106
KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H. Adam Malik Medan) Tugas Analisa Multivariat DICKY NOFRIANSYAH (15193002) FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURAN – DOKTORAL (S3)

Web viewdalam populasi. Dengan kata lain ... dengan besarnya curah jantung sedangkan tingginya tekanan diastolik berhubungan dengan besarnya resistensi perifer atau hambatan pembuluh

  • Upload
    lamdan

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI

DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR

DI KOTAMADYA MEDAN

(Studi Kasus : RSUP H. Adam Malik Medan)

Tugas Analisa Multivariat

DICKY NOFRIANSYAH

(15193002)

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURAN DOKTORAL (S3)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

SUMATERA BARAT

2015

A. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan penyakit ancaman bagi masyarakat Indonesia dengan prevalensi hipertensi yang cukup tinggi di Indonesia. Hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan angka mortalitas (kematian) yang tinggi karena hipertensi merupakan penyebab utama meningkatnya risiko penyakit stroke, jantung dan ginjal. (Syukraini, 2009)

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif (suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk yang biasanya terjadi pada usia lanjut) yang perlu diwaspadai karena merupakan penyebab kematian utama ketiga di Indonesia untuk semua umur (6,8%), setelah stroke (15,4%) dan tuberculosis (7,5%).(Sarasaty,2011) Menurut Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2011, hipertensi menduduki peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbesar di Kota Medan (http://harianandalas.com/Medan-Kita/Tinggi-Penderita-Hipertensi-di-Medan)

Di Indonesia, setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat hipertensi dan terdapat 450.000 kasus penyakit hipertensi. Dari kasus hipertensi tersebut diketahui bahwa 337.500 kasus (75%) merupakan usia 20 - 50 tahun dengan penderita terbanyak pada laki-laki, serta 112.500 kasus (25%) tidak terdiagnosis karena penderita hipertensi sering mengalami kejadian tanpa gejala menyebabkan sulitnya untuk mengetahui/ mendata kasus yang terjadi dan baru sebagian yang dapat diteliti dalam program penanggulangan penyakit hipertensi sesuai dengan rekomendasi WHO (http//www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/896-inash/). Berdasarkan penyakitpenyebab kematian pasien rawat inap di rumah sakit Kabupaten/ Kota, Provinsi Sumatera Utara, hipertensi mendudukiperingkat pertama dengan proporsi kematian sebesar 27,02% (1.162 orang). (http://andespun.blogspot.com/2012/03/judultugas.html?m=1&zx=491214b38892ceaf/)

Hal ini memperlihatkan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang serius yang dapat memberikan ancaman bagi kesehatan masyarakat khususnya kota Medan. Penyebab penyakit hipertensi bisa bermacam macam diantaranya usia, jenis kelamin, genetika (riwayat keturunan), obesitas, stres, minuman alkohol, merokok, adanya komplikasi penyakit lain serta mengkonsumsi kafein. Faktor-faktor penyebab hipertensi tersebut sangat sering kita jumpai dalam kebiasan atau gaya hidup masyarakat Medan. Meminum alkohol seperti tuak merupakan kebiasaan masyarakat kota Medan. Selain itu, tingginya konsumsi rokok memicu tingginya angka penderita hipertensi. Yang menjadi permasalahan adalah kebanyakan mereka yang mengalami hipertensi tidak menyadari bahwa kondisi tekanan darahnya sudah tinggi padahal masyarakat tersebut berada pada kelompok yang berisiko mendapatkan hipertensi akibat gaya hidup dan kebiasaan masyarakat tersebut.

Selain itu, rendahnya diagnosis hipertensi terjadi karena akses ke pelayanan kesehatan yang jarang dan kurangnya kesadaran untuk menjadikan permasalahan ini sebagai prioritas kesehatan, sesuai data dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Keadaan tersembunyinya penyakit ini dapat memperburuk keadaan dan memperbesar risiko munculnya penyakit degeneratif lain.(http://health.kompas.com/read/2011/05/16/02522321/Hipertensi.Pembunuh.Diam-diam)

Berdasarkan gambaran tentang penyakit hipertensi tersebut, terlihat bahwa penyakit hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Jika ini terus berlanjut maka akan meningkatkan angka kematian pada masyarakat di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Untuk itu perlu diadakannya beberapa penanggulangan dalam mencegah meningkatnya angka kematian. Dalam usaha untuk menanggulangi permasalahan ini, perlu mengetahui faktor utama penyebab penyakit hipertensi dan seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi penyebab penyakit hipertensi.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis faktor merupakan nama umum yang menunjukkan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk menemukan hubungan (interrelatioship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga data tereduksi atau diringkas, dari variabel banyak diubah menjadi variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Dengan kata lain, Analisis faktor adalah menilai mana saja variabel yang dianggap layak (appropriateness) untuk dimasukkan dalam analisis selanjutnya (Santoso, 2010).

Analisis faktor merupakan salah satu metode multivariat yang digunakan untuk menganalisis variabel variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga keterkaitan tersebut dapat dijelaskan dan dipetakan atau dikelompokkan pada faktor yang tepat. Dalam menganalisis faktor yang mempengaruhi meningkatnya penderita hipertensi, metode analisis faktor dianggap sangat cocok untuk tugas ini, disebabkan tugas ini mencoba menemukan hunbungan (interrelationship) beberapa variabel yang saling independen satu dengan yang lainnya, sehingga bisa dibuat kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal sehingga akan lebih mudah dikontrol.

(5)Supranto (2010) menyatakan bahwa analisis faktor memiliki banyak aplikasi di dalam riset pemasaran, manajemen dan ilmu sosial/kedokteran. Faktor yang dianalisis merupakan faktor dari penderita hipertensi yang merupakan aplikasi dibidang kedokteran.

Pada dasarnya faktor merupakan kombinasi linier dari variabel variabel asli/awal, sebagai hasil suatu tugas .

Dengan :

= Perkiraan faktor ke i (didasarkan pada nilai variabel X dengan koefisiennya Wi ).

Wi = Koefisien nilai faktor ke i.

k= Banyaknya variabel

Variabel yang sudah dibakukan

Metode yang digunakan dalam analisis faktor yaitu Principal Component Analysis merupakan suatu teknik mereduksi data multivariat (banyak data) untuk mengubah (mentransportasi) suatu matrik data awal/asli menjadi suatu set kombinasi linear yang lebih sedikit akan tetapi menyerap sebagian besar jumlah varians dari data awal (Supranto, 2010).

Menurut Sugiharto (2007) faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan, kebiasaan olah raga dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu peran faktor - faktor tersebut secara bersama-sama (common underlying risk factor), dengan kata lain satu faktor penyebab saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi.

(6)Menurut Syukraini (2009) penyebab hipertensi tergantung pada jumlah dan tingkatan dari faktor penyebab yang dapat dikontrol seperti stres, obesitas, nutrisi serta gaya hidup dan tidak dapat dikontrol seperti genetik, usia, jenis kelamin, dan etnis.

Ada beberapa macam yang dapat menyebabkan penyakit hipertensi. Berikut ini ada banyak faktor yang menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi yaitu daya tahan tubuh terhadap penyakit, genetis, umur, jenis kelamin, adat kebiasaan, pekerjaan, ras atau suku, mengkonsumsi garam serta daging, stres, obesitas, meminum alkohol, mengkonsumsi kafein serta merokok. (AS, 2010) Penyebab hipertensi berasal dari merokok, alkohol serta kafein. (Rubin A. L.,2007)

C. PEMBAHASAN

Adapun metodologi penyelesaian tugas ini adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan data atau bahan referensi yang berkaitan dengan penyakit hipertensi dan analisis faktor (multivariat)

b. Membuat rancangan tugas

c. Menentukan lokasi dan waktu observasi

d. Menentukan sampel tugas. Dalam tugas ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Dengan jumlah sampel dalam tugas ini yaitu 45 orang berdasarkan 4 atau 5 kali banyaknya variabel yang ditentukan. (Supranto, 2010)

e. Mengumpulkan data primer yang bersumber pada hasil wawancara langsung terhadap responden yang merupakan pasien penderita hipertensi yang berada di RSUP H. Adam Malik Medan

f. Menentukan variabel tugas, adapun variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

Usia

Jenis kelamin

Genetika/keturunan

Obesitas

Stres

Meminum Alkohol

Merokok

Komplikasi penyakit lain

Mengkonsumsi Kafein

g. Mengubah penskalaan data ke dalam bentuk interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI)

h. Melakukan pengujian terhadap data asli diperoleh secara manual dan menggunakan software statistika SPSS 20.0 yaitu uji validitas dan reliabilitas

i. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh secara manual dan menggunakan software statistika SPSS 20.0 Langkah langkah menganalisis faktor adalah sebagai berikut :

1. Membuat matriks korelasi

2. Uji sampel dengan menggukur KMO (Kaiser-Mayer-Olkin), bartletts test of spherecity, dan MSA (Measure of Sampling Adequacy)

3. Ekstraksi faktor dengan menggunakan metode Principal Component Analysis

4. Menentukan banyaknya faktor dengan melihat factor loading

5. Rotasi faktor

6. Intepretasi variabel

7. Ketetapan model (Model fit)

j. Mengambil kesimpulan

Analisis faktor dipergunakan didalam situasi sebagai b