6
Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya pada anak anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas. Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, suatu bakteri gram positif yang berbentuk polimorf, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Corynebacterium diphtheriae, dikenal dua macam Corynebacterium diphtheriae, yaitu: -Toxigenic Corynebacterium diphtheriae -Non-tixigenic Corynebacterium diphtheria Ada 4 strain yang yirulen yang berhubungan dengan penyakit pada manusia: Di Eropah bentuk yang ganas dari difteri, berhubungan dengan tipe strain gravis, dan kebanyakan kematian berhubungan dengan group ini. Tipe strain mitis, berbeda keganasannya dari tipe strain gravis dan jarang fatal, dan umumnya hanya mengenai saluran nafas. Tipe. strain intermedius juga telah diidentifikasi dan merupakan penyebab penyakit difteri yang agak berat. Tipe strain minimus, pernah di isolasi sewaktu epidemik dari penyakit difteri yang berat di Amerika. Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu : - Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan. - Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring. - Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal). Gejala klinik Difteritejadisetelahperiodemasainkubasiyangpendekyaitu2- 4hari,denganjarakantara1-

Difteri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Difteri

Citation preview

Page 1: Difteri

Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya pada anak anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan bagian atas. Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.Difteri disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphtheriae, suatu bakteri gram positif yang berbentuk polimorf, tidak bergerak dan tidak membentuk spora.

Corynebacterium diphtheriae, dikenal dua macam Corynebacterium diphtheriae, yaitu:-Toxigenic Corynebacterium diphtheriae-Non-tixigenic Corynebacterium diphtheriaAda 4 strain yang yirulen yang berhubungan dengan penyakit pada manusia:

Di Eropah bentuk yang ganas dari difteri, berhubungan dengan tipe strain gravis, dan kebanyakan kematian berhubungan dengan group ini.Tipe strain mitis, berbeda keganasannya dari tipe strain gravis dan jarang fatal, dan umumnya hanya mengenai saluran nafas.Tipe. strain intermedius juga telah diidentifikasi dan merupakan penyebab penyakit difteri yang agak berat.Tipe strain minimus, pernah di isolasi sewaktu epidemik dari penyakit difteri yang berat di Amerika.

Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :- Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.- Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.- Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).

Gejala klinikDifteritejadisetelahperiodemasainkubasiyangpendekyaitu2-4hari,denganjarakantara1-5hari.Gambarankliniktergantungpadalokasianatomiyangdikenai.Beberapatipedifteriberdasarkanlokasianatomiadalah:- Difteri hidung bila penderita menderita pilek dengan ingus yang bercampur darah.- Difteri faring dan tonsil dengan gejala radang akut tenggorokan, demam sampai dengan 38,5 derajat celsius, nadi yang cepat, tampak lemah, nafas berbau, timbul pembengkakan kelenjar leher. Pada difteri jenis ini juga akan tampak membran berwarna putih keabu abuan kotor di daerah rongga mulut sampai dengan dinding belakang mulut (faring).- Difteri laring dengan gejala tidak bisa bersuara, sesak, nafas berbunyi, demam sangat tinggi sampai 40 derajat celsius, sangat lemah, kulit tampak kebiruan, pembengkakan kelenjar leher. Difteri jenis ini merupakan difteri paling berat karena bisa mengancam nyawa penderita akibat gagal nafas.

Page 2: Difteri

- Difteri kutaneus dan vaginal dengan gejala berupa luka mirip sariawan pada kulit dan vagina dengan pembentukan membran diatasnya.Lebihdarisatulokasianatomimungkinterlibatpadawaktuyangbersamaan.

Tonsillar dan pharyngeal diphtheria

Penyakittimbulsecaraperlahandengantanda-tanda,malas,anorexia,sakittenggorokan,danpanasyangrendah.Dalamwaktu24jambercakeksudatataumembrandijumpaipadadaerahtonsil.Berikutnyaterjadiperluasanmembran,yangbervariasidarihanyamelibatkansebagiandaritonsilsampaimenjalarkekeduatonsil,uvula,palatummolledandindingdarifaring.Membraninirapuh,lengketdanberwarnaputihatauabu-abu,danbiladijumpaiperdarahanbisaberwarnahitam.Pengangkatandarimembranakanmudahmenimbulkanperdarahan.

Terlibatnyatonsildanfaringditandaidenganpembesarankelenjar,cervicaladenitisdanperiadenitis.Padakasusyangberat,pembengkakanjelasterlihatdandisebutdengan"bullneck".

Beratringannyapenyakittergantungpadaberattidaknyatoxemia.Padakeadaaninitemperaturbisanormalatausedikitmeninggi,tetapipolscepatdantakteratur.

Gejala utama dari penyakit difteri yaitu adanya bentukan pseudomembran yang merupakan hasil kerja dari kuman ini. Pseudomembran sendiri merupakan lapisan tipis berwarna putih keabu abuan yang timbul terutama di daerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebut eksotoxin yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf.

Padakasusyangringan,membranakanlepaspadaharike-7sampaiharike-10,danpenderitasembuhtanpaadanyagejalayangberarti,sedangpadakasusyangsangatberat,ditandaidengangejalayangdiakibatkanpeningkatantoxemia,yaitu;kelemahanyangamatsangat,pucatsangatmenonjol,polshalusdancepat,stupor,kamadanmeninggaldalam6-10hari.Padakeadaanpenyakityangsedang,penyembuhanterjadisecaraperlahandanbiasanyaseringdiikutidengankomplikasimiokarditisdanneuritis.

DiagnosaDiagnosaditegakkanberdasarkangejalaklinikdanpemeriksaanlaboratorium.Gejalaklinikmerupakanpeganganutamadalammenegakkandiagnosa,karenasetiapketerlambatandalampengobatanakanmenimbulkanresikopadapenderita.Secaraklinikdiagnosadapatditegakkandenganmelihatadanyamembranyangtipisdanberwarnakeabu-abuan,miripsepertisaranglaba-labadanmudahberdarahbiladiangkat.

Tonsillar atau dan pharyngeal diphtheria, diagnosa banding adalah:Pharyngitisolehstreptococcus

Page 3: Difteri

Padakeadaninibiasanyadiikutidenganrasasakityanghebatpadasaatmenelan,temperaturtubuhyangtinggi,danmembranyangtidaklengketpadalesi.Infeksimononucleosis

BiasanyadiikutilymphadenopathydansplenomegaliBlooddyscrasiaPosttonsillectomyfaucialmembranous.

Penatalaksanaan1. AntibiotikaPenicillin dapat digunakan bagi penderita yang tidak sensitif, bila penderita sensitif terhadap penicillin dapat digunakan erythromycin. Lama pemberian selama 7 hari, pada golongan erithromycin dapat digunakan selama 7 -10 hari.

Penggunaan antibiotika bukan bertujuan untuk membanteras toxin, ataupun membantu kerja antitoxin, tetapi untuk membunuh kuman penyebab, sehingga produksi toxin oleh kuman berhenti.

2. Antitoxin [ ADS]Antitoxinyangdigunakanadalahyangberasaldaribinatang,yaitudariserumkuda.Sebelumdigunakanharusterlebihdahuludilakukantest, misalnya Testsensitivitasterhadapantitoxinserumkudadilakukandengancara:

padamulanyaADS[Biofarma]diberikansecaraI.M.dengandosis20.000unit,selama2hariberturut-turut.Carainisudahditinggalkan.BelakangandigunakanADSsecaraintravenapadapenderitayangtidaksensitif,dengandosis20.000-40.000u,dilarutkandalamlarutanNaClfisiologisdenganperbandingan1:20,dandiberikandengankecepatan15tetes/menitdanharussudahselesaidalamwaktu30-45menit.SejakperiodeMaret1984polisiyangdigunakanbagipenderitadifteriyangtidaksensitifadalahsebagaiberikut:ADSdiberikandengandosis40.000udalamlarutan200mlNaClfisiologisdiberikanper-infusdanpemberiandiselesaikandalamwaktu30-45menit.

MenurutstudiTasman[dikutipdariKrugman,Infectiousdiseaseofchildren,1985]penggunaanADSintravenamemberikanbeberapakeuntunganseperti:Peakserumantitoxinleveltercapaidalamwaktu30menitsetelahpemberiansecaraintravenadibandingkan4haripadapemberiansecaraintramuskulaAntitoxinterlihatsangatcepatdisalivasesudahpemberiansecaraintravenadibandingkanpemberiansecaraintramuskularyangmungkinterlambatberapajamsampaibeberapahari.Padastudiperbandinganantarakeduacarainipadabinatangpercobaan,terlihatpadagroupintravenaangkakematianyanglebihrendah,komplikasimiokarditisdanneuritisyanglebihsedikit.

3.KortikosteroidBeberapapenulismenganjurkanpenggunaankortikosteroidpadakeadaantertentu,sepertibilaadatandamiokarditis,danpadalaryngealataupunnasopharyngealdiphtheria.4.RawatanpenunjangPenderitaharusdalamkeadaanistirahatkarenaditakutkanterjadinyamiokarditis[mingguke2-3ataulebih].SerialEKGperludilakukansecaraseriuntukmendeteksisecaradinitanda-tandamiokarditis.

Page 4: Difteri

Pemberian,cairanharuscukupuntukmencegahdehidrasi,berikankaloriyangtinggidenganmakananyangcair.Padalaryngealdiphtheriatindakantracheostomiperludilakukanuntukmenghilangkansumbatanjalannafas.Digitalisbolehdiberikanbilaadatanda-tandapayahjantung,tetapikontraindikasibilaadaaritmiajantung.Bilaadaparalysepalatummolledanpharyng,pemasanganpolyethylenetubeperludilakukanuntukmencegahjangansampaiterjadiaspirasi.

PencegahanPencegahanterhadapdifteridapatdilakukandenganpemberianvaksinasi,yangdapatdimulaipadasaatbayiberusia2bulandenganpemberianDPTataupunDT.Diberikan0,5mlsecaraI.M.,imunisasidasardiberikansebanyak3kalipemberiandenganintervalwaktupemberian6-8minggu.Ulangandilakukansatutahunsesudahnyadanulangankeduadilakukan3tahunsetelahulanganyangpertama.

Penanganan kontakPencegahanterhadapdifterijugatermasukdidalamnyaisolasidaripenderita,dengantujuanuntukmencegahseminimalmungkinpenyebaranpenyakitkeoranglain.Penderitaadalahinfectioussampaibasildifteritidakdijumpaipadakulturyangdiambildaritempatinfeksi.Tigakaliberulangkulturnegatifdibutuhkansebelumpenderitadibebaskandariisolasi.

Kontakyangintimakanmudahtertularbilaianyatidakimun,kulturdarirongahidungdantenggorokanharusdilakukan.

Page 5: Difteri

Yuwono, Iant. Difteria. 2009. http://oreontz.blogspot.com/2009/12/difteria.html . Dibuka pada tanggal 16 Desember 2009Lubis , Chairuddin. DIPHTHERIA. 2007. www.usu.ac.id/id/files/artikel/Dipteri.pdf. Dibuka pada tanggal 16 Desember 2009Adams GL, Boeis LR, Higler PA. BOEIS Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997