Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Dinamika Laut
Kukuh Widiyanto, M.Sc.
Prodi Logistik KelautanKampus DaerahUniversitas Pendidikan IndonesiaDi Serang
Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan
MK PIKP (Meet 2)
BOUNDARY BETWEEN COASTAL AREA, SEA AND OCEAN
1
0
3
2
5
4
6
Dep
th (
Km
)
COASTAL AREA
Continental shelf
Marginal sea
Offshore islands arc
Basin
RidgeTrench
Trench
SEA OCEAN
Co
nti
nen
tal M
arg
in
Continental slope
1
0
3
2
5
4
6
De
pth
(m
ete
r)
LandContinental shelf
Continental slope
Continental rise
Basin
Generally1
0
3
2
5
4
6
De
pth
(M
)
LandContinental
shelf
Continental slope
Ridge
Basin
Trench
Peru Offshore
1
0
3
2
5
4
6
De
pth
(M
)
Land
Continental slope
Marginal sea
Offshore islands arcContinental island
Basin
Ridge
Trench
Trench
Venezuela Offshore
Indonesia Offshore
Continental shelf
VARIATION OF THE CONTINENTAL MARGIN
CONTINENTAL
Continental Rise
Trench
GuyotAtoll
Rift
Seamount
Continental island
BASIN
Abyssal Plain
CanyonTurbidity current
Fan
Sea water surface
SEAMOUNT
Hei
ght
1
Km
VOLCANIC
Breakdown by surf Sea water surface
GUYOT
He
igh
t1
Km
VOLCANIC
Breakdown by surf
VOLCANIC ATOL
Coral reef
Formation Processes of Sea Mount, Guyot and Atoll
BOUNDARY BETWEEN COASTAL AREA, SEA
AND OCEAN
Perbandingan luas areaIndonesia
Pengenalan potensi pesisir tidak terlepas dari asal proses pembentukan pesisir itu sendiri, Geomorfologi pesisir menekankan pada proses terjadi pada suatu pesisir (Bird, 2008).
Proses pembentukan pesisir sangat penting untuk diketahui berkaitan dengan penilaian potensi dan bahaya sebuah wilayah pesisir.
Tipologi Pesisir
Berdasarkan Shepard dalam King (1972),pesisir dapat diklasifikasi berdasarkangenesisnya. Secara garis besar, pesisirdiklasifikasikan menjadi dua kategori yaitupesisir primer dan pesisir sekunder.
Pesisir primer merupakan pesisir yangterbentuk akibat proses-proses terrestrialseperti erosi, vulkanik, deposisional dandiastropisma, sedangkan
Pesisir sekunder merupakan pesisir yangterbentuk akibat aktivitas organisme danproses lautan (gelombang dan arus laut).
Tipologi Pesisir (Shepard dalam King, 1972):
No Tipologi Pesisir Deskripsi
1. Pesisir Primer
a. Volcanic Coast Terbentuk akibat aktivitas vulkanik. Material utama penyusun pesisir merupakanbatuan vulkanik
b. Sub-aerial deposition coast
Terbentuk akibat deposisi material sedimen sungai, angin, ataupun longsor.Material utamanya adalah sedimen berupa lumpur, lempung ataupun pasir.
c. Structurally shaped coast
Terbentuk akibat adanya proses struktural baik lipatan maupun patahan.
d. Land Erosion coast Terbentuk akibat adanya proses erosi darat pada lahan atasnya
2. Pesisir Sekunder
a. Coast built by organism
Terbentuk akibat adanya aktivitas organisme di lautan, seperti terumbu karang,dan lain-lain.
b. Wave erosion coast Terbentuk akibat adanya proses erosi oleh gelombang dan arus laut.
c. Marine deposition coast
Terbentuk akibat adanya proses deposisi material yang berasal dari marine.
Faktor yang berperan penting dalam konteks kajian dinamika pantai
1. Tipe pantai dan analisa sedimen
Tipe pantaiUkuran butir dan jenis sedimenStatistik sedimenDistribusi sedimen
2. Gelombang laut
Teori gelombang linierPembangkitan gelombangStatistik gelombangPeramalan gelombang
3 Transformasi gelombangPendangkalan gelombangRefraksi gelombangDifraksi gelombangRefleksi gelombangGelombang pecah
4 Fluktuasi muka air lautPasang surutTsunami
5 Angkutan sedimen pantai
Angkutan sedimen sejajar pantai
Angkutan sedimen tegak lurus pantai6 Perubahan garis pantai
Analisis perubahan garis pantai metode numerik
Analisa perubahan garis pantai dengan analisa
peta citra7 Sistem perlindungan pantai
Struktur perlindungan pantai (Breakwater, groin,
jetty, revetment, seawall)
Vegetasi pantai untuk perlindungan pantai
Penambahan suplai sedimen pantai8 Studi eksperimental dan pemodelan fisik
struktur pelindung pantai
TIPE PANTAI
Pantai berpasir
Berlumpur
Berbatu
Klasifikasi Gelombang di laut
Semua kejadian gelombang di laut dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensinya.
Kondisi gelombang berubah dari waktu ke waktu, tergantung pada kondisi angin, cuaca dan fetch yang ada.
Gelombang pendek, 2: Sea waves dan swell.
Tipe pantai dapat dibedakan menjadi 3 tipe:
Sea waves dibangkitkan oleh tiupan angin lokal
di lokasi pembangkitan. →
irregular dan arahnya beraturan.
Swell adalah gelombang yang
menjalar menjauhi daerah
pembangkitan. →teratur dan tidak
beraturan arahnya.
Gelombang laut mengakibatkan erosi pantai dalam jangka waktu panjang.
Erosi pantai dalam waktu pendek terjadi karena badai.
Untuk mengurangi dampak akibat erosi pantai dan kerusakan-kerusakan lainnya, maka sistem perlindungan pantai yang terintegrasi dengan semua faktor lingkungan mutlak diperlukan.
DINAMIKA PANTAI
Pemanfaatan daerah pantai dapat berupa pemanfaatan untuk pariwisata, pertambakan, perikanan, pelabuhan, dan masih banyak lagi pemanfaatannya.
Namun, wilayah pantai merupakan sistem dengan keseimbangan yang dinamis dan tidak stabil.
Lingkungan pantai merupakan daerah yang kompleks, namun mempunyai potensi SDAyang besar dan menjadi penting bagi sebagian negara. Pemanfaatan sumber dayalingkungan pantai mampu meningkatkan perekonomian dari hasil pemanfaatan sumberdaya alamnya.
PENGERTIANPantai (shore) :
Daerah yang merupakan pertemuan
antara laut dan daratan diukur pada
saat pasang tertinggi dan surut
terendah
Pantai dan PesisirPesisir merupakan daerah darat di tepi
laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan
perembesan air laut.
Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan
air surut terendah (Triatmodjo,1999)
Batasan Lingkungan Pantai
Lingkungan Pantai pada hakekatnya merupakan:
1. Tempat sumberdaya alam yang perlu dilestarikan potensi maupun fungsinya
2. Ruang yang perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya
Fungsi Pantai
Pembatas antara darat dan laut
Tempat hidup biota Pantai
Tempat sungai bermuara
Tempat saluran (seperti tambak) bermuara,
praktis seperti Tempat sungai bermuara
Tempat peralihan kegiatan hidup di darat dan di laut (pelabuhan,
pelayaran)
Tempat hunian nelayanTempat
wisata/rekreasi, tempat usaha/niaga
Tempat budidaya pantai (antara lain: tambak, pertanian)
Sumber bahan bangunan (antara lain:
pasir, pasir, batu karang)
Tempat permukiman (exclusive)
Perkembangan Fungsi PantaiSecara alami berfungsi
JENIS PANTAI Berdasarkan proses pembentukannya
Pantai Spit
PantaiBaymouth
PantaiTambolo
Pantai FyordPantai Ria
Pantai Sekaren
Pantai berbukit
pasir
JENIS PANTAI Berdasarkan proses pembentukannya
Pantai Spit
PantaiBaymouth
PantaiTambolo
Pantai FyordPantai Ria
Pantai Sekaren
Pantai berbukit
pasir
salah satu ujungnya bersambung dengan daratan.
terjadi karena perbedaan pasang naik dan pasang surut yang besar
bukit endapan pada pantaiyang memotong telukdengan lautan
bukit endapan pada pantaiyang menghubungkan pulaudengan pulau utama
pantai yang berlekuk lekuk panjang sempit dan tebingnya
curam. Pantai ini terjadi karena kikisan Gletsyer.
menyerupai Pantai Fyord, bedanya pada pantai Ria pada bagian
muaranya dan lebih besar dan tebingnya lebih curam, pantai ini
terbentuk karena lembah sungai yang tergenang air.
pantai ini tidak jauh masuk ke darat di mukanya terdapat banyak pulau-pulau kecil
Pantai berdanau (half) atau disebut
pantai laguna (etang)
Pantai Liman
Pantai estuariumPantai Delta
Pantai Karang
JENIS PANTAI Berdasarkan proses pembentukannya
Danau pantai yang terpisah dari laut oleh
Nehrung (lidah tanah) dan ke dalamnya ada
sungai yang bermuara.
teluk kecil pada muara sungai yang terajadi karean penurunan dasar sungai dan karena erosi sungai.
mirip dengan pantai Liman yaitu muara sungai nya
lebar (berbentuk corong) bedanya adalah
dasarnya lebih dalam karena terjadi pengikisan
pasang naik dan pasang surut.
pantai yang memiliki Delta. Delta terjadi
karena hasil erosi sungai bertumpuk-
tumpuk di muara sungai (sedimentasi).
pantai yang mempunyai banyak pulau-pulau atau batu karang di sepanjang
JENIS PANTAIBerdasarkan Bentuk Geografisnya
a. Pantai LandaiPermukaannya relatif datar. → pantai mangrove, pantaibukit pasir, pantai delta. danpantai estuari.
b. Pantai CuramBiasanya bergunung-gunung. Karena peretakanyang memanjang sejajarpantai dan terkikis ombakyang besar, terjadilahtebing-tebing curam danlaut dalam.
c. Pantai Bertebing (Flaise)Pantai yang curam di muka tebing karena adanya pegununganmelintang tegak lurus terhadap pantai.Di pantai ini sering dijumpai laut yang dangkal. Terjadinya flaisekarena penimbunan hasil perusakan tebing pantai itu sendiri yangdisebabkan oleh abrasi atau erosi marine.
d. Pantai KarangTerjadi jika di dasar laut sepanjang pantai terdapatterumbu karang.→ misalnya pantai di pulau sulawesi, maluku, dan nusatenggara. Pantai seperti ini biasanya dijadikan objekwisata laut. Misalnya, Taman Bunaken di Manado.
TIPE PANTAI
Pantai berpasir
BerlumpurBerbatu
Berdasarkan jenis material sedimen dasar penyusunnya
Pantai berdasarkan material penyusun sedimen dasar:
▪ Pantai berpasir
▪ Terbentuk oleh proses di laut akibat erosi gelombang,pengendapan sedimen, dan material organik
▪ Material penyusun terdiri atas pasir bercampur batu(berasal dari daratan yang terbawa aliran sungai atauberasal dari daratan di belakang pantai tersebut)
▪ Material penyusun pantai juga berasal dari jenis biotalaut yang ada dan kemudian mengendap di daerahpantai itu sendiri.
• Contoh: Pantai Kuta dan pantai Sanur, Bali
• Pantai sawarna, pantai tanjung lesung, Banten
Pantai Sawarna, Lebak, Banten
Pantai Tanjung Lesung, BantenPantai Sepanjang, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta
Pantai Berlumpur▪ Banyak dijumpai di daerah muara sungai
▪ Banyak ditumbuhi oleh mangrove
▪ Vegetasi mangrove sebagai bentuk perlindungan pantai berlumpur
▪ Energi gelombang dapat terdisiapsi oleh hutan mangrove danlumpur
▪ Pantai tipe ini: mudah berubah bentuk, mengalami deformasi, dantererosi karena material penyusunnya yang sangat kecil dan halussangat mudah terangkat oleh arus.
▪ Substrat yang menyusun sedimen adalah lumpur yang kaya zatorganik.
▪ Topografi dan kemiringan pantai ini sangat landai (air dapattertahan lebih lama di dalam substrat)
▪ Pantai berlumpur ditumbuhi mangrove mempunyai nilai ekonomisyang tinggi (sebagai daerah pertambakan dan budidaya)
• Contoh: pantai di pesisir karangantu, pantai di sepanjang utaraJawa.
PANTAI BERBATU▪ Dinding pantai yang terjal
▪ Langsung berhubungan dengan laut
▪ Sangat dipengaruhi oleh serangan gelombang
▪ Namun tidak mudah tererosi (akibat adanya arusataupun gempuran gelombang).
▪ Penggerusan pantai oleh pelapukan batuan (prosesgeologi lain) dalam waktu yang relatif lama.
Contoh:
• Pantai di selatan Jawa.
• Pantai tanjung layar, di Banten Selatan
• Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur
• Pantai menganti, Kebumen, Jawa Tengah
KALSIFIKASI MORFOLOGI PESISIR DAN PANTAI DI INDONESIA
Pantai curam
singkapan batuan
Pantai landai atau datar
Pantai dengan
bukit atau paparan
pasir
Pantai lurus dan panjang pesisir datar
Pantai berbukit dan terjal
Pantai erosi
Pantai akresi
Secara Morfologi pesisir dan pantai di Indonesia dibedakan atas:
Pantai curam
singkapan batuan
Pantai landai atau datar
Pantai dengan
bukit atau
paparan pasir
Pantai lurus dan panjang pesisir datar
Pantai berbukit dan terjal
Pantai erosi
Pantai akresi
Jalur tumbukan/tunjaman lempeng, jalur volkanik, jalur busur luar atau tektonik geser.
Pesisir datar
hingga landai
menempati
bagian zonasi
kraton stabil
atau cekungan
belakang.
ditemukan di pesisir yang menghadap laut lepas .di pantai barat Sumatra, Pulau
Semeleule hingga Enggano,
Pantai Selatan Jawa, Nusa
Dua Bali, Pantai Selatan
Lombok-Flores, Sumba, Sabu,
Rote, Timor, Solor-Wetar,
Pantai Timur Tanimbar, Pantai
Utara Ceram Papua
Pantai menghadap perairan bergelombang dan angin kuat dengan asupan sedimen sungai cukup
Pantai tepian samudra dengan agitasi kuat gelombang serta memiliki sejumlah muara sungai kecil sejajar padanya dengan asupan sedimen, dapat membentuk garis lurus dan panjang pantai berpasir.
Adanya batuan
atau endapan
yang mudah
tererosi,
pembawa erosi
berupa air oleh
berbagai
bentuk gerak
air.
Terjadi di pesisir yang menerima asupan sedimen lebih.
Sedimen Pantai
Sedangkan Gross (1990) mendefinisikan sedimen laut
sebagai akumulasi dari mineral-mineral dan pecahan-pecahan
batuan yang bercampur dengan hancuran cangkang dan
tulang dari organisme laut serta beberapa partikel lain yang terbentuk lewat proses
kimia yang terjadi di laut.
Sedimen adalah pecahan, mineral, atau material organik
yang ditransforkan dari berbagai sumber dan
diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh airdan juga termasuk didalamnya material yang diendapkan dari material yang melayang dalam air atau dalam bentuk larutan kimia.
SEDIMEN PANTAI
Berdasarkan asal-usulnya, sedimen terbagi menjadi 4 macam:
1. LithogenousSedimen berasal dari pelapukan batuan di daratan, lempeng kontinen serta kegiatan vulkanik (letusan gunung berapi). 2. BiogeneusSedimen berasal dari organisme laut yang telah mati dan umumnya terdiri dari tulang-tulang, cangkang dan sejenisnya. Komponen kimia yang sering ditemukan adalah CaCO3 dan SiO2.
3. HydrogeneusKomponen kimia yang larut di perairan laut dan mengalami tingkat kejenuhan tinggi, dapat menyebabkan terjadinya pengendapan dan membentuk sedimen. Contoh endapat tersebut adalah Mangan (Mn) yang berbentuk nodul, dan endapan fosforite (P2O2). Serta magnetit, phosphorit dan glaukonit.
4. Cosmogeneussedimen yang berasal dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat bersumber dari luar angkasa,aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat yangterbawa angin.
Analisis Sedimen
Studi dinamika pantai jangka waktu pendek (analisis fenomena sehari-hari mencakup semua periode
pengamatan)
Jangka waktu panjang diperlukan waktu yang lama. Fenomena musiman setidaknya memerlukan
waktu 10 tahun.
1. Langkah pertama:
Melakukan perbandingan sejarah masa lampau dan dengan kondisi riilnya
2. Langkah 2:
Analisa foto dan peta hasil dari aeraial-fotografi dan survei topografi.
3. Selanjutnya:
Analisa perubahan karakteristik pantai: maju, mundurnya garis pantai, perubahan bentuk muara
sungai, erosi dan akresi pantai.
Dalam pembahasan tekstur sedimen,
distribusi butir dapat diketahui
menggunakan metode granulometri.
Pemisahan butir dilakukan dengan
menggunakan metode sieve dengan
ayakan bertingkat dengan alat sieve
shaker.
Klasifikasi ukuran butir dilakukan
dengan berdasarkan klasifikasi
Wentworth (1922).
Penentuan jenis sedimen dilakukan
berdasarkan klasifikasi diagram
segitiga sherpard.
Pengambilan Sampel Sedimen
Dengan menggunakan Ekman Grab
Pengayakan sampel sedimen Sieve Shaker
Dilakukan agar mudah dalam proses pengayakan dengan Sieve Shaker.
Sedimen basah diletakkan di atas loyang
Sebelum dioven ditimbang dengan timbangan digital dan dicatat sebagai berat basah
Pengeringan di oven dengan suhu 1500 selama 24 jam
Pengeringan Sampel Sedimen
Klasifikasi Ukuran Sedimen
Segitiga Shepard
GELOMBANG LAUT
GELOMBANG LAUT
karena angingempa bumi
(tsunami)
gaya gravitasi matahari dan bulan (pasang
surut)
gelombang yang dibangkitkan
oleh kapal yang bergerak serta
perubahan tekanan.
Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik turunnyaair laut disepanjang permukaan air.
Gelombang terjadi kerena adanyaangin yang bertiup di ataspermukaan perairan yang
menimbulkan gaya tekan ke bawah, gaya ini akan mendorong
permukaan air menjadi lebihrendah dibandingkan dengan
tempat di sekitarnya yang mengakibatkan ketidakseimbangansehingga terjadi dorongan massa air
yang lebih tinggi untuk mengisitempat yang lebih rendah.
Gelombang di laut jadi faktor penting dalam kajian dinamika pantai serta mempunyai peranan besar dalam proses pembentukan geometri dan komposisi pantai.
Macam Gelombang di LautBerdasarkan pembangkitanya:
Waves are sustained because restoring forces continue past the water level of calm seas resulting in oscillation
Bagaimana angin terbentuk
1. Gelombang angin (gelombang pendek= T sekon/menit)
2. Gelombang pasut (gelombang panjang= T jam/lebih)
3. Tsunami (gelombang panjang= T jam/lebih)
Jenis Gelombang:
Gelombang di laut pada umumnya disebabkan oleh angin (wind waves)
1. Tipe dan ukuran gelombang dikontrol oleh kecepatan angin, durasi, fetch dan kondisi permukaan laut
2. Kecepatan angin berbanding lurus dengan panjang gelombang, periode gelombang dan tinggi gelombang
Water + Wind = Waves
Energi Gelombang▪ Gelombang progresif bergerak
dipermukaan air
▪ Bentuk gelombang dan energi gelombang bergerak maju dengan cepat
▪ Massa air tidak bergerak
▪ Molekul air bergerak dalam orbit, dengan diameter orbit bergantung pada ukuran gelombang dan semakin mengecil seiring dengan bertambahnya kedalaman
Teori Gelombang Linier (Airy, 1845)
▪ Air laut adalah homogen, sehingga rapat massanya adalah konstan.
▪ Air laut tidak mampu mampat.
▪ Tegangan permukaan yang terjadi diabaikan.
▪ Gaya Coriolis diabaikan.
▪ Tegangan pada permukaan adalah konstan.
▪ Zat cair adalah ideal dan berlaku aliran tak berrotasi.
▪ Dasar laut adalah horizontal, tetap dan impermeabel.
▪ Amplitudo gelombang kecil dibandingkan dengan panjang gelombang.
▪ Gerak gelombang tegak lurus terhadap arah penjalarannya.
Komponen Gelombang
Path of water in wind-generated waves:
Deep-water waves The speed of waves
Wind-generated wavesGrowth of wind generated waves is determined by:1. wind duration2. wind speed3. fetch
Wind waves in shallow water
If waves slow as water becomes shallower
Steepness- Steepness = H/L- When H/L = 1/7
Waves break
Waters affected by shallowing- Waters become elliptical
when depth < L/20- Wavelength decreases,
height increases
Consequences of waves on coastal morphology
Wave Formation
Progressive Wave Types
1. Sea : irregular waves in the area of generation
2. Swell : more regular waves beyond area of generation
3. Surf : waves that have reached the coast, grow in height, andbreak
Sea
Swell
Surf
Tipe Gelombang Pecah
EMPAT TIPE GELOMBANG PECAH1. Spilling BreakerPecahan gelombang jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pantai dengan dasar yanglandai. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang yang tidak stabil turun sebagai “whitewater” (gelembung-gelembung dan buih).
2. Plunging BreakerPecahan jenis ini terjadi bila gelombang menjalar di pentai yang miring. Pada pecahanjenis ini, gelombang yang mendekat ke pantai memiliki lereng depan yang menghadap kedaratan menjadi vertikal, puncak gelombang kemudian menggulung ke depan, danakhirnya menghunjam ke depan.
3. Surging BreakerPecahan jenis ini terjadi bila lereng pantai sangatcuram. Pada pecahan jenis ini, puncak gelombang naikseperti akan menghunjam ke depan, tetapi kemudiandasar gelombang naik ke atas permukaan pantaisehingga gelombang jatuh dan menghilang.
4. Collapsing BreakerPecahan ini adalah bentuk menengah antara pecahan tipe plunging dan surging.
Tipe gelombang pecah di atas, dari urutan satu sampaitiga adalah tiga macam gelombang pecah yang umummudah dikenal. Adapun tipe gelombang yang ke-empat, adalah tipe gelombang pecah transisi antaraplunging breaker dan surging breaker. Tipe iniditemukan oleh Galvin tahun 1968 yang mempelajarigelombang mempergunakan film berkecepatan tinggi(Komar, 1976).
Deep Water Wave Transformation
Gelombang yang menjalar dariperairan dalam menuju pantaimengalami beberapa proses:
1. Perubahan tinggi gelombang
2. Perubahan kecepatan
3. Perubahan arah
4. Fenomena lainnya
Reflection, yaitu gelombang akan dipantulkan apabila menemukan bentuk pantai yang memiliki topografi eliff ataupun suatu barier/penghalang, karena memiliki bidang pantul yang relatif tegak lurus terhadap arah gelombang datang.
Refraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menuju suatupusat sehingga tampak gelombang yang dating akan enuju pada suatu titik.
Diffraction, yaitu gelombang akan dibelokkan menujukesegala arah sehingga tampak gelombangakan menyebar pad seluruh garis pantai.
Sifat – Sifat GelombangPenjalaran Gelombang
Transformasi Gelombang
PASANG SURUT (PASUT)
Pasut dari lautan luas akan merambat sebagai gelombang ke pesisir, maka gelombang akan mengalami proses perubahan, karena kedalaman
PENGERTIAN
Pasang SurutPasang Surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutamamatahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Gaya tarik menarik ini tergantung dari jarak bumidengan benda langit dan massa benda langit itu sendiri.
Tipe PASUT ditentukan oleh : frekuensi air pasang & surutsetiap hari - tipe tunggal atau ganda/campuranSecara kuantitatif : rasio antara amplitudo (tinggi gelombang)unsur pasut tunggal dengan unsur pasut ganda utama (Formzahl)
PASANG SURUT
Gaya-gaya yang menghasilkan pasang surut di Bumi. Gambar kiri: dari Weisberg dan Parish (1974), dengan modifikasi; gambar kanan: dari Triatmodjo (1999).
Jenis – Jenis Pasang Surut
Pasang surut di Indonesia dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Pasang surut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam), Periodepasang surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. misalnya di perairan selat Malaka;
Pasang surut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut dalam 24 ajam), Periodepasangsurut adalah 24 jam 50 menit, misalnya di sekitar selat Karimata;
Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) merupakan pasut yang tiapharinya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kalisurut yang sangat berbeda dalam tinggi dan waktu, ini terdapat di Pantai Selatan Kalimantan dan PantaiUtara Jawa Barat.
Pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal) merupakan pasut yangterjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satukali surut dengan memiliki tinggi dan waktu yang berbeda, ini terdapat di Pantai Selatan Jawa danIndonesia Bagian Timur.
Penyebaran tipe-tipe pasang surut yang terdapat di kawasan Kepulauan
Indonesia dan sekitarnyaPenyebaran variasi pasang surut di seluruh dunia
ARUS LAUT
PENGERTIAN
Arus LautArus laut adalah pergerakan massaair secara vertikal dan horisontalsehingga menunjukkankeseimbangannya, atau gerakan airyang sangat luas yang terjadidiseluruh lautan dunia. Arus jugamerupakan gerakan mengalir suatumassa air yang dikarenakan tiupanangin atau perbedaan densitas ataupergerakan gelombang panjang.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Arus Laut
Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada disekitarnya: Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasioleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorialcounter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkansistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuataliran mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliranmassa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah merekadari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yangmenyebabkantimbulnya perubahan – perubahan arah arus yang komplekssusunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnyakedalaman suatu perairan.
Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitasmenyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yangdalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arahdaerah tropik
The Coriolis effect and obstruction to flow by continentalmargins result in surface currents organized into huge circuits knownas gyres.
Surface Currents - horizontal circulation
The Coriolis effect causes surface waters under ideal conditions to move ~45° to the right (in the northern hemisphere) of the direction of wind. The net (sum) movement of this water column is theoretically ~90° to the movement of the wind (Ekman transport).
However, the movement of water in a gryre due to the Coriolis effect is opposed by a gravitation pressure gradient resulting from a build-up of water (higher elevation) toward the center of the gyre. As a result Ekman transport is not greater than ~45°. Hence, gyres are referred to a geostrophic ("Earth turning") currents.
Some surface currents are rapid and riverlike, with well-defined boundaries, especially along the western gyre currents. Western intensification is due to the Coreolis effect which is stronger closer to the poles. Eastern boundary currents are braod, shallow and less defined, carrying cooler water toward the equator.
Major currents meander significantly over periods of weeks (analogous to rivers meandering over geological time) resulting in formation of eddies. Warm-core eddies rotate clockwise and cold-core counter clockwise.
Contoh pergerakan arus di laut
Wind-induced vertical circulation
Upwelling and downwelling describe the vertical movements of water masses. Upwelling is often due to the divergence of surface currents. How might upwellings affect biological productivity of that area? Downwellingis often caused by surface current convergence.
El Niño, an anomaly in surface circulation, occurs when the trade winds falter, allowing warm water to move eastward across the Pacific at the equator. Why should currents reverse direction under these conditions?
Thermohaline circulation
Circulation of the 90% of ocean water beneath the surface zone is driven by gravity, as dense water sinks and less dense water rises. What would cause the density of water to change?
In the Wendell Sea of Antarctica, 20-50 million m3 of dense brine (future Antarctic Bottom Water) is formed every second. Antarctic Bottom Water spreads northward taking hundreds of years to reach the equator and beyond.
Downwellings, upwellings, and surface currents result in a complex 'conveyor belt' that transfer heat, gases, nutrients and organisms worldwide.
PERMASALAHAN PANTAI
Erosi Pantai/Abrasi
Sedimentasi Pantai
Kerusakan Lingkungan Pantai
Erosi Pantai/AbrasiPengertian
Erosi adalah proses pengikisan batuan, tanah, maupun padatan
lainnya yang disebabkan oleh gerakan air, es, atau angin.
Faktor penyebab terjadinya erosi/abrasi pantaiFenomena alam yang menyebabkan erosi/abrasi seperti terjadinya
pasang surut air laut, angin di atas lautan yang menghasilkan gelombang serta arus laut yang berkekuatan merusak.
Ketidakseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global atauyang umum disebut global warming
Faktor lain yang menandai sekaligus menyebabkanketidakseimbangan ekosistem adalah penambanganpasir
Dampak erosi dan abrasi pantai
Penyusutan area pantai merupakan dampakyang paling jelas dari abrasi
Rusaknya hutan bakau, penanaman hutanbakau yang sejatinya ditujukan untukmenangkal dan mengurangi resikoabrasi pantai juga berpotensi gagaltotal jika abrasi pantai sudah tidakbisa dikendalikan
Hilangnya tempat berkumpul ikan perairanpantai. Ini merupakan konsekuensilogis yang terjadi dengan terkikisnyadaerah pantai yang diawali gelombangdan arus laut yang destruktif
Solusi atau Upaya Pencegahan Erosi / Abrasi PantaiPemeliharaan Terumbu Karang
Penanaman dan Pemeliharaan Pohon BakauPelarangan Tambang Pasir
Sedimentasiadalah proses pengendapan
material batuan secara
gravitasi yang dapat terjadi di
daratan, zona transisi (garis
pantai) atau di dasar laut
karena diangkut dengan media
angin, air maupun es.
Adanya sumbermaterial sedimen
Adanya lingkunganpengendapan yang cocok
(darat,transisi,laut)
Terjadinyapengangkutan
sumber material (transport) oleh
angin, es maupun air
Berlangsungnya pengendapan, karena perbedaan arus atau
gaya
Terjadinya replacement (penggantian) dan
rekristalisasi (perubahan) material
Diagenesis, perubahanyang terjadi saat
pengendapanberlangsung secara
kimia dan fisika
Kompaksi, akibat gayaberat dari material
sedimen yang memaksa volume
lapisan sedimennyamenjadi berkurang
SedimentasiPenyebab Sedimentasi
Kerusakan Lingkungan PantaiMeningkatkan
kesadaran masyarakatmengenai pentingnya
menanggulangikerusakan lingkungan;
Meningkatkan kemampuanmasyarakat untuk berperanserta dalam pengembangan
rencana penanggulangankerusakan lingkungan secaraterpadu yang sudah disetujui
bersama;
Membantu masyarakatsetempat memilih dan
mengembangkanaktivitas ekonomi yang
lebih ramah lingkungan;
Memberikan pelatihanmengenai system pelaksanaan dan
pengawasan upayapenanggulangan
kerusakan lingkunganpesisir.
Pencemarandegradasi fisik
habitat
over eksploitasi sumber daya
alamabrasi pantai
konservasikawasan
lindung menjadiperuntukan
pembangunanlainnya
Bencana alam
Penyebab kerusakan lingkungan pantai
Upaya Penanggulangan
BANGUNAN PANTAI
THANK YOUfor your attention
☺