99
Dinamika Laut Kukuh Widiyanto, M.Sc. Prodi Logistik Kelautan Kampus Daerah Universitas Pendidikan Indonesia Di Serang Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan MK PIKP (Meet 2)

Dinamika Laut - spot.upi.edu

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Dinamika Laut

Kukuh Widiyanto, M.Sc.

Prodi Logistik KelautanKampus DaerahUniversitas Pendidikan IndonesiaDi Serang

Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan

MK PIKP (Meet 2)

Page 2: Dinamika Laut - spot.upi.edu

BOUNDARY BETWEEN COASTAL AREA, SEA AND OCEAN

1

0

3

2

5

4

6

Dep

th (

Km

)

COASTAL AREA

Continental shelf

Marginal sea

Offshore islands arc

Basin

RidgeTrench

Trench

SEA OCEAN

Co

nti

nen

tal M

arg

in

Continental slope

1

0

3

2

5

4

6

De

pth

(m

ete

r)

LandContinental shelf

Continental slope

Continental rise

Basin

Generally1

0

3

2

5

4

6

De

pth

(M

)

LandContinental

shelf

Continental slope

Ridge

Basin

Trench

Peru Offshore

1

0

3

2

5

4

6

De

pth

(M

)

Land

Continental slope

Marginal sea

Offshore islands arcContinental island

Basin

Ridge

Trench

Trench

Venezuela Offshore

Indonesia Offshore

Continental shelf

VARIATION OF THE CONTINENTAL MARGIN

Page 3: Dinamika Laut - spot.upi.edu

CONTINENTAL

Continental Rise

Trench

GuyotAtoll

Rift

Seamount

Continental island

BASIN

Abyssal Plain

CanyonTurbidity current

Fan

Sea water surface

SEAMOUNT

Hei

ght

1

Km

VOLCANIC

Breakdown by surf Sea water surface

GUYOT

He

igh

t1

Km

VOLCANIC

Breakdown by surf

VOLCANIC ATOL

Coral reef

Formation Processes of Sea Mount, Guyot and Atoll

BOUNDARY BETWEEN COASTAL AREA, SEA

AND OCEAN

Page 4: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Perbandingan luas areaIndonesia

Page 5: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 6: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 7: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 8: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pengenalan potensi pesisir tidak terlepas dari asal proses pembentukan pesisir itu sendiri, Geomorfologi pesisir menekankan pada proses terjadi pada suatu pesisir (Bird, 2008).

Proses pembentukan pesisir sangat penting untuk diketahui berkaitan dengan penilaian potensi dan bahaya sebuah wilayah pesisir.

Page 9: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 10: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Tipologi Pesisir

Berdasarkan Shepard dalam King (1972),pesisir dapat diklasifikasi berdasarkangenesisnya. Secara garis besar, pesisirdiklasifikasikan menjadi dua kategori yaitupesisir primer dan pesisir sekunder.

Pesisir primer merupakan pesisir yangterbentuk akibat proses-proses terrestrialseperti erosi, vulkanik, deposisional dandiastropisma, sedangkan

Pesisir sekunder merupakan pesisir yangterbentuk akibat aktivitas organisme danproses lautan (gelombang dan arus laut).

Page 11: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Tipologi Pesisir (Shepard dalam King, 1972):

No Tipologi Pesisir Deskripsi

1. Pesisir Primer

a. Volcanic Coast Terbentuk akibat aktivitas vulkanik. Material utama penyusun pesisir merupakanbatuan vulkanik

b. Sub-aerial deposition coast

Terbentuk akibat deposisi material sedimen sungai, angin, ataupun longsor.Material utamanya adalah sedimen berupa lumpur, lempung ataupun pasir.

c. Structurally shaped coast

Terbentuk akibat adanya proses struktural baik lipatan maupun patahan.

d. Land Erosion coast Terbentuk akibat adanya proses erosi darat pada lahan atasnya

2. Pesisir Sekunder

a. Coast built by organism

Terbentuk akibat adanya aktivitas organisme di lautan, seperti terumbu karang,dan lain-lain.

b. Wave erosion coast Terbentuk akibat adanya proses erosi oleh gelombang dan arus laut.

c. Marine deposition coast

Terbentuk akibat adanya proses deposisi material yang berasal dari marine.

Page 12: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Faktor yang berperan penting dalam konteks kajian dinamika pantai

1. Tipe pantai dan analisa sedimen

Tipe pantaiUkuran butir dan jenis sedimenStatistik sedimenDistribusi sedimen

2. Gelombang laut

Teori gelombang linierPembangkitan gelombangStatistik gelombangPeramalan gelombang

3 Transformasi gelombangPendangkalan gelombangRefraksi gelombangDifraksi gelombangRefleksi gelombangGelombang pecah

4 Fluktuasi muka air lautPasang surutTsunami

5 Angkutan sedimen pantai

Angkutan sedimen sejajar pantai

Angkutan sedimen tegak lurus pantai6 Perubahan garis pantai

Analisis perubahan garis pantai metode numerik

Analisa perubahan garis pantai dengan analisa

peta citra7 Sistem perlindungan pantai

Struktur perlindungan pantai (Breakwater, groin,

jetty, revetment, seawall)

Vegetasi pantai untuk perlindungan pantai

Penambahan suplai sedimen pantai8 Studi eksperimental dan pemodelan fisik

struktur pelindung pantai

Page 13: Dinamika Laut - spot.upi.edu

TIPE PANTAI

Pantai berpasir

Berlumpur

Berbatu

Klasifikasi Gelombang di laut

Semua kejadian gelombang di laut dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensinya.

Kondisi gelombang berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada kondisi angin, cuaca dan fetch yang ada.

Gelombang pendek, 2: Sea waves dan swell.

Tipe pantai dapat dibedakan menjadi 3 tipe:

Sea waves dibangkitkan oleh tiupan angin lokal

di lokasi pembangkitan. →

irregular dan arahnya beraturan.

Swell adalah gelombang yang

menjalar menjauhi daerah

pembangkitan. →teratur dan tidak

beraturan arahnya.

Page 14: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Gelombang laut mengakibatkan erosi pantai dalam jangka waktu panjang.

Erosi pantai dalam waktu pendek terjadi karena badai.

Untuk mengurangi dampak akibat erosi pantai dan kerusakan-kerusakan lainnya, maka sistem perlindungan pantai yang terintegrasi dengan semua faktor lingkungan mutlak diperlukan.

Page 15: Dinamika Laut - spot.upi.edu

DINAMIKA PANTAI

Page 16: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pemanfaatan daerah pantai dapat berupa pemanfaatan untuk pariwisata, pertambakan, perikanan, pelabuhan, dan masih banyak lagi pemanfaatannya.

Namun, wilayah pantai merupakan sistem dengan keseimbangan yang dinamis dan tidak stabil.

Lingkungan pantai merupakan daerah yang kompleks, namun mempunyai potensi SDAyang besar dan menjadi penting bagi sebagian negara. Pemanfaatan sumber dayalingkungan pantai mampu meningkatkan perekonomian dari hasil pemanfaatan sumberdaya alamnya.

Page 17: Dinamika Laut - spot.upi.edu

PENGERTIANPantai (shore) :

Daerah yang merupakan pertemuan

antara laut dan daratan diukur pada

saat pasang tertinggi dan surut

terendah

Pantai dan PesisirPesisir merupakan daerah darat di tepi

laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan

perembesan air laut.

Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan

air surut terendah (Triatmodjo,1999)

Page 18: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Batasan Lingkungan Pantai

Lingkungan Pantai pada hakekatnya merupakan:

1. Tempat sumberdaya alam yang perlu dilestarikan potensi maupun fungsinya

2. Ruang yang perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya

Page 19: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Fungsi Pantai

Pembatas antara darat dan laut

Tempat hidup biota Pantai

Tempat sungai bermuara

Tempat saluran (seperti tambak) bermuara,

praktis seperti Tempat sungai bermuara

Tempat peralihan kegiatan hidup di darat dan di laut (pelabuhan,

pelayaran)

Tempat hunian nelayanTempat

wisata/rekreasi, tempat usaha/niaga

Tempat budidaya pantai (antara lain: tambak, pertanian)

Sumber bahan bangunan (antara lain:

pasir, pasir, batu karang)

Tempat permukiman (exclusive)

Perkembangan Fungsi PantaiSecara alami berfungsi

Page 20: Dinamika Laut - spot.upi.edu

JENIS PANTAI Berdasarkan proses pembentukannya

Pantai Spit

PantaiBaymouth

PantaiTambolo

Pantai FyordPantai Ria

Pantai Sekaren

Pantai berbukit

pasir

Page 21: Dinamika Laut - spot.upi.edu

JENIS PANTAI Berdasarkan proses pembentukannya

Pantai Spit

PantaiBaymouth

PantaiTambolo

Pantai FyordPantai Ria

Pantai Sekaren

Pantai berbukit

pasir

salah satu ujungnya bersambung dengan daratan.

terjadi karena perbedaan pasang naik dan pasang surut yang besar

bukit endapan pada pantaiyang memotong telukdengan lautan

bukit endapan pada pantaiyang menghubungkan pulaudengan pulau utama

pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan tebingnya

curam. Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer.

menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai Ria pada bagian

muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih curam, pantai ini

terbentuk karena lembah sungai yang tergenang air.

pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya terdapat banyak pulau-pulau kecil

Page 22: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pantai berdanau (half) atau disebut

pantai laguna (etang)

Pantai Liman

Pantai estuariumPantai Delta

Pantai Karang

JENIS PANTAI Berdasarkan proses pembentukannya

Danau pantai yang terpisah dari laut oleh

Nehrung (lidah tanah) dan ke dalamnya ada

sungai yang bermuara.

teluk kecil pada muara sungai yang terajadi karean penurunan dasar sungai dan karena erosi sungai.

mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya

lebar (berbentuk corong) bedanya adalah

dasarnya lebih dalam karena terjadi pengikisan

pasang naik dan pasang surut.

pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi

karena hasil erosi sungai bertumpuk-

tumpuk di muara sungai (sedimentasi).

pantai yang mempunyai banyak pulau-pulau atau batu karang di sepanjang

Page 23: Dinamika Laut - spot.upi.edu

JENIS PANTAIBerdasarkan Bentuk Geografisnya

a. Pantai LandaiPermukaannya relatif datar. → pantai mangrove, pantaibukit pasir, pantai delta. danpantai estuari.

b. Pantai CuramBiasanya bergunung-gunung. Karena peretakanyang memanjang sejajarpantai dan terkikis ombakyang besar, terjadilahtebing-tebing curam danlaut dalam.

c. Pantai Bertebing (Flaise)Pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegununganmelintang tegak lurus terhadap pantai.Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaisekarena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yangdisebabkan oleh abrasi atau erosi marine.

d. Pantai KarangTerjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapatterumbu karang.→ misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusatenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objekwisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado.

Page 24: Dinamika Laut - spot.upi.edu

TIPE PANTAI

Pantai berpasir

BerlumpurBerbatu

Berdasarkan jenis material sedimen dasar penyusunnya

Page 25: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pantai berdasarkan material penyusun sedimen dasar:

▪ Pantai berpasir

▪ Terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang,pengendapan sedimen, dan material organik

▪ Material penyusun terdiri atas pasir bercampur batu(berasal dari daratan yang terbawa aliran sungai atauberasal dari daratan di belakang pantai tersebut)

▪ Material penyusun pantai juga berasal dari jenis biotalaut yang ada dan kemudian mengendap di daerahpantai itu sendiri.

• Contoh: Pantai Kuta dan pantai Sanur, Bali

• Pantai sawarna, pantai tanjung lesung, Banten

Page 26: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pantai Sawarna, Lebak, Banten

Pantai Tanjung Lesung, BantenPantai Sepanjang, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta

Page 27: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pantai Berlumpur▪ Banyak dijumpai di daerah muara sungai

▪ Banyak ditumbuhi oleh mangrove

▪ Vegetasi mangrove sebagai bentuk perlindungan pantai berlumpur

▪ Energi gelombang dapat terdisiapsi oleh hutan mangrove danlumpur

▪ Pantai tipe ini: mudah berubah bentuk, mengalami deformasi, dantererosi karena material penyusunnya yang sangat kecil dan halussangat mudah terangkat oleh arus.

▪ Substrat yang menyusun sedimen adalah lumpur yang kaya zatorganik.

▪ Topografi dan kemiringan pantai ini sangat landai (air dapattertahan lebih lama di dalam substrat)

▪ Pantai berlumpur ditumbuhi mangrove mempunyai nilai ekonomisyang tinggi (sebagai daerah pertambakan dan budidaya)

• Contoh: pantai di pesisir karangantu, pantai di sepanjang utaraJawa.

Page 28: Dinamika Laut - spot.upi.edu

PANTAI BERBATU▪ Dinding pantai yang terjal

▪ Langsung berhubungan dengan laut

▪ Sangat dipengaruhi oleh serangan gelombang

▪ Namun tidak mudah tererosi (akibat adanya arusataupun gempuran gelombang).

▪ Penggerusan pantai oleh pelapukan batuan (prosesgeologi lain) dalam waktu yang relatif lama.

Contoh:

• Pantai di selatan Jawa.

• Pantai tanjung layar, di Banten Selatan

• Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur

• Pantai menganti, Kebumen, Jawa Tengah

Page 29: Dinamika Laut - spot.upi.edu

KALSIFIKASI MORFOLOGI PESISIR DAN PANTAI DI INDONESIA

Pantai curam

singkapan batuan

Pantai landai atau datar

Pantai dengan

bukit atau paparan

pasir

Pantai lurus dan panjang pesisir datar

Pantai berbukit dan terjal

Pantai erosi

Pantai akresi

Secara Morfologi pesisir dan pantai di Indonesia dibedakan atas:

Page 30: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pantai curam

singkapan batuan

Pantai landai atau datar

Pantai dengan

bukit atau

paparan pasir

Pantai lurus dan panjang pesisir datar

Pantai berbukit dan terjal

Pantai erosi

Pantai akresi

Jalur tumbukan/tunjaman lempeng, jalur volkanik, jalur busur luar atau tektonik geser.

Pesisir datar

hingga landai

menempati

bagian zonasi

kraton stabil

atau cekungan

belakang.

ditemukan di pesisir yang menghadap laut lepas .di pantai barat Sumatra, Pulau

Semeleule hingga Enggano,

Pantai Selatan Jawa, Nusa

Dua Bali, Pantai Selatan

Lombok-Flores, Sumba, Sabu,

Rote, Timor, Solor-Wetar,

Pantai Timur Tanimbar, Pantai

Utara Ceram Papua

Pantai menghadap perairan bergelombang dan angin kuat dengan asupan sedimen sungai cukup

Pantai tepian samudra dengan agitasi kuat gelombang serta memiliki sejumlah muara sungai kecil sejajar padanya dengan asupan sedimen, dapat membentuk garis lurus dan panjang pantai berpasir.

Adanya batuan

atau endapan

yang mudah

tererosi,

pembawa erosi

berupa air oleh

berbagai

bentuk gerak

air.

Terjadi di pesisir yang menerima asupan sedimen lebih.

Page 31: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Sedimen Pantai

Sedangkan Gross (1990) mendefinisikan sedimen laut

sebagai akumulasi dari mineral-mineral dan pecahan-pecahan

batuan yang bercampur dengan hancuran cangkang dan

tulang dari organisme laut serta beberapa partikel lain yang terbentuk lewat proses

kimia yang terjadi di laut.

Sedimen adalah pecahan, mineral, atau material organik

yang ditransforkan dari berbagai sumber dan

diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh airdan juga termasuk didalamnya material yang diendapkan dari material yang melayang dalam air atau dalam bentuk larutan kimia.

SEDIMEN PANTAI

Page 32: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Berdasarkan asal-usulnya, sedimen terbagi menjadi 4 macam:

1. LithogenousSedimen berasal dari pelapukan batuan di daratan, lempeng kontinen serta kegiatan vulkanik (letusan gunung berapi). 2. BiogeneusSedimen berasal dari organisme laut yang telah mati dan umumnya terdiri dari tulang-tulang, cangkang dan sejenisnya. Komponen kimia yang sering ditemukan adalah CaCO3 dan SiO2.

3. HydrogeneusKomponen kimia yang larut di perairan laut dan mengalami tingkat kejenuhan tinggi, dapat menyebabkan terjadinya pengendapan dan membentuk sedimen. Contoh endapat tersebut adalah Mangan (Mn) yang berbentuk nodul, dan endapan fosforite (P2O2). Serta magnetit, phosphorit dan glaukonit.

4. Cosmogeneussedimen yang berasal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa,aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat yangterbawa angin.

Page 33: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Analisis Sedimen

Studi dinamika pantai jangka waktu pendek (analisis fenomena sehari-hari mencakup semua periode

pengamatan)

Jangka waktu panjang diperlukan waktu yang lama. Fenomena musiman setidaknya memerlukan

waktu 10 tahun.

1. Langkah pertama:

Melakukan perbandingan sejarah masa lampau dan dengan kondisi riilnya

2. Langkah 2:

Analisa foto dan peta hasil dari aeraial-fotografi dan survei topografi.

3. Selanjutnya:

Analisa perubahan karakteristik pantai: maju, mundurnya garis pantai, perubahan bentuk muara

sungai, erosi dan akresi pantai.

Page 34: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Dalam pembahasan tekstur sedimen,

distribusi butir dapat diketahui

menggunakan metode granulometri.

Pemisahan butir dilakukan dengan

menggunakan metode sieve dengan

ayakan bertingkat dengan alat sieve

shaker.

Klasifikasi ukuran butir dilakukan

dengan berdasarkan klasifikasi

Wentworth (1922).

Penentuan jenis sedimen dilakukan

berdasarkan klasifikasi diagram

segitiga sherpard.

Page 35: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pengambilan Sampel Sedimen

Dengan menggunakan Ekman Grab

Page 36: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 37: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pengayakan sampel sedimen Sieve Shaker

Dilakukan agar mudah dalam proses pengayakan dengan Sieve Shaker.

Sedimen basah diletakkan di atas loyang

Sebelum dioven ditimbang dengan timbangan digital dan dicatat sebagai berat basah

Pengeringan di oven dengan suhu 1500 selama 24 jam

Pengeringan Sampel Sedimen

Page 38: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Klasifikasi Ukuran Sedimen

Page 39: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 40: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 41: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Segitiga Shepard

Page 42: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 43: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 44: Dinamika Laut - spot.upi.edu

GELOMBANG LAUT

Page 45: Dinamika Laut - spot.upi.edu

GELOMBANG LAUT

karena angingempa bumi

(tsunami)

gaya gravitasi matahari dan bulan (pasang

surut)

gelombang yang dibangkitkan

oleh kapal yang bergerak serta

perubahan tekanan.

Gelombang

Gelombang adalah pergerakan naik turunnyaair laut disepanjang permukaan air.

Gelombang terjadi kerena adanyaangin yang bertiup di ataspermukaan perairan yang

menimbulkan gaya tekan ke bawah, gaya ini akan mendorong

permukaan air menjadi lebihrendah dibandingkan dengan

tempat di sekitarnya yang mengakibatkan ketidakseimbangansehingga terjadi dorongan massa air

yang lebih tinggi untuk mengisitempat yang lebih rendah.

Gelombang di laut jadi faktor penting dalam kajian dinamika pantai serta mempunyai peranan besar dalam proses pembentukan geometri dan komposisi pantai.

Macam Gelombang di LautBerdasarkan pembangkitanya:

Page 46: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 47: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Waves are sustained because restoring forces continue past the water level of calm seas resulting in oscillation

Page 48: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Bagaimana angin terbentuk

1. Gelombang angin (gelombang pendek= T sekon/menit)

2. Gelombang pasut (gelombang panjang= T jam/lebih)

3. Tsunami (gelombang panjang= T jam/lebih)

Jenis Gelombang:

Page 49: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Gelombang di laut pada umumnya disebabkan oleh angin (wind waves)

1. Tipe dan ukuran gelombang dikontrol oleh kecepatan angin, durasi, fetch dan kondisi permukaan laut

2. Kecepatan angin berbanding lurus dengan panjang gelombang, periode gelombang dan tinggi gelombang

Water + Wind = Waves

Page 50: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Energi Gelombang▪ Gelombang progresif bergerak

dipermukaan air

▪ Bentuk gelombang dan energi gelombang bergerak maju dengan cepat

▪ Massa air tidak bergerak

▪ Molekul air bergerak dalam orbit, dengan diameter orbit bergantung pada ukuran gelombang dan semakin mengecil seiring dengan bertambahnya kedalaman

Teori Gelombang Linier (Airy, 1845)

▪ Air laut adalah homogen, sehingga rapat massanya adalah konstan.

▪ Air laut tidak mampu mampat.

▪ Tegangan permukaan yang terjadi diabaikan.

▪ Gaya Coriolis diabaikan.

▪ Tegangan pada permukaan adalah konstan.

▪ Zat cair adalah ideal dan berlaku aliran tak berrotasi.

▪ Dasar laut adalah horizontal, tetap dan impermeabel.

▪ Amplitudo gelombang kecil dibandingkan dengan panjang gelombang.

▪ Gerak gelombang tegak lurus terhadap arah penjalarannya.

Page 51: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Komponen Gelombang

Page 52: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 53: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Path of water in wind-generated waves:

Page 54: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Deep-water waves The speed of waves

Page 55: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Wind-generated wavesGrowth of wind generated waves is determined by:1. wind duration2. wind speed3. fetch

Page 56: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Wind waves in shallow water

If waves slow as water becomes shallower

Steepness- Steepness = H/L- When H/L = 1/7

Waves break

Waters affected by shallowing- Waters become elliptical

when depth < L/20- Wavelength decreases,

height increases

Page 57: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Consequences of waves on coastal morphology

Page 58: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Wave Formation

Page 59: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Progressive Wave Types

1. Sea : irregular waves in the area of generation

2. Swell : more regular waves beyond area of generation

3. Surf : waves that have reached the coast, grow in height, andbreak

Sea

Swell

Surf

Page 60: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Tipe Gelombang Pecah

EMPAT TIPE GELOMBANG PECAH1. Spilling BreakerPecahan gelombang jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai dengan dasar yanglandai. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang yang tidak stabil turun sebagai “whitewater” (gelembung-gelembung dan buih).

2. Plunging BreakerPecahan jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pentai yang miring. Pada pecahanjenis ini, gelombang yang mendekat ke pantai memiliki lereng depan yang menghadap kedaratan menjadi vertikal, puncak gelombang kemudian menggulung ke depan, danakhirnya menghunjam ke depan.

3. Surging BreakerPecahan jenis ini terjadi bila lereng pantai sangatcuram. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang naikseperti akan menghunjam ke depan, tetapi kemudiandasar gelombang naik ke atas permukaan pantaisehingga gelombang jatuh dan menghilang.

4. Collapsing BreakerPecahan ini adalah bentuk menengah antara pecahan tipe plunging dan surging.

Tipe gelombang pecah di atas, dari urutan satu sampaitiga adalah tiga macam gelombang pecah yang umummudah dikenal. Adapun tipe gelombang yang ke-empat, adalah tipe gelombang pecah transisi antaraplunging breaker dan surging breaker. Tipe iniditemukan oleh Galvin tahun 1968 yang mempelajarigelombang mempergunakan film berkecepatan tinggi(Komar, 1976).

Page 61: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Deep Water Wave Transformation

Page 62: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Gelombang yang menjalar dariperairan dalam menuju pantaimengalami beberapa proses:

1. Perubahan tinggi gelombang

2. Perubahan kecepatan

3. Perubahan arah

4. Fenomena lainnya

Reflection, yaitu gelombang akan dipantulkan apabila menemukan bentuk pantai yang memiliki topografi eliff ataupun suatu barier/penghalang, karena memiliki bidang pantul yang relatif tegak lurus terhadap arah gelombang datang.

Refraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju suatupusat sehingga tampak gelombang yang dating akan enuju pada suatu titik.

Diffraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menujukesegala arah sehingga tampak gelombangakan menyebar pad seluruh garis pantai.

Sifat – Sifat GelombangPenjalaran Gelombang

Page 63: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Transformasi Gelombang

Page 64: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 65: Dinamika Laut - spot.upi.edu

PASANG SURUT (PASUT)

Page 66: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Pasut dari lautan luas akan merambat sebagai gelombang ke pesisir, maka gelombang akan mengalami proses perubahan, karena kedalaman

PENGERTIAN

Pasang SurutPasang Surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutamamatahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Gaya tarik menarik ini tergantung dari jarak bumidengan benda langit dan massa benda langit itu sendiri.

Tipe PASUT ditentukan oleh : frekuensi air pasang & surutsetiap hari - tipe tunggal atau ganda/campuranSecara kuantitatif : rasio antara amplitudo (tinggi gelombang)unsur pasut tunggal dengan unsur pasut ganda utama (Formzahl)

PASANG SURUT

Page 67: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Gaya-gaya yang menghasilkan pasang surut di Bumi. Gambar kiri: dari Weisberg dan Parish (1974), dengan modifikasi; gambar kanan: dari Triatmodjo (1999).

Page 68: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 69: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 70: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 71: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 72: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 73: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Jenis – Jenis Pasang Surut

Pasang surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:

Pasang surut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam), Periodepasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. misalnya di perairan selat Malaka;

Pasang surut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut dalam 24 ajam), Periodepasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di sekitar selat Karimata;

Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) merupakan pasut yang tiapharinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kalisurut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan PantaiUtara Jawa Barat.

Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal) merupakan pasut yangterjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satukali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa danIndonesia Bagian Timur.

Page 74: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Penyebaran tipe-tipe pasang surut yang terdapat di kawasan Kepulauan

Indonesia dan sekitarnyaPenyebaran variasi pasang surut di seluruh dunia

Page 75: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 76: Dinamika Laut - spot.upi.edu

ARUS LAUT

Page 77: Dinamika Laut - spot.upi.edu

PENGERTIAN

Arus LautArus laut adalah pergerakan massaair secara vertikal dan horisontalsehingga menunjukkankeseimbangannya, atau gerakan airyang sangat luas yang terjadidiseluruh lautan dunia. Arus jugamerupakan gerakan mengalir suatumassa air yang dikarenakan tiupanangin atau perbedaan densitas ataupergerakan gelombang panjang.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Arus Laut

Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada disekitarnya: Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasioleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorialcounter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkansistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuataliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.

Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliranmassa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah merekadari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkantimbulnya perubahan – perubahan arah arus yang komplekssusunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnyakedalaman suatu perairan.

Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitasmenyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yangdalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arahdaerah tropik

Page 78: Dinamika Laut - spot.upi.edu

The Coriolis effect and obstruction to flow by continentalmargins result in surface currents organized into huge circuits knownas gyres.

Surface Currents - horizontal circulation

Page 79: Dinamika Laut - spot.upi.edu

The Coriolis effect causes surface waters under ideal conditions to move ~45° to the right (in the northern hemisphere) of the direction of wind. The net (sum) movement of this water column is theoretically ~90° to the movement of the wind (Ekman transport).

Page 80: Dinamika Laut - spot.upi.edu

However, the movement of water in a gryre due to the Coriolis effect is opposed by a gravitation pressure gradient resulting from a build-up of water (higher elevation) toward the center of the gyre. As a result Ekman transport is not greater than ~45°. Hence, gyres are referred to a geostrophic ("Earth turning") currents.

Page 81: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Some surface currents are rapid and riverlike, with well-defined boundaries, especially along the western gyre currents. Western intensification is due to the Coreolis effect which is stronger closer to the poles. Eastern boundary currents are braod, shallow and less defined, carrying cooler water toward the equator.

Page 82: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Major currents meander significantly over periods of weeks (analogous to rivers meandering over geological time) resulting in formation of eddies. Warm-core eddies rotate clockwise and cold-core counter clockwise.

Page 83: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Contoh pergerakan arus di laut

Page 84: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Wind-induced vertical circulation

Upwelling and downwelling describe the vertical movements of water masses. Upwelling is often due to the divergence of surface currents. How might upwellings affect biological productivity of that area? Downwellingis often caused by surface current convergence.

El Niño, an anomaly in surface circulation, occurs when the trade winds falter, allowing warm water to move eastward across the Pacific at the equator. Why should currents reverse direction under these conditions?

Page 85: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Thermohaline circulation

Circulation of the 90% of ocean water beneath the surface zone is driven by gravity, as dense water sinks and less dense water rises. What would cause the density of water to change?

In the Wendell Sea of Antarctica, 20-50 million m3 of dense brine (future Antarctic Bottom Water) is formed every second. Antarctic Bottom Water spreads northward taking hundreds of years to reach the equator and beyond.

Page 86: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Downwellings, upwellings, and surface currents result in a complex 'conveyor belt' that transfer heat, gases, nutrients and organisms worldwide.

Page 87: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 88: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 89: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 90: Dinamika Laut - spot.upi.edu

PERMASALAHAN PANTAI

Erosi Pantai/Abrasi

Sedimentasi Pantai

Kerusakan Lingkungan Pantai

Page 91: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Erosi Pantai/AbrasiPengertian

Erosi adalah proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan

lainnya yang disebabkan oleh gerakan air, es, atau angin.

Faktor penyebab terjadinya erosi/abrasi pantaiFenomena alam yang menyebabkan erosi/abrasi seperti terjadinya

pasang surut air laut, angin di atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan merusak.

Ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atauyang umum disebut global warming

Faktor lain yang menandai sekaligus menyebabkanketidakseimbangan ekosistem adalah penambanganpasir

Dampak erosi dan abrasi pantai

Penyusutan area pantai merupakan dampakyang paling jelas dari abrasi

Rusaknya hutan bakau, penanaman hutanbakau yang sejatinya ditujukan untukmenangkal dan mengurangi resikoabrasi pantai juga berpotensi gagaltotal jika abrasi pantai sudah tidakbisa dikendalikan

Hilangnya tempat berkumpul ikan perairanpantai. Ini merupakan konsekuensilogis yang terjadi dengan terkikisnyadaerah pantai yang diawali gelombangdan arus laut yang destruktif

Solusi atau Upaya Pencegahan Erosi / Abrasi PantaiPemeliharaan Terumbu Karang

Penanaman dan Pemeliharaan Pohon BakauPelarangan Tambang Pasir

Page 92: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Sedimentasiadalah proses pengendapan

material batuan secara

gravitasi yang dapat terjadi di

daratan, zona transisi (garis

pantai) atau di dasar laut

karena diangkut dengan media

angin, air maupun es.

Adanya sumbermaterial sedimen

Adanya lingkunganpengendapan yang cocok

(darat,transisi,laut)

Terjadinyapengangkutan

sumber material (transport) oleh

angin, es maupun air

Berlangsungnya pengendapan, karena perbedaan arus atau

gaya

Terjadinya replacement (penggantian) dan

rekristalisasi (perubahan) material

Diagenesis, perubahanyang terjadi saat

pengendapanberlangsung secara

kimia dan fisika

Kompaksi, akibat gayaberat dari material

sedimen yang memaksa volume

lapisan sedimennyamenjadi berkurang

SedimentasiPenyebab Sedimentasi

Page 93: Dinamika Laut - spot.upi.edu

Kerusakan Lingkungan PantaiMeningkatkan

kesadaran masyarakatmengenai pentingnya

menanggulangikerusakan lingkungan;

Meningkatkan kemampuanmasyarakat untuk berperanserta dalam pengembangan

rencana penanggulangankerusakan lingkungan secaraterpadu yang sudah disetujui

bersama;

Membantu masyarakatsetempat memilih dan

mengembangkanaktivitas ekonomi yang

lebih ramah lingkungan;

Memberikan pelatihanmengenai system pelaksanaan dan

pengawasan upayapenanggulangan

kerusakan lingkunganpesisir.

Pencemarandegradasi fisik

habitat

over eksploitasi sumber daya

alamabrasi pantai

konservasikawasan

lindung menjadiperuntukan

pembangunanlainnya

Bencana alam

Penyebab kerusakan lingkungan pantai

Upaya Penanggulangan

Page 94: Dinamika Laut - spot.upi.edu

BANGUNAN PANTAI

Page 95: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 96: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 97: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 98: Dinamika Laut - spot.upi.edu
Page 99: Dinamika Laut - spot.upi.edu

THANK YOUfor your attention