Diet Rendah Protein jurnal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    1/12

    1

    PENGARUH DIET RENDAH-PROTEIN TERHADAP FUNGSI GINJAL PADA

    PASIEN DENGAN NEFROPATI DIABETIKA: SEBUAH META-ANALISIS DARI

    PENELITIAN ACAK DENGAN KELOMPOK KONTROL

    Uru Nezu, Hiroshi Kamiyama, Yoshinobu Kondo, Mio Sakuma, Takeshi Morimoto,

    Shinichiro Ueda

    ABSTRAK

    TujuanUntuk mengevaluasi pengaruh diet rendah protein terhadap fungsi ginjal pada pasien dengan nefropati

    diabetika.

    Desain Penelitian Sebuah tinjauan ulang sistematis dan meta-analisis dari penelitian acak dengan kelompok

    kontrol.

    Sumber Data MEDLINE, EMBASE, Cochrane Library, ClinicalTrials.gov, International Standard Randomised

    Controlled Trial Number (ISRCTN) Register dan University, Hospital Medical Information Network-Clinical

    Trials Registry (UMIN-CTR) sejak permulaan hingga 10 Desember 2012. Pencarian dengan Internet juga

    dilakukan dengan mesin pencari umum (Google dan Google Scholar).

    Pemilihan Penelitian Penelitian acak dengan kelompok kontrol yang membandingkan diet rendah-protein versus

    diet kelompok kontrol dan memeriksa pengaruhnya terhadap fungsi ginjal, proteinuria, kontrol glikemik, dan

    status gizi.

    Outcome Primer dan Sekunder Sintesis Data Outcome primer berupa suatu perubahan pada Laju Filtrasi

    Glomerulus (LFG). Outcome sekunder berupa perubahan pada proteinuria, nilai hemoglobin A1C terglikasi

    (HbA1c) post-terapi, dan jumlah albumin serum post-terapi. Hasil-hasil ini dirangkum dalam perbedaan nilai

    mean untuk outcome kontinu dan dikumpulkan dengan model random effect. Analisis subkelompok dan

    sensitiviitasnya dilakukan dengan melihat karakteristik pasien, periode intervensi, dkualitas metodologi, dan

    pemeriksaan kepatuhan diet. Pemeriksaan kepatuhan diet dilakukan berdasarkan rasio intake protein aktual

    (RIPA) dari kelompok diet rendah-protein terhadap diet kelompok kontrol.

    Hasil Kami mendapati 13 penelitian acak dengan kelompok kontrol yang melibatkan 779 pasien. Diet rendah

    protein berhubungan dengan perbaikan yang signifikasn dalam LFG (5.82 ml/min/1.73 m2, 95% KI 2.30 hingga

    9.33, I2=92%; n=624). Pengaruh ini konsisten di semua subkelompok dari jenis diabetes, stadium nefropati, dan

    periode intervensi. Namun demikian, LFG membaik hanya bila terdapat kepatuhan diet yang cukup baik (8.92,

    95% KI 2.75 hingga 15.09, I2=92% untuk RIPA

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    2/12

    2

    PENDAHULUAN

    Nefropati diabetika merupakan penyebab

    utama penyakit ginjal stadium akhir yang

    memerlukan terapi pergantian organ ginjal,

    serta berhubungan dengan peningkatan

    resiko mortalitas kardiovaskular. Penyakit

    ini memengaruhi hingga 40% pasien

    diabetes dan biaya medis untuk terapinyamencapai US$ 16.8 miliar di Amerika

    Serikat (AS) dan US$1.2 miliar di Inggris

    setiap tahunnya.

    Perjalanan panyekit dari nefropati diabetika

    dapat diperlambat dengan kontrol glikemik

    yang optimal dan kontrol tekanan darah

    dengan blokade sistem renin-angiotensin.

    Sementara untuk terapi diet, diet yang

    rendah protein (DRP) direkomendasikan

    dalam pedoman klinis yang diterbitkan oleh

    American Diabetes Association. Hal ini

    didasarkan pada penelitian pada hewan dan

    beberapa penelitian pada manusia. Namun

    demikian, penelitian-penelitian acak dengan

    kelompok kontrol (PAKK) yang dilakukan

    sebelumnya belum secara konsisten

    menunjukkan manfaat dari DRP.

    Untuk menjelaskan pertanyaan klinik ini,

    beberapa meta-analisis telah diterbitkan

    sehubungan dengan topik ini. Namun

    demikian, beberapa darinya mencakup

    penelitian pre-post dan penelitian crossover

    yang mungkin mengaburkan hasil murni

    akan pengaruh dari intervensi ini. Sebagai

    tambahan, PAKK dari terapi diet selalu

    menemui kesulitan dalam mendapatkan

    tingkat kepatuhan terapi yang memenuhi

    dari pasien. Dalam pandangan ini, kami

    melakukan sebuah meta-analisis yang

    mempertimbangkan berbagai jenis

    kepatuhan diet antar penelitian dengan

    sebuah penelitian tambahan yang melibatkan

    jumlah pasien yang besar yang kemudian

    dipublikasikan.

    METODE

    Kami melakukan suatu meta-analisis yang

    sesuai dengan pernyataan pedoman

    Preferred Reporting Items for Systematic

    Reviews and Meta-Analysis (PRISMA)untuk

    tinjauan ulang sistematis dan meta-analisis.

    Strategi Pencarian

    Kami mencari PAKK melalui PubMed,

    EMBASE, Cochrane Library,

    ClinicalTrials.gov, International Standard

    Randomised Controlled Trial Number

    (ISRCTN) Register dan University Hospital

    Medical Information Network-Clinical

    Trials Registry (UMIN-CTR) sejak dari

    permulaan hingga 10 Desember 2012 untukmenemukan rujukan yang relevan. Pencarian

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    3/12

    3

    internet juga dilakukan dengan

    menggunakan mesin pencari umum (seperti

    Google dan Google Scholar). Penelitian

    yang ditulis dalam bahasa Inggris yang

    mengevaluasi pengaruh DRP yang

    membandingkan dengan diet kelompok

    kontrol di antara para pasien dengan diabetes

    ditemukan dengan menggunakan kata kunci

    restriksi protein atau diet rendah protein

    dan diabetes.

    Pemil ihan Peneli tian

    Kami memeriksa penelitian-penelitian yang

    ditemukan untuk kriteria meta-analisis ini.

    Dua investigator independen (UN dan HK)

    memilih penelitian-penelitian yang secara

    potensial relevan dengan melihat judul dan

    tinjauan abstrak pertama-tama, dan pada

    akhirnya menilai eligibilitasnya dengan

    tinjauan ulang teks-keseluruhan. Ketika

    terdapat perbedaan atau ketidakcocokkan,

    kami mendiskusikannya dalam sebuah

    komite yang melibatkan empat investigator

    dalam kelompok penelitian kami (UN, MS,

    TM, dan SU).

    Kriteria inklusi adalah sebagai berikut:

    diterbitkan dalam full-text, PAKK dengan

    desain paralel dari DRP pada pasien dengan

    baik diabetes melitus tipe 1 (T1DM) ataupun

    diabetes melitus tipe 2 (T2DM) dan outcome

    apapun berikut ini yang tersedia; laju filtrasi

    glomerulus (LFG), bersihan kreatinin atau

    creatinin clearance (CCr), proteinuria,

    albuminuria, hemoglobin A1c terglikasi

    (HbA1c) atau albumin serum. PAKK dari

    desain crossover dieksklusi karena adanya

    kemungkinan pengaruh terabaikan.

    Sementara untuk penelitian yang mungkin

    memiliki laporan multipel, kami memilih

    publikasi yang terbaru setelah memeriksa

    independensitasnya dengan berfokus pada

    latar belakang pasien, rincian intervensi,

    setting outcome, dan hasilnya.

    EKSTRAKSI DATA

    Kami mengekstraksi data yang berhubungan

    dengan tahun publikasi, jumlah pasien dan

    karakteristiknya (usia, jenis kelamin, durasi

    DM, dan stadium nefropati diabetika),

    rincian diet yang diresepkan, serta periode

    intervensi. Selain itu, kami mengekstraksi

    data mengenai kepatuhan pasien dengan

    menggabungkan data mengenai intake

    protein aktual (g/kg/day, g/day, mg/mg or

    energy per cent) yang dievaluasi pada tiap-

    tiap penelitian, kemudian menghitung DRP

    terhadap rasio kontrol intake protein aktual

    (RIPA). Kami menggunakan hasil ini untuk

    memeriksa kualitas penelitian dan analisis

    subkelompok selanjutnya.

    Sementara untuk data outcome pimer, kami

    mengekstraksi perubahan nilai mean pada

    LFG (ml/min/1.73 m2) atau CCr

    (ml/min/1.73 m2) dari baseline hingga akhir

    intervensi diet. Untuk outcome sekunder,

    kami mengekstraksi perubahan nilai mean

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    4/12

    4

    proteinuria (gr/24 jam), albuminuria (mg/24

    jam,g/min), nilai post-terapi HbA1c (%)

    dan nilai post-terapi albumin serum. Nilai

    digital yang berbeda akan proteinuria (mg/24

    jam) dan albuminuria (g/24 jam)

    dikonversikan menjadi skala yang sesuai

    dengan yang diatas.

    Kami menyeragamkan cara penulisan

    stadiun nefropati ke dalam 3 cara:

    normoalbuminuria, mikroalbuminuria

    (nefropati awal) dan makroalbuminuria

    (nefropati jelas). Nilai dari HbA1c (%) yang

    diekstraksi dari artikel Jepang dikonversikan

    dari Japan Diabetes Society (JDS) menjadi

    National Glycohemoglobin Standardization

    Program (NGSP) dengan rumus yang

    ditetapkan oleh JDS sebagai NGSP (%) =

    1.02 JDS (%)+0.25%.

    Resiko Bias Pemeriksaan

    Dengan menggunakan alat bantu Cochrane

    Collaborations risk of bias, kami

    memeriksa resiko bias yang ada dalam

    penelitian. Kami memeriksa tujuh domain:

    (1) penentuan urutan, (2) alokasi

    kerahasiaan, (3) blinding dari partisipan

    penelitian dan personel petugas penelitian,

    (4) blinding pemeriksaan outcome, (5) data

    outcome yang tidak lengkap, (6) pelaporan

    outcome selektif, dan (7) bias lainnya dari

    kepatuhan diet pasien. Karena penelitian ini

    bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh

    klinik dari intervensi diet yang mendorong

    modifikasi gaya hidup pasien, kami

    mempertimbangkan kepatuhan diet pasien

    sebagai faktor yang paling berpengaruh

    untuk menimbulkan resiko bias. Maka dari

    itu, kami mengelompokkan penelitian

    dengan RIPA lebih dari 0.9 sebagai resiko

    tinggi.

    Selanjutnya, kami menilai level resiko dari

    masing-masing domain dari 0 hingga 2;

    resiko tinggi=2, resiko tidak jelas=1, dan

    resiko rendah=0. Sebagai pengecualian,

    kami memberikan skor 3 untuk resiko

    tinggi dari bias lainnya yang ditentukan

    oleh kepatuhan diet untuk memberi bobot

    yang lebih berat pada domain ini. Akhirnya,

    kami memeriksa resiko bias keseluruhan

    yang tercakup dalam penelitian-penelitian

    dengan skort total dari 7 domain.

    Sin tesis Data Kuantitatif

    Kami merangkum hasil dari perbedaan nilai

    mean dari variable kontinu dengan KI 95%

    dan gabungan data dengan nilai mean dari

    model acak dengan perbedaan terbalik yang

    berbobot. LFG dan CCr digunakan

    bergantian, karena pada umumnya

    digunakan sebagai suatu perkiraan LFG.

    Karena proteinuria dan albuminuria diukur

    dalam skala dan cara pengukuran yang

    berbeda, kami menggunakan perbedaan nilai

    mean terstandard dengan membagi nilai

    mean dengan SD.

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    5/12

    5

    Bila SD tidak didapati, kami menghitungnya

    dengan mengkonversikan dari pengukuran

    perbedaan alternatif seperti nilai SE, KI, dan

    p. Ketika informasi yang demikian juga

    tidak tersedia, kami mencari nilainya dengan

    menggunakan teknik Follman dkk dan

    Abrams dkk. Teknik ini menggunakan

    koefisien korelasi yang didapatkan dari suatu

    penelitian yang memberikan rincian

    informasi tersebut.

    Kami kemudian melakukan analisa

    subkelompok untuk outcome utama.

    Subkelompok sebelumnya telah ditentukan

    berdasarkan pada karakteristik baseline

    pasien (body mass index/BMI), tipe

    diabetes, dan stadium nefropati diabetika,

    serta metodologi penelitian (periode

    intervensi, index pengukuran proteinuria,pemeriksaan resiko bias keseluruhan, dan

    kepatuhan diet yang diperiksa dengan

    menggunakan RIPA).

    Kami menggunakan statistik I2 untuk

    menilai heterogenesitas di antara penelitian.

    Bias publikasi yang mungkin terjadi

    diperiksa dengan asimetri visual dari plot

    funnel. Kami merujuk pada Cochrane

    Handbook V.5.1.0 sebagai pedoman

    metodologi penelitian. Kami menggunakan

    Review Manager (RevMan) for Windows

    Software V.5.1.7 (the Nordic Cochrane

    Centre, Copenhagen, Denmark) untuk

    analisa data.

    Kualitas Bukti Ilmiah

    Kami menggradasi kualitas bukti ilmiah dari

    outcome primer dengan menggunakan

    Grading of Recommendations Assessment,

    pendekatan Development and Evaluation

    (GRADE) dengan menggunakan software

    GRADEpro V.3.6 (for Windows; Jan

    Brozek, Andrew Oxman, Holger

    Schnemann, 2008). Kualitas bukti ilmiah

    untuk LFG adalah rendah.

    HASIL

    Hasil Pencarian

    Seperti yang diperlihatkan di gambar 1, kami

    mula-mula mendapatkan 912 artikel melalui

    pencarian database elektronik. 864 di

    antaranya dieksklusi setelah evaluasi judul

    dan abstrak. Setelah menghilangkan 27

    duplikat, kami memilih 21 artikel full-teks

    untuk pemeriksaan rincian untuk eligibilitas.

    Di antara artikel-artikel ini, kami

    mengeksklusi 8 penelitian: 1 penelitian tidak

    memiliki perbandingan, 2 penelitian tidak

    secara acak, dan 3 penelitian memiliki

    rancangan penelitian crossover. Sebagai

    tambahan, kami mengeksklusi 2 penelitian

    yang mungkin memiliki laporan multipel

    yang diterbitkan oleh kelompok penulis yang

    sama. Kami menyertakan publikasi terkini

    dalam analisis. Hampir sama, 2 penelitian

    oleh Pijls dkk mungkin memiliki laporan

    multipel yang serupa. Namun demikian,kami tidak mengeksklusi publikasi

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    6/12

    6

    sebelumnya, karena hanya publikasi tersebut

    yang menyediakan nilai HbA1c post-

    intervensi, outcome sekunder pada meta

    analisis kami. Akhirnya, kami menyertakan

    13 PAKK yang melaporkan pengaruh DRP

    pada pasien diabetes.

    Karakteristik Penelitian yang Disertakan

    Penelitian yang disertakan mengevaluasi

    DRP pada 779 pasien diabetes (209 T1DM

    and 555 T2DM) dari Jepang, Meksiko,

    Perancis, Itali, Australia, Denmark, Belanda,

    Afrika Selatan, Itali, dan AS. Pasien

    penelitian merupakan pria dan wanita usia

    pertengahan, kebanyakan mengalami

    obesitas atau overweight. Nilai mean durasi

    riwayat diabetes adalah 18 tahun. T1DM

    sebanyak 6 penelitian dan T2DM sebanyak 5

    penelitian. 2 penelitian menyertakan baik

    pasien T1DM dan T2DM dan tidak

    menyediakan informasi yang terpisah.

    Stadium nefropati diabetika berkisar dari

    normoalbuminuria hingga

    makroalbuminuria. 8 penelitian

    menyediakan informasi yang berbeda yang

    didapat dari stadium nefropati tunggal. Nilai

    LFG baseline sebesar 76 ml/min/1.73 m dan

    rata-rata HbA1c sebesar 8.3%. Sebuah

    periode intervensi berkisar dari 3 hingga 60

    bulan (median 18 bulan). Semua penelitian

    mengklarifikasi perlakuan acak dan metode

    secara umum dianggap cukup. Namun

    demikian, kerahasiaan dalam distribusi tidakjelas pada separuh dari seluruh penelitian.

    Dengan pertimbangan untuk blinding dari

    intervensi, hanya 1 penelitian yang

    menerapkan metode single-blind. Meskipun

    pemeriksaan outcome tidak blinded terhadap

    pelaksana penelitian pada penelitian

    manapun, resiko bias dianggap kecil karena

    outcome bersifat objektif. Pengurangan bias

    terlihat dalam berbagai bentuk. Kami

    menganggap proporsi dalam jumlah pasien

    yang tidak lengkap dan alasan untuk drop

    out, dengan tujuan untuk melihat apakah hal

    ini berbeda dengan yang ada pada kelompok

    intervensi. Meskipun pelaporan selektif tidak

    diperhitungkan, bias-bias lainnya seperti

    kepatuhan diet yang insuffisien

    dipertimbangkan pada 4 penelitian yang

    akan dijabarkan kemudian.

    Peresepan Diet dan PemeriksaanKepatuhan

    Tabel 2 menunjukkan rincian peresepan diet

    dan pemeriksaan kepatuhan. Kadar protein

    yang diresepkan sebesar 0.60.8 g/kg/hari

    dalam diet kelompok DRP dan 1.01.6

    g/kg/hari dalam diet kelompok kontrol. Pada

    5 penelitian, pasien pada kelompok kontrol

    diinstruksikan untuk meneruskan diet

    kesehariannya daripada mengatur suatu

    angka tertentu sebagai tujuan intake

    proteinnya.

    Kepatuhan diet diperiksa pada semua

    penelitian. 10 penelitian mengukur urea

    nitrogen 24 jam (24h UUN) dan menghitung

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    7/12

    7

    intake protein harian (g/kg/hari). Mereka

    menggunakan rumus Maroni, baku emas

    dari perkiraan penghitungan intake protein

    dengan mempertimbangkan kehilangan

    nitrogen dari sumber non-urin. Satu

    penelitian oleh Ben dkk melaporkan hanya

    nilai 24 UUN (g/hari) tanpa menggunakan

    rumus ini. 9 penelitian melakukan

    pemeriksaan tambahan atau alternatif,

    seperti membagi UUN dengan Cre

    (UUN/Cre), 4 h UUN, kuesioner makanan,

    catatan makanan, atau teknik recalling.

    RIPA berkisar dari 0.44 hingga 1.07. Ketika

    menetapkan batas nilai dari RIPA untuk

    kepatuhan sebesar 0.9, 9 penelitian

    memiliki nilai RIPA

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    8/12

    8

    yang menyediakan informasi yang cukup.

    Sebagai hasilnya, albumin serum tidak

    berubah setelah DRP (0.18, 95% KI0.53

    hingga 0.17, p=0.32). Heterogenesitas antar

    penelitian signifikan (I2=88%, p

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    9/12

    9

    diabetika dengan memperbaiki LFG dan

    proteinuria. Sebagai tambahan, DPR tidak

    menjadikan nilai kontrol glikemik atau status

    gizi pasien memburuk.

    Kelebihan dan Kelemahan Penelitian

    Meskipun kami mencari hanya dari publikasi

    dalam bahasa Inggris, jumlah artikel

    penelitian berikut pasien yang disertakan

    lebih besar dari meta analisis manapun yang

    pernah dilakukan sebelumnya. Kelebihan

    lainnya adalah kami melakukan suatu

    pendekatan yang unik tetapi beralasan untuk

    meminimalkan bias dengan

    memperhitungkan perbedaan kepatuhan

    pasien akan terapi diet. Kami mengusulkan

    RIPA sebagai indeks umum yang

    memungkinkan level kepatuhan dapat

    dibandingkan antara penelitian. Analisis

    subkelompok berdasarkan RIPA

    menunjukkan bahwa DPR memperbaiki

    LFG hanya bila intervensi berkelanjutan,

    yang secara klinis masuk akal.

    Sebagai tambahan, RIPA juga digunakan

    dalam analisa sensitivitas albumin serum, di

    mana 3 penelitian dengan kepatuhan diet

    yang cukup baik secara konsisten

    menunjukkan tidak adanya perburukan

    status gizi. Karena jumlah penelitian yang

    disertakan terbatas, interpretasi harus

    dilakukan dengan hati-hati. Kami

    memerlukan PAKK skala besar lainnya

    untuk menarik kesimpulan yang lebih akurat

    dalam hal masalah ini akan malnutrisi.

    Penelitian ini memiliki beberapa

    keterbatasan. Pertama, bukti ilmiah yang

    diperiksa untuk LFG tidak berkualitas tinggi

    menurut pendekatan GRADE. 2 faktor yang

    menurunkan nilai ini adalah inkonsistensi

    intervensi dan outcome yang tidak langsung.

    Meskipun arah intervensi konsisten pada

    semua penelitian, terdapat gap kecil pada

    KI, dan juga heterogenesitasnya tidak

    diabaikan. Inkonsistensi ini mungkin bagian

    dari yang dijelaskan oleh perbedaan pada

    protokol penelitian. LFG diukur dengan cara

    yang berbeda-beda pada PAKK yang

    disertakan pada meta-analisis ini, demikian

    juga pada praktek klinik. Sedangkan untuk

    ketidaklangsungan dari outcome, LFGmerupakan marker kandidat pengganti untuk

    memprediksi gagal ginjal atau inisiasi

    dialisis. Namun demikian, kami tidak

    seharusnya menganggap remeh bahwa

    meningkatnya LFG selalu menandakan

    adanya suatu prognosis yang lebih baik pada

    fungsi ginjal pasien karena hiperfiltrasi

    glomerular juga mungkin terjadi pada

    stadium awal kerusakan ginjal, seperti yang

    dikemukakan oleh Brenner dkk. Sebagai

    tambahan, validitas jangka panjang LFG

    tidaklah cukup. Kami berharap bahwa lebih

    banyak penelitian-penelitian prospektif

    dengan skala besar atau meta-analisis

    lainnya akan dapat menjelaskan pengaruh

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    10/12

    10

    DRP terhadap perubahan pada LFG juga

    terhadap outcome klinik jangka panjang

    seperti mortalitas, dialisis, atau transplantasi.

    Kelemahan kedua dari penelitian ini adalah

    stadium nefropati yang tumpang tindih pada

    analisis subkelompok seperti yang terlihat

    pada tabel 3. Karena beberapa penelitian

    menyertakan pasien pada lebih dari 2

    stadium nefropati tanpa melaporkan data

    respektif yang terpisah, analisis

    subkelompok tidak dapat menjadi jelas tanpa

    adanya overlapping dari stadium penyakit.

    Oleh karena itu, untuk mencari pengaruh

    murni dari DPR terhadap nefropati

    diabetika, kami melakukan analisa

    sensitivitas dengan menghilangkan sebuah

    subkelompok perbandingan atau penelitian-

    penelitian yang menyertakan pasien tanpanefropati diabetika. Analisis kami

    menunjukkan adanya perbaikan LFG yang

    secara konsisten signifikan. Meskipun

    proteinuria membaik dalam derajat yang

    berbeda dari keseluruhan analisis, hal ini

    dapat dimengerti melalui 2 cara. Pertama,

    secara logika adalah tidak mungkin untuk

    menurunkan albuminuria pada pasien yang

    tidak pernah mengalami albuminuria.

    Kedua, hubungan dalam klinik adalah

    sebanding antara penurunan proteinuria dan

    perbaikan fungsi ginjal.

    Kelemahan ketiga adalah bahwa suatu

    bagian dari informasi yang hilang mengenaioutcome berhubungan, menyebabkan suatu

    resiko akan heterogenesitas. Kami

    memperkirakan SD yang tak diketahui

    dengan menggunakan koefisien korelasi

    yang didapat dari penelitian-penelitian yang

    disertakan pada meta-analisis ini. Namun

    demikian, koefisien korelasi disimpulkan

    dari sebuah penelitian atau sebuah

    subkelompok makroalbuminuria. Oleh

    karenanya, perkiraan ini mungkin dapat

    menjadi pengganti yang layak untuk

    penelitian-penelitian atau subkelompok-

    subkelompok pasien dengan

    normoalbuminuria atau mikroalbuminuruia.

    Analisis sensitivitas yang mengeksklusi

    penelitian yang menyertakan pasien dengan

    normoalbuminuria masuh menyertakan

    pasien-pasien dengan mikroalbuminuria,

    sehingga interpretasinya harus dilakukan

    secara hati-hati.

    Perbandingan dengan Penelitian-

    Penelitian Lain

    Terdapat 3 meta-analisa pada masalah

    kumpulan data dari PAKK ini. Meta-analisis

    oleh Pedrini dkk melaporkan pengaruh yang

    bermanfaat dari DRP; namun demikian,

    mereka menggabungkan PAKK dan

    pengelitian crossover non-random. Sebagai

    tambahan, mereka menggunakan suatu

    paduan outcome dari LFG atau albuminuria.

    Meta-analisis oleh Pan dkk dan Robertson

    dkk tidak menunjukkan adanya pengaruh

    yang signifikan terhadap fungsi ginjal. Hasilyang berbeda ini dapat dijelaskan dari

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    11/12

  • 8/10/2019 Diet Rendah Protein jurnal

    12/12

    12

    kepatuhan yang baik adalah sebesar 0.9 pada

    penelitian ini, yang tidak terlalu tinggi bila

    dibandingkan dengan pedoman klinik yang

    dianut saat ini. Temuan ini memberikan

    suatu informasi baru tentang pengelolaan

    yang kita lakukan terhadap terapi diet.

    Kesimpulan dan Penelitian Masa Depan

    Sebuah intervensi diet DRP memiliki

    pengaruh yang tak terlalu menonjol tetapi

    signifikan dalam prognosis perjalanan

    penyakit ginjal pada pasien dengan nefropati

    diabetika, terutama ketika intervensi

    dilakukan berkelanjutan dengan adanya

    kepatuhan terapi dari pasien. Hasil dari

    meta-analisis ini mempertanyakan apakah

    DRP dapat mencegah atau menunda

    outcome klinik lainnya yang lebih penting

    seperti gagal ginjal, inisiasi dialisis, dan

    kematian. Meta-analisis yang lebih jauh

    yang berfokus pada outcome-outcome ini

    diperlukan.