Upload
tia
View
239
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Farmakologi Diabetes Melitus
Citation preview
Diabetes Melitus
DefinisiDiabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
"Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan diabetes melitus Tipe 2 di Indonesia 2015" hal 6
Klasifikasi
Patogenesis hiperglikemia pada DM tipe 2
Terapi Farmakologis
Terapi Farmakologis
Obat Hipoglikemi Oral
Obat Antihiperglikemia Suntik
Obat Hipoglikemi Oral
Pemacu Sekresi InsulinSulfonilurea
Obat Golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel β pankreas. Hati-hati menggunakan sulfonilurea pada pasien dengan risiko tinggi hipoglikemia (orang tua, gangguan faal hati, dan ginjal)
Glinid
Repaglinid(derivat
asam benzoat)
Nateglinid(derivat fenilalanin)
Peningkat Sensitivitas terhadap insulin
Metformin
Metformin mengurangi produksi glukosa hati dan memperbaiki ambilan glukosa dijaringaMetformin tidak boleh diberikan pada beberapa keadaan seperti:- gangguan hati berat- pasien dengan kecenderungan hipoksemia
Tiazolidindion(TZD)
Tiazolidindion(TZD) merupakan agonis dari Proxisome Proliferator Activated Receptor Gamma, suatureseptor inti yang terdapat antara lain di sel otot, lemak dan hati. Tiazolidindion meningkatkan retensi cairan tubuh sehingga dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung.hati-hati pada gangguan faal hati, bila diberikan perlu pemantauan faal hati.Obat yang termasuk golongan ini adalah Pioglitazone.
Obat Hipoglikemi Oral
Penghambat Absorbsi Glukosa
di Saluran Pencernaan
Penghambat Glukosidase Alfa.Obat ini bekerja dengan memperlambatabsorbsi glukosa dalam usus halus, sehingga mempunyai efek menurunkankadar glukosa darah sesudah makan.Penghambat glukosidase alfa tidak digunakan pada keadaan: GFR ≤30 ml/min/1,73m2 , gangguan faalhati yang berat, irritable bowel syndrome.contoh obat golongan ini adalah Acarbose.
Penghambat DPP IV (Dipeptidyl Peptidase IV)
Obat golongan penghambat DPP-IV menghambat kerja enzim DPP-IV sehingga GLP-1 (Glucose Like Peptide 1)tetap dalam konsentrasi yang tinggi dalam bentuk aktif. Aktivitas GLP-1 untuk meningkatkan sekresi insulin dan menekan sekresi glukagon bergantungkadar glukosa darah. Contoh obat iniadalah Sitagliptin dan Linagliptin
Penghambat SGLT-2 (Sodium Glucose Co-transporter 2)
Obat golongan golongan penghambatSGLT-2 merupakan obat antidiabetesoral jenis baru yang menghambat penyerapan kembali glukosa di tubulidistal ginjal dengan cara menghambatkinerja transporter glukosa SGLT-2. Obat yang termasuk golongan ini antaralain: Canagliflozin, Empagliflozin, Dapagliflozin, Ipragliflozin. Dapagliflozin baru saja mendapatkan approvable latterdari Badan POM RI pada bulan Mei 2015
Golongan Obat Cara Kerja Utama Efek Samping Utama
Penurunan HbA1C
Sulfonilurea Meningkatkan sekresi insulin
BB naik, hipoglikemia 1,0-2,0%
Glinid Meningkatkan sekresi insulin
BB naik, hipoglikemi 0,5-1,5%
Metformin
Menekan produksi glukosa hati & menambah sensitifitas terhadap insulin
Dispepsia, diare, asidosis laktat
1,0-2,0%
Penghambat Alfa-Glukosidase
Menghambat Absorbsi glukosa
Flatulen, tinja lembek 0,5-0,8%
Tiazolidindion Menambah sensitifitas terhadap insulin Edema 0,5-1,4%
Pengambat DPP-IVMeningkatkan sekresi insulin, menghambat sekresi glukagon
muntah 0,5-0,8%
Penghambat SGLT-2menghambat penyerapan kembali glukosa ditubuli distal ginjal
Dehidrasi, infeksi saluran kemih
0,8-1,0%
Obat Antihiperglikemia Suntik
Insulin
Agonis GLP-1
Pengobatan dengan dasar peningkatan GLP-1 merupa kan pendekatan baru untuk pengobatan DM. Agonis GLP-1 dapat bekerja sebagai perangsang penglepasan insulin yang tidak menimbulkan hipoglikemia ataupun peningkatan berat badan yang biasanya terjadi pada pengobatan dengan insulin ataupun sulfonilurea. Agonis GLP-1 bahkan menurunkan berat badan. Efek agonis GLP-1 yang lain adalah menghambat peng lepasan glukagon yang diketahui berperan pada proses glukoneogenesis. Pada percobaan binatang, obat ini terbukti memperbaiki cadangan sel beta pankreas. Efek samping yang timbul pada pemberian obat ini antara lain rasa sebah dan muntah.
Daftar Pustaka
• Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2011
• Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2015