Click here to load reader
Upload
wicaksono-febriantoro
View
290
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Untuk Mendownload versi lengkapnya silakan kunjungi link berikut http://bit.ly/osHGEt
Citation preview
Desain Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) Berbasis Web dan Video Conference
Studi kasus di Balai Diklat Metrologi, Kementerian Perdagangan
1. Latar Belakang Masalah
Balai Diklat Metrologi merupakan salah satu unit Eselon III di lingkungan Kementerian
Perdagangan yang bertugas untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Kemetrologian bagi
Unit Kemetrologian yang berada di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan di seluruh
Indonesia. Ada beberapa jenis diklat yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Metrologi sbb :
1. Diklat Fungsional : Diklat ini mendidik para calon tenaga fungsional kemetrologian di daerah,
antara lain : Calon Penera, Pengamat Tera dan Pranata Fungsional.
2. Diklat Teknis : Diklat ini berfungsi untuk mengupgrade kemampuan para tenaga
kemetrologian di daerah, biasanya berupa update informasi mengenai regulasi dan teknologi
terbaru di bidang kemetrologian.
3. Diklat Dunia Usaha : Diklat ini ditujukan kepada pihak swasta / masyarakat yang
membutuhkan pelatihan mengenai kalibrasi alat ukur.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh Balai Diklat Metrologi selama ini mengacu kepada
Permendag No.279 tahun 2009 mengenai Penyelenggaraan Diklat Kemetrologian dengan metode
sbb :
a. ceramah dan tanya jawab di kelas;
b. praktikum di laboratorium/instalasi uji, bengkel, dan praktek kerja lapangan;
c. studi kasus; dan
d. diskusi dan latihan.
Untuk pelaksanaan diklat s/d saat ini dapat berlangsung dengan lancar, tetapi dalam
perjalanannya ditemukan berbagai kendala di lapangan terutama pasca diklat. Banyak diantara para
peserta diklat baik fungsional maupun teknis yang mengalami masalah ketika mengimplementasikan
ilmu/materi yang didapat ketika diklat. Terkadang ada beberapa hal yang berbeda antara kondisi di
lapangan dengan kondisi pada waktu diklat. Hal ini tentunya menimbulkan berbagai masalah, seperti
tertundanya pelayanan kepada masyarakat s/d menimbulkan konflik di masyarakat jika tidak segera
dicari solusinya.
Selama ini salah satu hal yang dilakukan adalah dengan bertanya via telpon atau sms kepada
para peserta diklat yang seangkatan atau langsung ke para pengajar diklat. Ada beberapa problem
yang bisa teratasi langsung, tapi seringkali banyak kasus yang tidak bisa tertangani hanya dengan
konsultasi/penjelasan via telpon/sms. Ada juga yang minta dijelaskan/bertanya via email kepada
teman seangkatan/pengajar. Tapi hal ini juga dirasa belum efektif karena keterbatasan email yang
tidak bersifat interaktif dan real time (pada saat itu juga).
2. Usulan Solusi
Dari hasil analisa yang dilakukan, hal ini bisa terjadi karena belum adanya sistem informasi yang
mengatur mengenai komunikasi/konsultasi bagi para peserta pasca diklat. Oleh karena itu kami
mengusulkan alternatif solusi sbb :
1. Perlu adanya dibuat suatu sistem e-learning berbasis web yang berisi kumpulan materi-
materi diklat yang sudah diajarkan beserta regulasi dan aturan-aturan terbarunya. (baik dari
Permendag maupun aturan Organisasi Metrologi Internasional). Hal ini diperlukan guna
memudahkan para peserta diklat jika ingin melihat aturan/regulasi terbaru mengenai
kemetrologian dan materi-materi yang sudah pernah diajarkan maupun materi terbaru
mengenai kemetrologian.
2. Perlu adanya dibuat semacam workshop digital berbasis video conference, untuk menyiasati
jadwal diklat teknis yang terbatas dan kuota peserta yang terbatas pula. Hal ini penting
supaya terdapat forum konsultasi dan juga berfungsi sebagai media sosialisasi mengenai
aturan / teknologi terbaru mengenai kemetrologian. Salah satu kelebihan media berbasis
video conference adalah :
a. Dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
b. Dapat menjangkau peserta yang lebih banyak daripada diklat teknis yang cuman 30
orang per diklat.
c. Dalam Jangka Panjang akan dapat menghemat anggaran yang diperlukan untuk
SPPD.
3. Desain Sistem
1. Sistem Elearning di www.diklatmet.or.id
Internet
Balai Diklat Metrologi
Bandung
Unit Metrologi
MedanUnit Metrologi
Makasar
Webserver
www.diklatmet.or.id
Via FO/ADSL/Wireless
Via
FO
/AD
SL/W
irele
ss
Via
FO
/AD
SL/W
irele
ss
Via
FO
/AD
SL/W
irele
ss
Penjelasan Sistem yang digunakan :
Dari sisi server :
1.Webserver www.diklatmet.or.id
2. Koneksi Internet 2 Mbps simetris up/down
Dari sisi client/pengguna :
1. Browser untuk mengakses media pembelajaran via e-learning
2. Koneksi internet menyesuaikan, min.384 kbps untuk mengakses
layanan video streaming
Router
RouterRouter
Unit Metrologi
BanjarmasinRouter
Gambar 1. Sistem E-learning di www.diklatmet.or.id
Cara kerja sistem :
Pada dasarnya sistem ini terdiri dari webserver yang sudah di-install aplikasi e-learning
didalamnya, misal : moodle, wordpress yang sudah di-custom sehingga bisa menjadi
website e-learning. Aplikasi elearning ini lalu disetting untuk diisi berbagai content
materi diklat, regulasi atau bahkan video tutorial sederhana. Pihak client atau unit
metrologi daerah cukup bermodalkan browser dan koneksi internet untuk dapat
mengakses semua materi di dalam modul elearning yg tersedia di www.diklatmet.or.id
Server Side :
1. 1 set web server, diinstall Apache, MySQL, lalu install moodle /wordpress,dll
2. Koneksi Internet 2 Mbps simetris up/down,koneksi bisa memakai FO, ADSL ataupun
wireless ke ISP terdekat. Alokasikan min. 1 Mbps untuk server web kita, hal ini untuk
menjaga supaya client tidak nge-lag ketika mengakses website. Alokasi b/w bisa lewat
Router (menggunakan HTB/CBQ,dll) atau jika router kita menggunakan OS Mikrotik bisa
menggunakan sistem b/w management via queue (baik simple maupun queue tree),
jangan lupa diset juga priority-nya 1 (paling tinggi).
3. Karena kita akan meng-hostkan web server di tempat kita, maka b/w yang harus
diperhatikan adalah b/w uploadnya (karena web kita akan diakses dari luar LAN), maka
uploadnya harus cukup besar supaya website dapat diakses dengan lancar. Sebagai
perbandingan untuk pendaftaran SNMPTN sebuah PTN di Surakarta membutuhkan b/w
2 Mbps (data tahun 2006), maka dengan asumsi diatas jika seluruh unit metrologi di
Indonesia yang berjumlah sktr 100 mengakses bersama-sama, maka koneksi ke website
masih akan lancar.
Client Side :
1. Untuk mengakses materi, pihak unit Metrologi daerah cukup bermodalkan koneksi
internet dan sebuah web browser.
Internet
Balai Diklat Metrologi
Bandung
Unit Metrologi
MedanUnit Metrologi
BanjarmasinScreen Projector
Video Conference
Video Conference
Widyaiswara/Praktisi
Peserta Diklat Peserta Diklat Peserta Diklat Peserta Diklat
Screen Projector
Video Conference
Router
Router
Router
Koneksi Internet 2 Mbps (estimasi 5 client dl waktu bersamaan)
Koneksi In
tern
et min.3
84 kbps u
p/down
Koneksi In
tern
et m
in.3
84 k
bps
Gambar 2. Sistem Video Conference
Cara kerja sistem :
Sistem video conference ini mengacu pada sistem serupa yang dibangun oleh DIKTI lewat project
INHERENT-nya (Indonesia Higher Education Network), sistem ini menghubungkan (hampir) seluruh
Universitas baik negeri maupun swasta untuk saling terkoneksi via Program Hibah Kompetensi K0-
K3. Adapun tujuan dan fungsi utama jaringan ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi
di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menunjang
kegiatan tridarma serta pengelolaan perguruan tinggi. Fasilitas jaringan INHERENT diharapkan juga
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran jarak jauh (distance learning), khususnya berbasis TIK
(e-learning) dengan memanfaatkan fasilitas video-conference atau video-streaming dan pengelolaan
sumber daya informasi lain seperti perpustakaan digital, pangkalan data atau repository informasi
hingga aktivitas penelitian yang membutuhkan komputasi besar.1
Dalam kasus ini video conference dimanfaatkan sebagai alternatif media pembelajaran jarak jauh
untuk mengatasi hambatan/kendala jarak, padahal upgrade/sosialiasi tentang diklat kemetrologian
harus terus dilakukan. Upaya untuk mempermudah konsultasi kepada para pengajar juga
merupakan salah satu masalah yang harus dipikirkan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan Balai Diklat Metrologi dalam mengatasi masalah tersebut
adalah dengan menyelenggarakan diklat dengan sistem jarak jauh. Diklat sistem jarak jauh mampu
menjangkau wilayah lebih luas dengan sasaran yang lebih banyak.
1 http://inherent.ugm.ac.id/web/index.php?action=news.detail&id_news=6
Pertimbangan lain yang mendasari perlu dikembangkannya diklat jarak jauh di samping masalah
geografis, dan tersedianya infrastruktur ICT (Information and Communication Technology) yang
semakin mudah diakses. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak diyakini pelaksanaan diklat jarak
jauh dengan berbasis ICT akan lebih sukses dibanding program yang sejenis di masa lalu. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam persiapan, perancangan dan pengelolaan diklat jarak jauh adalah
terkait dengan kesiapan infrastruktur, penyediaan konten, SDM termasuk peserta. Selain itu
organisasi juga perlu mendapat perhatian yang seksama.
Server Side dan Client Side :
Diutamakan koneksi IP (tidak perlu ISDN)
• Spesifikasi kamera: Pan Tilt Zoom harus
bagus!
• Spesifikasi koneksi/signaling:
H323/SIP support bandwidth 64 kbps-1Mbps
• Auto NAT H.460.18, H.460.19 FirewallTraversal
• Spesifikasi Video: H263/H264
Bagusnya support 16:9 (untuk wide screen)
• Alat Vicon:
Contoh : Polycom FSX 7000, Tandberg 550 MPX,
Sony PCS-1 dll,
• Penting harusnya sudah termasuk:
People+Content (Visual Concert, istilahPolycom)
• Perlengkapan:
Wide Screen LCD Monitor atau LCD projector
Video Camera
Yang perlu diperhatikan adalah koneksi internet yang digunakan, dari sisi server b/w yang tersedia
harus besar (1 koneksi sktr 384 kbps untuk bisa menampilkan 30 fps gambar). Jika rata2 yang
terkoneksi dalam 1 waktu ada 5 unit Metrologi Daerah maka b/w min.yang dibutuhkan adalah 2
Mbps (uploadnya). Dari sisi client cukup menyediakan b/w 384 kbps up down supaya gambar
tidak terlihat patah-patah.
Disini peran QoS dan b/w Management sangat penting, minimal settingnya sbb :
1. Alokasi b/w harus fix dan priority tinggi (1)
2. Drop atau matikan b/w untuk aplikasi lain ketika sedang video conference