Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DUKUNGAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, FASILITAS DAN
KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SMP
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh:
VINA UMI ROHMATUN
A410140144
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
DUKUNGAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, FASILITAS, DAN
KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
SMP
Abstrak
Tujuan penelitian, (1)Menguji dukungan sosial ekonomi orang tua, fasilitas dan
kemandirian terhadap hasil belajar matematika, (2) menguji dukungan sosial
ekonomi orang tua terhadap hasil belajar matematika, (3) Menguji dukungan fasilitas
terhadap hasil belajar matematika terhadap hasil belajar matematika, (4) Menguji
dukungan kemandirian terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian adalah
kuantitatif.dengan desain korelasional Populasipenelitian 226 siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Matesih.sampel penelitian 144 siswa ditentukan dengan rumus slovin.
Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional random sampling dengan
cara undian. Teknik pengumpulan data dengan angket tertutup dan
dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan uji
asumsi uji F, uji T,uji R2 dan sumbangan relatif dan efektif.Hasil penelitian, (1) Ada
dukungan yang signifikan antara sosial ekonomi orang tua fasilitas dan kemandirian
terhadap hasil belajar matematika dengan α = 0,05, (2) Ada dukungan yang
signifikan antara sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar matematikadengan
α = 0,05. (3) Ada dukungan yang signifikan antara fasilitas terhadap hasil belajar
matematika,dengan α = 0,05(4) Ada dukungan yang signifikan antara kemandirian
terhadap hasil belajar matematikadengan α = 0,05. Besar sumbangan relatif dan
efektif variabel sosial ekonomi orang tua sebesar 32% dan 3,5% . Besar sumbangan
relatif dan efektif variabel fasilitas sebesar 38% dan 4,1%. Besar sumbangan relatif
dan efektif variabel kemandirian sebesar 30% dan 3,3%.
Kata Kunci : Sosial Ekonomi Oarng Tua, Fasilitas ,Kemandirian, Hasil Belajar
Matematika
Abstract
The objectives of the study were: (1) To test the social economic support of parents,
facilities and independence on the mathematics learning outcomes, (2) to test the
socio-economic support of parents on the mathematics learning outcomes, (3) To test
the facilities support for mathematics learning outcomes, (4) Testing independence
support for mathematics learning outcomes. The type of research is quantitative.
With correlational design Population research 226 students class VII SMP Negeri 1
Matesih. the sample of 144 students studied was determined by the slovin formula.
The sampling technique using proportional random sampling by lottery.Data
collection techniques with questionnaires and documentation. Data analysis
techniques use multiple linear regression. Result of the research, (1) There is
significant support between socio-economics of facility parents and independence to
mathematics learning result with α = 0,05, (2) There is significant support between
parent social economics toward mathematics learning result with α = 0, 05. (3)
2
There is significant support between facilities on mathematics learning outcomes,
with α = 0.05 (4) There is significant support between independence of mathematics
learning outcomes with α = 0.05. Besar sumbangan relatif dan efektif variabel sosial
ekonomi orang tua sebesar 32% dan 3,5% . Besar sumbangan relatif dan efektif
variabel fasilitas sebesar 38% dan 4,1%. Besar sumbangan relatif dan efektif
variabel kemandirian sebesar 30% dan 3,3%.
Keywords: Social Economy of Old Age, Facility, Independence, Learning Outcomes
Mathematics
1. PENDAHULUAN
Hasil belajar merupakan indikator untuk mengetahui tercapainya kompetensi yang
diberikan sebagai bentuk evaluasi dalam pendidikan setelah proses pembelajaran.
Hasil belajar menurut Prianto (2013) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya (dari tidak tahu dan tidak mengerti menjadi
mengerti). Hasil belajar matematika adalah kemampuan dalam bidang matematika
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Pendidikan di Indonesia telah mengalami kemanjuan namun dibalik
keberhasilan tidak lepas dari kekurangan-kekurangan yang masih perlu ditingkatkan
yaitu hasil belajar matematika. Berdasarkan relitanya hasil belajar belum memenuhi
harapan, data menunjukkan 15% dari kelas VII SMP Negeri 1 Matesih yang
berjumlah 22 siswa yang mampu mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal 76
(analisis dokumen daftar nilai Ulangan Tengah Semester).
Sosial ekonomi orang tua mempunyai peranan terhadap siswa, adanya sosial
ekonomi orang tua yang cukup membuat ia mendapat kesempatan yang lebih luas
untuk mengembangkan kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada
alat-alatnya dan orang tuanya juga akan mencurahkan perhatianyang lebih kepada
siswa (Geruangan, 2000: 181). Menurut Okioga (2013) sosial ekonomi orang tua
merupakan gabungan ukuran ekonomi dan sosiologis seseorang. Posisi sosial
ekonomi oeang tua relatif terhadap orang lain berdasarkan pendidikan, pekerjaan,
pengahasilan, kekayaan dan kependudukan dalam masyarakat atau kontak dalam
masyarakat. Caro (2009) menemukan bahwa hubungan antara sosial ekonomi orang
tua dan prestasi atau hasil belajar adalah ramah.Chen (2009) juga mengemukkan
bahwa pendidikan orang tua adalah kunci penentu hasil belajar siswa.Mereka
3
mencatat bahwa ada kesenjangan dalam hasil belajar antara siswa dari keluarga
sosial ekonomi tinggi, sedang, dan rendah.Mereka menekankan bahwa anak atau
siswa dari sosial ekonomi rendah memiliki ketrampilan yang relatifmiskin, mereka
cenderung meninggalkan sekolah lebih awal dan lebih kecil kemungkinan masuk ke
sekolah tinggi.
Menurut Sanaky (2009: 18) fasilitas merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan memudahkan pelaksanaan kegiatan. Fasilitas sangat menentukan hasil
belajar siswa karena fasilitas mempunyai fungsi sebagi pendukung proses belajar dan
merupakan suatu sarana terlaksana belajar secara efektif dan efisien dan apabila
fasilits kurang lengkap akan membawa akibat yang negatif.Filardo (2008) sekolah-
sekolah umum terus menerus dihadapkan dengan program out-of-date dalam kondisi
memburuk dan mengubah tekanan pemanfaatan.Masalahnya kemudian terlihat jelas
kekurangan fasilitas sekolah mengakibatkan konsekuensi serius dalam belajar siswa,
hasil belajar dan penurunan standar pengajaran.Fasilitas yang terdapat disekolah
akan mempengaruhi kondisi belajar siswa. perpustakaan yang tidak lengkap, papan
tulis yang sudah buram, alat peraga yang sudah rusak, tentu akan mempengaruhi
kualitas belajar, dan pada akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar siswa
(Siregar & Nara, 2014 : 180). Fasilitas akan membuat kegiatan pembelajaran lebih
variatif, menarik, dan bermakna. Semakin lengkap fasilitas yang meiliki sekolah
maka kegiatan belajar mengajar semakin mudah untuk dilaksanakan.
Menurut Fitriana(2015) siswa yang memiliki tingkat kemandirian dalam
mengerjakan tugas-tugas sendiri tanpa mudah tergantung pada orang lain sehingga
dapat mencapai hasil belajar yang tinggi pula. Siswa yang mempunyai kemandirian
belajar yang tingi terutama dalam mengerjakan tugas akan cenderung aktif dalam
belajar. Kemandirian belajar merupakan suatu sikap kepercayaan diri yang tinggi,
mempunyai inisiatif untuk mengatasi suatu masalah dan bertanggung jawab atas
tugas-tugas yang diperintahkan, sehingga pada akhirnya membuat siswa menjadi siap
untuk belajar sepanjang hayat dan mempunyai kemampuan adaptasi dalam proses
pembelajarannya. Menurut KPK (2008: 45) mandiri merupakan kemampuan
seseorang untuk tidak tergantung kepada orang lain serta bertanggung jawab dan
belajar untuk mandiri. Belajar mandiri siswa diharapkan lebih mengoptimalkan
4
kemampuan diri, kemaun yng keras akan mendorong siswa tidak mudah putus asa
dalam menghadapi kesulitas pembelajaran matematika.
Hipotesis dalam penelitian ini: (1) Terdapat dukungan sosial ekonomi orang
tua, fasilitas dan kemandirian terhadap hasil belajar matematika. (2) Terdapat
dukungan status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar matematika. (3)
Terdapat dukungan fasilitas terhadap hasil belajar matematika. (4) Terdapat
dukungan kemandirian terhadap hasil belajar matematika.
Tujuan dalam penelitian ini: (1) Menguji dukungan ekonomi orang tua,
fasilitas dan kemandirian terhadap hasil belajar matematika. (2) Menguji dukungan
ekonomi orang tua terhadap hasil belajar matematika. (3) Menguji dukungan fasilitas
terhadap hasil belajar matematika. (3) Menguji dukungan kemandirian siswa
terhadap hasil belajar matematika.
2. METODE
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.Menurut Sutama (2015:43)
adalah hubungan erat antara konstruksi sebab akibat, pengukuran, dan generalisasi
yang dapat dilacak kemballi pada akar-akar ilmu pengetahuan epistomologi yang
mengandalkan diri pada teknik statistika dan rata-rata frekuensi dengan memantau
kemungkinan kesalahan.Penelitian ini menggunakan desain korelasional yaitu
hubungan kasual antara variable bebas X1,X2,X3 terhadap variable terikat Y. Sosial
ekonomi orang tua (X1), fasilitas (X2), kemandirian (X3) merupakan variabel bebas,
sedangkan hasil belajar matematika (Y) merupakan variabel terikat. Tempat
penelitiam di SMP Negeri 1 Matesih beralamat di Jalan Matesih-Tawangmangu No.1
Moyoretno Rt/Rw 02/07, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kode Pos 57781.
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan mulai bulan Agustus 2017 sampai
dengan Januari 2018.Populasi sebanyak 226 siswa kelas VII SMP Negeri 1
Matesih.Sampel penelitian sebanyak 144 siswa ditentukan dengan rumus
Slovin.Teknik pengambilan data sampel menggunakan teknik proposional random
sampling.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan
dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda.
5
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sosial ekonomi orang tua, fasilitas belajar, dan kemandirian belajar dikumpulkan
menggunakan angket.Setiap variabel masing-masing terdiri dari 15 item pernyataan.
Sosial ekonomi orang tua diperoleh niai minimum 24, nilai maksimum 55, rata-rata
37, dan standar deviasi 6,4. Klasifikasi nilai sosial ekonomi orang tua yaitu 13%
siswa dalam kategori sosial ekonomi orang tua tinggi, 72% siswa dalam kategori
sosial ekonomi orang tua sedang, 15% siswa dalam kategori sosial ekonomi orang
tua rendah.
Fasilitas belajar diperoleh niai minimum 33, nilai maksimum 55, rata-rata 47,
dan standar deviasi 6. Klasifikasi nilai fasilitasbelajar yaitu 17% siswa dalam
kategori fasilitas belajar tinggi, 70% siswa dalam kategori fasilitas belajar sedang,
13% siswa dalam kategori fasilitas belajar rendah.
Kemandirian belajar diperoleh niai minimum 34, nilai maksimum 57, rata-rata
47,3, dan standar deviasi 6. Klasifikasi nilai kemandirian belajar yaitu 17% siswa
dalam kategori kemandirian belajar tinggi, 66% siswa dalam kategori kemandirian
belajar sedang, 17% siswa dalam kategori kemandirian belajar rendah.
Data hasil belajar matematika dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi
dengan melihat nilai ujian tengah semester gasal 2017/2018. Diperoleh nilai
minimum 16, nilai maksimum 86, rata-rata 58 dan standar deviasi 14,8. Klasifikasi
nilai hasil belajar matematika yaitu 17%, siswa dalam kategori hasil belajar
matematika tinggi, siswa dalam kategori hasil belajar matematikasedang 68%,
dansiswa dalam kategori hasil belajar matematikarendah 15%.
6
Gambar 1. Data Variabel Penelitian
Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh hasil regresi liner.Berikut disajikan
dalam bentuk tabel 1.
Tabel 1.Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel Koefisien Regresi t Sig.
Konstanta 0,118 0,008 0,993
Sosial Ekonomi Orang Tua 0,421 2,263 0,025
Fasilitas 0,466 2,346 0,020
Kemandirian 0,423 2,144 0,034
Fhitung5,723
R20.109
Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, harus dilakukan uji
prasyaratterlebih dahulu.Uji prasyarat pada penelitian ini adalaha uji normalitas,
ujilinearitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosial ekonomi orang tua, fasilitas, dan
kemandirian. Hal ini dapat dilihat dari persamman regresi linear sebagai berikut Y =
0,118 + 0.421X1+ 0,466X2 + 0,423X3berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa
koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya
0
10
20
30
40
50
60
70
80
RendahSedang
Tinggi
Hasil Belajar Matematika
Sosial Ekonomi Orang Tua
Fasilitas Belajar
Kemandirian Siswa
Inte
rval
Kategori
7
variabel sosial ekonomi orang tua, fasilitas belajar dan kemandirian siswa secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika.
Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel
sosial ekonomi orang tua adalah sebesar 0.421 atau bernilai positif, sehingga dapat
dikatakan bahwa variabel sosial ekonomi orang tua memberi dukungan positif
terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan uji keberartian koefisien regresi
linear ganda untuk signifikansi < 0,05 yaitu 0,025, dengan sumbangan relatif 32 %
dan sumbangan efektif 3,488 %. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi sosial ekonomi orang tua akan semakin tinggi hasil belajar
matematika. Sebaliknya semakin rendah sosial ekonomi orang tua, maka semakin
rendah pula hasil belajar matematika.Hal ini sesuai peneltian dari Raheem (2015)
bahwa sosial ekomomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
matematika.Menurut Ogunshola & Adewale (2012) sosial ekonomi orang tua meiliki
pengaruh yang signifikan pada kinerja akademik siswa atau hasil belajar
siswa.Kalaycioglu (2015) sosial ekonomi orang tua.Osonwa, adejobi dan iwan
(2013) menunjukkan bahwa sosial ekonomi memiliki hubungan yang signifikan
antara hasil belajar.
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel
fasilitas adalah sebesar 0,466 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa
variabel fasilitas memberi dukungan positif terhadap hasil belajar matematika.
Berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linear ganda untuk signifikansi < 0,05
yaitu 0,020, dengan sumbangan relatif 38 % dan sumbangan efektif 4,142 %
Berdasarkan kesimpulan tersebeut dapat dikatakan bahwa semakin tinggi fasilitas
akan semakin tinggi hasil belajar matematika. Sebaliknya semakin rendah fasilitas,
maka semakin rendah pula hasil belajar matematika. Hal ini sesuai dengan penelitian
dari Limon (2016) dan Ekundayo (2012) bahwa fasilitas fasilitas sekolah
berpengaruh terhadap hasil belajar, fasilitas yang tidak memadai akan berdampak
negative terhadap prestasi akademik siswa. Alimi, ehinola & alibi (2012) ada
pengaruh yang signifikan dalam kertersediaan fasilitas terhadap hasil belajar baik
disekolah swasta maupun negeri.
8
Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel
kemandirian adalah sebesar 0,423 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel kemandirian memberi dukungan positif terhadap hasil belajar
matematika. Berdasarkan uji keberartian koefisien regresi linear ganda untuk
signifikansi < 0,05 yaitu 0,034, dengan sumbangan relatif 30 % dan sumbangan
efektif 3,273 %. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi kemandirian akan semakin tinggi hasil belajar matematika. Sebaliknya
semakin rendah kemandirian, maka semakin rendah pula hasil belajar matematika..
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suhendri (2011) terdapat pengaruh positif yang
signifikan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematikaKemandirian belajar
berpengaruh tidak signifikan secra langsung terhadap hasil belajar penelitian dari
Nagpal (2013).
Berdasarkan uji keberartian regresi linear ganda atau uji F diketahui bahwa
nilai Fhitung5,723>Ftabel2,67 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,001. Hal ini berari
sosial ekonomi orang tua, fasilitas dan kemandirian secara bersama-sama memberi
dukungan positif terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan kesimpulan tersebut
dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi sosial ekonomi orang
tua, fasilitas dan kemandirian akan diikuti peningkatan hasil belajar matematika,
sebaliknya kecemderungan penurunan kombinasi variabel sosial ekonomi orang tua,
fasilitas dan kemandirian akan diikuti penurunan akan hasil belajar matemmatika.
Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,109, arti dari koefisien ini
adalah bahwa dukungan yang diberikan oleh kombinasi variabel sosial ekonomi
orang tua, fasilitas dan kemandirian terhadap hasil belajar matematika adalah sebesar
10,9 % sedangkan 89,1 % dipengaruhi oleh variabel lain.
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel sosial ekonomi orang tua
memberikan sumbangan relative sebesar 32% dan sumbangan efektif
3,488%.Variabel fasilitas memberi sumbangan 38% dan sumbangan efektif
4,142%.Variabel kemandirian memberi sumbangan 30% dan sumbangan efektif
3,273%.Dengan membandingkan nilai sumbanagn relative dan efektif.Nampak
bahwa variabel fasilitas meniliki pengaruh yang lebih dominan terhadap hasil belajar
matematika dibandingkan variabel sosial ekonomi orang tua dan fasilitas.
9
4. PENUTUP
Sosial ekonomi orang tua, fasilitas dan kemandirian memberi dukungan positif
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII Smp Negeri 1 Matesih dapat
diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linear ganda (uji F) diketahui
bahwa thitung> ttabel yaitu, 5,723 > 2,67 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,001. Hasil
uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,109 menunjukan bahwa ada dukungan sosial
ekonomi orang tua, fasilitas dan kemandirian terhadap hasil belajar matematika dalah
10,9% sedangjan 89,1% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Sosial ekonomi orang tua memberi dukungan positif terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VII Smp Negeri 1 Matesih dapat diterima. Hal ini
berdasarkan analisis regresi linear ganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel yaitu,
2,263 > 1,98 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,025 menunjukkan bahwa ada
dukungan sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar matematika dan
sumbangan efektif sebesar 3,488%.
Fasilitas memberi dukungan positif terhadap hasil belajar matematika siswa
kelas VII Smp Negeri 1 Matesih dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis regresi
linear ganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel yaitu, 2,346 > 1,98 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,020 menunjukkan bahwa ada dukungan fasilitas belajar
terhadap hasil belajar matematikadan sumbangan efektif sebesar 4,142%.
Kemandirian memberi dukungan positif terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VII Smp Negeri 1 Matesih dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis
regresi linear ganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel yaitu, 2,144 > 1,98 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,034menunjukkan bahwa ada dukungan kemandirian
belajar terhadap hasil belajar matematika dan sumbangan efektif sebesar 3,273%.
DAFTAR PUSTAKA
Alimi, O. S., Ehinola, G. B., Alabi, F. O. (2012). School Types, Facilities and
Academic Performance of Students in Senior Secondary Schools in Ondo
State, Nigeria.International Education Studies, 5(3), 44-48.
Caro, D.H. (2009), “Socio-economic status and academic achievement trajectories
from childhood to adolescence”, Canadian Journal of Education 32(30:
558-590.
10
Chen, Q. (2009), “Family background, ability and students’achievement in Rural
China-Identifying the effects of unobservable ability using feminine-
generated instruments”, http.//repository.upenn.edu/gansupaper/26
Ekundayo, T. H. (2012). School Facilities As Correlates Of Students’Achievement in
the Affective And Psychomotor Domains Of Learning. European Scientific
Journal, 8(6), 208-215. Fitriana, S., Hisyam, I., Suwardi, A. (2015). Pengaruh Efikasi Diri, Aktivitas,
Kemandirian dan kemampuan Berfikir Logis terhadap Hasil Belajar
Matematika pad Siswa kelas VIII SMP. Journal of EST.1(2), 86-101. Filardo, M. (2008).Good buildings, better schools: An economic stimulus opportunity
with long-term benefits. Retrieved from
https://www.sharedprosperity.org/bp216/bp216.pdf Gerungan (2000).Psikologi sosial.Bnadung : PT Refika Aditama Kalaycioglu, D. B. (2015). The Influence of Socioeconomic Status, Self-efficacy,
and Anxiety on Mathematics Achievement in England, Greece, Hong
Kong, the Netherlands, Turkey, and the USA. Education Sciences, 15(5),
1391-1401. Limon, M. R., (2016). “The Effect of the Adequacy of School Facilities on
Students’Performance and Achievement in Technology and Livelihood
Education”.International Journal of Academic Research in Progressive
Education and Development. 5(1), 45-58. Marmot, Michael (2004).The Status Syndrome: How Social Standing Affects Our
Health and Longevity. New York: Owl Books Nagpal, K., Priyamakhija, James, L., Gyanprakash. (2013). Independent Learning
and Student Developmennt.IRJC, 2(2), 27-31.
Ogunshola, F., & Adewale, A. M. (2012). The Effects of Parental Socio
Economic Status on Acedemia Performance of Studies in Selected
Schools in Edu Lga of Kwara State Nigeria. International Journal of
Acedemic Research in Business and Social Sciences, 2(7), 230-239. Okioga, C.K. (2013). “The Impact of Students’ Socio-economic Background on
Academic Performance in Universities, a Case of Students in Kisii
University College”.American International Journal of Social Science
,2(2): 38-46 Osonwa, O. K., Adejobi, A. O., Iyam, M. A., Osonwa, R. H. (2013). Economic
Status of Parents, a Determinant on Academic Performance of Senior
11
Secondary Schools Students in Ibadan, Nigeria. Journal of Educational
and Social Research, 3(1), 115-122. Prianto, H. (2013). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) Siswa kelas II-A MI Alhikam Geger Madiun
Tahun Pelajaran 2012/2013.Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(1):91-104. Raheem, A. (2015). Parents’Socio-Economic Status as Predictor of
SecondarySchool Students’Academic Performance in Ekiti State,
Nigeria.Journal ofEducation and Practice, 6(1), 123-128. Sanaky, Hujair A. H. (2009). Media Pembelajaran.Yogyakarta; Saifiria Insania
Press. Siregar, E., & Nara, H. (2014).Teori Belajr dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia Suhendri, H. (2011). Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis dan Kemandirian
Belajar Terhadap Hasil Beljar Matematika.Jurnal Formatif, 1(1), 29-39.