Upload
wulanloverz7075
View
127
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
“MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR”
GOLONGAN : SABTU
ASISTEN : Andi Dian Permana
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang sangat kecil
ukurannya, sehingga sulit untuk dapat dilihat tanpa alat-alat pembesaran.
Yang tergolong mikroorganisme adalah bermacam-macam bakteri, khamir,
kapang (jamur) algae, protozoa, mycoplasma dan virus.
Untuk mengetahui nama genus dan spesies suatu biakan
mikrooganisme, perlu dilakukan identifikasi. Tahap pertama untuk melakukan
identifikasi adalah pengenalan ciri-ciri morfologi mikroorganisme tersebut.
Pengamatan biasanya dilakukan baik secara makroskopik maupun secara
mikroskopik. Mengidentifikasi kelompok khamir dan bakteri disamping ciri
morfologinya masih harus dilengkapi dengan sifat-sifat fisiologis dan biokimia.
Penampilan fungi atau cendawan tidak asing lagi bagi kita semua.
Pertumbuhannya juga dapat dilihat dengan warna putih seperti bulu pada roti
atau nasi basi. Jamur dilapangan dan dihutan kesemuanya ini merupakan
tubuh berbagai cendawan. Jadi cendawan mempunyai berbagai macam
penampilan, tergantung dari spesiesnya. Cendawan terdiri dari kapang dan
khamir. Kapang bersifat filamentus sedangkan khamir bersifat uniseluler.
Pemeriksaan morfologi diperlukan untuk mengenal nama bakteri,
disamping itu diperlukan juga sifat-sifat fisiologisnya, bahkan sifat-sifat
fisiologisnya kebanyakan merupakan faktor penentu dalam mengenal nama
spesiesnya.
Khamir atau yeast adalah fungi yang bersel tunggal dan tidak
membentuk misellium. Meskipun begitu ada beberapa spesies diantaranya
dapat membentuk semu (pseudomycellium). Morfologi khamir lebih sederhana
daripada kapang dan ukurannya lebih besar daripada bakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Cendawan terdiri atas dua golongan yaitu kapang dan khamir.
Perbedaan utama adalah bahwa khamir merupakan sel tunggal sedangkan
kapang bersel ganda. Kapang membentuk filamen panjang yang disebut hifa
dan merupakan ciri utama fungi. Dinding sel fungi lazimnya mengandung khitin
yang merupakan komponen utama dinding sel. Hifa mengabsorpsi zat hara
dari lingkungan sekelilingnya dan memanjang dengan cara membela diri. Hifa
dapat membentuk struktur reproduksi yang disebut spora.(1)
Jamur pada umumnya adalah organisme yang berbentuk benang,
multi seluler, tidak klorofil dan belum mempunyai diferensiasi dalam
jaringannya. Namun ada beberapa yang terdiri atas satu sel (uniseluler).
Peranan jamur di alam sangat luas, ada yang menguntungkan dan ada pula
yang merugikan. Spesies jamur yang non pathogen meliputi spesies-spesies
yang melakukan perombakan terhadap bahan-bahan organik dalam tanah,
perusak tanah dan lain sebagainya.
Penyebaran jamur atau kapang di alam sangat luas. Jamur terdapat
dalam tanah, pada buah-buahan dalam air, air laut, bahan organik, bahan
makanan, sebagai saprofit dan ada yang bersifat parasit pada tanaman dan
manusia. Spora jamur berterbangan di udara, spora tersebut akan
berkecambah menjadi sel vegetatif , jika jatuh pada tempat yang
memungkinkan untuk hidup. Sedangkan jamur yang hidup di air mempunyai
suatu alat perkembangbiakan yang dapat aktif bergerak.
Morfologi dan Struktur Jamur, sebagai contoh untuk penjelasan
morfologi dan struktur dari jamur secara umum adalah jamur benang. Jamur
benang tumbuh seperti benang-benang yang disebut hife – hife tersebut
beracabang-cabang membentuk satu kumpulan yang disebut miselium
(miselia). Hife ada dua macam yaitu hife fertil dan hife vegetatif. Hife fertil
adalah hife yang dapat membentuk sel-sel reproduksi atau spora – spora.
Kalau arah pertumbuhannya ke atas disebut hife udara atau “ aerial hiphe”.
Hife vegetatif adalah hife yang berfungsi untuk menyerap makanan dari
substrat. Hife ada yang bersepta dan ada pula yang tidak bersepta. Hife yang
tidak bersepta adalah Phycomycetes. Ada hife yang tidak septa, memanjang
mengandung banyak inti yang disebut hife Soenositik. (6)
Fungi (jamak) atau fungus (tunggal) adalah suatu organisme
eukariotik yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut:
1. Mempunyai inti sel
2. Memproduksi spora
3. Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis
4. Dapat berkembang biak secara aseksual maupun seksual
5. Beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh berbentuk filamen
dengan dinding sel yang mengandung selulosa atau khitin, atau
keduanya.
Fungi sebenarnya merupakan organisme yang menyerupai tanaman,
tetapi mempunyai beberapa perbedaan sebagai berikut :
1.Tidak mempunyai klorofil
2.Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbeda
3.Berkembang biak dengan spora
4.Tidak mempunyai batang / cabang, akar, atau daun
5.Bersifat multiseluler tetapi tidak mempunyai pembagian fungsi
masing-masing bagian seperti pada tanaman.
Khamir adalah fungi yang tidak berfilamen, dan berproduksi melalui
pertunasan atau pembelahan sel. Bentuk koloni khamir seringkali mirip dengan
bakteri. Khamir digunakan dalam pembuatan roti dan anggur, namun adapula
khamir yang dapat menimbulkan penyakit. Contoh khamir yag patogen adalah
Candida dan Cryptococcus. (2)
Khamir adalah kapang yang tidak mampunyai hifa. Lazimnya, ragi
berbiak melalui pertunasan. Pertunasan dapat terjadi melalui satu ujung
(pertunasan polar) atau melalui beberapa tunas disekeliling sel (pertunasan
multilateral). Khamir yang berproduksi melalui pertunasan lateral membentuk
sel vegetatif berbentuk ‘lemon’. Tunas terbentuk di bagian dasar yang
lazimnya lebih luas, namun kadangkala terbentuk pada bagian yang lebih
sempit. Jenis pertunasan merupakan ciri yang banyak digunakan dalam
identifikasi khamir. Selain jenis pertunasan dapat pula digunakan bentuk dan
jumlah askupora.
Khamir (“yeast”) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa
genera ada yang membentuk miselium dengan percabangan. Khamir hidupnya
sebagian ada yang saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Khamir adalah
mikroorganisme bersel tunggal dengan ukuran antara 5 dan 20 mikron.
Biasanya berukuran 5 sampai 10 kali lebih besar dari bakteri. Terdapat
berbagai macam bentuk ragi, bentuk ini seringkali tergantung pada cara
pembelahan selnya. Khamir mempunyai peranan penting dalam industri
makanan. Banyak kegiatannya dalam makanan memang dikehendaki dan
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan bir, anggur, minuman keras, roti dan
produk makanan berfermentasi, serta merupakan sumber potensial dari
protein sel tunggal untuk fortifikasi makanan ternak .
Penyebarannya sangat luas di alam, tetapi tidak seluas dengan
penyebaran dari bakteri. Pada umumnya khamir terdapat dipermukaan buah-
buahan, pada debu, ditanah-tanah perkebunan buah-buahan daun dari
beberapa tanaman, nektar bunga-bungaan, dipermukaan dan di dalam tubuh
serangga, di dalam cairan yang mengandung gula misalnya cairan buah,
madu, sirup, melease dan lain-lain. (6)
Khamir dapat berkembang biak dengan cara bertunas, pembelahan
membentuk spora aseksual, konyugasi atau reproduksi seksual dan secara
partenogenesis. Tetapi kebanyakan reproduksinya secara bertunas yang
disebut ‘budding’ dan pembelahan sel.
Tipe-tipe perkembangan jamur dapat terjadi sebagai berikut :
1. Fragmentasi thallus
a. Dengan pembentukan tunas
b. Terbentuk tunas miselium yang kemudian tumbuh menjadi spora.
c. Terjadi segmentasi pada ujung-ujung hife, selanjutnya sel-sel
tersbut membulat dan akhirnya melepaskan diri sebagai spora-spora.
d. Terjadi pembulatan dan penebalan dinding sel pada hife vegetatif
2. Pembentukan spora seksual
Cara perkembangbiakan ini menunjukkan fase pertumbuhan
yang tidak
sempurna yaitu Fungi inperfecti, Phycomycetes dan Ascomycetes. (1)
Jamur diklasifikasikan menjadi 6 divisi yaitu
1. Divisi Myxomycotina (jamur berlendir)
a. Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
b. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
c. Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kem-
bara yang disebut myxoflagelata.
2. Divisi Oomycotina
Ciri-ciri dari devisi Oomycotina adalah sebagai berikut :
a. Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan
mengandung banyak inti.
b. Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan
sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
3. Divisi Zygomycotina
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a. Tubuh multiseluler.
b. Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
c. Hifa tidak bersekat
d. Reproduksi
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan meng-
hasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.
4. Divisi Ascomycotina
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Ascomycotina adalah:
a. Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiselul
b. Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
c. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
d. Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang mul-
tiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
5. Divisi Basidiomycotina
Ciri- ciri jamur yang termasuk dalam divisi Basidiomycotina adalah:
a. Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan
penghasil spora.
b. Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik
c. hifa septat dengan smabungan apit (clamp connection); spora seksualnya
terbentuk pada basidium yang berbentuk gada.
d. Berdaging, saproba, tubuh buah seperti payung, tetapi pada beberapa spe-
sies tangkainya asimetris, pendek bahkan tidak bertangkai.
f. Basidiospora terdapat di permukaan lamela atau bilah yang terbentuk di
bagian bawah tudungnya. Contoh terkenal dari Agaricaceae ini adalah Vo-
variella volvacea (jamur padi, jamur damai).
6. Divisi Deuteromycotina
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan
demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan
secara generatif. Contoh Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan gener-
atifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan gener-
atifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila di-
masukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur
dari golongan ini, misalnya: Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit
kaki atlit, Microsporum sp. DanTrichophyton sp. penyebab penyakit kurap.(7)
Reproduksi kapang
Kapang bereproduksi dengan menggunakan spora. Spora kapang ter-
diri dari dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual. Spora aseksual di-
hasilkan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora
seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan
ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran
udara. Apabila spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu
akan mengakibatkan gangguan kesehatan.
1. Spora Aseksual
Spora aseksual diproduksi dalam jumlah banyak, berukuran kecil dan
ringan, serta tahan terhadap keadaan kering.
No Jenis Spora Ciri-Ciri Contoh
1 Konidiospora
Sel tunggal atau
multisel
Terbentuk pada
ujung konidiospora
Sifatnya terbuka
Penicillium
Aspergillum
Alternaria
Neurospora
2 Sporangiospora
Sel tunggal
Terbentuk di dalam
sporangium pada ujung
sporangiospora
Rizhopus
Mucor
Thamnidium
3 Arthrospora
Sel tunggal
Terbentuk dari
pemisahan potongan
sel hifa
- Coccidioides
4 Khlamindospora
Sel tunggal
Berdinding tebal
Tahan terhadap
keadaan ekstrim
- Candida
5 Zoospora Sel tunggal - Saprolegnia
Motil dengan flagella
2. Spora Seksual
Kenyakan spora seksual kapang timbul pada struktur spesifik yang dise-
but fruiting bodies. Terdapat beberapa cirri dari spora seksual seperti
1 Oospora Terbentuk di dalam oogonium contohnya
Saprolegnia
2 Zigospora Spora besar dikelilingi oleh dinding besar con-
tohnya Rhizopus
3 Askospora Sel-sel tunggal di dalam askus contohnya
Neurospora
4 basidiospora Sel-sel tunggal timbul pada basidium contohnya
Agaricus
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Kapang merupakan fungi yang berbentuk filamen yangtersusun
atas benang-benang halus yang disebut hifa.Kapang mempunya
spora yang merupakan alat reproduksi yang terletakpada ujung hifa.
Spora tersebut akan menyebar dan pada kondisi lingkungan
yangsesuai spora tersebut akan tumbuh menjadi kapang baru.
Kapang mempunyaistruktur dan karakteristik hifa dan spora yang
berbeda-beda. Perbedaan tersebut digunakan untuk
mengidentifikasi jenis kapang. Sedangkan Khamir merupakan fungi
dari kelompokj Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi uniseluler.
Bentuk khamir bermacam-macam yaitu bulat, bulat telur (elips),
silindris, seperti sosis, seperti jeruk, dan masih banyak lagi.
VI.2 Saran
Sebaiknya kami lebih dibimbing lagi untuk pembuatan makalah
dan diskusi panel nanti.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djide, Natsir, MS., (2012), “Penuntun Praktikum Instrumentasi
Mikrobiologi Farmasi Dasar”, Jurusan Farmasi, Unhas, Makassar.113,
43-45
2. Lay, Bibiana, W., (1994), “Analisis Mikroba di Laboratorium”, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.180
3. Ditjen POM, (1979), “Farmakope Indonesia”, Edisi III, Depkes RI,
Jakarta
4. Ditjen POM, (1995), “Farmakope Indonesia”, Edisi IV, Depkes RI,
Jakarta
5. Waluyo, Lud., (2004), “Mikrobiologi Umum”, UMM Press, Malang.
6. Bambang Sutrisno, R. 1998. Taksonomi Spermatophyta Untuk Farmasi
edisis I. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila: Jakarta. 213,221.
7. Pelezaer Jr. Michael,ECS Chan. 2001. Dasar dasar Mikrpobiologi.
Universitas Indonesia : jakarta.156.
8. Suriawiria, Unus, (1986), ‘Pengantar Mikrobiologi Umum, Angkasa’,
Bandung.154.
\