14
Di Balik Aneka Permainan Peringatan HUT RI oleh: McDeeck Pengarang : Dikdo M. Summary rating: 2 stars (18 Tinjauan) Kunjungan : 3099 kata:900 More About : permainan 17 agustus Summarize It Di Balik Aneka Permainan Peringatan HUT RI Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus adalah sala bentuk mensyukuri nikmat sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Rentang waktu m penjajahan yang ratusan tahun sirna setelah duet proklamator, Soekarno - Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI setelah keduanya sempat dibawa para pemuda ke Rengasdengklok, Karawang. Sebagai bagian dari peringatan HUT Kemerdekaan RI adalah partisipasi aktif masyarakat mengadakan aneka perlombaan. Masyarakat secara swadaya berbagai upaya mengumpulkan dana untuk menggelar hiburan permainan baik untuk kelom anak, remaja hingga dewasa. Masyarakat membentuk kepanitiaan di lingkungan masing-m untuk memeriahkan kemerdekaan dengan caranya masing-masing. Pada akhir acara, biasa digelar panggung hiburan rakyat untuk menampilkan aneka bentuk seni budaya sekaligu pemberian hadiah kepada pemenang aneka perlombaan yang diadakan. Beragam permainan biasa diadakan pada tanggal 17 Agustus adalah balap karung, makan kerupuk yang digantungkan, berebut koin pada buah jeruk bali yang dilumuri jelaga, panjat pinang enggrang, tarik tambang, memasukkan pensil dalam botol, gebuk bantal di atas titian, memindahkan belut, menggiring kelereng dalam sendok yang digigit, sepak bola bersar bermacam permainan lain. Unsur hiburan mencuat pada pesta rakyat tersebut. Gelak ta terdengar melihat kekonyolan peserta perlombaan. Muka belepotan jelaga berebut koin pemanjat pinang selalu melorot sebelum menyentuh aneka hadiah diujung gantungan, pe bola bersarung jatuh terjerambab, belut terlepas sebelum sempat dipindahkan. Namun aneka permainan tersebut menyimpan satu pendidikan dan filosofi tersendiri. Permain permainan yang kerap ditampilkan pada peringatan kemerdekaan RI menyimpan kedalaman makna. Permainan balap karung memiliki makna tersendiri. Saat penjajahan, sebagian rakyat mengalami penderitaan sangat berat. Bahan pakaian diambil kaum penjajah, yan tertinggal adalah plastik, karet, dan karung. Mau tidak mau, rakyat hanya mengenaka berasal dari karung goni. Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal sehingga saat tibanya kemerdekaan disambut rakyat dapat berpakaian layak kembali. S bentuk pelampiasan kekesalan terhadap penggunaan kain berbahan karung, maka rakyat menginjak-injak karung. Namun makna lain dari balap karung adalah, betapa sulitnya

Di Balik Aneka Permainan Peringatan HUT RI

Embed Size (px)

Citation preview

Di Balik Aneka Permainan Peringatan HUT RIoleh: McDeeck

Pengarang : Dikdo M.

Summary rating: 2 stars (18 Tinjauan) Kunjungan : 3099 kata:900

More About : permainan 17 agustusSummarize It

Di Balik Aneka Permainan Peringatan HUT RI Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus adalah salah satu bentuk mensyukuri nikmat sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Rentang waktu masa penjajahan yang ratusan tahun sirna setelah duet proklamator, Soekarno - Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI setelah keduanya sempat dibawa para pemuda ke Rengasdengklok, Karawang. Sebagai bagian dari peringatan HUT Kemerdekaan RI adalah partisipasi aktif masyarakat mengadakan aneka perlombaan. Masyarakat secara swadaya melakui berbagai upaya mengumpulkan dana untuk menggelar hiburan permainan baik untuk kelompok anak, remaja hingga dewasa. Masyarakat membentuk kepanitiaan di lingkungan masing-masing untuk memeriahkan kemerdekaan dengan caranya masing-masing. Pada akhir acara, biasanya digelar panggung hiburan rakyat untuk menampilkan aneka bentuk seni budaya sekaligus pemberian hadiah kepada pemenang aneka perlombaan yang diadakan. Beragam permainan yang biasa diadakan pada tanggal 17 Agustus adalah balap karung, makan kerupuk yang digantungkan, berebut koin pada buah jeruk bali yang dilumuri jelaga, panjat pinang, balap enggrang, tarik tambang, memasukkan pensil dalam botol, gebuk bantal di atas titian, memindahkan belut, menggiring kelereng dalam sendok yang digigit, sepak bola bersarung dan bermacam permainan lain. Unsur hiburan mencuat pada pesta rakyat tersebut. Gelak tawa kerap terdengar melihat kekonyolan peserta perlombaan. Muka belepotan jelaga berebut koin, pemanjat pinang selalu melorot sebelum menyentuh aneka hadiah diujung gantungan, pesepak bola bersarung jatuh terjerambab, belut terlepas sebelum sempat dipindahkan. Namun di balik aneka permainan tersebut menyimpan satu pendidikan dan filosofi tersendiri. Permainanpermainan yang kerap ditampilkan pada peringatan kemerdekaan RI menyimpan kedalaman makna. Permainan balap karung memiliki makna tersendiri. Saat penjajahan, sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat. Bahan pakaian diambil kaum penjajah, yang tertinggal adalah plastik, karet, dan karung. Mau tidak mau, rakyat hanya mengenakan pakaian berasal dari karung goni. Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit sehingga saat tibanya kemerdekaan disambut rakyat dapat berpakaian layak kembali. Sebagai bentuk pelampiasan kekesalan terhadap penggunaan kain berbahan karung, maka rakyat menginjak-injak karung. Namun makna lain dari balap karung adalah, betapa sulitnya berlari

ketika kedua kaki terkungkung. Sejauh apapun "melompat" tetap akan mengalami kesulitan akibat dihalang-halangi. Terkadang bisa saja terjerambab. Hal itu pula yang menyulitkan kemajuan bangsa Indonesia dalam kungkungan penjajah. Belut pembangunan Sementara permainan tarik tambang memiliki makna, persatuan dapat membantu mengalahkan lawan. Makna lain tarik tambang adalah bagaimana upaya menggapai suatu tujuan harus melalui tarik ulur secara keras. Terkadang tambang bergeser ke kiri-kanan untuk menuju satu tujuan kemenangan. Tim yang kompak dan strategi yang tepat akan mampu menarik tambang dengan mantap. Hal itu ang ditunjukkan dalam persatuan bangsa untuk menarik "tambang" kemerdekaan secara bersama-sama dari tarikan tambang penjajah. Beralih ke lomba makan kerupuk yang terikat pada seutas tali. Tingkat kesulitan pada lomba ini adalah kedua lengan tidak boleh memegang alias disembunyikan di belakang pinggang. Kesulitan lain adalah tali gantungan kerap berayun akibat tarikan dari peserta lain. Permainan tersebut mengajarkan, betapa masyarakat saat penjajahan didera kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekalipun dibayangi kesulitan, akibat hasil panenan pangan utama diambil kaum penjajah. Rakyat kesulitan pangan mengalami penderitaan kekurangan gizi dan badan menjadi kurus kering, sedangkan akibat terparah adalah perut membuncit meski kelaparan (busung lapar). Oleh karena itu, kesulitan mendapatkan pangan diperparah dengan kondisi fisik yang lemah untuk mendapatkan makanan. Lantas lomba panjat pinang kerap memancing tawa geli penonton. Pemanjat yang sudah mencapai ketinggian tertentu harus kembali merosot ke bawah. Mereka berupaya berkali-kali menggapai hadiah di ujung tiang batang pinang berlumur oli dan minyak. Tim pemenang baru berhasil setelah mereka bahu-membahu dalam pengertian rekan di atas berdiri pada bahu rekannya yang lain untuk menjangkau puncak batang pinang. Rekan yang bahunya dipijak sesama rekan lain harus berupaya menjaga badannya merapat pada batang pinang dan mengatasi betapa licinnya sekalipun. Permainan tersebut menyiratkan makna, kebersamaan dalam satu tim untuk meraih "kemerdekaan" di ujung batang pinang. Jalan menuju kemerdekaan melalui perjuangan berat dan sulit. Banyak rintangan menghadang di perjalanan. Kebersamaan dijalin untuk mencapai satu tujuan dan pihak yang berhasil tiba di puncak kemerdekaan tidak serta-merta melupakan buah dari perjuangan sesama timnya. Hadiah "kemerdekaan" pada puncak dibagikan secara merata kepada seluruh rakyat yang turut berjuang bersama. Tidak pernah ada kejadian orang yang berhasil mencapai puncak batang pinang mengambil seluruh hadiah yang diganyungkan untuk dirinya sendiri kan? Sementara permainan memindahkan belut ke tempat lain memiliki makna tersendiri. Betapapun sulit dan licinnya belut "penjajah" tetap harus diusir keluar dari Indonesia. Seperti dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945, "Kemerdekaaan adalah hak setiap bangsa, sehingga penjajahan di muka bumi harus dihapuskan". Dalam konteks kekinian, "belut-belut" yang mengganggu proses pembangunan bangsa harus dipindahkan. Mereka kerap berkelit dari hukum meski putusan hukum sudah jelas, namun hukum seakan belum menjamah mereka yang pintar berkelit dengan kekuasaannya. Sebenarnya permainan dalam peringatan kemerdekaan RI selain memiliki kedalaman makna, juga memiliki fungsi melestarikan aneka permainan khas nusantara. Bisakah aneka permainan tersebut menjadi ajang pertunjukan bertaraf internasional, semacam highland gathering pada masyarakat Skotlandia, berlari di depan banteng pada perayaan San Fermin masyarakat Pamplona Spanyol? Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/1701261-di-balik-aneka-permainanperingatan/#ixzz1TZuzyrRV

7 Permainan 17 Agustus PopulerBy Streamy August 16, 2010Posted in: Headlines, Ragam Berbagai macam permainan yang diselenggarakan setiap ulang tahun HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus sudah menjadi bagian yang melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Tidak peduli siapapun anda, dari Sabang sampai Merauke, dari yang kaya sampai yang miskin, hingga ke presiden sampai petani, semua berpartisipasi dalam berbagai macam perlombaan yang diselenggarakan. Kegembiraan ini mengingatkan pada seluruh lapisan bangsa bahwa kita sudah merdeka dan kita merdeka pada tanggal 17 Agustus ini. Dalam acara 17 Agustusan seluruh lapisan masyarakat berbaur dan bergembira, melupakan sejenak seluruh beban hidup. Perlombaan-perlombaan 17 Agustus ini unik bagi bangsa Indonesia, jarang ada negara di dunia yang memiliki acara semacam ini pada hari kemerdekaanya. Orang Skotlandia merayakan Highland Games, sedangkan orang Amerika merayakan 4th of July dengan kembang api. Kita harus bangga dengan tradisi semacam ini dan melestarikannya. Untuk merayakaan HUT kemerdekaan Republik Indonesia dan memeriahkan pembukaan site www.tujuhpedia.com di bawah ini adalah 7 Permainan 17 Agustus yang paling populer. 7. Gebuk Bantal

(sumber: kompas.com) Permainan ini biasanya dimainkan dua orang diatas titian atau batang kelapa yang dipasang melintang di atas sungai, sawah atau kolam renang. Kedua pemain duduk di batang tersebut dan menggunakan bantal atau karung yang sudah berisi air atau kapuk untuk menjatuhkan lawannya dari batang kelapa dengan cara memukulkan ke badan musuhnya. Karena batang tersebut biasanya sudah dibuat licin sebelumnya maka menjatuhkan lawan tidaklah sulit. Saking mudahnya malah biasanya kedua pemain jatuh bersamaan ke air. Pemenang ditentukan dengan siapa yang terakhir jatuh ke dalam air.

Gebuk bantal ini dimainkan anak muda hingga orang tua dan biasanya dimainkan oleh kaum lelaki. Permainan ini seru karena biasanya dimainkan di atas air atau empang berlumpur dan penonton yang sepertinya cukup antusias melihat orang lain celaka sudah menunggu-nunggu salah seorang pemain segera jatuh ke air. Begitu ada yang jatuh, bisa dipastikan penontonpun akan bersorak-sorai sementara para pemain baik yang jatuh ataupun yang menang nyengir bahagia. 6. Futsal/Sepak Bola

(sumber: herlambanganton.wordpress.com) Permainan sepak bola yang merupakan olahraga paling populer di dunia dan turunannya yang disebut futsal juga memperoleh tempat tersendiri saat kemeriahan HUT RI. Pada pesta tujuhbelasan tidak pernah ketinggalan diadakan permainan sepak bola atau futsal, tentunya dengan sentuhan unik khas negeri sendiri. Bisa jadi dalam bentuk kostum, pemain didaulat memakai sarung atau (jika pemainnya semua pria) diminta menggunakan pakaian wanita, ada juga yang memakai seragam profesi tertentu bahkan diiringi alunan lagu dangdut, sepakbola tujuhbelasan yang dimeriahkan oleh kaum ibu atau waria juga tidak kalah serunya. Asalkan membuat hati senang modifikasi permainan sepakbola ini akan dijalankan tanpa rasa malu. Pesan dalam permainan ini jelas yaitu kerja-sama. Tanpa gotong-royong dan kerja-sama tidak akan mungkin kemerdekaan direbut dan diisi. Selain itu kesediaan para pemain untuk bertingkah konyol juga semakin mempertebal kebersamaan dan persaudaraan antar warga. 5. Makan Kerupuk

(sumber pmi.or.id) Dalam lomba ini para peserta berusaha memakan kerupuk yang digantung di atas tali (rafia) yang ditempatkan di atas kepala para pemain. Tujuan permainan adalah menghabiskan kerupuk yang digantung dan pemenangnya adalah yang berhasil menghabiskannya pertama kali. Makan kerupuk tentu saja mudah, tapi coba lakukan dengan tangan yang diikat di belakang dan tak boleh digunakan untuk membantu memegang krupuk yang bergoyang-goyang. Biasanya permainan ini dipersulit dengan mengekang tangan di belakang atau menutup mata para peserta. Kesulitan timbul ketika hendak memakan kerupuk biasanya gigi/muka akan menghantam kerupuk sehingga kerupuk bergoyang dan menjauh dari peserta sehingga peserta harus mengejar kerupuk tersebut. Permainan yang mengundang gelak tawa ini dimainkan oleh anak-anak sampai dewasa. Permainan lain yang mirip dengan permainan ini adalah mengambil koin dari gumpalan oli. Moral dari permainan ini adalah kemerdekaan tidaklah cukup, masih banyak kesulitan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pangan. Meskipun permainan ini meriah dan menghibur, warga juga diingatkan bahwa untuk mengisi kemerdekaan kita masih harus banyak berjuang. 4. Bakiak

(sumber: tniad.mil.id)

Permainan bakiak merupakan sebuah permainan dimana beberapa orang dalam satu tim (biasanya tiga orang) menggunakan sandal yang diikat pada sepasang kayu yang sama. Tim tersebut kemudian berlomba dengan tim-tim lain untuk mencapai garis finis dan menjadi pemenang. Dalam permainan ini kesulitan utama adalah menyelaraskan gerakan kaki para pemain. Permainan ini sangat asyik untuk dimainkan karena sisi kompetisi yang ditawarkan. Selain itu bermain bakiak mempererat persaudaraan karena harus menyelaraskan gerakan kaki. Hal ini yang menjadi moral dari permainan ini adalah kemerdekaan hanya bisa dicapai dengan menyelaraskan hati dan pikiran untuk satu tujuan merdeka. Saat ini banyak orang harus belajar bermain bakiak bersama di Indonesia yang sudah sangat tidak bersatu. 3. Tarik Tambang

(sumber: blogdetik.com) Tarik tambang dimainkan oleh berbagai bangsa di dunia. Kemungkinan dimainkan pertama kali di India dibuktikan dari cerita mitos mengenai raksasa yang main tarik tambang. Mitos Skandinavia juga menceritakan tarik tambang dengan kulit hewan untuk mengetes kekuatan kulit tersebut. Selain itu ternyata tarik tambang juga pernah dimainkan di Olimpiade. Di Indonesia tarik tambang menjadi permainan wajib dalam setiap acara 17-an. Kedua tim memegang masing-masing ujung dari tambang dan berusaha menarik tim lainnya melewati garis batas yang sudah ditentukan. Pemenang ditentukan begitu sebuah kain/penanda lainnya yang disematkan di tengah-tengah tali melewati garis atau tim lawan sudah jatuh seluruhnya dan tidak bisa menarik lagi. Permainan ini dimainkan pria dan wanita. Dibutuhkan kekuatan dan koordinasi untuk dapat mengerahkan tenaga yang tepat pada waktu yang sama. Sebuah tim yang kompak lebih baik dari sebuah tim yang tidak kompak meskipun anggotanya lebih bertenaga. Pesan dari permainan ini adalah kerjasama dan meskipun terkesan membosankan untuk menekankan pada hal itu namun kekompakan dan persatuan dalah salah satu modal kemerdekaan. 2. Balap Karung

(sumber: paras129.wordpress.com) Lomba balap karung merupakan lomba yang cukup populer diadakan pada saat hari kemerdekaan RI. Para peserta lomba diminta mengenakan karung sebagai sarung dan berlomba dengan melompat-lompat menuju garis finish. Permainan unik ini digemari karena mudah dan murah, hanya memerlukan karung sebagai media permainan. Konon ketika Indonesia masih dalam masa penjajahan, semua bahan yang bisa dipakai untuk dijadikan kain diambil oleh para penjajah dan yang tersisa hanyalah plastik, karet dan karung. Mau tidak mau para pendahulu kita mengenakan kain berbahan karung goni yang panas dan sangat gatal jika dipakai. Moral dari permainan ini adalah walaupun kaki terbelenggu dan tubuh sering terjerembab, namun bangsa Indonesia tidak akan pernah berhenti berusaha mencapai titik akhir perjuangan, yaitu kemerdekaan dari semua jenis penjajahan. 1. Panjat Pinang

(sumber: iqmal.staff.ugm.ac.id) Panjat pinang menjadi permainan paling populer dalam daftar ini karena lomba tersebut menggambarkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi,

kegagalan yang menjadi cambuk untuk terus berjuang, kerelaan untuk melepas keinginan pribadi demi kepentingan bersama dan tentunya kekompakan dan persatuan untuk meraih kemerdekaan. Sejarah permainan ini sebenarnya cukup ironis. Pada jaman penjajahan Belanda setiap ada hajatan besar maka orang Belanda akan membuat perlombaan ini untuk melihat kesulitan orang pribumi mengambil hadiah di atas dan hal itu menghibur mereka. Para penjajah tertawa melihat aksi-aksi para pemain demi mengambil hadiah yang tidak seberapa. Ada beberapa pandangan dan usulan untuk meniadakan permainan ini karena dianggap merendahkan martabat bangsa Indonesia. Tapi menurut saya pribadi justru persetan dengan semua itu. Jika seseorang sudah melakukan panjat pinang bersama-sama teman barulah semangat sebenarnya yang terkandung dapat dipahami. Bonus : Pindah belut, Memasukkan ballpoint ke dalam botol.

(sumber: eshape.blogspot.com)

Arti Lomba-lomba Saat Perayaan Kemerdekaan (17 Agustus-an)

Share Kebanyakan dari kita, masyarakat Indonesia, sampai sekarang mungkin masih ada yang belum mengerti makna dari perlombaan 17 Agustusan, kita hanya menganggap bahwa perlombaan itu hanya sebuah permainan semata, marilah kita bersama-sama mencoba untuk lebih mengetahui dan mengenali makna dari perlombaan 17 Agustusan ini. Dalam tulisan ini, aku menyebutnya sebuah rahasia dibalik perlombaan 17 agustus. Di bawah ini adalah 6 Perlombaan yang paling populer, yang biasanya perlombaan ini selalu ada dalam acara 17 Agustusan :

1.Panjat

pinang

Dalam permainan ini sebuah pohon pinang yang tinggi telah dilumuri oleh pelumas. Di bagian atas pohon

tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Oleh karena batang pohon tersebut licin (karena telah diberi pelumas), para pemanjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon, dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.

Makna : Semangat kebersamaan dan gotong royong untuk mencapai suatu tujuan. Kita bisa lihat dari semangat para peserta yang menaiki pohon pinang tersebut yang sangat licin meskipun sudah jatuh berpuluh-puluh kali tapi mereka bersama-sama berfikir bagaimana bisa mendapatkan hadiah yang ada diatas. Disini jelas hal ini mengajarkan kepada bangsa Indonesia untuk jangan pernah mau menyerah meskipun Negara kita diambang krisis harusnya kita semua bersatu dan berfikir bagaimana cara untuk menaikkan martabat bangsa Indonesia.

2.Tarik

Tambang

Pertandingan melibatkan dua regu, dengan beberapa peserta. Dua regu bertanding dari dua sisi berlawanan dan semua peserta memegang erat sebuah tali tambang. Di tengah-tengah terdapat pembatas

berupa garis. Masing-masing regu berupaya menarik tali tambang sekuat mungkin agar regu yang berlawanan melewati garis pembatas.

Regu yang tertarik melewati garis pembatas dinyatakan kalah. Taktik permainan terletak pada penempatan pemain, kekuatan tarik dan pertahanan tumpuan kaki di tanah. Pada umumnya pemain dengan kekuatan paling besar ditempatkan di ujung tali, untuk menahan ujung tali saat bertahan atau menghentak pada saat penarikan

Makna : Persatuan dapat membantu mengalahkan lawan. Makna lain tarik tambang adalah bagaimana upaya menggapai suatu tujuan harus melalui tarik ulur secara keras. Terkadang tambang bergeser ke kirikanan untuk menuju satu tujuan kemenangan. Tim yang kompak dan strategi yang tepat akan mampu menarik tambang dengan mantap. Hal itu ditunjukkan dalam persatuan bangsa untuk menarik tambang kemerdekaan secara bersama-sama dari tarikan tambang penjajah.

3.Makan

kerupuk

Panitia perlombaan menyiapkan kerupuk sejumlah jumlah peserta yang digantung dengan tali secara berjejer kepada sebuah tali panjang. Para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing, dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya. Tantangan dari lomba ini adalah peserta tidak diperbolehkan menggunakan tangan dalam memakan kerupuk, peserta hanya diperbolehkan menggunakan mulutnya.

Makna : Permainan tersebut mengajarkan, betapa masyarakat saat penjajahan didera kesulitan sandang, pangan dan papan. Untuk makan yang paling sederhana sekalipun dibayangi kesulitan, akibat hasil panen pangan utama diambil kaum penjajah.

Rakyat kesulitan pangan mengalami penderitaan kekurangan gizi dan badan menjadi kurus kering, sedangkan akibat terparah adalah perut membuncit meski kelaparan (busung lapar). Oleh karena itu, kesulitan mendapatkan pangan diperparah dengan kondisi fisik yang lemah untuk mendapatkan makanan. Disini kita berusaha untuk tidak pernah lupa pada sejarah masa-masa kelam dan berusaha untuk lebih baik dalam membangun negeri ini, mengisi kemerdekaan.

4.Balap

karung

Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk. Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.

Makna : Saat penjajahan, sebagian besar rakyat mengalami penderitaan sangat berat. Bahan pakaian diambil kaum penjajah, yang tertinggal adalah plastik, karet, dan karung. Mau tidak mau, rakyat hanya mengenakan pakaian berasal dari karung goni. Kain yang berserat kasar tersebut menimbulkan gatal-gatal di kulit sehingga saat tibanya kemerdekaan disambut rakyat dapat berpakaian layak kembali.

Sebagai bentuk pelampiasan kekesalan terhadap penggunaan kain berbahan karung, maka rakyat menginjak-injak karung. Namun makna lain dari balap karung adalah, betapa sulitnya berlari ketika kedua

kaki terkungkung. Sejauh apapun melompat tetap akan mengalami kesulitan akibat dihalang-halangi. Terkadang bisa saja terjerambab. Hal itu pula yang menyulitkan kemajuan bangsa Indonesia dalam kungkungan penjajah.

5.Sepeda

lambat

Para peserta bersiap dengan sepeda masing-masing di garis permulaan dan berlomba untuk mencapai garis finish dalam lajur masing-masing. Namun, berbeda dan berlawanan dengan balap sepeda, pemenang sepeda lambat adalah peserta paling akhir yang mencapai garis finish.Karena sepeda hanya mempunyai dua roda, semakin lambat sepeda dikayuh, semakin sulit untuk menjaga keseimbangan, dan bila peserta tidak dapat menyeimbangkan sepeda (jatuh atau salah satu kakinya menyentuh jalan), peserta akan dinyatakan gugur.

Makna :Keseimbangan dan jangan terburu-buru adalah merupakan makna dari permaianan ini kadang kita lupa dalam menyelesaikan suatu masalah cenderung buru-buru, justru terkadang disaat kita terlalu berfikir dan mengambil tindakan yang cepat mungkin ada 1 bagian yang kita terlupa, hal itu lah yang menyebabkan ketidakseimbangan. Ingatkah dengan istilah kata biar lambat asal selamat. Namun tetap saja lebih baik, cepat, bisa diandalkan dan selamat.

6.Perang

bantal

Dua orang pemain duduk di atas sebuah batang pohon yang diletakkan di atas air, bisa berupa sungai atau kolam. Pemain tersebut duduk berhadapan dan bersenjatakan bantal baku pukul sampai salah satu terjatuh ke dalam air. Yang tetap bertahan di atas dinyatakan sebagai pemenang.

Makna : Kata pertahanan disini yang menjadi maknanya, dalam berperang/berselisih kita jangan mudah lengah, kita mesti bisa bertahan dalam kondisi apapun meski hanya bermodal sebuah bantal!! tapi kita tetap harus bisa menang!! Keberhasilan para pendahulu dalam mencapai kemerdekaan Indonesia bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Mari kita hias kemerdekaan ini dengan pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

sumber : http://wahw33d.blogspot.com/2011/01/arti-lomba-lomba-saat-perayaan.html#ixzz1TZyYdg6G