71
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018 DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2018

DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

LAPORAN KINERJA

DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

2018

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

Page 2: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

perkenanNya maka Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura 2018 dapat kami

selesaikan. Laporan Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban dalam mengelola

mandat tupoksi, visi dan misi, serta pertanggungjawaban dalam mengelola anggaran

terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2018. Dokumen Laporan

Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018 ini tidak hanya

mencakup keberhasilan yang sudah dicapai namun juga kegagalan dalam pelaksanaan

kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura sebagai bahan dalam melakukan

evaluasi terhadap hal-hal yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja

Direktorat Buah dan Florikultura ke depan.

Kami berharap Laporan Kinerja ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan menetapkan

tindaklanjut untuk pelaksanaan kegiatan pada tahun 2019. Kami menyampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan kinerja ini

sehingga dapat diselesaikan pada waktunya.

Jakarta, 29 Desember 2018

Direktur Buah dan Florikultura,

Dr. Sarwo Edhy, SP., MM

Page 3: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Pengembangan agribisnis buah dan florikultura nasional telah menunjukkan pertumbuhan

yang nyata dalam memberikan sumbangsih perekonomian masyarakat Indonesia. Indikator

tersebut antara lain dapat dilihat dari sumbangan PDB untuk sektor Pertanian, peningkatan

penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat sebagai dampak positif dari

pengembangan agribisnis buah dan florikultura. Dalam perkembangannya, komoditas buah

dan florikultura nasional selain diperdagangkan di dalam negeri, juga dipasarkan di tingkat

internasional ke beberapa negara, sehingga memberikan sumbangan devisa. Berbagai

upaya telah dan akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja industri buah dan florikultura

nasional yang berdaya saing baik di pasar domestik maupun internasional.

Fasilitasi yang dialokasikan untuk pengembangan kawasan, utamanya diprioritaskan

untuk komoditas yang memiliki potensi ekspor seperti mangga, manggis, pisang, salak,

nenas, durian atau subtitusi impor seperti jeruk maupun komoditas yang memiliki potensi

besar dalam menyumbang perekonomian daerah. Pada tahun 2018 pengembangan

kawasan buah juga diperuntukkan mendukung kegiatan Bedah Kemiskinan Rakyat

Sejahtera (#Bekerja) berbasis Hortikultura, yang dilaksanakan di beberapa kabupaten,

dengan sasaran Rumah Tangga Miskin (RTM). Berdasarkan Renstra Kementerian

Pertanian 2015 – 2019, Direktorat Jenderal Hortikultura mempunyai tanggung jawab

pencapaian Sasaran Strategis Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk

Hortikultura. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat Buah dan Florikultura

bertanggungjawab meningkatkan produksi komoditas buah dan florikultura,

meningkatkan rasio volume ekspor terhadap produksi produk pertanian serta

menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. Tujuan tersebut dicapai melalui

kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura secara berkelanjutan, melalui

pengembangan kawasan terintegrasi.

Sejalan dengan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura, maka salah satu

target kinerja utama yang ditetapkan adalah terbangunnya kawasan sentra produksi

tanaman buah dan florikultura melalui fasilitas sarana dan prasarana budidaya yang

dapat dimanfaatkan untuk perluasan lahan maupun optimalisasi lahan melalui perbaikan

pengelolaan usaha maupun pemeliharaan tanaman.. Selain itu didukung pula dengan

pelaksanaan Bimbingan Teknologi dalam rangka transfer inovasi teknologi untuk

Page 4: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

iii

peningkatan produksi dan memperbaiki mutu produk buah dan florikultura yang

dihasilkan.

Anggaran yang dialokasikan untuk Keiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura

sebesar Rp. 59.787.732.000,-. Sebagian besar anggaran dari anggaran tersebut,

sebesar Rp. 57.435.296.000 dialokasikan di daerah dalam bentuk dana dekonsentrasi

(Dekon) dan dana tugas pembantuan (TP) pada 57 (lima puluh tujuh) satker yang

tersebar di Indonesia, untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan buah dan

florikultura, sebagai berikut : 1) Pengembangan Kawasan Jeruk, 2) Pengembangan

Kawasan Mangga, 3) Pengembangan Kawasan Manggis, 4) Pengembangan Kawasan

Pisang, 5) Pengembangan Kawasan Buah Lainnya dan 6) Pengembangan Kawasan

Florikultura.

Alokasi dana di Satker Pusat sebesar Rp. 2.352.436.000,- yang digunakan untuk

mendukung kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultura secara nasional, agar

dapat terlaksana sesuai target outputnya, dalam bentuk : 1) Pelaksanaan Bimbingan

Teknis/Pendampingan/Sosialisasi; 2) Penyusunan Pedoman-Pedoman; 3) Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan

Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018 disusun

sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam mengelola mandat tupoksi, visi

dan misi, serta pertanggungjawaban dalam mengelola anggaran terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan selama tahun 2018. Dokumen Laporan Kinerja Direktorat Buah dan

Florikultura Tahun Anggaran 2018 ini tidak hanya mencakup keberhasilan yang sudah

dicapai namun juga kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan Peningkatan Produksi

Buah dan Florikultura sebagai bahan dalam melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang

telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja Direktorat Buah dan Florikultura.

Ukuran keberhasilan kinerja Direktorat Buah dan Florikultura TA. 2018 dapat diketahui

dari beberapa hal sebagai berikut :1). Capaian kinerja yang diukur dari realisasi volume

output dibandingkan dengan target dalam RKT, sesuai dengan anggaran yang

dialokasikan; 2). Efisiensi kinerja; dan 3). Capaian kinerja yang diukur dengan

keberhasilan pencapaian outcome yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK)

Direktorat Buah dan Florikultura 2018.

Pengukuran kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang berdasarkan

kepada capaian target kawasan buah dan florikultura dari 6 (enam) indikator kinerja

>100%), kategori berhasil untuk kawasan jeruk, manggis dan buah lainnya (80-100%);

Page 5: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

iv

dengan kategori cukup berhasil untuk kawasan mangga (60-79%); dan kategori kurang

berhasil untuk kawasan pisang (< 60%). Target kawasan yang tidak tercapai terutama

dalam mendukung program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) berbasis

Hortikultura. Beberapa permasalahannya karena lokasi RTM tidak sesuai dengan

pengembangan buah dan tidak tersedianya benih buah bersertifikat dalam waktu

pelaksanaan yang sangat terbatas.

Hasil pengukuran terhadap efisiensi penggunaan anggaran dengan pencapaian target

output dapat dikatakan efisien dengan rincian kegiatan kawasan buah 4,48%, kawasan

flori 1,51% dan fasilitasi teknis dukungan pengembangan buah dan florikultura 0,70%.

Berdasarkan pengukuran kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang

berdasarkan kepada capaian produksi buah dan florikultura dari 7 (tujuh) indikator

kinerja utama, menunjukkan kinerja yang sangat berhasil dalam pengembangan

manggis (130,50); mangga (129,88%), nenas (113,67%), salak (114,55%), dan krisan

(112,88%), sedangkan pengembangan pisang dan jeruk dapat dikatakan berhasil,

masing-masing menunjukkan capaian 96,62% dan 94,57%.

Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang diukur dari

peningkatan volume ekspor menunjukkan capaian yang sangat berhasil dibanding

volume ekspor tahun 2017. Capaian yang sangat fantastis terutama peningkatan ekspor

manggis sebesar 323,60%; pisang sebesar 67,10%; dan salak 27,64%. Peningkatan

ekspor lainnya adalah nenas, 8,8% dan mangga 1,9%. Peningkatan ekspor yang

sangat besar merupakan keberhasilan dalam peningkatan mutu buah melalui bimbingan

dalam penerapan GAP, serta pendampingan dalam percepatan Registrasi Kebun,

sehingga akses pasar lebih terbuka lebar. Sedangkan komoditas krisan, volume ekspor

turun 3,19%; namun secara total ekspor florikultura meningkat 1,36%. Dan peningkatan

ekspor yang cukup besar adalah dracaena, yaitu meningkat 417,96% dibanding tahun

2017.

Pengembangan kawasan jeruk yang telah dilakukan dalam 5 tahun terakhir, dan

terutama untuk mengembangkan jeruk dari varietas yang jenisnya berwarna kuning,

seperti Batu 55, RGL, Soe dan Terigas, ternyata dapat mengurangi volume impor jeruk

sebesar 20,27%.

Page 6: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

v

Alokasi anggaran yang diterima oleh Direktorat Buah dan Florikultura dalam rangka

melaksanakan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura tahun 2018 adalah

Rp. 59.787.732.000,-. Realisasi akuntabilitas keuangan kegiatan di Satker Pusat dan

Satker Daerah sebesar Rp 45.307.735.613,- atau 75,78%. (realisasi s.d 22 Januari

2018).

Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak telah membantu dan berkontribusi besar

dalam pencapaian output, keberhasilan dalam peningkatan produksi buah dan

florikultura serta upaya efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya dalam pelaksanaan

kegiatan Tahun 2018.

Pengembangan ke depan perlu lebih direncanakan secara baik dengan melakukan

koordinasi dan sinkronisasi dari berbagai pihak terkait baik di tingkat Pusat dan Daerah,

agar semua pihak dapat berkolaborasi dalam pencapaian kinerja yang lebih baik untuk

meningkatkan produksi dan mutu buah dan florikultura agar berdaya saing di pasar

ekspor.

Disadari bahwa dukungan dana dari pemerintah terhadap pengembangan buah dan

florikultura secara nasional masih relatif rendah. Diharapkan dukungan tersebut dapat

ditingkatkan sehingga agribisnis buah di dalam negeri semakin meningkat untuk

meningkatkan kesejahteraan petani serta menjadikan buah nusantara raja di negerinya

sendiri.

Page 7: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi .................................................. 2

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja .......................................... 3

1.4. Dukungan Sumberdaya Manusia ............................................... 5

1.5. Dukungan Anggaran .................................................................. 5

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .................... 7

2.1. Rencana Strategis 2016-2019 ................................................... 7

2.2. Perjanjian Kinerja ....................................................................... 17

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................... 18

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan ..................................................... 18

3.2. Pencapaian Kinerja Tahunan .................................................... 19

3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja .............................. 40

3.4. Akuntabilitas Keuangan ............................................................ 47

3.5. Permasalahan dalam Pengembangan Buah dan Florikultura ... 48

3.6. Rencana Aksi dan Tindak Lanjut ................................................ 49

BAB IV. PENUTUP .............................................................................. 53

LAMPIRAN ........................................................................................... 54

Page 8: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

vii

DAFTAR TABEL

1 Tabel 1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura ...................................

9

2 Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018 ................................................................................

16

3 Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018 setelah Refocusing .................................................

16

4 Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018.. 17

5 Tabel 5. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Jeruk per Lokasi Tahun 2018 .....................................................................

19

6 Tabel 6. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Mangga per Lokasi Tahun 2018 ....................................................................

21

7 Tabel 7. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Manggis per Lokasi Tahun 2018 .............................................................

23

8 Tabel 8. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Pisang per Lokasi Tahun 2018 ...................................................................

24

9 Tabel 9. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Durian per Lokasi Tahun 2018 ...................................................................

27

10 Tabel 10. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Salak di Magelang Tahun 2018 .............................................................

28

11 Tabel 11. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Duku di Ogan Komering Ilir Tahun 2018 ...............................................

29

12 Tabel 12. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Lengkeng per Lokasi Tahun 2018 .............................................................

30

13 Tabel 13. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Srikaya di Gresik Tahun 2018 ...................................................................

31

14 Tabel 14. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Sukun di Sorong Tahun 2018 ..................................................................

32

15 Tabel 15. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Nenas di Prabumulih Tahun 2018 ............................................................

33

16 Tabel 16. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Pepaya per Lokasi Tahun 2018 ...................................................................

35

17 Tabel 17. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Krisan per Lokasi Tahun 2018 ...................................................................

37

18 Tabel 18. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Florikultura Lainnya per Lokasi Tahun 2018 ...............................................

38

19 Tabel 19. Capaian Kinerja berdasarkan Output Kegiatan ........................ 40

20 Tabel 20. Daftar Lokasi dan Permasalahan Belum Tercapainya Target Pengembangan Kawasan Buah ..............................................

40

Page 9: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

viii

21 Tabel 21. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dalam mencapai Output Kegiatan ....................................................................................

42

22 Tabel 22. Capaian Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018..... 42

23 Tabel 23a. Peningkatan ekspor komoditas buah dan florikultura ................. 43

24 Tabel 23b. Ta Tabel 23 . Peningkatan ekspor komoditas dracaena .................................... 43

25 Tabel 24. Penurunan volume impor jeruk .................................................. 46

26 Tabel 25. Perbandingan Data Target Kinerja Tahunan dalam 5 tahun......... 46

27 Tabel 26. Perbandingan Capaian Produksi dalam Periode 5 Tahun ......... 47

28 Tabel 27. Realisasi Keuangan Berdasarkan Output Kegiatan Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura Tahun 2018 (realisasi s/d 14 Januari 2018) .................................................

47

29 Tabel 28. Faktor yang Berpengaruh pada Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura, Solusi dan Rencana Aksi 2019 ...............................................................

50

Page 10: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

ix

DAFTAR GAMBAR

1 Gambar 1. Pengembangan Kawasan Jeruk ............................................ 21

2 Gambar 2. Pengembangan Kawasan Mangga ......................................... 23

3 Gambar 3. Pengembangan Kawasan Manggis ........................................ 24

4 Gambar 4. Pengembangan Kawasan Pisang ......................................... 25

5 Gambar 5. Pengembangan Kawasan Lengkeng .................................... 30

6 Gambar 6. Pengembangan Kawasan Srikaya ........................................ 31

7 Gambar 7. Pengembangan Kawasan Sukun ......................................... 32

8 Gambar 8. Pengembangan Kawasan Nenas ......................................... 33

9 Gambar 9. Pengembangan Kawasan Pepaya ....................................... 35

10 Gambar 10. Dokumentasi Pengembangan Kawasan Krisan .................. 37

11 Gambar 11. Dokumentasi Pengembangan Kawasan Florikultura Lainnya.. 39

12 Gambar 12. Ekspor Perdana Pisang Mas Tanggamus ke Singapore dan

Tiongkok ...............................................................................

45

Page 11: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

x

DAFTAR LAMPIRAN

1 Uraian Sebaran SDM dan Pendidikan ASN Direktorat Buah dan

Florikultura Tahun 2018 .....................................................................

56

2 Perjanjian Kinerja Eselon III Tahun 2018 di Direktorat Buah dan

Florikultura .......................................................................................

57

3 Perjanjian Kinerja Eselon IV Tahun 2018 di Direktorat Buah dan

Florikultura .........................................................................................

60

4 Daftar Kelompoktani Penerima Bantuan APBN 2018 untuk

Pengembangan Kawasan Buah dan Florikultura .............................

67

Page 12: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pengembangan agribisnis buah dan florikultura nasional telah menunjukkan pertumbuhan

yang nyata dalam memberikan sumbangsih perekonomian masyarakat Indonesia. Indikator

tersebut antara lain dapat dilihat dari sumbangan PDB pada sektor pertanian, peningkatan

penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyarakat sebagai dampak positif dari

pengembangan agribisnis buah dan florikultura. Pengembangan agribisnis buah dan

florikultura mulai dari hulu seperti penyediaan agro input (pupuk, bahan pengendali opt, benih,

sarana pasarana); sampai dengan kegiatan di hilir seperti industri pengolahan buah dan

industri kreatif berbasis komoditas florikultura, akan menggerakkan perekonomian

masyarakat, baik di daerah sentra produksi sampai ke perkotaan yang menjadi tujuan pasar

untuk produk buah dan florikultura nasional. Dalam perkembangannya, komoditas buah dan

florikultura nasional selain diperdagangkan di dalam negeri, juga dipasarkan di tingkat

internasional ke beberapa negara, sehingga memberikan sumbangan devisa. Berbagai upaya

telah dan akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja industri buah dan florikultura nasional

yang berdaya saing baik di pasar domestik maupun internasional.

Fasilitasi yang dialokasikan untuk pengembangan kawasan, utamanya diprioritaskan

untuk komoditas yang memiliki potensi ekspor atau subtitusi impor maupun komoditas

yang memiliki potensi besar dalam menyumbang perekonomian daerah. Pada tahun

2018 pengembangan kawasan buah juga diperuntukkan mendukung kegiatan Bedah

Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) berbasis Hortikultura, yang dilaksanakan di

beberapa kabupaten, dengan sasaran Rumah Tangga Miskin (RTM). Berdasarkan

Renstra Kementerian Pertanian 2015 – 2019, Direktorat Jenderal Hortikultura

mempunyai tanggung jawab pencapaian Sasaran Strategis Peningkatan Nilai Tambah

dan Daya Saing Produk Hortikultura. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, Direktorat

Buah dan Florikultura bertanggungjawab meningkatkan produksi komoditas buah dan

florikultura, meningkatkan rasio volume ekspor terhadap produksi produk pertanian serta

menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. Tujuan tersebut dicapai melalui

kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura secara berkelanjutan, melalui

pengembangan kawasan terintegrasi.

Page 13: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

2

Sejalan dengan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura, maka salah satu

target kinerja utama yang ditetapkan adalah terbangunnya kawasan sentra produksi

tanaman buah dan florikultura melalui fasilitas sarana dan prasarana budidaya yang dapat

dimanfaatkan untuk perluasan lahan maupun optimalisasi lahan melalui perbaikan

pengelolaan usaha maupun pemeliharaan tanaman. Selain itu didukung pula dengan

pelaksanaan Bimbingan Teknologi dalam rangka transfer inovasi teknologi untuk

peningkatan produksi dan memperbaiki mutu produk buah dan florikultura yang

dihasilkan.

Untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan program/kegiatan Peningkatan Produksi

Buah dan Florikultura, setiap tahunnya Direktorat Buah dan Florikultura menyusun

laporan kinerja yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang tercantum dalam

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Permentan Nomor 43/Permentan/

OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Pertanian, setelah adanya perubahan organisasi dari Direktorat Budidaya dan

Pascapanen Buah, dan Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura, menjadi

Direktorat Buah dan Florikultura, maka pada pasal 423 disebutkan bahwa tugas pokoknya

adalah melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan produksi aneka jeruk, tanaman buah lain serta florikultura.

Sedangkan fungsi dari Direktorat Buah dan Florikultura yang disebutkan pada Pasal

423 adalah sebagai berikut:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman jeruk,

perdu dan pohon, tanaman terna dan tanaman merambat, serta florikultura;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman jeruk, perdu dan

pohon, tanaman terna dan tanaman merambat, serta florikultura;

Page 14: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

3

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi

tanaman jeruk, perdu dan pohon, tanaman terna dan tanaman merambat, serta

florikultura;

d. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Buah dan Florikultura.

Di dalam Peraturan Menteri Pertanian No.43/Permentan/OT.010/8/2015 tersebut, selain

Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Buah dan Florikultura, tercantum pula Rincian Tugas

Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, Direktorat Buah dan Florikultura

memiliki 3 (tiga)subdirektorat(Eselon III), 1 (satu) subbagian tata usaha (Eselon IV) dan

kelompok jabatan fungsionalyaitu :

a. Subdirektorat Tanaman Jeruk, Perdu dan Pohon;

b. Subdirektorat Tanaman Terna dan Tanaman Merambat;

c. Subdirektorat Florikultura;

d. Subdirektorat Tata Usaha; dan

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Fungsi dari masing-masing subdirektorat, subbagian tata usaha dan kelompok jabatan

fungsional tersebut sebagai berikut:

a. Subdirektorat Tanaman Jeruk, Perdu dan Pohon

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan teknologi dan

pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman jeruk, perdu dan pohon;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan teknologi dan

pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman jeruk, perdu dan pohon;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan tanaman jeruk, perdu dan pohon;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman jeruk, perdu

dan pohon;

Page 15: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

4

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman jeruk, perdu

dan pohon.

b. Subdirektorat Tanaman Terna dan Tanaman Merambat

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan teknologi dan

pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman terna dan tanaman

merambat;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan teknologi dan

pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman terna dan tanaman

merambat;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan tanaman terna dan tanaman merambat;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman terna dan

tanaman merambat;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan tanaman terna dan

tanaman merabat.

c. Subdirektorat Florikultura

1) Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan penerapan teknologi dan

pemberdayaan serta pengembangan kawasan florikultura;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penerapan teknologi dan

pemberdayaan serta pengembangan kawasan florikultura;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

peningkatan penerapan teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan

kawasan florikultura;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan florikultura;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan penerapan

teknologi dan pemberdayaan serta pengembangan kawasan florikultura.

Page 16: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

5

d. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah

tangga dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Buah dan Florikultura.

e. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional

masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4. Dukungan Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Direktorat Buah dan Florikultura

dalam rangka mendukung pengembangan buah dan florikultura tahun 2018 adalah

sebanyak 41 orang, dengan golongan I tidak ada, golongan II sebanyak 5 orang,

golongan III sebanyak 29 orang dan golongan IV sebanyak 7 orang.Komposisi pegawai

berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sejumlah 22 orang, dan perempuan sebanyak

19 orang. Sedangkan, rekapitulasi SDM berdasarkan tingkat pendidikan yaitu; Doktor

(S3) 1orang, Master/Pasca Sarjana (S2) sebanyak 14 orang, Sarjana (S1) sebanyak 13

orang, Diploma (D3) sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 9 orang dan SLTP sebanyak

2 orang.

Potensi SDM yang dimiliki oleh Direktorat Buah dan Florikultura ini tersebar pada masing-

masing subdirektorat lingkup Direktorat Buah dan Florikultura dalam rangka mendukung

pencapaian kinerja sasaran Direktorat Buah dan Florikultura dan Direktorat Jenderal

Hortikultura. Sebaran pegawai per unit Eselon III adalah sebagai berikut Subdirektorat

Tanaman Jeruk, Perdu dan Pohon sebanyak 9 orang, Subdirektorat Tanaman Terna dan

Tanaman Merambat sebanyak 10 orang, Subdirektorat Florikultura sebanyak 8 orang,

Subbagian Tata Usaha sebanyak 14 orang. Rincian komposisi pegawai Direktorat Buah

dan Florikultura berdasarkan golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

Lampiran 1.

1.5. Dukungan Anggaran

Pagu awal yang diterima untuk mendukung kegiatan Direktorat Buah dan Florikultura

tingkat pusat dan daerah pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 80.909.881.000,-. Namun,

seiring dengan pencanangan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja)

berbasis Hortikultura, terjadi perubahan anggaran pada tahun 2018 sehingga menjadi Rp

59.787.732.000,-.

Page 17: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

6

Sebagian besar anggaran yang diterima oleh Direktorat Buah dan Florikultura, sebesar

Rp. 57.435.296.000 dialokasikan di daerah dalam bentuk dana dekonsentrasi (Dekon)

dan dana tugas pembantuan (TP) pada 57 (lima puluh tujuh) satker yang tersebar di

Indonesia, untuk pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan buah dan florikultura,

sebagai berikut : 1) Pengembangan Kawasan Jeruk, 2) Pengembangan Kawasan

Mangga, 3) Pengembangan Kawasan Manggis, 4) Pengembangan Kawasan Pisang, 5)

Pengembangan Kawasan Buah Lainnya dan 6) Pengembangan Kawasan Florikultura.

Alokasi dana di Satker Pusat sebesar Rp. 2.352.436.000,- yang digunakan untuk

mendukung kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultura secara nasional, agar

dapat terlaksana sesuai target outputnya, dalam bentuk : 1) Pelaksanaan Bimbingan

Teknis/Pendampingan/Sosialisasi; 2) Penyusunan Pedoman-Pedoman; 3) Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan

Page 18: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

7

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tersusun atas beberapa

komponen yang merupakan satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut antara lain;

Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Evaluasi Kinerja.

Komponen Perencanaan Kinerja meliputi: a) Rencana Strategis (Renstra), b) Rencana

Kinerja Tahunan (RKT), dan c) Perjanjian Kinerja (PK). Berikut dipaparkan komponen

terkait Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura.

2.1. Rencana Strategis 2016 - 2019

Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Buah dan Florikultura 2016-2019 disusun dengan

mengacu kepada Renstra Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2015-2019(Edisi

Revisi).Renstra Direktorat Buah dan Florikultura menjabarkan visi, misi, tujuan dan

sasaran, strategi serta kebijakan sebagai berikut:

2.1.1. Visi

Memperhatikan prioritas pembangunan nasional dan dinamika lingkungan strategis, visi

Direktorat Jenderal Hortikultura, maka Direktorat Buah dan Florikultura 2015 – 2019

mempunyai visi meningkatkan produksi dan nilai tambah komoditas buah dan florikultura.

2.1.2. Misi

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, Direktorat Buah dan Florikultura mengemban

misi yang harus dilaksanakan yaitu:

a. Melakukan pengembangan kawasan buah dan florikultura;

b. Meningkatkan penerapan inovasi teknologi budidaya buah dan florikultura;

c. Meningkatkan penerapan registrasi kebun buah dan lahan usaha florikultura sesuai

GAP;

d. Mengembangkan pelaku usaha dan kelembagaan buah dan florikultura yang

professional;

e. Mewujudkan tata kelola pengembangan buah dan florikultura yang bersih, transparan,

dan profesional;

f. Mendorong terciptanya kebijakan dan regulasi untuk pengembangan agribisnis buah

dan florikultura;

Page 19: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

8

g. Mendorong terwujudnya kerjasama dan kemitraan usaha serta perdagangan

komoditas buah dan florikultura yang transparan, jujur dan berkeadilan.

2.1.3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan pengembangan buah dan florikultura:

a. Meningkatkan ketersediaan buah dan florikultura di pasar domestik;

b. Meningkatkan ekspor komoditas buah dan florikultura unggulan;

c. Meningkatkan sistem usaha budidaya buah dan yang baik dan benar;

d. Meningkatkan mutu dan daya saing produk buah dan florikultura.

Sasaran yang akan dicapai dalam pengembangan buah dan florikultura adalah:

a. Terbangunnya kawasan jeruk, mangga, manggis, pisang dan buah lainnya, serta

kawasan florikultura.

b. Meningkatnya produksi, produktivitas dan mutu produk buah dan florikultura

c. Meningkatnya rasio volume ekspor terhadap produksi buah dan florikultura

d. Meningkatnya penerapan GAP/SOP

e. Meningkatnya profesionalisme pelaku dan petugas pembina buah dan florikultura

f. Meningkatnya nilai tambah dan , daya saing produk

g. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani atau produsen, pekerja serta pelaku

usaha buah dan florikultura.

Page 20: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

9

Tabel 1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura

VISI MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

Meningkatnya

produksi dan nilai

tambah komoditas

buah dan

florikultura

1. Melakukan pengembangan

kawasan buah dan florikultura

1. Meningkatkan

ketersediaan buah dan

florikultura di pasar

domestik

1. Terbangunnya kawasan

jeruk, mangga, manggis,

pisang dan buah lainnya ,

serta kawasan florikultura

1. Luas kawasan jeruk 1.870ha

2. Luas kawasan mangga 2.095 ha

3. Luas kawasan manggis 1.165 ha

4. Luas kawasan pisang 416 ha

5. Luas kawasan buah lainnya 350ha

6. Luas kawasan florikultura 22.100m2

2. Meningkatkan penerapan

inovasi teknologi budidaya buah

dan florikultura

2 Meningkatkan ekspor

komoditas buah dan

florikultura unggulan

2. Meningkatnya produksi,

produktivitas dan mutu

produk buah dan florikultura

3. Meningkatkan penerapan

registrasi kebun buah dan lahan

usaha florikultura sesuai GAP

3 Meningkatkan sistem

budidaya buah dan

florikultura yang baik

dan benar

3 Meningkatnya penerapan

GAP/SOP

4. Mengembangkan pelaku usaha

dan kelembagaan buah dan

florikultura yang profesional

4. Meningkatnya

profesionalisme pelaku dan

petugas Pembina buah dan

florikultura

5. Mewujudkan tata kelola

pengembangan buah dan

4 Meningkatkan mutu dan

daya saing produk buah

dan florikultura

5. Meningkatnya nilai tambah

dan daya saing produk

Page 21: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

10

florikultura yang bersih,

transparan dan profesional

6. Mendorong terciptanya

kebijakan dan regulasi untuk

pengembangan agribisnis buah

dan florikultura

6 Meningkatnya pendapatan

dan kesejahteraan

petani/produsen, pekerja

serta pelaku usaha buah

dan florikultura

7. Mendorong terwujudnya

kerjasama dan kemitraan usaha

serta perdagangan komoditas

buah dan florikultura yang

transparan, jujur dan

berkeadilan

Page 22: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

11

2.1.4. Strategi

Strategi pengembangan buah dan florikultura sejalan dengan strategi pembangunan

pertanian tahun 2015 – 2019 yang telah diselaraskan dengan arah kebijakan Direktorat

Buah dan Florikultura, yaitu:

a. Mengembangkan kawasan buah dan florikultura berbasis Good Agriculture Practices

(GAP), secara ekstensifikasi dan intensifikasi melalui penumbuhan kawasan baru,

pengutuhan kawasan sentra, rehabilitasi kawasan, dan pemeliharaan kawasan yang

sudah terbentuk. Untuk florikultura fokus pada pengembangan kawasan berorientasi

ekspor yaitu krisan, dracaena dan melati dengan skala industri secara bertahap;

b. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu buah dan florikultura berorientasi

ekspor yaitu manggis, salak, mangga, krisan, dracaena dan melati melalui penerapan

SOP berbasis GAP dan GHP dengan pendekatan sekolah lapang;

c. Menata rantai pasok dengan pendekatan membangun jejaring kerja dan menjalin

kerjasama sinergis antar pelaku usaha buah dan florikultura melalui pola kemitraan

dengan meningkatkan akses informasi pasar dan permodalan.

d. Melakukan penguatan dan pemberdayaan kelembagaan dengan mendorong dan

memperbanyak terbentuknya Kelompok tani, Gapoktan, Asosiasi, Koperasi melalui

peningkatan kompetensi petani/pelaku usaha buah dan florikultura memperkuat

modal usaha dan manajemen pengelolaan usaha yang mandiri dan lebih berdaya

saing.

2.1.5. Arah Kebijakan

Kebijakan yang dilakukan dalam mencapai sasaran tersebut adalah melalui

pengembangan kawasan baik dengan perluasan areal tanam maupun perbaikan

pengelolaan budidaya tanaman dengan menerapkan sistem budidaya yang baik dan

benar. Komoditas buah yang dikembangkan adalah yang memiliki potensi ekspor seperti

mangga, manggis, salak, durian, nanas dan pisang; maupun komoditas untuk subtitusi

impor seperti jeruk; sedangkan komoditas florikultura yang dikembangkan selain memiliki

potensi ekspor seperti krisan, dracaena dan melati; juga tanaman pot dan lansekap untuk

menyediakan kebutuhan penataan taman kota sekaligus memberikan kontribusi bagi

pertumbuhan ekonomi daerah.

Page 23: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

12

Secara rinci, arah kebijakan tersebut ditempuh melalui:

a. Penumbuhan dan pengembangan kawasan jeruk, mangga, manggis, pisang dan

buah lainnya serta florikultura yang dibangun atas dasar kesesuaian lahan dan

agroklimat, didukung oleh infrastruktur yang memadai terutama untuk akses pasar

dan lembaga petani yang kuat;

b. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk buah dan florikultura

berorientasi ekspor dengan penerapan budidaya pertanian yang baik (Good

Agricultural Practices/GAP)

c. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk buah dan florikultura yang dilakukan

dengan perbaikan dan pengembangan infrastruktur serta sarana prasarana

budidaya;

e. Peningkatan koordinasi dan sinergi para stakeholders baik pemerintah maupun non

pemerintah, untuk bersama-sama mengembangkan kawasan buah dan florikultura;

f. Peningkatan kapabilitas petugas dan petani;

g. Pendampingan penerapan teknologi maju.

2.1.6. Program dan Kegiatan

Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura merupakan bagian dari Program

“Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura.” Untuk mewujudkan kemandirian

industri buah dan florikultura dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik, mensubtitusi

dan mengurangi impor buah, meningkatkan ekspor dengan meningkatkan mutu dan daya

saing produk. Tujuan tersebut dicapai melalui rincian kegiatan sebagai berikut :

1) Kawasan Jeruk (5886.027)

Pengembangan kawasan jeruk dilakukan melalui pengembangan kawasan baru maupun

pengutuhan kawasan yang sudah ada, rehabilitasi, dan pemeliharaan lanjutan, sehingga

kawasan yang sudah terbangun dapat lebih terjamin keberlanjutannya. Fokus utama

pengembangan kawasan jeruk adalah untuk subtitusi impor. Oleh karena itu varietas

jeruk yang dikembangkan terutama yang berwarna oranye seperti Keprok Batu 55, RGL

dan varietas unggul lainnya agar dapat menggantikan jeruk impor. Selain itu juga

melakukan upaya untuk transfer hasil inovasi teknologi dalam meningkatkan mutu jeruk

nasional agar menjadi raja di negeri sendiri.

Page 24: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

13

2) Kawasan Mangga (5886.066)

Pengembangan kawasan mangga dilakukan melalui pengembangan kawasan baru

maupun pengutuhan kawasan yang sudah ada, rehabilitasi, dan pemeliharaan lanjutan,

sehingga kawasan yang sudah terbangun dapat lebih terjamin keberlanjutannya. Fokus

utama adalah pengembangan kawasan mangga sebagai komoditas ekspor.

3) Kawasan Manggis (5886.067)

Pengembangan kawasan manggis dilakukan melalui pengembangan kawasan baru

maupun pengutuhan kawasan yang sudah ada, rehabilitasi, dan pemeliharaan lanjutan,

sehingga kawasan yang sudah terbangun dapat lebih terjamin keberlanjutannya. Fokus

utama adalah pengembangan kawasan manggis sebagai komoditas ekspor.

4) Kawasan Pisang (5886.068)

Pengembangan kawasan manggis dilakukan melalui pengembangan kawasan baru

maupun pengutuhan kawasan yang sudah ada, rehabilitasi, dan pemeliharaan lanjutan,

sehingga kawasan yang sudah terbangun dapat lebih terjamin keberlanjutannya. Fokus

utama adalah pengembangan kawasan manggis sebagai komoditas ekspor.

5) Kawasan Buah Lainnya (5886.24)

Pengembangan kawasan buah lainnya dilakukan melalui pengembangan kawasan baru

maupun pengutuhan kawasan yang sudah ada, rehabilitasi, dan pemeliharaan lanjutan,

sehingga kawasan yang sudah terbangun dapat lebih terjamin keberlanjutannya.

Kawasan buah lainnya yang dikembangkan terutama komoditas potensi ekspor seperti

durian, salak, dan nenas; serta komoditas yang memiliki potensi dalam menyediakan

kebutuhan masyarakat serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah seperti

lengkeng, duku, srikaya, sukun dan pepaya.

6) Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura (5886.054)

Kegiatan pengembangan kawasan florikultura diprioritaskan pada komoditas berorientasi

ekspor, seperti krisan, anggrek, dracaena dan melati; juga tanaman pot dan lansekap

untuk menyediakan kebutuhan penataan taman kota sekaligus memberikan kontribusi

bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Kegiatan dilaksanakan melalui fasilitasi sarana

prasarana untuk memperluas areal tanam dan optimalisasi lahan usaha.

Page 25: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

14

7) Kawasan Buah di Wilayah Perbatasan (5886.065)

Mengacu pada Nawacita yang terkait dengan upaya membangun Indonesia dari pinggiran

dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, maka

akan dilaksanakan kegiatan pengembangan kawasan buah di wilayah perbatasan.

Namun dengan adanya program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) berbasis

Hortikultura, dan keterbatasan alokasi anggaran untuk kegiatan peningkatan produksi

buah dan florikultura, maka alokasi anggaran untuk kegiatan kawasan buah di wilayah

Perbatasan direlokasi untuk mendukung Program Bedah Kemiskinan.

8) Fasilitasi Teknis Dukungan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura

Fasilitasi teknis dilakukan dalambentuk pembinaan, pendampingan, bimbingan teknis,

monitoring dan evaluasi serta membuat pedoman pelaksanaan pengembangan kawasan

buah dan florikultura, sebagai berikut :

a) Pelaksanaan bimbingan teknis/pendampingan/sosialisasi

Pembinaan pengembangan produksi dilakukan melalui bimbingan teknis untuk

memperbaiki teknik serta pengembangan usaha yang dilakukan oleh petani. Kegiatan

pembinaan dilakukan dalam bentuk identifikasi lokasi kawasan, temu koordinasi dengan

para pelaku usaha buah dan florikultura, bimbingan teknis dan koordinasi dengan instansi

terkait yang berkepentingan dalam pengembangan kawasan. Kegiatan ini dilakukan di

tingkat pusat dan daerah.

b) Penyusunan Pedoman-Pedoman

Pedoman dalam bentuk informasi teknis maupun pedoman tentang kebijakan teknis

merupakan acuan bagi petani, pelaku usaha buah dan florikultura maupun petugas dalam

peningkatan pemahaman teknis tanaman, mengelola usaha produksi serta kebijakan

pengembangan buah dan florikultura.Pedoman-pedoman tersebut merupakan bahan

penyuluhan dan sosialisasi kepada para pelaku usaha sebagai upaya meningkatkan

kompetensi teknis produksi, produktivitas produkbuah dan florikultura.

c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Pelaksanaan kegiatan pengembangan Buah dan Florikultura perlu dilakukan monitoring

dan evaluasi terhadap sasaran yang diharapkan, diidentifikasi permasalahan yang terjadi,

jika tidak mencapai sasaran tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam membuat

perencanaan di tahun selanjutnya.

d) Layanan Perkantoran

Page 26: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

15

Dalam rangka penyelenggaran suatu organisasi tentunya memerlukan dukungan/

fasilitasi layanan kantor yang didukung oleh kemampuan dan kecekatan sumberdaya

manusia yang baik. Hal ini akan berpengaruh terhadap keberhasilan kinerja institusi,

disamping tersedianya sumber dana dan sarana yang memadai serta prosedur tata kelola

administrasi yang baik.

Proses dan pengelolaan kegiatan Direktorat Buah dan Florikultura didukung oleh layanan

perkantoran yang dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi keperluan sarana

administrasi, Pembinaan kegiatan lapangan, surat menyurat, rapat-rapat/koordinasi

dengan instansi terkait, verifikasi, evaluasi serta pendampingan kegiatan terkait fasilitasi

barang kekayaan Negara, fasilitasi sarana administrasi, penggandaan laporan,

pendataan, serta kepegawaian di lingkungan perkantoran.

Agar kinerja perkantoran dapat tercapai dengan baik dan efisien, maka perlu dukungan

kemampuan SDM yang handal, tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai,

prosedur tata kelola administrasi yang baik dan dukungan dana yang optimal.

2.1.7. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ditetapkan setiap tahunnya bersama dengan

penyusunan anggaran sebagai penjabaran dari Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah

Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional,

bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga berkewajiban untuk menyiapkan Rencana

Tahunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tersebut ditetapkan bertujuan untuk memberikan acuan

bagi pelaksana kegiatan agar dalam melaksanakan kegiatan dapat mencapai RKT

tersebut secara tertib, efisien, efektif, transparansi dan akuntabel. Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

Terpenuhinya kebutuhan

tanaman buah dan florikultura

untuk komoditas ekspor dan

pengendali impor

Kawasan Jeruk (ha) 2.500

Kawasan Mangga (ha) 1.200

Kawasan Manggis (ha) 1.200

Kawasan Pisang (ha) 1.000

Kawasan Buah Lainnya (ha) 240

Page 27: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

16

Kawasan Tanaman Florikultura (m2) 22.100

Kawasan Buah di Wilayah Perbatasan (ha) 500

Fasilitasi Teknis Dukungan Produksi Buah dan

Florikultura (bulan)

12

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2017

Pada kenyataannya RKT yang telah disusun tidak serta merta dapat dilaksanakan melalui

dukungan APBN. Dengan berjalannya waktu serta refokusing anggaran dan kebijakan di

Kementerian Pertanian, seperti Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja),

yang harus didukung oleh semua Eselon I, termasuk Direktorat Jenderal Hortikultura,

maka beberapa komponen kegiatan yang telah disusun dalam RKT tidak dapat

dilaksanakan, seperti Pengembangan Kawasan Buah di Wilayah Perbatasan. Sedangkan

beberapa kegiatan yang lain pun mengalami perubahan target output disesuaikan dengan

anggaran yang telah ditetapkan. Sehingga penyesuaian indikator dan target output

setelah ada refokusing menjadi sbb :

Tabel 3. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018 setelah

Refocusing

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR TARGET

REGULER #BEKERJA

Terpenuhinya kebutuhan

tanaman buah dan florikultura

untuk komoditas ekspor dan

pengendali impor

Kawasan Jeruk (Ha) 1.870 -

Kawasan Mangga (ha) 1.095 1.000

Kawasan Manggis (ha) 285 880

Kawasan Pisang (ha) 140 275

Kawasan Buah Lainnya (ha) 150 200

Kawasan Tanaman Florikultura (m2) 22.100 -

Fasilitasi Teknis Dukungan Produksi

Buah dan Florikultura (bulan)

12

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018

Setelah dilakukan Refocusing, masih ada penambahan kawasan pisang seluas 1 ha untuk

program #Bekerja di Kabupaten Cianjur berdasarkan surat permohonan dari Dinas

Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur nomor

521.23/2371/PTH tanggal 29 Juni 2018 perihal pemanfaatan sisa anggaran dari hasil

efisiensi lelang untuk mendukung program #Bekerja di Cianjur (Lampiran 2). Sehingga

pengembangan kawasan pisang untuk program #Bekerja dalam RKT refokusing yang

awalnya 275 ha menjadi 276 ha.

Page 28: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

17

2.2. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan dokumen kesepakatan antara pimpinan unit tertinggi

beserta jajarannya. Direktorat Jenderal Hortikultura telah menetapkan dokumen

Penetapan Kinerja awal Tahun 2018 yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal

Hortikultura dan Direktur Buah dan Florikultura pada Juli 2018.Dalam dokumen

Penetapan Kinerja Ditjen Hortikultura tercantum beberapa indikator yang berkaitan

dengan penetapan kinerja Direktorat Buah dan Florikultura pada tahun 2018. Data

mengenai Perjanjian Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura terdapat pada Tabel 4

berikut, sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh Direktur

Buah dan Florikultura dengan Direktur Jenderal Hortikultura (Lampiran 3).

Tabel 4. Perjanjian Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

Terpenuhinya kebutuhan tana-

man buah dan florikultura untuk

komoditas ekspor dan

pengendali impor

1.Produksi mangga untuk komoditas

ekspor

1.991.004 ton

2. 2. Produksi nenas untuk komoditas

ekspor

1.481.131 ton

3. Produksi manggis untuk komoditas

ekspor

175.136 ton

4. Produksi salak untuk komoditas

ekspor

778.779 ton

5. Produksi pisang untuk komoditas

ekspor

7.105.914 ton

6. Produksi krisan untuk komoditas

ekspor

441.367.161

tangkai

7. Produksi jeruk untuk komoditas

subtitusi impor

2.301.651 ton

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2018

Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Buah dan Florikultura tahun 2018 tersebut dilakukan

cascading untuk Level 3 yang ditandatangani antara Direktur Buah dan Florikultura

dengan Kasubdit lingkup Direktorat Buah dan Florikultura, dan kemudian dilakukan

cascading untuk level 4. Perjanjian Kinerja (PK) untuk level 3 dan 4 lingkup Direktorat

Buah dan Florikultura dikemukakan pada lampiran 4 dan 5.

Page 29: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

18

Page 30: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan

Ukuran keberhasilan kinerja Direktorat Buah dan Florikultura TA. 2018 dapat diketahui

dari beberapa hal sebagai berikut :

1). Capaian kinerja yang diukur dari realisasi volume output dibandingkan dengan target

dalam RKT, sesuai dengan anggaran yang dialokasikan.

2). Efisiensi kinerja

3). Capaian kinerja yang diukur dengan keberhasilan pencapaian outcome yang

ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Buah dan Florikultura 2018.

Untuk mengukur tingkat capaian kinerja tahun 2018 digunakan metode yang mengacu

pada Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura TA. 2016 yang menggunakan

metode scoring. Metode tersebut mengelompokkan capaian kinerja kedalam 4 (empat)

kategori, yaitu: 1) sangat berhasil (capaian >100%), 2) berhasil (capaian 80 - 100%), 3)

cukup berhasil (capaian 60 - 79%), dan 4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap

sasaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan untuk mengukur efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan dengan

menghitung penghematan anggaran dalam mencapai output kegiatan dengan rumus

sebagai berikut :

Page 31: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

20

Semakin sedikit anggaran untuk mencapai output maksimal berarti nilai efisiensi semakin

tinggi, atau dapat dikatakan kalau rasio penggunaan anggaran lebih rendah dari rasio

pagu anggaran untuk menghasilkan satu satuan capaian output kegiatan berarti

penggunaan anggaran efisien.

3.2 Pencapaian Kinerja Tahun 2018

Pengukuran capaian kinerja atas kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura

yang telah difasilitasi melalui dukungan dana APBN pada Tahun 2018 dilakukan dengan

membandingkan target kinerja yang telah ditetapkan dengan pencapaian realisasi target

tersebut.

Pengukuran realisasi indikator kinerja Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura

diperoleh dengan cara sebagai berikut:

3.2.1 Pengembangan Kawasan Jeruk

Target pengembangan kawasan jeruk pada tahun 2018 sebanyak 1.870 ha, sedangkan

realisasinya mencapai 100%. Secara rinci pengembangan kawasan jeruk tahun 2018

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Jeruk per Lokasi Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

(ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Aceh Aceh Tengah 25 25 100 Berhasil

Bener Meriah 25 25 100 Berhasil

2 Sumatera Utara Karo 25 25 100 Berhasil

3 Sumatera Barat Agam 35 35 100 Berhasil

Lima Puluh Kota 35 35 100 Berhasil

4 Lampung Lampung

Selatan

25 25 100 Berhasil

Pesawaran 25 25 100 Berhasil

Lampung Barat 25 25 100 Berhasil

Mesuji 25 25 100 Berhasil

5 Bengkulu Kepahiyang 40 40 100 Berhasil

Rejang Lebong 25 25 100 Berhasil

6 Kepulauan

Bangka Belitung

Bangka Tengah 25 25 100 Berhasil

7 Jawa Barat Bandung Barat 35 35 100 Berhasil

Bandung 25 25 100 Berhasil

Page 32: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

21

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

(ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

8 Jawa Tengah Blora 25 25 100 Berhasil

9 Jawa Timur Banyuwangi 35 35 100 Berhasil

Tuban 25 25 100 Berhasil

10 Kalimantan

Barat

Sambas 1.100 1.100 100 Berhasil

11 Bali Buleleng 40 40 100 Berhasil

12 Nusa Tenggara

Barat

Lombok Timur 25 25 100 Berhasil

13 Sulawesi Utara Minahasa 35 35 100 Berhasil

14 Sulawesi

Tenggara

Konawe Selatan 40 40 100 Berhasil

15 Maluku Utara Halmahera

Tengah

25 25 100 Berhasil

Tidore

Kepulauan

25 25 100 Berhasil

Halmahera

Barat

25 25 100 Berhasil

16 Gorontalo Pohuwato 25 25 100 Berhasil

17 Papua Nabire 25 25 100 Berhasil

Mimika 25 25 100 Berhasil

TOTAL 1.870 1.870 100 Berhasil

Sumber: Direktorat Buah dan Florikultura, 2018

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian kinerja Direktorat Buah dan

Florikultura khususnya dalam pengembangan kawasan jeruk dapat dikatakan berhasil

karena target output tercapai 100%. Seluruh Kabupaten yang mendapatkan alokasi

anggaran untuk pengembangan kawasan jeruk melaksanakan kegiatan dengan baik

tanpa kendala yang berarti. Salah satu tujuan pengembangan kawasan jeruk adalah untuk

meningkatkan produksi jeruk nasional, agar dapat mencukupi kebutuhan dan konsumsi

masyarakat Indonesia, sekaligus sebagai subsitusi impor. Dengan adanya

pengembangan jeruk tahun 2018, diharapkan kawasan jeruk dapat bertambah luas dan

dengan pengelolaan kebun yang lebih baik sesuai prinsip GAP, sehingga produksinya

meningkat dengan mutu yang lebih baik dan berdaya saing dalam mengurangi jeruk

impor.

Page 33: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

22

Pengembangan Kawasan Jeruk di Kabupaten

Garut, Jawa Barat

Pengembangan Kawasan Jeruk di Kabupaten

Malang, Jawa Timur

Pengembangan Kawasan Jeruk di Kabupaten

Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat

Pengembangan Kawasan Jeruk di Kabupaten

Mimika, Papua

Gambar 1. Pengembangan Kawasan Jeruk

3.2.2 Mangga

Tabel 6. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Mangga Per Lokasi Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target (ha) Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

Reguler #Bekerja

1 Jawa Barat Sumedang 50 50 100 Berhasil

Cirebon - 275 50 18.18 Kurang

Berhasil

Majalengka 75 - 75 100 Berhasil

Indramayu 250 0 0 Kurang

Berhasil

2 Jawa

Tengah

Pemalang 75 75 100 Berhasil

Wonogiri 35 35 100 Berhasil

Batang 25 25 100 Berhasil

3 Jawa Timur Probolinggo 85 85 100 Cukup

Berhasil

Page 34: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

23

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target (ha) Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

Reguler #Bekerja

Situbondo 60 60 100 Berhasil

Lamongan 25 25 100 Berhasil

Gresik 75 75 100 Berhasil

Lumajang 250 250 100 Berhasil

4 DIY Gunung

Kidul

45 45 100 Berhasil

5 Bali Karangasem 25 25 100 Berhasil

6 NTT Rote Ndao 30 30 100 Berhasil

Sumba Barat

Daya

50 50 100 Berhasil

Belu 35 35 100

7 Sulawesi

Tengah

Donggala 25 25 100 Berhasil

8 Sulawesi

Selatan

Takalar 100 100 100 Berhasil

Bone 100 78 78 Berhasil

Jeneponto 60 60 100 Berhasil

Bantaeng 75 75 100 Berhasil

Soppeng 150 150 100 Berhasil

9 Kalimantan

Selatan

HSU 50 50 100

10 Papua Jayapura 35 35 100 Berhasil

11 Papua Barat Teluk Bintuni 35 35 100 Berhasil

Total 2.095

1.598 76,28 Cukup

Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura

untuk pengembangan kawasan mangga dapat dikatakan cukup berhasil. Namun,

kegiatan pengembangan kawasan mangga yang merupakan program #Bekerja di

Kabupaten Cirebon dan Indramayu tidak dapat dilaksanakan 100%. Kendala di

Kabupaten Cirebon adalah adanya keterbatasan lahan dan keterbatasan warga rumah

tangga miskin (RTM) di salah satu desa untuk mengembangkan mangga program Bekerja

sehingga untuk pengembangan kawasan mangga hanya dapat terpenuhi seluas 50 ha.

Sedangkan kendala di Kabupaten Indramayu adalah tidak tersedianya lahan di lokasi

RTM yang sudah ditentukan sehingga tidak dapat terlaksana.

Mangga juga merupakan salah satu komoditas yang berpotensi untuk diekspor. Dengan

adanya pengembangan kawasan mangga tahun 2018, diharapkan pengembangan

kawasan mangga dapat terbentuk dan semakin berkembang luas, dalam upaya

memenuhi kebutuhan masyarakat dan peningkatan ekspor.

Page 35: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

24

Benih kegiatan Pengembangan Kawasan

Mangga di Kabupaten Lumajang, Jawa

Timur

Benih kegiatan Pengembangan Kawasan Mangga

di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat

Gambar 2. Pengembangan Kawasan Mangga

3.2.3 Manggis

Tabel 7. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Manggis per Lokasi Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target (ha) Realisasi

(ha)

Persen-

tase (%) Kategori

Reguler #Bekerja

1 Jawa Barat Ciamis 65 - 65 100 Berhasil

Tasikmalaya 314 - 314 100 Berhasil

Garut - 497 340 68.41 Cukup

Berhasil

2 Jawa Timur Banyuwangi 75 - 75 100 Berhasil

3 Sumatera Barat Lima Puluh

Kota

40 - 40 100 Berhasil

4 Lampung Tanggamus 80 - 80 100 Berhasil

5 Bali Tabanan 25 - 25 100 Berhasil

6 Banten Pandeglang - 69 69 100 Berhasil

Total 1.165 1.008 86.52 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura

khususnya dalam pengembangan kawasan manggis dapat dikatakan berhasil. Salah

satu Kabupaten yang tidak dapat merealisasikan seluruh target output kawasan manggis

adalah Kabupaten Garut, yang hanya terealisasi sebanyak 340 ha dari target 497 ha

(68,41%). Pengembangan manggis di Kabupaten Garut merupakan program Bekerja.

Kendala yang dialami adalah kondisi lokasi RTM, yang tidak semua lokasi RTM sesuai

Page 36: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

25

untuk pengembangan manggis karena ketinggiannya lebih dari 1.000 meter dpl, dan

hanya terdapat 340 ha yang sesuai untuk pengembangan manggis.

Manggis menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia karena kekhasannya dan

dikenal sebagai the queen of tropical fruit. Selama ini manggis telah banyak diekspor ke

berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan Perancis

dengan volume ekspor per tahunnya yang cenderung meningkat. Peluang ekspor untuk

komoditas ini semestinya dapat dimanfaatkan melalui peningkatan produksi dan mutu

salah satunya dengan dukungan pengembangan kawasan manggis melalui APBN.

Pengembangan Kawasan Manggis Kabupaten

Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Pengembangan Kawasan Manggis

Kabupaten Tabanan-Bali

Gambar 3. Pengembangan Kawasan Manggis

3.2.4 Pisang

Tabel 8. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Pisang per Lokasi Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target (Ha) Realisasi

(Ha)

Persenta

se (%)

Kategori

Reguler #Bekerja

1 Jawa Barat Ciamis 45 - 45 100 Berhasil

Cianjur - 1 1 100 Berhasil

2 Sulawesi Selatan Bone - 54 0 0 Kurang

berhasil

3 Sulawesi Utara Minahasa Utara 25 - 25 100 Berhasil

4 Jawa Tengah Purworejo 25 - 25 100 Berhasil

Banyumas - 39 0 0 Kurang

berhasil

Purbalingga - 44 44 100 Berhasil

Brebes - 122 0 0 Kurang

Berhasil

5 Sulawesi Tengah Donggala 25 - 25 100 Berhasil

6 Sumatera Utara Langkat - 16 16 100 Berhasil

Page 37: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

26

7 Lampung Provinsi

Lampung

20 - 20 20 Berhasil

Total 140 276 201 48,32 Kurang

berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pengembangan kawasan pisang Tahun 2018 terdiri dari pengembangan kawasan reguler

seluas 140 Ha dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#BEKERJA) Berbasis

Hortikultura seluas 276 Ha. Bantuan pengembangan kawasan reguler dialokasikan

kepada kelompoktani, sedangkan bantuan Program #Bekerja dialokasikan kepada rumah

tangga miskin-petani (RTMP). Pengembangan kawasan pisang reguler seluas 20 Ha di

Provinsi Lampung yang diinisiasi mulai tahun 2016 dan dibiayai hingga tahun 2019.

Pengembangan kawasan pisang reguler seluruhnya dapat terealisasi. Sedangkan untuk

pengembangan kawasan pisang #Bekerja hanya terealisasi sebanyak 22,10%. Sehingga

secara keseluruhan, pengembangan kawasan pisang Tahun 2018 yang terealisasi adalah

sebanyak 48,32%. Pengembangan kawasan pisang yang tidak terealisasi adalah

pengembangan kawasan pisang program #Bekerja di Kabupaten Bone, Brebes dan

Banyumas. Hal tersebut disebabkan oleh gagalnya pengadaan kegiatan #Bekerja

khususnya untuk pengadaan benih pisang bersertifikat. Beberapa kondisi seperti waktu

pengadaan untuk benih pisang bersertifikat yang terlalu singkat serta tidak adanya pihak

ketiga yang mengikuti lelang menyebabkan terjadinya gagal lelang.

Pengembangan Kawasan Pisang diKabupaten

Ciamis PenyerahanBenih Pisang pada Keltan di

Kabupaten Donggala

Page 38: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

27

Penanaman Benih Pisang oleh kelompoktani

penerima bantuan di Kabupaten Purworejo

Benih Pisang Barangan bantuan

pengembangan kawasan reguler di

Kabupaten Minahasa Utara

Penyerahan Benih Pisang pada RTMP di

Kabupaten Langkat Penyerahan Benih Pisang pada RTMP di

Kabupaten Cianjur

Benih pisang yang telah ditanam oleh RTM di

Kabupaten Purbalingga

Lahan pisang milik kelompoktani penerima

bantuan kebun komersial Prov. Lampung

telah berproduksi

Gambar 4. Pengembangan Kawasan Pisang TA. 2018

Page 39: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

28

Pisang merupakan komoditas buah yang produksinya paling tinggi di Indonesia. Budidaya

pisang sangat mudah, selain itu dapat dibudidayakan sepanjang tahun. Produksi pisang

yang tidak mengenal musim diharapkan dapat menjadikan pisang sebagai salah satu

komoditas substitusi impor dan komoditas ekspor.

Perluasan kawasan atau ekstensifikasi melalui alokasi pengembangan kawasan pisang

baik reguler maupun program #Bekerja merupakan salah satu upaya pengembangan

pisang guna menyediakan suplai buah sepanjang tahun. Peningkatan mutu dan

produktivitas dilakukan melalui upaya intensifikasi dan penerapan budidaya yang benar

(GAP). Upaya tersebut didukung dengan mendorong pelaksanaan registrasi kebun oleh

dinas pertanian provinsi dilakukan oleh pemerintah pusat. Pada tahun 2018, jumlah kebun

pisang teregistrasi sebanyak 128 kebun.Dengan mendukung peningkatan produksi, mutu

serta produktivitas pisang diharapkan Indonesia dapat membuka akses pasarnya ke

pasar internasional.

3.2.5 Pengembangan Kawasan Buah Lainnya

Pengembangan kawasan buah lainnya meliputi durian, salak, duku, lengkeng, srikaya,

sukun, nenas, dan pepaya. Berikut rincian per komoditas untuk pengembangan kawasan

buah lainnya.

1) Durian

Durian dianggap sebagai king of tropical fruit dan merupakansalah satu kekayaan alam

tropis Indonesia dengan beragam varietas lokal yang tersebar di seluruh Indonesia,

seperti Bawor, Petruk, Bokor, Tembaga, dsb. Tahun 2018, alokasi pengembangan durian

hanya untuk 2 kabupaten, yaitu Kebumen dan Trenggalek.

Tabel 9. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Durian per Lokasi Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten

/

Kota

Target

kawasan

reguler (ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Jawa Tengah Kebumen 10 10 100 Berhasil

2 Jawa Timur Trenggalek 10 10 100 Berhasil

Total 20 20 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian kinerja Direktorat Buah dan

Florikultura khususnya pengembangan kawasan durian dapat dikatakan berhasil dimana

Page 40: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

29

100% target output yang telah ditetapkan dapat terealisasi. Dalam meraih daya saing

pasar durian baik untuk domestik maupun internasional, perlu mengembangkan varietas-

varietas yang memiliki keunggulan. Adanya pengembangan kawasan durian tahun 2018,

diharapkan pengembangan kawasan durian dapat terbentuk dan semakin berkembang

luas. agar mampu mendorong berkembangnya durian unggulan nusantara yang memiliki

daya saing dengan durian dari negara lain.

2) Salak

Salak merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia dimana negara tujuan

ekspor salak Indonesia terbesar adalah Tiongkok, Singapura, Hong Kong, Timur Tengah

(Uni Emirat Arab) dan Kamboja. Permintaan yang besar terutama adalah salak pondoh

yang sentranya ada di Kabupten Magelang dan Sleman. Tahun 2018 alokasi

pengembangan salak untuk Kabupaten Magelang.

Tabel 10. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Salak di Magelang Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

kawasan

reguler(ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Jawa Tengah Magelang 25 0 0 Kurang

Berhasil

Total 25 0 0 Kurang

Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Capaian kinerja dalam pengembangan kawasan salak mencapai 0% dan dapat dikatakan

kurang berhasil. Permasalahan yang menyebabkan target output dalam kegiatan

pengembangan kawasan salak di Kabupaten Magelang tidak dapat terealisasi karena

tidak tersedianya benih salak bersertifikat. Pengadaan benih tidak dapat dilakukan karena

penangkar yang ada belum terdaftar di BPSB.

3) Duku

Duku merupakan tanaman tropis Indonesia, dan hanya tumbuh di beberapa daerah.

Sentra duku terutama di Sumatera Selatan. Pengembangan duku pada tahun 2018

merupakan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) berbasis

Hortikultura untuk Rumah Tangga Miskin (RTM).

Page 41: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

30

Tabel 11. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Duku di Ogan Komering Ilir

Tahun 2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

#Bekerja (ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Sumatera

Selatan

Ogan

Komering Ilir

100 0 0 Kurang Berhasil

Total 100 0 0 Kurang

Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan duku dalam rangka mendukung Program

Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) hanya difokuskan di Kabupaten Ogan

Komering Ilir yang merupakan kawasan sentra duku. Jadi penerima bantuannya adalah

Rumah Tangga Miskin (RTM). Namun kegiatan ini tidak dapat terlaksana, karena tidak

tersedianya benih bersertifikat. Dinas Pertanian Kabupaten ogan Komering Ilir sudah

berusaha mencari benih duku berkualitas, namun BPSB tidak dapat menjamin bahwa

benih tersebut terbebas dari penyakit sehingga tidak memberikan jaminan sertifikat. Oleh

karena itu Pencapaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura dalam pengembangan

kawasan duku dapat dikatakan kurang berhasil.

4) Lengkeng

Dalam rangka mengurangi lengkeng impor, pada tahun 2018 Ditjen Hortikultura telah

mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dengan mengatur jadwal

masuknya lengkeng yaitu selain bulan Juli dan Agustus, hal ini berdasarkan hasil

identifikasi di lapangan bahwa musim panen lengkeng di sentra-sentra produksi terjadi

pada bulan Juli-Agustus. Lengkeng akan menjadi salah satu prioritas dalam

pengembangan buah masa depan, dengan mengurangi komoditas-komoditas yang sudah

mulai surplus neraca perdagangannya seperti mangga dan manggis.

Pengembangan kawasan lengkeng dari dana APBN tahun 2011 hingga 2018 baru

mencapai 313 Ha, namun demikian berdasarkan hasil identifikasi di lapangan,

pengembangan lengkeng secara swadaya telah mencapai 300.000 pohon atau setara

dengan 1.500 Ha.

Pada tahun 2018, pengembangan lengkeng dialokasikan untuk 4 kabupaten dari 2

propinsi dengan luas 50 ha.

Page 42: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

31

Tabel 12. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Lengkeng per Lokasi

Tahun 2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

Kawasan

Reguler (ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Jawa Tengah Jepara 10 10 100 Berhasil

Wonogiri 10 10 100 Berhasil

Blora 10 10 100 Berhasil

2 Jawa Timur Tuban 20 20 100 Berhasil

Total 50 50 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pencapaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura khususnya dalam pengembangan

kawasan lengkeng dapat dikatakan berhasil. Pengembangan kawasan lengkeng

diharapkan dapat meningkatkan produksi lengkeng nusantara sehingga dapat

mengurangi impor (substitusi impor). Dengan adanya pengembangan kawasan lengkeng

TA. 2018, diharapkan pengembangan kawasan lengkeng dapat terbentuk dan semakin

berkembang luas.

Tantangan dalam pengembangan lengkeng kedepan diantaranya bagaimana menjamin

penyediaan benih yang bermutu, inovasi teknologi dalam budidaya lengkeng untuk

menghasilkan buah yang bermutu dan produktivitas tinggi, teknologi pascapanen untuk

memperpanjang daya simpan, sistem pemasaran yang efisien dan harga yang bersaing,

namun tetap menguntungkan petani serta perlu dilakukan identifikasi daerah-daerah yang

sesuai untuk pengembangan lengkeng.

Pengembangan Kawasan Lengkeng di

Kabupaten Tuban-Jawa Timur

Pengembangan Kawasan Lengkeng di

Kabupaten Blora, Jawa Tengah

Gambar 5. Pengembangan Kawasan Lengkeng

Page 43: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

32

5) Srikaya

Srikaya merupakan buah tropis yang sudah mulai langka, namun adanya pengembangan

teknologi, terutama dalam aspek pemuliaan, saat ini sudah mulai dikembangkan srikaya

tanpa biji. Oleh karena itu buah srikaya sangat berpotensi untuk dikembangkan. Pada

tahun 2018, pengembangan srikaya dialokasikan untuk Kabupaten Gresik seluas 10 ha.

Tabel 13. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Srikaya di Gresik Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

kawasan

reguler (ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Jawa Timur Gresik 10 10 100 Berhasil

Total 10 10 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pencapaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura untuk pengembangan kawasan

srikaya dapat dikatakan berhasil. Pada tahun 2018 ini, srikaya hanya dikembangkan di

Kabupaten Gresik melalui APBN. Pengembangan tersebut agar dijadikan stimulasi

sebagai upaya pengembangan kawasan srikaya yang lebih luas dalam meningkatkan

keberagaman buah nusantara.

Pengembangan Kawasan Srikaya di Kabupaten Gresik

Gambar 6. Pengembangan Kawasan Srikaya

6) Sukun

Buah sukun banyak dikembangkan di daerah Papua dan Papua Barat, sebagai sumber

pangan masyarakat. Pada Tahun 2018, alokasi anggaran untuk pengembangan sukun

di Kota Sorong dialihkan ke Kabupaten Sorong.

Page 44: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

33

Tabel 14. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Sukun di Sorong Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

kawasan

reguler (ha)

Realisasi

(ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Papua Barat Sorong 20 20 100 Berhasil

Total 20 20 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pencapaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura untuk pengembangan kawasan

sukun dapat dikatakan berhasil. Pengembangan kawasan sukun tersebut agar dapat

menstimulasi pengembangan kawasan yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan

keberagaman buah nusantara.

Distribusi Bantuan Pengembangan Kawasan Sukun di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat

Gambar 7. Pengembangan Kawasan Sukun

7) Nenas

Indonesia sebagai produsen terbesar nenas di Asia, memiliki peluang besar untuk meraih

permintaan pasar ekspor nenas. Beberapa negara seperti Amerika juga sudah mulai

melirik akan mengimpor nenas dari Indonesia. Beberapa daerah yang menjadi sentra

nenas adalah Lampung, Subang, Pemalang, dan Prabumulih. Namun pada Tahun 2018,

pengembangan kawasan nenas fokus dialokasikan untuk kabupaten Prabumulih seluas

25 ha.

Page 45: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

34

Tabel 15. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Nenas di Prabumulih

Tahun 2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target Kawasan

Reguler (Ha)

Realisasi

(Ha)

Persentase

(%)

Kategori

1 Sumatera

Selatan

Kota

Prabumulih

25 25 100 Berhasil

Total 25 25 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Target pengembangan kawasan nenas Tahun 2018 seluas 25 Ha yang merupakan

pengembangan kawasan reguler telah terealisasi. Pengembangan kawasan nenas tahun

ini hanya dilakukan di 1 (satu) wilayah yaitu Kota Prabumulih karena terbatasnya

anggaran pengembangan nenas.

Dilihat dari trend pasar nenas internasional, saat ini permintaan pasar global terhadap

nenas segar mengalami peningkatan. Sebagai salah satu produsen nenas terbesar di

Asia, Indonesia memiliki potensi untuk mengambil peluang tersebut. Dengan adanya

pengembangan kawasan nenas tahun 2018, diharapkan dapat berkontribusi terhadap

pengembangan nenas sehingga dapat meningkatkan produksi nenas nasional. Selain itu,

melalui penerapan teknologi budidaya dan pascapanen di kawasan sentra nenas, ke

depannya diharapkan Indonesia dapat menjawab peluang sebagai pemasok nenas segar

ke pasar internasional.

Pengembangan Kawasan Nenas TA. 2018 di Kota Prabumulih

Gambar 8. Pengembangan Kawasan Nenas TA. 2018

Page 46: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

35

Pengembangan nenas Indonesia tidak hanya didorong melalui ekstensifikasi atau

perluasan kawasan, namun juga melalui intensifikasi dengan mengacu pada cara

budidaya yang baik (good agricultural practices/GAP). Melaksanakan bimbingan

penerapan teknologi budidaya di kawasan sentra nenas serta mendorong registrasi kebun

menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan penerapan GAP.

Pada tahun 2018 ini, sebanyak 27 kebun nenas telah diregistrasi. Upaya mendorong

registrasi kebun ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam membuka akses

pasar ke berbagai negara salah satunya pasar Amerika Serikat. Pada tahun 2018 ini,

pemerintah Amerika Serikat melirik nenas segar Indonesia untuk diekspor ke negaranya

dan telah melakukan kunjungan lapang ke kebun nenas Indonesia yang telah diregistrasi.

adanya registrasi kebun menunjukkan bahwa kebun tersebut telah melakukan budidaya

yang baik sehingga membuka kesempatan nenas segar Indonesia diterima pasar Amerika

Serikat.

8) Pepaya

Pepaya merupakan komoditas buah yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena

dapat berbuah sepanjang tahun sehingga dapat menjamin ketersediaannya untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, varietas pepaya yang bervariasi, seperti

varietas Calina, menjadikannya komoditas buah yang cukup diminati. Alasan tersebut

mendorong pemerintah untuk mendukung pengembangan papaya melalui ekstensifikasi

atau perluasan kawasan. Pada tahun 2018, pengembangan kawasan pepaya untuk

mendukung program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja), yang

dikembangkan pada skala pekarangan untuk Rumah Tangga Miskin (RTM), sehingga

hasilnya dapat dikonsumsi untuk bahan pangan sehat, sekaligus dapat dijual untuk

menambah pendapatan rumah tangga miskin. Pengembangan kawasan pepaya TA.

2018 dilaksanakan di 4 (empat) provinsi yaitu Provinsi Lampung Selatan, Banten, Jawa

Barat dan Nusa Tenggara Barat di 5 (lima) kabupaten yaitu Lampung Selatan,

Pandeglang, Cirebon, Tasikmalaya dan Lombok Tengah, dengan target luasan

seluruhnya 100 ha.

Page 47: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

36

Tabel 16. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Pepayaper Lokasi Tahun

2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target

kawasan

#Bekerja

Realisasi

(Ha)

Persentase

(%) Kategori

1 Lampung Lampung Selatan 20 20 100 Berhasil

2 Banten Pandeglang 9 9 100 Berhasil

3 Jawa Barat Cirebon 18 14 77,78 Cukup

Berhasil

Tasikmalaya 27 27 100 Berhasil

4 Nusa Tenggara

Barat Lombok Tengah 26 26 100

Berhasil

Total Pepaya 100 96 96 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pencapaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura untuk pengembangan kawasan

pepaya dapat dikatakan berhasil, hanya di Cirebon yang hanya mencapai 77,78% dari

target.

Benih Pepaya untuk dibagikan kepada RTMP di

Kabupaten Tasikmalaya

Benih Pepaya untuk dibagikan kepada RTMP di

Kabupaten Pandeglang

Page 48: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

37

SerahTerima Benih Pepaya di Kabupaten

Lampung Selatan Serah Terima Benih Pepaya di

Kabupaten Cirebon

Persiapan pembagian benih papaya kepada

RTMP di Kabupaten Lombok Tengah Benih pepaya yang telah ditanam oleh

RTMP di Kabupaten Lombok Tengah

Gambar 9. Pengembangan Kawasan Pepaya TA. 2018

3.2.6. Kawasan Florikultura

Pada Tahun 2018, dengan keterbatasan anggaran, maka pengembangan kawasan

florikultura dialokasikan untuk 10 kabupaten di 6 Provinsi, dengan komoditas yang

memiliki potensi ekspor seperti krisan, anggrek, dracaena, melati serta tanaman pot dan

lanskap untuk memenuhi kebutuhan di pasar domestik.Target dan realisasi

pengembangan kawasan florikultura pada tahun 2018 dikemukakan pada tabel berikut :

Page 49: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

38

a. Krisan

Tabel 17. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Krisan per Lokasi Tahun

2018 No Provinsi Kabupaten/

Kota

Target Kawasan

Reguler (m2)

Realisasi

(m2)

Persentase

(%)

Kategori

1 Jawa Barat Cianjur 1.500 1.500 100 Berhasil

Bandung Barat 1.000 1.000 100 Berhasil

2 Jawa Timur Batu 1.000 1.000 100 Berhasil

3 Sulawesi Selatan Gowa 1.500 1.500 100 Berhasil

Bantaeng 1.100 1.100 100 Berhasil

4 Sulawesi Utara Kota Tomohon 1.500 1.500 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pengembangan kawasan krisan dilakukan melalui ekstensifikasi dengan membangun

rumah lindung yang baru untuk budidaya krisan, maupun melakukan optimalisasi kebun

dengan perbaikan rumah lindung yang sudah rusak, seperti atap plastik UV yang sudah

sobek karena terkena angin dan hujan, atau screen net/dinding rumah lindung, maupun

untuk melengkapi fasilitas kebun yang dibutuhkan untuk optimalisasi lahan agar dapat

melakukan budidaya sesuai dengan prinsip GAP.

Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura dalam pengembangan kawasan krisan

dapat dikatakan berhasil, dari target luasan 7.600 m2 dapat terealisasi 7.600 m2 (100%),

dan beberapa kelompoktani yang menerima bantuan seperti di Cianjur dan Tomohon,

sudah berproduksi saat menjelang perayaan Hari Besar Natal dan Tahun Baru, sehingga

mendapat harga yang lebih tinggi di banding hari-hari biasa. Daftar kelompoktani

penerima bantuan pengembangan kawasan krisan terlampir.

Bantuan APBN 2018 di Kabupaten

Gowa GH Krisan di KT. Cemara Kab.

Bantaeng

Bantuan APBN 2018 di Tomohon yg

sudah berbunga untuk Kebutuhan

Perayaan Natal

Page 50: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

39

Bantuan APBN 2018 di Kab.

Bandung Barat Bantuan APBN 2018 di Kota Batu

Bantuan APBN 2018 berupa GH

Krisan di KT. Rosalina Kec.

Cugenang Kab. Cianjur

b. Florikultura Lainnya

Tabel 18. Capaian Output Kegiatan Pengembangan Kawasan Florikultura Lainnya per

Lokasi Tahun 2018

No Provinsi Kabupaten/

Kota

Komoditas Target Kawasan

Reguler (m2)

Realisasi

(m2)

Persentase

(%)

Kategori

1 Jawa Barat Sukabumi Dracaena 1.500 1.500 100 Berhasil

2 Jawa Tengah Batang Melati 10.000 10.000 100 Berhasil

3 Banten Tangerang

Selatan

Anggrek 2.000 2.000 100 Berhasil

4 Sulawesi

Selatan

Kota Makassar Tanaman

Pot dan

Lanskap

1.000 1.000 100 Berhasil

Sumber : Direktorat Buah dan Florikultura, 2018 (data diolah)

Pengembangan kawasan dracaena dialokasikan untuk kelompoktani Alamanda di

Kabupaten Sukabumi dalam mendorong pengembangan ekspor. Bantuan yang diberikan

antara lain dalam bentuk screen net, benih dracaena, mulsa dan pupuk. Capaian kinerja

untuk pengembangan dracaena berhasil memenuhi target 100%.

Pengembangan kawasan melati pada Tahun 2018, dialokasikan untuk kelompoktani

Serbaguna seluas 4.000 m2 dan kelompoktani Ngantingan seluas 6.000 m2 dikabupaten

Batang sebagai salah satu sentra melati. Bantuan yang diberikan antara lain benih

melati,pupuk, fungisida, insektisida dan handsprayer. Potensi melati di Jawa Tengah

termasuk Kabupaten Batang dipasar ekspor cukup besar. Capaian kinerja untuk

pengembangan melati berhasil memenuhi target 100%.

Pengembangan kawasan anggrek pada Tahun 2018, dialokasikan untuk KWT. Seruni di

Kabupaten Tangerang Selatan. Bantuan dalam bentuk rumah lindung dan benih anggrek.

Capaian kinerja untuk pengembangan anggrek berhasil memenuhi target 100%.

Gambar 10. Dokumentasi Pengembangan Kawasan Krisan

Tahun2018

2018

Page 51: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

40

Pengembangan kawasan pot dan lanskap pada Tahun 2018, dialokasikan untuk

kelompoktani Puspa Pesona Anggrek, Perintis, Selasih, Citra di Kota Makassar, masing-

masing seluas 250 m2. Pengembangan kawasan tanaman pot dan lansekap di Kota

Makassar terutama ditujukan dalam menyediakan kebutuhan industri pertamanan

perkotaan. Capaian kinerja untuk pengembangan tanaman pot dan lansekap berhasil

memenuhi target 100%.

Bantuan Pengembangan Kawasan Dracaena 2018 untuk KT. Alamanda Kab. Sukabumi

Penyerahan bibit melati untuk Pengembangan Kawasan Melati 2018 di KT. Serba Guna Kab. Batang

Bantuan Pengembangan Kawasan Tanaman Pot dan Lanskap 2018 di Kota Makassar

Bantuan Pengembangan Kawasan Anggrek 2018 di Kab. Tangerang Selatan

3.2.7.Fasilitasi Teknis Dukungan Produksi Buah dan Florikultura

Fasilitasi teknis dukungan produksi buah dan florikultura dilaksanakan oleh Direktorat

Buah dan Florikultura baik dalam bentuk pembinaan, pendampingan, bimbingan teknis

dalam penerapan GAP, Penyusunan Pedoman maupun pelaksanaan monitoring dan

evaluasi, dalam mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Kegiatan bimbingan teknis yang telah dilaksanakan antara lain untuk komoditas krisan di

Kulonprogo dan Bandung Barat, komoditas pisang di Buleleng dan komoditas nenas di

Prabumulih.

Pedoman yang telah disusun antara lain : Buku Saku Pisang, Buku Panduan

Pengembangan Kawasan Lengkeng, Buku Data Statistik Buah dan Florikultura,

serta pencetakan ulang buku Tanaman Hias Potensial Penyerap Polutan.

Gambar 11. Dokumentasi Pengembangan Kawasan Florikultura Lainnya Tahun

2018

Page 52: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

41

3.3. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja

3.3.1. Evaluasi Capaian Kinerja Berdasarkan Capaian Output Kegiatan

Tabel 19. Capaian Kinerja berdasarkan Output Kegiatan

No Indikator Output Target Realisasi % Kategori

1. Kawasan Jeruk 1.870 1.870 100,00 Berhasil

2. Kawasan Mangga 2.095 1.620 77,33 Cukup

berhasil

3. Kawasan Manggis 1.165 1.008 86,52 Berhasil

4. Kawasan Pisang 416 201 48,32 Kurang

Berhasil

5. Kawasan Buah lainnya 350 321 91,71 Berhasil

6. Kawasan Florikultura 22.100 22.100 100 Berhasil

7. Fasilitasi Teknis Dukungan

Produksi Buah dan Florikultura

12 12 100 Berhasil

Kegiatan pengembangan kawasan buah dan Florikultura umumnya berhasil

dilaksanakan, akan tetapi ada di beberapa daerah yang tidak terealisasi atau

dilaksanakan namun tidak dapat mencapai target output, terutama untuk mendukung

Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) berbasis Hortikultura. Berikut

daftar lokasi dan permasalahan yang menyebabkan belum tercapainya target dalam

pengembangan kawasan Buah :

Tabel 20. Daftar Lokasi dan Permasalahan Belum Tercapainya Target Pengembangan

Kawasan Buah

No Kabupaten Komoditas Target

Realisa-

si (ha)

Persen-

tase

(%)

Permasalahan yang

Dihadapi Reguler #Bekerja

1 Garut Manggis - 497 340 68,41 Lokasi RTMP secara

agroklimat tidak

semuanya cocok untuk

pengembangan manggis,

karena ketinggiannya

lebih dari 1.000 m dpl.

2 Cirebon Mangga - 275 50 18,18 Terbatasnya jumlah RTMP

dan lahan yang memenuhi

syarat untuk menerima

bantuan pengembangan

mangga dan pepaya.

Pepaya 18 14 77,78

3 Indramayu Mangga - 250 0 0,00 Berdasarkan hasil survey,

jumlah RTMP yang

memenuhi syarat untuk

menerima bantuan tidak

Page 53: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

42

No Kabupaten Komoditas

Target Realisa-

si (ha)

Persen-

tase

(%)

Permasalahan yang

Dihadapi Reguler #Bekerja

sesuai dengan data awal

RTMP sebagai dasar

perhitungan alokasi

anggaran

4 Brebes Pisang 122 - 0 0,00 Terjadinya gagal lelang

sampai dengan 3 (tiga)

kali lelang ulang untuk

pengadaan bantuan benih

dan saprodi pisang karena

tidak ada calon penyedia

yang memenuhi syarat.

5 Banyumas Pisang 39 - 0 0,00 Dinas Kabupaten SDM

yang tidak mencukupi dan

padatnya jadwal proses

pengadaan yang ada di

ULP.

6 Bone Pisang 54 - 0 0,00 Terjadinya gagal proses

pengadaan karena setelah

2 (dua) kali dilakukan

pengumuman lelang,

tidak ada calon penyedia

yang mendaftar.

7 Ogan Komering

Ilir

Duku - 100 0 0,00 Belum tersedia benih

bersertifikat, karena

penangkar belum

terdaftar di BPSB,

sehingga tidak dapat

melakukan pengadaan

benihnya

8 Magelang Salak 25 - 0 0,00 Belum tersedia benih

bersertifikat, karena

penangkar belum

terdaftar di BPSB,

sehingga tidak dapat

melakukan pengadaan

benihnya

3.3.2. Evaluasi Capaian Kinerja Berdasarkan Efisiensi Penggunaan Sumberdaya

Parameter keberhasilan kinerja juga diukur dari efisiensi penggunaan sumberdaya dalam

hal ini besarnya anggaran yang digunakan untuk mencapai target output kegiatan,

sebagaimana dikemukakan pada Tabel dibawah ini.

Tabel 21.Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dalam mencapai Output Kegiatan

No Kegiatan Pagu Target Vol Realisasi Keu Realisasi Vol

Efisiensi

1 Pengembangan kawasan jeruk

16.346.893.000 1.870 15.978.000.750 1.870 2,26

2 Pengembangan kawasan mangga

14.250.200.000 2.095 9.707.700.196 1.598 10,69

Page 54: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

43

3 Pengembangan kawasan manggis

10.972.638.000 1.165 7.539.307.278 1.008 20,59

4 Pengembangan kawasan pisang

9.220.675.000 416 4.443.973.588 201 0,25

5 Pengembangan kawasan buah lainnya

4.413.770.000 350 3.104.082.491 221 -11,38

6 Kawasan Buah wilayah perbatasan

31.120.000 0 25.430.000 0 -

7 Pengembangan kawasan florikultura

2.200.000.000 22.100 2.173.180.750 22.100 1,51

8 Fasilitasi Teknis Dukungan Produksi Buah dan Florikultura

2.352.436.000 12 2.336.060.910 12 0,70

Angka realisasi keuangan pada tabel di atas, berdasarkan aplikasi SMART per tanggal

22 Januari 2019; sedangkan realisasi fisik berdasarkan hasil validasi ke daerah. Hasil

pengukuran terhadap efisiensi penggunaan anggaran dengan pencapaian target output

dapat dikatakan efisien dengan rincian kegiatan kawasan buah 4,48%, kawasan flori

1,51% dan fasilitasi teknis dukungan pengembangan buah dan florikultura 0,70%.

3.3.3. Evaluasi Capaian Kinerja Berdasarkan Capaian Produksi dan Peningkatan

Ekspor

Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, selain diukur dari capaian

target pengembangan kawasan sesuai dalam RKT, juga diukur dari capaian outcomenya

dengan parameter target produksi dari beberapa komoditas potensi ekspor, yaitu mangga,

manggis, salak, pisang dan krisan, serta komoditas jeruk sebagai subtitusi impor.

Capaian tersebut dikemukakan pada tabel di bawah ini :

Tabel 22. Capaian Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018

Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET CAPAIAN *) Persentase

(%)

Kategori

Terpenuhinya kebutuhan

tanaman buah dan

florikultura untuk

komoditas ekspor dan

pengendali impor

1.Produksi mangga untuk

komoditas ekspor

1.991.004 ton 2.585.854 ton 129,88

Sangat

berhasil

2. Produksi nenas untuk

komoditas ekspor

1.481.131 ton 1.683.577 ton 113,67 Sangat

berhasil

3. Produksi manggis untuk

komoditas ekspor

175.136 ton 228.547 ton 130,50

Sangat

berhasil

4. Produksi salak untuk

komoditas ekspor

778.779 ton 892.075 ton 114,55 Sangat

berhasil

5. Produksi pisang untuk

komoditas ekspor

7.105.914 ton 6.865.555ton 96,62 Berhasil

Page 55: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

44

Sasaran Strategis Indikator Kinerja TARGET CAPAIAN *) Persentase

(%)

Kategori

6. Produksi krisan untuk

komoditas ekspor

441.367.161

tangkai

498.227.249

tangkai

112,88 Sangat

berhasil

7. Produksi jeruk untuk

komoditas subtitusi impor

2.301.651 ton 2.176.597 ton 94,57 Berhasil

Sumber : *) Angka Sementara BPS RI, 2018

Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang diukur dengan

parameter capaian produksi menunjukkan kinerja yang sangat berhasil dalam

pengembangan manggis (130,50%), mangga (129,88%), salak (114,55%), nenas

(113,67%), dan krisan (112,88%), sedangkan pengembangan pisang dan jeruk dapat

dikatakan berhasil, masing-masing menunjukkan capaian 96,62% dan 94,57%.

Capaian lain yang dapat dikemukakan pada tahun 2018 adalah peningkatan ekspor

komoditas buah dan florikultura, seperti dikemukakan pada tabel dibawah ini :

Tabel 23a. Peningkatan ekspor komoditas buah dan florikultura

No Komoditas 2017 2018 Peningkatan Vol

Vol (ton) Vol (ton) ton %

1 Mangga 2.520 2.568 48 1,90

2 Manggis 9.167 38.831 29.664 323,60

3 Salak 966 1.233 267 27,64

4 Pisang 18.177 30.373 12.196 67,10

5 Nenas 210.046 228.537 18.491 8,80

6 Krisan 61 59 -2 -3,19

Sumber : BPS RI

Tabel 23b. Peningkatan ekspor komoditas dracaena

No Komoditas

Tahun 2017 Tahun 2018 Peningkatan Vol

Vol (pieces)

Vol (pieces)

pieces %

1 Dracaena*) 3.904.010 20.221.200 16.317.190 417,96

Sumber : Ditjen Hortikultura

Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang diukur dari

peningkatan volume ekspor menunjukkan capaian yang sangat berhasil dibanding volume

ekspor tahun 2017. Capaian yang sangat fantastis terutama peningkatan ekspor manggis

sebesar 323,60%; pisang sebesar 67,10%; dan salak 27,64%. Peningkatan ekspor

lainnya adalah nenas, 8,8% dan mangga 1,9%. Peningkatan ekspor yang sangat besar

merupakan keberhasilan dalam peningkatan mutu buah melalui bimbingan dalam

penerapan GAP, serta pendampingan dalam percepatan Registrasi Kebun, sehingga

Page 56: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

45

akses pasar lebih terbuka lebar. Sedangkan komoditas krisan, volume ekspor turun

3,19%; namun secara total ekspor florikultura meningkat 1,36%. Dan peningkatan ekspor

yang cukup besar adalah dracaena, yaitu meningkat 417,96% dibanding tahun 2017.

Beberapa upaya dalam peningkatan ekspor buah nusantara antara lain manggis dan

pisang. Salah satu negara yang menjadi peluang tujuan ekspor manggis terbesar adalah

Tiongkok (Cina). Namun, sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 manggis Indonesia

dilarang masuk ke Tiongkok. Penolakan ekspor manggis Indonesia tersebut terjadi pada

tahun 2010, diawali dengan adanya informasi dari Pemerintah Tiongkok yang menyatakan

manggis Indonesia mengandung Kadmium (Cd). Sejak kejadian tersebut manggis

Indonesia masuk ke Tiongkok melalui pihak ketiga, dimana ironisnya manggis Indonesia

yang masuk ke Tiongkok akhirnya tercatat sebagai produk ekspor Malaysia dan Thailand.

Dengan berbagai usaha, akhirnya, upaya pemerintah Indonesia mengalami

perkembangan dimana pada tahun 2017 telah ditandatangani protokol impor antara

Pemerintah Indonesia dengan Tiongkok, sehingga manggis Indonesia dapat kembali

diekspor ke negara tersebut, dengan mempersyaratkan manggis yang diekspor berasal

dari kebun yang telah teregistrasi GAP.

Hasil dari penandatangan protokol impor tahun 2017 adalah dibukanya kembali ekspor

manggis Indonesia ke Cina/Tiongkok pada awal tahun 2018, dan peresmian launching

ekspornya dilaksanakan di bandara Soekarno Hatta. Ekspor perdana manggis dipasok

dari Purwakarta dan Subang (Jawa Barat), selanjutnya dipasok dari Tabanan (Bali) dan

Lima Puluh Kota (Sumatera Barat). Harapannya kawasan manggis dari daerah lain dapat

diekspor. Dalam rangka mendukung dan mempersiapkan ekspor manggis ke Tiongkok,

dimulai dari tahun 2016 sampai dengan sekarang Direktorat Buah dan Florikultura

bersama Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten sentra manggis telah melakukan

kegiatan registrasi kebun manggis dan surveilance kebun-kebun manggis yang telah

habis masa berlakunya (lebih dari 2 tahun).

Selain manggis, pada tahun 2018, Indonesia telah berhasil memperluas pangsa pasar

pisangnya,khususnya Pisang Mas. Keberhasilan ini didukung oleh pemerintah yang telah

mengalokasikan anggaran bantuan pengembangan kebun komersial mulai Tahun 2016

hingga Tahun 2019. Bantuan ini mendukung penyediaan benih dan saprodi untuk

budidaya berbagai komoditas di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung, termasuk

Pisang Mas di KabupatenTanggamus. Selain itu melalui dukungan ini, dilakukan inisiasi

Page 57: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

46

kerjasama kemitraan dengan pihak swasta (PT. Great Giant Food). Hasilnya, Pisang

Mas dari Kabupaten Tanggamus ini dapat menembus pasar Singapura dan Tiongkok.

Pelepasan ekspor perdana Pisang Mas

Tanggamus ke Singapura

Pelepasan ekspor perdana Pisang Mas

Tanggamus ke Tiongkok

Gambar 12. Ekspor Perdana Pisang Mas Tanggamus ke Singapura dan Tiongkok

Komoditas lain yang berpotensi ekspor adalah salak. Upaya penjajakan untuk

mengekspor salak ke berbagai negara telah dilakukan salah satunya ke New Zealand.

Hasilnya, pada akhir Oktober 2017 telah dilakukan ekspor perdana salak dari Kabupaten

Sleman sebagai salah satu sentra utama komoditas salak ke New Zealand dengan

menggunakan moda transportasi pesawat. Keberhasilan salak pondoh menembus pasar

New Zealand merupakan prestasi tersendiri bagi produk hortikultura Indonesia sebab New

Zealand terkenal sangat selektif dan mengutamakan standar kualitas dan kesehatan

dalam menerima produk hortikultura dari negara lain. Tahun 2018 ekspor salak masih

tetap berlanjut dengan negara tujuan Tiongkok dan Singapura. Untuk itu tujuan

pengembangan kawasan salak tahun 2018 adalah sebagai upaya perluasan produksi dan

peningkatan mutu komoditas salak sekaligus menjawab peluang ekspor salak ke

mancanegara.

Selain peningkatan volume ekspor, Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura

Tahun 2018 terutama untuk pengembangan jeruk, diukur dari penurunan volume impor

jeruk, sebagaimana dikemukakan pada tabel berikut :

Page 58: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

47

Tabel 24. Penurunan Volume Impor Jeruk

No Komoditas 2017 2018 Penurunan Vol

Vol (ton) Vol (ton) ton %

1 Jeruk 120,355 95,962 -24.393 -20,27

Pengembangan kawasan jeruk yang telah dilakukan dalam 5 tahun terakhir, dan terutama

untuk mengembangkan jeruk dari varietas yang jenisnya berwarna kuning, seperti Batu

55, RGL, Soe dan Trigas, ternyata dapat mengurangi volume impor jeruk sebesar 20,27%.

3.3.4. Perbandingan Target Kinerja TA. 2018 dengan Tahun Sebelumnya

Pada tahun 2018 indikator kinerja terdiri dari luas kawasan jeruk 1870 ha, luas kawasan

mangga 2.095 ha, luas kawasan manggis 1.165 ha, luas kawasan pisang 416 ha, luas

kawasan buah lainnya 350 ha, dan luas kawasan florikultura 22.100 m2. Selain indikator

tersebut, penetapan RKT pada awal tahun 2018 juga memasukkan indikator luas

kawasan buah wilayah perbatasan, namun selanjutnya dengan kebijakan pelaksanaan

program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera, maka indikator tersebut direvisi/relokasi,

meskipun sebagian anggarannya di beberapa satker telah diserap untuk pelaksanaan

cpcl. Apabila membandingkan RKT tahun 2018 dengan tahun sebelumnya, maka terjadi

perbedaan indikatornya. Pada tahun 2017, luas kawasan mangga, manggis, pisang

masuk di dalam kawasan buah lainnya.

Tabel 25. Perbandingan Data Target Kinerja Tahunan dalam 5 tahun

No Indikator Kinerja

Target Kinerja

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

1 Kawasan Tanaman Buah (ha) 5.475 6.524 4.642 6.290 5.896

a. Kawasan Jeruk (ha) 2.923 2.358 1.870

b. Kawasan Mangga (ha) 2.095

c. Kawasan Manggis (ha) 1.165

d. Kawasan pisang (ha) 416

e. Kawasan Buah Lainnya (ha) 1.719 3.932 350

f. Kawasan Florikultura (m2) 542.600 465.100 61.200 8.836 22.100

Sumber : Direktorat Buah Tahun 2014 dan 2015; Direktorat Florikultura Tahun 2014dan 2015; Direktorat

Buah dan Florikultura Tahun 2016, 2017 dan 2018 (data diolah)

Target RKT untuk pengembangan kawasan buah pada tahun 2018 turun 6,26% dibanding

tahun 2017, namun untuk kawasan florikultura meningkat 117,20%.

Page 59: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

48

Tabel 26. Perbandingan Capaian Produksi dalam Periode 5 (Lima) Tahun

Indikator Kinerja Satuan Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

1. Produksi mangga untuk komoditas ekspor

ton 2.236.786 2.178.826 1.814.540 2.203.789 2.585.854

2. Produksi nenas untuk komoditas ekspor

ton 1.851.342 1.729.600 1.396.141 1.795.982 1.683.577

3. Produksi manggis untuk komoditas ekspor

ton 142.394 203.100 162.862 161.751 228.547

4. Produksi salak untuk komoditas ekspor

ton 1.038.451 965.198 702.345 953.845 892.075

5. Produksi pisang untuk komoditas ekspor

ton 6.392.306 7.299.266 7.007.117 7.162.678 6.865.555

6. Produksi krisan untuk komoditas ekspor

tangkai 218.910.706 442.698.194 433.100.145 480.685.420 498.227.249

7. Produksi jeruk untuk komoditas subtitusi impor

ton 1.587.103 1.744.330 2.014.206 2.165.184 2.176.597

Sumber : *) Angka Sementara SPH 2018, BPS RI

3.4. Akuntabilitas Keuangan

Berdasarkan pencapaian realisasi keuangan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan

Florikultura di Satker Pusat dan Satker Daerah dapat diketahui bahwa realisasi

akuntabilitas keuangan sebesar Rp 45.307.736.000,- atau 75,78% dari pagu anggaran

sebesar Rp. 59.787.732.000,- (realisasi s.d 22 Januari 2018). Data realisasi anggaran

tersebut secara lengkap terdapat pada tabel berikut.

Tabel 27. Realisasi Keuangan Berdasarkan Output Kegiatan Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura Tahun 2018 (realisasi s/d 22 Januari 2018)

No Output Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) Persentase

(%)

A Pusat 2.353.436.000 2.336.060.910 99,30

1 Fasilitasi Teknis Dukungan

Produksi Buah dan Florikultura 2.353.436.000 2.336.060.910 99,30

B Daerah 57.435.296.000 42.971.674.703 74,82

1 Kawasan jeruk 16.346.893.000 15.978.000.750 97,74

2 Kawasan Mangga 14.250.200.000 9,707.700.196 68,12

3 Kawasan Manggis 10.972.638.000 7.539.307.278 68,71

4 Kawasan Pisang 9.220.675.000 4.443.973.588 48,20

5 Kawasan buah lainnya 4.413.770.000 3.104.082.491 70,33

6 Kawasan Buah Wilayah

Perbatasan 31.120.000 25.430.000 81,72

7 Kawasan tanaman florikultura 2.200.000.000 2.173.180.400 98,78

Total 59.787.732.000 45.307.735.613 75,78

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2018

Page 60: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

49

Realisasi keuangan dari Satker Pusat dan Daerah (Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan) tidak terlepas dari berbagai hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan baik di pusat maupun daerah antara lain :

1. Beberapa Dinas Pertanian baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota memiliki

keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menangani bidang kesatkeran

sehingga penyelesaian proses SPJ menjadi lambat.

2. Adanya beberapa kabupaten yang mengalami revisi SK Pengelolaan Satker (KPA,

PPK, bendahara) sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan.

3. Proses pengadaan melalui sistem lelang untuk seluruh instansi di lingkungan

pemerintah daerah, hanya dilakukan oleh 1 (satu) Pokja ULP sehingga memerlukan

waktu tunggu cukup lama untuk diproses.

4. Adanya keterlambatan pengajuan SPM ke KPPN oleh Dinas Pertanian sampai akhir

tahun sehingga tidak dapat dilakukan pencairan pada tahun yang sama.

5. Belum selarasnya koordinasi antara satker provinsi dan satker kabupaten untuk dana

yang ada di provinsi (TP Provinsi).

3. D. 3.5. Permasalahan dalam Pengembangan Buah dan Florikultura

Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan

buah dan florikultura antara lain :

1. Pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultura yang banyak

mengalami hambatan terutama dalam mendukung kebijakan Program Bedah

Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) berbasis Hortikultura, dikarenakan hal-hal

sebagai berikut :

a. Adanya proses revisi dan relokasi anggaran Tahun 2018 pada tahun berjalan,

karena adanya kebijakan pelaksanaan Program Bedah Kemiskinan Rakyat

Sejahtera, sehingga terjadi perubahan struktur alokasi anggaran dalam kegiatan

peningkatan produksi buah dan florikultura. Hasil revisi tersebut juga baru terbit di

pertengahan tahun, sehingga waktu pelaksanaan kegiatan menjadi sangat singkat.

b. Proses verifikasi Rumah Tangga Miskin(RTM) yang berdasarkan SK Kemensos

Tahun 2014, banyak yang sudah berubah, sehingga proses pelaksanaan verifikasi

memerlukan waktu yang panjang dengan target RTM yang cukup banyak di setiap

kabupaten.

Page 61: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

50

c. Ketersediaan benih buah bersertifikat tidak mencukupi kebutuhan secara tepat

waktu sehingga pengadaan barang tidak bisa dilaksanakan, sementara waktu

pelaksanaan kegiatan Program #Bekerja sangat terbatas.

d. Penetapan target RTM yang sangat banyak dan menyebar lokasinya, menyebabkan

beberapa RTM yang lokasinya secara agroklimat tidak sesuai dengan jenis

komoditas buah yang akan dikembangkan, tidak dapat dialokasikan untuk

pengembangan buah.

e. Tingginya harga benih komoditas varietas lokal yang bersertifikat, yang sesuai

dengan kondisi agroklimat daerah, sehingga satuan biaya umum tidak mencukupi.

2. Permasalahan secara umum dalam kegiatan peningkatan produksi buah dan

florikultura, adalah :

a. Pengembangan produksi benih buah bersertifikat belum dikawal secara baik,

sehingga sering terjadi kekurangan benih dalam pelaksanaan kegiatan

pengembangan kawasan, seperti salak, pisang dan duku.

b. Belum terjadi koordinasi yang baik antara penangkar, BPSB dan pihak yang akan

menggunakan benih, terkait mapping kebutuhan benih dengan jaminan akan

diserap pada satu tahun kedepan, sehingga setahun sebelumnya penangkar sudah

mulai menyiapkan benihnya dan proses sertifikasi oleh BPSB.Terjadinya alih fungsi

lahan dari pertanian ke sarana publikyang menyebabkan terjadinya pengurangan

luas pengembangan kawasan buah dan florikultura.

c. Terjadinya bencana di beberapa wilayah seperti angin puting beliung, longsor,

erupsi dan gempa bumi terutama yang merusak kawasan buah dan florikultura,

mengakibatkan penurunan produksi.

1. 3.6. Rencana Aksi dan Tindak Lanjut

Beberapa faktor yang berpengaruh pada tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan

kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultura pada tahun 2018, solusi untuk

permasalahan yang dihadapi maupun rencana aksi yang akan dilakukan pada tahun

2019, dikemukakan pada Tabel berikut :

Page 62: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

51

Tabel 28. Faktor yang Berpengaruh pada Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan

Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura, Solusi dan Rencana Aksi 2019

No Indikator Capaian (%)

Faktor keberhasilan/ kegagalan

Solusi Rencana Aksi 2019

Faktor Keberhasilan: a.Fasilitasi dalam

pengembangan kawasan buah dan florikultura

b.Pengembangan varietas buah unggulan nusantara seperti :

- Jeruk (Batu 55, RGL) sebagai subtitusi impor

- Mangga (Gedong gincu, Garifta)

- Manggis (Kaligesing, Wanayasa, Ratu Kamang dll)

- Durian (Bawor, Bokor, Matahari dll)

- Pisang (mas kirana)

c.Sosialisasi dan pendampingan penerapan GAP

d.Mendorong percepatan Registrasi Kebun

e.Koordinasi dengan Litbang, PKHT, Perguruan Tinggi, Asosiasi dan Karantina dalam mensosialisasikan hasil kajian dalam meningkatkan mutu buah dan florikultura.

Faktor penyebab Kegagalan :

a.Belum fokus mengembangkan benih bermutu dari varietas yang unggul sesuai kebutuhan dalam pengembangan kawasan.

b.Pengawalan kebun yang dalam proses registrasi maupun telah registrasi, kurang intensif,

a. Mendorong pengembangan benih bermutu dari varietas yang unggul, dengan membuat kesepakatan varietas yang dikembangkan bersama lembaga terkait perbenihan dan sertifikasi.

b.Melakukan prioritas pengembangan buah varietas unggulan yang potensi ekspor di lokasi/kawasan yang tepat, yang didukung oleh SDA dan SDM yang sesuai.

c.pengawalan intensif untuk kebun-kebun yang memiliki potensi dalam memasok pasar ekspor, seperti kebun yang sudah teregistrasi maupun dalam proses akan diregistrasi.

d.Lebih mendorong kemitraan usaha antara petani dengan perusahaan eksportir dalam memasok produk bermutu sesuai persyaratan dengan harga yang disepakati.

e.Membuat instrumen yang tepat dalam melakukan

Secara umum Rencana aksi 2019, sebagai berikut : a. Penetapan varietas buah

dan florikultura unggulan yang akan dikembangkan secara nasional, melalui koordinasi dan sinkronisasi dengan pihak terkait (Litbang, Perguruan Tinggi, Pelaku Usaha, Lembaga Perbenihan)

b.Mendorong pengembangan benih bermutu dari varietas unggul yang telah ditetapkan bersama untuk dikembangkan secara nasional.

c. Membuat prioritas alokasi pengembangan kawasan untuk tujuan ekspor dengan pendampingan intensif, dan prioritas berikutnya kawasan reguler untuk memenuhi pasar domestik.

d.Membangun kelembagaan petani buah dan florikultura yang mandiri/koorporasi untuk dapat bermitra dengan perusahaan.

e.Membuat instrumen yang tepat untuk melakukan evaluasi keberhasilan pencapaian kinerja dalam pengembangan buah dan florikultura. Instrument tersebut sudah dicantumkan dalam Pedoman Teknis Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura 2019.

f. Rencana aksi per komoditas secara rinci dikemukakan sebagai berikut :

a.

Page 63: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

52

sehingga beberapa tidak konsisten dalam menjaga mutu produk yang dihasilkan.

c. Belum membuat instrumen yang tepat dalam melakukan evaluasi keberhasilan pengembangan kawasan buah dan florikultura pada tahun sebelumnya.

d.Kurang mendorong kerjasama/kemitraan dengan perusahaan eksportir untuk memasok produk sesuai persyaratan ekspor.

Faktor Keberhasilan : a.Prioritas

pengembangan varietas buah unggulan potensi ekspor di lokasi yang tepat, yang didukung oleh SDA dan SDM yang sesuai.

b.Pengembangan kemitraan dengan perusahaan eksportir dalam memasok buah dan florikultura untuk pasar ekspor

c.Kurang Berkoordinasi secara intensif terutama dengan Karantina dalam melakukan pendampingan intensif dalam penerapan budidaya yang baik dan benar, sesuai yang dipersyaratkan oleh negara pengimpor.

evaluasi keberhasilan pengembangan buah dan florikultura.

1 Produksi Mangga

129,88 - Pengembangan varietas unggulan mangga yaitu Jenis Gedong Gincu, contohnya Cirebon, Majalengka, Karawang, Sumedang, Kuningan;

Jenis Arumanis, con-tohnya di Batang,

Page 64: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

53

Pemalang, Wonogiri, Pekalongan, Blora, Kendal, Gresik, Lamongan, Probolinggo dan Bondowoso;

- Pengembangan kawasan untuk tujuan ekspor yaitu di Cirebon, Majalengka, Sumedang, Probolinggo, Pasuruan, Lombok Utara, Pemalang

- Pengembangan kawasan reguler antara lain di Pidie, Bungo, Bengkulu Selatan, Ogan Komering Ulu, Lampung Utara, Cirebon, Pemalang, Bondowoso, Minahasa Utara, Jeneponto;

- Penerapan GAP di Cirebon, Majalengka dan Probolinggo

- Registrasi kebun di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat.

2 Produksi Manggis

130,50 - Pengembangan varietas unggulan manggis, yaitu Wanayasa, contoh Pur-wakarta; Kaligesing, con-tohnya Blitar, Ponorogo dan Trenggalek; Puspa-hiyang, contohnya Tasik-malaya,Sukabumi; Ratu Kamang, contohnya Lima Puluh Kota, Agam, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pesisir Selatan, Sijunjung dan Solok Selatan

- Pengembangan kawasan manggis untuk tujuan ekspor di Lima Puluh Kota, Tabanan, Purwa-karta, Sukabumi, Lombok Barat, Tasikmalaya.

- Pengembangan kawasan reguler antara lain : Sijunjung, Kerinci, Kepahiang, Pandeglang, Subang, Trenggalek, Lombok Barat, Minahasa Selatan, Bengkayang;

- Penerapan GAP manggis mendorong ekspor di Sukabumi, Tasikmalaya, Agam, Lima Puluh Kota, Tabanan;

- Registrasi kebun di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumater

Page 65: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

54

Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Utara, Banten.

3 Produksi Nenas

113,67 - Penetapan varietas buah unggulan yang akan dikembangkan, yaitu jenis Smooth Cayenne contohnya PK I, Subang, Banasari dan Jenis Queen contohnya Suska Kualu, Ratu Raya, dan Palembang;

- Varietas unggulan tersebut akan dikembangkan untuk benih bersertifikat yang akan digunakan dalam pengembangan kawasan;

- Pengembangan kawasan untuk tujuan ekspor yaitu di Kabupaten Karimun (wilayah perbatasan);

- Pengembangan kawasan reguler di sentra nenas, yaitu Kota Prabumulih, Siak, Subang, Blitar, Kediri, Mempawah, Kubu Raya;

- Penerapan GAP kebun buah untuk mendukung ekspor di Subang, Kediri, Kota Prabumulih;

- Registrasi kebun nenas di Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung.

4 Produksi Salak

114,55 Registrasi Kebun untuk mendorong ekspor di DI. Jogjakarta dan Bali

5 Produksi Pisang

96,62 - Penetapan varietas buah unggulan yang akan dikembangkan, yaitu jenis Mas Kirana, Barangan, Raja Buluh, Ambon Kuning,Kepok Manurun.

- Varietas unggulan tersebut akan dikembangkan untuk benih yang disertifikasi yang akan digunakan dalam pengembangan kawasan;

- Pengembangan kawasan untuk tujuan ekspor yaitu di Kabupaten Tang-gamus;

- Pengembangan kawasan reguler di sentra pisang, anta-ra lain : Kota Pariaman, Langkat, Lampung Selatan,, Bogor, Cianjur, Sukabumi, Cilacap, Purworejo, Grobogan, Gunung kidul, Lumajang, Buleleng,

Page 66: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

55

Tabanan, Dompu, Banjar, Bengkayang, Minahasa, Maros, Donggala, Kaimana;

- Pengembangan Kawasan Perbatasan yaitu di Belu, Keerom, Raja Ampat, Nunukan dan Kep. Talaud;

- Penerapan GAP kebun buah untuk mendukung ekspor di Cianjur, Lumajang dan Tanggamus;

- Registrasi kebun pisang di Jawa Barat, Jawa Timur, Jateng, Lampung, Bali dan Sulut

6 Produksi Krisan

112,88 - Pengembangan kawasan reguler antara lain di Cianjur, Kulonprogo, Tomohon, dan Gowa,

- Penerapan GAP untuk mendorong ekspor di Cianjur dan Tomohon

- Sosialisasi varietas krisan baru untuk pengembangan varietas unggulan nasional.

7 Produksi Jeruk

94,57 - Pengembangan varietas unggulan seperti Keprok Batu 55 di Malang; Keprok Terigas di Sambas, Rimau Gerga Lebong di Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Lebong; Jenis Siam di Tanah Karo, Mandailing Natal, Simalungun, Banjar, Barito Kuala dan Tapin; Jeruk Siem Gunung Omeh (Jesigo) di Sumbar.

- Pengembangan benih bermutu dari varietas tersebut diatas untuk disertifikasi oleh BPSB;

-Pengembangan kawasan jeruk untuk tujuan subtitusi impor di Malang, Limapuluh Kota, Agam, Solok Selatan, Dharmasraya, Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Lebong, Timur Tengah Selatan, Buton;

-Pengembangan kawasan reguler antara lain di Bener Meriah, Simalungun, Kampar, Mesuji, Garut, Karanganyar,Tuban, Sambas, Palangkaraya, Tapin, Kutai Kertanegara;

-Penerapan GAP jeruk di Malang dan Banyuwangi.

Page 67: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

56

8 Peningkatan vol ekspor buah dan flori lainnya

- Pengembangan kawasan buah untuk subtitusi impor seperti durian di Kulonprogo, Kebumen, Pati, Banyumas, Minahasa Selatan; jambu kristal di Bogor; kelengkeng di Jepara, Wonogiri, Tuban

- Pengembangan kelembagaan petani durian di Pati dan Kebumen menjadi korporasi untuk dimitrakan dengan PT. Obor Tani; dan kelembagaan petani lengkeng di Tuban untuk bermitra dengan Wijaya Fruits.

- Pengembangan kawasan dracaena di Sukabumi dan melati di Batang untuk mendorong ekspor

- Pengembangan kawasan reguler untuk mawar di Bandung Barat dan Anggrek di Denpasar dan Buleleng.

Selain upaya strategis seperti rencana aksi yang dikemukakan di atas, perlu dilakukan

upaya tindak lanjut lainnya dalam mengatasi permasalahan teknis maupun administratif

dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultura , antara lain :

1. Melakukan koordinasi yang lebih baik dan intensif dengan pihak terkait khususnya

dalam penyediaan benih buah bersertifikat, seperti para penangkar/produsen benih

dan lembaga sertifikasi benih, sehingga ada jaminan ketersediaan benih bersertifikat

secara tepat waktu, mutu dan jumlah.

2. Meningkatkan koordinasi dengan ULP untuk mempercepat proses pengadaan.

3. Menyusun perencanaan yang baik dalam pelaksanaan pengembangan kawasan buah

untuk mengurangi permasalahan yang terjadi baik secara teknis maupun administratif.

Beberapa langkah perencanaan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Melakukan penyiapan KAK spesifikasi teknis segera setelah CPCL.

b. Melakukan pengajuan proses lelang pada akhir triwulan IV setelah pagu tetap

diterima.

c. Mempercepat penetapan pejabat pengelola Satker (PPK, bendahara, penguji

SPM dan lain-lain).

Page 68: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

57

d. Melakukan koordinasi dengan penangkar benih dan BPSB setahun sebelum

pelaksanaan kegiatan pengembangan buah, untuk melakukan mapping bersama

kebutuhan benihnya.

e. Melakukan identifikasi CPCL pada akhir tahun 2018 untuk CPCL tahun 2019.

f. Mempercepat pengadaan yang belum lelang dan proses penyelesaian SPJ.

4. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan penangkar benih untuk menghasilkan

benih bermutu sesuai spesifikasi yang ditetapkan.

5. Melakukan pembinaan/pendampingan penerapan teknologi budidaya yang baik dan

benar (Good Agricultural Practices/ GAP), dan sosialisasi serta pembinaan secara

intensif dalam registrasi kebun buah/lahan usaha pada lokasi pengembangan

kawasan buah dan florikultura.

6. Mempercepat pelaksanaan registrasi kebun/lahan usaha pada tanaman buah dan

florikultura, terutama yang memiliki potensi ekspor cukup besar.

7. Melakukan percepatan dalam pengiriman Pedoman Teknis Pengembangan

Kawasan Buah dan Florikultura lebih cepat sehingga mempercepat pelaksanaan.

8. Menjalin koordinasi dengan instansi terkait , baik secara vertikal maupun horisontal,

seperti Dinas Pertanian Provinsi; Dinas Pertanian Kab/Kota, Seluruh eselon I lingkup

Kementerian Pertanian, Lembaga Penelitian, Perguruan tinggi, Lembaga dan

Kementerian terkait lainnya, agar dapat berkolaborasi dalam upaya peningkatan

produksi dan daya saing produk buah dan florikultura nasional.

9. melakukan sosialisasi intensif kepada petani/kelompok tani/gapoktan/asosiasi

melalui pembinaan dan pendampingan intensif.

10. Meningkatkan kompetensi SDM melalui pembinaan, penyuluhan, pelatihan,

sosialisasi, apresiasi, bimbingan teknologi dan pelatihan manajemen baik di tingkat

pusat maupun di daerah.

11. Menyediakan teknologi tepat guna dalam mengantisipasi kondisi iklim (kelebihan

hujan dan kekeringan).

12. Meningkatkan produksi buah yang berkualitas dan berdaya saing untuk

meningkatkan ekspor dan sebagai subtitusi impor.

Page 69: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

58

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018 disusun

sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam mengelola mandat tupoksi, visi

dan misi, serta pertanggungjawaban dalam mengelola anggaran terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan selama tahun 2018. Dokumen Laporan Kinerja Direktorat Buah dan

Florikultura Tahun Anggaran 2018 ini tidak hanya mencakup keberhasilan yang sudah

dicapai namun juga kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan Peningkatan Produksi

Buah dan Florikultura sebagai bahan dalam melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang

telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja Direktorat Buah dan Florikultura.

Pengukuran kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang berdasarkan

kepada capaian target kawasan buah dan florikultura dari 6 (enam) indikator kinerja

utama, menunjukkan kinerja dengan kategori sangat berhasil untuk kawasan florikultura,

kategori berhasil untuk kawasan jeruk, manggis dan buah lainnya; dengan kategori cukup

berhasil untuk kawasan mangga; dan kategori kurang berhasil untuk kawasan pisang.

Target kawasan yang tidak tercapai terutama dalam mendukung program Bedah

Kemiskinan Rakyat Sejahtera berbasis Hortikultura.

Hasil pengukuran terhadap efisiensi penggunaan anggaran dengan pencapaian target

output dapat dikatakan efisien dengan rincian kegiatan kawasan buah 13,37%, kawasan

flori 1,51% dan fasilitasi teknis dukungan pengembangan buah dan florikultura 0,70%.

Berdasarkan pengukuran kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang

berdasarkan kepada capaian produksi buah dan florikultura dari 7 (tujuh) indikator kinerja

utama, menunjukkan kinerja yang sangat berhasil dalam pengembangan manggis

(130,50); mangga (129,88%), nenas (113,67%), salak (114,55%), dan krisan (112,88%),

sedangkan pengembangan pisang dan jeruk dapat dikatakan berhasil, masing-masing

menunjukkan capaian 96,62% dan 94,57%.

Capaian kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun 2018, yang diukur dari

peningkatan volume ekspor menunjukkan capaian yang sangat berhasil dibanding volume

ekspor tahun 2017. Capaian yang sangat fantastis terutama peningkatan ekspor manggis

sebesar 323,60%; pisang sebesar 67,10%; dan salak 27,64%. Peningkatan ekspor

Page 70: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

59

lainnya adalah nenas, 8,8% dan mangga 1,9%. Peningkatan ekspor yang sangat besar

merupakan keberhasilan dalam peningkatan mutu buah melalui bimbingan dalam

penerapan GAP, serta pendampingan dalam percepatan Registrasi Kebun, sehingga

akses pasar lebih terbuka lebar. Sedangkan komoditas krisan, volume ekspor turun

3,19%; namun secara total ekspor florikultura meningkat 1,36%. Dan peningkatan ekspor

yang cukup besar adalah dracaena, yaitu meningkat 417,96% dibanding tahun 2017.

Pengembangan kawasan jeruk yang telah dilakukan dalam 5 tahun terakhir, dan terutama

untuk mengembangkan jeruk dari varietas yang jenisnya berwarna kuning, seperti Batu

55, RGL, Soe dan Terigas, ternyata dapat mengurangi volume impor jeruk sebesar

20,27%.

Alokasi anggaran yang diterima oleh Direktorat Buah dan Florikultura dalam rangka

melaksanakan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura tahun 2018 adalah

Rp. 59.787.732.000,-. Realisasi akuntabilitas keuangan kegiatan di Satker Pusat dan

Satker Daerah sebesar Rp 45.307.735. 613,- atau 75,78%. (realisasi s.d 22 Januari 2018).

Kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak telah membantu dan berkontribusi besar

dalam pencapaian output, keberhasilan dalam peningkatan produksi buah dan florikultura

serta upaya efisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya dalam pelaksanaan kegiatan

Tahun 2018.

Pengembangan ke depan perlu lebih direncanakan secara baik dengan melakukan

koordinasi dan sinkronisasi dari berbagai pihak terkait baik di tingkat Pusat dan Daerah,

agar semua pihak dapat berkolaborasi dalam pencapaian kinerja yang lebih baik untuk

meningkatkan produksi dan mutu buah dan florikultura agar berdaya saing di pasar

ekspor.

Disadari bahwa dukungan dana dari pemerintah terhadap pengembangan buah dan

florikultura secara nasional masih relatif rendah. Diharapkan dukungan tersebut dapat

ditingkatkan sehingga agribisnis buah di dalam negeri semakin meningkat untuk

meningkatkan kesejahteraan petani serta menjadikan buah nusantara raja di negerinya

sendiri.

Page 71: DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA 2018sakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN BUFLO 2018.pdf · 2019. 8. 2. · menurunkan volume impor produk buah dan florikultura. ... kepada capaian

Laporan Kinerja Direktorat Buah dan Florikultura Tahun Anggaran 2018

60

LAMPIRAN