16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkah laku seseorang dipelajari sepanjang proses kehidupannya ketika menghadapi krisis dan kecemasan akibat stressor. Menurut teori keperawatan, sehat dan sakit jiwa merupakan suatu rentangan yang sangat dinamis dari kehidupan seseorang. Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka dimana sudah memiliki tanggung jawab serta sudah meny adari makna hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa, karena menjadi dewasa adalah sebuah pilihan, maka tentunya harus direkayasa atau disiapkan. Tidak bisa dibiarkan alami. Karena memang menjadi dewasa d alam cara  berpikir itu bukan kebetulan, tapi merupak an pilihan. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Jiwa”.  2. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Masa Dewasa. 3. Untuk lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Masa Dewasa..

dewasa2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gpp

Citation preview

  • 5/19/2018 dewasa2

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tingkah laku seseorang dipelajari sepanjang proses kehidupannya

    ketika menghadapi krisis dan kecemasan akibat stressor. Menurut teori

    keperawatan, sehat dan sakit jiwa merupakan suatu rentangan yang sangat

    dinamis dari kehidupan seseorang.

    Saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa

    mereka dimana sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari

    makna hidup. Menyiapkan diri menjadi dewasa, karena menjadi dewasa

    adalah sebuah pilihan, maka tentunya harus direkayasa atau disiapkan.

    Tidak bisa dibiarkan alami. Karena memang menjadi dewasa dalam cara

    berpikir itu bukan kebetulan, tapi merupakan pilihan.

    B. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

    1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa.

    2. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Psikososial Pada Masa

    Dewasa.

    3. Untuk lebih memahami tentang Asuhan Keperawatan PsikososialPada Masa Dewasa..

  • 5/19/2018 dewasa2

    2/16

    BAB II

    TINJAUAN TEORITIS

    A. Pengetian

    Masa ini sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia

    sudah berkisar ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode

    yang penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimana

    mempersiapkan masa depan, penentu karier dan masa usia memasuki

    dunia pekerjaan dan masa dunia perkarieran, masa mempersiapkan punya

    keturunan dan masa usia matang, masa penentuan kehidupan, dan prestasi

    kerja di masyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa

    kebal, masa jaya dan masa merasakan hasil perjuangan .

    Masa dewasa ditandai kemampuan produktif dan kemandirian.

    Menurut Prof. Dr. A.E Sinolungan (1997), masa dewasa dapat di bagi

    dalam beberapa fase yaitu:

    1. Fase dewasa awal

    Fase dewasa awal (20/21-24 tahun), seorang mulai bekarya dan

    mulai melepaskan ketergantungan kepada orang lain. Tugas-tugas

    perkembangan pada masa dewasa awal yaitu:

    a. mereka mendapat pengawasan dari orang tua

    b. mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan

    hubungan yang intim di luar

    c. mereka membentuk seperangkat nilai pribadi

    d. mereka mengembangkan rasa identitas pribadi

    e. mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja

  • 5/19/2018 dewasa2

    3/16

    2. Fase Dewasa tengah

    Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih

    teman hidup dan membangun keluarga. Dewasa tengah menggunakan

    energy sesuai kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra

    tubuh terhadap realita fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik.

    Harga diri yang tinggi, citra tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap

    perubahn fisiologis muncul jika orang dewasa mengikuti latihan fisik diet

    yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik.

    a. Teori-teori tentang masa dewasa tengah

    1) Teori Erikson

    Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan

    yang utama pada usia baya adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982).

    Generatifitas adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang

    lain. Dewasa tengah dapat mencapai generatifitas dengan anak-anaknya

    melalui bimbingan dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika

    dewasa tengah gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini

    ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku

    merusak anak-anaknya dan masyarakat.

    2) Teori Havighurst

    Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam

    tujuh perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst, 1972).

    Tugas perkembangan tersebut meliputi:

    a) Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa

    b) Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan

    c) Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia

    d) Mengembangkan aktivitas luang

    e) Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu

  • 5/19/2018 dewasa2

    4/16

    f) Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia

    pertengahan

    g) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.

    b. Tahap-tahap perkembangan

    1) Perkembangan fisiologis

    Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun.

    Perubahan yang paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai

    mengerut dan pinggang membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama

    masa usia pertengahan, tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal.

    Penurunan ketajaman penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada

    periode ini.

    2) Perkembangan kognitif

    Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi

    kecuali karena sakit atau trauma. Dewasa tengah dapat mempelajari

    keterampilan dan informasi baru. Beberapa dewasa tengah mengikuti

    program pendidikan dan kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki

    pasar kerja atau perubahan pekerjaan.

    3) Perkembangan psikosial

    Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat

    meliputi kejadian yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau

    peristiwa perpisahan dalam pernikahan atau kematian teman. Perubahan

    ini mungkin mengakibatkan stress yang dapat mempengaruhi seluruh

    tingkat kesehatan dewasa.

    3. Fase dewasa akhir

    Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif, sukses-

    sukses berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa

  • 5/19/2018 dewasa2

    5/16

    ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah

    mantap.

    Masalah-masalah yang mungkin timbul yaitu:

    a. Menurunnya keadaan jasmaniah

    b. Perubahan susunan keluarga

    c. Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam bidang

    pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu

    d. Penurunan fungsi tubuh

    Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi

    pegawai menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun. Biasanya ada

    PPS ( Post Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian

    tidak, rasanya ada perasaan down sindrom.

    Faktor faktor yang mempengaruhi pengawasan tugas

    perkembangan ini, individu mengalami PPS. Misalnya penghalangnya

    adalah:1. Tingkat perkembangan yang mundur

    2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan

    3. Tidak ada motivasi

    4. Kesehatan yang buruk

    5. Cacat tubuh

    6. Tingkat kecerdasan yang rendah

    7. Tingkat adaptasi yang jelek

    Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi bagi pegawai

    menghadapi sepi dan masa masamemasuki pensiun. Biasanya ada PPS ( Post

    Power Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya

    ada perasaan down sindromAdanya penyakit kronis

  • 5/19/2018 dewasa2

    6/16

    8. Tingkat ketidakmampuan dan persepsi klien pada penyakit dan

    ketidakmampuan menentukan sampai mana perubahan gaya hidup akan

    terjadi.

    9. Tingkat kesejahteraan

    Perawat mengkaji status kesehatan pada klien dewasa tengah.

    Pengkajian tersebut member arah untuk merencanakan asuhan

    keperawatan dan berguna dalam mengevaluasi keefektifan intervensi

    keperawatan.

    10. Membentuk kebiasaan sehat yang positif

    Kebiasaan adalah sikap atau perilaku seseorang yang biasa dilakukan.

    Pola perilaku ini didorong oleh seringnya pengulangan sehingga menjadi

    cara perilaku individu yang biasa.

    a. Karakteristik

    Perilaku Dewasa Normal : Produktif

    Berikut merupakan karakteristik pada masa dewasa awal, yakni:

    1. Usia Reproduktif

    Bagi sebagian besar orang-orang dewasa muda atau dewasa awal, menjadi

    orang tua atau sebagai ayah / ibu merupakan satu diantara peranannya yang sangat

    penting dalam hidupnya. Berperan sebagai orang tua, nampak lebih nyata

    dibandingkan pria, yang walaupun sekarang ini nampaknya pria banyak pula

    mengambil bagian secara aktif dalam mendidik anak-anak dibandingkan dengan

    apa yang nampak pada waktu-waktu yang lalu.

    Apabila seseorang telah mulai memasuki hidup berumah tangga dalam

    akhir masa remaja, maka orang dewasa yang bersangkutan menyiapkan diri

    mengambil peranannya sebagai orang dewasa sejak usia dua puluh-an sampai

    akhir usia tiga puluh-an.

  • 5/19/2018 dewasa2

    7/16

    Ada pula beberapa orang dewasa awal yang tidak kawin smpai mereka

    menyelesaikan pendidikan dan memulai karier mereka dalam suatu lapangan

    tertentu. Hal yang demikian nampak sekali terjadi dalam keluarga-keluarga besar,

    dimana wanita-wanita dewasa yang banyak adik berperan sebagai orang tua

    dalam membimbing adik-adik mereka.

    2. Usia Memantapkan Letak Kedudukan

    Jika pada masa kanak-kanak dan remaja disebut sebagai masa

    pertumbuhan, maka masa dewasa merupakan usia pemantapan letak kedudukan.

    Sejak seseorang telah mulai memainkan peranannya sebagai orang dewasa, seperti

    sebagai pemimpin rumah tangga dan sebagai orang tua.

    Dalam usia pertengahan tiga puluh-an, rata-rata individu telah memiliki

    kemantapan dalam pola-pola hidup, dengan sedikit perubahan-perubahan kecil,

    yang dijadikan latar sandaran dalam hidup sebagai orang dewasa.

    Adanya penyelesaian segera terhadap persoalan hidup seseorang, khusus

    dalam hal diperolehnya kemantapan kedudukan dalam masa dewasa ini, akan

    dapat mendatangkan kepuasan sepanjang hidup orang dewasa yang bersangkutan.

    3. Usia Banyak Masalah

    Dalam masa dewasa awal banyak persoalan yang baru dialami. Persoalan-

    persoalan itu berbeda dengan persoalan yang pernah dialami masa-masa kanak-

    kanak mereka. Beberapa diantara persoalan tersebut merupakan kelanjutan atau

    pengembangan persoalan yang dialami dalam masa remaja akhir.

    Segera setelah seseorang dewasa awal menyelesaikan pendidikan sekolah

    mereka, maka menghadang pula persoalan yan berhubungan dengan pekerjaan

    dan jabatan.

    Persoalan yang berhubungan dengan pemilihan teman hidup, merupakan

    satu diantara persoalan sangat penting dalam masa dewasa awal ini. Persoalan lain

    yang menonjol dirasakan dalam masa dewasa awal ini adalah berbuhungan

    dengan hal-hal keuangan. Persoalan ini mencakup aspek usaha mendapatkannya

    dan aspek pegelolaannya dalam pembelanjaan.

    4. Usia Tegang Dalam Hal Emosi

  • 5/19/2018 dewasa2

    8/16

    Ketegangan-ketegangan emosi yang terjadi dalam masa dewasa awal,

    terutama sering dialami dalam perubahan awal masa ini. Banyak diantara dewasa

    muda ini mengalami ketegangan emosi yang berhubungan dengan persoalan-

    persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan

    sebagainya.

    5. Usia Keterasingan Sosial

    Dengan berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam

    pola kehidupan orang dewasa yakni karier, perkawinan dan rumah tangga,

    hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya masa remaja menjadi renggang,

    dan bersamaan dengan itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah

    akan terus berkurang.

    Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat

    kuat untuk maju dalam karier dan mereka juga harus mencurahkan sebagian besar

    tenaga mereka untuk pekerjaan mereka, sehingga mereka hanya dapat

    menyisihkan waktu sedikit untuk sosialisasi yang diperlukan untuk membina

    hubungan-hubungan yang akrab. Akibatnya mereka menjadi egosentris dan ini

    tentunya menambah kesepian mereka.

    6. Usia Perubahan Nilai

    Banyak nilai masa kanak-kanak dan remaja berubah karena pengalaman

    dan hubungan sosial yang lebih luas dengan orang-orang yang berbeda usia dan

    nilai-nilai itu kini dilihat dari kaca mata orang dewasa.

    Ada beberapa alasan yang menyebabkan perubahan nilai pada masa

    dewasa dini, diantaranya yang sangat umum adalah: pertama, jika orang muda

    dewasa ingin diterima oleh anggota kelompok orang dewasa, maka harus

    menrima nilai-nilai kelompok ini. Kedua, orang-orang muda itu segera menyadari

    bahwa kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional

    dalam hal keyakinan-keyakinan dan perilaku seperti juga halnya dalam

    penampilan.

    7. Usia Penyesuaian Diri Dengan Cara Hidup Baru

    Diantara berbagai penyesuaian diri yang harus dilakukan orang muda

    terhadap gaya hidup baru, yang paling umum adalah penyesuaian diri pada pola

  • 5/19/2018 dewasa2

    9/16

    peran seks tradisional, serta pola-pola baru bagi kehidupan keluarga. Penyesuaian

    diri merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia.

    8. Usia Komitmen

    Sewaktu menjadi dewasa orang-orang muda mengalami perubahan

    tanggung jawab dari seorang pelajar yang sepenuhnya tergantung pada orang tua

    menjadi orang dewasa mandiri, maka mereka menentukan pola hidup baru,

    memikul tanggung jawab baru, dan membuat komitmen-komitmen baru.

    9. Usia Kreatif

    Orang muda banyak yang bangga karena lain dari yang umum dan tidak

    menganggap hal ini sebagai suatutanda kekurangan. Bentuk kreatifitas yang akan

    terlihat sesudah ia dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan

    individual. (Sunarso. 2007. 51)

    dewasa menyimpang stagnasi

    1. tidak reaktif : tidak dapat melakukan yang berguna , kurang adanya semangat

    dan kemauan

    2. tidak produktif : tidak memiliki anak , tidak memiliki pekerjaan tetap , tidak

    memiliki penghasilan

    3. tidak peduli dengan orang lain , hanya memikirkan diri sendiri , tidak aktif

    kegiatan social , bertindak , bertindak sesuka hati tanpa memikirkan orang lain

  • 5/19/2018 dewasa2

    10/16

    BAB III

    ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

    PADA MASA DEWASA

    A. Pengkajian

    Pengkajian dilakukan untuk mengetahui masalah keperawatan yang

    terjadi pada klien secepat mungkin sesuai dengan keadaan klien.

    Pengkajian dapat dilakukan dengan beberapa cara yakini ; wawancara,

    observasi dan menuju dokumen medik.

    Pengkajian ini dilakukan denagan melibatkan keluaraga sebagai

    orang terdekat yang mengetahui tentang masalah kesehatan klien. Format

    pengkajian yang digunakan adalah format pengkajan pada klien yang

    dikembangkan sesuia dengan keberadaaan klien. Format pengkajian yang

    dikembangkan minimal terdiri atas:

    1. Data dasar

    a. Identitas

    b. Alamat

    c. Usia

    d. Pendidikan

    e. Pekerjaan

    f. Agama

    g. Suku bangsa

    2. Data biopsikososial spiritualkultural

  • 5/19/2018 dewasa2

    11/16

    3. Lingkungan

    4. Status fungsional

    5. Fasilitas penunjang kesehatan

    6. Pemerikasaaan fisik

    B. Diagnosa Keperawatan

    Potensial produktif

    Resiko stagnasi

    C. Tindakan Keperawatan

    1. Tindakan keperawatan potensial produktif

    Tujuan :

    1. individu dapat menjelaskan perkembangan orang dewasa yang normal

    dan menyimpang

    2. individu dapat merencanakan tindakan untuk mencapai perkembangan

    psikososial dewasa yang normal

    3. individu dapat melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan

    psikososial yang normal

    Tindakan keperawatan potensial produktif :

    1. mendiskusikan perkembangan psikososial yang normal dan

    menyimpang

    2. mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal

    Menerima proses penuaan dan perubhan peran

    Menikmati kebebasan dan kemandirian

    Berinteraksi dengan baik dan berbagi aktifitas rumah tangga

    dengan pasangan nya

  • 5/19/2018 dewasa2

    12/16

    Memeperluas dan memperbaharui minat dan kesenangan

    Melakukan aktivitas sampingan ( hobi)

    3. memotivasi / memberikan dukungan pada individu untuk melakukan

    tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya

    2. Tindakan keperawatan pada dewasa stagnasi

    1. mendiskusikan dengan individu dewasa penyebab hambatan dalam

    mencapai tugas perkembangan saat ini

    2. mendiskusikan cara mengatasi hambatan tersebut

    3. memotivasi dan mendampingi individu dalam menyelesaikan masalah

    tersebut

    4. mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial :

    a. menerima proses penuaan dan perubahan peran

    b. menikmati kebebasan dan kemandirian

    c. berinteraksi dengan baik dan berbagi aktivitas rumah tangga

    dengan pasangannya

    d. memperluas dan memeperbaharui minat dan kesenangan

    e. melakukan aktivitas sampingan ( hobi )

    5. memotivasi dan memberikan dukungan untuk melakukab tindakan yang

    dapat memenuhi perkembangan psikososial

    3. Tindakan pada keluarga

    Tujuan :

    Mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan

    yang normal dan penyimpangan

    Mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan orang dewasa

    Mampu memfasilitasi perkembangan psikososial orang dewasa

    Tindakan pada keluarga :

  • 5/19/2018 dewasa2

    13/16

    a. menjelaskan perkembangan psikososial orang dewasa yang normal dan

    menyimpang

    b. mendiskusikan cara memfasilitasi perkembangan

    c. melatih keluarga memfasilitasi perkembangan psikososial individu

    dewasa

    4. Perkembangan menyimpang resiko stagnan

    a. mendiskusikan dengan individu dewasa penyebab hambatan dalam

    mencapai tugas perkembangan saat ini

    b. memotivasi dan mendampingi individu dalam menyelesaikan masalah

    tersebut.

    c. mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal

    Menerima proses penuaan dan perubahan peran

    Menikmati kebebasan dan kemandirian

    Berinteraksi dengan baik dan berbagi aktivitas rumah tanggadengan pasangan nya

    Memperluas dan memperbaharui minat dan kesenangan

    melakukan aktivitas sampingan

    d. memeberikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang

    dapat memenuhi perkembangan psikososialnya

    5. Evaluasi

    1. evaluasi kemampuan orang dewasa

    2. evaluasi kemempuan keluarga

    3. evaluasi kemampuan perawat

  • 5/19/2018 dewasa2

    14/16

    DAFTAR PUSTAKA

    Carpenito, Lynda Juall. 1998.Diagnosa Keperawatan Edisi 6.Jakarta: EGC

    Stockslager, Jaime L., 2008.Asuhan Keperawatan Geriatrik Edisi 2. Jakarta:

    EGC

    http://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/karakteristik-dan-tugas-

    perkembangan.html

    http://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/karakteristik-dan-tugas-perkembangan.htmlhttp://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/karakteristik-dan-tugas-perkembangan.htmlhttp://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/karakteristik-dan-tugas-perkembangan.htmlhttp://rendywirajuniarta.blogspot.com/2014/01/karakteristik-dan-tugas-perkembangan.html
  • 5/19/2018 dewasa2

    15/16

    Gambaran perkembangan psikososial anak yatim piatu

    (pengabaian, kehilangan) di panti asuhan X

    Gambaran perkembangan psikososial resiko

    keputusasaan pada lansia di panti werda (pengabaian,

    kehilangan)

    Gambaran peran oranng tua terhadap perkembangan

    psikososial anak yatim piatu

    Gambaran peran orang tua dalam peningkatan

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Kesehatan Jiwa Dan Masalah Psikososial

    Perkembangan Psikososial dewasa

  • 5/19/2018 dewasa2

    16/16

    Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

    ( ) ( )

    Oleh :

    META NOVITA

    (123110237)

    3.A

    POLITEKNIK KESEHATAN RI PADANG

    JURUSAN KEPERAWATAN PADANG

    PRODI KEPERAWATAN PADANG

    2014