121
PERBEDAAN PRASANGKA ANT AR KELOMPOK PADA MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) DAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (STAHN) DI MATARAM NUSA TENGGARA BARAT SKRIPSI Diteri1na dari T,L "''.;2_': ""'" Oleh: SY AMS UL HADI NIM: 102070026024 : '.'·",'''' FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGER1I SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

  • Upload
    ngotruc

  • View
    241

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

PERBEDAAN PRASANGKA ANT AR KELOMPOK PADA MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) DAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (STAHN)

DI MATARAM NUSA TENGGARA BARAT

SKRIPSI

~_, Diteri1na _,~,l':-,..,._--"-"-c:;r""''~-. dari T,L • "''.;2_': ;i·~ ""'"

Oleh:

SY AMS UL HADI

NIM: 102070026024

: '.'·",'''' • ~(8. ~ 01~Q£:9

FAKUL TAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGER1I

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

PERBEDAAN PRASANGKA ANTAR KELOMPOK PADA MAHASISWA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) DAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (STAHN)

DI MATARAN NUSA TENGGARA BARAT

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Pembimbing I,

· .. ·\\/ i\ \c ' )//

Prof. Ha~ctin Yasun, M. Si /'1

NIP. 130 351 146

Oleh:

SYAMSUL HAD!

NIM: 102070026024

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II,

~1zi Saloom, M. Si

NIP. 150 389 379

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS !SLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H / 2008 M

Page 3: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERBEDAAN PRASANGKA ANTAR KELOMPOK PADA MAHASISWA INSTITUT AGAMA !SLAM NEGERI (IAIN) DAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI (ST AHN) DI MATARAN NUSA TENGGARA BARAT telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Mei 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 29 Mei 2008

I Sidang Munaqasyah

Ketua erkingkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

M.Si

NIP. 150 238 773

Anggota:

NIP::>"f30 351 146

Perlibimbing I, I

F'embimbing II,

~zi Saloom, M. Si

NIP. 150 389 379

Page 4: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

MOTTO

Praktis Dalam Berpikir,

Ideal Dalam Bekerja,

SELALU BERSYUKUR !

Karya inf saya persembahkan untuk: Ayahanda dan ibunda serta keluarga tercinta di Lombok,

Moga ananda dapat membalas jasa dan pengorbanan kalian, Do'a kalian adalah pelindung dalam melangkah

Page 5: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Abstraksi

(C) Syamsul Hadi

(A) Fakulta,; Psikologi (B)Mei 20G8

(D) Perbedaan prasangka antar kelompok pada mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (JAIN) dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram Nusa Tenggara Barat

(E) Ha/aman +85 (F) Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan orang lain sehingga terjadi

interaksi sosial. Namun dalam kehidupan masyarakat yang majemuk terdiri dari beraneka ragam kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan dan agama yang berbeda, terkadar.g terjadi persaingan dan pertentangan yang dapat menimbulkan ketidakharmonisan sosial. Persaingan dan pertentangan ini muncul karena setiap kelompok masyarakat memiliki kepentingan yang berbeda.

Ketika kepentingan-kepentingan tersebut tidak kompatibel, maka respon psikologis sosialnya cenderung negatif seperti sikap berprasangka, penilaian terbias, dan perilaku bermusuhan. Akan tetapi ketika kepentingan-kepentingan tersebut kompatibel atau lebih baik, maka reaksinya akan lebih positif, misalnya toleransi, adil dan ramah. Semakin jauh jarak perbedaan ini, maka semakin kuat prasangka yang akan muncul karena manusia memiliki kecenderungan untuk mementingkan diri dan kelompoknya sendiri (egoistis). Hal ini melahirkan rasa in groups atau we groups yang berlawanan dengan rasa out groups atau they groups yang bermuara pada sikap etnosentrisme karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama, atau asal usul ini secara tidak langsung telah menjadi identitas suatu kelompok. Selanjutnya identitas sosial tersebut akan membentuk citra diri para anggotanya sehingga menyiratkan bahwa ingroup dianggap sebagai yang terbaik dibanding kelompok diluarnya (outgroup).

Dengan penjelasan di atas dapat diperkirakan bahwa adanya hubungan antara terjadinya konflik dengan lahirnya sikap berprasangka dan sebaliknya prasangka dapat menciptakan konflik antarkelompok. Sedangkan identitas sosial yang didapat dalam sebuah kelompok dapat memperkuat prasangka yang telah ada. Kemudian, bagaimana dengan mahasiswa sebagai generasi muda yang merupakan e;alon intelektual dan memiliki intelegensi tinggi? Apakan dengan adanya perbedaan identitas tetap memiliki prasangka terhadap kelompok mahasiswa lain yang bisa memicu timbulnya konflik?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak ada perbedaan prasangka antarkelompok pada mahasiswa Jnstitut Agama Islam Negeri (JAIN) Mataram dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram. Subyek dalam penelitian ini mahasiswa dan mahasiswa yang kuliah

Page 6: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

di IAIN Mataram dan STAHN Mataram. Pada penelitian ini mahasisvra diminta mengisi angket yang telah disediakan sesuai dengan apa yang dirasakan dan dipikirkan tentang kelompok mahasiswa lainnya. Penelitian ini dilakukan di Kampus lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram Nusa Tenggara Barut dari bulan april se1mpai mei 2007.

Cara pengambilan sampel adalah dengan teknik kuota.. Teknik sampling ini tidak didasarkan pada strata atau daerah, tetapi berdasarkan pada jumlah yang telah ditentukan. Adapun besarnya jumlah sampel yang akan diteliti adalah 10% dari masing-masing jumlah populasi. Sehingga jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 285 orang di IAIN Mataram dan 35 orang di STAHN Mataram.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode komparatif (perbandingan), yaitu dengan membandingkan prasangka dua kelompok mahasiswa dengan background keagamaan berbeda di Mataram Nusa Tenggara Barat. Untuk mengumpulka.n data, peneliti menggunakan skala Likert. Karena data yang diaapat tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji mann-whitney sebagai uji beda hasiJ penelitian.

Dari penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah mahasiswa, peneliti menemukan bahwa; (1) Ada perbedaan prasangka antarkelompok pada mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram NTB, (2) Prasangka mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram /ebih besar dibandingkan dengan mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAJN) Mataram, (3) Aspek afektif prasangka lebih besar memberikan pengaruh terhadap timbulnya prasangka daripada aspek kognitif dan aspek konatif.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan saran teoritis maupun praktis sehingga perlu dilakukan langkah-iangkah yang sistematis dan terprogram untuk meminimalisir prasang~;a-prasangka negatif yang ada di kalangan mahasiswa di Mataram. Selain itu, pembauran antar kelompok di Mataram dapat terwujud untuk menciptakan masyarakat yang integratif.

(G) Daftar Bacaan: 32

Page 7: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

KAT A PEN GANT AR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang masih menganugerahkan kesempatan dengan berbagai nikmat-Nya dalam berbagai macam situasi dan kondisi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat dan salam atas Rasulullah SAW, seorang utusan Allah yang telah menjadi suri tauladan dan pedoman hidup bagi umat manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di mul<a bumi ini.

Penulisan skripsi yang berjudul "perbedaan prasangka antarkelompok pada mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan rnahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram Nusa Tenggara Barat" ini bertujuan untuk memperoleh gelar sarjana psikologi. Sedangl<an terns prasangka dalam skripsi ini bukanlah tema bariJ dalam kajian tentang hubungan antar kelompok sehingga banyak peneliti yang telah mengkajinya secara l<ompherensif. Hal ini karena prasangka rnerupakan potensi terpendam yang sewaktu-waktu dapat muncul ke permukaan dalam bentuk konflik sosial yang dapat mengganggu integrasi masyarakat. Kajian psikologi sosial tentang prasan!Jka sangat penting dalam menciptakan kondisi masyarakat yang harmonis dalarn kehidupan masyarakat yang majemuk dengan berbagai latar belakang kebudayaan, ideologi, dan suku yang berbeda.

Selanjutnya, dalam proses penelitian sarnpai penulisan skripsi ini penulis sangat merasakan banyaknya hambatan yang ditemukan, terutama ketika berada di lapangan. Sehingga banyak pihak yang sangat berperan dalarn penyelesaiannya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah medukung dan mernberikan bantuan bail< secara moril maupun mnteril, diantaranya: 1. lbu Ora. Netty Hartati, M. Si, selaku Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2. /bu Ora. Zahratun Nihayah, M. Si, selaku Pudek I Fakultas Psikologi dan Dosen

Pembimbing Akadernik penulis. 3. Bapak Prof. Hamdan Yasun dan Gazi Saloom, M. Si, selaku pernbimbing I dan

II yang telah banyak mernberikan surnbangan saran sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

4. Para dosen dan seluruh staf karyawan fakultas psikologi UIN Jakarta yang telah rnembekali penulis dengan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang tak ternilai harganya.

5. Rektor, dosen, dan mahasiswa IAIN rnataram yang telah bekerja sam.3 sehingga penulis mendapatkan sernua informasi dan data yang dibutuhkan.

6. Ketua, dosen, dan mahasiswa STAHN Mataram yang telah rnembantu penulis dalam menghimpun informasi dan data yang dibutuhkan dalam penuli.san skripsi ini.

Page 8: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

7. Orang tua tercinta, ayah dan ibu sekeluarga di Lombok, yang dengan penuh kesabaran menanti kelulusan penulis sehingga banyak pengorbanan yang diberikan, lahir batin maupun moril materil.

8. Riana Nur Wahyuni dan keluarga, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Teman-teman lkatan Mahasiswa Sasak (IMSAK) Jakarta, khususnya Aciem yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan komputernya selama berbulan-bulan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Teman-teman kelas C angkatan 2002 dan teman-teman HMI Komisariat Psikologi, terima kasih telah memberikan pengalaman hidup yang tak ternilai harganya selama ini.

Akhirnya, Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya Pemda Kodya Mataram dan segenap civitas akademika serta mahasiswa JAIN Mataram dan STAHN Mataram.

Ciputat, 2008

Penulis

Page 9: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

DAFTAR ISi

Halaman Judul

Halaman Persetujuan ii

Halaman Pengesahan iii

Motto iv

Abstract v

Kata Pengantar vii

Daftar lsi ix

Daftar Tabel xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1 - 14

1.1. Latar Belakang Masalah.................... .. . . . . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . . . . ... . .. 1

1.2. ldentifikasi Masalah ................................................................ 9

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 10

1.3.1. Pembatasan Masai ah ................................................... 10

1.3.2. Perumusan Masalah ..................................................... 11

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 12

1.4.1. Tujuan Penelitian .......................................................... 12

1.4.2. Manfaat Penelitian .. ... ... ... . . .. .. . ..... .. ... . . . .. . ... .... ... . .... ....... 12

1.5. Sistematika Penulisan ............................................................ 13

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 16 - 44

2.1. Dekskripsi Teoritik .................................................................. 16

2.1.1. Prasangka ..................................................................... 16

2.1.1.1. Pengertian Prasangka dan

Komponen Kognitif, Afektif dan Kognitif ............. 16

2.1.1.2. Kategorisasi dan Stereotip ................................. 23

2.1.1.3. Sumber Penyebab Prasangka ........................... 28

2.1.1.4. Teori Tentang Prasangka .................................. 33

Page 10: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

2.1.2. Mahasiswa .................................................................... 37

2.2. Kerangka Berpikir ................................................................... 41

2.3. Hipotesis ................................................................................. 45

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 46-59

3.1. Jenis Penelitian ...................................................................... 46

3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian .............................. 46

3.1.2. Definisi Variabel dan Operasional Variabel ................... 47

3.1.2.1. Definisi Variabel ............................................... 47

3.1.2.2. Operasionalisasi Variabel ................................ 48

3.2. Pengambilan Sampel ............................................................. 49

3.2.1. Populasi dan Sampel .................................................... 49

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel.. ....................................... 50

3.3. Pengumpulan Data ................................................................. 51

3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian .................................. 52

3.3.2. Teknik Uji lnstrumen ..................................................... 54

3.4.Teknik Analisa Data ................................................................ 56

3.5. Lokasi Penelitian .................................................................... 57

3.6. Prosedur Penelitian ................................................................. 57

BAB 4 PRESENT ASI DAN ANALISA DAT A 60- 78

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian ...................................... 60

4.1.1. Kategorisasi Subjek di IAIN Mataram ............................ 62

41.2. Kategorisasi Subjek di ST AHN Mataram ....................... 64

4.2. Presentasi Data ...................................................................... 65

4.2.1. Uji lnstrumen Penelitian ................................................ 65

4.2.2. Uji Persyaratan .............................................................. 67

4.2.2.1. Uji Normalitas .................................................. 67

4.2.2.2. Uji Homogenitas .............................................. 70

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 71

Page 11: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 79- 87

5.1. Kesimpulan ............................................................................. 79

5.2. Diskusi ................................................................................... 79

5.3. Saran ...................................................................................... 84

DAFT AR PUST AKA

LAMPI RAN

Page 12: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

DAFT AR T ABEL

TABEL Halaman

1. Proses tiga ta hap dalam teori identitas sosial. ........................ 35

2. Bagan kerangka berpikir ......................................................... 44

3. lndikator prasangka ................................................................ 48

4. Skar setiap kategori jawaban .................................................. 53

5. Blue print prasangka ............................................................... 53

6. Jumlah mahasiswa IAIN Mataram

tahun akademik 2006/207 ...................................................... 60

7. Jumlah mahasiswa STAHN Mataram

tahun akademik 2006/2007 .................................................... 61

8. Kategori subjek di IAIN berdasarkan jenis kelamin ................. 62

9. Kategori subjek di IAIN berdasarkan usia ............................... 53

10. Kategori subjek di IAIN berdasarkan fakultas ......................... 63

11. Kategori subjek di STAHN berdasarkan jenis kelamin ............ 34

12. Kategori subjek di STAHN berdasarkan usia .......................... 64

13. Kategori subjek di STAHN berdasarkan fakultas/PS .............. 65

14. Item-item valid hasil uji coba ................................................... 66

15. Nilai uji normalitas ................................................................... 68

16. Nilai uji homogenitas ............................................................... 70

17. Nilai uji mann whitney .............................................................. 72

18. Nilai perbedaan prasangka pada mahasiswa

IAIN dan STAHN Mataram ..................................................... 73

19. Nilai Rata-rata perbedaan prasangka pada mahasiswa

IAIN dan STAHN Mataram ..................................................... 73

20. Nilai besarnya pengaruh aspek-aspek prasangka

secara gabungan .................................................................... 75

21. Nilai hubungan setiap aspek prasangka ................................. 76

22. Nilai besarnya pengaruh masing-masing aspek prasangka ... 77

Page 13: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari senantiasa ada interaksi sosiaJ antarindividu,

antarkelompok, atau antarbangsa. Hubungan ini merupakan suatu dinamika

tersendiri dan diwarnai oleh bennacam-macam sikap, pandangan maupun

tingkah laku. Adanya interaksi sosial merupakan wujud eksistensi manusia

sebagai makhluk sosial yang memiliki ketergantungan terhadap orang lain

dalam memenuhi segala kebutuhannya. lnteraksi sosial dapat terjadi antara

individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara

kelompok dengan kelompok.

Adapun materi dalam interaksi ini tergantung pada motivasi dan tujuan

terjadinya interaksi tersebut. Dengan sendirinya dalam interaksi ini ada

hubungan timbal balik, di mana terlihat bentuk-bentuk dari komunikasi antar

kedua obyek. Bentuk komunikasi ini dapat bersifat penul1 dengan

Page 14: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

kehangatan, kebencian, atau agresifitas yang semuanya ini merupakan

dimensi dari interaksi sosial dan komunikasi sosial.

2

Djamaludin Ancok (2004) menjelaskan bahwa dalam suatu rnasyarakat yang

terdiri dari berbagai kelompok akan menimbulkan berbagai jenis bentuk

interaksi. Secara teoritik ada em pat jenis interaksi antarkelompok, yakni

pertentangan (conflict), kerjasama (cooperation), persaingan (competition),

dan saling mengisi (accommodation). Menurut para ahli, misalnya Smelser

(dalam Ancok, 2004), adanya kelompok dan pengelompokan dalam

kehidupan masyarakat merupakan faktor pendukung terjadinya

ketidakharmonisan sosial yang bersumber dari persain9an dan pertentangan.

Akan tetapi, dengan melihat bentuk-bentuk interaksi di atas dapat dikatakan

bahwa hadirnya berbagai macam kelompok dalam suatu masyarakat dapat

menjadi tantangan sekaligus berkah dalam proses pembangunan bangsa.

Dikatakan sebagai tantangan apabila bentuk interaksi yang terjadi adalah

pertentangan dan persaingan, sedangkan interaksi sosial dalam bentuk

kerjasama dan saling mengisi akan dapat mewujudkan integrasi masyarakat.

Artinya, kekompakan semua kelompok masyarakat sangat penting dalam

menciptakan kondisi masyarakat yang integratif.

Page 15: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

3

Dengan demikian, integrasi masyarakat dapat diartikan sebagai adanya

kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dani individu, keluarga,

dan masyarakat secara keseluruhan sehingga menghasilkan persenyawaan­

persenyawaan berupa adanya konsensus nilai-nilai yang sama-sama

dijunjung tinggi. Oalam proses ini, menurut Soelaeman (2005) akan terjadi

akomodasi, asimiliasi, dan berkurangnya prasangka-prasangka di antara

anggota masyarakat secara keseluruhan. Namun hal tetrsebut tidak semudah

membalik kedua belah tangan karena seringkali terbentur atau terhambat

oleh perbedaan kepentingan kelompok yang seringkali menimbulkan

ketidakharmonisan sosial yang bersumber dari pertentangan dan persaingan

terse but.

Pertentangan dan persaingan antarkelompok atau anggota masyarakat ini

mungkin terjadi antara generasi tua dengan generasi muda atau antar

generasi muda. Menurut Abu Ahmadi (2000), pertentannan-pertentangan itu

kerapkali terjadi, apalagi pada masyarakat yang sedang berkembang dari

tahap tradisional ke tahap modern. Generasi muda yang1 belum terbentuk

kepribadiannya lebih suka mengadopsi hal-hal baru yan!J memberikan

tantangan dan menyenangkan tanpa melihat standar no1"matif masyarakat

sehingga mereka tidak ragu untuk memperjuangkan segala hal yang menurut

mereka ideal untuk diperjuangkan.

Page 16: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

4

ldealisme generasi muda ini biasanya akan lebih kuat apabila didukung oleh

kepentingan kelompok. Sebaliknya perbedaan kepentingan kelompok bisa

menyebabkan persaingan antar idealisme yang dapat berujung pada konflik

terbuka atau konflik tertutup dalam bentuk prasangka 11egatif terhadap

kelompok lain. Seperti yang diungkapkan Campbell dengan teorinya Realistic

Group Conflict (dalam Rupert Brown, 2005), bahwa sikap dan perilaku

antarkelompok cenderung merefleksikan kepentingan kelompok. Ketika

kepentingan-kepentingan tersebut tidak kompatibel atau ketika salah satu

kelompok memperoleh sesuatu dengan mengorbankan kelompok lainnya,

maka respon psikologis sosialnya cenderung negatif seperti sikap

berprasangka, penilaian terbias, dan perilaku bermusulhan. Akan tetapi ketika

kepentingan-kepentingan tersebut kompatibel atau lebih baik sehingga salah

satu kelompok hanya dapat memperoleh sesuatu dengan bantuan :{efompok

lainnya, maka reaksinya akan lebih positif, misalnya toleransi, adil clan ramah.

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa perilaku berprasangka (konflik

tertutup) dilahirkan dari persingan kepentingan antarkelompok. Suatu

kepentingan dapat berbentuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok

(sosial). Namun sesuai yang diungkapkan Campbell di atas, kepentingan

pribadi akan merefleksikan kepentingan kelompok jika berada dalam satu

kelompok yang telah menjadi identitas sosial mereka. Sehingga identitas

sosial ini cenderung akan mengarahkan perilaku individu agar sesuai dengan

Page 17: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

5

harapan kelompoknya. Hal ini karena individu tersebut akan mengidentifikasi

dirinya sebagai bagian dari sebuah kelompok dan menilai orang lain sebagai

bagian dari kelompok "itu" atau bukan.

Selanjutnya identitas sosial tersebut akan membflntuk Gitra diri para

anggotanya sehingga menyiratkan bahwa ingroup dianggap sebagai yang

terbaik dibanding kelompok diluarnya (outgroup). Kesuksesan atau

kegagalan kelompok akan menaikkan atau mengurangi self esteem para

anggotanya. Jadi, motif penting yang ada dibalik sikap dan perilaku

antarkelompok adalah motif untuk membentuk dan mempertahankan sebuah

identitas positif yang memuaskan.

Dari sini, ancaman terhadap identitas sosial akan direspon dengan

peningkatan usaha untuk membuat kelompok ingroup s1!makin berbeda

secara positif dari kelompok lain (outgroup). Bila ancaman tersebut cukup

kuat, maka differensiasi itu mungkin akan muncul dalam bentuk

pengekspresian bias ringan, di mana kelompok ingroup dan outgroup

dievaluasi secara positif, sampai dalam bentuk sikap dari perilaku

antarkelompok yang memandang rendah secara terbuka yang disebut

prasangka. Selain itu, efek identitas yang terancam ini juga akan mengancam

self esteem para anggotanya sehingga tidal< jarang terjadi disintegrasi atau

konflik antarkelompok.

Page 18: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

6

Untuk lebih menggambarkan efek identitas terancam ini berikut dikemukakan

kejadian atau konflik yang pernah terjadi di Mataram:

Konflik antara masyarakat Bali di Karang Lelede dan masyamkat Sasak di Karang Tapen pada tahun 2003 bermula dari konflik individu antara seorang warga Bali dari luar wilayah Cakranegara dengan seorang warga Sasak dari Sekarbela. Pemicu konflik ini adal<1h peristiwa saling senggol antara kendaraan warga Bali dan warga Sasak itu. Kejadian ini berlangsung di luar wilayah Karang Lelede dan Karang Tapen, yakni di wilayah Sekarbela. Peristiwa tersebut berlanjut dengan cekcok mulut dan diikuti dengan perkela1'1ian yang tid:;ik seimbang antara kedua pelaku konflik. Warga SEikarbela yang terdesak dalam perkelahian tersebut kemudian bertandang ke kampung Karang Tapen untuk meminta bantuan. lsu yang berkembang pada waktu itu adalah adanya oran!J Islam yang diserang oleh orang Hindu. Maksud disebarluaskannya isu tersebut adalah untuk memancing emosi dan solidaritas agama masyarakat Karang Tapen (M. Natsir, dkk., 2005: 18)

Selain peristiwa tersebut, peneliti juga mendapat informasi bahwa pada awal

tahun 2006 pernah terjadi bentrokan antara umat Islam dan umat Hindu di

Kelurahan Karang Jangkong dan Karang Pule Mataram. Bentrokan dipicu

oleh permasalahan sepe/e oleh pemuda masing-masing kelompok, yakni

ketersinggungan seorang warga hindu dengan perilaku pemuda muslim yang

mengendarai sepeda motor dengan kencang (ngebut). Selanjutnya

berkembang menjadi masalah kolektif, menyebar ke seluruh penduduk

dengan isu antara lain yaitu kampung mereka akan diserbu. lsu itulah

kemudian membangkitkan solidaritas masyarakat untuk bersama-sama

membela kampung mereka.

Page 19: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

7

Menurut asumsi peneliti, konflik tersebut bisa meluas karena masing-masing

kelompok merasa memi1iki identitas yang sama, yakni identitas agama Islam

dan Hindu. Karena merasa identitas kelompoknya terancam oleh kelompok

lain, maka para anggota kelompok masing-masing memiliki tanggung jawab

untuk mempertahankan harga diri kelompok dan anggotanya. Hal ini sesuai

dengan penjelasan Brown (2005) bahwa ada hubungan antara identitas dan

self esteem anggota suatu kelompok. lni juga menunjukkan interes, seberapa

tinggi rasa simpati anggota pada kelompoknya.

Di samping itu, konflik dapat muncul ke permukaan antara lain dimungkinkan

karena adanya perbedaan persepsi dan perilaku yaitu dalam bentuk

prasangka. Adanya prasangka masing-masing lcelompok merupakan bentuk

pertahanan harga diri ketika identitasnya terancarn oleh kelompok lain.

Sebagaiman menurut Sherif (dalam Brown, 2005) bahwa pra~angka berakar

pada konflik kepentingan riil atau konflik yang diterima tentang keberadaan

konflik kepentingan antara sebuah kelompok dengan kelompok lain. Selain

itu, Kimbal Young (dalam Abu Ahmadi, 2000) menyatakan bahwa prasangka

mempunyai ciri khas pertentangan antarkelompok yang clitandai oleh kuatnya

ingroup dan outgroup.

Dengan penjelasan di atas dapat diperkirakan bahwa adanya hubungan

antara terjadinya konflik dengan lahirnya sikap berprasangka dan sebaliknya

Page 20: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

8

prasangka dapat menciptakan konflik antarkelompok. Sedangkan identitas

sosial yang didapat dalam sebuah kelompok dapat memperkuat prasangka

yang telah ada. Kemudien, bagaimana dengan mahasiswa sebagai generasi

muda yang merupakan calon intelektual dan memiliki intelegensi tinggi?

Apakan dengan adanya perbedaan identitas tetap merniliki prasangka

terhadap kelompok mahasiswa lain yang bisa memicu timbulnya konflik?

Ataukah dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat mengikis prasangka

yang ada karena konflik masa lalu?

Yang jelas menurut Alex Sobur (2003) bahwa prasangka terhadap manusia

lain bukanlah suatu tanggapan yang dibawa sejak lahir, tetapi yang dipe/ajari.

Singkatnya, kita belajar dari orang lain rnenggunakan jalan pintas mental

untuk berprasangka. Se'anjutnya Alex Sobur (2003) menjelaskan bahwa

sebagai anak-anak, kita melalui tahap-tahap yang disebut para psikolog

sebagai proses modeling, identifikasi, dan sosialisasi. Selama proses inilah

prasangka bisa diperoleh.

Sementara itu ada pendapat yang menyebutkan bahwa orang yang memiliki

intelegensi tinggi lebih sulit berprasangka karena orang-orang seperti ini

bersifat dan bersikap kritis (Abu Ahmadi, 2003). Selain itu, menurut Wibowo

(1988) bahwa semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang semakin besar

kemungkinan ia akan bertindak lebih obyektif dalam memberikan penilaian

Page 21: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

atau membangun kesannya mengenai obyek stimulus, hal ini dikarenakan

orang yang cerdas cenderung lebih hati-hati serta berupaya untuk

menghimpun informasi yang lebih lengkap sebelum menarik suatu

kesimpulan.

9

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

bermaksud melakukan penelitian tentang "Perbedaan Prasangka

Antarkelompok Pada Mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan

Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Nc~geri (STAHN) di Mataram

Nusa Tenggara Barat''.

1.2. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan Jatar belakang masalah, maka masalah penelitian ini dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan prasangka pada mahasiswa lnstitut Agama Islam

Negeri (IAIN) dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri

(STAHN) di Mataram?

2. Kelompok mahasiswa manakah yang memiliki pra$angka lebih besar?

3. Seberapa besar komponen prasangka (kognitif, afektif dan konatif)

berpengaruh terhadap prasangka antarkelompok pada mahasiswa IAIN

Mataram dan STAHN Mataram?

Page 22: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

4. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah yaitu menetapkan suatu masalah yang telah

diidentifikasi dan ruang lingkupnya untuk dijadikan inti dalam penelitian.

Sedangkan perumusan masalah akan menguraikan secara jelas masalah

yang akan diteliti.

1.2.1. Pembatasan masalah

1.2.1.1. Prasangka

Secara umum prasangka dapat berkonotasi positif maupun negatif. Dalam

10

penelitian ini akan difokuskan pada kedua jenis prasan~1ka tersebut walaupun

prasangka negatiflah yang memungkinkan terjadinya konflik antarkelompok.

Sedangkan prasangka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prasangka

berdasarkan identitas keagamaan masing-masing kelompok mahasiswa. Hal

ini karena orang sasak secara umum menyebut orang h1indu dengan sebutan

orang Bali, terlepas orang Bali tersebut beragama hindu atau bukan. Oleh

karena itu, prasangka diartikan sebagai suatu sikap, perasaan dan evaluasi

seseorang atau sekelompok orang baik positif maupun negatif terhadap

seseorang atau kelompok lain semata-mata karena orang tersebut

merupakan anggota kelompok lain yang berbeda dengan kelompokr1ya

sendiri (Sarlito, 2006).

Page 23: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

11

Selanjutnya dalam penelitian ini yang menjadi objek pnasangka adalah

mahasiswa JAIN Mataram dan STAHN Mataram. Artinya, ketika mahasiswa

JAIN Mataram berprasangka maka mahasiswa STAHN Mataram merupakan

objek prasangka. Sedangkan ketika mahasiswa STAHi\! Mataram

berprasangka maka objeknya adalah mahasiswa IAIN 11/lataram.

1.2.1.2. Mahasiswa

Yang dimaksud mahasiswa adalah individu yang terdaftar dan belajar di

universitas atau perguruan tinggi tertentu. Akan tetapi, dalam penelitian ini

dibatasi pada mahasiswa yang terdaftar.dan aktif sebagai peserta didik ai

JAIN Mataram dan STAHN Mataram dengan tingkat 02, 03, dan strata satu

(81) pada tahun ajaran 2006/2007. Penelitian ini <:1kan dilakukan pada

kelompok mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram dan

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram.

1.2.2. Perumusan masalah

Berdasarkan batasan permasalahan di atas, maka penelitian ini akan

berusaha menjawab pertanyaan "Apakah Ada Perbedaa"l Prasangka

Antarkelompok Pada Mahasiswa lnstitut Agama Islam NHgeri (IAIN) dan

Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHl\I) di Mataram Nusa

Tenggara Bara!?".

Page 24: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

12

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian akan menjelaskan secara spesifik apa yang ingin dicapai

dalam penelitian ini. Bagian ini juga memuat manfaat teoritis maupun praktis

dari hasil penelitian.

1.3.1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan tema penelitian ini, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Mengetahui apakah ada perbedaan prasangka pada kedua kelompok

mahasiswa tersebut.

2. Mengetahui kelompok mahasiswa manakah yang memiliki prasangka

lebih besar.

3. Mengetahui komponen prasangka (kognitif, afektif dan konatif) 111ana yang

lebih berpengaruh terhadap prasangka antarkelompok pada mahasiswa

JAIN Mataram dan STAHN Mataram.

1.3.2. Manfaat penelitian

1. Manfat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

pengembangan teori-teori prasangka dalam kaitannya dengan dimensi-

Page 25: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

dimensi teori yang mengkaji masalah interaksi sosial antar kelompok yang

berbeda.

2. Manfaat Praktis

13

Selain memberikan manfaat akademis, penelitian ini di11arapkan juga

memberikan sumbangan praktis terutama memperkaya hasil-hasil penelitian

dalam rangka mengidentifikasi hambatan-hambatan bagi berlangsungnya

proses pembauran dan menghindari terjadinya konflik antarkelompok. Selain

itu, mencoba memberikan gambaran prasangka yang tmjadi dalam interaksi

antarkelompok mahasiswa yang memiliki ideologi berbeda di Mataram Nusa

Tenggara Barat. Melalui pengidentifikasian tersebut, maka dipikirkan

pemecahan baik secara konseptual maupun operasional masalah-masalah

yang berkaitan dengan keanekaragaman kelompok mahasiswa dan

masyarakat.

1.4. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam sistematika penuJisan ini paneliti menggunakan sistematika yang

sudah baku dalam penulisan skripsi, yakni menggunakan petunjuk penulisan

skripsi baku yang diterbitkan khusus oleh Fakultas Psikologi UIN Jakarta.

Page 26: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Bab 1 merupakan pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah,

perumusan masalah penelitian yang berupa batasan serta perumus.:in

masalah, tujuan penelitian, serta sistematika penulisan.

14

Bab 2 merupakan kajian pustaka yang berisikan segala teori yang menunjang

penelitian kali ini. Bab ini berisikan mengenai prasangka, kategorisasi dan

stereotip, sumber penyebab prasangka, teori tentang prasangka yang

digunakan dalam penelitian dan tentang mahasiswa. Bab ini dilengkapi

dengan kerangka berpikir dan hipotesis dari penelitian ini.

Bab 3 merupakan metocJologi penelitian. Bab ini meliputi metode yang tepat

untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian. Termasuk

didalamnya adalah pendekatan penelitian, metode yanu dipakai, populasi,

serta samplingnya, dan terdapat pula metode analisa

data.

BAB 4 merupakan presentasi dan analisa data. Pada bab ini dijelaskan dan

dijabarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan b1~rikut analisa data

berdasarkan statistika.

BAB 5 berisikan kesimµulan, diskusi dan saran. Pada bab akhir ini peneliti

menyimpulkan seluruh data yang diperoleh dari penelitian dan

Page 27: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

menganalisanya dengan teori-teori yang terkait dengan penelitian ini serta

menyampaikan saran berdasarkan atas proses dan hasil penelitian yang

peneliti lakukan.

15

Page 28: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab kedua ini, peneliti akan menguraikan tentang deskripsi teoritik,

kerangka berpikir, dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

2.1. Deskripsi Teoritik

Dalam deskripsi teoritik ini akan dijelaskan tentang landasan teori tentang

prasangka yang digunakan dalam penelitian ini.

2 .1.1 . Prasangka

2.1.1.1. Pengertian prasangka dan komponen kognitif, afektif dan konatif

Prasangka atau prejudice berasal dari l<ata Latin prejudicium, yang

pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagai berikut

(Soelaeman, 2005):

a. Semula diartikan sebagai suatu preseden, artinya keputusan di :imbil atas

dasar pengalaman masa lalu.

b. Dalam bahasa inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa

penelitian dan pertimbangan yang cermat, tergesa-(Jesa atau tidak

matang.

Page 29: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

17

c. Untuk mengatakan prasangka, dipersyaratkan pelibatan unsur emosional

(suka-tidak suka) dalam keputusan yang telah diambil tersebut.

Selanjutnya secara harfiah, prasangka dapat diberi arti atau diberi pandangan

dengan prapendapat, anggapan dasar, purbasangka, pendapat pendahuluan

dan sebagainya. Oleh karena sifat prasangka yang belum menetap, maka

prasangka dapat menjurus pada pengertian yang baik dan yang jelek, positif

dan negatif, sehingga merupakan pendapat yang bisa berubah-ubah atau

diubah, dipengaruhi, dan juga dapat digunakan untuk rnenafsirkan segala

fakta tanpa berdasarkan fakta yang meyakinkan (Alex Sobur, 2003). Artinya,

prasangka dapat diubah dan rnengubah fakta yang diterima dan

dikumpulkan, yang rnungkin positif rneyakinkan atau negatif mengaburkan

atau juga menguntungkan dan merugikan serta melemahkan.

Allport (dalam Mar'at, 1982) rnengatakan bahwa sikap prasangka bersifat

"thinking ill of the others". Perkataan tersebut mengimplikasikan bahwa

dengan prasangka , seseorang atau sekelompok orang menganggap buruk

atau memandang negatif orang lain secara tidak rasional. Selain itu definisi

prasangka yang berkonotasi negatif juga ditemukan pada definisi-definisi

yang dikemukakan oleh ahli-hali lain.

Page 30: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

18

Seperti yang diungkapkan oleh Baron & Byrne (dalam Sarwono, 20(12) bahwa

prasangka adalah sikap yang negatif terhadap kelompok tertentu at<iu

seseorang, semata-mata karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu.

Sedangkan menurut Sherif & Sherif, seperti yang dikutip Alex Sobur (2003),

prasangka adalah suatu istilah yang menunjuk pada sikap yang tidak

menyenangkan (unfavourable attitude) yang dimiliki oleh anggota suatu

kelompok terhadap kelompok lain berikut anggota-angf1otanya yang

didasarkan atas norma-norma yang mengatur perlakuan terhadap orang­

orang di luar kelompoknya. Taylor, dkk (dalam Simo Walgito, 2002)

mendefinisikan prasanglca sebagai evaluasi kelompok atau seseorang yang

mendasarkan diri pada keanggotaan di mana seseoran!~ tersebut menjacli

anggotanya, prasangka ini mengarah pada evaluasi nef1atif.

Sementara itu Brehm & Kassin (dalam Tri Dayakisni dan Hudaniah, 2003)

berpendapat bahwa prasangka adalah perasaan negatif yang ditujukan

terhadap seseorang berdasar semata-mata pada keang1Jotaan mereka dalam

kelompok tertentu. Kimbal Young (dalam Abu Ahmadi, 2000) menyatakan

bahwa prasangka mempunyai ciri khas pertentangan antara kelompok yang

ditandai oleh kuatnya ingroup dan outgroup. Di samping itu, Harding dkk,

seperti yang dikutip Alex Sobur (2003), mendefinisikan prnsangka sebagai

sikap yang tidak toleran, tidak fair, atau tidak favourable terhadap

sekelompok orang.

Page 31: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

19

Berdasarkan pengertian-pengertian prasangka yang clikemukakan oleh para

ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prasangka merupakan "suatu

sikap, perasaan, atau evaluasi negatif individu atau kelompok terhadap

seseorang atau kelompok tertentu di luar kelompoknya."

Seperti halnya semua sikap, prasangka terdiri dari tiga unsur, yaitu kognitif,

emosi dan perilaku (Matt Jarvis, 2006). Berikut dijelasl<an ketiga unsur

tersebut:

1. Komponen kognitif

Komponen kognitif berisi persepsi, belief, dan harapan individu terhadap

berbagai kelompok sosial. Belief dan harapan yang ditujukan pad a anggota

dari kelompok tertentu dapat beragam sejalan dengan dimensi yang

dimilikinya. Dimensi tersebut di antaranya adalah simple, tidak akurat, dan

dipegang banyak orang. Suatu belief yang simple, tidak akurat, dan

dipegang banyak orang disebut sebagai suatu stereotip (Endang Sulaiman,

1998). Stereotip sebagai komponen kognitif merupakan keyakinan tentang

sifat-sifat pribadi yang dimiliki orang dalam kelompok atau kategori sosial

tertentu (Sears dalam Eko Sumarno, 2003).

Disamping itu, Abu Ahmadi (2002) menjelaskan bahwa l<omponen kognitif

berhubungan dengan gejala mengenal pil<iran, yaitu beri<aitan dengan

Page 32: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

20

pengetahuan, pengalaman, pandangan, dan keyakinan serta harapan­

harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek tertentu. Penge!ahuan

yang dimiliki tentang objek sikap tersebut terlepas benar atau salah

(Soelaeman, 2005). Dengan kata lain, berhubungan dengan bagaimana

orang mempersepsi terhadap objek sikap sehingga disebut juga komponen

perseptual (Walgito, 2002).

Komponen ini juga berhubungan dengan beliefs, ide, dan konsep yang

pertama-tama berhubungan langsung dengan pemikiran dan penalaran

seseorang (Mar'a!, 1984). Beliefs (kepercayaan) yang sanga! pen!ing

bergantung pada sistem sikap yang merupakan evaluative beliefs; mencakup

cirri-ciri menyenangkan atau tidak menyenangkan, menguntungkan atau tidak

menguntungkan, berkualitas baik atau buruk dan belie·fs tentang cara

merespons yang sesuai dan tidak sesuai terhadap objek (Alex Sobur, 2003).

2. Komponen afek!if

Komponen afektif merujuk pada emosionalitas terhadap objek. Objek

dirasakan sebagai sesuatu yang menyenangkan atau tidak menyenangkan,

disukai atau tidak disukai (Alex Sobur, 2003 & Bimo Walgito, 2002).

Termasuk di dalamnya friendliness dan unfriendiiness terhadap obyek

prasangka dan perasaan-perasaan tertentu yang memberikan corak

afeksinya. Pada sisi yang positif perasaan ini antara lain dapat berbentuk

Page 33: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

rasa bangga, simpati, kedekatan atau identifikasi. Sed;angkan pada sisi

negatifnya dapat berbentuk perasaan-perasaan jijik, takut, iri, tersaingi,

antipati, dan bahkan benci terhadap individu atau kelompok yang dijadikan

obyek prasangka (Endang Sulaiman, 1998).

21

Selanjutnya dalam komponen afektif ini akan selalu terlihat ego seseorang di

mana ego tersebut bersifat subyektif dalam posisi tertentu yang akhirnya

menentukan dimensi afektif. Scott (dalam Mar'at, 1984) mengukur dimensi

afektif ini berdasarkan konteks relevansi sebagai berikut:

a. Arah atau valensi dari sistem sikap akan menentukan perasaan positif

dalam rangka pemberian suatu nilai, di samping itu perasaan negatif

akan menilai suatu sikap yang menghindar atau merusak.

b. lntensitas dari pengambilan sikap terhadap obyek ditentukan pula oleh

sistem sikapnya sendiri.

c. Sikap ambivalen akan menentukan perasaan positif dan negatif.

d. Arti daripada prasangka, stereotip dihayati sebagai suatu masalah yang

riil.

e. Derajat tindakan ai<an banyak ditentukan oleh komponen afektif yang

mewarnai keterlibatan diri sendiri.

Oleh karena itu, komponen afektif ini secara operasional akan mewarnai

penghayatan terhadap masalah-masalah berdasarkan perasaan dan

subyektivitasnya yang akan selalu melibatkan egonya dan merupakan

Page 34: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

sumber terbentuknya sistem sikap dalam menentukan i:iistem norma dan

nilai.

3. Komponen perilaku (konatif)

22

Komponen konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan

kecenderungan bertindak terhadap objek sikap, baik positif maupun negatif.

Sikap positif membuat seseorang akan membantu atau menolong maupun

menyokong objek. Sikap negatif berarti berusaha menghindari,

menghancurkan atau merugikan objek (Alex Sobur, 2003). Hal senada juga

diungkapkan oleh Abu Ahmadi (2002), bahwa kecenderungan tersebut bisa

dalam bentuk memberikan pertolongan, menjauhkan diri, dar, sebagainya.

Sedangkan Soelaeman (2005), mengartikan komponen ini sebagai

kecenderungan bertingkah laku bila bertemu dengan objek sikapnya, mulai

dari bentuk yang positif (tindakan sosialisasi) sampai pada yang sangat aktif

(tindakan agresif).

Komponen ini akan menentukan sebenarnya diskrepansi antara kor1ponen

kognitif dan komponen afektif. Terlihat bahwa dalam tindakan sejaul1 mana

peranan dari penalaran seseorang terhadap perasaan-perasaannya untuk

akhirnya menentukan tindakan-tindakan atau tinykah lal<Unya. Dalam hal ini

terlihat korelasi dari tingkat kemajuan kognitif dan afektif seseorang.

Terutama berdasarkan teori belajar masalah pengambilan keputusan banyak

Page 35: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

23

ditentukan oleh pengalaman yang diolah secara rasional dan akhirnya

menentukan tindakan atau keputusan. Dengan sendirinya faktor lingkungan

sangat menentukan dalam pembentukan tindakan ini yang sejauh mana

mendukung pembentukan prasangka atau stereotip.

2.1.1.2. Kategorisasi dan stereotip

Dalam berpikir dan mempersepsikan sesuatu kita sering melakukan

penggolongan atau per,gelompokan. Proses pengambilan keputusan dengan

jalan pengelompokan benda ke dalam kelompok tertentu ini disebut

kategorisasi. Sedangkan proses pengkhususan kategori sampai pengambilan

keputusan disebut bracketing process atau proses penyempitan (Soelaeman,

2005). Kategorisasi ini berfungsi untuk mempermudah proses adaftasi

dengan lingkungan dan agar individu memiliki pedoman yang jelas dalam

bertingkah laku.

Alex Sobur (2003) menjelaskan bahwa kategorisasi pada dasarnya

merupakan suatu proses yang netral. Artinya, suatu benda ditetapkan dalam

kategori tertentu tetapi individu tidak ikut menilai. Jika individu ikut

memberikan penilaian, baik langsung maupun tidak langsung melalui proses

pelaziman (conditioning), kemungkinan besar gagasan atau gambaran

negatif akan melekat atau menetap pada orang tersebut Konsep yang

menetap inilah yang disebut dengan stereotip. Dengan demikian stereotip

Page 36: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

24

dapat didefinisikan sebagai suatu tanggapan atau gambaran mengenai sifat

atau watak pribadi orang lain atau kelompok lain yang bercorak negatif akibat

kurangnya informasi dan sifatnya yang subyektif.

Sedangkan Feldman (dalam Sarwono, 2006) menyatakan bahwa

terbentuknya stereotip disebabkan oleh kategorisasi sosial. Dalam

kategorisasi sosial, individu menyederhanakan dunia sosial dengan

menggolong-golongkan berbagai hal yang dianggap m1~mpunyai ka1akteristik

yang sama ke dalam suatu kelompok tertentu. Sesuai clengan prinsip

heuristic, stereotip ini bermanfaat untuk mengefisienkan proses di dalam

kognisi seseorang, sehingga ia tidak perlu lagi berpikir terlalu sulit dan lama

sebelum bereaksi terhadap orang lain atau kelompok lain.

Baik secara teoritis maupun faktual, prasangka suli! dipisallkan dari stereotip.

Meminjam kata Lepore dan Brown seperti yang dikutip Sarwono (2006)

bahwa stereotip memang berhubungan dengan prasangka, yaitu prasangka

mengaktifkan stereotip dan stereotip menguatkan prasangka. Konsep

stereotip ini pertama kali diperkenalkan oleh Walter Lippman, seorang

komentator politik. Lippman dalam bukunya yang berjudul Public Opinion

menjelaskan bahwa stereotip merupakan suatu "gambaran dalam pikiran"

("pictures in our head") yang menyaring berita-berita, yang mempengaruhi

Page 37: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

apa yang dimaksud oleh seseorang atau mempengaruhi cara pandang

seseorang (Alex Sobur, 2003).

25

Sherif & Sherif (dalam Koeswara, 1988) mendefinisikan stereotip sebagai

kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok terhadap gambaran

tentang kelompok lain berikut anggota-anggotanya. SeGara kogni!if, stereotip

adalah penggeneralisasian yang dilakukan hanya berdasarka11 keanggotaan

seseorang dalam suatu kategori kelompok tertentu (Santrock dalam

Sarwono, 2006). Samovar, seperti yang dikutip oleh Endang Kironosasi

(1996) menjelaskan stereotip sebagai sebuah keyakinan, kesan atau

bayangan mengenai suatu kategori atau kelompok orang-orang tertentu yang

terlalu digeneralisasikan, disederhanakan, atau dibesar-besarkan

berdasarkan pengetahuan yang kurang memadai. Sememtara itu George

Boeree (2006) mendefinisikan stereotip sebagai sekumpulan sifat-sifat

tertentu yang kita atributkan kepada sekelompok orang tanpa pertimbangan

rasional dan logis.

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, bisa disimpulkan bahwa

stereotip adalah "suatu keyakinan, gambaran, atau tangQapan mengenai sifat

atau watak orang lain atau kelompok lain yang terlalu digeneralisasikan

tanpa pertimbangan yang rasiona/ dan logis yang disebabkan o/eh

kategorisasi sosial dan sifatnya yang subyektif."

Page 38: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Salah satu cara yang banyal< dipergunakan untuk mer.yebarkan prasangka

ialah dengan perantara stereotip ini. Kebanyakan stemotip yang bersifat

kurang menyenangkan suatu kelompok diteruskan atau disebarkan secara

serampangan dan tanpa banyak dipikirkan dalam kehidupan sehari-hari.

dalam bentuk lelucon serta kebiasaan dalam cara berbicara.

26

Apa yang menyebabkan timbulnya stereotip? Hal ini dijelaskan oleh Baron

dan Paulus, seperti yang dikutip Alex Sobur (2003), ada beberapa faktor yang

tampaknya berperan. Pertama, sebagai manusia kita cenderung membagi

dunia ini dalam dua kategori; kita dan mereka. Lebih jauh, orang yang kita

persepsi sebagai di luar kelompok kita dipandang sebagai lebih mirip satu

sama lain karena kita kGkurangan informasi tentang mereka, kita cenderung

menyamaratakannya dan menganggapnya homogen. f(edua, stereotip

tampaknya bersumber dari kecenderungan kita untuk melakukan kerja

kognitif sesedikit mungkin dalam berpikir mengenai orang lain. Dengan

memasukkan orang ke dalam kelompok, kita dapat mengasumsikan bahwa

kita tahu banyak tentang mereka dan melupakan tugas kita untuk memahami

mereka sebagai individu.

Sementara itu Samovar (dalam Kironosasi, 1996) menyebutkan ada

beberapa dimensi dari stereotip, yaitu:

Page 39: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

1. Arah (directon) adalah suatu penilaian dianggap sebagai positif atau

negatif, disenangi atau tidak disenangi.

2. lntensitas yaitu seberapa kuat akan suatu stereotip.

27

3. Ketepatan, artinya ada stereotip yang betul-betul tidak menggambarkan

kebenaran, ada yang setengah benar, dan ada yang sebagian saja tidak

tepat. Walaupun stereotip bisa betul-betul tidak menggambarkan

kebenaran, tetapi banyak juga stereotip yang berkembang didasarkan

pada pemantapan dan generalisasi yang berlebihan mengenai suatu

fakta, jadi ada unsur benarnya.

4. lsi (content), artinya sifat-sifat (karakter) te:ientu dihubungkan dengan

suatu kelompok. Tidak semua orang dalam kelompok menyandang

stereotip. Meskipun ada beberapa stereotip yang dibentuk secara luas,

namun ada variasi-variasi di dalam isi dari stereotip untuk l<elompok­

kelompok tertentu dalam suatu masyarakat yang luas. Yang harus diingat

bahwa isi (content) dari setiap stereotip berubah melalui waktu.

Berdasarkan penjelasan tentang penyebab timbulnya stereotip dan dimensi­

dimensinya di atas, maka dapat disimpulkan bahwa stereotip itu merupakan

proses kognitif. Stereotip sendiri juga merupakan salah satu bentuk sumber

kognitif dari prasangka. Dengan demikian, kita kembali pada pendapat

Lepore dan Brown yang menyatakan bahwa "stereotip rnemang berhubungan

Page 40: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

dengan prasangka, yaitu prasangka mengaktifkan stereotip dan stereotip

menguatkan prasangka".

2.1.1.3. Sumber penyebab prasangka

28

Orang tidak begitu saja secara otomatis berprasangka terhadap orang lain

atau kelompok lain. Akan tetapi ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan

ia berprasangka, antara lain dijelaskan oleh Hatomo & Arnicun Aziz (2004)

sebagai berikut:

1. Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. Dal<im

berusaha, seseorang dapat mengalami kegagalan atau kelemahan tetapi

penyebab kegagalan tersebut sering dicari pada orang lain bukan karena

dirinya sendiri. Orang lain inilah yang dijadikan kambing hitam sebagai

penyebab kegagalannya.

2. Orang berprasangka karena memang sudah dipersiapkan dalam

lingkungannya atau kelompoknya untuk berprasangka.

3. Prasangka timbul karena adanya perbedaan, dimana perbedaan ini

menimbulkan perasaan superior. Perbedaan ini bisa meliputi perbedaan

fisik, perbedaan lingkungan, perbedaan kekayaan, perbedaan status

sosial, perbedaan kepercayaan atau agama, dan pefbedaan norma

sosial.

4. Prasangka timbul karena kesan yang menyakitkan atau pengalaman yang

tidak menyenangkan.

Page 41: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

5. Prasangka bisa timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi

pendapat umum atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu.

29

Sedangkan menurut Alex Sobur (2003), prasangka merupakan hasil belajar

yang melalui proses modeling-identifikasi-sosialisasi. Selama proses inilah

prasangka bisa diperoleh. Orang tua dianggap guru utama prasangka,

terutama karena pengaruh mereka paling besar selama tahap modeling, yaitu

masa ketika anak-anak berusia di bawah lima tahun. Modeling adalah proses

saat anak-anak meniru orang lain.

Jika usia anak-anak meningkat dan masuk sekolah, mereka cenderung

terpengaruh oleh teman sebayanya. Selama tahap ini merekci

mengidentifikasi diri dengan meniru model-model mereka. P<ida saat usia

mereka lebih dari 9 tahun, hubungan orang tua mulai menipis dan orang lain

mulai melakukan pengaruh yang kuat pada nilai-nilai dan pola pikir mereka.

Misalnya, dukungan teman sebaya cenderung menjadi serba pentin,;i dan

pada tahap ini sosialisasi telah terjadi. Singkatnya, prasangka terbentuk

selama perkembangannya, baik melalui didikan maupun dengan cara

identifikasi orang lain yang sudah berprasangka.

Sarwono (2006), menjelaskan bahwa prasangka yang berbentuk stereotip

memiliki beberapa sumber yang dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu

Page 42: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

"sumber sosial" dan "sumber kognitif'. Salah satu surnber sosial adEJlah

perbedaan sosial. Adanya perbedaan status antar kelompok dapat

menimbulkan prasangka yang disandarkan pada proses rasionalisasi dari

perbedaan status tersebut.

30

Sumber sosial lainnya adalah identitas sosial. Turner dan Tajpel (dalam

Sa1wono, 2006) menyatakan bahwa manusia melakuk:an kategorisasi,

identifikasi, dan perbandingan di mana hal tersebut akan membagi dunia

individu menjadi dua kategori yang berbeda, yaitu orang lain yang satu

kelompok dengannya (ingroup) dan orang lain yang bE!rbeda kelompok

dengannya (outgroup). Anggota outgroup diasumsikan memiliki trait atau sifat

yang kurang menyenangkan, semuanya dipersepsikan memiliki kesamaan

dan sering tidak disukai dibandingkan anggota ingroup.

Selanjutnya, Sarwono (2006) menjelaskan sumber sosial berikutnya adalah

konformitas atau kesesuaian, yaitu perubahan tingkah 1:aku individu karena

adanya keinginan untuk mengikuti keyakinan dan standar orang lain.

Konformitas dapat ditimbulkan karena adanya tekanan. Ada dua macam

tekanan sosial, yaitu ncrmative social influence dan informational social

influence. Normative social influence adalah tekanan sosial untuk bersikap

konform yang merupakan refleksi dari norma sosial yang berlaku. Sementara

itu, informational social influence adalah tekanan sosial untuk bersikap

Page 43: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

konform yang disebabkan oleh asumsi individu bahwa orang lain memiliki

pengetahuan yang tidak dimilikinya.

31

Jenis kedua sumber prasangka adalah sumber kognitif. Salah satu bentuk

sumber kognitif adalah kategorisasi sosial. Hal ini ditandai dengan adanya

cara memandang yang lebih buruk terhadap orang lain, komentar ycing

sensitif serta adanya perlakuan yang buruk. Bentuk berikutnya dari :::umber

kognitif prasangka adalah atribusi. lndividu yang berprasangka akan memberi

atribusi atau label yang positif mengenai kelompoknya :sendiri, sebaliknya

membuat atribusi tidak menyenangkan terhadap anggota kelompok lain.

Allport (dalam Soelaeman, 2005) merinci lima perspektif dalam menentukan

sebab-sebab terjadinya prasangka. Keli ma perspektif tersebut merupakan

suatu kontinum, dari penjelasan sifat secara makroskopis histories sampai

pada penyelesaian mikroskopis pribadi. Berikut ini penjEJlasannya:

1. Perspektif historis

Perspektif ini didasarkan atas teori pertentangan kelas, yakni menyalahkan

kelas rendah yang inferior dan sementara merel<a yang tergolong dalam

kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah.

Page 44: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

32

2. Perspektif sosiokultural dan situasional

Perspektif ini menekankan pada kondisi saat ini sebagai penyebab timbulnya

prasangka, yang meliputi:

a. Mobilitas sosial. Artinya sekelompok orang yang mengalami penurunan

status (mobilitas sosial ke bawah) akan terus mencari alasan tentang

nasib buruknya dan tidak mencari penyebab sesungguhnya.

b. Konflik antarkelomµok. Prasangka dalam hal ini merupakan realitas dari

dua kelompok yang bersaing meskipun tidak selalu disebabkan oleh

kondisi ekonomi.

c. Stigma perkantoran. Artinya bahwa ketidakamanan dan ketidakpastian di

kota disebabkan "noda" yang dilakukan kelompok tertentu.

d. Sosia/isasi. Prasangka dalam hal ini muncul sebagai hasil dari proses

pendidikan orang tua atau masyarakat di sekitarnya melalui proses

sosialisasi mulai kecil hingga dewasa.

3. Perspektif kepribadian

Teori ini menekankan pada faktor kepribadian sebagi penyebab prasangka

yang disebut dengan teori "frustasi agregasi". Menurut teori ini, keadaan

frustasi merupakan kondisi yang cukup untuk timbulnya tingkah laku agresif.

Frustasi muncul dalam kehidupan sehari-hari yang disebabknn oleh atasan

(status yang lebih tinggi), yang tidal< memungkinkan untuk melakukan

perlawanan terhadapnya, apalagi dengan tingkah laku agresif. Keadan ini

Page 45: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

33

sering membuat pengalihan (displacement) dari rasa k19salnya kepada

sasaran yang mempunyai nilai sama, namun tidak mernbahayakan dirinya.

Akan tetapi, ada orang yang mengalami frustasi namun tidak memiliki sikap

frustasi. Alas dasar ini para ahli beranggapan bahwa prasangka lebih

disebabkan adanya tipe kepribadian dengan cirri authoritarian personality.

4. Perspektif fenomenologis

Perspektif ini menekankan pada cara individu memandang atau

mempersepsikan lingkungannya sehingga persepsilah yang menyebabkan

prasangka. Sebagai anggota rnasyarakat, individu akan menyadari di mana

atau termasuk etnis mana dia berada.

5. Perspektif na"ive

Perspektif ini menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka

dan tidak menyoroti individu yang berprasangka.

2.1.1.4. Teori tentang prasangka

Kompleksnya masalah prasangka ini menimbulkan bebEirapa teori yang satu

dengan yang lain berpijak pada pendapat yang berbeda satu dengan yang

lainnya. Teori-teori tersebut ada yang berpusat pada ba!~aimana prasangka

terbentuk di samping adanya teori yang berpijak bagaimana prasangka itu

memotivasinya untuk memenuhi kebutuhan dari yang beirsangkutan (Try

Page 46: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

34

Dayakisni & Hudaniah, 2003). Sebagian dari isi teori telah disebutkan di atas,

narnun untuk lebih memperjelas kerangka teoritis dalarn penelitian ini, peneliti

hanya akan mengulas teori yang digunakan untuk menganalisa

permasalahan dalam penelitian ini secara lebih rinci, yakni Teori ldentitas

Sosial.

Teori ini dibangun alas suatu asumsi bahwa orang secara umum lebih suka

memandang dirinya sendiri secara positif dari pada secara negatif. Karena

sebagian citra diri kita didefinisikan berdasarkan keanm1otaan kita dalam

kelompok, maka hal ini juga menyiratkan bahwa ada preferensi untuk melihat

kelompok kita sendiri dengan sorot mata yang lebih positif dalam

hubungannya dengan kelompok-kelompok yang kita tidak menjadi bagiannya.

Hipotesis utama teori ini adalah bahwa agar sebuah identitas yang

memuaskan diperoleh atau dipertahankan, anggota kelompok harus terlebih

dahulu mencari berbagai keunikan positif yang dimiliki keilompoknya sendiri.

Bila hal ini tidak memungkinkan, maka mereka mungkin .akan mencmi

keanggotaan kelompok alternatif yang menawarkan kesempatan lebih luas

untuk melakukan evaluasi diri yang positif (Brown, 2005). Teori ini

dikembangkan oleh Tajfol dan Turner pada tahun 1979 (Gazi Saloom, 2006).

Page 47: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

35

Menurut para ahli yang membuat teori ini tersohor, identitas sosial "terdiri

atas aspek-aspek dalam citra diri individu, yang berasal dari kategori-kategori

sosial di mana ia merasa menjadi bagiannya" (Tajfel & Turner dalam Brown,

2005). Dengan kata lain, kita membentuk sebagian identitas sosial kita tatkala

menganggap diri sendiri sebagai bagian salah satu kelompok dan bukan

dengan bagian kelompo1< yang lain. Dalam hal ini, kita membuat penilaian

tegas tentang orang sebagai bagian dari 'kita' atau bagian dari 'mereka'.

Selanjutnya Tajfel dan turner (dalam Matt Jarvis, 2006), mengemukakan tiga

proses kognitif dalam menilai orang lain sebagai kelompok "kita" atau

"mereka" sehingga terbentuk identitas sosial masing-masing kelompok.

Ketiga proses tersebut berlangsung menurut urutan tertentu seperti terlihat

pada label di bawah ini:

Tabel. 2.1

Proses tiga tahap dalam teori identitas sosial

Pengelompokan sosial

ldentifikasi sosial 1---- Perbandingan

sosial

Tahap pertama adalah pengelompokan sosial. Dalam tahap pertama ini kita

mengidentifikasi diri kita dan orang lain sebagai anggota kelompok sosial.

Kita semua cenderung membuat pengelompokan sosial seperti jender

(seksisme), ras, ideologi, dan kelas.

Page 48: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

36

Tahap kedua adalah ldentifikasi sosial. Pada tahap kedua ini kita mengambil

identitas kelompok yang kita ikuti. Misalnya, jika kita m1~ngelompokkan diri

kita sebagai seorang mahasiswa, kemungkinan kita akan mengambil identitas

sebagai seorang mahasiswa dan mulai bersikap dengan cara yang kita

percaya sebagai cara bersikap seorang mahasiswa. ldentifikasi kita pada

suatu kelompok akan memberikan suatu makna emosional dan har9a diri kita

akan terkait dengan keanggotaan kelompok.

Tahap terakhir adalah perbandingan sosial. Sekali kita sudah

mengelompokkan diri kita sebagai bagian dari sebuah l<elompok dan

berpihak pada kelompok itu, maka kita cenderung mernbandingkan kelompok

kita dengan kelompok lain. Apabila harga diri kita harus dipertahankan,

kelompok kita harus dibandingkan secara menguntungkan dengan kelompok

lain. lnilah yang penting dalam memahami prasa:igka sebab begitu dua

kelompok mengidentifikasi diri sebagai musuh, mereka terpaksa bersaing

agar harga diri anggota-anggotanya dapat ditegakkan. Maka, persaingan dan

permusuhan di antara kelompok bukan hanya masalah memperebutkan

sarana dan fasilitas, tetapi juga perebutan identitas.

Jadi, teori identitas sosial berpendapat bahwa motif penting yang ada dibalik

sikap dan perilaku antarkelompok adalah motif untuk membentuk dan

mempertahankan sebuah identitas positif yang memuaskan. Oleh karena itu,

Page 49: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

37

ancaman terhadap identitas sosial akan direspon dengan peningkatan usaha

untuk membuat kelompok ingroup semakin berbeda secara positif dari

kelompok outgroup. Bila ancaman tersebut cukup kuat, maka diferensiasi itu

akan muncul dalam bentuk sikap dan perilaku antarkelompok yang

memandang rendah secara terbuka yang disebut prasangka.

2.1.2. Mahasiswa

2.1.2.1. Pengertian mahasiswa dan karakteristiknya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) yang dimaksud dengan

mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tir:~igi. Definisi ini sesuai

dengan peraturan pemerintah RI no. 30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi

yang menyatakan bahwa mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar pada perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya Sarwono dalam thesisnya,

seperti yang dikutip Siti Komariah (2002) menjelaskan mahasiswa adalah

setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran-pelajaran

di perguruan tinggi dengan batas usia antara 18-30 tahun. Sedangkan

menurut Abu Ahmadi (2003), dilihat dari usia, lembaga clan ruang lingkup

tempat mahasiswa berada antara usia 18-25 tahun dan masih ada c.i

universitas atau perguruan tinggi.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa

adalah individu yang terdaftar dan belajar di universitas atau perguruan tinggi

Page 50: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

tertentu. Oalam penelitian ini dibatasi pada mahasisvva yang terdaftar dan

al<tif sebagai peserta didik dengan tingkat, 02, 03 dan strata satu (81 ).

38

Lebih jauh Sarwono (dalam Siti Komariah, 2002) menjelasakan tentang

karakteristik mahasiswa, yaitu intelektua!itas dan kemudaannya. Menurutnya

mahasiswa adalah insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan

perguruan tinggi dididik dan diharapkan menjadi calon intelektual, walaupun

tidak semua sarjana atau orang yang pernah duduk di perguruan tinggi dapat

disebut intelektual. Knopelmacher, seperti yang dikutip Sarwono,

mengemukakan persyaratan sehingga seseorang disHbut sebagai seorang

intelektual, yaitu:

a. lntelektual adalah orang-orang yang berpendidil<an tinggi atau yang

mempunyai pengetahuan setingkat dengan pengetahuan yang diberikan

di pendidikan tinggi.

b. Mereka berminat pada masalah yang menyangkut nasib (destiny)

manusia yaitu masalah moral dan politik.

c. Mereka mampu menyatakan pendirian-pendirian moral dan pendirian­

pendirian politik mereka secara lisan maupun tertulis.

d. Sifat kritis karena mereka hidup dalam dunia idea, padahal dunia idea

tidak pernah identik dengan dunia nyata. Maka kaurn intelektual selalu

melihat kekurangan dalam kenyataan dan selalu mau mengkritik dunia

Page 51: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

39

nyata serta selalu menghendaki perubahan-perubahan dalam dunia n~1ata

ke arah yang mendekati idiilnya.

Selain intelektualitas, mahasiswa juga memiliki ciri kemudaannya (youth).

Kepemudaan menurut Keniston, seperti yang dikutip Siti Komariah, dapat

didefinisikan dari dua sudut, yaitu tema sentral dari kesadaran perkembangan

dan tingkah laku pada tingkat perkembangan tertentu. Yang dimaksJd

dengan tema sentral dari kesadaran dan perilaku pemuda adalah "tnnsion

between self and society". Ketegangan ini disebabkan adanya hasrat untuk

memperoleh kebebasan mutlak (absolute freedom). Pada hakikatnya pemuda

menentang tata sosial walaupun tantangan itu tidak selalu dinyatakan dalam

aktivitas oposisionil.

Terna sentral ini selanjutnya menyebabkan perubahan-perubahan khusus

dan pola pikir serta pola tingkah laku dapat diamati dalam periode ini.

Perubahan itu nampak dalam hubungan antara pemuda sendiri dengan

masyarakat sel<itarnya. Dalam hubungan antara pemuda dan masyarakat ini

dapat terjadi dua hal, yaitu alienasi diri di mana pemuda yang bersangkutan

menjadi submissive terhadap masyarakatnya dan alienasi masyarakat di

mana pemuda yang bersangkutan hanya berorientasi pada pemikiran­

pemikiran dan hasratnya sendiri saja.

Page 52: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Jika dilihat dari rentang usia perkembangan individu, rnaka mahasiswa

umumnya berada pada usia dewasa awal yang menurut Hurlock (1999)

memiliki karakteristik tersendiri diantaranya:

a. Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah. Pada masa ini individu

mulai mandiri dan mencoba untuk mengatasi masalahnya sendiri.

40

b. Masa dewasa awal sebagai masa ketegangan emosional. Hal ini karena

individu dihadapkan pada dunia nyata dan harus menghadapinya,

padahal sebelumnya selalu ada orang yang mengarahkan atau

melindungi individu.

c. Di antara perkembangan yang harus dipenuhi yaitu kemampuan untuk

beradaftasi dengan lingkungan baru, memiliki motivasi yang kuat untuk

dianggap dewasa dan ingin diteladani.

Selanjutnya dalam kaitannya dalam kehidupan masyar;akat, mahasiswa

secara garis besar mempunyai peranan sebagai berikut (Abu Ahmadi, 2003):

a. Agentofchange

b. Agent of development

c. Agent of modernization

Sebagai agent of change mahasiswa bertugas untuk mengadakan

perubahan-perubahan di masyarakat ke arah perubahan yang lebih baik dan

bersifat kemanusiaan, di mana pengetahuan yang diterima dalam pendidikan

Page 53: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

41

digunakan demi pengabdian kepada masyarakat agar dapat hidup lebih

bermartabat. Hal-ha! yang tidak sesuai dan menghambat kemajuan haruslah

diganti dengan hal-hal baru yang sesuai dengan tuntutan zaman dengan

tetap memperlihatkan situasi dan kondisi di mana mereka berada.

Sebagai agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan

pembangunan bangsa di segala bidang yang bersifat Jisik maupun non fisik.

Dalam kesuksesan pembangunan, peranan mahasiswa tidak bisa diabaikan.

Mahasiswa diharapkan bertindak sebagai pelopor-pelopor dalam

pembangunan karena proses pembangunan akan lanc:ar apabila dilakukan

oleh manusia-manusia yang giat dalam bekerja. Sedangkan sebagai agent of

modernization, mahasi5wa memiliki peran dalam pembaruan. Pembaruan

yang akan diciptakan tidak lepas dengan kondisi masyarakat sekitar. Artinya

bahwa mahasiswa sebagai manusia yang mendapatkan pendidikan cukup

tinggi harus dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih

tetap dipertahankan.

2.2. Kerangka Berpikir

lndividu sebagai makhl11k hidup mempunyai kebutuhan yang menurut

Abraham Maslow diken;;il sebagai kebutuhan fisik, rasa aman, kasih sayang,

harga diri (prestise), dan aktualisasi diri. Setiap inidividu memiliki potensi

Page 54: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

42

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, namun potensi yang ada

pada individu yang bersangkutan terbatas sehingga individu harus meminta

bantuan kepada individu lain. Dari itu terjadilah interak:si sosial, baik

antarindividu, antaraindividu dengan kelompok, atau antarkelompok.

Namun dalam kehidupan masyarakat Indonesia yar.g majemuk terdiri dari

beraneka ragam kelompok masyarakat dan golongan dengan latar belakang

kebudayaan yang berbeda, terkadang terjadi persaingan dan pertentangan

yang dapat menimbulkan ketidakh.armonisan sosial. Persaingan dan

pertentangan ini muncul karena setiap kelompok mcisyarakat memiliki

kepentingan yang berbeda. Kepentingan kelompok inilah yang merupakan

motif atau landasan dari sikap dan perilaku yang dimunculka.1 ketika

berinteraksi dengan kelompok lain. Artinya, tingkah laku kelompok

merupakan refleksi dari kepentingan kelompok itu sendiri.

Ada beberapa istilah lain tentang kepentingan, yaitu "nilai-nilai" (values) dan

"kebutuhan" (needs). Sedangkan istilah kepentingan diartikan sebai;1ai

perasaan orang mengenai apa yang sesungguhnya ia inginkan. Perasaan itu

cenderung bersifat sentral dalam pikiran dan tindakan orang, yang

membentuk inti dari banyak sikap, tujuan, dan niatnya (Raven & Rubin dalam

Dean dan Jeffrey, 2004).

Page 55: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

43

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa adanya perbedaan kepentingan

menunjukkan adanya perbedaan nilai-nilai dan kebutul1an dari setiap

kelompok. Menurut Campbell (dalam Rupert Brown, 2005), ketika

kepentingan-kepentingan tersebut tidak kompatibel, maka respon psikologis

sosialnya cenderung negatif seperti sikap berprasangka, penilaian terbias,

dan perilaku bermusuhan. Akan tetapi ketika kepentin9an-kepentingan

tersebut kompatibel atau lebih baik, maka reaksinya akan lebih positif,

misalnya toleransi, adil dan ramah.

Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa perilaku berprasangka (konflik

tertutup) dilahirkan dari persaingan dan pertentangan k•~rena adanya

perbedaan kepentingan antarkelompok. Semakin jauh jarak perbedaan ini,

maka semakin kuat prasangka yang akan muncul karena manusia memiliki

kecenderungan untuk mementingkan diri dan kelompoknya sendiri (egoistis).

Menurut Summer (seperti yang dikutip Kironosasi, 1986) kecenderungan ini

karena menganggap kelompoknya lebih baik daripada kelompok lain. Hal ;ni

melahirkan rasa in groups atau we groups yang berlawanan dengan rasa out

groups atau they groups yang bermuara pada sikap etnosentrisme karena

kesamaan ras, agama atau asal usul.

Kesamaan ras, agama, atau asal usul ini secara tidak langsung telah menjadi

identitas suatu kelompok. Sedangkan kecenderungan m·~nggan99ap

Page 56: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

44

kelompok sendiri lebih baik (ingroup favoritism) akan berimplikasi pada cara

pandang terhadap kelompok lain, misalnya kelompok lain lebih buruk, tidak

berkualitas dan lain sebagainya. Anggapan atau evaluasi yang berkembang

dalam ingroup akan memperkuat prasangka kepada outgroup.

Oleh karena itu, peneliti berasumsi bahwa perbedaan identitas kelo·npok

(perbedaan agama) menunjukkan adanya perbedaan prasangka

antarkelornpok. Berdasarkan hal ini, peneliti hendak rnelakukan penelitian

terhadap prasangka dua identitas kelornpok yang berbeda yakni rnahasiswa

IAIN dan rnahasiswa STAHN. Dalarn penelitian ini peneliti akan rnenguji

hipotesa, "Apakah ada perbedaan prasangka antarkelornpok pada

rnahasiswa lnstitut Agarna Islam Negeri (IAIN) Matararn dan rnahasiswa

Sekolah Tinggi Agarna Hindu Negeri (STAHN) Matararn?"

Tabel 2.2

Bagan Kerangka Berpikir

J Mahasiswa l . \ J .

ldentitas; [ldentitas; Mahasiswa IAIN Mahasiswa STAHN

1' v Kepentingan/Keb11tuhan/ Kepentinuan/Kebutuhan/

Nilai Nilai ., .,

[ Prasangka )

Page 57: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

45

2.3. Hipotesa

Ho Tidak Ada Perbedaan Prasangka Antarkelompok Pada

Mahasiswa lnstitut Agama Islam negeri (IAIN) dan Mahasiswa

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (ST.AHN) di Mataram Nusa

H1 Ada Perbedaan Prasangka Antarkelompok Pada Mahasiswa

lnstitut Agama Islam negeri (IAIN) dan Mahasiswa Sekolah

Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram Nusa

Tenggara Baral

Page 58: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, pengambilan

sampel, pengumpulan d1;1ta, dan teknik analisa data.

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian memuat tentang pendekatan yang dipiJih daJam penelitian ini.

Di sini juga diuraikan metode penelitian yang digunakan serta tentang definisi

variabel dan operasionalisasi variabel.

3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dengan metode komparatif (perbandingan), yaitu dengan

membandingkan prasar.gka dua kelompok mahasiswa dengan background

keagamaan berbeda di Mataram Nusa Tenggara Barat. Menurut Tatang

(2000) penelitian komparatif merupakan penelitian den~1an

memperbandingkan satu variabel yang sama (variabel besar dengan sub-sub

variabelnya) dari dua populasi yang berbeda (dua atau lebih k~lompok atau

satuan subjek penelitian), misalnya antara dua sekolah atau dua jenis

sekolah, mengenai hal yang sama.

Page 59: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

47

Sedangkan menurut Suharsimi (1998), titik berat penelitian komparasi

ditujukan pada kelompok subjek penelitian, kemudian baru dilanjutk;:rn

dengan memperhatikan variabel yang diteliti yang ada pada kelomp·)k yang

dikomparasikan. Selain itu, Nana Syaodih (2006) men,ielaskan bahwa

penelitian komparatif diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau

lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang

diteliti. Penelitian komparatif ini, menurut Nana (2006), juga dapat

memberikan hasil yang dapat dipercaya selain karena menggunakan

instrumen yang sudah diuji, juga karena kelompok-kelompok yang

dibandingkan memiliki karakteristik yang sama atau hampir sama. Yang

dimaksud karakteristik yang sama atau hampir sama d•::llam penelitian ini

adalah kedua kelompok merupakan mahasiswa.

3.1.2. Definisi variabel dan operasionalisasi variabel

3.1.2.1. Definisi variabel

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua ai:au lebih nilai atau

sifat yang berdiri sendiri. Kerlinger (dalam Sevilla, 1993) menyebut variabel

sebagai konstruk atau sifat yang diteliti. Dalam penelitian ini ada dua variabel,

yaitu prasangka dan mahasiswa. Variabel prasangka merupakan variabel

bebas dan mahasiswa merupakan variabel terikat. Akan tetapi, variabel

mahasiswa termasuk variabel yang tersembunyi. Artinya, variabel prasangka

melekat pada individu yang berprasangka yaitu mahasiswa. Selanjutnya

Page 60: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

48

prasangka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu sikap, perasaan

dan evaluasi negatif seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang

atau kelompok lain semata-mata karena orang tersebut merupakan anggota

kelompok lain yang b&rbeda dengan kelompoknya semdiri. Selanjutnya dalam

penelitian ini yang menjadi objek prasangka yakni mahasiswa IAIN Mataram

dan STAHN Mataram. Artinya, ketika mahasiswa IAll\J Mataram

berprasangka maka mahasiswa STAHN Mataram merupakan objek

prasangka. Sedangkan ketika mahasiswa STAHN Mataram berprasangka

maka objeknya adalah mahasiswa IAIN Matararn.

3.1.2.2. Operasionalisasi variabel

Untuk dapat mengukur variabel yang telah disebutkan, maka diperlukan

pengoperasian variabel dengan cara menetapkan indikator yang digunakan

dalam pengukuran sebagai berikut .

Tabel 3.1

lndikator prasangka

No Aspek lndikator

• Keyakinan atau kepercayaan (evaluative beliefs) tentang sifat-sifat obyek

1 Kognitif • Pengetahuan tentang obyek " Pendapat tentang obyek

• Haraoan-harapan terhadaE ob:ziek

Page 61: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

49

" Perasaan senang atau tidak senang terhadap obyek

2 Afektif • Perasaan friendliness (simpati, bangga, kedekatan) dan perasaan unfriendliness (dengki, jijik, takut, tersaingi, antipati, dan benci) terhadao obvek

3 Konatif • Kecenderungan perilaku terhadap obyek baik positif maupun negatif

3.2. Pengambilan Sampel

Yang diuraikan dalam sub judul ini adalah tentang populasi dan sampel yang

digunakan dalam penelitian serta teknik pengambilan sampel.

3.2.1. Populasi dan sampel

Sumber data penelitian kuantitatif adalah subjel< dari mana data tersebut

diperoleh. Untul< penelitian yang metode pengumpulan datanya denf)an

sl<ala, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon

atau menjawab pernyataan-pernyataan yang disediakan peneliti (Arikunto,

1998). Gay (dalam Sevilla, 1993), mendifinisikan populasi sebagai kelompol<

dimana peneliti al<an mengeneralisasikan hasil penelitiannya. Untul<

penelitian l<ali ini populasi penelitian adalah mahasiswa !nstitut Agama Islam

Negeri (IAIN) Mataram dan mahasiswa Sel<olah Tinggi Agama Hindu Negeri

(STAHN) Mataram pada tahun ajaran 2006/2007.

Page 62: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Selanjutnya sampel menurut Arikunto (1998) adalah penelitian yang

respondennya hanya sebagian dari populasi. Ferguson (dalam Sevilla, et

50

al., 1993), mendefinisikan sampel sebagai beberapa ba!Jian kecil atau

cuplikan yang ditarik dari populasi. Sementara itu, BailE~Y (dalam Bambang

dan Lina, 2006) mengatakan bahwa sampel adalah ba£1ian dari populasi yang

ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan

terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri.

3.2.2. Tehnik pengambilan sampel

Karena peneliti ingin mengetahui perbedaan prasangka antarkelompok

mahasiswa IAIN Mataram dan STAHN Mataram, maka cara pengambilan

sampel yang tepat menurut peneliti adalah dengan teknik kuota. Teknik

sampling ini tidak didasarkan pada strata atau daerah, tetapi berdasarkan

pada jumlah yang telah ditentukan (Arikunto, 1998). Sebagaimana juga yang

dijelaskan oleh Subana dan Sudrajat (2005) bahwa pengambilan sampel

jenis kouta lebih ditekankan kepada masalah pertimbangan jumlah. Sesuai

dengan namanya, yaitu kuota yang berarti jatah (tentanq jumlah) sesuatu,

maka penarikan sampel dilakukan sangat tergantung pada jenis-jenis subyek

penelitian yang dikuotakan.

Dalam pengambilan sampel secara kuota, kita mengidentifikasi kumpulan

karakteristik penting dari populasi dan kemudian memilih sampel yang

Page 63: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

51 ,_' ( I;.

L":

diinginkan secara non acak. Hal ini diasumsikan bahwa sampel-sampel

tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang telah ditetapkan (Vockell

dalam Sevilla, 1993). Menurut Bambang dan Lina (2006), penarika11 sampel

dengan teknik kuota dilakukan tidak menggunakan cara acak, tetapi

menggunakan cara kemudahan (accidental).

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti telah menetapkan karakteristik

sampel yang akan diteliti yakni mahasiswa Islam yang kuliah di lnstitut

Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram dan mahasiswa Hindu yang kuliah di

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram. Adapun besarnya

jumlah sampel yang akan diteliti adalah 10% dari ma.sing-masing jumlah

populasi. Hal ini didasarkan pada pendapat Nasution (2003) bahwa jumlah

sampel yang sesuai sering disebut aturan sepersepuluh. Jadi, 10 % dari

jumlah populasi. Adapun cara memperoleh jumlah sampel 10% dari jumlah

populasi adalah denga11 cara membagikan angket kepada setiap mahasiswa

yang ditemui, baik di halam kampus atau di dalam kelas.

3.3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data memuat uraian tentang teknik-teknik yang

digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan obyek

Page 64: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

52

penelitian. Selain itu juga dijelaskan tentang instrumen penelitian, yakni alat

yang digunakan untuk melaksanal<an penelitian dalam memperoleh data.

3.3.1. Metode dan instrumen penelitian

Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan model skala Liker!. Skala

ini banyak digunakan dan diadopsi untuk pengukuran sikap dan segi-segi

afektif lainnya (Nana S., 2006). Model skala Liker! adalah bentuk pernyataan

yang mengungkap sikap dari responden dalam bentuk jawaban Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Ada Pendapat atau Ragu--Ragu (R), Tidak

Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) (Subana&Sudrajat, 2005.,

Bambang&Lina, 2006., Nana S., 2006).

Akan tetapi karena peneliti ingin mengetahui secara pasti sikap responden

(baik atau buruk), maka kategori jawaban yang digunakan adalah Sangat

Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju. Hal ini

sesuai dengan pendapat Bambang dan Lina (2006) bahwa penentuan

banyaknya kategori dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

Selanjutnya setiap kategori jawaban tersebut memiliki skor tersendiri sesuai

dengan positif atau negatifnya item itu. Sebuah item positif memiliki skor

untuk setiap pilihan, yaitu SS=4, S=3, TS=2, dan STS=1, sedangkan pada

item negatif skor tiap pilihannya adalah SS=1, S=2, TS=3, dan STS=4.

Page 65: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

,-\ ·::· - '\

53

Di samping itu, menurut Sumadi Suryabrata (2000) skala Likert disebutjuga

dengan metode summered rating. Hal ini karena skala Likert hanya dapat

membuat ranking, tetapi tidak dapat diketahui berapa ka!i satu responden

lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya di dalam skala (Nazir,

2003).

Tabel 3.2

Skor Setiap Kategori Jawaban

Ko de Favou1rable Unfavourable

srs (sangat setuju) 1 4

TS (tidak setuju) 2 3

S (setuju) 3 2

SS (sangat setuju) 4 1

Tabel 3.3

Blue Print Skala Prasangka

No Aspek lndikator No. Item

Favourable Unfavourable • Keyakinan atau 2, 27, 40, 7,31,36,54,

kepercayaan (evaluative 50,55,62 76 beliefs) tentang sifat-sifat objek

1 Kognitif • Pengetahuan tentang 3,34, 73, 78 4,26, 56 objek

• Pendapat tentang objek 6, 39, 4'7, 11, 30, 38, 43, 77, 83 49,61,66,69

Page 66: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

54

• Harapan-harapan terhadap 18, 32, 59, 16,33,64 kelompok lain 68

• Perasaan senang atau 1,5,15,41, 24,29,48,70 tidak senang terhadap 65,67, 81 objek

• Perasaan friendliness 14, 2S, 37, 10, 12, 17, 22, 2 Afektif (simpati, bangga, 45,58, 74 46, 57, 72, 79,

kedekatan) dan perasaan 80,84 unfriendliness (dengki, jijik, takut, tersaingi, antipati, dan benci) terhadap objek

• Kecenderungan perilaku 19, 20, 23, 8, 9, 13, 21,

3 Konatif terhadap objek baik positif 35, 44, 52, 28, 42, 51, 53, maupun negatif 60, 63, 71, 75,85

82 Jumlah Item 42 43

3.3.2. Tehnik uji instrumen penelitian

Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang

akurat dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas. Saifuddin

(2004) mengatakan bahwa item-item yang telah diseleksi berdasarkan

koefisien item total akan mendukung reliabilitas skala, namun tidak berarti

skala tersebut akan valid dengan sendirinya. Sknla tersebut harus

distandarisasikan atau uji validitas, reliabilitas, dan butir soalnya (Nana S.,

2006).

Untuk menguji validitas dari setiap item pernyataan dilakukan analisis item,

yaitu mengkorelasikan setiap item dengan skor total. Koefisien korelasinya

Page 67: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

55

diperhitungkan sebagai validitas. Item-item yang memiliki korelasi signifikan

langsung dipilih sebagai skala final dan dihitung, sedangkan item yang tidak

memiliki korelasi signifikan diabaikan. Untuk menentukan besarnya validitas

item-item yang telah diuji cobakan, digunakan perhitungan dengan koefisien

korelasi Product- Moment Pearson dengan r koreksi. Dengan rumus:

N (IXY) - (Lr)(L:Y) r =-;r==========r=========<

xy ~[NIX2 -(Lr)2 {my2 -(L:Y)2 j

Keterangan:

rxy =Angka indeks korelasi 'r' product moment N = Jumlah subjek :LXY = Jumlah hasil antara X dan Y :L X = Jumlah seluruh skor X :L Y = Jumlah seluruh skor Y

Adapun untuk mengetahui reliabilitas dari skala diuji dengan rumus Alpha

Cronbach.

Keterangan:

a = Koefisien reliabilitas

s1, dan s

2, = Varians skor belahan 1

s x' = Varians skor skala

Penghitungan menggunakan perangkat lunak SPSS 12,0 for Windows.

Page 68: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

3.4. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

menganalisis data hasil penelitian dalam rangka menguji kebenaran

hipotesis. Namun, sebelum menerapkan suatu rumus statistik untuk

pengujian hipotesis, normalitas sebaran suatu data harus terlebih dahulu

diketahui.

1. Uji normalitas

56

Uji normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dan

Lilliefors dengan penghitungan menggunakan perangkat lunak SPSS 12,0 for

Windows.

2. Uji t atau uji mann whitney

Dalam penelitian ini data akan dianalisis dengan menggunakan statistik

parametrik dan statistik non parametrik untuk uji beda, yaitu menggunakan uji

t (statistik inferensi/parametrik) atau mann-whitney (uji nonparametrik)

karena terdiri dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan

(independent) dan dengan penghitungan menggunakan perangkat lunak

SPSS 12,0 for Windows. Uji t akan digunakan apabila dist;ibusi data bersifat

normal. Sedangkan apabila distribusi data tidak normal, maka akan

digunakan uji mann-whitney.

Page 69: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

57

Hal ini sesuai dengan pendapat Singgih Santoso (200!5) bahwa metode

parametrik bisa dilakukan apabila beberapa persyaratan dipenuhi,

diantaranya sampel yang yang akan dipakai untuk analisis haruslah berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Jika suatu populasi tidak berdistribusi

normal, maka perlu digunakan alternatif metode-metode statistik yang tidak

harus memakai suatu parameter tertentu. Metode tersebut disebut sebagai

metode statistik nonparametrik.

3.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan

Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) di Mataram Nusa Tenggara

Ba rat.

3.6. Prosedur Penelitian

Berkaitan dengan jalannya penelitian ini, peneliti membuat langkah-langkah

prosedur penelitian yang diharapkan dapat menunjang kelancaran serta

keberhasilan penelitian ini, yang meliputi :

1. Tahap persiapan

• Menyusun proposal penelitian

• Memilih problematika dan judul penelitian

Page 70: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

• Menentukan rurnusan dan batasan masalah

• Menentukan variabel penelitian

• Merumuskan hipotesis penelitian

• Menyusun landasan penelitian dan kajian pustaka

o Menentukan subjek penelitian

• Menentukan instrumen pengumpulan data penelitian

2. Tahap pengambilan data

• Menyusun instrumen penelitian

• Menyiapkan subjek penelitian

• Melaksanakan uji coba instrumen

• Merevisi instrument penelitian

• Melaksanakan tes

3. Tahap pengolahan data

• Melakukan skoring

• Menghitung hasil

• Membuat tabulasi data

4. Tahap analisis

• Menganalisis data yang telah diperoleh

58

Page 71: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

• Membuat hasil analisis

• Membuat kesimpulan dan saran

5. Tahap penyusunan laporan penelitian

• Menulis keseluruhan prosedur penelitian beserta hasil dan

analisanya.

59

Page 72: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DATA

Bagian ini memuat tentang gambaran umum subjek penelitian, presentasi

data, dan pembahasan hasil penelitian. Termasuk di dalamnya akan dibahas

uji instrumen penelitian, uji persyaratan, dan uji hipotesis.

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Responden dalam peneltian ini ada!ah seluruh mahasiswa JAIN Mataram dan

mahasiswa ST AHN Mataram dengan jenjang pendidikam 02, 03 dan 81.

Seluruh responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih aktif

kuliah pad a tahun ajaran 2006/2007. Ada pun rincian jumlah mahasiswa

kedua perguruan tinggi tersebut sebagaimana terdapat pada table berikut.

Tabel 4.1

Jumlah Mahasiswa IAIN Mataram

Tahun Akademik 2006/2007

No Fakultas Jurusan PAI PBA MTK

1 Tarbiyah IPA IPS

02. PGAI 02. PGMI

2 Syari'ah MUA

Laki-Laki Perempuan Jumlah 361 294 655 106 61 167 100 174 274 99 172 271 300 317 617 29 62 91 68 119 187 59 53 112

Page 73: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

AS El

3 Dakwah KPI PMI

Total iumlah

Tabel 4.2

Jumlah Mahasiswa STAHN Mataram

Tahun Akademik 2006/2007

No Jurusan/Program 1 Pendidikan Agama Hindu/02 2 Pendidikan Agama Hindu /D3 3 Pendidikan Agama Hindu /81 4 Peneranqan Agama Hindu/ 81 5 Hukum Agama Hindu/ 81 6 Filsafat Agama Hindu/81

Total Jumlah

114 100 33 19

1388

Laki-Laki 5 2

115 23 13 11

169

76 190 103 203 22 55 6 25

1459 2847

P•erempuan Jumlah 14 19 6 8

140 255 10 33 8 21 4 15

182 351 -

Sedangkan jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

adalah sepersepuluh atau 10% dari jumlah populasi. Sehingga dapat

ditentukan sampel penelitian di IAIN Mataram sebanyak 285 orano dan

61

STAHN Mataram sebanyak 35 orang. Jumlah sumpel ini merupakan 10% dari

jumlah masing-masing populasi, yakni populasi maha:>iswa IAIN Mataram

adalah 2847 orang sedangkan STAHN Mataram sebanyak 351 orang.

Selanjutnya, angket yang peneliti sebar di IAIN Mataram sebanyak 350 dan

yang dikembalikan sebanyak 315 angket serta yang digunakan untuk analisa

Page 74: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

62

data sebesar 285. Adapun angket yang peneliti sebar cli STAHN Mataram

sebanyak 85 angket dan yang kembali sebanyak 50, sedangkan yang

digunakan untuk analisa data sebesar 35 angket. Angket yang digunakan

untuk menganalisa data diambil secara acak seeuai dengan jumlah

kebutuhan atau jumlah sampel yang digunakan dal:im penelitian ini

sedangkan sisanya di8baikan. Berikut ini penjelasan tentang responden yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini.

4.1.1. Kategorisasi subjek di IAIN Mataram

4.1.1.1. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3

Kategorisasi Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah Prosentase 1 Laki-laki 174 61,1 % 2 Perempuan 111 38,9% -

Total 285 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden laki- laki dalam penelitian ini

berjumlah 174 orang mahasiswa (61, 1 %), sedangkan responden perempuan

sebanyak 111 orang mahasiswi atau 38,9 % dari total responden.

Page 75: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

63 l); '

4.1.1.2. Berdasarkan usia

Tabel 4.4

Kategorisasi Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah Prosentase 1 18 - 20 tal1un 58 20,4 % 2 21 - 23 tahun 184 64,5% 3 24-26 tahun 43 15,1 %

Total 285 100 %

Usia responden dari kelompok IAIN Mataram dalam penelitian ini dibagi

menjadi 3 kategori, yaitu usia 18-20 tahun sebanyak 58 mahasiswa (20,4 %),

usia 21-23 tahun sebanyak 184 mahasiswa (64,5 %), dan usia 24-26 tahun

sebanyak 43 mahasiswa (15, 1%).

4.1.1.3. Berdasarkan fakultas

Tabel 4.5

Kategorisasi Berdasarkan Fakultas

No Fakultas Jumlah Prosentase 1 Tarbivah 226 79,3% 2 Syari'ah 51 17,9 % 3 Dakwah 8 2,8%

Total 285 100 %

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah mahasiswa fakultas tarbiyah

sebanyak 226 mahasiswa (79,3 %), fakultas syari'ah sebanyak 51

mahasiswa (17,9 %), dan fakultas dakwah sebanyak 8 mahasiswa (2,8 %)

Page 76: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

64

4.1.2. Kategorisasi subjek di STAHN Mataram

4.1.2.1. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.6

Kategorisasi Berdasarkan Jenis Kelamin

No Katec;iori Jumlah Prosentase 1 Laki-laki 12 34,3 % 2 Perempuan 23 65,7%

Total 35 100 %

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden laki- laki dalam penelitian ini

berjumlah 12 orang mahasiswa (34,3 %), sedangkan responden perempuan

sebanyak 23 orang mahasiswi atau 65,7 %.

4.1.2.2. Berdasarkan usia

Tabel 4.7

Kategorisasi Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah Prosentase 1 18-20 tahun 12 34,3% .

2 21 -23 tahun 15 42,9% 3 24-26 tahun 4 11,4 % 4 <:: 27 tahun 4 11,4 %

Total 35 100%

Usia responden dari kelompok mahasiswa STAHN Mataram dalam penelitian

ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu usia 18-20 tahun sebanyak 12

mahasiswa (34,3 %), usia 21-23 tahun sebanyak 15 mahasiswa (42,9 %),

Page 77: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

usia 24-26 tahun sebanyak 4 mahasiswa (11,4 %), dan usia 2 27 tahun

sebanyak 4 orang mahasiswa (11,4 %)

4.1.2.3. Berdasarkan fakultas/program

Tabel 4.8

Kategorisasi Berdasarkan Fakultas

No Fakultas/Program Jumlah Prosentase 1 Pendidikan Agama Hindu 28 80% 2 Peneranqan Aqama Hindu 3 8,6% 3 Hukum Aqama Hindu 2 5,7% 4 Filsafat Agama Hindu 2 5,7%

Total 35 100 %

Dari tabel tersebut diketahui bahwa jumlah mahasiswa program studi

pendidikan agama hindu sebanyak 28 mahasiswa (80 %), program studi

penerangan agama hindu sebanyak 3 mahasiswa (8,6 °Ai), program studi

hukum agama hindu sebanyak 2 mahasiswa (5,7 %), dan program i;tudi

filsafat agama hindu sebanyak 2 mahasiswa (5,7 %).

4.2. Presentasi Data

4.2. 1. Uji instrumen penelitian

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, peneliti melakukan uji

instrumen penelitian yang disebut try out. Try out dilakukan pada 60

65

Page 78: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

66

mahasiswa dengan jumlah item sebanyak 85 buah, dengan pembagian

antara lain 30 mahasiswa yang berasal dari IAIN Mataram dan 30 mahasiswa

dari STAHN Mataram. Penghitungan menggunakan perangkat lunak SPSS

12,0 for Windows.

Dari 85 item pernyataan yang telah diuji cobakan, didapatkan 78 item yang

memiliki daya beda (va 1iditas) tinggi yang dapat dipergunakan dalam

penelitian dan 7 item tidak memenuhi syarat, yaitu item nomor 2, 8, 10, 17,

18, 29, dan 83. Sedangkan butir-butir yang memiliki validitas tinggi tersebut

adalah butir-butir yang memiliki skor lebih dari batas nilai r tabel (a=0,05,

n=60)= 0,254.

Tabel 4.9

Item-Item Valid Hasil Uji Caba

No Aspelc lndilcator No. Item

Favourable Unfavourable • Keyakinan atau 27, 40, !50, 7, 31, 36, 54,

kepercayaan (evaluative 55,62 76 beliefs) tentang sifat-sifat objek

• Pengetahuan tentang 3, 34, 7:3, 4,26, 56 1 Kognitif objek 78

• Pendapat tentang objek 6, 39, 47, 77,

11, 30, 38, 43, 49,61,66,69

• Harapan-harapan 32, 59,138 16, 33,64 terhadao kelomook lain

Page 79: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

67

• Perasaan senang atau 1, 5, 15, 41, 24,48, 70 tidak senang terhadap 65,67,81 objek

• Perasaan friendliness 14,25,37, 12, 22, 46, 57,

2 Afektif (simpati, bangga, 45, 58, 74 72, 79,80,84 kedekatan) dan perasaan unfriendliness (dengki, jijik, takut, tersaingi, antipati, dan benci) terhadap obiek

• Kecenderungan perilaku 19, 20, 23, 9, 13, 21, 28,

3 Konatif terhadap objek baik positif 35, 44, 52, 42, 51, 53, 75, maupun negatif 60, 63, 71, 85

82 Jumlah Item 3!) 39

Sedangkan untuk reliabilitas peneliti menggunakan alpha cronbach.

Berdasarkan hasil try out didapatkan nilai alpha sebesar 0,976 dengan

penghitungan menggunakan perangkat lunak SPSS 12,0 for Windows.

Dengan koefisien reliabilitas tersebut dapat dikatakan bahwa alat ukur

tersebut "reliabel", sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan sebagai alat

ukur serta mampu menggambarkan hasil dengan cukup baik.

4.2.2. Uji persyaratan

4.2.2.1. Uji normalitas

Dalam penelitian ini teknik uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan

Shapiro-Wilk dengan penghitungan menggunakan perangkat SPSS v12.0 for

windows.

Page 80: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

68

Tabel4.10

Nilai Uji Normalitas

Kotmoaorov-Smirno1!' · ... Sita J(diWJjk;jJi!i\' •

Mahnsiswa Statistic df Sin. · .. Stlltis(i<J df sia.·· Perbedaan Prasangka JAIN Mataram . .076 285 .000 .973 285 .000 Ar1tar l(efompok Pad a

STAHN Mataram .167 35 .014 .841 35 .ODO Mal1asiswa .. a. Lilliefors Significance Correction

Tabel diatas menjelaskan hasil uji apakah sebuah distribusi data bisa

dikatakan normal ataukah tidak. Dengan pedoman pengambilan keputusan:

• Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak

normal.

• Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, distribusi adalah normal.

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa uji normalitas

dengan Kolmogorov Smirnov dengan keterangan sama dengan uji Lilliefors,

didapatkan baik untuk mahasiswa IAIN Mataram maupun mahasiswa STAHN

Mataram, tingkat signifikansi atau nilai probabilitas di bawah 0,05 (0,000 dan

0,014 < 0,05), maka bisa dikatakan distribusi kedua sampel adalah tidak

normal. Sedangkan dengan uji Shapiro Wilk didapatkan baik untuk

mahasiswa JAIN Mataram maupun mahasiswa STAHN Mataram, tingkat

signifikansi atau nilai probabilitas di bawah 0,05 (0,000 dan 0,000 < 0,05),

maka bisa dikatakan distribusi kedua sampel adalah tidak normal. Artinya

Page 81: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

69

bahwa sampel yang diambil tidak menunjang populasi sesuai dengan

distribusi yang telah ditetapkan. Hal ini bisa disebabkan oleh penyebaran

angket yang pengisiannya tidak langsung diawasi, responden bisa mengisi

angket di rumah atau kos. Sehingga kemungkinan responden mengisi

dengan asa/ atau menyuruh temannya. Jadi, ada kemungkinan tidak sesuai

dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh pribadi responden.

Gambar4.1

Detrended Normal Q-Q Plot of Perbedaan Prasangka Antar Kelompok

Pada Mahasiswa IAIN dan STAHN Mataram

0.2

ill -0.2

0 :z E -o.4

~ iii 0 -0.6

-0.8

-1.0

for Mahasiswa= IAIN Mataram dan STAHN Mataram

o "Co 0 0

0

150 175

0 0

200 225

Observed Value 250

0

0

275

Page 82: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Dari Detrended normal Q-Q plot di atas menunjukkan bahwa titik-titik nilai

data terletak seluruhnya tidak dalam suatu garis lurus, sehingga dapat

disimpulkan instrumen penelitian tersebut berasal dari populasi yang tidak

berdistribusi normal.

4.2.2.2. Uji homogenitas

Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dua sampel

70

mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Berikut tabel hasil uji

homogenitas.

Tabel 4.11

Nilai Uji Homogenitas

ANOVA

Perbedaan Prasangka Antar J(elompok Pada Mahasiswa IAIN dan STAHN Mataram

sum of S uares

Between Groups 3340.099 Within Groups 124806.9 318 Total 128147.0 319

Dengan pedoman pengambilan keputusan:

• Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, data beraoal dari populasi-

populasi yang mempunyai varians tidak homogen.

• Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, data b13rasal dari populasi-

populasi yang mempunyai varians homogen.

Page 83: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

71

Maka berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat signifikansi

atau nilai probabilitas berada di bawah 0,05 (0,004 < 0,05) Dengan ini dapat

dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak

homogen. Artinya bahwa data diambil dari sampel yang tidak sama yakni

memiliki tingkat perbedaan karakteristik.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Karena data yang didapatkan peneliti tidak berdistribusi normal, maka untuk

menganalisa data peneliti menggunakan uji Mann-Whitney. Metode tersebut

termasuk dalam statistik nonpararnetrik dengan uji data dua sampel tidak

berhubungan (independent).

4.3.1. Uji mann-whitney

Dari penghitungan dengan SPSS 12.0 terhadap penelitian tentang perbedaan

prasangka antarkelompok pada mahasiswa IAIN dan STAHN di Mataram

NTB dengan uji Mann-Whitney, didapatkan hasil sebagai berikut:

Page 84: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

72

Tabel. 4.12

Nilai Uji Mann-Whitney

Test Statistics 3

Perbedaan Prasangka Antar Kelompc,k_ Pa_dErMa_ha_SlsW1i .•· IAIN dan STAHN Mal"'''"' .· .·.·

Mann-!Muln•r u .. 3214.500 W//coxonW .. .. 43969.500

. Z ·••• .• ·,··· .. ·.•· ·· .. ·· .. .J.433 As)lmp. Sig. (2-talled) .

.001

a. Grouplng Variable: Mahasiswa

Dengan dasar pengambilan keputusan:

• Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima

• Jika probabilitas < 0,05, Ho ditolak

Maka dalam label di alas terlihat bahwa pada kolom asymp. Sig. (2-tai/ed)

adalah 0,001 atau probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya, hipotesa nihil

(Ho) dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa "tidak ada perbebedaan

prasangka antarkelompok pada mahasiswa /AIN dan STAHN di Mataram

NTB" ditolak. Sedangkan hipotesa alternativ (H1) yang menyatakan bahwa

"ada perbedaan prasangka antarkelompok pada mahasiswa /AIN den STAHN

di Mataram NTB" diterima atau memang ada perbedaan prasangka

antarkelompok pada mahasiswa IAIN dan STAHN Mataram.

Page 85: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

4.3.2. Perbedaan prasangka antarkelompok pada mahasiswa IAIN dan

STAHN Mataram

Tabel4.13

Nilai Perbedaan Prasangka pada Mahasiswa IAIN dan STAHN Mataram

ANOVA Table

Perbedaan Between Groups (Combined) 20000029 1 20000028.52 15292.468 .000 Prasangka Mal1aslswa

Within Groups 201406.6 154 1301'.835 IAIN.dan .srAAfV.

2020'1435 155 Matarnm

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi adalah 0,000 atau

probabilitas < 0,05. Sehingga Ho ditolak dan dapat disirnpulkan bahwa

benar-benar ada perbedaan prasangka antar ke!om1Pok pada

mahasiswa IAIN dan STAHN Mataram.

Tabel4.14

Nilai Rata-Rata (Mean) Perbedaan Prasangka pada Mal1asiswa IAIN dan

STAHN Mataram

Group Statistics

Mahaslswa

ST,4.'IN Mataram 35 235.23 27.013 4.566

73

f.~r~edaanff'fl~angk~ /l.ntiirKe/omppkPada Mahasiswa IAIN dan 1------r----i-----r--------1----i STAHNMataram IA/N Mataram 285 224.88 18.764 1.112

Page 86: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t

1.3 .251 2.9 318 .004 10.351

74

3.548 3.<:70 17.333 f':~rj~aan Equal Prt3sangka variances Af).iar .assl.lmed .. Ke(o[11pqk l-'-'~~__,._._-1---+--1---l----+----•---1---+----1 flfht.siswa Equal

.034 IA!Ndan variances

.;stf'.Fiiy Z°sl11ined Mata ram

10.351 4.699 .839 19.864 2.2 38

Pada tabel pertama di atas terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel.

Untuk mahasiswa STAHN Mataram mempunyai prasansika rata-rata 235.23

yang berada di atas rata-rata prasangka mahasiswa IAIN! Mataram yaitu

224.88. Jadi, dapat disimpulkan bahwa prasangka mahasiswa STAHN

Mataram lebih besar dibandingkan dengan prasangka mahasiswa IAIN

Mataram. Artinya, mahasiswa STAHN Mataram lebih sering memiliki

kecurigaan, ketakutan atau sikap berprasangka negatif lainnya dibandingkan

dengan mahasiswa IAIN Mataram. Selanjutnya pada tabeil kedua terlihat

pada kolom 'mean difference' angka 10.351 yang menunjukkan rata-rata

perbedaan prasangka kedua sampel.

Page 87: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

75

Selain dengan cara mencari nilai rata-rata (mean) masing-masing aspek

prasangka, untuk mengetahui besarnya perbedaan pengaruh aspek-aspek

tersebut terhadap lahirnya prasangka dapat juga dengan menggunakan

analisa jalur yang merupakan bagian dari analisis regresi. Untuk melihat

besarnya pengaruh aspek-aspek prasangka yakni kognitif, afektif, dan konatif

secara gabungan dapat dilihat pada hasil penghitungan dalam model

summary, khususnya angka R square di bawah ini:

Tabel 4.15

Nilai Besarnya Pengaruh Aspek-Aspek Prasangka Secara Gabungan

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Aspek Konatif, Aspek Kognitif, Aspek Afektif

Besarnya angka R square adalah 0,244 atau 24,4 %. Angka tersebut

mempunyai maksud bahwa pengaruh atau peran aspek kognitif, afektif dan

konatif secara gabungan terhadap prasangka adalah sebesar 24,4 %.

Adapun sisanya 75,6 % (100 % - 24,4 %) dipengaruhi oleh faktor lain.

Dengan kata lain, secara gabungan besarnya pengaruh aspek kognitif,

afektif, dan konatif terhadap lahirnya prasangka adalah :24,4%. Sedangkan

pengaruh sebesar 75,6% disebabkan oleh variabel atau faktor-faktor lain di

luar aspek-aspek tersebut. Faktor-faktor lain tersebut bisa bersumber dari

Page 88: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

76

kondisi sosiokultural mahasiswa, pengalaman yang menyakitkan atau konflik

antarkelompok dalam bentuk persaingan-persaingan.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah model regresi di atas benar atau

salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan demgan menggunakan

besarnya angka taraf signifikansi (sig) sebagaimana tertera dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 4.16

Nilai Hubungan Setiap l\spek Prasangka

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), Aspek Konatif, Aspek Kognitif, Aspek Afel<tif

b. Dependent Variable: Pmsangka Mahasiswa IAIN dan STAHN Malarm

Adapun hipotesisnya sebagai berikut:

Ho : Tidak ada hubui1gan linier antara aspek kognitif, afektif, dan konatif

dengan prasangka

H1 Ada hubungan linier antara aspek kognitif, afektif, dan konatif

dengan prasangka

Page 89: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Dengan pedoman pengambilan keputusan:

• Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak

• Jika sig penelitian < 0,05 maka Ha ditolak dan Hi diterima

Maka berdasarkan penghitungan angka signifikansi sebesar 0,022 < 0,05,

maka Ha ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara aspek

kognitif, afektif, dan konatif dengan prasangka.

Sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing aspek

digunakan angka Beta atau Standardized Coeffecient di bnwah ini:

Tabel 4.17

Nilai Besarnya Pengaruh Masing-Masing Aspek Prasangka

Coefficients"

Model (Constant)

Aspek Kognitif

Aspek Afektif AspekKonatif

t.Jl1siandardiie&>.x·< Coefficients

·' Std./Errof 238.534 6.734

-.033 .021 .056 .018 -.044 .017

;:s14~aerC!(fe'd'B Coefficlent!F :' ·.

-.246 -1.538 .740 3.136 -.584 -2.532

a. Dependent Variable: Prasangka Mahasiswa IAIN dan STAHN Matarm

.133

.004

.016

Berdasarkan hasil penghitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek

77

afektif memiliki pengaruh yang paling besar terhadap prasangka (0,740 atau

74,0%) dibandingkan dengan aspek konatif (-0,584 atau 58,4%) dan aspek

kognitif (-0,246 atau 24,6%). Besarnya pengaruh aspek afektif terhadap

Page 90: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

f /j

prasangka sebesar 0,740 atau 74,0% dianggap signifik:an. Hal ini tercermin

dalam angka signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Di samping

itu, diperoleh angka t penelitian sebesar 3.136 > t label 1,960 (N=320).

Artinya, ada hubungan linier antara aspek afektif dengan prasangka.

Page 91: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

BABS

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Dalam bagian ini, selain memuat kesimpulan, dan saran, juga memuahas

mengenai diskusi.

5.1. Kesimpulan

Sesuai dengan hasiJ anaJisa data daJam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prasangka antarkelompok pada

mahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama

Hindu Negeri (STAHN) di Mataram NTB. Perbedaan prasangka

antarkelompok pada mahasiswa JAIN Mataram dan STAHN Mataram berkisar

antara 0,839 % sampai 19, 864 % dengan perbedaan rata-rata adalah

10,351%.

5.2. Diskusi

Penelitian ini memberikan gambaran tentang prasangka yang berkernbang

pada rnahasiswa lnstitut Agama Islam Negeri (l.l\IN) Mataram dan

mahasiswa Sekolah Tinggi Agarna Hindu Negeri (STAHl\I) Mataram. Artinya,

bagairnana penilaian atF.iu kecenderungan perilaku kelompok mahasiswa IAIN

Mataram terhadap mahasiswa STAHN Mataram dan sebaliknya bagaimana

Page 92: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

80

kelompok mahasiswa STAHN Mataram menilai kelompok mahasiswa IAIN

Mataram. Sedangkan fokus penelitian ini adalah melihat perbedaan

prasangka antarkelompok pada mahasiswa IAIN dan STAHN di Mataram

Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, penelitian ini juga berupaya

memberikan latar belakcing teoritis atas perbedaan prasangka antarkelompok

pada kedua kelompok mahasiswa tersebut.

Penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan prasangka antar kelompok

pada mahasiswa IAIN Mataram dan STAHN Mataram. Maknanya adalah

walaupun mahasiswa yang disebut sebagai seorang intelektual dan memiliki

tingkat intelegensi tinggi yang seharusnya akan bertindak lebih obyektif

dalam memberikan penilaian, tetap menyimpan pra$an(Jka terhadap

kelompok lain. Dengan kata lain, identitas sebagai mahasiswa dengan

karakteristik intelektualitasnya belum bisa mengatasi identitas keetnisan dan

keagamaan mahasiswa.

Kondisi ini mengakibatkan mahasiswa yang berasal dari etnis dan agama

yang sama tetap memiliki "ingroup bias'; yaitu kecenderungan untul:

menganggap baik kelompoknya sendiri. Sehingga masing-masing kelompok

ada kecenderungan untuk menonjolkan diri sebagai pihak yang beriar dan

ada kecenderungan untuk menunjukkan bahwa kelompok lainlah yang salah.

Aziz (dalam Gazi, 2004) menyebut problem ini sebagai problem

Page 93: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

81

religiosentrisme, yaitu kecenderungan seseorang men£1anggap agama yang

dianutnya sebagai agama yang paling benar dan menganggap Rgama orang

lain sebagai agama yang sesat dan tidak memberikan l<eselamatan dalam

kehidupan dunia maupun kehidupan 'yang akan datang' (akhirat).

Perbedaan tersebut dipertajam oleh adanya pola pemukiman yang agak

ekslusif dan perbedaan waktu belajar di kampus (IAIN pada pagi hari dan

STAHN pada malam hari) yang menyebabkan tidak adanya interaksi yang

baik dan mereka tidak memiliki ruang atau medium yang cukup untuk bisa

saling mengenal dengan relatif baik. Hal ini memperkuat ingroup bias yang

disebabkan oleh perbedaan kelompok etnis dan agama, sehingga

berpengaruh terhadap kualitas kontak kedua kelompok mahasiswa tersebut.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Islam (dalam Gazi, 2004) bahwa dalam

berbagai situasi, keanggotaan yang bersifat keetnisan dan keagamaan

sangat menentukan kualitas kontak yang terjadi antara dua etnis. Rendahnya

kualitas kontak inilah yang dapat melahirkan prasangka··prasangka negatif

pada kedua kelompok mahasiswa tersebut.

Di samping itu, perbedaan tingkat semester masing-masing mahasiswa dapat

mempengaruhi perbedaan prasangka antarkelompok mahasiswa. Karena

setiap semester mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang berbeda-

Page 94: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

beda, maka akan menyebabkan perbedaan cara pandang (persepsi)

seseorang terhadap suatu masalah.

82

Penelitian ini juga menemukan bahwa mahasiswa STAHN Mataram memiliki

prasangka lebih besar dari pada mahasiswa IAIN Mataram. Hal ini bisa

disebabkan oleh pertentangan kelas. Warga Hindu di Mataram merupakan

penduduk terbesar kedua setelah orang Islam. Namun, walopun minoritas

orang Hindu menguasai bidang-bidang strategis di masyarakat terutama

bidang ekonomi. Banyak pertokoan mewah dimiliki orang Hindu, sedang

orang Islam lebih banyak menjadi karyawan atau buruh di toko tersebut

sehingga warga Hindu tergolong memiliki tingkat perekonomian menengah ke

atas. Sehingga menurut Allport (dalam Soelaeman, 2005) mereka yang

tergolong kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas

rendah.

Singkatnya, prasangka di sini bisa lahir karena adanya perbedaan.

Perbedaan tidak hanya menyangkut masalah kekayaan atau ekonomi, akan

tetapi perbedaan status sosial dan norma sosial dapat juga memperkuat

prasangka. Oleh karena itu, tidak jarang terjadi konflik antarkelompok dalam

bentuk persaingan meokipun tidak selalu disebabkan oleh kondisi ekonomi.

Page 95: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

83

Selanjutnya penelitian ini memberikan informasi bahwa perbedaan yang

besar terdapat dalam aspek afektif prasangka, yaitu merujuk pada

emosionalitas terhadap objek. Artinya bahwa aspek kognitif dan aspek konatif

(misalnya pemahaman tentang konsep pluralisrne yang mengajarkan tentang

toleransi dan menghargai kelompok lain) belum mampu diimplementasikan

secara total dalam kehidupan sehari-hari yang melibal:kan kelompok lain.

Dengan kata lain, masih adanya perasaan tidak suka terhadap kelompok lain.

lni dapat dianalisa karena masih kuatnya pengaruh doktrin atau kultur yang

diwariskan yang berupa pandangan hidup, nilai-nilai ataupun tuntutan yang

dari lingkungan keluarga dan atau lingkungan masyarakat tempat tinggal

mahasiswa yang dapat melahirkan sikap "ingroup bias". Dalam eksperimen

yang dilakukan Henry Tajfel dan Michael Billig ( dalam Tri Dayakisni &

Hudaniah, 2003) ditunjukkan bahwa ingroup bias merefleksikan perasaan­

perasaan suka pada ingroup dan tidak suka pada outgroup. Mungkin ini

akibat loyalitas terhadap kelompok yang dimilikinya yang pada umumnya

disertai devaluasi terhadap kelompok lain. Kuatnya faktor doktrinal dan

kultural ini seringkali menyebabkan sikap saling tertutup antarkelompok

mahasiswa sehingga yang tampak di permukaan adalah sisi negatif

kelompok lain sebagai akibat dari konflik masa lalu antar kedua kelompok

tersebut. Di tambah lagi dengan banyalmya kesan yang meny<ikitV.an atau

Page 96: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

pengalaman yang tidak menyenangkan pernah terjadi antara kedua

kelompok beragama tersebut.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang akan peneliti

sampaikan kepada beberapa pihak.

1. Saran teoritis

84

Pertama, menurut peneliti kelemahan penelitian ini adalah karena hanya

menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa

pernyataan yang sangat tergantung pada kondisi emosi (mood) dari subyek

sehingga dalam memberikan jawaban terkadang "asal'', yakni tidak sesuai

dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan subyek. Oleh karena itu, pada

penelitian selanjutnya peneliti menganjurkan untuk men£19unakan kombinasi

metode yaitu metode kuantitatif dan mentode kualitatif d13ngan teknik

pengumpulan data adalah wawancara tak terstruktur melalui pendekatan

persuasif dan partisipasif. Dengan kombinasi metode ini diharapkan dapat

memberikan data dan informasi yang lebih rinci, akurat, ;jan sempurna.

Kedua, untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan teknik

pengambilan sampel dengan menentukan karakteristik sampel, misalnya

Page 97: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

85

mahasiswa yang aktif di BEM, UKM, dan perkumpulan-perkumpulan

mahasiswa lainnya. Hal ini karena kelompok mahasiswa tersebut

diasumsikan lebih mengetahui perkembangan pola dinamika hubungan antar

mahasiswa dan antar kampus dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya

mengikuti materi perkuliahan.

Ketiga, peneliti berharap untuk penelitian selanjutnya dapat menjadikan

pemuda yang tidak kuliah (non mahasiswa) sebagai objek penelitian

sehingga dapat dibandingkan prasangka yang ada pada kedua kelompok

yang berbeda berdasarkan jenjang pendidikan. Di sarnping itu, mmurut hasil

penelitian di Lembaga Penelitian IAIN Mataram bahwa dari berbagai konflik

yang terjadi di Lombok ternyata komponen pemuda seringkali menjadi

pemicu konflik antar kelompok. Karakteristik pemuda yang rentan konflik ini

sebagian besar berpendidikan rendah, kurang terampil, dan sebagian besar

pengangguran.

2. Saran praktis

Dalam kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda agama di Mataram,

jika dicermati pergerakannya meski di permukdan nampak rukun dan tenang,

namun di bawah permukaan sesungguhnya ada prasangka-prasangka yang

potensial terhadap terjadinya konflik sebagai akumulasi dari berbagai

prasangka negatif. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah yang

Page 98: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

OU

sistematis dan terprogram untuk meminimalisir prasanglca-prasangka negatif

yang ada dikalangan mahasiswa di Mataram. Oleh karena itu, peneliti hendak

merekomendasikan beberapa saran, yaitu:

Pertama, kepada pihak pemerintah khususnya pemerintah kodya Mataram,

peneliti menyarankan agar menyediakan forum atau wahana komunikasi dan

pemahaman antar kelompok mahasiswa dengan buclaya dan agama yang

berbeda. Forum ini berfungsi untuk share tentang nilai-nilai kebersamaan

dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal warisan leluhur pada

kalangan mahasiswa. Melalui forum ini diharapkan berbagai stereotip dan

prasangka yang ada pada kedua kelompok mahasiswa dapat berkurang atau

bahkan hilang.

Kedua, kepada pihak IAIN Mataram dan STAHN Mataram peneliti

menyarankan agar dilakukan kunjungan atau pertemuan rutin yang diadakan

di masing-masing kampus secara bergiliran. Pertemuan ini berguna untuk

membahas kerjasama yang mungkin bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan­

kegiatan yang dapat memajukan proses pendidikan pa1da kedua 1€ mbaga

tersebut. Harapan di balik kegiatan itu dapat terjadi akulturasi bud;1ya dengan

mengedepankan budaya-budaya lokal dalam kaitannya dengan proses

belajar mengajar.

Page 99: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Ketiga, kepada mahasiswa khususnya Badan Eksekutii' Mahasiswc; (BEM)

IAIN Mataram dan STAHN Mataram hendaknya membuat kegiatan yang

melibatkan kedua kelompok mahasiswa tersebut dalam satu tim. Misalnya,

kegiatan perkemahan dan pertunjukkan seni yang mempertunjukkein

kekhasan budaya masing-masing. Di samping itu, bisa dilakukan studi

banding tentang program-program kegiatan kemahasiswaan yang ada di

masing-masing organisasi kemahasiswaan.

87

Semua saran-saran praktis tersebut dimaksudkan untuk dapat terjadinya

interaksi langsung secara baik dan komunikasi secara intens serta adanya

proses pembauran antar l<elompok mahasiswa. Dengan demikian, akan

adanya ruang untul< bertemu atau berel<spresi dan saling membantu atau

bekerjasama. Dari proses ini diharapkan kesan ekslusi'f dan tertutup dari

kedua kelompok mahasiswa tersebut yang selama ini terbangun dapat hilang

atau berkurang.

Page 100: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

DAFT AR PUST Al<A

Abu, Ahmadi. (2003). I/mu Sosia/ Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Abu, Ahmadi. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: PT Rineka Cipta. Alex, Sobur. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Selia. Bambang, P. dan Una, M. J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif; Teori dan

Aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Bimo, Walgito. (2002). Psikologi Sosial; Suatu Pengantar. Yo~1yakarta: Andi Offset. Boeree, George. (2006). Oasar-Oasar Psikologi. Yogyakarta: Prismasophie. Brown, R. (2005). Prejudice; Menangani Prasangka dari Perspektif Psikologi

Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar .. Consuelo. G. Sevilla, et.al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : Ul­

Press. Departemen Pendidikan Nasional. (2001 ). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka. Djamaludin, Ancok. (2004). Psikologi Terapan. Yogyakarta: Darussalam. Eko Sumarno. (2003). Hubungan Antara Prasangka dengan Kecenderun!lan

Perilaku Agresif Masyarakat Pribumi Terhadap Etnis Cina di Kelurahan Taman Sari RW 05 Jakarta Baral. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia.

Endang Kironosasi. (1996). Stereotip dan Prasangka Dalam lnteraksi Antar Kelompok; Studi Komunikasi Antar Budaya Sukubangsa Bali dan Sukubangsa Sasak di Sindu, Kotamadya Mataram, Lombok Barat. Thesis. Jakarta: FISIP Universitas Indonesia.

Endang Sulaiman. (1998). Perbedaan Prasangka Petugas Lembaga Pemasyarakatan Terhadap Beberapa Kelompok Narapidana dengan Jenis Tindak Pidana Tertentu. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Gazi. (2004). Hubungan ldentitas, Orientasi Nilai Keagamaan, dan Kuantitas Kontak Sosial dengan Kualitas Kontak Sosial: Studi Kasus di Kota Mataram. Tesis. Jakarta: Pasca Sarjana Fakultas Psikologi UI.

Gazi, Saloom. (2006). Journal Tazkiya of Psychology. Fenormma Hubungan Antar Kelompok Dari Perspektif Psikologi Sosial, 06, 32-43. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. Hartomo, dan Arnicun Aziz. (2004). I/mu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Jarvis, Matt. (2006). Teori-Teori Psikologi; Pendekatan Mode1n untuk Memahami

Perilaku, Perasaan, dan Pikiran Manusia. Bandung: Penerbit Nusamedia & Penerbit Nuansa.

Koeswara, E. (1988). Agresi .'v1anusia. Bandung: PT Eresco. Mar'at. (1982). Sikap Manusia; Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Page 101: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Nasution. (2003). Metode Research; Penelitian llmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Natsir. (2005). Jurnal Penelitian Keislaman. Pemetaan Kerukunan Hidup

Beragama di Lombok. 02, 17. Mataram: Lemlit JAIN Mataram. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rubin, J.Z. dan Pruitt, D. G. (2004). Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Sarlito, W. S. (2006). Psikologi Prasangka Orang Indonesia; f(umpu/an Studi

Empirik Prasangka Dafam Berbagai Aspek Kehidupan Orang Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sarlito, W. S. (2005). Psikologi Da/am Praktek. Jakarta: Restu Agung. Sarlito, W. S. (2002). Psikologi Sosial; /ndividu dan Teori-Teori Psikologi Sosial.

Jakarta: Balai Pustaka. Slnggih, Santoso. (2005). M&ngatasi Berbagai Masa/ah Statistik dengan SPSS

versi 11.5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Siti Komariah. (2002). Perbandingan Antara Mahasiswa Aktivis dan Bukan Aktivis

dalam Sikap Terhadap Ku/iah dan Perilaku Assertif. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.

Soelaeman, M. (2005). I/mu Sosial Dasar. Bandung: PT Refika Aditama. Subana, M. dan Sudrajat. (2005). Dasar-Dasar Penelitian llmiah. Bandung:

Pustaka Setia. Suharsimi, Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta. Sumadi, Suryabrata. (2000) Pengenalan A/at Ukur Psikologi. Jakarta: ANDI Offset. Syaodih, N. (2006). Metode .oene/itian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Tatang. M., Amirin. (2000). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada. Tri, Dayakisni. dan Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang; UMM Press. Wibowo. (1988). Materi Pokok Psikologi Sosial. Jakarta: Karunika Universitas.

Terbuka.

Page 102: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

ssalamu 'alaikum wr. wb.

engan hormat,

;ya, mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta benn.aksud mengadakan melitian sebagai bahan penulisan skripsi. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk .engetahui perbedaan prasangka antarkelompok pada mahasiswa lnstitut Agama Ishun Negeri AIN) Mataram dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mataram. arena itu, pada kesempatan ini memohon kesediaan Saudarn/Saudari untu1c membantu melitian ini dengan mengisi koesioner berikut ini.

oesioner ini terdiri dari dua bagian. Petunjuk pengisian pada setiap bagian akan dijelaskan pada :tiap awal masing-masing bagian. Jawaban yang diberikan, dituliskan pada Jembar koesioner mg tersedia. Saya mohon Saudara/Saudari menjawab setiap pernyataan dengan sejujur-jujurnya ~rdasarkan pendapat pribadi, yaitu apa yang dirasakan dan dilakukan sendiri, bukan pendapat ea! menurut umum atau orang lain. Keraliasiaan jawaban yang diberikan saya jamin penuhnya dan tidak akan menjatuhkan derajat atau harga diri anda.

tas perhatian dan bantuan Saudara/Saudati, saya ucapkan banyak-banyak terima kasih. Semoga lla11 SWT selaJu melimpaJ1kan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Jrmat Saya,

·amsul Hadi Peneliti

Page 103: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

PERNYATAAN KESEDIAAN

~tunjuk:

Pada bagian ini, saudara diminta mengisi data diri saudara sebagai pernyataan kesediaan

ltuk menjadi responden dalam penelitian ini.

engan ini saya menyatakan bahwa:

sia

nis kelamin

urnltas I Jurnsan I PT

lku bangsa

lam at

. ·································································· : Laki-laki I perempuan

. ··································································

...................................................................

...................................................................

enyatakan kesediaan untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilalcukan oleh

ahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai perbedaan prasangka

.tarkelompok pada mahasiswa IAIN Mataram dan ST AHN Mataram.

ataram, 2007

Page 104: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

KOESIONER PRASANGKA

1tunjuk Pengisian:

Pada bagian II ini terdapat beberapa pemyataan yang menggambarkan tentang prasangka 1tarkelompok. Saudara diminta menjawab dengan cara memberikan tanda check list ( --1 ) pada lihan jawaban yang sesuai dengan apa yang anda pikirkan dan rasakan.

Adapun pilihan jawabannya sebagai berikut:

fS : Apabila anda Sangat Tidak Setuju S : Apabila anda Tidak Setuju

: Apabila anda Setuju l : Apabila anda Sangat Setuju

~oesioner untuk mahasiswa IAIN Mataram)

l/o Pernvataan I Saya hanya senang berteman dengan ma11asiswa ST AHN

Mataram ~ Saya talm hanya malJasiswa ST AHN Mataram yang kreatif

dalam mengambil keputusan ~ MalJasiswa ST AHN Mataran1 tidak peduli terhadap kegiatan-

kegiatan sosial kemasyarakatan ~ Saya hanya senangjika membentuk kelompok diskusi dengan

malJasiswa ST AHN Mataram I Hanya mahasiswa ST AHN Mataram bisa menjalin persahabatan

dengan siapapun walaupun ada perbedaan agama , Saya yakin malJasiswa ST AHN Mataram seringkali semena-mena terhadap orang lain yang berbeda ideoJogi den!lan mereka

r Orang tua saya tidak setujujika saya berhubungan dcngan malJasiswa ST AHN Mataram

' MalJasiswa ST AI-IN Mataram pasti membela kelompoknya ' sendiri walaupun salalJ

I Saya hanya takut untuk bersama-sama mengelola koperasi di masyarakat dengan malJasiswa ST AHN Mataran1

0 Saya pasti menghindar jika ada pertemuan dengan maliasiswa ST AHN Mataram

I Saya hanya bangga terhadap mahasiswa STAHN Matararn karena mereka disiplin dalam bekerja

2 Saya pasti senang menghadiri upacara perkawinan malJasiswa STAHN Mataram apabila diundang

3 Saya hanya ingin menolong malJasiswa ST AHN Mataram walaupun tidak ada keuntungan bagi saya

STS TS s SS

Page 105: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

'fo Pcrnyataan STS TS s SS

14 Saya tidak ingin bersahabat dengan orang lain selain dengan mahasiswa STAHN Mataram dan itu karena kemauan saya sendiri --

15 Saya dan mahasiswa ST AHN Mataram pasti saling bertentangan pendapat jika ada dialog tentang masa\ah apapun

16 Saya pasti merasa tersaingi jika dalam kegiatan organisasi melibatkan mahasiswa ST AHN Mataram

17 Saya akan tetap bekerja sama jika mahasiswa ST AHN Mataram meniadi pimpinan organisasi kepemudaan

18 Saya sangat tidak suka mengikuti acara kesenian yang diadakan oleh mahasiswa ST AHN Mataram

19 Saya akan merasa lebih dekat hanya dengan mahasiswa ST AHN Mataram iika ada kegiatan antar kamous

w Mahasiswa ST AHN Mataram pasti angkuh terhadap orang lain vang berbeda status dengan mereka

~1 Saya percaya, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang memiliki sifat rajin dan giat untuk menyelesaikan tugas-tugasnva

n Saya pasti tidak akan membuat acara kesenian di kampus jika melibatkan mahasiswa STAHN Mataram

t3 Menurut saya, mahasiswa ST AHN Mataram hanya mementingkan diri sendiri

14 Saya sangat tidak percaya kepada mahasiswa ST AHN Mataram karena mereka sering mengecewakan orang

!5 Saya hanya berharap kepada mahasiswa ST AHN Mataram agar mau diajak bekerja sama untuk mengadalcan kegiatan antar kampus

!6 Saya benar-benar tidak ingin organisasi kema11asiswaan ST AHN Mataram terlibat dalam kegiatan-kegiatan karnpus saya

!7 Bila organisasi-organisasi kepemudaan dipimpin oleh mahasiswa STAHN Mataran1, saya yakin para anggotanya akan rnakrnur karena hanya rnereka yang rnerniliki kepedulian sosial yang tinggi

~8 Kawan-kawan saya yang satu kampus sudah pasti rnendukung sava bergaul dengan rnahasiswa STAHN Mataram

:9 Saya yaldn kualitas mahasiswa ST AHN Matararn lebih buruk dibandingkan dengan saya

0 Saya hanya rnerasa kagum dengan mahasiswa ST AHN Mataram karena mereka ulet

1 Menurut saya, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang sulit berlaku adil terhadap kelompok di luar mereka

2 Menurut saya, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang patuh dan taat terhadap peraturan yang tela11 ditetapkan bersama

3 Saya yakin mahasiswa ST AHN Mataram pasti ramah bila bertemu dengan orang lain walaupun di luar kelompok mereka

Page 106: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

l/o Pernl'ataan STS TS s SS

14 Saya hanya senang memberikan sumbang saran kepada mahasiswa ST AHN Mataram

15 Saya pasti tidak mau bergaul dengan mahasiswa ST AHN Mataram karena dapat memberikan pengaruh buruk bagj saya

16 Menumt saya, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang sulit diajak bekerja sama dalam menyuarakan aspirasi masvarakat

l7 Saya pasti akan menjadi anggota suatu organisasi walaupun ada dari mahasiswa ST AHN Mataram menjadi anggota organisasi terse but

l8 Saya bangga jika hanya mendengar berita dari media massa tentang prestasi mahasiswa STAHN Mataram

39 Saya yakin jika berdiskusi tentang kebijakan pemerintah dengan mahasiswa ST AHN Mataram tidak akan membuahkan basil yang baik

w Hanya dengan menghadiri acara wisuda mahasiswa ST AHN Mataram yang daoat menumbuhkan sikap toleransi

H Saya hanya suka berkenalan dengan kerabat dari mahasiswa STAHN Mataram

12 Menurut saya, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang sangat kekanak-kanakan dan tidak responsifterhadap masalah rnasvarakatsaatini

13 Saya hanya yakin kepada rnahasiswa ST AHN Matararn yang bisa berbuat adil kepada siapa pun

14 Dosen saya pasti menentang jika saya berlmbungan dengan mahasiswa ST AHN Mataram

~5 Dosen yang mengajar di kan1pus saya, hanya rnendukw1g jika saya bersahabat dengan mahasiswa ST AHN MataTam

~6 Aturan adat di tempat saya tidak mernperbolehkan sanm sekali saya bergaul dengan mahasiswa ST AHN MataTam

~7 Saya yakin mahasiswa ST AHN Mataram hanya ingin menang sendiri dan meremehkan orang lain

~8 Saya percaya hanya mallasiswa ST AHN Mataram yang sangat rendah hati walaupW1 mereka dari golongan orang kaya

~9 Yang saya tahu, hanya mallasiswa ST AHN Mataram yang sering beroerilaku tidak sopan terhadap orang lain

;o Saya hanya merasa tersaingi dengan rnallasiswa ST AHN Mataram yang tinurral di lingkWlgan sava

,1 Saya tidak bangga memiliki tetangga kecuali dengan m:.hasiswa ST AHN Mataram

-2 Saya tidak berharap kepada orang lain sclain mahasiswa STAI-IN

Mataram Wltuk mau membuka diri dan sharing jika ada permasalallan antar kampus

3 Saya pasti akan tetap berteman dengan mahasiswa ST AHN Mataram walaupun ternan-teman saya menentangnya

Page 107: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

\lo Pernvataan STS TS s SS

;4 Hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang selalu menjaga image iika bertemu dengan kelomnok Jain

;s Saya yakin mahasiswa ST AHN Mataram memiliki sikap toleransi yang timrni terhadap kelompok lain

;6 Saya pasti akan menolong mahasiswa ST Al-IN Mataram _iika mereka meminta bantuan kerada sava

57 Saya tidak pemah berharap mendapatkan kawan dari kalangan mahasiswa ST AHN Mataram

58 Saya hanya gembira bila mee.gerjakan tugas organisasi bersama dengan mahasiswa ST AHN Matar::un

59 Menurut saya, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang tidak berkualitas iika dibandingkan dengan kelompok sava

50 Saya hanya senang bergaul Jebih erat dengan mahasiswa ST AHN Mataram

51 Saya hanya ingin membentuk kelompok musik bcrsama tcman dari mahasiswa ST AHN Mataram

52 Menurut saya, hanya mahasiswa STAHN Mataram yang terlalu menutup diri dan tidak mau membaur dengan kelompok lain

53 Menjadikan mahasiswa ST AHN Mataram sebagai anggota panitia bersama saya pasti tidak menyenangkan

54 Saya hanya akan memberikan bantuan kepada teman saya yang dari mahasiswa ST AHN Mataram jika mengadakan upacara adat perkawinan

)5 Saya hanya risih bila gotong royong di masyarakat bersama mahasiswa ST AHN Mataram

)6 Han ya perilaku mahasiswa ST AHN Mataram yang mencerminkan sikap toleransi kepada orang lain

)7 Saya hanya merasa terhormat jika berkenalan dengan pengurus BEM STAI-IN Mataram

)8 Saya pasti tidak mau menolong mahasiswa ST AHN Mataram karena tidak akan dihargai

)9 Saya yakin maliasiswa STAI-IN Mataram seringkali membuat

- _!:ekacauan jika keinginan mereka tidak terpenuhi ro Menurut saya, hanya mahasiswa ST AI-IN Mataram yang mau

berusaha mengenal dan belajar budava sava 'l Yang saya tahu, hanya mahasiswa ST AHN Mataram yang ulet

dan raiin dalam melakukan pekerjaan '2 Setiap kali saya melihat mal1asiswa STAHN Mataram, saya pasti

merasa jengkel '3 Saya tidak pemah merasa bangga bila mabasiswa ST AHN

Mataram mendapat penghargaan dari oemerintal1 daerah '4 Saya hanya senang bi la bermain dengan mahasiswa ST AHN

Mataram '5 Jika ada kerja bakti di lingkungan saya, saya hanya akan

______ !_1_ ... ______ _.. ______ ----L--! _____ (VT' A rnr l. .<_.._ _______

Page 108: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

lfo Pernvataan STS TS s SS 76 Menurut saya, hanya rnahasiswa ST AHN Matararn yang taat dan

patuh pada ajaran agarnanva 77 Saya sudah pasti enggan berurusan dengan mahasiswa ST AHN

Matararn 78 Saya tidak akan mendukung calon ketua organisasi kepemudaan

dari kalangan mahasiswa STAI-IN Mataram

Page 109: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

oesioner untuk mahasiswa STAHN Mataram)

lo Pernyataan STS TS s SS

Sava hanya senang berteman dengan mahasiswa IAIN Mataram Saya tahu hanya mahasiswa IAIN Mataram yang kreatif dalam memi.arnbil keoutusan Mahasiswa IAIN Mataram tidak peduli terhadap kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan Saya hanya senangjika membentuk kelompok diskusi dengan mahasiswa IAIN Mataram Hanya mahasiswa IAIN Mataram bisa menjalin persahabatan dengan siaoaoun walauoun ada perbedaan agama

' SiiyiiyakfrimiihasiSwa IAIN Mataram seringkali semcnii-n1eria. terhadap oran!.! lain yang berbeda ideolo!.!i dengan mereka Orang tua saya tidak setuju jika saya berhubungan dengan mahasiswa IAIN Mataram Mahasiswa IAIN Mataram pasti membela kelompoknya sendiri walauoun salah Saya hanya takut untuk bersama-sama mengelola koperasi di masyarakat dengan mahasiswa IAIN Mataram

0 Saya pasti menghindar jika ada pertemuan dengan mahasiswa IAIN Mataram

1 Saya hanya bangga terhadap mahasiswa IAIN Mataram karena mereka disiplin dalam bekerja

2 Saya pasti senang menghadiri upacara perkawinan mahasiswa IAIN Mataram aoabila diundang

3 Saya hanya ingin menolong mahasiswa IAIN Mataram walauoun tidak ada keuntunl'.an ba<>i saya

4 Saya tidak ingin bersahabat dengan orang lain selain dengan mahasiswa IAIN Mataran1 dan itu karena kemauan sava sendiri

5 Saya dan mahasiswa IAIN Mataram pasti saling bertentangan pendapat jika ada dialog tentang masalal1 apapun

5 Saya pasti merasa tersaingi jika dalam kegiatan organisasi melibatkan mahasiswa IAIN Mataran1

7 Saya akan tetap bekerja sama jika mahasiswa IAIN Mata.ram rneniadi oirnoinan organisasi kepernudaan

! Saya sangat tidak suka mengikuti acara kesenian yang diadakan oleh mahasiswa IAIN Matarlllll

) Saya akan rnerasa lebih dekat hanya dengan rnahasiswa IAIN Mataram iika ada kegiatan antar kamous

) Mahasiswa IAIN Mataram pasti angkuh terhadap orang lain yang berbeda status dengan mereka Saya percaya, hanya mahasiswa IAIN Mataran1 yang memiliki sifat raiin dan giat untuk menyelesaikan tugas-tugasnya

I Saya pasti tidal( akan membuat acara kesenian di !campus jika melibatkan mahasiswa IAIN Mataram

Page 110: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

fo Pernyataan STS TS s SS

~3 Menurut saya, mahasiswa IAIN Mataram hanya mementingkan diri sendiri

~4 Saya sangat tidak percaya kepada mahasiswa IAIN Mataram karena mereka serin!I mengecewakan orang

lS Saya hanya berharap kepada mahasiswa IAIN Mataram agar mau diajak bekerja sama untuk mengadakan kegiatan antar kampus

t6 Saya benar-benar tidak ingin organisasi kemahasiswaan IAIN Mataram terlibat dalam kegiatan-kegiatan kampus saya

t7 Bila organisasi-organisasi kepemudaan dipimpin oleh mahasiswa IAIN Mataram, saya yakin para anggotanya akan makmur karena hanya mereka yang memiliki kepedulian sosial yang tinQQj

ts Kawan-kawan saya yang satu kampus sudah pasti mendukung saya bergaul dengan mahasiswa IAIN Mataram

t9 Saya yakin kualitas mahasiswa IAIN Mataram lebih buruk dibandingkan dengan saya

!O Saya hanya merasa kagum dengan mahasiswa IAIN Mataram karena mereka ulet

n Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang sulit berlaku adil terhadap kelompok di luar mereka

12 Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang patuh dar; taat terhadap peraturan yang telah ditetapkan bersan1a

13 Saya yakin mahasiswa IAIN Mataram pasti ramah bila rertemu dengan orang lain walaupun di luar kelompok mereka

14 Saya hanya senang memberikan sumbang saran kepada mahasiswa IAIN Mataram

15 Saya pasti tidak mau bergaul deng<m mahasiswa IAIN Mataram karena dapat memberikan pengarnh buruk bagi sava

16 Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang sulit diajak bekerja sama dalam menyuarakan aspirasi masyarakat

17 Saya pasti akan menjadi anggota suatu organisasi walaupw1 adH dari mahasiswa IAIN Mataram menjadi anrrrrota organisasi tsb

18 Saya bangga jika hanya mendengar berita dari media massa tentang prestasi mahasiswa IAIN Mataram

i9 Saya yakinjika berdiskusi tentang kebijakan pemerintah dengan mahasiswa IAIN Mataram tidak akan membuahkan hasil yang baik

10 Hanya dengan menghadiri acara wisuda mahasiswa IAIN Mataram yang dapat menumbuhkan sikap toleransi

·l Saya hanya suka berkenalan dengan kerabat dari mahasiswa IAIN Mataram

-2 Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang sangat kekanak-kanakan dan tidak responsif terhadap masalah masyarakat saat ini

Page 111: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

C)f,) r:) , .. ;'\ \~ ' . ' " : ,.

. ' :>·i / .-· ~ . ' f\ , r·o·

Pernyataan -"·---· .. -- .. ·-- -· -~---'<- - STS TS

.. s SS Saya hanya yakin kepada mahasiswa IAIN Mataram yang bisa berbuat adil kepada siapa pun Dosen saya pasti menentangjika saya berhubungan dengan mahasiswa IAIN Mataram Dosen yang mengajar di kampus saya, hanya mendukungjika saya bersahabat dengan mahasiswa IAIN Mataram Aturan adat di tempat saya tidak memperbolehkan sama sekali saya bergaul dengan mahasiswa IAIN Mataram I Saya yakin mahasiswa IAIN Mataram hanya ingin menang sendiri dan meremehkan orang lain Sa ya percaya hanya mahasiswa IAIN Mataram yang sangat

'

rendah hati walaupun mereka dari golongan orang kaya Yang saya tahu, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang sering berperilaku tidak sopan terhadap orang lain Saya hanya merasa tersaingi dengan mahasiswa IAIN Mataram yang tinggal di lingkungan saya Saya tidak bangga memiliki tetangga kecuali dengan mahasiswa IAIN Mataran1 Saya tidak berharap kepada orang lain selain mahasiswa IAIN Mataram untuk mau membuka diri dan sharing jika ada permasalahan antar kampus Saya pasti akan tetap berteman dengan mahasiswa IAJN Mataram walaupun teman-teman saya menentangnya Hanya mahasiswa IAIN Mataram yang selalu menjaga image jika bertemu dengan kelompok lain Saya yakin mahasiswa IAIN Mataram memiliki sikap toleransi yang tinrrni terhad'lp kelompok lain S<iya i:-as•; akan menolong mahasiswa IAIN Mataram jika mereka meminta bantuan kepada saya Saya tidak pemah berharap mendapatkan kawan dari kalangan mahasiswa IAIN Mataram · Saya hanya gembira bila mengerjakan tugas organisasi bersama dengan mahasiswa IAIN Mataram

I Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang tidak berkualitas jika dibandingkan dengan kelompok saya

I Saya hanya senang bergaul lebih erat dengan mahasiswa IAIN Mataram Saya hanya ingin membentuk kelompok musik bersama teman dari mahasiswa IAIN Mataram

~ Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang terlalu menutup diri dan tidak mau membaur dengan kelompok lain

I Menjadikan mahasiswa IAIN Mataran1 sebagai anggota panitia bersama saya pasti tidak menvenangkan

I Saya hanya akan memberikan bantuan kepada teman yang dari mahasiswa IAIN Mataramjika mengadakan upacara adat

Page 112: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

\fo Pernyataan STS TS s SS 55 Saya hanya risih bila gotong royong di masyarakat bersama

mahasiswa IAIN Mataram )6 Hanya perilaku mahasiswa IAIN Mataram yang mencerminkan

sikap toleransi kepada orang lain 57 Saya hanya merasa terhormat jika berkenalan dengan pengurus

BEM IAIN Mataram 68 Saya pasti tidak mau menolong mahasiswa IAIN Mataram

karena tidak akan dihargai 69 Saya yakin mahasiswa IAIN Mataram seringkali membuat

kekacauan jika keinginan mereka tidak terpenuhi 70 Menurut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang mau

berusaha mengenal dan belajar budaya sava 71 Yang saya tahu, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang ulet dan

raj in dalam melakukan pekerjaan 72 Setiap kali saya melihat mahasiswa IAIN Mataram, saya pasti

merasa jengkel 73 Saya tidak pemah merasa bangga bila mahasiswa IAIN Mataram I mendapat penghargaan dari pemerintah daerah 74 Saya hanya senang bila bermain dengan mahasiswa IAIN

Matar am 75 Jika ada kerja bakti di lingkungan saya, saya hanya akan I mengajak teman-teman mahasiswa IAIN Mataram 76 Menu.-ut saya, hanya mahasiswa IAIN Mataram yang taat dan

patuh pada aiaran agamanya 77 Saya sudah pasti enggan berurusan dengan mahasiswa IAIN

Mataram 78 Saya tidak akan mendukung calon ketua organisasi kepemudaan

1 tla.J.i kalangan mahasiswa IAIN Mataram

Page 113: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

ltem-T otal Stlltistlcs

Sra< Variance if Corroded

Scale Mean if Hom lt<>m-Total Item Deleted """'"" Comilatioo

VAROOOOt 221.0500 8G7.133 "' VAROOOOJ 221.5500 870.523 "' -VAR"°"" 221.1500 872.401 .367

VAR00005 221-1000 8G1.!l22 .577

VAROOOO<; 220 9833 863.305 m . VAR00007 no.sooo 870.GGB 3'0

VAR00009 220.9GG7 355.016 "'' VAR00011 221.4167 1.156.857 .553 ·-

VARD0012 221.2167 1.157.156 6'0

VAR00013 220 8500 861.011 666

VARD0014 221.3833 870105 364

VARD0015 221-3833 1.165.156 .408

VAR00016 220.9000 aG0.092 558 .• VARD0019 221.1000 856.566 "' VAR00020 221.0000 854.506 655

VAR0002t 221.3833 ass.630 _S7(i

VAR00022 221.2500 1.152.597 579 -VAR00023 221.3833 1.152.376 .G09 -VAR00024 220.983} 662.390 '"' VAR00025 221-3167 855.000 ... VAROOOW 221.0333 1159.728

VAR00027 221.3667 a63.35S VAIW0028 221.0667 8fi4.063

VAR00030 221 .0633 657.027 . VAR0003t 221 2000 872.332

VAR00032 220.9667 856 880 '"' -VAR00033 221.2833 850 llll4

·-VAR00034 221.8500 864.638 "' VAR00035 221.5167 851 67B -VAR00036 221.1000 865.481 ''" VAR00037 221.4833 857.000

VAROOOJ8 221.3167 855.305 """ VAR00039 221.5167 861.881

VAR00040 221.28JJ 8G1.G98 VAR000-11 221.2567 857.487 610 -VAR00042 221.06G7 853.351 .730 --VAR00043 221.2833 858.274 .581

VAR°""" 221.2833 %1.291 73'

VAR00045 221.3333 851.955 '" VAR000-16 221-1Bt>7 1110.0.~o "' VAR000-47 221.2667 648.029 VAR00048 221.3000 B:>o.892 VAR000-49 221.2000 857.349 ,724

VAR00050 '21.4167 857 .976 .610 VARD0051 221.0000 SM.8-47 .730 ·---· VARD0052 221.1500 857.825 .597 VAR00053 i21.v~~v 853.608 "' VAR00054 221.1000 859.244 .625

VAR00055 221.6333 865.253 .412 VAR00056 221.2333 858.284 .703 VAR00057 221.0333 864.236 .581 VAR00058 221.5000 857.102 .701 VAR00059 221.0333 ll59.1S5 .534 VAR00060 221.4167 860.010 .609 VAR0006f 221.6167 872.545 .272 VAR00002 221.4000 856.007 .734 VAR00003 221.1500 858.435 666

VAR°""' 221.2333 849.707 .776 VAROOOOS 221.2633 856.003 .771 VAR00066 221.1167 868.071 .380 VAR00007 221.5667 852.724 '" VAROOOOB 221.3333 ~52.326 .738 ~ 221.3833 863.461 "' ~ 221.0833 872.891 .270

VAR00071 221.5500 857.709 .550 VAR00072 221.0333 669.389 .355 VAR00073 221.2167 853.2!11 .576 VAR00074 221.2167 852.410 '" VAR0007S 221.1167 855.291 '91 VAR00076 221.2000 659.790 .587 VAROOOn 221.4333 8G2.921l .495 VAR00078 221.41G7 llG0,044 "' VAR00079 220.!1500 1162.!130 '" -VAROOOOO 221.2167 858.375 '" VAR00081 221.4167 853.569 7'1 VAR00082 221.4500 857.91.11 "' VAR00084 221.2500 8511.0119 .558 .. VAR00085 221.2833 1.150.783 ,676

Page 114: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

ealibilitas Item Hasil Try Out

Case Processing Summary

N Valid 60

Cases Excluded" 0 Total 60

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based

on Cronbacl1's Standardized

% 100.0

.0 100.0

Aloha Items N of Items

.976 .976 78

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 224.1167 881.461 29.68940 78

Page 115: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Profil Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram - Nusa Tenggara Barat

IAIN Mataram berdiri berdasarkan Keputusan Presiden Noomor 91 tahun 2004, yang sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mataram berdiri berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1997, pada dasamya merupakan pengembangan dari Fakultas Tarbiyah dan Syari'ah Sunan Ampel yang telah berada di Mataram semenjak 1966. Dengan pengembangan tersebut, IAIN menjadi satu­satunya Lembaga Pendidikan Agama Islam Negeri di tenggara Indonesia yang berada di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Posisi tersebut membuat IAIN Mataram memiliki signifikansi yang tinggi untuk mengantisifasi perkembangan yang bergulir dengan cepat. Khu:msnya dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesionalitas yang fiapat menerapkan, menyebarluaskan atau menciptakan ilmu pengetahuan dan seni yang bernafaskan Islam. Serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan tarafkehidupan masyarakat.

Dengan demikian, IAIN Mataram memiliki status, fungsi, dan peran yang sama dengan Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Dapat dijadikan alternatif utama bagi siapa saja yang ingin "menakar" masa depan melalui Perguruart Tinggi Negeri yang mengkhususkan diri dalam Islamic studies berkaitan dengan sosial kemasyarakatan.

Visi IAIN Mataram adalah terwujudnya l~mbaga Pendidikan Tinggi Agama Islam terkemuka cii kawasau Ti111ur I11uunesia fialam mengembangkan dan mengintegrasikan aspek keislaman, keilmuan, kemanusiaan, dim keindonesiaan. Misi IAIN Mataram adalah; (1) Menyelengg3rfakan tri darn1a perguruan tinggi yang Islam dan berkualitas, (2) Mewujudkan insane akademik yang cerda8 dan berakhlak mulia, dan (3) Menumbuhkan etas ilmu, etas kyrja, etas pengabdian yang tinggi serta berpartisipasi aktif dalam memberdayakan segenap potensi masyarakat.

Tujuan IAIN Mataram adalah; (1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarnkat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesionalitas yang berima 1 dan bertakwa (berakhlak mulia) serta dapat menerapkan, menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan keislaman, teknologi yang berlandaskan agama Islam, (2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan keislaman, teknologi dan seni yang berlandaskan agama Islam, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan pemberdayaan potensi serta tarafkehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Page 116: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Program pendidikan pada IAIN Mataram terjabar ke dalam fakllltas, jurusan/program studi, dan program khusus. Fakultas yang dimiliki IAIN Matanun saat ini adalah fakultas tarbiyah, syari'ah dan dakwah. Fakultas tarbiyah terdiri dari jurusan/program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Tadris Matematika, Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (!PS), dan program khusus yakni program akta IV keguruan. Fakultas syari'ah terdiri dari jurusan/program studi Akhwal Al-Syakhsiyah (AS), Muamalah, dan Ekonomi Islam. Sedangkan fakultas dakwah terdiri dari jurusan/program studi Komunikasi dan Penyiaran Agama Islam (KP!) dan Pengi::mbangan Masyarakat Islam (PM!).

'

Page 117: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Profil Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAHN) Mataram - Nusa Tenggara Barat

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru Agama Hindu, PHO! NTB tahun 1966 membuka PGAH 6 tahun "Asta Paka" yang kemudian pada pertengahan 1968 dinegerikan oleh Bapak Menteri Agama bersama-sama dengan PGAH di Oenpasar dan PGAH di Singaraja menjadi PGAH Negeri Mataram.

Sejak dinegerikan sampai dengan tahun 1975 pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berpindah-pindah, kadang-kadang di SON 1 Mataram, kadang-kadang di SMP 2 Mataram yang bertoleransi meminjamkan gedungnya.

Tahun anggaran 1974/1975 PGAHN Mataram memperoleh anggaran proyek pembangunan yang diperuntukkan untuk membeli tanah dan membangun ruai1g kelas. Oengan pendekatan khusus keagamaan oleh Bapak Gde Pudja (Oirjen Bimas Hindu dan Budha) saat itu denganjanji bahwa tanah yang dibeli adalah untuk kepentingan agama Hindu, maka pemilik tanah di sekitar Pura Pancaka bersedia melepaskan tanahnya untuk mendirikan gedung PGA Hindu Ne:geri Mataram dengan diganti rugi seharga Rp. 31.000 per are (Rp. 310 per meter persegi).

Oiatas tanah tersebut dibangun gedung PGAH Negeri secara bertahap melalui proyek PGAH Negeri Mataram yang sampai saat ini masih tetap berdiri yang terdiri dari antara lain ruilllg-ruang kelas, aula, dilll asrama.

Berdasarkan kebijakar1 Pemvr;111.al1 p.:,<la U.:1un 1993 seluruh PGAH Negeri termasuk PGAH Negeri Mataram dilikuidasi atau dibubarkilll, hanya PGAH Negeri Denpasar yang diijinkan untuk ditingkatkan menj~di APGAH (Akademi Pendidikan Guru Agama Hindu) Negeri Oenpasar. 1

Untuk memenuhi kebutuhan akm guru Agill11a Hindu di NTB, maka Dirjen Bimas Hindu dilll Budha Departemen Agama mengijinkm untuk mempergunakan seluruh aset eks PGAH Negeri Mataram menjadi kampus APGAH Mataram (LPTK) STKIP Agama Hindu yang berpusatnya di Singaraja.

Untuk memberdayakan masyarakat di NTB maka pada tahun 1995 Dirjen Bimas Hindu dan Budha mengijinkan Yayasan Dharma Laksillla NTB untuk menggunakan seluruh aset eks PGAH Negeri Mataram sebagai kampus ST AH Mataram dengilll memberi bantuan biaya penyelengarailll maupun beasiswa.

Page 118: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Di samping itu karena asrama PGA Hindu tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya, maka Kakanwil Agama NTB pernah juga memanfaatkannya yang diserahkan kepada yayasan wisma sejahtera. Pemerintah mendirikan ST AH Negeri Gde Pudja Mataram dengan SK Presiden RI No. 27 tahun 2001 tanggal 21 Pebruari 200 I dan diresmikan oleh Bapak Menteri Agama RI tanggal 11 Juli 200 l mengenai asset telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 204 tanggal 19 April 2002, yang isinya bahwa semua asset eks PGAH Negeri Mataram berupa tanah beserta bangunannya yang terdiri dari kampus, aula, rumah dinas, dan asrama ditetapkan menjadi asset STAH Negeri Gde Pudja Mataram.

Saat ini asrama telah difungsikan sebagai asrama para mahasiswa danjuga untuk menampung tenaga dosen yang barn diangkat dan belum mempunyai tempat tinggal. Disamping itu, rnmah dinas yang sebel umnya difungsikan sebagai kantor terpaksa dirubuhkan karena pada lokasi rumah dinas tersebut dibangun gedung kantor STAH Negeri Gde Pudja Mataram melalui proyek peningkatan penc.lidikan Agama Hindu Mataram 2002.

Tahun 2003 dibangun lantai 2 dan 3 (aula); tahun 2004 diselesaikan aula dan pagar serta dimulai pembangunan rnang kuliah tahap I yang akan dilanjutkan tahun 2005, tahap II dan seternsnya pada tahun-tahun yang akan datang.

Visi dan Misi ST AH Negeri Gde Pudja Mata ram Visi STAH Negeri Gde Pudja Mataram adalah: terwujudnya masyarakat yang maju, mandiri, beretos kerja tinggi, rukun dan berbudi pekerti luhur sebagai wujud dari Sraddha dan Bakti keoada Hyang Widhi Wasa.

Misi ST AH Negeri Gde Pudja Mataram adalah: melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang ilmu pengetahuan Agama Hindu, teknologi serta kesenian yang bernafaskan Hindu. Baik internal maupun ekstemal bagi selurnh sivitas akademik secara optimal sehingga dihasilkan calon-calon tenaga intelektual dan professional di bidangnya masing-masing sesuai denganjurusan dan program studi yang dikembangkan guna memenuhi kebutuhan pemerintah dan harapan masyarakat yang maju mandiri beretos kerja tinggi rukun, dan berbudi pekerti luhur sebagai perwujudan dari Sraddha dan Bakti.

Tujuan Tujuan Umum I . Membentuk manusia susila yang cakap serta mampu membina dan

mengembangkan ilmu pengetahuan untuk diabdikan kepada Tuhan, nusa, dan bangsa.

Page 119: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

2. Mendidik dan menghasilkan lulusan yang bertakwa kepada Tuhan YME, berjiwa Pancasila, tanggap terhadap perubahan, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan memiliki semangat serta dedikasi yang tinggi.

3. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

4. Membantu pemerintah dalam pengadaan tenaga pendidikan Strata satu (S 1) dan tenaga-tenaga berkualitas dalam masyarakat.

Tujuan Khusus Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Ode Pudja Mataram bertujuan menghasilkan lulusan yang: 1. Mampu mengisi lowongan/jabatan dalam bidang pendidikan agama Hindu,

Penerangan Agama Hindu, Hukum Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan kehidupan bennasyarakat.

2. Mampu mengamati, menganalisa dan memecahkan masalah··masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas.

3. Bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi serta dapat melaksanakan tugas dengan baik secara bersama maupun secara pribadi.

4. Mampu merencanakan dan mengelo/a usaha-usaha untuk memperbaiki serta meningkatkan mutu pendidikan Agama Hindu.

5. Mampu membuka lapangan kerja sepdiri yang profesional dan dijiwai oleh ajaran Agama Hindu. ·

Program Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Ode Pudja Mataram menyelenggarakan pendidikan Strata 1 (S 1 ), Diploma Ill, dan Diploma II, yang terdiri atas 4 jurusan dengan 7 program studi, yaitu: 1. Jurusan Pendidikan Agama Hindu

a. Program studi pendidikan agama hindu strata 1 (S 1) b. Programa studi pendidikan agama hindu diploma III (D III) c. Program studi pendidikan agama hindu diploma II (DII)

2. Jurusan Penerangan Agama Hindu a. Program studi penerangan agama hindu strata 1 (S 1) b. Program studi penerangan agama hindu diploma III (D III) dengan muatan

· lokal pemand 1 wisata 3. Jurusan Hukum Agama Hindu

a. Program studi hukum agama hindu strata I (S 1) 4. Jurusan Filsafat Agama Hindu (S 1) !

a. Program studi filsafat

Page 120: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

Nomor Lamp. Hal

DEPARTEMEN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

MATARAM

JI. Pendidikan No. 35 Mataram Telp.68212

Mataram, JO Nopember 2006 : IN.12ffL.00/740/06

: Izin Try Out dan Penelitian Skripsi An. Syamsul Hadi.

Kepada Yth. Dekan Fak11/tas Psikologi

Universitas L~/am Negeri (UJ/\Q Syarif Hidayatul/ah

Di -Jakarta

Assa/amu 'a/aikum. Wr. Wb.

Berdasarkan surat Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta tanggal 1 l Oktober 2006,

nomor: Ft.71/0T.01.711158/X/2006, perihal seperti pokok surat di atas, maka

pada prinsipnya kami dapat menerima mahasiswa tersebut untuk melakukan

penelitian di IAIN Mataram.

Demikian, surat izin ini dikeluarkan untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Tembusan disampaikan kepada Yth.

Para Dekan di lingkungan IAIN Mataram (agar mahasiswa yang bersangkutan dibantu)

Page 121: Diteri1na - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/15628/1/SYAMSUL HADI-PSI.pdf · karena kesamaan ras, agama atau asal usul. Kesamaan ras, agama,

DEPARTEMEN AGAMA R.I. SEKOLAH TINGGI A GAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM

JI. Panc:aka No. 7 B Telp. (0370) 628382, 637388 Mataram

SURAT KETERAi\GAN TE LAH MELAKSANAKAN PENELlT 1fAN Nurnor : Shs.02ffL.Ol/.6ZJ7/2007

Yang b.::rtanda tcngan di::iawRh ini Ketua Sekolah Tinggi Agarna Hindu Nege1i Gde Pudja Matararn rnenerangkan bahwa :

T'1a111a

"Nomor Pokok

Program Studi/Sernester

Tahun Akademik

Tempatffgl. Lahir

Syarnsul Hadi

102070026024

Strata I (S 1)

2006/2007

Jl. Kerta Mukti Pisangan Cipuput

Sehubungan dengan ha! diatas memang benar Mahasiswa tersebut telah

rnelaksanakan penelitian pada bulan Mei 2007 di Kampus STAHN Gde Pudja

Mata ram.

Demikian surat keterangan m1 dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagairnana mestinya.

Matarum, 25 Mei 2007