Upload
alifia-ayu-dde-delima
View
37
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
edema
Citation preview
EDEMA PARU AKUT
Dr. H. A..M. HANIF SpPD
BATASAN
Ditandai oleh serangan sesak nafas mendadak
dari sedang sampai berat
timbul sebagai akibat transudasi cairan plasma
dari kapiler paru - paru ke dalam alveoli
penyerapannya atau pengaliran keluarnya tidak
dapat diatasi oleh kemampuan saluran limfe paru
PATOFISIOLOGI
Ada 4 faktor yang memegang peranan terpenting atas
terjadinya Edema Paru Akut yaitu :
Meningkatnya tekanan kapiler paru - paru.
Meningkatnya permeabilitas kapiler paru - paru.
Menurunnya tekanan osmotik plasma dan
kadar protein serum.
Kegagalan pengaliran limfa paru - paru.
Yang memegang peranan terpenting atas terjadinya
EPA kardial adalah peninggian tekanan kapiler paru,
sedangkan pada EPA non kardial adalah perubahan
permeabilitas membrana kapiler paru
ETIOLOGI
1. Penyebab Kardial :
Hipertensi sistemik.
Sesudah Infark miokard akut mis: kegagalan
ventrikel kiri, MI, aneurisma ventrikel kiri.
Obstruksi pada “ Left Ventriculer Outflow “ mis.
AS, AI
Kardiomiopati
Kelainan katup mitral, mis : MS, MI
Penyebab lain dari sumbatan terhadap pengisi
an ventrikel kiri, mis : myxoma atrium kiri
Perikarditis konstriktiva ( jarang )
2. Penyebab non Kardial :
Penurunan tekanan osmotik plasma
( hipoalbuminema ), mis: pada penyakit ginjal
dan hati, malnutrisi
Infus yang berlebihan/ transfusi yang berlebihan
Obstruksi saluran limfe
Perubahan permeabilitas membran kapiler paru,
mis : inhalasi bahan toksik, ARDS, uremia, DIC
DIAGNOSIS
Diagnosa dari EPA kardial dapat dibagi atas 3 bagian :
1. Diagnosa EPA sendiri
2. Diagnosa kelainan jantung penyebab EPA
3. Mengenal EPA sendiri
Diagnosa EPA sendiri :
1. Anamnesa :
Sesak nafas hebat yang datangnya tiba - tiba
( takipnea / orthopnea / paroxysmal nocturnal
dyspnea )
Sianosi dan berkeringat dingin
Batuk berdahak, biasanya bercampur darah
2. Pemeriksaan fisik :
Penderita berada dalam keadaan ketakutan
dengan keringat yang membanjir
Pada aukultasi terdengar kreptasi dan ronki
basah kasar di basal ke 2 lapangan paru serta
wheezung expirasi
Bunyi jantung P2 mengeras dan sering
terdengar irama s3 gallop kalau ada takikarsi
Tekanan darah lebih dari 200 mmHg bila pendrt
hipertensi sebelumnya sudah dikenal
3. Pemeriksaan gas - gas darah arteri :
Untuk menentukan apakah mengalami ganggu
an respiratoris atau metabolik, dapat berupa
alkalosis atau asidosis
Tekanan arteripulmonalis “wedge“ dan tekanan
A. Pulmonalis meningkat yang dilakukan
dengan cara “ bedside catheterization “ dengan
kateter Swan Gan.
B. Diagnosa kelainan jantung yang merupakan “
underlying “ .
1. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan Ro foto toraks :
Daerah hilus melebar dan tambah suram
Garis tidak jelas karena adanya edema paru
dan pelebaran pembuluh darah paru
Ditemuka adanya garis Kerley B
Vena - vena paru disebelah atas berdilatasi
sedangkan bagian bawah mengalami
konstriksi relatif
3. Pemeriksaan elektroradio grafis
Tidak ada gambaran yang khas untuk EPA
4. Pemeriksaan darah khusus : enzym, kultur
5. Pemeriksaan Ekokardio grafis : untuk menilai
fungsi jantung secara umum
6. Pemeriksaan kateterisasi jantung dan
angiokardiografis
7. Pemeriksaan “ nuclear cardiology “
C.Mengenal faktor pencetus, dan menanggulangi
adanya :
1. Kardial : - IMA, takiaritmia, emboli paru
2. Non Kardial :
- Cairan yang berlebih – lebihan : kehamilan,
tirotoksikosis
- Menurunnya tekanan koloid osmotik plasma