23
DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP – HI UNJANI CIMAHI 2011

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI ... · imperialisme-kolonialisme

  • Upload
    letram

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

FISIP – HI UNJANI CIMAHI

2011

Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional

Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau

Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin

Teori National Interest Versi Jack C Plano & Roy Olton

Teori National Interest Versi Holsti

Tumbuh dan menguat setelah Perang Dunia II, khususnya sejak AS menerapkan kepentingan nasional sebagai landasan dalam politik luar negerinya.

Setelah itu, semua tindakan negara – negara dalam interaksinya didasarkan pada kepentingan nasionalnya masing-masing.

Kepentingan nasional dijadikan alasan yang mudah dan klasik bagi suatu negara dalam hubungannya negara lain, baik hubungan kerjasama maupun hubungan konfliktual.

Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan minimu negara bangsa dalam melindungi identitas fisik (wilayah, tanah, territorial), identitas politik ( rezim ekonomi politik), dan identitas kulturalnya (norma etnis, linguistik, sejarah) dari gangguan negara bangsa lain.

Kepentingan nasional diartikan sebagai kepentingan vital suatu bangsa yang harus diperjuangkan demi kelangsungan hidupnya. Kepentingan vital dimaksud terdiri dari : Independence, self preservation, territorial integrity, military security, economic well-being.

Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setiap negara dalam melaksanakan politik luar negerinya.

Kepentingan nasional merupakan hasil kompromi politik antara berbagai pihak dalam suatu negara yang berbeda kepentingannya

Negara / nation state/ negara bangsa / pemerintah / atau sering disebut sebagai aliran State Centris.

Negara dianggap sebagai aktor yang dominan dalam hubungan antar bangsa.

Semua tindakan yang dilakukan oleh aktor-aktor lain di luar negara, pada akhirnya akan bermuara pada aktor negara bangsa / nation / bangsa.

Mementingkan “prudence” (bersikap bijak dengan mempertimbangkan kalkulasi “untung rugi” ) dalam interaksi antar negara.

Mengabaikan moral, etika dan legal hukum. Aturan noramtif dan moral internasional akan dipakai sejauh tidak menghambat kepentingan nasional suatu negara yang besrifat riel / realistis.

Abstrak, sulit untuk dioperasionalkan atau dikongkretkan karena menurut Morgenthau tidak bisa dikuantifikasi. Artinya, kepentingan nasional sulit untuk diukur dan dihitung secara statistik – matematik.

Kepentingan nasional merupakan teori / konsep yang sulit untuk diuraikan secara detail mengenai kejelasan motif kepentingan apa dibalik tindakan suatu aktor dalam hubungan inernasional, apakah kepentingan ekonomi, politik, atau militer.

Kepentingan nasional merupakan alat sekaligus tujuan

Artinya, suatu ketika kepentingan nasional dipergunakan sebagai cara / sarana / media untuk mencapai tujuan nasional suatu negara.

Namun disisi lain, kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan akhir suatu negara yang dicapai atau diraih dengan menggunakan cara-cara kepentingan nasional juga.

Sulit untuk membedakan antara Kepentingan Nasional dengan Kepentingan Global, Regional, dan Lokal

Sulit untuk menentukan luas atau range kepentingan nasional suatu negara

Sulit untuk menghubungkan kepentingan nasional suatu negara dengan kepentingan nasional negara lain

Dipakai sebagai alat oleh super power untuk melakukan kebijakan luar negeri yang bersifat intervensionis

UNSUR BAHASAN

ISI / SUBSTANSI

Sejarah Kemunculan Tumbuh dan menguat setelah Perang Dunia II, khususnya sejak AS menerapkan

kepentingan nasional sebagai landasan dalam politik luar negerinya.

Tokoh- Tokoh Han J. Morgenthau

Joseph Frankel

James N. Rosenau

Holsti

Pengertian Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan minimu negara bangsa dalam

melindungi identitas fisik (wilayah, tanah, territorial), identitas politik ( rezim ekonomi

politik), dan identitas kulturalnya (norma etnis, linguistik, sejarah) dari gangguan negara

bangsa lain.

Kepentingan nasional diartikan sebagai kepentingan vital suatu bangsa yang harus

diperjuangkan demi kelangsungan hidupnya. Kepentingan vital dimaksud terdiri dari : ,

self preservation, territorial integrity, military security, economic well-being.

Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setiap negara

dalam melaksanakan politik luar negerinya.

Kepentingan nasional merupakan hasil kompromi politik antara berbagai pihak dalam

suatu negara yang berbeda kepentingannya

Unit Analisis Negara (State Centris)

Dasar Tindakan Mementingkan “prudente” dan mengabaikan moral, etika dan legal hukum

Sifat Abstrak, sulit untuk dioperasionalkan atau dikongkretkan karena menurut Morgenthau tidak

bisa dikuantifikasi

Alat & Tujuan Kepentingan nasional merupakan alat sekaligus tujuan.

Kritik Sulit untuk membedakan antara Kepentingan Nasional dengan Kepentingan Global,

Regional, dan Lokal

Sulit untuk menentukan luas atau range kepentingan nasional suatu negara

Sulit untuk menghubungkan kepentingan nasional suatu negara dengan kepentingan

nasional negara lain

Dipakai sebagai alat oleh super power untuk melakukan kebijakan luar negeri yang

bersifat intervensionis

Teori Kepentingan Nasional merupakan teori yang lahir dari paradigma / pendekatan realis yang dicetuskan oleh Hans J. Morgenthau.

Teori Kepentingan Nasional menjadi populer dalam disiplin ilmu hubungan internasional karena di populerkan oleh AS pada masa Perang Dingin.

Ketika itu, AS selalu mendasarkan politik luar negerinya pada kepentingan nasional. Segala tindakan yang dilakukan oleh AS dalam kancah politik internasional selalu mengatasnamakan kepentingan nasional.

Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang

harus dicapai oleh setiap negara dalam melaksanakan politik luar negerinya. Kepentingan nasional merupakan hasil kompromi politik antara berbagai pihak dalam suatu negara yang berbeda kepentingannya. Kepentingan nasional biasanya terdapat dalam setiap konstitusi negara sehingga harus diperjuangkan oleh setiap entitas yang ada negara tersebut.

Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan minimum negara bangsa dalam melindungi identitas fisik (wilayah, tanah, territorial), identitas politik ( rezim ekonomi politik), dan identitas kulturalnya (norma etnis, linguistik, sejarah) dari gangguan negara bangsa lain.

Mengapa Bangsa Palestina melakukan perlawanan secara terus menerus terhadap Israel?

Jawabannya : “Bangsa Palestina melakukan perlawanan secara terus menerus terhadap Israel dikarenakan kepentingan nasionalnya”, yakni : Melindungi identitas fisik (wilayahnya yang ada di tepi

barat dan jalur gaza)

Melindungi identitas politik (sistem politik yang berbasis pada agama islam)

Melindungi identitas kultural (budaya, adat istiadat, & etnis arab yang awalnya mulanya disebut sebagai suku philistin / suku asli palestina.

Menurut Jack D Plano & Roy Olton, Kepentingan nasional diartikan sebagai kepentingan vital suatu bangsa yang harus diperjuangkan demi kelangsungan hidupnya.

Kepentingan vital dimaksud terdiri dari : Independence, self preservation, territorial integrity, military security, economic well-being.

Mengapa AS melakukan penyerangan terhadap rezim Thaliban di Afghanistan 2001?

Jawabannya : “AS melakukan penyerangan terhadap rezim Thaliban di Afghanistan 2001 karena untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya, yang meliputi :

◦ Independence / kemandirian (sebagai negara berdaulat / merdeka / mandiri dari ancaman terorisme)

◦ Self preservation / mempertahankan diri (respons dan reaksi atas serangan teroris atas WTC dan Pentagon)

◦ Teritorial Integrity / keutuhan wilayah (menunjukan pada dunia bahwa wilayah AS tetap utuh, aman dari infiltrasi teroris)

◦ Military Security / keamanan militer (menunjukkan bahwa kemampuan militer AS tangguh dan kuat dalam melindungi kepentingan AS)

◦ Economic Well-being / kemakmuran ekonomi (menjaga suplai minyak daari Asia Selatan, khususnya di wilayah Afghanistan).

Dalam perspektif hubungan internasional, tindakan suatu negara terhadap negara lain tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor yang sebenarnya bermuara pada kepentingan nasional.

Nuchterlin menyatakan bahwa kepentingan nasional suatu negara dipengaruhi oleh faktor ideologi, pertahanan, ekonomi, dan tata regional/internasional.

Mengapa kebijakan luar negeri Iran terhadap AS di bawah Presiden Mahmod Ahmadinejad bersifat konfliktual?.

Jawabannya : “kebijakan luar negeri Iran terhadap AS di bawah Presiden Mahmod Ahmadinejad bersifat konfliktual disebabkan oleh :

◦ Faktor ideologi (ideologi islam shiah yang sangat anti terhadap Barat / AS)

◦ Faktor pertahanan (hegemoni kekuatan AS di Timteng dan ancaman serangan / invasi AS terhadap Iran)

◦ Faktor ekonomi (respon terhadap hegemoni ekonomi AS di Timteng)

◦ Faktor Tata regional (Iran menginginkan menjadi penguasa regional dimana saat ini penguasa regional adalah AS)

Kepentingan ideologi, menghindari sphere of influence antara sosialisme dan kopitalisme dalam perang dingin

Kepentingan politik, mempromosikan pengakuan kedaulatan RI dalam kancah internasional

Kepentingan ekonomi, memajukan ekonomi, investasi, & perdagangan antar negara di dunia

Kepentingan sosial budaya, memperkokoh jalinan kerjasama budaya “ketimuran”

Kepentingan hankam, menjaga indepensi / netralitas antara blok barat dan blok timur

Teori Kepentingan Nasional Versi Lemhanas “Tindakan suatu negara selalu didasarkan pada

kepentingan nasional, yakni kepentingan ipoleksosbudhankam”

Independence, untuk menunjukkan kemandirian PLN yang bebas aktif

Self preservation, untuk meneguhkan sikap Indonesia yang anti imperialisme-kolonialisme

Territorial integrity, untuk meminta dukungan negara-negara Asia Afrika tentang pembebasan Irian Barat dari hegemoni Belanda

Military security, untuk menunjukkan bahwa Indonesia telah aman dari berbagai ancaman penjajahan dengan jaminan militer

Economic Well-being, untuk menjalin kerjasama perdagangan antar negara-negara Asia Afrika

Teori Kepentingan Nasional Versi Jack C Plano & Roy Olton “Kepentingan nasional adalah kepentingan vital

yang terdiri dari : Independence, self preservation, territorial integrity, military security, economic well-

being.”

Memelihara identitas fisik, mengenalkan secara fisik / wilayah NKRI sbg nation state di mata negara-negara Asia Afrika

Memelihara identitas politik, mensosialisasikan NKRI sbg negara demokratis dengan sistem politik parlementer

Memelihara identitas kultural, mempromosikan adat istiadat, budaya, bahasa, dan kerukunan antar umat beragama/mayoritas penduduk islam terbesar di dunia

Teori Kepentingan Nasional Versi Hans J. Morgenthau

“Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan minimum negara bangsa dalam memelihara identitas fisik, identitas politik , dan identitas kulturalnya, dari

gangguan negara bangsa lain.”

Manfaat ideologi, ideologi Polugri Indonesia yang tidak memihak blok sosialis dan blok kapitalis ditiru oleh negara-negara Asia Afrika

Manfaat pertahanan, Indonesia dipandang sebagai negara yang “banyak teman”, “banyak sekutu”, & “banyak balad” oleh negara lain.

Manfaat ekonomi, Indonesia mampu menyepakati kesepakatan perdagangan & investasi dengan negara Asia Afrika, spt Cina, India, Jepang, federasi Afrika Tengah, dll

Manfaat tata internasional, Indonesia disegani oleh negara-negara di dunia karena KAA Bandung menjadi cikal bakal lahirnya GNB 1961

Teori Kepentingan Nasional Versi Donal E Nuchterlin “Kepentingan nasional diarahkan untuk mencapai

manfaat pada aspek ideologi, pertahanan, ekonomi, & tata internasional negara bersangkutan.”