14
AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) (Vol 9 No. 2 Tahun 2021) DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb) CONTAMINATION LEVELS IN THE WATER AND SEDIMENT BONDET ESTUARY, CIREBON Sri Wahyuningsih 1 · Feti Fatimatuzzahroh 2 · Arbi Mei Gitarama 3 Ringkasan The water and sediment ca- used by heavy metal has become a ma- jor problem in coastal areas. Heavy me- tals released into the water binds to particulate matter, accumulate into se- diments and its predicted by the pollu- tion assessment method. The aims of this research was to investigate the dis- tribution and contamination levels of Pb in water and sediments of Bondet Estuary. Water and sediments samples were collected from four stations of Bon- det Estuary in September 2020. The mo- nitoring data of water quality status, contamination factor (CF), and geo accu- mulation index (Igeo) were used to pro- vide a assessment of the Pb contami- nation. The concentration of Pb in wa- ter at all stations (0,024-0,031 mg/L) was higher than the standard surface water, with the status is lightly pollu- ted (class B). CF index for all stations 1 CF <3 indicates moderate Pb con- tamination in the sediment, while Igeo 1 ) Program Studi Nautika, Akademi Maritim Cirebon (AMC), Jalan Dukuh Semar No. 1 Harjamukti Cire- bon, Indonesia 2 ) Fakultas Teknologi Kelautan dan Il- mu Perikanan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Cirebon, Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo No. 288 Ci- rebon, Indonesia 3 )Institut Teknologi dan Sains Na- hdlatul Ulama Losarang E-mail: [email protected] for each station is <0, which means no contamination. Overall when referring to some guidelines for sediment stan- dards, Pb concentrations at all stations were still below the standard value for sediment. This study provides a basis for assessing future conditions and risks, so that it can contribute to the mana- gement and evaluation of heavy metal contamination in the Bondet Estuary. Keywords Heavy metal, contamination factor, geo-accumulation index, Bondet River PENDAHULUAN Pertumbuhan populasi dan perkembang- an industri telah sangat mempengaruhi beban pencemaran di lingkungan pesi- sir (Arifin et al., 2012). Kawasan pesi- sir menjadi ekosistem yang paling rent- an terhadap perubahan. Hal ini dikare- nakan pesisir menjadi perangkap dan penyaring bahan alami dan polutan an- tropogenik. Kontaminan beracun seper- ti logam dan polutan organik merupak- an bagian dari produk komersial dan proses industri yang dibuang secara lang- sung ke sungai dan terbawa sampai per- airan pesisir (Gao et al., 2014). Ting-

DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

AQUASAINS(Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)(Vol 9 No. 2 Tahun 2021)

DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVYMETAL (Pb) CONTAMINATION LEVELS IN THEWATER AND SEDIMENT BONDET ESTUARY,CIREBON

Sri Wahyuningsih1 · Feti Fatimatuzzahroh2 · Arbi MeiGitarama3

Ringkasan The water and sediment ca-used by heavy metal has become a ma-jor problem in coastal areas. Heavy me-tals released into the water binds toparticulate matter, accumulate into se-diments and its predicted by the pollu-tion assessment method. The aims ofthis research was to investigate the dis-tribution and contamination levels ofPb in water and sediments of BondetEstuary. Water and sediments sampleswere collected from four stations of Bon-det Estuary in September 2020. The mo-nitoring data of water quality status,contamination factor (CF), and geo accu-mulation index (Igeo) were used to pro-vide a assessment of the Pb contami-nation. The concentration of Pb in wa-ter at all stations (0,024-0,031 mg/L)was higher than the standard surfacewater, with the status is lightly pollu-ted (class B). CF index for all stations1 ≤ CF <3 indicates moderate Pb con-tamination in the sediment, while Igeo

1) Program Studi Nautika, Akademi Maritim Cirebon(AMC), Jalan Dukuh Semar No. 1 Harjamukti Cire-bon, Indonesia 2) Fakultas Teknologi Kelautan dan Il-mu Perikanan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)Cirebon, Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo No. 288 Ci-rebon, Indonesia 3)Institut Teknologi dan Sains Na-hdlatul Ulama LosarangE-mail: [email protected]

for each station is <0, which means nocontamination. Overall when referringto some guidelines for sediment stan-dards, Pb concentrations at all stationswere still below the standard value forsediment. This study provides a basisfor assessing future conditions and risks,so that it can contribute to the mana-gement and evaluation of heavy metalcontamination in the Bondet Estuary.

Keywords Heavy metal, contaminationfactor, geo-accumulation index, Bondet River

PENDAHULUAN

Pertumbuhan populasi dan perkembang-an industri telah sangat mempengaruhibeban pencemaran di lingkungan pesi-sir (Arifin et al., 2012). Kawasan pesi-sir menjadi ekosistem yang paling rent-an terhadap perubahan. Hal ini dikare-nakan pesisir menjadi perangkap danpenyaring bahan alami dan polutan an-tropogenik. Kontaminan beracun seper-ti logam dan polutan organik merupak-an bagian dari produk komersial danproses industri yang dibuang secara lang-sung ke sungai dan terbawa sampai per-airan pesisir (Gao et al., 2014). Ting-

Page 2: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

924 Sri Wahyuningsih1 et al.

kat pencemaran meningkat secara sig-nifikan seiring dengan meningkatnya lim-bah industri dan limbah domestik yangmasuk ke perairan (Jose et al., 2011;Anas, 2012).

Pencemaran logam berat di pesisir te-lah menjadi permasalahan penting disejumlah negara, termasuk di Indone-sia (Arifin et al., 2012). Kontaminasilogam berat yang parah di kawasan pe-sisir sebagian besar tercatat ada di Pe-sisir Utara Pulau Jawa dan Timur Su-matera, sementara perairan Pesisir Ka-limantan dan Kepulauan Sulawesi se-cara umum relatif masih alami (Arifinet al., 2012; Nindyapuspa and Ni am,2017).

Muara Sungai Bondet menjadi salah sa-tu kawasan pesisir di Kabupaten Cire-bon yang banyak mendapat tekanan ling-kungan akibat masukan limbah dari ke-giatan industri, domestik, dan pertani-an yang terbawa melalui aliran sungai.Tercatat ada 18 aliran sungai di Kabu-paten Cirebon yang bermuara ke lautdan menjadi tempat pembuangan akhirbagi kegiatan manusia (Anas, 2012). Ber-dasarkan laporan Status Lingkungan Hi-dup Kabupaten Cirebon (SLHD) Tahun2014, perusahaan yang telah memili-ki instalasi pengolahan limbah cair ti-dak lebih dari 10%, sementara sebagi-an besar lainnya langsung membuanglimbah ke sungai. Hasil penelitian Su-dirman and Husrin (2014) berdasarkanindeks pencemaran menunjukkan kon-disi Pesisir Kabupaten Cirebon pada se-tiap lokasi pengambilan sampel dalamkondisi tercemar, termasuk Muara Bon-det.

Logam berat adalah kelompok polut-an yang memiliki signifikansi ekologistinggi (Ghrefat and Yusuf, 2006; Kha-led et al., 2006), efek toksik, akumu-

latif di perairan (Pan and Wang, 2012;Hu et al., 2013; Gotze et al., 2014), danbiokonsentrasi melalui rantai makanan(Gotze et al., 2014; Rahmanpour et al.,2014; Benson et al., 2017). Tidak se-perti polutan organik yang dapat ter-degradasi menjadi komponen yang ku-rang berbahaya melalui proses biologiatau kimia, logam berat dianggap se-bagai polutan yang tidak dapat terde-gradasi (Pan and Wang, 2012; Silam-barasan et al., 2012). Logam berat ti-dak dapat dihilangkan dari air denganpemurnian diri, tetapi terakumulasi da-lam partikulat tersuspensi dan sedimen,kemudian melalui proses jaring makan-an akan diserap oleh konsumen yanglebih tinggi (Ghrefat and Yusuf, 2006;Khaled et al., 2006; Cevik et al., 2009;Sun et al., 2011). Kontaminan ini me-nimbulkan ancaman serius terhadap eko-sistem pesisir, laut dan masyarakat, meng-akibatkan perubahan struktur dan fung-si ekosistem, eutrofikasi, penurunan ha-sil perikanan, kerugian ekonomi besar(Huang et al., 2013; Gao et al., 2014),menyebabkan efek toksik baik lethal ma-upun sub lethal, bahkan karsinogenikpada manusia yang mengkonsumsi or-ganisme yang terpapar logam berat (Sup-rapti et al., 2016).

Setelah masuk ke perairan, logam ber-at yang terlarut dalam air akan teraku-mulasi dalam sedimen (Noegrohati, 2005;Passos et al., 2011; Wulan et al., 2013),atau dapat terlepas kembali ke kolomperairan tergantung kondisi fisika, ki-mia dan biologi perairan (Sitorus, 2004;Davutluoglu et al., 2011; Silva et al.,2017). Pengukuran logam berat dalamsedimen memberikan indikator yang le-bih baik daripada bentuk terlarut. Kon-sentrasi logam berat dalam sedimen re-latif stabil dan dapat meningkat, semen-

Page 3: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

Distribution of Heavy Metal Pb Bondet Estuary 925

tara konsentrasi logam berat di air sa-ngat fluktuatif, sehingga sulit untuk me-nilai tingkat pencemaran logam di areayang luas (Arifin et al., 2012).

Toksisitas dari logam berat tergantungpada jenis logam, bioavailibilitas, ting-kat penyerapan organisme, akumulasidi dalam tubuh dan tingkat ekskresi (Go-tze et al., 2014). Hasil penelitian Si-lva et al. (2017) menunjukkan bahwalogam berat Pb memiliki bioavaibili-tas paling rendah dibanding dengan lo-gam lain seperti Zn, Cr, Cu dan Cd,sehingga potensi akumulasi dalam se-dimen lebih besar. Beberapa peneliti-an lain juga dilakukan untuk mengukurtingkat pencemaran logam berat dalamsedimen (Ghrefat and Yusuf, 2006; Kha-led et al., 2006; Chen et al., 2007; Ce-vik et al., 2009; Vukovic et al., 2011;Permanawati et al., 2016; Bhuyan et al.,2017; Xu et al., 2017; Chen et al., 2019;Cui et al., 2019; Hoang et al., 2020; Is-lam et al., 2020).

Beberapa penelitian tersebut menunjukk-an bahwa kajian mengenai sebaran lo-gam berat di pesisir penting untuk di-lakukan, karena tidak hanya terkait de-ngan kondisi fisik dan biologi lingkung-an saja, tetapi kondisi tersebut juga mem-pengaruhi pertumbuhan ekonomi. Tu-juan dari penelitian ini adalah untuk me-nilai status kontaminasi logam berat Pbpada air dan sedimen Muara Sungai Bon-det Cirebon. Selain itu, kajian menge-nai cemaran logam berat di pesisir jugadiperlukan sebagai latar belakang in-formasi untuk membuat kebijakan ter-kait dengan perlindungan lingkunganpesisir.

MATERI DAN METODE

Muara Sungai Bondet merupakan sa-lah satu kawasan pesisir yang terletakdi Desa Sambeng Kecamatan Gunungja-ti Kabupaten Cirebon. Hasil pengukur-an oleh SLHD Kabupaten Cirebon Ta-hun 2014 terhadap panjang Sungai Bon-det yaitu 5200 m, dengan lebar dasar37,5 m dan lebar atas 44,5 m. Adapunbeberapa kegiatan yang limbahnya di-buang di sepanjang aliran sungai sam-pai muara diantaranya berasal dari ke-giatan industri, domestik, pertanian, pe-nangkapan ikan, budidaya kerang danpengolahannya.

Empat titik lokasi pengambilan sam-pel air dan sedimen (dinyatakan seba-gai stasiun 1, stasiun 2, stasiun 3, danstasiun 4) untuk mengevaluasi konta-minasi logam berat di Muara SungaiBondet. Stasiun 1 merupakan perair-an sebelum tempat perahu-perahu ne-layan bersandar, stasiun 2 merupakanperairan dekat pemukiman dan pera-hu bersandar, stasiun 3 merupakan per-airan dekat dengan tempat pelelanganikan (TPI) Bondet mendekati muara,dengan banyak perahu bersandar, danstasiun 4 merupakan perairan sekitarmuara mendekati laut. Penelitian dila-kukan menggunakan metode survei, de-ngan penentuan lokasi pengambilan sam-pel berdasarkan metode purposive sam-pling. Pengambilan sampel air dan se-dimen dilakukan pada saat surut secarakomposit. Lokasi pengambilan sampeldisajikan dalam Gambar 1.

Sebanyak 12 sampel air permukaan dan12 sampel sedimen dikumpulkan pa-da September 2020. Sampel air diam-bil dengan menggunakan Van Dorn Wa-ter Sampler, dan disimpan dalam bo-tol amber, kemudian ditambahkan la-

Page 4: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

926 Sri Wahyuningsih1 et al.

Gambar 1 Stasiun pengambilan sampel

rutan HNO3 sebanyak 2 mL Semen-tara untuk pengambilan sampel sedi-men menggunakan Eckman Grab dandisimpan dalam plastik. Semua sampeltersebut kemudian disimpan pada su-hu 4oC sampai analisis di Laboratori-um Produktivitas Lingkungan FakultasPerikanan Kelautan IPB Bogor denganmenggunakan metode Atomic Absorp-tion Spectrophotometry (AAS). Prose-dur pengambilan dan analisis sampeldirujuk dari pedoman pengambilan sam-pel air permukaan (APHA, 23ndEdition,3030-B,3113-B, 2017), dan pedomanpengambilan sampel sedimen (APHA,23rd Edition, 3111-B, 3030-H, 2017)dari American Public Health Associa-tion (APHA).

Metode penentuan status mutu air da-pat dihitung dengan menggunakan me-tode Storet berdasarkan skor dalam KM-NLH No. 115 Tahun 2003 (Table 1).Penentuan status mutu air menggunak-an metode Storet adalah dengan mem-bandingkan data pengukuran dan bakumutu air yang sesuai dengan peruntu-kannya. Jika hasil pengukuran meme-nuhi nilai ambang batas (NAB) air (ha-sil pengukuran < baku mutu) maka di-beri skor 0. Jika hasil pengukuran ti-dak memenuhi NAB (hasil pengukur-an > baku mutu), diberi skor -1 sampai

Tabel 1 Penentuan Sistem nilai untuk menentukanstatus mutu air

JumlahNilai

Parameter

Contoh Fisika Kimia Biologi

< 10

Maksimum -1 -2 -3

Minimum -1 -2 -3

Rata-rata -3 -6 -9

≥10

Maksimum -2 -4 -6

Minimum -2 -4 -6

Rata-rata -6 -12 -18

dengan -31 sesuai dengan kalisifikasimutu air (Gerhanae and Permanawati,2016; Permanawati et al., 2016).

Penentuan status mutu air dengan meng-gunakan sistem nilai dari US-EPA (En-vironmental Protection Agency) denganmengklasifikasikan mutu air dalam em-pat kelas, yaitu:

1. 0 = memenuhi baku mutu (Kelas A)2. -1 s/d -10 = tercemar ringan (Kelas

B)3. -11 s/d -30 = tercemar sedang (Ke-

las C)4. ≥ -31 = tercemar berat (Kelas D)

Faktor kontaminasi (CF) digunakan un-tuk menggambarkan kondisi kontami-nasi logam berat pada sedimen di suatuperairan. CF pertama kali diperkenalk-an oleh Hakanson (1980), dan dihitungberdasarkan rasio konsentrasi logam ber-at di lingkungan dan nilai referensi. CFdihitung berdasarkan persamaan beri-kut (Mulyaningsih et al., 2012; Ahmad,2013; Hidayati et al., 2014; Mulyaning-sih and Suprapti, 2016; Yona et al., 2018;Hoang et al., 2020).

CF =Csi

Cbi(1)

Dimana Csi adalah konsentrasi logamberat sampel yang terukur pada sedi-men, sementara Cbiadalah konsentra-si logam background, yang merupak-an konsentrasi logam yang secara ala-

Page 5: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

Distribution of Heavy Metal Pb Bondet Estuary 927

mi ada dalam kerak bumi. Dalam pe-nelitian ini, konsentrasi Pb backgroundmengacu pada Mohiuddin et al. (2010)yaitu 12,5 mg/kg.

Interpretasi nilai CF berdasarkan refe-rensi dari Hakanson (1980), dimana ni-lai CF < 1 menunjukkan tingkat konta-minasi rendah, 1 ≤ CF < 3 menunjukk-an tingkat kontaminasi sedang, 3 ≤ CF< 6 menunjukkan tingkat kontaminasitinggi, dan CF>6 menunjukkan tingkatkontaminasi sangat tinggi.

Indeks Geoakumulasi (Igeo) digunak-an untuk menilai tingkat pencemaranlogam berat pada sedimen di suatu ling-kungan. Igeo dihitung dengan menga-likan background value dengan sebuahbilangan (konstanta) 1,5 sebagai fak-tor koreksi matriks background akibatefek litogenik (proses pembentukan batu-batuan). Nilai Igeo dihitung dengan meng-gunakan persamaan berikut (Ghrefat andYusuf, 2006; Khaled et al., 2006; Chenet al., 2007; Cevik et al., 2009; Mu-lyaningsih et al., 2012; Ahmad, 2013;Zahra et al., 2014; Mulyaningsih andSuprapti, 2016; Yona et al., 2018; Paet al., 2019; Hoang et al., 2020).

Igeo = Log2Cn

1.5 x Bn(2)

Dimana Cn adalah konsentrasi terukurlogam berat n dalam sedimen, dan Bnmerupakan konsentrasi background ge-okimia untuk logam berat n yang dapatdiukur secara langsung dalam sedimensebelum ada industri di area tersebutatau diambil dari literatur. Nilai bac-kground yang digunakan untuk men-dapatkan nilai Igeo dalam penelitian inimengacu pada Turekian and Wedepohl(1961) yaitu untuk Pb 20 mg/kg.

Interpretasi nilai Igeo mengacu pada Mu-ller (1979), dimana kelas 0 (praktis ti-dak tercemar); Igeo <0 menunjukkan

tidak terkontaminasi hingga terkonta-minasi sedang (kelas 0); 0 <Igeo <1;terkontaminasi sedang (kelas 1); 1<Igeo<2 terkontaminasi sedang hingga berat(kelas 2); 2 <I geo <3 terkontaminasicukup parah (kelas 3); 3 <Igeo <4 ter-kotaminasi parah (kelas 4); 4 <Igeo <5terkontaminasi luar biasa parah (kelas5); Igeo>5 tercemar sangat luar biasaparah (kelas 6).Data kandungan logam berat Pb yangdiperoleh dilakukan uji ANOVA untukmengetahui perbedaan kandungan lo-gam berat antar stasiun pada air dan se-dimen, kemudian dilakukan uji lanjutDuncan 5% untuk semua hasil. Anali-sis statistik data dilakukan dengan meng-gunakan paket perangkat lunak statis-tik SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil uji Anova menunjukkan konsen-trasi Pb pada air di setiap stasiun me-nunjukkan hasil berbeda nyata (P<0,05).Hasil pengelompokkan menunjukkan bah-wa konsentrasi Pb di stasiun 1 memi-liki perbedaan nyata dengan stasiun 2dan 3, namun tidak memiliki perbeda-an nyata dengan stasiun 4. Hasil pe-ngukuran konsentrasi Pb dan perbeda-an setiap stasiun disajikan dalam Gam-bar 2.

Secara umum logam Pb pada sampelair yang diukur memiliki konsentrasiantara 0,024-0,031 mg/L. Konsentrasitertinggi ada di stasiun 2 yang diang-gap memiliki banyak aktivitas masya-rakat di sekitarnya. Tingginya konsen-trasi logam Pb di stasiun 2 diduga di-pengaruhi oleh kegiatan lalu lintas dansandar perahu nelayan, sehingga me-nyebabkan banyaknya ceceran bahan ba-kar di sekitar perairan. Selain itu sta-siun ini merupakan lokasi yang paling

Page 6: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

928 Sri Wahyuningsih1 et al.

Gambar 2 Distribusi logam Pb dalam air (keterang-an:* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang ber-beda nyata (P <0,05))

berdekatan dengan pemukiman, sehing-ga berakibat pada tingginya masukanlimbah domestik di sekitar peraian, halini terlihat dari banyaknya tumpukansampah di stasiun 2. Hal ini sesuai de-ngan Permanawati et al. (2016), bahwasumber pencemaran logam berat khu-susnya unsur Pb sebagian berasal da-ri limbah industri, rumah tangga, dantumpahan atau bocoran bahan bakar per-ahu.

Konsentrasi Pb terendah terdapat di sta-siun 1 dan 4, yang merupakan wilayahperairan dengan sedikit aktivitas. Sta-siun 1 merupakan lokasi perairan yangcukup jauh dari kegiatan masyarakat se-perti lalu lintas dan sandar perahu. Halini sesuai dengan Ahmed et al. (2017),bahwa rendahnya konsentrasi logam ber-at di perairan salah satunya dikarenak-an tidak ada sumber antropogenik lo-gam seperti ceceran bahan bakar yangmengandung timbal. Sementara pada sta-siun 4, rendahnya konsentrasi Pb di-duga disebabkan arus dan gelombangyang kuat, sehingga menyebabkan per-gerakan dan pencampuran massa air.Menurut Sagala et al. (2014) distribu-si penyebaran logam berat dipengaru-hi oleh sirkulasi arus permukaan akibattopografi dan pola angin.

Rata-rata konsentrasi Pb dalam air (0,024-0,031 mg/L) di semua stasiun telah me-lebihi nilai ambang batas yang ditetapk-an oleh KMNLH No. 51 Tahun 2004,tentang batas maksimal cemaran logamPb dalam air yaitu sebesar 0,008 mg/L.Dengan demikian perairan Muara Su-ngai Bondet sudah tercemar logam Pb.

Konsentrasi Pb pada penelitian ini (0,024-0,031 mg/L) lebih besar jika dibandingk-an Perairan Teluk Jakarta yaitu 0,005 -0,011 mg/L (Permanawati et al. 2013),Perairan Pantai Timur Pulau Rote yai-tu <0,001 – 0,017 mg/L (Gerhanae andPermanawati (2016)), Pulau Kabaenayaitu <0,001–0,006 mg/L (Ahmad, 2010),dan hasil penelitian Sagala et al. (2014)(< 0,005 mg/L) di perairan Laut Natu-na yang masih alami dan belum terce-mar logam Pb. Namun konsentrasi Pbpada penelitian ini lebih rendah diban-dingkan penelitian sebelumnya yang te-lah dilakukan di Perairan Bondet padamusim panas, dengan konsentrasi 0,04± 0,07 mg/L (Nurhayati and Putri, 2019),dan di Perairan Segara Anakan, Cila-cap 0,12 – 0,24 mg/L (Hidayati et al.,2014).

Hasil uji Anova menunjukan bahwa kon-sentrasi Pb di setiap stasiun menunjukk-an hasil berbeda nyata, dengan nilai sig-nifikansi 0,03 (P<0,05). Hasil uji lanjutDuncan menunjukkan bahwa konsen-trasi Pb di setiap stasiun berbeda nya-ta, kecuali stasiun 1 dan stasiun 4 yangmenunjukkan hasil tidak berbeda nya-ta. Hasil pengukuran dan analisis Pbdisajikan dalam Gambar 3.

Rata-rata konsentrasi Pb dalam sedimenpada penelitian ini memiliki konsen-trasi lebih besar dibandingkan konsen-trasi Pb pada air. Hidayati et al. (2014)menyatakan bahwa logam berat cende-rung membentuk kompleks dengan par-

Page 7: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

Distribution of Heavy Metal Pb Bondet Estuary 929

Gambar 3 Distribusi logam Pb di sedimen (keterang-an:* Huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang ber-beda nyata (P <0,05))

tikel di kolom perairan, kemudian meng-endap dan terakumulasi dalam sedimen.Hal ini menyebabkan logam berat da-lam sedimen cenderung memiliki kon-sentrasi lebih tinggi dibandingkan yangterlarut dalam air. Logam berat yangdilepaskan ke perairan akan mengikatmateri partikulat, dan sedimen bertin-dak sebagai penyerap utama logam ber-at. Oleh karena itu logam berat cende-rung terakumulasi dalam sedimen (Ah-med et al., 2017; Hoang et al., 2020).

Logam Pb dalam sedimen memiliki kon-sentrasi yang relatif bervariasi dengankisaran antara 18,86-22,25 mg/L, di-mana konsentrasi Pb tertinggi ada distasiun 3 (22,25 mg/L), dan konsentra-si terendah di stasiun 2. Kondisi ini me-nunjukkan konsentrasi Pb dalam sedi-men tidak memiliki pola yang sama se-perti di permukaan air. Tingginya kon-sentrasi Pb di stasiun 3 selain karenaadanya masukan dari sejumlah besar lim-bah pertanian, industri, dan pemukim-an dari hulu sungai, juga diduga dise-babkan oleh padatnya aktivitas sandarperahu, dan bongkar muat ikan. Hal inidikarenakan stasiun 3 merupakan per-airan yang paling beredekatan denganTPI Bondet. Stasiun 3 menjadi jalur trans-portasi yang padat bagi perahu nelay-

an, sehingga menyebabkan banyaknyatumpahan dan ceceran bahan bakar disekitar lokasi perairan. Hal serupa di-sampaikan oleh Ahmed et.al (2017) bah-wa logam Pb termasuk logam antro-pogenik yang khas dan keberadaanyadi perairan dipengaruhi oleh limpasanpermukaan dan masukan limbah orga-nik dari limbah kota dan limbah padat.Selain itu, sumber antropogenik logamPb berasal dari aktivitas transportasi yangmenggunakan bahan bakar. Menurut Mo-hiuddin et al. (2010), logam Pb dapatdijadikan sebagai indikator yang baikuntuk pencemaran, terutama yang ber-asal dari penggunaan bahan bakar yangmengandung timbal.

Konsentrasi Pb terendah di stasiun 2(18,86 mg/L) menunjukkan rendahnyatingkat akumulasi Pb dalam sedimen,meskipun pada stasiun 2 ini merupak-an jalur transportasi perahu nelayan dandekat dengan pemukiman. Kondisi de-mikian diduga karena rendahnya kapa-sitas sedimen dalam deposisi partikellogam. Menurut Zhuang et al. (2018),konsentrasi logam berat dalam sedimendipengaruhi oleh kemampuan sedimendalam adsorpsi permukaan partikel, per-tukaran ion, pengendapan, dan komplek-sasi dengan bahan organik. Rendahnyakonsentrasi Pb di stasiun 2 dibandingk-an dengan stasiun lainnya juga didu-ga dipengaruhi oleh pelepasan kembalilogam dari sedimen ke kolom perairan,hal ini ditunjukkan dengan tingginyakosentrasi Pb dalam sampel air, mes-kipun hal tersebut tidak selalu ditun-jukkan dengan pola yang sama. Bebe-rapa logam yang terikat sedimen dapatdilepaskan ke kolom air melalui resus-pensi sedimen, reaksi desorpsi, reaksireduksi atau oksidasi tergantung kon-disi fisikokimia perairan (Davutluoglu

Page 8: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

930 Sri Wahyuningsih1 et al.

et al., 2011; Silva et al., 2017; Zhuanget al., 2018).

Konsentrasi Pb dalam sedimen di per-airan daerah penelitian masih di bawahbatas baku mutu sedimen berdasarkanSediment Quality Standards, WAC 172-204-320 yaitu 450 mg/kg (Permanawa-ti et al., 2016). Sementara KMNLH (2010)menetapkan nilai ambang batas untukPb dalam sedimen yang aman bagi ke-hidupan organisme akuatik adalah 36,8mg/kg. Dengan demikian konsentrasilogam Pb dalam sedimen pada pene-litian ini masih aman untuk kehidup-an organisme perairan. Demikian pu-la jika mengacu pada pedoman mutusedimen Australian and New ZealandEnvironment and Conservation Coun-cil (ANZECC) dan Resource Manage-ment Council of Australia and New Ze-aland (ANZECC, 2000)yaitu sebesar50 mg/kg, dan Canadian Council of Mi-nistry of Environment (Ministers of theEnvironment, 2002) sebesar 30,2 mg/kg,maka konsentrasi Pb dalam sedimen diMuara Sungai Bondet ini masih aman.

Konsentrasi Pb dalam sedimen pada pe-nelitian ini (18,86-22,25 mg/kg) lebihrendah jika dibandingkan di PerairanTeluk Jakarta yaitu 14-58,10 mg/kg (Per-manawati et al., 2016), Muara SungaiWay Kuala Bandar Lampung yaitu 140,37-201,31 mg/kg (Hidayat, 2012), Sungaidi Lokasi Penambangan Emas Tradi-sional, Desa Boto, Kecamatan Jatiro-to yaitu 9-508 mg/kg (Pa et al., 2019).Sementara rata-rata konsentrasi Pb da-lam sedimen Muara Sungai Bondet le-bih besar jika dibandingkan di Perair-an Segara Anakan, Cilacap yaitu 3,96-21,99 mg/kg (Hidayati et al., 2014), Per-airan Pulau Bangka yaitu 1,682-16,516mg/kg (Ahmad, 2013), DAS Ciujung,Banten yaitu 15,87-19,14 mg/kg (Mu-

Tabel 2 Hasil perhitungan kontaminasi logam Pb da-lam air dan sedimen

Stasiun

Indeks

Air Sedimen

Status Mutu Air CF Igeo

1 -10 1,62 -0,57

2 -10 1,51 -0,67

3 -10 1,77 -0,44

4 -10 1,63 -0,56

Rerata -10 1,63 -0,56

lyaningsih et al., 2012), dan PerairanPulau Muna, Kabaena, dan Buton, Su-lawesi Tenggara yaitu 0,059-11,207 mg/kg(Ahmad, 2010).

Dalam penilaian tingkat kontaminasi lo-gam berat di perairan, penting diketa-hui apakah logam berat yang diukur te-lah memenuhi atau melampaui baku mu-tu air. Metode Storet merupakan salahsatu metode untuk menentukan statusmutu air berdasarkan ketentuan dalamKMNLH No. 115 Tahun 2003. Semen-tara untuk memperkirakan tingkat kon-taminasi sedimen dapat digunakan fak-tor kontaminasi (CF) dan Indeks geo-kumulasi (Igeo). Hasil perhitungan sta-tus mutu air, nilai CF dan Igeo disajik-an dalam Tabel 2.

Berdasarkan skor penilaian status mu-tu air Muara Sungai Bondet menggu-nakan metode Storet, nilai status mutuair di semua stasiun adalah -10 (Tabel2). Hal ini berarti kualitas air di perair-an Muara Sungai Bondet termasuk ke-las B (tercemar ringan). Data ini meng-gambarkan bahwa masukan logam Pbbaik yang berasal dari proses alami (pe-luruhan mineral logam) dan limbah ber-bagai kegiatan di hulu sungai dan seki-tar muara, belum memberikan penga-ruh yang signifikan terhadap fluktuasikonsentrasi logam Pb di Muara SungaiBondet.

Status mutu air berdasarkan konsentra-si logam Pb di Muara Sungai Bondet (-

Page 9: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

Distribution of Heavy Metal Pb Bondet Estuary 931

10) berada pada level lebih tinggi jikadibandingkan dengan status mutu airdi Perairan Perairan Pantai Timur Pu-lau Rote yang termasuk kelas A (baiksekali), dengan skor 0 (Gerhanae andPermanawati, 2016). Sementara Perair-an Teluk Jakarta, status mutu air berda-sarkan logam Pb termasuk kelas B de-ngan kondisi tercemar ringan (skor -2)(Permanawati et al., 2016), sedangkanperairan Pulau Muna, Kabena dan Bu-ton termasuk kelas A yang berarti kon-disinya masih baik sekali, dengan skorpenilaian adalah 0 (Ahmad, 2010).

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahuibahwa faktor kontaminasi (CF) denganmengacu pada kriteria berdasarkan ni-lai yang ditetapkan oleh Hakanson (1980),maka seluruh stasiun pengambilan sam-pel memiliki CF antara 1 ≤ CF < 3 de-ngan rata-rata 1,63. Hasil ini menun-jukkan bahwa sedimen seluruh lokasisampling terkontaminasi sedang olehlogam Pb. Hasil serupa juga ditemuk-an di sedimen Perairan Pulau BangkaSelatan dan Timur yang menunjukkannilai faktor kontaminasi oleh logam Pb1<CF<3 di beberapa stasiun pengamat-an (Ahmad, 2013). Sementara nilai fak-tor kontaminasi <1 terdapat di sedimenPerairan Segara Anakan, Cilacap (Hi-dayati et al., 2014), dan DAS Ciujung,Banten (Mulyaningsih et al., 2012), yangartinya rendahnya atau belum adanyakontaminasi logam Pb di kedua lokasiperairan tersebut.

Indeks geoakumulasi (Igeo) digunakanuntuk pengukuran kuantitatif suatu lo-gam berat dalam sampel sedimen. Ti-dak seperti data pemantauan, Igeo mem-pertimbangkan nilai logam berat latar(background) (Hoang et al., 2020). Ha-sil perhitungan Igeo logam Pb dalampenelitian ini menunjukkan nilai yang

seragam di setiap stasiun pengambil-an sampel, dengan rata-rata -0,56 (Igeo<0) (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bah-wa sedimen Muara Sungai Bondet ter-masuk kelas 0, yang berarti tidak ter-kontaminasi logam Pb. Nilai Igeo <0juga ditemukan di sedimen Perairan Pu-lau Bangka Timur, Utara, dan Selatan(Ahmad, 2013), dan sepanjang PantaiBarat Perairan Selat Bali, Banyuwangi(Yona et al., 2018). Sementara di Su-ngai dekat lokasi penambangan emastradisional, Desa Boto, Kecamatan Ja-tiroto menunjukkan nilai Igeo sedimenuntuk logam Pb adalah 0 <Igeo <1, yangberarti sungai di lokasi tersebut tidakterkontaminasi sampai terkontaminasisedang (Pa et al., 2019). Kondisi seru-pa juga terjadi di DAS Ciujung, Ban-ten, yang menunjukkan Igeo sedimenuntuk Pb antara 0-1 (tidak terkontami-nasi hingga terkontaminasi sedang) (Mu-lyaningsih et al., 2012).

SIMPULAN

Metode penilaian seperti Storet, CF, danIgeo digunakan untuk menilai tingkatkontaminasi logam Pb di Muara SungaiBondet. Studi lapangan menunjukkanbahwa konsentrasi logam Pb telah me-lebihi NAB untuk semua stasiun pe-ngambilan sampel, dan termasuk kelasB (tercemar ringan) berdasarkan meto-de Storet. Sementara pendugaan kon-taminasi sedimen berdasarkan metodeCF dan Igeo, yaitu adanya kontaminasisedang oleh logam Pb berdasarkan CF,dan tidak terkontaminasi berdasarkanIgeo. Hasil interpretasi ini dapat sajadipengaruhi oleh penggunaan nilai bac-kground yang berbeda untuk CF danIgeo.

Page 10: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

932 Sri Wahyuningsih1 et al.

Acknowledgements : Penelitian ini merupakan bagi-an dar Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun 2019-2020, yang didanai oleh Kemenristekdikti. Ucapan te-rima kasih diberikan kepada pihak Kemenristekdiktidan semua pihak yang telah terlibat dalam penelitian.

Pustaka

Ahmad, F. (2010). Tingkat pencemar-an logam berat dalam air laut dan se-dimen di perairan pulau muna, ka-baena, dan buton sulawesi tenggara.Makara Journal of Science.

Ahmad, F. (2013). Distribution andprediction on heavy metals pollutionlevel (pb, cd, cu, zn, and ni) in sedi-ment in bangka island waters usingload pollution index and geoaccu-mulation index. Jurnal Ilmu danTeknologi Kelautan Tropis, 5(1).

Ahmed, M. M., Doumenq, P., Awaleh,M. O., Syakti, A. D., Asia, L., andChiron, S. (2017). Levels and sour-ces of heavy metals and pahs in se-diment of djibouti-city (republic ofdjibouti). Marine pollution bulletin,120(1-2):340–346.

Anas, P. (2012). Study on the inte-raction between fish stocks and fi-sherman poverty as a basis for coas-tal fisheries management in cirebonregency, province of west java. Mas-ter’s thesis, IPB (Bogor AgriculturalUniversity).

ANZECC, A. (2000). Australian andnew zealand guidelines for fresh andmarine water quality. Technical re-port, Australian and New ZealandEnvironment and Conservation Co-uncil and Agriculture and Resour-ce Management Council of Australiaand New Zealand, Canberra.

Arifin, Z., Puspitasari, R., and Miya-zaki, N. (2012). Heavy metal conta-mination in indonesian coastal ma-rine ecosystems: A historical pers-

pective. Coastal Marine Science,35(1):227–233.

Benson, N. U., Anake, W. U., Essien,J. P., Enyong, P., and Olajire, A. A.(2017). Distribution and risk as-sessment of trace metals in leptodiusexarata, surface water and sedimentsfrom douglas creek in the qua iboeestuary. Journal of Taibah Universi-ty for Science, 11(3):434–449.

Bhuyan, M. S., Bakar, M. A., Akhtar,A., Hossain, M. B., Ali, M. M., andIslam, M. S. (2017). Heavy metalcontamination in surface water andsediment of the meghna river, ba-ngladesh. Environmental nanotech-nology, monitoring & management,8:273–279.

Cevik, F., Goksu, M. Z. L., Derici,O. B., and Findik, O. (2009). An as-sessment of metal pollution in surfa-ce sediments of seyhan dam by usingenrichment factor, geoaccumulationindex and statistical analyses. En-vironmental monitoring and assess-ment, 152(1):309–317.

Chen, C.-W., Kao, C.-M., Chen, C.-F., and Dong, C.-D. (2007). Dis-tribution and accumulation of heavymetals in the sediments of kaohsi-ung harbor, taiwan. Chemosphere,66(8):1431–1440.

Chen, M., Li, F., Tao, M., Hu, L., Shi,Y., and Liu, Y. (2019). Distributionand ecological risks of heavy metalsin river sediments and overlying wa-ter in typical mining areas of china.Marine pollution bulletin, 146:893–899.

Cui, S., Zhang, F., Hu, P., Hough, R.,Fu, Q., Zhang, Z., An, L., Li, Y.-F.,Li, K., Liu, D., et al. (2019). Hea-vy metals in sediment from the urb-an and rural rivers in harbin city, nor-theast china. International journal

Page 11: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

Distribution of Heavy Metal Pb Bondet Estuary 933

of environmental research and pu-blic health, 16(22):4313.

Davutluoglu, O. I., Seckin, G., Er-su, C. B., Yilmaz, T., and Sari,B. (2011). Heavy metal contentand distribution in surface sedimen-ts of the seyhan river, turkey. Jo-urnal of environmental management,92(9):2250–2259.

Gao, X., Zhou, F., and Chen, C.-T. A.(2014). Pollution status of the bohaisea: an overview of the environmen-tal quality assessment related tracemetals. Environment international,62:12–30.

Gerhanae, N. Y. and Permanawati, Y.(2016). Kandungan logam berat (cd,cu, pb, dan zn) dalam air laut di per-airan pantai timur pulau rote. JurnalGeologi Kelautan, 13(2):99–107.

Ghrefat, H. and Yusuf, N. (2006). As-sessing mn, fe, cu, zn, and cd po-llution in bottom sediments of wadial-arab dam, jordan. Chemosphere,65(11):2114–2121.

Gotze, S., Bose, A., Sokolova, I. M.,Abele, D., and Saborowski, R.(2014). The proteasomes of twomarine decapod crustaceans, euro-pean lobster (homarus gammarus)and edible crab (cancer pagurus), aredifferently impaired by heavy me-tals. Comparative Biochemistry andPhysiology Part C: Toxicology &Pharmacology, 162:62–69.

Hakanson, L. (1980). An ecologi-cal risk index for aquatic pollutioncontrol. a sedimentological approa-ch. Water research, 14(8):975–1001.

Hidayat, D. (2012). Kajian sebaran lo-gam berat pb pada sedimen di muarasungai way kuala bandar lampung.Jurnal Sains MIPA Universitas Lam-pung, 17(3).

Hidayati, N. V., Siregar, A. S., Sari,L. K., and Putra, G. L. (2014). Pen-dugaan tingkat kontaminasi logamberat pb, cd dan cr pada air dan se-dimen di perairan segara anakan, ci-lacap. Omni-Akuatika, 10(1).

Hoang, H.-G., Lin, C., Tran, H.-T.,Chiang, C.-F., Bui, X.-T., Cheruiyot,N. K., Shern, C.-C., and Lee, C.-W.(2020). Heavy metal contaminationtrends in surface water and sedimen-ts of a river in a highly-industrializedregion. Environmental Technology& Innovation, 20:101043.

Hu, B., Li, J., Zhao, J., Yang, J., Bai,F., and Dou, Y. (2013). Heavy me-tal in surface sediments of the lia-odong bay, bohai sea: distribution,contamination, and sources. Envi-ronmental Monitoring and Assess-ment, 185(6):5071–5083.

Huang, L., Pu, X., Pan, J.-F., andWang, B. (2013). Heavy metal po-llution status in surface sediments ofswan lake lagoon and rongcheng bayin the northern yellow sea. Chemos-phere, 93(9):1957–1964.

Islam, M. A., Das, B., Quraishi, S. B.,Khan, R., Naher, K., Hossain, S. M.,Karmaker, S., Latif, S. A., and Hos-sen, M. B. (2020). Heavy metal con-tamination and ecological risk as-sessment in water and sediments ofthe halda river, bangladesh: A natu-ral fish breeding ground. Marine Po-llution Bulletin, 160:111649.

Jose, J., Giridhar, R., Anas, A., Bha-rathi, P. L., and Nair, S. (2011).Heavy metal pollution exerts redu-ction/adaptation in the diversity andenzyme expression profile of hete-rotrophic bacteria in cochin estu-ary, india. Environmental Pollution,159(10):2775–2780.

Page 12: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

934 Sri Wahyuningsih1 et al.

Khaled, A., El Nemr, A., and El Si-kaily, A. (2006). An assessment ofheavy-metal contamination in surfa-ce sediments of the suez gulf usinggeoaccumulation indexes and statis-tical analysis. Chemistry and Ecolo-gy, 22(3):239–252.

Ministers of the Environment, C. C. o.(2002). Canadian environmental qu-ality guidelines, volume 2. CanadianCouncil of Ministers of the Enviro-nment.

Mohiuddin, K., Zakir, H., Otomo,K., Sharmin, S., and Shikazono, N.(2010). Geochemical distribution oftrace metal pollutants in water andsediments of downstream of an urb-an river. International Journal of En-vironmental Science & Technology,7(1):17–28.

Muller, G. (1979). Schwermetalle inden sediments des rheinsveranderu-ngen seit 1971, umsch.

Mulyaningsih, T. R., AlFian, A., andSutisna, S. (2012). Distribusi logamberat dalam sedimen daerah aliransungai ciujung banten. Jurnal Tek-nologi Reaktor Nuklir Tri Dasa Me-ga, 14(3):157–169.

Mulyaningsih, T. R. and Suprapti, S.(2016). Penaksiran kontaminasi lo-gam berat dan kualitas sedimen su-ngai cimadur, banten. GANENDRAMajalah IPTEK Nuklir, 18(1):11–21.

Nindyapuspa, A. and Ni am, A. C.(2017). Distribusi logam berat tim-bal di perairan laut kawasan pesisirgresik. Al-Ard: Jurnal Teknik Ling-kungan, 3(1):1 – 5.

Noegrohati, S. (2005). Sorption-desorption characteristics of heavymetals and their availability fromthe sediment of segara anakan estu-ary. Indonesian Journal of Chemis-

try, 5(3):236–244.Nurhayati, D. and Putri, D. A. (2019).

Bioakumulasi logam berat pada ke-rang hijau (perna viridis) di per-airan cirebon beradasarkan musimyang berbeda. Akuatika Indonesia,4(1):6–10.

Pa, E. P. D., Budianta, W., and Putra,D. P. E. (2019). Kajian kandung-an logam berat pada sedimen sungaidi lokasi penambangan emas tradi-sional, desa boto, kecamatan jatiro-to. PROMINE, 7(2):48–53.

Pan, K. and Wang, W.-X. (2012). Tra-ce metal contamination in estuari-ne and coastal environments in chi-na. Science of the total environment,421:3–16.

Passos, E. d. A., Alves, J. d. P. H., Gar-cia, C. A. B., and Costa, A. C. S.(2011). Metal fractionation in sedi-ments of the sergipe river, northeast,brazil. Journal of the Brazilian Che-mical Society, 22:828–835.

Permanawati, Y., Zuraida, R., and Ibra-him, A. (2016). Kandungan logamberat (cu, pb, zn, cd, dan cr) da-lam air dan sedimen di perairan te-luk jakarta. Jurnal geologi kelautan,11(1):9–15.

Rahmanpour, S., Ghorghani, N. F.,and Ashtiyani, S. M. L. (2014).Heavy metal in water and aquaticorganisms from different intertidalecosystems, persian gulf. Enviro-nmental monitoring and assessment,186(9):5401–5409.

Sagala, M., Bramawanto, R., Kus-wardani, A., and Pranowo, W. S.(2014). Distribusi logam berat diperairan natuna distribution of hea-vy metals in natuna coastal waters.Jurnal Ilmu dan Teknologi KelautanTropis, 6(2):297–310.

Page 13: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

Distribution of Heavy Metal Pb Bondet Estuary 935

Silambarasan, K., Senthilkumaar, P.,and Velmurugan, K. (2012). Studi-es on the distribution of heavy metalconcentrations in river adyar, chen-nai, tamil nadu. European Journalof Experimental Biology, 2(6):2192–2198.

Silva, C. A. R. E., Fonseca, E. M.,Grotto, B. W., Souza, F. E. D., andBaptista, J. A. (2017). Potentia-lly mobile of heavy metals on thesurface sediments in tropical hyper-saline and positive estuaries. Anaisda Academia Brasileira de Ciencias,89:2597–2607.

Sitorus, H. (2004). Analisis bebera-pa karakteristik lingkungan perairanyang mempengaruhi akumulasi lo-gam berat timbal dalam tubuh ke-rang darah di perairan pesisir timursumatera utara. Jurnal Ilmu-ilmuPerairan dan Perikanan Indonesia,11(1):53–60.

Sudirman, N. and Husrin, S. (2014).Status baku mutu air laut untuk ke-hidupan biota dan indeks pencemar-an perairan di pesisir cirebon padamusim kemarau [water quality stan-dards for marine life and pollutionindex in cirebon coastal area in thedry season]. Jurnal Ilmiah Perikan-an dan Kelautan, 6(2):149–154.

Sun, J., Rong, J., Zheng, Y., Ma, D.,and Lan, X. (2011). Risk assess-ment of heavy metal contaminateddagu river sediments. Procedia En-vironmental Sciences, 8:764–772.

Suprapti, N. H., Bambang, A. N.,Swastawati, F., and Kurniasih, R. A.(2016). Removal of heavy me-tals from a contaminated green mus-sel [perna viridis (linneaus, 1758)]using acetic acid as chelating agen-ts. Aquatic Procedia, 7:154–159.

Turekian, K. K. and Wedepohl, K. H.(1961). Distribution of the elemen-ts in some major units of the earth’scrust. Geological society of Americabulletin, 72(2):175–192.

Vukovic, Z., Radenkovic, M., Stanko-vic, S. J., and Vukovic, D. (2011).Distribution and accumulation of he-avy metals in the water and se-diments of the river sava. Jour-nal of the Serbian Chemical Society,76(5):795–803.

Wulan, S. P., Thamrin, and Amin, B.(2013). Konsentrasi, distribusi, dankorelasi logam berat pb, cr dan znpada air dan sedimen di perairan su-ngai siak sekitar dermaga pt. indahkiat pulp and paper perawang pro-pinsi riau. Technical report, PusatPenelitian Lingkungan Hidup Uni-versitas Riau.

Xu, F., Liu, Z., Cao, Y., Qiu, L., Feng,J., Xu, F., and Tian, X. (2017). As-sessment of heavy metal contamina-tion in urban river sediments in thejiaozhou bay catchment, qingdao,china. Catena, 150:9–16.

Yona, D., Sari, S. H. J., Kretarta, A.,Putri, C. R., Effendy, M. N. A., andAsAdi, M. A. (2018). Distribusi danstatus kontaminasi logam berat pa-da sedimen di sepanjang pantai baratperairan selat bali, banyuwangi.

Zahra, A., Hashmi, M. Z., Malik,R. N., and Ahmed, Z. (2014). Enri-chment and geo accumulation of he-avy metals and risk assessment of se-diments of the kurang nallah feedingtributary of the rawal lake reservoir,pakistan. Science of the Total Envi-ronment, 470:925–933.

Zhuang, Q., Li, G., and Liu, Z. (2018).Distribution, source and pollution le-vel of heavy metals in river sedi-ments from south china. Catena,

Page 14: DISTRIBUTION AND ESTIMATION OF HEAVY METAL (Pb

936 Sri Wahyuningsih1 et al.

170:386–396.

Kontribusi: Wahyuningsih, S: Mengambil data Lapang-an, analisis data, menulis manuscript; Fatimatu-zzahroh, F:Membantu pengambilan data ; Gita-rama, A. M: Mengambil data lapangan