Upload
bagascaka
View
309
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PEMANFAATAN SINGKONG SEBAGAI
BAHAN DASAR BOLU
TUGAS AKHIR Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Nama : MEMIL KURI HASTATI
NIM : 5444971991
Program Studi : S1, Konsentrasi Tata Boga
Jurusan : Teknologi Jasa dan Produksi
Fakultas : Teknik
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
2
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Penguji Tugas
Akhir Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Pada Hari : Senin
Tanggal : 31 Oktober 2005
Pembimbing :
Ir. Siti Fathonah M. Kes NIP. 131781326
Penguji II : Penguji I :
Ir. Siti Fathonah M. Kes Dra. Wahyuningsih M. Pd NIP. 131781326 NIP. 131570061
Ketua Jurusan, Ketua Program Studi,
Dra. Dyah Nurani S. M. Kes Dra. Erna Setyowati, M. Si NIP. 131764485 NIP. 1331570062
Dekan,
Prof. Dr. Soesanto NIP. 130875753
3
ABSTRAK
Memil Kuri Hastati, 2005, “Pemanfaatan Singkong sebagai bahan dasar Bolu ”. Tugas Akhir, TJP, FT, UNNES.
Makanan yang berupa roti atau kue banyak disukai masyarakat. Kue atau
roti pada umumnya tidak disajikan bersama-sama pada waktu makan siang atau makan malam tetapi beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai pengganti makan pagi. Bolu secara prinsip ada yang di oven dan di kukus. Bolu kukus adalah kue yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dengan tambahan telur, gula pasir, air dan ovalet. Penyelesaiannya dengan cara dicetak kemudian di kukus. Pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar bolu kukus merupakan suatu alternative menambah nilai gizi dari singkong itu sendiri. Diketahui bahwa kandungan gizi terbesar dari singkong adalah karbohidrat. Di Indonesia singkong menempati urutan nomor tiga setelah beras dan jagung sebagai makanan, bahkan dibeberapa daerah yang sulit diperoleh beras maka singkong digunakan sebagai bahan makanan pokok.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik bolu kukus singkong dengan perbandingan bervariasi ditinjau dari warna, aroma, tekstur, dan rasa serta untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap bolu kukus dengan bahan dasar singkong. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah keanekaragaman bolu kukus terutama yang menggunakan bahan dasar singkong dan membantu masyarakat pedesaan dalam bidang ekonomi dengan memanfaatkan singkong yang banyak dihasilkan oleh petani sebagai bahan dasar pembuatan Bolu Kukus serta penyediaan kue yang bergizi, enak dan murah.
Proses pembuatan bolu kukus singkong adalah sebagai berikut: 1) Tahap persiapan meliputi persiapan alat antara lain timbangan, pisau, parut kelapa, kain bersih/kasa, mixer, kom adonan, gelas ukur,solet, cetakan kue, panci pengukus dan kompor. Bahan yang perlu dipersiapkan antara lain singkong, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, garam dan vanili. 2) Tahap Pelaksanaan meliputi pengocokan bahan sampai rata kemudian dituang dalam cetakan dan dikukus. 3) Tahap Penyelesaian meliputi, Bolu Singkong yang telah dikukus dikeluarkan dari cetakan atau loyang setelah dingin dipotong- potong. Penilaian yang digunakan adalah penilaian subyektif. Penilaian subyektif merupakan cara penilaian terhadap suatu produk dengan menggunakan panelis untuk menilai. Penilaian subyektif merupakan sistem penilaian terhadap bahan pangan dengan menggunakan indra manusia termasuk indra penglihatan, pembau, perasa, peraba dan pendengar. Penilaian subyektif yang digunakan yaitu penilaian organoleptik. Uji organoleptik yang digunakan adalah jenis hedonik dengan skala scoring. Untuk mengetahui gambaran daya terima konsumen dilakukan dengan analisis diskriptif presentase, artinya kwantitatif yang diperoleh dari penalis harus dianalisis terlebih dahulu untuk dijadikan data kwalitatif.
4
Karakteristik bolu kukus singkong yang baik adalah bolu kukus yang mempunyai warna menarik yaitu kuning kecoklatan, aroma harum khas bolu kukus singkong, tekstur lembut empuk dan rasa yang manis gurih. Dalam percobaan pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar pembuatan bolu kukus ini sampel yang bolu kukus singkong yang menggunakan 100% singkong menghasilkan karakteristik bolu kukus singkong yang baik. Hasil penilaian panelis dapat diketahui tingkat kesukaan konsumen melalui pengujian yang dilakukan oleh 80 orang penalis. Tingkat kesukaan ini meliputi warna,aroma , tekstur ,dan rasa. dari kedua sampel deperoleh data untuk sampel 414 mendapat poin rata – rata 297,25 dengan prosentase 74,31 % dengan demikian sampel 414 disukai oleh masyarakat. Untuk sampel 794 mendapat poin rata-rata 303,75 dengan prosen tase 76,18 %, hal ini menunjukan bahwa sampel 794 juga disukai oleh masyarat.Dalam uji kesukaan yang dilakukan didapatkan kesimpulan dari masing-masing sampel sama-sama disukai oleh masyarakat. Adapun demikian sampel 794 agak lebih disukai dibanding sampel 414 terbukti dengan jumlah rata-rata prosentase terpaut 2,13 % lebih banyak untuk sampel 794 . Disarankan, bolu kukus singkong hasil percobaan perlu dilakukan variasi bahan dasar seperti dalam percobaan yang penulis lakukan yaitu dengan penambahan tepung terigu sebagai bahan dasar.
5
KATA PEGANTAR
Kehadirat Allah Puji syukur penulis panjatkan SWT, yang telah
memberikan rohmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
dengan judul “ Pemanfaatan Singkong sebagai bahan dasar Bolu”.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. Soesanto, Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
yang telah memberi ijin dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
2. Dra. Dyah Nurani S, M. Kes sebagai Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan
Produksi yang telah memberikan pengarahan demi terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
3. Ir. Siti Fatonah M. Kes selaku Dosen pembimbing yang telah tulus
ikhlas meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Semua fihak yang telah memberikan moril dan materi kepada penulis
dalam penyusunan Tugas Akhir ini
Semua bantuan yang telah diberikan semoga mendapat balasan yang
berlipat dari Allah SWT serta mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat,
Aamiin.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih kurang
sempurna, namun penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi yang memerlukan.
Semarang, Februari 2006
Penulis
6
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto :
“ Hidup adalah suatu perjuangan dan Pengorbanan, berjuang terus Allah
yang menentukan "
Persembahan :
Dengan rasa syukur kehadirat Alloh SWT, kupersembahkan karyaku ini kepada :
1. Suamiku tercinta, Ari setyawan
2. Bapak ibu di Andong dan mertuaku di Klaten yang aku sayangi
3. Kakak dan adik-adikku yang aku sayangi
4. Saudara- saudaraku seperjuangan
v
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 3
C. Manfaat ............................................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 5
A. Tinjauan tentang bolu kukus ........................................................ 5
B. Tinjauan tentang Singkong............................................................ 5
C. Kemungkinan pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar
pembuatan bolu kukus................................................................... 7
D. Proses Pembuatan Bolu Kukus ..................................................... 8
E. Kriteria bolu kukus singkong yang baik .................................... 12
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi bolu kukus singkong ............ 13
G. Pembuatan bolu kukus singkong................................................ 16
8
H. Pedoman penilaian ...................................................................... 24
I. Hasil Percobaan ............................................................................ 29
J. Pembahasan hasil percobaan ....................................................... 30
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 33
A. Kesimpulan ................................................................................. 33
B. Saran ............................................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 35
LAMPIRAN....................................................................................................... 36
9
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kandungan kimia per 100 gr singkong 7
Tabel 2. Resep bolu kukus 10
Tabel 3. Resep bolu singkong 22
Tabel 4. Interval Prosentase dan kategori kesukaan
terhadap bolu kukus singkong hasil percobaan
28
Tabel 5. Hasil pengamatan penulis 29
Tabel 6. Tingkat kesukaan masyarakat 29
10
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Formulir penilaian organoleptik 36
Lampiran 2. Data penilaian penalis tidak terlatih 37
Lampiran 3. Perhitungan prosentase penilaian masyarakat 39
Lampiran 4. Gambar sampel Bolu Kukus Singkong 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar
untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, akan tetapi lebih jauh
lagi bahan makanan yang dikonsumsi adalah mengandung nilai gizi.
Kebutuhan gizi tersebut diperoleh dari makanan sehari-hari yang
mengandung zat-zat gizi yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral. Selain itu masyarakat pada umumnya juga memilih makanan
yang murah dan enak, disamping makanan yang mengandung gizi.
Makanan yang berupa roti atau kue banyak disukai masyarakat. Kue
atau roti pada umumnya tidak disajikan bersama-sama pada waktu makan
siang atau makan malam tetapi beberapa diantaranya dapat digunakan
sebagai pengganti makan pagi. Hal ini disebabkan sebagian masyarakat
umumnya tidak terbiasa makan pagi atau sarapan. Kebiasaan semacam ini
masih berlaku di pedesaan terutama pada masyarakat petani. Kue-kue
yang disajikan untuk makan pagi, dipilih kue yang sifatnya
mengenyangkan.
Bolu secara prinsip ada yang di oven dan di kukus. Bolu kukus
sebenarnya tidak berbeda dengan bolu yang di oven. Bolu yang di oven
juga bisa diselesaikan dengan di kukus, begitu juga sebaliknya. Namun
secara detail, resep bolu yang di kukus dibuat agak berbeda. Karena bolu
2
yang di kukus umumnya lebih keras daripada bolu yang di oven. Terutama
bila sudah dingin. Karena itu pada bolu yang di kukus ditambahkan
minyak atau cairan lebih banyak lagi. Di luar itu bahan-bahan yang
digunakan sama dengan bahan bolu yang di oven, yaitu telur, gula, tepung,
lemak, bahan cair ( santan, susu cair), emulsifier yaitu bahan yang
membantu tercampurnya lemak dan cairan ( ovalet, TBM dan SP) dan
bahan tambahan ( coklat, buah kering, buah segar, dll).
Bolu kukus adalah kue yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu
dengan tambahan telur, gula pasir, air dan ovalet. Penyelesaiannya dengan
cara dicetak kemudian dikukus. ( Saji, 2004)
Ubi Kayu ( Manihot esculenta Crantz ) disebut juga ketela
pohon,dan dalam sebutan sehari-hari lebih dikenal dengan nama
“Singkong” . Sebagian bahan makanan manusia singkong dapat dijadikan
berbagai makanan yang cukup menarik dan lezat. Dengan keahlian
memasak dan bagi mereka yang biasa membuat kue, singkong dapat
dirubah menjadi ketimus, lalap daun singkong, urap singkong dan
masakan lain atau dijadikan kue yang lezat cita rasanya.
Di Indonesia, singkong menempati urutan nomor tiga setelah beras
dan jagung sebagai makanan, bahkan dibeberapa daerah yang sulit
diperoleh beras maka singkong digunakan sebagai bahan makanan pokok.
Singkong juga dapat digunakan sebagai bahan dasar bolu kukus
dikarenakan singkong mempunyai kandungan karbohidrat dan pati sama
dengan kandungan tepung terigu, serta singkong jukan mempunyai sifat
3
umum bila dikukus akan mengembang dan menimbulkan aroma yang
harum, sehingga ada kemungkinan singkong dapat digunakan sebagai
bahan dasar dalam pembuatan bulu kukus.
Sedangkan dalam bidang peternakan peranan singkong sebagai
sumber energi pengganti jagung sangat besar, mengingat harga dan
penggunaan jagung yang masih besar untuk makanan manusia.
Bolu kukus merupakan salah satu jenis makanan yang banyak
disukai masyarakat. Dalam penelitian kali ini penulis mencoba
memanfaatkan singkong sebagai bahan dasar pembuatan bolu kukus yang
umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu.
B. Tujuan
Penelitian mengenai “Pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar
bolu”, bertujuan :
1. Untuk mengetahui karekteristik bolu kukus singkong dengan
perbandingan bervariasi ditinjau dari warna, rasa, aroma, dan tekstur.
2. Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap bolu kukus
dengan bahan dasar singkong.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Menambah keanekaragaman bolu kukus terutama yang menggunakan
bahan dasar singkong.
4
2. Membantu masyarakat pedesaan dalam bidang ekonomi dengan
memanfaatkan singkong yang banyak dihasilkan oleh petani sebagai
bahan dasar pembuatan bolu kukus serta penyediaan kue yang bergizi ,
enak dan murah.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang Bolu Kukus
Bolu Kukus adalah kue yang terbuat dari bahan dasar tepung
terigu dengan diberi tambahan telur, gula pasir, air dan ovalet
penyelesaiannya dengan cara dicetak kemudian dikukus (Saji, 2004)
Bolu kukus banyak disukai masyarakat, dan mempunyai prospek
pemasaran cukup cerah, karena hampir semua lapisan umur (
terutama anak-anak) menyukainya. Oleh karena itu di pasaran bolu
kukus banyak dijumpai, dengan berbagai variasi warna, rasa maupun
tampilan lainnya seperti diberi aneka taburan sehingga lebih menarik.
B.Tinjauan tentang singkong
Ubi Kayu ( Manihot esculenta Crantz ) disebut juga ketela
pohon,dan dalam sebutan sehari-hari lebih dikenal dengan nama
“Singkong” . Sebagian bahan makanan manusia singkong dapat
dijadikan berbagai makanan yang cukup menarik dan lezat. Dengan
keahlian memasak dan bagi mereka yang biasa membuat kue,
singkong dapat dirubah menjadi ketimus, lalap daun singkong, urap
singkong dan masakan lain atau dijadikan kue yang lezat cita rasanya.
Indonesia, singkong menempati urutan nomor tiga setelah
beras dan jagung sebagai makanan manusia, bahkan dibeberapa
daerah yang sulit diperoleh beras maka singkong digunakan sebagai
bahan makanan pokok. Sedangkan dalam bidang peternakan peranan
6
singkong sebagai sumber energi pengganti jagung sangat besar,
mengingat harga dan penggunaan jagung yang masih besar untuk
makanan manusia.
Singkong rata-rata memiliki kadar air 65% dan kadar air
terbesar dimiliki oleh singkong Varietas Tempranita. Kadar bahan
kering rata-rata sebesar 35%, sedangkan bahan extract tanpa nitrogen
( BETN ) 30,84%. ( Nuryani, 1994 )
Singkong menurut jenisnya memiliki dua macam rasa yaitu :
1. Singkong yang memiliki rasa manis, antara lain singkong
gadung yang berwarna putih dan singkong mentega yang
berwarna kuning.
2. Singkong yang memiliki rasa pahit disebabkan oleh racun
HCN, yang ada didalamnya . ( Kusmiati, Dkk 1999 )
Tabel 1. Komposisi kandungan kimia per 100 gr singkong
Unsur Kimia Kandungan Kimia
Kalori
Protein
Lemak
Hidrat Arang
Kalsium
Fosfor
Zat Besi
Vitamin B1
Vitamin C
146 kal
1,2 gr
0,3 gr
34,7 gr
33 mg
40 mg
0,7 mg
0,06 mg
30 mg
7
Dari kandungan tersebut 75 % bagian buah atau umbi dapat
dimakan . (Thomas A.N.S 1989)
C. Kemungkinan Pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar
pembuatan Bolu Kukus
Pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar bolu kukus
merupakan suatu alternative menambah nilai gizi dari singkong
itu sendiri. Diketahui bahwa kandungan gizi terbesar dari
singkong adalah karbohidrat. Dengan memanfaatkan singkong
sebagai bahan pembuatan bolu kukus, maka singkong hanya
sebagai bahan baku dari bolukukus itu sendiri dan bahan
tambahan terdiri dari telur ayam, gula pasir, minyak goreng,
garam dan vanili. Karena kandungan karbohirat yang cukup
tinggi pada singkong, maka kemungkinan singkong sebagiai
bahan pembuatan bolu kukus,bisa berhasil.
D. Proses pembuatan Bolu kukus
Proses pembuatan bolu kukus terdiri dari bahan baku dan
bahan pembantu sebagai berikut :
1. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan bolu
kukus adalah tepung terigu. Syarat tepung terigu yang
digunakan adalah berwarna putih, kering, tidak berkutu, bau
khas tepung terigu/ tidak apek, tidak kotor.
8
2. Bahan pembantu
a. Gula
Gula yang digunakan adalah gula pasir, syarat gula
pasir yang digunakan adalah berwarna putih, kering dan
tidak kotor. Fungsi gula dalam pembuatan bolu kukus
adalah sebagai bahan pemanis adonan, memberi warna
pada adonan, bahan pengawet, memberi kualitas yang baik
pada adonan.
b. Telur
Telur yang digunakan dalam pembuatan
bolu kukus ini adalah telur ayam. Syarat telur ayam yang
digunakan adalah telur yang masih baik, cirinya adalah
bila dimasukkan dalam air tawar telur akan tenggelam,
bila dikocok tidak kocak,pori-pori telur besar dan
permukaannya kasar, serta tidak berbau busuk. Telur
dipilih yang sama besar, tidak terlalu besar atau terlalu
kecil. Fungsi telur dalam pembuatan bolu kukus singkong
adalah memberi warna yang baik pada produk, memberi
rasa dan bentuk yang bagus, mengembangkan adonan dan
mempunyai nilai gizi yang tinggi.
c. Susu bubuk
Susu bubuk dipilih yang berwarna putih, bersih,
bau harum khas susu bubuk dan kering. Fungsi susu
9
bubuk dalam pembuatan bolu kukus adalah memberi hasil
produk yang lebih baik, mempertahankan kualitas,
memberi rasa yang lebih baik.
d. Ovalet
Ovalet yang digunakan umumnya berwarna putih
kekuningan, lunak/ lembek seperti tekstur selai. Fungsi
ovalet dalam pembuatan bolu kukus adalah sebagai
pelembut/ pengempuk bolu dan juga mengembangkan
bolu.
e. Air
Air yang digunakan dalam pembuatan bolu kukus adalah
air bersih, bening/ tidak berwarna, tidak berbau.
Resep dan cara membuat bolu kukus.
Tabel 2. Resep bolu kukus
No Nama Bahan Jumlah
1 Tepung terigu 200 gr
2 Telur 1 butir
3 Gula pasir 200 gr
4 Susu bubuk 10 gr
5 Air 250 ml
6 Ovalet 1 sdt
10
3. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan bolu kukus harus
dalam keadaan bersih dan kering. Alat yang digunakan antara
lain:
a. Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembuatan bolu kukus.
b. Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur air yang dibutuhkan
dalam pembuatan bolu kukus.
c. Kom plastik
Kom plastik digunakan untuk mencampur/wadah mengocok
adonan bolu kukus.
d. Alat pengaduk/ mixer
Mixer digunakan untuk mengaduk/ mengocok adonan bolu
kukus.
e. Solet
Solet digunakan untuk mengaduk adonan bolu kukus.
f. Panci pengukus
Panci pengukus digunakan untuk mengukus adonan bolu
kukus yang sudah diaduk/ dikocok dan dicetak
11
g. Cetakan kue
Cetakan kue digunakan untuk mencetak adonan bolu kukus
yang sudah diaduk/dikocok
h. Kompor
Kompor digunakan untuk proses pengolahan yang
memerlukan pemanasan dengan api.
4. Teknik Pembuatan Bolu Kukus
a. Telur dan gula pasir dikocok sampai putih
b. Pada saat pengocokan telur dan gula pasir, ovalet dimasukkan
sambil terus dikocok
c. Tepung terigu, susu bubuk dan air dimasukkan, diaduk
memakai solet
d. Adonan dimasukkan dalam cetakan
e. Dikukus selama 20 menit
e. Diangkat, dikeluarkan dari cetakan.
E. Kriteria Bolu Kukus Singkong yang baik
Bolu kukus yang baik adalah yang dapat mengembang dengan
maksimal, mempunyai rasa yang manis gurih, teksturnya lembut empuk,
mempunyai aroma yang harum khas bolu kukus.
Kriteria bolu kukus singkong yang baik diukur melalui aspek
subyektif dengan uji indrawi. Uji indrawi untuk mengetahui kriteria bolu
kukus singkong yang baik dari segi warna,aroma,tekstur dan rasa.
12
Adapun kriteria bolu kukus singkong yang baik dari segi subyektif
adalah :
1. Warna
Warna bolu kukus singkong yang dihasilkan berkisar pada warna
kuning
2. Aroma
Aroma bolu kukus singkong adalah harum, khas dengan bahan
baku yang digunakan dan bahan tambahan yang digunakan.
3. Tekstur
Bolu kukus singkong yang baik mempunyai tekstur yang lembut,
dan empuk.
4. Rasa
Bolu kukus singkong mempunyai rasa yang manis dan gurih.
Bolu kukus singkong mempunyai beberapa kualitas, pertama bolu
kukus singkong yang berkualitas bagus dan yang kedua bolu kukus
singkong yang berkualitas kurang bagus. Hal tersebut dapat disebabkan
beberapa faktor.
F. Faktor – faktor yang mempengaruhi bolu kukus singkong
Faktor- faktor yang mempengaruhi bolu kukus singkong adalah :
1. Pemilihan bahan baku.
Untuk menghasilkan bolu kukus singkong yang bagus dan lezat,
singkong dipilih yang sudah siap panen atau tidak terlalu tua dan tidak
13
terlalu muda,apabila singkong yang digunakan terlalu muda maka bolu
kukus singkong ada kemungkinan tidak bisa berkembang, sedangkan
singkong terlalu tua cenderung akan berkayu dan keras, selain itu
singkong yang digunakan adalah singkong gadung yang berwarna
putih atau singkong mentega yang berwarna kuning, karena keduanya
merupakan jenis singkong yang mempunyai rasa manis. Penggunaan
singkong yang pahit akan menghasilkan bolu kukus singkong yang
kurang bagus serta merusak rasa dari bolu kukus singkong yang
dibuat.
2. Pemarutan bahan baku.
Dalam proses pemarutan bahan baku atau singkong akan sangat
menentukan tekstur bolu kukus singkong. Sebaiknya dalam proses
pemarutan singkong mengunakan parut mesin dikarenakan akan
menghasilkan parutan singkong yang lembut sedangkan menggunakan
parut manual akan menghasilkan parutan singkong yang kasar.
3. Bahan tambahan.
Penggunaan bahan tambahan yang melebihi atau kurang dari
ukuran menyebabkan rasa bolu kukus singkong tidak terarah,
penggunaan telur dan gula terlalu banyak mengakibatkan bolu kukus
singkong tidak bisa berkembang pada saat dikukus atau tidak matang
dan rasa terlalu manis, penggunaan garam melebihi ukuran akan
mengakibatkan rasa bolu kukus singkong menjadi asin,penggunaan
garam kurang dari ukuran mengakibatkan rasa bolu kukus singkong
14
kurang mantap. Penggunaan vanili melebihi ukuran mengakibatkan
aroma bolu kukus singkong terlalu harum dan pahit . Apabila
penggunaan vanili kurang dari ukuran mengakibatkan aroma bolu
kukus singkong kurang harum.
4. Lama pengocokan bahan.
Pengocokan bahan yang terlalu singkat dan terlalu lama akan
mengakibatkan bolu kukus menjadi putih dan tekstur sudah
lembut/mengembang , segera singkong parut yang sudah diperas
airnya dimasukkan kedalam kocokan gula dan telur , apabila sudah
tercampur dan terbentuk adonan kue maka segera dihentikan
pengocokan, kemudian minyak goreng dimasukan dan diaduk dengan
sendok/solet sampai rata.
5. Proses pemasakan atau pengukusan.
Pengukusan dilakukan segera setelah pengocokan
selesai,apabila adonan dibiarkan terlalu lama terkena udara dan apabila
tidak segera dikukus akan menyebabkan hasil bolu kukus singkong
menjadi bantat, maka panci pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu
sampai siap untuk mengukus dengan ditandai mendidihnya air dalam
panci. Pengukusan adonan bolu kukus singkong sebaiknya sesuai
dengan ukuran waktu yang telah ditentukan kurang lebih 20 menit
menggunakan api sedang , selama pengukusan berlangsung diusahakan
tidak membuka penutup panci pengukus dikarenakan akan
15
menyebabkan bolu kukus singkong kurang mengembang dengan
maksimal.
G. Pembuatan Bolu Kukus Singkong
Proses pembuatan bolu kukus singkong dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum tahap
pelaksanaan kegiatan, tahap ini meliputi persiapan alat dan bahan :
a. Persiapan alat
Alat yang akan dipakai dalam pembuatan bolu kukus
singkong, dibersihkan dahulu dan dipastikan bahwa alat tersebut
dalam keadaan baik, bersih dan kering.Alat yang digunakan antara
lain:
1). Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang bahan-bahan yang
diperlukan dalam pembuatan bolu kukus singkong.
2). Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur minyak goreng yang
dibutuhkan dalam pembuatan bolu kukus singkong
3). Kom plastik
Kom plastik digunakan untuk mencampur/wadah mengocok
adonan bolu kukus singkong
16
4). Alat pengaduk/ mixer
Mixer digunakan untuk mengaduk/ mengocok adonan bolu kukus
singkong.
5). Parut
Parut digunakan untuk memarut singkong , bisa menggunakan
parut manual maupun parut mesin.
6). Kain bersih/ kasa
Kain bersih/kasa digunakan untuk memeras air singkong yang
sudah diparut.
7). Solet
Solet digunakan untuk mengaduk adonan bolu kukus singkong.
8). Pisau
Pisau digunakan untuk mengupas kulit singkong
9).Panci pengukus
Panci pengukus digunakan untuk mengukus adonan bolu kukus
singkong yang sudah diaduk/ dikocok dan dicetak
10). Cetakan kue
Cetakan kue digunakan untuk mencetak adonan bolu kukus
singkong yang sudah diaduk/dikocok
11). Kompor
Kompor digunakan untuk proses pengolahan yang memerlukan
pemanasan dengan api.
17
b. Persiapan bahan
Bahan yang perlu dipersiapkan yaitu : singkong, telur ayam, gula
pasir, minyak goreng, garam dan vanili.
Persiapan bahan yang dilakukan antara lain :
1). Mengupas, memarut dan memeras air singkong
2). Menimbang singkong yang telah diperas airnya dan gula pasir,
mengukur minyak goreng memakai gelas ukur
3). Menyiapkan telur, garam dan vanili
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembuatan bolu kukus singkong adalah sebagai
berikut :
a. Gula pasir dan telur ayam dikocok memakai mixer sampai putih
ditambah garam dan vanili, kemudian dimasukkan singkong yang
sudah diperas dan tepung terigu ( pembuatan bolu kukus singkong
ada dua macam yaitu pembuatan bolu kukus singkong dengan
tambahan bahan dasar tepung terigu dan pembuatan bolu kukus
singkong tanpa tambahan tepung terigu).
b. Adonan yang sudah tercampur rata dituang dalam cetakan lalu
dikukus selama 20 menit.
3. Proses Pembuatan Bolu kukus singkong
Proses pembuatan bolu kukus dengan pemanfaatan singkong
sebagai bahan dasar , terdiri dari bahan baku dan bahan pembantu
sebagai berikut :
18
a.Bahan baku
Singkong yng digunakan dipilih singkong jenis gadung atau singkong
mentega, keduanya merupakan jenis singkong yang manis ,dalam
pembuatan bolu kukus singkong ini dipilih singkong yang masih baru
atau belum terlalu lama dipanen serta bebas dari luka yang
menyebabkan singkong menjadi busuk.
b.Bahan pembantu
1). Gula
Gula yang digunakan adalah gula pasir, syarat gula pasir yang
digunakan adalah berwarna putih, kering dan tidak kotor.
2). Garam
Garam yang digunakan dalam pembuatan bolu kukus singkong ini
adalah garam dapur yang mempunyai warna putih dan rasanya
asin. Fungsi garam dalam pembuatan bolu kukus singkong ini
adalah untuk memantapkan rasa manis, memberi rasa gurih dan
menimbulkan rasa lezat.
3). Telur
Telur yang digunakan dalam pembuatan bolu kukus
singkong ini adalah telur ayam. Syarat telur ayam yang digunakan
adalah telur yang masih baik, cirinya adalah bila dimasukkan
dalam air tawar telur akan tenggelam, bila dikocok tidak
kocak,pori-pori telur besar dan permukaannya kasar, serta tidak
berbau busuk. Fungsi telur dalam pembuatan bolu kukus singkong
19
adalah sebagai pengembang, memberi rasa lezat, aroma serta
menambah nilai gizi yaitu protein hewani.
4). Minyak goreng
Minyak goreng yang digunakan dalam pembuatan bolu
kukus singkong adalah minyak goreng yang kuning bening dan
bersih serta beraroma khas minyak goreng.
5). Bahan aroma
Bahan aroma yang digunakan sebagai bahan tambahan pada
pembuatan bolu kukus singkong berupa vanili. Penambahan vanili
berfungsi untuk memperbaiki aroma. Penggunaan vanili yang
berlebihan menyebabkan bolu kukus singkong menjadi wangi dan
pahit, sedangkan penggunaan vanili yang kurang dari ukuran akan
menyebabkan aroma bolu kukus singkong kurang harum.
4.Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian ini merupakan tahap akhir dalam proses
pembuatan bolu kukus singkong, yaitu dengan cara :
a. Bolu singkong yang telah dikukus selama 20 menit dikeluarkan dari
cetakan atau loyang.
b. Bila menggunakan cetakan loyang maka setelah dikeluarkan dari
cetakan dan dingin, dipotong-potong bentuk balok.
Bolu kukus singkong hasil percobaan siap dilakukan penilaian
tingkat kesukaan masyarakat dari segi warna, aroma, tekstur dan rasa.
20
5. Resep dan cara pembuatan kue bolu singkong
Resep cara pembuatan bolu kukus singkong ada 2 cara, cara
pertama yang menggunakan 100% bahan dasar singkong dan cara
kedua yang menggunakan 80% singkong ditambah 20% tepung terigu
sebagai bahan dasar.
Resep tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 3. Resep kue Bolu Kukus Singkong dengan bahan dasar 100% singkong dan bahan dasar 80% singkong ditambah 20% tepung terigu
Bahan
Resep I
100 % Singkong
Resep II
Singkong 80 % dan
20 % Terigu
Singkong
parut
800 gr 600 gr
Terigu - 200 gr
Telur 4 Butir 4 butir
Gula pasir 250 gr 250 gr
Minyak
goreng
250 ml 250 ml
Vanili 0,5 Sdt 0,5 Sdt
Garam 0,5 Sdt 0,5 Sdt
Ovalet 0,5 Sdt 0,5 Sdt
a. Cara pembuatan bolu kukus singkong pada resep I
1). Singkong dikupas, diparut (menggunakan parut mesin ),kemudian
diperas sampai habis airnya.
2). Telur dan gula pasir dikocok sampai putih
21
3). Pada saat pengocokan telur dan gula pasir,vanili dan garam
dimasukkan sambil terus dikocok sampai rata.
4). Singkong parut yang sudah diambil airnya dimasukkan dalam
kocokan telur, dikocok terus sampai rata.
5). Minyak goreng dimasukkan ke dalam adonan, diaduk sampai rata
6). Adonan bolu kukus singkong dimasukkan dalam cetakan.
7). Dikukus selama kurang lebih 20 menit.s
8). Bolu kukus singkong yang sudah matang dikeluarkan dari
cetakan.
b. Cara pembuatan bolu kukus singkong pada resep II
1). Singkong dikupas, diparut (menggunakan parut mesin ),kemudian
diperas sampai habis airnya.
2). Telur dan gula pasir dikocok sampai putih
3). Pada saat pengocokan telur dan gula pasir,vanili dan garam
dimasukkan sambil terus dikocok sampai rata.
4). Singkong parut yang sudah diambil airnya dan tepung terigu
dimasukkan dalam kocokan telur, dikocok terus sampai rata
5). Minyak goreng dimasukkan ke dalam adonan kue singkong,
diaduk sampai rata.
6). Adonan bolu singkong dimasukkan dalam cetakan.
7). Dikukus selama kurang lebih 20 menit.
8). Bolu kukus singkong yang sudah matang dikeluarkan dari
cetakan.
22
H. Pedoman penilaian
Untuk mengetahui karakteristik bolu kukus singkong yang paling baik
digunakan metode penilaian dengan perbandingan bervariasi ditinjau dari
segi warna, rasa, aroma dan tekstur. Pada penelitian ini penilaian dilakukan
oleh penulis.
Untuk mengetahui kualitas bolu kukus singkong yang paling baik
dan tingkat kesukaan masyarakat terhadapnya perlu dilakukan penilaian
terhadap bolu kukus singkong hasil percobaan. Penilaian yang digunakan
adalah penilaian subyektif. Penilaian subyektif merupakan cara penilaian
terhadap suatu produk dengan menggunakan panelis untuk menilai. penilain
subyektif merupakan sistim penilaian terhadap bahan pangan dengan
menggunakan indra manusia termasuk indra pengelihatan, pembau, perasa,
peraba dan pendengar (Bambang Kartika, 1988 : 2). Penilaian subyektif
yang digunakan yaitu penilaian organoleptik.
Penilaian organoleptik dilakukan pada bolu kukus singkong, uji
organoleptik yang digunakan dalam penilaian ini adalah jenis hedonic
dengan skala scoring. Uji kesukaan pada dasarnya penilaian yang
panelisnya mengemukakan responnya berupa suka tidaknya terhadap sifat
bahan yang di uji. Pada penilaian ini digunakan panelis tidak terlatih.
Panelis diminta untuk mengemukakan pendapatnya secara spontan tanpa
membandingkan dengan sampel standar atau sampel yang diuji sebelumnya.
Penilaian ini pada umumnya digunakan untuk mengkaji reaksi konsumen
terhadap suatu bahan yang diujikan.
23
1. Waktu dan tempat
Penilaian uji hedonic dengan sekala scoring terhadap bolu kukus
singkong dilaksanakan oleh panelis tidak terlatih pada tanggal 21
agustus 2005, bertempat di wilayah Desa Gatak, Jaten, Juwiring, Klaten.
2. Bahan dan alat
Bahan yang digunakan adalah kedua sempel hasil percobaan dan alat
yang digunaka formulir, air minum dan alat tulis.
a. Tahap-tahap penilaian
Tahap-tahap penilaian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1). Menyiapkan sampel bolu kukus singkong, air minum danformulir
penilaian.
2). Membagikan kepada orang-orang disekitar rumah peneliti sempel
yang telah diberi kode air minum dan formulir penilaian kepada
panelis.
3). Memberi penjelasan singkat kepada panelis mengenai pengisian
formulir.
4). Memberi kesempatan kepada panelis untuk menilai dan
menuliskan penilaiannya pada lembar formulir.
5). Menarik formulir yang telah diisi panelis, setelah menarik
formulir penilaian, penulis melakukan tabulasi terhadap
penilaian.skor nilai yang diberikan yaitu : Nilai 5 sangat disukai,
nilai 4 untuk kukus singkong disukai, nilai 3 untuk bolu kukus
singkong netral, nilai 2 untuk bolu kukus singkong yang kurang
24
disukai dan nilai 1 untuk penilaian terhadap bolu kukus singkong
yang sama sekali tidak suka.
Untuk mengetahui gambaran daya terima konsumen dilakukan
dengan analisis diskriptif presentase, artinya kwantitatif yang diperoleh
dari penalis harus dianalisis terlebih dahulu untuk dijadikan data
kwalitatif.data yang bersifat kwalitatif yang berwujut angka - angka hasil
perhitungan/pengukuran dapat diproses dengan cara dijumlahkan atau
dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh
prosentase.untuk selanjutnya ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat
kualitatif (Suharsini Arikunto, 2002 : 171 )
Analisis diskriftif presentase yang digunakan dengan rumus
sebagai berikut:
Keterangan :
% : Skor persentase
N : Jumlah skor kualitas ( Warna, Rasa, Aroma, Tekstur )
M : Jumlah ideal (sekor tertinggi X jumlah penalis )
( Muhammad Ali, 1992 : 86 )
b. Langkah-langkah penilaan adalah sebagai berikut :
1) Menghitung skor maksimum dengan cara mengalikan jumlah penalis
dengan sekor maksimum. Skor maksimum = 15 x 5 = 75
2) Menghitung skor minimum dengan cara mengalikan jumlah penalis
dengan skor minimum. Skor minimum = 15 x 1 = 15.
NM
x100% %
25
3) Menghitung prosentase maksimum dengan cara jumlah skor
maksimum dibagi dengan jumlah skor maksimum dikali 100 %
Prosentase maksimum = 00100
7575
× = 100 %
4) Menghitung prosentase minimum dengan cara jumlah skor minimum
dibagi dengan skor Maksimum dikali 100 %
Prosentase minimum = ×7515
100 % = 20 %
5) Menghitung rentang prosentase dengan cara prosentase maksimum
dikurangi dengan prosentase minimum
Rentang Prosentase = 100 % - 20 % = 80 %
6) Menghitung interval klas Prosentase dengan cara rentang prosentase
dibagi dengan kreteria sampel.
Interval klas sampel = 80% : 5 = 16 %
Berdasarkan interval klas prosentase tersebut kemudian dibuat
tabel kreteria tingkat kesukaan penalis terhadap bolu kukus singkong yang
terdiri dari 5 kreteria yaitu sangat suka, suka, netral, kurang suka, dan
tidak suka.
26
Tabel 4. Interval persentase dan katagori kesukaan Terhadap bolu
kukus singkong hasil percobaan.
Interval Persentase ( % ) Kreteria Kesukaan
84 – 100
68 - 83
52 - 67
36 - 51
20 - 35
Sangat suka
Suka
Netral
Kurang suka
Tidak suka
Tabel diatas digunakan untuk konsultasi hasil perhitungan skor tiap aspek
penilaian sehingga diketahui kriteria kesukaan panelis.
I. Hasil Percobaan
TABEL 5
HASIL PENGAMATAN PENULIS
Sampel
Karakteristik 414 100 % Singkong
794 80 % Singkong 20 % Terigu
Warna Kuning Kecoklatan Agak Kuning Kecoklatan
Aroma Harum Harum Teksture Lembut Agak lembut Rasa Manis Agak Manis
TABEL 6
27
TINGKAT KESUKAAN MASYARAKAT
414
100 % singkong
794
80 % singkong & 20 % terigu
Kriteria
Skor Prosentase
(%)
Kesukaan Skor Prosentase
(%)
Kesukaan
Warna 327 81,75 Suka 292 73 Suka
Aroma 271 67,75 Netral 313 79,25 Suka
Teksture 302 75,5 Suka 275 68,75 Suka
Rasa 289 72,25 Suka 335 83,75 Suka
Keseluruhan 1.189 - - 1.215 - -
Rata-rata 297,25 74,31 Suka 303,75 76,18 Suka
J. Pembahasan Hasil percobaan
1. Pembahasan hasil pengamatan penulis
Dari tabel hasil pengamatan penulis dapat diuraikan sebagai berikut
a. Warna
Warna bolu kukus singkong hasil percobaan sampel 414 lebih
kuning kecoklatan dikarenakan bahan dasar yang digunakan
100% singkong yang mengandung karbohidrat lebih tinggi
sehingga warnanya lebih gelap dibanding dengan hasil percobaan
sampel 794 yang menggunakan bahan dasar 80% singkong
ditambah 20% terigu yang menghasilkan warna agak cerah.
28
b. Aroma
Aroma bolu kukus singkong hasil percobaan sampel 414 dan 794
sama-sama harum khas bolu kukus singkong. Aroma harum
didapatkan dari penggunaan singkong yang mempunyai
karakteristik aroma harum dan sedap bila di kukus, ditambah
dengan penggunaan vanili dan gula pasir yang memperkuat
aroma pada pembuatan bolu kukus singkong ini.
c. Tekstur
Tekstur bolu kukus singkong hasil percobaan sampel 414 lebih
lembut dibandingkan sampel 794 dikarenankan penambahan
tepung terigu sebanyak 20% sebagaai bahan tambahan, sebagai
mana diketahui tepung terigu mempunyai tekstur yang lebih
lembut dibandingkan dengan singkong. Hal ini dikarenakan
sampel 794 menggunakan bahan dasar singkong 80% ditambah
tepung terigu 20%, sedangkan sampel 794 menggunakan 100%
singkong.
d. Rasa
Rasa bolu kukus singkong hasil percobaan sampel 414 lebih
manis dibandingkan sampel 794. Hal ini dikarenakan sampel 414
lebih banyak menggunakan bahan dasar singkong sehingga
kandungan karbohidratnya lebih tinggi dibandingkan sampel 794
yang menggunakan bahan dasar singkong 80% ditambah 20%.
29
2. Pembahasan hasil tingkat kesukaan masyarakat
Dari data tabel diatas dapat diketahui tingkat kesukaan
masyarakat melalui pengujian yang dilakukan oleh 80 orang
penalis. Tingkat kesukaan ini meliputi warna,aroma , tekstur ,dan
rasa. dari kedua sampel deperoleh data untuk sampel 414 mendapat
poin rata – rata 297,25 dengan prosentase 74,31 % dengan
demikian sampel 414 disukai oleh masyarakat. Untuk sampel 794
mendapat poin rata-rata 303,75 dengan prosen tase 76,18 %, hal ini
menunjukan bahwa sampel 794 juga disukai oleh masyarakat.
Dalam uji kesukaan yang dilakukan didapatkan kesimpulan
dari masing-masing sampel sama-sama disukai oleh masyarakat.
Adapun demikian sampel 794 agak lebih disukai dibanding sampel
414 terbukti dengan jumlah rata-rata prosentase terpaut 2,13 %
lebih banyak untuk sampel 794 .
30
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil
kesimpulan dan saran, sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Karakteristik bolu kukus singkong yang baik adalah bolu kukus yang
mempunyai warna menarik yaitu kuning kecoklatan aroma harum khas
bolu kukus singkong, tekstur lembut empuk dan rasa yang manis gurih.
Dalam percobaan pemanfaatan singkong sebagai bahan dasar
pembuatan bolukukus ini sampel bolu kukus yang menggunakan 100%
singkong menghasilkan karakteristik bolu singkong yang baik.
2. Tingkat kesukaan konsumen terhadap kedua sampel bolu kukus
singkong hasil percobaan dilihat dari segi warna, aroma, tekstur dan
rasa, sampel bolu kukus singkong hasil percobaan yang menggunakan
bahan dasar singkong 80% ditambah 20% bahan dasar tepung terigu
lebih disukai karena mempunyai aroma harum dan rasa yang manis.
Sampel bolu kukus singkong hasil percobaan yang menggunakan
bahan dasar 100% singkong kurang disukai karena mempunyai warna
yang lebih kuning kecoklatan dan rasa yang kurang manis.
31
B. Saran
Bolu kukus singkong hasil percobaan perlu dilakukan variasi
penambahan tepung terigu. Sehingga dapat menghasilkan rasa, tekstur, warna
serta aroma yang lebih baik. Akan lebih menarik lagi bila ditampilkan bolu
kukus singkong ditambah dengan taburan aneka manisan kering atau selai dan
keju.
32
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati, Novia agusti, sientje Kippuw . 1999. Pengetahuan bahan makanan (untuk sekolah menengah kejuruan kelompok pariwisata). Bandung: Angkasa.
Masye Mabnaffe sondakh, Setia handayani, Wasniar Wahab. 1999. Pengolahan
kue dan roti. Bandung : Angkasa. Maimunah. 2002. Pembuatan Krupuk Nasi Dengan Penambahan Tepung Limbah
Fillet ikan dan Tepung dan ampas Tahu. (skripsi ). Saji. 2004. Rupa-rupa Bolu Kukus. Jakarta: Media Boga. Subiyanto Tjokroadikoesoemmo P. 1986. HFS dan Industri Ubi Kayu lainya,
Jakarta :Gramedia Sri Nuryani, Soedjono . 1994. Budidaya Ubi Kayu. Bogor: Dahara Prize. Sosrisoedirdjo, R S. 1978. Bercocok Tanam KETELA POHON. Jakarta: Cv
Yasaguna. Thomas A.N.S. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Jogjakarta: Kanisius. Winarno F.G. 1984. Kimia pangan dan gizi. Jakarta: gramedia.
33
Lampiran : 1
Formulir penilaian organoleptik
Nama :
Tanggal :
Alamat :
Bahan : Bolu kukus singkong
Dihadapan saudara disajikan dua bolu kukus singkong ,saudara dimohon untuk
memberi penilaian terhadap kedua sempel bolu kukus singkong yang meliputi
warna, aroma, tekstur dan rasa sesuai dengan tingkat kesukaan saudara dengan
memberikan tanda chek ( V ) pada kolom yang tersedia.
Aspek yang dinilai
Kriteria 414 794
Warna Sangat suka Suka Netral Kurang suka Tidak suka
Aroma Sangat suka Suka Netral Kurang suka Tidak suka
Tekstur Sangat suka Suka Netral Kurang suka Tidak suka
Rasa Sangat suka Suka Netral Kurang suka Tidak suka
34
Lampiran : 2
Tabel 7 Data penilaian panelis tidak terlatih
Warna Aroma Tekstur Rasa No
Nama Panelis 414 794 414 794 414 794 414 794
1. Winda 5 3 5 3 5 3 5 3 2. Siti dunaelatun 4 3 4 3 2 4 4 2 3. Maya dwi L 4 3 2 4 2 4 4 2 4. Tumiyem 5 1 2 5 5 2 5 5 5. Sujiyem 4 4 4 5 4 4 5 5 6. Hariyanti 4 3 4 5 4 4 4 4 7. Samji 4 3 4 4 5 3 5 5 8. Anna D 5 4 4 4 4 5 5 5 9. Tumiyati 5 4 4 4 3 3 4 4 10. Ngatinah 5 4 4 4 4 5 5 5 11. Sunaryo 4 4 4 4 4 4 4 4 12. Reso Ranti 4 3 2 4 2 4 2 2 13. Ahmat S 3 3 3 3 4 4 4 5 14. Taufiq 5 3 5 5 4 5 4 5 15. Dana 2 5 5 5 3 5 1 5 16 Sucinngsih 4 3 4 3 3 5 2 5 17 Romi 1 5 2 5 4 1 1 4 18. Reso diharjo 2 5 2 5 4 2 2 5 19 Dian 5 2 2 3 3 3 3 3 20 Parjono 1 4 2 4 5 2 2 4 21 Apriliatmi 5 2 2 4 5 2 3 5 22 Toni S 3 4 3 4 3 4 3 5 23 Sri mardilah 4 4 3 4 4 2 3 4 24 Febrianto 5 1 2 5 4 2 2 5 25 Warso miyoto 5 4 2 4 3 2 4 5 26 Suyatmi 5 5 3 4 5 4 3 4 27 Dwi anto 4 4 3 3 4 3 4 5 28 Suyatno 4 3 3 5 4 2 3 5 29 Sriwinarsih 4 5 4 2 4 5 4 5 30 Isti H 4 5 5 3 4 5 4 5 31 Reni N 5 5 3 4 5 5 4 5 32 Nurhidayat 4 3 2 4 2 4 2 4 33 Dian fakiha 5 5 5 2 4 5 4 4 34 Ida 4 4 4 5 3 3 3 4 35 Amik 4 4 4 5 3 3 5 4 36 Bambang 4 4 4 5 4 5 5 4 37 Arum 5 4 5 5 3 4 4 3
35
38 Yanti 4 3 5 4 4 3 5 4 39 Siti Rahayu 5 4 5 5 4 4 5 5 40 Sariman 5 5 3 5 5 5 4 4 41 Habib 5 4 5 5 3 4 4 3 42 Vima 5 4 4 4 4 4 3 4 43 Ida safitri 4 3 4 4 3 3 4 4 44 Ruri 4 4 4 2 4 4 5 3 45 Nova 4 4 5 4 4 3 5 4 46 Legiman 5 4 5 4 4 4 4 4 47 Ade 4 4 3 2 3 3 4 4 48 Dodi 4 2 4 2 4 4 5 4 49 Tomo 5 3 5 3 5 3 5 3 50 Widowaati 4 3 4 3 2 4 4 2 51 Riyan 4 3 2 4 2 4 4 2 52 Susi 5 1 2 5 5 2 5 5 53 Devi 4 3 4 4 5 3 5 5 54 Vivi 4 4 4 5 4 4 5 5 55 Vina 4 3 4 4 5 4 4 4 56 Dewi 5 4 4 4 4 5 5 5 57 Rafi 4 4 4 4 4 4 4 4 58 Aapin 4 3 2 4 2 4 2 2 59 Lusi 2 5 5 3 5 1 1 5 60 Rahmat 4 3 4 3 3 3 2 5 61 Tutik 1 5 2 3 4 1 1 4 62 Adit 2 5 2 5 4 2 2 5 63 Mawar 5 2 2 3 3 3 3 3 64 Janto 1 4 2 4 5 2 2 4 65 Ririn 5 2 2 4 5 2 3 5 66 Kukuh 3 4 3 4 3 4 3 5 67 Nunik 4 4 3 4 4 2 3 4 68 Barmastuti 5 1 2 5 4 2 2 5 69 Heru 5 4 2 4 3 2 4 5 70 Hendratmi 5 5 3 4 5 4 3 4 71 Maryoto 4 4 3 3 4 3 4 5 72 Luluk 4 3 3 5 4 2 3 5 73 Wiwin 4 5 4 2 4 5 4 5 74 Roni 5 5 3 4 5 5 4 5 75 Darno 4 3 2 4 2 4 2 4 76 Siti sundari 5 5 5 2 4 5 4 4 77 Ucik 4 4 4 5 3 3 3 4 78 Andi 4 4 4 5 3 3 5 4 79 Ima 4 4 4 5 4 5 5 4 80 Juli 5 4 5 5 3 4 4 3 Jumlah 327 292 271 313 302 275 289 335
36
Lampiran : 3
Perhitungan persentasi penilaian masyarakat
Rumus perhitungan persentasi
Keterangan :
% : Skor persentase
N : Jumlah skor kualitas ( Warna, Rasa, Aroma, Tekstur )
M : Jumlah ideal (sekor tertinggi X jumlah panelis )
1. Warna
I. Bolu kukus singkong yang menggunakan tepung terigu
X = 00100
7558
×
X = 77,33 00
II. Bolu kukus singkong yang tanpa menggunakan tepung terigu
X = 00100
7567
×
X = 89,33 00
2. Aroma
I. Bolu kukus singkong yang menggunakan tepung terigu
X = 00100
7554
×
X = 72 00
37
II. Bolu kukus singkong yang tanpa menggunakan tepung terigu
X = 00100
7561
×
X = 81,33 00
3. Tekstur
I. Bolu kukus singkong yang menggunakan tepung terigu
X = 00100
7558
×
X = 77,33 00
II. Bolu kukus singkong yang tanpa menggunakan tepung terigu
X = 00100
7564
×
X = 85,33 00
4. Rasa
I. Bolu kukus singkong yang menggunakan tepung terigu
X = 00100
7556
×
X = 74,7 00
II. Bolu kukus singkong yang tanpa menggunakan tepung terigu
X = 00100
7567
×
X = 89,33 00
38
Gambar Sampel Bolu Kukus Singkong
Keterangan :
1. Kue bolu singkong dengan 100 % singkong.
2. Variasi warna, bentuk, dan taburan pada kue bolu singkong.
3. Kue bolu singkong dengan 80 % singkong dengan campuran 20 % terigu