26
DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN KELAS X Buku Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Produksi Media Pembelajaran Geografi Yang dibina oleh Bapak Drs. Djoko Soelistijo, M.Si Dibuat Oleh: Defando Fajar Priardi 150721600764 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOVEMBER 2018

DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG …...Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 1 Apersepsi Amatilah gambar berikut. Setelah itu, kerjakan tugas yang menyertainnya

  • Upload
    others

  • View
    64

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG

KEHIDUPAN KELAS X

Buku

Untuk Memenuhi tugas mata kuliah

Produksi Media Pembelajaran Geografi

Yang dibina oleh Bapak Drs. Djoko Soelistijo, M.Si

Dibuat Oleh:

Defando Fajar Priardi

150721600764

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NOVEMBER 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar besarnya kami panjatkan ke

hadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayahNya,

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dan akhirnya dapat

hadir di hadapan pembaca.

Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk

menyelesaikan tugas matakuliah produksi media pembelajaran

geografi. Penulisan karya tulis ini juga bertujuan untuk

memberikan informasi kepada pembaca dan pihak yang terkait

memproduksi media dan sarana belajar siswa utamanya dalam

bentuk buku cetak .

Karya tulis ini ditulis dengan pemaparan yang sederhana,

namun mudah untuk dipahami dan dipelajari oleh bagi setiap

kalangan pembaca. Dalam karya tulis ini dihadirkan pula

gambar untuk lebih mendukung kelengkapan pembahasan.

Dengan hadirnya karya tulis ini, penulis berharap karya

tulis ini mampu memberikan informasi yang bermanfaat bagi

pembaca tentang topik materi dinamika planet bumi sebagai

ruang kehidupan sehingga dapat menjadi referensi yang

berharga di kalangan Mahasiswa geografi. Sekecil apapun

diharapkan buku ini dapat bermanfaat.

Malang,1 November 2018

Penulis

Dinamika Planet

Bumi Sebagai

Ruang Kehidupan

Kompetensi Dasar

3.4 Menganalisis dinamika planet

Bumi sebagai ruang kehidupan

4.4 Menyajikan karakteristik planet

Bumi sebagai ruang kehidupan

dengan menggunakan peta, bagan,

gambar, table, grafik, video, dan/

atau animasi.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:

Mendeskripsikan teori pembentukan Planet Bumi

Memahami dinamika Planet Bumi, rotasi, revolusi

Mendeskripsikan karakteristik Bumi sebagai ruang kehidupan

Menjelaskan perkembangan Planet Bumi

PETA KONSEP

Dinamika Planet BumI sebagai Ruang Kehidupan

Tata surya sebagai

ruang edar Bumi

Jagat Raya sebagai

tempat planet bumi

Perkembangan

Bumi

Kedudukan

Matahari, Bulan,

dan Bumi Tahapan

perkembangan

zaman kehidupan

di Bumi

Teori-Teori

Perkembangan

Bumi

Bentukan-

Bentukan Muka

Bumi

Rotasi Revolusi

Dampaknya

terhadap

kehidupan

Daftar Isi

DINAMIKA PLANET BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN …………… 1

A. Jagat Raya sebagai Ruang Eksistensi Planet Bumi ………………………….2

B. Tata Surya sebagai Ruang Edar Bumi ……………………………………… 4

C. Perkembangan Bumi dan Sejarah Kehidupannya …………………………...11

D. Teori Perkembangan Bumi ………………………………………………….15

E. Bentukan-Bentukan Muka Bumi Hasil Pergerakan Lempeng Tektonik ….....18

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………20

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 1

Apersepsi

Amatilah gambar berikut. Setelah itu, kerjakan tugas yang menyertainnya.

Sejak zaman dahulu, manusia terlah memperhatikan lingkungan dan benda-

benda di sekitar mereka, termasuk benda langit. Bumi yang menjadi tempat

hidup manusia adalah salah satu planet dalam sistem tata surya. Berdasarkan

gambar di atas, buatlah pertanyaan yang berkaitan dengan bumi sebagai

raung kehidupan.

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

_________________________________________________________

Dan seterusnya,

Lalu pilihlah beberapa pertanyaan yang dianggap paling relevan dengan

tema Bumi sebagai kehidupan. Setelah itu, jawablah pertanyaan-pertanyaan

tersebut berdasarkan pengetahuan kalian

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 2

A. Jagat Raya sebagai Ruang Eksistensi Planet Bumi

1. Pengertian Jagat Raya

Jagat raya adalah istilah lain dari alam semesta (The Universe) dalam

bentuk ruangan yang meluas ke segala arah, tidak terhingga. Jagat raya

merupakan tempat segenap benda langit berada, termasuk bumi tempat

manusia hidup. Di jagat raya terdapat bermilyar-milyar bintang, planet-

planet, komet,meteor. Selain itu di jagat raya juga terdapat debu, kabut dan

gas.

Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet,

dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di jagat raya yang dikenal

manusia yang hidup di Bumi. Akan tetapi, secara lebih mendalam semua

yang ada di jagat raya masih merupakan rahasia yang sama sekali belum

terungkap. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat ilmu pengetahuan

dan teknologi yang dimiliki manusia dalam mengungkap rahasia alam

semesta masih sangat terbatas

Seperti diketahu Bumi tempat tinggal manusia merupakan suatu

bulatan kecil yang dikenal sebagai suatu planet anggota dari sistem tata

surya dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari merupakan salah satu

bintang dari sekitar 200 miliar bintang yang ada di Galaksi Bima Sakti

(The Milky Ways atau Kabut Putih). Lebih jauh lagi berdasarkan

penelitian, Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di jagat

raya, melainkan terdapat ratusan, jutaan, bahkan terdapat miliaran galaksi

pengisi jagat raya ini.

2. Teori Pembentukan Jagat Raya

Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai asal

mula terbentuknya jagat raya. Teori-teori tersebut antara lain sebagai

berikut.

a. Teori mengembang dan memampat (oscillation theory)

Teori ini dikenal pula dengan nama teori ekspansi dan konstraksi.

Menurut teori ini jagat raya terbentuk karena adanya suatu siklus materi

yang diawali dengan massa ekspansi inti hidrogen. Pada tahap ini

terbentuklah galaksi- galaksi. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama

30 miliar tahun. Selanjutnya, galaksi-galaksi dan bintang yang telah

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 3

terbentuk akan meredup kemudian memampat didahului dengan keluarnya

pancaran panas yang sangat tinggi. Setelah tahap memampat, maka tahap

berikutnya adalah tahap mengembang dan kemudian pada akhirnya

memampat lagi.

Gambar 1.1 Ilustrasi teori mengembang dan memampat

b. Teori keadaan tetap (steady state theory)

Teori ini menyatakan bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu

dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari

ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu

yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom

dalam satu volume ruang angkasa.

Dengan kata lain, alam semesta menurut teori ini adalah

statis/tetap, tidak permulaan atau akhir. Alam semesta akan tetap sama

kelihatannya sampai kapanpun. Orang sepakat bahwa zat yang

merupakan asal mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.

Teori ini diterima secara skeptis oleh beberapa ahli yang lain, sebab

hal itu melanggar salah satu hukum dasar fisika, yaitu hukum

kekekalan zat. Zat tidak dapat diciptakan atau dihilangkan tetapi

hanyalah dapat diubah menjadi jenis zat lain atau menjadi energi.

Sampai saat ini belum dapat dipastikan bagaimana sesungguhnya jagat

raya ini terbentuk.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 4

c. Teori ledakan besar (the big bang theory)

Menurut Teori Ledakan Besar, jagat raya berawal dari adanya

suatu massa yang sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan

mengalami ledakan yang sangat dahsyat karena adanya reaksi pada inti

massa. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut

berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran

tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk

kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam

sistem tata surya. Inilah sal mula terbentuknya jagat raya. Teori ini

dapat dijelaskan dengan menggunakan rumus relativitas Albert

Einstein.

Gambar 1.2 ilustrasi teori big bang

B. Tata Surya sebagai Ruang Edar Bumi Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari,

delapan planet, lima planet, lima planet kerdil, 173 satelit alami, dan jutaan

benda langit (meteor, asteroid, dan komet) yang mengelilingi Matahari

pada orbitnya masing-masing.

1. Teori-Teori Pembentukan Tata Surya

Banyak sekali hipotesis yang dikemukakan oleh para ahli untuk

menjelaskan terbentuknya tata surya. Hipotesis tersebut antara lain sebagai

berikut.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 5

a. Hipotesis nebula

Teori Nebula kali pertama dikemukakan oleh seorang filsuf

berkebangsaan Jerman yang bernama Immanuel Kant yang hidup antara

tahun 1724–1804. Menurut Kant, tata surya berasal dari nebula, yaitu gas

atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi berputar sangat

lambat. Perputaran yang lambat tersebut menyebabkan terbentuknya

konsentrasi materi yang memiliki berat jenis tinggi yang disebut inti massa

pada beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di

tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya. Akibat terjadinya

proses pendinginan inti-inti massa yang lebih kecil maka berubahlah

menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam

keadaan pijar dan bersuhu tinggi disebut matahari. Teori nebula lainnya

yang berkembang dikemukakan oleh seorang astronom berkebangsaan

Prancis bernama Pierre Simon de Laplace yang hidup antara 1749–1827.

Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas

b. Hipotesis planetesimal

Teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton.

Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari

asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang

besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.

Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan- ledakan

yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari,

kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat,

dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya

menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita. Pada

dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,

dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian

karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi

pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun

tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.

c. Hipotesis pasang surut gas

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh

James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut

bintang sangat mirip dengan hipotesis pendapat bahwa tata surya pada

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 6

awalnya hanya terdiri dari matahari tanpa memiliki anggota. Planet-

planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari

yang tertarik dan terlepas oleh adanya pengaruh gravitasi bintang yang

melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti

cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil)

yang terus berputar mengelilingi matahari. Lama kelamaan mendingin dan

membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.

2. Matahari sebagai Pusat Tata Surya

Matahari adalah sumber energi dalam sistem tata surya, berbentuk bola

gas raksasa yang sangat panas dan menghasilkan cahaya. Matahari

merupakan pusat dari tata surya. Matahari memiliki gravitasi yang besar

hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari.

Matahari adalah bulatan gas dengan diameter

1,4 x 106 km dengan temperatur permukaan

sekitar 6.000 K. Semakin mendekati inti

matahari maka temperatur matahari akan

semakin meningkat. Matahari memiliki

ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan

memiliki ukuran massa yang besar ini,

menimbulkan kepadatan inti yang besar

agar bisa kesinambungan fungsi nuklir dan Gambar 1.3 Matahari

menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Lapisan-lapisan Matahari

terdiri dari bagian inti yang merupakan lapisan paling dalam matahari,

fotosfer, kromosfer, dan korona yang menjadi lapisan terluar Matahari.

C. Rotasi dan Revolusi Bumi

Dalam sistem tata surya planet-planet dan benda-benda langit lainnya

melakukan pergerakan mengelilingi Matahari. Kita senantiasa mengalami

pergantian siang dan malam, mengagumi lukisan bintang- bintang di

langit yang senantiasa berganti-ganti, mengalami pergantian musim,

Bulan berubah-ubah bentuknya, bahkan mungkin gerhana, dan lain-

lain. Namun seringkali kita tidak pernah menyadari bahwa semua itu

merupakan akibat dari sebuah fenomena gerak Bumi kita.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 7

1. Rotasi Bumi

Gerak rotasi Bumi adalah gerak Bumi mengitari porosnya sendiri.

Gerak ini dengan arah negatif atau timur, yaitu dari barat ke timur. Jika

kita lihat dari pesawat antariksa tepat di atas kutub utara, maka bumi

berotasi berlawanan arah jarum jam (arah negatif). Gerak rotasi Bumi ini

dapat dibuktikan dengan percobaan bandul Foucoult.

Gambar 1.4 Proses siang dan malam

Ada enam peristiwa yang diakibatkan oleh gerak rotasi Bumi ini dapat

dibuktikan dengan percobaan bandul Foucoult. Ada enam peristiwa

yangdiakibatkan oleh gerak rotasi Bumi ini:

1) Peredaran semu harian benda langit

Setiap hari kita mengamati peredaran Matahari dan benda-benda

langit melintas dari timur ke barat.

Pergerakan Matahari dan benda- benda

langit dari timur ke barat disebut sebagai

peredaran semu harian benda langit. Ini

karena pergerakan yang kita amati bukan

semata-mata disebabkan oleh

pergerakan Matahari dan benda- benda

langit tersebut, melainkan disebabkan

oleh rotasi Bumi dari arah barat ke timur.

Gambar 1.5 Arah Rotasi Bumi

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 8

2) Pergantian Siang dan Malam

Belahan Bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang,

sebaliknya yang tidak terkena sinar matahari mengalami malam. Karena

Bumi berotasi terus menerus dari barat ke timur, maka setengah bagian

Bumi yang terkena sinar Matahari selalu bergiliran. Dengan kata lain,

pada suatu tempat dalam sehari selalu terjadi pergantian siang dan

malam.

3) Perbedaan Waktu

Garis bujur adalah garis khayal yang sejajar dengan garis tengah

kutub. Perbedaan waktu bergantung pada derajat garis bujurnya. Tempat-

tempat yang berbeda bujur 1o akan berbeda 4 menit (360o = 1440 menit)

atau berbeda 1 jam dalam 15o garis bujur (360o = 24 jam). Pembagian

waktu berdasarkan garis bujur ditetapkan pada acuan garis bujur 0o yang

berada di kota Greenwich. Setiap garis bujur yang jauhnya 15o, di sebelah

barat akan lebih lambat 1 jam sedangkan di sebelah timur akan lebih

cepat 1 jam. Waktu pada bujur standar dinamakan waktu standar atau

waktu lokal. Waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang lebih ke

barat lebih kecil daripada waktu yang ditunjukkan oleh bujur standar yang

lebih ke timur. Batas penanggalan internasional ialah tempat-tempat

yang terletak pada bujur 180o, di mana tempat di timur dan di barat bujur

ini akan berbeda waktu satu hari.

4) Pembelokan Arah Angin

Arah angin tidak persis searah

dengan arah gradien tekanan, yaitu dari

daerah isobar tekanan tinggi ke isobar

tekanan rendah Ini disebabkan oleh

adanya efek gaya Coriolis pada angin.

Gaya Coriolis bukanlah gaya

sebenarnya melainkan gaya semu yang

timbul akibat efek dua gerakan, yaitu:

1) gerakan rotasi Bumi dan; 2) gerakan

benda relatif terhadap permukaan bumi. Gambar 1.6 Gaya Coriolis

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 9

5) Pembelokan Arus Laut

Karena arus-arus permukaan laut disebabkan oleh angin, maka

seperti halnya angin, arus lau juga disimpangkan oleh rotasi Bumi. Arus

laut dipaksa membelok searah jarum jam (ke kanan) di laut-laut belahan

Bumi utara dan berlawanan arah jarum jam (ke kiri) di laut-laut belahan

Bumi selatan.

2. Revolusi Bumi

Revolusi Bumi adalah gerak Bumi pada orbitnya mengelilingi

Matahari. Bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari disebut ekliptika.

Selama mengitari Matahari, poros Bumi selalu miring 23,5o terhadap

garis yang tegak lurus ekliptika. Orbit planet-planet lain tidak sebidang

dengan ekliptika. Sudut antara bidang orbit planet lain dengan ekliptika

disebut inklinasi. Dilihat dari matahari sebagai kerangka acuan, bumi

melakukan suatu revolusi dlam 365,256 hari, dalam sebuah orbit elips

yang mendekati lingkaran.

Gambar 1.7 Poros bumi selalu miring 23,5o terhadap garis yang tegak lurus

ekliptika

Bumi berevolusi dalam arah negatif (berlawanan arah jarum jam),

artinya jika kita berada dalam pesawat antariksa tepat di atas kutub utara

maka kita akan melihat Bumi mengitari Matahari dalam arah yang

berlawanan arah jarum jam. Gerak revolusi Bumi ini pun

mengakibatkan beberapa peristiwa yang dapat dirasakan oleh para

penghuni planet ini, diantaranya adalah:

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 10

1) Perubahan lamanya siang dan malam

Pada tanggal 21 Maret dan 23 September setiap tahunnya, semua

tempat di Bumi (kecuali kutub) mengalami siang dan malam hari sama

panjang, yaitu 12 jam. Ini karena semua tempat mendapat sinar

Matahari selama 12 jam dan tidak mendapatkannya 12 jam. Tanggal 21

Juni ketika Matahari ada pada kedudukan paling utara, yakni 23,5o LU

(GBU), belahan Bumi utara mengalami siang lebih panjang daripada

malam. Sebaliknya di belahan Bumi selatan, lamanya siang akan lebih

pendek daripada malam. Daerah dalam lingkaran kutub utara mendapat

sinar Matahari selama 24 jam, sehingga siang akan terjadi secara terus

menerus pada waktu itu. Sebaliknya di daerah lingkaran kutub selatan

tidak mendapat sinar matahari selama 24 jam, sehingga malam terjadi

secara terus menerus pada waktu itu.

2) Pergantian Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim, yaitu musim semi

(spring), musim panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim

dingin (winter). Setiap tanggal 21 Maret, belahan bumi utara dan selatan

mendapatkan penyinaran matahari dalam jumlah yang sebanding.

Matahari tampak mulai bergerak ke utara. Daerah di belahan bumi utara

mulai mendapatkan penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini

daerah di belahan bumi utara mulai memasuki musi semi. Sebaliknya,

daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari

yang makin sedikit. Saat ini daerah terebut memasuki musim gugur.

Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Juni.

Gambar 1.8 Pergantian musim

Pada tanggal 21 Juli, matahari mulai berada di kedudukan paling

utara dan mulai bergerak ke bagian selatan. Belahan bumi utara

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 11

mulai memperoleh penyinaran matahari yang makin berkurang. Pada

saat ini bagian bumi utara mulai memasuki musim panas. Sebaliknya,

daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari

yang bertambah. Saat ini daerah tersebut mulai memasuki musim

dingin. Musim dingin ini berlangsung hingga tanggal 23 September.

Pada tanggal 23 September matahari kembali mencapai khatulistiwa

dan mulai bergerak ke belahan selatan. Sinar matahari di bagian bumi

utara terus berkurang dan di belahan bumi selatan semakin bertambah.

Saat tersebut bagian bumi utara memasuki musim gugur. Sebaliknya,

bagian bumi selatan mengalami musim semi. Musim ini berlangsung

hingga tanggal 22 Desember.

Gambar 1.9 Pergerakan Semu Matahari

Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada keduduka paling

selatan dan sekarang mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian

bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari yang

bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai

mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian

bumi utara memasuki musim dingin dan bagian bumi selatan

memasuki musim panas.

D. Perkembangan Bumi dan Sejarah Kehidupannya

Bumi terbentuk dimulai 4.60.000.000 tahun yang lalu dan mengalami

beberapa perkembangan samapi terbentuk seperti saat ini. Pada awal

terbentuknya, bumi masih berupa bola api yang mengalami akulasi panas

akibat kontraksi gravitasi peluruhan radioaktif dan hujan mikroit.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 12

Masa tersebtu disebut masa Arkeozaikum yang berakhir 2.500.000.000

tahun yang lalu. Selanjutnya, inti bumi yang merupakan cairan besi

dan nikel memisahkan diri dari mantel bumi. Penguapan besar-besaran

gas dari dalam bumi bersama-sama dengan hidrogen dan helium

membentuk atmosfer positif yang kemudian menyebabkan proses

pendinginan bagian secara berangsur-angsurmembentuk kerak bumi.

Gambar 1.10 Ilustrasi kehidupan di awal bumi

Masa Arkeozoikum merupakan awal pembentukan batuan kerak

bumi yang berkembang menjadi protokinten. Batuan masa ini

ditemukan dibagian dunia yang berumur 3.800.000.000 tahun yang

lalu. Pada masa ini pula tercatat sebagai awal munculnya kehidupan

primitif di dalam samudra yang berupa ganggang dan bakteri yang

dibuktikan dengan ditemukan posil Iyanobacteria dan Stromatin

(3.500.000.000 tahun).

Masa protozoikum (2,5 milyar – 590 juta tahun yang lalu). Masa

ini mulai terjadi perkembangan hidrosfer dan atmosfer serta

dimulainya kehidupan yang lebih kompleks. Masa Arkeizonikum dan

Protozoikum dikenal dengan masa Prokambium.

Masa Paleozonikum dibagi menjadi 6 zaman sebagai berikut :

1) Zaman Kambrium (590 juta –500 juta tahun yang lalu)

Bumi masih berbentuk lautan penuh dengan daratan yang disebut

dengan Ondwana yang merupakan cikal bakal pulau / negara India,

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 13

Afrika, sebagian Asia, AustraliaAntartika danlain-lain.

3) Zaman Ordovisium (500 juta – 440 juta tahun yang lalu)

Daratan Gonswana masih menutupi celah-celah samudra,

meluapnya samudra dan terjadinya zaman es adalah peristiwa yang

terjadi pada masa ini.

4) Zaman Selur (440 juta – 410 juta tahun yang lalu)

Terjadi pembentukan kereta pegunungan yang melintasi daerah

yagn sekarang kita kenal sebagai daerah Skandinavia, Skotlandia

dan pantai Amerika Utara.

5) Zaman Devon (410 juta -360 juta tahun yang lalu)

Menyurutnya samudra hingga menyebabkan benua raksasa

Gondwana daerah Eropa timur dan Greenland terjadi pada masa ini.

6) Zaman Karbon Kwali (360 juta – 260 juta tahun yang lalu)

Terjadinya penyatuan benua dan membentuk daratan yang iklim

daerahnya tergantung pada letak geografis dan astronomisnya

masing-masing

7) Zaman Perme (260 juta – 250 juta tahun yang lalu)

Benua pangea bergabung bersama membentuk daratan, air mulai

menyurut karena terjadi pembentukan di daerah Antartika dan

Afrika yang menyebabkan terjadinya iklim kering gurun pasir di

daerah utara.

Masa Mesozoikum terbagi 3 zaman sebagai berikut :

1. Zaman Tiras (250 juta – 210 juta tahun yang lalu) Benua Pangea

bergerak ke arah utara dan daerah gurun terbentuk lembaran es

di daerah selatan mulai mencair ke celah-celah antar benua mulai

terbentuk di Pangea.

2. Zaman Jura (210 juta – 140 juta tahun yang lalu) Benua Pangea

terpecah yaitu darata yang sekarang dikenal sebagai Amerika Utara

memisahkan diri dari daratan Afrika. Selain itu, daratan Amerika

Selatan memisahkan diri dari daratan Antartikan dan Australia.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 14

Gambar 2.1 Ilustrasi kehidupan zaman jura

3. Zaman Kapur (140 juta – 65 juta tahun yang lalu)

Negara India terlepas dari Afrika daratan utamanya menuju

daerah Asia dan terbentuklah iklim sedang di daerah India.

Masa Konozoikum menjadi 6 zaman yaitu :

1. Kala Paleosin (67 juta – 56,7 juta tahun yang lalu)

Awal munculnya pemakan rumput, primata, burung dan

sebagian reptil. Kala ini ditandai dengan kegiatan magma

secara intensif, busur lava yang besar dan hujan meteroid.

2. Kala Eosen (56,7 juta – 35,5 juta tahun yang lalu)

Daerah Afrika menabrak daerah Eropa dan daerah India

masih bergerak menuju daerah Asia, mengangkat pegunungan

Alpen dan pegunungan Himalaya. Tekanan antara benua

membentuk cekungan samudra melebar yang menyebabkan

permukaan air laut merendah.

3. Kala Oligasen (35,5 juta – 24 juta tahun yang lalu)

Daratan kian lua, lautan menyempit, pergerakan kerak benua terjadi

secara luas di daerah Amerika dan daerah Eropa mulailah terbentuk

pada kala Oligosen ini.

4. Kala Miosen (24 juta – 5 juta tahun yang lalu)\

Pada kala ini padang rumput semakin meluas,hutan semakin

berkurang.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 15

5. Kala Pliosen (5 juta – 1,8 juta tahun yang lalu)

Sejumlah besar tumbuhan habis karena cuaca yang semakin dingin.

6. Kala Plestosen (1,8 juta – 0,01 juta tahun yang lalu)

Kala ini dikenal sebagai zaman es karena pada zaman ini terjadi

beberapa kali Glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah

Eropa, Amerika, Utara, Asia Utara ditutupi oleh es, begitu pula

pegunungan Alpen, Himalaya dan Cherpathia, iklim bumi

benar-benar lebih hangat.

E. Sejarah dan Teori Pembentukan Bumi

Pengetahuan terhadap bumi memberikan gambaran bahwa bumi

pernah melewati fase cair pijar, di mana bagian terluar mengalami

pengkristalan menjadi kulit bumi dan sewaktu- waktu mengalami retak,

sehingga magma dapat menerobos ke permukaan. Teori perkembangan

muka bumi antara lain dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut:

1. Teori Pengapungan Benua ( Continental Drift Theory)

Teori dikemukaan oleh Alfred Wegener ( 1880-1930) pada tahun

1912 dihadapan perhimpunan ahli geologi di Frankfurt, Jerman. Teori

tersebut dipopulerkan pertama kalinya dalam bentuk buku pada tahun

1915 yang berjudul Dje Ensfehung der Konfjnenfe und Ozeane (Asal

Usul Benua dan Lautan). Buku tersebut menimbulkan kontroversi besar

di lingkungan ahli-ahli geologi, dan baru mereda pada tahun

enampuluhan setelah teori Apungan Benua dari Wegener ini semakin

banyak mendapat dukungan. Wegener mengemukakan teori tersebut

dengan pertimbangan sebagai berikut :

1) Terdapat kesamaan yang mencolok antara garis kontur pantai timur

Benua

Amerika Utara dan Selatan dengan garis kontur pantai barat Eropa

dan Afrika. Kesamaan pola garis kontur pantai tersebut menunjukkan

bahwa sebenarnya Benua Amerika Utara dan Selatan serta Eropa dan

Afrika dahulu adalah daratan yang berimpitan. Berdasarkan fakta

bahwa formasi geologi di bagian-bagian yang bertemu mempunyai

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 16

kesamaan.

Gambar 2.2 Ilustrasi Pernah manyatunya amerika selatan dan benua afrika

bagian barat

Keadaan ini telah dibuktikan kebenarannya. Formasi di sepanjang

pantai Afrika barat dari Sierra Leone sampai Tanjung Afrika selatan

sama dengan formasi geologi yang ada di pantai timur Amerika dari Peru

sampai Bahia Blanca.

2. Teori Dua Benua ( Laurasia-Gondwana Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884. Teori ini

menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang

sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di

sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak

perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya terpecah-

pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi

Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi

Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.

3. Teori Konveksi (Convection Theory)

Teori ini dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess.

Menurut Teori Konveksi ini dikembangkan lebih lanjut oleh

Robert Diesz, dikemukakan bahwa di dalam bumi yang masih

dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah

lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 17

yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di

mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut akan

membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga

menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua.

Gambar 2.3 Teori Konveksi

Bukti dari adanya kebenaran dari teori Teori Konveksi yaitu adanya

Mid Ocean Ridge, seperti mid atlantic ridge dan Pasific-Atlantic

ridge di permukaan bumi.

F. Karakteristik Bentuk Muka Bumi

Bagian litosfer yang paling atas bagaikan kulit ari pada kulit dan

merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. lapisan kerak bumi itu terdiri

atas dua bagian yaitu :

1. Kerak bumi yang tebalnya sekitar 40 km.

2. Kerak dasar samudra yang tebalnya sekitar 10 km

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 18

Litosfer terpecah-pecah menjadi 12

lempeng. dinamakan lempeng, karena bagian

litosfer itu mempunyai ukuran yang besar di

kedua dimensi horizontal (panjang & lebar),

tetapi berukuran kecil pada arah vertikal.

Lempeng-lempeng itu masing- masing

mempunyai gerak pergeseran mendatar

akibat arah pergeseran yang tidak sama,

maka terjadilah 3 jenis batas pertemuan

antara lempeng-lempeng itu, yaitu saling Gambar 2.4 Pelapisan Bumi

menjauh, saling bertumbukan , dan saling berpapasan

1. Di daerah dua lempeng saling menjauh terdapat beberapa fenomena

seperti :

Perenggangan lempeng yang disertai dengan pertumbukan

kedua lempeng tersebut

Pembentukan tanggul dasar samudra di sepanjang tempat

perenggangan lempeng

Aktivitas vulkanismu laut dalam yang menghasilkan lava

basa berstruktur bantal dan hamparan lelehan lava yang

encer.

Aktivitas gempa di dasar laut dan sekitarnya

2. Di daerah pertemuan dua lempeng, terjadi beberapa fenomena

seperti:

Terdapat aktivitas

vulkanisme, intrusi,

dan ekstrusi

Merupakan daerah

hiposentrum gempa

dangkal dan dalam

Lempeng dasar

samudra menunjam

kebawah lempeng

benua Gambar 2.5 Tumbukan lempeng

Terdapat palung laut di Lokasi tumbukan tersebut

3. Di daerah dua lempeng saling berpapasan terjadi pergeseran mendatar di

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 19

daerah seperti itu terdapat aktifitas vulkanisme yang lemah di sertai

gempa yang tidak kuat. Gejala pergaseran itu tampak pada tanggul

dasar samudra yang tidak berkesinambungan dan terputus-putus. Tanggul

dasar samudra di bagian tengah samudra tengah atlantik ternyata

terputus-putus sebagai akibat dari pergeseran

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 20

Daftar Pustaka

Anjayani, Eni.dkk. 2009.BSE Geografi Untuk Kelas X SMA/MA.

Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional.

Endarto, Danang. dkk. 2009. BSE Geografi Untuk Kelas X

SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional.

Prihadi, Singgih. Dkk. 2011. E-Book Animation Geographyc SMA/MA

Kelas X. Surakatra. Sulistiyo, Iwan G. 2009. BSE Geografi Untuk

Kelas X SMA/MA. Jakarta. Pusat Perbukuan Nasional.

Tjasyono, Bayong. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung:

Remaja Rosdakarya. Wardiyatmoko, K. 2012.

Geografi untuk SMA/MA Kelas X 1. Jakarta. Erlangga.

TIM MGMP Kota Surakarta. 2012. LKS INOVASI Kelas X a. Surakarta:

Pustaka Mulia.

Shindu P. Yasinto.2016. Geografi Untuk Kelas X SMA/MA. Jakarta.

Erlangga.

Dinamika Planet Bumi Sebagai Ruang Lingkup Kehidupan | 21

DATA RIWAYAT PENULIS

Nama : Defando Fajar Priardi

Tempat Tgl Lahir : Trenggalek, 2 Desember 1996

Kewarganegaraan : WNI

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jln. Hayam Wuruk, Kelurahan Ngantru, Kec/ KabTrenggalek

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : TK AISYIYAH

MI Plus Wali Songo

MTsN Model Tenggalek

SMAN 2 Trenggalek

Universitas Negeri Malang