Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL MAJELIS Media Aspirasi Konstitusi
Jumal Majelis, Edisi 01, Januari2019 1SSN: 2085-486
PENEGASAN SISTEM PRESIDENSIAL DI INDONESIA
Khairul Fahmi | Hubungan Kekuasaan Presiden Dan Partai PolitikDalam Pembentukan Kabinet
hamdi Taufik | Peran Presiden Dalam Memegang Kekuasaan Pengelolaan Beni Kunia Illahi | Keuangan Negara Sebagai Bagian Dari Kekuasaan Pemerintahan
Charles Simabura 1 Meneguhkan Pancasila Sebagai Fondasi Sistem Pemerintahan Presidensial Indonesia
Yuliandri | Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Ari Wirya Dinata Dalam Sistem Presidensial Di Indonesia
Fadli Ramadhani | Problematika Pengaturan Pembatasan Sumbangan Dana Kampanye Pemilu Di Dalam UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
Feri Amsari | Konstitusionalitas Kebijakan Hukum Terbuka Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden
Agus Riewanto Rekonstruksi Hukum Penguatan Posisi Wakil Presiden
Dalam Sistem Pemerintahan Presidensial Di Indonesia
Bayu Dswi Anggono Peranan Presiden Dalam Penataan Peraturan Perundang-Undangan Di Bawah Undang-Undang
Oce Madril Presiden Sebagai Pemegang Kekuasaan Pemerintahan
Refly Harun Tafsir Konstitusi Masa Jabatan Wakil Presiden
ESadan Pengkajian ais erecsyawarasan Rikyat Republik ndonesia
Digital Repository Universitas Jember
DAFTAR ISI
Hal
Daftar Isi
III Pengantar
VII Sepatah Kata
IX Sambutan
Hubungan Kekuasaan Presiden Dan Partai Politik Dalam Pembentukan Kabinet - Khairul Fahmi
11 Peran Presiden Dalam Memegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara Sebagai Bagian Dari Kekuasaan Pemerintahan - Ilhamdi Taufik, Beni Kurnia Illahi
25 Meneguhkan Pancasila Sebagai Fondasi Sistem Pemerintahan Presidensial Indonesia - Charles Simabura
39 Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Dalam Sistem Presidensial Di Indonesia - Yuliandri, Ari Wirya Dinata
57 Problematika Pengaturan Pembatasan Sumbangan Dana Kampanye Pemilu Di Dalam UU No. 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum - Fadli Ramadhani
71 Konstitusionalitas Kebijakan Hukum Terbuka Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden - Feri Amsari
83 Rekonstruksi Hukum Penguatan Posisi Wakil Presiden Dalam Sistem Pemerintahan Presidensial Di Indonesia - Agus Riewanto
103 Peranan Presiden Dalam Penataan Peraturan Perundang-Undangan Di Bawah Undang-Undang - Bayu Dwi Anggono
113 Presiden Sebagai Pemegang Kekuasaan Pemerintahan - Oce Madril
123 Tafsir Konstitusi Masa Jabatan Wakil Presiden - Refly Harun
131 Daftar Penulis
Digital Repository Universitas Jember
PERANAN PRESIDEN DALAM PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH UNDANG-UNDANG
Bayu Dwi Anggono
Abstrak
Presiden Joko Widodo menyatakan pentingnya dilakukan penataan peratu ran perundang-undangan. Melilat ke belakang Presiden sebelum-sebelumnya juga memiliki
niatan serupa. Menarik dibalhas bagaimana kewenangan Presiden melakukan penataan turan perundang-undangai, dan strategi seperti apakah yang dapat efektif
nIengatasi permasalalan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Presiden sebagai kepala pemerin tahan bertanggung jawab untuk memastikan hukum yang dibentuknya dan jajarannya yaitu Men teri, LPNK, Badan Hukum Negara dan Pemerin tahan Daerah memiliki daya laku dan daya guna. Selain belum terlembagakan, evaluasi peraturan perundang-undangan di Indonesia juga belum memiliki model baku (mekanisme dan metode) yang didesain secara sistematis. Untuk itu kebijakan penataan peraturan perundang-undangan oleh Presiden sudah seharusnya diarahkan kepada tindakan 1telakukan evaluasi (executive review) secara rutin dengan model yang ditentukan terlebih dalhulu.
Kata Kunci: Presiden, Penataan, Peraturan Perundang-undangan
PENDAHULUAN peraturan di tingkat daerah. Lebih lanjut Presiden memerintahkan para
Presiden Republik Indonesia Joko menterinya memangkas 100 regulasi Widodo saat berpidato pada acara penghambat investasi setiap bulan Rapat Kerja Pemerintah yang dihadiri Bupati dan Walikota se Indonesia pada melakukan hal serupa. Maret 2018 menyatakan pentingnya dilakukan reformasi
dan meminta pemerintah daerah juga
Niatan Presiden Joko Widodo
untuk melakukan penataan peraturan- perundang-undangan bukan ini saja dilakukan, sebelumnya di
awal
regulasi atau
perundang-penataan undangan.2 Menurut Presiden saat ini masih ada 42.000 regulasi yang menghambat kemudahan investasi. Paket Reformasi Hukum Jilid I yang8 Sebagian besar aturan
peraturan kali
2017 Presiden meluncurkan
itu berupa salah satunya berisikan penataan
jr iimu Perundangund.ungan Fakultas Hukum Universitas Jember dan Direktur Pusat Pengkajian Pancasila dan oistitus (Puskapsi) Takultas Hukuin Universilas Jeniber pas. om, "Jokowi Targetkan Seliap Menteri Pangkas 100 Aturan Penghambat Investasi Per Bulan ", https://nasional.
t .cOn/read/2018/03/28/15 165951/jokowi-targetk.an-setiap-menteri-pangk.as-100-aturan-penghambat-investasi-per iakses 19November 2018
103
Digital Repository Universitas Jember
104 Jurnal Majelis, Edisi 01, Januari
2019
ini peraturan perundang-undangan
Penataan regulasi
yang regulasi.
untuk
dilakukan oleh Presider Republi menyelesaikan banyaknya untuk Republik dibahas Indonesia menarik
dan dikaji lebih lanjut, utamanua tumpang tindih,
regulasi tidak jelas kegunaan
yang manfaatnya,
bahkan saling bertentangan. Melalui Per
erihal bagaimana wenangan dan
ini diharapkan batas kewenangan Presiden until
penataan regulasi melakukan penataan
peraturan perundang-undangan yang
bermasalah ini segera ditata kembali
Per
peraturan Isu selanjutnya erundang-undangan.
dan dievaluasi sehingga regulasi adalah strategi penataan peraturan
seperti perundang-undangan
yang tidak perlu dapat dihapuskan,
sehingga jelas mana regulasi yang apakah yang dapat efektif menga
benar dan mana regulasi yang sudah permasalahan
peraturan perundano
tidak
ng-
sesuai dengan kehidupan undangan di Indonesia.
sekarang Melihat ke belakang
maka PEMBAHASAN
penataan regulasi
kebijakan bukan hanya
dilakukan Presiden
Joko Widodo, Presiden
sebelumnya juga melakukan dengan
berbagai cara. Beberapa kebijakan
vang terkait dengan penataan regulasi sistem presidensil dapat disimpulkan
A. Kewenangan Perundang- undangan Presiden
sebelum
Menurut Miriam Budiarjo Dalam
beberapa kewenangan Presiden yang
biasa dirumuskan dalam UUD yaitu: dilakukan di era Presiden
yang sebelumnya diantaranya
TAP MPRS No. XIX/MPRS/1966 Pertama, kewenangan yang bersifat
Peninjauan Kembali Produk-produk eksekutif
Legislatif Negara Diluar Produk pemerintahan berdasarkan UUD (to
MPRS Yang Tidak Sesuai Dengan UUD 1945, Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 3 Tahun 2006 Paket Kebijakan atau untuk mengatur kepentingan
Perbaikan Iklim Investasi, Inpres umum atau publik (to regulate public
Nomor 6 Tahun 2007 Kebijakan untuk
Percepatan Pembangunan Sektor Riil Dalam sistem pemisahan kekuasaan
dan Pemberdayaan UMKM, Master (separation of power), kewenangan
Plan Percepatan
Pembangunan 2011-2025.
adalah
atau menyelenggarakan
govern based on the constitution). Kedua,
kewenangan yang bersifat legislatif
affair based on the law and the constitution).
dan Perluasan untuk mengatur ini dianggap ada di
Ekonomi Indonesia tangan lembaga perwakilan, bukan
di tangan eksekutif. Jika lembaga
penataan eksekutif merasa perlu mengaru Berbagai kebijakan
s laniy a dari l'aket Relor13si Hukum lilid Il adalah Perluasan jangkauan bantuan hukum kepada masyarak.t Meiangun yasd aman di ingkungan. Konmpas.Con. "Reformasi lHukum Jilid IL, dari Penataan Aturan hingga bane ukun,hip://nas1onal kompas com/read/2017/01/17/19334601/reformasi.hukum.jilid.ii.dari.penataarn.atura
fvanluan.hukum, diakse 10 Novensber 2018
11»kumntine Com, "Ini 3Agonda Paket Reformasi Hukum Tahap 1", 1/ ww.huk unuiline.t om/berita/bax a/1t587e0tdbObea8/ ini-3-agend.a-paket-retormasi-hukum-jilha-i,
vEnir 701H
liakses 11
Digital Repository Universitas Jember
Peranan Presiden Dalam Penataan Peraturan | 105 Perundang-Undangan Di Bawah Undang-Undang
maka kewenangan mengatur di saat ini di akui di Indonesia yang adalah: tangan eksekutif itu bersifat derivatif
dari kewenangan legislatif." Ketiga,
bersifat
Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945), Ketetapan Majelis
rangka Permusyawaratan Rakyat, Undang-
Dasar
Tahun kewenangan
judisial yang
dalam pemulihan keadilan
dengan putusan pengadilan, yaitu untuk
yang terkait Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu),
mengurangi hukuman, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah Provinsi; memberikan pengampunan, ataupun
menghapuskan tuntutan yang terkait erat dengan kewenangan pengadilan. Keempat, kewenangan yang bersifat diplomatik, perhubungan dengan negara lain atau 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor subjek hukum internasional lainnya 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan dalam konteks hubungan luar negeri. Peraturaan Kelima,
dan Peraturan Daerah Kabupaten/ Kota Selain itu terdapat juga jenis peraturan perundang-undangan lainnya yang disebutkan dalam Pasal yaitu menjalankan
kewenangan yang bersifat
mengangkat
Perundang-undangan yaitu peraturan yang ditetapkan oleh
Rakyat, adminstratifuntuk dan memberhentikan orang dalam Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan jabatan- jabatan-jabatan administrasi negara. Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Keenam, kewenangan dalam bidang Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, keamanan, yakni untuk mengatur Bank Indonesia, Menteri, badan, polisi dan angkatan bersenjata, lembaga, atau komisi yang setingkat
Majelis Permusyawaratan
jabatan kenegaraan dan Perwakilan Daerah, Mahkamah
polisi
menyelenggarakan pertahanan negara, serta keamanan dalam negeri.
Untuk
dibentuk dengan Undang- yang Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur,
perang,
mengetahui dalam sistem ketatanegaraan Indonesia Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
kewenangan mengatur kepentingan Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, umum atau publik seperti apakah Kepala Desa atau yang setingkat. yang dimiliki oleh Presiden maka acuannya adalah dengan melihat peraturan
jenis peraturan perundang-undangan yang diakui di Indonesia dan jenis untuk membentuknya. Peraturan
peraturan
Pada dasarnya semua jenis perundang-undangan
tidak menjadi kewenangan Presiden
perundang-undangan perundang-undangan yang menjadi apakah yang menjadi kewenangan kewenangan Presiden adalah Undang- Presiden untuk membentuknya. Jenis Undang/Perpu, Peraturan Penmerintah peraturaan perundang-undangan (PP), dan Peraturan Presiden (Perpres).
riam Budardjo, 2009, Dasar-Dasar Imu Politik, (Jakarta: Gramedia P'ustaka Utama,2009), hln. 297 7) Ibid B) Pas asal7 ayaf (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan P'eraturan Perundang-undangan.
Digital Repository Universitas Jember
108 Jurnal Majelis, Edisi 01, Januari 2019
intern penyelenggaraan urusan pemerintahan kontrol bersifat ekstern. Kontrolin oleh penerintah daerah dan
perwakilan rakyat daerah menurut asas itu dilakukan oleh disini diartikan bahwa pengawasan dewan
suatu badan
ktural ofonomi dan tugas pembantuan dengan yang secara organisatoris/strukto prinsip otonomi seluas-luasnya dalam masih termasuk dalam lingktin.
Sistem dan prinsip Negara Kesatuan Pemerintah sendiri. Bentuk kon ntrol Republik Indonesia sebagaimana dimaksud semacam ini dapat digolongkan dalam Undang-LUndang Dnsar Negara dalam jenis teknis-administratif built-in control
ata Jenis
u Republik ndonesia hhun 195.
badan/pejabat masuk kriteria cabang
disebut pula kontrol yang kedua adalah kontrol vang bersifat eksternal yaitu kontrol yang dilakukan secara tidak langsung
Semua yang kekuasan
eksekutif dibawah Presiden ini dapat peraturan perundang-
undangan. Kewenangan membentuk bersumber
melalui
(judicial control) dalam hal terjadinya persengketaan atau perkara dengan pihak Pemerintah.18
Dalam
membentuk badan-badan peradilan ini pada dasarnya pada 2 (dua) kewenangan yaitu atribusi kewenangan atau delegasi konteks pengawasan kewenangan. Atribusi kewenangan atas pembentukan adalah pemberian
peraturan maka perundang-undangan kewenangan
membentuk peraturan perundang- oleh
teori intern dan eksterm pengawasan
tersebut diwujudkan bentuk executive review dan judicial
undangan yang diberikan dalam Grondwet (Undang-Undang Dasar) atau wet (undang-undang) kepada review. Executive review merupakan
suatulembaganegara/pemerintahan. adalah
kewenangan mengevaluasi peraturan perundang-undangan yang dimiliki oleh pemerintah (executive power), sementaraitujudicial review merupakan
Delegasi kewenangan pelimpahan kewenangan membentuk
peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh peraturan perundang kewenangan mengevaluasi peraturan undangan yang lebih tinggi kepada
peraturan perundang-undangan yang perundang-undangan yang dimiliki oleh Mahkamah Konstitusi (khusus untuk UU) atau Mahkamah Agung lebih rendah."
(khusus perundang peraturan undangan di bawah UU), dimana
kedua mekanisme ini dapat berujung pembatalan
C. Kewenangan Presiden Melakukan Penataan Peraturan Perundang-undangan di Lingkup pada Kekuasan Eksekutif
peraturan
perundang-undangan. Dalam konteks pengawasan
Secara teoritis jenis pengawasan
atau kontrol ini dapat dibedakan melalui mekanisme judicial review
atas kontrol yang bersifat intern dan (dalam hal ini MA dan MK) telan
peraturan perundang-undangan
1o) Ihid, hiin. 55
17) 1bid, him. 56 Pustaka Sutra
Widodo Ekäthahjana. PengujiaPeraturanPerundang-undangan dan Sistem Peradilannya di Indonesia, Jakarta: 2008), hlm. 41
Digital Repository Universitas Jember
PerararePrestdet ularme Pereataat Peratturg 9 Peraemshaeg-lindangara De Banaht Limdarsg-LUmdarng
diatur dalam Pasai 24A avat (1) oleh MA dilaksanakan secara tidak dan Pasal 24C avat (1) UUD 1945. terbuka. sehingga pemerintah tidak
sedangkan untuk pengawasan melalui mengetahui secara pasti tahapan mekanisme eremtte retietr belum dan proses pengujian yang sedang
dilakukan oleh MA. Tidak adanya diatur dalam LUD 1945 maupun
Namun demikian
Fresiden untuk memerintahkan para tindakan gelar persidangan maka para pihak
termasuk pemerintah juga tidak dapat
menteri kepala LPNK Badan Hukum memberikan argumentasi secara
egara maupun Pemerintah Daerah terbuka untuk mempertahankan
membernahi
telah
De
regulasi vang peraturan perundang-undangan yang
dibentuknva. dibentuknva diperkenankan karena kualitas hukum baru
iapat diketahui setelah hukum itu D. Strategi Penataan Peraturan
diterapkan. Hukum vang buruk akan
elanirkan akibat-akibat buruk dan
Perundang-Undangan Oleh
Presiden
mukum vang baik akan melahirkan
akibat-akibat vang baik untuk itu Salah satu permasalahan dalam
pembentuknva wajib mengetahui manajemen pembentukan peraturan
perundang- perundang-undangan di Indonesia
belum terlembagakannya
sifatnva evaluasi oleh pembentuk terhadap perundang-undangan
dibawah yang telah dibentuknya sendiri
dampak peraturan undangan vang dibentuknva.
Sesuai
adalah
dengan pengawasan peraturan perundang-
undangan Cndang-Undang meialui mekanisme
i reier di MA mempunyai
peraturan
utamanya (executive review). Padahal Manfaat
dilakukannya erecutive review adalah
kecerbatasan yaitu pengujian oleh MA untuk: () Mewujudkan manajemen
dilakukan secara pasif, dalam arti M1A pembentukan peraturan perundang-
tidak bisa aktif (atas inisiatif sendiri undangan yang lebih baik; (ii) Hasil
menginformasikan
apakah tujuan dibentuknya suatu
perundang-undangan
juga
tanpa adanya permohonan dari evaluasi akan
KeompOk masyarakat atau perorangan
arga negara)
peraturan perundang-undangan
di telah tercapai, sekaligus peraturan
telah memeriksa semua
tercapai, sekaligus
bawah Lndang-Undang yang telah mengenai manfaat dan dampak dari
diundangkar, melainkan
Pemeriksaan pelaksanaan peraturan perundang
oleh MA baru bisa dilaksanakan setelah undangan.
Informasi yang diperoleh
adanya permohonan dari pihak-pihak dari hasil evaluasi akan menjadi
dari hasil evaluasi akan menjadi
yarg keberatan atas berlakunya
suatu bahan yang sangat diperlukandalam
bahan yang sangat diperlukan dalam
proses perencanaan
berikutnya; dan
perundang-undangan
dibawah UU. Selain itu kelemahan (iii)
Konsekuensi terjadinya hubungan
ainnya adalah Proses pengujian antara hukum dan perubahan
sostal,
antara hukum dan perubahan
sosial, peraturan
ole MA berbeda dengan praktik maka untuk
sistem
mempertahankan
berlaku maka untuk yang
pengujian di MK. Proses pengujian koherensi
sistem yang berlaku
Digital Repository Universitas Jember
110 Jurnal Majelis, Edisi 01, Januari 2019
Mengingat kondisi peraturan-peraturan yang lama punperlu disesuaikan dengan yang baru.
Evaluasitersebutmaka Kebijakan penataa
peraturan peraturan perundang- yang dilakukan sendiri
rundang-undangan Indonesia bisa yang ada
di dilakukan melalui undangan oleh pembentuk sudah dikenal luas
sejak lama di dunia internasional dengan aneka pola, model, metode dan
tindakan: pertan mengemban sistem evaluasi ex post
diundangkan) peraturan yang
dengan diperkenalkannya penilaian ex ante (sebelum peraturan
(pasca terhadap ada secara
peraturan stok berbeda- pendekatan yang
beda disesuaikan kondisi peraturan paralel perundang-undangan di masing
diundangkan). evaluasi
Kedua, masing negara. Adapun di Indonesia evaluasi struktur
perundang- undangan yang ada dilakukan dengan pihak yang terkena dampak, melibatkan tinjauan
kegiatan peraturan peraturan perundang-undangan selama ini lebih banyak dilakukan pada isu peraturan perundang-undangan tertentu dan
mengingat kebutuhan
bukan pada keseluruhan peraturan terhadap desain dan implementasi perundang-undangan secara rutin. Selain belum terlembagakan,
peraturan di Indonesia
tujuan, termasuk penentuan prioritas sebaiknya harus terjadwal rutin untuk menilai semua
peraturan perundang-undangan yang signifikan secara sistematis dari waktu ke waktu, meningkatkan konsistensi
Ketiga, evaluasi perundang-
juga yaitu
evaluasi
undangan menghadapi tantangan ketiadaan model baku (mekanisme dan metode) evaluasi peraturan dan koherensi persediaan regulasi, perundang-undangan yang didesain dan mengurangi beban regulasi yang
dan
secara sistematis. Apa yang dilakukan tidak perlu. selama ini dalam konteks evaluasi
perundang-undangan KESIMPULAN peraturan masih sebatas uji coba (trial error), menemukan metode yang sesuai 1. Berbagai dan tepat dengan kebutuhan. Tidak adanya tools evaluasi peraturan perundang-undangan yang sistematis mengakibatkan hasil dari evaluasi peraturan perundang-undangan tidak akan berkontribusi signifikan dalam menilai apakah peraturan perundang undangan diterinma oleh masyarakat, dapat dilaksanakan dan berdaya guna sehingga dapat dipertahankan atau perlu dilakukan perbaikan atau diganti dengan kebijakan yang baru.
kebijakan perundang-undangan
penataan
peraturan yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia dapat dilakukan mengingat Presiden
dan badan/ pejabat pemerintanat dalamlingkup kekuasaaneksekutit
juga memiliki kewenangan untuk
membentuk peraturan perundang
undangan berdasarkan
kewenangan atribusi dan delegas Mengingat memiliki kewenangan
mengatur maka Presiden yang
Digital Repository Universitas Jember
Peranan Presiden Dalanm Penataan Peraturan 111 Perundang-Undangan Di Bauwah Undang-Undang
sistem pemerintahan
bertindak baku (mekanisme dan metode)
peraturan perundang- undangan yang didesain secara
sistematis. Untuk itu kebijakan
penataan peraturan perundang- undangan oleh Presiden sudah
seharusnya diarahkan kepada
melakukan
menurut
Presidensial sebagai evaluasi
kepala pemerintahan tertinggi ikut bertanggung jawab untuk
hukum memastikan yang dibentuk jajarannya yaitu Menteri, LPNK, Badan Hukum Negara dan Pemerintahan Daerah memiliki tindakan evaluasi
daya laku dan daya guna yang baik bagi Masyarakat;
2. Evaluasi
(executive pembentuk peraturan terhadap peraturan sendiri melalui metode
ditentukan sebelumnya.
review) secara rutin
dibentuknya yang
peraturan perundang- undangan yang dilakukan sendiri oleh pembentuk sudah dikenal luas sejak lama di dunia internasional
dengan aneka pola, model, metode
dan pendekatan yang berbeda- beda, namun tidak demikian
yang
dengan di Indonesia.
belum Selain
terlembagakan, evaluasi
perundang-undangan di Indonesia juga menghadapi tantangan yaitu ketiadaan model
peraturan
Digital Repository Universitas Jember
MPR RI
Digital Repository Universitas Jember