Diverticulum disease

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Penyakit divertikular adalah penyakit yang belum dikenal di negara barat

    sebelum abad ke 20, setelah terjadi perkembangan dan kemajuan industri

    yang diikutu dengan pola makan dan konsumsi jenis makanan dari yang

    mengandung banyak serat ke jenis makanan yang kurang mengandung

     banyak serat. Penyakit divertikular mulai muncul dan makin meningkat

     prevalensinya sesuai dengan peningkatan umur penduduk.

    Divertikel atau divertikulosis dapat dibawa dari lahir tetapi ditemukan

    setelah lahir dan kebanyakan pada usus besar khususnya pada kolon sigmoid

    dan kolon desendens. Oleh karena penyakit muncul setelah terjadi kemajuan

    industri dan perubahan pola makan di negara-negara barat maka penyakit ini

    disebut sebagai disiase o avili!etion.

    Di "ndonesia data prevalensi divertikel dan penyakit divertikular belum

    ada, biasanya kelainan ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan

    radiologi atau endoskopi untuk mendeteksi suatu kelainan lain kolon.

    1.2 Rumusan Masalah

    #. $agaimana anatomi dan isiologi dari kolon%

    2. &pa deinisi diverticulum %

    '. &pa aktor risiko diventriculum%

    (. $agaimana etiologi dan pathogenesis diverticulum%

    ). $agaimana patoisiologi diverticulum %

    *. $agaimana +O diverticulum %

    . &pa klasiisiikasi divertikulisis%

    . $agaimana maniestasi klinis diverticulum %

    /. $agaimana komplikasi diventriculum%

    #0. $agaimana pemeriksaan diagnostic diverticulum %##. $agaimana penatalaksanaan medis diverticulum %

    1.3.1Tujuan UmumMahasiswa dapat memahami dan menerapkan

    perannya sebagai perawat dalam pencegahan dan

    penanganan masalah intestinal terutama masalah

    diverticulum.

    1

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    2/16

    1.3.2Tujuan Khusus#. Mahasiswa dapat memahami anatomi dan isiologi dari kolon

    2. Mahasiswa dapat memahami defnisi diverticulum.

    '. Mahasiswa dapat memahami aktor risiko diventriculum(. Mahasiswa dapat memahami etiologi dan pathogenesis

    diverticulum.

    ). Mahasiswa dapat memahami patoisiologi diverticulum.

    *. Mahasiswa dapat memahami +O diverticulum.

    . ahasiswa dapat memahami klasiikasi divertikulisis.

    . Mahasiswa dapat memahami maniestasi klinis diverticulum.

    /. Mahasiswa dapat memahami komplikasi diverticulum

    #0. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan diagnostic

    diverticulum.

    ##. Mahasiswa dapat memahami penatalaksanaan medis diverticulum.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAA

    2.1 Anat!m" #an $"s"!l!g" !l!n

    $egitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian

    nutrien telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan !at-!at yang tidak 

    2

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    3/16

    tercerna. 1sus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares lipatan sirkular3

    dan diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya renggangnya

    lebih besar disbandingkan usus halus.

    $erdasarkan anatomi, saluran kolon dibagi menjadi ( lapisan. Dari dalam

    ke luar, lapisan ini adalah4 ukosa, submukosa, muskularis eksterna dan

    adventitia atau serosa.

    Dinding usus besar terdiri dari beberapa lapisan4

    a. ucosa

    5truktur ini tidak memiliki vili intestinalis dan terdiri dari4

    #. 6pitel, berbentuk silindris selapis dengan sel piala. $anyak 

    ditemukan sel argentain dan kadang-kadang sel paneth.

    2. 7amina propria, hampir seluruhnya terisi oleh jaringan limoid

    dengan adanya pula nodulus 7ymmphaticus yang tersusun

     berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta

    lieberkuhn.

    '. 7amina muscularis mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh

     jaringan limoid dan kadang-kadang terputus-putus.

     b. 5ubmucosa

    8ebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan iniltrasi limosit yang

    merata. Di dalam jaringan submucosa terdapat anyaman pembuluh darah

    dan sara.

    c. uscularis eksterna

    +alaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya dua lapisan yaitu

    lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar.

    8unika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus

    eissner.d. 5erosa

    5erosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat

     pada intestinum tenue. 9adang-kadang pada potongan melintang dapat

    diikuti pula mesoappendi: yang merupakan alat penggantung sebagai

    lanjutan peritoneum viscerale.

    1sus besar terdiri dari sekum kantong tertutup yang menggantung di

     bawah area katup ileosekal3, kolon kolon asenden, kolon tranversa, kolon

    3

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    4/16

    desenden3, rectum bagian saluran dengan panjang #2-#'cm, yang berakhir 

     pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.

    a. Sekum

    erupakan kantong tetutup yang menggantung di bawah area katup

    ileosekal. &pendiks vermiorm, suatu tabung buntu yang sempit berisi

     jaringan limoid, menonjol dari ujung sekum

    %. !l!n As&en#"ng

    erentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di sebelah kanan dan

    membalik secara hori!ontal pada leksura hepatika

    &. !l!n Trans'erse 

    erentang menyilang abdomen dibawah hati dan lambung sampai ke tepi

    lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah pada leksura splenik 

    #. !l!n Des&en#"ng

    1sus descending yang dimulai dari leksura lienalis dan berakhir pada

    awal kolon sigmoid. ;al ini ditempatkan lebih mendalam, dibandingkan

    dengan usus ascending dan memiliki beberapa bagian dari usus kecil di

    depannya. ;al ini berakhir dengan kolon sigmoid, yang merupakan

     bagian terakhir dari usus besar, yang berakhir pada titik, di mana rektum

    dimulai.

    e. !l!n S"gm!"# 

    9olon sigmoid adalah struktur berbentuk 5, yang berisi otot, bahwa

    kontraksi untuk membuat tekanan dalam usus besar, untuk mengeluarkan

    kotoran dan memindahkan kotoran ke rektum.

    (. Rektum

    4

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    5/16

    $agian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang #2-#' cm.

    sampai /0> air dan elektrolit dari kimus

    yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi

     padat.2. 1sus besar hanya memproduksi mucus. 5ekresinya tidak mengandung

    en!im atau hormone pencernaan.

    '. 5ejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil

    selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam

    setiap hari. $akteri juga memproduksi vitamin 9, ribolavin, dan

    tiamin3 dan berbagai gas.

    (. 1sus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk eses.

    2.2 De("n"s" D"'ert"&ulum

    Divertikula diverticulum3 adalah penonjolan keluar abnormal berbentuk 

    katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang deek di

    5

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    6/16

    lapisan otot, merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa.

    Divertikula biasanya merupakan maniestasi motalitas yang abnormal.

    Divertikulum dapat terjadi dimana saja sepanjang saluran gastrointestinal.

    Penyakit divertikula adalah penyakit yang umum diderita, namun kebanyakan

    orang yang mengalaminya tidak merasakan gejala apapun. Penyakit

    divertikula terjadi ketika area kecil dari lapisan usus melemah dan terbentuk 

    tonjolan atau kantong selama bertahun-tahun. ;al ini dikenal sebagai

    divertikular. Divertikula sebagian besar ditemukan di bagian bawah usus

     besar meskipun pada beberapa orang didapati di bagian bawah dari usus

    mereka.

    &da ' istilah yang biasanya digunakan untuk penyakit divertikulum, yaitu 4

    a. D"'ert"kul!s"s

    $anyak orang menderita diverticula tanpa merasakan gejala apapun.

    Divertikula hanya bisa terlihat ketika dilakukan scan dan tes untuk 

    masalah ini. Divertikular tanpa gejala biasanya dikenal sebagai

    diverticulosis

     b. D"'ert"kular 

    ?ika terdapat gejala-gejala diverticula, ini dikenal

    sebagai penyakit divertikular. Penyakit divertikular adalah suatu kondisi

    umum yang mempengaruhi sistem pencernaan. ;al ini terjadi ketika

    tonjolan kecil atau kantong biasanya disebut diverticula3 terbentuk di

    dinding usus besar. Penyakit divertikular terjadi ketika area kecil dari

    lapisan usus melemah dan terbentuk tonjolan atau kantong selama

     bertahun-tahun. ;al ini dikenal sebagai divertikular. Divertikula sebagian

     besar ditemukan di bagian bawah bawah usus besar meskipun pada

     beberapa orang didapati di bagian bawah dari usus mereka.

    &. D"'ert"&ul"t"s

    ?ika diverticula menjadi meradang dan menyebabkan penyakit, atau terjadi

     bila makanan dan bakteri tertahan di suatu divertikulum yang

    menghasilkan ineksi dan inlamasi yang dapat membentuk drainase dan

    akhirnya menimbulkan perorasi atau pembentukan abses. Divertikulitis

    6

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    7/16

     paling umum terjadi pada kolon sigmoid /)>3. ;al ini telah diperkirakan

     bahwa kira-kira 20> pasien dengan divertikulosis mengalami

    divertikulitis pada titik yang sama. Divertikulitis paling umum terjadi pada

    usia lebih dari *0 tahun. "nsidensnya kira-kira *0> pada individu dengan

    usia lebih dari 0 tahun.Predisposisi congenital dicurigai bila terdapat

    gangguan pada individu yang berusia di bawah (0 tahun. &supan diet

    rendah serat diperkirakan sebagai penyebab utama penyakit.Divertikulitis

    dapat terjadi pada serangan akut atau mungkin menetap sebagai ineksi

    yang kontinu dan lama.

    9ondisi divertikulosis dan divertikulitis disebut dengan penyakit

    divertikulum. 5ekitar #0-2)> pasien yang mengalami divertikulosis akan

    mengalami divertikulitis. Pada usia kurang dari )0 tahun, penyakit ini

    lebih sering dialami pria, pada usia )0-0 tahun wanita sedikit dominan

    terjadi dan diatas 0 tahun wanita lebih dominan mengalami enyakit

    divertikulum @oss, 200/3.

    2.) $akt!r R"s"k!

    #. Pertam%ahan us"a4 Divertikula mengenai sekitar setengah orang

    &merika pada usia *0 tahun, dan lebih dari dua pertiga orang &merika

    di atas usia 0 tahun. 5ebaliknya, kurang dari ) persen orang di bawah

    usia (0 tahun yang terkena.

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    8/16

    2. *a+a h"#u,4 Aegara-negara industri memiliki insiden yang lebih

    tinggi dari penyakit divertikular dibandingkan negara berkembang.

    $eberapa negara $arat memiliki tingkat prevalensi yang mendekati (0

     persen dari populasi, sedangkan negara-negara berkembang di &sia

    dan &rika dengan prevalensi di bawah # persen. 5elanjutnya, negara-

    negara berkembang yang mengadopsi gaya hidup yang lebih $arat

    terutama diet rendah serat3 telah meningkatkan tingkat divertikulosis.

    '. Asu,an makanan ren#ah serat4 $eberapa penelitian telah

    menghubungkan asupan rendah serat dengan berkembangnya penyakit

    divertikular. 5elanjutnya, penyakit divertikular jauh kurang umum

     pada vegetarian, yang cenderung makan jauh lebih banyak seratdaripada nonvegetarian.

    (. T!tal asu,an lemak #an #ag"ng merah4 8otal asupan tinggi lemak 

    dan daging merah juga telah berkorelasi dengan risiko tinggi penyakit

    divertikular.

    2.- Et"!l!g"

    Penyebab pasti penyakit divertikulum masih pelum diketahui, tetapi

     penyakit divertikulum diprediksi berhubungan dengan diet dan proses

     penuaan ?oe, 200/3. $eberapa akto ryang diyakini meningkatkan

    resiko penyakit divertikulum, meliputi hal-hal berikut ini.

    #. Diet rendah serat. Baktor ini merupakan penyebab utama yang

    memberikan resiko penyakit divertikulum. akanan siap saji yang

    dikemas industri dengan rendah serat membuat eses menjadi keras

    dan akan meningkatka tekanan segmen kolon pada saat melakukan propulsi pendorongan material eses3 sehingga memberikan

    maniestasi peningkatan intraluminal dan akan terbentuk ormasi

    divertikulum @oss, 200/3.

    2. Diet tinggi lemak dan daging. aterial ini juga akan memberikan

    maniestasi yang sama seperti diet rendah serat @oss, 200/3.

    '. Proses penuaan. Peningkatan usia akan menyebabkan perubahan

    struktru kolagen dan meningkatkan resiko penyakit divertikulum

    "bele, 2003.

    !

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    9/16

    (. Baktor genetik. Orang asia mempunyai jumlah lebih tinggi

    mengalami penyakit divertikulum pada sisi kanan, sedangkan pada

    orang $arat lebih sering terjadi pada sisi kiri 5al!man, 200)3

    ). @angguan motilitas usus besar memberikan predisposisi

    terbentuknya ormasi divertikulum $assotti, 200'3

    *. 8erapi kortikosteroid, tetapi bukan O&"A5 obat anti-inlamasi non-

    steroid3 memiliki riwayat resiko lebih tinggi untuk mengalami

     penyakit divertikulum pou, 200(3

    . Deek kongenital dengan kekuatan dinding kolon yang menurun

    dapat menyebabkan terjadinya ormasi divertikulum kongenital

    orson, #/*'3.

    2. Pat!("s"!l!g"

    Penyakit divertikulum dapat terjadi sepanjang saluran gastrointestinal,

     bisa didapat atau bisa bersiat kongenital, seperti ekelCs Diverticulum

    walau kondisi ini sangat jarang3. Penyakit divertikulum merupakan herniasi

    dari mukosa dan submukosa atau seluruh dinding 3, walaupun segmen lainnya seperti desending, asending,

    transversal, jejunum, ileum, dan duodenum juga dapat terjadi inmura,

    20023.

    +alaupun penyebab pasti belum teridentiikasi, tetapi  peningkatan

    tekanan intraluminal dan kelemahan dinding kolon pada beberapa sisi, serta

     penetrasi dari pembuluh nutrien ke otot akan meningkatkan kondisi herniasi.

    9ondisi konstipasi akan memberikan maniestasi otot-otot menjadi tegang

    karena eses yang terdapat di dalam usus terlalu keras. ;al ini merupakan

     penyebab utama dari meningkatnya tekanan di dalam usus besar.  8ekanan

    yang berlebihan menyebabkan titik-titik lemah pada usus besar menonjol dan

    membentuk divertikula.  9ondisi ini juga dipengaruhi oleh abnormalitas

    motilitas kolon, deek pada struktur otot, deek konsistensi kolagen, dan

     proses penuaan $assotti, 200'3.

    "

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    10/16

    9ondisi divertikulitis merupakan inlamasi peri divertikulum atau abses

    divertikula yang memungkinkan terjadinya tuptur mukosa menuju mesentria.

    9ondisi ini ditingkatkan oleh ineksi, obstruksi, istula atau pecah secara

    spontan. Divertikulitis akut terjadinya akibat material eses berada di leher 

    divertikulum dan meningkatkan kondisi replikasi bakteri.

    5uatu abses bisa terlokalisasi dengan koleksi pus akan meningkatkan

    kerusakan jaringan. &kumulasi abses dapat menimbulkan kondisi

    makroperorasi dan akan terjadi peritonitis, serta erosi lokal ?oe, 200/3.

    Perdarahan pada penyakit divertikulum akan memberikan maniestasi

    hilangnya darah dari vaskular dan akan masuk ke dalam lumen intestinal.

    Perdarahan dapat berupa tetesan atau bercampur dengan eses, tetapi bisa

     bersiat masi $assotti, 200'3

    2./ 0

     

    1#

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    11/16

    2.3 las"("kas"

    Divertikulisis memiliki dua klasiikasi yang nampak yaitu,

    a. D"'ert"kul"s"s akut 

    9adang-kadang pendarahan terjadi massi akibat erosi yang menembus

     pembuluh darah besar di dekat divertikula. Pendarahan biasanya di obati

    secara konservati, tetapi kadang-kadang diperlukan reseksi usus.

     b. D"'ert"kul"s"s kr!n"k  

    enyebabkan usus mudah mengalami serangan peradangan berulang.&kibatnya dapat berupa ibrosis dan perlekatan struktur-struktur

    disekitarnya. $ila peradangan kronik menyebabkan penyempitan lumen

    dapat timbul obstruksi parsial kronik pada kolon. @ambaran akhir 

    obstruksi mungkin dipercepat oleh serangan akut, menyebabkan abses

     perikolon yang menyempitkan lumen yang sudah menyempit.

    2.4 Man"(estas" l"n"s

    1. D"'ert"kular

    a. 8idak menunjukkan gejala yang serius

     b. Ayeri intermitten di kuadran kiri-bawah yang disertai konstipasi

    dan diare yang bergantian, dan sembuh ketika deekasi atau

    latus keluar 

    c. 9emungkinan hemoragi dari divertikula kolonik di kolon kanan

    pada pasien yang lebih tua3.

    2. D"'ert"kul"t"s

    a. Ayeri sedang di abdomen kiri bawah

     b. ual ringan

    c. Blatus

    11

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    12/16

    d. ;abitus usus tidak teratur konstipasi maupun tinja encer3

    e. Demam tingkat rendah leukositosis

    . Penderita divertikulitis parah mengalami perorasi

    penembusan3 divertikula dengan abses atau peritonisis tanda

     peritoneal dari rigiditas abdominal dan nyeri di kuadran kiri

     bawah3

    g. 5epsis dan syok demam tinggi, menggigil, dan hipotensi3 yang

    mengikuti peritonitis

    h. 9emungkinan terjadi hemoragi mikroskopis atau raksasa

    disertai perorasi divertikulum dekat pembuluh

    i. Obstruksi parsial 4 konstipasi, tinja encer, diare intermitten, dan

    distensi abdominal

     j. Obstruksi menyeluruh 4 rigiditas dan nyeri abdominal, bunyi

    usus berkurang atau hilang, mual dan muntah.

    2.5 !m,l"kas"

    9omplikasi dari divertikulitis kronik akan membentuk obstruksi

    intestinal dan istula akibat ineksi yang meningkatkan blokade parsial atau

    total. Bistula merupakan koneksi abnormal antara organ dengan kulit, ketika

    kerusakan jaringan terjad, kontak antar jaringan akan memberikan

    maniestasi inlamasi dan berlanjut pada bentuk istula. Bistula yang paling

    sering terjadi adalah antara kolon dengan kandung kemih yang memberikan

    maniestasi inlamasi- ineksi berat pada saluran perkemihan imura, 20023

    2.3 Pemer"ksaan D"agn!st"&

    #. Pemeriksaan 7aboratorium

    a. Pemeriksaan darah rutin. ;al ini untuk mengidentiikasi kadar 

    hematokrit sebagai dasar memberikan intervensi manajemen

    transusi. Pemeriksaan waktu perdarahan dan waktu pembekuan

    untuk mengeliminasi adanya gangguan dari aktor pembekuan

    darah.

     b. Pemeriksaan serum elektrolit

    c. Pemeriksaan ungsi ginjal $1A = kreatinin 3 dan hati 5@O8 =

    P8 3

    d. Pemeriksaan urine

    12

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    13/16

    2. Pemeriksaan radiograi

    a. Pemeriksaan rontgen abdomen

    Pemeriksaan  plain abdominal radiograph  dilakukan untuk 

    mengidentiikasi adanya iritasi ileus, perorasi visceral, dan

    obstruksi intestinal ?oe, 200/ 3. Pemeriksaan sinar : terhadap

    abdomen dapat menunjukkan adanya udara bebas dibawah

    diaragma bila perorasi terjadi akibat diverticulitis 5melt!er,

    2002 3.

     b. Pemeriksaan barium enema

    Pada sebagian besar ahli, pemeriksaan barium enema menjadi

    kontraindikasi pada diverticulitis karena akan meningkatkan

    resiko perorasi. Pemeriksaan dengan Water – soluable contrast enema ( Gastrograffin enema )  lebih aman dilakukan secara

    intraluminal untuk mendeteksi adanya kantung pada dinding

    intestinal dan adanya istula @oss, 200/ 3. enurut ?oe 200/ 3

     pada pemeriksaan dengan barium enema, diverticulitis dapat

    didiagnosis untuk melihat adanya perorasi divertikulum. airan

     barium akan melalui bagian perorasi divertikulum menuju adanya

    istula atau abses.

    c. Pemeriksaan 8 scan

    t scan dilakukan untuk mendeteksi adanya absees, istula, dan

    inlamasi

    '. Pemeriksaan endoskopi

    Pemeriksaan kolonoskopi sebagai visualisasi langsung untuk 

    mendeteksi adanya kantung divertikulum dan adanya diverticulitis.

    2.4 Penatalaksanaan Me#"s

    #. 1sus diistirahatkan dengan menunda asupan oral, memberikan cairan

    intravena, dan melakukan pengisapan nasogastrik bila ada muntah atau

    distensi.

    2. &ntibiotika spektrum luas diberikan selama sampai #0 hari Pemeridin

    Demerol3 diberikan untuk menghilangkan nyeri.

    '. &ntispasmodik seperti propantelin bromide Pro-$anthine3 dan

    oksiensiklimin daricon3 dapat diberikan

    (. enggunakan pelunak ecescolace3 = supositoria.

    13

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    14/16

    BAB III

    PENUTUP

    ).1 es"m,ulan

    14

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    15/16

    Divertikula diverticulum3 adalah penonjolan keluar abnormal berbentuk 

    katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang deek di

    lapisan otot, merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa. &da '

    istilah yang biasanya digunakan untuk penyakit divertikulum, yaitu

    divertikulosis, divertikular, diverticulitis. Divertikular tanpa gejala biasanya

    dikenal sebagai diverticulosis. ?ika terdapat gejala-gejala diverticula, ini

    dikenal sebagai penyakit divertikular. Diverticulitis jika diverticula menjadi

    meradang dan menyebabkan penyakit, atau terjadi bila makanan dan bakteri

    tertahan di suatu divertikulum yang menghasilkan ineksi dan inlamasi yang

    dapat membentuk drainase dan akhirnya menimbulkan perorasi atau

     pembentukan abses.

    ).2 Saran

    Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa

    maupun proesi keperawatan dalam memahami patoisiologi divertikulum

    sehingga dapat menegakkan diagnosa keperawatan dan intervensi yang tepat.

    ungkin makalah ini belum sempurna dalam pembuatan makalah maka

    diharapkan saran- saran untuk dapat menyempurnakan makalah ini.

    Da(tar Pustaka

    $urner and 5uddarth. 200#.  Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah disi !

    "olume #$ ?akarta 4 6@

    6ngram, $arbara. #//(.  %encana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah "ol #$

     &akarta 4 6@

    15

  • 8/19/2019 Diverticulum disease

    16/16

    @race, Pierce &. 200*. At a Glance 'lmu Bedah$ ?akarta 4 6rlangga

    uttaEin, &ri. 20##. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan

     Medikal Bedah. ?akarta 4 5elemba edika

     Aettina, 5andra . 200#.  edoman raktik Keperawatan$  &lih bahasa

    5etiawan,dkk. ?akarta4 6@

    16