Upload
ayu-tria-kartika
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Diverticulum disease
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit divertikular adalah penyakit yang belum dikenal di negara barat
sebelum abad ke 20, setelah terjadi perkembangan dan kemajuan industri
yang diikutu dengan pola makan dan konsumsi jenis makanan dari yang
mengandung banyak serat ke jenis makanan yang kurang mengandung
banyak serat. Penyakit divertikular mulai muncul dan makin meningkat
prevalensinya sesuai dengan peningkatan umur penduduk.
Divertikel atau divertikulosis dapat dibawa dari lahir tetapi ditemukan
setelah lahir dan kebanyakan pada usus besar khususnya pada kolon sigmoid
dan kolon desendens. Oleh karena penyakit muncul setelah terjadi kemajuan
industri dan perubahan pola makan di negara-negara barat maka penyakit ini
disebut sebagai disiase o avili!etion.
Di "ndonesia data prevalensi divertikel dan penyakit divertikular belum
ada, biasanya kelainan ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
radiologi atau endoskopi untuk mendeteksi suatu kelainan lain kolon.
1.2 Rumusan Masalah
#. $agaimana anatomi dan isiologi dari kolon%
2. &pa deinisi diverticulum %
'. &pa aktor risiko diventriculum%
(. $agaimana etiologi dan pathogenesis diverticulum%
). $agaimana patoisiologi diverticulum %
*. $agaimana +O diverticulum %
. &pa klasiisiikasi divertikulisis%
. $agaimana maniestasi klinis diverticulum %
/. $agaimana komplikasi diventriculum%
#0. $agaimana pemeriksaan diagnostic diverticulum %##. $agaimana penatalaksanaan medis diverticulum %
1.3.1Tujuan UmumMahasiswa dapat memahami dan menerapkan
perannya sebagai perawat dalam pencegahan dan
penanganan masalah intestinal terutama masalah
diverticulum.
1
8/19/2019 Diverticulum disease
2/16
1.3.2Tujuan Khusus#. Mahasiswa dapat memahami anatomi dan isiologi dari kolon
2. Mahasiswa dapat memahami defnisi diverticulum.
'. Mahasiswa dapat memahami aktor risiko diventriculum(. Mahasiswa dapat memahami etiologi dan pathogenesis
diverticulum.
). Mahasiswa dapat memahami patoisiologi diverticulum.
*. Mahasiswa dapat memahami +O diverticulum.
. ahasiswa dapat memahami klasiikasi divertikulisis.
. Mahasiswa dapat memahami maniestasi klinis diverticulum.
/. Mahasiswa dapat memahami komplikasi diverticulum
#0. Mahasiswa dapat memahami pemeriksaan diagnostic
diverticulum.
##. Mahasiswa dapat memahami penatalaksanaan medis diverticulum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
2.1 Anat!m" #an $"s"!l!g" !l!n
$egitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian
nutrien telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan !at-!at yang tidak
2
8/19/2019 Diverticulum disease
3/16
tercerna. 1sus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares lipatan sirkular3
dan diameternya lebih lebar, panjangnya lebih pendek, dan daya renggangnya
lebih besar disbandingkan usus halus.
$erdasarkan anatomi, saluran kolon dibagi menjadi ( lapisan. Dari dalam
ke luar, lapisan ini adalah4 ukosa, submukosa, muskularis eksterna dan
adventitia atau serosa.
Dinding usus besar terdiri dari beberapa lapisan4
a. ucosa
5truktur ini tidak memiliki vili intestinalis dan terdiri dari4
#. 6pitel, berbentuk silindris selapis dengan sel piala. $anyak
ditemukan sel argentain dan kadang-kadang sel paneth.
2. 7amina propria, hampir seluruhnya terisi oleh jaringan limoid
dengan adanya pula nodulus 7ymmphaticus yang tersusun
berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta
lieberkuhn.
'. 7amina muscularis mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh
jaringan limoid dan kadang-kadang terputus-putus.
b. 5ubmucosa
8ebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan iniltrasi limosit yang
merata. Di dalam jaringan submucosa terdapat anyaman pembuluh darah
dan sara.
c. uscularis eksterna
+alaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya dua lapisan yaitu
lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar.
8unika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus
eissner.d. 5erosa
5erosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat
pada intestinum tenue. 9adang-kadang pada potongan melintang dapat
diikuti pula mesoappendi: yang merupakan alat penggantung sebagai
lanjutan peritoneum viscerale.
1sus besar terdiri dari sekum kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal3, kolon kolon asenden, kolon tranversa, kolon
3
8/19/2019 Diverticulum disease
4/16
desenden3, rectum bagian saluran dengan panjang #2-#'cm, yang berakhir
pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
a. Sekum
erupakan kantong tetutup yang menggantung di bawah area katup
ileosekal. &pendiks vermiorm, suatu tabung buntu yang sempit berisi
jaringan limoid, menonjol dari ujung sekum
%. !l!n As&en#"ng
erentang dari sekum sampai ke tepi bawah hati di sebelah kanan dan
membalik secara hori!ontal pada leksura hepatika
&. !l!n Trans'erse
erentang menyilang abdomen dibawah hati dan lambung sampai ke tepi
lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah pada leksura splenik
#. !l!n Des&en#"ng
1sus descending yang dimulai dari leksura lienalis dan berakhir pada
awal kolon sigmoid. ;al ini ditempatkan lebih mendalam, dibandingkan
dengan usus ascending dan memiliki beberapa bagian dari usus kecil di
depannya. ;al ini berakhir dengan kolon sigmoid, yang merupakan
bagian terakhir dari usus besar, yang berakhir pada titik, di mana rektum
dimulai.
e. !l!n S"gm!"#
9olon sigmoid adalah struktur berbentuk 5, yang berisi otot, bahwa
kontraksi untuk membuat tekanan dalam usus besar, untuk mengeluarkan
kotoran dan memindahkan kotoran ke rektum.
(. Rektum
4
8/19/2019 Diverticulum disease
5/16
$agian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang #2-#' cm.
sampai /0> air dan elektrolit dari kimus
yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi
padat.2. 1sus besar hanya memproduksi mucus. 5ekresinya tidak mengandung
en!im atau hormone pencernaan.
'. 5ejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil
selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam
setiap hari. $akteri juga memproduksi vitamin 9, ribolavin, dan
tiamin3 dan berbagai gas.
(. 1sus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk eses.
2.2 De("n"s" D"'ert"&ulum
Divertikula diverticulum3 adalah penonjolan keluar abnormal berbentuk
katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang deek di
5
8/19/2019 Diverticulum disease
6/16
lapisan otot, merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa.
Divertikula biasanya merupakan maniestasi motalitas yang abnormal.
Divertikulum dapat terjadi dimana saja sepanjang saluran gastrointestinal.
Penyakit divertikula adalah penyakit yang umum diderita, namun kebanyakan
orang yang mengalaminya tidak merasakan gejala apapun. Penyakit
divertikula terjadi ketika area kecil dari lapisan usus melemah dan terbentuk
tonjolan atau kantong selama bertahun-tahun. ;al ini dikenal sebagai
divertikular. Divertikula sebagian besar ditemukan di bagian bawah usus
besar meskipun pada beberapa orang didapati di bagian bawah dari usus
mereka.
&da ' istilah yang biasanya digunakan untuk penyakit divertikulum, yaitu 4
a. D"'ert"kul!s"s
$anyak orang menderita diverticula tanpa merasakan gejala apapun.
Divertikula hanya bisa terlihat ketika dilakukan scan dan tes untuk
masalah ini. Divertikular tanpa gejala biasanya dikenal sebagai
diverticulosis
b. D"'ert"kular
?ika terdapat gejala-gejala diverticula, ini dikenal
sebagai penyakit divertikular. Penyakit divertikular adalah suatu kondisi
umum yang mempengaruhi sistem pencernaan. ;al ini terjadi ketika
tonjolan kecil atau kantong biasanya disebut diverticula3 terbentuk di
dinding usus besar. Penyakit divertikular terjadi ketika area kecil dari
lapisan usus melemah dan terbentuk tonjolan atau kantong selama
bertahun-tahun. ;al ini dikenal sebagai divertikular. Divertikula sebagian
besar ditemukan di bagian bawah bawah usus besar meskipun pada
beberapa orang didapati di bagian bawah dari usus mereka.
&. D"'ert"&ul"t"s
?ika diverticula menjadi meradang dan menyebabkan penyakit, atau terjadi
bila makanan dan bakteri tertahan di suatu divertikulum yang
menghasilkan ineksi dan inlamasi yang dapat membentuk drainase dan
akhirnya menimbulkan perorasi atau pembentukan abses. Divertikulitis
6
8/19/2019 Diverticulum disease
7/16
paling umum terjadi pada kolon sigmoid /)>3. ;al ini telah diperkirakan
bahwa kira-kira 20> pasien dengan divertikulosis mengalami
divertikulitis pada titik yang sama. Divertikulitis paling umum terjadi pada
usia lebih dari *0 tahun. "nsidensnya kira-kira *0> pada individu dengan
usia lebih dari 0 tahun.Predisposisi congenital dicurigai bila terdapat
gangguan pada individu yang berusia di bawah (0 tahun. &supan diet
rendah serat diperkirakan sebagai penyebab utama penyakit.Divertikulitis
dapat terjadi pada serangan akut atau mungkin menetap sebagai ineksi
yang kontinu dan lama.
9ondisi divertikulosis dan divertikulitis disebut dengan penyakit
divertikulum. 5ekitar #0-2)> pasien yang mengalami divertikulosis akan
mengalami divertikulitis. Pada usia kurang dari )0 tahun, penyakit ini
lebih sering dialami pria, pada usia )0-0 tahun wanita sedikit dominan
terjadi dan diatas 0 tahun wanita lebih dominan mengalami enyakit
divertikulum @oss, 200/3.
2.) $akt!r R"s"k!
#. Pertam%ahan us"a4 Divertikula mengenai sekitar setengah orang
&merika pada usia *0 tahun, dan lebih dari dua pertiga orang &merika
di atas usia 0 tahun. 5ebaliknya, kurang dari ) persen orang di bawah
usia (0 tahun yang terkena.
8/19/2019 Diverticulum disease
8/16
2. *a+a h"#u,4 Aegara-negara industri memiliki insiden yang lebih
tinggi dari penyakit divertikular dibandingkan negara berkembang.
$eberapa negara $arat memiliki tingkat prevalensi yang mendekati (0
persen dari populasi, sedangkan negara-negara berkembang di &sia
dan &rika dengan prevalensi di bawah # persen. 5elanjutnya, negara-
negara berkembang yang mengadopsi gaya hidup yang lebih $arat
terutama diet rendah serat3 telah meningkatkan tingkat divertikulosis.
'. Asu,an makanan ren#ah serat4 $eberapa penelitian telah
menghubungkan asupan rendah serat dengan berkembangnya penyakit
divertikular. 5elanjutnya, penyakit divertikular jauh kurang umum
pada vegetarian, yang cenderung makan jauh lebih banyak seratdaripada nonvegetarian.
(. T!tal asu,an lemak #an #ag"ng merah4 8otal asupan tinggi lemak
dan daging merah juga telah berkorelasi dengan risiko tinggi penyakit
divertikular.
2.- Et"!l!g"
Penyebab pasti penyakit divertikulum masih pelum diketahui, tetapi
penyakit divertikulum diprediksi berhubungan dengan diet dan proses
penuaan ?oe, 200/3. $eberapa akto ryang diyakini meningkatkan
resiko penyakit divertikulum, meliputi hal-hal berikut ini.
#. Diet rendah serat. Baktor ini merupakan penyebab utama yang
memberikan resiko penyakit divertikulum. akanan siap saji yang
dikemas industri dengan rendah serat membuat eses menjadi keras
dan akan meningkatka tekanan segmen kolon pada saat melakukan propulsi pendorongan material eses3 sehingga memberikan
maniestasi peningkatan intraluminal dan akan terbentuk ormasi
divertikulum @oss, 200/3.
2. Diet tinggi lemak dan daging. aterial ini juga akan memberikan
maniestasi yang sama seperti diet rendah serat @oss, 200/3.
'. Proses penuaan. Peningkatan usia akan menyebabkan perubahan
struktru kolagen dan meningkatkan resiko penyakit divertikulum
"bele, 2003.
!
8/19/2019 Diverticulum disease
9/16
(. Baktor genetik. Orang asia mempunyai jumlah lebih tinggi
mengalami penyakit divertikulum pada sisi kanan, sedangkan pada
orang $arat lebih sering terjadi pada sisi kiri 5al!man, 200)3
). @angguan motilitas usus besar memberikan predisposisi
terbentuknya ormasi divertikulum $assotti, 200'3
*. 8erapi kortikosteroid, tetapi bukan O&"A5 obat anti-inlamasi non-
steroid3 memiliki riwayat resiko lebih tinggi untuk mengalami
penyakit divertikulum pou, 200(3
. Deek kongenital dengan kekuatan dinding kolon yang menurun
dapat menyebabkan terjadinya ormasi divertikulum kongenital
orson, #/*'3.
2. Pat!("s"!l!g"
Penyakit divertikulum dapat terjadi sepanjang saluran gastrointestinal,
bisa didapat atau bisa bersiat kongenital, seperti ekelCs Diverticulum
walau kondisi ini sangat jarang3. Penyakit divertikulum merupakan herniasi
dari mukosa dan submukosa atau seluruh dinding 3, walaupun segmen lainnya seperti desending, asending,
transversal, jejunum, ileum, dan duodenum juga dapat terjadi inmura,
20023.
+alaupun penyebab pasti belum teridentiikasi, tetapi peningkatan
tekanan intraluminal dan kelemahan dinding kolon pada beberapa sisi, serta
penetrasi dari pembuluh nutrien ke otot akan meningkatkan kondisi herniasi.
9ondisi konstipasi akan memberikan maniestasi otot-otot menjadi tegang
karena eses yang terdapat di dalam usus terlalu keras. ;al ini merupakan
penyebab utama dari meningkatnya tekanan di dalam usus besar. 8ekanan
yang berlebihan menyebabkan titik-titik lemah pada usus besar menonjol dan
membentuk divertikula. 9ondisi ini juga dipengaruhi oleh abnormalitas
motilitas kolon, deek pada struktur otot, deek konsistensi kolagen, dan
proses penuaan $assotti, 200'3.
"
8/19/2019 Diverticulum disease
10/16
9ondisi divertikulitis merupakan inlamasi peri divertikulum atau abses
divertikula yang memungkinkan terjadinya tuptur mukosa menuju mesentria.
9ondisi ini ditingkatkan oleh ineksi, obstruksi, istula atau pecah secara
spontan. Divertikulitis akut terjadinya akibat material eses berada di leher
divertikulum dan meningkatkan kondisi replikasi bakteri.
5uatu abses bisa terlokalisasi dengan koleksi pus akan meningkatkan
kerusakan jaringan. &kumulasi abses dapat menimbulkan kondisi
makroperorasi dan akan terjadi peritonitis, serta erosi lokal ?oe, 200/3.
Perdarahan pada penyakit divertikulum akan memberikan maniestasi
hilangnya darah dari vaskular dan akan masuk ke dalam lumen intestinal.
Perdarahan dapat berupa tetesan atau bercampur dengan eses, tetapi bisa
bersiat masi $assotti, 200'3
2./ 0
1#
8/19/2019 Diverticulum disease
11/16
2.3 las"("kas"
Divertikulisis memiliki dua klasiikasi yang nampak yaitu,
a. D"'ert"kul"s"s akut
9adang-kadang pendarahan terjadi massi akibat erosi yang menembus
pembuluh darah besar di dekat divertikula. Pendarahan biasanya di obati
secara konservati, tetapi kadang-kadang diperlukan reseksi usus.
b. D"'ert"kul"s"s kr!n"k
enyebabkan usus mudah mengalami serangan peradangan berulang.&kibatnya dapat berupa ibrosis dan perlekatan struktur-struktur
disekitarnya. $ila peradangan kronik menyebabkan penyempitan lumen
dapat timbul obstruksi parsial kronik pada kolon. @ambaran akhir
obstruksi mungkin dipercepat oleh serangan akut, menyebabkan abses
perikolon yang menyempitkan lumen yang sudah menyempit.
2.4 Man"(estas" l"n"s
1. D"'ert"kular
a. 8idak menunjukkan gejala yang serius
b. Ayeri intermitten di kuadran kiri-bawah yang disertai konstipasi
dan diare yang bergantian, dan sembuh ketika deekasi atau
latus keluar
c. 9emungkinan hemoragi dari divertikula kolonik di kolon kanan
pada pasien yang lebih tua3.
2. D"'ert"kul"t"s
a. Ayeri sedang di abdomen kiri bawah
b. ual ringan
c. Blatus
11
8/19/2019 Diverticulum disease
12/16
d. ;abitus usus tidak teratur konstipasi maupun tinja encer3
e. Demam tingkat rendah leukositosis
. Penderita divertikulitis parah mengalami perorasi
penembusan3 divertikula dengan abses atau peritonisis tanda
peritoneal dari rigiditas abdominal dan nyeri di kuadran kiri
bawah3
g. 5epsis dan syok demam tinggi, menggigil, dan hipotensi3 yang
mengikuti peritonitis
h. 9emungkinan terjadi hemoragi mikroskopis atau raksasa
disertai perorasi divertikulum dekat pembuluh
i. Obstruksi parsial 4 konstipasi, tinja encer, diare intermitten, dan
distensi abdominal
j. Obstruksi menyeluruh 4 rigiditas dan nyeri abdominal, bunyi
usus berkurang atau hilang, mual dan muntah.
2.5 !m,l"kas"
9omplikasi dari divertikulitis kronik akan membentuk obstruksi
intestinal dan istula akibat ineksi yang meningkatkan blokade parsial atau
total. Bistula merupakan koneksi abnormal antara organ dengan kulit, ketika
kerusakan jaringan terjad, kontak antar jaringan akan memberikan
maniestasi inlamasi dan berlanjut pada bentuk istula. Bistula yang paling
sering terjadi adalah antara kolon dengan kandung kemih yang memberikan
maniestasi inlamasi- ineksi berat pada saluran perkemihan imura, 20023
2.3 Pemer"ksaan D"agn!st"&
#. Pemeriksaan 7aboratorium
a. Pemeriksaan darah rutin. ;al ini untuk mengidentiikasi kadar
hematokrit sebagai dasar memberikan intervensi manajemen
transusi. Pemeriksaan waktu perdarahan dan waktu pembekuan
untuk mengeliminasi adanya gangguan dari aktor pembekuan
darah.
b. Pemeriksaan serum elektrolit
c. Pemeriksaan ungsi ginjal $1A = kreatinin 3 dan hati 5@O8 =
P8 3
d. Pemeriksaan urine
12
8/19/2019 Diverticulum disease
13/16
2. Pemeriksaan radiograi
a. Pemeriksaan rontgen abdomen
Pemeriksaan plain abdominal radiograph dilakukan untuk
mengidentiikasi adanya iritasi ileus, perorasi visceral, dan
obstruksi intestinal ?oe, 200/ 3. Pemeriksaan sinar : terhadap
abdomen dapat menunjukkan adanya udara bebas dibawah
diaragma bila perorasi terjadi akibat diverticulitis 5melt!er,
2002 3.
b. Pemeriksaan barium enema
Pada sebagian besar ahli, pemeriksaan barium enema menjadi
kontraindikasi pada diverticulitis karena akan meningkatkan
resiko perorasi. Pemeriksaan dengan Water – soluable contrast enema ( Gastrograffin enema ) lebih aman dilakukan secara
intraluminal untuk mendeteksi adanya kantung pada dinding
intestinal dan adanya istula @oss, 200/ 3. enurut ?oe 200/ 3
pada pemeriksaan dengan barium enema, diverticulitis dapat
didiagnosis untuk melihat adanya perorasi divertikulum. airan
barium akan melalui bagian perorasi divertikulum menuju adanya
istula atau abses.
c. Pemeriksaan 8 scan
t scan dilakukan untuk mendeteksi adanya absees, istula, dan
inlamasi
'. Pemeriksaan endoskopi
Pemeriksaan kolonoskopi sebagai visualisasi langsung untuk
mendeteksi adanya kantung divertikulum dan adanya diverticulitis.
2.4 Penatalaksanaan Me#"s
#. 1sus diistirahatkan dengan menunda asupan oral, memberikan cairan
intravena, dan melakukan pengisapan nasogastrik bila ada muntah atau
distensi.
2. &ntibiotika spektrum luas diberikan selama sampai #0 hari Pemeridin
Demerol3 diberikan untuk menghilangkan nyeri.
'. &ntispasmodik seperti propantelin bromide Pro-$anthine3 dan
oksiensiklimin daricon3 dapat diberikan
(. enggunakan pelunak ecescolace3 = supositoria.
13
8/19/2019 Diverticulum disease
14/16
BAB III
PENUTUP
).1 es"m,ulan
14
8/19/2019 Diverticulum disease
15/16
Divertikula diverticulum3 adalah penonjolan keluar abnormal berbentuk
katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang deek di
lapisan otot, merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa. &da '
istilah yang biasanya digunakan untuk penyakit divertikulum, yaitu
divertikulosis, divertikular, diverticulitis. Divertikular tanpa gejala biasanya
dikenal sebagai diverticulosis. ?ika terdapat gejala-gejala diverticula, ini
dikenal sebagai penyakit divertikular. Diverticulitis jika diverticula menjadi
meradang dan menyebabkan penyakit, atau terjadi bila makanan dan bakteri
tertahan di suatu divertikulum yang menghasilkan ineksi dan inlamasi yang
dapat membentuk drainase dan akhirnya menimbulkan perorasi atau
pembentukan abses.
).2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa
maupun proesi keperawatan dalam memahami patoisiologi divertikulum
sehingga dapat menegakkan diagnosa keperawatan dan intervensi yang tepat.
ungkin makalah ini belum sempurna dalam pembuatan makalah maka
diharapkan saran- saran untuk dapat menyempurnakan makalah ini.
Da(tar Pustaka
$urner and 5uddarth. 200#. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah disi !
"olume #$ ?akarta 4 6@
6ngram, $arbara. #//(. %encana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah "ol #$
&akarta 4 6@
15
8/19/2019 Diverticulum disease
16/16
@race, Pierce &. 200*. At a Glance 'lmu Bedah$ ?akarta 4 6rlangga
uttaEin, &ri. 20##. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. ?akarta 4 5elemba edika
Aettina, 5andra . 200#. edoman raktik Keperawatan$ &lih bahasa
5etiawan,dkk. ?akarta4 6@
16