Upload
yustinus-rimas-pramundarto
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/12/2019 Desakota Perwil translet.docx
http://slidepdf.com/reader/full/desakota-perwil-transletdocx 1/4
8/12/2019 Desakota Perwil translet.docx
http://slidepdf.com/reader/full/desakota-perwil-transletdocx 2/4
war II period conducted considerable interaction through accesible transportation routes. (2) They
are generally characterized by an increase in agricultural activities in areas that have previously been
largely agricultural. (3) The desakota zones are generally characterized by extreme fluidity and
mobility of the population. (4) The desakota zones are characterized by an intense mixture of land
use with agriculture, cottage industry, industrial estates, suburban developments, and other use
existing side by side. (5) Another feature of desakota zone is increased participation of females innon agricultural labor. (6) Finally, desakota zone are some extent invisible or grey zone from the
viewpoint of the state authorities. Urban regulation may not apply in these rural areas, and it Is
difficult for the state to enforce them despite the rapidly changing economic strusture of the regions.
In essence, then, the central processes that shape these regions are the dynamic linkages between
agriculture and nonagriculture, and investment seeking to utilize cheap labor and land within a
distinctive agroecological setting.
In desakota regions that show the greatest increase of both agricultural and nonagricultural income,
there is general rise in household income. Depending on the expenditure decission of household
example saving/expenditure rasios, there may be an increase in demand for local supplies, goodsfrom urban centers, and imports.
8/12/2019 Desakota Perwil translet.docx
http://slidepdf.com/reader/full/desakota-perwil-transletdocx 3/4
Kondisi Dan Proses Yang mendasari Kemunculan
Zone Baru Interkasi Ekonomi: Desakota
Dengan keanekaragaman transisi yang terjadi, dapat dikatakan bahwa adanya
desakota menjadi suatu hal yang umum. Pertama, hampir semua daerah memiliki populasi
yang tinggi dan pertanian dalam skala kecil yang menggunakan pengunaan air secara
bersama-sama dan penerapan agroekonomi. Kedua, hampir semua penghasil lumbung padi
yang ada di kota besar besar seperti Calcuta, Shanghai, dan Bangkok memberikan peluang
untuk tenaga kerja musiman dan pasar di pedesaan akan beras dan produk lainnya.
Keterkaitan dengan kota besar penting untuk melindungi budaya dan ekonomi pada area
pedesaan. Ketiga, desakota ditandai dengan infrastruktur berupa saluran dan jalan yang
dibangun dengan baik, yang memungkinkan pergerakan orang-orang maupun uang.
Keempat, pada awal 1950, hampir semua wilayah desakota penyedia tenaga kerja murah
diakui statusnya secara internasional maupun privat. Dengan ini, tenaga kerja ditempatkan
ke dalam kegiatan bukan pertanian dengan jelas atau legal dari negera satu ke negara lain
dan daerah satu ke daerah lain. Kelima, daerah desakota ditandai oleh transactive yang
sangat terintegrasi dengan lingkungan dalam kaitan dengan pergerakan tenaga kerja dan
akomodasi. Dalam banyak hal, banyaknya jaringan sungai pedesaan/jalan air menjadi
pendorong terjadinya integrasi pada akhir perang dunia ke dua. Pada akhirnya, penting
untuk bertindak sesuai peran dalam perluasan ekonomi global dan pembagian kerja
internasional, yang menciptakan suatu situasi dimana pemerintahan bertanggung jawab atas
tenaga kerja dengan mengadopsi kebijakan berbeda berkenaan dengan perijinan atau
memberi peluang kepada negara-negara tempat mereka bekerja untuk menciptakan
pertumbuhan industri internasional. Dalam hal ini, akses transportasi yang dimiliki desakota
ke kota-kota besar menjadi poin-poin yang sangat penting. Investasi dalam industri di
desakota lebih murah dalam hal faktor-faktor produksi, sehingga mereka dapat menghindari
kerugian apabila di kota besar. Oleh karena itu, desakota adalah area yang penting sebagai
bagian berlangsungnya kegiatan industri.Pada dasarnya, desakota mempunyai enam corak utama. (1) desakota memiliki populasi
besar serta memiliki pertanian dalam skala kecil dan telah memiliki akses transportasi yang
mudah. (2) desakota ditandai oleh peningkatan aktivitas bukan pertanian pada area yang
sebelumnya sebagian besar pertanian. (3) Desakota biasanya ditandai oleh mobilitas dan
ketidakstabilan populasi yang tinggi. (4) Desakota ditandai oleh suatu campuran
penggunaan lahan dengan pertanian, industri rakyat, pabrik, pengembangan di pinggiran
kota, dan penggunaan lain yang saling berdampingan. (5) Ciri desakota adalah peningkatan
partisipasi perempuan di dalam kegiatan bukan pertanian. (6) Terakhir, desakota merupakanperluasan ‘zona abu-abu’ dari sudut pandang kejelasan otoritas. Peraturan berkenaan
8/12/2019 Desakota Perwil translet.docx
http://slidepdf.com/reader/full/desakota-perwil-transletdocx 4/4
dengan kota tidak berlaku pada area pedesaan ini, sulit untuk menguatkan desa kota karena
tingginya perubahan struktur ekonomi wilayah. Pada intinya, proses yang membentuk
daerah ini adalah keterkaitan dinamis antara pertanian dan non pertanian, dan investasi
untuk menggunakan tenaga kerja murah dan lahan di suatu wilayah agroecological.
Desakota menunjukkan peningkatan terbesar dalam pendapatan pertanian dan bukan
pertanian, sehingga terdapat kenaikan pada pendapatan rumah tangga. Tergantung pada
keputusan pembelanjaan pada rumah tangga apakah akan disimpan atau dibelanjakan,
sehingga dapat memungkinkan terjadinya peningkatan permintaan terhadap persediaan
barang-barang lokal, barang-barang dari pusat kota, maupun barang impor.