Upload
duongcong
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
iiii
PPRROOGGRRAAMM KKRREEAATTIIVVIITTAASS MMAAHHAASSIISSWWAA
PEMANFAATAN TANAMAN KELOR (Moringa oleifera)
SEBAGAI BAHAN PANGAN DALAM PENINGKATAN STATUS
GIZI DI INDONESIA
PPKKMM--GGTT
DDiiuussuullkkaann oolleehh::
SSuuccii AAyyuu WWuullaannddaarrii ((22001166)) 1100441166006688
MMuuhhaammmmaadd NNaauuffaall ((22001166)) 1100441166006611
WWiiwwiikk HHaannddrriinnii ((22001166)) 10416079
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JAKARTA (STI&K)
2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Skrining ONLINE Pranikah Metode
Aplikatif Deteksi Dini Untuk
Menurunkan Prevalensi PMS
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Bidang Ilmu
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
: ( ) Kesehatan ( ) Pertanian
( ) MIPA (X) Teknologi
a. Nama Lengkap : Suci Ayu Wulandari
b. NPM : 10416068
c. Program Studi : Sistem Informasi
d. Universitas/Institusi/Politeknik : STMIK Jakarta STI&K
e. Alamat Rumah : JL.H.ALIH No.01
Bintaro/ Tanggerang
f. No. Telephone : 082110578059
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : M.Laode Rasdi Rere Ssi.,MSi
b. NIP : 12.1.307
c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP : Jl, BRI No. 17 Radio Dalam,
Kebayoran Baru,
Jakarta Se Iatan
Jakarta, 20 Maret 2017
Menyetujui
Ketua Program Studi
Sistem Informasi
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Dr. Pipit Arnesia)
NIP. -
(Suci Ayu Wulandari)
NPM. 10416068
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
(Aqwam Rosadi Kardian,SKom.,MM)
NIP. 98.1.007
(M.Laode Rasdi Rere Ssi.,MSi)
NIP. 12.1.307
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... iv
DAFTAR TABEL ......................................................................... v
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
GAGASAN ................................................................................................ 2
KESIMPULAN........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 11
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pohon Kelor.....................................................................................4
Gambar 2. Alur Pemanfaatan Kelor sebagai Bahan Pangan Kaya Nutrisi
untuk Solusi Permasalahan Gizi Buruk di Indonesia......................9
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Nutrisi Bagian Pohon Kelor yang Dapat Dimakan
Langsung per 100 gram Bahan........................................................5
Tabel 2 Perbandingan Kandungan Nutrisi Kelor dengan Sumber
Nutrisi Nabati Lainnya (per 100gr bagian dimakan).......................6
Tabel 3 Hasil Analisis Laboratorium Kandungan Nutrien Daun
Kelor Kering....................................................................................6
Tabel 4 Perbandingan Biaya Harga Nutrisi dari Beberapa Jenis
Sumber di Malawi, Afrika...............................................................8
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Hidup……………………………………...……………13
vii
RINGKASAN
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang
mempunyai permasalahan dalam bidang kesehatan, khususnya permasalahan gizi
buruk. Tingginya status gizi buruk di Indonesia memiliki kolerasi dengan tingginya
tingkat kemiskinan di Indonesia. Kondisi ini menuntut para kritisi, cendikia,
dan penentu kebijakan untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
melalui penulisan ini diharapkan bisa memberi satu solusi atas permasalahan gizi
buruk di Indonesia.
Memanfaatkan tanaman kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dan murah
menjadi solusi atas permasalahan gizi buruk. Pemilihan tanaman kelor sebagai
bahan pagan kaya nutrisi berdasarkan dari hasil penelitian Lowell Fuglie pada akhir
tahun 1990-an tentang kandungan nutrisi daun kelor. Hasil penelitian tersebut
menjadi landasan pemanfaatan tanaman kelor untuk bahan pangan kaya nutrisi.
Solusi yang ditawarkan dalam tulisan ini yang berupa pemanfaatan tanaman
kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dan murah untuk penyelesaian
permasalahan gizi buruk di Indonesia dilakukan dengan pengelolaan secara
sistematis terhadap tanaman kelor tersebut. Pengelolaan tanaman kelor menjadi
bahan pangan pertama kali dilakukan adalah melakukan perubahan paradigm
masyarakat mengenai tanaman kelor itu sendiri yang awalnya sebagai tanaman
pagar menjadi tanaman pangan. Kemudian dilakukan penyebaran informasi
mengenai tanaman kelor lebih banyak, terus melakukan pembudidayaan tanaman
kelor, dan terakhir dilakukan pengolahan tanaman kelor menjadi bahan pangan.
Pemanfaatan ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan gizi buruk di Indonesia
di tengah peliknya permasalahan ekonomi Indonesia.
1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memilki 17.508 pulau.
Jumlah pulau yang banyak ini secara geografis terletak di kawasan strategis yang
memberikan kekayaan tersendiri untuk negara Indonesia. Apabila dilihat secara
keseluruhan, hampir semua negara di dunia sepakat mengatakan bahwa Indonesia
merupakan negara yang sangat kaya. Kekayaan yang diakui dunia dari Indonesia ini
tidak begitu membuat Indonesia terdepan di mata dunia. Hal ini disebabkan karena
kekayaan yang dimiliki Indonesia belum sempurna. Kekayaan belum sempurna
maksudnya adalah Indonesia kaya akan sumberdaya alam, namun dalam hal
sumberdaya manusia masih kurang. Kurangnya sumberdaya manusia ini
menimbulkan efek samping bagi Indonesia sendiri, seperti mengganggu
pertumbuhan pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Kurang kayanya Indonesia akan sumber daya manusia terlihat dari peringkat
Indonesia yang berada pada posisi ke 111 dari 182 negara dalam Human Development Indeks (HDI)
1 yang merupakan salah satu indikator kualitas suatu
negara. Untuk meningkatkan peringkat Indonesia dalam penilaian HDI, maka factor-faktor yang mempengaruhi HDI tersebut harus ditingkatkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat HDI adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi, dimana ketiga faktor ini di Indonesia masih tergolong kurang karena efek samping dari kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas yang ada di Indonesia.
Tiga faktor kunci untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia memiliki hubungan yang sangat erat, yaitu hubungan triadic. Hubungan ini mebuat satu faktor saling terikat dengan dua factor lainnya. Dalam hubungan ini, jika salah satu faktor memiliki kualitas rendah, maka dua faktornya lagi akan secara cepat ikut merosot kualitasnya. Kondisi inilah yang terjadi di negara Indonesia saat ini. Pendidikan yang tidak merata di Indonesia mengakibatkan kurangnya pengetahuan akan kesehatan (gizi) sehingga banyaknya penyakit yang diderita masyarakat karena ketidaktahuan itu. Masyarakat jatuh sakit memberikan dampak kurangnya income yang mereka peroleh dan status ekonomipun ikut merosot sehingga banyak masyarakat miskin yang ada di Indonesia. Kondisi kemiskinan ini akan mengakibatkan rendahnya pendidikan lagi, dan begitulah seterusnya.
Keterkaitan hubungan dampak antara kemiskinan dan kesehatan semakin
nyata dengan data hasil survey mengenai kemiskinan dan kesehatan. Pada tahun
2007, menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) ditemukan di Indonesia terdapat
16.58% masyarakat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan. Pada tahun
yang sama dijumpai kasus gizi buruk di Indonesia berdasarkan perhitungan
antropometri BB/U sebesar 22.8%, dengan perhitungan TB/U sebesar 36.8%, dan
dengan perhitungan BB/TB sebesar 22.8% .
Gambaran kondisi Indonesia tersebut harus diperhatikan dalam
menyelesaikan permasalahan gizi yang ada di Indonesia. Karena keterkaitan
antara faktor satu dengan yang lainnya akan memungkinkan efek timbal-balik
akan muncul dalam penyelesaian masalah gizi buruk tersebut. Dalam mengambil
solusi permaslahan gizi, menimbangi permasalahan ekonomi dan pendidikan sangat
penting untuk dilakukan. Dengan kondisi Indonesia yang seperti ini, maka yang
dibutuhkan dalam penyelesaian masalah gizi buruk adalah dengan penggunaan
bahan pangan kaya nutrisi yang murah.
2
GAGASAN
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sebagai negara berkembang
memberikan dampak merosotnya derajat perekonomian Indonesia. Merosotnya
perekonomian akan memberikan dampak secara tidak langsung pada aspek
kesehatan Indonesia, karena antara kesehatan dan ekonomi memiliki suatu
hubungan yang erat. Pemerosotan perekonomian di Indonesia sangat jelas dengan
banyaknya dijumpai masyarakat dengan derajat kemiskinan di bawah standar
kemiskinan. Sampai tahun 2007 dijumpai sebesar 16.58% dari penduduk
Indonesia berada di bawah garis kemiskinan (PBS 2007) dan 22.8% masyarakat
indonesia mengalami gizi buruk dengan perhitungan antropometri (Riskesdas 2007).
KKoonnddiissii iinnii mmeemmbbeerriikkaann ttaannttaannggaann bbeessaarr kkeeppaaddaa ppaarraa ppeenneennttuu kkeebbiijjaakkaann ddii
IInnddoonneessiiaa uunnttuukk bbiissaa mmeennyyeelleessaaiikkaann mmaassaallaahh kkeesseehhaattaann,, kkhhuussuussnnyyaa ggiizzii bbuurruukk iinnii..
SSeellaammaa iinnii pprrooggrraamm uunnttuukk mmeemmeerraannggii mmaassaallaahh ggiizzii ddii IInnddoonneessiiaa mmaassiihh tteerrffookkuuss ppaaddaa
pprrooggrraamm pprroommoossii hhiidduupp sseehhaatt kkeeppaaddaa mmaassyyaarraakkaatt IInnddoonneessiiaa.. DDaallaamm ssaallaahh ssaattuu
jjeejjaarriinngg ssoossiiaall ddaann ssaallaahh ssaattuu ffoorruumm ddiisskkuussii oonnlliinnee aaddaa yyaanngg mmeemmbbeerriikkaann
ppeennddaappaatt mmaassaallaahh ggiizzii ddii IInnddoonneessiiaa bbeelluumm mmeerraattaa””.. MMeennggaappaa ppeennddaappaatt iinnii
kkeelluuaarr?? PPaaddaahhaall ppeemmeerriinnttaahh tteellaahh mmeennjjaallaannkkaann bbaannyyaakk pprrooggrraamm ppeemmbbeerraannttaassaann ggiizzii
bbuurruukk,, sseeppeerrttii ppeennyyuulluuhhaann ddaann pprroommoossii ggiizzii.. SSeellaaiinn pprrooggrraamm ppeennyyuulluuhhaann ddaann
pprroommoossii,, ppeemmeerriinnttaahh jjuuggaa mmeennjjaallaannkkaann pprrooggrraamm yyaanngg bbeerruuppaayyaa mmeenncceeggaahh mmaassaallaahh
ggiizzii sseeccaarraa ttiiddaakk llaannggssuunngg sseeppeerrttii ppeemmbbaaggiiaann ggaarraamm bbeerryyooddiiuumm,, ppeemmbbaaggiiaann
ppiill ppeennaammbbaahh ddaarraahh,, ddaann ppeemmbbaaggiiaann vviittaammiinn AA yyaanngg ddiibbaaggiikkaann sseeccaarraa ggrraattiiss
mmeellaalluuii ppoossyyaanndduu aaggaarr tteerrppeennuuhhiinnyyaa ggiizzii mmiikkrroo mmaassyyaarraakkaatt IInnddoonneessiiaa..
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah adanya suatu hal yang membuat
jalannya program pemerintah tidak lancar. Untuk itulah dibutuhkan evaluasi
program yang dijalankan pemerintah untuk membantah pendapat di jejaring sosial
tersebut. Pada dasarnya program pemerintah selama ini baik, namun kurang berjalan
dengan tepat. Pada program penyuluhan dan promosi, selama ini pakar kesehatan
yang ditugaskan pemerintah (pegawai posyandu) hanya menyampaikan saja secara
satu arah. Hal ini yang menghambat pemahaman masyarakat akan permasalahan
yang mereka hadapi sekarang. Pada program pembagian suplemen untuk
pemenuhan kebutuhan gizi mikro tidak cukup apabila tidak dilakukan secara
berkelanjutan. Hal ini mengingat kebutuhan akan gizi merupakan kebutuhan
kontinyu yang harus dipenuhi. Akan tetapi, pemerintah tidak mungkin
3
untuk memberikan suplemen tersebut secara terus menerus, sehingga masyarakat
dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan gizinya sendiri.
Memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri untuk penyelesaian
permasalahan gizi buruk di tengah gemelutnya permasalahan ekonomi, maka
solusi yang tepat untuk Indonesia adalah dengan penggunaan atau penyediaan bahan
pangan yang kaya gizi dan murah. Dengan bahan pangan yang kaya gizi dan
murah ini, masyarakat dapat menjangkau kehidupan sejahtera dengan terjangkau
dan pemerintah dapat menyelesaikan permasalahan negara yang besar ini. Bahan
pangan yang kaya nutrisi sebenarnya banyak dijumpai disekeliling masyarakat.
Akan tetapi, bahan pangan yang murah agar semua masyarakat dapat menikmati
gizi cukup belum banyak masyarakat yang mengetahuinya. Bahan pangan kaya
nutrisi yang tidak disadari masyarakat adalah tanaman kelor.
Tanaman kelor merupakan tanaman berkayu yang sangat mudah tumbuh
dengan tinggi mencapai 7-12 meter dan diameter batangnya mencapai 20-40
centimeter. Tanaman kelor ini tersebar di daerah tropis dan subtropis dan tidak
memilih-milih tanah untuk ia tumbuh, baik itu tanah lembung berpasir yang
miskin akan unsur hara maupun tanah yang kaya akan unsur hara. Tanaman ini
tersebar dalam skala besar di Asia, Amerika, dan Afrika. Di Indonesia sendiri, kelor
sekarang sudah termasuk kedalam tanaman langka yang sulit untuk ditemukan.
Secara morfologi, tanaman kelor dapat dikenali dengan cirri-ciri sebagai
berikut:
- Batang : Lunak dan berwarna putih dengan kulit yang bergetah. - Daun : formasi sirip ganda atau sirip tiga, bentuknya kerucut dengan
ujung bercabang, panjangnya 20-70 cm dengan anak daun berbentuk
bulat telur dan berwarna hijau. - Bunga : berwarna putih agak krem dengan titik kuning di
pangkalnya, lebar 2.5 cm, terletak di ketiak daun dengan posisi menggantung, panjang tangkai sekitar 10-25 cm, dan mengeluarkan aroma.
- Buah : menggantung pada bekas ketiak daun, panjangnya 20-60 cm, berisi tiga, jika kering akan pecah tiga, kulit biji berwarna coklat dengan berat 0.3 gram.
4
Gambar 1.Pohon Kelor
a. Pohon kelor
b. Daun kelor
c. Buah kelor
Tanaman kelor memang belum diketahui masyarakat secara umum akan
kandungan gizinya. Meskipun sebagian kecil masyarakat mengenal kelor sebagai
tanaman obat, kebanyakan dari masyarakat mengenal kelor hanya dalam pepatah
dan sebagai tanaman pagar. Di balik itu semua, dari hasil penelitian Lowell Fuglie
(peneliti dari negara Prancis yang tinggal dan bekerja di Senegal) pada akhir tahun
1990-an tentang kandungan nutrisi dari daun kelor menunjukan bahwa daun kelor
memiliki banyak kandungan gizi dan terbukti bisa menyelamatkan bayi dari seorang
ibu yang kurang mampu di Afrika. Perkembangan penelitian berikutnya
menunjukan tidak hanya daun kelor yang kaya unsur nutrisi, melainkan seluruh
bagian dari tanaman kelor kaya akan unsur nutrisi yang sampai sekarang belum
diberdayagunakan dengan optimal di Indonesia khususnya.
5
Tabel 1. Nilai Nutrisi Bagian Pohon Keloryang Dapat Dimakan Langsung per
100 gram Bahan
Unsur Nutrisi Buah
Muda
Daun Tepung
Daun
Kandungan Air (%)
Kalori (joul)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohydrat (g)
Serat (g)
Mineral (g)
Ca (mg)
Mg (mg)
P (mg)
K (mg)
Cu (mg)
Fe (mg)
S (mg)
Asam oksalat (mg)
Vitamin A-B karoten (mg)
Vitamin B Kholin (mg)
Vitamin B1 thiamin (mg)
Vitamin B2 riboflafin (mg)
Vitamin B3 asam-nikotinat (mg)
Vitamin C asam askrobat (mg)
Vitamin E tokoperol acetat (mg)
Arginine (g/16g N)
Histidine (g/16g N)
Lysine (g/16g N)
Trypyofan (g/16g N)
Fenilalanine (g/16g N)
Methionine (g/16g N)
Threonine (g/16g N)
Leucine (g/16g N)
Isoleucine (g/16g N)
Valine (g/16g N)
86.9
26.0
2.5
0.1
3.7
4.8
2.0
30.0
24.0
110.0
259.0
3.1
5.3
137.0
10.0
0.1
423.0
0.05
0.07
0.2
120.0
0.0
3.6
1.1
1.5
0.8
4.3
1.4
3.9
6.5
4.4
5.4
75.0
92.0
6.7
1.7
13.4
0.9
2.3
440.0
24.0
70.0
259.0
1.1
7.0
137.0
101.0
6.8
423.0
0.21
0.05
0.8
220.0
0.0
6.0
2.1
4.3
1.9
6.4
2.0
4.9
9.3
6.3
7.1
7.5
205.0
27.1
2.3
38.2
19.2
0.0
2003.0
368.0
204.0
1324.0
0.6
28.2
870.0
0.0
16.3
0.0
2.6
20.5
8.2
17.3
113.0
1.33
0.61
1.32
0.43
1.39
2.0
1.19
1.95
0.83
1.06
Sumber: Natural Nutrition for the Tropics oleh Lowell Fuglie
Kandungan gizi tanaman kelor lebih unggul dibandingkan dengan bahan gizi
yang biasa di konsumsi masyarakat selama ini. Dari suatu penelitian menunjukan
bahwa kandungan gizi daun kelor segar (lalapan), setara dengan; 4x vitamin A yang
dikandung wortel, 7x vitamin C yang terkandung pada jeruk, 4x mineral Calsium
dari susu, 3x mineral Potassium pada pisang, 3/4x zat besi pada bayam, dan 2x
protein dariyogurt. Sedangkan kandungan gizi daun kelor yang dikeringkan setara
dengan; 10x vitamin A yang dikandung wortel, 1/2x vitamin C yang terkandung
pada jeruk, 17x mineral Calsium dari susu, 15x mineral
6
Potassium pada pisang, 25x zat besi pada bayam, dan 9x protein dari yogurt
(www.tfljournal.org).
Tabel 2. Perbandingan Kandungan Nutrisi Kelordengan Sumber Nutrisi
Nabati Lainnya (per 100gr bagian dimakan)
Nutrien
Kacang-
kacangan
Daun
Kacang
panjang
Daun
Lobak
(Turnip)
Daun
Singkong
Daun
Waloh
Daun
Kelor
Energi (Kcal)
Protein (g)
Vitamin A (i.u)
Vitamin C (mg)
Calsium (mg)
320
22
85
25
22
45
4.7
389
56
225
35
2.9
708
62
160
90
7.0
1278
50
410
25
4.0
556
80
475
95
6.7
3767
220
440
Sumber: Untung Suwahyono dalam Khasiat Ajaib si Pohon Gaib (2016)
Kandungan nutrisi daun kelor yang tergambar dari Tabel 1 tidak diragukan
lagi. Hal ini karena telah dilakukannya analisis kandungan nutrisi daun kelor
kering yang dilakukan di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang.
Hasil analisis kandungan nutrisi daun kelor kering yang telah di publikasikan di
plantamor.com tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Analisis Laboratorium Kandungan NutrienDaun Kelor
Kering
No Parameter Unit Test I Test II
1. Beta Carotene mg/100 12,988 12,932
2. Choline mg/100 95,715 96,989
3. Vitamin B1, Thiamine mg/100 0,575 0,572
4. Vitamin B2, Riboflavin mg/100 0,794 0,807
5. Vitamin B3, Niacin mg/100 3,684 3,670
6. Vitamin C, Ascorbic Acid mg/100 57,964 59,732
7. Protein g/100 29,722 29,487
8. Fat g/100 2,180 2,186
9. Carbohydrate g/100 47,461 47,377
10. Energi calori 328,359 327,126
11. Fiber g/100 16,857 16,883
12. Calsium (Ca) mg/100 2683,312 2663,205
13. Magnesium (Mg) mg/100 1076,115 1077,083
14. Phosphor (P) mg/100 352,417 354,787
15. Potassium (K) mg/100 2401,160 2402,360
16. Copper (Cu) mg/100 0,751 0,725
17. Iron (Fe) mg/100 41,890 42,075
7
18. Isoleucine µg/100 21310,75 21030,87
19. Leucine µg/100 36189,89 36890,82
20. Lysine µg/100 25618,09 25544,17
21. Methionine µg/100 5405,58 5431,86
22. Phenylalanine µg/100 21639,97 21739,24
23. Threonine µg/100 18186,58 18594,36
24. Valine µg/100 27269,38 27384,32
25. Tryptophan µg/100 5984,33 6166,47
Sumber: Kelor. www.plantamor.com. 2016
Tingginya kandungan gizi dalan tanaman kelor memberikan kecerahan
dalam permasalahan gizi yang sangat pelik di Indonesia. Melalui tanaman kelor
yang dalam suatu buku karangan Untung Suwahyono disebut dengan nama tanaman
gaib ini, solusi secara preventif dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat dapat mengelola tanaman kelor ini menjadi bahan pangan yang tinggi
kandungan gizi.
Bahan pangan tinggi nutrisi dari kelor merupakan sulusi masalah gizi
ditengah gonjang-ganjing masalah perekonomian negara. Hal ini karena kelor
jauh lebih terjangkau harganya dibandingkan dengan sumber gizi nabati lainnya
yang juga memiliki kandungan gizi cukup. Dilihat dari data kemiskinan Indonesia
dan data gizi buruk di Indonesia, ada tali penghubung antara dua pekerjaan rumah
pemerintah untuk menyelesaikannya. Masyarakat miskin di Indonesia sampai
sekarang masih menganggap bahwa gizi adalah mahal, sehingga tidak heran jika
masih banyak ditemukan malnutrisi ditengah-tengah masyarakat miskin. Dengan
kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi, semua masyarakat Indonesia dapat
memperoleh pangan kaya nutrisi tanpa biaya besar. Semua ini dilakukan dengan
menjadikan bahan pangan kelor sebagai bahan pangan yang mudah dijangkau
semua masyarakat. Dengan bahasa gampangnya, menjadikan kelor seperti bahan
sayuran di pasaran yang mudah dijangkau semua masyarakat.
8
Tabel 4. Perbandingan Biaya Harga Nutrisidari Beberapa Jenis Sumber di
Malawi, Afrika
Sumber Nutrisi
Vitamin A Vitamin C Kalsium
Cost/1000i.u Cost
ratio
Cost/1000mg Cost
ratio
Cost/1000mg Cost
ratio
Daun kelor Daun kacang Daun sawi Daun singkong Daun bayam Daun labu
Kacang-kacangan Telor
Susu Hati sapi
0,08
1,25 0,70
0,30 0,63 1,44
12,04 1,19
5,65 0,71
1:1
1:16 1:9
1:54 1:8 1:18
1:150 1:15
1:75 1:9
0,13
0,89 0,81
0,16 1,60 1,00
4,00 -
80,00 13,33
1:1
1:7 1:6
1:12 1:12 1:8
1:31 -
1:615 1:103
0,07
0,22 0,31
0,17 0,20 0,14
4,55 1,78
0,55 25,00
1:1
1:3 1:5
1:2 1:3 1:2
1:65 1:25
1:8 1:36
(Perhitungan di atas berdasarkan pada harga per 100 gram, yaitu 1 MK (Malawi Kwaca), kalau
dirupiahkan setara dengan Rp. 180,-)
Sumber: Laporan Suresh, CB (2002) dari Malawi, Afrika (Untung Suwahyono dalam Khasiat Ajaib si Pohon Gaib (2016))
Dipilihnya tanaman kelor sebagai bahan makanan penyuplai gizi untuk
masyarakat Indonesia tidak hanya melihat dari sudut pandang manfaatnya saja. Dari
sudut pandang manfaatnya, kelor memang cocok untuk penyelesaian masalah
gizi buruk di Indonesia. Dari sudut pandang efek samping, kelor pun menjadi
pilihan tepat untuk penyelesaian permasalahan gizi buruk tersebut. Hal ini karena
tanaman kelor tidak menimbulkan efek samping jika dikonsumsi manusia. Sebagai
contoh, masyarakat di daerah Pasuruan, Jawa Timur telah mengkonsumsi tanaman
kelor sebagai sayuran mereka sejak dulu dan ternyata sampai sekarang tidak pernah
ditemukan keluhan, penyakit, atupun keracunan yang disebabkan oleh tanaman
kelor (plantamor.com).
Pengelolaan tanaman kelor sebagai makanan dapat disajikan dengan
banyak cara. Daun kelor yang paling sering digunakan sebagai bahan makanan
dapat dikomsumsi sebagai lalapan, rebus buah dan daun kelor, gulai daun kelor,
soup udang daun kelor, tumis daun kelor, tumis buah kelor muda, dan lain
sebagainya. Selain itu, kelor juga dapat dikonsumsi dalam bentuk biskuit dengan
menambahkan tepung daun kelor dalam adonan biskuit. Untuk makanan bayi,
tanaman kelor dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat bubur bayi.
Kelor sebagai suatu pangan tinggi gizi tidak semata-mata dilimpahkan
kepada masyarakat. Peran semua pihak sangat diperlukan dalam perubahan ini.
Hal ini mengingat posisi kelor dalam paradigma masyarakat yang masih aneh ketika
menggunakan kelor sebagai bahan pangan. Membangun paradigma baru kepada
masyarakan akan kualitas gizi yang dimiliki tanaman kelor ini membutuhkan
penyebaran informasi yang merata dari pemerintah. Informasi mengenai manfaat
daun kelor ini bisa disampaikan melalui program pemerataan informasi yang
dijalankan pemerintah Indonesia. Selain pemerintah, peran akademika juga sangat
membantu dalam pemerataan informasi ini. Para akademika dapat
menyampaikan informasi ini melalui sistem pembelajaran. Guru- guru dapat
membagikan informasi mengenai manfaat daun kelor kepada orang tua
9
murid melalui rapat orang tua murid, atau melalui komite sekolah, atau juga melalui
muridnya sendiri. Kemudian mahasiswa dapat menyebarkan informasi ini melalui
kegiatan pengmas (pengabdian masyarakat) dengan program penyuluhan gizi dan
melalui tulisan-tulisan kritis mahasiswa. Tak terkecuali para dosen yang juga bisa
menyebar luaskan iformasi mengenai manfaat kelor ini melalui media- media yang
bisa mereka jangkau.
Selain informasi manfaat daun kelor yang disebar luaskan, informasi
mengenai pengelolaan tanaman kelor untuk menjadi bahan pangan juga harus
disebar luaskan. Informasi pengelolaan ini mencakup informasi penanaman kelor,
bagian tanaman yang bisa langsung menjadi bahan pangan tanpa proses industri,
dan informasi lainnya yang terkait dengan pembuatan tanaman kelor sebagai
bahan pangan kaya nutrisi. Terbentuknya paradigma baru tentang tanaman kelor di masyarakat
Indonesia akan menjadi awalan dari pemanfaatan kelor untuk menyelesaikan pekerjaan rumah pemerintah mengenai gizi buruk. Tahapan berikutnya yang harus diimplementasikan adalah membudidayakan tanaman kelor itu sendiri. Target utama dalam budidaya ini adalah masyarakat bisa menjangkau tanaman kelor alami dengan mudah. Target berikutnya adalah adanya tempat-tempat budidaya tanaman kelor di setiap daerah di Indonesia. Target ini memiliki tujuan jangka panjang, mengingat potensi kelor yang cukup bagus untuk perekonomian.
Gambar 2. Alur Pemanfaatan Kelor sebagai Bahan PanganKaya Nutrisi untuk
Solusi Permasalahan Gizi Buruk di Indonesia
10
KESIMPULAN
Kelor yang selama ini dikenal sebagai tanaman pagar ternyata menyimpan
rahasia yang begitu besar. Tanaman kelor ternyata mengandung banyak unsur
gizi. Permasalahan gizi yang sangat rumit dan berkaitan dengan masalah ekonomi
menjadi suatu masalah yang sulit di atasi. Kehadiran kelor sebagai tanaman kaya
nutrisi dan terjangkau memberikan kecerahan terhadap masalah tersebut. Kelor
yang kaya dengan nutrisi dijadikan sebagai bahan pangan untuk masyarakat
Indonesia. Menjadikan kelor sebagai bahan bangan karena pertimbangan ekonomi
Indonesia yang bersahabat dengan harga tanaman kelor.
Menjadikan kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi dilakukan dengan
memberikan informasi kepada masyarakat akan manfaat kelor. Kemudian
dilanjutkan dengan membudayakan kelor sebagai bahan pangan masyarakat
Indonesia. Itu semua dilakukan dengan kerjasama semua aspek dalam negara
Indonesia, baik itu pemerintah, akademisi, maupun masyarakat.
Dengan pemanfaatan kelor sebagai bahan pangan kaya nutrisi ini,
permasalahan gizi buruk di Indonesia kedepannya dapat terselesaikan. Anak-anak
terpenuhi gizinya, dan orang tua juga terpenuhi. Terpenuhinya gizi masyarakat
dengan bahan pangan kelor ini akan membantu perekonomian Indonesia juga.
Pemerintah tidak harus mengeluarkan cost yang besar untuk menyelesaikan
permasalahan gizi buruk.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Data Prevalensi Status Gizi di Indonesia. dinkes.demakkab.go.id .
http://dinkes.demakkab.go.id/v2010/dokumen/Renstra_Dinkes_Demak.doc
2. Prevalensi Status Gizi Balita.
http://www.scribd.com/doc/14348015/statgiziriskesdas2007
3. Moringa Oleifera. www.dolcas-biotech.com . http://www.dolcas-
biotech.com/pdf/Moringa.pdf
4. Kelor. www.plantamor.com.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=866
5. Kelor, The Miracle Tree. www. opini-x.blogspot.com. http://opini-
x.blogspot.com/2009/05/kelor-miracle-tree.html
6. Data Prevalensi Status Gizi di Indonesia. www.persagintb.wordpress.com.
http://persagintb.wordpress.com/2009/04/17/data-status-gizi-di-indonesia/
7. Kemiskinan di Indonesia. www.permodalanbmt.com. i. http://permodalanbmt.com/?p=54
8. Daftar Negara Menurut Indeks Pembangunan Manusia. www.wikipedia.com.
http://www.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_Indeks_Pembangun
an_Manusia
9. Moringa Oleifera. http://www.moringaoleifera.com/
10. Donovan, Patty. 2014. Moringa Oleifera: The Miracle Tree. i. www.naturalnews.com. http://www.naturalnews.com/022272.html
11. Fahey, Jed W.. 2014. Moringa oleifera: A Review of the Medical Evidence for
Its Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part 1.
www.tfljournal.org . http://www.tfljournal.org/article.php/20051201124931586
12. Firsonigosa.2015. Kelor (Moringa oleifera), Tanaman Bermanfaat untuk
Berantas Gizi Buruk...!. www.blogster.com.
http://www.blogster.com/firsonigosa/kelor-tanaman-untuk-berantas-gizi- buruk
13. Muslihudin.2015. Kelor di Jaman Kuno, Kelor di Jaman Modern, Tetap
Sama Ampuhnya. www.plantamor.com.
http://www.plantamor.com/index.php?n=81&articles=yes
12
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
A. Identitas Ketua
1 Nama Lengkap Suci Ayu Wulandari 2 Jenis Kelamin Wanita
3 Program Studi Sistem Informasi
4 NIP/NIDN 10416068
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 02 Mei 1998
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepone/HP 082110578059
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama lstitusi NEGERI
PESANGGRA
HAN
NEGERI 43
JAKARTA
SMK
TIRTAYASA
Jurusan - - -
Tahun Masuk-
Lulus 2004/2010 2010/2013 2013/2016
C. Pemakalah Seminar Ilmiab ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan
Ilmiah I Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di
kemudiaan hari temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Jakarta, 20 Maret 2017
Pengusul
(Suci Ayu Wulandari)
13
A. Identitas Anggota 1
1 Nama Lengkap Muhammad Naufal 2 Jenis Kelamin Pria
3 Program Studi Sistem Informasi
4 NIP/NIDN 10416061
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 05 Juni 1998
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepone/HP 081318015698
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama lstitusi NEGERI
TANGGERAN
G
NEGERI 3
KUTABUMI
NEGERI 46
JAKARTA
Jurusan - - -
Tahun Masuk-
Lulus 2004/2010 2010/2013 2013/2016
C. Pemakalah Seminar Ilmiab ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan
Ilmiah I Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudiaan
hari temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Jakarta, 20 Maret 2017 Pengusul
(Muhammad Naufal)
14
A. Identitas Anggota 2
1 Nama Lengkap Wiwik Handrini 2 Jenis Kelamin Wanita
3 Program Studi Sistem Informasi
4 NIP/NIDN 10416079
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta 07 Juni 1998
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepone/HP 083871771672
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama lstitusi NEGERI
GANDARIA
UTARA
NEGERI 240
JAKARTA
NEGERI 46
JAKARTA
Jurusan - - -
Tahun Masuk-
Lulus 2004/2010 2010/2013 2013/2016
C. Pemakalab Seminar Ilmiab ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan
Ilmiah I Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudiaan
hari temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-AI.
Jakarta, 20 Maret 2017 Pengusul
(Wiwik Handrini)
15
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
A. ldentitas Diri
1 Nama Lengkap M.Laode Rasdi Rere Ssi.,MSi 2 Jenis Kelamin Pria
3 NlP/NIDN 12.1.307 4 Tempat dan Tanggal
Lahir Jakarta, 15 Mei 1963
5 E-mail [email protected]
6 Nomor Telepone/HP 0812-8199-3686
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Istitusi Ar-Rahman Negeri 33 Jakarta Negeri 26 Jakarta Jurusan - - IPA Tahun Masuk-Lulus 1972/1973 1978/1979 1982/1983
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )
No Nama Pertemuan
Ilmiah I Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktudan
Ternpat 1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir ( dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi
Pemberi Penghargaa
n
Tahun
1
2 3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudiaan hari temyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-GT.
Jakarta, 20 Maret 2017
(M.Laode Rasdi Rere Ssi.,MSi)