21
SR O5 : PERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK LABORATORIUM KALIBRASI Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 – Indonesia Tel. : 62 21 5747043, 5747044 Fax. : 62 21 57902948, 5747045 Email : [email protected] Website : http://www.bsn.or.id DPLP 09 Rev. 0 Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

DPLP 09 SR05 Syarat Tambahan untuk Lab Kalibrasi.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

SR O5 :

PERSYARATAN TAMBAHAN

UNTUK

LABORATORIUM KALIBRASI

Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 – Indonesia Tel. : 62 21 5747043, 5747044 Fax. : 62 21 57902948, 5747045 Email : [email protected] Website : http://www.bsn.or.id

DPLP 09 Rev. 0

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

1 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

SR – 05 Persyaratan Tambahan

untuk Akreditasi Laboratorium Kalibrasi

1. Pendahuluan 1.1. Persyaratan tambahan ini merupakan bagian dari Sistem Akreditasi Laboratorium berdasarkan SNI 19-17025-

2000 (adopsi dari ISO/IEC 17025: 1999).

1.2. KAN yang kegiatannya mengacu berdasarkan Pedoman BSN 117 (adopsi dari ISO/IEC Guide 58) menggunakan dokumen ini untuk kegiatannya dalam asesmen laboratorium kalibrasi

1.3. Dalam Persyaratan tambahan ini dijelaskan tentang klasifikasi lingkup akreditasi yang dapat diberikan oleh KAN dan pedoman dalam menentukan interval kalibrasi untuk standar acuan dan alat ukur yang digunakan oleh laboratorium kalibrasi.

2 Lingkup Akreditasi 2.1. Untuk keperluan akreditasi, laboratorium kalibrasi pemohon akreditasi ke KAN diminta untuk mengisi

“DAFTAR ISIAN PERMOHONAN AKREDITASI” (FR.01.02), dan form isian tentang lingkup akreditasi yang diajukan yang meliputi : bidang kalibrasi, jenis alat yang dapat dikalibrasi, rentang ukur, kemampuan pengukuran terbaik, serta metode atau spesifikasi dari kegiatan yang dilakukan oleh laboratorium.

2.2. Akreditasi yang dapat diberikan oleh KAN untuk laboratorium yang mempunyai kemampuan ukur terbaik yang dapat dicapai oleh laboratorium meskipun hal itu di dapat dari hasil ketidakpastian pengukuran yang cukup besar.

2.3. Dalam menuliskan lingkup akreditasi, laboratorium dapat mengacu pada klasifikasi di bawah ini, sedangkan untuk menuliskan kemampuan ukur terbaik dapat mengacu pada ”Pedoman KAN mengenai Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran” (lihat klausul 3.3 dari dokumen ini)

Klasifikasi lingkup akreditasi KAN untuk laboratorium kalibrasi dapat dinyatakan sebagai berikut :

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

1.1 Termometer cairan dalam gelas 1. Temperatur

1.2. Sensor temperatur dengan indikator : 1.2.1 sensor termokopel dengan indikator 1.2.2 sensor termometer resistansi dengan indikator

1.3. Indikator temperatur (tanpa sensor) : 1.3.1 utuk sensor termokopel 1.3.2 untuk sensor termometer resistansi

1.4. Sensor termometer resistansi

1.5. Sensor termokopel 1.5.1 tipe - T 1.5.2 tipe - J 1.5.3 tipe - E 1.5.4 tipe -K 1.5.5 tipe S dan R 1.5.6 tipe – B

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

2 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

Temperatur

(lanjutan)

1.6. Termometer radiasi 1.6.1 foto-detektor infra merah 1.6.2 foto-detektor cahaya tampak

1.7. Pirometer optik -1 diminishing filament pyrometer

1.8. Hygrometer, hygrograph

1.9. Thermohygrometer, Thermohygrograph

1.10. Temperature enclosure 1.10.1 Oven 1.10.2 Furnace 1.10.3 Bath 1.10.4 Incubator 1.10.5 Refrigerator

1.11. Humidity Chamber

2. Massa 2.1 Massa konvensional (standar massa, anak timbangan, beban)

2.2 Timbangan 2.2.1 timbangan elektronik 2.2.2 timbangan mekanik 2.2.3 timbangan sama lengan 2.2.4 Batching Plant

3. Volume 3.1 Volumetric proving measures 3.2 Volumetric glassware (buret / pipet / labu ukur / etc)

4. Tekanan 4.1 Dead Weight Tester (DWT – Pressure Balance) 4.2 Pressure Test Gauge (untuk kalibrasi pressure gauge) 4.3 Pressure Gauge 4.4 Electromechanical manometer (indicated pressure transducer, pressure transmitter, digital manometer) 4.5. Vacuum gauge (gauge or absolute indication) 4.6 Barometer

5. Gaya 5.1 Load cell 5.2 Mesin uji tarik 5.3 Mesin uji tekan 5.4 Mesin uji universal 5.5 Hydraulic Jack 5.6 Force gauge / proving ring 5.7 Mesin uji impak

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

3 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

6. Torque 6.1 Torque meter

7. Kekerasan 7.1 Mesin uji kekerasan

8. Aliran 8.1 Flowmeter

9. Panjang 9.1 Standar panjang 9.1.1 Gauge blok / end gauge / slip gauge 9.1.2 Step gauge - Vernier caliper cheker, inside checker, chek master.

9.2 Micrometer 9.2.1 Outside micrometer 9.2.2 Inside micrometer 9.2.3 Micrometer head 9.2.4 3-point inside micrometer 9.2.5 Depth micrometer 9.2.6 indicating micrometer 9.2.7 Mikrometer roda gigi

9.3 Calliper 9.3.1 Vernier caliper 9.3.2 Height gauge 9.3.3 Depth caliper

9.4 Dial Gauge 9.4.1 Dial indicator 9.4.2 Mechanic dial comparator 9.4.3 Electronic dial comparator 9.4.4 Dial Test indikator 9.4.5 Linear scale / LVDT 9.4.6 Bore gauge

9.5 Gauges 9.5.1 Feeler gauge 9.5.2 Pin gauge 9.5.3 Straight edge 9.5.4 Plug gauge 9.5.5 Ring gauge

9.6 Angle measuring devices 9.6.1 Bevel Protactor 9.6.2 Waterpass / Spirit level / bubble / clinometer

9.6.3 Theodolite 9.6.4 Telescope 9.6.5 Square 9.6.6 Sine bar

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

4 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

Panjang (lanjutan)

9.7 Meeasuring Machine 9.7.1 Profile projector 9.7.2 Roughness meter 9.7.3 Coordinate Measuring Machine 9.7.4 Microskop 9.7.5 Roundnessmeter 9.7.7 Dial gauge tester 9.7.8 Digital mu checker

9.8.Miscellaneous

9.8.1Thickness gauge 9.8.2 Surface plate 9.8.3 Height master 9.8.4 Electronic distance meter 9.8.5 Walking measurer 9.8.6 Planimeter 9.8.7 Tape measure 9.8.8 Steel ruler 9.8.9 V-blok

10. Kelistrikan 10.1 . Arus

10.1.1 sumber arus AC/DC 10.1.2 alat ukur arus AC/DC 10.1.3 perekam arus AC/DC 10.1.4 transduser arus

10.2. Tegangan

10.2.1 sumber tegagan AC/DC 10.2.2 alat ukur tegangan AC/DC 10.2.3 perekam tegangan AC/DC 10.2.4 pembagi tegangan AC/DC 10.2.5 transduser tegangan AC/DC

10.3. Resistansi

10.3.1 Resistor 10.3.2 Decade resistor 10.3.3 Hammond resistor 10.3.4 Current shunt 10.3.5 Ohmmeter 10.3.6 Resistance bridge

10.4. Kapasitansi

10.4.1 Kapasitor 10.4.2 Decade capacitor 10.4.3 Capacitance bridge 10.4.4 Capacitance meter

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

5 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

Kelistrikan (lanjutan) 10.5. Induktansi

10.5.1 Induktor 10.5.2 Decade capacitor 10.5.3 Inductance bridge 10.5.4 Inductance meter

10.6. Daya listrik dan fasa

10.6.1 alat ukur daya 10.6.2 Cos Φ meter 10.6.3 Energy meter 10.6.4 transduser daya

11. Waktu dan frekuensi

11.1 Waktu 11.1.1 Stopwatch 11.1.2 Tirner

11.2. Frekuensi 11.2.1 Standar frekuensi

11.2.1.1 Rubidium frequency standard 11.2.1.2 X'tal frequency standard

11.2.2 Counter 11.2.2.1 Frequency counter 11.2.2.2 Frequency meter 11.2.2.3 Microwave frequency counter 11.2.2.4 Universal time counter

11.2.3 Frequency converter

11.2.4 Down converter

11.2.5 RPM converter 11.2.5.1 optik 11.2.5.2 elektromagnetik 11.2.5.3 mekanik

11.3. AF & RF signal 11.3.1 AF signal

11.3.1.1 AF oscillator 11.3.1.2 Function generator 11.3.1.3 Pulse generator

11.3.2 RF Signal 11.3.2.1 Synthesized signal generator 11.3.2.2 Synthesized sweeper 11.3.2.3 AM / FM signal generator

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

6 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

Waktu dan Frekuensi (lanjutan)

11.4. RF Power & Attenuation 11.4.1 RF Power meter 11.4.2 RF attenuator 11.4.3 Power divider / coupler 11.4.4 RF Amplifier

11.5 AF / RF Analyzer 11.5.1 Analyzer

11.5.1.1 Distortion analyzer / distortion meter 11.5.1.2 Modulation analyzer / modulation

meter 11.5.1.3 Spectrum analyzer 11.5.1,4 Impedance analyzer 11.5.1.5 Audio analyzer 11.5.1.6 Network analyzer

11.5.2 Osiloskop 11.5.2.1 Oscilloscope 11.5.2.2 Digitizing oscilloscope 11.5.2.3 Storage oscilloscope 11.5.2.4 Plug-in-type oscilloscope

11.5.3 Measuring receiver / signal analyzer

11.5.4 Other measuring equipment

12. Akustik dan Vibrasi

12.1 Akustik

12. 1.1 Sound level meter

12. 1.2 Microphone

12.2 Vibrasi

12.2.1 Accelerometer

12.2.2 Displacement

12.2.3 Vibratiometer / Vibrometer

13.Instrumen analisis 13.1 Spectro-photometry

13.1.1 UV - Vis Spectrophotometer

13.2 Peralatan uji kimila

13.2.1 PH meter

13.2.2 Viscometer

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

7 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Bidang Kalibrasi Jenis alat yang dapat dikalibrasi

14. Optik 14.1 Optical Power Meter

14.2 Optical Time Domain Reflectometer

14.3 Optical Light Source

14.4 Optical Attenuator

3. Kriteria Akreditasi Dalam bagian ini dijelaskan interpretasi secara khusus dari beberapa bagian SNI 19 – 17025 : 2000 yang digunakan dalam akreditasi laboratorium kalibrasi.

3.1 Personil (SNI 19-17025: 2000 klausul 5.2) 3.1.1. Personil yang bertanggungjawab dalam laboratorium dan penanggungjawab bagian pengukuran tertentu

untuk laboratorium yang lebih besar, harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang prisnsip metrologi dan kemampuan untuk melakukan evaluasi kritis terhadap hasil pengukuran. KAN menilai kompetensi dan kemampuan personel melalui kegiatan yang dilakukan serta evaluasi terhadap kegiatan tersebut, yang berarti personel laboratorium harus dapat membuktikan pengetahuan dan ketrampilan atas kalibrasi tertentu.

3.1.2. Tingkat pengetahuan teknis dasar yang diperlukan untuk staf senior harus sesuai dengan kompleksitas dan akurasi pengukuran dalam lingkup akreditasi yang diajukan. Untuk pekerjaan yang sangat presisi dan kompleks, staf senior tersebut diharapkan mempunyai pengetahuan yang relevan dalam bidang fisika dan matematika yang setara dengan pemegang gelar sarjana teknik ilmiah.

3.1.3. Pada laboratorium yang kecil, harus terlihat pembagian yang jelas antara penyelia dan personel lainnya. Hal ini harus dijelaskan dalam setiap tingkatan struktur staf untuk menjamin ketaatan terhadap prosedur laboratorium dan teknis yang dapat diterima setiap waktu

3.2 Akomodasi dan Lingkungan (SNI 19-17025: 2000 klausul 5.3) 3.2.1. Akomodasi yang diperlukan dalam sebuah laboratorium sangat bervariasi bergantung pada jenis

pengukuran dan tingkatan akurasi yang diperlukan dalam pengukuran.

3.2.2. Laboratorium harus menetapkan batas kondisi lingkungan yang harus dicapai dan jika dilakukan pekerjaan kalibrasi di lapangan (di luar laboratorium), pekerjaan ini dilakukan sesuai ketentuan laboratorium dan sesuai dengan persyaratan spesifik untuk setiap jenis peralatan yang dikallibrasi. Batas kondisi lingkungan dapar didasarkan pada persyaratan dalam standar internasional tentang metode atau spesifikasi untuk jenis peralatan tertentu. Kondisi tersebut harus memadai untuk tingkat Kemampuan Pengukuran Terbaik yang diklaim oleh laboratorium.

3.2.3. Peralatan ukur dan standar pengukuran harus dikalibrasi dan digunakan dalam lingkungan yang dikendalikan secara memadai untuk fungsi yang diinginkan. Sebagai pertimbangan pengendalian harus dilakukan untuk temperatur, laju perubahan temperatur, kelembaban, vibrasi atau getaran, debu, kebersihan, gangguan elektromagnetik, interferensi, pencahayaan dan faktor lain yang memperngaruhi pengukuran.

3.2.4. Kondsisi lingkungan harus dimonitor pada interval yang tepat dan pekerjaan kalibrasi yang dipengaruhi harus dihentikan bila kondisi lingkungan berada diluar batas yang telah ditentukan. Rekaman harus berisi data asli dan yang telah dikoreksi.

3.3 Ketidakpastian Pengukuran (SNI 19-17025: 2000 klausul 5.4.6)

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

8 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

3.3.1. Prosedur evaluasi ketidakpastian pengukuran harus didasarkan pada Pedoman KAN tentang Ketidakpastian Pengukuran dan dokumen ekivalen lainnya yang ditulis berdasarkan ISO Guide to The Expression of Uncertainty in Measurement.

3.3.2. Laboratorium harus memiliki prosedur tertulis untuk evaluasi ketidakpastian pengukuran yang mencakup langkah penting dalam evaluasi ketidakpastian pengukuran tersebut sesuai dengan ringkasan yang dijelaskan dalam lampiran B dari dokumen ini.

3.3.3. Untuk pengajuan akreditasi, pernyataan Kemampuan Pengukuran Terbaik harus dicantumkan dalam lingkup akreditasi yang diajukan dan harus dievaluasi berdasarkan klausul 17 dari dokumen DP.01.23: “Pedoman KAN tentang Evaluasi dan Pernyataan Ketdiakpastian Pengukuran” dan didukung dengan budget ketidakpastian sesuai dengan prosedur tertulis dari laboratorium yang mengajukan akreditasi.

3.4 Standar pengukuran dan Peralatan (SNI 19-17025: 2000 klausul 5.5) 3.4.1. Semua standar pengukuran dan peralatan harus memenuhi persyaratan dari metode kalibrasi dan/atau

harus mampu mencapai kemampuan pengukuran terbaik yang diklaim oleh laboratorium untuk jenis alat tertentu yang diajukan oleh laboratorium dalam lingkup akreditasinya.

3.4.2. Laboratorium harus menjamin bahwa peralatannya sesuai dengan penggunaannya dan kesesuaian tersebut harus dipelihara selama peralatan tersebut digunakan.

3.4.3. Kalibrasi hanya merupakan satu elemen tanggung jawab laboratorium terhadap peralatannya dan oleh karenanya tidak cukup untuk menjamin akurasi pengukuran. Tanggung jawab laboratorium terhadap peralatan yang digunakan mencakup pemilihan, instalasi, pemeliharaan, pengecekan antara antar kalibrasi dan juga pengoperasian peralatan secara tepat.

3.4.4. Rasio akurasi adalah akurasi antara standar pengukuran dan akurasi alat yang dikalibtasi. Pada umumnya rasio akurasi yang dikehendaki adalah antara 4:1 dan 10:1, namun demikian rasio akurasi minimum yang dapat dilakukan adalah 2:1.

3.4.5. Semua standar pengukuran dan alat ukur harus diberi label, kode atau dengan cara lain yang mengindikasikan status kalibrasi, yaitu tanggal kalibrasi terakhir dan tanggal kalibrasi berikutnya.

3.4.6. Semua keterbatasan kalibrasi peralatan atau larangan penggunaan peralatan harus ditunjukkan dengan jelas pada peralatan.

3.4.7. Bila pemasangan label atau pemberian kode tidak dapat dilakukan atau tidak dianggap penting untuk pengendalian, prosedur lain harus ditetapkan untuk menjamin kesesuaian dengan persyaratan.

3.4.8. Akses terhadap piranti yang dapat disetel pada standar pengukuran dan alat ukur, yang ditetapkan pada saat kalibrasi, harus disegel atau dilindungi dengan cara lain untuk mencegah penyetelan oleh personil yang tidak berwenang

3.4.9. Segel harus dirancang segingga proses untuk membuka segel tersebut akan merusaknya

catatan: persyaratan ini tidak berlaku untuk piranti yang dapat disetel atau yang dapat disetel tanpa menggunakan acuan eksternal.

3.5 Ketertelusuran Pengukuran (SNI 19-17025: 2000 klausul 5.6) Elemen ketertelusuran dapat dinyatakan dengan:

1. rantai perbandingan yang tidak terputus – kembali ke acuan tertentu yang dapat diterima, biasanya sebuah standar nasional, internasional atau standar pengukuran intrinsik.

2. ketidakpastian pengukuran – ketidakpastian pengukuran untuk setiap langkah dalam rantai ketertelusuran harus dihitung atau diestimasi sesuai dengan metode yang disepakati dan harus dinyatakan sehingga ketidakpastian total dari seluruh rantai dapat dihitung atau diestimasi

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

9 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Catatan: ketidakpastian pengukuran untuk setiap langkah dalam rantai ketertelusuran harus dievaluasi menggunakan metode yang sesuai dengan ISO “Guide to the Expression of Uncertainty in Measurement “ (GUM).

3. dokumentasi – setiap langkah dalam rantai harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang didokumentasikan dan diakui secara umum, dan hasilnya harus direkam.

4. kompetensi – laboratorium atau lembaga yang melakukan satu atau lebih langkah dalam rantai ketertelusuran harus memberikan bukti kompetensi teknisnya (misalnya dengan menunjukkan bahwa telah diakreditasi)

5. mengacu ke satuan SI –.rantai perbandingan tersebut, bila memungkinkan harus berakhir pada standar primer untuk realisasi satuan SI

6. interval kalibrasi - kalibrasi harus diulangi pada interval yang tepat; panjang interval tersebut akan bergantung pada sejumlah variabel (misalnya ketidakpastian yang diperlukan, frekuensi penggunaan, cara penggunaan, stabilitas peralatan, dll)

3.6 Interval kalibrasi 3.6.1. Semua alat ukur kuantitatif dan standar pengukuran baru harus dikalibrasi sebelum digunakan oleh

laboratorium.

3.6.2. Alat ukur dan standar pengukuran dalam sistem kalibrasi harus dikalibrasi pada interval yang ditetapkan dengan dasar stabilitas, kegunaan, lingkungan dan tingkat penggunaan

3.6.3. Interval kalibrasi maksimum ditentukan ditentukan paling sedikit dari tiga kalibrasi sebelumnya yang harus menunjukkan bahwa standar pengukuran tersebut stabil.

3.6.4. Frekuensi kalibrasi dari setiap peralatan harus dapat menetapkan keyakinan yang layak bahwa batas spesifikasi antara kalibrasi berturutan tidak dilampaui

3.6.5. Interval kalibrasi sebaiknya tidak melampaui periode maksimum yang dinyatakan oleh KAN seperti ditunjukkan dalam lampiran A: “ Interval kalibrasi yang direkomendasikan”. Namun, laboratorium dapat diijinkan untuk melampaui interval maksimum yang direkomendasikan tersebut bila dari substansi dan hasil evaluasi rekaman kalibrasi sebelumnya dapat dibuktikan bahwa interval kalibrasi dapat diperpanjang tanpa meningkatkan resiko peralatan tersebut menjadi keluar dari spesifikasi yang ditetapkan.

3.7 Sistem kalibrasi dengan komputer 3.7.1. Peralatan harus sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Kecukupan dari peralatan tersebut akan ditentukan

oleh akurasi dan kecepatan melakukan pembacaan

3.7.2. Sistem tersebut harus dikalibrasi secara memadai. Bila alat ukur tidak dapat dipisahkan dari sistem pengolah data, sistem secara keseluruhan harus dikalibrasi secara statik dan dinamik. Bila alat ukur dapat dipisahkan dari sistem pengolah data, peralatan dapat dikalibrasi secara konvensional dan verifikasi sistem pengolah data secara terpisah dapat dilakukan.

3.7.3. Sistem pengolah data harus memelihara integritas asli dari data terukur. Faktor yang membatasi presisi angka yang dapat ditangani oleh sistem pengolah data harus diperhitungkan.

3.7.4. Sistem pengolah data harus memungkinkan deteksi kesalahan pemasukan data dan monitoring pelaksanaan kalibrasi

3.7.5. Sistem tersebut harus dapat diperiksa bebas kesalahan operasi yang berkaitan dengan perekaman data, pengolahan data, dan bebas dari sumber interferensi eksternal. Pemeriksaan ini harus ditentukan secara manual atau dengan satu set data artifak, dll.

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

10 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

3.8 Jaminan Mutu Hasil Kalibrasi (SNI 19-17025: 2000 klausul 5.9) 3.8.1. Laboratorium kalibrasi harus menerapkan suatu sistem jaminan mutu hasil kalibrasi yang memadai untuk

setiap jenis alat yang tercantum dalam lingkup akreditasinya. Sistem jaminan mutu tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga variasi acak dan bias dari sistem pengukuran dan standar pengukuran laboratorium kalibrasi dapat dikendalikan untuk menjamin kebenaran sertifikat/laporan kalibrasi yang diterbitkan oleh laboratorium. Untuk mengimplementasikan sistem jaminan mutu, laboratorium dapat mengacu ke PEDOMAN KAN tentang JAMINAN PENGUKURAN (DP.01.33)

3.8.2. Sistem jaminan mutu hasil kalibrasi tersebut dapat berupa control chart, dan bila memungkinkan analisis statistik terhadap data pengukuran yang bersumber dari kalibrasi standar acuan, uji banding antar laboratorium kalibrasi, kalibrasi standar kerja dan alat ukur, pengecekan antara, kalibrasi barang milik pelanggan, atau sumber data lain sesuai dengan jenis dan beban kerja laboratorium.

3.8.3. Laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi, wajib mengikuti program Uji Banding Antar Laboratorium Kalibrasi (UBLK) dan/atau Audit Pengukuran yang diselenggarakan oleh KAN sesuai dengan lingkup akreditasinya.

3.8.4. Apabila KAN belum menyelenggarakan program UBLK untuk ruang lingkup akreditasi tertentu, laboratorium kalibrasi dapat melaksanakan Uji Banding Antar Laboratorium dengan laboratorium kalibrasi terakreditasi dengan lingkup yang sama dan mengirimkan hasil Uji Banding tersebut ke Sekretariat KAN untuk dievaluasi

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

11 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Lampiran A Interval Kalibrasi yang Direkomendasikan

tabel berikut menyatakan periode maksimum antara kalibrasi berurutan untuk sejumlah standar acuan dan alat ukur. Harus ditekankan bahwa periode tersebut adalah periode maksimum yang dianggap memadai, bila sejumlah kriteria tersebut dibawah ini dipenuhi :

• bahwa peralatan tersebut mempunyai mutu yang baik dan mempunyai kestabilan yang dapat dibuktikan

• bahwa laboratorium memiliki kemampuan peralatan yang memadai dan keahlian staf untuk

melaksanakan pengecekan antara

• bahwa bila terdapat kecurigaan atau indikasi bahwa peralatan mengalami pembebanan berlebih atai kesalahan penanganan, peralatan tersebut diperiksa dengan segera, dan kemudian dilakukan pengecekan dalam interval yang pendek sampai dapat dibuktikan bahwa kestabilan peralatan tidak terganggu.

• bila kriteria di atas tidak dapat dipenuhi maka interval kalibrasi yang lebih pendek harus digunakan

oleh laboratorium Daftar standar dan alat ukur yang tercantum di bawah ini akan dimutakhirkan secara periodik.

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

Temperatur 1 Calibration bath and Furnace harus dilakukan pemeriksaan awal, terhadap variasi

spasial (keseragaman) dan temporal (kestabilan) temperatur Pemeriksaan distribusi temperatur pada satu titik temperatur setiap 5 tahun

2 Thermocouple Rare metal, reference for use

below 10000 C 100 jam penggunaan atau 3 tahun

Rare metal,reference for use above 10000C

10 jam penggunaan atau 3 tahun

Rare metal, working standard 100 jam penggunaan atau 3 tahun Base metal, working standard interval kalibrasi harus sesuai dengan aplikasi

tertentu 3 Thermometer: Liquid in glass (reference

thermometer) pemeriksaan titik es atau pada titik acuan lain yang memadai setiap saat penggunaan atau pada interval satu atau dua bulan, yang lebih cepat bila terdapat perubahan skala lebih kecil dari ½ ketidakpastian kalibrasi. Kemudian lakukan pemeriksaan setiap 6 bulan Re-kalibrasi setiap 5 tahun bila titik acuan brubah sebesar 5 divisi skala atau lebih.

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

12 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

Liquid in glass (working thermometer)

Bandingkan termometer kerja dengan termometer acuan pada dua titik dalam rentang ukur kerja setiap 6 bulan. Re-kalibrasi setiap 5 tahun atau bila terdapat perubahan 5 divisi skala atau lebih

Resistance – temperature thermometer

pemeriksaan titik es sebelum penggunaan atau paling sedikit setiap 6 bulan. Re-kalibrasi setiap 5 tahun atau bila titik es berubah lebih dari nilai yang sama dengan 5 kali ketidakpastian pada saat kalibrasi.

4 Psychrometers Pemeriksaan titik es setiap 6 bulan. Kalibrasi setiap 5 tahun atau bila titik es berubah lebih besar dari 5 kali divisi skala.

5 Pyrometers 1 tahun 6 Strip lamps 100 jam penggunaan atau 5 tahun 7 Hygrometer

1 tahun

Massa dan Besaran Turunan - nya 1 Mass standards Reference standards 3 tahun Working standards 1 tahun 2 Balances Electronic, mechanic 1 tahun

dengan pengecekan satutu ttitik pada titik maksimum setiap bulan

Mass comparator pengecekan ripitabilitas setiap 6 bulan. 3 Dead Weight Tester (Pressure

Balance)

Accuracy < 0.01% 3 tahun, dengan pengamatan kecepatan putaran setiap tahun

Accuracy > 0.01% 5 tahun, dengan pengamatan kecepatan putaran setiap tahun

4 Pressure Test Gauge for calibrating pressure gauge

1 tahun

5 Manometer : Reference std (liquid) 10 tahun, dengan pengecekan kbersihan cairan

setiap 36 bulan. Working std (liquid) 5 tahun, dengan pengecekan kebersihan cairan

setiap 36 bulan. Electronic 1 tahun

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

13 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

6 Barometer: Fortin awal, dengan pengecekan satu titik menggunakan

instrument pengalih setiap 5 tahun Aneroid 1 tahun 7 Load Cell 2 tahun 8 Torque: Standard – beam and masses 4 tahun, dan berikutnya setiap 8 tahun Transducer 1 tahun 9 Force Testing Machine: Dead Weight 5 tahun Elastic Dynamometer 2 tahun Hydraulic, Pneumatic 2 tahun

10 Hydrometer: Reference 5 tahun Working - glass pengecekan dengan hidrometer acuan atau larutan

(yang baru disiapkan) yang densitasnya diketahui setiap 1 tahun

Working - metal pengecekan dengan hidrometer acuan atau larutan (yang baru disiapkan) yang densitasnya diketahui setiap 6 bulan

11 Density Bottles 2 tahun, dan berikutnya setiap 5 tahun 12 Volumetric Glassware awal 13 Orifice Plates awal, dengan inspeksi visual terhadap pengaruh

pemakaian dan kerusakan setiap 6 bulan

Panjang, Sudut dan Dimensi 1 Gauge Block: Reference standard 3 tahun Working standard 1 tahun 2 Angle Gauge: Reference standard 4 tahun Working standard 2 tahun 3 Comparator 3 tahun 4 Height setting micrometer and

Riser Blocks

3 tahun, dengan pengecekan kinerja setiap tahun

5 Setting rings and plugs: Reference standard 3 tahun Working standard 1 tahun 6 Autocollimator 6 tahun 7 Dividing Head and Rotary Tables 5 tahun 8 Callipers 2 tahun

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

14 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

9 Dial Gauges 2 tahun 10 Alignment Telescopes 6 tahun 11 Surface plates: Cast iron 1 tahun Granite 3 tahun

12 Measuring Machine (Other than CMC):

Precision scale 10 tahun Geometric Test 5 tahun Micrometer Heads 3 tahun

13 Optical flats/parallels 3 tahun

14 Linear transducer 1 tahun, dengan pengecekan kinerja sebelum penggunaan

15 Micrometers 5 tahun, dengan pengecekan titik “0” setiap tahun, pengecekan satu titik (dengan gauge block) dan kondisi anvil.

16 Length bar: Reference 4 tahun Working 2 tahun

17 Precision Level 4 tahun 18 Precision Linear scale 5 tahun 19 Micrometer setting gauge 3 tahun 20 Optical projectors 5 tahun 21 Pitch Diameter reference disc 4 tahun 22 Precision Polygon 5 tahun 23 Rollers and Balls 4 tahun 24 Roundness standard 5 tahun 25 Roughness standards: Metal 4 tahun, dengan inspeksi mikroskopik setiap tahun Glass awal, dengan inspeksi mikroskopik setiap tahun

26 Screw check for ring gauge 3 tahun 27 Screw pitch reference standard 3 tahun 28 Screw thread measurement

cylinder and vee pieces awal, dengan inspeksi visual setiap tahun

29 Setting cylinder 3 tahun 30 Sine bars, centres and tables 3 tahun 31 Squareness testers 3 tahun

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

15 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

32 Squares: Try squares 2 tahun Block squares 4 tahun Steel / cast iron Straight Edges 3 tahun Granites 4 tahun

33 Tape measures, Rules: Tape measures awal, dengan pengecekan pada panjang maksimum

setiap 2 sampai 6 bulan sesuai dengan penggunaan dan akurasi yang diperlukan

Steel rules awal, dengan pengecekan pada panjang maksimum setiap 2 sampai 6 bulan sesuai dengan penggunaan dan akurasi yang diperlukan

Kelistrikan 1 Electronic standard cells 1 tahun 2 Digital meters 1 tahun, pembandingan setiap 6 bulan 3 Analog meters 2 tahun, pembandingan setiap 6 bulan 4 Resistors 3 tahun, pembandingan setiap tahun 5 Capacitor 3 tahun, pembandingan setiap tahun

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

6 Standard cell, Weston 2 tahun, pembandingan paling sedikit setiap 6 bulan 7 AC-DC Transfer standards 2 tahun, pembandingan segerra setelah kalibrasi 8 Bridges 3 tahun (kalibrasi lengkap), pemeriksaan

menggunakan standar laboratorium setiap tahun 9 Potentiometer 3 tahun, pembandingan setiap tahun

Waktu dan Frekuensi

1 Signal Generator 1 tahun 2 Attenuator 3 tahun (respons frekuensi)

pengecekan resistansi setiap tahun bila perlu 3 RF Power Meter 1 tahun 4 Stop watches, clock 1 tahun

Fotometri 1 Luminous intensity lamps 1 tahun 2 Luminous flux lamps 1 tahun 3 Illuminance (lux) meter 1 tahun 4 Luminance meter 1 tahun

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

16 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

No Jenis Standar Acuan / Alat Ukur Interval Kalibrasi Maksimum

Radiometri 1 Spectral irradiance lamps yang lebih awal antara 100 jam

penggunaan/penyalaan atau tiga tahun 2 UV irradiance meters 6 bulan (penggunaan berat)

1 tahun (penggunaan ringan) 3 Laser/optical power meter 1 tahun 4 Fibre optic power meter 1 tahun 5 Laser wavelength (fiber optic)

1 tahun

Spektrofotometri 1 Wavelength standard filters 1 tahun 2 Transmittance standard filters 1 tahun 3 Reflectance standards 1 tahun

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

17 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Lampiran B Penyusunan Instruksi Kerja Evaluasi Ketidakpastian

Lingkup Pedoman ini bertujuan memberikan petunjuk untuk membuat sebuah instruksi kerja evaluasi ketidakpastian pengukuran, sebagai pelengkap instruksi kerja kalibrasi atau pengukuran.

Umum Evaluasi ketidakpastian pengukuran merupakan bagian dari kegiatan kalibrasi atau pengukuran. Sebagaimana halnya dengan metode kalibrasi/pengujian yang harus diuraikan dalam dokumen instruksi kerja, begitu pula metode atau prosedur evaluasi ketidakpastian harus diuraikan dalam suatu dokumen instruksi kerja evaluasi ketidakpastian pengukuran. Instruksi kerja tersebut harus dibuat agar jelas dan mudah dipahami, sehingga dapat diterapkan tanpa keraguan oleh operator kalibrasi dan dapat diverifikasi oleh asesor dengan mudah. Untuk dapat membuat instruksi kerja yang efektif itulah perlu diperhatikan beberapa langkah yang diuraikan dalam pedoman ini.

Format Instruksi Kerja Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Untuk memudahkan verifikasi instruksi kerja, sebaiknya instruksi kerja tersebut disajikan dengan format yang terdiri atas: 1) model matematis, 2) persamaan ketidakpastian, 3) uraian sumber-sumber ketidakpastian, dan 4) tabel budget. Komponen-komponen ini akan diuraikan dalam bagian berikut.

Model matematis Model matematis menyatakan hubungan matematis antara measurand (besaran yang diukur) dengan besaran-besaran yang mempengaruhi. Jika suatu besaran dianggap mempengaruhi hasil pengukuran, maka variabel yang melambangkan besaran tersebut harus ada dalam model matematis. Sebaliknya, jika suatu besaran dianggap tidak berpengaruh, maka tidak perlu ada variabel yang mewakilinya dalam model matematis. Model matematis dapat dimodifikasi dengan penyederhanaan atau pendekatan yang logis untuk mempermudah evaluasinya.

Persamaan ketidakpastian Persamaan ketidakpastian pada dasarnya adalah elaborasi dari rumus ketidakpastian baku gabungan (ISO GUM):

uc2 = ∑ (ci2·ui2) = c12·u12 + c22·u22 + c32·u32 + … [1]

Untuk setiap variabel xi dalam model matematis, akan ada komponen ketidakpastian baku ui dan koefisien sensitivitas ci. Perlu diperhatikan bahwa nilai (atau rumus) koefisien sensitivitas sangat bergantung pada bentuk persamaan dalam model matematis, karena itulah penentuan model matematis harus tepat dan jelas.

Uraian sumber-sumber ketidakpastian Persamaan ketidakpastian akan mempunyai dua macam komponen: komponen ketidakpastian (ui) dan komponen konstanta (ci). Kedua macam komponen ini nilainya harus ditentukan; baik dengan diestimasi maupun diturunkan dari data lain. Untuk itu perlu ada uraian yang jelas mengenai cara menentukan nilai-nilai ini. Uraian ini meliputi:

• cara menentukan atau mengestimasi ketidakpastian bentangan (expanded uncertainty) setiap sumber ketidakpastian;

• jenis distribusi dan faktor pembagi yang sesuai;

• penentuan nilai konstanta yang menjadi faktor dalam koefisien sensitivitas Tanpa adanya suatu uraian yang jelas, budget ketidakpastian menjadi sulit diverifikasi, bahkan bisa dikatakan meaningless (tidak berarti).

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

18 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Tabel budget ketidakpastian Tabel budget ketidakpastian berisi nilai-nilai ketidakpastian dari tiap-tiap sumber ketidakpastian beserta variabel-variabel lainnya (faktor pembagi, koefisien sensitivitas, derajat kebebasan). Budget ketidakpastian dibuat dalam format yang sedemikian rupa untuk memudahkan penghitungan ketidakpastian baku tiap-tiap sumber, ketidakpastian baku gabungan, derajat kebebasan efektif dan faktor cakupan (jika diperlukan) serta nilai ketidakpastian bentangan (expanded uncertainty). Bentuk ini sangat sesuai untuk digunakan dalam program spreadsheet sehingga penghitungan secara otomatis dapat dilakukan dengan mudah.

Catatan

Notasi ketidakpastian baku dan ketidakpastian bentangan Untuk menghindari kesalahpahaman, perlu diperhatikan notasi baku untuk membedakan ketidakpastian baku dan ketidakpastian bentangan:

• Ketidakpastian baku dinotasikan u (huruf kecil)

• Ketidakpastian bentangan dinotasikan U (huruf besar) Komponen ketidakpastian baku untuk variabel Xi dinotasikan u(Xi).

Rumus baku dan konsep dasar Rumus-rumus baku serta konsep-konsep dasar dari ISO GUM tidak perlu dicantumkan lagi dalam instruksi kerja, karena diasumsikan bahwa pengguna instruksi kerja sudah memahami konsep-konsep dasar ISO GUM. Rumus-rumus yang bisa dianggap baku misalnya rumus rerata, simpangan baku, ketidakpastian gabungan, derajat kebebasan efektif (rumus Welch-Satterthwaite). Contoh:

Model matematis Model dasar yang meliputi besaran-besaran yang utama atau dominan diturunkan sebagai berikut:

L = Ls + d [2]

dengan: L = panjang balok tes Ls = panjang balok acuan d = penunjukan komparator

Untuk memperhitungkan pengaruh besaran-besaran lain yang berpengaruh, model tersebut dielaborasi menjadi sebagai berikut:

L(1 + α·θ) = Ls(1 + αs·θs) + d + Ldrift [3]

dengan: α = koefisien muai panjang balok tes θ = suhu balok tes αs = koefisien muai panjang balok acuan θs = suhu balok acuan Ldrift = perubahan panjang balok acuan akibat drift

Dengan manipulasi matematis [ISO GUM H.1], persamaan [3] dapat disederhanakan untuk mempermudah evaluasi ketidakpastian, menjadi seperti berikut:

L = Ls + Ls(δα·θs + δθ·αs) + d + Ldrift [4]

dengan: δα = selisih antara koefisien muai panjang balok tes dan balok acuan δθ = selisih antara suhu balok tes dan balok acuan

Persamaan [4] selanjutnya akan dipakai sebagai model matematis untuk kalibrasi gauge block dengan metode perbandingan.

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

19 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Persamaan ketidakpastian Setelah menurunkan koefisien sensitivitas untuk tiap-tiap komponen ketidakpastian, maka persamaan ketidakpastian untuk kalibrasi gauge block dengan metode perbandingan dapat diturunkan dari Persamaan [4] sebagai berikut:

u2(L) = u2(Ls) + (δα·θs + δθ·αs)2·u2(Ls) + Ls2·αs2·u2(δθ) + Ls2·θs2·u2(δα) + Ls2·δθ2·u2(αs) + Ls2·δα2·u2(θs) + u2(d) + u2(Ldrift) [5]

Karena δα dan δθ masing-masing mempunyai nilai taksiran nol, maka Persamaan [5] dapat dipersingkat menjadi

u2(L) = u2(Ls) + Ls2·αs2·u2(δθ) + Ls2·θs2·u2(δα) + u2(d) + u2(Ldrift) [6]

Persamaan [6] merupakan persamaan ketidakpastian kalibrasi gauge block metode perbandingan.

Uraian sumber-sumber ketidakpastian

Persamaan [6] mempunyai beberapa input ketidakpastian yaitu u(Ls), u(δθ), u(δα), u(d), u(Ldrift); serta beberapa konstanta yaitu Ls, αs, θs. Tiap-tiap input ketidakpastian mempunyai sumber-sumber ketidakpastian yang diuraikan dalam tabel berikut, berikut cara mengevaluasi nilai dan distribusinya.

Tabel 1. Uraian sumber-sumber ketidakpastian

Input/ variabel

Deskripsi Sumber ketidakpastian Penentuan nilai ketidakpastian bentangan dan pembaginya

u(Ls) Ketidakpastian nilai balok acuan

1. Kalibrasi balok acuan 1. Dari sertifikat kalibrasi, dibagi k

u(d) Ketidakpastian penunjukan atau pembacaan komparator

1. Daya baca 2. Repeatability 3. Kalibrasi komparator

1. Setengah dari resolusi komparator, dibagi √3 2. Simpangan baku, dibagi √n 3. Dari sertifikat kalibrasi, dibagi k

u(Ldrift) Ketidakpastian drift balok acuan

1. Estimasi nilai drift 1. Nilai maximum permissible secular change (ISO3650) (dianggap sebaran persegi), dibagi √3

* kecuali ada acuan lain u(δα) Ketidakpastian

selisih koefisien muai kedua balok

1. Estimasi nilai selisih 1. Jika kedua balok dari bahan yang sama, sepersepuluh dari nilai α nominal (mis. α = 11,5e-6 °C–1 untuk baja) (dianggap sebaran persegi), dibagi √3

u(δθ) Ketidakpastian selisih suhu kedua balok

1. Estimasi nilai selisih 1. Jika kedua balok telah dikondisikan cukup lama dalam suhu lab, 0,05 °C (dianggap sebaran persegi), dibagi √3

Nilai-nilai konstanta yang berpengaruh dalam persamaan ketidakpastian ditentukan sebagai berikut.

Tabel 2. Uraian konstanta

Konstanta Deskripsi Penentuan nilai konstanta Ls Panjang balok acuan Untuk tiap rentang ukur, ambil nilai yang terbesar (mis. untuk rentang

0~1 mm, maka L = 1 mm atau 1000 µm) αs Koefisien muai balok acuan Estimasi berdasarkan bahan balok, atau informasi dari pembuat. Mis.

untuk baja, α = 11,5 e-6 °C-1

θs Deviasi suhu balok acuan Selisih antara suhu balok acuan dengan 20 °C. Mis. jika suhu = 20,1 °C, maka θs = 0,1 °C.

Bagian: DPLP 09 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

20 dari 20

Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

Tabel budget ketidakpastian

Uncert source/ Komponen

Unit/ Satuan

Distribusi Symbol Expanded uncert/ U

Cov. Factor/ Pembagi

Deg. of freedom/

vi

Std. Uncert/ ui

Sens. Coeff/ ci

ci.ui (ci.ui)2 (ci.ui)4/vi

1 Reference block value µm Normal u(Ls)

2 Readability of instrument µm Rect u(d1)

3 Repeatability of measurement

µm Rect u(d2)

4 Instrument correction µm Normal u(d3)

5 Reference block drift µm Rect u(Ldrift)

6 Difference between � and �s /°C Rect u(��)

7 Temperature gradient between blocks

°C Rect u(��)

Sums Combined uncert, uc Eff. Deg of freedom, veff Cov. Factor for 95% CL Expanded uncertainty, U95