22
JUDUL: KAU MILIKKU DAN JUGA MILIKNYA PEMAIN: BEJO AMIR WINDA PETUGAS KASIR (Setting: di sebuah taman kota pada sore hari) Bejo: Sayang, minggu depan ada acara ulang tahun sepupuku. Aku mau ajak kamu datang ke pesta itu ------ Winda: (mencoba mengingat - ingat, apakah dia juga ada janji kencan dengan Amir, pacarnya yang satu lagi)..hhmm..pengen siy, tapi lihat nanti ya. Aku belum tahu minggu depan di kantor ada lembur atau tidak. ------ Bejo: (yang sebenarnya sudah tahu kalau Winda ada kencan dengan Amir)..duuh..diusahain donk. Kan aku juga pengen ngenalin kamu ke keluarga besarku. ------ Winda: Iya..aku usahain..(tak lama kemudian HP Winda pun berdering. Winda melirik layar HP nya dan ternyata Amir yang menelepon) ------ Bejo: Kok ngga diangkat say? ------ Winda: ah ngga penting..dari temenku kok. Nanti aku telp balik saja (sambil berusaha menyembunyikan kegugupannya) ------ Bejo: eh pinjam HP nya donk..aku mau sms temen kantorku (sambil senyum - senyum usil) ------ Winda: pulsaku habis juga tuh (sudah mulai merasa tidak nyaman) ------ Bejo: oh ya sudah lah..yuuk kita pulang saja. Sudah sore nih ------ Winda: (merasa belum mendapatkan barang apapun hari itu, dia berpikir keras tentang bagaimana caranya bisa mengajak Bejo ke mall) kita ke mall dulu yuuk..ngadem bentar gitu..sambil lihat-lihat ------ Bejo: oh pengen ke mall? ayoo.. (kemudian mereka berdua jalan ke mall karena jarak antara taman dan mall yang dekat) ------ (Setelah sampai di mall)

Drama Komedi Buat Makrab

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Drama Komedi Buat Makrab

JUDUL: KAU MILIKKU DAN JUGA MILIKNYA PEMAIN:BEJOAMIRWINDAPETUGAS KASIR (Setting: di sebuah taman kota pada sore hari) Bejo: Sayang, minggu depan ada acara ulang tahun sepupuku. Aku mau ajak kamu datang ke pesta itu------Winda: (mencoba mengingat - ingat, apakah dia juga ada janji kencan dengan Amir, pacarnya yang satu lagi)..hhmm..pengen siy, tapi lihat nanti ya. Aku belum tahu minggu depan di kantor ada lembur atau tidak.------Bejo: (yang sebenarnya sudah tahu kalau Winda ada kencan dengan Amir)..duuh..diusahain donk. Kan aku juga pengen ngenalin kamu ke keluarga besarku.------Winda: Iya..aku usahain..(tak lama kemudian HP Winda pun berdering. Winda melirik layar HP nya dan ternyata Amir yang menelepon)------Bejo: Kok ngga diangkat say?------Winda: ah ngga penting..dari temenku kok. Nanti aku telp balik saja (sambil berusaha menyembunyikan kegugupannya)------Bejo: eh pinjam HP nya donk..aku mau sms temen kantorku (sambil senyum - senyum usil)------Winda: pulsaku habis juga tuh (sudah mulai merasa tidak nyaman)------Bejo: oh ya sudah lah..yuuk kita pulang saja. Sudah sore nih------Winda: (merasa belum mendapatkan barang apapun hari itu, dia berpikir keras tentang bagaimana caranya bisa mengajak Bejo ke mall) kita ke mall dulu yuuk..ngadem bentar gitu..sambil lihat-lihat------Bejo: oh pengen ke mall? ayoo..(kemudian mereka berdua jalan ke mall karena jarak antara taman dan mall yang dekat)------(Setelah sampai di mall)Winda: (sibuk memilih - milih baju dan sebuah di sebuah butik)..bagus ngga say? pantes ngga aku pakai ini? (sambil bergaya bak foto model)------Bejo: oh bagus..makin cantik aja kamu (Bejo yang tahu akal bulus Winda yang selalu morotin uangnya mulai pasang strategi)------Winda: udah ini aja..setelah bayar kita pulang biar ngga kemalaman (sambil membawa barang - barang belanjaannya ke kasir)------(Bejo yang biasanya langsung mengikuti winda ke kasir, saat itu terlihat anteng di dekat kamar ganti dan pura-pura tidak mendengar ajakan Winda)

Page 2: Drama Komedi Buat Makrab

Winda: (berteriak untuk kesekian kalinya)..Sayang..ini lho sudah selesai dihitung belanjaannya------Bejo: (sambil jalan mendekat) ya udah..tinggal dibayar kan------Winda: kok kamu gitu..kan biasanya kamu yang bayarin (sambil marah teriak - teriak)------(tak lama kemudian Amir pun mendekat ke meja kasir)Amir: oh ini juga yang biasa membayari barang - barang belanjaanmu?------Winda: (dengan ekspresi yang kaget setengah mati) eh..hmm...anu..kok kamu bisa disini?------Amir: aku memang sengaja datang kesini. Aku dan Bejo sudah tahu polah tingkahmu mempermainkan kamu------Bejo: sudah puas kan kamu menghabiskan uang kami berdua selama ini?------(petugas kasir mengingatkan Winda untuk segera membayar barang belanjaannya karena jumlah orang yang antri semakin banyak)Winda: (dengan tertunduk malu) maaf mbak, saya tidak jadi beli semua barang-barang ini (kemuddian terdengar teriakan cemooh orang - orang yangs edang antri di belakang Winda)------Amir & Bejo: enak ya dibikin malu seperti sekarang. Kena batunya kan sekarang.(tanpa menjawab, Winda kemudian lari meninggalkan Bejo dan Amir                                             

Page 3: Drama Komedi Buat Makrab

Kelicikan seorang calon bupati

Pak Abdullah = Calon Bupati

Bu Jamie = Calon Bupati

Mas Bara = Wartawan Licik

Mas Ahmad = Wartawan Baik

Yanto = Orang miskin

Teh Ana = Warga

Neng Ceuceu = Warga

Disebuah tempat , yaitu kota Badromance akan digelarkan pemilihan Bupati baru. Para calon Bupati saling bersaing dan sibuk mempromosikan dirinya masing-masing. Dan pada pagi itu para kandidat siap untuk diwawancara.

Mas Bara : Untuk ibu Jamie silahkan mempromosikan diri. (di shoot)

Bu Jamie : Baik.. hmm, untuk para war- a.. masyarakat Badromance, saya harap patsitirpasi.. papartisipasinya dalam memilih saya menjadi calon maksudnya menjadi Bupati. Coblok nomor 2 .. pojok kiri atas belok kanan, terima kasih. (nervous)

Mas Ahmad : (bingung) baik terima kasih bu. Lalu selanjutnya silahkan Pak Abdul .

Pak Abdul : Ass, Selamat pagi masyarakat Badromance. Calon saja tidak cukup bagi saya. Menjadi bupati adalah impian saya. Memakmurkan wilayah adalah keinginan saya. Semoga anda memilih saya. Coblos nomor 3 tengah atas kurang 2.

Mas Bara : terimakasih untuk para calon Bupati untuk waktunya dan demi terlihatnya sportifitas antar calon silahkan untuk saling berjabat tangan .

BJ + PA : coblos no 2 , coblos no 3 (berjabat tangan ala panco)

Setelah selesai diwawancarai ada kegundahan didalam hati Bu Jamie karena pada saat tadi berorasi dia merasa orasinya kurang meyakinkan dan bagus untuk masyarakat. Dan timbulah niat licik Bu Jamie yang mengandalkan Mas Bara sebagai wartawan. Dan tidak sengaja Mas ahmad seorang wartawan juga mendegar percakapan mereka.

Mas Bara : (sedang melihat hasil jepretannya)

Bu Jamie : Aduh! Promo saya tadi sangat ancur. Jika seperti itu masyarakat pasti tidak

Page 4: Drama Komedi Buat Makrab

memilih saya. (melihat kepada mas Bara) Hmm Mas! Mas wartawan!!

Mas Bara : Iya saya bu, ada apa?

Bu Jamie : saya ingin punya bisnis denganmu. Upah pasti terjangkau, berminat?

Mas Bara : Oh boleh bu. saya butuh sekali uang untuk istri saya. Syaratnya apa bu?

Bu Jamie : bantu saya agar saya bisa menjadi bupati. Kamu sanggup?

Mas Bara : Hmm.. (nelen air liur) demi istri saya. Saya sanggup bu.

Bu Jamie : saya tidak mau tau caranya bagaimana. Itu terserah kamu, asalkan saya menjadi Bupati. Apa kata dunia kalau tahu saya tidak jadi bupati? Maluu...

Mas Bara : Baik bu. Akan saya lakukan. (tarik nafas)

Di sebuah desa, terlihat para warga sedang mencuci pakaian di sungai dan mengobrol mengenai pemilihan bupati tersebut.

Teh Ana : Neng... neng ceuceu!! Eneng!! (nyuntrungin sampe jatoh)

Neng Ceuceu : Aduh sih teteh. Meuni eksogen. Ada apa atu teh?

Teh Ana : eh nyak si eneng, sst! tong toak atu neng. Rahasia ini teh!

Neng Ceuceu : Rahasia apa teh? Teteh punya pacar ya?

Teh Ana : Bukan atu neng. Itu pemilihan Bupati eneng mau milih siapa?

Neng Ceuceu : Eh itu geura teteh nya. Suganteh apa. Teteh mau pilih siapa atuh?

Teh Ana : Eh neng ceuceu ma! (nyuntrungin sampe jatoh lagi) pan teteh yang duluan. Kumaha neng teh?

Neng Ceuceu : ooh iya maaf atu teh. Gimana ya? Bingung eneng juga.

Teh Ana : Teteh ma suka Bu Jamie ah orangnya cantik.

Mas Ahmad : Eh neng, ass...

Teh Ana + Neng Ceuceu : waalaikumsalam...

Teh Ana : Eh nembeh uih a? Pulang dari mana?

Mas Ahmad : Biasa ngewawancara calon bupati. Nuju naraon ini teh?

Neng Ceuceu : Biasa a, nyeuseuh. Eh aa teh tos ngawawancara calon bupati?

Teh Ana : Gimana atu a, mana yang bagus? Ana teh bingung mau pilih siapa?

Mas Ahmad : Sebenernya Bu Jamie sama Pak Abdul teh sama-sama bagus. Tapi..

Neng Ceuceu : Tapi apa atu a?

Page 5: Drama Komedi Buat Makrab

Mas Ahmad : aa teh ngga sengaja ngeliat Bu Jamie tadi lagi ngobrol berdua sama wartawan si Mas Bara. Ga tau tah ngomong apa, tapi keliatannya mencurigakan.

Teh Ana : Alah siah, atu eta mah bahaya! Moal milih bu Jamie kalo gitu ma.

Neng Ceuceu : Bentar dulu atu teh. Jangan suudzon dulu, bener ngga a?

Mas Ahmad : iya bener. Tapi tadi bu Jamie pas promo ngga bagus kalo merutu aa mah.

Teh Ana : Tah bisa aja ada hubungannya. Takutnya bu Jamie nyogok warga lewat Mas Bara. Tapi ngga tau juga itu baru perkiraan Ana. Mas Bara teh yang mana?

Mas Ahmad : Ini liat fotonya.. Gini aja atu sekarang ma, jangan dulu berpikiran buruk. Takutnya salah. Aa duluan ya, masih banyak tugas editannya.. ass...

Teh Ana + Neng ceuceu : Waalaikumsalam...

Keesokan harinya, Mas Bara menjalankan aksinya untuk mempromosikan bu Sumarti Sum kepada para warga. Dan salah satu warga yang ia suap adalah orang miskin yang pasti sangat membutuhkan uang.

Mas Bara : Aduh! Warga sini pada kemana ya? Sepi.. (sambil foto2.. cekrek) Astaghfirullah! Apa itu yang hitam?

Yanto : Hideung Mas? Saya yang hideung masih orang bukan jin.

Mas Bara : Oh ndak2! Mas orang asli sunda atau jawa?

Yanto : Oh sanes mas, saya orang arab.. ndak mas bercanda.. saya orang cinta Indonesia!

Mas Bara : (-_______-) iya mas terserah deh. Mas, ngomong2 mas mau ikutan nyoblos calon Bupati kan?

Yanto : ya iya dongs! Maap mas saya emang miskin. Tapi saya gahool ko

Mas Bara : terus mau milih siapa mas?

Yanto : saya bingung mau milih siapa mas! Aduh bingung! Pusing! Pening!!

Mas Bara : Aduh loh ko? Kenapa mas?

yanto : Kepala saya cenat cenut mas. Saya bingung mau milih siapa

Mas Bara : Ko bingung mas? Ngampang ko pilihanya.

Yanto : jelas saya bingung toh saya ndak tau siapa saja calonnya mas.

Mas Bara : (twewewew) --__--. Ndak apa2 mas. Mas pilih no 2 aja. Saya yakin kabupaten kita makmur.

Teh Ana : nengneng, liat deh, itu bukannya Mas Bara yang diceritain si aa tadikan?

Neng Ceuceu : yang tadi ada difoto itu ya? Iya bener itu orang nya.. ayu tangkap atu teh!

Page 6: Drama Komedi Buat Makrab

Teh Ana : Eh jangan , kita silikidi aja dulu.

Yanto : mau mas! Tapi saya ndak percaya. Takut ditipu saya.. ndak mau mas ndak2

Mas Bara : Mas.. saya bawa uang 500 ribu loh mas.. liat nih tas saya..

Yanto : (tergiur) buat saya mas?

Mas Bara : kalau kamu mau pilih no 2. Tar saya kasih duit ini.

Yanto : gampang mas.. semua.. bisa diatur..

Mas Bara : sip oke deh mas. Ini uangnya..

yanto : makasih ya mas! I’m promise...

Teh Ana : Bang, tadi orang itu siapa ya?

Yanto : saya ndak tau, tadi dia ngasih uang sama saya 5 ribu. Pake syarat coblos2 gitu pokonya.

Neng Ceuceu : coblos apa bang?

Yanto : oh iya ingetin saya ya, nomor 2. Nomor2. Nomor 2.

Para calon gubernur bersiap-siap untuk mengeluarkan isi pidatonya. Untuk lebih meyakinkan masyarakat agar bisa memilih mereka.

Bu Jamie : Ass.. selamat pagi!.. saya sebagai calon Bupati berharap banyak agar anda semua..... dhwfuefegfufytergfhkgfieyftjshgfietfgkjgk7rtfgkjrgf. Terimakasih..

Tepuk tangan...

Pak Abdul : Ass.. selamat pagi!.. saya sebagai calon bupati berharap banyak agar anda semua..... dhwfuefegfufytergfhkgfieyftjshgfietfgkjgk7rtfgkjrgf. Terimakasih.. coblos no 3 tengah atas kurang 2.

Tepuk tangan..

Setelah selesai berpidato, para calon dan wartawan meninggalkan gedung tersebut. Kecuali Bu jamie dan salah satu wartawan yaitu mas bara. Dan mereka tidak tau bahwa Mas Ahmad memata matai mereka.

Bu jamie : Mas, gimana hasilnya?

Mas bara : beres bu! Ibu tenang saja, ibu pasti akan menjadi bupati.

Bu jamie : sip. Ini saya kasih DP nyak dulu.

Mas bara : Dewi Persik bu? (twewewew) Maaf saya sudah punya istri.

Bu jamie : ini DP uang mas... bukan artis.

Page 7: Drama Komedi Buat Makrab

Dengan rasa yakinpun Mas Ahmad mendatangi Pak Abdul untuk menjelaskan semuanya. Karena mas Ahmad tidak mau ada kelicikan dalam pemilihan bupati ini.

Mas Ahmad : Permisi bapak Abdul, bisa minta waktunya sebentar.

Pak Abdul : oh boleh silahkan duduk. Ada apa mas?

Mas Ahmad : Gini pak, saya mendapat kejanggalan dalam pemilihan bupati ini. Ada yang berlaku curang.

Pak Abdul : Apa???!!!!!

Mas Ahmad : Benar pak! Bu Jamie pelakunya. Dan rekannya yaitu Mas Bara.

Pak Abdul : Bara itu wartawan seperti kamu juga kan? Apa bukti yang kamu punya.

Mas Ahmad : iya Bara itu wartawan juga. Ini pak saya sempat memotret meraka saat berkomunikasi tadi. Mereka sangat terlihat menutupi sesuatu.

Pak Abdul : Jika buktinya hanya ini, publik tidak akan mempercayai sepenuhnya. Dan besok adalah pemilihannya. Lalu bagaimana?

Mas Ahmad : Biar saya selidiki dulu pak. Saya yakin dengan kejanggalan ini.

Pak Abdul : Baik kalau begitu. Silahkan..

Sepulang dari berkerja, Mas Ahmad bertemu lagi dengan Teh Ana dan neng Ceuceu..

Neng Ceuceu : Eh aa, udah pulang?

Mas Ahmad : udah neng. Mau kemana sama Ana?

Teh Ana : ga tau a, bingung. Eh a, tadi kita liat Mas Bara lagi ngobrol sama orang miskin yang tadi. Namanya teh... hmm, si yanto a.

Mas Ahmad : Ngomong apa?

Neng Ceuceu : kayaknya dia lagi nyogok a. Soalnya pas kita tanya Bang Yanto itu bilang Mas bara ngasih uang 500 ribu terus bang yanto bilang tolong ingetin nomor 2.

Teh Ana : iya a. Nomor 2 itukan bu Jamie. Apa ngga boleh-ngga boleh, emang bener bu Jamie itu pake cara curang.

Mas Ahmad : Ohh Neng ceuceu. Ana, makasih ya infonya. Aa duluan ya, lagi buru-buru..

Keesokan harinya disaat pemilihan Bupati kota Badromance berlangsung. Keteganganpun dirasakan oleh banyak orang terutama para calon bupati. Semua masyarakatpun memasukan pilihannya kedalam kotak suara..

Teh Ana : Aduh neng! Siapa ya yang bakal jadi bupati kita. Semoga baik amin.

Neng ceuceu : Amin teh. Eneng jadi takut. A Ahmad dimana teh?

Teh Ana : itu jadi Mcnya.

Page 8: Drama Komedi Buat Makrab

Bu Jamie : Saya yakin siapa yang menag itu yang berhak menjadi bupati. Betulkan Pak Abdul?

Pak Abdul : Betul sekali Bu Jamie. Dan semoga Bupati baru kali ini lebih baik.

Bu Jamie : hhmmm.. dan itu saya Pak Abdul.

Mas Ahmad (MC) : menurut kotak suara yang telah tersedia disini. Yang mendapat voting paling banyak menjadi bupai kota ini yaitu.......... (hah?? bingung) Bu Ja...mi...ee....

Tepuk tangann.....!!!!!!!!!!

Teh Ana : Tunggu!!! (jrengjreng) Intruksi!! Pemilihan ini berjalan tidak sportif. Ada yang bertingkah curang didalam pemilihan ini.

Mas Bara : Kamu cuman wanita desa. Tidak tau apa-apa. semua berjalan sportif ko.

Bu Jamie : Hanya kamu yang tidak memilih saya. Mungkin kamu benci sama saya.

Neng Ceuceu : Tidak. Saya tidak memilih ibu.

(saya juga, saya juga saya juga)

Mas Ahmad : Baik bu Jamie. Mengakulah bahwa ibu sudah bermain curang. Saya punya segala buktinya.

Mas Bara : Sudah bu jamie ibu mengaku saja.

Teh Ana : Diem kamu teh Bara! Kamu juga ikut-ikutan kan, saya teh tau atuh!!

Neng Ceuceu : iya, jadi Bu jamie itu nyuruh mas barakan buat nyogok warga. Nah yang sogok itu bang Yanto.

Pak Abdul : jadi ibu benar melakukan semua kecurangan ini? Sangat licik bu!

Yanto : Baik Bu jamie dan Mas bara. Anda harus saya tangkap. Atas kecurangan dalam pilkada ini.

Neng ceuceu : Ah bang yanto?

Teh Ana : Euleuh! Bang yanto naha kitu?

Mas Ahmad : bang? Bade popolisian?

Yanto : Perlu diketahui. Saya adalah seorang polisi (nyerahin bukti). Saya sengaja menyamar menjadi seorang yang miskin.

Teh Ana : tah! Sudah lah pak polisi tangkap saja!

Mas bara + bu Jamie : dengar dulu. Saya bisa jelaskan. Saya mohon.. jagan tangkap..

Yanto : Ahhhh!!! Diam. Bisa dijelaskan dikantor polisi.

Mas Bara : Bapa atu bapa! Tunggu, aku mau nonton dulu.

Page 9: Drama Komedi Buat Makrab

Yanto : ya sudah!!!! Saya juga mau kalau gitu.

Neng ceuceu : jadi gimana sekarang?

Mas Ahmad : Jadi. Yang sebenarnya menjadi bupati kabupaten badromance ini adalah...... bapak abdullah...

(we are the champion my friend....)

(tepuk tangan sambil berdiri heboh)

(mas Ahmad berjabatangan dan berpelukan dengan Pak Abdul)

Pak Abdul : Terima kasih akhirnya saya bisa menjadi bupati kabupaten badromance. Terima kasih kepada tuhan yme. Dan kalian semua, tanpa kalian semua kelicikan bu Jamie tidak akan terbongkar. Terimakasih....

Pak Abdullah pun menjadi bupati kabupaten Badromance. Denga penuh percaya diri Pak Abdullah pun memberi jabatan untuk Mas Ahmad. Dan jabatan sekertaris untuk Teh Ana. Tetapi kelicikan Bu Jamie tidak hanya berakhir sampai disini. (jrengjreng) meski dia dipenjara, dia tetap melakukan kelicikannya.

Setelah acara selesai yanto menyeret paksa bu jamie dan bara ke mobil polisi. Dan hingga sampainya di penjara.

Jamie : ih sumpek banget disini, ko bau sih!

Mas Bara : maaf bu, hehe, saya wedduuus!

Jami : haduuuuuhh saya tidak bisa perawatan wajah, spa, apalagi bentar lagi JUSTIN BIEBER konser! Aduh kacau pasti saya ngga bisa nonton (-.-) baraaaa!!

Bara : iya bu? Apalagi? Gara-gara ibu saya jadi masuk penjara kan!

Jamie : eh kamu tidak tau malu!

Sipir : suuutt !! kalian penghuni baru udah ribut aja!!! Ada apa bu jamie?

Jamie : bu sipir cantik. Sini senbentar. saya ingin bisnis, apa ibu mau? Saya kesini bawa kartu kredit sama atm saya. emas juga..

Sipir : hhmmmmm boleh2 terus anda mau apa?

Jamie : tolong dong izinin saya, mau nonton konser Justin Bieber di bali. Jaman gini dipenjara ngga liburan? Gak asik!

Sipir : waaaaahh tidak bisa! Kecuali ibu mau membarnya 300 juta. Mau?

Jamie : ooohh tentu bisa, kamu tidak tau seberapa banyak harta saya ya? Saya turunan berdarah pink!

Sipir : oohh ok! Kalo gitu pasti bisa

Page 10: Drama Komedi Buat Makrab

Mas Bara : ikuuuuttt..!!

Jamie : (memelototi)

Setelah mereka menyetujui perjanjian itu, akhirnya pada tanggal 23 April, bu jamie diizinkan keluar rutan, dengan alibi menjenguk tantenya yang sakit.

(didalam pesawat)

Jamie : saya sudah seperti selena gomez sepertinya sudah tidak mirip jamie lagi, pasti org2 tidak mengetahuinya.

Ketika itu, bu Jamie sangat menikmati menonton konsernya. Dan disana juga ada pak Abdul dan Mas Ahmad yang sedang refreshing sehabis mengerjakan tugasnya.

Mas Ahmad : (foto2) eh sepertinya orang itu saya kenal. Seperti........ bu jamie :o. Eh tapi tidak mungkin, kan dia sudah ada di bui.

Pak Abdul : Suaranya bagus ya!!

Mas Ahmad : Eh pak pak! Liat deh, itu mirip bu jamie ya? Coba liat deh pa!

Pak Abdul : Yang mana? Masa bu jamie ada disini..

Mas Ahmad : yang itu pa, liat geura, ih bapa ya, ngga percaya sama akuh..

Pak Abdul : oh iya... mirip banget! Foto mad foto ahmad! Foto cepet!! Foto foto! Saya bilang foto!!! Buat bukti!

Mas Ahmad : udah bapa sayang! :*

Pak Abdul : Telfon Ana! Nanti suruh dia publikasikan foto ini ke media!

(suara telepon)

Mas Ahmad : Haloo...

Teh Ana : halo Mas Ahmad, ada apa toh?

Mas Ahmad : ini Ana, ada bu Jamie lagi nonton konser. Sudah saya foto buat jadi bukti.

Teh Ana : Waduuuh! Bu jamie bukannya di penjara?

Mas Ahmad : Makanya, coba kamu cek ke rutan. Terus tlong publikasikan fotonya.

Teh Ana : fotonya dikirim lewat email aja ya mas.

Mas Ahmad : email Ana apa namanya?

Teh Ana : [email protected]

Mas Ahmad : hah?? Panjang amat! Ya sudah nanti saya kirim.

Setelah foto-foto tersebut dipublikasikan oleh Teh Ana. Teh Ana pun segera mengunjungi

Page 11: Drama Komedi Buat Makrab

rutan untuk mengecek keadaan bu jamie.

Teh Ana : Ass!! Bu sipir, bisa saya bertemu dengan bu jamie?

Sipir : oh tidak bisa! Ada perlu apa?

Teh Ana : hmmm, saya mau menjenguk bu jamie..

Sipir : oh bu jamie tidak apa-apa, dia sehat ko. Dia baik-baik saja.

Teh Ana : Tapi bu, saya harus bertemu dengan bu jamie!!!

Yanto : Maaf, ada apa ini? Bu sipir ada apa?

Sipir : ini pak..

Teh Ana : saya mau bertemu bu jamie pak. Tapi bu sipir ini tidak mengizinkan saya.

Yanto : Bu sipir. Izinkan dia masuk!

Sipir : hmmm, tapi pak! Aduh mampus! Ayo bu!!!!!

Teh Ana : Tuhkan bu jamie ngga ada pak polisi. Bu jamie malah berlibur ke bali.

Yanto : apa buktinya?

Teh Ana : ini liat! (foto)

Yanto : bu sipir!!! Apa benar?

Sipir : hmm, anu pak.. hmm anu..

Mas Bara : iya pak! Bu sipir disogok sama bu jamie!

Yanto : ayo bu Ana, kalau gitu kita susuh ke tempat bu jamie.

Teh Ana : baik pak!

Sipir : (mukul2 gitar) aduh ini bahaya!

Mas Bara : bu, dari pada gitarnya dipukul, tak saya maenin..

Sipir : nihh! Ambil saja! (pergi)

Mas Bara : (nyanyi sambil ngegitar) Andai aku ibu jamie.. yang bisa pergi ke bali..

(nyanyi lagu gayus tambunan)

Beberapa hari kemudian...

Mas Bara : nyanyi lagi ah.. andai aku ibu jamie.. yang bisa pergi ke bali..

Teh ana : Gandeng bara!

Page 12: Drama Komedi Buat Makrab

Mas Bara : L

Mas Ahmad : cepet masukin sel tahanan lagi pak bu jamie nya!

Yanto : Ayo masuk bu jamie! Siap saja anda mendapat waktu tahanan yang lebih lama lagi.

Teh Ana : jangan lupa tuh bu sipir nya.. saruana ieu mah!

Yanto : ibu.. maaf ibu harus jadi tahanan juga!!

Teh Ana : nah! Beres deh! (tos sama mas ahmad)

Yanto : Pak abdul dimana mas ahmad?

Mas Ahmad : Pak abdul masih di bali. Masih liburan, lagi refreshing.

Mas Bara : hah di bali? Enak ya ke bali.. aku mau..

Teh Ana : diem kamu teh atu bara2!! Sini mana gitarnya!

Mas Bara : eits bentar dulu, saya mau ngamen..

andai aku bapak abdulloh yang bisa pergi ke bali (nyanyi sambil ngegitar)..

Akhirnya, kelicikan bu Jamie pun berakhir sampai disini. Dan tidak ada lagi suap menyuap yang dilakukan bu jamie. Kota badromance menjadi kota yang sangat tentram, sejahtera, abadi selamanya setelah memiliki bupati seperti bapak abdullah..

Amanat : Jangan melakukan kebohongan, dan kelicikan seperti menyuap. Karena, pada akhirnya perlakuan tersebut pasti akan terbongkar dan mendapat kerugian yang sangat besar.

TAMAT :)

Page 13: Drama Komedi Buat Makrab

Cinderella dan Putri Irakus

Cinderella adalah seorang gadis yang cantik jelita. Namun, dia kehilangan orang yang sangat dicintainya yaitu ibunya. Ketika ayahnya menikah dan pergi meninggalkannya, hidupnya semakin menderita. Dia selalu diperlakukan seperti pembantu oleh ibu dan saudara tirinya.

Pada saat itu, Sang Ratu mengadakan acara pesta dansa untuk mencari jodoh untuk Pangeran. Cinderella ingin sekali pergi ke pesta itu, namun ibu dan saudara tirinya tidak menijinkannya. Tapi dengan bantuan peri, Cinderella bisa pergi ke pesta itu dengan syarat kembali ke rumah sebelum jam 12 malam karena setelah jam 12 malam keajaiban itu akan hilang.

Setelah jam 12 malam, Cinderella meninggalkan istana. Namun, tanpa sengaja, dia meninggalkan sepatu bot kesayangannya. Pangeran yang sudah jatuh hati padanya, mengadakan sayembara barang siapa yang ukuran kakinya pas dengan sepatu bot istimewa tersebut, akan menikah dengannya.

Ketika Cinderella mencoba sepatu bot istimewa tersebut, ternyata cocok dan Cinderella juga mempunyai pasangan sepatu bot yang lain. Pangeran pun langsung melamar Cinderella. Setelah itu, Pangeran membawa Cinderella ke istana. Namun, cerita itu belum selesai.

Ketika Sang Pangeran membawa Cinderella ke istana . . . .

(Di arena sudah ada Ratu dan Putri Irakus yang sedang duduk di kursi. Cinderella dan Pangeran masuk ke arena)

Ratu : (berdiri lalu menunjuk Cinderella) Siapa perempuan ini, Pangeran?

Pangeran : Ini adalah wanita yang akan menjadi istriku.

Ratu : Kau yakin memilih wanita seperti ini?

Pangeran : Ya, kami sudah saling mencintai. (Cinderella dan Pangeran saling bertatap muka, berpegangan tangan, dan tersenyum.)

Ratu : Apa? Kau pilih perempuan seperti ini yang tampang pembantu? Apa kata Bu Nia?

Cinderella : Apa kata dunia, Ratu.

Ratu : Ya. Itu maksudku.

Page 14: Drama Komedi Buat Makrab

Pangeran : Walaupun penampilannya seperti pembantu, tapi hatinya seperti emas 24 karat.

Ratu : Kau bilang hatinya seperti emas karatan? Tapi Pangeran. Bunda sudah menemukan pasangan yang cocok untukmu Pangeran. Dia adalah putri dari Kerajaan Jatuh Bangun.

Pangeran : Tapi Bunda . . . .

Ratu : Dia adalah wanita yang sangat cantik. Lagipula dia adalah wanita yang baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Apabila kerajaan kita bersatu dengan Kerajaan Jatuh Bangun, akan menjadi kerajaan yang sangat besaaar.

Pangeran : Tapi aku sangat mencintainya, Bunda.

Ratu : Tidak boleh! Pokoknya kau harus menikah dengan Putri Irakus.

Pangeran : Hah? Irakus? Nama yang aneh. Tapi aku tetap tidak mau.

Ratu : Harus mau!

Pangeran : Tidak mau!

Ratu : Pokoknya harus!

Pangeran : Gak mau!

Ratu : Harus!

Pangeran : Mau. Eh tidak mau!

Ratu : Dasar anak durhaka kau!

Pangeran : Lho, kok jadi kaya Malin Kundang?

Ratu : Kurang ajar kau! Sudah membantah perintah orang tua! (Ratu hampir menampar Pangeran)

Pangeran : Marah….Merongos…..Pindah agama……..!!!

Raja : (masuk ke arena) Stop..!! Ada apa ini? Siapa perempuan itu? (menunjuk Cinderella)

Pangeran : Ini adalah calon istriku, Ayahanda.

Raja : Oh, ini calon istrimu. Jadi perempuan ini yang memenangkan sayembara sepatu bot itu.(sambil melirik sepatu bot yang dipakai Cinderella)

Pangeran : Iya, Ayahanda. Dia bahkan mempunyai pasangan sepatu bot yang lainnya.

Ratu : Tapi aku sudah menemukan jodoh buat Pangeran! Dia adalah putri dari Kerajaan Jatuh Bangun.

Raja : Ya sudah. Itu terserah Pangeran saja!

Ratu : Tapi, Raja. Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Masa Pangeran menikah sama pembantu seperti itu. Jangan gila donk!

Raja : (berfikir sejenak) Ya. Sudah. Bagaimana kalau kita adakan suatu kompetisi?

Putri Irakus : (berdiri) Kompetisi seperti apa, Yang Mulia?

Page 15: Drama Komedi Buat Makrab

Raja : Kalau kau menang dalam kompetisi itu, kau yang akan menikahi Pangeran. Kalau perempuan itu yang menang, dia yang akan menikah dengan Pangeran. Ada yang tidak setuju dengan kuputusanku?

Ratu : Lagi-lagi kau memberikan keputusan yang aneh! Setelah kau dan Pangeran mengadakan sayembara sepatu bot aneh itu!

Putri Irakus : Baiklah kalau begitu, saya terima, Yang Mulia.

Ratu : Apa? Kau terima tantangan aneh itu? (marah)

Putri Irakus : Sudahlah Bibi. Saya bisa bersaing secara sportif.

Ratu : Apa?? Kau panggil aku Bibi? Memangnya aku bibimu apa? (semakin marah)

Putri Irakus : Oh! Maksudku Ibunda Ratu. Lagipula saya yakin saya bisa mengalahkan perempuan itu.

Cinderella : (mengacungkan tangan)

Raja : Ada apa, Nona? Kau tidak setuju dengan keputusanku?

Cinderella : Saya setuju dengan keputusan Yang Mulia.

Raja : Lalu, kenapa kau mengacungkan tangan?

Cinderella : Sebenarnya, saya keberatan dipanggil dengan sebutan perempuan itu. Saya kan juga punya nama.

Raja : Oh ya. Kau belum memperkenalkan diri. Siapa namamu?

Cinderella : Namaku Cinderella.

Ratu : Cinderella? Gadis cerobong asap. Nama yang paling aneh yang pernah kudengar. Lihat dirimu! Kau memang pantas mendapatkan nama itu!

Cinderella : Sebenarnya itu cuma nama panggilanku saja. Nama itu diberikan oleh ibu dan saudara-saudara tiriku yang selalu jahat padaku.

Ratu : Bisa kali gak curhat !!

Raja : Kalau begitu, siapa nama aslimu?

Cinderella : Siapa aja ,, boleeeeeeeeh

Raja : Wa wa waduuhhhh ,

Cinderella : Iya iya. Nama asliku adalah Mocu Claudia Abraba Bella Sintia Cornelius Protectus Alfonso Equil Da Barbara Margaretha.

Putri Irakus : Tapi, namaku juga tidak kalah panjangnya dengan Cinderella. Aku bisa menyebutkannya sekarang.

Raja : Stop! Kenapa kita jadi mempeributkan nama?

(semua terdiam sejenak)

Page 16: Drama Komedi Buat Makrab

Raja : Bagaimana denganmu, Pangeran? Kau setuju?

Pangeran : hmmhhh setuju gak ya?? Huahhaaa iya deh setuju aja.

Ratu : Apa? Kau terima juga keputusan aneh itu? Sedangkan kau membantah perintahku?

Raja : Okelah kalau begitu, kompetisi dimulai besok pagi pukul 9.00 sampai dengan selesai.

Ratu : Tapi, kompetisi seperti apa baginda?

Raja : Kompetisi yang akan digelar yaitu Kompetisi Menjahit Kalian siap?

Cinderella & Putri Irakus : Siap, Yang Mulia.

Raja : Ya sudah. Ku tunggu besok ya. Dah! (meninggalkan arena kemudian disusul dengan Cinderella dan Pangeran sambil bergandengan tangan)

Ratu : Kita harus menyusun rencana supaya Cinderella kalah dalam kompetisi itu.

Putri Irakus : Yess, I agree with you.

Ratu : Sini, saya bisikin.

Putri Irakus : Ih… Geli!

Ratu : Mau gak?

Putri Irakus : Iya, iya.

Putri Irakus : Itu ide berlian!

Ratu : Brilian.

Putri Irakus : Ya. Itu maksudku.

Ratu & Putri Irakus : Ha ha ha ha ha . . . .

(Ratu dan Putri Irakus meninggalkan arena).

Keesokan harinya . . . .

(Semua masuk arena)

Raja : Kalian sudah siap melaksanakan kompetisi?

Cinderella & Putri Irakus : Ya iyalah . . . .

Raja : Kompetisi ini yaitu kompetisi menjahit baju untuk Pangeran. Peraturannya sangat mudah. Kalian harus membuat sebuah baju untuk Pangeran dalam waktu satu malam. Baju yang kalian buat harus diserahkan besok pagi. Kalian mengerti dengan peraturannya?

Cinderella & Putri Irakus : Mengerti, Yang Mulia.

Raja : Sekarang, kalian bisa memulai pembuatan baju kalian.

Page 17: Drama Komedi Buat Makrab

Cinderella : Baiklah Yang Mulia, kami berdua pamit sekarang.

(Cinderella & Putri Irakus pergi meniggalkan arena disusul dengan Raja)

Malamnya, Cinderella mulai menjahit.

(Cinderella masuk membawa kain dan berpura-pura menjahit, kemudian pengawal masuk).

Pengawal : Nona Cinderella. Anda dipanggil

Cinderella : dipanggil siapa ..??!

Pengawal : Yang Maha Kuasa, ya nggak lah. Dipanggil raja nohh……..

Cinderella : Oh, baiklah kalau begitu.

(Cinderella dan Pengawal meninggalkan arena, kemudian datang Putri Irakus)

Putri Irakus : (datang lalu merobek pakaian buatan Cinderella) Dengan begini. Kau pasti kalah, Cinderella. Ha ha ha ha! (meninggalkan arena, kemudian beberapa detik kemudian Cinderella datang).

Cinderella : Tidak! Siapa yang berani melakukan ini? (mengambil kain yang telah dirobek) Aduh, pasti aku akan kalah dalam kompetisi kedua ini. Apa yang harus kulakukan? (menangis, kemudian keluar arena).

Keesokan harinya . . . .

(Raja, Pangeran, Ratu, & Pengawal masuk)

Raja : Akhirnya tiba saatnya untuk penentuan pemenang dari kompetisi kedua ini. Kepada Putri Irakus, silahkan masuk dan memperlihatkan baju buatannya.

(Putri Irakus masuk sambil memperlihatkan baju buatannya)

Putri Irakus : Ini Yang Mulia. Ini adalah baju yang saya buat.

Raja : Cukup bagus. Kalau boleh tahu, apa bahan yang kau pakai untuk membuat baju ini?

Putri Irakus : Baju ini dibuat dari berbagai macam kulit. Kulit unta, kulit pisang, kulit domba, kulit gajah, kulit cheetah, dan tak lupa juga ditambahkan dengan kulit kodok.

Pangeran : Wow! Unik sekali!

Ratu : Tentu saja! Siapa dulu yang membuatnya? Putri Irakus . . . .

Page 18: Drama Komedi Buat Makrab

Raja : Sekarang, tiba giliran Cinderella. Cinderella, saatnya kau masuk dan membawa baju buatanmu.

Satu jam kemudian . . .

(Cinderella tidak muncul-muncul)

Dua jam kemudian . . . .

(Cinderella tidak muncul juga)

Krik krik krik krik…….

Raja : Kemana sih Cinderella itu? Kok belum muncul-muncul. Pengawal! Cari Cinderella!

Pengawal : Baik (kemudian keluar arena)

Putri Irakus : Mungkin dia belum menyelesaikan baju buatannya. Atau mungkin dia sama sekali tidak bisa menjahit.

Raja : Tunggu dulu! Pengawal kita kan sedang mencari dia. Pliss deh! Tunggu bentar donk ah!

Beberapa menit kemudian . . . .

Cinderella : (datang tergesa-gesa dan pengawal menyusul di belakang Cinderella)Yang Mulia, maaf…saya terlambat.

Raja : Dari mana saja kamu Cinderella? Kami sudah menunggu kamu, Cinderella.

Cinderella : Begini yang mulia, seseorang telah merobek baju yang saya buat untuk Pangeran.

Ratu : Alaah! Paling itu cuma alasan kamu saja.

Cinderella : Tidak! Semua itu benar! Ini buktinya.

(menunjukan baju robek ke raja dan kemudian ke penonton)

Ratu : Alah! Paling kamu yang merobek baju itu.

Cinderella : Tidak! Itu tidak benar! Sumpah!

Raja : Sudahlah!

Putri Irakus : Tapi ratu, bukannya kita yang merobek baju milik Cinderella itu? Alamaaak, keceplosan akuu..

Semua : Ooo…

Page 19: Drama Komedi Buat Makrab

Raja : Jadi, kalian yang merobek baju Cinderella itu?

Ratu : Bukan aku! Itu Putri Irakus! (menunjuk Putri Irakus)

Putri Irakus : Tapi itu kan ide Ratu!

Raja : Sudah-sudah! Jadi saya putuskan yang akan menikah dengan Pangeran adalah . . . . Cinderella!

Putri Irakus : Tidak!

(Pengawal menyeret Putri Irakus pergi)

Ratu : Dengan sangat berat hati, aku terima kau jadi menantuku, Cinderella.

Pangeran : Akhirnya kita bisa bersatu, Cinderella.

Cinderella : Iya. Pangeran.

(Ratu & Raja meninggalkan arena)

Pangeran : Kita bisa memulai hidup baru tanpa ada yang menggangu. Aku cinta karo koe cinderella….

Cinderella : iya. aku juga. Huahaha

Akhirnya, setelah berbagai macam kompetisi dijalani, Cinderella dapat bersatu dengan Pangeran. Mereka pun hidup bahagia selamanya . . . .