Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DOKUMEN RENCANA STRATEGIS 2017-2022
Badan Pengelolaan Keuangan
Kota Banda Aceh
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Landasan Hukum ............................................................................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 6
1.4. Sistematika Penulisan ....................................................................... 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT
DAERAH ................................................................................................ 10
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPKK .................................. 10
2.2 Sumber daya BPKK ......................................................................... 15
2.3 Kinerja Pelayanan BPKK ................................................................. 16
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPKK ............... 19
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS .................................. 20
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
BPKK ........................................................................................... 20
3.2 Telaahan visi,misi dan program Kepala daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih ................................................................................ 21
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Propinsi ....... 23
3.4 Telaahan Rencana Tata ruang wilayah dan kajian lingkungan
strategis ........ ................................................................................. 26
3.5 Penentuan isu-isu strategis ............................................................ .. 31
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ..................................................................... 33
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menegah ............................................. 33
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ................................................. 36
5.1 Strategi dan Kebijakan BPKK ........................................................ 36
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 38
BAB VII KINERJA PENYELENGARAAN BIDANG URUSAN ........................ 52
BAB VIII PENUTUP................................................................................................. 54
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Pencapaian kinerja pelayanan Badan Pengelolaan Keuangan Kota
Banda Aceh .......................................................................................... 17
TABEL 2.2 Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Badan Pengelolaan
Keuangan Kota Banda Aceh ................................................................. 18
TABEL 4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Badan Pengelolaan
Keuangan Kota Banda Aceh ................................................................. . 34
TABEL 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ............................................... . 37
TABEL 6.1 Rencana, Program, Kegiatan, Indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh .. . 48
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua
atas undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah memberikan
kesempatan dan kewenangan yang lebih luas pada daerah untuk mengatur dan
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan kepentingan masyarakatnya. Hal ini
dilakukan Pemerintah Daerah berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai kewenangan yang
dimiliki dan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian kewenangan pada daerah dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran
serta masyarakat, serta meningkatnya daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi dan pemerataan keadilan, keistimewaan dan kekhususan daerah.
Untuk mewujudkan hal-hal sebagaimana tersebut diatas, maka diperlukan rencana
pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan
dengan jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun
perencanaan tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembanguan Nasional (SPPN).
Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra SKPD) merupakan dokumen
perencanaan resmi SKPD untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Perangkat Daerah
(SKPD) dan pembangunan daerah dalam jangka 5 (lima) tahun kedepan pada masa
kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Renstra juga merupakan
penjabaran lebih konkrit dan operasional dari visi misi Kepala Daerah dalam bentuk strategi,
kebijakan dan program serta kegiatan sesuai dengan potensi dan permasalahan daerah.
Renstra juga dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja). Hal ini
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 2
memiliki konsekuensi bahwa program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana Strategis
(Renstra) bersifat secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai
dan indikatif untuk dapat dilaksanakan.
Secara umum Renstra SKPD diharapkan dapat menjawab dua hal mendasar yaitu :
1. Arah pelayanan yang akan dikembangkan dan hendak dicapai SKPD dalam lima tahun
kedepan;
2. Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan
tercapai.
1.2. Landasan Hukum
Renstra BPKK Tahun 2018-2022 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan
sebagai berikut :
1. Landasan Idiil adalah Pancasila dan UUD 1945
2. Landasan Operasional meliputi peraturan perundang – undangan yang berkaitan
langsung dengan tugas dinas yaitu sbb :
2.1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2.2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2.4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN);
2.5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
2.6. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh;
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 3
2.7. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
2.8. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah;
2.9. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas undang-
undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2.10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan Kendaraan
Perorangan Dinas Milik Negara;
2.11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak guna Usaha, Hak
Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah;
2.12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
2.13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
2.14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
2.15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2.16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
2.17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
2.18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 4
2.19. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah/Negara.
2.20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019.
2.21. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012 tentang Perubahan ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun
2003;
2.22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti rugi Keuangan dan Materiil Daerah;
2.23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
2.24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
2.25. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2.26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang tata cara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara
evaluasi rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka
panjang daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta
tata cara perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana
pembangunan jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintah daerah.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 5
2.27. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Kota (RPJPK) Kota Banda Aceh 2007-2027.
2.28. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029.
2.29. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 63 Tahun 2016 tentang Susunan,
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan dan Tata Kerja Badan Pengelolaan
Keuangan Kota Banda Aceh.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 mengatur tentang peranan dan tanggungjawab
Kepala SKPD dalam menyiapkan Renstra SKPD, keterkaitan visi dan misi Kepala Daerah
terpilih dengan RPJMD dan Renstra SKPD, pokok-pokok isi dokumen Renstra SKPD dan status
hukum Renstra SKPD. Renstra SKPD ini akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Renja
SKPD. Undang-undang ini juga menekankan keterkaitan erat antara penyusunan RPJMD
dengan Renstra SKPD.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 mengatur tentang peranan dan kedudukan
RKPD, Renja SKPD, RKA SKPD dan APBD yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra
SKPD. Undang-undang ini menekankan perlunya penyusunan Renja dan RKA SKPD
berdasarkan penganggran berbasis kinerja. Ini menunjukkan perlunya Renstra SKPD dalam
menggambarkan target kinerja pembangunan daerah sehinga mudah untuk
ditransformasikan ke dalam Rencana Tahunan (RKPD).
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 menekankan bahwa penyusunan Renstra
SKPD harus berpedoman pada RPJMD, karena RPJMD merupakan dasar dalam penyusunan
RAPBD, RKPD, Renja SKPD dan sebagai bentuk penerjemahan RPJMD.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 menekankan bahwa RPJMD dan Renstra
SKPD harus mencakup target pencapaian Standar Pelayanan Minimum dalam jangka
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 6
menengah dan kemudian dituangkan kedalam RKPD, RENJA SKPD, KUA, APBD dan RKA SKPD
untuk target SPM tahunan dengan mempertimbangkan keuangan daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan Kota merupakan dokumen resmi
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi daerah
yang sesuai dengan tugas dan pokok dinas yang bertujuan untuk memberikan arah dan
pedoman terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan sebagai standar evaluasi kinerja
tahunan.
Selain itu Renstra juga merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Badan Pengelolaan Keuangan Kota. Serta tolok ukur untuk melakukan
evaluasi terhadap Kinerja Walikota Banda Aceh selama periode 2018-2012 dibidang
pendapatan, keuangan, dan aset daerah.
1.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh Tahun 2018-2022
ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian dan fungsi Renstra BPKK dalam
penyelenggaran pembangunan daerah, proses penyusunan serta keterkaitan
Renstra BPKK dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Provinsi dan Renja
BPKK.
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah,
peraturan daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 7
struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan BPKK serta pedoman yang
dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran BPKK.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud danbtujuan dari penyusunan Renstra
BPKK.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra BPKK serta susunan
garis besar isi dokumen.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA BANDA ACEH.
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) BPKK dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah, sumber daya dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
serta capaian-capaian penting yang telah dihasilkan pada periode Renstra
sebelumnya. Selain itu juga mengemukan capaian program prioritas yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode yang lalu. Serta mengulas hambatan-
hambatan utama yanng masih di hadapi dan dinilai perlu diatasi melalui pada periode
saat ini.
2.1. Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat
daerah, struktur organisasi, serta uraian tugas dan fungsi. Uraian tentang
struktur organiasi ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah peronil, dan
tata laksana perangkat daerah.
2.2. Sumber Daya BPKK
Membuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia dan asset.
2.3. Kinerja Pelayanan BPKK
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja BPKK berdasarkan
sasaran/target Renstra periode sebelumnya menurut SPM dan atau Indikator
kinerja pelayanan.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 8
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPKK
Bagiann ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra
Provinsi, hasil telaahan RTRW dan analisis terhadap KLHS yang berimplikasi
sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan BPKK pada lima
tahun mendatang.
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bagian ini mengemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan BPKK
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2. Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih.
Pada bagian ini mengemukakan tugas dan fungsi BPKK yang terkait dengan visi,
misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah. Dan memaparkan
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan BPKK yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala derah.
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat daerah Provinsi/Kota
Pada bagian ini mengemukakan faktor-faktor penghambat dan faktor-faktor
pendorong dari pelayanan BPKK yang mempengaruhi permasalahan Pelayan
BPKK ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L dan Rensta Provinsi.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
Bagian ini mengemukakan faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor
pendorong dari pelayanan BPKK yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
BPKK ditinjau dari RTRW dan KLHS.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Bagian ini memuat informasi tentang isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra BPKK periode ini.
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka menengah BPKK
Bagian ini mengemukakan tujuan dan sasaran jangka menengah BPKK beserta
indikator kinerjanya.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 9
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bagian ini mengemukakan pernyataan strategi dan arah kebijakan BPKK dalam
lima tahun mendatang yang menunjukkan relevansi dan konsistensi antar
pernyataan visi dan misi RPJMD.
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Bagian ini menggambarkan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bagian ini menggambarkan indikator kinerja BPKK yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai BPKK dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VIII. PENUTUP
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Kota
Berdasarkan Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 63 Tahun 2016 tentang
susunan, kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan dan tata kerja Badan Pengelolaan
Keuangan Kota Banda Aceh, mempunyai tugas “melaksanakan urusan pemerintahan di
bidang keuangan yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Kota” (Pasal 7).
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut Badan Pengelolaan Keuangan
mempunyai fungsi yaitu (Pasal 8) :
1. Penyusunan kebijakan teknis bidang keuangan;
2. Pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang keuangan;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis bidang
keuangan;
4. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan
pemerintahan daerah bidang keuangan;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, maka Badan Pengelolaan Keuangan Kota
mempunyai kewenangan sebagai berikut (pasal 9) :
1. Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBK;
2. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 11
3. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBK;
4. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas
daerah;
5. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;
6. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBK oleh Bank dan atau
lembaga keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
7. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBK;
8. Menyimpan uang daerah;
9. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan
investasi;
10. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan Pejabat Pengguna Anggaran dan
beban rekening Kas Umum Daerah;
11. Mendelegasikan sebagian kewenangan dengan pemerintah bawahan untuk
melakukan pemungutan pajak dan retribusi;
12. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama Pemerintah
Kota Banda Aceh;
13. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Kota;
14. Mengelola utang piutang daerah;
15. Melakukan penagihan piutang daerah;
16. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah;
17. Menyajikan informatika keuangan daerah;
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 12
18. Mempersiapkan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang
milik daerah.
Badan Pengelolaan Keuangan Kota mempunyai Struktur Organisasi yang terdiri
dari :
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat, terdiri dari:
a. Subbagian Program dan Pelaporan;
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset.
3. Bidang Pendataan dan Penetapan Pajak, terdiri dari :
a. Subbidang Pendataan dan Penetapan;
b. Subbidang Penilaian dan Verifikasi Pelaporan Pajak; dan
c. Subbidang Pendaftaran dan Pengelolaan Data.
4. Bidang Penagihan Pajak, terdiri dari :
a. Subbidang Penatausahaan dan Penagihan Pajak Daerah;
b. Subbidang Pelayanan Keberatan dan pengaduan; dan
c. Subbidang monitoring, evaluasi dan pemeriksanaan Pajak Daerah.
5. Bidang Anggaran, terdiri dari :
a. Subbidang Perencanaan Anggaran;
b. Subbidang Pengendalian Anggaran; dan
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 13
c. Subbidang Evaluasi dan Analisis;
6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari :
a. Subbidang Penatausahaan Kas Daerah;
b. Subbidang Belanja Langsung; dan
c. Subbidang Belanja Tidak Langsung.
7. Bidang Akuntansi dan Pelaporan, terdiri dari :
a. Subbidang Akuntansi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
b. Subbidang Akuntansi Aset; dan
c. Subbidang Hibah, Pelaporan dan Pertanggungjawaban.
8. Bidang Aset, terdiri dari :
a. Subbidang Penatausahaan, Pembinan dan Pengendalian;
b. Subbidang Perencanaan Kebutuhan, Pemindahtanganan, Pemusnahan dan
Penghapusan; dan
c. Subbidang Pemanfaatan, Penilaian dan pengamanan.
9. UPTD; dan
10. Kelompok Jabatan Fungsional.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 14
Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan Kota dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL Subbagian
Program dan
Pelaporan
Subbag
Keuangan
Subbag Umum,
Kepegawaian dan
Aset
BIDANG
PENAGIHAN PAJAK
BIDANG
PENDATAAN & PENETAPAN PAJAK
BIDANG
ANGGARAN
BIDANG
PERBENDAHARAAN
BIDANG
AKUNTANSI & PELAPORAN
BIDANG ASET
Subbidang
Pendataan
dan
Penetapan
Subbidang
Penilaian dan
Verifikasi
Pelaporan
Pajak
Subbidang
Pendaftaran
dan
Pengolahan
Data
Subbidang Penatausahaan
dan Penagiha Pajak Daerah
Subbidang Pelayanan
Keberatan dan
Pengaduan
Subbidang
Monitoring,
Evaluasi dan
Pemeriksaan
Pajak Daerah
Subbidang
Perencanaan
Anggaran
Subbidang
Pengendalian
Anggaran
Subbidang
evaluasi dan
Analisis
Subbidang
Penatausahaan
Kas Daerah
Subbidang Belanja
Langsung
Subbidang
Akuntansi,
Pendapatan,
Belanja dan
Pembiayaan
Subbidang
Akuntansi
Aset
Subbidang Hibah,
Pelaporan dan
Pertanggungja
waban
Subbidang
Penatausahaan,
Pembinaan & Pengendalian.
Subbidang
Perencanaan kebutuhan,
pemindahtanga
nan, pemusnahan &
Penghapusan.
Subbidang
Pemanfaatan,
Penilaian & Pengamanan.
Subbidang
Belanja Tidak
Lagsung
KEPALA
SEKRETARIS
UPTB PBB DAN BPHTB
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 15
2.2 Sumber Daya BPKK
Untuk menjalankan tugas dan fungsi BPKK mempuyai sumber daya Apratur
eselon II sebanyak 1 (satu) orang dengan pangkat golongan IV/c, eselon III.a sebanyak 1
(satu) orang dengan pangkat golongan IV/b, eselon III.b sebanyak 6 (enam) orang dengan
pangkat IV/a 3 (tiga) orang dan pangkat golongan III/d sebanyak 3 (tiga) orang. Untuk
jabatan eselon IV pada BPKK berjumlah 23 (dua puluh tiga) orang dengan pangkat
golongan IV/a 1 (satu) orang, pangkat golongan III/d sebanyak 16 orang dan pangkat
golongan III/c sebanyak 5 orang. Aparatur Sipil Negara pada BPKK berdasarkan golongan
pangkat terbesar adalah III/d sebanyak 11 orang, diikuti golongan II/c sebanyak 16 orang.
Selain 87 orang ASN pada BPKK terdapat 4 orang tenaga kontrak IT, 15 orang tenaga
kontrak pembantu adminitrasi perkantoran/perpajakan. Untuk saat ini berdasarkan Anjab
dan ABK maka BPKK masih kekurangan pegawai khususnya di bidang perbendaharaan,
pendataan, penagihan dan UPTB PBB BPHTB. Sebanyak 30 jabatan struktural dari 31
jabatan sesuai dengan Perwal No. 63 Tahun 2016 pada BPKK dan diharapkan telah terisi
setiap bidang dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Dari 87 (delapan puluh tujuh) pegawai pada BPKK sebanyak 8 orang telah
menempuh pendidikan jenjang S-2, 22 orang jenjang S-1, D-III sebanyak 7 orang dan SLTA
sebanyak 28 orang. Untuk tingkat pendidikan penjenjangan, sebanyak 1 orang telah
mengikuti Diklat PIM II, 9 orang Diklat PIM III dan 19 orang Diklat PIM IV.
Sumber daya lain yang ikut menunjang kinerja adalah ketersediaan barang
inventaris BPKK Kota Banda Aceh untuk kesinambungan dan kelancaran kegiatan.
Pengadaan barang-barang inventaris tersebut berasal dari dana APBK Banda Aceh, BPKK
mengelola barang milik daerah sebanyak 2.105 unit dengan nilai Rp 107.102.902.935
(seratus tujuh miliyar seratus dua juta sembilan ratus dua ribu sembilan ratus tiga puluh
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 16
lima rupiah). Yang terdiri dari 23 persil tanah, 2.020 unit peralatan dan mesin, 24 gedung
dan bangunan serta 41 unit aset tetap lainnya.
2.3. Kinerja Pelayanan BPKK
Pengukuran kinerja meliputi Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahunan
(RKT). Penetapan Kinerja serta Pengukuran Kinerja masing-masing dituangkan dalam
sebuah dokumen. Sasaran Strategis Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh
selama periode renstra yang lalu yaitu periode Revisi Renstra DPKAD Tahun 2012-2017
adalah :
1. Meningkatnya kinerja aparatur secara profesional.
2. Meningkatnya kualitas laporan kinerja dan keuangan SKPD.
3. Meningkatnya kualitas laporan keuangan semesteran dan akhir tahun sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual.
4. Meningkatnya administrasi pendapatan, pengelolaan keuangan dan Aset Daerah.
5. Meningkatnya jumlah wajib pajak yang patuh terhadap peraturan perundang-
undangan.
Rata-rata pencapaian kinerja adalah 100%. Sehingga dapat disimpulkan BPKK pada
periode renstra yang lalu telah berhasil didalam mencapai target sasaran
kinerjanya.
Keberhasilan BPKK dalam melaksanakan pelayanan tersebut dapat dilihat pada tabel
2.1 dan tabel 2.2. Pencapaian kinerja pelayanan BPKK pada masa renstra yang lalu dapat
dikatakan berhasil dengan baik, demikian pula dengan realisasi pendanaan pelayanannya.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 17
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1 Perolehan opini dari BPK terhadap laporan keuangan daerah
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP (LKPD
2012)
WTP (LKPD
2013)
WTP (LKPD
2014)
WTP (LKPD
2015)
WTP (LKPD
2016)100% 100% 100% 100% 100%
2 Meningkatnya persentase target PAD Kota 20,00% 18,00% 45,00% 26,00% 19,00% 20,00% 18,19% 44,72% 25,98% 19,03% 20,08% 101,06% 99,37% 99,94% 100,18% 100,41%
3 Pengelolaan Barang Milik Daerah 92,00% 30,00% 54,00% 72,00% 83,00% 90,00% 30,00% 54,00% 72,00% 83,00% 90,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
4 Persentase kepatuhan wajib membayar pajak daerah 90,00% 93,00% 88,00% 88,00% 90,00% 90,00% 93,00% 88,00% 88,12% 90,97% 88,76% 100,00% 100,00% 100,13% 101,08% 98,62%
8 Persentase jumlah restoran berdasarkan jenis
Restoran (%) 4,60% 6,07% 5,69% 4,70% 4,60% 5,00% 6,07% 5,69% 4,70% 4,60% 5,15% 100,00% 100,00% 100% 100,00% 102,94%
Rumah Makan (%) 37,93% 36,63% 29,22% 27,80% 28,70% 28,00% 36,63% 29,22% 27,80% 28,70% 26,47% 100,00% 100,00% 100% 100,00% 94,54%
Café (%) 57,47% 50,56% 65,10% 67,50% 66,70% 67,00% 50,56% 65,10% 67,50% 66,70% 68,38% 100,00% 100,00% 100% 100,00% 102,06%
9 Persantase jumlah penginapan/ hotel berdasarkan kelas
Bintang 4 (%) 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,00% 2,38% 2,08% 2,04% 2,04% 1,59% 119,05% 104,17% 102,04% 102,04% 79,37%
Bintang 3 (%) 7,00% 7,00% 6,00% 6,00% 6,00% 6,00% 7,14% 6,25% 6,12% 6,12% 4,76% 102,04% 104,17% 102,04% 102,04% 79,37%
Bintang 2 (%) 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Bintang 1 (%) 16,00% 18,00% 18,00% 16,00% 16,00% 16,00% 16,67% 18,75% 18,37% 16,33% 17,46% 92,59% 104,17% 114,80% 102,04% 109,13%
Melati 3 (%) 16,00% 14,00% 14,00% 18,00% 19,00% 19,00% 16,67% 14,58% 14,29% 18,37% 20,63% 119,05% 104,17% 79,37% 96,67% 108,60%
Melati 2 (%) 12,00% 10,00% 10,00% 8,00% 8,00% 8,00% 11,90% 10,42% 10,20% 8,16% 7,94% 119,05% 104,17% 127,55% 102,04% 99,21%
Melati 1 (%) 9,00% 8,00% 8,00% 16,00% 16,00% 16,00% 9,52% 8,33% 8,16% 16,33% 12,70% 119,05% 104,17% 51,02% 102,04% 79,37%
Penginapan (%) 35,00% 41,00% 40,00% 33% 33,00% 33,00% 35,71% 41,67% 40,82% 32,65% 34,92% 87,11% 104,17% 125,00% 98,95% 105,82%
10 Jumlah dan jenis pajak dan retribusi daerah
Pajak 8 8 8 8 8 8 7 8 8 8 8 87,50% 100,00% 100% 100,00% 100,00%
Retribusi 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 100,00% 100,00% 100% 100,00% 100,00%
11 Rasio realisasi PAD terhadap Pendapatan Daerah (%) di BPKK
10,00% 6,00% 6,00% 6,00% 7,00% 7,00% 6,09% 6,09% 5,93% 6,15% 6,86% 101,46% 101,58% 99% 87,85% 97,95%
Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Pengelolaan Keuangan
Kota Banda Aceh
RASIO CAPAIAN NO INDIKATOR KINERJA TARGET IKK
TARGET RENSTA SKPD REALISASI CAPAIAN
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 18
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
PENDAPATAN DAERAH 41.595.500.000 43.578.684.125 47.050.000.000 52.550.000.000 60.865.000.000 74.675.000.000 47.943.816.854 56.575.428.340 67.240.004.238 74.874.373.085 92.838.752.422 92.947.898.544 129,82 142,91 142,48 176,67 152,71 13% 14%
Pendapatan Asli Daerah 41.595.500.000 43.578.684.125 47.050.000.000 52.550.000.000 60.865.000.000 74.675.000.000 47.943.816.854 56.575.428.340 67.240.004.238 74.874.373.085 92.838.752.422 92.947.898.544 129,82 142,91 142,48 176,67 152,71 13% 14%
- Has i l Pa jak Daerah 35.015.000.000 36.460.000.000 42.135.000.000 47.635.000.000 53.085.000.000 61.095.000.000 38.662.932.308 46.726.398.187 51.801.124.535 55.812.362.254 68.859.556.607 70.965.370.261 128,16 123 117,17 144,56 133,68 12% 13%
- Has i l Retribus i Daerah 1.070.000.000 1.177.000.000 853.000.000 835.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.426.342.320 1.055.650.000 922.500.000 920.450.000 1.855.318.750 2.451.807.656 89,69 108 110,23 222,19 245,18 8% 19%
- Has i l Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang dipisahkan720.500.000 738.714.350 560.000.000 560.000.000 800.000.000 1.100.000.000 557.943.438 738.714.323 807.146.467 1.054.070.428 1.047.405.108 1.008.081.651 100,00 144 188,23 187,04 126,01
12%
14%
- La in-la in PAD yang Sah 4.790.000.000 5.202.969.775 3.502.000.000 3.502.000.000 5.980.000.000 11.480.000.000 7.296.598.788 8.054.665.830 13.709.233.236 17.087.490.403 21.076.471.957 18.522.638.976 154,81 391 487,94 601,84 309,74 28% 23%
BELANJA DAERAH 31.346.650.964 29.863.779.204 32.621.863.075 44.438.941.504 30.841.746.953 36.996.038.649 24.595.992.963 25.211.060.230 26.122.305.466 16.321.023.366 28.711.565.330 32.521.404.148 84,42 80,08 36,73 64,61 105,45 6% 12%
Belanja Tidak Langsung 18.323.230.781 19.034.962.194 22.349.926.435 30.973.910.897 23.891.186.203 23.974.961.349 13.879.236.757 16.453.771.445 18.183.460.398 9.233.706.513 22.347.238.327 20.896.127.139 86,44 81,36 29,81 72,15 87,46 7% 23%
- Belanja Pegawai 18.323.230.781 19.034.962.194 22.349.926.435 30.973.910.897 23.891.186.203 23.974.961.349 13.879.236.757 16.453.771.445 18.183.460.398 9.233.706.513 22.347.238.327 20.896.127.139 86,44 81,36 29,81 72,15 87,46 7% 23%
Belanja Langsung 13.023.420.183 10.828.817.010 10.271.936.640 13.465.030.607 6.950.560.750 13.021.077.300 10.716.756.206 8.757.288.785 7.938.845.068 7.087.316.853 6.364.327.003 11.625.277.009 80,87 77,29 52,63 47,27 167,26 10% 7%
- Belanja Pegawai 1.379.698.000 1.643.990.000 2.543.688.000 2.228.559.600 2.225.043.000 2.933.100.000 1.043.568.908 1.216.179.600 1.841.159.750 776.714.040 1.983.903.453 2.381.553.500 73,98 72,38 34,85 89,02 107,03 19% 37%
- Belanja Barang dan Jasa 4.812.315.333 4.228.480.150 4.291.960.640 4.335.846.007 3.624.726.150 5.421.239.300 3.429.961.298 3.090.498.035 3.339.832.118 5.298.480.213 3.294.038.550 4.714.096.259 73,09 77,82 122,20 75,97 130,05 5% 12%
- Belanja Modal 6.831.406.850 4.956.346.860 3.436.288.000 6.900.625.000 1.100.791.600 4.666.738.000 6.243.226.000 4.450.611.150 2.757.853.200 1.012.122.600 1.086.385.000 4.529.627.250 89,80 80,26 14,67 15,74 411,49 57% 39%
72.942.150.964 73.442.463.329 79.671.863.075 96.988.941.504 91.706.746.953 111.671.038.649 72.539.809.817 81.786.488.570 93.362.309.704 91.195.396.451 121.550.317.752 125.469.302.692 111,36 117,18 94,03 125,32 136,82 9% 12%TOTAL
Tabel 2.2
Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Pengelolaan Keuangan Kota
Kota Banda Aceh
Uraian
Anggaran Pada Tahun ke... (Rp) Realisasi Anggaran Pada Tahun ke... (Rp)Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
ke... (%)Rata-rata pertumbuhan
Anggaran Realisasi
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 19
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPKK
BPKK selama periode renstra yang lalu telah menjalankan fungsinya dan berupaya
melaksanakan pelayanan yang sesuai dengan tujuan dari misi pembangunan ke-2 yaitu
tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah disertai dengan penegakan
hukum.
Dalam menjalankan Rencana Strategis 2018-2022 mendatang, BPKK telah
mengindentifikasikan beberapa faktor peluang dan tantangan yang akan dihadapi, yaitu:
A. Peluang
1) Tingginya motivasi pegawai
2) Adanya dukungan dari pimpinan
3) Tersedianya Qanun tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
4) Tersedianya Potensi PAD
5) Tersedianya Anggaran
B. Tantangan
1) Masih rendahnya kesadaran Wajib Pajak dan Retribusi.
2) Kurangnya Pemahaman pengurus barang pada SKPD terhadap pengelolaan
Barang Daerah.
3) Terbatasnya Petugas Pemungut Pajak Daerah.
4) Belum tersedianya gedung Kantor BPKK yang representatif.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 20
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPKK
Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh merupakan unsur pelaksana
otonomi daerah kota di bidang pengelolaan keuangan dan asset daerah yang mempunyai
tugas “melaksanakan urusan umum pemerintahan di bidang keuangan yang menjadi
kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota”. Dalam
menjalani fungsi pelayanan tersebut BPKK mempedomani beberapa peraturan antara
lain Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah/Negara, Peraturan Walikota Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Operasional
dan Prosedur (SOP) Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Banda Aceh terakhir di rubah
dengan Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan ke tujuh atas Peraturan Walikota
Banda Aceh Nomor 27 Tahun 208 Tentang Standar Operasional dan Prosedur (SOP)
Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Banda Aceh dan Peraturan Walikota Banda Aceh
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Banda Aceh.
Dalam upaya menjalankan amanah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat serta peran dalam melaksanakan urusan umum pemerintahan di bidang
keuangan, terdapat beberapa permasalahan yang yaitu :
1. Terbatasnya sumber daya manusia pengelola pajak dan retribusi daerah
2. Belum tersedianya gedung kantor yang representif sehingga pelayanan
terhadap masyarakat tidak dapat dilakukan secara optimal.
3. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak daerah
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 21
4. Belum terlaksananya penegakan hukum disebabkan belum adanya PPNS
Perpajakan.
5. Masih banyaknya wajib pajak yang belum memotong/cash langsung pajak
daerah pada penerimaan pembayaran atas layanan pajak restoran.
6. Masih ada pengusaha restoran yang belum menggunakan mesin cash register
sehingga menyulitkan petugas dalam pemerikasaan pelaporan pajak daerah.
7. Masih kurangnya pemahaman pengurus barang pada SKPD terhadap
pengelolaan Barang Daerah.
8. Perlunya penyelarasan peraturan perundang-undangan yang menjadi
tanggungjawab BPKK.
9. Belum optimalnya sosialisasi PPRD kepada masyarakat.
10. Penerimaan PDRD belum sesuai dengan potensi.
11. Masih lemahnya sanksi hukum yang diatur dalam Qanun pajak daerah.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
Visi Pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2018-2022 adalah Terwujudnya Kota
Banda Aceh gemilang dalam bingkai Syariah. Visi Pemerintah Kota Banda Aceh ini
mencerminkan arah pembangunan Kota Banda Aceh dalam masa lima tahun ke depan.
Visi ini juga seiring dengan sasaran pokok dan arah kebijakan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banda Aceh yang ditujukan untuk lebih
memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang.
Gemilang adalah menjadikan Kota Banda Aceh yang termasyhur dan terpandang
dalam 3 pilar utama yaitu agama, ekonomi, dan pendidikan, menuju kejayaan dengan
memperhatikan keadilan gender. Sedangkan Bingkai Syariah adalah mendasarkan seluruh
proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan kehidupan sosial
kemasyarakatan sesuai Syariat Islam.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 22
Sesuai dengan tugas dan pokok dari Badan Pengelolaan Keuangan Kota yaitu
melaksanakan urusan umum pemerintahan di bidang keuangan yang menjadi
kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota, maka hal ini sesuai
dengan misi ke-5 dari Pemerintah Kota Banda Aceh, yaitu Meningkatkan kualitas tata
kelola pemerintahan yang baik.
Misi ini dimaksudkan untuk memberikan landasasan yang kuat bagi
penyelenggaraan pemerintahan dengan birokrasi yang tidak hanya kuat dari sisi legalitas,
melainkan juga profesional, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, netral,
mampu melayani publik, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar
dan kode etik aparatur negara.
Terdapat beberapa faktor penghambat pada BPKK untuk mewujudnya Visi dan
Misi tersebut, yaitu :
1. Terbatasnya sumber daya manusia.
2. Belum tersedianya sarana gedung perkantoran yanng representatif, sehingga
pelayanan kepada masyarakat belum dapat dilaksanakan dengan maksimal.
3. Rendahnya pertumbuhan penerimaan daerah dari sektor Retribusi.
4. Belum tersedianya tenaga PPNS Perpajakan.
5. Terbatasnya sumber pendapatan daerah.
6. Masih rendahnya penyerapan belanja daerah.
7. Kurang sinerginya perencanaan dan penganggaran.
8. Pengguna dan pengurus barang milik daerah belum sepenuhnya disiplin dalam
melakukan penatausahaan dan pengelolaan aset tetap secara baik.
9. Pendapatan daerah dari Dana Trasfer Daerah berjalan secara dinamis.
Terdapat beberapa potensi pendukung tercapainya visi misi dan program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yaitu :
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 23
1. Banda Aceh merupakan ibukota propinsi yang merupakan kawasan yang dinamis
dengan potensi ekonomi yang sangat besar;
2. Tersedianya Qanun tentang Pajak dan Retribusi Daerah;
3. Adanya pendataan wajib pajak daerah setiap tahunnya;
4. Dapat dilakukan Assessment PAD untuk mengetahui potensi PAD Kota Banda
Aceh.
5. Mulai diimplementasikannya proses perencanaan, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah;
6. Telah dilakukannya monitoring dan evaluasi Pendapatan dan Belanja setiap
minggunya.
7. Adanya perubahan paradigma pengelolaan kekayaan daerah dari penatausahaan
aset menjadi manajer aset, sehingga menuntut peran dan tanggungjawab yang
lebih besar dari BPKK;
8. Pengoptimalisasi pemanfaatan aset potensi dalam rangka peningkatan utilisasi
aset, sehingga meningkatkan penerimaan daerah dari hasil pengelolaan aset;
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi
Dari hasil telaahan Renstra Kementerian Keuangan, terdapat 7 tujuan
Kementerian keuangan untuk tahun 2015-2019 adalah :
No Tujuan Sasaran
1 Terjaganya kesinambungan Fiskal 1.1 Meningkatkan tax ratio
1.2 Terjaganya ratio utang pemerintah
1.3 Terjaganya defisit anggaran
2 Optimalisasi penerimaan negara 2.1 Penerimaan pajak negara yang
optimal
2.2 Penerimaan negara di sektor
kepabean dan cukai yang optimal
2.3 Percepatan waktu penyelesaian
proses kepabean (customs
celarance) untuk mendukung
upaya penurunan rata-rata
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 24
No Tujuan Sasaran
dwelling time.
3 Pembangunan sistem Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
handal untuk optimalisasi penerimaan
Negara
3.1 Sistem penerimaan PNBP yang
optimal
4 Peningkatan kualitas perencanaan
penganggaran, pelaksanaan anggaran
dan transfer ke daerah
4.1 Perencanaan dan pelaksanaan
anggaran yang berkualitas.
4.2 Hubungan keuangan pusat dan
daerah yang adil dan transparan.
5 Peningkatan kualitas pengelolaan
kekayaan negara dan pembiayaan
anggaran.
5.1 Pengelolaan kekayaan negara yang
optimal
5.2 Pembiayaan yang aman untuk
mendukung kesinambungan fiskal
6 Peningkatan pengawasan di bidang
kepabean dan cukai serta perbatasan.
6.1 Optimalisasi pengawasan dalam
rangka mendukung fungsi
community protection serta
melaksanakan fungsi sebagai
border managament.
7 Kesinambungan reformasi birokrasi,
perbaikan governance dan penguatan
kelembagaan.
7.1 Organisasi yang fit for purpose
7.2 SDM yang kompetitif
7.3 Sistem informasi manajemen yang
terintegrasi
7.4 Peningkatan kepercayaan publik
terhadap pengelolaan
kementerian.
Ditinjau dari sasaran jangka menengah kementerian yang berkesesuaian dengan
BPKK yaitu Terjaganya defisit anggaran, Penerimaan pajak negara yang optimal,
Perencanaan dan pelaksanaan anggaran yang berkualitas, hubungan keuangan pusat
dan daerah yang adil dan transparan, Pengelolaan kekayaan negara yang optimal serta
Sistem informasi manajemen yang terintegrasi. Dalam mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran tersebut Badan Pengelolaan Keuangan telah memulai mengintegrasikan sistem
perencanaan dan mengembangkan tekhnologi informasi keuangan serta tata kelola
keuangan yang tertib dan handal. Dalam setiap pembuatan perencanaan anggaran juga
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 25
dilakukan asistensi pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan berkoordinasi dengan
BAPPEDA. Untuk peningkatan pendapatan asli daerah BPKK juga selalu berkoordinasi
dengan OPD terkait.
Pada Renstra Badan Pengelolaan Keuangan Aceh memuat 7 (tujuh) tujuan dan
sasaran jangka menengah yang ingin dicapai yaitu :
No Tujuan Sasaran
1 Lahirnya aparatur Sipil Negara yang
handal dalam pengelolaan keuangan
Aceh
1.1 Perencanaan dan penganggaran
keuangan Aceh lebih bermutu dan
digunakan tepat sesuai kebutuhan
dan harapan masyarakat.
2 ABPA lebih tepat guna pemanfaatannya
terutama dalam pembangunan Aceh
dan meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
2.1 Terwujudnya pembangunan dan
kesejahteraan yang merata.
3 Semua rakyat Aceh mendapatkan
informasi tentang penggunaan APBA.
3.1 Mendapatkan kepecayaan dari
masyarakat terhadap pengelolaan
keuangan Aceh.
4 Wajib pajak merasa nyaman dan
mudah dalam melakanakan
kewajibannya.
4.1 Meningkatnya pendapatan Aceh
dari sektor pajak kendaraan
bermotor.
5 Meningkatnya pendapatan Asli Daerah.
5.1 Terciptanya kemandirian daerah
6
Terwujudnya sistem pengelolaan
keuangan dalam satu pintu
6.1 Memudahkan mendapatkan data
dan terwujudnya kemudahan
dalam melakukan kontrol terhadap
keuangan Aceh.
7 Kualitas ASN di pemerintah
kabupaten/kota yang melaksanakan
pengelolaan keuangan dapat
diandalkan dan mempunyai visi yang
sma dengan Pemeintah provinsi dalam
melaksanakan pembangunan daerah
7.1 Terwujudnya pembangunan
kabupaten/kota di Wilayah Aceh
yang mandiri dan sejatera serta
terwujudnya pembangunan yang
terintegrasi.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 26
Dari hasil telaahan Renstra tersebut untuk pencapaian tujuan dan sasaran Badan
Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh telah memulai dalam keterbukaan informasi
anggaran yang dapat diakses oleh masyarakat melalui web site BPKK
(bpkk.bandaacehkota.go.id). Untuk meningkatkan ASN yang handal dalam pengelolaan
keuangan, BPKK juga mengadakan sosialisasi paket regulasi bagi pengelola keuangan OPD
dan mengirimkan ASN BPKK mengikuti Bimtek yang berkenaan dengan pengelolaan
keuangan. Dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sebagai tolok ukur kemandirian
keuangan daerah, BPKK terus melakukan upaya-upaya penegakkan qanun pajak dan
retribusi daerah yang bekerjasama dengan instansi terkait serta melakukan revisi
Peraturan Walikota mengenai regulasi pajak dan retribusi daerah.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Strategis.
Sasaran Pembangunan Daerah Jangka Panjang Kota Banda Aceh yang ingin
dicapai terkait dengan penataan ruang wilayah kota adalah:
a. Terwujudnya Pembangunan Kota Banda Aceh yang bersih, indah, teduh, nyaman,
aman, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;
b. Terwujudnya Kota Banda Aceh sebagai pusat perdagangan, industri dan perikanan;
c. Terwujudnya kehidupan sosial budaya yang bernuansa Islami dan masyarakat yang
beretika.
RTRW Kota Banda Aceh memiliki tujuan penataan ruang kota untuk mewujudkan
ruang kota sebagai kota jasa yang Islami, tamaddun, modern, dan berbasis mitigasi
bencana. Untuk mencapai tujuan tersebut ditempuh kebijakan dan strategi penataan
ruang kota meliputi :
a. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang kota
b. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang kota, dan
c. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis kota.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 27
Berdasarkan kondisi saat ini, kecenderungan perkembangan kota Banda Aceh
lebih mengarah pada bagian timur (wilayah Ulee Kareeng dan sekitarnya) dan bagian
selatan kota meliputi sebagian wilayah kecamatan Baiturrahman (Neusu) dan kecamatan
Banda Raya (Lamlagang, Lhong Raya, Lampeuot), dan wilayah Batoh dan Lamdom.
Di bagian timur saat ini telah didominasi oleh aktivitas pemukiman,
perdagangan dan jasa. Kawasan Ulee Kareeng semakin berkembang pesat akibat adanya
pergeseran atau perembetan perkembangan fisik kota dikarenakan kawasan ini tidak ikut
terkena dampak bencana tsunami. Ditambah dengan lokasinya yang tidak jauh dari
kawasan pusat pendidikan yakni Kopelma Darussalam (IAIN, dan Unsyiah) dan Lampoh
Keudee (Universitas Abulyama),
Sedangkan untuk bagian selatan, perkembangan fisik kota sebagian telah
merembet hingga ke wilayah kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Hal ini
dikarenakan secara administratif, wilayah yang mengalami perkembangan berbatasan
langsung dengan kabupaten Aceh Besar. Sama halnya dengan wilayah timur,
perkembangan wilayah selatan ini cenderung dikarenakan tidak terkena dampak langsung
bencana Tsunami 2004 silam. Aktivitas yang berkembang di bagian selatan ini meliputi
aktivitas permukiman, perdagangan dan jasa dan olahraga (keberadaan stadion harapan
bangsa Lhong raya sebagai sport center).
Bedasarkan digitasi dari Citra Satelit Tahun 2015 yaitu dengan luas wilayah kota
seluas 5.900 Hektar, penggunaan lahan kawasan yang sudah terbangun sebesar 53,17 %
dari luas wilayah kota atau dengan luas area seluas 3.137 Hektar. Pemanfaatan eksisting
lahan terbangun didominasi oleh pemanfaatan kawasan perumahan, pemanfaatan
peruntukan lainnya serta pemanfaatan area infrastruktur jalan. Permasalahan pokok
dalam penataan ruang wilayah Kota Banda Aceh kedepan adalah:
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 28
a. Batasan kondisi fisik dasar kota (letak geografis, hidrologi, klimatologi, geologi dan
oceanografi) yang mempengaruhi daya dukung lahan untuk pengembangan
kegiatan-kegiatan perkotaan;
b. Kerawanan terhadap bencana, terkait dengan jalur patahan gempa dan potensi
gelombang dari laut, yang mempengaruhi pengembangan fisik di kawasan
sepanjang jalur patahan gempa dan di kawasan pesisir pantai;
c. Perkembangan kebutuhan Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh dan
pusat orientasi pembangunan wilayah provinsi;
Sedangkan potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung penataan ruang
wilayah Kota Banda Aceh 20 tahun mendatang adalah:
a. Fungsi Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi Aceh;
b. Peranan Kota Banda Aceh sebagai pusat koleksi distribusi barang bagi kawasan
sekitarnya;
c. Kota Banda Aceh sebagai orientasi perkembangan bagi kawasan sekitarnya;
d. Ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan, baik untuk skala
kota maupun skala regional;
e. Nilai strategis dan historis Kota Banda Aceh;
f. Ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia yang lebih memadai di bandingkan
dengan daerah sekitar.
Dalam Sistem Perkotaan Nasional, Kota Banda Aceh ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) sebagaimana yang dikemukakan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008, yang disusun berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007. Namun seiring dengan isu
penataan ruang yang mendasari perumusan tujuan, kebijakan dan strategi penataan
ruang Kota Banda Aceh 20 tahun ke depan, maka hirarki Kota Banda Aceh diusulkan
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 29
untuk dipromosikan dan ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Beberapa
faktor yang mendasari penetapan sebagai PKN tersebut adalah :
1. Kota Banda Aceh sebagai Ibukota Provinsi Aceh;
2. Kota Banda Aceh sebagai pintu gerbang provinsi dari segi transportasi darat, laut dan
udara;
3. Fungsi Kota Banda Aceh sebagai pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan dan
jasa, pelayanan pendidikan dan kesehatan, pusat keagamaan;
4. Dukungan nilai historis yang terdapat di Kota Banda Aceh untuk pengembangan
kegiatan pariwisata.
Selain itu Kota Banda Aceh juga direncanakan menjadi sistem pusat pelayanan
hal ini untuk memperjelas hirarki kota sesuai dengan struktur kota yang ditetapkan
sehingga diperoleh suatu sistem pemanfaatan ruang yang optimal untuk setiap
bagian kota. Dalam realitanya, pengembangan sistem pusat pelayanan akan
mempermudah masyarakat kota untuk mendapatkan pelayanan sarana dan
prasarana perkotaan. Pembagian sistem pusat pelayanan dilakukan atas dasar
pertimbangan berikut:
1. Fungsi Kota Banda Aceh sebagai pusat pemerintahan provinsi, pusat perdagangan
dan jasa, pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan, pusat keagamaan
2. Penetapan Kota Banda Aceh sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang
dipromosikan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam Rencana Sistem
Perkotaan Nasional
3. Jangkauan pelayanan secara fungsional
4. Aksesibilitas antar kawasan dan antar wilayah
5. Kelengkapan dan pemusatan sarana dan prasarana
6. Efisiensi pemanfaatan lahan
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 30
Dalam pengembangan ke depannya, Kota Banda Aceh direncanakan
dikembangkan dalam 4 Wilayah Pengembangan (WP), yaitu :
1. WP Pusat Kota Lama
WP ini terdiri dari wilayah Kecamatan Baiturrahman, Kuta Alam dan Kuta Raja,
berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan regional dan pemerintahan. Fungsi ini
didukung oleh kegiatan jasa komersial, perbankan, perkantoran, pelayanan umum
dan sosial, kawasan permukiman perkotaan, industri kecil/kerajinan, pusat
kebudayaan dan Islamic Center. WP ini juga berfungsi sebagai pusat pelayanan tujuan
wisata budaya dan agama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Banda Aceh. Pusat
WP ditetapkan di Kawasan Pasar Aceh dan Peunayong
2. WP Pusat Kota Baru
WP ini terdiri dari wilayah Kecamatan Banda Raya dan Lueng Bata, merupakan
pengembangan wilayah kota ke arah bagian Selatan, yang berfungsi sebagai pusat
kegiatan olah raga (sport centre), terminal AKAP dan AKDP, perdagangan dan jasa
serta pergudangan. Pusat WP ditetapkan di Batoh dan Lamdom.
3. WP Keutapang
WP ini terdiri dari wilayah Kecamatan Meuraxa dan Jaya Baru, merupakan
pengembangan wilayah kota ke arah bagian Barat. WP ini difungsikan sebagai pusat
kegiatan pelabuhan dan wisata, yang didukung kegiatan perdagangan dan jasa,
kawasan permukiman, dan sebagainya. Pusat WP ditetapkan di Keutapang.
4. WP Ulee Kareng
WP ini terdiri dari wilayah Kecamatan Syiah Kuala dan Ulee Kareng, merupakan
pengembangan wilayah kota ke bagian Timur, yang berfungsi sebagai pusat pelayanan
sosial kota seperti halnya pendidikan, kesehatan dan kegiatan lain yang
komplementer dengan kedua kegiatan tersebut. Pusat WP ditetapkan di Ulee Kareng.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 31
Ke-4 Wilayah Pengembangan tersebut menjadi dasar dalam menentukan Sistem
Pusat Pelayanan Kota Banda Aceh 20 tahun depan, dimana direncanakan 2 Pusat Kota
dan 2 Sub Pusat Kota, yaitu :
1. Pusat Kota Lama Pasar Aceh – Peunayong
2. Pusat Kota Baru Batoh/Lamdom
3. Sub Pusat Kota Keutapang
4. Sub Pusat Kota Ulee Kareng
Dari hasil telaahan RTRW saat ini pengembangan wilayah perkotaan berada di
wilayah timur dan selatan Kota Banda Aceh dan adanya pembagian wilayah pusat kota
dan sub pusat kota diharapkan dapat memacu penerimaan PAD dari sektor
perdagangan dan jasa serta sektor pariwisata. Namun dilihat dari perkembangan
tersebut dan masih kurangnya kesadaran pelaku usaha untuk menyetorkan pajak, hal ini
akan sedikit terkendala dikarenakan jumlah ASN petugas pemungut pajak dari wajib
pajak pada BPKK masih sangat kurang.
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis
Dalam melaksanakan urusan urusan umum pemerintahan di bidang keuangan
yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota,
maka diperlukan penentuan isu-isu strategis yang diharapkan menjadi landasan bagi
BPKK dalam menyusun arah kebijakan dalam menyelesaikan permasalahan Pemerintah
Kota Banda Aceh.
Permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh Kota Banda Aceh sesuai dengan
tugas dan fungsi dari BPKK adalah yang berkenaan dengan ekonomi dan kesejahteraan,
dimana Pendapatan Asli daerah (PAD) tidak sebanding dengan potensi yang ada
sehingga Pemerintah Kota Banda Aceh masih tergantung pada Pendapatan dari
Pemerintah pusat untuk melaksanakan kegiatan pembangunan.
BPKK |Rencana Strategis 2017-2022 32
Isu-isu strategis pembangunan Kota Banda Aceh menjadi isu yang harus
ditindaklanjuti oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Kestabilitas
ekonomi merupakan faktor fundamental untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Banda Aceh masih pada sektor
unggulan seperti perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa lainnya. Hal ini akan
berdampak pada penerimaan PAD Pemerintah Kota Banda Aceh terutama dari hasil
Pajak. Penerimaan PAD dari hasil retribusi harus lebih ditingkatkan dan diperlukan
adanya Assisment untuk potensi Pendapatan Asli Daerah.
BPKK| Rencana Strategis 2017-2022 33
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Tujuan dan sasaran merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan
pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung
pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun
mendatang. Tujuan dan sasaran disusun dalam kerangka yang jelas di setiap misi, sehingga
menggambarkan dampak keberhasilan pembangunan daerah. Perumusan tujuan dan
sasaran dari visi dan misi walikota dan wakil walikota menjadi landasan perumusan tujuan
dan sasaran Renstra OPD untuk periode 5 (lima) tahun. Tujuan ini dirumuskan untuk
memberikan arah dalam setiap penyusunan progam/kegiatan yang akan dilaksanakan
BPKK. Sedangkan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata,spesifik, terukur
dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dalam kurun waktu tertentu atau
tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan.
Sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah, Badan Pengelolaan Keuangan
merupakan OPD pendukung terlaksananya pelaksanaan misi Pemerinntah Kota Banda
Aceh. Dalam melaksanakan tupoksi BPKK yaitu melaksanakan urusan Pemerintahan di
bidang keuangan yang menjadi kewenangan Kota dan tugas pembantuan yang diberikan
kepada Kota, maka BPKK berkepentingan untuk mewujudkan misi ke-5 dari Pemerintah
Kota Banda Aceh yaitu meningkatkan kualitas tatakelola pemerintahan yang baik dengan
tujuan yang ingin dicapai adalah mewujudkan tatakelola keuangan daerah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan sasaran terwujudnya
pengelolaan PAD yang profesional dan akuntabilitas keuangan yang baik. Sebagai
penunjang kelancaran terlaksananya tugas kedinasan maka sekretariat Badan Pengelolaan
Keuangan mempunyai tujuan mewujudkan tatakelola sekretariat yang baik dan bersih
serta layanan publik yang berkualitas dengan sasaran meningkatnya tatakelola
administrasi perencanaan, pelaporan, keuangan, kepegawaian dan penatausahaan aset.
BPKK| Rencana Strategis 2017-2022 34
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh
Untuk mengetahui program kegiatan yang mendukung terwujudnya Visi dan Misi Pemerintah Kota
Banda Aceh pada tahun 2017-2022 dapat dilihat pada tabel pohon kinerja berikut ini
No Tujuan Sasaran Indikator Tujuan/Sasaran Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Ke-
2018 2019 2020 2021 2022
1.
Mewujudkan Tatakelola Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
Terwujudnya Pengelolaan PAD yang Profesional dan Akuntabilitas Keuangan yang Baik
Rasio Kemandirian Keuangan Daerah
29% 30% 31% 32% 33%
Persentase Peningkatan Penerimaan PAD
15% 16% 17% 18% 19%
Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
WTP WTP WTP WTP WTP
BPKK| Rencana Strategis 2017-2022 34
VISI
MISI
TUJUAN RPJM
SASARAN RPJM
TUJUAN SKPD
SASARAN SKPD
INDIKATOR SASARAN
PROGRAM
KEGIATAN
Peny.
Laporan
capaian
kinerja
dan
ikhtisar
realisasi
kinerja
SKPD
Peny. Lap.
Keuangan
semesteran
Peny.
Laporan
Akhir
Tahun
Peny.
Laporan
Keuanga
n Akhir
Tahun
Peny.
Laporan
Piutang
Daerah
Peny.
Rekonsiliasi
pinjaman
daerah
Peny.
Lap.
Piutang
Pajak
daerah
dan
realisasi
pajak
daerah
Peny.
Standar
Satuan
Harga
Peny.
Kebijakan
akuntansi
pemerinta
h daerah
Peny.
Raqan
ttg Pajak
dan
Retribusi
daerah
Peny.
Raqan
ttg
APBD
Peny. Raqan
Perubahan
APBD
Peny.
Raqan
ttg
Pertangg
ung
jawaban
pelaksa
naan
APBD
Peny.
SIPKD
Sosialisasi
paket
regulasi ttg
pengelolaan
keuangan
daerah
Penelitian
dan
Asistensi
RKA dan
DPA
SKPD
Intensifik
asi dan
ekstensif
ikasi
Sumber-
sumber
Pendapa
tan Asli
Daerah
Pembinaan,
Pengendalian
dan
pengawaan
BMD
Pengendal
ian Adm
Anggaran
SKPD
Pengelolaan
Administrasi
Kas Daerah
Pengelolaan,
Pengawasan,
Pendataan,
Evaluasi dan
plaporan
pelaksanaan
BPHTB
Pengelolaan,
Pengawasan,
Pendataan,
Evaluasi dan
plaporan
pelaksanaan
PBB-P2
Revaluasi
dan
rekomenda
si
proposal/
bantuan
dana hibah
Pembinaan
gaji PNS
bagi SKPD
Peny.
Rancangan
peraturan
KDH ttg
Sistem dan
Prosedur
Pengelolaan
keuangan
daerah
Pengamanan
dan
Pemeliharan
BMD
Inventarisasi
BMD
Penilaian
BMD
Pemanfaatan
Barang Milik
Daerah
Pemusnahan
BMD
Pemanfaatan
BMD
Pemindah
tanganan
BMD
Penataus
ahaan
BMD
Peny.
Perencanaan
kebutuhan
BMD
Verifikasi
keberatan
dan
pengaduan
Wajib Pajak
Pengelolaan,
Pengawasan,
dan
Penagihan
Pajak Daerah
Penyebarlu
asan
Informasi
Pajak dan
Retribusi
Daerah
Peny.
KUA
dan
PPAS
Terwujudnya pengelolaan PAD yang profesional dan akuntabilitas keuangan yang baik
Rasio kemandirian Keuangan Daerah, Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dan Opini BPK atas Laporan Keuangan Daerah
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
POHON KINERJA BPKK
Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Terwujudnya Kota Banda Aceh Gemilang Dalam Bingkai Syari’ah
Meningkatnya kualitas tatakelola pemerintah yang baik
mewujudkan tatakelola pemerintah yang baik
Terwujudnya Kota Banda Aceh sebagai Kota Ramah Birokrasi
Mewujudkan tatakelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
BPKK| Rencana Strategis 2017-2022 36
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan cara dan arah tindakan yang diambil
untuk mencapai tujuan dan sasaran. Dalam merumuskan strategi dan kebijakan perlu
mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
5.1. Strategi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi adalah rencana yanng
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Startegi juga di artikan
sebagai pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu.
Sehingga didalam perencanaan kinerja Strategi adalah cara mewujudkan tujuan
yang dirancang secara konseptual, analitik, realistik dan komperhenshif. Dan selanjutnya
strategi diwujudkan dalam kebijakan dan program. Strategi diperlukan untuk
memperjelas arah dan tujuan pengembangan dan peningkatan kinerja oragnisasi
perangkat daerah. Strategi dan kebijakan Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh
juga harus sesuai dengan tujuan dan kebijakan Pemerintah Kota Banda Aceh yang
tertuang di dalam RPJMD Pemerintah Kota Banda Aceh tahun 2017-2022.
Strategi yang diterapkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh
yang sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah memaksimalkan sumber-sumber
pendapatan dan retribusi serta peningkatan kapasitas dan kualitas perencanaan,
pelaporan dan evaluasi sesuai prosedur (SOP) yang ada.
BPKK| Rencana Strategis 2017-2022 37
5.2 Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk
melaksanakan strategi yang telah ditetapkan agar lebih terarah dalam pencapaian tujuan
dan sasaran. Kebijakan yang telah di rumuskan sesuai dengan strategi adalah melakukan
upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah serta sinkronisasi
dokumen perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.
Strategi dan arah kebijakan yang sesuai dengan fungsi BPKK yaitu melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang keuangan yang menjadi kewenangan Kota dan Tugas
pembantuan yang diberikan kepada Kota yang tercantum pada misi ke-5, sebagaimana
pada tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
MISI 5 : Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik.
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
5.1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah yang Baik
5.2. Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
5.1.1. Terwujudnya Kota
Banda Aceh sebagai
Kota ramah birokrasi
5.2.1. Terwujudnya
Pengelolaan PAD yang
Profesional dan
Akuntabilitas
Keuangan yang Baik
5.1.1.1. Peningkatan kapasitas
dan kualitas
perencanaan,
pelaporan dan evaluasi
sesuai prosedur (SOP)
yang ada.
5.1.1.1.1. Melakukan upaya
intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak dan
retribusi daerah.
5.2.1.1. Memaksimalkan
sumber-sumber
penerimaan retribusi
dan pajak daerah.
5.2.1.1.1 Sinkronisasi dokumen
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pelaporan
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 38
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Kota Banda Aceh yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Kota dilakukan melalui 6 Program dan 57
kegiatan. Program-program yang telah ditetapkan akan dijabarkan dalam rencana kerja
setiap tahunnya dalam bentuk berbagai kegiatan yang terukur.
Program/kegiatan Badan Pengelolaan Keuangan Kota terdiri dari program/kegiatan
penunjang dan program/kegiatan utama sesuai dengan fungsi dari Badan Pengelolaan
Keuangan.
Program/kegiatan penunjang pelaksanaan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan
adalah sebagai berikut.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Indikator program (outcome) yang
diharapkan adalah persentase pemenuhan kebutuhan penunjang perangkat daerah
(100%). Kegiatan yang merupakan penjabaran dari program ini adalah:
1.1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan indikator keluaran jumlah benda pos
yang disediakan. Indikator hasil yang diharapkan adalah tingkat pelayanan
administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
1.2. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik dengan indikator
keluaran jumlah waktu jasa komunikasi, Sumber daya air dan Listrik yang
disediakan. Indikator hasil tingkat pelayanan administrasi perkantoran yang
maksimal (100%).
1.3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan indikator keluaran jumlah waktu
jasa kebersihan kantor yang disediakan. Indikator hasil tingkat pelayanan
administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 39
1.4. Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan Indikator keluaran berupa jumlah jenis
ATK yang disediakan. Indikator hasil tingkat pelayanan administrasi
perkantoran yang maksimal (100%).
1.5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan Indikator keluaran
tersedianya jumlah jenis cetak dan penggandaan yang disediakan. Indikator
hasil tingkat pelayanan administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
1.6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor dengan
Indikator keluarannya adalah jumlah jenis komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor yang disediakan. Indikator hasil tingkat
pelayanan administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
1.7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan Indikator
keluarannya adalah jumlah jenis peralatan dan perlengkapan kantor yang
disediakan. Indikator hasil tingkat pelayanan administrasi perkantoran yang
maksimal (100%).
1.8. Penyediaan Bahan Logistik Kantor dengan Indikator keluarannya adalah
jumlah waktu logistik yang disediakan. Indikator hasil tingkat pelayanan
administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
1.9. Penyediaan Makanan dan Minuman dengan Indikator keluaran adalah jumlah
porsi makanan dan minuman yang disediakan. Indikator hasil tingkat
pelayanan administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
1.10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dengan Indikator
keluarannya adalah jumlah laporan rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah yang dilaksanakan. Indikator hasil tingkat pelayanan administrasi
perkantoran yang maksimal (100%).
1.11. Penyediaan Jasa Pelelangan/Pengadaan Barang dengan Indikator
keluarannya adalah jumlah waktu jasa pelelangan/ pengadaan barang yang
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 40
disediakan. Indikator hasil tingkat pelayanan administrasi perkantoran yang
maksimal (100%).
1.12. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran.
Indikator keluarannya adalah jumlah waktu jasa tenaga pendukung
administrasi/tekhnis perkantoran yang disediakan. Indikator hasil tingkat
pelayanan administrasi perkantoran yang maksimal (100%).
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Indikator Program (outcome)
yang diharapkan Persentase Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Kegiatan yang mendukung program tersebut adalah :
2.1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional dengan indikator keluarannya
adalah jumlah kendaraan dinas operasional yang disediakan. Indikator hasil
yang diharapkan adanya persentase kendaraan dinas operasional yang dapat
disediakan.
2.2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan indikator keluarannya
adalah jumlah jenis pengadaan perlengkapan gedung kantor yang disediakan.
Indikator hasil yang diharapkan adalah persentase ketersediaan sarana dan
prasarana.
2.3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional dengan Indikator
keluarannya jumlah pemeliharaan kendaraan dinas yang dilaksanakan.
Indikator hasil yang diharapkan adalah persentase ketersediaan sarana dan
prasarana.
2.4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Indikator keluarannya
adalah jumlah pemeliharaan perlengkapan gedung kantor yang dilaksanakan.
Indikator hasil yang diharapkan adalah persentase ketersediaan sarana dan
prasarana.
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 41
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Indikator program (outcome) yang
diharapkan Persentase Tingkat Kedisiplinan Aparatur Perangkat Daerah. Kegiatan
yang dilaksanakan adalah :
3.1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Indikator keluaran
jumlah pakaian dinas berserta perlengkapan yang disediakan. Dengan
indikator hasil yang ingin dicapai adalah tingkat keseragaman pakaian dinas
aparatur.
4. Program Peningkatan Kapasitas sumber Daya Aparatur, Indikator program
(outcome) yang ingin dicapai adalah Persentase meningkatnya Kapasitas SDM
Aparatur. Kegiatan yang mendukung program ini adalah :
4.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal Indikator keluaran yang diharapkan adalah
jumlah aparatur mengikuti Bimbingan Tekhnis. Sedangkan indikator hasil yang
ingin dicapai adalah tingkat pemahaman peserta terhadap materi
pelatihan/Bimtek.
Untuk melaksanakan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan Kota dan mendukung
misi ke-5 Pemerintah Kota Banda Aceh dan mencapai tujuan BPKK yaitu mewujudkan
tatakelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan sasaran terwujudnya pengelolaan PAD yang professional dan
akuntabilitas keuangan yang baik maka BPKK telah merencanakan beberapa
program/kegiatan yang menjadi prioritas yaitu :
1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, Indikator program (outcome) yang diharapkan adalah Penyampaian
laporan kinerja dan keuangan yang tepat waktu dan sesuai SAP serta berbasis acrual
dengan kegiatan :
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 42
1.1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
Indikator keluaran yang diharapkan hasil penilaian laporan kinerja SKPD dari
Inspektorat Kota Banda Aceh. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan
keuangan Pemerintah daerah.
1.2 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Indikator keluaran jumlah
laporan realisasi anggaran semesteran yang disusun. Sedangkan indikator hasil
Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
1.3 Penyusunan Laporan Piutang Daerah. Indikator keluaran yang diharapkan
adalah jumlah laporan piutang daerah yang disusun. Sedangkan indikator hasil
Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
1.4 Penyusunan Rekonsiliasi Pinjaman Daerah. Indikator keluaran yang
diharapkan adalah jumlah laporan rekonsiliasi pinjaman yang disusun.
Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah
daerah.
1.5 Penyusunan laporan piutang pajak daerah dan realisasi pajak daerah.
Indikator keluaran yang diharapkan adalah jumlah laporan piutang pajak
daerah dan realisasi pajak daerah yang akurat. Sedangkan indikator hasil Opini
BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Indikator
Program (outcome) yang diharapkan adalah persentase pelaksanaan pengelolaan
keuangan yang akuntabel dan transparan dengan kegiatan :
2.1. Penyusunan Standar Satuan Harga Indikator keluaran adalah jumlah produk
hukum tentang satuan harga yang sesuai dengan harga pasar. Sedangkan
indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.2. Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Indikator keluaran
adalah jumlah produk hukum tentang kebijakan akuntansi Pemerintah Kota
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 43
Banda Aceh. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan
Pemerintah daerah.
2.3. Penyusunan Rancangan Qanun Tentang Pajak Daerah dan Retribusi.
Indikator keluaran adalah Naskah akademik dan Rancangan Qanun tentang
Pajak dan Retribusi, sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan
keuangan Pemerintah daerah.
2.4. Penyusunan Rancangan Qanun Tentang APBD. Indikator keluaran adalah
jumlah produk hukum tentang APBK. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas
laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.5. Penyusunan Rancangan Qanun tentang Perubahan APBD. Indikator keluaran
jumlah produk hukum tentang APBD perubahan. Sedangkan indikator hasil
Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.6. Penyusunan Rancangan Qanun tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD. Indikator keluaran jumlah produk hukum pertanggungjawaban
pelaksanaan APBK. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan
Pemerintah daerah.
2.7. Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah. Indikator
kinerja keluaran adalah Jumlah aplikasi/modul non core yang terintegrasi
dengan SIPKD. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan
Pemerintah daerah.
2.8. Sosialisasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Indikator
keluaran adalah jumlah OPD yang mengikuti sosialisasi paket regulasi tentang
pengelolaan keuangan daerah. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas
laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.9. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah.
Indikator keluaran adalah jumlah wajib pajak daerah baru yang terdata
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 44
Indikator hasil adalah Persentase peningkatan penerimaan Pendapatan Asli
daerah dari sektor pajak daerah.
2.10. Penelitian dan Asistensi RKA & DPA SKPD.Indikator keluaran adalah
kesesuaian RKA dengan KUA–PPAS dan DPA serta penjabaran APBK (44 OPD).
Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah
daerah.
2.11. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Barang Daerah. Indikator
keluaran adalah pengelolaan BMD yang telah disosialiasikan sesuai dengan
Permendagri Nomor 19/2016. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas
laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.12. Pengendalian Administrasi Anggaran SKPD. Indikator keluaran adalah jumlah
SPM yang tertib administrasi terhadap proses pencairan dana berdasarkan
Permendagri 13/2006. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan
keuangan Pemerintah daerah.
2.13. Pengelolaan Administrasi Kas Daerah. Indikator keluaran jumlah jenis laporan
yang disusun sesuai Permendagri 13/2006. Sedangkan indikator hasil Opini
BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.14. Pengelolaan, Pengawasan, Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
BPHTB. Indikator Kinerja keluaran jumlah Penerimaan PAD sektor BPHTB.
Indikator hasil adalah Persentase peningkatan penerimaan Pendaatan Asli
daerah dari sektor pajak daerah.
2.15. Pengelolaan, Pengawasan, Pendataan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan
PBB-P2. Indikator Kinerja keluaran jumlah penerimaan PAD sektor PBB-P2.
Indikator hasil adalah Persentase peningkatan penerimaan Pendapatan Asli
daerah dari sektor pajak daerah.
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 45
2.16. Revaluasi atas Rekomedasi Proposal/Bantuan Dana Hibah. Indikator keluaran
proposal yang telah dievaluasi dan tepat sasaran sesuai Permendagari
13/2016. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan
Pemerintah daerah.
2.17. Pembinaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Bagi SKPD Indikator keluaran adalah
jumlah Satker yang dilakukan pembinaan sesuai Permendagri 13/2016.
Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah
daerah.
2.18. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah. Indikator keluaran jumlah produk hukum
tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan Kota Banda Aceh.
Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah
daerah.
2.19. Pengamanan dan Pemeliharaan Barang Milik Daerah. Indikator keluaran
tertib administrasi dan hukum serta terjaganya fungsi penggunaan BMD
sesuai Permendgari 19/2016. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan
keuangan Pemerintah daerah.
2.20. Inventarisasi Barang Milik Daerah. Indikator sasaran adalah jumlah dokumen
pencatatan BMD hasil inventarisasi. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas
laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.21. Penilaian Barang Milik Daerah. Indikator keluaran adalah jumlah laporan BMD
yang disusun berdasarkan Permendagri nomor 19/2016. Sedangkan indikator
hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.22. Pemanfaatan Barang Milik Daerah. Indikator keluaran adalah jumlah
perjanjian kerjasama pemanfaatan aset daerah. Dengan Indikator hasil adalah
Persentase penerimaan Pendapatan Asli daerah dari sektor pajak daerah.
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 46
2.23. Pemusnahan Barang Milik Daerah. Indikator keluaran adalah jumlah dokumen
pemusnahan BMD yang sesuai dengan Permendagri Nomor 19/2016.
Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah
daerah.
2.24. Pemindahtanganan Barang Milik Daerah Indikator keluaran adalah penetapan
BMD yang dipindahtangankan. Dengan Indikator hasil adalah Persentase
peningkatan penerimaan Pendapatan Asli daerah dari sektor pajak daerah.
2.25. Penatausahaan Barang Milik Daerah. Indikator keluaran adalah adanya
jumlah dokumen penatausahaan BMD yang telah diasistensi sesuai dengan
Permendagri Nomor 19/2016. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas
laporan keuangan Pemerintah daerah.
2.26. Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah. Indikator
keluaran adalah jumlah dokumen penetapan perencanaan kebutuhan barang.
Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah
daerah.
2.27. Pengelolaan, Pengawasan, Penagihan, Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah.
Indikator Kinerja keluaran adalah Persentase penerimaan Pajak Daerah.
Indikator hasil adalah persentase peningkatan penerimaan PAD dari sektor
pajak daerah.
2.28. Verifikasi Keberatan dan Pengaduan Wajib Pajak. Indikator kinerja keluaran
adalah jumlah laporan verifikasi keberatan dan pengaduan wajib pajak yang
diselesaikan. Indikator hasil persentase peningkatan penerimaan PAD.
2.29. Penyebarluasan Informasi Pajak dan Retribusi Daerah. Indikator kinerja
keluaran persentase wajib pajak yang patuh dalam membayar pajak daerah.
Indikator hasil persentase peningkatan penerimaan PAD.
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 47
2.30. Penyusunan kebijakan umum anggaran (KUA) dan Prioritas Plafond
Anggaran Sementara (PPAS). Indikator keluaran adalah jumlah dokumen
kebijakan umum APBD. Sedangkan indikator hasil Opini BPK atas laporan
keuangan Pemerintah daerah.
Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif selama 5 (lima) tahunan tercantum dalam tabel 6.1 berikut :
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 47
Target Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 20
OTONOMI
DAERAH,PEMERINTAHAN UMUM,
ADMINISTRASI KEUANGAN
DAERAH, PERANGKAT DAERAH,
KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN
1 20 18 BPKK 13,931,792,400 12,509,401,565 12,563,158,125 12,569,345,625 12,614,722,625 64,188,420,340
1 20 18 01 Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Persentase pemenuhan
kebutuhan penunjang
perangkat daerah
100% 100% 2,562,468,950 100% 2,570,248,800 100% 2,570,248,800 100% 2,570,248,800 100% 2,570,248,800 100% 12,843,464,150 BPKK
1 20 18 0
1
01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah Benda Pos yang
Disediakan
750 Benda Pos 750 Benda Pos 5,850,000 750 Benda Pos 5,850,000 750 Benda Pos 5,850,000 750 Benda Pos 5,850,000 750 Benda Pos 5,850,000 3750 Benda Pos 29,250,000 BPKK
1 20 18 0
1
02 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
Jumlah Waktu Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik yang Disediakan
12 Bulan 12 bulan 181,900,000 12 Bulan 176,400,000 12 bulan 176,400,000 12 bulan 176,400,000 12 bulan 176,400,000 60 bulan 887,500,000 BPKK
1 20 18 0
1
08 Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
Jumlah Waktu Jasa
Kebersihan Kantor yang
Disediakan
12 Bulan 12 Bulan 11,994,500 12 Bulan 11,989,850 12 Bulan 11,989,850 12 Bulan 11,989,850 12 Bulan 11,989,850 60 bulan 59,953,900 BPKK
1 20 18 0
1
10 Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah Jenis Alat Kantor yang
Disediakan
52 Jenis 50 Jenis 233,017,200 55 Jenis 328,670,950 55 Jenis 328,670,950 55 Jenis 328,670,950 55 Jenis 328,670,950 270 Jenis 1,547,701,000 BPKK
1 20 18 0
1
11 Penyediaan Barang Cetak dan
Penggandaan
Jumlah Jenis Cetak dan
Penggandaan yang Disediakan
50 Jenis 45 Jenis 283,543,650 50 Jenis 239,253,000 50 Jenis 239,253,000 50 Jenis 239,253,000 50 Jenis 239,253,000 245 Jenis 1,240,555,650 BPKK
1 20 18 0
1
12 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik
Jumlah Jenis Komponen
Instalasi Listrik/ Penerangan
Bangunan Kantor yang
Disediakan
4 Jenis 4 Jenis 1,234,000 4 Jenis 1,234,000 4 Jenis 1,234,000 4 Jenis 1,234,000 4 Jenis 1,234,000 20 Jenis 6,170,000 BPKK
1 20 18 0
1
13 Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
Jumlah Jenis Peralatan dan
Perlengkapan Kantor yang
disediakan
2 Jenis 2 Jenis 11,400,000 2 Jenis 11,400,000 2 Jenis 11,400,000 2 Jenis 11,400,000 2 Jenis 11,400,000 10 Jenis 57,000,000 BPKK
1 20 18 0
1
15 Penyediaan Bahan bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
Jumlah Jenis Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-
undangan yang disediakan
0 0 - 1 Jenis 2,160,000 1 Jenis 2,160,000 1 Jenis 2,160,000 1 Jenis 2,160,000 4 Jenis 8,640,000 BPKK
1 20 18 0
1
16 Penyediaan Bahan Logistik
Kantor
Jumlah Waktu Logistik yang
disediakan
12 Bulan 12 bulan 15,390,600 12 Bulan 15,000,000 12 bulan 15,000,000 12 bulan 15,000,000 12 bulan 15,000,000 60 bulan 75,390,600 BPKK
1 20 18 0
1
17 Penyediaan Makanan dan
Minuman
Jumlah Porsi Makanan dan
Minuman yang disediakan
21.000 porsi 22.530 porsi 316,079,000 22.530 porsi 353,831,000 22.530 porsi 353,831,000 22.530 porsi 353,831,000 22.530 porsi 353,831,000 112.650 porsi 1,731,403,000 BPKK
1 20 18 0
1
18 Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi keluar daerah
Jumlah Laporan Rapat
Koordinasi dan Konsultasi ke
Luar Daerah yang di
laksanakan
60 Laporan 60 Laporan 280,000,000 70 Laporan 400,000,000 70 Laporan 400,000,000 70 Laporan 400,000,000 70 Laporan 400,000,000 340 Laporan 1,880,000,000 BPKK
1 20 18 0
1
19 Penyediaan jasa pelelangan/
pengadaan barang
Jumlah Waktu Jasa
Pelelangan/Pengadaan
Barang yang disediakan
10 Bulan 10 Bulan 11,500,000 10 Bulan 10,500,000 10 Bulan 10,500,000 10 Bulan 10,500,000 10 Bulan 10,500,000 50 bulan 53,500,000 BPKK
1 20 18 0
1
20 Penyediaan jasa tenaga
pendukung administrasi/ tekhnis
perkantoran
Jumlah Waktu Jasa Tenaga
Pendukung
Administrasi/Teknis
Perkantoran yang disediakan
12 Bulan 12 bulan 1,210,560,000 12 Bulan 1,013,960,000 12 bulan 1,013,960,000 12 bulan 1,013,960,000 12 bulan 1,013,960,000 60 bulan 5,266,400,000 BPKK
(1) (2) (3)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Rencana Program,Kegiatan,Indikator Kinerja,Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Badan Pengelolaan Keuangan Kota
Tabel 6.1
SKPD
Penanggung
Jawab2018 2019 2020 2021 2022
Kondis i Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Kota Banda Aceh
Tujuan Sasaran Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Priori tas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
(outcome)
Kondis i Kinerja
Pada Awal
RPJMD (Tahun
0/2017)
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 48
Target Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 20 18 02 Peningkatan Sarana dan Prasana
Aparatur
Persentase Pemenuhan
Kebutuhan Sarana dan
Prasarana Aparatur
70% 75% 5,273,425,250 80% 3,457,661,500 83% 3,457,661,500 86% 3,407,661,500 90% 3,407,661,500 90% 19,004,071,250 BPKK
1 20 18 0
2
05 Pengadaan Kendaraan Dinas/
Operasional
Jumlah Kendaraan
Dinas/Operasional yang
disediakan
16 Unit
Kendaraan Dinas
10 Unit
Kendaraan Dinas
4,410,750,000 10 Unit
Kendaraan Dinas
2,736,037,500 10 Unit
Kendaraan
Dinas
2,736,037,500 10 Unit
Kendaraan Dinas
2,736,037,500 10 Unit
Kendaraan Dinas
2,736,037,500 50 unit
kendaraan dinas
15,354,900,000 BPKK
1 20 18 0
2
07 Pengadaan perlengkapan gedung
kantor
Jumlah Jenis Pengadaan
Perlengkapan Gedung Kantor
yang Disediakan
62 unit 40 unit 486,400,000 45 unit 300,000,000 40 unit 300,000,000 30 unit 250,000,000 30 unit 250,000,000 180 Unit 1,586,400,000 BPKK
1 20 18 0
2
24 Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
Jumlah Pemeliharaan
Kendaraan Dinas/Operasional
yang dilaksanakan
40 kali 36 kali 331,275,250 40 kali 361,624,000 40 kali 361,624,000 40 kali 361,624,000 40 kali 361,624,000 196 kali 1,777,771,250 BPKK
1 20 18 0
2
26 Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah Pemeliharaan gedung
kantor yang dilaksanakan
0 0 - 1 kali 15,000,000 1 kali 15,000,000 1 kali 15,000,000 1 kali 15,000,000 4 kali 60,000,000 BPKK
1 20 18 0
2
28 Pemeliharaan rutin/berkala
Peralatan gedung kantor
Jumlah pemeliharaan
Perlengkapan Gedung Kantor
yang dilaksanakan
28 kali 28 kali 45,000,000 28 kali 45,000,000 28 kali 45,000,000 28 kali 45,000,000 28 kali 45,000,000 140 kali 225,000,000 BPKK
1 20 18 03 Program Peningkatan Dispilin
Aparatur
Persentase Tingkat
Kedisiplinan Aparatur
Perangkat Daerah
85% 74% 74,250,000 90% 104,400,000 93% 104,400,000 96% 104,400,000 98% 104,400,000 98% 491,850,000 BPKK
1 20 18 03 02 Pengadaan pakaian dinas Harian
(PDH)
Jumlah Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapan yang Disediakan
116 stell 116 stell 74,250,000 116 stell 52,200,000 116 stell 52,200,000 116 stell 52,200,000 116 stell 52,200,000 580 stell 283,050,000 BPKK
1 20 18 03 05 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-
Hari tertentu
Jumlah Pakaian Khusus Hari-
Hari Tertentu yang Disediakan
0 0 - 116 stell 52,200,000 116 stell 52,200,000 116 stell 52,200,000 116 stell 52,200,000 464 Stell 208,800,000 BPKK
1 20 18 05 Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Persentase meningkatnya
Kapasitas SDM Aparatur
2% 4% 10,000,000 6% 10,000,000 7% 10,000,000 9% 10,000,000 11% 10,000,000 11% 50,000,000 BPKK
1 20 18 05 01 Pendidikan dan Pelatihan Formal Jumlah aparatur yang
mengikuti Bimtek
2 orang 2 orang 10,000,000 2 orang 10,000,000 2 orang 10,000,000 2 orang 10,000,000 2 orang 10,000,000 10 orang 50,000,000 BPKK
1 20 18 0
6
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyampaian laporan kinerja
dan keuangan yang tepat waktu
dan sesuai SAP serta berbasis
acrual
Tepat Waktu
(100%)
100% 259,744,500 100% 197,850,500 100% 197,850,500 100% 205,326,000 100% 210,295,000 100% 1,071,066,500 BPKK
1 20 18 0
6
01 Penyusunan Laporan Capaian
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
Hasil penilaian laporan
kinerja SKPD dari Inspektorat
Kota Banda Aceh
BB (72,65) A 33,782,500 A 36,357,500 A 36,357,500 A 36,357,500 A 36,357,500 A 179,212,500 BPKK
1 20 18 0
6
02 Penyusunan Pelaporan Keuangan
Semesteran
Jumlah laporan realisasi
anggaran persemesteran yang
disusun.
1 laporan 1 laporan 36,825,000 1 laporan 40,507,500 1 laporan 40,507,500 1 laporan 40,507,500 1 laporan 45,476,500 5 laporan 203,824,000 BPKK
(3)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanSKPD
Penanggung
Jawab2018 2019 2020 2021 2022
Kondis i Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Priori tas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
(outcome)
Kondis i Kinerja
Pada Awal
RPJMD (Tahun
0/2017)
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 49
Target Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 20 18 0
6
04 Penyusunan Laporan Keuangan
Akhir Tahun
Jumlah laporan keuangan
akhir tahun yang disusun.
1 laporan 1 laporan 25,600,000 1 laporan 23,430,000 1 laporan 23,430,000 1 laporan 23,430,000 1 laporan 23,430,000 5 laporan 119,320,000 BPKK
1 20 18 0
6
06 Penyusunan laporan piutang
daerah
Jumlah laporan piutang
daerah yang disusun
1 laporan 1 laporan 98,586,000 1 laporan 35,996,500 1 laporan 35,996,500 1 laporan 39,472,000 1 laporan 39,472,000 5 laporan 249,523,000 BPKK
1 20 18 0
6
07 Penyusunan Rekonsiliasi
Pinjaman Daerah
Jumlah laporan rekonsiliasi
pinjaman daerah yang disusun
1 laporan 1 laporan 36,379,000 1 laporan 32,987,000 1 laporan 32,987,000 1 laporan 36,987,000 1 laporan 36,987,000 5 laporan 176,327,000 BPKK
1 20 18 0
6
08 Kegiatan Penyusunan Laporan
Piutang Pajak Daerah dan
Realisasi Pajak Daerah
Jumlah laporan piutang pajak
daerah dan realisasi pajak
daerah yang akurat
0 2 laporan 28,572,000 2 laporan 28,572,000 2 laporan 28,572,000 2 laporan 28,572,000 2 laporan 28,572,000 10 laporan 142,860,000 BPKK
1 20 18 17 Program Peningkatan dan
Pengembangan pengelolaan
Keuangan Daerah
Persentase pelaksanaan
pengelolaan keuangan yang
akuntabel dan transparan
100% 100% 5,751,903,700 100% 6,169,240,765 100% 6,222,997,325 100% 6,271,709,325 100% 6,312,117,325 100% 30,727,968,440 BPKK
1 20 18 17 02 Penyusunan Standar Satuan
Harga
Jumlah produk hukum tentang
Standar Satuan Harga yang
sesuai dengan harga pasar.
1 produk hukum 1 produk hukum 404,950,000 1 produk hukum 575,873,565 1 produk hukum 699,950,000 1 produk hukum 699,950,000 1 produk hukum 738,625,500 5 Produk Hukum 3,119,349,065 BPKK
1 20 18 17 03 Penyusunan kebijakan akuntansi
pemerintah daerah
Jumlah produk hukum ttg
kebijakan akuntansi Pemko
Banda Aceh
1 produk hukum 1 produk hukum 147,900,000 1 produk hukum 147,900,000 1 produk hukum 147,900,000 1 produk hukum 147,900,000 1 produk hukum 147,900,000 5 Produk Hukum 739,500,000 BPKK
1 20 18 17 05 Penyusunan Rancangan Qanun
tentang Pajak Daerah dan
Retribusi
Tersedianya Naskah Akademi
dan Raqan tentang Pajak dan
Retribusi
1 Raqan 1 Raqan 39,032,500 1 Raqan 50,000,000 1 Raqan 50,000,000 1 Raqan 50,000,000 1 Raqan 55,000,000 5 Raqan 244,032,500 BPKK
1 20 18 17 06 Penyusunan Rancangan Qanun
tentang APBD
Jumlah Produk Hukum
tentang APBK
2 produk hukum 2 produk hukum 85,781,250 2 produk hukum 85,700,000 2 produk hukum 85,781,250 2 produk hukum 85,750,000 2 produk hukum 85,781,250 10 Produk hukum 428,793,750 BPKK
1 20 18 17 08 Penyusunan Rancangan Qanun
tentang Perubahan APBD
Jumlah Produk Hukum
tentang APBK-P
3 Produk hukum 3 Produk hukum 80,000,000 3 Produk hukum 80,000,000 3 Produk hukum 80,000,000 3 Produk hukum 80,000,000 3 Produk hukum 80,000,000 15 Produk hukum 400,000,000 BPKK
1 20 18 17 10 Penyusunan Rancangan Qanun
tentang pertanggung jawaban
pelaksanaan APBK
Jumlah produk hukum tentang
pertanggungjawaban
pelaksanaan APBK
2 produk hukum 2 produk hukum 75,608,750 2 produk hukum 96,700,000 2 produk hukum 96,699,625 2 produk hukum 97,000,000 2 produk hukum 97,000,000 10 Produk hukum 463,008,375 BPKK
1 20 18 17 13 Penyusunan Sistem Informasi dan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengembangan Modul
Noncore/ Aplikasi yang
Terintegrasi dengan Aplikasi
SIPKD
1 Aplikasi 1 Aplikasi 259,800,000 1 Aplikasi 480,800,000 1 Aplikasi 480,800,000 1 Aplikasi 480,800,000 1 Aplikasi 480,800,000 5 Aplikasi 2,183,000,000 BPKK
1 20 18 17 14 Sosialisasi paket regulasi tentang
pengelolaan keuangan daerah
Jumlah SKPD yang mengikuti
sosialisasi paket reguler
tentang pengelolaan
keuangan daerah
44 OPD 44 OPD 88,480,000 44 OPD 96,514,000 44 OPD 96,514,000 44 OPD 96,514,000 44 OPD 96,514,000 44 OPD 474,536,000 BPKK
1 20 18 17 19 Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Sumber-sumber Pendapatan
Daerah
Jumlah wajib pajak daerah
baru yang terdata
0 300 WP 63,500,000 300 WP 63,500,000 300 WP 63,500,000 300 WP 63,500,000 300 WP 63,500,000 1500 WP 317,500,000 BPKK
1 20 18 17 20 Penelitian dan Asistensi RKA dan
DPA SKPD
Kesesuaian RKA dengan KUA-
PPAS dan DPA dengan
penjabaran APBK.
44 OPD 44 OPD 324,760,000 44 OPD 324,760,000 44 OPD 324,760,000 44 OPD 324,760,000 44 OPD 324,760,000 44 OPD 1,623,800,000 BPKK
(3)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanSKPD
Penanggung
Jawab2018 2019 2020 2021 2022
Kondis i Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Priori tas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
(outcome)
Kondis i Kinerja
Pada Awal
RPJMD (Tahun
0/2017)
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 50
Target Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 20 18 17 22 Pembinaan Pengendalian dan
Pengawasan Barang Milik Daerah
Pengelolaan BMD yang telah
di sosialisasikan sesuai
dengan Permendagri 19/2016
tentang pedoman
pengelolaan BMD
44 OPD 44 OPD 129,912,500 44 OPD 136,408,000 44 OPD 136,408,125 44 OPD 136,408,125 44 OPD 136,408,125 44 OPD 675,544,875 BPKK
1 20 18 17 24 Pengendalian Administrasi
Anggaran SKPD
Jumlah SPM yang tertib
Administrasi terhadap proses
pencairan dana berdasarkan
Permendagri 13/2006.
0 12.500 Dokumen 102,330,000 12.500 Dokumen 105,000,000 12.500 Dokumen 120,000,000 12.500 Dokumen 120,000,000 12.500 Dokumen 120,000,000 62.500 Dokumen 567,330,000 BPKK
1 20 18 17 27 Pengelolaan Administrasi Kas
Daerah
Jumlah jenis laporan yang
disusun sesuai dengan
Permendagri No 13/2006.
7 Laporan 7 Laporan 156,275,000 7 Laporan 160,000,000 7 Laporan 160,000,000 7 Laporan 160,000,000 7 Laporan 160,000,000 35 Laporan 796,275,000 BPKK
1 20 18 17 28 Penyusunan Qanun dan Sisdur
tentang Pengelolaan Keuangan
Kota Banda Aceh
Jumlah Produk hukum tentang
Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah
0 1 produk hukum 39,175,000 1 produk hukum 52,695,000 1 produk hukum 52,695,000 1 produk hukum 52,695,000 1 produk hukum 52,695,000 5 Produk Hukum 249,955,000 BPKK
1 20 18 17 30 Pengelolaan, Pengawasan,
Pendataan, Evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan BPHTB
Besaran Penerimaan PAD
Sektor BPHTB
226,93% 100% 39,075,000 100% 115,250,000 100% 115,250,000 100% 115,250,000 100% 115,250,000 100% 500,075,000 BPKK
1 20 18 17 32 Pengelolaan, Pengawasan,
Pendataan, Evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan PBB-P2
Besaran Penerimaan PAD
Sektor PBB-P2
129,86% 100% 416,675,000 100% 524,150,000 100% 524,150,000 100% 524,150,000 100% 524,150,000 100% 2,513,275,000 BPKK
1 20 18 17 38 Revaluasi atas rekomendasi
proposal/bantuan dana hibah
Jumlah proposal yang
dievaluasi dan tepat sasaran
sesuai Permendagri No
14/2016.
230 proposal
hibah dan
bansos
180 Proposal
hibah dan bansos
63,400,000 600 proposal
hibah dan bansos
63,400,000 600 proposal
hibah dan
bansos
63,400,000 600 proposal
hibah dan bansos
63,400,000 600 proposal
hibah dan bansos
63,400,000 2580 proposal
hibah dan
bansos
317,000,000 BPKK
1 20 18 17 39 Pembinaan Gaji PNS bagi SKPD Jumlah Satker yang dilakukan
pembinaan sesuai
Permendagri No 13/2006
15 Satker 15 Satker 100,389,200 15 Satker 100,139,200 15 Satker 100,139,200 15 Satker 100,139,200 15 Satker 100,139,200 75 Satker 500,946,000 BPKK
1 20 18 17 42 Penyusunan Rancangan
Peraturan KDH tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah
Jumlah Produk Hukum tentang
Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan
Daerah
1 Produk Hukum 1 Produk Hukum 83,550,000 1 Produk Hukum 83,550,000 1 Produk Hukum 83,550,000 1 Produk Hukum 83,550,000 1 Produk Hukum 83,550,000 5 Produk Hukum 417,750,000 BPKK
1 20 18 17 43 Pengamanan dan Pemeliharaan
Barang Milik Daerah
Tertib administrasi dan
Hukum serta terjaganya
Fungsi Penggunaan Barang
Milik Daerah sesuai
Permendagri No 19/2016
44 OPD 44 OPD 1,503,876,000 44 OPD 702,047,000 44 OPD 821,414,190 44 OPD 612,344,000 44 OPD 612,344,000 44 OPD 4,252,025,190 BPKK
1 20 18 17 44 Inventarisasi Barang Milik Daerah Jumlah dokumen
pencatatatan BMD hasil
inventarisasi.
1 dokumen 1 dokumen 71,300,000 1 dokumen 114,660,000 1 dokumen 114,660,000 1 dokumen 114,660,000 1 dokumen 114,660,000 5 dokumen 529,940,000 BPKK
1 20 18 17 45 Penilaian Barang Milik Daerah Jumlah laporan BMD yg
disusun berdasarkan
Permendagri No. 19/2016
1 laporan 1 laporan 263,525,000 1 laporan 382,000,000 1 laporan 381,701,250 1 laporan 385,000,000 1 laporan 381,701,250 5 laporan 1,793,927,500 BPKK
(3)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanSKPD
Penanggung
Jawab2018 2019 2020 2021 2022
Kondis i Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Priori tas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
(outcome)
Kondis i Kinerja
Pada Awal
RPJMD (Tahun
0/2017)
BPKK | Rencana Strategis 2017-2022 51
Target Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 20 18 17 46 Pemanfaatan Barang Milik
Daerah
Jumlah perjanjian kerjasama
pemanfaatan aset daerah
0 30 buah 130,462,500 30 buah 189,500,000 30 buah 189,485,625 30 buah 190,000,000 30 buah 190,000,000 150 buah 889,448,125 BPKK
1 20 18 17 47 Pemusnahan Barang Milik Daerah Jumlah dokumen pemusnahan
BMD yang sesuai dengan
Permendagri No 19/2016
0 1 dokumen 67,025,000 1 dokumen 70,400,000 1 dokumen 70,376,250 1 dokumen 70,376,250 1 dokumen 70,376,250 5 dokumen 348,553,750 BPKK
1 20 18 17 48 Pemindahtanganan Barang Milik
Daerah
Penetapan BMD yanng
dipindahtangankan
3 penetapan 3 penetapan 72,110,000 3 penetapan 80,472,000 3 penetapan 80,472,000 3 penetapan 80,472,000 3 penetapan 80,472,000 15 penetapan 393,998,000 BPKK
1 20 18 17 49 Penatausahaan Barang Milik
Daerah
Jumlah dokumen
penatausahaan BMD yang
telah di asistensi sesuai
dengan Permendagri 19/2016
44 dokumen 44 dokumen 191,410,000 44 dokumen 201,012,000 44 dokumen 201,012,000 44 dokumen 201,012,000 44 dokumen 201,012,000 220 dokumen 995,458,000 BPKK
1 20 18 17 50 Penyusunan Perencanaan
Kebutuhan Barang Milik Daerah
Jumlah Dokumen Penetapan
Perencanaan Kebutuhan
Barang
2 dokumen 2 dokumen 89,550,000 2 dokumen 181,500,000 2 dokumen 181,571,250 2 dokumen 181,571,250 2 dokumen 181,571,250 10 dokumen 815,763,750 BPKK
1 20 18 17 51 Verfikasi Keberatan dan
Pengaduan Wajib Pajak
Jumlah laporan verifikasi
keberatan dan pengaduan
wajib pajak yang diselesaikan
0 1 laporan 17,764,000 1 laporan 17,764,000 1 laporan 17,764,000 1 laporan 17,764,000 1 laporan 17,764,000 5 Laporan 88,820,000 BPKK
1 20 18 17 52 Pengelolaan, Pengawasan dan
Penagihan Pajak Daerah
Persentase penerimaan Pajak
Daerah
100% 100% 351,741,000 100% 595,000,000 100% 390,497,560 100% 644,197,500 100% 644,197,500 100% 2,625,633,560 BPKK
1 20 18 17 53 Penyebarluasan Informasi Pajak
dan Retribusi Daerah
Persentase wajib pajak yang
patuh dalam membayar Pajak
Daerah
0 15% 54,890,000 18% 54,890,000 20% 54,890,000 22% 54,890,000 25% 54,890,000 25% 274,450,000 BPKK
1 20 18 17 55 Penyusunan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas
Plafond Anggaran Sementara
(PPAS)
Jumlah Dokumen Kebijakan
Umum APBD
0 4 dokumen 237,656,000 4 dokumen 237,656,000 4 dokumen 237,656,000 4 dokumen 237,656,000 4 dokumen 237,656,000 20 dokumen 1,188,280,000 BPKK
(3)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka PendanaanSKPD
Penanggung
Jawab2018 2019 2020 2021 2022Kondis i Kinerja pada akhir
periode RPJMD
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan dan Program
Priori tas Pembangunan
Indikator Kinerja Program
(outcome)
Kondis i Kinerja
Pada Awal
RPJMD (Tahun
0/2017)
BPKK | Rencana Startegis 2018-2022 52
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Indikator kinerja yang
baik akan menghasilkan informasi kinerja yang memberikan indikasi yang lebih baik dan
lebih menggambarkan mengenai kinerja organisasi.
Indikator kinerja juga merupakan komponen yang sangat penting pada saat
merencanakan kinerja. Dengan adanya indikator kinerja, perencanaan sudah
mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan untuk menentukan keberhasilan dari
rencana yang telah ditetapkan.
Badan Pengelolaan Keuangan Kota dalam menyusun Rencana Strategis 2018-2022
mengacu pada tujuan dan sasaran dari RPJMD Kota Banda Aceh 2018-2022. Indikator
Kinerja pada Badan Pengelolaan Keuangan Kota tahun 2018-2022 adalah sebagai berikut:
NO Indikator
Kondisi Kinerja pada
awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Rasio
Kemandirian Keuangan
Daerah
28% 29% 30% 31% 32% 33% 33%
2 Persentase
Peningkatan Penerimaan PAD
15% 15% 15% 15% 15% 15% 75%
3 Persentase
penerimaan
Pajak Daerah
116,10% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4 Persentase
penerimaan
retribusi pemakaian
kekayaan daerah
245,18% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5 Persentase
kontribusi pajak daerah terhadap
PAD
22% 28% 27% 28% 29% 30% 30%
6 Opini BPK
Terhadap Laporan
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
BPKK | Rencana Startegis 2018-2022 53
NO Indikator
Kondisi Kinerja pada
awal periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD
2017 2018 2019 2020 2021 2022
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Keuangan
7 Adanya dokumen
laporan Barang Milik Daerah
yang akuntabel.
1
dokumen
1
dokumen 1
dokumen 1
dokumen 1
dokumen 1
dokumen 5 dokumen
8 Adanya dokumen
laporan Keuangan
Pemerintah
Daerah yang sesuai SAP dan
berbasis Acrual
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
5 dokumen
9 Adanya dokumen
RAPBK dan RAPBK-P yang
sesuai dengan
perundang-undangan
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
10 dokumen
10 Jumlah SP2D
yang dikeluarkan
sebagai bukti pembayaran
13.168
dokumen
14.262
dokumen
14.280
dokumen
14.290
dokumen
14.300
dokumen
14.310
dokumen
71.442
dokumen
11 Adanya dokumen
pencatatan penerimaan dan
pengeluaran Kas
Umum Daerah
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
5 dokumen
12 Predikat hasil evaluasi
Akuntabilitas
kinerja OPD dari Inspektorat Kota
Banda Aceh
B (72,65) A A A A A A
13 Adanya dokumen
perencanaan yang sesuai
dengan
perundang-undangan
4
dokumen
4
dokumen
4
dokumen
4
dokumen
4
dokumen
4
dokumen
16 dokumen
14 Adanya dokumen
laporan kinerja
SKPD
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
5 dokumen
15 Adanya dokumen
laporan
keuangan SKPD
yang sesuai SAP dan berbasis
acrual
4 laporan 4
laporan 4
laporan 4
laporan 4
laporan 4
laporan 16 laporan
16 Adanya dokumen
pengelolaan Aset SKPD
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
2
dokumen
10 dukumen
BPKK | Rencana Startegis 2018-2022 54
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis Badan Pengelolaan Keuangan Kota Banda Aceh tahun
2017-2022 adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra disusun
dengan mempedomani Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah
Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022. Renstra memuat Tujuan dan Sasaran Organisasi
Perangkat Daerah yang mendukung misi dan visi Pemerintah Kota Banda Aceh sesuai
dengan Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan.
Renstra Badan Pengelolaan Keuangan Tahun 2017-2022 ini juga menjadi pedoman
bagi Sekretariat, Bidang dan UPT di lingkungan BPKK Kota Banda Aceh dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) selama 5 (lima) tahun ke depan serta dijadikan alat pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan proram dan kegiatan tahunan.
Pencapaian target indikator kinerja dari tujuan dan sasaran sangat berpengaruh
dari SDM , ketatalaksanaan, anggaran dan komitmen dari pimpinan serta ASN pada BPKK.
Untuk pencapaian tersebut diperlukan evaluasi setiap tahunnya. Dan apabila di perlukan
maka Rencana Strategis tersebut dapat direvisi kembali namun tetap berpedoman pada
RPJMD Kota Banda Aceh tahun 2017-2022.