Upload
mbelgedeshu
View
16
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
se
Citation preview
2/21/2014 Dinamika penyusunan anggaran daerah :: Studi tentang proses penetapan dan alokasi anggaran belanja daerah di Kabupaten Sleman
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=45643&obyek_id=4 1/3
T Han d
Dinamika penyusunan anggaran daerah :: Studi tentangproses penetapan dan alokasi anggaran belanja daerah di
Kabupaten Sleman
Penulis
Hanida, Rozidateno Putri
Pembimbing: Prof. Dr. Yeremias T. Keban, MURP
ABSTRACT : Budget is a form of commitment of budget holder (executive) toward stakeholder (legislative) which isalso used to determine the priorities and fund needed for available priorities. In public sector, budget is a politicaldocument as a form of executive commitment and legislative approval of usage of public fund for certain interests.Budget is not only about technical matters but also political tool. It is due to the fact that basically, budget is arrangednot only based on technical rules or economical calculations. Instead, budget or for exact budget document is muchmore than that, it is based on an agreement and it is actually a form of the head of the region’s vision and missionformulated in ‘Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah’(RPJMD). This budget policy is so strategic that itdetermines the whole region’s plans and agendas for one year, even five years. In Kabupaten Sleman, there are a lot ofproblems inside the process of allocation, in the middle of the minimum region financial capability and the interest
among various actors, that researcher tried to find out how the dynamics of Regional Budget Formulation work out inthe process of formulating budgeting policy in the period of 2005-2010. Perspective of policy analysis being used here ispolitical perspective, in the way that it tries to combine several theories like public policy theory, theory about budgetpolitics: Contestation and Interaction within Regional Budget Formulation. By using the qualitative approach, in order
to give some meanings for phenomenon as a whole, researcher use a special method, that is explorative historic
method, because it gives a holistic mean to the cases that had happened in the past. Researcher did some datacollecting by spreading questionnaire and conducting in-depth interview and also literature study toward documents
of planning and budgeting owned by government of Kabupaten Sleman in period of 20052010. This limitation is due tothe period of time that had been already limited inside mid term document of planning owned by Kabupaten Sleman,
which is RPJMD 2005-2010. The dynamics occurred in determining programs and allocating budgets in KabupatenSleman can be divided into two stages of process, technocratic and political process. In technocratic process, the first
orientation to determine programs and allocate budget by executive is to act upon the technical rules or commonpolicies that become the fundamental on setting up the budget. Therefore, the technical rules on budgeting turn out to
be a large sphere for executive body to ‘play’ in order to avoid the substantial requirements to set up the budget. The
other dynamics is the egocentric of the planning units, that is SKPD of Kabupaten Sleman, where the plans prepared bySKPD do not show priority scale yet they are still only compilations of proposition absorbed in every process of
planning, beginning from planning on Village (Desa) level until Region (Kecamatan) level. Thus SKPD propositions arepremature that SKPD can absorb budget as much as possible without considering the limited budgets and the
continuing programs in the other SKPD. The dynamic occurred in political process is performed by the legislative bodywho has interest on constituents that they abandon the benefit and trickledown effect values of a program. The
implication of such dynamic is that budget policy can not improve citizens’ welfare and it is difficult to make effectiveand efficient budget.
INTISARI : Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang
(legislatif), yang juga digunakan untuk memutuskan prioritasprioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas-prioritas yang ada. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan
kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masalah
2/21/2014 Dinamika penyusunan anggaran daerah :: Studi tentang proses penetapan dan alokasi anggaran belanja daerah di Kabupaten Sleman
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=45643&obyek_id=4 2/3
Data & Software Maintenanced by UGM Library
teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik (political tool). Karena pada dasarnya anggaran tidak hanya disusunberdasarkan ketentuan-ketentuan teknis dan ataupun melalui hitung-hitung ekonomi semata, lebih dari itu anggaran
tepatnya dokumen penganggaran disusun berdasarkan sebuah kesepakatan, dan merupakan terjemahan dari visi danmisi kepala daerah terpilih yang dirumuskan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). Kebijakan penganggaran ini begitu strategis karena menentukan seluruh rencana dan agenda daerah yangakan dilakuk an dalam satu tahun, dan yang lebih penting adalah merupakan rangkaian terjemahan dari agenda lima
tahunan. Di Kabupaten Sleman, banyak persoalan yang melingkupi proses pengalokasian tersebut, ditengah minimnyakemampuan keuangan daerah dan tarik menarik kepentingan antar aktor yang cukup beragam, maka yang menjadi
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dinamika penyusunanan anggaran daerah yang
berlangsung dalam proses perumusan kebijakan anggaran dalam periode tahun 2005-2010. Perspektif analisis kebijakanyang digunakana adalah politis. Dengan mencoba memadukan beberapa teori seperti teori kebijakan publik, teori
tentang Politik Anggaran: Kontestasi dan interaksi dalam perumusan anggaran daerah. Dengan menggunakanpendekatan kualitatif, dengan maksud untuk memberi makna atas fenomena ini secara holistik, metode khusus yang
penulis gunakan adalah eksploratif historis, karena bertujuan untuk memberikan makna yang holistik terhadap kasus-kasus yang telah terjadi pada masa lampau. Dalam prosesnya peneliti melakukan pengumpulan data melalui
wawancara mendalam serta studi literatur terhadap dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran yang dimilikioleh Kabupaten Sleman dalam kurun waktu 2005-2010 tersebut, pembatasan ini terkait dengan periode waktu yang
telah dibatasi dalam dokumen perencanaan jangka menengah yang dimiliki oleh Kabupaten Sleman yaitu dokumen
RPJMD 2005-2010. Dinamika yang terjadi dalam penetapan program dan pengalokasian anggaran di Kabupaten Slemanbisa dikelompokan menjadi dua tahapan proses, yaitu proses yang terjadi secara teknokratik dan secara politik. Pada
proses teknokratis penetapan program dan pengalokasian anggaran oleh eksekutif orientasi pertamanya adalah taataturan teknis atau kebijakan umum yang mendasari penyusunan anggaran belanja tersebut. Akibatnya aturan teknis
tentang anggaran menjadi ruang luas bagi eksekutif “bermain” guna terhindar dari tuntutan substansi sebuah anggarandisusun. Dinamika lainnya adalah egosektoral dari unit-unit perencana, yakni SKPD di Kabupaten Sleman, dimana
usulan rencana yang diajukan oleh SKPD masih belum menunjukan skala prioritas, masih sekedar mengkompilasiusulan yang diserap dari setiap proses perencanaan, mulai dari perencanaan tingkat Desa hingga ketingkat Kecamatan.
Oleh karena itu usulan SKPD tersebut menjadi prematur dan sehingga SKPD bisa menyerap anggaran belanja sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan keterbatasan anggaran dan keberlangsungan program di SKPD lainnya.
Dinamika yang terjadi pada proses politik adalah legislatif yang berorientasi pada kepentingan konstituen sehingga
melupakan kemanfaatan sebuah program dan juga nilai trickle down effect dari sebuah program. Implikasi dari
dinamika yang seperti itu adalah kebijakan penganggaran tidak serta merta bisa meningkatkan kesejahteraanmasyarakat dan sulit mewujudkan anggaran yang efektif dan efisien. Kata Kunci: Formulasi Kebijakan, Anggaran,
RPJMD, Dinamika Penyusunan Anggaran
Kata kunci Formulasi kebijakan,Anggaran,RPJMD,Dinamika penyusunan anggaran
Program Studi S2 Administrasi Negara UGM
No Inventaris c.1 (0480-H-2010)
Deskripsi x, 132 p., bibl., ills., 29 cm
Bahasa Indonesia
Jenis Tesis
Penerbit [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada, 2010
Lokasi Perpustakaan Pusat UGM
File Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Anda dapat mengecek ketersediaan versi cetak dari penelitian ini melalui petugas kami dengan mencatatnomor inventaris di atas (apabila ada)Ketentuan Layanan:
1. Pemustaka diperkenankan mengkopi cover, abstrak, daftar isi, bab pendahuluan, bab penutup/kesimpulan, daftar pusatak
2. Tidak diperbolehkan mengkopi Bab Tinjauan Pustaka, Bab Pembahasan dan Lampiran (dataperusahaan/ lembaga tempat penelitian)
3. Mengisi surat pernyataan, menyertakakan FC kartu identitas yang berlaku
<< kembali
Tentang ETD | Kontak Kami | All Right Reserved © Universitas Gajah Mada 2010
2/21/2014 Dinamika penyusunan anggaran daerah :: Studi tentang proses penetapan dan alokasi anggaran belanja daerah di Kabupaten Sleman
http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=45643&obyek_id=4 3/3