117

DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI
Page 2: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

1

DOKUMEN PERENCANAAN

KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19

PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020

DISUSUN OLEH :

DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGGULANGAN COVID-19

PROVINSI JAWA BARAT

Page 3: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan

sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat

menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah

diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus

corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS

ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan

yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak

diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina

mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus

(coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International

Concern (KKMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan

penyebarannya terjadi antar negara.

Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440

kematian (CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Selanjutnya pada tanggal 26 April

2020 jumlah kasus positif COVID-19 terkonfirmasi di dunia telah mencapai 2.989.420 kasus dan di

Indonesia sebanyak 8.882 kasus. Artinya, hanya dalam 57 hari sejak kasus pertama telah terjadi

peningkatan kasus positif dengan rata-rata 156 kasus per hari di Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2020,

Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan 25 Maret 2020,

Indonesia sudah melaporkan 790 kasus konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi yaitu : Bali, Banten, DIY, DKI

Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara,

Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung, Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua.

Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta, Banten (Kab. Tangerang, Kota Tangerang),

Jawa Barat (Kota Bandung, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kota Bogor dan Kab.

Karawang), Jawa Timur (Kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah (Kota

Surakarta).

Di Provinsi Jawa Barat sejak tanggal 6 Maret 2020, kasus telah bertambah dari 3 menjadi 912

kasus positif COVID-19 pada 26 April 2020. Rata-rata peningkatan kasus positif COVID-19 di wilayah Jawa

Page 4: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

3

Barat periode 15 Maret 2020 hingga 26 April 2020 mencapai 22 kasus baru per harinya dalam 40 hari

terakhir dengan angka kematian sebanyak 77 orang dan sembuh sebanyak 93 orang.

Implikasi pandemi COVID-19 di seluruh dunia telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian

material yang lebih besar dan berdampak pada aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat

sehingga diperlukan berbagai upaya Pemerintah untuk melakukan penyelamatan dari segi kesehatan dan

perekonomian dengan fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net)

serta pemulihan perekonomian termasuk di dalamnya dunia usaha dan masyarakat terdampak.

WHO memberikan beberapa rekomendasi terkait penanggulangan dan pencegahan penyebaran

COVID-19 yang dapat diterapkan di seluruh negara, yaitu :

a. Menutup sekolah dan pusat bisnis, kegiatan olahraga, perayaan keagamaan dan meminta

masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dengan tujuan untuk menghentikan transmisi dan

penyelamatan nyawa.

b. Melakukan isolasi, pengujian, perawatan dan penelusuran sebagai langkah terbaik dalam tindakan

pencegahan.

c. Meningkatkan kapasitas pengujian agar dapat mendeteksi lebih awal penyebaran COVID-19 dan

meningkatkan kapasitas Rumah Sakit untuk memberikan perawatan.

d. Pemerintah secara aktif melakukan pendekatan kepada semua sektor komunitas masyarakat untuk

membangun kepercayaan dan meningkatkan awareness penanganan COVID-19.

e. Menekankan bahwa anjuran physical distancing, karantina di rumah, dan mengurangi bepergian

adalah pilihan untuk meraih collective security dalam penanganan COVID-19.

f. Memprioritaskan keselamatan tenaga kesehatan mengingat banyaknya tenaga kesehatan yang

terinfeksi COVID-19. Jika tidak diprioritaskan dapat menyebabkan semakin banyaknya korban jiwa

karena kekurangan tenaga kesehatan.

g. Pentingnya menjamin ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) baik untuk tenaga kesehatan maupun

masyarakat umum untuk menekan persebaran COVID-19.

h. pembatasan pergerakan warga disertai dengan menjamin ketersedian logistik makanan warga

terpenuhi.

i. Memastikan alur distribusi untuk tenaga kesehatan, APD dan alat test karena saat ini jalur supply

sedang mengalami kesulitan terutama ke beberapa negara.

Sedangkan upaya terbaik yang bisa dilakukan oleh semua negara untuk menekan dan

menghentikan transmisi COVID-19 melalui physical distancing, yaitu :

a. Memperluas, melatih dan menyebarkan tenaga dan fasilitas kesehatan;

b. Menciptakan sistem untuk mencari semua kasus suspek di masyarakat;

c. Meningkatkan kapasitas produksi dan ketersediaan laboratorium pengujian;

d. Mengidentifikasi, adaptasi dan lengkapi fasilitas yang akan digunakan untuk merawat dan

mengisolasi pasien;

Page 5: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

4

e. Menyusun rencana dan standar operasional prosedur yang jelas untuk menghentikan dan

mengurangi kontak; dan

f. Memfokuskan semua badan pemerintah untuk melakukan upaya menekan dan mengendalikan

COVID-19.

1.2 Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 Tentang Wabah penyakit Menular

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana;

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan;

5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan

Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi ANcaman yang Membahayakan

Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;

6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam

Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana pada

Kondisi Tertentu;

8. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Bencana NonAlam Penyebaran

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional;

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

10. Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

11. Keputusan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor

7 Tahun 2020 Tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-

19);

12. Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun2019 Tentang Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah,

mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi

dan Kimia;

13. Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran

serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease

2019 (COVID-19);

14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial

Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

Page 6: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

5

15. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 150/Menkes/Per/X/2010 Tentang Jenis Penyakit menular

Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan;

16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/169/2020 Tentang Penetapan Rumah

Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu;

17. Peraturan Menteri kesehatan RI Nomor 658/Menkes/Per/VIII/2009 Tentang Jejaring

Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging;

18. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 Tentang Penetapan Infeksi

Novel coronavirus (Infeksi 2019-nCov) Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan

Upaya Penanggulangannya;

19. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/214/2020 Tentang Jejaring

Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);

20. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/216/2020 Tentang Penetapan

Laboratorium Pemeriksa Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);

21. Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/234/2020 Tentang Pedoman Pemeriksanaan Uji Real

Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) SARSCoV-2 Bagi Laboratorium di Lingkungan Rumah

Skait dan Laboratorium Lain yang Melakukan Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);

22. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.241-Hukham/2020 tentang Perubahan Kedua

tentang Gugus Tugas Pecepatan Penanggulangan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Jawa

Barat;

23. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.186-Dinkes/2020 Tentang Penetapan Rumah

Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu.

Page 7: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

6

GAMBARAN KASUS COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT

2.1 Peningkatan Jumlah Kasus Berdasarkan Waktu

Jumlah kasus positif COVID-19 di Jawa Barat pertama kali terdeteksi di Kota Depok (2 kasus) pada

tanggal 2 Maret 2020. Jumlah kasus terus bertambah dan menyebar ke wilayah kabupaten/kota lainnya.

Hingga tanggal 24 April 2020, kasus positif COVID-19 di Jawa Barat telah mencapai 818 kasus. Rata-rata

peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 periode 2 Maret 2020 hingga 24 April 2020 sebesar 14,6

persen. Lonjakan jumlah kasus terjadi pada tanggal 18 Maret 2020 sampai dengan 25 Maret 2020, yaitu

dari 22 kasus menjadi 71 kasus (meningkat 200 persen), dan tanggal 25 Maet 2020 hingga 31 Maret 2020

dari 71 kasus menjadi 152 kasus. Selanjutnya, terjadi penambahan lebih dari 100 kasus dari tanggal 31

Maret 2020 hingga tanggal 24 April 2020. Tren jumlah kumulatif kasus Positif, Sembuh dan Meninggal

COVID-19 di Jawa Barat dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Tren Jumlah Kumulatif Kasus Positif, Sembuh dan Meninggal COVID-19 di Jawa Barat

Periode 6 Maret 2020 - 24 April 2020

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

3 3 3 3 3 3 3 3 3 10 10 1022 26

3750 52 58 59

71 7588

105119

150 152

176 176190

211220

231

275

312333

353368

397

452 452

513 521

575

599

648

700710

721743

818

0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 6 9 9 9 11 11 12 12 12 13 17 17 19 19 19 19 22 23 23 2841 41 45

5675 77 85 88

0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 3 6 6 8 9 10 10 11 13 16 19 20 20 21 21 25 28 28 29 29 35 40 40 40 4253 53 53 53 55 55 58 62 68 71 74 76

0

225

450

675

900

3/6/2020 3/10/2020 3/14/2020 3/18/2020 3/22/2020 3/26/2020 3/30/2020 4/3/2020 4/7/2020 4/11/2020 4/15/2020 4/19/2020 4/23/2020

Positif Sembuh Meninggal

Page 8: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

7

Tren Jumlah Kumulatif Kasus Positif dan Meninggal COVID-19

Berdasarkan Kabupaten/Kota di Jawa Barat Periode 6 Maret 2020 - 24 April 2020

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa dominasi jumlah kasus positif tertinggi ada di wilayah

Bodebek dan Bandung Raya. Bila dihitung angka kematian (case fatality rate), kabupaten/kota dengan

peringkat lima besar angka kematian tertinggi terdiri dari Kota Bandung (13,8 persen), Kota Bogor (13,6

persen), Kabupaten Bekasi (12,3 persen), Kabupaten Bandung Barat 910,7 persen) dan Kota Cimahi (7,9

persen). Adapun case fatality rate COVID-19 di Wilayah Jawa Barat adalah 9,3 persen, angka ini masih

lebih rendah daripada angka kematian nasional yaitu 10,3 persen, namun lebih tinggi dari angka CFR

dunia saat ini sebesar 6,9 persen.

Setelah pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Bodebek dan Bandung Raya,

masih didapatkan tren peningkatan kasus positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Hal ini secara

tidak langsung menggambarkan proses penularan/transmisi yang masih berlangsung sehingga

pengawasan PSBB oleh Pemerintah Daerah perlu ditingkatkan lagi serta disarankan untuk

memperpanjang masa PSBB sekurangnya dalam 2 minggu mendatang. Tren peningkatan kasus positif,

PDP dan Meninggal Dunia di Wilayah Bodebek dan Bandung Raya dapat dilihat pada gambar di bawah

ini :

Page 9: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

8

Tren Peningkatan Kasus Positif, PDP dan Meninggal Dunia di Wilayah Bodebek dan Bandung Raya

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

2.2 Penyebaran Kasus Berdasarkan Waktu

Penyebaran kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Barat khususnya wilayah Bodebek dan Bandung

Raya menunjukkan tingkat kejadian kasus maupun penyebaran yang semakin meluas pada periode 6

Maret 2020 hingga 24 April 2020. Gambar di bawah ini menunjukkan peta penyebaran kasus positif

COVID-19 di berbagai kabupaten/kota. Bila dilihat dari tahapan epidemi di Jawa Barat, terdapat variasi

dimana sebagian besar kabupaten digolongkan sebagai wilayah dengan kasus sporadis, sementara

wilayah kota sebagian besar digolongkan sebagai wilayah dengan kasus terkluster.

Peta Penyebaran Kasus Positif COVID-19 di Wilayah Jawa Barat

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

Page 10: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

9

Bila dibandingkan penyebaran kasus positif COVID-19 dan jumlah PDP sebelum dan sesudah PSBB,

khususnya wilayah Bodebek masih terlihat, baik peningkatan kasus positif maupun penyebaran ke wilayah

kabupaten/kota lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan penduduk kemungkinan merupakan

salah satu faktor risiko peningkatan kasus positif COVID-19.

Selain itu, terdapat potensi penyebaran kasus dari wilayah dengan epidemi terkluster sebagai

akibat dari mobilitas penduduk ke kabupaten/kota lainnya, sebagai contoh : Kabupaten Karawang yang

lokasinya beada di wilayah Purwasukan termasuk di dalamnya Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten

Subang. Hal ini terlihat dimana Kabupaten Subang yang Sebelum PSBB memiliki jumlah kasus positif

antara 1 s.d. 10 orang, maka setelah pemberlakuan PSBB meningkat menjadi 11 s.d.30 orang.

Berbeda dengan Kota Sukabumi yang ditetapkan sebagai wilayah epidemi terkluster disebabkan

oleh penemuan kasus yang cukup tinggi secara mendadak di SETUKPA (Sekolah Pembentukan Perwira)

POLRI. Pola transmisi yang terjadi adalah penularan secara terkluster di populasi tertutup, dengan sumber

penularan yang sulit ditentukan. Gambaran Distribusi kasus Positif dan PDP sebelum dan sesudah

pemberlakukan PSBB di Jawa Barat dapat terlihat pada gambar di bawah ini :

Page 11: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

10

Melihat gambaran di atas, perlunya pemberlakuan PSBB secara luas di seluruh wilayah Jawa Barat

sangat diperlukan untuk mencegah meluasnya penularan. Merujuk pada komposisi penduduk di jawa

Barat, dimana kelompok usia produktif mencapai 62 persen s.d. 72 persen dari jumlah penduduk,

kepadatan penduduk serta tingginya mobilisasi penduduk di wilayah Bodebek dan Bandung raya, maka

perlu diwaspadai kemungkinan penularan dari kelompok usia produktif yang bekerja di wilayah transmisi

lokal sebagai contoh Kota Bandung terhadap kelompok usia lanjut terutama pada kondisi ‘mudik’ Idul Fitri

di bulan mei 2020. Mengingat proporsi kelompok usia lanjut yang cukup tinggi berkisar 7,14 persen s.d.

8,76 persen terdapat di wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang,

Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten

Subang, yang mana wilayah kabupaten/kota tersebut termasuk wilayah yang penemuan kasus positifnya

masih relatif rendah.

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

Jika dirinci menurut wilayah kabupaten/kota di Jawa Barat, terlihat bahwa peringkat petama

jumlah kasus Positif COVID-19 terbanyak terdapat di Kota Bandung (181 kasus pada 24 April 2020) dan

Kota Depok (174 kasus) sebagai peringkat kedua. Kota Bandung sebagai ibukota provinsi, dengan tingkat

mobilitas penduduk yang relatif tinggi pula, menjadikan wilayah ini menjadi sangat terbuka. Sedangkan

Kota Depok merupakan kota yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, yang dikenal sebagai

episentrum penularan COVID-19 di Indonesia. Tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-19

berdasarkan kabupaten/kota periode 6 Maret 2020 s.d. 24 April 2020 dapat dilihat pada gambar di bawah

ini :

Page 12: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

11

2.3 Kejadian Transmisi Lokal

Kejadian transmisi lokal merupakan terjadinya penularan kasus positif terhadap generasi

kedua dan ketiga. Kejadian transmisi lokal di wilayah Jawa Barat diprediksi telah terjadi. Hal ini

dikuatkan dari telah terjadinya penyebaran kasus konfirmasi ODP, PDP dan Positif di setiap

kabupaten/kota wilayah Jawa Barat yang sangat cepat, terutama pada periode akhir Maret 2020

hingga pertengahan April 2020. Merujuk kepada gambar di bawah ini, tren kasus positif COVID-19 di

Kota Bandung selama dua minggu terakhir (24 Maret 2020 hingga 9 April 2020) menunjukkan lonjakan

kasus lebih dari dua kali lipat sejak penemuan kasus pertama. Selain itu, kejadian transmisi lokal juga

terjadi di Kota Depok sebagaimana digambarkan pada gambar selanjutnya. Hal ini dapat diinterpretasikan

bahwasannya telah terjadi transmisi lokal berupa propagated epidemics yang merupakan penularan dari

suatu kasus kepada kontak eratnya yang berada di dalam satu wilayah.

Kasus primer (index case) di Kota Depok sebagaimana gambar di atas menularkan COVID-19 pada

kasus nomor 1 sebagai kasus generasi kedua (secondary cases) yang selanjutnya menularkan kepada

kasus nomor 2 dan 3 sebagai generasi ke-3 (tertiary cases).

2.4 Angka reproduksi Infeksi (R0) COVID-19

Angka reproduksi infeksi merupakan rata-rata jumlah kasus baru yang disebabkan oleh setiap

orang terinfeksi pada kurun waktu tertentu. Angka ini dipengaruhi oleh kondisi kekebalan di komunitas.

Bila suatu penyakit infeksi memiliki R0 antara 1,5 s.d.3,5 artinya dibutuhkan sekitar 40-70 persen

penduduk yang terinfeksi dan atau memiliki kekebalan sehingga penularan dapat berkurang, Untuk

menanggulangi pandemi COVID-19 ini maka angka R0 perlu diturunkan di bawah 1 (satu) dengan cara :

1. Mengurangi persentase populasi yang rentan terhadap infeksi COVID-19;

2. Mengurangi jumlah dan lama kontak; dan

3. Meningkatkan kekebalan di populasi misalnya dengan pemberian vaksin.

Berdasarkan data pertumbuhan kasus positif COVID-19 di wilayah Bodebek mulai 14 Maret 2020

hingga 23 April 2020, terlihat bahwa angka Rt-nya masih di atas 1 (satu) yang menunjukkan bahwa potensi

penambahan kasus positif baru akan terus berjalan. Hal ini sejalan dengan data yang ada, yang

Transmisi Lokal Kota Bandung Transmisi Lokal Kota Depok

Page 13: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

12

memperlihatkan tren jumlah kasus positif, PDP dan ODP yang terus meningkat sejalan dengan waktu.

Oleh karenanya, upaya mengurangi jumlah dan lama kontak dengan pemberlakukan PSBB masih

dilanjutkan setidaknya dalam 2 minggu hingga 1 bulan mendatang. Perbandingan R0 terhadap Waktu (Rt)

di wilayah Bodebek dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

2.5 Tahapan Epidemiologi (Wilayah Tanpa Kasus, Wilayah Dengan Kasus Sporadis, Wilayah Dengan

Kasus Tercluster (Common Exposure), Wilayah dengan Penularan Lokal

Mengacu pada tahapan epidemi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat 6 (enam)

kabupaten/kota sebagai wilayah dengan penularan lokal, 4 (empat) wilayah sebagai kasus terkluster, 15

wilayah sebagai wilayah dengan kasus sporadis dan 2 (dua) kabupaten sebagai wilayah tanpa kasus di

Jawa Barat per tanggal 24 April 2020. Adapun ke-empat Wilayah dengan kasus terkluster meliputi :

Kabupaten Karawang (Kluster HIPMI), Kota Cimahi (Kluster GBI), Kabupaten Bandung Barat (Kluster GBIP)

dan Kota Sukabumi (Kluster SETUKPA).

2.6 Kajian Pemetaan Tingkat Kerawanan COVID-19 di Wilayah Kabupaten/Kota

Mempertimbangkan aspek-aspek lainnya yaitu : kepadatan penduduk, jumlah pendatang, potensi

ancaman, efektivitas penanganan kasus dan kesatuan wilayah sebagaimana dipetakan dalam gambar di

bawah ini, maka pemberlakuan PSBB tidak hanya di wilayah Bodebek dan Bandung Raya melainkan

seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat sebagai upaya memutus rantai penularan COVID-19. Pemberlakuan

PSBB di wilayah Jawa Barat hendaknya didukung pula oleh intervensi yang lebih agresif antara lain

pelacakan kasus kontak, perluasan akses terhadap tes COVID-19 dan sarana diagnostiknya dalam

kerangka “detect-trace-trest” untuk memutus rantai penularan disertai edukasi yang intensif kepada

masyarakat. Peta analisis Tingkat Kerawanan wabah COVID-19 berdasarkan kriteria PSBB Di Provinsi Jawa

Barat per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Page 14: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

13

2.7 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Jawa Barat

Satu triwulan lebih seluruh warga Jawa Barat berjuang melawan virus Corona. Sejak pertama kali

kasus positif Coronavirus Disease (COVID-19) ditemukan di Kota Depok pada tanggal 2 Maret 2020, jumlah

kasus positif hingga saat ini masih bertambah. COVID-19 adalah masalah kesehatan dunia, dimana pada

tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International

Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD).

Seiring bertambahnya kasus positif COVID-19 di Jawa Barat, pada tanggal 15 Maret 2020

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan kebijakan untuk Bekerja, Belajar dan Beribadah dari

rumah. Kemudian disusul dengan penetapan status Darurat Bencana COVID-19 di Jawa Barat pada 19

Maret 2020.

Page 15: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

14

Milestone Penting Penanganan COVID-19 di Jawa Barat

Penetapan status darurat bencana diikuti dengan diberlakukannya kebijakan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) untuk Wilayah Bodebek pada tanggal 15 April 2020. PSBB Bodebek meliputi wilayah

Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok. Kelima wilayah ini

merupakan wilayah terdekat dengan DKI Jakarta yang merupakan pusat episentrum penyebaran COVID-

19 di Indonesia.

Sebagai wilayah penyebaran kasus positif COVID-19 kedua di Jawa Barat, di wilayah Bandung Raya

juga diberlakukan PSBB Wilayah Bandung Raya pada 22 April 2020. PSBB Bandung Raya meliputi Kota

Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Baik

PSBB Wilayah Bodebek maupun PSBB Wilayah Bandung Raya telah mengalami masa perpanjangan PSBB,

yang dilanjutkan dengan masa penerapan PSBB se-Jawa Barat.

PSBB seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat mulai berlaku pada tanggal 6 Mei 2020. Penerapan

PSBB nya pun dilakukan sesuai kondisi wilayah masing-masing, yaitu penerapan PSBB maksimal maupun

PSBB parsial. Artinya saat ini memasuki minggu kedua pelaksanaan PSBB se-Jawa Barat. Oleh karena itu

perlu dilakukan evaluasi bagaimana efektivitas penerapan PSBB se-Jawa Barat, terutama dilihat dari

pergerakan dan penyebaran kasus positif COVID-19.

2.7.1 Pergerakan Kasus Positif COVID-19

Pada tanggal 12 Mei 2020 total kasus positif COVID-19 di Jawa Barat terkonfirmasi mencapai 1.492

kasus. Artinya hanya dalam waktu 72 hari telah terjadi penambahan sebanyak 1.490 kasus. Selama

periode 2 Maret 2020 sampai dengan 12 Mei 2020, rata-rata terjadi penambahan kasus terkonfirmasi

sebanyak 22 orang setiap harinya. Gambar di bawah ini menunjukkan tren harian penambahan kasus

positif COVID-19 di Jawa Barat, terlihat bahwa angka kasus harian masih fluktuatif. Namun jika dilihat tren

moving average periode mingguan terlihat adanya tren penurunan kasus.

2 Maret

Kasus Pertama di Jawa Barat

15 Maret 2020

Bekerja,

Belajar, dan

Beribadah dari

19 Maret 2020

Status Darurat Bencana

Covid-19 di Jawa Barat

22 April

PSBB mulai

diberlakukan di

Wilayah

BANDUNG RAYA

15 April 2020

PSBB mulai

diberlakukan di

Wilayah

BODEBEK

6 Mei 2020

PSBB mulai

diberlakukan

di SELURUH

Page 16: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

15

Tren Harian Kasus Positif COVID-19 di Provinsi Jawa Barat, 2 Maret – 12 Mei 2020

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

Jika penambahan kasus harian dirata-ratakan menurut periode tertentu, maka terlihat bahwa

pada awal ditetapkan kebijakan Bekerja, Belajar dan Beribadah dari rumah sampai sebelum penerapan

kebijakan PSBB wilayah Bodebek, rata-rata terjadi penambahan kasus harian sebanyak 17 (15 Maret – 14

April 2020). Kemudian pada masa pemberlakukan PSBB wilayah Bodebek dan Bandung Raya (15 – 28 April

2020 dan 29 April – 5 Mei 2020) angka kasus positif COVID-19 semakin meningkat. Pembagian periode

waktu masa PSBB Bodebek dan Bandung Raya adalah untuk melihat bagaimana kondisi penambahan

kasus seminggu sebelum penerapan PSBB di seluruh Provinsi Jawa Baat. Gambar di bawah menunjukkan

sampai dengan 12 Mei 2020, periode seminggu sebelum PSBB seluruh Jawa Barat (29 April – 5 Mei 2020)

merupakan periode dengan rata-rata kasus positif COVID-19 tertinggi, yaitu mencapai 45 kasus. Hal ini

disebabkan adanya lonjakan penambahan kasus harian pada tanggal 4 Mei 2020 sebanyak 183 kasus.

Seminggu setelah diterapkannya PSBB di seluruh Jawa Barat terlihat angka rata-rata penambahan kasus

harian turun menjadi 35 kasus.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

02

/03/

202

0

04

/03/

202

0

06

/03/

202

0

08

/03/

202

0

10

/03/

202

0

12

/03/

202

0

14

/03/

202

0

16

/03/

202

0

18

/03/

202

0

20

/03/

202

0

22

/03/

202

0

24

/03/

202

0

26

/03/

202

0

28

/03/

202

0

30

/03/

202

0

01

/04/

202

0

03

/04/

202

0

05

/04/

202

0

07

/04/

202

0

09

/04/

202

0

11

/04/

202

0

13

/04/

202

0

15

/04/

202

0

17

/04/

202

0

19

/04/

202

0

21

/04/

202

0

23

/04/

202

0

25

/04/

202

0

27

/04/

202

0

29

/04/

202

0

01

/05/

202

0

03

/05/

202

0

05

/05/

202

0

07

/05/

202

0

09

/05/

202

0

11

/05/

202

0

Page 17: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

16

Sumber: https://pikobar.jabarprov.go.id

Rata-rata Penambahan Kasus Positif COVID-19 di Provinsi Jawa Barat,

15 Maret – 12 Mei 2020

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

Sampai dengan tanggal 12 Mei 2020, jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Jawa Barat telah

mencapai 1.492 kasus. Dari total 1.492 kasus, sebanyak 213 orang berhasil sembuh, sebanyak 98 orang

meninggal dunia dan selebihnya masih dalam proses perawatan.

Tren Kumulatif Kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Barat, 2 Maret – 12 Mei 2020

17

29

45

35

15 Maret - 14 April 2020 15 - 28 April 2020 29 April - 5 Mei 2020 6 - 12 Mei 2020

PSBB wilayah Bodebek PSBB wilayah Bandung Raya PSBB seluruh Jawa Barat

0

300

600

900

1200

1500

02/0

3/20

20

04/0

3/20

20

06/0

3/20

20

08/0

3/20

20

10/0

3/20

20

12/0

3/20

20

14/0

3/20

20

16/0

3/20

20

18/0

3/20

20

20/0

3/20

20

22/0

3/20

20

24/0

3/20

20

26/0

3/20

20

28/0

3/20

20

30/0

3/20

20

01/0

4/20

20

03/0

4/20

20

05/0

4/20

20

07/0

4/20

20

09/0

4/20

20

11/0

4/20

20

13/0

4/20

20

15/0

4/20

20

17/0

4/20

20

19/0

4/20

20

21/0

4/20

20

23/0

4/20

20

25/0

4/20

20

27/0

4/20

20

29/0

4/20

20

01/0

5/20

20

03/0

5/20

20

05/0

5/20

20

07/0

5/20

20

09/0

5/20

20

11/0

5/20

20

Tren Kumulatif Kasus Positif Covid-19 Provinsi Jawa Barat2 Maret - 12 Mei 2020

Positif Positif Sembuh Positif Meninggal

1.492

213

98

Page 18: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

17

Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bekasi merupakan wilayah di Jawa Barat

dengan jumlah kasus terbanyak, dengan lebih dari 100 kasus. Bahkan di Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kota

Bandung jumlah kasus lebih dari 250 di masing-masing wilayah. Keempat wilayah ini menyumbang lebih

dari 62 persen jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh Jawa Barat.

Kumulatif Kasus COVID-19 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, 12 Mei 2020

Sumber : https://pikobar.jabarprov.go.id

Gambar di atas menunjukkan 9 dari 10 kabupaten/kota dengan jumlah kasus positif COVID-19

terbanyak di Jawa Barat merupakan wilayah Bodebek dan Bandung Raya. Hanya Kabupaten Sumedang

yang tidak termasuk dalam 10 besar kasus positif COVID-19 di Jawa Barat. Di urutan kesepuluh adalah

Kota Sukabumi, dengan jumlah kasus sebanyak 40 pada 12 Mei 2020. Gambar tersebut memberikan

gambaran bahwa wilayah Bodebek dan Bandung Raya masih merupakan episentrum penyebaran COVID-

19 di Jawa Barat.

Kabupaten/kota di sekitar wilayah Bodebek dan Bandung Raya, yaitu Kabupaten Subang,

Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Sukabumi jumlah kasus mencapai lebih dari 20. Kabupaten

Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Karawang, dan Kota Tasikmalaya jumlah kasus positif hingga

12 Mei 2020 berkisar antara 10 hingga 19. Adapun wilayah lainnya di Jawa Barat, sebagian wilayah

Pantura dan Priangan Timur jumlah kasus masih dibawah 10.

Page 19: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

18

2.7.2 Angka Reproduksi Efektif

Angka reproduksi efektif (Rt) adalah angka reproduksi atau replikasi kasus COVID-19 secara

keseluruhan hingga waktu kasus terakhir. Nilainya menunjukkan setiap adanya 1 kasus harian akan

memicu berapa kali replikasi. Gambar di bawah menunjukkan estimasi Rt (angka reproduksi) per wilayah,

sebelum PSBB (warna merah) dan setelah PSBB (warna hijau). Secara umum, angka reproduksi kasus

mengalami penurunan di seluruh wilayah setelah PSBB.

Angka Reproduksi COVID-19 Sebelum dan Setelah PSBB

Gambar di bawah menunjukkan angka reproduksi COVID-19 di wilayah episentrum dan non

episentrum. Wilayah episentrum disini adalah kabupaten/kota di wilayah Bodebek dan Bandung Raya.

Angka Reproduksi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat

Updated Data: 2 Maret – 11 Mei 2020

Page 20: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

19

Angka Reproduksi COVID-19 Wilayah Episentrum di Provinsi Jawa Barat

Angka Reproduksi COVID-19 Wilayah Non-Episentrum di Provinsi Jawa Barat

Page 21: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

20

2.7.3 Mobilitas Masyarakat

Analisis mobilitas masyarakat semasa pandemi COVID-19 bersumber dari Google COVID-19

Mobility Report. Gambar di bawah memberikan gambaran bagaimana tingkat mobilitas masyarakat di

Jawa Barat berdasarkan pantauan Google. Dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Secara umum, masyarakat mematuhi kebijakan PSBB. Hal ini terlihat dari meningkatnya mobilitas

masyarakat di area ‘Residential’;

2. Aktivitas harian masih berlangsung meski terdapat sedikit penurunan tren mobilitas di ‘Grocery and

Pharmacy' dan 'Workplace’. Ini dikarenakan masyarakat perlu memenuhi kebutuhan harian dan

tidak semua perkantoran menerapkan kebijakan bekerja dari rumah; dan

3. Perubahan tren mobilitas yang paling signifikan adalah 'Transit station'. Kebijakan PSBB dan bekerja

dari rumah dapat menjadi faktor penurunan tersebut.

Page 22: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

21

KESIAPAN ASPEK KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN COVID-

19 DI JAWA BARAT

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dijelaskan bahwa kesehatan

merupakan keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap

orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan sumber daya di bidang kesehatan

adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta

fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

3.1 Fasilitas Kesehatan di Provinsi Jawa Barat

3.1.1 Rumah Sakit dan Puskesmas

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang

dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat. Ketersediaan fasilitas pelayanan

kesehatan di Provinsi Jawa Barat sudah memadai. Tercatat pada tahun 2019 terdapat 362 unit rumah

sakit dan 1.088 puskesmas. Data sebaran Rumah Sakit di Jawa Barat berdasarkan klasifikasi dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

Sumber : SIRS Online Kemenkes RI

Page 23: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

22

3.1.2 Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Provinsi Jawa Barat

Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan dalam mendukung kualitas penanganan permasalahan

kedaruratan kesehatan yang terjadi, maka Rumah Sakit atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya perlu

meningkatkan kualitas atau mengembangkan fasilitas kedaruratan yang dimaksud. Fasilitas yang

memenuhi standar/persyaratan teknis bangunan dan prasarana kesehatan, dalam hal ini diantaranya

ruang perawatan isolasi dengan tekanan negatif sangatlah diperlukan dimana tujuan dibangunnya ruang

isolasi adalah untuk mencegah penularan/penyebaran penyakit infeksi.

Ruang isolasi untuk Perawatan Pasien penderita COVID-19 memerlukan persyaratan teknis

bangunan yang khusus. Persyaratan teknis bangunan mulai dari akses masuk, zonasi/tata ruang, program

ruangan, material bangunan, sistem-sitem meknikal elektrikal diantaranya sistem kelistrikan, gas medik

dan yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah sistem tata udara.

Prinsipnya, penyebaran penyakit terdapat 5 faktor, yaitu : Konsentrasi kuman (Dose), Tempat (Place),

Keganasan kuman (Virulence), Waktu (Time) dan Daya Tahan Tubuh (Level of Host Defense). Apabila kita

berada pada suatu lingkungan di luar bangunan, upaya pencegahannya dapat menerapkan physical/social

distancing sejauh 2 meter, agar droplet yang keluar dari pasien tidak mengenai orang disekitarnya secara

langsung, tetapi untuk ruangan tertutup yang ber AC meskipun kita berjarak 2 meter, maka konsentrasi

droplet berukuran kecil akan bertambah sehingga membahayakan orang yang berada di dalam ruangan

tersebut, karena tidak terdapat sirkulasi udara dalam ruangan atau kurang memasukan udara luar.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/169/2020 tentang

Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu untuk melakukan

penatalaksanaan dugaan kasus yang berpotensi kejadian luar biasa Penyakit Infeksi Emerging tertentu

serta memberikan pelayanan rujukan pasien dan rujukan spesimen yang berkualitas sesuai standar.

Melalui Keputusan Menkes tersebut telah ditetapkan 8 (delapan) RS di Jawa Barat sebagai Rumah Sakit

Rujukan COVID-19, yaitu :

1. RSUP Dr. Hasan Sadikin

2. RS Paru Dr. H.A. Rotinsulu

3. RS Paru dr. M. Goenawan Partowidigdo

4. RSUD Dr. Slamet Garut

5. RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi

6. RSUD Kabupaten Indramayu

7. RSD Gunung Jati Cirebon

8. Rumkit Tk. II 03.05.01 Dustira.

Berikut ini adalah data rumah sakit rujukan COVID-19 yang sudah ditambah menjadi 211 rumah

sakit rujukan

Page 24: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

23

Data Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Di Jawa Barat

Kabupaten / Kota

Jumlah RS Rujukan COVID-19

Jumlah SDM R. Critical (IGD, ICU, ISOLASI COVID-19)

Bandung 6 1407

Bekasi 24 914

Bogor 30 2429

Ciamis 1 55

Cianjur 2 406

Cirebon 9 2024

Garut 2 297

Indramayu 4 339

Karawang 13 1669

KBB 4 119

Kota Bandung 16 3218

Kota Banjar 1 318

Kota Bekasi 35 6778

Kota Bogor 12 2271

Kota Cimahi 2 178

Kota Cirebon 3 275

Kota Depok 20 809

Kota Sukabumi 3 417

Kota Tasikmalaya 7 90

Kuningan 2 519

Majalengka 2 197

Purwakarta 5 652

Sukabumi 5 354

Sumedang 1 259

Tasikmalaya 1 208

Subang 1 376

TOTAL 211 26578

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2020

Page 25: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

24

Tabel di atas menunjukkan informasi mengenai data rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat

yang meliputi jumlah rumah sakit di setiap kota/kabupaten, jumlah ruang isolasi COVID-19, jumlah SDM

ruang krisis (IGD, ICU dan Isolasi COVID-19). Dari total sebanyak 211 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa

Barat, Kota Bekasi merupakan daerah yang paling banyak memiliki rumah sakit rujukan dengan jumlah 35

RS, kemudian Kota Bogor 30 RS dan Kota Depok 20 RS. Ketiga daerah dengan yang memiliki rumah sakit

rujukan terbanyak merupakan daerah berstatus kota dan merupakan daerah yang lebih rawan COVID-19

dibandingkan daerah lainnya.

3.1.3 Ruang Isolasi di Rumah Sakit di Provinsi Jawa Barat

Jumlah tempat tidur di Ruang Isolasi yang tersedia di Provinsi Jawa Barat sebanyak 610 tempat

tidur. Dari 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat terdapat 2 (dua) Kabupten yang tidak mempunyai

tempat tidur di ruang isolasi yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Pangandaran. Berikut adalah

jumlah tempat tidur di ruang isolasi menurut kabupaten/kota.

Jumlah Tempat Tidur di Ruang Isolasi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2020

KODE KABUPATEN/KOTA TEMPAT TIDUR TERSEDIA TEMPAT TIDUR TERISI

3201 KAB. BOGOR 67 67

3202 KAB. SUKABUMI 8 9

3203 KAB. CIANJUR 5 1

3204 KAB. BANDUNG 18 17

3205 KAB. GARUT 23 23

3206 KAB. TASIKMALAYA 12 6

3207 KAB. CIAMIS 14 5

3208 KAB. KUNINGAN 16 11

3209 KAB. CIREBON 52 23

3210 KAB. MAJALENGKA 6 5

3211 KAB. SUMEDANG 12 2

3212 KAB. INDRAMAYU 8 7

3213 KAB. SUBANG 6 1

3214 KAB. PURWAKARTA 8 4

3215 KAB. KARAWANG 24 8

3216 KAB. BEKASI 15 4

3217 KAB. BANDUNG BARAT - -

3218 KAB. PANGANDARAN - -

3271 KOTA BOGOR 15 15

3272 KOTA SUKABUMI 7 7

3273 KOTA BANDUNG 170 60

3274 KOTA CIREBON 29 17

3275 KOTA BEKASI 60 35

3276 KOTA DEPOK 4 4

3277 KOTA CIMAHI 8 8

3278 KOTA TASIKMALAYA 3 3

3279 KOTA BANJAR 20 13

TOTAL 610 355 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Tahun 2020

Page 26: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

25

Jumlah Tempat Tidur di Ruang Isolasi Menurut Kabupaten/Kota

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2020

Dari data di atas dapat diketahui bahwa per tanggal 31 Maret 2020 dari total 610 tempat tidur

yang tersedia di Ruang Isolasi sebanyak 355 tempat tidur sudah terisi. Tempat tidur di Ruang Isolasi yang

tersedia di Kabupaten Bogor sudah terisi semua kondisi ini juga sama seperti yang terjadi di Kabupaten

Garut, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kota Cimahi dan Kota Tasikmalaya. Sementara itu di Kota

Bandung, terdapat 60 tempat tidur terisi dari total keseluruhan sebanyak 170 tempat tidur.

3.2 Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Barat

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan

adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau

keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan

untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan dapat terbagi kedalam beberapa bagian atau

peran, diantaranya adalah dokter, perawat, asisten tenaga kesehatan, bidan, farmasi, ahli gizi, dan

lainnya.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

KAB. BOGOR

KAB. SUKABUMI

KAB. CIANJUR

KAB. BANDUNG

KAB. GARUT

KAB. TASIKMALAYA

KAB. CIAMIS

KAB. KUNINGAN

KAB. CIREBON

KAB. MAJALENGKA

KAB. SUMEDANG

KAB. INDRAMAYU

KAB. SUBANG

KAB. PURWAKARTA

KAB. KARAWANG

KAB. BEKASI

KAB. BANDUNG BARAT

KAB. PANGANDARAN

KOTA BOGOR

KOTA SUKABUMI

KOTA BANDUNG

KOTA CIREBON

KOTA BEKASI

KOTA DEPOK

KOTA CIMAHI

KOTA TASIKMALAYA

KOTA BANJAR

TEMPAT TIDUR TERISI TEMPAT TIDUR TERSEDIA

Page 27: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

26

Dalam masa pandemi COVID-19, sangat dibutuhkan adanya tenaga kesehatan untuk menangani

kasus-kasus yang ada. Dengan adanya tenaga kesehatan yang memadai maka dapat mempermudah

proses perawatan dari pasien yang terkena virus COVID-19. Apabila terdapat kekurangan tenaga

kesehatan, maka nantinya akan ada pasien yang tidak bisa dirawat ataupun perawatan yang dilakukan

kurang maksimal. Oleh karena itu dibutuhkan data terkait ketersediaan tenaga kesehatan yang ada di

Provinsi Jawa Barat. Hal ini dikarenakan agar pada saat waktu puncak pandemi COVID-19, dapat diketahui

kecukupan dari tenaga kesehatan.

3.2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 oleh Divisi

Perencanaan Risat dan Epidemiologi (2020), terdapat data terkait jumlah tenaga kesehatan menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Berikut ini merupakan jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Jawa

Barat.

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Total

1 Kabupaten Bogor 399 1.447 510 194 87 2.637

2 Kabupaten Sukabumi 283 680 496 129 39 1.627

3 Kabupaten Cianjur 323 966 806 121 37 2.253

4 Kabupaten Bandung 660 1.621 1.308 168 87 3.844

5 Kabupaten Garut 129 886 564 106 39 1.724

6 Kabupaten Tasikmalaya 381 1.390 1.243 398 40 3.452

7 Kabupaten Ciamis 231 1.405 1.152 147 70 3.005

8 Kabupaten Kuningan 301 1.904 1.299 204 55 3.763

9 Kabupaten Cirebon 195 1.111 774 82 41 2.203

10 Kabupaten Majalengka 622 2.212 1.415 231 52 4.532

11 Kabupaten Sumedang 808 2.052 502 306 74 3.742

12 Kabupaten Indramayu 37 171 100 23 15 346

13 Kabupaten Subang 554 1.819 442 274 73 3.162

14 Kabupaten Purwakarta 887 2.459 573 306 88 4.313

15 Kabupaten Karawang 216 729 192 60 30 1.227

16 Kabupaten Bekasi 507 1.249 489 502 42 2.789

17 Kabupaten Bandung Barat 652 2.116 519 331 63 3.681

18 Kabupaten Pangandaran 228 1.116 358 101 41 1.844

19 Kota Bogor 116 543 302 39 35 1.035

20 Kota Sukabumi 251 941 881 197 48 2.318

21 Kota Bandung 259 986 977 207 50 2.479

22 Kota Cirebon 51 346 352 55 14 818

23 Kota Bekasi 106 477 397 51 30 1.061

24 Kota Depok 234 1.119 891 111 50 2.405

25 Kota Cimahi 297 1.697 1.232 160 62 3.448

Page 28: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

27

No Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Total

26 Kota Tasikmalaya 118 878 596 82 34 1.708

27 Kota Banjar 126 879 1.057 107 54 2.223

Jawa Barat 8.971 33.199 19.427 4.692 1.350 67.639

Sumber: Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, 2020

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

Sumber: Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, 2020

Grafik diatas merupakan gambaran dari jumlah tenaga kesehatan berdasarkan kabupaten/kota di

Provinsi Jawa Barat. Jumlah total dari tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 67.639

orang, dengan jumlah dokter sebanyakk 8.971 orang, perawat sebanyak 33.199 orang, bidan sebanyak

19.427 orang, farmasi sebanyak 4.692 orang, dan alih gizi sebanyak 1.350 orang. Jumlah rinci tenaga

kesehatan tiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dapat dilihat di bagian lampiran pada tabel jumlah

tenaga kesehatan menurut kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019.

3.2.2 Rekrutmen Tenaga Kesehatan Non PNS

Untuk menanggulangi peningkatan kebutuhan tenaga kesehatan dalam penanggulangan

Pandemi COVID-19, dilakukan rekrutmen Tenaga Kesehatan Non Pegawai Negeri Sipil dalam rangka

Tanggap Darurat Pandemi COVID-19 yang selanjutnya disebut Petugas Tenaga Kesehatan Non PNS Dalam

Rangka Tanggap Darurat Pandemi COVID-19. Penugasan Tenaga Kesehatan Non PNS terdiri dari Dokter,

Apoteker, Perawat, Ahli Teknologi Laboratorium (ATLM), Nutrisionis dan Tenaga Sanitasi Lingkungan

melalui Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nomor 814/2507/SDK/2020 tentang

Penugasan Tenaga Kesehatan Non Pegawai Negeri Sipil Dalam Rangka Tanggap Darurat Pandemi

Coronavirus Disease (COVID-19) di Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020.

0500

1.0001.5002.0002.5003.0003.5004.0004.5005.000

Kab

up

ate

n B

ogo

r

Kab

up

ate

n S

uka

bu

mi

Kab

up

ate

n C

ian

jur

Kab

up

ate

n B

and

un

g

Kab

up

ate

n G

aru

t

Kab

up

ate

n T

asik

mal

aya

Kab

up

ate

n C

iam

is

Kab

up

ate

n K

un

inga

n

Kab

up

ate

n C

ireb

on

Kab

up

ate

n M

ajal

engk

a

Kab

up

ate

n S

um

ed

ang

Kab

up

ate

n In

dra

may

u

Kab

up

ate

n S

ub

ang

Kab

up

ate

n P

urw

akar

ta

Kab

up

ate

n K

araw

ang

Kab

up

ate

n B

ekas

i

Kab

up

ate

n B

and

un

g…

Kab

up

ate

n P

anga

nd

aran

Ko

ta B

ogo

r

Ko

ta S

uka

bu

mi

Ko

ta B

and

un

g

Ko

ta C

ireb

on

Ko

ta B

ekas

i

Ko

ta D

ep

ok

Ko

ta C

imah

i

Ko

ta T

asik

mal

aya

Ko

ta B

anja

r

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Total

Page 29: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

28

Tugas dari Tenaga Kesehatan Non PNS ini adalah memberikan pelayanan kesehatan dalam

penanggulangan bencana wabah COVID-19 sesuai dengan profesinya. Untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya, Petugas Tenaga Kesehatan Non PNS Tanggap Darurat COVID-19 diberikan upah kerja

bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat pada Kegiatan Pengelolaan Tenaga Kesehatan Non PNS Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Adapun besaran upah yang diberikan adalah sebagai berikut:

Besaran Upah Tenaga Kesehatan Non PNS

No Klasifikasi Tenaga

Kesehatan Penempatan/P

enugasan

Besaran Honorarium

(Rp.)

Besaran Jasa Pelayanan

(Rp.) Insentif (Rp.)

1

S1 Profesi Dokter, Apoteker, Perawat Ners

RSUD Kab./Kota

Balai Kesehatan

Puskesmas

3.000.000 2.000.000 3.350.000

2

D3 Perawat, Nutrisionis, Kesehatan Lingkungan, Ahli Teknologi Laboratorium Medik

2.500.000 1.000.000 1.700.000

3

Biaya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebesar 6,24% dari honorarium yang mencakup Jaminan Kecelakaan 0,24%, Jaminan kematian 0,3% dan Jaminan Hari Tua 5,70% (dari pemberi kerja 4,24% dan pekerja 2%)

4 Biaya Jaminan Sosial Kesehatan sebesar 5% (dari pemberi kerja 4% dan dari pekerja 1%)

Sumber : Dinas Kesehatan Prov. Jabar, 2020

Sampai sejauh ini, Tenaga Kesehatan Non Pegawai Negeri Sipil dalam rangka Tanggap Darurat

Pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat sejumlah 72 orang dengan penempatan di Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten

Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Banjar dan UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat

namun lebih diprioritaskan untuk ditugaskan di Rumah Sakit Rujukan COVID-19 selain Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) di Kabupaten/Kota dan di UPTD Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat Total alokasi

pembiayaan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 20 Milyar untuk 400 orang tenaga kesehatan. Alokasi

20 Miliar berasal dari Refocussing APBD Provinsi Jawa Barat untuk Penanggulangan COVID-19.

Proses rekrutmen sampai saat ini masih terus berjalan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga

kesehatan dalam penanggulangan COVID-19 di Jawa Barat. Formasi Petugas Tenaga Kesehatan Non PNS

Dalam Rangka Tanggap Darurat Pandemi COVID-19 di Jawa Barat dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Page 30: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

29

Formasi Petugas Tenaga Kesehatan Non PNS Dalam Rangka Tanggap Darurat Pandemi COVID-19 di

Jawa Barat

Sumber : Dinas Kesehatan Prov. Jabar, 2020

3.3 Alat Kesehatan dan Pengujian Massal di Provinsi Jawa Barat

3.3.1 Alat Pelindung Diri (APD)

Jumlah Alat Pelindung Diri (APD) serta alat kesehatan eksisting lainnya yang terkumpul melalui

penggalangan bantuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Data berikut merupakan hasil penambahan

APD di tanggal 9 Mei 2020 hinggi 16 Mei 2020. Adapun data yang terdapat dalam tabel di bawah meliputi

aneka jenis masker, APD, disinfektan, hand sanitizer, alat semprot disinfektan (chamber), ventilator dan

alat rapid test kit. Khusus untuk APD terdiri dari goggle, face shield, sarung tangan dan sepatu boots.

Jumlah APD di Provinsi Jawa Barat (per 16 Mei 2020)

Barang Jumlah Satuan

Aneka Jenis Masker 966.559 Buah

APD (Goggle, Face Shield, Sarung Tangan, Sepatu Boots)

36.587 Buah

Disinfektan 26.802 Liter

Hand Sanitizer 39.917 Buah

Alat Semprot Disinfektan (Chamber)

220 Unit

Ventilator 16 Unit

Rapid Test Kit 101.030 Unit Sumber: Laporan Mingguan Sub Divisi Penggalangan Bantuan Gugus Covid

Jabar, Mei 2020

7

4 4

2

4 4 4

16

1

8

1 11 12 2

4

12

11 10

4

8

12

16

20

BPSDM Kab. Bandung Kab. Bekasi Kab.Karawang

KBB Kota Banjar LABKES

Dokter Umum Perawat NersPerawat Sanitasi LingkunganAhli Teknologi Laboratorium Medik Nutrisionis

Page 31: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

30

Berdasarkan tabel diatas, kondisi ketersediaan alat kesehatan di Provinsi Jawa Barat paling banyak

berupa masker dengan jumlah 966.559 buah dan Rapid Test sejumlah 101.030 unit. Sementara untuk alat

kesehatan yang dibutuhkan bagi petugas kesehatan yang menangani pasien COVID-19 yaitu APD yang

berupa Goggle, Face Shield, Sarung Tangan, Sepatu Boots sejumlah 36.587 buah. Untuk kondisi

ketersedian yang masih sedikit berupa alat semprot disinfektan dan ventilator dengan masing-masing

sejumlah 220 dan 16 unit.

3.3.2 Tempat Tidur di Rumah Sakit

Jumlah Tempat Tidur Per Rumah Sakit Berdasarkan Kepemilikan di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

KEPEMILIKAN JUM-LAH

JENIS KAMAR

KELAS 3

KELAS 2

KELAS 1

VIP VVIP ICU HCU NICU PICU

BUMN/BUMD 5 121 89 95 30 45 0 1 0 0

PEMDA KAB/KOTA

37 4422 1498 1046 411 58 138 115 103 27

PEMPROV 9 304 156 81 19 0 8 8 4 3

POLRI 3 191 63 36 35 15 13 3 0 0

SWASTA 138 3662 2985 2050 1311 707 180 114 53 41

TNI AD 4 236 315 127 61 26 16 18 4 3

TNI AU 3 105 53 52 12 0 7 0 0 0

VERTIKAL 4 533 208 193 39 24 6 0 0 0 Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat kondisi ketersediaan jumlah tempat tidur paling banyak

terdapat di 138 rumah sakit milik swasta. Pada rumah sakit swasta tersebut terdapat beberapa tipe kamar

dengan rincian yaitu 3362 kelas 3, 2985 kelas 2, 2050 kelas 1, 1311 kelas VIP, 707 kelas VVIP, 18 ICU, 114

HCU, 53 NICU, dan 41 PICU. Sementara untuk ketersediaan tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit milik

pemerintah baik itu di 9 rumah sakit pemerintah Provinsi Jawa Barat, 37 rumah sakit milik pemerintah

kabupaten/kota di Jawa Barat, maupun 5 rumah sakit milik BUMD/BUMN yang berada di Provinsi Jawa

Barat paling banyak didominasi oleh tempat tidur dengan kelas 3 dengan masing-masing sejumlah 304

kamar di rumah sakit pemerintah provinsi, 4422 kamar tidur rumah sakit milik pemerintah

kabupaten/kota, dan 121 kamar tidur di rumah sakit BUMD/BUMN.

Jumlah Tempat Tidur Per Rumah Sakit Berdasarkan Kelas RS di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

KELAS RS JUMLAH RS JENIS KAMAR

KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1 VIP VVIP ICU HCU NICU PICU

A 6 727 274 270 142 24 6 0 0 0

B 36 4152 2160 1516 694 306 165 146 115 61

C 81 3387 2169 1436 854 369 179 63 35 11

D 47 1198 708 422 213 170 18 50 14 2

Page 32: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

31

KELAS RS JUMLAH RS JENIS KAMAR

KELAS 3 KELAS 2 KELAS 1 VIP VVIP ICU HCU NICU PICU

KLINIK UTAMA 33 110 56 36 15 6 0 0 0 0

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat ketersediaan tempat tidur paling banyak tersedia di rumah

sakit kelas B dengan total kamar 9.254 kamar dan rumah sakit tipe C sejumlah 8.503 kamar. Dari kedua

rumah sakit tersebut paling banyak kamar didominasi dengan kelas 3 dengan masing-masing 4152 kamar

untuk rumah sakit kelas B dan 3387 kamar untuk rumah sakit kelas C. Sementara untuk rumah sakit kelas

A ketersediaan kamar masih sangat kurang yang dimana hanya 727 kamar untuk kelas 3.

3.3.3 Pengujian Massal di Provinsi Jawa Barat

Sementara itu, terkait pengadaan tes massal untuk masyarakat Jawa Barat terbagi menjadi 2,

yaitu pengujian massal RDT dan PCR. Pada tabel di bawah dapat dilihat informasi mengenai kedua hasil

pengujian massal tersebut. Rekap data pengujian massal RDT merupakan data per 17 Mei 2020 sedangkan

untuk pengujian massal PCR merupakan data per 15 Mei 2020.

Hasil Pengujian Massal RDT

PELAPORAN HASIL REAKTIF

Dinkes dan RS 95.868 2.846 (2,97%)

Instansi Vertikal 14.116 333 (2,36%)

TOTAL 109.984 2,89%)

Sumber: Rekap data RDT per 17 Mei 2020.

Berdasarkan hasil pelaporan dari Dinas Kesehatan dan rumah sakit rujukan COVID-19 sebanyak

95.868, sebanyak 2.846 menghasilkan hasil reaktif atau sekitar 2,97% dari hasil pengujian. Sedangkan hasil

pelaporan dari instansi vertikal sebanyak 14.116 dengan hasil reaktif sebanyak 333 atau sekitar 2,36%.

Dari seluruh pelaporan, ditemukan bahwa sebanyak 2,89% memberikan hasil reaktif COVID-19.

Hasil Pengujian Massal PCR

Positif 1.555 (14,2%)

Negatif 9.236 (83,86%)

Invalid 222 (2,02%)

TOTAL 11.013

Sumber: Rekap data PCR 15 Mei 2020

Page 33: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

32

Hasil pengujian massal PCR didapatkan sebanyak 11.013 tes. Dari jumlah tersebut, sebanyak

14,2% memberkan hasil positif atau sebanyak 1.555 hasil tes, 83,86% hasil negatif dan sebanyak 2,02%

merupakan hasil tes yang invalid.

3.4 Tempat Pemakaman Umum di Jawa Barat

Pada data terkait Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jawa Barat terdapat 14 Kabupaten/Kota

yang sudah memberikan data terkait jumlah TPU, dan 13 Kabupaten/Kota yang tidak memberikan data

terkait jumlah TPU, untuk tabel lengkap dapat dilihat pada lampiran.

Untuk melihat ketersediaan makam yang dapat digunakan dari data TPU yang tersedia yaitu dapat dilihat

berdasarkan jumlah Makam Aktif, berdasarkan data yang ada bahwa terdapat 4 kabupaten/kota yang

memberikan angka untuk jumlah Makam Aktif, yaitu pada Kota Cimahi 12.806 makam, Kota Bandung

33.955 makam, Pangandaran 422 makam, dan Kabupaten Bandung 809 makam, sehingga total makam

yang tersedia adalah 52.409.

Jumlah TPU di Jawa Barat

Kabupaten/Kota Jumlah

TPU

Makam

Aktif Nonaktif

Kab. Bandung 11 809 491

Kab. Bandung Barat NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Bekasi NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Bogor 22 0 0

Kab. Ciamis NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Cianjur NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Cirebon NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Garut 32 0 0

Kab. Indramayu 6 0 0

Kab. Karawang NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Kuningan NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Majalengka NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Pangandaran 128 422 51

Kab. Purwakarta NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Subang 12 0 0

Kab. Sukabumi 5 0 0

Kab. Sumedang NIHIL NIHIL NIHIL

Kab. Tasikmalaya NIHIL NIHIL NIHIL

Kota Bandung 13 33.955 7.313

Page 34: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

33

Kabupaten/Kota Jumlah

TPU

Makam

Aktif Nonaktif

Kota Banjar NIHIL NIHIL NIHIL

Kota Bekasi 4 0 0

Kota Bogor 8 0 0

Kota Cimahi 8 12.806 7.003

Kota Cirebon 3 0 0

Kota Depok NIHIL NIHIL NIHIL

Kota Sukabumi 6 0 0

Kota Tasikmalaya 3 4.417 5.948

TOTAL 286 52.409 20.806

Keterangan: 1. Nihil = Data tidak tersedia / Tidak memiliki TPU yg dikelola

oleh Pemda, Dikelola oleh desa/Kelurahan

2. Nilai 0 adalah tidak diberikan lebih rinci terkait jumlah

tersebut

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui Ketersediaan dari Makam Aktif di Jawa Barat tersedia

sebanyak 52.409 Makam, walaupun dari jumlah tersebut hanya berasal dari 4 kabupaten/kota saja. Untuk

kecamatan yang paling banyak memiliki makam aktif terdapat di Kota Bandung, yang mana makam aktif

tersebut tersedia di TPU Astana Anyar dan TPU Babakan Ciparay.

Page 35: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

34

SIMULASI DAN PREDIKSI PANDEMI COVID-19 DI JAWA BARAT

4.1 Tujuan

Model Simulasi SIR atau analisis model SIR (Susceptible-Infected-Recovered) digunakan untuk

melakukan simulasi terhadap puncak pandemi wabah penyakit COVID-19 di Provinsi Jawa Barat.

4.2 Pemodelan yang Akan Dilaksanakan

Model ini digunakan untuk prediksi puncak pandemi pada klaster kejadian terlaporkan terbanyak

berbasis data yang diumumkan (reported cases), sehingga tidak bisa menganalisis unreported cases.

Kegiatan pemodelan yang akan dilakukan adalah:

1. Simulasi Puncak Pandemi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020);

2. Simulasi Fasilitas Kesehatan di Provinsi Jawa Barat terkait Persebaran Pandemi COVID-19 (per 10 Mei

2020);

3. Simulasi Jumlah Kebutuhan dan Penginapan Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Barat terkait

Persebaran Pandemi COVID-19 (per 10 Mei 2020);

4. Simulasi Kebutuhan APD dan Alat Kesehatan Lainnya Terkait Persebaran COVID-19 di Provinsi Jawa

Barat (per 10 Mei 2020);

5. Simulasi Tempat Pemakaman Pasien Meninggal COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020);

6. Simulasi Pemberian Bantuan Masyarakat Miskin dan Rentan Miskin Terkena Dampak Ekonomi Akibat

COVID-19;

7. Simulasi Kebutuhan Bahan Pokok bagi Masyarakat Selama Pandemi COVID-19; dan

8. Simulasi kebutuhan dan penyediaan anggaran penanggulangan COVID-19;

4.3 Kerangka Analisis

Page 36: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

35

4.4 Metode dan Sumber Data yang Digunakan

Sumber data yang digunakan bersumber dari data yang diumumkan (repoted case) dari PIKOBAR

(www.pikobar-jabar.go.id). Sementara itu, metode yang digunakan adalah Model Sederhana SIR

(Susceptible-Infected-Recovered) yang terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:

1. Populasi yang rawan terdampak wabah penyakit (S)

2. Individu yang dinyatakan positif (I)

3. Individu yang dinyatakan sembuh (R)

S = Proporsi populasi rawan terdampak dari total populasi (susceptible); S diasumsikan

seluruh populasi Provinsi Jawa Barat yang belum terinfeksi.

I = Proporsi individu positif dari total populasi (infected).

R = Proporsi individu sembuh atau meninggal dari total populasi (removed).

B = Tingkat transmisi COVID-19

c = Jumlah kontak yang ditemui individu positif per satuan waktu (contact rate)

p = Kemungkinan penularan per kontak (transmissibility)

y = Recovery rate (recovery person/infected person)

= 1/d

d = Infectious period

R0 = Jumlah kasus berikutnya yang ditimbulkan oleh seorang individu positif pada saat

infectious period.

= B/y

Berikut adalah beberapa epidemic parameters berupa angka reproduksi, periode inkubasi, dan

periode infeksi yang terjadi di Kota Wuhan dan sekitarnya.

Epidemic Parameters

Source

Location Reproduction

Number R0

Incubation Period Tinc (in days)

Infectious Period Tinf (in days)

Kucharski et. al Wuhan 3.0 (1.5 — 4.5) 5.2 2.9

Li, Leung and Leung Wuhan 2.2 (1.4 — 3.9) 5.2 (4.1 — 7.0) 2.3 (0.0 — 14.9)

Wu et. al Greater Wuhan 2.68 (2.47 — 2.86) 6.1 2.3

WHO Initial Estimate Hubei 1.95 (1.4 — 2.5)

Page 37: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

36

Source

Location Reproduction

Number R0

Incubation Period Tinc (in days)

Infectious Period Tinf (in days)

WHO-China Joint Mission

Hubei 2.25 (2.0 — 2.5) 5.5 (5.0 - 6.0)

Liu et. al Guangdong 4.5 (4.4 — 4.6) 4.8 (2.2 — 7.4) 2.9 (0 — 5.9)

Rocklöv, Sjödin and Wilder-Smith

Princess Diamond 14.8 5.0 10.0

Backer, Klinkenberg, Wallinga

Wuhan 6.5 (5.6 — 7.9)

Read et. al Wuhan 3.11 (2.39 — 4.13)

Bi et. al Shenzhen 4.8 (4.2 — 5.4) 1.5 (0 — 3.4)

Tang et. al China 6.47 (5.71 — 7.23)

Sumber: Epidemic Calculator, 2020 (http://gabgoh.github.io/COVID/)

Dengan mengacu epidemic parameters pada pusat Kota Wuhan, sebagaimana tercantum pada

tabel di atas, berikut ini merupakan tabel asumsi yang digunakan pada model SIR yang dilakukan dalam

simulasi ini.

Asumsi Model SIR

Asumsi Nilai

Model SIR (Susceptible – Infectious – Reecovered)

Skenario Normal R0 = 2,68

Skenario Kebijakan PSBB: Contact Rate berkurang 40% / R0 = 0,94 dengan PSBB Jawa Barat mulai

berlaku efektif 7 hari setelah pelaksanaan kebijakan serta penegakan aturan

yang berlaku dilakukan secara efektif

S0 Populasi penduduk desa/kelurahan yang memiliki pasien positif COVID-19

pada Tanggal 7 Mei 2020

Recovery Rate 1/14

Masa Inkubasi 6 Hari

Delay Hasil Tes 8 Hari

Sumber: Hasil Analisis, 2020

4.5 Hasil Simulasi

4.5.1 Simulasi Puncak Pandemi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, berikut adalah jumlah kasus positif COVID-19 di

Provinsi Jawa Barat dengan kolom yang berwarna merah adalah jumlah kasus positif pada puncak

pandemi.

Page 38: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

37

Jumlah Kasus Positif Covid -19 di Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

21-Feb 3 3 3 3

22-Feb 5 5 5 5

23-Feb 5 5 5 5

24-Feb 5 5 5 5

25-Feb 6 6 6 6

26-Feb 6 6 6 6

27-Feb 8 8 8 8

28-Feb 8 8 8 8

29-Feb 9 9 9 9

1-Mar 12 12 12 12

2-Mar 17 17 17 17

3-Mar 18 18 18 18

4-Mar 31 31 31 31

5-Mar 36 36 36 36

6-Mar 41 41 41 41

7-Mar 57 57 57 57

8-Mar 63 63 63 63

9-Mar 71 71 71 71

10-Mar 81 81 81 81

11-Mar 94 94 94 94

12-Mar 106 106 106 106

13-Mar 120 120 120 120

14-Mar 134 134 134 134

15-Mar 153 153 153 153

16-Mar 173 173 173 173

17-Mar 192 192 192 192

18-Mar 214 214 214 214

19-Mar 241 241 241 241

20-Mar 271 271 271 271

21-Mar 308 308 308 308

22-Mar 344 344 344 344

23-Mar 386 386 386 386

24-Mar 439 439 439 439

25-Mar 500 500 500 500

26-Mar 564 564 564 564

27-Mar 631 631 631 631

28-Mar 711 711 711 711

29-Mar 802 802 802 802

30-Mar 903 903 903 903

31-Mar 1016 1016 1016 1016

1-Apr 1144 1144 1144 1144

2-Apr 1285 1285 1285 1285

3-Apr 1451 1451 1451 1451

4-Apr 1634 1634 1634 1634

5-Apr 1843 1843 1843 1843

6-Apr 2072 2072 2072 2072

Page 39: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

38

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

7-Apr 2338 2338 2338 2338

8-Apr 2633 2633 2633 2633

9-Apr 2966 2966 2966 2966

10-Apr 3342 3342 3342 3342

11-Apr 3764 3764 3764 3764

12-Apr 4241 4241 4241 4241

13-Apr 4780 4781 4781 4781

14-Apr 5383 4948 4948 4948

15-Apr 6069 5141 5141 5141

16-Apr 6833 5352 5352 5352

17-Apr 7702 5598 5598 5598

18-Apr 8679 5876 5876 5876

19-Apr 9777 6188 6188 6188

20-Apr 11013 6541 6541 6541

21-Apr 12401 6940 6940 6940

22-Apr 13934 7356 7159 7159

23-Apr 15658 7828 7405 7405

24-Apr 17604 8362 7682 7682

25-Apr 19781 8957 7992 7992

26-Apr 22239 9632 8345 8345

27-Apr 24994 10387 8738 8738

28-Apr 28089 11233 9177 9177

29-Apr 31565 12184 9669 9669

30-Apr 35466 13247 10218 10218

1-May 39838 14436 10829 10829

2-May 44743 15764 11504 11504

3-May 50231 17243 12254 12254

4-May 56375 18891 13078 13078

5-May 63248 20731 13994 13994

6-May 70920 22767 14992 14992

7-May 79491 25031 16089 16089

8-May 89045 27537 17284 17284

9-May 99685 30310 18590 18590

10-May 111524 33374 20004 20004

11-May 124675 36751 21533 21533

12-May 141907 43112 25824 25824

13-May 157602 46738 27129 25521

14-May 174968 50728 28525 25211

15-May 194149 55108 30002 24902

16-May 215292 59921 31577 24602

17-May 238551 65197 33240 24305

18-May 264072 70971 34987 24007

19-May 292006 77289 36826 23716

20-May 322501 84196 38752 23431

21-May 355685 91734 40770 23150

22-May 391681 99957 42877 22875

23-May 430585 108913 45076 22565

Page 40: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

39

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

24-May 472473 118660 47373 22254

25-May 517380 129245 49764 21948

26-May 565311 140728 52257 21650

27-May 616222 153159 54853 21350

28-May 670010 166579 57547 21052

29-May 726524 181035 60344 20758

30-May 785553 196564 63244 20467

31-May 846820 213186 66243 20182

1-Jun 909990 230914 69332 19898

2-Jun 974669 249744 72508 19618

3-Jun 1040407 269659 75757 19345

4-Jun 1106709 290615 79057 19068

5-Jun 1173047 312555 82399 18798

6-Jun 1238861 335399 85761 18535

7-Jun 1303586 359041 89117 18274

8-Jun 1366648 383356 92439 18012

9-Jun 1427485 408195 95702 17761

10-Jun 1485567 433388 98872 17508

11-Jun 1540390 458751 101922 17262

12-Jun 1591492 484079 104817 17016

13-Jun 1638467 509150 107530 16778

14-Jun 1680959 533746 110030 16544

15-Jun 1718673 557631 112287 16306

16-Jun 1751376 580583 114287 16079

17-Jun 1778889 602362 115998 15854

18-Jun 1801095 622757 117408 15629

19-Jun 1817935 641561 118500 15410

20-Jun 1829414 658597 119278 15195

21-Jun 1835574 673687 119722 14982

22-Jun 1836525 686704 119841 14776

23-Jun 1832405 697535 119637 14571

24-Jun 1823408 706105 119119 14367

25-Jun 1809767 712370 118297 14168

26-Jun 1791740 716320 117191 13974

27-Jun 1769620 717978 115819 13782

28-Jun 1743717 717388 114195 13589

29-Jun 1714370 714640 112348 13407

30-Jun 1681917 709830 110296 13223

1-Jul 1646707 703080 108060 13044

2-Jul 1609090 694536 105670 12866

3-Jul 1569419 684347 103148 12693

4-Jul 1528021 672669 100511 12520

5-Jul 1485223 659672 97786 12352

6-Jul 1441341 645520 94989 12185

7-Jul 1396660 630375 92145 12024

8-Jul 1351446 614393 89266 11865

9-Jul 1305956 597726 86369 11704

Page 41: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

40

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

10-Jul 1260411 580519 83472 11551

11-Jul 1215020 562903 80584 11399

12-Jul 1169964 545002 77720 11250

13-Jul 1125405 526928 74885 11101

14-Jul 1081488 508788 72094 10955

15-Jul 1038333 490670 69355 10813

16-Jul 996044 472654 66670 10672

17-Jul 954706 454813 64045 10535

18-Jul 914399 437209 61487 10400

19-Jul 875173 419897 58999 10265

20-Jul 837075 402919 56582 10135

21-Jul 800140 386315 54239 10009

22-Jul 764394 370118 51971 9881

23-Jul 729847 354351 49783 9759

24-Jul 696505 339028 47662 9634

25-Jul 664372 324175 45625 9514

26-Jul 633439 309797 43664 9395

27-Jul 603692 295896 41771 9276

28-Jul 575118 282482 39958 9163

29-Jul 547697 269554 38219 9052

30-Jul 521399 257102 36544 8935

31-Jul 496205 245130 34943 8829

1-Aug 472086 233629 33410 8720

2-Aug 449011 222593 31944 8617

3-Aug 426949 212005 30538 8509

4-Aug 405867 201861 29193 8410

5-Aug 385740 192152 27909 8308

6-Aug 366527 182862 26684 8209

7-Aug 348200 173978 25511 8110

8-Aug 330727 165493 24397 8017

9-Aug 314069 157386 23329 7921

10-Aug 298201 149649 22314 7829

11-Aug 283089 142267 21344 7736

12-Aug 268702 135230 20422 7646

13-Aug 255007 128519 19540 7559

14-Aug 241980 122126 18700 7469

15-Aug 229589 116038 17903 7384

16-Aug 217806 110241 17144 7299

17-Aug 206603 104721 16418 7216

18-Aug 195962 99475 15731 7131

19-Aug 185845 94479 15076 7055

20-Aug 176237 89731 14454 6975

21-Aug 167113 85216 13860 6895

22-Aug 158443 80923 13296 6820

23-Aug 150214 76844 12756 6741

24-Aug 142401 72967 12246 6667

25-Aug 134989 69287 11761 6596

Page 42: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

41

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

26-Aug 127951 65788 11296 6522

27-Aug 121273 62468 10857 6449

28-Aug 114938 59315 10439 6378

29-Aug 108930 56322 10041 6309

30-Aug 103228 53480 9662 6240

31-Aug 97821 50783 9304 6174

1-Sep 92694 48225 8962 6108

2-Sep 87836 45798 8639 6042

3-Sep 83222 43490 8328 5979

4-Sep 78853 41307 8034 5914

5-Sep 74709 39233 7753 5851

6-Sep 70780 37265 7486 5788

7-Sep 67056 35399 7234 5732

8-Sep 63530 33634 6994 5671

9-Sep 60183 31953 6763 5611

10-Sep 57017 30365 6548 5555

11-Sep 54012 28856 6340 5499

12-Sep 51165 27424 6141 5442

13-Sep 48468 26067 5951 5384

14-Sep 45912 24782 5775 5330

15-Sep 43492 23564 5602 5275

16-Sep 41196 22407 5440 5221

17-Sep 39022 21309 5283 5169

18-Sep 36965 20273 5140 5118

19-Sep 35017 19291 4999 5066

20-Sep 33166 18355 4865 5017

21-Sep 31417 17471 4736 4965

22-Sep 29758 16630 4614 4917

23-Sep 28186 15834 4498 4870

24-Sep 26700 15082 4387 4821

25-Sep 25293 14371 4285 4776

26-Sep 23956 13691 4181 4727

27-Sep 22693 13049 4084 4681

28-Sep 21495 12440 3994 4640

29-Sep 20359 11862 3905 4592

30-Sep 19287 11316 3822 4548

1-Oct 18268 10794 3738 4504

2-Oct 17304 10306 3665 4463

3-Oct 16391 9838 3591 4422

4-Oct 15532 9399 3523 4379

5-Oct 14711 8980 3454 4341

6-Oct 13937 8582 3390 4296

7-Oct 13202 8205 3327 4258

8-Oct 12508 7850 3272 4218

9-Oct 11849 7510 3215 4177

10-Oct 11221 7184 3154 4138

11-Oct 10633 6882 3104 4100

Page 43: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

42

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

12-Oct 10078 6595 3057 4064

13-Oct 9546 6320 3008 4025

14-Oct 9043 6058 2960 3990

15-Oct 8566 5811 2914 3951

16-Oct 8122 5582 2877 3919

17-Oct 7691 5357 2833 3883

18-Oct 7290 5147 2794 3846

19-Oct 6907 4946 2756 3815

20-Oct 6545 4756 2719 3780

21-Oct 6204 4578 2685 3747

22-Oct 5879 4408 2651 3713

23-Oct 5571 4244 2616 3678

24-Oct 5280 4090 2586 3648

25-Oct 5003 3943 2555 3617

26-Oct 4744 3806 2526 3586

27-Oct 4494 3673 2497 3554

28-Oct 4261 3547 2469 3523

29-Oct 4040 3428 2444 3493

30-Oct 3828 3314 2416 3463

31-Oct 3628 3207 2391 3433

1-Nov 3444 3108 2369 3403

2-Nov 3264 3008 2344 3373

3-Nov 3093 2914 2320 3346

4-Nov 2933 2827 2296 3314

5-Nov 2781 2742 2275 3289

6-Nov 2640 2666 2256 3263

7-Nov 2503 2589 2236 3234

8-Nov 2375 2519 2218 3207

9-Nov 2251 2449 2196 3182

10-Nov 2134 2383 2177 3158

11-Nov 2024 2321 2157 3130

12-Nov 1920 2260 2139 3103

13-Nov 1822 2204 2121 3076

14-Nov 1730 2151 2105 3052

15-Nov 1643 2101 2089 3027

16-Nov 1556 2049 2070 3002

17-Nov 1480 2003 2055 2978

18-Nov 1403 1958 2037 2953

19-Nov 1331 1916 2024 2930

20-Nov 1266 1878 2012 2907

21-Nov 1202 1839 1996 2883

22-Nov 1140 1802 1982 2863

23-Nov 1082 1765 1965 2835

24-Nov 1029 1733 1953 2815

25-Nov 976 1699 1940 2795

26-Nov 925 1666 1924 2771

27-Nov 881 1638 1913 2751

Page 44: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

43

Tanggal Tanpa Interverensi

Kebijakan PSBB Bodebek

PSBB Bodebek dan Bandung Raya

PSBB Jawa Barat

28-Nov 838 1610 1899 2726

29-Nov 796 1583 1886 2707

30-Nov 757 1557 1875 2686

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Simulasi Puncak Pandemi COVID19 terhadap Kebijakan PSBB di Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berikut adalah interpretasi dari Puncak Pandemi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020):

1. Terjadi perbedaan kasus puncak di tiap daerah;

2. Selain itu, terdapat perbedaan penurunan puncak;

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

2000000

21-Feb 21-Mar 21-Apr 21-May 21-Jun 21-Jul 21-Aug 21-Sep 21-Oct 21-Nov

Tanpa Interverensi Kebijakan PSBB Bodebek PSBB Bodebek dan Bandung Raya PSBB Jawa Barat

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

900000

20-Mar 30-Mar 09-Apr 19-Apr 29-Apr 09-May 19-May 29-May 08-Jun

Tanpa Interverensi Kebijakan PSBB Bodebek PSBB Bodebek dan Bandung Raya PSBB Jawa Barat

Page 45: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

44

3. Pada skenario pertama (R0=2.68) dengan asumsi tidak ada pembatasan sosial dan dalam kondisi

normal, jumlah yang terkena infeksi akan cepat meningkat dan puncak wabah sangat tinggi yaitu

1.835.574 kasus;

4. Pada skenario kedua dengan asumsi adanya pendekatan PSBB khusus di Bodebek, puncak pandemi

akan menurun dan puncaknya agak rendah dibandingkan kondisi normal yaitu 712.370 kasus;

5. Pada kondisi ketiga dengan asumsi adanya pendekatan PSBB di Bodebek dan Bandung Raya, jumlah

yang terkena infeksi agak melambat dan puncaknya sangat rendah yaitu 117.408 kasus;

6. Sedangkan pada skenario keempat, jumlah kasus pada puncak lebih rendah dibandingkan skenario

lainnya yaitu 25.824 kasus.

Hasil simulasi ini dapat ditingkatkan dengan adanya data dan informasi yang detail. Misalnya,

jumlah kasus positif yang tercatat. Saat ini terlihat adanya gap antara data yang tercatat di PIKOBAR dan

data dari daerah-daerah. Selain itu, jumlah PDP/ODP cenderung meningkat, sedangkan jumlah kasus

positif cenderung stagnan.

4.5.2 Simulasi Fasilitas Kesehatan di Provinsi Jawa Barat terkait Persebaran Pandemi COVID-19 (per

10 Mei 2020)

Tujuan dari simulasi ini dilakukan adalah melakukan pemodelan kebutuhan fasilitas kesehatan

terhadap wabah pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat serta mengidentifikasi jumlah kebutuhan

fasilitas kesehatan yang dibutuhkan pada selama pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat. Pemodelan

yang dilakukan menggunakan model SIR dengan skenario R0=2,68.

Sumber data yang digunakan dalam pemodelan ini adalah jumlah kasus COVID-19 di Provinsi Jawa

Barat (jumlah pasien positif dan pasien dalam pemeriksaan) dan jumlah penduduk menurut

Kota/Kabupaten di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat). Adapun

asumsi yang digunakan dalam pemodelan ini adalah sebagai berikut:

1. Asumsi Penduduk yang Terinfeksi

Dalam melakukan simulasi SIR digunakan beberapa asumsi dalam bentuk persentase dari kasus

penduduk yang terinfeksi, yaitu:

a. 20% penduduk yang terinfeksi merupakan kasus tanpa gejala (Asymptomatic Case)

b. 80% penduduk yang terinfeksi merupakan kasus dengan gejala (Symptomatic Case)

c. 80% dari kasus dengan gejala merupakan kasus dengan status ringan

d. 15% dari kasus dengan gejala merupakan kasus dengan status berat

e. 5% dari kasus dengan gejala merupakan kasus dengan status kritis

2. Asumsi Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Kesehatan (Jumlah Tempat Tidur)

Dalam melakukan perhitungan kebutuhan fasilitas kesehatan digunakan asumsi bahwa pasien yang

dilaporkan dan hasil asumsi proyeksi pasien yang akan terinfeksi. Persentase pasien yang

membutuhkan perawatan di rumah sakit dibagi menjadi 5 (lima) tipe yaitu:

Page 46: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

45

Asumsi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan

Asumsi Nilai

% Kebutuhan Kasur 20% dari pasien aktif

% Kasus Parah (membutuhkan bantuan oksigen) 15% dari pasien aktif

% Kasus Kritis ICU (membutuhkan ventilator mekanik) 5% dari pasien aktif

% Kasus Kritis (membutuhkan ECMO) 0,5% dari Kasus Kritis ICU

% Kasus Kritis (membutuhkan RRT) 0,8% dari Kasus Kritis ICU

Sumber: Health Workforce Estimator, 2020

Berikut adalah tabel rincian kebutuhan fasilitas Kesehatan berdasarkan simulasi per 10 Mei 2020

dapat dengan baris berwarna kuning adalah akhir bulan dan baris berwarna merah merupakan puncak

pandemi COVID-19.

Rincian Simulasi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan (per 10 Mei 2020)

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

21/02/2020 3 1 1 1 1 1

22/02/2020 5 1 1 1 1 1

23/02/2020 5 1 1 1 1 1

24/02/2020 5 1 1 1 1 1

25/02/2020 6 2 1 1 1 1

26/02/2020 6 2 1 1 1 1

27/02/2020 8 2 2 1 1 1

28/02/2020 8 2 2 1 1 1

29/02/2020 9 2 2 1 1 1

01/03/2020 12 3 2 1 1 1

02/03/2020 17 4 3 1 1 1

03/03/2020 18 4 3 1 1 1

04/03/2020 31 7 5 2 1 1

05/03/2020 36 8 6 2 1 1

06/03/2020 41 9 7 3 1 1

07/03/2020 57 12 9 3 1 1

08/03/2020 63 13 10 4 1 1

09/03/2020 71 15 11 4 1 1

10/03/2020 81 17 13 5 1 1

11/03/2020 94 19 15 5 1 1

12/03/2020 106 22 16 6 1 1

13/03/2020 120 24 18 6 1 1

14/03/2020 134 27 21 7 1 1

15/03/2020 153 31 23 8 1 1

16/03/2020 173 35 26 9 1 1

17/03/2020 192 39 29 10 1 1

18/03/2020 214 43 33 11 1 1

19/03/2020 241 49 37 13 1 1

20/03/2020 271 55 41 14 1 1

Page 47: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

46

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

21/03/2020 308 62 47 16 1 1

22/03/2020 344 69 52 18 1 1

23/03/2020 386 78 58 20 1 1

24/03/2020 439 88 66 22 1 1

25/03/2020 500 100 75 25 1 1

26/03/2020 564 113 85 29 1 1

27/03/2020 631 127 95 32 1 1

28/03/2020 711 143 107 36 1 1

29/03/2020 802 161 121 41 1 1

30/03/2020 903 181 136 46 1 1

31/03/2020 1016 204 153 51 1 1

01/04/2020 1144 229 172 58 1 1

02/04/2020 1285 257 193 65 1 1

03/04/2020 1451 291 218 73 1 1

04/04/2020 1634 327 246 82 1 1

05/04/2020 1843 369 277 93 1 1

06/04/2020 2072 415 311 104 1 1

07/04/2020 2338 468 351 117 1 1

08/04/2020 2633 527 395 132 1 2

09/04/2020 2966 594 445 149 1 2

10/04/2020 3342 669 502 168 1 2

11/04/2020 3764 753 565 189 1 2

12/04/2020 4241 849 637 213 2 2

13/04/2020 4781 957 718 240 2 2

14/04/2020 4948 990 743 248 2 2

15/04/2020 5141 1029 772 258 2 3

16/04/2020 5352 1071 803 268 2 3

17/04/2020 5598 1120 840 280 2 3

18/04/2020 5876 1176 882 294 2 3

19/04/2020 6188 1238 929 310 2 3

20/04/2020 6541 1309 982 328 2 3

21/04/2020 6940 1388 1041 347 2 3

22/04/2020 7159 1432 1074 358 2 3

23/04/2020 7405 1481 1111 371 2 3

24/04/2020 7682 1537 1153 385 2 4

25/04/2020 7992 1599 1199 400 2 4

26/04/2020 8345 1669 1252 418 3 4

27/04/2020 8738 1748 1311 437 3 4

28/04/2020 9177 1836 1377 459 3 4

29/04/2020 9669 1934 1451 484 3 4

30/04/2020 10218 2044 1533 511 3 5

01/05/2020 10829 2166 1625 542 3 5

02/05/2020 11504 2301 1726 576 3 5

03/05/2020 12254 2451 1839 613 4 5

Page 48: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

47

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

04/05/2020 13078 2616 1962 654 4 6

05/05/2020 13994 2799 2100 700 4 6

06/05/2020 14992 2999 2249 750 4 6

07/05/2020 16089 3218 2414 805 5 7

08/05/2020 17284 3457 2593 865 5 7

09/05/2020 18590 3718 2789 930 5 8

10/05/2020 20004 4001 3001 1001 6 9

11/05/2020 21533 4307 3230 1077 6 9

12/05/2020 25824 5165 3874 1292 7 11

13/05/2020 25521 5105 3829 1277 7 11

14/05/2020 25211 5043 3782 1261 7 11

15/05/2020 24902 4981 3736 1246 7 10

16/05/2020 24602 4921 3691 1231 7 10

17/05/2020 24305 4861 3646 1216 7 10

18/05/2020 24007 4802 3602 1201 7 10

19/05/2020 23716 4744 3558 1186 6 10

20/05/2020 23431 4687 3515 1172 6 10

21/05/2020 23150 4630 3473 1158 6 10

22/05/2020 22875 4575 3432 1144 6 10

23/05/2020 22565 4513 3385 1129 6 10

24/05/2020 22254 4451 3339 1113 6 9

25/05/2020 21948 4390 3293 1098 6 9

26/05/2020 21650 4330 3248 1083 6 9

27/05/2020 21350 4270 3203 1068 6 9

28/05/2020 21052 4211 3158 1053 6 9

29/05/2020 20758 4152 3114 1038 6 9

30/05/2020 20467 4094 3071 1024 6 9

31/05/2020 20182 4037 3028 1010 6 9

01/06/2020 19898 3980 2985 995 5 8

02/06/2020 19618 3924 2943 981 5 8

03/06/2020 19345 3869 2902 968 5 8

04/06/2020 19068 3814 2861 954 5 8

05/06/2020 18798 3760 2820 940 5 8

06/06/2020 18535 3707 2781 927 5 8

07/06/2020 18274 3655 2742 914 5 8

08/06/2020 18012 3603 2702 901 5 8

09/06/2020 17761 3553 2665 889 5 8

10/06/2020 17508 3502 2627 876 5 8

11/06/2020 17262 3453 2590 864 5 7

12/06/2020 17016 3404 2553 851 5 7

13/06/2020 16778 3356 2517 839 5 7

14/06/2020 16544 3309 2482 828 5 7

15/06/2020 16306 3262 2446 816 5 7

16/06/2020 16079 3216 2412 804 5 7

Page 49: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

48

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

17/06/2020 15854 3171 2379 793 4 7

18/06/2020 15629 3126 2345 782 4 7

19/06/2020 15410 3082 2312 771 4 7

20/06/2020 15195 3039 2280 760 4 7

21/06/2020 14982 2997 2248 750 4 6

22/06/2020 14776 2956 2217 739 4 6

23/06/2020 14571 2915 2186 729 4 6

24/06/2020 14367 2874 2156 719 4 6

25/06/2020 14168 2834 2126 709 4 6

26/06/2020 13974 2795 2097 699 4 6

27/06/2020 13782 2757 2068 690 4 6

28/06/2020 13589 2718 2039 680 4 6

29/06/2020 13407 2682 2012 671 4 6

30/06/2020 13223 2645 1984 662 4 6

01/07/2020 13044 2609 1957 653 4 6

02/07/2020 12866 2574 1930 644 4 6

03/07/2020 12693 2539 1904 635 4 6

04/07/2020 12520 2504 1878 626 4 6

05/07/2020 12352 2471 1853 618 4 5

06/07/2020 12185 2437 1828 610 4 5

07/07/2020 12024 2405 1804 602 4 5

08/07/2020 11865 2373 1780 594 3 5

09/07/2020 11704 2341 1756 586 3 5

10/07/2020 11551 2311 1733 578 3 5

11/07/2020 11399 2280 1710 570 3 5

12/07/2020 11250 2250 1688 563 3 5

13/07/2020 11101 2221 1666 556 3 5

14/07/2020 10955 2191 1644 548 3 5

15/07/2020 10813 2163 1622 541 3 5

16/07/2020 10672 2135 1601 534 3 5

17/07/2020 10535 2107 1581 527 3 5

18/07/2020 10400 2080 1560 520 3 5

19/07/2020 10265 2053 1540 514 3 5

20/07/2020 10135 2027 1521 507 3 5

21/07/2020 10009 2002 1502 501 3 5

22/07/2020 9881 1977 1483 495 3 4

23/07/2020 9759 1952 1464 488 3 4

24/07/2020 9634 1927 1446 482 3 4

25/07/2020 9514 1903 1428 476 3 4

26/07/2020 9395 1879 1410 470 3 4

27/07/2020 9276 1856 1392 464 3 4

28/07/2020 9163 1833 1375 459 3 4

29/07/2020 9052 1811 1358 453 3 4

30/07/2020 8935 1787 1341 447 3 4

Page 50: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

49

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

31/07/2020 8829 1766 1325 442 3 4

01/08/2020 8720 1744 1308 436 3 4

02/08/2020 8617 1724 1293 431 3 4

03/08/2020 8509 1702 1277 426 3 4

04/08/2020 8410 1682 1262 421 3 4

05/08/2020 8308 1662 1247 416 3 4

06/08/2020 8209 1642 1232 411 3 4

07/08/2020 8110 1622 1217 406 3 4

08/08/2020 8017 1604 1203 401 3 4

09/08/2020 7921 1585 1189 397 2 4

10/08/2020 7829 1566 1175 392 2 4

11/08/2020 7736 1548 1161 387 2 4

12/08/2020 7646 1530 1147 383 2 4

13/08/2020 7559 1512 1134 378 2 4

14/08/2020 7469 1494 1121 374 2 3

15/08/2020 7384 1477 1108 370 2 3

16/08/2020 7299 1460 1095 365 2 3

17/08/2020 7216 1444 1083 361 2 3

18/08/2020 7131 1427 1070 357 2 3

19/08/2020 7055 1411 1059 353 2 3

20/08/2020 6975 1395 1047 349 2 3

21/08/2020 6895 1379 1035 345 2 3

22/08/2020 6820 1364 1023 341 2 3

23/08/2020 6741 1349 1012 338 2 3

24/08/2020 6667 1334 1001 334 2 3

25/08/2020 6596 1320 990 330 2 3

26/08/2020 6522 1305 979 327 2 3

27/08/2020 6449 1290 968 323 2 3

28/08/2020 6378 1276 957 319 2 3

29/08/2020 6309 1262 947 316 2 3

30/08/2020 6240 1248 936 312 2 3

31/08/2020 6174 1235 927 309 2 3

01/09/2020 6108 1222 917 306 2 3

02/09/2020 6042 1209 907 303 2 3

03/09/2020 5979 1196 897 299 2 3

04/09/2020 5914 1183 888 296 2 3

05/09/2020 5851 1171 878 293 2 3

06/09/2020 5788 1158 869 290 2 3

07/09/2020 5732 1147 860 287 2 3

08/09/2020 5671 1135 851 284 2 3

09/09/2020 5611 1123 842 281 2 3

10/09/2020 5555 1111 834 278 2 3

11/09/2020 5499 1100 825 275 2 3

12/09/2020 5442 1089 817 273 2 3

Page 51: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

50

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

13/09/2020 5384 1077 808 270 2 3

14/09/2020 5330 1066 800 267 2 3

15/09/2020 5275 1055 792 264 2 3

16/09/2020 5221 1045 784 262 2 3

17/09/2020 5169 1034 776 259 2 3

18/09/2020 5118 1024 768 256 2 3

19/09/2020 5066 1014 760 254 2 3

20/09/2020 5017 1004 753 251 2 3

21/09/2020 4965 993 745 249 2 2

22/09/2020 4917 984 738 246 2 2

23/09/2020 4870 974 731 244 2 2

24/09/2020 4821 965 724 242 2 2

25/09/2020 4776 956 717 239 2 2

26/09/2020 4727 946 710 237 2 2

27/09/2020 4681 937 703 235 2 2

28/09/2020 4640 928 696 232 2 2

29/09/2020 4592 919 689 230 2 2

30/09/2020 4548 910 683 228 2 2

01/10/2020 4504 901 676 226 2 2

02/10/2020 4463 893 670 224 2 2

03/10/2020 4422 885 664 222 2 2

04/10/2020 4379 876 657 219 2 2

05/10/2020 4341 869 652 218 2 2

06/10/2020 4296 860 645 215 2 2

07/10/2020 4258 852 639 213 2 2

08/10/2020 4218 844 633 211 2 2

09/10/2020 4177 836 627 209 2 2

10/10/2020 4138 828 621 207 2 2

11/10/2020 4100 820 615 205 2 2

12/10/2020 4064 813 610 204 2 2

13/10/2020 4025 805 604 202 2 2

14/10/2020 3990 798 599 200 1 2

15/10/2020 3951 791 593 198 1 2

16/10/2020 3919 784 588 196 1 2

17/10/2020 3883 777 583 195 1 2

18/10/2020 3846 770 577 193 1 2

19/10/2020 3815 763 573 191 1 2

20/10/2020 3780 756 567 189 1 2

21/10/2020 3747 750 563 188 1 2

22/10/2020 3713 743 557 186 1 2

23/10/2020 3678 736 552 184 1 2

24/10/2020 3648 730 548 183 1 2

25/10/2020 3617 724 543 181 1 2

26/10/2020 3586 718 538 180 1 2

Page 52: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

51

Tanggal Pasien Aktif

Kebutuhan Kasur

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Parah

Kebutuhan Kasur

dengan Kasus Kritis

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan ECMO)

Kebutuhan Kasur dengan Kasus Parah

(Membutuhkan RRT)

27/10/2020 3554 711 534 178 1 2

28/10/2020 3523 705 529 177 1 2

29/10/2020 3493 699 524 175 1 2

30/10/2020 3463 693 520 174 1 2

31/10/2020 3433 687 515 172 1 2

01/11/2020 3403 681 511 171 1 2

02/11/2020 3373 675 506 169 1 2

03/11/2020 3346 670 502 168 1 2

04/11/2020 3314 663 498 166 1 2

05/11/2020 3289 658 494 165 1 2

06/11/2020 3263 653 490 164 1 2

07/11/2020 3234 647 486 162 1 2

08/11/2020 3207 642 482 161 1 2

09/11/2020 3182 637 478 160 1 2

10/11/2020 3158 632 474 158 1 2

11/11/2020 3130 626 470 157 1 2

12/11/2020 3103 621 466 156 1 2

13/11/2020 3076 616 462 154 1 2

14/11/2020 3052 611 458 153 1 2

15/11/2020 3027 606 455 152 1 2

16/11/2020 3002 601 451 151 1 2

17/11/2020 2978 596 447 149 1 2

18/11/2020 2953 591 443 148 1 2

19/11/2020 2930 586 440 147 1 2

20/11/2020 2907 582 437 146 1 2

21/11/2020 2883 577 433 145 1 2

22/11/2020 2863 573 430 144 1 2

23/11/2020 2835 567 426 142 1 2

24/11/2020 2815 563 423 141 1 2

25/11/2020 2795 559 420 140 1 2

26/11/2020 2771 555 416 139 1 2

27/11/2020 2751 551 413 138 1 2

28/11/2020 2726 546 409 137 1 2

29/11/2020 2707 542 407 136 1 2

30/11/2020 2686 538 403 135 1 2

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berikut ini merupakan grafik hasil simulasi dan peramalan mengenai kebutuhan fasilitas

kesehatan di Provinsi Jawa Barat menggunakan Model SIR.

Page 53: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

52

Proyeksi Kebutuan Tempat Tidur (Bed) Rumah Sakit di Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa puncak akan kebutuhan fasilitas kesehatan di

Provinsi Jawa Barat adalah minggu ke-2 bulan Mei, yaitu 12 Mei 2020. Pada puncak tersebut dibutuhkan

5.165 tempat tidur dengan perkiraan pasien positif sebanyak 25.824 pasien, namun saat ini kapasitas

ruang isolasi di Provinsi Jawa Barat hanya ada 611 ruangan.

Setelah melewati puncak pandemi pada akhir bulan Mei dibutuhkan 4.037 tempat tidur dengan

perkiraan jumlah pasien 20.182 orang. Kemudian, pada akhir bulan Juni dibutuhkan 645 tempat tidur

dengan perkiraan jumlah pasien 13.223 orang. Kebutuhan tempat tidur pada akhir bulan Juli 1.766 tempat

tidur dengan perkiraan pasien 8.829 orang, lalu kebutuhan tempat tidur pada akhir bulan Agustus

sebanyak 1.235 tempat tidur dengan perkiraan jumlah pasien 6.174 orang. Kemudian, pada akhir bulan

September membutuhkan 910 tempat tidur, akhir bulan Oktober membutuhkan 687 tempat tidur dan

akhir bulan November membutuhkan 538 tempat tidur.

Berikut adalah interpretasi dari simulasi kebutuhan fasilitas kesehatan di Provinsi Jawa Barat (per

10 Mei 2020)

1. Kenaikan akan kebutuhan fasilitas kesehatan dimulai dari minggu terakhir bulan April 2020;

2. Puncak dari kebutuhan tempat tidur terjadi pada tanggal 12 Mei 2020 yaitu sebanyak 5.165 tempat

tidur, 3.874 tempat tidur dengan kasus parah, 1.292 tempat tidur dengan kasus kritis, 7 tempat tidur

dengan kasus kritis membutuhkan Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) dan 11 kasus

kritis membutuhkan Renal Replacement Therapy (RRT) dengan perkiraan pasien sebanyak 25.864

orang;

3. Saat ini kapasitas Ruang Isolasi di Provinsi Jawa Barat hanya ada 611 ruangan sehingga kapasitas

ruangan isolasi di Provinsi Jawa Barat mencukupi hingga tanggal 10 April 2020;

Bed Needed Severe Case Critical Case ICU

Critical Case Need ECMO Critical Case Need RRT

Page 54: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

53

4. Kebutuhan fasilitas kesehatan mengalami penurunan yang landai pada minggu ke-1 bulan Juni 2020.

4.5.3 Simulasi Jumlah Kebutuhan dan Penginapan Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Barat terkait

Persebaran Pandemi COVID-19 (per 10 Mei 2020)

Tujuan dari simulasi ini adalah melakukan pemodelan kebutuhan tenaga kesehatan (perawat,

asisten tenaga medis, dan dokter) di Provinsi Jawa Barat serta mengidentifikasi jumlah kebutuhan tenaga

kesehatan yang dibutuhkan pada setiap bulannya dan juga pada puncak pandemi COVID-19.

Pemodelan dilakukan menggunakan alat bantu (tools) yang telah disediakan oleh WHO, yaitu

Health Workforce Estimator.

Ilustrasi Skenario dalam Perhitungan Menggunakan Health Workforce Estimator

Sumber: Dokumen WHO, 2020

Sumber data yang digunakan dalam simulasi ini adalah jumlah kasus COVID-19 di Provinsi Jawa

Barat yang diambil dari populasi desa (jumlah positif dan pasien dalam pemeriksaan), jumlah tenaga

kesehatan di Provinsi Jawa Barat tahun 2019 berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dalam

dokumen Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, jumlah penduduk menurut

Page 55: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

54

kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 bersumber dari Publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi

Jawa Barat, serta R0= - 2.68 (diambil dari: Wu, J. T., Leung, K., & Leung, G. M. (2020). Nowcasting and

forecasting the potential domestic and international spread of the 2019-nCoV outbreak originating in

Wuhan, China: a modelling study. The Lancet, 395(10225), 689-697. untuk kasus SARS MERS di China).

Adapun asumsi yang digunakan dalam simulasi ini adalah sebagai berikut:

1. Asumsi kapasitas dan praktik rumah sakit

Terdapat beberapa asumsi yang digunakan yaitu terkait dengan kebutuhan kasus untuk dirawat di

rumah sakit dan juga kebutuhan tenaga atau alat medis untuk kasus yang ada tergantung dengan

tingkatan dari kasus tersebut, mulai dari sedang, parah, dan kritis. Berikut ini merupakan tabel asumsi

yang digunakan dalam analisis kebutuhan tenaga kesehatan terkait dengan kapasitas dan praktik di

rumah sakit.

Asumsi Kapasitas dan Praktik Rumah Sakit

Asumsi Nilai

% Kebutuhan kasur 20% dari Pasien Aktif

% Kasus parah (membutuhkan bantuan oksigen) 15% dari Pasien Aktif

% Kasus Kritis ICU (membutuhkan ventilator mekanik) 5% dari Pasien Aktif

% Kasus Kritis (membutuhkan ECMO (extracorporeal

membrane oxygenation) 0,50% dari Kasus Kritis ICU

% Kasus Kritis (membutuhkan RRT (renal replacement

therapy) 0,80% Dari Kasus Kritis ICU

Sumber: Health Workforce Estimator, 2020

2. Asumsi perhitungan penginapan & kebutuhan tenaga kesehatan

Dalam menentukan kebutuhan penginapan bagi tenaga kesehatan, angka kebutuhan penginapan

yang dibutuhkan akan sama dengan jumlah kebutuhan tenaga kesehatan pada saat puncak pandemi.

Kemudian untuk kebutuhan tenaga kesehatan terdapat dua buah asumsi yang digunakan pada

tenaga kesehatan perawat dan asisten tenaga medis, yaitu:

Asumsi Kebutuhan Tenaga Kesehatan

Asumsi Nilai

Perawat Profesional

Konfigurasi Shift

Durasi Shift per Hari per Perawat (Jam) 8

Jumlah shift maksimum per minggu per perawat 4

Rasio

Penjaga rawat inap kasus sedang 4

Penjaga rawat inap kasus parah 3

Penjaga rawat inap kasus kritis 1

Penjaga rawat inap kasus kritis (ECMO) 1

Penjaga rawat inap kasus kritis (RRT) 1

Asisten Tenaga Kesehatan

Durasi Shift per Hari per Perawat (Jam) 8

Page 56: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

55

Asumsi Nilai

Jumlah shift maksimum per minggu per perawat 4

Rasio

Penjaga rawat inap kasus sedang 8

Penjaga rawat inap kasus parah 6

Penjaga rawat inap kasus kritis 2

Penjaga rawat inap kasus kritis (ECMO) 2

Penjaga rawat inap kasus kritis (RRT) 2 Sumber: Health Workforce Estimator, 2020

3. Asumsi penduduk yang terinfeksi

Dalam melakukan simulasi SIR digunakan beberapa asumsi dalam bentuk persentase dari kasus

penduduk yang dapat terinfeksi adalah populasi penduduk dari seluruh desa/kelurahan yang

memiliki pasien positif.

4. Intervensi Kebijakan

Model yang digunakan merupakan perhitungan tanpa ada kebijakan yang dilakukan oleh

pemerintah.

Berdasarkan Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 oleh Divisi

Perencanaan Risat dan Epidemiologi (2020), berikut ini adalah jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Jawa

Barat pada tahun 2019.

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

No Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Total

1 Kabupaten Bogor 399 1.447 510 194 87 2.637

2 Kabupaten Sukabumi 283 680 496 129 39 1.627

3 Kabupaten Cianjur 323 966 806 121 37 2.253

4 Kabupaten Bandung 660 1.621 1.308 168 87 3.844

5 Kabupaten Garut 129 886 564 106 39 1.724

6 Kabupaten Tasikmalaya 381 1.390 1.243 398 40 3.452

7 Kabupaten Ciamis 231 1.405 1.152 147 70 3.005

8 Kabupaten Kuningan 301 1.904 1.299 204 55 3.763

9 Kabupaten Cirebon 195 1.111 774 82 41 2.203

10 Kabupaten Majalengka 622 2.212 1.415 231 52 4.532

11 Kabupaten Sumedang 808 2.052 502 306 74 3.742

12 Kabupaten Indramayu 37 171 100 23 15 346

13 Kabupaten Subang 554 1.819 442 274 73 3.162

14 Kabupaten Purwakarta 887 2.459 573 306 88 4.313

15 Kabupaten Karawang 216 729 192 60 30 1.227

16 Kabupaten Bekasi 507 1.249 489 502 42 2.789

17 Kabupaten Bandung Barat 652 2.116 519 331 63 3.681

18 Kabupaten Pangandaran 228 1.116 358 101 41 1.844

19 Kota Bogor 116 543 302 39 35 1.035

Page 57: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

56

No Kabupaten/Kota Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Total

20 Kota Sukabumi 251 941 881 197 48 2.318

21 Kota Bandung 259 986 977 207 50 2.479

22 Kota Cirebon 51 346 352 55 14 818

23 Kota Bekasi 106 477 397 51 30 1.061

24 Kota Depok 234 1.119 891 111 50 2.405

25 Kota Cimahi 297 1.697 1.232 160 62 3.448

26 Kota Tasikmalaya 118 878 596 82 34 1.708

27 Kota Banjar 126 879 1.057 107 54 2.223

Jawa Barat 8.971 33.199 19.427 4.692 1.350 67.639

Sumber: Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, 2020

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2019

Sumber: Buku Data Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, 2020

Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa jumlah total dari tenaga kesehatan di Provinsi Jawa

Barat adalah sebanyak 67.639 orang, dengan jumlah dokter sebanyak 8.971 orang, perawat sebanyak

33.199 orang, bidan sebanyak 19.427 orang, farmasi sebanyak 4.692 orang, dan alih gizi sebanyak 1.350

orang.

Adapun rincian jumlah kebutuhan tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat. berdasarkan simulasi

per 10 Mei 2020 dapat dilihat pada tabel berikut dengan baris berwarna kuning adalah akhir bulan dan

baris berwarna merah merupakan puncak pandemi COVID-19.

Rincian Simulasi Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Barat (Per 10 Mei 2020)

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

21-Feb 24 24 4 52

22-Feb 24 24 4 52

0500

1.0001.5002.0002.5003.0003.5004.0004.5005.000

Kab

up

ate

n B

ogo

r

Kab

up

ate

n S

uka

bu

mi

Kab

up

ate

n C

ian

jur

Kab

up

ate

n B

and

un

g

Kab

up

ate

n G

aru

t

Kab

up

ate

n T

asik

mal

aya

Kab

up

ate

n C

iam

is

Kab

up

ate

n K

un

inga

n

Kab

up

ate

n C

ireb

on

Kab

up

ate

n M

ajal

engk

a

Kab

up

ate

n S

um

ed

ang

Kab

up

ate

n In

dra

may

u

Kab

up

ate

n S

ub

ang

Kab

up

ate

n P

urw

akar

ta

Kab

up

ate

n K

araw

ang

Kab

up

ate

n B

ekas

i

Kab

up

ate

n B

and

un

g…

Kab

up

ate

n P

anga

nd

aran

Ko

ta B

ogo

r

Ko

ta S

uka

bu

mi

Ko

ta B

and

un

g

Ko

ta C

ireb

on

Ko

ta B

ekas

i

Ko

ta D

ep

ok

Ko

ta C

imah

i

Ko

ta T

asik

mal

aya

Ko

ta B

anja

r

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Total

Page 58: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

57

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

23-Feb 24 24 4 52

24-Feb 24 24 4 52

25-Feb 24 24 4 52

26-Feb 24 24 4 52

27-Feb 24 24 4 52

28-Feb 24 24 4 52

29-Feb 24 24 4 52

01-Mar 24 24 4 52

02-Mar 24 24 5 53

03-Mar 24 24 5 53

04-Mar 34 24 6 64

05-Mar 34 24 6 64

06-Mar 44 34 8 86

07-Mar 44 34 9 87

08-Mar 54 34 9 97

09-Mar 54 34 10 98

10-Mar 66 44 12 122

11-Mar 66 44 13 123

12-Mar 76 44 13 133

13-Mar 76 44 14 134

14-Mar 86 54 17 157

15-Mar 96 54 18 168

16-Mar 108 66 20 194

17-Mar 118 66 22 206

18-Mar 128 76 25 229

19-Mar 150 86 28 264

20-Mar 160 86 30 276

21-Mar 180 96 34 310

22-Mar 202 108 37 347

23-Mar 222 118 41 381

24-Mar 244 128 46 418

25-Mar 276 150 53 479

26-Mar 318 170 60 548

27-Mar 348 180 66 594

28-Mar 390 202 74 666

29-Mar 444 234 84 762

30-Mar 496 254 93 843

31-Mar 548 286 105 939

01-Apr 622 318 117 1057

02-Apr 696 360 132 1188

03-Apr 780 402 148 1330

04-Apr 874 444 166 1484

05-Apr 990 506 188 1684

06-Apr 1104 558 210 1872

Page 59: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

58

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

07-Apr 1242 632 237 2111

08-Apr 1403 706 266 2375

09-Apr 1583 800 300 2683

10-Apr 1781 894 337 3012

11-Apr 2003 1010 380 3393

12-Apr 2260 1136 428 3824

13-Apr 2542 1272 481 4295

14-Apr 2626 1314 498 4438

15-Apr 2737 1373 517 4627

16-Apr 2841 1425 538 4804

17-Apr 2967 1487 562 5016

18-Apr 3115 1561 590 5266

19-Apr 3283 1645 622 5550

20-Apr 3471 1739 657 5867

21-Apr 3671 1845 697 6213

22-Apr 3787 1897 718 6402

23-Apr 3923 1971 744 6638

24-Apr 4076 2045 772 6893

25-Apr 4232 2117 802 7151

26-Apr 4427 2218 838 7483

27-Apr 4627 2322 878 7827

28-Apr 4857 2438 922 8217

29-Apr 5119 2564 971 8654

30-Apr 5409 2715 1027 9151

01-Mei 5735 2873 1088 9696

02-Mei 6091 3051 1155 10297

03-Mei 6486 3251 1231 10968

04-Mei 6921 3461 1312 11694

05-Mei 7403 3703 1404 12510

06-Mei 7929 3965 1504 13398

07-Mei 8518 4269 1615 14402

08-Mei 9148 4585 1735 15468

09-Mei 9835 4921 1865 16621

10-Mei 10592 5305 2008 17905

11-Mei 11390 5703 2160 19253

12-Mei 13661 6837 2590 23088

13-Mei 13505 6763 2561 22829

14-Mei 13337 6679 2529 22545

15-Mei 13174 6590 2498 22262

16-Mei 13016 6516 2469 22001

17-Mei 12858 6432 2438 21728

18-Mei 12702 6360 2409 21471

19-Mei 12539 6271 2378 21188

20-Mei 12391 6197 2350 20938

Page 60: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

59

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

21-Mei 12245 6123 2322 20690

22-Mei 12097 6049 2294 20440

23-Mei 11941 5977 2264 20182

24-Mei 11768 5893 2233 19894

25-Mei 11610 5809 2202 19621

26-Mei 11452 5735 2172 19359

27-Mei 11294 5651 2142 19087

28-Mei 11138 5577 2112 18827

29-Mei 10980 5493 2082 18555

30-Mei 10832 5419 2054 18305

31-Mei 10686 5347 2025 18058

01-Jun 10517 5267 1996 17780

02-Jun 10371 5193 1968 17532

03-Jun 10233 5119 1940 17292

04-Jun 10087 5047 1913 17047

05-Jun 9939 4973 1885 16797

06-Jun 9803 4909 1860 16572

07-Jun 9667 4837 1833 16337

08-Jun 9531 4773 1807 16111

09-Jun 9405 4711 1783 15899

10-Jun 9267 4637 1757 15661

11-Jun 9136 4573 1732 15441

12-Jun 9000 4511 1708 15219

13-Jun 8874 4447 1684 15005

14-Jun 8758 4385 1660 14803

15-Jun 8632 4321 1636 14589

16-Jun 8506 4259 1613 14378

17-Jun 8386 4202 1591 14179

18-Jun 8270 4138 1568 13976

19-Jun 8154 4086 1546 13786

20-Jun 8038 4022 1524 13584

21-Jun 7929 3965 1503 13397

22-Jun 7813 3913 1483 13209

23-Jun 7709 3861 1462 13032

24-Jun 7603 3807 1442 12852

25-Jun 7499 3755 1422 12676

26-Jun 7393 3703 1403 12499

27-Jun 7299 3651 1383 12333

28-Jun 7193 3597 1364 12154

29-Jun 7099 3555 1346 12000

30-Jun 7005 3503 1327 11835

01-Jul 6911 3461 1310 11682

02-Jul 6815 3409 1291 11515

03-Jul 6721 3367 1274 11362

Page 61: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

60

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

04-Jul 6627 3315 1256 11198

05-Jul 6538 3273 1240 11051

06-Jul 6454 3231 1223 10908

07-Jul 6370 3189 1207 10766

08-Jul 6281 3147 1191 10619

09-Jul 6197 3105 1175 10477

10-Jul 6113 3063 1160 10336

11-Jul 6029 3021 1144 10194

12-Jul 5955 2989 1130 10074

13-Jul 5881 2947 1115 9943

14-Jul 5797 2905 1100 9802

15-Jul 5725 2873 1086 9684

16-Jul 5651 2831 1072 9554

17-Jul 5577 2799 1059 9435

18-Jul 5503 2757 1044 9304

19-Jul 5441 2727 1031 9199

20-Jul 5367 2695 1019 9081

21-Jul 5305 2663 1006 8974

22-Jul 5235 2626 993 8854

23-Jul 5161 2584 979 8724

24-Jul 5099 2554 967 8620

25-Jul 5035 2522 955 8512

26-Jul 4973 2490 943 8406

27-Jul 4909 2458 931 8298

28-Jul 4857 2438 921 8216

29-Jul 4795 2406 909 8110

30-Jul 4731 2374 898 8003

31-Jul 4679 2344 887 7910

01-Agu 4615 2312 875 7802

02-Agu 4563 2290 866 7719

03-Agu 4511 2260 855 7626

04-Agu 4459 2238 845 7542

05-Agu 4405 2206 835 7446

06-Agu 4353 2186 825 7364

07-Agu 4301 2154 815 7270

08-Agu 4249 2134 806 7189

09-Agu 4202 2107 796 7105

10-Agu 4148 2075 786 7009

11-Agu 4096 2055 777 6928

12-Agu 4054 2033 768 6855

13-Agu 4002 2003 758 6763

14-Agu 3955 1981 750 6686

15-Agu 3913 1961 741 6615

16-Agu 3861 1939 733 6533

Page 62: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

61

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

17-Agu 3819 1919 725 6463

18-Agu 3777 1897 716 6390

19-Agu 3735 1877 709 6321

20-Agu 3693 1855 701 6249

21-Agu 3651 1835 693 6179

22-Agu 3609 1813 685 6107

23-Agu 3577 1793 677 6047

24-Agu 3535 1771 670 5976

25-Agu 3493 1751 662 5906

26-Agu 3461 1739 656 5856

27-Agu 3419 1719 648 5786

28-Agu 3377 1697 641 5715

29-Agu 3345 1677 634 5656

30-Agu 3303 1655 626 5584

31-Agu 3273 1645 621 5539

01-Sep 3241 1625 614 5480

02-Sep 3209 1613 608 5430

03-Sep 3167 1593 601 5361

04-Sep 3135 1571 594 5300

05-Sep 3105 1561 588 5254

06-Sep 3073 1541 582 5196

07-Sep 3041 1529 576 5146

08-Sep 3009 1509 570 5088

09-Sep 2979 1499 564 5042

10-Sep 2947 1477 558 4982

11-Sep 2915 1467 553 4935

12-Sep 2895 1457 548 4900

13-Sep 2863 1435 541 4839

14-Sep 2831 1425 536 4792

15-Sep 2799 1403 530 4732

16-Sep 2779 1393 525 4697

17-Sep 2747 1383 520 4650

18-Sep 2715 1361 514 4590

19-Sep 2695 1351 509 4555

20-Sep 2663 1341 505 4509

21-Sep 2638 1326 500 4464

22-Sep 2606 1304 494 4404

23-Sep 2584 1294 490 4368

24-Sep 2564 1284 485 4333

25-Sep 2532 1272 481 4285

26-Sep 2512 1262 476 4250

27-Sep 2490 1252 472 4214

28-Sep 2458 1230 466 4154

29-Sep 2438 1220 462 4120

Page 63: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

62

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

30-Sep 2416 1210 458 4084

01-Okt 2396 1200 453 4049

02-Okt 2374 1188 449 4011

03-Okt 2354 1178 445 3977

04-Okt 2322 1168 441 3931

05-Okt 2312 1158 437 3907

06-Okt 2280 1146 433 3859

07-Okt 2260 1136 429 3825

08-Okt 2238 1126 425 3789

09-Okt 2218 1116 421 3755

10-Okt 2196 1104 417 3717

11-Okt 2176 1094 413 3683

12-Okt 2164 1084 409 3657

13-Okt 2144 1074 405 3623

14-Okt 2117 1062 402 3581

15-Okt 2097 1052 398 3547

16-Okt 2075 1042 394 3511

17-Okt 2065 1042 392 3499

18-Okt 2045 1032 388 3465

19-Okt 2023 1020 385 3428

20-Okt 2003 1010 381 3394

21-Okt 1991 1000 378 3369

22-Okt 1971 990 374 3335

23-Okt 1949 978 370 3297

24-Okt 1939 978 368 3285

25-Okt 1919 968 365 3252

26-Okt 1907 958 361 3226

27-Okt 1887 948 358 3193

28-Okt 1877 948 356 3181

29-Okt 1855 936 352 3143

30-Okt 1845 926 349 3120

31-Okt 1823 916 346 3085

01-Nov 1813 916 344 3073

02-Nov 1793 906 340 3039

03-Nov 1781 894 337 3012

04-Nov 1761 884 334 2979

05-Nov 1751 884 332 2967

06-Nov 1739 874 329 2942

07-Nov 1719 864 326 2909

08-Nov 1709 864 324 2897

09-Nov 1697 852 321 2870

10-Nov 1677 842 318 2837

11-Nov 1667 842 316 2825

12-Nov 1655 832 313 2800

Page 64: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

63

Tanggal Jumlah Kebutuhan

Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten

Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan

Dokter

Total Tenaga Kesehatan

13-Nov 1635 822 310 2767

14-Nov 1625 822 308 2755

15-Nov 1613 810 306 2729

16-Nov 1603 810 304 2717

17-Nov 1583 800 301 2684

18-Nov 1571 790 298 2659

19-Nov 1561 790 296 2647

20-Nov 1551 780 294 2625

21-Nov 1541 780 292 2613

22-Nov 1529 768 289 2586

23-Nov 1509 758 286 2553

24-Nov 1499 758 285 2542

25-Nov 1487 748 282 2517

26-Nov 1477 748 280 2505

27-Nov 1467 738 278 2483

28-Nov 1457 738 276 2471

29-Nov 1445 726 274 2445

30-Nov 1435 726 272 2433

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berikut ini merupakan grafik hasil simulasi dan peramalan mengenai kebutuhan jumlah tenaga

kesehatan di Provinsi Jawa Barat.

Kebutuhan Tenaga Kesehatan di Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa puncak dari kebutuhan tenaga kesehatan di

Provinsi Jawa Barat dalam penanganan pandemi ini adalah minggu pertama pada bulan Juli, yaitu pada

tanggal 12 Mei 2020. Pada puncak tersebut dibutuhkan 23.088 tenaga kesehatan dengan jumlah perawat

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

21-Feb 21-Mar 21-Apr 21-May 21-Jun 21-Jul 21-Aug 21-Sep 21-Oct 21-Nov

Jumlah Kebutuhan Perawat Jumlah Kebutuhan Asisten Tenaga Kesehatan

Jumlah Kebutuhan Dokter

Page 65: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

64

(nursing staff) sebanyak 13.661 orang, jumlah asisten tenaga medis (healthcare assistant) sebanyak 6.837

orang, dan dokter (medical practioner) sebanyak 2.590 orang.

Untuk kebutuhan setiap bulannya dapat diketahui bahwa pada akhir bulan Mei dibutuhkan

tenaga kesehatan sebanyak 18.058 orang, dengan jumlah perawat sebanyak 10.686 orang, jumlah asisten

tenaga medis sebanyak 5.347 orang, dan dokter sebanyak 2.025 orang. Kemudian pada akhir bulan Juni

terdapat kebutuhan tenaga kesehatan sebanyak 11.835 orang, dengan kebutuhan jumlah perawat

sebanyak 7.005 orang, jumlah asisten tenaga medis sebanyak 3.503 orang, dan dokter sebanyak 1.327

orang. Lalu kebutuhan tenaga kesehatan pada akhir bulan Juli adalah sebanyak 7.910 jiwa, dengan

kebutuhan perawat sebanyak 4.679 orang, jumlah asisten tenaga medis sebanyak 2.344, dan jumlah

dokter sebanyak 887 orang. Kemudian jumlah kebutuhan tenaga kesehatan pada bulan Agustus sebanyak

5.539 orang, bulan September sebanyak 4.084 orang, bulan Oktober sebanyak 3.085, dan bulan

November 2.433 orang.

Berikut adalah interpretasi dari simulasi jumlah kebutuhan dan penginapan tenaga kesehatan di

Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

1. Jumlah total dari tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat adalah sebanyak 67.639 orang, dengan

jumlah dokter sebanyak 8.971 orang, perawat sebanyak 33.199 orang, bidan sebanyak 19.427 orang,

farmasi sebanyak 4.692 orang, dan alih gizi sebanyak 1.350 orang;

2. Puncak dari kebutuhan tenaga kesehatan di Jawa Barat dalam penanganan pandemi ini adalah

tanggal 12 Mei 2020. Pada puncak tersebut dibutuhkan 23.088 tenaga kesehatan dengan jumlah

perawat (nursing staff) sebanyak 13.661 orang, jumlah asisten tenaga medis (healthcare assistant)

sebanyak 6.837 orang, dan dokter (medical practioner) sebanyak 2.590 orang;

3. Berdasarkan data jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2019, maka jumlah

tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan

pada masa puncak pandemi dari COVID-19 jika seluruh tenaga medis dikerahkan;

4. Ketika puncak pandemi di Jawa Barat, dibutuhkan minimal 41,15% perawat dan 28,87% dokter dari

keseluruhan tenaga medis tersebut di Provinsi Jawa Barat; dan

5. Jumlah kebutuhan penginapan untuk tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat adalah sejumlah

kebutuhan tenaga kesehatan pada waktu puncak pandemi, yaitu sebanyak 23.008 kamar.

4.5.4 Simulasi Kebutuhan APD dan Alat Kesehatan Lainnya Terkait Persebaran COVID-19 di Provinsi

Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

Tujuan dari simulasi ini adalah mengidentifikasi jumlah kebutuhan APD dan alat kesehatan lainnya

yang dibutuhkan terkait persebaran COVID-19 di Provinsi Jawa Barat. Model yang digunakan untuk

simulasi kebutuhan APD dan alat kesehatan lainnya memanfaatkan WHO COVID-19 Essential Supplies

Forecasting Tool (COVID-19 ESFT) yang dapat berfungsi untuk memproyeksikan kebutuhan pasokan

esensial, termasuk perkiraan peralatan pelindung diri, peralatan diagnostik, peralatan biomedis untuk

Page 66: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

65

manajemen kasus, obat-obatan esensial untuk perawatan suportif, dan persediaan medis yang dapat

dikonsumsi. Kemudian, sumber data yang digunakan terdiri dari data PIKOBAR yang diambil pada 10 Mei

2020 pukul 15:16 WIB, data Dinas Kesehatan 2019, dan data WHO 2020.

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam pengerjaan simulasi kebutuhan APD dan alat

Kesehatan lainnya antara lain sebagai berikut.

Rincian Asumsi yang Digunakan

Asumsi Nilai Sumber

Double Infection Time 7 hari (very slow)

Volz E, Baguelin M, Bhatia S, Boonyasiri A, Cori A, Cucunubá Z, et al. Report 5: phylogenetic analysis of SARS-CoV-2. 2020 [cited 2020 Apr 15]. https://www.imperial.ac.uk/media/imperial-college/medicine/sph/ide/gida-fellowships/Imperial-College-COVID19-phylogenetics-15-02-2020.pdf

Populasi Jawa Barat 7.986.179 jiwa Pikobar

Tingkat Infeksi & Pertumbuhan (Infection & Growth Rate)

Kasus Kumulatif yang Diketahui (Known Cumulative Cases)

1437 Pikobar

Metode Estimasi Kasus Kumulatif (Cumulative Case Estimation Method)

Exponential Growth Standar WHO

Strategi Pengujian (Testing Strategy)

Targeted (expected to be limited)

Standar WHO

Estimasi Periode (Forecast Period)

Lama Pengiriman (Delivery lead time until shipments received (weeks))

1 minggu Standar WHO

Maks # minggu yang dibutuhkan untuk memperkirakan peralatan (#) (Max of weeks needed to forecast equipment)

8 minggu Standar WHO

Estimasi Prediksi Simulasi (Weeks to forecast equipment for)

2 minggu

Disclaimer Hanya dapat digunakan untuk estimasi +/- 2 minggu sehingga prediksi simulasinya perlu diperbaharui setiap 2 minggu sekali

Staff yang Tersedia (Available Staff)

Perkiraan jumlah tenaga teknis (Estimated health workers in country)

48.392

% petugas layanan kesehatan tersedia

20%

Page 67: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

66

Asumsi Nilai Sumber

untuk tanggapan COVID-19 (% of health care workers available for COVID-19 response)

% staf lab tersedia untuk respons COVID-19 (% of lab staff available for COVID-19 response)

10%

Penggunaan tempat tidur rumah sakit (Hospital bed usage)

Jumlah Bed Eksisting 611 Dinas Kesehatan

% tempat tidur rumah sakit (untuk pasien kritis) (% of hospital beds available for critical patients)

100%

Sumber: Hasil Analisis, 2020

1. Alat Pelindung Diri

Asumsi perkiraan biaya APD per unit didapatkan dari standar WHO dengan perkiraan biaya dalam

$USD. Nilai mata uang dikonversikan dengan standar XE Currency Converter (1 USD = 14.968,49 IDR,

Terakhir diperbaharui: 2020-05-01 17:18 UTC) rincian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Rincian Asumsi Biaya APD

No Barang (Item)

Perkiraan harga / unit (Estimated price/unit)

USD IDR

1 Gaun Pelindung Gown, protective

0.8 11,974.79

2 Atasan Scrub Scrubs, tops

2.6 38,918.07

3 Celana Scrub Scrubs, pants

2.6 38,918.07

4 Apron sekali pakai Apron, disposable

0.2 2,993.70

5 Apron reusable Apron, heavy duty, reusable

4 59,873.96

6 Boots karet Gum boots

4.6 68,855.05

7 Sarung tangan heavy duty Gloves, heavy duty

1.8 26,943.28

Page 68: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

67

No Barang (Item)

Perkiraan harga / unit (Estimated price/unit)

USD IDR

8 Sarung tangan pemeriksaan Gloves, examination

0.06 898.11

9 Sarung tangan bedah Gloves, surgical

0.4 5,987.40

10 Kacamata pelindung Goggles, protective

2.8 41,911.77

11 Pelindung wajah Face shield

0.6 8,981.09

12 Masker respirator partikulat Mask, particulate respirator

1.5 22,452.74

13 Masker bedah Mask, medical

0.7 10,477.94

15 Masker bedah untuk pasien Mask, medical patient

0.7 10,477.94

Sumber: WHO, 2020

2. Pasien

Adapun asumsi-asumsi yang digunakan untuk persentase pasien merujuk pada standar WHO

Asumsi Persentase Pasien

Tingkat Keparahan Kasus (Case Severity)

Persentase Kasus (% of Cases)

Deskripsi (Description)

Persentase kasus ringan % of mild cases

80 Rawat Jalan Outpatients

Persentase kasus berat % of severe cases

15 Rawat Inap In-patient

Persentase kasus kritis % of critical cases 5

Rawat Inap & Ventilator In-patient & ventilator

Pasien (Patients)

Waktu (minggu) (# of weeks)

Deskripsi (Description)

Lama waktu rawat inap untuk kasus berat

Length of bed stay for severe cases

1

Berdasarkan pembaruan klinis terbaru

Based on latest clinical updates

Lama waktu rawat inap untuk kasus kritis

Length of bed stay for critical cases

2

Berdasarkan pembaruan klinis terbaru - perhatikan bahwa kasus kritis mungkin ringan / berat sebelumnya

Based on latest clinical updates – note that critical cases

Page 69: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

68

may have been mild/severe beforehand

Sumber: WHO, 2020

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, berikut adalah rincian tabulasi jumlah total kasus

berdasarkan keparahan pasien, jumlah tempat tidur maksimal diharapkan pada puncak hunian, dan

jumlah total tes juga disajikan.

High-Level Results

High-Level Results Total

Total jumlah kasus Total number of cases (based on epi curves)

40,885

Total kasus ringan of which, total # of mild cases

32,708

Total kasus berat of which, total # of severe cases

6,133

Total kasus ringan of which, total # of critical cases

2,044

Jumlah tempat tidur maksimum yang disediakan untuk (jumlah pasien rawat inap maksimal) Max # of beds provided for (max # of in-patients at any one time)

611

Bed untuk kasus parah of which severe beds

-

Bed untuk ICU of which ICU beds

611

Total jumlah tes Total number of tests

40,067

Kasus berat dan kritis of which severe and critical

24,531

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Perkiraan Jumlah dan Jenis Kasus COVID-19

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Page 70: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

69

Pada gambar di atas diketahui bahwa jumlah total kasus yang diperkirakan (forecasted cases),

dengan tingkat keparahan kasus, divisualisasikan dalam grafik batang di atas. Total perkiraan kasus adalah

sebanyak 40.885 kasus dengan tingkat keparahan kasus tertinggi yaitu kasus ringan sebanyak 32.708

kasus, kasus berat sebanyak 6.133 kasus dan kasus kritis sebanyak 2.044 kasus.

Perkiraan Kapasitas Tempat Tidur pada saat Puncak

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa kapasitas puncak tempat tidur untuk pasien rawat

inap dengan kasus yang parah dan kritis mencapai total sebanyak 611 tempat tidur untuk kasus kritis

(ICU).

Perkiraan Tes COVID-19

Sumber: Hasil Analisis, 2019

Berdasarkan gambar di atas dapat diperoleh informasi mengenai jumlah total tes yang

diperkirakan selama periode yang ditentukan dalam grafik batang. Dari total 40.067 tes, diperkirakan

terdapat sebanyak 24.531 kasus berat & kritis dan 15.536 kasus ringan dan kasus terduga (suspected).

Page 71: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

70

Simulasi kebutuhan APD untuk COVID-19 dilakukan berdasarkan proyeksi jumlah kasus yang

terjadi di Provinsi Jawa Barat dengan mengacu standar yang ditetapkan WHO. Kebutuhan APD terdiri dari

baju APD, masker, sarung tangan, dan pelindung wajah. Berikut adalah simulasi kebutuhan APD di Provinsi

Jawa Barat.

Simulasi Kebutuhan APD

Barang Kebutuhan

APD

Estimasi harga/unit (US

Dollar)

Estimasi harga total

(USD) (Rupiah)

Gaun Pelindung (Gown, protective)

65397 0,8 52.317,6 783.115.472,4

Atasan Scrub (Scrubs, tops)

3108 2,6 8.080,8 120.957.374,0

Celana Scrub (Scrubs, pants)

3108 2,6 8.080,8 120.957.374,0

Apron sekali pakai (Apron, disposable)

53535 0,2 10.707,0 160.267.622,4

Apron reusable (Apron, heavy duty, reusable)

245 4,0 980,0 14.669.120,2

Sepatu Bot Karet (Gum boots)

245 4,6 1.127,0 16.869.488,2

Sarung Tangan (Heavy Dut) (Gloves, heavy duty)

245 1,8 441,0 6.601.104,1

Sarung Tangan Pemeriksaan (Gloves, examination)

858895 0,1 51.533,7 771.381.673,1

Sarung Tangan Bedah (Gloves, surgical)

51745 0,4 20.698,0 309.817.806,0

Kacamata Pelindung (Goggles, protective)

2922 2,8 8.181,6 122.466.197,8

Pelindung Wajah (Face shield)

51745 0,6 31.047,0 464.726.709,0

Masker Respirator Partikulat (Mask, particulate respirator)

66409 1,5 99.613,5 1.491.063.678,6

Masker Medis (Mask, medical)

628712 0,7 440.098,4 6.587.608.499,4

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan tabel di atas, kebutuhan APD paling banyak berupa sarung tangan kebutuhan sarung

tangan pemeriksaan sejumlah 858.895 buah, diikuti dengan kebutuhan masker medis sejumlah 628.712

buah, dan masker respirator partikular 66.409 buah.

Page 72: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

71

Simulasi Kebutuhan APD untuk Pasien, Petugas Kesehatan, dan Petugas Laboratorium

Pengguna APD Total (Orang) Maksimal per minggu selama periode

Pasien Rawat Inap

Pasien 8952 5880

Pasien Parah 6133 4028

Pasien Kritis 2819 1851

Pasien Dalam Kamar 1488 611

Pasien Parah 0 0

Pasien Kritis 1488 611

Petugas Kemanan Kesehatan (HCW) 10349 5433

Petugas Kebersihan 1466 489

Penjaga 8952 5880

Pegawai Ambulance 179 118

Petugas Rumah Sakit Lainnya 39 16

Pasien Rawat Jalan

Pasien 4143 2721

Penjaga 4143 2721

Petugas Kemanan Kesehatan (HCW) 445 292

Laboratorium

Test conducted 40067 26317

Staff Laboratorium 0 0

Petugas Kebersihan 16 10 Sumber: Hasil Analisis, 2020

Kebutuhan APD sudah disesuaikan dengan jumlah pasien dan petugas-petugas kesehatan yang

bekerja di rumah sakit. Berdasarkan tabel di atas, kebutuhan APD paling banyak dibutuhkan untuk

petugas kesehatan sejumlah 10.349 orang, pasien rawat inap sejumlah 8.952 orang, penjaga sejumlah

8.952 orang, dan petugas yang mengetes COVID-19 sejumlah 40.067 orang.

Berikut adalah interpretasi dari simulasi kebutuhan APD dan alat kesehatan lainnya terkait

persebaran COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020):

1. Total kasus hasil perkiraan didominasi oleh kasus ringan sebanyak 2.458 kasus dari total 3.702 kasus

yang terjadi;

2. Sarung tangan pemeriksaan dan masker medis merupakan item APD yang paling banyak dibutuhkan

dengan masing-masing 858.895 buah dan 628.712 buah, hal ini sejalan dengan kebutuhan item

tersebut dalam penanganan pertama pada pasien COVID-19;

3. Kebutuhan APD paling banyak dibutuhkan untuk petugas yang menangani tes COVID-19 sejumlah

40.067 orang dan petugas kesehatan sejumlah 10.349 orang. Sementara untuk kebutuhan APD untuk

pasien COVID-19 paling banyak dibutuhkan oleh pasien rawat inap sejumlah 8.952 orang;

4. Estimasi kebutuhan APD hanya untuk kurang lebih 2 minggu, sehingga setiap 2 minggu sekali harus

dilakukan updating data sesuai jumlah pengguna APD yang disesuaikan juga dengan jumlah kasus;

dan

5. Jumlah APD dan alat Kesehatan saat ini masih belum memadai. Adapun perbandingan antara

kebutuhan APD dan alat Kesehatan dengan kondisi saat ini adalah sebagai berikut:

Page 73: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

72

Selisih Kebutuhan APD dan Alat Kesehatan Dengan Kondisi Saat Ini

No Kebutuhan Eksisting Proyeksi Selisih

1 Gaun Pelindung - 65397 65397

2 Atasan Scrub - 3108 3108

3 Celana Scrub - 3108 3108

4 Apron sekali pakai - 53535 53535

5 Apron reusable - 245 245

6 Sepatu Boot Karet

368587

245

7 Sarung Tangan (heavy duty) 245

8 Sarung Tangan Pemeriksaan 858895

9 Sarung Tangan Bedah 51745

10 Kacamata Pelindung 2922

11 Pelindung Wajah 51745

12 Masker Respirator Partikulat 966559

66409 -

13 Masker Medis 628712

14 Pengujian Massal 11013 40067 29054

15 Disinfektan 26.802 - -

16 Hand Sanitizer 39.917 - -

17 Alat Semprot Disinfektan (Chamber) 220 - -

18 Ventilator 16 - -

19 Rapid Test Kit 101030 - -

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Tabel di atas menunjukkan perbandingan antara kebutuhan APD dan alat kesehatan pada kondisi

eksisting dengan hasil simulasi. Beberapa komponen yang ada pada kondisi eksisting belum mencakup

kebutuhan yang terdapat pada hasil simulasi. Hal ini dikarenakan hasil simulasi mengacu pada standar

kebutuhan dari WHO yang mungkin belum terakomodasi oleh kebutuhan pada kondisi saat ini. Beberapa

kebutuhan yang belum tersedia dalam perhitungan kondisi saat ini

4.5.5 Simulasi Tempat Pemakaman Pasien Meninggal COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei

2020)

Tujuan dari simulasi ini adalah melakukan pemodelan kebutuhan petak makam di Tempat

Pemakaman Umum (TPU) bagi pasien meninggal karena COVID-19 di setiap bulan serta mengidentifikasi

jumlah kebutuhan petak makam di TPU berdasarkan jumlah kematian dari jumlah kasus yang ada dan

Cases Fatality Ratio (CFR). Sumber data yang digunakan pada simulasi ini adalah jumlah kasus per hari

berdasarkan perhitungan SIR dengan bersumber data dari website PIKOBAR

(https://pikobar.jabarprov.go.id/) tanggal 10 Mei 2020 serta standar Cases Fatality Ratio (CFR) dari WHO.

Berikut adalah cara menghitung kebutuhan petak makam di TPU

𝐶𝐹𝑅 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠

Page 74: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

73

Sehingga untuk mengetahui Jumlah Kematian dapat digunakan rumus

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 = 𝐶𝐹𝑅 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑠𝑢𝑠

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑀𝑎𝑘𝑎𝑚

Adapun asumsi yang digunakan dalam simulasi ini adalah sebagai berikut:

1. Asumsi Nilai CFR

Jumlah CFR yang digunakan di Indonesia berdasarkan WHO adalah 8%

2. Asumsi Jumlah Kasus

Jumlah Kasus yang ada berdasarkan dari pemodelan SIR didapatkan Jumlah Kasus (Reported) per hari

untuk dapat dilihat titik puncak kebutuhan dari makam

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan pada tanggal 10 Mei 2020, berikut adalah rincian

jumlah kematian yang merupakan jumlah petak makam yang dibutuhkan dengan baris berwarna kuning

adalah akhir bulan dan baris berwarna merah merupakan puncak pandemi COVID-19.

Rincian Kebutuhan Jumlah Petak Makam (per 10 Mei 2020)

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

06/03/2020 57 57 5

07/03/2020 77 20 6

08/03/2020 86 9 7

09/03/2020 97 11 8

10/03/2020 116 19 9

11/03/2020 135 19 11

12/03/2020 151 16 12

13/03/2020 172 21 14

14/03/2020 197 25 16

15/03/2020 226 29 18

16/03/2020 261 35 21

17/03/2020 289 28 23

18/03/2020 323 34 26

19/03/2020 368 45 29

20/03/2020 417 49 33

21/03/2020 469 52 38

22/03/2020 531 62 42

23/03/2020 599 68 48

24/03/2020 680 81 54

25/03/2020 779 99 62

26/03/2020 878 99 70

27/03/2020 985 107 79

28/03/2020 1.114 129 89

29/03/2020 1.259 145 101

30/03/2020 1.417 158 113

31/03/2020 1.599 182 128

Page 75: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

74

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

01/04/2020 1.802 203 144

02/04/2020 2.032 230 163

03/04/2020 2.293 261 183

04/04/2020 2.585 292 207

05/04/2020 2.917 332 233

06/04/2020 3.289 372 263

07/04/2020 3.709 420 297

08/04/2020 4.183 474 335

09/04/2020 4.713 530 377

10/04/2020 5.311 598 425

11/04/2020 5.987 676 479

12/04/2020 6.750 763 540

13/04/2020 7.606 856 608

14/04/2020 8.123 517 650

15/04/2020 8.675 552 694

16/04/2020 9.261 586 741

17/04/2020 9.899 638 792

18/04/2020 10.585 686 847

19/04/2020 11.327 742 906

20/04/2020 12.133 806 971

21/04/2020 13.013 880 1.041

22/04/2020 13.736 723 1.099

23/04/2020 14.503 767 1.160

24/04/2020 15.316 813 1.225

25/04/2020 16.185 869 1.295

26/04/2020 17.120 935 1.370

27/04/2020 18.120 1.000 1.450

28/04/2020 19.201 1.081 1.536

29/04/2020 20.364 1.163 1.629

30/04/2020 21.619 1.255 1.730

01/05/2020 22.984 1.365 1.839

02/05/2020 24.455 1.471 1.956

03/05/2020 26.054 1.599 2.084

04/05/2020 27.778 1.724 2.222

05/05/2020 29.661 1.883 2.373

06/05/2020 31.692 2.031 2.535

07/05/2020 33.897 2.205 2.712

08/05/2020 36.282 2.385 2.903

09/05/2020 38.870 2.588 3.110

10/05/2020 41.659 2.789 3.333

11/05/2020 44.669 3.010 3.574

12/05/2020 50.557 5.888 4.045

13/05/2020 52.126 1.569 4.170

14/05/2020 53.655 1.529 4.292

Page 76: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

75

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

15/05/2020 55.166 1.511 4.413

16/05/2020 56.664 1.498 4.533

17/05/2020 58.141 1.477 4.651

18/05/2020 59.595 1.454 4.768

19/05/2020 61.038 1.443 4.883

20/05/2020 62.469 1.431 4.998

21/05/2020 63.881 1.412 5.110

22/05/2020 65.279 1.398 5.222

23/05/2020 66.620 1.341 5.330

24/05/2020 67.940 1.320 5.435

25/05/2020 69.241 1.301 5.539

26/05/2020 70.524 1.283 5.642

27/05/2020 71.786 1.262 5.743

28/05/2020 73.031 1.245 5.842

29/05/2020 74.261 1.230 5.941

30/05/2020 75.471 1.210 6.038

31/05/2020 76.662 1.191 6.133

01/06/2020 77.835 1.173 6.227

02/06/2020 78.992 1.157 6.319

03/06/2020 80.137 1.145 6.411

04/06/2020 81.257 1.120 6.501

05/06/2020 82.366 1.109 6.589

06/06/2020 83.458 1.092 6.677

07/06/2020 84.534 1.076 6.763

08/06/2020 85.595 1.061 6.848

09/06/2020 86.644 1.049 6.932

10/06/2020 87.673 1.029 7.014

11/06/2020 88.691 1.018 7.095

12/06/2020 89.694 1.003 7.176

13/06/2020 90.683 989 7.255

14/06/2020 91.663 980 7.333

15/06/2020 92.617 954 7.409

16/06/2020 93.566 949 7.485

17/06/2020 94.502 936 7.560

18/06/2020 95.423 921 7.634

19/06/2020 96.328 905 7.706

20/06/2020 97.231 903 7.778

21/06/2020 98.111 880 7.849

22/06/2020 98.987 876 7.919

23/06/2020 99.848 861 7.988

24/06/2020 100.694 846 8.056

25/06/2020 101.535 841 8.123

26/06/2020 102.362 827 8.189

27/06/2020 103.177 815 8.254

Page 77: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

76

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

28/06/2020 103.981 804 8.318

29/06/2020 104.778 797 8.382

30/06/2020 105.563 785 8.445

01/07/2020 106.338 775 8.507

02/07/2020 107.101 763 8.568

03/07/2020 107.856 755 8.628

04/07/2020 108.598 742 8.688

05/07/2020 109.332 734 8.747

06/07/2020 110.058 726 8.805

07/07/2020 110.773 715 8.862

08/07/2020 111.481 708 8.918

09/07/2020 112.173 692 8.974

10/07/2020 112.864 691 9.029

11/07/2020 113.548 684 9.084

12/07/2020 114.221 673 9.138

13/07/2020 114.882 661 9.191

14/07/2020 115.536 654 9.243

15/07/2020 116.186 650 9.295

16/07/2020 116.824 638 9.346

17/07/2020 117.456 632 9.396

18/07/2020 118.079 623 9.446

19/07/2020 118.693 614 9.495

20/07/2020 119.302 609 9.544

21/07/2020 119.910 608 9.593

22/07/2020 120.500 590 9.640

23/07/2020 121.094 594 9.688

24/07/2020 121.671 577 9.734

25/07/2020 122.242 571 9.779

26/07/2020 122.809 567 9.825

27/07/2020 123.369 560 9.870

28/07/2020 123.921 552 9.914

29/07/2020 124.471 550 9.958

30/07/2020 125.007 536 10.001

31/07/2020 125.545 538 10.044

01/08/2020 126.073 528 10.086

02/08/2020 126.597 524 10.128

03/08/2020 127.108 511 10.169

04/08/2020 127.622 514 10.210

05/08/2020 128.130 508 10.250

06/08/2020 128.626 496 10.290

07/08/2020 129.120 494 10.330

08/08/2020 129.611 491 10.369

09/08/2020 130.092 481 10.407

10/08/2020 130.568 476 10.445

Page 78: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

77

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

11/08/2020 131.041 473 10.483

12/08/2020 131.506 465 10.520

13/08/2020 131.970 464 10.558

14/08/2020 132.423 453 10.594

15/08/2020 132.877 454 10.630

16/08/2020 133.325 448 10.666

17/08/2020 133.765 440 10.701

18/08/2020 134.198 433 10.736

19/08/2020 134.635 437 10.771

20/08/2020 135.065 430 10.805

21/08/2020 135.485 420 10.839

22/08/2020 135.907 422 10.873

23/08/2020 136.319 412 10.906

24/08/2020 136.729 410 10.938

25/08/2020 137.139 410 10.971

26/08/2020 137.539 400 11.003

27/08/2020 137.936 397 11.035

28/08/2020 138.330 394 11.066

29/08/2020 138.719 389 11.098

30/08/2020 139.103 384 11.128

31/08/2020 139.486 383 11.159

01/09/2020 139.866 380 11.189

02/09/2020 140.237 371 11.219

03/09/2020 140.610 373 11.249

04/09/2020 140.977 367 11.278

05/09/2020 141.338 361 11.307

06/09/2020 141.695 357 11.336

07/09/2020 142.052 357 11.364

08/09/2020 142.404 352 11.392

09/09/2020 142.753 349 11.420

10/09/2020 143.101 348 11.448

11/09/2020 143.442 341 11.475

12/09/2020 143.783 341 11.503

13/09/2020 144.116 333 11.529

14/09/2020 144.448 332 11.556

15/09/2020 144.775 327 11.582

16/09/2020 145.101 326 11.608

17/09/2020 145.424 323 11.634

18/09/2020 145.743 319 11.659

19/09/2020 146.060 317 11.685

20/09/2020 146.379 319 11.710

21/09/2020 146.687 308 11.735

22/09/2020 146.991 304 11.759

23/09/2020 147.298 307 11.784

Page 79: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

78

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

24/09/2020 147.599 301 11.808

25/09/2020 147.898 299 11.832

26/09/2020 148.195 297 11.856

27/09/2020 148.485 290 11.879

28/09/2020 148.782 297 11.903

29/09/2020 149.069 287 11.926

30/09/2020 149.356 287 11.948

01/10/2020 149.637 281 11.971

02/10/2020 149.918 281 11.993

03/10/2020 150.198 280 12.016

04/10/2020 150.478 280 12.038

05/10/2020 150.749 271 12.060

06/10/2020 151.016 267 12.081

07/10/2020 151.290 274 12.103

08/10/2020 151.549 259 12.124

09/10/2020 151.814 265 12.145

10/10/2020 152.075 261 12.166

11/10/2020 152.335 260 12.187

12/10/2020 152.593 258 12.207

13/10/2020 152.845 252 12.228

14/10/2020 153.098 253 12.248

15/10/2020 153.346 248 12.268

16/10/2020 153.596 250 12.288

17/10/2020 153.843 247 12.307

18/10/2020 154.085 242 12.327

19/10/2020 154.332 247 12.347

20/10/2020 154.568 236 12.365

21/10/2020 154.804 236 12.384

22/10/2020 155.039 235 12.403

23/10/2020 155.274 235 12.422

24/10/2020 155.505 231 12.440

25/10/2020 155.736 231 12.459

26/10/2020 155.966 230 12.477

27/10/2020 156.187 221 12.495

28/10/2020 156.414 227 12.513

29/10/2020 156.636 222 12.531

30/10/2020 156.858 222 12.549

31/10/2020 157.075 217 12.566

01/11/2020 157.292 217 12.583

02/11/2020 157.503 211 12.600

03/11/2020 157.717 214 12.617

04/11/2020 157.926 209 12.634

05/11/2020 158.141 215 12.651

06/11/2020 158.352 211 12.668

Page 80: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

79

Hari (Day) Jumlah Kasus Kumulatif (Simulasi 10

Mei) Jumlah Kasus (Reported)

10 Mei

Jumlah Kematian (CFR=8%) (kumulatif)

10 Mei

07/11/2020 158.551 199 12.684

08/11/2020 158.761 210 12.701

09/11/2020 158.964 203 12.717

10/11/2020 159.167 203 12.733

11/11/2020 159.365 198 12.749

12/11/2020 159.564 199 12.765

13/11/2020 159.758 194 12.781

14/11/2020 159.955 197 12.796

15/11/2020 160.148 193 12.812

16/11/2020 160.339 191 12.827

17/11/2020 160.530 191 12.842

18/11/2020 160.717 187 12.857

19/11/2020 160.909 192 12.873

20/11/2020 161.093 184 12.887

21/11/2020 161.277 184 12.902

22/11/2020 161.464 187 12.917

23/11/2020 161.642 178 12.931

24/11/2020 161.827 185 12.946

25/11/2020 162.004 177 12.960

26/11/2020 162.181 177 12.974

27/11/2020 162.362 181 12.989

28/11/2020 162.532 170 13.003

29/11/2020 162.709 177 13.017

30/11/2020 162.880 171 13.030

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Sumber: Hasil Analisis, 2020

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

01/05/2020 01/06/2020 01/07/2020 01/08/2020 01/09/2020 01/10/2020 01/11/2020

Jumlah Kematian Kumulatif(Mei-November)

Jumlah Kematian(CFR=8%) (kumulatif)

Page 81: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

80

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan angka kematian akan terus

meningkat secara signifikan hingga tanggal 7 bulan Juli yaitu sebesar 8.862 jiwa. Setelah dari tanggal

tersebut peningkatan jumlah kematian akibat COVID-19 tidak setinggi sebelumnya walaupun tetap

terdapat kematian akibat COVID-19 hingga bulan November.

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik tersebut diketahui jumlah kebutuhan petak makam di TPU per bulan dimulai

dari bulan Mei hingga Bulan November. Pada Bulan Mei hingga Juli merupakan bulan yang memiliki

kebutuhan petak makam tertinggi, dan pada bulan Agustus hingga November peningkatan relatif lebih

sedikit dari pada bulan-bulan sebelumnya. Secara keseluruhan kebutuhan petak makam di bulan Mei –

November adalah 13.030 petak Makam. Sehingga apabila dihitung antara kebutuhan dengan

ketersediaan makam yang bersifat aktif akan terlihat di titik mana dibutuhkan petak makam lebih banyak

untuk ketersediaan makam aktif di TPU yang ada saat ini, berdasarkan data yang ada bahwa terdapat

makam aktif di Kota Cimahi 12.806 makam, Kota Bandung 33.955 makam, Kabupaten Pangandaran 422

makam, dan Kabupaten Bandung 809 makam, sehingga total makam yang tersedia adalah 52.409 makam.

Berikut adalah interpretasi dari simulasi tempat pemakaman pasien meninggal COVID-19 di

Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020)

1. Pada bulan Mei hingga bulan Juni (Minggu ke-2) merupakan batas terjadinya peningkatan jumlah

kematian yang cukup banyak, hingga dari bulan Juni (Minggu ke-3) hingga bulan November

peningkatan dari jumlah kematian relatif lebih sedikit dari pada bulan sebelumnya; dan

2. Kebutuhan Total dari petak makam berdasarkan kasus COVID-19 ini adalah 13.030 petak makam di

tahun 2020 (hingga bulan November 2020), sedangkan ketersediaan makam terdapat 52.409 petak

makam. Sehingga berdasarkan ketersediaan makam dapat mencukupi, tetapi ketersediaan makam

6133

8445

10044

1115911948

1256613030

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

Kebutuhan Petak Makam di TPU(Per Bulan Tahun 2020) (Kumulatif)

Page 82: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

81

tersebut hanya baru tersedia pada 4 kabupaten saja, yaitu Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten

Pangandaran, dan Kabupaten Bandung.

4.5.6 Simulasi Pemberian Bantuan Masyarakat Miskin dan Rentan Miskin Terkena Dampak Ekonomi

Akibat COVID-19

Tujuan simulasi ini adalah melakukan perhitungan kebutuhan bantuan bagi warga miskin dan

rawan miskin sebagai dampak dari wabah COVID-19 dengan mempertimbangkan skenario wilayah

dengan kasus yang ringan (mild case) dan kasus yang parah (severe case). Sumber data yang digunakan

pada simulasi ini adalah jumlah rumah tangga miskin di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat yang didapat dari

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) per Januari 2020, serta hasil penelitian dari SMERU Research

Institute yang berjudul The Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia

(Suryahadi, Asep., Al Izzati, Ridho., & Suryadarma, Daniel, 2020).

Untuk menghitung kebutuhan bantuan terhadap warga miskin diperlukan cara sebagai berikut:

1. Menyediakan data jumlah rumah tangga miskin per kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang

terbaru

2. Menghitung jumlah rumah tangga rawan miskin

3. Menghitung kebutuhan bantuan terhadap warga miskin dan rawan miskin menggunakan skenario

wilayah dengan peningkatan kemiskinan yang ringan (mild case)

4. Menghitung kebutuhan bantuan terhadap warga miskin dan rawan miskin menggunakan skenario

wilayah dengan peningkatan kemiskinan yang parah (severe case)

Adapun asumsi yang digunakan dalam simulasi ini diantaranya adalah:

1. Asumsi dengan persentase tingkat kemiskinan sebagai dampak wabah

Asumsi dengan persentase tingkat kemiskinan sebagai dampak wabah akan dibagi 2 yaitu mild case

dan severe case. Berdasarkan pada hasil penelitian SMERU Research Institute ditemukan bahwa

dampak COVID-19 yang paling ringan terhadap pertumbuhan ekonomi, tingkat kemiskinan akan

meningkat dari 9,2% pada September 2019 menjadi 9,7% pada akhir 2020, sedangkan proyeksi paling

parah, tingkat kemiskinan akan meningkat menjadi 12,4%. Hasil perhitungan tersebut menjadi acuan

dalam perhitungan kebutuhan bantuan bagi warga miskin di Provinsi Jawa Barat.

Persentase Tingkat Kemiskinan Akibat Wabah COVID-19

Tahun 2019 Tahun 2020

Mild case 9,2% 9,7%

Severe case 9,2% 12,4% Sumber: SMERU, 2020.

2. Asumsi jumlah rumah tangga rawan miskin

Asumsi jumlah rumah tangga rawan miskin diperlukan sebagai pertimbangan tambahan untuk

memenuhi kebutuhan bantuan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak wabah

Page 83: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

82

COVID-19 terutama segi perekonomiannya. Jumlah rumah tangga rawan miskin diasumsikan

dengan menggunakan selisih persentase tingkat kemiskinan sebagai berikut.

Selisih Persentase untuk Perhitungan Jumlah Rumah Tangga Rawan Miskin

Tahun 2019 Tahun 2020 Selisih

Mild case 9,2% 9,7% 0,5%

Severe case 9,2% 12,4% 3,2% Sumber: SMERU dan Hasil Analisis, 2020.

Setelah melakukan perhitungan asumsi adanya rumah tangga rawan miskin sebesar 5% dari

jumlah rumah tangga miskin maka didapat hasil sebagai berikut.

Jumlah Rumah Tangga Miskin dan Rawan Miskin

No. Kab/Kota

Jumlah Rumah Tangga

Miskin Rawan Miskin

dengan asumsi Mild Case

Rawan Miskin dengan asumsi

Severe Case

1 Bogor 341,616 1,708 10,932

2 Sukabumi 437,798 2,189 14,010

3 Cianjur 316,407 1,582 10,125

4 Bandung 355,027 1,775 11,361

5 Garut 422,459 2,112 13,519

6 Tasikmalaya 229,444 1,147 7,342

7 Ciamis 152,352 762 4,875

8 Kuningan 136,933 685 4,382

9 Cirebon 279,262 1,396 8,936

10 Majalengka 1,452 7 46

11 Sumedang 132,726 664 4,247

12 Indramayu 248,435 1,242 7,950

13 Subang 216,815 1,084 6,938

14 Purwakarta 82,556 413 2,642

15 Karawang 25,596 128 819

16 Bekasi 164,677 823 5,270

17 Bandung Barat 168,871 844 5,404

18 Pangandaran 43,017 215 1,377

19 Kota Bogor 6,925 35 222

20 Kota Sukabumi 23,429 117 750

21 Kota Bandung 133,277 666 4,265

22 Kota Cirebon 28,111 141 900

23 Kota Bekasi 10,614 53 340

24 Kota Depok 78,067 390 2,498

25 Kota Cimahi 32,617 163 1,044

26 Kota Tasikmalaya 72,422 362 2,318

27 Kota Banjar 14,110 71 452 Sumber: Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Hasil Analisis, 2020.

Page 84: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

83

Jumlah Rumah Tangga Miskin dan Rawan Miskin di Jawa Barat

Sumber: Hasil Analisis, 2020.

Wilayah yang memiliki jumlah rumah tangga miskin dan rawan miskin tertinggi dan perlu

diprioritaskan untuk diberikan kebutuhan bantuan diantaranya adalah Kabupaten Sukabumi,

Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten

Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Subang, dan Kabupaten

Bandung Barat.

Selanjutnya dikarenakan wabah COVID-19 ini tidak dapat diprediksi tingkat

penyebarannya secara pasti, maka perlu diadakan asumsi perhitungan jika penyebaran kasus di

sebuah wilayah berdampak ringan (mild case) dan berdampak parah (severe case) pada kondisi

perekonomian masyarakat. Sehingga pemerintah bisa memperkirakan kebutuhan bantuan yang

perlu diberikan sesuai bergantung pada 2 skenario tersebut. Perhitungan dengan melibatkan

peningkatan persentase kemiskinan didapatkan hasil sebagai berikut.

Page 85: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

84

Jumlah Rumah Tangga Miskin dan Rawan Miskin

dengan Asumsi Mild Case dan Severe Case

No. Kab/Kota

Mild Case Severe Case

Mild Case pada Warga

Miskin

Mild Case pada Warga

Rawan Miskin

Severe Case pada Warga

Miskin

Severe Case pada Warga

Rawan Miskin

1 Bogor 360,182 1,801 460,439 14,734

2 Sukabumi 461,591 2,308 590,076 18,882

3 Cianjur 333,603 1,668 426,462 13,647

4 Bandung 374,322 1,872 478,515 15,312

5 Garut 445,419 2,227 569,401 18,221

6 Tasikmalaya 241,914 1,210 309,251 9,896

7 Ciamis 160,632 803 205,344 6,571

8 Kuningan 144,375 722 184,562 5,906

9 Cirebon 294,439 1,472 376,397 12,045

10 Majalengka 1,531 8 1,957 63

11 Sumedang 139,939 700 178,892 5,725

12 Indramayu 261,937 1,310 334,847 10,715

13 Subang 228,598 1,143 292,229 9,351

14 Purwakarta 87,043 435 111,271 3,561

15 Karawang 26,987 135 34,499 1,104

16 Bekasi 173,627 868 221,956 7,103

17 Bandung Barat 178,049 890 227,609 7,283

18 Pangandaran 45,355 227 57,979 1,855

19 Kota Bogor 7,301 37 9,334 299

20 Kota Sukabumi 24,702 124 31,578 1,011

21 Kota Bandung 140,520 703 179,634 5,748

22 Kota Cirebon 29,639 148 37,889 1,212

23 Kota Bekasi 11,191 56 14,306 458

24 Kota Depok 82,310 412 105,221 3,367

25 Kota Cimahi 34,390 172 43,962 1,407

26 Kota Tasikmalaya 76,358 382 97,612 3,124

27 Kota Banjar 14,877 74 19,018 609 Sumber: Hasil Analisis, 2020

Page 86: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

85

Jumlah Rumah Tangga Miskin dan Rawan Miskin

dengan Asumsi Mild Case dan Severe Case

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Hasil dari perhitungan rumah tangga miskin dan rawan miskin dengan mempertimbangkan

asumsi persentase tingkat kemiskinan sebagai dampak dari wabah menunjukkan bahwa bantuan akan

banyak dibutuhkan pada warga miskin dengan penyebaran kasus yang parah (severe case) walaupun

dengan penyebaran kasus yang ringan (mild case) pun perbedaannya hampir serupa. Bantuan pada warga

rawan miskin (baik mild case dan severe case) jumlahnya tidak sesignifikan bantuan untuk warga miskin,

tetapi jumlah tersebut bukan berarti tidak berguna, melainkan dapat digunakan sebagai galat kebutuhan

yang perlu disediakan apabila ternyata di lapangan dibutuhkan jumlah yang lebih dari perhitungan. Untuk

prioritas wilayahnya jika diurutkan yaitu Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung,

Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten

Tasikmalaya, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung Barat.

Page 87: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

86

Berikut adalah interpretasi dari pemberian bantuan masyarakat miskin dan rentan miskin terkena

dampak ekonomi akibat COVID-19 (per 10 Mei 2020):

1. Hasil dari perhitungan dengan asumsi nilai rumah tangga rawan miskin dapat dijadikan sebagai galat

kebutuhan yang perlu disediakan apabila ternyata di lapangan dibutuhkan jumlah yang lebih dari

perhitungan;

2. Hasil dari perhitungan dengan asumsi persentase tingkat kemiskinan sebagai dampak wabah dibagi

menjadi ringan (mild case) dan parah (severe case). Bantuan akan banyak dibutuhkan pada warga

miskin dengan penyebaran kasus yang parah (severe case) walaupun dengan penyebaran kasus yang

ringan (mild case) pun perbedaannya hampir serupa.

4.5.7 Simulasi Kebutuhan Bahan Pokok bagi Masyarakat Selama Pandemi COVID-19

Tujuan dari simulasi ini adalah melakukan pemodelan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan

pengeluaran di bawah Rp.500.000,00 per bulan dan di bawah Rp.300.000,00 per bulan serta

mengidentifikasi jumlah kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat dengan pengeluaran di bawah

Rp.500.000,00 per bulan dan di bawah Rp.300.000,00 per bulan. Berikut adalah sumber data yang

digunakan dalam simulasi ini diantaranya:

1. Rata-rata konsumsi per kapita seminggu menurut jenis komoditi makanan dan golongan pengeluaran

per kapita sebulan di Provinsi Jawa Barat tahun 2018 bersumber dari Pola Konsumsi Penduduk Jawa

Barat 2018 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Jawa Barat;

2. Jumlah penduduk menurut kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 bersumber dari

Publikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat; dan

3. Bahan pokok yang bersumber dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 27

Tahun 2017 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di

Konsumen.

Berikut adalah cara menghitung kebutuhan pokok bagi masyarakat pada minggu ke-N

Kebutuhan = {Rata-rata konsumsi perkomoditas per orang per hari}

*Jumlah Penduduk* N

Adapun asumsi yang digunakan dalam simulasi ini adalah:

1. Asumsi Nilai N

Berikut adalah asumsi nilai N dengan minggu pertama bulan Mei sebagai minggu ke-1, dan

seterusnya.

Nilai N

Bulan/Minggu ke- Tanggal N

Mei/1 4 Mei 2020 – 10 Mei 2020 1

Mei/2 11 Mei 2020 – 17 Mei 2020 2

Mei/3 18 Mei 2020 – 24 Mei 2020 3

Mei/4 25 Mei 2020 – 31 Mei 2020 4 Juni/1 1 Juni 2020 – 7 Juni 2020 5

Page 88: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

87

Bulan/Minggu ke- Tanggal N

Juni/2 8 Juni 2020 – 14 Juni 2020 6

Juni/3 15 Juni 2020 – 21 Juni 2020 7

Juni/4 22 Juni 2020 – 28 Juni 2020 8

Sumber: Hasil Analisis, 2020

2. Asumsi Jumlah penduduk berdasarkan golongan pengeluaran per kapita dalam sebulan.

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 mencapai 49.935.858 jiwa, dengan rincian

jumlah penduduk menurut kabupaten/kota terlampir pada lampiran. Kemudian diasumsikan bahwa total

penduduk di wilayah administrasi kabupaten merupakan jumlah penduduk perdesaan, dan total

penduduk di wilayah administrasi kota merupakan jumlah penduduk perkotaan. Dengan demikian, jumlah

penduduk perkotaan di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2020 mencapai 11.317.597 jiwa, sedangkan

jumlah penduduk perdesaan mencapai 38.618.261 jiwa. Jumlah tersebut kemudian dikalikan dengan

persentase jumlah penduduk berdasarkan golongan pengeluaran per kapita sebulan. Berikut adalah

persentase tersebut.

Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Provinsi

Jawa Barat 2018.

Klasifikasi Daerah Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan (Rp)

<149.999 150.000-199.999 200.000-299.999 300.000-499.999

Perkotaan 0.11 2.41 14.69

Perdesaan 0.03 0.30 4.49 20.20

Total 0.01 0.16 2.95 16.12 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018

Kemudian, berikut adalah hasil jumlah penduduk berdasarkan golongan pengeluaran per kapita

sebulan di Provinsi Jawa barat.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Pengeluaran Per Kapita Sebulan Provinsi Jawa Barat

Klasifikasi Jumlah Penduduk

<149.999 150.000-199.999

200.000-299.999

300.000-499.999

Perkotaan 11,317,597

-

12,449

272,754

1,662,555

Perdesaan 38,618,261

11,585

115,855

1,733,960

7,800,889

Sumber: Hasil Analisis, 2020

3. Asumsi Bahan Pokok

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang

Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, berikut adalah

yang termasuk bahan pokok, diantaranya adalah beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang

merah, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam ras.

Page 89: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

88

Berikut adalah hasil simulasi kebutuhan bahan pokok yang telah dilakukan.

a. Beras

Berikut adalah jumlah kebutuhan beras penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Jumlah Kebutuhan Beras (Kg)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 3,187,358 19,357,870

2 Mei/2 6,374,716 38,715,741

3 Mei/3 9,562,074 58,073,611

4 Mei/4 12,749,433 77,431,481

5 Juni/1 15,936,791 96,789,351

6 Juni/2 19,124,149 116,147,222

7 Juni/3 22,311,507 135,505,092

8 Juni/4 25,498,865 154,862,962 Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Beras (Kg)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa jumlah kebutuhan beras penduduk dengan

pengeluaran per bulan di bawah Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00 terus meningkat.

Pada minggu pertama bulan Mei, kebutuhan beras penduduk dengan pengeluaran per bulan di

bawah Rp.300.000,00 mencapai 3.187.358 kg lalu meningkat menjadi 25.498.865 kg pada minggu

ke-4 bulan Juni. Sementara itu akumulasi kebutuhan beras penduduk dengan pengeluaran per

bulan di bawah Rp.500.000,00 pada minggu pertama bulan Mei, mencapai 19.357.870 kg lalu

meningkat menjadi 154.862.962 kg pada minggu ke-4 bulan Juni.

-

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

140.000.000

160.000.000

180.000.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 90: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

89

b. Jagung Basah dengan Kulit

Berikut adalah jumlah kebutuhan jagung basah dengan kulit penduduk dengan pengeluaran per

bulan di bawah Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Jumlah Kebutuhan Jagung Basah dengan Kulit (Kg)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 - 63,776

2 Mei/2 - 127,552

3 Mei/3 - 191,328

4 Mei/4 - 255,104

5 Juni/1 - 318,880

6 Juni/2 - 382,656

7 Juni/3 - 446,433

8 Juni/4 - 510,209

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Jagung Basah dengan Kulit (Kg)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa jumlah kebutuhan jagung basah dengan kulit penduduk

dengan pengeluaran per bulan di bawah Rp.500.000,00 terus meningkat, sedangkan penduduk dengan

pengeluaran di bawah Rp.300.000,00 tidak memiliki kebutuhan jagung basah dengan kulit. Pada minggu

pertama bulan Mei, kebutuhan jagung basah dengan kulit penduduk dengan pengeluaran per bulan di

bawah Rp.500.000,00 mencapai 63.776 kg lalu meningkat menjadi 510.209 kg pada minggu ke-4 bulan

Juni.

c. Kacang Kedelai

Berikut adalah jumlah kebutuhan kacang kedelai penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Jagung Basah dengan Kulit (Kg)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 91: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

90

Jumlah Kebutuhan Kacang Kedelai (Kg)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 - 499

2 Mei/2 - 998

3 Mei/3 - 1,496

4 Mei/4 - 1,995

5 Juni/1 - 2,494

6 Juni/2 - 2,993

7 Juni/3 - 3,491

8 Juni/4 - 3,990

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Kacang Kedelai (Kg)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa jumlah kebutuhan kacang kedelai dengan pengeluaran per

bulan di bawah Rp.500.000,00 terus meningkat, sedangkan penduduk dengan pengeluaran di bawah

Rp.300.000,00 tidak memiliki kebutuhan kacang kedelai. Pada minggu pertama bulan Mei, kebutuhan

kacang kedelai penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah Rp.500.000,00 mencapai 499 kg lalu

meningkat menjadi 3.990 kg pada minggu ke-4 bulan Juni.

d. Gula Pasir

Berikut adalah jumlah kebutuhan gula pasir penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Jumlah Kebutuhan Gula Pasir (Ons)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 185,535 2,419,230

2 Mei/2 371,070 4,838,461

3 Mei/3 556,606 7,257,691

4 Mei/4 742,141 9,676,921

-

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Kacang Kedelai (Kg)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 92: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

91

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

5 Juni/1 927,676 12,096,152

6 Juni/2 1,113,211 14,515,382

7 Juni/3 1,298,747 16,934,613

8 Juni/4 1,484,282 19,353,843

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Gula Pasir (Ons)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa jumlah kebutuhan gula pasir penduduk dengan pengeluaran

per bulan di bawah Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00 terus meningkat. Pada minggu pertama

bulan Mei, kebutuhan gula pasir penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah Rp.300.000,00

mencapai 185.535 ons lalu meningkat menjadi 1.484.282 ons pada minggu ke-4 bulan Juni. Sementara itu

akumulasi kebutuhan gula pasir penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah Rp.500.000,00 pada

minggu pertama bulan Mei, mencapai 2.419.230 ons lalu meningkat menjadi 19.353.843 ons pada minggu

ke-4 bulan Juni.

e. Minyak Goreng

Berikut adalah jumlah kebutuhan minyak goreng penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Tabel 8. Jumlah Kebutuhan Minyak Goreng (Liter)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 172,573 1,222,069

2 Mei/2 345,145 2,444,137

3 Mei/3 517,718 3,666,206

4 Mei/4 690,290 4,888,274

5 Juni/1 862,863 6,110,343

6 Juni/2 1,035,436 7,332,411

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Gula Pasir (ons)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 93: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

92

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

7 Juni/3 1,208,008 8,554,480

8 Juni/4 1,380,581 9,776,548

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Minyak Goreng (Liter)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, penduduk Provinsi Jawa Barat dengan pengeluaran perkapita di bawah

Rp. 500.000,00 setiap bulan memiliki kebutuhan terhadap minyak goreng pada minggu pertama bulan

Mei tahun 2020 sejumlah 1.222.069 liter. Kebutuhan tersebut terus meningkat setiap minggu sampai

dengan minggu keempat bulan Juni Tahun 2020 sejumlah 9.776.548 liter. Sedangkan penduduk Provinsi

Jawa Barat yang memiliki pengeluaran perkapita di bawah Rp. 300.000,00 setiap bulan membutuhkan

minyak goreng sejumlah 172.573 liter pada minggu pertama bulan Mei tahun 2020. Kebutuhan tersebut

terus meningkat setiap minggu hingga minggu keempat Bulan Juni tahun 2020 dengan jumlah kebutuhan

minyak goreng 1.380.581 liter.

f. Bawang Merah

Berikut adalah jumlah kebutuhan bawang merah penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Jumlah Kebutuhan Bawang Merah (Ons)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 330,864 2,371,387

2 Mei/2 661,727 4,742,774

3 Mei/3 992,591 7,114,160

4 Mei/4 1,323,454 9,485,547

5 Juni/1 1,654,318 11,856,934

6 Juni/2 1,985,181 14,228,321

-

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Minyak Goreng (Liter)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 94: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

93

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

7 Juni/3 2,316,045 16,599,708

8 Juni/4 2,646,909 18,971,094

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Bawang Merah (Ons)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, penduduk Provinsi Jawa Barat dengan pengeluaran perkapita di bawah Rp.

500.000,00 setiap bulan memiliki kebutuhan terhadap bawang merah pada minggu pertama bulan Mei

Tahun 2020 yaitu 2.371.387 ons. Kebutuhan tersebut terus meningkat setiap minggu sampai dengan

minggu keempat bulan Juni Tahun 2020 sejumlah 18.971.094 ons. Sedangkan penduduk Provinsi Jawa

Barat yang memiliki pengeluaran perkapita di bawah Rp. 300.000,00 setiap bulan membutuhkan bawang

merah sejumlah 330.863,58 ons pada minggu pertama bulan Mei Tahun 2020. Kebutuhan tersebut terus

meningkat setiap minggu hingga minggu keempat bulan Juni Tahun 2020 dengan jumlah kebutuhan

bawang merah 2.646.909 ons.

g. Daging Sapi

Berikut adalah jumlah kebutuhan daging sapi penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Jumlah Kebutuhan Daging Sapi (Kg)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 - 1,726

2 Mei/2 - 3,453

3 Mei/3 - 5,179

4 Mei/4 - 6,906

5 Juni/1 - 8,632

6 Juni/2 - 10,359

-

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Bawang Merah (ons)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 95: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

94

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

7 Juni/3 - 12,085

8 Juni/4 - 13,811

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Jumlah Konsumsi Daging Sapi (Kg)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, penduduk Provinsi Jawa Barat dengan pengeluaran perkapita di bawah

Rp. 500.000,00 setiap bulan memiliki kebutuhan terhadap daging sapi pada minggu pertama bulan Mei

Tahun 2020 yaitu 1.726 kg. Kebutuhan tersebut terus meningkat setiap minggu sampai dengan minggu

keempat bulan Juni Tahun 2020 sejumlah 13.811 kg. Sedangkan penduduk Provinsi Jawa Barat yang

memiliki pengeluaran perkapita di bawah Rp. 300.000,00 setiap bulan tidak memiliki kebutuhan daging

sapi pada minggu pertama bulan Mei Tahun 2020 sampai minggu keempat bulan Juni Tahun 2020.

h. Daging Ayam Ras

Berikut adalah jumlah kebutuhan daging ayam ras penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Jumlah Kebutuhan Daging Ayam Ras (Kg)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 5,210 233,178

2 Mei/2 10,419 466,355

3 Mei/3 15,629 699,533

4 Mei/4 20,838 932,710

5 Juni/1 26,048 1,165,888

6 Juni/2 31,258 1,399,065

7 Juni/3 36,467 1,632,243

8 Juni/4 41,677 1,865,420

Sumber: Hasil Analisis, 2020

-

5.000

10.000

15.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Daging Sapi (Kg)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 96: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

95

Jumlah Konsumsi Daging Ayam Ras (Kg)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, penduduk Provinsi Jawa Barat dengan pengeluaran perkapita di bawah Rp.

500.000,00 setiap bulan memiliki kebutuhan terhadap daging ayam ras pada minggu pertama bulan Mei

Tahun 2020 yaitu 233.178 kg. Kebutuhan tersebut terus meningkat setiap minggu sampai dengan minggu

keempat bulan Juni Tahun 2020 sejumlah 1.865.420 kg. Sedangkan penduduk Provinsi Jawa Barat yang

memiliki pengeluaran perkapita di bawah Rp. 300.000,00 setiap bulan membutuhkan daging ayam ras

sejumlah 5.210 kg pada minggu pertama bulan Mei Tahun 2020. Kebutuhan tersebut terus meningkat

setiap minggu hingga minggu keempat bulan Juni Tahun 2020 dengan jumlah kebutuhan daging ayam ras

41.677 kg.

i. Telur Ayam Ras

Berikut adalah jumlah kebutuhan telur ayam ras penduduk dengan pengeluaran per bulan di bawah

Rp.300.000,00 dan di bawah Rp.500.000,00

Tabel 12. Jumlah Kebutuhan Telur Ayam Ras (Butir)

Minggu ke-n

Bulan/ Minggu <300.000 <500.000

1 Mei/1 1,822,064 12,848,570

2 Mei/2 3,644,128 25,697,140

3 Mei/3 5,466,193 38,545,710

4 Mei/4 7,288,257 51,394,280

5 Juni/1 9,110,321 64,242,849

6 Juni/2 10,932,385 77,091,419

7 Juni/3 12,754,450 89,939,989

8 Juni/4 14,576,514 102,788,559

Sumber: Hasil Analisis, 2020

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Daging Ayam Ras (Kg)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 97: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

96

Jumlah Konsumsi Telur Ayam Ras (Butir)

Sumber: Hasil Analisis, 2020

Berdasarkan grafik di atas, penduduk Provinsi Jawa Barat dengan pengeluaran perkapita di bawah

Rp.500.000,00 setiap bulan memiliki kebutuhan terhadap telur ayam ras pada minggu pertama bulan Mei

Tahun 2020 yaitu 12.848.570 butir. Kebutuhan tersebut terus meningkat setiap minggu sampai dengan

minggu keempat bulan Juni Tahun 2020 sejumlah 102.788.559 butir. Sedangkan penduduk Provinsi Jawa

Barat yang memiliki pengeluaran perkapita di bawah Rp.300.000,00 setiap bulan membutuhkan telur

ayam ras sejumlah 1.822.064 butir pada minggu pertama bulan Mei Tahun 2020. Kebutuhan tersebut

terus meningkat setiap minggu hingga minggu keempat bulan Juni Tahun 2020 dengan jumlah kebutuhan

telur ayam ras 14.576.514 butir.

Berikut adalah interpretasi dari simulasi kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat selama

Pandemi COVID-19

1. Beras merupakan komoditas yang paling dibutuhkan baik bagi penduduk dengan pengeluaran

Rp.300.000,00 per bulan maupun Rp.500.000,00 per bulan;

2. Semua bahan pokok merupakan kebutuhan bagi penduduk dengan pengeluaran Rp.500.000,00 per

bulan, yaitu beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam

ras dan telur ayam ras; dan

3. Bahan pokok yang merupakan kebutuhan bagi penduduk dengan pengeluaran Rp.300.000,00 per

bulan diantaranya adalah beras, gula, minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, dan telur

ayam ras.

-

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

Mei/1 Mei/2 Mei/3 Mei/4 Juni/1 Juni/2 Juni/3 Juni/4

Bulan/Minggu

Jumlah Konsumsi Telur Ayam Ras (Butir)

Pengeluaran < Rp. 300.000,- Pengeluaran < Rp. 500.000,-

Page 98: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

97

ANGGARAN

5.1 Perkembangan Ekonomi Jawa Barat Triwulan I-2020

Berikut adalah perkembangan ekonomi di Provinsi Jawa Barat berdasarkan PDRB menurut lapangan

usaha dan PDRB menurut pengeluaran yang bersumber dari Publikasi Berita Resmi Statistik, Badan Pusat

Statistik Provinsi Jawa Barat, 5 Mei 2020)

5.1.1 PDRB Menurut Lapangan Usaha

Berikut adalah hasil analisis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-

on-y) dan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q).

1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-on-y)

Ekonomi Jawa Barat triwulan I-2020 dibanding triwulan I-2019 (y-on-y) tumbuh 2,73 persen.

Pertumbuhan didukung hampir semua lapangan usaha kecuali Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang

mengalami penurunan sebesar 10,92 persen yang disebabkan oleh faktor cuaca. Pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh Informasi dan Komuniksai sebesar 24,89 persen; diikuti Real Estate sebesar 12,05 persen;

dan Jasa Pendidikan sebesar 9,83 persen

Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2020 (y-on-y)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jawa

Barat triwulan I-2020 (y-on-y), Informasi dan Komunikasi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu

sebesar 1,07 persen, diikuti Industri Pengolahan sebesar 0,70 persen; Konstruksi sebesar 0,43 persen; Jasa

Pendidikan sebesar 0,27 persen; dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,24 persen

Page 99: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

98

Sumber Pertumbuhan PDRB Lapangan Usaha

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa struktur perekonomian Jawa Barat triwulan I-2020

masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan; diikuti Lapangan Usaha Perdagangan Besar-

Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Konstruksi; dan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan

peran masing-masing sebesar 42,47 persen, 14,52 persen, 8,38 persen dan 7,52 persen

2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q)

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 diwarnai oleh

pandemi COVID-19. Penerapan sistem kerja Work From Home (WFH) dan sistem belajar secara online

yaitu Learning From Home (LFH) membuat Lapangan Usaha Informasi dan komunikasi tumbuh ekspansif

sebesar 25,95 persen. Pertumbuhan positif juga terjadi pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Sosial sebesar 5,79 persen; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 3,97 persen; Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum sebesar 2,94 persen; dan beberapa Lapangan Usaha lainnya. Namun,

pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan I-2020 yang turun sebesar 0,95 persen (q-to-q) tertahan

oleh kontraksi pertumbuhan pada beberapa lapangan usaha yang memiliki kontribusi besar seperti

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan Konstruksi .

Page 100: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

99

Pertumbuhan PDRB Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2020 (q-to-q)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020

5.1.2 PDRB Menurut Pengeluaran

Berikut adalah hasil analisis Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-

on-y) dan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q).

1. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan I-2019 (y-on-y)

Secara umum Pandemi COVID-19 berdampak pada terkoreksinya pertumbuhan ekonomi Jawa

Barat pada triwulan I-2020. Pada perekonomian sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terhadap

triwulan I-2019 (y-on-y) hanya mencatatkan pertumbuhan positif pada Komponen Pengeluaran Konsumsi

Pemerintah sebesar 4,33 persen; diikuti oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 3,04 persen

dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 0,71 persen. Perdagangan internasional

terdampak Pandemi Covid19 serta terjadi penurunan permintaan dari negara tujuan utama ekspor Jawa

Barat sehingga terjadi kontraksi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 2,50 persen. Selain itu

kontraksi terjadi pada Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga sebesar

1,70 persen; dan Perubahan Inventori sebesar 1,02 persen. Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa

yang berlaku sebagai pengurang pertumbuhan ekonomi terkontraksi signifikan sebesar 4,89 persen.

Page 101: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

100

Pertumbuhan PDRB Beberapa Komponen Triwulan I-2020 (y-on-y)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi (SOG) Jawa Barat triwulan I-2020 (y-

on-y), Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) merupakan komponen dengan sumber

pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 1,89 persen, diikuti Komponen PMTB sebesar 0,17 persen,

sementara komponen lainnya sebesar 0,67 persen.

Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran

Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020

Struktur PDRB Jawa Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020

tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup lebih dari separuh PDRB Jawa Barat. Komponen

lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto; sedangkan

peranan Komponen Perubahan Inventori, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Net Ekspor (Ekspor-Impor)

Page 102: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

101

dan Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga memiliki kontribusi relatif

kecil.

2. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2020 Terhadap Triwulan IV-2019 (q-to-q)

Lebih jauh, Pandemi COVID-19 yang terjadi pada Maret 2020 di Jawa Barat berdampak terhadap

ekonomi Jawa Barat triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 (q-to-q) yaitu kontraksi sebesar

0,95 persen. Seluruh komponen PDRB pengeluaran mengalami kontraksi yaitu Komponen

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (59,51 persen); Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto

(11,22 persen); Komponen Ekspor Barang dan Jasa (6,85 persen); Perubahan Inventori (0,86

persen); Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga

(0,61 persen); Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (0,47 persen) karena penurunan

terhadap pendapatan dan daya beli masyarakat secara umum. Sementara Komponen Impor

Barang dan Jasa sebagai pengurang pertumbuhan mengalami kontraksi sebesar 23,87 persen.

Pertumbuhan Beberapa Komponen PDRB Pengeluaran (q-to-q)

Sumber: Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 2020

5.2 Rencana Penyesuaian Struktur APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2020

Munculnya Pandemi COVID-19 mengakibatkan adanya penyesuaian postur APBN tahun 2020

yang mengacu pada beberapa peraturan berikut:

Perpu Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan

untuk Penanganan Pandemi COVID-19 dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang

Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2020 Tentang Perubahan Postur dan Rincian

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;

Page 103: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

102

PMK Nomor 35/PMK.07/2020 Tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Desa Tahun Anggaran

2020 dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19 Dan/Atau Menghadapi Ancaman yang

Membahayakan Perekonomian Nasional.

Adanya penyesuaian postur APBN ini berdampak terhadap perubahan Postur APBD Provinsi Jawa

Barat yang meliputi penerimaan dana transfer pusat ke daerah, review pendapatan daerah termasuk PAD,

dana bagi hasil pajak daerah ke kabupaten/kota serta Refocusing belanja daerah

5.2.1 Pendapatan Daerah

Terdapat 2 skenario penyesuaian APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 yaitu scenario dengan

pendapatan daerah sebesar 33,6 Triliun Rupiah dan 37 Triliun Rupiah.

1. Pendapatan Daerah 33,6 Triliun Rupiah

a. Pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 7,973 Triliun Rupiah dibandingkan dengan

target pendapatan daerah pada APBD Murni TA 2020;

b. Alokasi Anggaran Bantuan Keuangan menjadi 3,212 Triliun Rupiah, dengan rencana

pengeluarannya untuk pemenuhan belanja wajib, antara lain: Jamkemas, insentif tenaga

kesehatan dan pendidikan, sarpras RSUD Rujukan, dan sebagainya;

c. Pada alokasi Bantuan Keuangan diatas, terdapat pembayaran pihak ke III yang belum dapat

dibayar secara penuh dikarenakan keterbatasan anggaran, hal ini menyebakan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat harus memperhitungkan pembayarannya pada Tahun 2021. Hutang bayar

kepada kepada Pihak III sebesar Rp. 119,821Miliar;

d. Penyesuaian Anggaran Belanja Langsung sebesar 6,252 Triliun Rupiah, diperuntukan untuk

pemenuhan belanja wajib dan mengikat, seperti BOS Pusat, DAK, BLUD, fixedcost, dan sebagainya;

e. Anggaran Belanja Tidak Terduga untuk penanganan COVID-19 belum sepenuhnya dapat

dianggarkan, baru dialokasikan sebesar 4,83 Triliun Rupiah dari 5,951 Triliun Rupiah.

2. Pendapatan Daerah 37 Triliun Rupiah

a. Pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 4,583 Triliun Rupiah dibandingkan dengan

target pendapatan daerah pada APBD Murni TA 2020;

b. Alokasi Anggaran Bantuan Keuangan menjadi 3,210 Triliun Rupiah, dengan rencana

pengeluarannya untuk pemenuhan belanja wajib, antara lain: Jamkemas, insentif tenaga

kesehatan dan pendidikan, sarpras RSUD Rujukan, dan sebagainya;

f. Pada alokasi Bantuan Keuangan diatas, terdapat pembayaran pihak ke III yang belum dapat

dibayar secara penuh dikarenakan keterbatasan anggaran, hal ini menyebakan Pemerintah

Provinsi Jawa Barat harus memperhitungkan pembayarannya pada Tahun 2021. Hutang bayar

kepada kepada Pihak III sebesar Rp. 121, 825 Miliar;

g. Penyesuaian Anggaran Belanja Langsung sebesar 7,185 Triliun Rupiah, diperuntukan untuk

pemenuhan belanja wajib dan mengikat, seperti BOS Pusat, DAK, BLUD, fixedcost, dan sebagainya;

Page 104: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

103

h. Anggaran Belanja Tidak Terduga untuk Penanganan COVID-19 sebesar 5,951 Triliun Rupiah pada

Belanja Tidak Terduga.

Berikut adalah rancangan penyesuaian pendapatan daerah pada struktur APBD Provinsi Jawa

Barat tahun anggaran 2020

Rancangan Penyesuaian Pendapatan Daerah Pada Struktur APBD Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2020

KODE REKENING

URAIAN SEBELUM

PERUBAHAN (APBD MURNI)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 33,6

TRILIUN RUPIAH)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 37 TRILIUN

RUPIAH)

4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 25.223.220.670.289 17.621.466.971.815 21.011.660.866.902

4.1.1 Pajak Daerah 23.653.633.651.000 16.450.995.970.000 19.681.192.162.750

4.1.2 Retribusi Daerah 53.188.482.372 32.298.465.275 39.885.514.638

4.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

424.813.601.679 382.401.324.953 401.088.087.984

4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

1.091.584.935.238 755.771.211.587 889.495.101.530

4.2 DANA PERIMBANGAN 16.336.732.772.500 15.960.322.398.000 15.960.322.398.000

4.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

1.612.237.954.500 1.805.890.251.000 1.805.890.251.000

4.2.2 Dana Alokasi Umum 3.306.552.702.000 2.994.344.725.000 2.994.344.725.000

4.2.3 Dana Alokasi Khusus 11.417.942.116.000 11.160.087.422.000 11.160.087.422.000

4.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

23.199.422.384 27.841.622.384 28.021.000.000

4.3.1 Pendapatan Hibah 23.199.422.384 23.199.422.384 23.378.800.000

4.3.2 Bantuan Keuangan Kab/Kota 4.642.200.000 4.642.200.000

Jumlah Pendapatan Daerah 41.583.152.865.173 33.609.630.992.199 37.000.004.264.902

Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Page 105: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

104

Asumsi terhadap pencapaian Target PKB Tahun 2020 (Review) dengan skenario pendapatan

daerah 33,6 Triliun Rupiah (Skenario 1) akan diterima dari 3 sumber yaitu:

1. Kendaraan baru diproyeksikan sebesar 627 Milyar dengan KBM sebanyak 822 ribu;

2. WP yang taat diproyeksikan sebesar 5,1 Trilyun dengan KBM sebanyak 8,8 juta; dan

3. Intensifikasi KTMDU diproyeksikan sebesar 1,5 Trilyun dengan KBM sebanyak 1,7 juta atau efektifitas

sebesar 25% dari jumlah KTMDU;

Dengan pencapaian tersebut, maka tingkat kolektabilitas penerimaan PKB akan mencapai 62,75%

seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Pencapaian Target PKB Tahun 2020 (Review) dengan Skenario 1

Sumber: Bapenda Provinsi Jawa Barat, 2020

Sementara itu, KTMDU diproyeksikan akan turun pada akhir tahun menjadi 20,53% dengan

asumsi Kebijakan Triple Untung dilaksanakan selama 6 bulan yaitu Tahap I (Maret-April) dan diperpanjang

sampai dengan Agustus 2020 seiring dengan Pandemi COVID-19. KBMDU akan meningkat hingga

mencapai 16,73%. Secara akumulasi KTMDU pada akhir tahun berdasarkan scenario 1 adalah sebesar

37,25%.

Proyeksi Akumulasi KTMDU Skenario 1

Sumber: Bapenda Provinsi Jawa Barat, 2020

Kemudian, asumsi terhadap pencapaian Target PKB Tahun 2020 (Review) dengan skenario

pendapatan daerah 37 Triliun Rupiah (Skenario 2) akan diterima dari 3 sumber yaitu:

1. Kendaraan baru diproyeksikan sebesar 627 Milyar dengan KBM sebanyak 822 ribu;

2. WP yang taat diproyeksikan sebesar 6,4 Trilyun dengan KBM sebanyak 9,9 juta; dan

3. Intensifikasi KTMDU diproyeksikan sebesar 2,5 Trilyun dengan KBM sebanyak 2,7 juta atau

efektifitas sebesar 40% dari jumlah KTMDU;

Dengan pencapaian tersebut, maka tingkat kolektabilitas penerimaan PKB akan mencapai 73,78%

seperti yang terlihat pada tabel berikut.

Page 106: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

105

Pencapaian Target PKB Tahun 2020 (Review) dengan Skenario 2

Sumber: Bapenda Provinsi Jawa Barat, 2020

Sementara itu, KTMDU diproyeksikan akan turun pada akhir tahun menjadi 15,55% dengan

asumsi Kebijakan Triple Untung dilaksanakan sampai akhir tahun. KBMDU tumbuh sebesar 9,99%

sementara tren setiap tahun sebesar 12%. Secara akumulasi KTMDU sampai dengan akhir tahun pada

scenario 2sebesar 25,54%, sementara tren setiap tahun kisaran 32-36%.

Proyeksi Akumulasi KTMDU Skenario 2

Sumber: Bapenda Provinsi Jawa Barat, 2020

5.2.2 Belanja Daerah

Berikut adalah rancangan penyesuaian belanja daerah pada struktur APBD Provinsi Jawa Barat

tahun anggaran 2020

Rancangan Penyesuaian Belanja Daerah Pada Struktur APBD Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2020

KODE REKENING

URAIAN SEBELUM

PERUBAHAN (APBD MURNI)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 33,6

TRILIUN RUPIAH)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 37

TRILIUN RUPIAH)

5 BELANJA DAERAH

5,1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 34.171.929.075.666 31.869.123.558.782 34.326.735.272.990

5.1.1 Belanja Pegawai 6.876.838.045.762 6.826.941.322.762 6.826.941.322.762

5.1.3 Belanja Subsidi 20.000.000.000 - - *

5.1.4 Belanja Hibah 9.974.331.583.299 * 9.980.538.722.812 9.980.538.722.812

5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 253.750.000.000 253.750.000.000 253.750.000.000

Page 107: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

106

KODE REKENING

URAIAN SEBELUM

PERUBAHAN (APBD MURNI)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 33,6

TRILIUN RUPIAH)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 37

TRILIUN RUPIAH)

5.1.6 Belanja Bagi Hasil 9.241.965.155.700 6.758.374.779.000 8.103.305.546.425

5.1.7 Belanja Bantuan Keuangan 7.780.044.290.905 3.212.353.567.925 3.210.350.103.163

5.1.8 Belanja Tidak Terduga 25.000.000.000 4.837.165.166.283 5.951.849.577.828

5.2 BELANJA LANGSUNG 11.823.332.151.937 6.252.615.795.847 7.185.377.354.342

5.2.1 Belanja Pegawai 392.183.317.888 206.374.804.120 206.374.804.120

5.2.2 Belanja Barang Dan Jasa 6.747.248.523.295 4.682.767.369.159 5.169.979.080.315

5.2.3 Belanja Modal 4.683.900.310.754 1.363.123.275.032 1.808.673.122.371

Jumlah Belanja Daerah 45.995.261.227.603 38.121.739.354.629 41.512.112.627.332

Total Surplus/(Defisit) (4.412.108.362.430) (4.512.108.362.430) (4.512.108.362.430)

Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Dalam melakukan penyesuaian belanja daerah pada struktur APBD Provinsi Jawa Barat tahun

anggaran 2020, dilakukan refocusing dan realokasi belanja daerah yang meliputi:

1. Belanja barang dan jasa sebesar 23,38%

2. Belanja pegawai sebesar 0,73%

3. Bantuan keuangan sebesar 58,74%

4. Penyertaan modal sebesar 100%

5. Belanja modal sebesar 61,39%

Hasil realokasi anggaran mencapai Rp. 5.933.056.717.341,00 dialokasikan pada tambahan alokasi

Bantuan Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp. 5,926 Triliun Rupiah dan tambahan alokasi hibah sebesar 6,2

Miliar Rupiah

Kemudian, rencana kebutuhan anggaran penanganan COVID-19 mencapai Rp. 6.617.724.617.828

dengan rincian anggaran sebagai berikut.

Page 108: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

107

Rencana Kebutuhan Anggaran Penanganan COVID-19

Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa kebutuhan anggaran paling tinggi adalah Social Safety

Net dengan persentase sebesar 74,79%, sedangkan kebutuhan anggaran terendah adalah untuk

operasional gugus tugas yang hanya mencapai 0,3%. Berikut adalah rinciannya:

1. Penanganan Kesehatan

Meliputi pengadaan alat dan bahan kesehatan, sarana prasarana kesehatan, penyiapan ruang

isolasi serta insentif dan santunan kematian untuk tenaga Kesehatan. Kebutuhan anggaran

mencapai Rp. 957.767.885.828 yang bersumber dari Bantuan Tidak terduga.

2. Penanganan Dampak Ekonomi

Meliputi pendukungan terhadap peningkatan ekonomi daerah melalui padat karya. Kebutuhan

anggaran mencapai Rp. 690.857.040.000 yang bersumber dari Bantuan Desa dan Bantuan Sosial

3. Social Safety Net

Meliputi bantuan Tunai dan Non Tunai serta Bantuan untuk keluarga yang anggotanya terkena

ODP, PDP dan Positif Covid 19. Kebutuhan anggaran mencapai Rp. 4.949.081.692.000 yang

bersumber dari Bantuan Tidak terduga.

4. Operasional Gugus Tugas

Meliputi operasional setiap divisi pada satuan gugus tugas penangan Covid 19. Kebutuhan

anggaran mencapai Rp. 20.000.000.000 yang bersumber dari Bantuan Tidak terduga.

Berikut adalah rencana kebutuhan belanja untuk penanganan kesehatan.

Page 109: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

108

Rencana Kebutuhan Belanja untuk Penanganan Kesehatan

NO KATEGORI RINCIAN KEBUTUHAN VOLUME/ SATUAN ANGGARAN (Rp.) KETERANGAN

1 PENCEGAHAN Rp. 119.052.310.220

Pengadaan Alat Pelindung Diri 118.296 Unit 53.233.200.000 1. Labkes Kab/Kota : 26 x 100 set = 2.600

2. PSC 119 : 27 Kab/Kota x 200 set = 5.400

3. Bandara : 300 4. Puskesmas : 1088 pkm x 50 set

= 54.400 5. Buffer Stock 50.596 set 6. Labkes Prov Jabar : 5000 set

Pengadaan masker 10.000.000 Unit 50.000.000.000 Tahap 1 akan direalisasikan 2 juta masker

Pengadaan alat kesehatan (thermometer, termalgun dll)

15.891.110.220

2 DETEKSI Rp. 251.937.728.333

Pengadaan alat dan bahan kesehatan (PCR test, VTM, dll)

251.937.728.333 s

3 PERAWATAN Rp. 537.036.614.725

Pengadaan sarana dan parasarana kesehatan (Hepa

Filter, Pulse Oxymeter, dll)

537.036.614.725 RSUD Rujukan, Lab. UNPAD, RSHS, Ruang Isolasi BPSDM, Ruang Isolasi Gunung Bohong dan Ruang Isolasi RSUD Al Ihsan

4 DUKUNGAN LAYANAN KESEHATAN Rp. 49.741.232.550

Penyediaan tempat transit tenaga kesehatan selama 90

Hari

500 Kamar/hari 20.250.000.000

Insentif dan santunan kematian untuk tenaga kesehatan

300 Juta/Orang 26.227.200.000

Page 110: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

109

NO KATEGORI RINCIAN KEBUTUHAN VOLUME/ SATUAN ANGGARAN (Rp.) KETERANGAN

Operasional Layanan Kesehatan 1 Paket 3.264.032.550

JUMLAH 957.767.885.828 Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa total kebutuhan belanja untuk penanganan kesehatan adalah sebesar Rp. 957.767.885.828 yang meliputi

pencegahan sebesar Rp. 119.052.310.220,00; deteksi sebesar Rp. 251.937.728.333,00; perawatan sebesar Rp. 537.036.614.725,00; dan dukungan layanan

kesehatan sebesar Rp. 49.741.232.550,00.

Kemudian, berikut adalah rencana kebutuhan belanja untuk Social Safety Net

Rencana Kebutuhan Belanja untuk Social Safety Net

DATA AWAL HARGA SATUAN TAHAP I - 16 APRIL 2020 PERUBAHAN DATA PENERIMA BANTUAN

HARGA SATUAN TAHAP II - IV JUMLAH KEBUTUHAN ANGGARA (Rp.)

KLASIFIKASI JUMLAH PENERIMA BANTUAN

NON TUNAI

TUNAI NON TUNAI TUNAI KLASIFIKASI JUMLAH PENERIMA BANTUAN

NON TUNAI

TUNAI NON TUNAI TUNAI

DTKS 776.248 373.000 157.000 289.540.504.000 121.870.936.000 DTKS 445.339 373.000 157.000 166.111.447.000 69.918.223.000 1.119.501.425.339

NON DTKS 1.572.050 373.000 157.000 586.374.650.000 246.811.850.000 NON DTKS 1.467.375 373.000 157.000 547.330.875.000 230.377.875.000 3.166.314.747.375

20% 382.543 373.000 157.000 142.688.464.400 60.059.219.600 608.243.964.543

JUMLAH 2.348.298 373.000 157.000 875.915.154.000 368.682.786.000 JUMLAH 2.295.257 373.000 157.000 856.130.786.400 360.355.317.600 4.894.060.137.257

Page 111: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

110

DATA AWAL HARGA SATUAN TAHAP I - 16 APRIL 2020 PERUBAHAN DATA PENERIMA BANTUAN

HARGA SATUAN TAHAP II - IV JUMLAH KEBUTUHAN ANGGARA (Rp.)

KLASIFIKASI JUMLAH PENERIMA BANTUAN

NON TUNAI

TUNAI NON TUNAI TUNAI KLASIFIKASI JUMLAH PENERIMA BANTUAN

NON TUNAI

TUNAI NON TUNAI TUNAI

OPERASIONAL DISPERINDAG DAN DINAS SOSIAL

2.064.318.000 2.935.682.000 2.064.318.000 2.935.682.000 20.000.000.000

KEBUTUHAN ANGGARAN PER TAHAPAN 877.979.472.000 371.618.468.000 858.195.104.400 363.290.999.600 4.914.060.137.257

KEBUTUHAN ANGGARAN NON TUNAI DAN TUNAI PER TAHAPAN

1.249.597.940.000 1.221.486.104.000 4.914.056.252.000

Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah penerima bantuan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencapai 445.339 jiwa, non

DTKS mencapai 1.467.375 jiwa, dan klasifikasi 20% mencapai 382.543 jiwa. Adapun total kebutuhan anggaran untuk Social Safety Net mencapai

4.949.081.692.000,00 dengan beberapa catatan sebagai berikut:

a) Perubahan jumlah penerima bantuan, semula jumlah penerima bantuan sebanyak 2.348.298 KK menjadi 2.295.257 KK;

b) Penyediaan anggaran bantuan tunai dan non tunai dianggarkan selama 4 Bulan;

c) Pemenuhan kegiatan untuk Dapur Umum di 5.962 Desa/Kelurahan dan manajemen logistik sebesar Rp. 35.025.440.000,00.

Page 112: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

111

Sementara itu, berikut adalah pemenuhan belanja wajib dan prioritas pada belanja langsung dan

bantuan keuangan

1. Belanja Langsung

Pemenuhan Belanja Wajib dan Prioritas pada Belanja Langsung

NO URAIAN ALTERNATIF 1 (Rp.)

(PENDAPATAN DAERAH 33,6 T)

ALTERNATIF 2 (Rp.) (PENDAPATAN DAERAH 37 T)

1 Belanja Fixed Cost 1.647.904.094.206 1.647.904.094.206

2 Belanja Honorer (diluar Fixedcost) 236.241.213.087 236.241.213.087

3 Belanja Jasa Profesi / Narasumber (diluar fixedcost)

249.435.500.078 249.435.500.078

4 Belanja Langsung Sekretariat DPRD (Diluar Fixedcost)

184.139.409.586 184.139.409.586

5 Belanja BOS Pusat (DAK Non Fisik) SMA/SMK/SLB Negeri

1.018.305.540.000 1.018.305.540.000

6 Belanja DAK (Fisik dan Non Fisik diluar BOS) 865.098.968.000 865.098.968.000

7 BOP Sekolah Gratis 717.048.960.000 717.048.960.000

8 Belanja BLUD 344.596.112.547 344.596.112.547

9 Belanja Kegiatan Prioritas Perangkat Daerah (Dukungan Pelayanan Dasar termasuk makan minum panti, pasien, makanan ternak dan ikan dll serta Pelayanan Publik)

932.761.558.495

10 Belanja Kegiatan yang Sudah Kontraktual 544.035.591.668 544.035.591.668

11 Realisasi Belanja Diluar Program Fixedcost Per 29 April 2020

445.810.406.675 445.810.406.675

JUMLAH 6.252.615.795.847 7.185.377.354.342

Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah pemenuhan belanja wajib dan prioritas

pada belanja langsung dengan alternatif 1 (pendapatan daerah mencapai 33,6 Triliun Rupiah)

mencapai 6.252.615.795.847 yang mana alternatif ini mengakomodasi belanja wajib & mengikat.

Sementara itu, jumlah pemenuhan belanja wajib dan prioritas pada belanja langsung dengan

alternatif 2 (pendapatan daerah mencapai 37 Triliun Rupiah) mencapai 7.185.377.354.342 yang

mana alternatif ini mengakomodasi belanja wajib & mengikat serta belanja prioritas PD.

Page 113: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

112

2. Bantuan Keuangan

Pemenuhan Belanja Wajib dan Prioritas pada Bantuan Keuangan

NO. KEGIATAN ANGGARAN (Rp.)

APBD MURNI

ALTERNATIF - 1 (Rp.) (PENDAPATAN DAERAH 33,6

TRILIUN RUPIAH)

ALTERNATIF - 2 (Rp.) (PENDAPATAN

DAERAH 37 TRILIUN RUPIAH)

1 Jaminan Kesehatan Bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)

657.451.268.213,00 657.451.268.213,00 657.451.268.213,00

2 Insentif tenaga kesehatan 8.786.028.000,00 8.786.028.000,00 8.786.028.000,00

3 Sarana Prasarana untuk RS Rujukan (Pembangunan, Alat Kesehatan, dll)

323.240.571.837,00 323.240.571.837,00 323.240.571.837,00

4 Sarana Prasarana untuk di Non RS Rujukan dan Puskesmas (Pembangunan, Alat Kesehatan, dll)

666.847.993.692,00 666.847.993.692,00 666.847.993.692,00

5 Kesejahteraan Guru Bantu SD Negeri Daerah Terpencil

27.415.073.600,00 27.415.073.600,00 27.415.073.600,00

6 TMMD dan BSMSS 7.307.230.000,00 7.307.230.000,00 7.307.230.000,00

7 Program Prioritas Provinsi Jawa Barat

152.238.311.000,00 - -

8 Kegiatan yang sudah ada Kontrak dan sedang berjalan

950.567.235.000,00 830.745.402.583,00 828.741.937.821,00

9 Bantuan Keuangan Desa 690.560.000.000,00 690.560.000.000,00 690.560.000.000,00

10 Bantuan Keuangan Aspirasi 2.045.664.127.331,00 - -

11 Bantuan Keuangan Bottom Up dan Top Down

2.249.966.452.232,00 - -

TOTAL 7.780.044.290.905,00 3.212.353.567.925,00 3.210.350.103.163,00

Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah pemenuhan belanja wajib dan prioritas

pada bantuan keuangan dengan alternatif 1 (pendapatan daerah mencapai 33,6 Triliun Rupiah)

mencapai Rp. 3.212.353.567.925,00 yang mana alternatif ini mengakomodir aspirasi 0% dan

adanya utang untuk pemenuhan kontraktual sebesar Rp. 119.821.832.417. Sementara itu, jumlah

pemenuhan belanja wajib dan prioritas pada bantuan keuangan dengan alternatif 2 (pendapatan

daerah mencapai 37 Triliun Rupiah) mencapai Rp. 3.210.350.103.163,00 yang mana alternatif ini

mengakomodir aspirasi 0% dan adanya utang untuk pemenuhan kontraktual sebesar Rp.

121.825.297.179.

5.2.3 Pembiayaan Daerah

Berikut adalah rancangan penyesuaian pembiayaan daerah pada struktur APBD Provinsi Jawa

Barat tahun anggaran 2020

Page 114: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

113

Rancangan Penyesuaian Pembiayaan Daerah Pada Struktur APBD Provinsi Jawa Barat

Tahun Anggaran 2020

KODE REKENING

URAIAN SEBELUM

PERUBAHAN (APBD MURNI)

RENCANA PERUBAHAN

(PENDAPATAN DAERAH 33,6

TRILIUN RUPIAH)

RENCANA PERUBAHAN (PENDAPATAN

DAERAH 37 TRILIUN RUPIAH)

6 PEMBIAYAAN DAERAH

6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

4.512.108.362.430 4.512.108.362.430 4.512.108.362.430

6.1.1 SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN DAERAH TAHUN SEBELUMNYA

4.512.108.362.430 4.512.108.362.430 4.512.108.362.430

Jumlah Penerimaan Pembiayaan

4.512.108.362.430 4.512.108.362.430 4.512.108.362.430

6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

100.000.000.000 - -

6.2.2 PENYERTAAN MODAL/INVESTASI PEMERINTAH DAERAH

100.000.000.000 - -

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan

100.000.000.000 - -

Pembiayaan Netto 4.412.108.362.430 4.512.108.362.430 4.512.108.362.430

6.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Daerah Tahun Berkenaan

- - -

Volume APBD 46.095.261.227.603 38.121.739.354.629 41.512.112.627.332 Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

5.2.4 Realisasi Keuangan Daerah Untuk Penanganan COVID-19 Berikut adalah realisasi keuangan daerah untuk penanganan COVID-19 hingga tanggal 12 Mei

2020 Realisasi Keuangan Daerah Untuk Penanganan COVID-19

Kegiatan Sumber Dana No. SP2D Tanggal Jumlah Anggaran

Pencairan Kesehatan

BTT Tahap I Dinkes

937/6/BTT/LS/BPKAD 18 Maret 2020 Rp. 48.200.000.000,00

BTT Tahap II Dinkes

937/7/BTT/LS/BPKAD 8 April 2020 Rp. 50.251.005.000,00

UNPAD 937/13/BH/LS/BPKAD 27 Maret 2020 Rp. 6.207.139.513,00

Pencairan Social Safety Net

DISPERINDAG 937/9/BTT/LS/BPKAD 16 April 2020 Rp. 746.237.968.000,00

DINSOS 937/8/BTT/LS/BPKAD 16 April 2020 Rp. 372.923.516.000,00

DISPERINDAG 443/124/Divlog 6 Mei 2020 Rp. 1.500.000.000,00

Gugus Tugas

DISKOMINFO 937/10/BTT/LS/BPKAD 22 April 2020 Rp. 580.000.000,00

BAPPEDA 937/12/BTT/LS/BPKAD 11 Mei 2020 Rp. 625.900.000,00

DISKOMINFO 937/13/BTT/LS/BPKAD 11 Mei 2020 Rp. 835.987.000,00

Total Pencairan s/d 12 Mei 2020 Rp. 1.227.407.065.513,00 Sumber: BPKAD Provinsi Jawa Barat, 2020

Page 115: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

114

5.3 Rencana Anggaran Bidang Kesehatan dan Social Safety Net (SSN) dalam Rangka Penanganan Dampak COVID-19 Kabupaten/Kota di Jawa Barat

SANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIDANG KESEHATAN DAN SOCIAL SAFETY NET (SSN)

DALAM RANGKA PENANGANAN DAMPAK COVID-19 DI JAWA BARAT

NO.

Kabupaten/Kota

Alokasi Anggaran Per 8 April 2020 (Rp.) Alokasi Anggaran Per 27 April 2020 (Rp.) Bidang Kesehatan

Social Safety Net (SSN) Bantuan Pangan

Daerah Karantina

Anggaran

Penunjang Lainnya

Total Kebutuhan

Anggaran

Bidang Kesehatan

Social Safety Net (SSN) Anggaran

Penunjang Lainnya

Total Kebutuhan

Anggaran Bantuan Tunai Bantuan Pangan

Non Tunai Total SSN Bantuan Tunai

Bantuan Pangan

Non Tunai Total SSN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)

1 Kabupaten Bogor 191.050.108.590 193.022.600.000 193.022.600.000 384.072.708.590 199.107.350.090 263.574.000.000 263.574.000.000 4.028.000.000 466.709.350.090

2 Kabupaten Sukabumi 48.000.000.000 230.000.000.000 230.000.000.000 22.000.000.000 300.000.000.000 117.277.201.368 160.722.798.632 160.722.798.632 33.570.000.000 311.570.000.000

3 Kabupaten Cianjur 65.935.000.000 3.000.000.000 28.665.000.000 35.065.000.000 101.000.000.000 73.975.377.454 21.400.000.000 48.665.000.000 144.040.377.454

4 Kabupaten Bandung 100.436.026.281 29.053.997.000 29.053.997.000 129.490.023.281 138.469.446.731 230.782.411.219 92.312.964.487 461.564.822.437

5 Kabupaten Garut 38.487.247.005 6.000.000.000 1.560.000.000 7.560.000.000 54.147.523.300 100.194.770.305 30.088.584.630 38.091.258.860 99.489.043.801 167.668.887.291

6 Kabupaten Tasikmalaya 67.864.331.100 33.750.000.000 78.750.000.000 112.500.000.000 2.766.400.000 183.130.731.100 67.864.331.100 113.725.000.000 15.992.775.300 197.582.106.400

7 Kabupaten Ciamis 17.749.395.000 10.500.000.000 24.500.000.000 35.000.000.000 52.749.395.000 10.567.717.500 27.495.800.000 74.942.750.000 113.006.267.500

8 Kabupaten Kuningan 17.600.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 18.600.000.000 24.400.000.000 15.000.000.000 2.000.000.000 41.400.000.000

9 Kabupaten Cirebon 78.651.750.000 35.428.120.000 114.079.870.000 87.088.990.000 37.534.938.000 14.766.366.230 139.390.294.230

10 Kabupaten Majalengka 34.709.841.064 5.000.000.000 39.709.841.064 43.337.720.945 43.337.720.945

11 Kabupaten Sumedang 48.296.490.730 21.334.950.300 69.631.441.030 58.342.914.430 31.516.350.300 13.693.999.750 103.553.264.480

12 Kabupaten Indramayu 25.358.040.000 25.141.960.000 25.141.960.000 50.500.000.000 39.948.763.000 11.300.000.000 49.751.237.000 101.000.000.000

13 Kabupaten Subang 112.500.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 152.500.000.000 56.788.535.750 60.936.822.500 650.000.000 118.375.358.250

14 Kabupaten Purwakarta 16.717.850.000 18.000.000.000 34.717.850.000 26.517.850.000 24.000.000.000 1.215.000.000 51.732.850.000

15 Kabupaten Karawang 54.609.971.500 10.500.000.000 24.500.000.000 35.000.000.000 89.609.971.500 86.371.504.958 96.831.346.000 183.202.850.958

16 Kabupaten Bekasi 30.471.695.109 16.462.950.000 46.934.645.109 318.518.356.485 99.806.437.000 418.324.793.485

17 Kabupaten Bandung Barat 30.000.000.000 36.200.000.000 36.200.000.000 66.200.000.000 96.690.879.300 121.100.000.000 6.230.000.000 224.020.879.300

18 Kabupaten Pangandaran 30.007.746.834 15.850.000.000 - 15.850.000.000 45.857.746.834 53.567.322.809 - 17.250.000.000 2.500.000.000 73.317.322.809

19 Kota Bogor 253.586.790.000 36.180.000.000 3.325.000.000 293.091.790.000 221.008.999.828 51.240.785.000 51.000.000.000 323.249.784.828

20 Kota Sukabumi 10.217.632.124 10.100.000.000 10.100.000.000 3.248.000.000 23.565.632.124 10.217.632.124 10.100.000.000 10.100.000.000 2.029.871.206 22.347.503.330

21 Kota Bandung 72.357.075.178 220.401.924.822 220.401.924.822 5.540.400.000 298.299.400.000 90.000.000.000 370.261.932.305 460.261.932.305

22 Kota Cirebon 22.292.180.050 4.686.875.000 26.979.055.050 147.963.752.050 11.081.207.500 2.440.000.000 13.521.207.500 11.752.283.450 173.237.243.000

23 Kota Bekasi 89.025.555.000 49.221.886.600 5.700.000.000 143.947.441.600 8.376.000.000 90.230.070.091 38.000.000.000 136.606.070.091

24 Kota Cimahi 5.100.150.000 46.323.800.000 46.323.800.000 14.176.200.000 65.600.150.000 27.066.605.432 62.480.687.200 62.480.687.200 1.588.000.000 91.135.292.632

25 Kota Depok 76.072.192.438 15.000.000.000 865.945.000 15.865.945.000 91.938.137.438 89.448.876.214 98.365.945.000 2.659.180.000 190.474.001.214

26 Kota Tasikmalaya 46.929.414.942 26.137.440.000 73.066.854.942 22.160.880.000 41.810.300.000 2.500.000.000 66.471.180.000

27 Kota Banjar 21.824.610.000 7.586.431.600 2.710.000.000 32.121.041.600 26.890.336.000 9.686.431.600 2.710.000.000 39.286.767.600

Total Kebutuhan Kab/Kota 1.605.851.092.945 315.001.924.822 769.683.302.000 1.308.123.880.322 - 113.613.523.300 3.027.588.496.567 2.172.055.928.199 11.081.207.500 499.317.485.832 2.118.764.521.207 572.046.471.224 4.862.866.920.630

28 Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat

2.884.378.868.798 1.165.305.600.000 2.952.107.520.000 4.117.413.120.000 301.356.801.850 10.000.000.000 7.313.148.790.648 1.412.283.530.982 4.949.081.692.000 20.000.000.000 6.381.365.222.982

Jumlah Keseluruhan 4.490.229.961.743 1.480.307.524.822 3.721.790.822.000 5.425.537.000.322 301.356.801.850 123.613.523.300 10.340.737.287.215 3.584.339.459.181 11.081.207.500 499.317.485.832 7.067.846.213.207 592.046.471.224 11.244.232.143.612

Page 116: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

115

KESIMPULAN

Berikut adalah beberapa kesimpulan dari dokumen ini:

1. Berdasarkan simulasi Puncak Pandemi COVID-19 Provinsi Jawa Barat (per 10 Mei 2020) dengan

skenario dtetapkannya PSBB Provinsi Jawa Barat, jumlah kasus pada puncak lebih rendah

dibandingkan skenario lainnya yaitu 25.824 kasus;

2. Berikut adalah beberapa kebutuhan Kesehatan terkait Pandemi COVID-19:

a. Puncak dari kebutuhan tempat tidur di ruang isolasi terjadi pada tanggal 12 Mei 2020 yaitu

sebanyak 5.165 tempat tidur, 3.874 tempat tidur dengan kasus parah, 1.292 tempat tidur

dengan kasus kritis, 7 tempat tidur dengan kasus kritis membutuhkan Extracorporeal

Membrane Oxygenation (ECMO) dan 11 kasus kritis membutuhkan Renal Replacement

Therapy (RRT) dengan perkiraan pasien sebanyak 25.864 orang; Saat ini kapasitas Ruang

Isolasi di Provinsi Jawa Barat hanya ada 611 ruangan sehingga kapasitas ruangan isolasi di

Provinsi Jawa Barat mencukupi hanya hingga tanggal 10 April 2020;

b. Pada puncak pandemi dibutuhkan 23.088 tenaga kesehatan dengan jumlah perawat (nursing

staff) sebanyak 13.661 orang, jumlah asisten tenaga medis (healthcare assistant) sebanyak

6.837 orang, dan dokter (medical practioner) sebanyak 2.590 orang. Jumlah tenaga

kesehatan di Provinsi Jawa Barat sudah cukup dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan

pada masa puncak pandemi dari COVID-19 jika seluruh tenaga medis dikerahkan minimal

41,15% perawat dan 28,87% dokter dari keseluruhan tenaga medis;

c. Jumlah kebutuhan penginapan untuk tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Barat adalah

sejumlah kebutuhan tenaga kesehatan pada waktu puncak pandemi, yaitu sebanyak 23.008

kamar;

d. Berikut adalah kebutuhan APD yang masih belum memadai berdasarkan Standar WHO (2020)

No Kebutuhan Selisih

1 Gaun Pelindung 65397

2 Atasan Scrub 3108

3 Celana Scrub 3108

4 Apron sekali pakai 53535

5 Apron reusable 245

14 Pengujian Massal 29054

e. Kebutuhan Total dari petak makam berdasarkan kasus COVID-19 ini adalah 13.030 petak

makam di tahun 2020 (hingga bulan November 2020), sedangkan ketersediaan makam

terdapat 52.409 petak makam. Sehingga berdasarkan ketersediaan makam dapat

mencukupi, tetapi ketersediaan makam tersebut hanya baru tersedia pada 4 kabupaten saja,

yaitu Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Bandung;

Page 117: DOKUMEN PERENCANAAN KESIAPAN ASPEK KESEHATAN … · KESIAPAN ASPEK KESEHATAN AKIBAT PENDEMI COVID-19 PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 DISUSUN OLEH : DIVISI PERENCANAAN, RISET DAN EPIDEMIOLOGI

116

f. Pada Severe Case jumlah pada warga miskin yang menjadi peneriman bantuan social

mencapai 5.600.240 jiwa, sedangkan warga rawan miskin mencapai 179.209;

g. Beras merupakan komoditas yang paling dibutuhkan baik bagi penduduk dengan

pengeluaran Rp.300.000,00 per bulan maupun Rp.500.000,00 per bulan. Semua bahan pokok

merupakan kebutuhan bagi penduduk dengan pengeluaran Rp.500.000,00 per bulan, yaitu

beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras dan

telur ayam ras. Sementara itu, bahan pokok yang merupakan kebutuhan bagi penduduk

dengan pengeluaran Rp.300.000,00 per bulan diantaranya adalah beras, gula, minyak

goreng, bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

3. Terdapat 2 skenario penyesuaian APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 yaitu skenario dengan

pendapatan daerah sebesar 33,6 Triliun Rupiah dan 37 Triliun Rupiah;

4. Rencana kebutuhan anggaran penanganan COVID-19 mencapai Rp. 6.617.724.617.828 yang

meliputi Penanganan Kesehatan, Penanganan Dampak Ekonomi, Social Safety Net dan

operasional gugus tugas. Adapun Realisasi keuangan daerah untuk penanganan COVID-19 hingga

12 Mei 2020 mencapai Rp. 1.227.407.065.513,00;

5. Strategi Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Pemenuhan Anggaran Penanganan COVID-19,

antara lain:

a. Kolaborasi pendanaan dengan pihak swasta untuk pencegahan dan penanggulangan COVID-

19;

b. Melakukan pinjaman daerah untuk pencegahan dan penanggulangan COVID-19 serta

pemenuhan cashflow kas daerah;

c. Kolaborasi pendanaan penanganan COVID-19 dengan kab/kota; dan

d. Melakukan rescheduling pembayaran kegiatan yang sudah ada kontrak dengan Pihak ke III.