuatkan sesajen dalam bentuk perahu layar berwarna kuning, lengkap dengan peralatan dan perbekalan untuk dilepaskan kelaut dengan tujuan member makan kepada penunggu karang agar mau mengusir dan membawa penyakit yang melanda masyarakat bontang pada saat itu, keesokan hari setelah mimpi itu para tokoh masyarakat sepakat melakukan adat tersebut dengan melaksanakan upacara sebagaimana yang telah diajarkan dalam mimpi tersebut. Setelah diadakan upacara tersebut seketika berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa, seketika itu penyakit yang diderita masyarakat pada sat itu pun sembuh. Sehingga dengan kepercayaan itu masyarakat adat pun bersama-sama membuat dan mengolah makanan hasil laut dan kemudian diberikan kepada leluhur agar nelayan itu tidak didatangkan malapetaka.

naik dari bukan pekerja PT. Badak NGL maka harga dipatok lebih mahal untuk sekali penerbangan hanya ke Bandar Udara Balikpapan (Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman).

Tak hanya sumber pendapatan kota Bontang dari berbagai perusahaan multinasional, tetapi di Bontang ini juga kaya akan hasil laut karena lokasi kota ini berada dekat pesisir pantai hingga banyak kekayaan hasil laut yang didapatkan. Tak heran jika banyak kreasi hasil laut yang dihasilkan, seperti terasi, asinan rumput laut, manisan rumput laut, ikan asin dan berbagai lainnnya yang banyak dijual di Bontang Kuala. Bontang Kuala merupakan perkampungan yang terletak diatas laut yang merupakan juga tempat wisata kota

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan

Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Bontang tidak mengunjungi indahnya melihat sunset diatas Bontang Kuala ini. Tak hanya makanan hasil laut dan

Page 19: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

18

Pesta Laut

diberikan kepada leluhur agar nelayan itu tidak didatangkan malapetaka. Pesta laut yang dihelat ini didukung oleh Pemerintah kota Bontang itu sendiri

bersama-sama dengan walikota, oleh karena itu pesta laut yang diadakan sangat meriah. Banyak pertunjukan yang ditampilkan, permulaan dengan tarian-tarian untuk penyambutan walikota hingga acara upacara memberi makan laut yaitu dengan melabuh beras kuning dan kain kuning yang dibawah dengan perahu sampai ketengah lautyang dilakukan para pawang dan pembantunya. Usai upacara biasanya para nelayan dilarang melaut untuk beberapa hari. Dalam perkembangan selanjutnya dan untuk mengisi pembangunan, acara adat tersebut dijadikan objek wisata seni budaya yang didukung oleh segenap lapisan masyarakat bontang dan pemerintah maka atas inisiatif tokoh masyarakat bontang " adat istiadat Budaya Bontang tersebut disajikan dalam bentuk Pesta Laut.

Kepiting Asam Manis

Selanjutnya kita beranjak dari perayaan pesta laut, yakni olahan laut yang terkenal di kota Bontang adalah kepiting asam manis dari Warung Makan Melati. Rasanya tuh pedas manis gimana gitu, apalagi kepiting yang dimasak masih segar hasil tangkapan nelayan setempat lagi. Makanya jika berlibur wajib dicoba makanan satu ini dijamin nagih banget. Oh ya, kota Bontang juga punya makanan khas lho, namanya sambal gami

gami. Jadi sambal gami ini bisa dimasak dengan makanan hasil laut yang enak-enak, misalnya cumi gami, ikan bawis gami dan banyak lagi. Cara membuatnya gampang kok, bahannya bawang merah, santan, minyak, garam, cabe merah, dan jangan lupa terasi. Tahapnya haluskan bawang merah, cabe merah dan terasi. Lalu potong-potong tomat dan bawang merah yang diiris tipis-tipis itu kemudian digoreng dengan mencampurkan bahan yang telah dihaluskan tadi. Kemudian tambahkan santan itu sedikit saja, atau

Page 20: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

19

Pantai Beras Basah

bisa disatukan dengan makanan hasil

laut tadi, misal ikan, udang atau cumi.

Rasanya enak banget, apalagi makannya

di Bontang Kuala sambil dengerin suara

ombak laut, angin sepoi-sepoi dan jika

langit cerah banyak banget bintang.

menjadi pulau berpasir putih seperti beras yang selalu basah karena dikelilingi oleh lautan.Jadi Pulau Beras Basah ini lokasinya memang ditengah laut dan akses kesana hanya dapat ditempuh dengan naik ketinting atau dengan speed boat kurang lebih 15 menit. Pasirnya putih masih bening dan biota lautnya beraneka macam. Jadi dulu pulau ini itu kata ayah masih luaas banget yang dulunya mercusuar letaknya ditengah pulau, kini mercusuarnya dipinggir pulaunya. Kecil banget yah sekarang. Letak Beras Basah ini dekat dengan kawasan PT. Badak, sehingga merupakan sarana wisata bagi pekerja yang ingin berlibur dengan keluarganya dengan meminjam speed boat yang telah disediakan. Dulu penulis juga sering meminjam speed boat dengan keluarga tetapi tidak sampai Pulau Beras Basah, tetapi parkir ditengah laut kemudian mancing deh. Biasanya keluarga yang berlibur di pulau ini membawa bekal yang kemudian dimakan di Pulau Beras Basah siang harinya. Karena yang jualan disini terbatas, hanya kelapa muda saja. Wahana disini ada banana boat juga lho. Jadi dapat menjadi pilihan utama jika berkunjung ke Bontang dan ingin main air dengan pemadangan laut bersih dan pabrik PT. Badak NGL. Selain Pulau Beras Basah juga terdapat pulau-pulau lain yang dapat dikunjungi, antara lain Pulau Tihi-Tihi, Pulau Gusung, serta Pulau Segajah.

Kita lanjut ya daripada bahas makanan mulu, nanti jadi pengen balik mulu deh hehe. Selanjutnyaaa adalah wisata Pulau Beras Basah yang udah terkenal itu lho. Asal mula nama Beras Basah menurut cerita rakyat setempat berasal dari kata "beras" dan "basah". Dahulu kala, terdapat kapal milik kesultanan kutai yang sedang berlayar di selat makassar. Kapal tersebut membawa bahan pangan yang diantaranya adalah beras. Kapal tersebut tiba - tiba saja karam dan menumpahkan bawaannya. Karena perairan tempat kapal karam tersebut dangkal maka bawaan kapal tersebut yang sebagian besar adalah beras tidak tenggelam, melainkan muncul sebagian seperti gundukan. Lama - kelamaan gundukan beras tersebut berubah menjadi

Page 21: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Plesir

20

Lanjut ya ke tempat wisata fenomenal lainnya, yakni Cafe Singapore. Cafe ini terletak didaerah Tanjung Laut, didirikan oleh orang asli Negara Singapore sendiri. Mengapa cafe ini fenomenal? Karena ada bangunan patung Merlion yang setinggi kurang lebih 10 kaki yang menyerupai patung singa Merlion di Singapore. Sehingga pada awal cafe ini dibangun banyak dikunjungi orang-orang karena penasaran dengan ide tersebut. Perbedaannya adalah patung Merlion yang dicafe ini diatas laut, jadi keliatan banget ya bedanya hehe. Kalau penulis sendiri dulu waktu masih tinggal di Bontang, selain ke tempat wisata diatas sering juga main sama teman-teman ke tempat rekreasi pas lagi akhir minggu gitu. Jadi karena penulis tinggal dikawasan komplek PT. Badak, jadi kita harus memanfaatkan fasilitas yang ada. Jadi kadang-kadang sore suka nge gym gitu di Fitness Centre biar sehat sih katanya, tapi tujuannya biar kurus. Habis fitness makan sama jajan di Tojasera (Toko jajanan serba ada), jadi gak pengaruh apa-apa sih fitness yang udah capek-capek dilakuin, hehe. Atau pergi berenang ke swimming pool sore-sore sambil pulangnya makan chicken strip di Rega (restoran Rekreasi Keluarga) atau beli bontang double dekker (semacam burger dengan daging berlapis-lapis didalamnya) di Restoran Bowling sekalian bisa main bowling atau iseng cobain golf gitu walaupun amatiran, hehe. Atau kalo biasanya sih kalo penulis dan teman-teman jalan hanya ada 1 mall di Bontang yaitu

hanya ada 1 mall di Bontang yaitu Ramayana huhu. Didalamnya terdapat swalayan, pusat penjualan baju-naju, foodcourt, tempat bermain anak, dan KFC! Lumayan menghibur disela-sela padatnya jadwal sekolahan ini. Karena kebanyakan masyarakat di Bontang jika ingin belanja maka kerap pergi ke kota Samarinda, Balikpapan atau luar Kalimantan. Kalau jalan-jalan malam di Bontang, tempat yang dikunjungi masih terbatas sekali, jadi biasanya sih kalo iseng suka nongkrong di depan kilang PT. Badak sambil liat indahnya lampu-lampu putih yang banyak banget kayak bintang sambil bercanda-canda sama temen-temen. Karena di kawasan komplek PT. Badak sendiri waktu jam 8 malam udah sepi banget kayak kuburan hehe, kalau kota Bontang sendiri udah mulai sepi jam 10 malam, beda sama Kota Jogja yang 24 jam masih banyak kendaraan seliweran dan masih banyak toko yang buka. Kendaraan angkutan umum di Bontang hanya 1 yaitu taxi. Eitss ini bukan taxi-taxi yang seperti di jogja lho, ini adalah angkot (angkuran dalam kota) tetapi penyebutan angkot di Bontang adalah taxi, hehe. Jurusan taxi ini hanya 1 jurusan, tak ada trayek gitu karena anda tinggal menyebut tempat yang dituju maka anda akan diantarkan ke lokasi tersebut dengan harga 4000-5000/orang. Harga-harga disini juga terbilang mahal dibandingkan ukuran Jogja atau pulau jawa. Es jeruk bahkan mencapai 10 ribu, dan kepiting warung melati diatas pada tahun 2013 saja seharga 60ribu/porsi. Maka disarankan untuk berlibur ke kota Bontang akan lebih baik jika telah mempunyai teman atau kerabat yang telah mengetahui seluk beluk kota Bontang itu sendiri. Selain lebih hemat, dan lebih asyik. AYOO VISIT BONTAAANG

Page 22: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 SAKAU

Mangkat, Berangkat Oleh : Reza Meitri Akbary

Kebahagiaan terpancar dari wajah rupawan

Ketika keluarganya hendak bertamasya ke Yogyakarta

Perasaan hendak ingin meledak-ledak serta rasa senang tercampur dalam benaknya

Kopornya bahkan telah ia siapkan seminggu sebelum keberangkatan

Tiket serta segala kelengkapannya telah dibeli jauh-jauh hari

Melayang-layang diangkasa menggunakan burung besi sedang ia lakukan

Sesampainya di bandara, ia pijakkan kaki dengan rasa syukur

Untuk pertama kalinya ia berada di Yogyakarta

Taksi berangkat menuju tempat peraduan keluarganya

Hotel berbintang tiga jadi pilihannya

Dengan menggunakan trans Yogya ia menuju Monumen Yogya Kembali

Berfoto ria sembari mengenal sejarahnya

Lalu ia lanjutkan menuju Candi Prambanan

Gundukan batu megah nan tersusun rapi membuat matanya nanar karena takjub

Kaki terus melangkah menuju Malioboro

Mengunjungi Benteng Vredeburg serta Alun-Alun Selatan

Hari itu tak akan pernah ia lupakan

Karena pengalaman ini mungkin akan terjadi sekali seumur hidup

21

Page 23: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 SAKAU

Angan Sejuta Mimpi Oleh : Reza Meitri Akbary

Berangkat dengan ribuan keping niat

Tak lupa Bismillah dikumandangkan demi keselamatan

Berjalan dengan gagah serta berwibawa cerminkan mentari pagi yang bersinar cerah

Seolah beban lenyap tak ingat akannya

Mimpi-mimpi selalu terbayang seiring derasnya langkah kaki

Membawa orang tua ke tanah suci

Kehidupan yang sejahtera

Istri yang rela dengan keadaannya

Anak yang berbakti padanya

Namun angannya terhenti ketika sebuah mobil mengarah kepadanya

Kecepatan mobil tersebut melebihi deringan jam weker yang berbunyi

Tertabraklah ia layaknya meledaknya bumi berkeping-keping

Itulah nasibnya

Angannya hanyalah menjadi mimpi

22

Page 24: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 SAKAU

Yogyakarta, 27 Oktober 2010 Oleh : Reza Meitri Akbary

Hujan abu....

Getaran....

Guncangan....

Keheranan....

Takut....

Jeritan....

Teriakan....

Berlarian....

Selamatkan jiwa....

Do’a....

Sujud....

Berharap....

Pasrah....

Dan mati....

Situasi meletusnya Gunung Merapi

Indonesia berduka

Korban berjatuhan

Mulai rakyat biasa, bangsawan, dan juru kunci Gunung Merapi

Tak ada yang mampu menangkal keganasan letusannya

Kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa

23

Page 25: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 SAKAU

23

MIRIS

Miris ....

Melihat debu berhamburan di cakrawala Riau dan Pontianak

Apakah sang pemegang tampuk kekuasaan masih tangguh akan egonya

Miris ....

Di saat ekonomi bumi pertiwi berada di saat ujung tanduk

Sang pemegang tampuk kekuasaan masih mampu bersabda Nusantara aman

Miris ....

Di saat negara khatulistiwa ini bertumpuan akan demokrasi

Muncul petuah dari sang pemegang amanah rakyat bahwa presiden dipantangkan untuk dihina

Miris ....

Inikah wajah negeri ini sesungguhnya

Ataukah mereka sedang menyembunyikan lembaran-lembaran licik

Ataukah negeri ini telah menjadi boneka kaum mancanegara

Ataukah kita terlalu banyak mengeluh akan keadaan

Semoga garuda kembali mengudara setinggi cakrawala

Sehingga bisa menggenggam kuasa dunia

Page 26: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

melainkan pengalamanku di dikjut tera-

khir ini, yaitu –teng tereng tengteng– DKJ-GH

a.k.a. dikjut gunung-hutan, dimana aku sendiri akan

ditempatkan di basecamp Djobolarangan yang

biasa kami panggil dengan basecamp emak.

Di basecamp emak ini pula nantinya aku

ditemani dengan dua panitia lainnya, yaitu Mbahun

yang tak lain tak bukan adalah koordinator divisi

(kordiv) gunung-hutan merangkap kepala bidang

(kabid) outdoor yang masih galau memilih antara

Sumbing atau Sindoro, dan juga Bagak yang sudah

lelah terlibat di lapangan gunung-hutan dan ingin

sekali-sekali bersenang-senang di basecamp, akan

berperan sebagai anggota SMC (SAR Mission

Commander). Eits, kau pasti akan bertanya ada

apa ini pakai SAR-SAR segala? Anak mana

hilang? Yah, begitulah dikjut gunung-hutan ini. Di

sini akan dipraktekkan skenario Search and Rescue,

yang mana aktor utamanya akan berperan sebagai

anggota SRU (Search and Rescue Unit). Mau tahu

pula kau siapa pemeran utamanya? Sabar lah ya,

bro.

Sebelumnya tak perlu berpanjang lebar,

namun ada baiknya kujelaskan dulu. Dalam Search

and Rescue terdapat struktur organisasi yang

terdiri dari SC (SAR Coordinator), SMC, OSC (On

Scene Commander), dan SRU. Struktur tersebut

dimulai dari tingkatan yang paling tinggi, dimana

SC merupakan bagian dari pemerintah berwenang

yang membiayai operasi SAR, sedang SMC berge-

rak khusus di bidang SAR dan oleh karenanya

memiliki skill untuk memimpin operasi SAR dan

menginstruksikan OSC maupun SRU, lalu ada

OSC sebagai penghubung komunikasi antara SMC

dan SRU, begitu pula sebaliknya, bila terjadi kesu-

litan komunikasi. Dan yang terakhir ialah SRU

Entah mengapa saat ini aku ingin menulis-

kan tentang kejadian yang baru anget-angetnya aku

alami. Kejadian yang tidak terlalu lama berlalu dan

juga tidak terlalu cepat pula. Makanya aku bilang an-

get-angetnya. Mungkin tidak begitu menarik, tapi akan

kucoba bercerita semenarik mungkin. Dan semoga

dengan menulis ini aku bisa mengingatnya dengan

jelas. Ah ya, kuharap kau akan tertarik membacanya.

Ya sudah, terlalu panjang pula prolog ini jadinya.

Kalau begitu kumulai saja ya.

Ini adalah sebuah cerita tentang pengala-

manku pada kegiatan yang mungkin bisa dibilang

sebagai kegiatan outdoor-ku yang terakhir sebagai

pengurus pada sebuah organisasi kepecintaalaman di

Fakultas Hukum UGM yang bernama M55, singkatan

dari Majestic-55. Ah, tak perlulah kujelaskan makna

atau pun sejarahnya, cukup tahu saja lah kau namanya.

Kebetulan kegiatan outdoor terakhir ini dijalankan

dalam rangka pendidikan lanjut (selanjutnya disebut

dikjut) terhadap adik-adikku, anggota Diksar XXIX

“Serumpun Sebalai”, di awal tahun 2016 ini.

Dikjut pertama yang sudah dilaksanakan

adalah dikjut ORAD/T (Olah Raga Arus Deras/

Tenang) dengan sasaran adik Bear yang seangkatan

denganku (2012) namun baru masuk Majestic-55 dua

tahun kemudian. Diteruskan lusanya dengan dikjut

Panjat Tebing dan Susur Goa pada waktu yang bersa-

maan dengan target operasi di panjat tebing adalah

Bangir yang banyak nyengir sehingga dedek semakin

gemes, dan Atei yang rambut kribo mambonya sempat

nyangkut di tebing, sedangkan untuk susur goa ada

Bom dengan ledakan mautnya yang dahsyat sampai-

sampai para pemudi bahkan pemuda pun dibikinnya

meleleh. Namun bukan pengalaman di tiga ataupun di

salah satu divisi tersebut yang akan aku ceritakan,

#Maret 2016 Tjiu

24

Oleh: Novitasari Amira

Page 27: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Entah apa pun cita-citanya yang jelas kita

tahu itu sangat mulia. Mengapa ia spesial? Karena

dia lah target utama dalam dikjut gunung-hutan ini,

dia lah anggota spesialisasi dalam divisi gunung-

hutan, sehingga tak bisa dihindari dia juga lah yang

akan meneruskan tongkat estafet divisi gunung-

hutan ini nantinya. Oleh karena itu, semangat ya

adik-adik gunung-hutan selanjutnya.

Dengan ditemani saudara serumpunnya,

Atei dan Bangir, untuk menjadi satu-kesatuan da-

lam menjalankan misi kemanusiaan –ceritanya–

diharapkan Beyo mampu melaksanakanya dengan

baik dan menjadi leader yang baik pula terhadap

Atei dan Bangir, meskipun bisa dikatakan dengan

menjadi anggota SRU, mereka berdua kedudukann-

ya adalah sama dengan Beyo, aktor terutama kita.

Ya beda-beda tipis lah, porsi lebih tetap ada di

tangan Beyo. Ibarat di film 3 Idiot, Beyo adalah

Aamir Khan-nya. Joss.

Ya, cukup itu saja mungkin perkenalan

pemain-pemainnya, sekarang ayo kita lanjutkan

dengan hal-hal yang lain. Maka, setelah aktor uta-

ma kita sudah siap dengan segala keperluannya

yang khususnya terkait dengan anggota SRU dan

kru-kru lainnya tak kalah siap pula, akhirnya pada

tanggal 19 Januari malam sebagaian besar dari

kami pun berangkat menuju basecamp emak yang

berada di Desa Tlogo Dlingo, Tawangmangu, Jawa

Tengah. Banyaknya barang dan alat yang penting

untuk dibawa seperti antenna, radio rig set, tandu,

dan lain-lain, dengan transportasi seadanya, yaitu

motor sejumlah sekian yang awalnya agak menyu-

litkan, tak pelak menjadi kendala bagi kami, karena

toh pada akhirnya perjalanan kami berlangsung

dengan lancar. Alhamdu…lillah.

yang merupakan unit terkecil dalam operasi

SAR, dengan fungsi utamanya untuk mencari target

operasi SAR di lapangan, yaitu korban atau orang

hilang yang ingin ditemukan.

Demi runtutnya tulisan ini, maka setelah

sebelumnya kukasih tahu siapa saja anggota SMC-nya

yang termasuk aku juga, akan kulanjutkan dengan

anggota OSC yang cukup banyak bila diingat-ingat,

tapi toh akan kusebutkan juga. Inilah dia…Pirtus,

Poncan, Yuyun, Monte, dan Kason. Keluarga cemara.

Kenapa itu? Kau tahu, Pirtus itu dansar (komandan

diksar / ketua pelaksana) dari diksar terakhir XXX,

dimana ia dengan tampang kebapak-annya sering di-

panggil “Abah” oleh anak-anak diksarnya, yang salah

tiganya adalah Yuyun, Monte, dan Kason tersebut.

Lalu ada Poncan yang notabene adalah pacar Pirtus,

sehingga otomatis gelar “Emak” nyangkut kepadanya

selayaknya rambut Atei yang nyangkut di tebing.

Sebenarnya ada lagi anggota OSC yang lain,

namun mereka menyusul esok-esoknya, antara lain

Cengli yang baru saja didadar beberapa minggu yang

lalu untuk mendapatkan gelar S.H. di belakang naman-

ya menjadi Cengli, S.H., serta Bom dan Bear yang

harus melengkapi alat-alat EMS (Evakuasi Medan

Sulit) terlebih dulu. Dan selanjutnya, inilah dia yang

tentunya kau tunggu-tunggu, seperti menunggu siapa

yang akan memerankan Rangga di AADC 2 pada

2016 ini. Jadi, siapa dia anggota SRU kita?!! Ya itu

diaaaaa…..Atei, Bangir, dan Be to the yo…BEYO!!!

Perkenalkanlah saudara-saudara, tentunya

nama yang menggunakan huruf besar semua itu lah

yang terspesial di sini. Beyo. Beyo yang memiliki

nama panjang Beyoooo adalah satu dari tujuh sanak

famili Korleon yang merupakan seorang pemuda Jogja

tulen dengan cita-cita yang sungguh mulia.

#Maret 2016 Tjiu

25

Page 28: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

Banyak hal yang masih perlu dikerjakan.

Mengeluarkan seluruh isi packing-an yang di-

penuhi dengan logistik, kompor, nesting, serta mat-

ras, sleeping bag, dan lain-lainnya. Sehabis itu,

Mbahun segera memberi instruksi kepada SRU dan

OSC untuk mem-plotting jalur-jalur penyisiran

yang direncanakan akan dilewati. Cukup lama

mereka mengerjakannya dengan pulpen berwarna-

warni di atas peta Djobolarangan tersebut, yang

merupakan peta RBI berukuran A4 buatan Gega-

ma, mapala Fakultas Geografi UGM. Aku yang

bebas dari pekerjaan mewarnai peta itu pun, karena

dilanda kelaparan, memasak mie instan dan air

untuk dibuat minuman anget. Semakin larut se-

makin lelah, satu per satu anak-anak sudah mulai

mengakhiri kesibukannya di malam pertama ini

dengan menyelinap ke dalam sleeping bag masing-

masing. Tapi sang aktor utama kita, Beyo, masih

berkutat dengan pulpen warna dan peta di de-

pannya. Oh! Betapa ia tampak begitu menekuninya.

Pagi yang cerah untuk jiwa yang resah.

Saatku bangun sudah ramai lalu lintas kehidupan

yang terlewat. Kukucek-kucek mata yang

setelahnya berkeliaran ke segala arah. Menangkap

adik-adik SRU dan OSC yang telah selesai me-

masak, Mbahun selaku SMC utama sedang me-

nyetel radio rig set, dan masih ada juga yang ter-

tidur lelap. Aha! Tertangkap pula oleh mataku dua

orang ALB (Anggota Luar Biasa) Majestic-55 yang

baru saja sampai di sini. Adalah mas Faiz dan mas

Sangkil, bapak dan anak dari diksar XXI dan diksar

XXV. Siap untuk menemani dan menghibur kami

di sini.

Pukul 9 kurang, selesai makan dan ber-

beres-beres, SRU yang ditetapkan oleh anggotanya

sendiri dengan nama SRU-MPUN itu pun akhirnya

Seperti biasa ketika kami melakukan perjal-

anan serupa, pemberhentian pertama dilakukan di pom

bensin Jakal, lalu kurang lebih dua jam setelahnya

sampai lah kami di angkringan yang terdapat di depan

UNS Solo, tempat langganan kami untuk beristirahat

sambil menikmati jajanan khas angkringan Solo. Dan

tak sampai sejam bersantai ria, kami pun melanjutkan

perjalanan untuk kemudian mampir sebentar di In-

domaret. Terakhir kami berhenti untuk mengisi bensin

lagi mengingat perjalanan yang ditempuh cukup jauh.

Dan ya, untuk seterusnya, dengan tanjakan-tanjakan

cinta yang motor kami lewati dengan susah mantap

dari Karanganyar sampai lokasi tujuan, kami pun

akhirnya tiba di basecamp emak satu setengah jam

kemudian. Kalau dihitung-hitung, perjalanan kami

memakan waktu sebanyak lima jam dari kampus untuk

sampai ke sini.

“Emakkk…emakkk…emakkk” *dor gedor

dor* diulang sebanyak entah berapa kali. Usaha yang

membutuhkan kesabaran karena emak memang sudah

tua dan tinggal sendiri di rumahnya. Samar-samar

terdengar dari samping rumah emak suara lantunan

lagu Jawa yang menaikkan bulu roma. Lalu akhirnya,

setelah digedor-gedor dengan cara yang agak kurang

ajar –memang harus begitu sepertinya– emak pun

membukakan pintu. “Assalamualaikum mak” “Malam

mak” “Maaf mengganggu mak” dan bermacam-

macam sapaan lain terlontar dari mulut kami. Kemudi-

an kami satu per satu menyalami emak. Seperti biasa

emak menyambut kami dengan senyuman hangat mes-

ki kami selalu datang larut malam dan mendadak sep-

erti ini. Maklum, tidak ada telepon / selular yang bisa

kami hubungi terlebih dulu. Maafkan kami ya, mak.

Masuk ke basecamp lantas kami tak lang-

sung tidur.

#Maret 2016 Tjiu

26

Page 29: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

siap untuk beraksi, berangkat menjalankan

misi. Kepergian mereka diharapkan membawa hasil

yang terbaik demi lelaki bernama Mamut Kapucino

selaku korban yang –ecek-eceknya– harus ditemukan.

Maka, doa untuk keselamatan Mamut serta anggota

SRU pun tak luput dipanjatkan kepada Tuhan YME.

Untuk itu, mari kita sambut pelaksanaan dikjut ini

dengan mengucapkan bismillah. Bismillah!

#Maret 2016 Tjiu

27

Anggota SRU siap beraksi (kiri – kanan: Bangir,

Beyo, Atei) (Foto oleh ___)

Ditinggal oleh mereka tak lantas membuat

kami kesepian. Apalagi anggota OSC belum harus

turun ke lapangan, mengingat fungsi utama mereka

adalah untuk me-relay komunikasi apabila komu-

nikasi antara SMC dan SRU terhambat karena jarak

yang jauh, sedangkan untuk sekarang komunikasi

masih bisa dibilang terjangkau. Maka di sini, kami

pun bersenang-senang dalam kegabutan luar biasa.

Dibalik kegabutan yang melanda kami

yang sedang berada di basecamp, di situ pula kami

mencari-cari suatu kegiatan. Aku yang bosan, ketika

melihat mas Faiz dan Monte di lapangan sana, ikut

turun ke bawah. Mencoba memantau SRU-MPUN

dengan binokuler yang dibawa oleh Monte tapi tern-

tapi ternyata mereka sudah tidak terlihat lagi.

Lalu meninggalkan mereka berdua, aku berjalan

memutari ladang-ladang untuk mengambil potret alam

yang tak pernah habis kecantikannnya itu. Berjalan dan

terus berjalan, hingga hampir tiba di rumah yang nam-

pak tak berpenghuni, mendapati mas Faiz, Monte, dan

Kason menuju ke sana. Diburu rasa penasaran karena

mendengar suara gonggongan anjing yang begitu

kerasnya, kami menghampiri kandang yang berada di

samping rumah. Terdapat tiga anjing pitbull dan seekor

babi hutan di masing-masing kandang yang tak digem-

bok itu. Entah untuk apa, aku tak tahu.

Kami kembali ke basecamp dan kembali

mencari kegiatan lain yang bisa dikerjakan, seperti

halnya masak-memasak, dimana suhu yang dingin

membuat kami selalu ingin makan, lalu ada yang pula

menikmati pemandangan yang terpampang dari teras

rumah emak sambil mendengarkan musik, membaca

buku, menonton film, dan lain-lainnya. Meski begitu,

tugas utama tetap berjalan, yaitu melakukan komu-

nikasi rutin dengan SRU setiap tiga jam sekali dan

komunikasi saat SRU beristirahat pada waktu efektif

penyisiran. Pada malam hari, ketika SRU sudah selesai

mendirikan tenda dan makan malam, kewajiban untuk

membongkar laporan kepada SMC pun dilakukan.

Pada malam pertama ketika SRU berada di lapangan

ini pula mas Faiz dan mas Sangkil pulang ke Jogja.

Ah, cepatnya.

Pagi selanjutnya, setelah menikmati

kelezatan nasi telur pecel yang dibeli oleh duo Abah

dan Emak di pasar Tawangmangu, muncullah ke base-

camp penampakan seseorang yang cukup familiar. Dia

adalah mas Tawon, ALB ketiga yang datang

mengunjungi kami. Dan tahu kau apa yang menarik

dari kunjungannya? Adalah fakta bahwa dia mengen-

darai sepeda sepanjang perjalanannya dari Jogja ke

Page 30: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Tjiu

28

Sepertinya tulisan ini harus segera kuakhiri,

meski masih begitu banyak hal-hal yang terjadi yang

tak sempat kuceritakan dan tak perlu diceritakan pula,

karena seyogyanya merupakan rahasia rumah tangga

kami. Ssst. Dan entah akan menjadi berapa belas hala-

man pula nantinya bila terus kulanjutkan, sebelum kau

lelap dibuat bosan karenanya. Tapi mungkin akan ku-

jelaskan secara singkat saja selayaknya narasi

mengenai ending sebuah film yang notabene pada

cerita ini masih berlangsung setengah jalan. Ibarat

menonton VCD yang disc duanya hilang, sehingga kau

hanya mendapatkan gambaran selanjutnya berdasarkan

cerita singkat dari seorang teman.

Hari ketiga di siang hari, anggota OSC

akhirnya diluncurkan ke lapangan karena posisi SRU

yang semakin tidak terjangkau melalui komunikasi

SMC. Sedangkan SMC, khususnya Mbahun, masih

setia berada di dekat radio rig set untuk selalu stand by

on. Menghibur diri dengan menonton film dan mem-

baca buku menjadi kegiatan rutinku selama di sini.

Kadang berjalan tak tentu arah dengan dalil ber-

olahraga karena lelah berduduk-duduk saja. Lalu pada

tengah malamnya, barulah tiba trio kwek-kwek yang

sudah lama ditunggu-tunggu, Cengli, Bear, dan Bom.

Mereka bertiga berangkat menuju lokasi OSC pukul 9

pagi. Di hari keempat ini, kami bertiga masih setia

ditemani mas Tawon sampai pada sore menjelang

malam, datanglah mas Kapten dan mba Eli. Akhirnya

ada personil tambahan! Dan yang lebih menyenangkan

hati adalah mereka membawa makanan Serabi yang

langsung kami lahap dengan rakusnya.

Meski mulai bosan, tapi kurasa kami sudah

nyaman berada di sini, di rumah ini. Mungkin karena

emak yang selalu menawarkan makanan yang dibu-

atnya ketika kami melewati dapur untuk ke WC atau

sekedar mencuci piring,

sini. Entah sudah berapa jam ia mengayuh,

yang jelas sudah dimulai sejak hari kemaren. Ia

tampak sangat kelelahan setelah sebelumnya pula

adik kami Monte menghampiri untuk menolongnya

dengan motor di tanjakan cinta pertigaan terakhir di

bawah sana. Tak terbayangkan betapa beratnya tan-

jakan-tanjakan lainnya yang sudah ia lalui. Bercerita

ia pada kami bahwa pada awalnya tidak berniat ke

sini, hanya ingin jalan-jalan sampai Solo. Tapi mera-

sa kurang puas, ia pun meneruskan dengan alasan,

“nanggung”. Buset.

Lapar lagi yang ditandai dengan bunyi bel

perut keroncongan, maka agenda masak-masak pun

dimulai. Dengan menu andalan berupa ikan, semua

personil saling berkontribusi membantu dalam pros-

es memasak, baik itu menyiapkan alat masak,

memotong bahan makanan, menumbuk cabe, hingga

ketika semuanya sudah siap disajikan, maka tak ada

satu personil pun yang ketinggalan untuk berkontri-

busi saat makan. Puas makan, agenda cuci piring

pun tak terelakkan. Ah, kenyang. Meski baru dua

hari berlangsung, sudah begitu banyak bahan ma-

kanan yang habis terbuang ke dalam perut. Biarlah.

Lagi lagi kegabutan kembali menerjang

kami, sehingga kami masih saja berkutat dengan

kegiatan-kegiatan yang sama seperti kemaren. Na-

mun kini, menonton film menjadi pengisi waktu

favorit. Ada yang menonton bersama dan ada yang

menonton sendiri pula. Dan di hari kedua ini ang-

gota OSC masih ditempatkan di basecamp karena

belum diperlukan di lapangan. Lalu bagaimana ka-

bar anggota SRU kita? Menurut informasi yang

diterima mereka baik-baik saja dan masih belum

mendapatkan jejak-jejak Mamut Kapucino.

Page 31: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah

#Maret 2016 Tjiu

29

innalillahi wainaillahi roji’un, korban yang

telah berhasil dievakuasi tersebut –ceritanya– mening-

gal dunia.

sini. Entah sudah berapa jam ia mengayuh,

yang jelas atau secuil pemandangan indah yang tak

pernah penat kami saksikan di depan sana, atau

mungkin juga karena kebersamaan yang sudah kami

lalui selama beberapa hari ini, entah itu yang berada

di lapangan sana atau yang di rumah sini. Terkadang

membuatku merenung betapa sedihnya ketika nanti

semua ini berakhir. Mungkin tidak berlaku bagi

semua, tapi ini yang kurasakan pribadi, mengingat

bisa dibilang ini adalah kegiatan outdoor terakhirku

sebagai pengurus.

Hari kelima, siangnya kami mendapatkan

kabar dan meneruskannya kepada SRU-MPUN bah-

wa Mamut Kapucino telah ditemukan oleh SRU lain

(SRU bayangan) dengan kondisi sudah tak bern-

yawa. Innalillahi wainaillahi roji’un. Dan berita

mengejutkan lagi bahwa telah ditemukan pula

korban tak terduga, seorang perempuan dengan kon-

disi kritis yang harus segera dievakuasi. Kemudian

Mbahun memberikan titik koordinat keberadaan

korban tersebut kepada mereka. Setelah memper-

siapkan dan membawa semua peralatan EMS serta

tandu ke lokasi korban, akhirnya pada pukul seten-

gah tiga, SRU-MPUN dan personil tambahan Bom

dan Bear, yang kelima-limanya memiliki kemampu-

an EMS, memulai aksinya untuk melakukan

evakuasi di medan yang sulit tersebut. Dari mulai

memasang instalasi terhadap korban (yang kali ini

diperankan oleh Yuyun) di atas tandu, membuat

instalasi untuk lowering dan rising, mengencangkan

tali statis atau biasa dikatakan membuat tali tegang,

hingga mengangkut dan menarik korban ke tempat

yang aman dan nyaman. Namun manusia hanyalah

manusia, hanya bisa berdoa dan berikhtiar. Karena

hanya Tuhan lah yang menciptakan kehidupan dan

merenggut kehidupan itu pula. Sekali lagi,

Tim EMS membuat riggingan di pohon (Foto oleh

Ancak)

Akhirnya, telah sampai kita pada akhir ceri-

ta, meski nyatanya tidak semua berakhir di sini.

Mengingat durasi yang terbatas, akan kubuat epilog

tersingkat yang pernah ada.

Mas Tawon dengan sepeda yang dikayuhnya, memilih pulang terlebih dulu pada sore hari. Sedang mba Eli dan mas Kapten mengikuti kegiatan EMS sampai akhir, dimana mereka berlakon sebagai warkamsi sebagaimana dengan pengurus gabut lainnya yang menyaksikan suatu proses evakuasi. Tapi nantinya mereka memutuskan untuk pulang lebih awal. Lalu kami yang tersisa, yang kesemuanya tak lain adalah pengurus Majestic-55, masih berkewajiban untuk melakukan evaluasi terhadap dikjut gunung-hutan ini, dikjut yang telah berjalan selama hampir satu minggu ini. Maka, setelah istirahat makan dan mandi, khu-susnya bagi SRU-MPUN yang baunya menyengat kemana-mana itu, dimulailah evaluasi yang sangat tak ingin kau tunggu-tunggu itu!

Page 32: EDITORIAL - web10.opencloud.dssdi.ugm.ac.idweb10.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/521/2017/02/...tang cerita Dikjut gunung hutan di Djobolarangan yang tidak kalah