DK3 Pleno Pemicu 3

7/21/2019 DK3 Pleno Pemicu 3

1/39

PLENO PEMICU 3

KELOMPOK DK 31


2/39

DISUSUN OLEH :

2

KELOMPOK 3Angnes D. Mustika (I11110001)

De! Sant"s" (I1111000#)

Agus Hen$a (I1111001%)

&"$! I$san (I1111002%)'ei Mauita (I11110032)

*e$a+ati(I111100,1)

-$i uni A$/i (I111100,3)

Ana$i P. a$/ani (I111100#3)

'ika P$ati+i '. (I111100#)E" P. P$i!ant"" (I1111004)

'a!ung 5. Astuti (I111100%)

Mu!ai (I111100)


3/39

Peiu 3

Susi seang naik "6ek7 ti8a9ti8a "6ek en!e$eet"8i an Susi te$6atu/. Ia te$uka i utut kanan.Kuitn!a te$keuas an 8e$a$a/ seikit. Oe/ "$ang

i inggi$ 6aan7 ukan!a i"esi engan 8etaine7se/ingga te$asa sangat e$i/ an ia enangis.Sesua/ 3 /a$i7 ukan!a te$asa sakit 8e$en!ut7inggi$an uka e$a/ an 8engkak7 tetai Susi

asi/ 8isa engge$akkan kakin!a.

3


4/39

Ka$i;ikasi an De;inisi

at kiia7 eakan7 sengatanist$ik atau gigitan /e+an.


5/39

Ke! "$s

-e$uka7 kuit te$keuas7 8e$a$a/7 e$i/7enangis7 sakit7 e$a/7 8engkak.

#


6/39

'uusan Masaa/

Kuit !ang te$uka sesua/ 3 /a$i te$asa sakit7 e$a/an 8engkak.


7/39

Anaisis Masaa/

Luka Peradangan

Kulit Hasil akhir(penyembuha

n)

Mediatorkimia

Sistemimun

4


8/39


9/39

Lea$ning Issue

1. Hist""gi kuit

2. Da$a/

1) E$it$"sit

2) Leuk"sit3) -$"8"sit

,) Pasa Da$a/

3. Luka

1) De;inisi Luka

2) enis96enis Luka

3) P$"ses Pen!e8u/an Luka

,) *akt"$9*akt"$ !ang Meenga$u/i Pen!e8u/an Luka

#) Penanganan Pe$taa -e$/aa Luka


10/39

Lea$ning Issue (2)

,. Pe$aangan

1) De;inisi Pe$aangan

2) enis9enis Pe$aangan

3) P$"ses Pe$aangan,) Se9se !ang


11/39

Hist""gi Kuit

Kuit e$uakan "$gan !ang 8e$;ungsi einungi"$gan i8a+a/n!a 8e$saa engan Integuenn!a(!aitu Kuku7 $a8ut7 an 8e8e$aa aa keen6a$).

Kuit te$i$i atas 2 aisan :1. Eie$is e$uakan eite 8e$ais geeng

engan aisan tanuk7 te$i$i a$i eat 6enisse !ang 8e$8ea7 se ke$atin"sit7 se ean"sit7 se

ange$/ans7 an se e$ke.

11


12/39

Hist""gi Kuit (2)

Eie$is te$i$i a$i se ia ais atau st$atu:

a. St$atu K"$neu

8. St$atu Luiu

. St$atu ?$anu"su

. St$atu Sin"sue. St$atu


13/39

Da$a/13

te$i$i atas

9 se9se a$a/ (uti/ an e$a/)

9 t$"8"sit

9 su8stansi inte$seua$ ai$7 !aitu asa a$a/.

@"ue a$a/ aa anusia e+asa n"$a ku$ange8i/ # ite$7 an 8ia i8aningkan a$a/ eiutisekita$ % e$sen 8e$at 8aan


14/39

Da$a/ (2)1,

1. Eritrosit (sel darah merah)

;ungsi k/usus untuk t$ans"$t "ksigen

8e$8entuk see$ti ak$a 8ik"nka;

Kanungann!a a/ sen!a+a kiia te$i$i a$i suatu ii an

k"eks $"tein k""i7 te$utaa /e"g"8in8e$iaete$ sekita$ 47 ik$"n an te8an!a 17 ik$"n aa

aus a$a/ ke$ing

8e$si;at eastis an eun!ai keauan 8e$u8a/ 8entuk

ua/ e$it$"sit :aa aki9aki sekita$ # saai #7# 6uta e$it$"sit tia iiete$ku8ik

aa +anita ,7# saai # 6uta tia iiete$ ku8ik


15/39

Da$a/ (3)1#

2. Leukosit (sel darah putih)

6ua/ euk"sit $ata9$ata #0009000 se e$ iiete$ ku8ik

euk"sit aa keaaan /iu atau aa sa6ian /ist""gi $utin taak sangat 8e$8ea enganeuk"sit !ang te$i/at aa sa6ian aus ke$ing

Aa ua g""ngan euk"sit :

1. Leukosit agraular

un!a sit"asa !ang taak /""geni7 an intin!a 8e$8entuk 8uat atau 8e$8entuk gin6a.

5t/ : lim!osit!aitu se9se kei engan sit"asa seikt7 an moosit!aitu se9se !ang agak8esa$ enganung sit"asa e8i/ 8an!ak.

2. Leukosit graular

un!a g$anua sesi;ik aa sit"asan!a an eun!ai inti !ang ee$i/atkan 8an!ak=a$iasi aa 8entukn!a.

5t/ : eutro!il" #aso!il da asido!il (atau eosio!il)7 !ang aat i8eakan "e/ a;initasg$anua te$/aa >at +a$na net$a7 8asa an asa.


16/39

Da$a/ (,)1

3. $rom#osit


17/39

Da$a/ (#)14

,. Pasa Da$a/

aaa/ ai$an /""geni agak akai

i aan!a te$aat su8stansi9su8stansi nut$iti; !ang

8e$asa a$i siste ene$naan7 >at9>at tak 8e$guna !angi/asikan i aa 6a$ingan7 an /"$"n9/"$"n

aktu ai$an a$a/ te$/enti7 atau ketika a$a/8e$k"ntak engan ua$a7 saa/ satu g"8uin asa(;i8$in"gen) engena se8agai 6aa96aa ;iaen /aus7ise8ut ;i8$in. Penge$utan 8ekuan a$a/ atau asa(sine$esis)7 eng/asikan ai$an 6e$ni/7 kekuningan!aitu se$u.


18/39

Luka

Luka aaa/ $usakn!a kesatuanBk""nen 6a$ingan7iana sea$a sesi;ik te$aat su8stansi 6a$ingan!ang $usak atau /iang. De;inisi ain7 uka aaa/

gangguan atau ke$usakan integ$itas an ;ungsi6a$ingan aa tu8u/ (Su$iai7 2004).

1%


19/39

enis9enis Luka

Menu$ut ekanise te$6ain!a uka

Menu$ut tingkat K"ntainasi te$/aa uka


20/39

P$"ses Pen!e8u/an Luka

1. Fase Infamasi

Fase infamasi adalah adanya respons

vaskuler dan seluler yang terjadi akibat

perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak.Tujuan yang hendak dicapai adalah

menghentikan perdarahan dan membersihkan

area luka dari benda asing, sel-sel mati dan

bakteri untuk mempersiapkan dimulainya

proses penyembuhan.

20


21/39

Dengan berhasilnya dicapai luka yang bersih,tidak terdapat ineksi atau kuman serta

terbentuknya makroag dan !broblas, keadaan

ini dapat dipakai sebagai pedoman"parameter

bah#a ase infamasi telah berlangsungditandai dengan adanya$ eritema, hangat pada

kulit, edema dan rasa sakit yang berlangsung

sampai hari ke-% atau hari ke-&.

21


22/39

'. Fase (rolierasi(roses kegiatan seluler yang penting pada

ase ini adalah memperbaiki dan

menyembuhkan luka dan ditandai dengan

prolierasi sel. (eran !broblas sangat besar

pada proses perbaikan, yaitu bertanggung

ja#ab pada persiapan menghasilkan produk

struktur protein yang akan digunakan selamaproses rekonstruksi jaringan.

1). *ngiogenesis

'). +pitelisasi

22


23/39

%. Fase aturasiFase ini dimulai pada minggu ke-% setelah

perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih

1' bulan. Tujuan dari ase maturasi adalah

menyempurnakan terbentuknya jaringan baru

menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan

bermutu.

uka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitaslapisan kulit dan kekuatan jaringan kulit

mampu atau tidak mengganggu untuk

melakukan aktivitas yang normal.

23


24/39

*akt"$9*akt"$ !ang Meenga$u/i Pen!e8u/an Luka

Ke8e$si/an Luka

In;eksi

Usia

?angguan Suai Nut$isi an Oksigen aa LukaStatus ?i>i

Pen!akit !ang Menasa$i

Me$"k"k

St$es

O8at9"8atan

2,


25/39

Penanganan Pe$taa -e$/aa Luka2#

ucilah luka di air yang mengalir dan keringkan serta bersihkandengan kertas tisu"lap yang bersih.

/entikan perdarahan dengan cara menekan di atas luka dengan

kasa selama beberapa menit.

0leskan cairan antiseptik seperti cetrimide atau acrifavin acrifavin

bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang) atau betadine.

2ila luka kecil, biarkan terbuka supaya lebih cepat pulih. 2ila luka

besar, tutup dengan pembalut.

(eriksa ke dokter bila terdapat komplikasi.

(ergi ke unit ga#at darurat di rumah sakit terdekat bila terdapatperdarahan hebat misal $ darah memancar dari luka, perdarahan

tidak berhenti dengan tekanan, atau sudah kehilangan sekitar 1-'

cangkir darah.


26/39

Pe$aangan

Pe$aangan aaa/ suatu $es"ns $"tekti; !angitu6ukan untuk eng/iangkan en!e8a8 a+a 6e6asse se$ta e8uang se se$ta 6a$ingan nek$"tik !ang

iaki8atkan "e/ ke$usakan asa.

2


27/39

enis Pe$aangan

%adag akut : e$uakan $es"ns sege$a anini te$/aa 6e6as !ang i$anang untukengi$ikan euk"sit ke teat 6e6as.

%adag kroik : in;aasi ean6ang(8e$inggu9inggu7 8e$8uan98uan7 8a/kan8e$ta/un9ta/un) an te$6ai in;aasi akti;7 6e6as

6a$ingan7an en!e8u/an sea$a se$entak.

24


28/39

P$"ses Pe$aangan Akut2%


29/39

2

P$"ses Pe$aangan Akut (2)


30/39

P$"ses Pe$aangan Akut (3)30


31/39

P$"ses Pe$aanganBIn;aasi K$"nik

*kan terjadi jika infamasi akut tidak berhasil dalamtugasnya agen cedera yang menetap atau karena

gangguan proses penyembuhan normal). Dalam hal ini,

netro!l tdk bekerja maksimal mati setelah biasanya '-%

hari jika berada di jaringan ektravaskuler) dan perannyaakan digantikan oleh monosit yg bertransormasi

menjadi makroag setelah melakukan transmigrasi dari

pembuluh darah.

imosit T dan 2), sel plasma, eosino!l, dan sel mastberedar di jaringan ekstravaskular.

3elanjutnya, makroag akan teraktivasi oleh adanya

limosit dan terkativasinya non-imun.

Infamasi kronik juga bisa terjadi sejak a#al monositdan limosit lan sun ber eran ika ter adi ineksi virus

31


32/39


33/39

Meiat"$ Kiia+i aaP$"ses Pe$aangan (Siste Iun)33

Aina @as"akti; :

&istami 'erotoi

Neuropeptida

P$"tease Pasa:

'istem Kii

'istem Kompleme

'istem Pem#ekua

Meta8"it AsaA$ak/i"nat:

Prostagladi

Leukotrie

Lipoksi

*at"$ engakti=asi t$"8"sit (PA*7 ateet9ati=ating ;at"$).

Sit"kin.

Ke"kin.

Nit$it Oksia an 'aika


34/39

Pe8a/asan Peiu

4asus tersebut merupakan cedera akibat agen !sik,tergolong dalam trauma mekanis, dengan morologi

laserasi, yakni robekan atau regangan merusak yang

2erdasarkan tingkat kontaminasi termasuk dalam luka

kotor"terineksi, berdasarkan kedalaman dan luas lukatermasuk luka stadium % dan berdasarkan mekanisme

terjadinya luka adalah luka lecet

5aringan yang terkena terkelupas) adalah epidermis dandermis. Dermis kaya dengan jaring-jaring pembuluh darah

dan lime /al ini yang menyebabkan jejas pada kulit

menyebabkan perdarahan lokal)

3,


35/39

Pe8a/asan Peiu (2)3#

Luka diolesi betadine dan terasa perih

iodium dapat diresorpsi dan meningkat kadarnya

dalam serum sehingga dapat menimbulkan

asidosis, neutropeni dan hipotirosis (selewat)

Menangis

Juga merupakan sebuah mekanisme pertahanan.

Menangis memiliki tujuan biokimia karenadipercaya dapat melepaskan hormon-hormon

stres atau racun-racun dari dalam tubuh


36/39

Pe8a/asan Peiu (3)3

Sesua/ 3 /a$i7 sakit 8e$en!ut

Paa /a$i ke 37 neut$";i se8agian 8esa$ tea/igantikan ak$";ag7 an 6a$ingan g$anuasi sea$a

$"g$esi; engin=ansi $uang insisi. Sakit 8e$en!utkeungkinan ise8a8kan "e/ $"ses e$8aikankaie$ a$a/. N!e$i e8uu/ e8uu/ a$a/7

!ang ee8a$ ka$ena $es"n $aang


37/39

Pe8a/asan Peiu (,)34

Masi/ 8isa engge$akkan kaki

Ka$ena sa$a;9sa$a; aa tungkai kaki tiakengaai ke$usakan7 aka $"ses eng/anta$an

ius asi/ aat 8e$6aan a$i "tak ke tungkai7se/ingga kaki asi/ aat i ge$akkan.


38/39

Kesiuan

Kuit !ang te$uka sesua/ 3 /a$i asi/ te$asa sakit8e$en!ut7 inggi$an uka e$a/ an 8engkak+aauun kaki asi/ aat ige$akkan ika$enakan

aan!a $"ses e$aangan akut !ang taak akanian6utkan gn $"ses e$aangan k$"nik.

3%


39/39

TERIMA KASIH

39

Documents

DK3 Pleno Pemicu 3