15
“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet” i i Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom “Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet” DI SUSUN OLEH: FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN PTE, PRODI PTIK TAHUN AJARAN 2013 / 2014 UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR CHAPTER II NAMA : M. Syahid Nur Wahid NIM : 1229041007 KELAS : PTIK 02

Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

  • Upload
    vandieu

  • View
    233

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

i i

Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

DI SUSUN OLEH:

FAKULTAS TEKNIK, JURUSAN PTE, PRODI PTIK

TAHUN AJARAN 2013 / 2014

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

CHAPTER II

NAMA : M. Syahid Nur Wahid

NIM : 1229041007

KELAS : PTIK 02

Page 2: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

i i

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang memudahkan hambanya dalam menyelesaikan

makalah ini. Walaupun ada beberapa rintangan yang menjadi kendala, namun dengan keridhoan-

Nya makalah inipun dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun dengan tema Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet. Makalah ini dibuat

untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Internet. Di dalam makalah ini terdapat penjelasan

mengenai Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet tetapi masih terlalu jauh dari kata sempurna.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna, maka penulis akan sangat menghargai adanya saran dan kritik yang bersifat

konstruktif.

Semoga apa yang tersirat ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca dalam menambah ilmu

pengetahuannya serta mendapat keridhoan Allah SWT.

Makassar, Maret 2014

Penyusun

Page 3: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian IP (Internet Protocol) ......................................................................... 3

B. IPV4 ....................................................................................................................... 3

C. IPV6 ....................................................................................................................... 4

D. Perbandingan IPV4 dan IPV6 .............................................................................. 4

E. Pembagian kelas IP ............................................................................................... 5

F. Subneting ............................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11

B. Saran ...................................................................................................................... 12

DAFTAR REFERENSI .................................................................................................. 12

Page 4: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

1

BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan saat sekarang ini, kebutuhan akan adanya internet sangat

dibutuhkan. Hal ini dikarenakan kebutuhan informasi menjadi tolak ukur dari pengetahuan

seseorang. Sebagai seorang IT sangatlah penting untuk mengetahui struktur atau konsep dari

sebuah jaringan yang nantinya sebagai media untuk memperoleh sebuah informasi.

Konsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat

terkirim melalui protokol dan yang terpenting lagi adalah mengetahui ip address atau alamat

apa sasja yang dapat dipergunakan dalam membangun sebuah jaringan komputer.

Internet protocol adalah huruf „IP‟ yang ada di TCP/IP itu. IP merupakan protocol

yang mendasari pembangunan jaringan-jaringan TCP/IP pada umumnya, dan internet pada

khususnya. Internet protocol yang digunakan saat ini kebanyakan merupakan ip versi 4.

Alamat IP (Internet Protocol Address) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai

128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan

Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang

menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Internet

Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi alamat IP global.

Subnet Mask merupakan istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang

mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan

host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :

Apa Penjelasan dari IPV4?

Apa Penjelasan dari IPV6?

Perbedaan IPV4 dangan IPV6?

Bagaimanakah Pembagian kelas IP?

Apa Penjelasan dari Subnet?

Page 5: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

2

C. TUJUAN

Adapun tujuan yang dapat diperoleh dari membaca makalah ini adalah:

Seseorang dapat mengerti tentang IPV4.

Seseorang dapat mengerti tentang IPV6.

Seseorang dapat mengerti tentang bagaimana pembagian kelas pada ip.

Seseorang dapat mengerti tentang subnet.

Page 6: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

3

BAB II

PEMBAHASAN A. Pengertian IP (Internet Protocol)

Internet protocol adalah huruf „IP‟ yang ada di TCP/IP itu. IP merupakan protocol

yang mendasari pembangunan jaringan-jaringan TCP/IP pada umumnya, dan internet pada

khususnya. Internet protocol yang digunakan saat ini kebanyakan merupakan ip versi 4.

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga

merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode

pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti

kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu

komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita

harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap

interfacenya.

Format Penulisan IP Address

IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8

bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai

berikut: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000

sampai 11111111.11111111.11111111. 11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner

seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang

masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal

bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh

hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :

Format IP Address

B. IPV4 (Internet Protocol Versi 4)

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis

pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang

menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat

mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh

dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena

terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah

255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat

ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada

diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Page 7: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

4

C. IPV6 (Internet Protocol Versi 6)

Alasan terbesar munculnya teknologi IP baru ini karena kebutuhan akan alamat-

alamat IP baru yang terus bertambah. Terdapat lebih dari 8 juta alamat website, 1 milyar

pengguna, dan lebih dari 10.000 ISP di seluruh dunia. Perkembangan yang pesat pada

pengguna, internet yang memiliki koneksi yang „always on‟, contohnya DSL (digital

subscriber line) member arti bahwa alamat-alamat IP tidak seharusnya digunakan bersama-

sama di antara pengguna internet, walaupun mereka menggunakan koneksi dial-up.

Pengguna teknik NAT (network address translation) telah memberikan ruang bernafas

sebelum alamat-alamat IPv4 mulai kehabisan. Dengan meluasnya koneksi internet hingga ke

device-device genggam (handheld), peralatan-peralatan rumah tangga seperti system

pemanas sentral dan pendingin sepertinya alamat-alamat IPv4 akan mulai kehabisan.

IP mobility dan roaming. Terdapat sebuah protocol sepesial bagian dari IPv6

digunakan untuk device-device mobile dan IP mobile. Implementasi dari protocol ini

merupakan salah satu requiretment untuk setiap stack IPv6. Sehingga, jika anda

menggunakan IPv6, maka anda juga sudah bias menggunakannya untuk roaming di antara

jaringan-jaringan yang berbeda, dengan adanya notifikasi global ketika anda meninggalkan

satu jaringan dan memasuki jaringan lainnya.

D. Perbandingan Antara IPv4 dan IPv6

Sebagai protokol pengalamatan internet generasi baru, IPv6 tentu hadir dengan

berbagai kelebihan ketimbang sang pendahulunya, IPv4. Berikut adalah perbedaan antara

IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo):

Fitur

IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung

terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar

memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya

menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia. IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang

masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada

IPv4 secara permanen.

Routing

IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing.

Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch. IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki

kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas

IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari

satu jaringan ke jaringan lain. IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan

lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan

aplikasi-aplikasi.

Page 8: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

5

Keamanan

IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan

fitur tambahan pilihan pada standar IPv4. IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam

standar implementasi IPv6.

E. Pembagian Kelas IP Address Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau s

Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) da it

pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjan dilukiskan

pada gambar berikut ini:

Sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet

di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP

Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.

IP Address dapat dipisahkan dua bagian, yakni network dan bagian host (host ID).

Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan

host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang

tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit

bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan

sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap,

bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A,

kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan

jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang

dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara

umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan

eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini

dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan

dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang

host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi

pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16

juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah

host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan sebagai berikut:

Page 9: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

6

Dua bit IP Address kelas B selalu diset 10 sehingga bite pertamanya selalu bernilai

antara 128-129. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID

sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID =

192.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari

128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah

host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

IP address kelas C mulanya digunakan unuk jaingan skala kecil seperti LAN. Tiga bit

pertama IP Address kelas C selalu di set 111. Network ID dari 24 bit dan host ID 8 bit

sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing

network memiliki 256 host.

Format IP Address

IP address kelas D yang digunakan untuk keperluan mulicasting. 4 bit pertama IP

address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar anatara 224-247,

sedangkn bit-bit berikutnya diatur sesuai keprluan multicating group yang

menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan

host ID.

IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP

address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.

Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP

address yang menunjuk bagian jaringan. Penulisan network prefix adalah dengan tanda

slash “/” yang dikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit.

Misal untuk menunjuk satu network kelas B 192.168.xxx.xxx digunakan penulisan

192.168/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.

Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID Berikut adalah aturan-aturan

dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang digunakan :

Network ID tidak boleh sama dengan ID 127

Page 10: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

7

Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address

yang digunakan oleh suatu computer untuk menunjuk dirinya sendiri.

Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255

Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini

merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.

Network ID tidak boleh sama dengan 0

IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network

digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host.

Host ID harus unik dalam suatu network.

Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.

Network Address. Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada

jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 192.168.9.35. Tanpa

memakai subnet (akan diterangkan kemudian), network address dari host ini adalah

192.168.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir

menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.

Router cukup melihat network address (192.168) untuk menentukan ke router mana datagram

tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan dalam proses pengantaran surat, petugas

penyortir pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca

selutuh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.

Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang

harus diketahui oleh seluruh hostyang terdapat pada suatu network. Seperti diketahui, setiap

datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju

oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang

memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika

suatu host ingin mengirim datagram kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak

efisien jika ia harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian

bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi datagram-

datagram tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup

mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima

datagram tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki

broadcast address yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address

untuk host tertentu.

Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram : pertama

adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network

tempat host tersebut berada.

Page 11: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

8

Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host pada IP Address menjadi 1.

Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2, broadcast addressnya

adalah 192.168.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga

11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang

dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

F. Subnetting

Untuk beberapa alasan yang menyangkut efisiensi IP Address, mengatasi masalah

topologi network dan organisasi, network administrator biasanya melakukan subnetting.

Esensi dari subnetting adalah ”memindahkan” garis pemisah antara bagian network dan

bagian host dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit

tambahan pada bagian network. Address satu network menurut struktur baku dipecah menjadi

beberapa subnetwork. Cara ini menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi

jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut. Subnetting juga dilakukan

untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.

Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya

jika setiap network memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting,

seorang Network Administrator dapat mendelegasikan pengaturan host address seluruh

departemen dari suatu perusahaan besar kepada setiap departemen, untuk memudahkannya

dalam mengatur keseluruhan network. Suatu subnet didefinisikan dengan

mengimplementasikan masking bit (subnet mask ) kepada IP Address. Struktur subnet mask

sama dengan struktur IP Address, yakni terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit

dari IP Address yang “ditutupi” (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan

bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti

mengaktifkan masking ( on ), sedangkan bit 0 tidak aktif ( off ). Sebagai contoh kasus, mari

kita ambil satu IP Address kelas A dengan nomor 44.132.1.20. Ilustrasinya dapat dilihat

Tabel berikut :

Page 12: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

9

Dengan aturan standard, nomor network IP Address ini adalah 44 dan nomor host

adalah 132.1.20. network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang

terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan diimplimentasikan subnet mask

sebanyak 16 bit 255.255.0.0.( Hexa = FF.FF.00.00 atau biner =

1111111.11111111.00000000.00000000).

Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut berharga 1,

sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang

dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Nomor network akan

berubah menjadi 44.132 dan nomor host menjadi 1.20. Kapasitas maksimum host yang

langsung terhubung pada network menjadi sekitar 65 ribu host. Subnet mask di atas identik

dengan standard IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu

network kelas A, dapat dibuat 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet

setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 255.255.255.0 (24 bit) pada

kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar ( lebih dari 65 ribu network )

dengan kapasitas masing-masing subnet sebesar 256 host. Network kelas C juga dapat dibagi-

bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan menerapkan subnet mask yang lebih tinggi seperti

untuk 25 bit (255.255.255.128), 26 bit (255.255.255.192), 27 bit ( 255.255.255.224) dan

seterusnya.

Subnetting dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP

Address akan mendefinisikan 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast

Address. Network address didefinisikan dengan menset seluruh bit host berharga 0,

sedangkan broadcast address dengan menset bit host berharga 1. Seperti yang telah

dijelasakan pada bagian sebelumnya, network address adalah alamat network yang berguna

pada informasi routing. Suatu host yang tidak perlu mengetahui address seluruh host yang

ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah address dari network

yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network tersebut. Ilustrasi mengenai

subnetting, network address dan broadcast address dapat dilihat pada Tabel di bawah. Dari

tabel dapat disimpulkan bagaimana nomor network standard dari suatu IP Address diubah

menjadi nomor subnet / subnet address melalui subnetting.

Page 13: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

10

Subnetting hanya berlaku pada network local. Bagi network di luar network local,

nomor network yang dikenali tetap nomor network standard menurut kelas IP Address.

Page 14: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

11

BAB III

PENUTUP A. KESIMPULAN

Internet protocol adalah huruf „IP‟ yang ada di TCP/IP itu. IP merupakan protocol yang

mendasari pembangunan jaringan-jaringan TCP/IP pada umumnya, dan internet pada

khususnya. Internet protocol yang digunakan adalah ip versi 4 dan ip versi 6.

Pembagian kelas pada ip sebagai berikut :

Kelas

Alamat IP

Oktet

pertama

(desimal)

Oktet

pertama

(biner)

Digunakan oleh

Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar

Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga

skala besar

Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil

Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)

Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat

percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu

kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan

host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan

luar.

B. SARAN Makalah yang saya susun mengenai perbandingan review ipv4, ipv6 dan subneting

mungkin belumlah cukup tanpa penjelasan lebih lanjut dari Dosen pengajar Mata Kuliah

Jaringan Komputer.

Page 15: Dosen pembimbing : Jumadi M. Parenreng., S.T, M.Kom ... fileKonsep dasar dari sebuah jaringan komputer adalah mengetahui bagaimana data dapat terkirim melalui protokol dan yang terpenting

“Review Ipv4, Ipv6 dan Subnet”

12

DAFTAR REFERENSI

http://rikioctaviafitri.blogspot.com/2013/09/cara-menghitung-ip-address-dan-

subnet.html

http://ariz-zone.blogspot.com/2012/03/pengertian-ip-addres-dns-gateway-subnet.html

http://syukurblog.wordpress.com/2012/12/24/pengertian-ip-addres-subnet-mask-

default-gateway-dan-dns/

http://ariansyah-smkn2.blogspot.com/2009/11/penentuan-ip-address-sub-

netmask.html

http://akhmadkun.wordpress.com/2012/10/29/ip-address-dan-subnetting/

http://support.microsoft.com/kb/164015/id-id

http://hanarosanti-hana93.blogspot.com/2012/06/artikel-jaringan-komputer-1.html

http://santekno.blogspot.com/2012/10/definisi-ip-address-dan-subnet-mask.html

http://airsad-computer.blogspot.com/2009/08/networkidnetmask-dan-broadcast.html

http://legis-latief.blogspot.com/2011/08/pengertian-ip-network-address-netmask.html

http://bentoji.blogspot.com/2012/03/penjelasan-ipv6.html