2
BPPT – LABTIAB Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan lembaga pemerintah non – departemen yang berada dibawah koordinasi kementrian negara riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas dibawah tugas pemerintahan dibidang pengkajian dan penerapan teknologi. Pembentukan BPPT bermula dari gagasan mantan presiden Soeharto kepada Prof. Dr.Ing. BJ. Habibie pada tahun 1974. Pembentukan Divisi teknologi dan teknologi penerbangan (ATTP) pertamina pertama kali pada saat pengangkatan Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi penerbangan. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi divisi advance teknologi pertamina.kemudian diubah menjadi badan pengkajian dan penerapan teknologi melalui kepres No. 25 tahun 1978, kemudian diperbaharui No.47 tahun 1991. BPPT memiliki visi menjadi pusat unggulan teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan peningkatan pelayanan publik. Untuk mewujudkannnya visi tersebut BPPT Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Kedua melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi informasi, energi dan material untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Ketiga melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Keempat, Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumberdaya alam untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Kelima melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang kebijakan teknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Dan keenam, Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.

Document 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

testing

Citation preview

Page 1: Document 2

BPPT – LABTIAB

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan lembaga pemerintah non – departemen yang berada dibawah koordinasi kementrian negara riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas dibawah tugas pemerintahan dibidang pengkajian dan penerapan teknologi. Pembentukan BPPT bermula dari gagasan mantan presiden Soeharto kepada Prof. Dr.Ing. BJ. Habibie pada tahun 1974. Pembentukan Divisi teknologi dan teknologi penerbangan (ATTP) pertamina pertama kali pada saat pengangkatan Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie sebagai penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi penerbangan. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi divisi advance teknologi pertamina.kemudian diubah menjadi badan pengkajian dan penerapan teknologi melalui kepres No. 25 tahun 1978, kemudian diperbaharui No.47 tahun 1991.

BPPT memiliki visi menjadi pusat unggulan teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk mewujudkan kemandirian bangsa, peningkatan daya saing dan peningkatan pelayanan publik. Untuk mewujudkannnya visi tersebut BPPT Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Kedua melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi informasi, energi dan material untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Ketiga melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Keempat, Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumberdaya alam untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Kelima melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang kebijakan teknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Dan keenam, Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.

Kepemimpinan kepala BPPT menaungi 6 deputi, tiap deputi memiliki 18 balai yang berbeda. Beberapa balai diantaranya balai besar teknologi kekuatan struktur, balai besar teknologi hujan buatan, balai pengkajian hidrodinamika, balai keramik dan porselen, balai pengembangan teknik survei kelautan, dan laboratorium analisis teknologi industri agrikultur dan biomedik dan beberapa balai lainnya.