Profesi Dosen sebagai Panggilan dengan Nilai Hidup

Kristen

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono

“Jangan menjadi Pengajar?”

• “Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat” (Yak. 3:1).

• Tuntutan yang tinggi terhadap peran dan kedudukan seorang pengajar/guru.

• Kata “guru” dipakai kata didaskalos.

Guru/dosen sebagai Didaskalos

• Kata didaskalos yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berasal dari akar kata “Rabbi” dalam bahasa Ibrani.

• Istilah rabbi berasal dari kata “rav” dalam bahasa Ibrani yang artinya: great (“besar”). Karena itu jabatan seorang rabbi sangat terhormat dan dianggap memiliki kompetensi yang tinggi dengan kualitas rohani yang tidak bercacat.

Standar Etis Pengajar

• “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya” (Yak. 3:2).

• Makna “perkataan” dalam konteks ini dipakai kata “logos” yang mengandung: • Isi Pengetahuan • Manifestasi roh • Hikmat • Kualitas rohani • Integritas

Arti “Logos” dalam Lexicon Alkitab

1. a word, uttered by a living voice, embodies a conception or idea

2. what someone has said • a word (suatu kata yang “bermakna”)

• the sayings of God (firman Allah)

• decree, mandate or order (mandat yang berasal dari otoritas lebih tinggi)

• of the moral precepts given by God (pedoman moral)

• Old Testament prophecy given by the prophets (nubuat ilahi)

• what is declared, a thought, declaration, aphorism, a weighty saying, a dictum, a maxim (pernyataan, deklarasi)

3. doctrine, teaching

Didaskalos dan Logos

• “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Yoh. 13:13).

• Yesus adalah didaskalos (guru) dan Kurios (Tuhan), sebab hakikat diri Yesus adalah Sang Logos (Firman).

• Para dosen di UKM adalah didaskalos yang mengajar dan menghidupi logos (ilmu pengetahuan) yang bersumber pada diri Yesus yang adalah Sang Logos.

Implementasi Etis

• “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu, sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu” (Yoh. 13:14-15).

• Visi Universitas Kristen Maranatha: “Universitas Kristen Maranatha menjadi perguruan tinggi yang mandiri dan berdaya cipta, serta mampu mengisi dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni abad ke-21 berdasarkan kasih dan keteladanan Yesus Kristus.”

Karakter dan Spiritualitas Kristus

• “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mark. 10:45). • Melayani diakoneō

• Memberikan nyawa didōmi autos psychē

• Sejauh mana para Dosen UKM menghayati profesinya untuk melayani dan “memberikan hidupnya” untuk mendidik para mahasiswa?

Dosen Upahan atau Dosen yang Menggembalakan?

• “Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu” (Yoh. 10:11-12).

• Profesi “upahan” sebagai pengajar dihayati sekadar “mencari makan” dan bertahan hidup.

Profesi dan Vocatio

• “Profesi dipandang sebagai highly specialized intellectual, yang tidak semata-mata profit oriented tetapi berkonsentrasi terhadap pelayanan etis sebagaimana diatur dengan standar yang ditetapkan oleh asosiasi profesi tersebut” (Yovita Arie Mangesti: http://journal.wima.ac.id/index.php/VOCATIO/article/view/1165/pdf)

http://journal.wima.ac.id/index.php/VOCATIO/article/view/1165/pdf)http://journal.wima.ac.id/index.php/VOCATIO/article/view/1165/pdf)

Profesi dan Vocatio

• Vocatio vocare yang artinya: to call (memanggil panggilan).

• ”A person's employment or main occupation, especially regarded as worthy and requiring dedication” (Oxford Living Dictionaries).

Setiap profesi dihayati sebagai panggilan hidup dari Allah, sehingga dihayati dengan totalitas diri, yaitu manifestasi kasih kepada Allah dan sesama.

Model Kepemimpinan Kristus

Model kepemimpinan Kristus yang melayani adalah pola kepemimpinan yang didasari pada kualitas diri, pengudusan dan kebenaran. Inkarnasi Kristus yang mengosongkan diri-Nya bukanlah didasarkan pada

“kekosongan” dalam diri-Nya.

• Tindakan pengosongan diri hanyalah mungkin karena Kristus memiliki seluruh kepenuhan ilahi yang sempurna.

Pola kepemimpinan para dosen yang dilandasi dalam pengosongan Kristus seharusnya didasari pada kualitas diri baik dalam kompetensi maupun karakter.

Model Pengajaran Yesus

• Pola pengajaran Yesus mewarisi sistem pengajaran Yudaisme, yang terdiri dari dua pola pengajaran yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan, yaitu:

• Halakhah

• Haggadah

Makna “Halakhah”

• Pola pengajaran “halakhah” berasal dari kata halakh yang artinya berjalan atau pergi. Makna “halakhah” adalah jalan yang harus dilalui.

• Model “halakhah” diwujudkan dengan 613 hukum yang tertulis dalam Taurat Musa. • 365 hukum yang bersifat negatif (mitzvot lo taaseh)

• 248 hukum yang bersifat positif (mitzvot aseh)

Makna “Haggadah”

• Haggadah berasal dari kata “nagad” (menarik keluar, menceritakan, mengisahkan). Dalam pola “haggadah” tidak berisi tentang hal-hal yang dilarang atau diizinkan, tetapi pengajaran yang inspiratif.

• Melalui “haggadah” guru mengisahkan sejarah, kisah, puisi, nyanyian, perumpamaan, amsal, alegori, metafor, analogi, dan sebagainya. • Pola “haggadah” mengandung nilai-nilai spiritual, kebijaksanaan,

pemahaman yang mendalam, cara berpikir yang holistik dan humanistik.

Keseimbangan “Halakhah” dan “Haggadah”

• Bagaimana para Dosen dengan spiritualitas Kristus mampu mengelola sistem pengajaran yang seimbang antara pola halakhah dan haggadah?

Halakhah formal, rigid, objektif, tegas, sanksi.

Haggadah informal, inspiratif, menggugah, memberi motivasi, kreatif, dan kontekstual

Spiritualitas Pengajaran Kristus

Spiritualitas Pengajaran Kristus yang melayani bertujuan mengubah hati manusia dengan kelembutan kasih dan keramahtamahan dalam karya penebusan-Nya. Pola pengajaran Yesus menaklukkan hati manusia dengan kuasa

penebusan-Nya, yaitu kasih yang berkurban (bdk. Khotbah Yesus di Atas Bukit).

Pengajaran memperhatikan konteks pendengar. Markus 4:33 menyatakan: “Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka.”

Konteks Masa Kini

• Umat manusia menghadapi fenomena disruptif. Dalam KBBI kata disrupsi berarti: “hal tercabut dari akarnya.”

• Arti disrupsi: situasi yang menggoncangkan seluruh sistem dan status-quo, sebab terjadi perubahan yang fundamental atau mendasar sehingga sekarang tinggal pilihan mau berubah atau punah.

Disrupsi Dunia Pendidikan

• Bentuk disrupsi dalam dunia pendidikan, misalnya: MOOC (Massive Open Online Course) dan AI (Artificial Intelligence). • MOOC adalah inovasi pembelajaran daring yang dirancang terbuka, dapat

saling berbagi dan saling terhubung atau berjejaring satu sama lain.

• AI adalah mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan yang spesifik dalam membantu keseharian manusia.

• Para guru dan dosen tidak akan mampu bersaing dengan AI sebab mesin akan lebih cerdas, cepat dan memberi pengetahuan yang lengkap.

Peran Dosen di Era Disruptif

• Fungsi guru/dosen bergeser lebih mengajarkan nilai-nilai etika, spiritualitas, budaya, kebijaksanaan, pengalaman hingga empati sosial karena nilai-nilai itulah yang tidak dapat diajarkan oleh mesin.

• Pengajaran Yesus dengan pola haggadah yang didasari oleh spiritualitas kerendahan-hati untuk melayani dan roh hikmat, wawasan hidup yang mendalam sehingga menghasilkan pembaruan hidup bagi setiap pendengarnya.

Tantangan

• Buatlah materi ilmu pengetahuan dalam bentuk modul pengajaran sesuai bidang keahlian (kompetensi) di Youtube (Massive Open Online Course) dengan kriteria: • Menarik, komunikatif, informatif, dan inpiratif yang didasari nilai-nilai iman

Kristen dengan durasi 30 menit. • Libatkanlah tim kerja sekitar 2-3 orang untuk merencanakan dan

memperlengkapi sehingga modul pengajaran tersebut matang dan mampu membawa pengaruh dalam kehidupan masyarakat.

• Cukup setiap bulan 1 modul pengajaran, sehingga selama setahun tersedia 12 modul pengajaran.

• Cantumkanlah nama Saudara bersama tim dengan background Universitas Kristen Maranatha.