Destilasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aweqrqwr

Citation preview

Destilasiadalah suatu proses pemisahan yang sangat penting dalam berbagai industri kimia. Operasi ini bekerja untuk memisahkan suatu campuran menjadi komponen-komponennya berdasarkan perbedaan titik didih. Destilasi ini selalu digunakan untuk memisahkan minyak bumi menjadi fraksi-fraksinya, memisahkan suatu produk kimia dari pengotornya, dan sangat diperlukan dalam industri obat-obatan.Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin (Gambar 15.7).

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin (perhatikan Gambar 15.7), proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.

Alat destilasi sederhanaContoh dibawah ini merupakan teknik pemisahan dengan cara destilasi yang dipergunakan oleh industri. Pada skala industri, alcohol dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa nira (tebu) myang tidak dapat diproses menjadi gula pasir. Hasil fermentasi adalah alcohol dan tentunya masih bercampur secara homogen dengan air. Atas dasar perbedaan titik didih air (100oC) dan titik didih alcohol (70oC), sehingga yang akan menguap terlebih dahulu adalah alcohol. Dengan menjaga destilasi maka hanya komponen alcohol saja yang akan menguap. Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan kembali cair, proses destilasi alcohol merupakan destilasi yang sederhana, dan mempergunakan alat seperti pada Gambar 15.7.

Gambar 15.7 Destilasi yang dilakukan secara bertahap dari minyak bumiProses pemisahan yang lebih komplek terjadi pada minyak bumi. Dalam minyak bumi banyak terdapat campuran (lihat Bab 10). Atas dasar perbedaan titik didihnya, maka dapat dipisahkan kelompok-kelompok produk dari minyak bumi. Proses pemanasan dilakukan pada suhu cukp tinggi, berdasarkan perbedaan titik didih dan system pendingin maka kita dapat pisahkan beberapa kelompok minyak bumi. Proses ini dikenal dengan destilasi fraksi, dimana terjadi pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar lihat Gambar 15.7. proses pemisahan minyak bumi.Cara kerja destilasiDestilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebu antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-komponen dengan cara destilasi adalai komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap.

Tahap destilasi

1. Evaporasi : memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil.3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.

Macam - macam destilasi

1. Destilasi sederhanaTeknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh.

2. Destilasi bertingkatUntuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang dekat.

3. Destilasi azeotropMemisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit dipisahkan) biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.

4. Destilasi uapMemisahkan zat senyawa cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup tinggi sedangkan zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearrangement). Destilasi uap adalah istilah umum untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air.

5. Destilasi vakumMemisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1atm sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendestilasinya tidak terlalu tinggi.

Prinsip Kerja : Untuk mempercepat reaksi pada reaksi organik dengan pemanasan tanpa mengurangi volumenya / volume nya tetap

Tujuan Praktikum :

Mampu mengenal jenis jenis alat refluks Mampu merangkai alat refluks Mampu mengetahui teknik pengerjaan alat refluks

Dasar Teori : Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna pada suhu diatas suhu kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan pada sistem reaksi. Agar reaksi kimia tersebut dapat berlangsung secara sempurna, maka campuran reaksi perlu dipanaskan. Tetapi pemanasan akan menyebabkan penguapan pereaksi maupun hasil reaksi, karena itu agar campuran reaksi dapat dipanaskan tetapi jumlah zat tetap maka reaksi dapat dilakukan dengan cara refluks.Reaksi senyawa senyawa organik umumnya lambat. Agar kecepatan reaksi dapat diperbesar, maka campuran reaksi perlu dipanaskan. Tetapi pemanasan akan menyebabkan penguapan pereaksi maupun hasil reaksi, karena itu agar campuran reaksi dapat dipanaskan tetapi jumlah zat tetap maka reaksi dapat dilakukan dengan cara refluks

Alat dan Bahan :

1. labu dasar bulat2. kondensor spiral3. selang masuk4. selang keluar5. sirkulator6. kaki tiga7. pembakar Bunsen8. batu didih9. kassa asbes10. klem11. statif12. ember13. batu didih14. air kran Pembanding :1. gelas kimia + kaca arloji & batu didih2. labu erlenmeyer + corong pendek & batu didihProsedur / langkah kerja :1. kedalam labu dasar bulat 250ml masukkan 100ml air kran dan potongan batu didih2. susun alat untuk refluks. lakukan refluks dengan api secukupnya selama 2 jam dan hentikan3. setelah air dalam labu dingin, ukur volume air setelah refluks4. lakukan percobaan lainnya, panaskan 100ml air kran dengan batu didih ditempat berikut : labu erlenmeyer 250ml gelas kimia 250mlpanaskan air sampai mendidih selama 2 jam, kemudian dinginkan dan ukur pula air setelah pendidihan

Rangakaian alat refluks :

keterangan alat beserta funsinya :1. labu dasar bulat : sebagai tempat zat cair dipanaskan2. kondensor spiral : mendinginkan uap larutan3. kassa asbes : untuk meratakan panas4. pembakar Bunsen : untuk memanaskan larutan dalam labu dasar bulat5. kaki tiga : untuk menyangga labu dasar bulat, kondensor saat proses pemanasan6. statif : untuk menyangga kondensor dan labu dasar bulat7. klem : untuk menahan kondensor spiral dan labu dasar bulat8. selang masuk : sebagai penghubung air masuk dari sirkulator menuju kondensor9. selang keluar : sebagai penghubung keluarnya air dari kondensor menuju ember10. sirkulator : alat untuk mensirkulasikan air11. ember : sebagai tempat menyimpan air12. batu didih : alat untuk mencegah terjadinya bumping

Pembahasan :

1. kondensor yang digunakan pada rangkaian alat refluks adalah kondensor ball (spiral) karena bentuknya seperti bola yang memungkinkan untuk menahan uap di bulatan pertama sehingga pendinginan akan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kondensor leibig dan mengurangi kemungkinan terkumpulnya uap pereaksi di bagian ats kondensor2. proses penguapan tidak boleh terlalu cepat agar uap yang terbentuk dapat dikondensasikan dengan baik dan uap tidak mengumpul3. jika zat yang akan direaksikan mudah terbakar atau menguap, pemanasan tidak boleh menggunakan api langsung. maka digunakan nya heating mantle untuk mengurangi kemungkinan kebakaran4. air pada kondensor dialirkan dari bawah keatas, karena jika air dialirkan dari atas kebawah dikhawatirkan air hanya mengalir pada dinding kondensor sehingga pendinginan menjadi tidak sempurna5. penggunaan vaseline tidak boleh terlalu banyak karena jika terlalu banyak efeknya adalah terjadi penurunan jumlah volume akhir larutan pada labu dasar bulat6. pada labu dasar bulat harus ditambahkan batu didih untuk menghindari terjadinya bumping dalam labu7. pada percobaan refluks menggunakan gelas kimia terjadi penurunan karena uap dapat keluar melalui lubang di gelas kimia8. pada percobaan refluks menggunakan labu erlenmeyer terjadi penurunan volume akhir karena uap dapat keluar melalui corong pendek

Kesimpulan :1. refluks adalah alat untuk mempercepat reaksi pada reaksi organik tanpa mengurangi volumenya2. hasil percobaan refluks menggunakan labu dasar bulat volume nya tetap 100ml3. hasil percobaan refluks menggunakan gelas kimia menjadi 48ml4. hasil percobaan refluks menggunakan labu erlenmeyer menjadi 13ml

*pada data pengamatan harus disertakan juga tabel pengamatan dan gambar beserta penjelasan pembanding nya