5
EDEMA PARU AKUT Dr. H. A..M. HANIF SpPD BATASAN Ditandai oleh serangan sesak nafas mendadak dari sedang sampai berat timbul sebagai akibat transudasi cairan plasma dari kapiler paru - paru ke dalam alveoli penyerapannya atau pengaliran keluarnya tidak dapat diatasi oleh kemampuan saluran limfe paru PATOFISIOLOGI Ada 4 faktor yang memegang peranan terpenting atas terjadinya Edema Paru Akut yaitu : Meningkatnya tekanan kapiler paru - paru. Meningkatnya permeabilitas kapiler paru - paru. Menurunnya tekanan osmotik plasma dan kadar protein serum. Kegagalan pengaliran limfa paru - paru. Yang memegang peranan terpenting atas terjadinya EPA kardial adalah peninggian tekanan kapiler paru,

Edema-Paru-Akut.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

edema

Citation preview

Page 1: Edema-Paru-Akut.doc

EDEMA PARU AKUT

Dr. H. A..M. HANIF SpPD

BATASAN

Ditandai oleh serangan sesak nafas mendadak

dari sedang sampai berat

timbul sebagai akibat transudasi cairan plasma

dari kapiler paru - paru ke dalam alveoli

penyerapannya atau pengaliran keluarnya tidak

dapat diatasi oleh kemampuan saluran limfe paru

PATOFISIOLOGI

Ada 4 faktor yang memegang peranan terpenting atas

terjadinya Edema Paru Akut yaitu :

Meningkatnya tekanan kapiler paru - paru.

Meningkatnya permeabilitas kapiler paru - paru.

Menurunnya tekanan osmotik plasma dan

kadar protein serum.

Kegagalan pengaliran limfa paru - paru.

Yang memegang peranan terpenting atas terjadinya

EPA kardial adalah peninggian tekanan kapiler paru,

sedangkan pada EPA non kardial adalah perubahan

permeabilitas membrana kapiler paru

Page 2: Edema-Paru-Akut.doc

ETIOLOGI

1. Penyebab Kardial :

Hipertensi sistemik.

Sesudah Infark miokard akut mis: kegagalan

ventrikel kiri, MI, aneurisma ventrikel kiri.

Obstruksi pada “ Left Ventriculer Outflow “ mis.

AS, AI

Kardiomiopati

Kelainan katup mitral, mis : MS, MI

Penyebab lain dari sumbatan terhadap pengisi

an ventrikel kiri, mis : myxoma atrium kiri

Perikarditis konstriktiva ( jarang )

2. Penyebab non Kardial :

Penurunan tekanan osmotik plasma

( hipoalbuminema ), mis: pada penyakit ginjal

dan hati, malnutrisi

Infus yang berlebihan/ transfusi yang berlebihan

Obstruksi saluran limfe

Perubahan permeabilitas membran kapiler paru,

mis : inhalasi bahan toksik, ARDS, uremia, DIC

DIAGNOSIS

Diagnosa dari EPA kardial dapat dibagi atas 3 bagian :

1. Diagnosa EPA sendiri

2. Diagnosa kelainan jantung penyebab EPA

3. Mengenal EPA sendiri

Page 3: Edema-Paru-Akut.doc

Diagnosa EPA sendiri :

1. Anamnesa :

Sesak nafas hebat yang datangnya tiba - tiba

( takipnea / orthopnea / paroxysmal nocturnal

dyspnea )

Sianosi dan berkeringat dingin

Batuk berdahak, biasanya bercampur darah

2. Pemeriksaan fisik :

Penderita berada dalam keadaan ketakutan

dengan keringat yang membanjir

Pada aukultasi terdengar kreptasi dan ronki

basah kasar di basal ke 2 lapangan paru serta

wheezung expirasi

Bunyi jantung P2 mengeras dan sering

terdengar irama s3 gallop kalau ada takikarsi

Tekanan darah lebih dari 200 mmHg bila pendrt

hipertensi sebelumnya sudah dikenal

3. Pemeriksaan gas - gas darah arteri :

Untuk menentukan apakah mengalami ganggu

an respiratoris atau metabolik, dapat berupa

alkalosis atau asidosis

Tekanan arteripulmonalis “wedge“ dan tekanan

A. Pulmonalis meningkat yang dilakukan

dengan cara “ bedside catheterization “ dengan

kateter Swan Gan.

Page 4: Edema-Paru-Akut.doc

B. Diagnosa kelainan jantung yang merupakan “

underlying “ .

1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan Ro foto toraks :

Daerah hilus melebar dan tambah suram

Garis tidak jelas karena adanya edema paru

dan pelebaran pembuluh darah paru

Ditemuka adanya garis Kerley B

Vena - vena paru disebelah atas berdilatasi

sedangkan bagian bawah mengalami

konstriksi relatif

3. Pemeriksaan elektroradio grafis

Tidak ada gambaran yang khas untuk EPA

4. Pemeriksaan darah khusus : enzym, kultur

5. Pemeriksaan Ekokardio grafis : untuk menilai

fungsi jantung secara umum

6. Pemeriksaan kateterisasi jantung dan

angiokardiografis

7. Pemeriksaan “ nuclear cardiology “

C.Mengenal faktor pencetus, dan menanggulangi

adanya :

1. Kardial : - IMA, takiaritmia, emboli paru

2. Non Kardial :

- Cairan yang berlebih – lebihan : kehamilan,

tirotoksikosis

- Menurunnya tekanan koloid osmotik plasma