27
PERGERAKAN SUMBER DAYA INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL BAB 1 Latar Belakang Masalah Sampai sekian jauh baru membahas pedalaman kmoditi , dan disepanjang pembahasn itu berpegang asumsi bahwa tidak ada pergerakan atau perpindahan sumber-sumber antarnegara . Namun dalam kenyataannya, berbagai sumber daya atau factor produksi, mulai dari modal, tenaga kerja, dan teknologi, senantiasa bergerak dan berpindah- pindah, melewati tapal batas wilayah antar Negara .Dalam beberapa hal, perdagangan Internasional dan pergerakan sumber-sumber daya produktif tersebut sesungguhnya dapat di pandang sebagai substitusi dimana yang satu dapat menggantikan atau mendukung yang lain . Dalam perdagangan Internasional, pergerakan sumber- sumber daya produktif dari Negara atau tempat-tempat yang memilikinya dalam jumlah relative berlimpah ke Negara- negara yang relative miskin dengan sumber daya tadi telah,tengah dan akan senantiasa berlangsung sehinngga dalam jangka panjang pergerakan factor produksi antat Negara itu akan menyamakan harga-harga factor produksi secara internasional , dan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait secara keseluruhan . Wujud integrasi internasional memang tidak semata-mata berupa pertukaran barang dan jasa anatrnegara saja namun juga perpindahan Internasional dari factor-

ebi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ebi

PERGERAKAN SUMBER DAYA INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN

MULTINASIONAL

BAB 1

Latar Belakang Masalah

Sampai sekian jauh baru membahas pedalaman kmoditi , dan disepanjang

pembahasn itu berpegang asumsi bahwa tidak ada pergerakan atau perpindahan

sumber-sumber antarnegara . Namun dalam kenyataannya, berbagai sumber daya atau

factor produksi, mulai dari modal, tenaga kerja, dan teknologi, senantiasa bergerak

dan berpindah-pindah, melewati tapal batas wilayah antar Negara .Dalam beberapa

hal, perdagangan Internasional dan pergerakan sumber-sumber daya produktif

tersebut sesungguhnya dapat di pandang sebagai substitusi dimana yang satu dapat

menggantikan atau mendukung yang lain .

Dalam perdagangan Internasional, pergerakan sumber-sumber daya produktif

dari Negara atau tempat-tempat yang memilikinya dalam jumlah relative berlimpah ke

Negara-negara yang relative miskin dengan sumber daya tadi telah,tengah dan akan

senantiasa berlangsung sehinngga dalam jangka panjang pergerakan factor produksi

antat Negara itu akan menyamakan harga-harga factor produksi secara internasional ,

dan selanjutnya akan meningkatkan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait

secara keseluruhan . Wujud integrasi internasional memang tidak semata-mata berupa

pertukaran barang dan jasa anatrnegara saja namun juga perpindahan Internasional

dari factor-faktor produksi, yang bisa disebut sebagai perpindahan factor atau (factor

movements ) .

Pada dasarnya ada dua jenis investasi atau penanaman modal asing, yakni

investasi asing secara langsung dan investasi portofolio .Investasi portofolio

mengakibatkan hanya asset-aset financial saja .Sedangkan investasi langsung meliputi

investasi asset secara nyata berupa pembangunan pabrik-pabrik, pengadaan berbagai

macam barang modal, pembelian tanah untuk modal asing itu biasanya dibarengi

dengan penyelenggaraan fungsi-fungsi manajemen dan pihak investor sendiri tetap

mempertahankan control terhadap dana-dana yang telah ditanamkanya .Investasi

langsung ini biasanya dilakukan dalam pembentukan sebua perusahaan baru atau anak

perusahaan yang kemudian mengambil ahli perusahaan induk .

Page 2: ebi

BAB 2

TEORI

1. Tinjauan Data Arus Modal Internasional

Jika di hitung berdasarkan nilai pasar atau harga yang berlaku pada saat ini ,

penanaman modal asing keluar negeri telah dilampaui modal oleh modal asing dari

Negara lain ke Amerika, sedangkan sejak tahun 1990-1992 arus keluar modal dari

amerika serikat ke Negara-negara lain kembali melampaui arus masuk modal dari

Negara lain ke Amerika Serikat . Di penghujung taun 1992 total asset milik pihak

asing di Amerika serikat melebihi nilai total asset milik Amerika Serikat yang te

rsebar di berbagai Negara. Hal ini menyebabkan Amerika serikat menjadi Negara

penghutang bersih yang nilainya mencapai 110 miliar dolar apabila investasi langsung

dihitung berdasarkan biaya sekarang ,atau sebesar 206 miliar dolar apabila

penanaman modal asing di Amerika serikat dihitung berdasarkan nilai pasarnya .

Perubahan status dari Negara kreditor bersih, yakni yang Negara investasinya

keluar negeri lebih besar ketimbang investasi asingyang masuk kedalamnya menjadi

Negara penghutang bersih yakni Negara yang jumlah investasinya keluar negeri lebih

kecil ketimbang jumlah investasi yang diterimanya dari Negara-negara lain . Ini

merupakan suatu hal yang cukup mengagetkan warga amerika sendiri karena selama

berpuluh-puluh tahun, Amerika serikat dikenal sebagai Negara kreditor terbesar di

dunia .

Kenyataan tersebut seringkali menimbulkan perdebatan di kalangan ekonomi,

politisi, dan pejabat pemerintah di amerika serikat mengenai manfaat dan resiko yang

terkandung dalam perkembangan terakhir . Mengenai perubahan status amerika

serikat dari Negara kreditor bersih menjadi terutang bersih . mengungkapkan fakta

penanaman modal asing ameriika serikat di Negara-negara eropa mengalami

peningkatan yang lebih cepat ketimbang investasi amerika serikat yang tercurah ke

Negara-negara amerika latin . Penurunan itu sendri diakibatkan oleh berlarut-larutnya

masalah utang internasional yang dihadapi oleh sebagaian besar amerika latin ,

penanaman modal asing amerika serikat ke modal asing mengalami peningkatan yang

lebih cepat ketimbang penanaman modal asing amerika serikat ke eropa , jepang dan

kanada .

Alasan –alas an terjadinya penurunan tajam atas jumlah pinjaman Negara-negara

berkembang mudah sekali di tebak , yakni runtuhnya kepercayaan masyarakat

Page 3: ebi

kreditor internasional terhadap kemampuan Negara-negara berkembang tersebut

untuk dapat membayar kembali hutang-hutangnya . apa yang disebut sebagai “krisis

utang internasional” tersebut benar-benar memangkas arus financial kebanyak Negara

dunia ketiga .Namun sebab- sebab pergeseran mendadak amerika serikat menjadi

importir modal netto sampai sekarang masi sebagai bahan perdebatan sengit ,

kelompok yang optimis menghubungkan impor modal itu denganmunculnya berbagai

kesempatan investasi baru di amerika yang memikat minat para investor mancanegara

. sebaliknya , kelompok pesimis mengatkan bahwa amerika serikat semata-mata

menggeser konsumsinya k masa depan dengan mengorbankan masa datang . Sebagian

besar indicator empiris yang ada ternyata lebih mendukung interpretasi dari kelompok

pesimis . meskipun demikian perselisihan pendapat mengenai hal itu masih saja

berlangsung hingga saat ini . Di samping itu untuk pertama kalinya para investor di

berbagai negar amaju juga melirik bursa saham di Negara-negara berkembang yang

memang mulai mekar sebagai lahan investasi yang menguntungkan . Kehadiran para

investor Negara ini lbih lanjut memberi dorongan yang kuad bagi berkembang nya

bursa saham di Negara-negara berkembang itu .

2.Motif-motif Arus Modal Internasional

Pada pembagian bahasan atau sub Bab ini kita akan mempelajari motif-motif

berlangsungnya investasi fortopolio dan investasi langsung keluar negeri . pada

dasarnya motif pokok untuk kedua investasi asing tersebut sama saja, yakni

menempatkan dana modal pada lahan bisnis yang paling menguntungkan .

Meskipun demikian ada beberapa perbedaan yang harus diperhatikanmengingat

penanaman modal asing langsung memerlukan penjelasan tambahan yang tidak

terjccantum pada modal pokok yang dimaksudkan untuk menjelaskan investasi

portofolio internasional .

2.1 Motif-Motif Bagi Berlangsungnya Investasi Portofolio Internasonal

Motif utama bagi berlangsungnya invastasi portofolio internasional adalah

memperoleh keuntungan (berupa suku bunga, potongan harga, atau deviden) yang

lebih besar di luar negeri. Jadi, penduduk di suatu negara akan tertarik untuk membeli

surat-surat berharga dari negara lain jika tingkat hasil atau keuntungan yang

dijanjikannya lebih tinggi. Prinsipnya adalah maksimalisasi keuntungannya yang

sederhana. Dalam jangka panjang, suku bunga atau tingkat hasil yang dibuahkan oleh

Page 4: ebi

surat-surat berharga antarnegara akan cenderung sama, karena satu sama lain akan

bersaing dalam memperebutkan para investor. Menurut model pokok Heckscher-

Ohlin, pada awalnya tingkat hasil untuk modal di negara yang miskin modal akan

lebih tinggi. Hal ini tentunya akan mengundang datangnya para investor dari negara-

negara lain. Namun karena negara lain tidak ingin kehilangan investor, maka mereka

pun berusaha untuk meningkatkan laba sekuritasnya.Model atau teori investasi

potofolio tersebut memang dapat menjelaskan dasar yang kita butuhkan, yakni bahwa

motif pokok investasi adalah untuk memporeleh keuntungan maksimal.

Untuk menjelaskan berlangsungnya aruus modal internasional dua arah, elemen

resiko harus diperhitungkan. Artinya, para investor sesungguhnya tidak hanya tertarik

pada tingkat keuntungannya saja, namun mereka juga memperhatikan besar-kecilnya

risiko yang terkandung dalam suatu bentuk investasi. Risiko obligasi atau surat

berharga itu bervariasi, mulai dari kemungkinan bangkrutnya lembaga yang

menerbitkannya sampai dengan gejolak nilai pasarnya. Demikian pula halnya dengan

saham, resikonya bervariasi mulai dari kemungkinan bangkrutnya perusahaan

penerbitnya sampai dengan lonjakan-lonjakan dan kemorosotan nilai pasarnya, serta

besarnya kemungkinan bahwa tingkat hasil atau deviden yang dibuahkannya akan

lebih rendah dari yang diperkirakan semula. Semuanya mengakibatkan kerigian.

Dengan demikian, para investor pada umumnya senantiasa memadukan

perhitungan keuntungan dengan perhitungan resiko, masinng-masing dalam

komposisi yang seimbang. Seorang investor mungkin mau membeli sekuritas yang

resikonya tinggi asalkan bunga atau keuntungannya sangat besar. Demikian pula

sebaliknya, seorang investor mungkin akan bersedia membeli sebuah sekuritas,

katakanlah obligasi, yang berbunga relative rendah namun jika resikonya sangat kecil.

Teori portofolio memberitahukan bahwa dengan meninvestasikan modal ke

dalam lebih dari satu jenis sekuritas yang tingkat hasilnya saling mempengaruhi,

maka tingkat hasil tertentu akan di peroleh dengan resiko yang lebih rendah,atau

tingkat hasil yang lebbih tinggi akan dapat diraih dengan bobot resiko yang sama.

Karena hasil-hasil sekuritas asing (masing-masing tergantung terutama pada kondisi

ekonomi di negara atau perusahaan yang menerbitkan) cenderung lebih terkait satu

sama lain daripada sekuritas-sekuritas domestic, maka penggabungan sekuritas

domestic dan sekuritas asing secara sekaligus akan dapat menciptakan tingkat hasil

yang lebih tinggi lagi, atau menurunkan kadar resiko lebih rendah lagi. Artinya,

dengan membeli sekuritas dari luar negeri dan domestic, seorang investor akan

Page 5: ebi

memperbesar kemungkinan tingkat hasil dan atau menurunkan kadar resikonya secara

keseluruhan, dibandingkan jika investor membeli sekuritas asing saja, atau sekuritas

domestic saja.

2.2 Motif-motif Penanaman Modal Asing Langsung

Motif-motif bagi berlangsungnya investasi asing secara langsung sama saja

dengan motif bagi investasi portofolio, yakni untuk memperoleh tingkat hasil

yang setinggi mungkin dan mendiversifikasikan atau memecahkan resiko.

Investasi asing portofolio maupun investasi secara langsung juga dilakukan untuk

menghindari pajak yang terlalu berat di suatu nagara, atau untuk mendukung

kegiatan bisnis di suatu nagara yang sarana infrastrukturnya belum memadai.

Data-data yang ada manunjukan perusahaan-perusahaan yang dimiliki orientasi

internasional (baik karena ia giat mengadakan ekspor atau memiliki fasilitas

produksi di negara lain) biasanya memiliki tingkat laba yang lebih tinggi, dan

variabelitas gejolak labanya lebih rendah (artinya lebih stabil) daripada

perusahaan-perusahaan domestic murni.

Ada beberapa hal yang bisa dikemukakan untuk menjelaskan hal tersebut.

Salah satu diantaranya yang paling penting adalah banyak perusahaan-perusahaan

besar (biasanya yang bergerak dalam pasarr-pasar yang monopolistic

oligopolistik) memiliki pengetahuan produksi atau keterampilan manajerial yang

unik yang akan dimanfaatkan untuk mencetak keuntungan lebih besar jika

keunggulannya diterapkan di luar negeri. Dorongan untuk beroperasi ke luar

negeri menjadi lebih besar,kareana pasar domestic sudah mereka kuasai. Dalam

situasi seperti itulah, sebuah perusahaan akan melakukan penanaman modal asing

secara langsung di negara lain. Langkah ini melibatkan integrasi horizontal atau

perluasan kegiatan prooduksi ke wilayah yang lebih luas.

Alasan penting lainnya bagi perusahaan untuk mengadakan penanaman modal

asing secara langsung adalah memperoleh control atas jalur pasokan bahan-bahan

mentah atau komoditi primer yang mereka butuhkan di luar negeri. Seandainya

mereka dapat menguasai jaluur pasokan itu, maka mereka akan memperoleh

suplai bahan mentah secara kontinyu dengan harga yang relative murah. Itulah

yang biasa disebut integrasi vertical yang merupakan bentuk dari sebagian besar

penanaman modal asing langsung di negara-negara berkembang dan sejumlah

negara maju yang kaya dengan bahan tambang.

Page 6: ebi

3.Dampak-dampak Kesejahteraan dari Arus Modal Internasional

Dampak-dampak kesejahterraan yang ditimbulkan oleh berlangsungnya arus

modal internasional bagi negara sumber investasi dan negara penerima atau tuan

rumah investasi bisa disajikan secara grafis dan yang tidak terungkap dalam

analisis grefis.

3.1 Dampak-dampak untuk Negara Sumber Investasi dan Negara Penerima

Investasi

Dapat diasumsikan bahwa kedua negara tersebut mengadakan hubungan ekonomi

(perdagangan dan atau investasi internasional) sehingga berlangsungnya pergerakan

modal internasional di antara keduanya. Karena tingkat hasil modal di Negara 2

(O’H) lebih tinggi daripada yang terdapat di negara 1(OC), maka sebagai modal di

Negara 1 akan pindah ke Negara 2 (sebanyak AB),dan perpindahan modal ini lambat

laun akanmenyamakan tingkat hasil modal di kedua negra tersebut sebesar

BE(=ON=O’T). total produksi domestic di Negara 1 berubah menjadi OFEB. Namun

karena sebagian modalnya berada di nagara lain, maka hasil investasi di luar negeri

itu juga harus ditambahkan, yakni sebanyak ABER, sehingga toal pendapatan

Page 7: ebi

nasioanl Negara 1 adalah OFERA. Tinggkat produksi ini lebih tinggi ketimbang yang

ada sebelum berlangsungnya investasi antar Negara tersebut. Berkat berpindahnya

sebagian modalnya ke Negara lain yang tingkat hasilnya lebih tinggi, maka toal

pendapatan nasional Negara 1 meningkat sebanyak ERG. Disamping itu, berkatt

adanya arus modal internasional secara bebas tersebut, total tingkat hasil modal

menurun di Negara 1 meningkat menjadi ONRA, sedangkan tingkat hasil bagi factor-

faktor produksi lainnya menjadi NFE.

Arus masuk modal ke Negara 1 sebanyak AB ke Negara 2 akan menurunkan

tingkat hasil modal di nagara itu dari O’H menjadi O’T. Karena modalnya kini lebih

banyak , maka total produksi domestic di negara2 akan bertambah dari O’JMA

menjadi O’JEB. Dalam kalimat lain negara2 mengalami kenaikan produksi sebanyak

ABEM . Sebagian dari kenaikan produksi tersebut, yakni sebesar ABER, akan di

terima oleh Investor asing sehingga keuntungan itu berupa kenaikan total produksi

yang di terima oleh Negara 2 sebesar ERM. Tingkat hasil dari pemilik modal

domestic di Negara 2 akan turun dari O’HMA menjadi O’TRA. Sementara itu tingkat

hasil bafi factor-faktor produksi secara keseluruhan akanmeningkatkan dari HJM

menjadi TJM .

3.2 .Dampak-Dampak Lainnya Untuk Negara Sumber Investasi Dan

Negara Penerima Investasi .

Dapat diasumsikan bahwa kedua factor produksi yg ada ,yakni modal dan

tenaga kerja seluruhnya terserap dalam kegiatan-kegiatan industri, baik sebelum

ataupun sesudah transfer modal antar Negara . Jadi meskipun Neguara sumber

investasi secara keseluruhan memperoleh keuntungan dari berlangsungnya

transfer modal ke Negara lain,ada sebagian warganya ( yakni para pekerja) yang

mengalami kerugian . Itu berarti transfer modal mengakibatkan redistribusi

pendapatan domestic dari para pemilik factor produksi tenaga kerja ke para

pemilikifaktor pemilik modal . Atas dasar alas an ini Lah maka serikat-serikat

buruh di berbagai Negara sumber investasi,seperti di amerika serikat acap kali

menentang dilakukanya investasi oleh perusahaan – perusahaan di Amerika ke

luar negeri .

Di lain pihak , redistribusi pendapatan domestic juga terjadi di Negara tuan

rumah atau penerima investasi . Transfer modal internasional juga mempengaruhi

neraca pembayaran kedua Negara tersebut pada dasarnya, neraca pembayaran

Page 8: ebi

suatu Negara menghitung total penerimaan suatu Negara dari Negara-negara lain.

Pada saat suatu menerima investasi dari Negara lain maka pengeluaran luar negeri

bagi Negara sumber investasi akan menurun sehingga ia akan mengalami defisit

necara pembayaran ( kelebihan penawaran luar negeri dari penerimaan luar

negeri) . Investasi kemancanegara merupakan salah satu penyebab deficit

pembayaran neraca, hal ini mendorong pemerintah untuk membatasi arus keluar

modal ke Negara-negara lain .

Meskipun demikian , defisit neraca pembayaran yang dialami oleh Negara

sumber investasi tidak berlangsung lama . Meskipun pada awalnya transfer modal

dan meningkatnya pengeluaran luar negeri akan menciptakan defisit , namun

peningkatan ekspor barang-barang modal, suku cadang dan berbagai produk

pendukung lainnya ke Negara penerima investasi , akan menciptakan pemasukan

sehingga defisit neraca pembayaran Negara sumber investasi akan berkurang ,

atau bahkan lenyap ( bisa pula menjadi surplus)

4. Perusahaan Multinasional

Salah satu perkembangan paling penting dalam ekonomi internasional sejak

usianya perang dunia kedua adalah muncul dan berkembangnya perusahaan –

perusahaan multinasional atau kadang disebut pula perusahaan transnasional .

Perusahaan multinasional adalah suatu badan usaha yang memiliki ,

mengendalikan dan atau mengelola fasilitas-fasiltas produksi yang di sebar di

sejumlah Negara . Dewasa ini perusahaan-perusahaan multinasional secara

keseluruhan menguasai lebih dari 20 % output dunia , sedangkan nilai transaksi

perdagangan intra perusahaan ( yakni perdagangan antar perusahaan induk dengan

cabang-cabang atau anak-anak perusahaannya yang tersebar di berbagain negara )

mencapai 25% dari seluruh nilai perdaganangan manufaktur di dunia . Beberapa

perusahaan multinasional seperti general motor dan Exxon, benar-benar berukuran

raksasa dan nilai penjualan tahunya mencapai puluhan miliar dolar , jumlah ini

melampaui pendapatan nasional dari sebagian besar Negara yang ada di dunia

ini.bahkan banyak pengamay yang mengatakan bahwa keprkasaan ekonomi dari

sejumlah perusahaan multinasional jauh mengguguli banyak Negara,tidak hanya

Negara berkembang namun juga Negara maju. Di samping itu, sebagian besar

penanaman modal asing langsung internasional juga di lakukan oleh perusahaan-

perusahaan multinasional tersebut. Dalam prosesnya, perusahaan induk biasanya

Page 9: ebi

menyertai rekanan atau perusahaan patungannya di luar negri dengan keahlian

manejerial,teknologi,suku cadang,organisasi pemasarandan juga modal yang

bersangkutan. Dalam kalimat lain, perusahaan multinasional itu menguasai jumlah

besar perusahaan yang tersebar di berbagai Negara, baik di Negara maju maupun

Negara berkembang. Pada bagian pembahasan ini pertama-tama kita akan

mempelajari sebab-sebab atau alas an keberadaan perusahaan multinasional iyu,

disusul dengan kajian berbagai masalah yang dewassa ini mereka timbulkan baik

itu terhadap Negara asalnya maupun terhadap Negara tuan rumah..

Seperti dikethui, sejumlah besar perpindahan modal antarnenegara mengambil

bentuk berupa penanaman modal asing langsung . Yang dimaksudkan dengan

penanaman modal asing langsung adalah suatu arus modal internasional dimana

perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas atau jaringan bisnisnya

di Negara-negara lain . Salah satu cirri yng menonjol dari penanaman modal asing

langsung kini adalah hal tersebut melibatkan bukan hanya pemindahan sumber

daya, akan tetapi juga memberlakukan pengendalian asing . Artinya,cabang atau

anak perusahaan itu tidak hanya diikat dengan kewajiban financial kepada induk

perusahaanya, akan tetapi secara keseluruhan ia adalah begian integral dari

struktur organisasi perusahaan induk , sehingga anak atau cabang perusahaan ini

merupakan perpanjangan tangan perusahaan induk yang berada di Negara

asalnya . Sagala macam keputusan penting tetap di ambil dari pusat . Perusahaan –

perusahaan multinasional sejjak lama telah berfungsi sebagai suat wahana bagi

kegiatan pinjam meminjam internasional . Perusahaan-perusahaan induk

seringkali mengirimkan modal bagi anak-anak perusahaannya di luar negeri, dan

ini adalah penanaman modal asing langsung yang merupakan salah satu

alternative untuk mencapai hal yang sama dengan peminjaman internasional .

namun disini masih ada pertanyaan yang belum terjawab, yaitu mengapa

manajemen perusahaan asing memilih cara penanaman modal langsung dan bukan

cara lain, misalnya saja dalam bentuk transfer dana perlu di perhatikan bahwa

untuk kasus-kasus tertentu, keberadaan operasi perusahaan-perusahaan

multinasional tidak selalu mencerminkan adanya arus modal neto dari suatu

Negara ke Negara lain . perusahaan multinasional kadang kala sekedar

penghimpun dana untu keperluan anak-anak perusahaannya di Negara dimana

anak-anak perusahaan tersebut beroperasi , sebagai alternative dari perluasan

operasi bisnis dari perusahaan induk di Negara asalnya sendiri . Lebih lanjut,

Page 10: ebi

belakangan ini terdapat adanya kecenderungan kuat bagi terjadinya penanaman

modal asing secara langsung di antara sesame Negara industri : Misalnya

perusahaan di Amerika serikat memperluas anak perusahaannya di eropa dan pada

saat yang sama perusahaan eropa memperluas anak perusahaanya di amerika

serikat . Hal terpenting yang ingin di tekankan disini adalah, meskipun

perusahaan-perusahaan mutinasional terkadang memang berfungsi wahana untuk

arus modal internasional, namun belum tentu penanaman modal asing langsung

itu merupakan alternative utama bagi Negara-negara yang hendak meminjam dan

yang memberi pinjaman di lain pihak, tujuan utama dari penanaman modal asing

adalah untuk memungkinkan pembentukan organisasi-organisasi multinasional .

jadi tujuan utamanya adalah perluasan pengendalian . Akan tetapi mengapa

perusahaan-perusahaan multinasional itu selalu berusaha untuk memperluas

pengendalianya ? kita harus mengakui bahwa sejak semula para ekonom

tidakmempunyai sebuah teori lengkap mengenai perusahaan multinasional seperti

teori-teori ekonomi internasional yang sudah banyak miliki . Namun, ada sedikit

teori mengenai masalah ini, yang kini akan kita bahas .

4.1 . Sebab-sebab kehadiran Perusahaan Multinasional.

Alasan utama bagi keberadaan perusahaan – perusahaan multinasional itu

adalah besarnya keuntungan kompetitif yang terkandung dalam jaringan produksi

dan distribusi global. Artinya, semakin luas jaringan produksi dan distribusi yang

dimiliki oleh suatu perusahaan, akan semakin tinggi daya saingnya .Keunggulan

kompetitif itu sendiri bersumber dari terciptanya integrasi vertical dan horizontal

dengan cabang atau anak-anak perusahaan luar negeri . Melalui integrasi vertical ,

sebagian besar perusahaan multinasional dapat menjamin arussupply bahan-bahan

mentah dan berbagai produk setengah jadi serta elemen-elemen penunjang lainnya

. Sehingga memungkinkan mereka untuk mengatasi berbagai ketidaksempurnaan

dan hambatan yang memang lazim di jumpai di pasar-pasar di luar negeri .

Sedangkan melalui integrasi horizontal dengan cabang-cabang perusahaanya di

luar negri , perusahaan-perusahaan multinasional itu akan dapat melindungi dan

memanfaatkan kekuatan monopolinya secara lebih baik, menyesuaikan

karakteristik produkny dengn kondisi-kondisi dan selera local serta menjamin

adanya kualitas produk yag konsisten dari waktu ke waktu .

Keunggulan kompetitif perusahaan multinasional itu juga di dasarkan pada

peningkatan skala ekonomis dalam produksi , pembiayaan, riset dan

Page 11: ebi

pengembangan serta penghimpunaninformasi-informasi pasar. Besarnya output

perusahaan-perusahaan multinasional itu juga memungkinkan mereka untuk

melakukan pembagian kerja dan spesialisasi produksi yang jauh lebih baik

ketimbang yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan nasional berskala kecil

yang menjadi saingan mereka . Disamping itu , perusahaan-perusahaan

multinasional dan cabang-cabangnya yang tersebar di mancanegara biasanya juga

memiliki akses lebih luas ke sumber-sumber modal internasional ketimbang

perusahaan nasional murni, dan hal itu tentu saja memungkinkan perusahaan

multinsaional untuk memperoleh sumber pembiayaan murah dalam jumlah yang

nyaris tidak terbatas sehingga kemampuan mereka menyelenggarkan proyek-

proyek berskala besar sangat sulit di tandingi .

Perusahaan-perusahaan multinasional yang pada umumnya sangat besar itu

senantiasa siap menanamkan modalnya keluar negeri apabila perkiraan laba setiap

unit investasi dalam sector industri tertentu di luar negeri memang lebih tinggi di

bandingkan dengn perkiraan tigkat hasilnya di dalam negeri . Karena perusahaan-

perusahaan tersebut senantiasa menguasai keunggulan kompetitif dan memiliki

informasi terlengkap mengenai sector-sektor industri yang di gelutinya maka, ia

tidak selalu mengungkap semua peluang keuntungan yang lebih tinggi dalam

semua sector industri domestic sebelum memutuskan untuk menanamkan

modalnya di luar negeri. Artinya, mereka enggan meninggalkan sector industri

yang sudah di kelolanya sejak lama, sekalipun sector –sektor industri lainnya di

dalam negeri barangkali menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih baik . Itu

berarti hal terpenting yang menjadi bahan pertimbangan mereka dalam

menanamkan modal diluar negeri adalah selisih tingkat keuntungan dalam

industri tertentu di luar dan di dalam negeri . Itulah sebabnya perusahaan-

perusahaan multinasional biasanya setia pada sector industri tertentu yang menjadi

andalanya .

4.2. Masalah-masalah yang Ditimbulkan oleh Perusahaan Multinasional

bagi Nagara-Negara Asalnya

Masalah yang paling controversial berkenaan dengan dampak negative yang

ditimbulkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional terhadap nagara asalnya

adalah hilangnya sejumlah lapangan kerja domestic karena perusahaan

multinasonal mengalihkan sebagian modal dan aktivitas bisnisnya ke luar negeri.

Page 12: ebi

Maslah lainnya yang terkait adalah ekspor teknologi canggih yang hendak

dipadukan dengan factor-faktor produksi murah dinegara lain demi mencapai

produksi yang paling efisien. Perpaduan seperti itulah yang senantiasa diupayakan

oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam rangka memaksimalkan

keuntungan mereka.

4.3. Berbagai Masalah yang Ditimbulkan oleh Perusahaan Multinasional

Terhadap Negara Tuan Rumah

Dampak-dampak negative yang diderita oleh Negara asal diatas ternyata tidak

seberapa jika kita bandingkan dengankesulitan-kesulitan yang dialami oleh

Negara tuan rumah akibat sepak terjang perusahaan-perusahaan multinasional.

Negara-negara tuan rumah, baik itu nagara maju maupun nagara berkembang,

memiliki daftar panjang yang berisikan keluhan terhadap perusahaan

multinasional. Kecaman utama yang paling serius adalah tuduhan bahwa

perusahaan multinasional perekonomian Negara tuan rumah secara keseluruhan.

5. Motif Migrasi Tenaga Kerja Internasional dan Dampak-dampak

Kesejahteraan yang Ditimbulkannya

Pada dasarnya tenaga kerja merupakan sumber daya atau factor produksi

secara internasional . namun di sepanjang sejarah terdapat catatan lonjakan

migrasi internasional pada periode-periode tertentu.

5.1. Motif-motif Migrasi tenaga Kerja

Keputusan seorang pekerja untuk bermigrasi atas dasar alasan-alasan ekonomi

dapat di analisis melalui pola dan perangkat yang sama ketika mempelajari motif-

motif investasi internasional. Secara spesifik, migrsi itu, sama halnya dengan

berbagai bentuk investasi,melibatkan biaya dan keuntungan. Ada pun biaya yang

tercakup dalam proses migrasi antara lain adalah biaya transportasi dan biaya

oportunitas berupa hilangnya pendapatan karena seseorang harus meluangkan

waktu yang cukup banyak untuk menyelenggarakan prose perpindahan dan

mencari pekerjaan baru ditempatnya yang baru. Di samping itu masih cukup

banyak biaya lain yang tidak mudah dihitung seperti hilangnya keakraban dengan

sanak saudara dan para sahabat, tekanan untuk mempelajari kebudayaan, pola

prilaku dan bahasa yang baru, adanya resiko kegagalan dalam menemukan

Page 13: ebi

pekerjaan baru atau tempat mencari nafkah yang cocok di Negara yang baru,

keharusan untuk mencari tempat hunian yang baru, dan sebagainya. Namun

sebagian besar biaya non-ekonomi tersebut biasanya pupus oleh besarnya harapan

para migran untuk mendapatkan pendapatan dan penghidupan yang lebih

menyenangkan. Itulah sebabnya migrasi senantiasa terjadi.

5.2. Damapak kesejahteraan yang Ditimbulkan oleh Migrasi Tenga kerja

Internasional

Dampak-dampak kesejahteraan dari migrasi tenaga kerja internasional

terhadap Negara sumber dan Negara penerima tenaga kerja migran dapat

dianalisis melalui teknik diagram yang sama seperti yang telah digunakan untuk

menganalisis dampak-dampak kesejahteraan yang di timbulkan oleh pergerakan

modal internasional.

5.3. Dampak Kesejahteraan Lainnya dari Migrasi Tenaga Kerja

internasional

Sampai sekian jauh, secara implicit pada asumsi bahwa semua tenaga kerja

tidak terampil. Namun dari pengamatan sekilas terhadap kenyataan yang ada

langsung mengetahui bahwa sesungguhnya kualitas tenaga kerja sangat bervariasi.

Tingkat pendidikan, latihan kerja, dan kesehatan yang berbeda-beda menjadikan

seluruh angkatan kerja terbagi-bagi menjadi sejumlah golongan.

Page 14: ebi

Kesimpulan

1. Pergerakan modal antarnegara bisa diklasifikasikan menjadi 2 katagori besar

yakni investasi portofolio dan investasi langsung.

2. Motif utama investasi potofolio internasional adalah memaksimalkan tingkat

keuntungan dan mendiversifikasikan atau meminimalkan resiko. Diversifikasi

risiko itulah yang merupakan penjelasan atas terjadinya pergerakan modal

internasional secara dua arah.

3. Transfer modal internasional dapat meningkatkan pendapatan nasional, baik

bagi Negara sumber/asal dana maupun Negara penerima dana.

4. Arus migrasi tenaga kerja internasional bertolak dari alas an-alasan ekonomis

maupun non-ekonomis. Seandainya motif bersifat ekonomis murni, maka hal

itu dapat dievaluasi berdasarkan analisis biaya dan manfaat, sama halnya

dengan analisis yang digunakan untuk menelaah investasi sumberdaya

manusia dan sumberdaya fesik lainnya. Terjadinya migrasi pekerja

internasional cenderung menurunkan output dan meningkatkan upah rill dari

Negara asalnya, dan dalam waktu bersamaan akan meningkatkan total autput

dan menurunkan tingkat upah rill di Negara penerima. Secra keseluruhan,

migrasi tersebut akan meningkatkan output dunia. Migrasi tenaga kerja

terdidik dan berpendidikan tinggi akan membuahkan manfaat yang cukup

besar bagi Negara penerima, namun dalam waktu bersamaan akan sangat

merugikan Negara asalnya. Bagi Negara asal, berbagai biaya yang telah di

keluarkan untuk mendidik mereka menghilang begitu saja. Masalah inilah

yang disebut sebagai braindrain.

Page 15: ebi

Kata Pengantar

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas rahmat serta karuniaNya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik . Dengan kondisi

perekonomian nasional yang masih sulit diprediksi pergerakannya secara tepat,

berarti sangat menarik dan penting untuk mengetahui dan problematika secara

lengkap tentang pergerakan sumber daya internasional dan perusahaan

multinasional.

Para pengusaha yang ingin usahanya eksis secara berkelanjutan, terutama

untuk meningkatakan kemampuannya menangkap peluang bisnis yang

menguntungkan, meraka perlu mengetahui dan mengantisipasi dan mengetahui

sejak awal mengenai perubahan variable-variabel pergerekan sumber daya

internasional.

Makalah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pembaca maupun

mahasiswa. Akhir kata, besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat

untuk si pembaca serta membantu untuk mengisi pergerakan sumberdaya

internasional pada era globalisasi. Selain itu, penulis tetep terbuka terhadap kritik

dan saran yang membangun dari pihak-pihak yang berkompeten dengan lingkup

kajian yang ada di dalam makalah ini

Medan, Desember 2010

( penulis )

Page 16: ebi

PERGERAKAN SUMBER DAYA

INTERNASIONAL DAN PERUSAHAAN

MULTINASIONAL

Disusun oleh :

1. CITRA INDIRA (0705160224)

2. FFRAWANI (0705160220)

3. RINI ARIFA (0705160221)

4. ANNISA (0705160209)

5. SUHAWANI PRAMITA G (0705160223)

Page 17: ebi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMTRA UTARA

MEDAN 2010

Page 18: ebi