Upload
lamhuong
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Diterbitkan oleh:
Program Pascasarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Bengkulu
Volume 2
Nomor 2
Agustus 2015
ii
PENERBIT : Program Pascasarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
KETUA REDAKSI : Dr. M. Lutfi Firdaus, M.T
DEWAN REDAKSI : Dr. Aceng Ruyani, M.S
Dr. Agus Sundaryono, M.Si
Dr. Bhakti Karyadi, M.Si
Dr. Afrizal Mayub, M.S
Dr. Zamzaili, M.Si
Dr. Sumpono, M.Si
Deni Parlindungan, M.Pd.Si
MITRA BESTARI : Prof. Dr. Endang Widi Winarni (Biologi, UNIB)
Prof. Drs. Lufri, M.S, Ph.D (Biologi, UNP)
Prof. Dr. Ciptadi, M.S (Kimia, Univ Palangkaraya)
Prof. Herbert Sipahutar, M.Sc (Biologi, UNM)
Dr. Nanang A. Guntoro, M.S (Fisika, UNJ)
Dr. Sarwanto, M.Si (Fisika, UNS)
Dr. Desi Harneti, M.Si (Kimia, UNPAD)
Dr. Acep Purqon, M.Si (Fisika, ITB)
Dr. I Wayan Dasna, M.Ed (Kimia, UNM)
Dr. Adisyahputra, M.S (Biologi, UNJ)
Dr. Hari Sutrisna, M.Si (Kimia, UNY)
ADMINISTRASI : Ria Kusuma Dewi, S.Kom
ALAMAT : Gedung Dekanat FKIP Unib, Lantai 2
Jl. W.R. Supratman, Bengkulu 38371. Telp: 0736-21186
Email: [email protected]
https://sites.google.com/site/unibpendipa/
Redaksi menerima kiriman tulisan / artikel di bidang Fisika, Kimia, Biologi dan Pendidikan
IPA. Jurnal PENDIPA terbit tiga kali setahun, yaitu setiap bulan April, Agustus dan
Desember. Tata cara penulisan artikel dapat diunduh di website PENDIPA.
©Pasca PENDIPA 2014
The publication is in copyright. Subject to statutory exception and to the provisions of
relevant collective licensing agreements, no reproduction of anypart may take place without
the written permission of Pasca PENDIPA.
iii
KATA PENGANTAR
Pengelola Program Pascasarjana (S2) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidika (FKIP), Universitas Bengkulu (UNIB) dengan bangga
mempersembahkan Penerbitan Jurnal PENDIPA (ISSN 2086-9363). Penerbitan Jurnal
PENDIPA merupakan salah satu upaya penting untuk mewujudkan cita-cita Program S2 IPA
menjadi lembaga pendidikan dan keguruan dalam bidang IPA berkelas internasional yang
berwawasan “Natural Conservation Education for a Better Life” di tahun 2023. Semua paper
yang dimuat pada volume ini merupakan penulisan ulang tesis alumni yang melaporkan
secara utuh dan berhubungan antara hasil riset sains (science research) dan riset
pemberlajaran (learning research), serta terkait dengan tiga kata kunci yaitu green teacher,
teaching green, dan green school (https://sites.google.com/site/unibpendipa/Research). Kami
menyimpan cukup banyak (seratus lebih) tesis alumni yang dapat ditulis ulang menjadi paper
/ publikasi, sehingga kami optimis mengenai sumber paper bagi penerbitan Jurnal PENDIPA
di masa yang akan datang. Selanjutnya besar harapan Jurnal PENDIPA akan tampil menjadi
ajang publikasi unggulan untuk hasil riset pendidikan IPA.
Kehadiran Jurnal PENDIPA tidak bisa lepas dari rintisan awal yang telah dilakukan
oleh Dr. Kancono almarhum. Kami menghaturkan banyak terimakasih kepada almarhum, dan
semoga menjadi salah satu amal sholeh beliau di alam barzah. Rasa terimakasih juga
disampaikan kepada Dr. M. Lutfi Firdaus sebagai ketua dewan redaksi dan Deni
Parlindungan, M.Si yang telah bekerja keras sehingga penerbitan jurnal ini terselenggara
dengan baik. Partisipasi aktif dan kerjasama yang baik dari anggota dewan redaksi, mitra
bestasi, dan staf administrasi akan menentukan keberhasilan Jurnal PENDIPA di masa yang
akan datang. Semoga!
Bengkulu, Agustus 2015
Direktur Pascasarjana PENDIPA,
Dr. Aceng Ruyani, M.S
iv
DAFTAR ISI
Cover ................................................................................................................................... i
Susunan Dewan Redaksi ................................................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................................... iv
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN ASPEK LIFE SKILL DI SMA, Morin Andrias
Wuriastuty, Aceng Ruyani, Agus Sundaryono, Zamzaili .......................................................1
KARAKTERISTIK KECEPATAN ANGIN DI BAGIAN TENGAH KOTA
BENGKULU, Eka Maryam, Eko Swistoro, Muhammad Farid, Nirwana ..............................7
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI
SEMESTER IV UNIVESITAS BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN
MODUL HATI DAN SEPARASI PROTEIN PADA MATA KULIAH FISIOLOGI
HEWAN, Sepriyaningsih, Aceng ruyani, Agus sundaryono, Zamzaili ................................13
KARAKTERISTIK KECEPATAN ANGIN DI BAGIAN UTARA KOTA
BENGKULU, Awen Syahputra, M. Farid, Eko Swistoro, Connie.......................................19
KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MERUMUSKAN MASALAH DENGAN
HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP
UNIVERSITAS BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN MODUL
PEMBELAJARAN SISTEM SARAF, Mareta Widiya, Aceng Ruyani, Agus
Sundaryono, Zamzaili ...........................................................................................................27
INDUKSI TUNAS JERUK GERGA (CITRUS Sp) SECARA IN VITRO PADA
BERBAGAI KOSENTRASI BENZIL AMINO PURINE (BAP), Hirwanto, Hery
Suhartoyo, Bhakti Karyadi, Zamzaili ...................................................................................36
PENGUKURAN KONDUKTIVITAS PANAS BRIKET ARANG TEMPURUNG
KELAPA DAN SERBUK KAYU SERTA IMPLEMENTASINYA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA, Novi Ade Suryani, Nanang Arif, Eko
Swistoro, Kancono ................................................................................................................50
MISKONSEPSI MATERI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS XI
SEMESTER I, Ranny Fitria Imran, Zulyusri, Linda Advinda .............................................57
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 57
MISKONSEPSI MATERI PADA BUKU TEKS BIOLOGI SMA KELAS XI SEMESTER I
Ranny Fitria Imran*, Zulyusri*, Linda Advinda*
*Dosen FKIP Universitas Dehasen Bengkulu
Mahasiswa Program Pascasarjana, Universitas Negeri Padang
ABSTRAK
Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar sekaligus sebagai media
pembelajaran adalah buku teks pelajaran. Saat ini buku yang digunakan oleh guru dan siswa yang
paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Pariaman lebih dari satu penerbit, sehingga ada
kecenderungan satu buku dengan buku yang lain berbeda dalam penyajiannya yang diduga dapat
menyebabkan miskonsepsi materi, termasuk buku teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah
buku biologi terbitan Erlangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui miskonsepsi materi
yang terdapat dalam buku teks pelajaran Biologi SMA.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik non tes yang berupa analisis dan identifikasi miskonsepsi materi. Konsep yang telah
diidentifikasi kemudian dibandingkan dengan buku acuan. Buku acuan yang digunakan yaitu Plant
Anatomy oleh A. Fahn (1982); Cell Biology oleh Neal Thorpe (1984); Invertebrate Zoology oleh
Engemann, J., and Robert Hegner (1981); Introductory Plant Biology oleh Kingsley Stern (2000);
Analysis of Vertebrate Structure oleh Milton Hildebrand (1988). Data yang diperoleh disajikan dalam
bentuk naratif, yaitu dengan cara mendeskripsikan materi pelajaran biologi yang mengalami
miskonsepsi. Materi yang diteliti yaitu: 1) Sel, 2) Struktur Jaringan Hewan dan Tumbuhan, 3) Sistem
Gerak Manusia , dan 4) Sistem Peredaran Darah.
Materi yang mengalami miskonsepsi terdapat pada materi struktur jaringan tumbuhan, sistem
gerak manusia dan sistem peredaran darah.
Kata Kunci : miskonsepsi, buku teks biologi SMA kelas XI
PENDAHULUAN
Bahan ajar, termasuk bahan ajar biologi merupakan bagian penting dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
sekaligus sebagai media pembelajaran adalah buku. Buku yang digunakan sebagai sumber belajar
utama dalam pembelajaran suatu bidang studi disebut buku teks pelajaran.
Standar penilaian buku pelajaran biologi meliputi persyaratan, karakteristik, dan kompetensi
minimum yang harus terkandung dalam suatu buku yang telah ditetapkan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Dalam pasal 35 ayat 2 UU No. 20 tahun 2003 disebutkan bahwa BSNP bertugas membuat
acuan untuk pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan termasuk standarisasi terhadap kualitas buku teks pelajaran.
Saat ini buku teks pelajaran biologi yang beredar, baik ditinjau dari segi kualitas maupun
jenisnya, masih banyak yang belum memenuhi standar mutu sehubungan dengan keterkaitannya
antara konsep dan pengaplikasiannya karena individu hanya dapat memahami suatu konsep dengan
benar jika hal yang mendasari sebelumnya telah dikuasai dengan benar pula.
Hamalik (2008), menyatakan bahwa konsep membantu kita untuk mempelajari sesuatu yang
baru, lebih luas, dan lebih maju. Siswa tidak harus belajar konstan, tetapi dapat menggunakan konsep-
konsep yang telah dimilikinya untuk mempelajari sesuatu yang baru.
Pada saat ini banyak buku biologi yang diterbitkan. Namun setiap buku memiliki perbedaan
antara satu konsep dengan konsep yang lain. Dari hasil observasi awal peneliti, yang dilakukan di
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 58
SMA Negeri Kota Pariaman, pada tanggal 19 Desember 2011 ditemukan variasi buku teks pelajaran
biologi yang digunakan, seperti terbitan dari Erlangga, Yudhistira, Esis, Grafindo, Bumi Aksara, BSE,
dan Platinum. Buku yang digunakan oleh guru dan siswa lebih dari satu penerbit, sehingga antara satu
buku dengan buku yang lain berbeda dalam penyajiannya yang diduga dapat menyebabkan
miskonsepsi materi. Namun buku teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku terbitan
Erlangga karena umumnya banyak digunakan di SMA Negeri Kota Pariaman.
Salah satu contoh yang peneliti temukan dari buku terbitan Erlangga adalah pada konsep sel
disebutkan bahwa sediaan sel epitel pipi manusia (Halaman 7, Baris 1, Alinea 10), sedangkan konsep
yang seharusnya adalah sediaan sel epitel pipi bagian dalam pada manusia. Konsep yang rancu akan
mengakibatkan miskonsepsi yang berkelanjutan.
Untuk menghindari miskonsepsi pada siswa dan guru mata pelajaran biologi maka dilakukan
analisis miskonsepsi materi pada buku teks tersebut. Penelitian relevan mengenai analisis buku ini
seperti yang dilakukan oleh Adisenjaya (2007a) tentang “Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi
Buku Teks Biologi SMU”, yang terdapat pada 7 (tujuh) topik materi yaitu: struktur tumbuhan,
struktur dan fungsi sel, sistem koordinasi, metabolisme sel, bioteknologi, reproduksi sel, dan
biogeografi. Dari penelitian ini, didapatkan hasil 11 % kesalahan dan miskonsepsi pada buku teks.
Namun, sejauh ini belum dilakukan pada buku teks biologi SMA terbitan Erlangga. Oleh karena itu,
berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti telah melakukan penelitian dengan judul
“Miskonsepsi Materi pada Buku Teks Biologi SMA Kelas XI Semester I”. Materi yang dianalisis oleh
peneliti terdiri dari: sel, struktur jaringan tumbuhan dan struktur jaringan hewan, sistem gerak, dan
sistem peredaran darah.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan miskonsepsi materi yang pada buku teks biologi
SMA kelas XI semester I karangan Pratiwi, dkk.
Hasil penelitian ini memberikan kontribusi positif sehingga guru dan siswa dapat menentukan
pilihan buku teks yang baik yang akan mengurangi miskonsepsi yang berkelanjutan, sebagai bahan
masukan untuk kajian lebih mendalam bagi peneliti-peneliti berikutnya dan bagi penerbit, agar dapat
menentukan pilihan buku pelajaran biologi yang memenuhi standar kelayakan mutu buku.
BAHAN DAN CARA KERJA
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, karena bertujuan untuk
mengetahui miskonsepsi materi yang terdapat dalam buku teks pelajaran Biologi SMA. Lokasi
penelitian adalah SMA Negeri di Kota Pariaman dan juga perpustakaan. Penelitian ini diakukan
dengan mensurvey buku teks biologi SMA kelas XI semester I yang digunakan di Kota Pariaman.
Tahap persiapan menentukan buku yang akan dijadikan objek penelitian, yaitu buku yang
paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Pariaman. Buku yang digunakan tersebut berasal dari
berbagai penerbit seperti yang terdapat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Daftar Buku Teks Biologi Kelas XI yang Dijadikan Objek Penelitian
No Nama Sekolah Buku pelajaran Biologi yang
digunakan oleh siswa
(Penerbit/ pengarang/ tahun)
1 SMA Negeri 1 Kota
Pariaman
1. Biologi untuk kelas XI
2. Biologi SMA
3. Biologi kelas XI
Erlangga/ Pratiwi, dkk. 2006
Yudhistira/ Priadi, A./ 2009
Esis/Aryulina/ 2007
2 SMA Negeri 2 Kota
Pariaman
1. Biologi untuk kelas XI
2. Biologi SMA
3. Biologi Makhluk Hidup dan
Erlangga/ Pratiwi, dkk. 2006
Yudhistira/ Priadi, A./ 2009
BSE/ Kustinah/2009
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 59
Lingkungannya
4. Cerdas Belajar Biologi
5. Biologi kelas XI
GMP/ 2007
Esis/Aryulina/ 2010
3 SMA Negeri 3 Kota
Pariaman
1. Biologi kelas XI
2. Menjelajah dunia biologi
3. Biologi Kelas XI
Esis/Aryulina/ 2007
Platinum/Pudjianto
Esis/Syamsuri
4 SMA Negeri 4 Kota
Pariaman
1. Biologi untuk kelas XI
2. Biologi SMA
3. Biologi
Esis/ Pratiwi, dkk/ 2006
Yudhistira/Priadi, A./ 2009
Bumi Aksara
5 SMA Negeri 5 Kota
Pariaman
1. Biologi untuk kelas XI
2. Biologi SMA,
Erlangga/Pratiwi, dkk/ 2006
Erlangga/Syamsuri
Tabel 2. Daftar Buku Acuan untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Buku Pelajaran Biologi.
No Judul Buku Pengarang Tahun
Terbit
Penerbit
1 Plant Anatomy Fahn, A. 1982 Pergamon Press
2 Invertebrate Zoology Engemann, J., and
Robert Hegner
1981 MacMillan Publishing
3 Introductory Plant Biology Stern, Kingsley 2000 McGraw-Hill
4 Cell Biology Thorpe, Neal 1984 Augsburg College
5 Analysis of Vertebrate
Structure
Hildebrand, Milton 1988 Mcgraw-Hill
Menyusun lembar observasi yang berisi perbandingan konsep-konsep pada buku teks Biologi
SMA dengan konsep dari buku acuan.
Pada tahap pelaksanaan konsep-konsep diidentifikasi dan diuji mulai dari tiap kata, baris,
paragraf, halaman dan bab ke bab dalam buku biologi SMA. Setiap konsep dituliskan ke dalam
lembar identifikasi. Lembar identifikasi yang telah ditabulasi dengan konsep kemudian dianalisis
dengan cara membandingkan konsep dari buku acuan/sumber berdasarkan penulisan buku pelajaran
tersebut. Hasil dari perbandingan konsep dengan buku acuan/sumber kemudian divalidasi oleh pakar.
Teknik menjamin keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Moleong (2006:
331) menyatakan triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfatkan sesuatu
yang lain, hal ini berarti membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu informasi
dari informan yang diperoleh dengan informan lainnya.
Dari hasil validasi oleh pakar dengan menggunakan teknik triangulasi didapatkan konsep yang
mengalami miskonsepsi. Materi yang mengalami miskonsepsi tersebut kemudian dideskripsikan.
Dari analisis buku teks yang telah dilakukan, didapatkan hasil identifikasi miskonsepsi materi
pada buku teks SMA kelas XI semester I pada tabel 4.
Tabel 4.Identifikasi Miskonsepsi Materi Pada Buku Biologi SMA Kelas XI, judul buku: Biologi
untuk SMA Kelas XI, oleh Pratiwi, dkk. Penerbit Erlangga Berdasarkan Konsep Pada
Buku Acuan
Bab I. Sel
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
8/1/4 Pori pada membran inti memungkinkan hubungan antara nukleoplasma
dan sitoplasma
Hal/ Alinea/ Konsep yang seharusnya
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 60
baris
79/2 /3 Pori yang terdapat pada nukleus (inti sel) memungkinkan zat terlarut
untuk bergerak diantara inti dan sitoplasma, terutama molekul pada
mRNA yang membawa informasi genetik
Nuclear pores allow certain dissolved substances to move between the
nuclear and cytoplasm, most notably moleculer of messenger RNA that
carry genetic information (Thorpe)
Pendapat Ahli Konsep yang ada sudah benar, hanya saja penjelasan belum detail
BAB II. Struktur Tumbuhan dan Hewan
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
31/2/4 Akar liar ada yang setelah mencapai tanah akan berfungsi seperti akar
primer dan ada yang mengalami modifikasi sebagai organ untuk
merayap, menopang atau melekat (Haustaoria)
Hal/ Alinea/
baris
Konsep yang seharusnya
308/9/7
73/1/5
Haustoria (Fahn)
Haustoria (singular: Haustorium) (Stern)
Pendapat Ahli Konsep tertulis salah penulisan, konsep yang seharusnya sudah benar
dan merujuk pada referensi. Konsep ini mengalami miskonsepsi.
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
31/3/5 Rambut akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan
Hal/ Alinea/
baris
Konsep yang seharusnya
285/2/11
65/1/6
Epidermis akar menghasilkan rambut-rambut akar, organ tersebut
beradaptasi agar efisien dalam pengambilan air dan garam mineral
The root epidermis is the production of root hairs which are organs well
adapted to the efficient uptake of water and salts (Fahn)
Tonjolan-tonjolan yang disebut rambut akar, yang mengikat erat partikel
tanah dengan bantuan serat mikroskopis yang dihasilkan sehingga
banyak meningkatkan penyerapan permukaan tanah
The protuberances, called root hairs, adhere tightly to soil particles with
the aid of microscopic fibers the produce and greatly increase the
absortive surface of the root (Stern)
Pendapat Ahli Konsep yang seharusnya sudah menjelaskan lebih detail mengenai
konsep yang tertulis
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
34/5/1 Epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya
terdiri dari satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari
kitin (kutikula) atau lignin
Hal/ Alinea/
baris
Konsep yang seharusnya
237/1/23
Epidermis daun dari berbagai macam tanaman bervariasi dalam lapisan,
bentuk, struktur, perubahan stomata, tampilan dan bentuk trikoma dan
terjadinya spesialisasi sel
The epidermis of leaves of different plants varies in the number of
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 61
77/2/3
layers, its shapes, structure, arrangement of trichoms, and occurrence of
specialized cells(Fahn)
Epidermis biasanya terdiri atas satu lapis sel yang saling bertaut yang
biasanya berisi kloroplas
The epidermis is composed of a single layer of interlocked cells that
usually contain no chloroplast(Wilson)
Pendapat Ahli Konsep yang seharusnya sudah menjelaskan lebih detail mengenai
konsep yang tertulis
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
35/1/1 Mesofil merupakan jaringan parenkim pada daun
Hal/ Alinea/
baris
Konsep yang seharusnya
273/1/30 Mesofil merupakan bagian dari jaringan parenkim yang terdapat didalam
epidermis daun
The mesophyll comprises the parenchymatous tissue internal to the
epidermis (Fahn)
Pendapat ahli Konsep yang tertulis sudah tepat, lebih dijelaskan lagi pada konsep
seharusnya
Bab III.Sistem Gerak Manusia
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
67/3/6 Dengan demikian otot jantung seperti otot lurik yang bekerja tidak
menurut kehendak
Hal/ Alinea/
baris
Konsep yang seharusnya
190 Otot polos dan otot jantung bekerja secara tak sadar (involunteer),
sedangkan otot lurik bekerja dibawah sadar (volunteer)
Smooth and cardiac muscle relatively involuntary, skeletal muscle
involuntary (Hildebrand)
Pendapat ahli Otot jantung tidak sama dengan otot lurik yang bekerja tidak menurut
kehendak. Konsep ini mengalami miskonsepsi
Bab IV. Sistem Peredaran Darah
Hal/ Alinea/
baris
Konsep Tertulis
95/4/23 Darah cacing tanah terdiri atas plasma darah dan benda darah
Hal/ Alinea/
baris
Konsep yang seharusnya
410/3/2
296/1/2
Darah terdiri dari plasma yang berisi sejumlah besar sel warna, disebut
korpuskula. warna merah tesebut adalah pigmen yang menandakan
adanya hemoglobin, yang merupakan cairan plasma pada vertebrata,
hemoglobin terdapat pada korpuskula darah
The blood consists of a plasma in which are suspended a great number
of colorless cells, called corpuscles. Its red color is due to a pigment
termed hemoglobin, which is dissolved in the plasma. In vertebrates the
hemoglobin is located in the blood corpuscles. (Engemann)
The blood consists of a fluid plasma containing a dissolved respiratory
pigment (hemoglobin; responsible for the red color) and free, colorless
corpuscles (amoebocytes). The blood receive oxygen and gives up
carbondioxide in fine capillaries close under the moist cuticle of the
body wall. Oxygen combines with the hemoglobin and carried to various
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 62
tissues (Tracy)
Pendapat Ahli Konsep yang dibandingkan tidak setara
PEMBAHASAN
Buku teks yang digunakan adalah buku terbitan Erlangga karangan dari Pratiwi, dkk tahun
2006. Dari buku teks yang digunakan untuk penelitian ini didapatkan beberapa miskonsepsi materi
yang terdapat dalam 4 bab yaitu: sel, struktur jaringan hewan dan tumbuhan, sistem gerak manusia,
dan sistem peredaran darah.
Miskonsepsi yang ditemukan pada penelitian ini disebabkan oleh penjelasan yang tidak sesuai
dengan buku acuan (Tabel 4) yang digunakan sebagai pembanding. Pada miskonsepsi tersebut,
pengarang salah dalam menuliskan suatu konsep dan tanpa diikuti dengan ralat. Menurut Suparno
(2005: 53), penyebab terjadinya miskonsepsi pada buku teks diantaranya karena (1) penjelasan yang
salah dalam buku tersebut, (2) kesalahan penulisan yang tidak diikuti dengan ralat, (3) penggunaan
bahasa yang terlalu tinggi untuk level siswa yang dituju, (4) banyak siswa yang membaca buku teks
sepotong-sepotong (tidak utuh) sehingga memberikan pemahaman yang tidak utuh dan kurang
tepat/benar, (5) pemberian ilustrasi gambar yang diambil dalam kehidupan sehari-hari yang tidak
sesuai dengan makna konsep yang sesungguhnya, dan (6) penggunaan gambar kartun yang sering
mengandung miskonsepsi.
Dari 4 bab yang dianalisis dalam buku teks biologi kelas XI SMA semester I dengan
menggunakan teknik triangulasi data, sehingga masih terdapat miskonsepsi pada materi. Menurut
Moleong (2005) teknik triangulasi ini merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data lain. Terdapat tiga sumber data yang dibandingkan, yaitu konsep-konsep
pada materi buku teks pelajaran biologi SMA kelas XI. Kemudian konsep tersebut dibandingkan
dengan buku acuan (Tabel 2) yang dianalis oleh peneliti yang selanjutnya divalidasi oleh pakar.
Materi pertama yang dibahas pada buku teks pelajaran biologi karangan Pratiwi, dkk., tahun
2006 yaitu mengenai sel. Pada konsep yang tertulis disebutkan bahwa pori pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma. Hubungan disini dimaksudkan bahwa
cairan yang berada pada sitoplasma dan nukleoplasma dapat bergerak ke dalam membran sel. Konsep
ini menurut pakar sudah benar tetapi memerlukan penjelasan yang lebih detail dari guru yang
menyampaikan agar tidak menimbulkan miskonsepsi pada siswa. Jadi konsep ini tidak mengalami
miskonsepsi tetapi penjelasannya saja yang belum detail.
Konsep selanjutnya pada materi struktur jaringan tumbuhan, mengenai akar liar yang
berfungsi untuk menopang, merayap atau melekat disebut Haustoria. Penulisan yang terdapat pada
buku adalah akar liar yang berfungsi untuk menopang, merayap, atau melekat adalah Haustaoria.
Konsep ini menurut pakar termasuk miskonsepsi karena tidak sesuai dengan konsep yang seharusnya.
Jadi penulisan dalam buku ini tidak tepat sehingga nantinya akan mempengaruhi siswa dalam
penulisan nama latin. Hal ini didukung oleh Suparno (2005), bahwa salah satu kesalahan penulisan
yang tidak diikuti dengan ralat, bisa disebut miskonsepsi. Penulisan yang tidak tepat akan
menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Guru sebagai filter dalam proses pembelajaran dapat meralat
penulisan yang tidak tepat tersebut.
Konsep yang lain yaitu mengenai rambut akar masih merupakan konsep yang sederhana dan
cukup mudah dimengerti oleh siswa. Dari valiadasi oleh pakar konsep ini tidak termasuk miskonsepsi.
Hal ini disebabkan karena konsep yang tertulis sudah benar, tetapi pada konsep yang seharusnya lebih
detail pada penjelasannya. Akan tetapi guru hendaknya lebih menjelaskan mengenai asal rambut akar
yang merupakan modifikasi dari epidermis akar. Dengan penjelasan lebih lanjut menghindarkan siswa
dari miskonsepsi materi.
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 63
Materi selanjutnya mengenai jaringan tumbuhan, terdapat konsep yang menyebutkan
epidermis daun umumnya terdiri dari satu lapis sel, sedangkan menurut buku acuan, disebutkan
bahwa epidermis daun dari tanaman, berbeda bervariasi dalam jumlah lapisan, bentuk, struktur,
tampilan stomata dan trikoma kemudian juga spesialisasi sel (Fahn, 21). Konsep yang dibandingkan
sudah benar, hanya saja dari hasil validasi dalam penerjemahan bahasanya belum tepat. Sehingga
konsep yang seharusnya dapat mengalami miskonsepsi.
Konsep yang dianalisis selanjutnya adalah mengenai mesofil daun. Konsep ini sudah benar
sedangkan konsep yang seharusnya juga sudah benar karena dijelaskan secara detail. Akan tetapi pada
konsep yang seharusnya menurut validator masih belum tepat dalam penerjemahan bahasa. Jadi pada
konsep ini tidak mengalami miskonsepsi.
Konsep selanjutnya pada bab 3 mengenai otot, dari hasil validasi konsep yang seharusnya dan
konsep yang tertulis tidak seimbang sehingga tidak dapat dibandingkan. Akan tetapi konsep yang
mengalami miskonsepsi yaitu pada konsep otot jantung seperti otot lurik yang bekerja tidak menurut
kehendak. Konsep yang seharusnya yaitu otot polos dan otot jantung bekerja secara tak sadar
(involunteer), sedangkan otot lurik bekerja dibawah sadar (volunteer).
Pada bab 4, terdapat konsep yang tertulis mengenai darah cacing tanah terdiri atas plasma
darah dan benda darah. Konsep ini akan mempengaruhi siswa yang menggunakan buku teks tersebut,
karena pada konsep ini tidak dijelaskan apa itu benda darah. Benda darah bukanlah bahasa ilmiah
(biologi) yang tepat, tetapi yang lebih tepat adalah sel darah.Jadi konsepnya adalah darah cacing tanah
terdiri atas plasma darah dan sel darah. Dari hasil validasi yang telah dilakukan konsep yang tertulis
dan konsep yang seharusnya tidak seimbang karena membandingkan konsep darah cacing tanah yang
merupakan hewan invertebrata sedangkan konsep pembandingnya hewan vertebrata.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap buku teks biologi kelas XI semester I
tersebut, didapatkan bahwa terdapat dua konsep yang mengalami miskonsepsi. Akan tetapi konsep
yang ditemukan yang lain belum menjelaskan konsep dengan baik, sehingga jika tidak dijelaskan oleh
guru dengan lebih detail akan mengakibatkan miskonsepsi. Dalam hal ini guru memiliki peran sebagai
“filter” untuk mengkoreksi kesalahan dan miskonsepsi yang terdapat pada buku pelajaran biologi
yang digunakannya dalam pembelajaran.
KESIMPULAN
Miskonsepsi yang ditemukan pada buku teks pelajaran biologi SMA kelas XI semester I
karangan Pratiwi, dkk., tahun 2006 terdapat dua miskonsepsi materi yaitu mengenai stuktur jaringan
tumbuhan dan sistem gerak manusia. Penulisan Haustaoria tidak diralat oleh penulis menjadi
Haustoria. Perbandingan kerja otot jantung dan otot lurik tidak sesuai buku acuan, sehingga konsep
ini mengalami miskonsepsi.
Ucapan Terimakasih
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada Ibu Dr. Zulyusri, M.P.,
selaku pembimbing pertama dan Ibu Dr. Linda Advinda, M.Kes., selaku pembimbing kedua, Ibu Dr.
Yuni Ahda, M.Si., Bapak Dr. Ramadhan Sumarmin, M.Si., dan Bapak Prof. Dr. Ermanto, M.Hum.,
sebagai dosen kontributor. Ibu Dr. Yuni Ahda, M.Si., Ibu Dr. Zozy Aneloi, M.P., Bapak Dr.
Ramadhan Sumarmin, M.Si., yang telah memberikan bimbingan, saran, masukan, semangat dan
arahan sebagai validator miskonsepsi materi.
DAFTAR RUJUKAN
Adisenjaya, Y. 2007a. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi. Makalah
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
25-26 Mei 2007.
Jurnal PENDIPA Vol 2 No 2 ISSN 2086-9363
FKIP – Universitas Bengkulu Page 64
, 2007b. Analisis Buku Ajar Sains Berdasarkan Literasi Ilmiah Sebagai Dasar Untuk
Memilih Buku Ajar Sains (Dasar untuk Memilih Buku Ajar Sains Biologi). Makalah disajikan
dalam Seminar Nasional Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia 25-26
Mei 2007.
Engemann, J.,and Robert Hegner.1981. Invertebrate Zoology. New York: MacMillan publishing
Fahn, A. 1982. Plant Anatomy. Pergamon Press
Hamalik, O. 2008. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung: Mandar Maju
Hildebrand, Milton. 1988. Analysis of Vertebrate Structure. USA: Lithographing Inc
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Pratiwi, dkk. 2006. Biologi Kelas XI SMA. Jakarta: Erlangga
Pusat Perbukuan Nasional. 2003. Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains. Tersedia:
http/www.dikdaski.go.id., diakses 10 Oktober 2011
Puskurbuk. Penilaian Buku Teks. http://puskurbuk.net/web/penilian-buku-teks-pelajaran.html. diakses
tanggal 9 Juli 2012
Stern, Kingsley.2000. Introductory Plant Biology. McGraw-Hill
Suparno, Paul. 2005. “Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU.”Jurusan Pendidikan
Biologi, FPMIPA UPI, Laporan Penelitian: tidak diterbitkan
Thorpe, Neal. 1984. Cell Biology. USA: Augsburg College.