Upload
dkn
View
220
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
CREST Guideline, selulitis, Kulit dan Kelamin, Celullitis, Dermato veneourologi, Jurnal
Citation preview
Diagnosis and Management of Cellullitis Gokulan Phoenix core surgical trainee year 1 (LondonDeanery)1, Saroj Das consultant vascular surgeon2,
Meera Joshi core surgical trainee year 1 (OxfordDeanery)3
1Department of GeneralSurgery, Chelsea and Westminster Hospital, London SW109NH; 2 Department of General Surgery, the Hillingdon Hospitals, London; 3Department of General Surgery, Wexham Park Hospital, Oxford
Dessy Krissyena, S.Ked1320221128
PEMBIMBING :dr. Lucia Devianty, Sp.KK
JOURNAL
• Title : Diagnosis and Management of Cellullitis• Journal : BMJ 2012 (Clinical Review)• Publication : August 7, 2012• Location : London, England
Selulitis• Selulitis --> inflamasi piogenik akut dan
menyebar dari dermis bagian bawah dan berhubungan dengan jaringan subkutan.
Inggris dan Wales (2008-9) 82113 pasien dirawat, lama rawat selama 7,2 hari.
Australia 11 orang per 10.000 pasien dirawat, rata-rata lama rawat selama 5,9 hari
Amerika 14,2 juta pasien rawat jalan dan layanan gawat darurat dengan infeksi kulit 95% disebabkan oleh abses dan selulitis
Apa penyebab selulitis?
• Mayoritas kasus disebabkan oleh Streptococcus pyogenes atau Staphylococcus aureus.
• Penelitian laboratorium prospektif dan retrospektif Staphylococcus aureus (51%) aspirasi & biakan biopsi positif dan Streptococcus (27%).
Gejala Klinis Organisme Antibiotik
Selulitis tipikal Streptococcus pyogenes Amoksisilin atau fluklosasilin
Selulitis tipikal-terbentuknya
pus
Streptococcus aureus Fluklosasilin
Selulitis tipikal di AS-
terbentuknya pus
CA-MRSA, HA-MRSA Doksisiklin atau minosiklin
atau klindamisin atau
vankomisin
Alergi penisilin NA Eritromisin atau klaritromisin
atau klindamisin
Gigitan kucing atau anjing Pasteurella multocida Co-amoksiklav; jika alergi pada
penisilin; doksisiklin dan
metronidazol
Terpapar air tawar Aeromonas hydrophila Siprofloksasilin
Terpapar air laut Vibrio vulnificus Doksisiklin
Nekrosis Fasitis Clostridium perfringens Benzilpenicilin,
siprofloksasilin, dan
klindamisin
Pemotong daging dan ikan Erysipelothrix siprofloksasilin
Siapa yang dapat terkena selulitis?Faktor Risiko Predisposisi untuk Selulitis Tungkai Bawah
Umum
Tidak dapat dimodifikasi–kehamilan; ras kulit putih
Dapat dimodifikasi–insufisiensi vena; limfoedema; penyakit arteri perifer; imunosupresi; diabetes
Lokal
Tidak dapat dimodifikasi–trauma; gigitan serangga dan binatang; tato
Dapat dimodifikasi–ulkus; eksema; athelete’s foot (tinea pedis); luka bakar
Bagaimana cara mendiagnosis selulitis?
• Diagnosis Klinismengenai ekstremitas bawah dan seringkali akut,
terdapat nyeri tekan, eritematosa dan bengkak pada area kulit.
Pada kasus yang berat : bula, ulkus, edema, limfangitis dan limfadenopati dapat terjadi.
Gejala konstitusional : demam dan malaise
Diagnosis Banding Ciri khas
Dermatitis statis Tidak ada rasa nyeri atau demam;
sirkumferensial; bilateral
Artritis akut Melibatkan sendi; nyeri saat bergerak
Pioderma gangrenosa Ulserasi pada kaki; riwayat penyakit
inflammatory bowel disease
Hipersensitivitas/reaksi obat Terpapar dengan zat alergen dan obat;
gatal, tidak ada demam; tidak ada demam
atau nyeri
Deep Vein Thrombosis Tidak ada perubahan kulit atau demam
Fasitis Nekrotik Nyeri berat, bengkak dan demam;
progresifitas cepat; toksisitas sistemik,
krepitasi kulit, nekrosis, ekimosis.
• Pemeriksaan Darah Dilakukan pengukuran CRP dan jumlah sel darah
putih Peningkatan kadar protein C reaktif adalah
indikator yang lebih baik dari infeksi bakteri dibandingkan dengan ↑ jumlah sel darah putih.
• Mikrobiologi Penelitian retrospektif = 757 pasien yang masuk
ke sentra medika dengan selulitis biakan darah dilakukan pada 533 pasien (73%) hanya 11 (2%) positif.
Biakan darah tidak efektif baik secara klinis maupun biaya
• Northern Ireland Clinical Resource Efficiency Support Team (CREST) 2005 :– biakan darah hanya pada pasien yang memiliki
gejala sistemik signifikan termasuk pireksia (>38°C).
– biopsi kulit dan pasien-pasien tertentu, diagnosis selulitis masih meragukan.
– penggunaan apusan luka pada selulitis dengan luka terbuka.
• Pencitraan Teknik pencitraan kecurigaan terhadap abses
yang berhubungan dengan selulitis, fasitis yang nekrosis atau ketika diagnosis selulitis belum pasti
CREST MRI dapat dilakukan jika kemungkinan fasitis nekrotik : edema yang besar, skin necrosis, krepitasi, paraestesi dengan ↑ jumlah sel darah putih > 14 x 109/L, dan pada pasien dengan hemodinamik yang stabil.
Apa pengobatan untuk selulitis?
• Penatalaksanaan umum termasuk istirahat, elevasi tungkai yang terkena dan analgetik.
• Panduan CREST amoksisilin atau flucloxacillin u/ Staphylococcus aureus, Streptococcus, atau ketika organismenya belum diidentifikasi.
Gejala Klinis Organisme Antibiotik
Selulitis tipikal Streptococcus pyogenes Amoksisilin atau fluklosasilin
Selulitis tipikal-terbentuknya
pus
Streptococcus aureus Fluklosasilin
Selulitis tipikal di AS-
terbentuknya pus
CA-MRSA, HA-MRSA Doksisiklin atau minosiklin
atau klindamisin atau
vankomisin
Alergi penisilin NA Eritromisin atau klaritromisin
atau klindamisin
Gigitan kucing atau anjing Pasteurella multocida Co-amoksiklav; jika alergi pada
penisilin; doksisiklin dan
metronidazol
Terpapar air tawar Aeromonas hydrophila Siprofloksasilin
Terpapar air laut Vibrio vulnificus Doksisiklin
Nekrosis Fasitis Clostridium perfringens Benzilpenicilin,
siprofloksasilin, dan
klindamisin
Pemotong daging dan ikan Erysipelothrix siprofloksasilin
Kapan seseorang perlu mendapatkan antibiotik intravena?
• penelitian prospektif 205 pasien dewasa di RS Scottish 43% menjalani pengobatan yang berlebihan menurut panduan CREST.
• CREST menentukan cara pemberian obat berdasarkan sistem klasifikasi klinis Eron, melihat pertimbangan kemungkinan toksisitas sistemik dan komorbiditas
Kelas Toksisitas
sistemik
Komorbiditas Antibiotik oral
v Intra vena
Outpatient v Rawat
I Tidak ada Tidak ada Oral Outpatient
II Ada atau tidak ada
penyakit sistemik
Penyakit pembuluh
darah perifer,
obesitas, insufisiensi
vena
Intra vena Rawat di Rumah Saki
selama 48 jam
kemudian terapi
antibiotik parenteral saat
rawat jalan
III Toksisitas sistemik
yang signifikan-
takikardi, takipnu,
hipotensi
Tidak stabil Intra vena Dirawat
IV Sindrom
sepsis/nekrosis
fasitis
Tidak stabil Intra vena Dirawat
Antibiotik Profilaksis
• Panduan CREST menyarankan antibiotik profilaksis dengan penisilin V atau eritromisin selama 1 hingga 2 tahun pada pasien dengan dua atau lebih episode selulitis sebelumnya.
TERIMAKASIH