9
RESUME VAKSIN VARICELLA ZOSTER IMMUNOGLOBULIN (VZIG) 1. Pengertian imunisasi Imunisasi adalah proses memicu sistem kekebalan tubuh seseorang secara artifisial yang dilakukan melalui vaksinasi (imunisasi aktif) atau melalui pemberian antibodi (imunisasi pasif) (Peter, 2002). Imunisasi adalah proses dimana seseorang dibuat kebal atau resisten terhadap penyakit menular, biasanya dengan pemberian vaksin (WHO, 2013). Menurut Meraturan Menteri Mesehatan Republik Indonesia nomor 42 tahun 2013 Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.

Devi Vaksin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vasn

Citation preview

Page 1: Devi Vaksin

RESUME VAKSIN VARICELLA ZOSTER IMMUNOGLOBULIN

(VZIG)

1. Pengertian imunisasi

Imunisasi adalah proses memicu sistem kekebalan tubuh seseorang

secara artifisial yang dilakukan melalui vaksinasi (imunisasi aktif) atau

melalui pemberian antibodi (imunisasi pasif) (Peter, 2002).

Imunisasi adalah proses dimana seseorang dibuat kebal atau resisten

terhadap penyakit menular, biasanya dengan pemberian vaksin (WHO, 2013).

Menurut Meraturan Menteri Mesehatan Republik Indonesia nomor 42

tahun 2013 Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan

kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu

saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami

sakit ringan.

Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,

masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah,

berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein

rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan

kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.

Vaksinasi adalah suatu tindakan dengan sengaja memberikan paparan

pada suatu antigen berasal dari suatu patogen. Imunisasi aktif akan

menstimulasi sistem imun host untuk menghasilkan antibodi dan respon imun

selular untuk melindungi host dari agen penyebab. Imunisasi pasif dilakukan

dengan cara memberikan antibodi yang dibentuk diluar tubuh host kedalam

tubuh host. (Ranuh, 2005)

2. Macam-macam imunisasi

a. Imunisasi yang diwajibkan

Imunisasi wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk seseorang sesuai

dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan

masyarakat sekitarnya dari penyakit menular tertentu.

Page 2: Devi Vaksin

Macam-macam imunisasi yang diwajibkan, ialah :

1) Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

2) Imunisasi Hepatitis B

3) Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)

4) Imunisasi Polio

5) Imunisasi Campak

b. Imunisasi yang diwajibkan, tetapi dianjurkan

Imunisasi pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan

kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit

menular tertentu.

Macam-macam imunisasi yang di anjurkan, ialah :

1) Imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella)

2) Imunisasi HIB (Hemophilus Influenza tipe B)

3) Imusisasi Pneumokokus (PCV)

4) Imunisasi Influenza

5) Imunisasi Varicella

3. Vaksin varisela zoster

3.1. Pengertian vaksin varisela zoster

Varisela (cacar air) adalah penyakit infeksi yang sangat menular

disebabkan oleh virus varicella-zoster. Cacar air merupakan fase akut

invasi virus sedangkan herpes zoster merupakan reaktivasi fase laten

(Satari, 2005).

Imunisasi varisela

merupakan salah satu

imunisasi yang tidak

diwajibkan tetapi di

anjurkan. Vaksin

varicella dibuat dari

virus hidup varicella-

zoster yang dilemahkan terdapat dalam bentuk bubuk kering dan

Page 3: Devi Vaksin

diberikan kepada seseorang melalui suntikan dan di simpan pada suhu 2-

8˚C. Vaksin varicella dapat diberikan bersama dengan vaksin MMR

(Measles, Mumps dan Rubella).

Varicella zoster immunoglobulin (VZIG) adalah antibodi IgG

terhadap Varicella Zoster Virus. VZIG profilaksis diindikasikan untuk

individu beresiko tinggi, termasuk anak-anak imunodefisiensi, wanita

hamil yang pernah mempunyai kontak langsung dengan penderita

varicella, neonatal yang terekspose oleh ibu yang terinfeksi varicella,

setidaknya diberikan dalam waktu tidak lebih dari 96 jam. Antibodi yang

diberikan setelah timbulnya gejala tidak dapat mengurangi keparahan

yang terjadi.

Vaksin varicella zoster dapat meningkatkan limfosit T yang

mengenali antigen varicella zoster atau protein virus. Sirkulasi T limfosit

yang spesifik terhadap varicella zoster virus dapat muncul pada darah

perifer sekitar 2 hingga 6 minggu setelah pemberian varicella vaksin.

Imunisasi dengan vaksin varicella juga dapat meningkatkan sitotoksik T

sel yang dapat melisis varicella zoster virus protein. Proliferasi limfosit T

terhadap antigen varicella zoster virus dapat terus terjaga hingga 6 tahun

pada anak dengan imunitas yang baik dan telah diberikan vaksin

varicella.

3.2. Tujuan pemberian vaksin varicella zoster

Vaksinasi dapat mencegah penyakit cacar atau dapat meringankan

penyakitnya bila sakit. Dengan vaksinasi juga dapat melindungi dan

mencegah infeksi cacar air bila terpapar lagi dengan virus varicella.

3.3. Rekomendasi

a) Vaksin diberikan mulai umur masuk sekolah (5 tahun)

b) Pada anak ≥ 13 tahun vaksin dianjurkan untuk diberikan dua kali

selang 4 minggu

c) Pada keadaan terjadi kontak dengan kasus varicella, untuk pencegahan

vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah penularan (dengan

persyaratan: kontak dipisah/tidak berhubungan)

Page 4: Devi Vaksin

3.4. Dosis

Dosis 0,5 ml suntikan secara subkutan, dosis tunggal

3.5. Jadwal pemberian vaksin

A. Jadwal pemberian vaksim varicella zoster menurut MMWR tahun

2010 ialah :

1) pasien berusia 7-12 tahun dan pasien diatas 13 tahun yang belum

pernah divaksin, berikan 2 dosis, atau berikan 1 dosis saja jika

sebelumnya pasien sudah pernah divaksin satu kali.

2) Untuk pasien usia 7-12 tahun, jarak minimun antara vaksinasi

adalah 3 bulan. Tetapi bila vaksin diberikan sebelum 3 bulan,

dengan jarak minimal 28 hari, maka tidak akan menjadi masalah.

3) Untuk pasien usia 13 tahun keatas, jarak minimum antara dosis

adalah 28 hari.

B. Jadwal imunisasi terbaru menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia

(IDAI) tahun 2014

Page 5: Devi Vaksin

Vaksin varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada

umur sebelum masuk sekolah dasar. Apabila diberikan pada umur lebih dari

12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

3.6. Kontra indikasi

a) Demam tinggi 6662

b) Hitung limfosit kurang dari 1200/μl atau adanya bukti defisiensi imun

selular seperti selama pengobatan induksi penyakit keganasan atau

fase radioterapi

c) Pasien yang mendapat pengobatan dosis tinggi kortikosteroid (2 mg

/kgBB per hari atau lebih)

d) Alergi neomisin atau gelatin

e) Wanita hamil tidak boleh diberikan vaksin ini, dan vaksinasi diberikan

setelah melahirkan. Kehamilan harus ditunda 1 bulan setelah

pemberian vaksin.

3.7. Reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)

1) Reaksi dapat bersifat lokal, demam, dan ruam papul vesikel ringan.

2) Pada individu imunokompromise reaksi lokal jarang terjadi, tetapi

reaksi menyeluruh muncul lebih sering.

3) Setelah penyuntikan vaksin, pada 1% individu imunokompromise

dapat timbul varicella.

4) Pada pasien leukemia yang divaksinasi dapat muncul ruam pada 40%

kasus setelah vaksinasi dosis pertama, 4% diantaranya dapat terjadi

varicella berat yang memerlukan pengobatan asiklovir. (Satari, 2005)

Page 6: Devi Vaksin

NAMA : DEVI SAVITA KUSUMASTUTIK

NIM : PO.530 333313 757

TINGKAT : III A

Page 7: Devi Vaksin

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

2015