Upload
trinhnga
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DESAIN SOUVENIR LAMPU
Dengan Kosep Bentuk Damar Kurung Sebagai Produk Penunjang City Branding Kota Gresik M. Imron Rosyadi Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS. Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111,Telp/Fax (031) 5931147 ABSTRAKSI
Damar Kurung adalah semacam lampion (damar=lampu) berbentuk kotak persegi dari kertas dengan tulang-tulang bambu, ada lampu di tengahnya. Pada sisi-sisi damar kurung itulah Masmundari melukis dengan nuansa yang khas ramadhan. Dalam pandangan seni rupa, lukisan-lukisan nenek ini sedemikian unik. Ada yang menyebut bergaya naif, dan kekanak-kanakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan Damar Kurung sebagai souvenir khas Gresik serta sebagai penunjang city branding Kota Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencari struktur gambar dan rangka dalam Damar Kurung yang berangkat dari kebijakan Pemerintah dan potensi-potensi di Gresik. Selain itu, menggunakan eksperimen-eksperimen bahan material yang berpotensi di Gresik untuk dijadikan sebagai pengembangan dari Damar Kurung tersebut.
Output yang dihasilkan dari penelitian ini adalah lampu sebagai souvenir dengan konsep bentuk Damar Kurung dengan perkembangannya yang bermula dari eksperimem-eksperimen yang menghasilkan material-material baru dan menggunakan sistem yang baru pula.
ABSTRACT
Damar Kurung is a kind of lanterns (damar = lamp) square-shaped box of paper with a bamboo bones, no lights in the middle. On the sides of the brackets that Masmundari resin paint with distinctive shades of ramadhan. In the view of art, old paintings are so unique. There is a style called naive, and childlike.
This study aims to explore and develop Damar Kurung as unique souvenirs of Gresik and to support city branding Gresik City. The method used in this research is to find
structure and order images in Damar Kurung departing from government policy and the potential in Gresik. In addition, experiments using materials that have the potential in Gresik to serve as the development of the Damar Kurung. Output resulting from this research is to light as a souvenir with the concept of Damar Kurung with the development that started from eksperimem-experiments that produce new materials and new systems as well.
KATA KUNCI Kontemporer, Image baru, dan Mudah diproduksi.
PENDAHULUAN Latar Belakang
Keberadaan Seni Hias Damar Kurung asal Gresik merupakan salah satu peninglan dari seni budaya tradisional Jawa Timur, yang keberadaannya sudah hampir punah karena dianggap tidak praktis dan kurang ekonomis. Disamping itu, dengan adanya permintaan yang rendah akan produk-produk tradisional telah membawa dampak kepada terhentinya praktek kegiatan membuat barang-barang tradisional. Dengan adanya perhatian yang semakin kecil untuk mempertahankan dan mengembangkan keberadaannya. Oleh karena itu, diharapkan para pendukung seni untuk mengembangkan dan mengangkat seni rupa tradisi dan menekankan kepribadian bangsa untuk meningkatkan mutu produksi dalam pasar Wisata Internasional dengan cara mengembangkan identitas seni rupa Indonesia melalui ciri dan konsep tradisi.
Damar Kurung merupakan salah satu dari ikon Kota Gresik yang sekaligus sebagai souvenir lampu khas kota ini. Damar kurung dan Masmundari dijadikan asset berharga bagi Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota, membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota, anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik dan perefleksi budaya, sejarah, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Gresik1.
Damar Kurung juga merupakan ikon kota yang tertua di Kota Gresik seperti yang tertulis pada buku Mocopat karena Damar kurung telah ada sejak zaman Pemerintahan Sunan Giri, Kolonial Belanda dan Jepang, hingga sekarang. Damar Kurung sendiri merupakan karya seni unik. Dalam pandangan seni rupa, lukisan-lukisan nenek ini sedemikian unik. Ada yang menyebut bergaya naif, kekanak-kanakan, dan dia melukis seperti meluncur begitu saja. Maka seorang perupa asal Gresik, Imang AW tertarik untuk mengangkatnya dalam khasanah lukisan pada umumnya. Masmundari diminta melukis dengan bahan dan alat melukis yang lebih bagus, melukis di atas selembar kertas, kemudian dibingkai sebagaimana lukisan pada umumnya. Maka jadilah lukisan gaya Masmundari yang menarik banyak kalangan dalam pameran di Jakarta dan hotel-hotel besar serta mendapat perhatian dari petinggi negeri termasuk Presiden RI2. Akan tetapi, dalam kenyataannya Damar Kurung terancam punah.
Tujuan Memunculkan dan mengembangkan Damar Kurung sebagai souvenir lampu penunjang city branding dan ikon dari Kota Gresik sehingga Masyarakat (terkhusus masyarakat Gresik) mengetahui dan mengerti akan sejarah Kota Gresik. 1 Hasil wawancara dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Komunikasi Kabupaten Gresik; Bapak Drs. MIGHFAR SYUKUR, MM
2 Kutipan dari Harian Surya tanggal 16 Januari 2006.
Konsep utama yang diterapkan dalam perancangan ini adalah : Melihat dari kebutuhan konsumen (masyarakat Gresik dan non-Gresik) selama ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Uniqness, dengan pemahaman bahwa produk souvenir lampu ini unik dan dijadikan
sebagai souvenir khas Kota Gresik. 2. Easy to production, dengan pemahaman bahwa produk souvenir ini mudah pada
proses produksi, karena menggunakan proses dan penggunaan bahan yang banyak terdapat di Kota Gresik.
3. Safety, berdasarkan keselamatan konsumen ketika mengoperasikan peralatan. Mempertimbangkan pihak pengelola ikon dan warisan budaya Gresik sebagai pembina sekaligus pengelola, pengrajin Gresik sebagai pihak pembuat produk, dan masyarakat Gresik maupun masyarakat luar Gresik dapat dikriteriakan sebagai berikut: 1. Stackable, collecting yang cepat dan mudah 2. Effieciency and effectiveness, produk souvenir lampu yang memiliki nilai ekonomis
dan efisiensi. Masalah Dilihat dari segi Damar Kurung sendiri, masalah-masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
a. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Damar Kurung kurang tahan lama karena hanya menggunakan kain dan kertas sebagai media gambarnya.
b. Proses pembuatan yang masih tradisional/manual menyulitkan pada saat produksi secara massal.
c. Proses packaging (pengepakan) yang kurang ringkas menyulitkan pada saat pengiriman karena menggunakan struktur paten.
Dilihat dari segi penunjang City Branding Kota Gresik, masalah-masalah yang muncul adalah sebagai berikut :
a. Image kota yang kurang dimunculkan pada produk penunjang city branding dalam hal ini adalah Damar Kurung.
b. Kurangnya perhatian secara maksimal terhadap Damar Kurung oleh Pemerintah Kabupaten Gresik.
c. Produk-produk souvenir lain yang diperjual-belikan kurang mencerminkan ikon Kota Gresik bahkan bukan produk asli buatan Gresik.
Metodologi Alur perancangan dari Desain Souvenir Lampu ini dimulai dari data-data kebijakan pemerintah di bidang potensi-potensi Gresik yang menjadi salah satu pengembangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Gresik Tinjauan/survey lapangan dilakukan pula untuk mengetahui aktifitas/kegiatan dan sarana yang menjadi permasalahan secara rinci. Perihal tersebut kemudian dijadikan latar belakang perancangan, tentunya didukung dengan data yang primer dan sekunder dari berbagai sumber.
PEMBAHASAN
Langkah pertama dalam penelitian mengenai Souvenir lampu ini adalah melkukan peninjauan terhadap potensi-potensi di Gresik. Setelah itu dilakukan identifikasi terhadap target user dan konsumen terhadap souvenir-souvenir yang ada di Gresik.
Pengembangan kegiatan kesehatan bukan semata-mata tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Gresik. Saai ini banyak berkembang industri-industri kecil yang berpotensi sebagai wadah dari pengembangan souvenir ini. Salah satunya adalah industri kayu yang banyak menjamur di Kabupaten Gresik ini. Akan tetapi pengembangan dari potensi-potensi ini belum mencapai titik puncaknya.
Gambar 1 Skema Alur Penelitian
Melalui kebijakan Pemerintah Kabupaten Gresik diperoleh potensi-potensi yang terdapat di Gresik. Potensi-potensi tersebut meliputi (1) Tempat-tempat wisata yang terdaftar secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Gresik, dan (2) sentra-sentra industri kecil dan menengah (dalam hal ini adalah sentra pengarajin) yang ada di Kota Gresik.
Dalam hal ini targer user yang dituju dilihat dari (1) aktivitas dan perilaku yang dilakukan oleh masyarakat Gresik sendiri maupun masyarakat luar Gresik, serta (2) keadaan ekonomi/SES orang yang bersangkutan yakni konsumen dan produsen.
Konsep desain yang digunakan menggunakan konsep DAMAR KURUNG. Dalam konsep ini meliputi :
1. Sejarah Kota ; yaitu mengenai sejarah kota Gresik yang tertuang dalam lukisan Damar Kurung mulai dari jaman Kolonial Belanda sampai dengan sekarang.
2. Budaya Masyarakat Gresik; yaitu meliputi perilaku dan aktivitas masyarakat Gresik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Struktur Gambar dan Rangka dalam Damar Kurung; yaitu mengenai karakteristik penggambaran dan rangka dalam Damar Kurung tersebut meliputi;(a) corak warna yang digunakan, (b) Penggambaran yang selalu menyamping, (c) arah panah, (d) terdapatnya terop/tenda, (e) titik-titik, (f) atap segitiga, dan (g) kaki.
4. Bentuk (shape) Utama Damar Kurung; yaitu penggalian tentang makna dan filosofi bentuk dari Damar Kurung.
5. Proses Pembuatan; yaitu mengetahui dan mengerti tentang proses pembuatan (meliputi: bahan yang digunakan, proses penempelan/joining, finishing) sampai dengan proses pengepakan.
Brainstroming Pengembangan Damar Kurung
DAMAR KURUNG
FUNGSI
Lampu duduk
Lampu Gantung
Lampu Tempel
BENTUK
KotakBulat
Segitiga
Setengah lingkaran
Prisma Trapesium
Bintang
WARNA
Monocrom fullcolor
sepia
Gambar 2. Mindmapping Fungsi Damar Kurung
Pengembangan dari fungsi utama yang diunsung pada Damar Kurung dan layak untuk diterapkan pada penelitian ini adalah :
1. Fungsi utama yang terdapat dalam Damar Kurung tetap diterapkan yaitu sebagai lampu gantung dan sebagai lampu duduk (desk lamp).
2. Bentuk desain Damar Kurung yang diambil dalam penelitian ini berkembang dari bentuk dasar kotak menjadi bentuk lain tetapi masih mengacu pada bentuk utamanya.
3. Warna yang diambil untuk desain Damar Kurung dalam penelitian ini mengambil warna asli Damar Kurung (fullcolor) dan atau monocrom.
Eksperimen Jenis Bahan Material
BAHANMATERIAL
ORGANIK
NON-ORGANIK
kayu
serat
kulittanahakar
daun
daun pisang
daun kelapa
daun pandan
daun jati
daun pinang
daun pepaya
daun enceng gondok
akar wangi
akar bambu
akar beringin
tanah liat
tanah pasir
tanah kerikil
batu
kulit kerang kulit sapi
kulit kambing
kulit ikan
serat kayu
serat kelapa
kayu jati
kayu kamper
kayu agatis
kayu meranti
kayu ulin
kayu balsa
kayu kelapa
kayu stigi
batu onik
batu marmer
batu kali
batu bata
batu kapur
plastik
plat logamfiber
plat aluminium
plat seng
plat tembaga
plat kuningan
plat besi
plastik maket
plastik acrilic
plastik kantong
plastik kemasan
resin
serat
benang
Gambar 3. Mindmapping Bahan Material
Eksperimen Pembuatan Bahan Material ( Teknik Pengolahan)
Dalam proses/tahapan pengolahan bahan dilakukan dengan tujuan agar dapat
diproduksi secara missal oleh pihak produsen. Berbagai macam teknik pengolahan
bahan material dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
A. Mengukur dan memberikan tanda ( measuring & marking )
Merupakan tahapan awal yang diperlukan dalam pembuatan kreasi apapun. Penandaan dapat dilakukan dengan menggunakan pensil, pen, bahkan spidol permanent.
B. Memotong ( cutting )
Dilakukan setelah tahapan/proses penandaan dilakukan atau pada pola tertentu dan dilanjutkan dengan proses pemotongan. Pemotongan dapat dilakukan dengan menggunakan gunting (bergerigi/lurus) sebagai variasi atau cutter.
C. Melubangi ( punching )
Dilakukan untuk jenis lembaran yang tipis. Untuk proses ini memerlukan dasar yang empuk untuk bekerja dan alat melubangi, seperti jarum, paku, ujung ballpoint, bahkan bor. Punching dilakukan bertujuan sebagai transfer panas atau cahaya lewat lubang tersebut.
D. Embossing
Merupakan pengolahan yang hanya dapat diaplikasikan pada lembaran logam. Embossing merupakan proses pemberian tekstur berdasarkan pola atau motif tertentu, sehingga menimbulkan kesan timbul dan tenggelam pada permukaan bahan. Dari pengolahan ini akan dihasilkan bentuk yang estetik dan ekslusif. Embossing dapat dilakukan mengikuti pola atau tekstur dari material lain.
E. Mewarnai ( colouring )
Selain mengandalkan warna dasar dari bahan material yang digunakan, dapat juga menggunakan warna-warna tambahan lewat proses-proses berikut:
a. Mengaplikasikan cat berbahan dasar akrilik
b. Membakar permukaan. Hasil terbaik dari proses ini dapat diraih apabila diaplikasikan pada bahan lembaran logam terutama berbahan tembaga dan kuningan.
c. Menyemprot dengan Pilox (cat semprot). Pilox dapat memberikan kesan unik dan cenderung dapat melebur lebih baik terhadap warna-warna dasar bahan utama.
F. Menjahit
Salah satu kreasi teknik pengolahan adalah menjahit material. Penjahitan dapt dilakukan dengan jarum dan benang sulam atau dengan menggunakan kawat.
Eksperimen Finishing Bahan Material
A. Natural
Dalam proses/tahapan ini hanya mengandalkan warna-warna dasar dari bahan material yang digunakan. Kesan alami/natural ditimbulkan sebagai penampil karakter dasar dari bahan material yang digunakan tersebut.
B. Mewarnai ( colouring )
Selain mengandalkan warna dasar dari bahan material yang digunakan, dapat juga menggunakan warna-warna tambahan lewat proses-proses berikut:
a. Mengaplikasikan cat berbahan dasar akrilik
b. Membakar permukaan. Hasil terbaik dari proses ini dapat diraih apabila diaplikasikan pada bahan lembaran logam terutama berbahan tembaga dan kuningan.
c. Menyemprot dengan Pilox (cat semprot). Pilox dapat memberikan kesan unik dan cenderung dapat melebur lebih baik terhadap warna-warna dasar bahan utama.
Hasil Eksperimen Bahan Material
A. Material Benang
Gambar 4. Benang Biru Gambar 5. Benang Coklat
Gambar 6. Benang Hijau Gambar 7.Benang Hitam
B. Material Serbuk Kayu
Gambar 8. Benang Kuning Gambar 9.Benang Merah
Gambar 11. Serbuk Kayu Biru Gambar 12. Serbuk Kayu Coklat
Gambar 13. Serbuk Kayu Hijau Gambar 14.Serbuk Kayu Hitam
Gambar 15. Serbuk Kayu Kuning Gambar 16. Serbuk Kayu Merah
C. Material Serabut Kelapa
D. Material Sebuk Kayu+Minyak
Gambar 17. Serabut Kelapa Kuning Gambar 18. Serabut Kelapa Merah
Gambar 19. Serabut Kelapa Hijau Gambar 20. Serabut Kelapa Hitam
Gambar 21 Serabut Kelapa Coklat Gambar 22 Serabut Kelapa Biru
Gambar 23. Serbuk Hitam Gambar 24. Serbuk Kuning
E. Material Lembaran Aluminium
Gambar 25. Serbuk Merah Gambar 26. Serbuk Biru
Gambar 27. Serbuk Coklat Gambar 28. Serbuk Hijau
Gambar 29. Digunting Gambar 30. Dipotong (cutting)
Gambar 35. Olahan Lembaran Aluminium
Gambar 31. Disemprot Gambar 32. Dijahit
Gambar 33. Ditulis Gambar 34. Diremas
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Produk-produk kerajinan dalam negeri makin marak menunjukkan perkembangan industri kreatif yang makin membaik. Hal ini telah didukung dengan kesiapan Pemerintah dengan kebijakannya, dengan adanya kebijakan Pemerintah maka pihak Swasta pun akan turut berinvestasi. Kita hendaknya mengambil contoh yang baik dari produk serupa di negara-negara tetangga yang menjadikan produk-produknya bersahabat dengan penggunanya, yakni memenuhi dan memperindah suasana di sekitarnya pada aktifitas kesehariannya. Kelebihan produk pengembangan ini ialah konsep yang menarik dengan tetap mempertahankan bahkan mengoptimalkan fungsi dari produk dan sistem dari produk yang telah ada dengan maksimal.
Saran
(Review Metodologi dan Produk) : Pada proses perancangan dan penulisan laporan ini, metode desain cukup
membantu mempermudah alur berpikir dalam penentuan konsep hingga munculnya desain akhir. Meski dalam pelaksanaannya, penyusunan materi menjadi suatu analisa tidak selalu urut langkah-langkahnya sesuai metodenya.
Berdasar penilaian variabel dan parameter maka akan didapat batasan dan ketentuan yang harus diambil yang pada akhirnya dapat mempermudah menentukan petunjuk-petunjuk jelas yang dapat digunakan sebagai guidance bentuk. Dan harga jual produk, Hal ini dikarenakan keterbatasan data dan pengetahuan part per part komponen secara mendetail. Namun dalam laporan ini tetap berdasar pada data baik mengenai material yang sesuai dan estimasi produksi dari pelaku industri yang cukup kompeten dan spesifikasi teknis yang cukup untuk lingkup perancangan Tugas akhir.
DAFTAR PUSTAKA TIM PENYUSUN HARI JADI KOTA GRESIK. 1991., KOTA GRESIK SEBUAH PERSPEKTIF SEJARAH HARI JADI., Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik, Jawa Timur.
BADAN STATISTIK KABUPATEN GRESIK. 2000., Jumlah Penduduk dan Pesantren Wilayah Jawa Timur., Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik, Jawa Timur.
BANK DATA KABUPATEN GRESIK. 2007., Potensi dan Kerajinan Tangan Masyarakat Kabupaten Gresik., Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik, Jawa Timur.
IKA ISMOERDIJAHWATI KOESHANDARI. 2004. Seni Hias Damar Kurung dan Lukisan Kaca di Jawa Timur ., PROGRAM PASCASARJANA SENI RUPA DAN DESAIN– ITB.
WARDAH dan F.M. Setyowati. 1999., Keanekaragaman Tumbuhan penghasil bahan Pewarna Alami di Beberapa Daerah di Indonesia., Makalah Seminar BANGKITNYA WARNA-WARNA ALAM (REVIVAL OF NATURAL COLOURS). Dalam BUDIDAYA TANAMAN DAN CARA PANEN BAHAN PEWARNA ALAM.
TAFSIR. 1991., Hubungan Budaya Jawa dan Islam, Pengaruhnya Terhadap Politik di Indonesia., Dalam ISLAM DAN KEBUDAYAAN JAWA. Darori Amien (Ed). Yogyakarta: gama Media.
ISMAWATI. 2000., Kebudayaan dan Kepercayaan Jawa Pra-islam., Dalam ISLAM DAN KEBUDAYAAN JAWA. Darori Amien (Ed). Yogyakarta: gama Media.
ISRAR,C. 1978, Sejarah Kesenian Islam., Jilid 2. Jakarta: Bulan Bintang
WALUYOHADI. 2007., Menggoreng Limbah Kantong Plastik untuk Menghasilkan Material Baru., Dalam Jurnal Idea. Butawarna Design. Surabaya.
NURUL WULAN SARI. 2003., 26 Kreasi Dekoratif dari kertas Logam., Dalam Tabloid Rumah untuk topik penataan Interior. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
SURYA (Surabaya) . 2006, 16 Januari.
SITUS WIKIPEDIA. 2007. Tentang definisi Kecamatan Gresik, Gresik
SITUS RESMI KABUPATEN GRESIK. 2008. Tentang Visi dan Misi Gresik, Gresik