Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Direktorat Surat Utang Negara
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
#InvestasiNegerikuORI016,
2
Tantangan PembangunanPenyediaan infrastuktur dan kualitas SDM Indonesia masih tertinggal
0.925
0.865
0.789
0.767
0.762
0.754
0.74
0.738
0.689
0.683
0.682
0.666
0.624
0.563
0.5560.00 0.25 0.50 0.75 1.00
Singapore
Brunei
Malaysia
Turkey
Mexico
Brazil
Thailand
China
Indonesia
Vietnam
Philippines
South Africa
India
Cambodia
Myanmar
sumber : UNDP
2
2.5
3
3.5
4
1,000 3,250 5,500 7,750 10,000
gap penyediaan infrastruktur
Kondisi indeks infrastruktur beberapa negara dan GDP per kapitanya
GDP Per Capita
Infr
astr
uctu
re I
nd
ex
Data tahun 2016, sumber: World Bank
Human Development Index 2017
Perlu diakselerasi belanja infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan negara lainnya dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Perlu peningkatan belanja kesehatan dan pendidikan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia
India
Vietnam
FilipinaRusia
Thailand
Malaysia
Brazil
Tiongkok
3
Target, Postur dan Asumsi APBN 2019… Sehat, Adil dan Mandiri
4
492.0
415.0
123.1
160.0
0
100
200
300
400
500
600
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Budget
Belanja APBN 2011-2019 (dalam triliun Rupiah)
Kebijakan belanja memprioritaskan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia dan perlindungan sosial
∆ 2019 : 2014
39.2%
168.3%
53.2%
106.2%
Infrastruktur
Subsidi Energi
Pendidikan
Kesehatan
Pendidikan
Infrastruktur
Subsidi Energi
Kesehatan
Alokasi Belanja yang Lebih Tinggi untuk Program-program Yang Produktif
5
Stabilnya Rasio Utang Terhadap PDB Dari Tahun Ke Tahun
24.9% 24.7%
27.4%28.3%
29.4% 29.8% 29.8%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
-
1,000.0
2,000.0
3,000.0
4,000.0
5,000.0
2013 2014 2015 2016 2017 2018 *) 2019**)
Debt Outstanding (Triliun IDR)
Bond Loan Debt/GDP Ratio [RHS]
*) 2018 angka LKPP exc. Prefunding 2019
**) per 31 Agustus 2019; GDP interpolasi
30,1%26,0%
23,9%
20,9%
18,7%
18,3%17,1%
69,9% 74,0%76,1%
79,1% 81,3%81,7%
82,9%
2.375,52.608,8
3.165,1
3.515,5
3.994,8
4.423,44.680,2
Pembiayaan APBN 2019 Dipenuhi dari SBN IDR791.8 tn (90,86%) dan Pinjaman IDR79.68 tn (9,14%)
Kebutuhan Pembiayaan
IDR871.46 T
DefisitAPBN
IDR310.81 T
Pembiayaan Non Utang (neto)
IDR63.07 T
Pembiayaan
Investasi
IDR75.79 T
Pinjaman
IDR2.28 T
Pembiayaan
Lain(IDR15.0 T)
Utang Jatuh Tempo
IDR497.58 T
SBN
IDR409.95 T
82.39%
Pinjaman
IDR87.63 T
17.61 %
Sumber Pembiayaan
IDR871.46 T
Dalam Negeri
IDR674.22 T (77.37%)
%)
Luar Negeri
IDR197.24 T (22.63 %)
Kebutuhan Penerbitan SBN
IDR841.78 T
SUN
70 –75%
SBSN
25 –30%
Proyeksi
2018 2019
29.78% 29.50%
Debt to GDP Ratio
Realisasi
SBN
Domestik
IDR672.85 T
(99.80%)
Pinjaman
DN
IDR1.37 T
(0.20%)
Pinjaman
LN
IDR78.30 T
(39.70%)
SBN Valas
IDR118.93 T
(60.30%)
SPN Jatuh
Tempo 2019
IDR 50.0T
Pemberian
*defisit APBN Rp310,81 triliun tersebut merupakan outlook defisit APBN 2019 yang melebar menjadi di kisaran 1,93%6
7
Klasifikasi Surat Berharga Negara (SBN)
SBN
Obligasi
Negara
SUN
Rupiah
Valas
USD, EUR, JPY
Surat
Perbendaharaan
Negara
Surat Utang Negara untuk Investor Ritel
Di pasar perdana hanyadijual kepada individu atau perorangan WNI, melalui Mitra Distribusiyang ditunjuk.
Ada 2 jenis:• Dapat diperdagangkan
(ORI) dan• Tidak dapat
diperdagangkan(SBR)
ORI hanya dapatdiperjualbelikan kepadaWNI (individu maupuninstitusi) di pasar sekunder
Fixed Rate
VR Reguler,
Savings Bond Ritel
FR Reguler, Zero Coupon Bonds,
Obligasi Negara Ritel (ORI)
SBSN
Jangka
Panjang
Surat
Perbendaharaan
Negara SyariahValas
Rupiah
Fixed
Rate
Global
Sukuk
Variable
Rate
Variable
Rate
SDHI, Islamic Fixed Rate, Project
Based Sukuk, Sukuk Ritel
Sukuk Tabungan
8
Memperluas basis investor di dalam negeri
Menyediakan alternatif instrumen investasi bagi investor ritel
Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik
Mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka
menengah & panjang
Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan
Tujuan Penerbitan Surat Utang Negara Untuk Investor Ritel
Karakteristik Surat Utang Negara Untuk Investor Ritel
1
2
3
Kupon Mengambang
dengan Batas Kupon
Terendah
(Floating with Floor)
Tidak Ada Potensi
Capital Gain
Tidak Dapat
Diperdagangkan,
Namun Dapat Dicairkan
Lebih Awal (Early
Redemption)
1
2
3
Dapat
Diperdagangkan di
Pasar Sekunder antar
Investor Domestik
Kupon Tetap
Ada Potensi
Capital Gain
9
10
Keuntungan Berinvestasi di SUN Ritel
Kupon dan pokok dijamin oleh
Undang-Undang
Kupon dibayar tiap bulan
Kupon lebih tinggi dibandingkan
rata-rata tingkat bunga deposito
bank BUMN
Dapat dijaminkan kepada pihak lain**
Untuk ORI ada potensi Capital Gain
Untuk ORI Tersedia Kuotasi Harga Beli
(Bid Price) dari Midis atau Pihak lain
yang bekerja sama dengan Midis
Masyarakat turut serta mendukung
pembiayaan pembangunan nasional
**sesuai ketentuan di masing-masing Mitra Distribusi
Online system, dapat dibeli kapan
saja dan dimana saja
Kupon dengan Tingkat Bunga
Tetap (Fixed Rate)
Pemesanan dapat dilakukan
melalui gawai
First Come First Serve
247
Investor tidak perlu datang ke Mitra
Distribusi (Midis) untuk melakukan
pemesanan*
*Untuk proses registrasi, beberapa Mitra Disribusi masih mengharuskan calon investor
untuk mendatangi Mitra Distribusi
11
Risiko Berinvestasidi SUN Ritel
RISIKO
PASAR?
RISIKO
GAGAL BAYAR?
RISIKO
LIKUIDITAS?
ORI dan SBR
bebas risiko gagal bayar
Risiko kerugian ada bila pemilik
menjual ORI di pasar sekunder
pada saat harganya turun
(<100%), sedangkan SBR bebas
risiko tingkat bunga, karena kupon
floating with floor
Risiko terjadi bila sebelum
jatuh tempo pemilik
mengalami kesulitan dalam
menjual ORI di pasar
sekunder pada harga pasar
yang wajar. Sementara itu,
SBR tidak likuid karena tidak
dapat diperdagangkan
Saham
Jatuh Tempo
DepositoReksadana
Terproteksi
Kupon/Bunga
Dividen
Potensi
Capital Gain
Jaminan Negara
Perdagangan di
Pasar Sekunder
Stand by Buyer di
Pasar Sekunder
VXVV V
V V VX X
X
X
X
X
V
Ada
Ada, Floating with Floor,
disesuaikan tiap 3 bulan,
di atas BI 7-Day Reverse
Repo Rate
Ada, Tanpa batasan
dan syarat
Tidak Ada, tetapi
dapat dicairkan
sebelum jatuh tempo
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah Tetap, di atas
bunga deposito Bank
BUMN pada saat
penerbitan
Dapat
berubah
setiap saat
X V XX
V V X V
Ada, Tanpa batasan
dan syaratV X V
Maks. Rp 2
miliar dengan
syaratX
V V X X
V VX X
12
SUN Ritel dan Investasi Lainnya
13
Keunggulan SBN Ritel Online
Kemudahan akses di manapun dan kapanpun selama masa penawaran
Investor tidak perlu datang ke Mitra Distribusi untuk melakukan
pemesanan*
Pemesanan dapat dilakukan melalui gawai
First Come First Serve
*Untuk proses registrasi, beberapa Mitra Disribusi masih mengharuskan calon investor untuk mendatangi Mitra Distribusi
14
Jadwal PenerbitanSurat Berharga Negara Ritel 2019 (Tentatif)
10-24 Januari 2019
1-20 Februari 2019
1-21 Maret 2019
1-16 April 2019
2-16 Mei 2019
11-25 Juli 2019
8-22 Agustus 2019
5-19 September 2019
2-24 Oktober 2019
6-20 November 2019
• Bulan Juni dan Desember tidak dijadwalkan
Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel
• SBN Ritel yang jatuh tempo pada tahun 2019 adalah
SR008 Rp31,5 T dan ORI013 Rp19,7T
ORI016
15
2830
30 Sept. 2019
PenetapanKupon
24Masa Penawaran:• Pembukaan:
2 Okt. 2019 pkl.
09.00 WIB
• Penutupan:
24 Okt. 2019 pkl.
10.00 WIB
Okt.Sept. Okt.2 Okt.
28 Okt. 2019
PenetapanHasilPenjualan
30Okt.
%30 Okt. 2019
Setelmen/Penerbitan
Registrasi sudah dapat dilakukan setiap saat pada Midis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Jadwal Penerbitan ORI016
Struktur ORI016
16
Penerbit
SeriORI016
Masa Penawaran
2 – 24 Oktober 2019
Bentuk
Tanpa warkat dan dapat diperdagangkan
(antar investor domestik)
Tanggal Penetapan
28 Oktober 2019
Setelmen
30 Oktober 2019
Jatuh Tempo
15 Oktober 2022
Nilai Nominal Per Unit
Rp1.000.000,-
Minimum Pemesanan
Rp1.000.000,-
Maksimum Pemesanan
Rp3.000.000.000,-
Kustodian
Sub-Registry
Mitra Distribusi
Bank Umum, Perusahaan Efek , Perusahaan
Efek Khusus (APERD Fintech), dan Perusahaan
Fintech (Peer-to-Peer Lending)
Pemerintah Republik Indonesia
17
Jenis Kupon
Tingkat bunga tetap (fixed rate) sampai dengan
jatuh tempo.
Tingkat Kupon
6,80% per tahun
Minimum Holding Period*
1 kali pembayaran kupon (long coupon). Kepemilikan ORI016
dapat dipindahbukukan mulai tanggal 15 Desember 2019
Tanggal Kupon pertama
15 Desember 2019
Tanggal Pembayaran Kupon
Tanggal 15 setiap bulannya.
Dalam hal Tanggal Pembayaran Kupon
bukan pada hari kerja, maka pembayaran
kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya
tanpa kompensasi bunga. Hari kerja
adalah hari dimana operasional sistem
pembayaran diselenggarakan oleh Bank
Indonesia.
Agen Pembayar Kupon dan Pokok
Bank Indonesia
Perpajakan
Jumlah Kupon Pertama
Rp8.591,-
PPh Final 15%
*Holding Period adalah masa di mana Investor ORI016 belum
boleh memindahbukukan kepemilikan ORI-nya.
Struktur ORI016
1. Calon investor
melakukan
registrasi
melalui Sistem
Elektronik MiDis
2. Membuat SID
(Single Investor
Identification)
dan Rekening
surat berharga
via Sistem
Pemesanan
Online (bagi
yang belum
memiliki)
3. Calon investor
melakukan
pemesanan melalui
Sistem Elektronik
MiDis setelah
membaca ketentuan
dalam memo info
4. Verified order akan
mendapatkan kode
pembayaran (Billing
Code) via
Sistem Elektronik
MiDis atau email
5. Kode pembayaran
digunakan untuk
penyetoran dana
sesuai pemesanan
6. Pembayaran
dilakukan melalui
Bank Persepsi/Pos
/Lembaga Persepsi
Lainnya dengan
berbagai saluran
pembayaran
dengan batas waktu
yang telah
ditentukan
7. Calon investor
memperoleh NTPN
(Nomor Transaksi
Penerimaan
Negara) & notifikasi
completed order via
Sistem Elektronik
MiDis dan email
yang terdaftar
8. Menerima bukti
konfirmasi
kepemilikan
SBN ritel via
Sistem
Elektronik MiDis
dan email yang
terdaftar
REGISTRASI PEMESANAN KONFIRMASIPEMBAYARAN
Bagaimana cara membeli SBN Ritel Online?
18
19
Kanal Pembayaran SBN Ritel Online
Bank/Pos/LembagaPersepsi*
Termasuk 3 Lembaga Persepsi Lainnya (yang telahditetapkan Kemenkeu) dan PT Pos Indonesia.
*Daftar lengkap Bank/Pos/Lembaga Persepsi dapat dilihat pada Memorandum Informasi ORI016 yang dapat diunduh pada landing page: www.kemenkeu.go.id/ori
Pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai kanal, antara lain teller, ATM, internet banking, mobile banking, dan kanal
pembayaran lainnya yang difasilitasi oleh Bank/Pos/Lembaga Persepsi.
20
Perbandingan Net Return ORI016
Unit*Kupon Tiap
BulanPajak 15% Net Return
1 5.667 850 4.817
10 56.670 8.501 48.169
100 566.700 85.005 481.695
150 850.050 127.508 722.542
500 2.833.500 425.025 2.408.475
1000 5.667.000 850.050 4.816.950
2000 11.334.000 1.700.100 9.633.900
3000 17.001.000 2.550.150 14.450.850
6,80%p.a.
Kupon:
dalam Rupiah
*1 unit = Rp1.000.000,-
Daftar Mitra Distribusi dengan Layanan Online*
Bank
Perusahaan
Efek
Perusahaan
Efek Khusus
Perusahaan
Fintech Peer-
to-Peer Lending
*Semua Mitra Distribusi memakai kanal pemesanan secara web-based, kecuali BNI, DBS, OCBC, Tanamduit dan Invisee yang menggunakan mobile app 21
14
423
Direktorat Surat Utang Negara
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kementerian Keuangan RI
Gedung Frans Seda Lantai 4Jl. Wahidin Raya No. 1, Jakarta PusatKode pos: 10710Call Center: Call Center: 3505052 ext. 30Fax. : (021) 3846516
Email: [email protected]@kemenkeu.go.id
Situs: www.djppr.kemenkeu.go.idLanding Page SBR: www.kemenkeu.go.id/sbr
Instagram: @djpprkemenkeuTwitter: @DJPPRkemenkeu
Facebook: DJPPR Kemenkeu
INFORMASI LEBIH LANJUT
AKHIR PRESENTASI
24
24KEMENTERIAN KEUANGAN
REALISASI PELAKSANAAN APBN REALISASI S.D. 31 AGUSTUS 2019Defisit anggaran 1,24% terhadap PDB dan terdapat Silpa Rp81,3 T
APBN
Realisasi
s.d. 31
Agustus
Growth
(%) APBN
Realisasi
s.d. 31
Agustus
A. PENDAPATAN NEGARA 973,4 56,1 1.894,7 1.152,9 60,8 18,4 2.165,1 1.189,3 54,9 3,2
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 972,0 56,1 1.893,5 1.147,8 60,6 18,1 2.164,7 1.188,3 54,9 3,5
1. Penerimaan Perpajakan 778,7 52,9 1.618,1 907,5 56,1 16,5 1.786,4 920,2 51,5 1,4
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 193,3 74,3 275,4 240,3 87,3 24,3 378,3 268,2 70,9 11,6
II. PENERIMAAN HIBAH 1,3 42,9 1,2 5,0 420,1 277,3 0,4 1,0 220,6 (80,9)
B. BELANJA NEGARA 1.198,3 56,2 2.220,7 1.303,4 58,7 8,8 2.461,1 1.388,3 56,4 6,5
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 695,7 50,9 1.454,5 802,1 55,1 15,3 1.634,3 857,7 52,5 6,9
1. Belanja K/L 392,2 49,1 847,4 441,7 52,1 12,6 855,4 481,7 56,3 9,0
2. Belanja Non K/L 303,5 53,4 607,1 360,4 59,4 18,8 778,9 376,0 48,3 4,3
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 502,6 65,6 766,2 501,3 65,4 (0,3) 826,8 530,6 64,2 5,8
1. Transfer ke Daerah 466,1 66,0 706,2 465,1 65,9 (0,2) 756,8 488,4 64,5 5,0
2. Dana Desa 36,5 60,9 60,0 36,2 60,4 - 70,0 42,2 60,3 16,4
C. KESEIMBANGAN PRIMER (84,0) 47,2 (87,3) 11,7 (13,4) (114,0) (20,1) (26,6) 132,4 (326,9)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (224,9) 56,6 (325,9) (150,5) 46,2 (33,1) (296,0) (199,1) 67,2 32,2
% Surplus/ (Defisit) Anggaran terhadap PDB (1,65) 56,61 (2,19) (1,02) (1,84) (1,24)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 338,9 85,3 325,9 267,5 82,1 (21,1) 296,0 280,3 94,7 4,8
al. I. PEMBIAYAAN UTANG 336,6 73,0 399,2 276,2 69,2 (17,9) 359,3 284,8 79,3 3,1
KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 114,0 116,9 81,3
% thd
APBN
Growth
(%)
2018
% thd
APBN
2017
APBN
(triliun Rupiah)
Realisasi
s.d. 31
Agustus
% thd
APBNP
2019
25
25KEMENTERIAN KEUANGAN
APBN 5,3 3,1 14.400 5,4 63 755 1.191
Pengangguran (%)
Kemiskinan (%) Gini Rasio (indeks)
Indeks Pembangunan Manusia
RAPBN
APBN
4,8 – 5,1
8,5 – 9,0 0,375 – 0,380
72,51
4,8 – 5,0
8,5 – 9,0 0,375 – 0,380
72,51
Asumsi Dasar Ekonomi Makro
TargetPembangunan
Terdapat perubahan pada harga dan
lifting minyak dengan
mempertimbangan harga minyak
dunia dan prospek lifting minyak ke
depan
Upaya meningkatkan
kesejahteraan a.l
ditunjukkan dengan
kesepakatan untuk
menurunkan target tingkat
pengangguran di dalam
APBN 2020
ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO DAN POSTUR APBN 2020 Memperhatikan perkembangan ekonomi terkini; Kontribusi perpajakan terus dioptimalkan dan peningkatan belanja negara yang lebih berkualitas (spending better)
26
26KEMENTERIAN KEUANGAN
FOKUS BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2020Mendukung prioritas pembangunan & penyelenggaraan Pemerintah secara efisien dan efektif
• Peningkatan
produktivitas/daya saing
SDM
• Pendidikan perluasan
akses pendidikan,
peningkatan skill,
enterpreneurship,
penguasaan ICT, dukungan
kegiatan riset
• Kesehatan percepatan
pengurangan stunting,
penguatan promotif
preventif, melanjutkan
program jaminan kesehatan
nasional
• Mengakselerasi
pengentasan kemiskinan
• Peningkatan akurasi data
dan perbaikan mekanisme
penyaluran,
• Sinergi/sinkronisasi antar
program
• Subsidi yang tepat sasaran
dan efektif
• Stabilitas ekonomi,
keamanan dan politik
• Mitigasi risiko bencana,
pelestarian lingkungan, dan
pengembangan EBT
• Penguatan fiscal buffer
• Mendorong efektivitas
birokrasi produktivitas,
integritas & pelayanan
publik
• Menjaga tingkat
kesejahteraan aparatur dan
pensiunan (antisipasi
reformasi pensiun)
• Birokrasi yang berbasis
kemajuan ICT
• Meningkatkan daya saing
investasi dan ekspor
• Mendukung tranformasi
industrialisasi (konektivitas,
pangan, energi, dan air) dan
antisipasi masalah sosial
perkotaan (air bersih,
sanitasi, pengelolaan
sampah, & transportasi
massal)
• Mendorong K/L
menggunakan skema
pembiayaan kreatif (KPBU:
VGF atau AP)
SDM yangberkualitas
Penguatan ProgramPerlindungan Sosial
AkselerasiPembangunanInfrasruktur
Birokrasi yang efisien, melayani, dan bebas korupsi
AntisipasiKetidakpastian
Anggaran Pendidikan Rp508,1 T
Anggaran Kesehatan Rp132,2 T
Anggran Perlindungan SosialRp372,5 T Anggaran Birokrasi Rp261,3 T
Anggaran InfrastrukturRp423,3 T