Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KOMPRESI MJPEG2000 DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROI
(REGION OF INTEREST) PADA KAMERA DIAM (STATIC CAMERA)
Dewi Anggraini Puspa Hapsari
Universitas Gunadarma, [email protected]
ABSTRAK
Ukuran file yang besar pada video akan menyebabkan pemborosan ruang penyimpanan
maka dikembangkan teknik kompresi. MJPEG2000 adalah codec video yang terdiri dari
JPEG2000 image yang terpisah. JPEG2000 memiliki salah satu fitur yaitu Region of
Interest (ROI). Sebuah fakta mengatakan bahwa mata manusia merasa brightness
(luminance) lebih berpengaruh daripada warna (chrominance) itu sendiri. Sedangkan ROI dapat
menampilkan daerah yang diinginkan sehingga informasi selain area tersebut dapat dikurangi
kualitasnya. Berdasarkan alasan di atas maka dilakukan pengujian dengan dua buah
skenario yaitu yaitu citra yang dikompresi MJPEG2000 di encode tanpa ROI dan citra
yang dikompresi MJPEG2000 di encode dengan ROI. Hasil pengujian dari dua skenario
tersebut adalah ROI pada JPEG2000 dapat juga diterapkan pada video MJPEG2000
menyebabkan ukuran file dari MJPEG2000 dari 1,118 MB menjadi 410 KB dengan
PSNR 41,2 dB. Selain itu juga, dengan kompresi ini dapat membantu keperluan error
control dengan pengurangan redundancy (UEP = Unequal Error Protection)
Kata kunci : JPEG2000, MJPEG2000, raw video, Region of Interest (ROI)
PENDAHULUAN
MJPEG2000 (Motion JPEG2000) adalah codec video yang memampatkan
masing-masing frame sebagai citra JPEG2000 yang terpisah. MJPEG2000 merupakan
generasi penerus metode kompresi MJPEG (Motion Joint Photographic Experts Group)
yang memiliki kekurangan pada ukuran file yang besar. MJPEG2000 merupakan motion
dari JPEG2000, dimana JPEG2000 dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan teknik
kompresi JPEG.
JPEG2000 memiliki salah satu fitur tambahan yang sebelumnya tidak terdapat
pada teknik kompresi JPEG yaitu Region of Interest (ROI). Fitur ROI memungkinkan
pengguna mengakses bagian tertentu dari sebuah citra digital untuk diolah secara
berbeda. Fitur ini menjadi sangat penting, apabila terdapat bagian atau area tertentu dari
citra digital yang dianggap lebih penting dari area yang lainnya.
Penelitian yang dilakukan adalah dengan menggabungkan dua konsep tersebut
untuk menghasilkan sebuah codec video dengan format MJPEG2000 dimana mampu
mengidentifikasi daerah tertentu yang ingin di lihat lebih fokus sehingga akan
memperkecil ukuran file dari data video tersebut agar tidak menyebabkan pemborosan
ruang penyimpanan yang membuat waktu akses CPU menjadi semakin cepat dan jika
ditransmisikan akan memerlukan bandwidth yang besar. Tetapi dalam proses tersebut
harus pula diperhatikan bahwa informasi yang hilang akibat kompresi juga harus
seminimal mungkin sehingga kualitas hasil kompresi tetap dapat terjaga dengan baik.
Dengan model codec video ini diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat
dan kegunaan, yaitu :
a. Dapat membuktikan bahwa ROI pada JPEG2000 dapat juga diterapkan pada
video MJPEG2000.
b. Dapat menghemat bandwidth pada transmisi video sehingga akan menghemat
penyimpanan file ketika ditransmisikan nantinya.
c. Dapat membantu keperluan error control karena dengan adanya area yang
diberikan ROI dapat memperoleh perlindungan lebih dibandingkan area
background pada image setiap frame sehingga redundancy pada error control
dapat dikurangi (UEP = Unequal Error Protection).
TINJAUAN PUSTAKA
1. State of Art Penelitian
Terkait dengan penelitian ini, terlebih dahulu Jérôme Meessen, Christophe
Parisot, Xavier Desurmont dan Jean-François Delaigle (Sept. 2005) dalam penelitian
yang berjudul “Scene Analysis for Reducing Motion JPEG 2000 Video Surveillance
Delivery Bandwidth and Complexity’ mengusulkan bahwa sebuah video berformat
MJPEG2000 lebih efisien untuk penyimpanan dan pengiriman video karena memiliki
konsep ROI pada tiap frame dari format tersebut.
Dalam penelitian tersebut, metode yang dilakukan adalah dengan cara
mengirimkan ROI setiap frame dengan kondisi kamera bersifat statis serta estimasi
otomatis latar belakang pada frame rate yang lebih rendah dalam dua terpisah Motion
JPEG2000 stream. Frame tersebut kemudian direkonstruksi di sisi klien tanpa perlu data
eksternal lainnya. Dengan metode tersebut, penelitian dapat mendapatkah hasil kualitas
video yang lebih baik dan mengurangi penggunaan CPU klien karena tidak
menggunakan ruang penyimpanan. Stream video surveillance tersimpan pada server dan
sepenuhnya kompatibel dengan yang ada Motion JPEG 2000 decoder.
Teori yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam melakukan sebuah
penelitian berdasarkan pengetahuan dan pandangan terkait yang sudah ada sebelumnya.
Kemudian teori inilah yang nantinya dihubungkan dengan proses penelitian yang
dilakukan oleh peneliti sesuai dengan topik penelitian yang telah ditentukan.
2. Presepsi Visual
Pada mulanya ada dua kelompok yang berpendapat mengenai persepsi visual
dari Yunani Kuno. Adapun dua kelompok tersebut adalah :
a. Euclid dan Ptolemy beserta pengikutnya, mengatakan bagaimana penglihatan
mengemban tugasnya di dalam tubuh, yaitu teori emisi (emission
theory atauextramission theory), yang mengatakan bahwa penglihatan terjadi karena
ketika cahaya memancar dari mata dan dihadang oleh obyek visual. Jika kita melihat
sebuah obyek secara langsung berdasarkan cahaya yang muncul dari mata dan jatuh
kembali pada obyek. Penjelasan primitif ini masih menganggap bahwa ada cahaya
yang muncul dari mata manusia dan mengabaikan sumber cahaya luar.
b. Aristoteles, Galen dan para pengikutnya mengatakan mengatakan bahwa
penglihatan terjadi karena sesuatu masuk ke dalam mata sebagai perwujudan obyek
tersebut (teori intromission). Namun sama halnya dengan teori pertama, dalam teori
ini cahaya tidak berperan sedikitpun.
Jika ditelaah, maka sebenarnya kedua pendapat tersebut di atas sudah
menemukan prinsip penglihatan, namun masih belum bisa menyebutkan secara tepat.
Barulah kemudian Ibn al-Haytham (oleh orang Eropa dilafalkan
sebagai Alhacenatau Alhazen), yang kemudian sering disebut sebagai Bapak Optis, yang
pertama-tama menengahi kedua teori tersebut melalui bukunya Book of Optics (dalam
bahasa Arab Kitab al-Manazir atau Latin – Opticae Thesaurus) ditulis pada tahun 1021.
Sebuah buku yang berisi penjelasan-penjelasan awal mengenai psikologi persepsi visual
dan ilusi optis.
Ibn al-Haytham berpendapat bahwa penglihatan adalah hasil dari pantulan
cahaya yang memantul dari obyek-obyek yang ada dan kemudian ditangkap oleh lensa
mata. Teori inilah yang tetap berlaku hingga sekarang. Ibn al-Haytham pula yang
melakukan penelitian ilmiah mengenai psikologi persepsi visual, sebagai ilmuwan
pertama yang berpendapat bahwa penglihatan lebih utama terjadi di dalam otak
dibandingkan pada mata.
Ibn al-Haytham menunjuk bahwa pengalaman seseorang mempunyai akibat
pada apa yang mereka lihat dan bagaimana mereka melihat. Dikatakan pula bahwa
penglihatan dan persepsi adalah bersifat subyektif. Dijelaskannya bahwa terdapat
kemungkinan terjadi kesalahan dalam detail penglihatan, dan sebagai contohnya adalah
bagaimana seorang anak kecil dengan sedikit pengalaman mengalami kesulitan untuk
memahami apa yang dia lihat. Bagi seorang anak kecil, seburuk apapun wajah ibunya
baginya tidak menjadi masalah selama si anak ini tidak diberi pengertian mengenai
definisi kecantikan seperti yang dipahami oleh orang dewasa. Ibn al-Haytham juga
memberikan sebuah contoh bahwa orang dewasa sekalipun dapat melakukan kesalahan
dalam penglihatannya karena pengalaman orang tersebut mengesankan bahwa dia
melihat sesuatu hal ketika dia melihat satu hal yang berbeda lainnya. Hal ini seperti
sebuah pepatah bahwa: keindahan itu terletak pada mata mereka yang melihatnya.
Sebuah bunga yang indah dapat menarik perhatian bagi seseorang, namun bisa jadi
tidak menarik bagi orang yang lain. Ibn al-Haytham banyak melakukan penelitian dan
eksperimen mengenai persepsi visual.
3. Fovea
Fovea adalah bagian dari anatomi mata yang terletak di tengah-tengah macula,
bagian dari retina (Kumala, 2014). Fovea bertanggung jawab terhadap ketajaman
penglihatan yang sangat dibutuhkan manusia untuk membaca, mengendarai kendaraan
atau melakukan aktifitas apapun yang memerlukan ketajaman penglihatan.
Gambar 1. Letak fovea pada mata manusia
Sumber : Kumala (2014)
Fovea dikelilingi oleh sabuk parafovea dan bagian luarnya disebut perifovea.
Parafovea adalah sabuk tempat sel ganglion terbentuk dengan jumlah lebih dari lima
baris sel, juga bagian sel kerucut yang memiliki densitas paling tinggi. Parafovea
memiliki 50 sel kerucut per 100 mikrometer, pada manusia parafovea memiliki jarak 1
¼ mm dari pusat fovea. Sedangkan perifovea adalah bagian luar tempat sel ganglion
terdiri dari dua sampai empat baris sel, dan dibagian ini ketajaman visual kurang
optimum. Perifovea hanya memiliki 12 sel kerucut per 100 mikrometer, pada manusia
parapovea memiliki jarak 2¾ mm dari pusat fovea. (Kumala, 2014)
4. Visual Fixatation
Area baca manusia pada umumnya terbatas pada cakupan fiksasi mata mereka.
Fiksasi mata adalah kemampuan mata manusia untuk focus pada bidang baca tertentu.
Pada umumnya, bidang baca terbatas antara 15 sampai dengan 20 huruf.
Gerakan fiksasi bola mata dikontrol melalui dua mekanisme neuronal [7],
yaitu :
a. Mekanisme fiksasi volunter, memungkinkan seseorang untuk untuk memfiksasi
obyek yang ingin dilihatnya secara volunter. Gerakan fiksasi volunter dikontrol
oleh cortical field pada daerah regio premotor pada lobus frontalis.
b. Mekanisme fiksasi involunter, merupakan mekanisme involunter yang memfiksasi
obyek ketika ditemukan. Gerakan fiksasi involunter ini dikontrol oleh area visual
sekunder pada korteks oksipitalis, yang berada di anterior korteks visual primer.
Jadi, bila ada suatu obyek pada lapang pandang, maka mata akan memfiksasinya
secara involunter untuk mencegah kaburnya bayangan pada retina. Untuk
memindahkan fokus ini, diperlukan sinyal volunter sehingga fokus fiksasi bisa
diubah.
Adapun macam-macam gerakan bola mata adalah sebagai berikut :
a. Gerakan saccadic, merupakan lompatan-lompatan dari fokus fiksasi mata yang
terjadi secara cepat, kira-kira dua atau tiga lompatan per detik. Ini terjadi ketika
lapang pandang bergerak secara kontinu di depan mata. Gerakan saccadic ini terjadi
secara sangat cepat, sehingga lamanya gerakan tidak lebih dari 10% waktu
pengamatan. Pada gerakan saccadic ini, otak mensupresi gambaran visual selama
saccade, sehingga gambaran visual selama perpindahan tidak disadari.
b. Gerakan Mengejar, mata juga dapat terfiksasi pada obyek yang bergerak; gerakan
ini disebut gerakan mengejar (smooth pursuit movement).
c. Gerakan vestibular, mata meyesuaikan pada stimulus dari kanalis semisirkularis
saat kepala melakukan pergerakan.
d. Gerakan konvergensi, kedua mata mendekat saat objek digerakkan mendekat.
5. Kompresi pada JPEG2000
JPEG2000 merupakan salah satu metode standar dan terbaru dalam
melakukan kompresi terhadap citra digital, yang dihasilka oleh ISO (International
Standard Organization) bekerja sama dengan ITU (International Telecommunication
Union). JPEG2000 tersebut dikembangkan karena standar metode kompresi yang sudah
ada, yaitu JPEG, dirasakan masih belum dapat memenuhi kebutuhan kompresi digital.
Teknik kompresi pada JPEG2000 termasuk metode kompresi yang simetris,
yaitu proses kompresi dan dekompresinya menggunakan dasar algoritma yang sama
tetapi mempunyai arah yang berlawanan. Berikut ini skema proses kompresi pada
JPEG2000 :
Gambar 2 Skema Proses Kompresi JPEG2000
Sumber : Zulkaryanto (2013)
6. Kuantisasi
Kuantisasi merupakan proses pengelompokan pada interval tertentu. Besarnya
interval kuantisasi ini disebut juga dengan istilah step size. Berdasarkankan besarnya
step size dapat dibedakan dua jenis kuantisasi, yaitu kuantisasi seragam dan kuantisasi
tidak seragam.
Gambar 3. Sinyal yang dicuplik dengan beberapa macam frekuensi pencuplik
Sumber : Susilowati (2014)
7. Motion Estimation
Secara umum, motion video yang berurutan cenderung mempunyai hubungan
erat, sehingga, pergantian citra ditampilkan dalam waktu yang sangat cepat dalam
periode waktu yang singkat. Hal ini mengakibatkan perbedaan secara aritmatika antara
citra sangat kecil. Untuk alasan ini, rasio kompresi untuk motion video yang berurutan
meningkat dengan menyandikan perbedaan aritmatika diantara dua atau lebih frame
yang saling berhubungan.
Perkiraan motion adalah proses dimana elemen dalam gambar mempunyai
korelasi terbaik dengan elemen di gambar yang lain (didepan atau dibelakang) dengan
memperkirakan jumlah dari motion. Jumlah dari motion dibungkus dalam vektor
motion. Motion vector selanjutnya mengacu pada motion vector yang ada sebelumya.
Gambar 4. Motion estimation yang mengacu pada motion vector
Algoritma perkiraan motion yang efisien meningkatkan korelasi frame, dimana
dapat meminimalkan pixel perbedaan aritmatik. Menghasilkan bukan hanya rasio
kompresi yang tinggi tetapi juga kualitas video yang di decode. Perkiraan pergerakan
sesaat merupakan operasi komputansi intensif yang sulit untuk diimplementasikan
secara realtime.
8. Region of Interest (ROI)
Region of Interest (ROI) merupakan salah satu fitur yang tersedia dalam
JPEG2000. ROI memungkinkan dilakukannya pengkodean secara berbeda pada area
tertentu dari citra digital sehingga mempunyai kualitas yang lebih baik dari area
sekitanya (background). Fitur ini menjadi sangat penting, bila terdapat bagian tertentu
dari citra digital yang dirasakan lebih penting dari bagian yang lainnya.
Ada tiga buah mekanisme yang tersedia di JPEG2000 untuk encode dan
decode citra dengan berbagai rincian spasial. Penjelasan tiga mekanisme berikut hanya
terbatas pada single component seperti citra grayscale. Adapun tiga buah mekanisme ini
adalah sebagai berikut :
a. Tiling
Dalam tiling dilakukan pembagian area citra digital menjadi persegi panjang
dengan ukuran yang sama dan tidak saling tumpang tindih.
Gambar 5. Contoh tiling
b. Seleksi code-block
Seleksi code-block melibatkan parsing JPEG2000 bitstream (dikodekan ke
lossless atau tingkat visual lossless) dan mengekstraksi paket yang berisi code-
block yang diperlukan untuk decode ROI.
c. Koefisien scalling
Standar JPEG2000 memiliki dua buah metode untuk melakukan perhitungan
nilai koefisien scalling yaitu metode Maxshift dan metode Generic Scaling
Based. Metode Maxshift termasuk dalam Part1 dari standar JPEG2000 atau
sistem Baseline coding dan ditampilkan pada seluruh decoder JPEG2000.
Sedangkan metode Generic Scaling Based digunakan hanya didalam Part2 dari
standar JPEG2000.
Metode Maxshift pada prinsipnya adalah dengan menggeser bitplane dari
koefisien yang dipilih sebagai ROI sehingga menempati posisi yang lebih tinggi dari
bitplane sekitarnya (background). Karena menggunakan metode Maxshift,
pergeserannya dilakukan sampai batas maksimal sehingga seluruh bitplane dari
koefisien ROI berada di atas bitplane dari area sekitarnya. Hal ini menyebabkan,
pengkodean pada ROI akan menghasilkan area dengan kualitas maksimal dibandingkan
area sekitarnya.
Gambar 6. Proses scaling dengan metode Maxshift
9. MJPEG2000
Standar dari MJPEG2000 (Motion JPEG2000) hanya berfokus pada format
file dan tidak menspesifikasikan format transmisi untuk jaringan. Gambar 2.13
mendeskripsikan struktur file dari MJEG2000 dengan sebuah nomor dari JP2
codestream. Untuk obyek pengkapsulan di dalam sebuah file, MJP2 Header
memasukkan beberapa kelompok seperti file type compatibility box (ftyp) dan media
data box (mdat). Movie Box merupakan sebuah presentasi meta data yang digabungkan
pada akhirnya di file MJ2. Untuk streaming yang realtime tidak diperlukan box file MJ2
tetapi hanya memerlukan code stream JP2 yang berurutan.
MJP2 HEADERJP2 CODESTREAM
(FRAME 1)
JP2 CODESTREAM
(FRAME 2)……..
JP2 CODESTREAM
(FRAME N)MOVIE BOX
MAIN HEADER TILE STREAM 1 TILE STREAM 2 ……. TILE STREAM N EOC
TILE PART HEADER TILE PART
PACKET 1 PACKET 2 ……………... PACKET N
Gambar 7 Struktur File (stream) Motion-JPEG2000
METODE PENELITIAN
1. Bagan Alir Penelitian (Fishbone)
Bagan alir penelitian (fishbone) yaitu :
Gambar 8 Bagan alir penelitian
2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah raw video
yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 1 Spesifikasi Raw Video
Nama File Vectra
Format .cif
Resolusi 352 x 288
Jumlah Frame 141
Ukuran File 20.5 MB
Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan
perangkat keras. Perangkat lunak yang digunakan adalah MATLAB versi 2012b,
kakadu software versi 7.3.1 dan The Gimp versi 2.8.10. Dan spesifikasi perangkat keras
yang digunakan adalah :
Tabel 2 Spesifikasi Perangkat Keras
Laptop Lenovo T4300
Processor Pentium® Dual-Core @2.10 GHz
Memory 2.00 GB
System Type 32-bit OS
VGA NVIDIA GeForce G210M 512MB
Hard Disk 320
3. Metode Pengujian
Pengukuran kinerja yang dilakukan adalah :
1. Rasio kompresi citra
Rasio kompresi citra ini bertujuan untuk membandingkan ukuran citra hasil
kompresi terhadap ukuran citra sebelum kompresi. Adapun rumus rasio
kompresi citra adalah :
dimana X’ = ukuran citra hasil kompresi dan X = ukuran citra asli (sebelum
kompresi).
Semakin kecil ukuran citra hasil kompresi maka akan semakin kecil rasio
kompresi citra yang diperoleh.
2. Analisis kualitas citra
Sedangkan untuk analisis kualitas citra menggunakan perhitungan nilai PSNR
dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Semakin besar PSNR maka kualitas citra hasil modifikasi akan semakin baik
sebab tidak banyak data yang mengalami perubahan dibandingkan aslinya.
3. Pelaksanaan Penelitian
Secara umum pelaksanaan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 9 Diagram blok pelaksanaan penelitian
a. Perancangan Sistem Tahap Pertama
Diagram blok untuk merubah raw video menjadi citra sekuensial adalah :
Gambar 10 Diagram blok merubah raw video menjadi citra sekuensial
b. Perancangan Sistem Tahap Kedua
Adapun diagram blok untuk tahapan kedua ini adalah :
Gambar 11 Diagram blok kompresi MJPEG2000 di encode tanpa ROI
c. Perancangan Sistem Tahap Ketiga
Diagram blok untuk tahapan ketiga ini adalah :
Gambar 12 Diagram blok kompresi MJPEG2000 di encode dengan ROI
HASIL DAN PEMBAHASAN
Langkah pertama penelitian ini diawali dengan merubah raw video yang berformat
qcif file menjadi citra sekuensial. Kemudian langkah berikutnya yaitu pengujian
merubah raw video menjadi citra sekuensial dimana frame-frame tersebut hanya diambil
komponen Y saja kemudian dikompresi menjadi JPEG2000 (berformat : .jp2) di encode
tanpa Region of Interest (ROI) dan dilakukan playback menjadi sebuah video
MJPEG2000 (berformat : .mj2).
Di bawah ini merupakan data hasil pengujian kompresi MJPEG2000 di encode tanpa
Region of Interest (ROI) :
Tabel 3 Data hasil pengujian kompresi MJPEG2000 di encode tanpa ROI
No Informasi Keterangan Nilai
1. Dimensi 352 x 288
2. Jumlah sampel frame 30
3. Frame Rata 30 fps
4. Minimum Bit Rates 1.1
5. Ukuran File 369 kB
Sedangkan untuk skenario kedua dimana melakukan pengujian kompresi
MJPEG2000 di encode dengan ROI. Di bawah ini merupakan data hasil pengujian
kompresi MJPEG2000 di encode dengan Region of Interest (ROI) :
Tabel 4 Data hasil pengujian kompresi MJPEG2000 di encode dengan ROI
No Informasi Keterangan Nilai
1. Dimensi 352 x 288
2. Jumlah sampel Frame 30
3. Frame Rate 30
4. Minimum Bit Rates 1.1
5. Ukuran File 410 kB
Adapun nilai dari PSNR kedua skenario adalah :
Tabel 5 Perhitungan Peak Signal to Noise Rasio (PSNR)
Keterangan MSE PSNR
Tanpa ROI 5,534 40,7 dB
Dengan ROI 4,94 41,2 dB
Dari hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa :
1. Ukuran citra hasil kompresi MJPEG2000 di encode tanpa ROI lebih kecil
dibandingkan pada saat kompresi MJPEG2000 di encode dengan ROI. Hal ini
disebabkan karena adanya metode ROI membuat citra menjadi terekonstruksi sesuai
luas area yang menyebabkan ukuran citra hasil kompresi MJPEG2000 di encode
dengan ROI menjadi lebih besar.
2. Rasio kompresi citra hasil kompresi MJPEG2000 di encode tanpa ROI lebih kecil
nilainya dibandingkan rasio kompresi citra hasil kompresi MJPEG2000 di encode
dengan ROI, sehingga kualitas informasi yang dihasilkan dari kompresi
MJPEG2000 di encode dengan ROI lebih baik dibandingkan hasil kompresi
MJPEG2000 di encode tanpa ROI.
3. ROI pada JPEG2000 dapat juga diterapkan pada video MJPEG2000 menyebabkan
ukuran file dari MJPEG2000 lebih kecil dibandingkan ukuran file aslinya, sehingga
ketika nanti ditransmisikan akan menghemat bandwidth.
4. Semakin luas area ROI maka nilai PSNR akan semakin besar, walaupun pada titik
tertentu nilai PSNR akan kembali turun. Besarnya nilai PSNR menunjukkan bahwa
kualitas citra terekonstruksi akan semakin baik karena tidak banyak data yang
mengalami perubahan jika dibandingkan dengan aslinya.
PENUTUP
Dari serangkaian pengujian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penerapan konsep ROI pada kompresi MJPEG2000 telah berhasil dilakukan
dengan adanya perubahan ukuran file video yang lebih kecil jika dibandingkan
dengan ukuran file video aslinya. Rasio kompresi dengan menggunakan metode
ini adalah 36,67% sehingga ukuran video menjadi 410 KB dari 1,118 MB
(ukuran video asli). Sedangkan besarnya PSNR adalah 41,2 dB yang
menunjukkan bahwa kualitas citra dapat dipertahankan walau hanya pada area
atau wilayah yang menjadi fokus yang diinginkan.
2. Pengujian diawali dengan mengubah file raw video menjadi citra sekuensial
kemudian dilakukan pengujian dengan dua skenario yaitu citra sekuensial yang
dikompresi menjadi JPEG2000 di encode tanpa menggunakan ROI dan citra
sekuensial yang dikompresi menjadi JPEG2000 di encode dengan menggunakan
ROI, kemudian kedua tahapan ini di playback menjadi sebuah file video
berformat MJPEG2000.
3. Hasil dari pengujian dari dua skenario tersebut adalah bahwa citra sekuensial
yang di kompresi menjadi JPEG2000 di encode tanpa menggunakan ROI lebih
kecil ukuran citranya (369KB) dibandingkan citra sekuensial yang di kompresi
menjadi JPEG2000 di encode dengan menggunakan ROI. Namun kualitas citra
dari citra sekuensial yang di kompresi menjadi JPEG2000 di encode dengan
menggunakan ROI lebih baik daripada citra sekuensial yang di kompresi
menjadi JPEG2000 di encode tanpa menggunakan ROI dengan dibuktikannnya
besarnya PSNR (MJPEG2000 yang di encode tanpa menggunakan ROI =
40,7dB sedangkan MJPEG yang di encode dengan menggunakan ROI = 41,2
dB)
4. Keterbatasan dari penelitian ini adalah obyek penelitian yang hanya berfokus
pada ukuran file dan informasi yang dihasilkan, belum pada penerapan untuk
transmisi video setelah dilakukan kompresi. Kemudian luas area dari ROI untuk
setiap frame masih bersifat tetap, tidak dapat mengecil atau membesar mengikuti
obyek ketika obyek tersebut bergerak menjauh atau mendekat.
DAFTAR PUSTAKA
Alvionita, Dian Husada Breta. 24 Januari 2014. Anatomi Fisiologi Mata.
http://dianhusadaalvionietha.blogspot.com/
Away, Gunaidi Abdia. 2006. The Shortcut of MATLAB Programming. Penerbit
Informatika, Bandung.
Bako, Christine. 25 Juli 2013. Overview of IDL and JPEG2000.
http://www.analog.com/library/analogDialogue/archives/3809/jpeg2000.html
Binarto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori + Pengembangannya. Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Etter, Delores M, David C. Kncicky dan Doug Hull. 2003. Pengantar MATLAB 6.
Penerbit PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Harrington, Richard dan Peter Krogh. 24 Januari 2014. Video File Format Overview.
http://dpbestflow.org/Video_Format_Overview
Kumala, Fransiska D.. 24 Januari 2014. Anatomi Mata. http://fransisca
kumala.wordpress.com/ 2010/02/08/anatomi_mata
Linda, Agustina. 25 Juli 2013. Penerapan Region Of Interest (ROI) pada Metode
Kompresi JPEG2000. http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi
_munir/TA/Makalah_TA%20Agustina %20Linda.pdf
Meessen, Jérôme, Christophe Parisot, Xavier Desurmont dan Jean-François Delaigle. 25
Juli 2013. Scene Analysis for Reducing Motion JPEG 2000 Video Surveillance
Delivery Bandwidth and Complexity.
68
http://ieeexplore.ieee.org/xpl/login.jsp?tp=&arnumber=1529816&url=http%3A%2
F%2Fieeexplore.ieee.org%2Fxpls%2Fabs_all.jsp%3Farnumber%3D1529816
Mitra, Sanjit K.. 1999. Digital Signal Processing Laboratory Using MATLAB.
Penerbit The McGraw-Hill, Amerika.
Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik.
Penerbit Informatika, Bandung.
Prasetyo, Eko. 2011. Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya menggunakan
MATLAB. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Prasetyo, Wahyu Agung. 2004. Tips dan Trik MATLAB Vektorisasi, Optimasi dan
Manipulasi Array. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sugiharto, Aris. 2006. Pemrograman GUI dengan MATLAB. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Susilowati, Indah, ST., M.Eng.. 24 Januari 2014. Modulasi Pulsa. http://meandmyheart-
files.wordpress.com/2009/09/Kuliah-5-modulasi-pulsa .pdf
Sutrisno, Imam, ST., MT.. 2009. Pemrograman Komputer dengan Software
MATLAB disertai contoh dan aplikasi skripsi & thesis. Penerbit ITS Press,
Surabaya.
Wijaya, Marvin Ch dan Agus Prijono. 2007. Pengolahan Citra Digital menggunakan
MATLAB Image Processing Toolbox. Penerbit Informatika, Bandung.
Yulian, Wulan. 24 Januari 2014. Anatomi dan Fisiologi Indra Penglihatan.
http://www.slideshare.net/99yuda/makalah_anatomi_dan_fisiologi_indra_ penglihatan
Zulkaryanto, Eko. 26 Agustus 2013. Image Compression. http://zulkaryanto.
wordpress.com/
---. 24 Januari 2014. Wikipedia : Common Intermediate Format. http://en.
wikipedia.org/ wiki/Common_Intermediate_Format
---. 24 Januari 2014. Wikipedia : Fovea. http://id.wikipedia.org/wiki/Fovea
---. 24 Januari 2014. Wikipedia : The Gimp. http://id.wikipedia.org/ wiki/GIMP