25
DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN UNIVERSITAS XYZ Abstract: This study was conducted in the Finance part of XYZ University. The purpose of this research is to produce an effective risk management design at the financial part of XYZ University. This research is important because the implementation of risk management will help the XYZ as a BLU PTN in achieving organizational objectives. In this research researchers use a qualitative deskritif approach. Researchers get data by way of literature study to create risks based on work activity or job description of the Finance part itself, then poured into questionnaires, and confirmed again through interviews. The Data is analyzed in a deskritif through risk management assessments, risk identification, risk analysis, and risk evaluation. The results of this research are a risk map and a risk-prioritized table that spreads the value and risk status. Keywords: risk management, risk assessment, and risk map Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada Bagian Keuangan Universitas XYZ. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan desain manejemen risiko yang efektif pada Bagian Keuangan Universitas XYZ. Penelitian ini penting karena dengan adanya penerapan manajemen risiko akan membantu XYZ sebagai PTN BLU dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskritif kualitatif. Peneliti mendapatkan data dengan cara studi literatur untuk membuat risiko berdasarkan aktivitas kerja atau job description dari bagian keuangan sendiri, selanjutnya dituangkan kedalam kuesioner, dan dikonfirmasi kembali melalui wawancara. Data tersebut dianalisis secara deskritif melalui tahap penilaian manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Hasil penelitian ini berupa peta risiko dan tabel prioritas risiko yang mengambarkan nilai dan status risiko. Kata Kunci: Manajemen risiko, Penilaian risiko, dan peta risiko

DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN

UNIVERSITAS XYZ

Abstract: This study was conducted in the Finance part of XYZ University. The purpose of

this research is to produce an effective risk management design at the financial part of XYZ

University. This research is important because the implementation of risk management will

help the XYZ as a BLU PTN in achieving organizational objectives. In this research

researchers use a qualitative deskritif approach. Researchers get data by way of literature

study to create risks based on work activity or job description of the Finance part itself, then

poured into questionnaires, and confirmed again through interviews. The Data is analyzed in

a deskritif through risk management assessments, risk identification, risk analysis, and risk

evaluation. The results of this research are a risk map and a risk-prioritized table that

spreads the value and risk status.

Keywords: risk management, risk assessment, and risk map

Abstrak: Penelitian ini dilakukan pada Bagian Keuangan Universitas XYZ. Tujuan penelitian

ini adalah untuk menghasilkan desain manejemen risiko yang efektif pada Bagian Keuangan

Universitas XYZ. Penelitian ini penting karena dengan adanya penerapan manajemen risiko

akan membantu XYZ sebagai PTN BLU dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan pendekatan deskritif kualitatif. Peneliti mendapatkan data dengan

cara studi literatur untuk membuat risiko berdasarkan aktivitas kerja atau job description

dari bagian keuangan sendiri, selanjutnya dituangkan kedalam kuesioner, dan dikonfirmasi

kembali melalui wawancara. Data tersebut dianalisis secara deskritif melalui tahap penilaian

manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Hasil

penelitian ini berupa peta risiko dan tabel prioritas risiko yang mengambarkan nilai dan

status risiko.

Kata Kunci: Manajemen risiko, Penilaian risiko, dan peta risiko

Page 2: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

1. Pendahuluan

Perguruan tinggi merupakan lembaga yang berperan menyelenggarakan pendidikan tinggi setelah

melewati jalur pendidikan menengah. Perguruan Tinggi (PT) terdiri atas dua jenis yakni, Perguruan

Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 4

Tahun 2014 (PP No. 4 Tahun 2014) tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan

Perguruan Tinggi, PTN adalah perguran tinggi yang didirikan dan/atau diselenggarakan oleh

pemerintah. Dalam PP No. 4 Tahun 2014 juga menyebutkan bahwa PTN yang ada di Indonesia

memiliki tiga kelompok pola pengelolaan, (1) PTN dengan pola pengelolaan keuangan negara pada

umumnya, (2) PTN dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPKBLU), (3) PTN

sebagai Badan Hukum (BH). Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) merupakan

institusi dengan level kedua dalam hal otonomi, perlu menerapkan manajemen risiko setidaknya

disebabkan oleh tiga hal. Pertama, aturan pemerintah yang mewajibkan penerapannya, Kedua,

penerapan manajemen risiko membantu PTN BLU dalam mencapai tujuan organisasi. Ketiga,

perubahan status pengelolaan perguruan tinggi dari PTN Satuan Kerja (Satker) pemerintah menjadi

Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTNBLU), selanjutnya menjadi PTN dengan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PTN PPKBLU) menimbulkan risiko yang perlu

dikelola.

Universitas XYZ merupakan salah satu dari PTN yang ditetapkan sebagai PTN BLU dalam

Keputusan Menteri Keuangan (Kepmenkeu) Nomor. 166/KMK.05/2017 yang didirikan pada 1962 di

A. XYZ sebagai PTN yang sudah mengalami perubahan status PKK, maka membutuhkan aturan dan

pengendalian pengelolaan keuangan yang baru, ini menimbulkan risiko inefisiensi penggunaan dana

sejak penganggaran hingga realisasinya

XYZ sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki status PTN BLU melaksanakan fungsi

pengawasan keuangan dalam Perguruan Tinggi, diharuskan menerapkan manajemen risiko sebagai

bagian dari penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sebagaimana ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 (PP No. 60 Tahun 2008) dan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 200/PMK.05/2017 (PMK No. 200/PMK.05/2017) tentang Sistem Pengendalian

Intern pada BLU. Menurut Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti),

PTN BLU merupakan instansi vertikal yang berada di bawah pemerintah pusat, hal ini tentu saja XYZ

perlu menerapkan SPIP.

Dalam struktur organisasi perguruan tinggi di XYZ, biro merupakan organ universitas. XYZ saat

ini memiliki dua biro, salah satunya adalah Biro Administrasi, Umum, dan Keuangan (BAUK) yang

memiliki 3 bagian didalamnya, satu diantaranya adalah Bagian Keuangan. Dalam melaksanakan

tugasnya, bagian keuangan menyelenggarakan fungsi: pelaksanaan anggaran, pelaksanaan urusan

perbendaharaan, dan pelaksanaan urusan akuntansi dan pelaporan keuangan. Bagian keuangan adalah

bagian yang menjalankan fungsi diatas dengan melibatkan dana PNBP dan Non-PNBP.

Page 3: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Seluruh tugas yang ada pada Bagian Keuangan XYZ memiliki risko pada setiap akitivitasnya.

Risiko dapat dicegah sebelum terjadi atau ditangani jika telah terjadi dengan manajemen risiko.

Penerapan manajemen risiko dapat membantu bagian keuangan yang ada dalam XYZ mampu

meminimalisir probabilitas dan atau konsekuensi dari kejadian tidak menguntungkan.

Survei awal terhadap beberapa pihak yang terlibat langsung di lingkungan XYZ, yaitu Sekertaris

SPI XYZ tahun 2016 dan sekertaris SPI yang sekarang (2020), menyatakan bahwa XYZ secara penuh

belum menerapakan manajemen risiko. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Bagian

Keuangan XYZ, bahwa belum ada secara detail mekanisme kerja manajemen risiko atau pedoman

manajemen risiko yang dibuat dalam bagian keuangan XYZ, oleh sebab itu manajmen risiko sangat

dibutuhkan dan perlu dibuat desain manajemen risikonya.

Berdasarkan uraian masalah diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana

desain manejemen risiko yang efektif pada Bagian Keuangan Universitas XYZ. Sehingga tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menghasilkan desain manejemen risiko yang efektif pada Bagian Keuangan

Universitas XYZ.

2. Landasan Teori

2.1. Pengertian Risiko, Manajemen, dan Manajemen Risiko

Istilah risiko biasa digunakan untuk perbincangan sehari-hari namun, sampai sekarang kata risiko

memiliki banyak defenisi, belum ada satu defenisi yang ditetapkan secara internasional oleh para ahli

ekonomi, statistik, dan teoritis. Otoritas Jasa Keuangan (2016) mendefenisikan risiko sebagai potensi

kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa. Sedangkan menurut Rustam (2017:5) Risiko adalah potensi

kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa tertentu.

Raffie (2017, 6) juga memberikan defenisinya tersendiri tentang manajemen, dimana manajemen

adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi dengan menggunakan

pendekatan ilmiah, seni, keahlian dan pengalaman melalui orang lain untuk mencapai tujuan

organisasi secara efektif dan efisien. Handoko (2015, 10) memberikan sebuah defenisi untuk

manajemen, yaitu bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai

tujuan-tujuan organisassi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perenncanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penyususnan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan

kepemimpinan (leading), dan pegawasan (controlling).

Otoritas Jasa Keuangan (2016) memberikan defenisi atas manajemen risiko, dimana manajemen

risiko merupakan serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi

mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari setiap kegiatan usaha. Darmawi

(2006), manajemen risiko merupakan suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta

mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan organisasi dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas

dan efisiensi yang lebih tinggi

2.2. Proses Manajemen Risiko

Page 4: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Suwanda (2019:105), Proses manajemen risiko terdiri atas tiga proses besar, yaitu sebagai berikut.

Penetapan Konteks dan Penilaian Risiko.

Penilaian risiko terdiri atas: Identifikasi Risiko, Analisis Risiko, Evaluasi Risiko, Perlakuan atau

Penanganan Risiko. Ketiga proses di atas harus didukung oleh dua proses yaitu sebagai berikut: (a)

Komunikasi dan konsultasi dan (b) Monitoring dan review.

Gambar 1. Proses Manajemen Risiko

Sumber: ISO 31000-Risk Management (2009)

2.3. Penilaian Risiko

Penilaian risiko merupakan perangkat utama dan sangat penting artinya bagi tata kelola organisasi.

Ada 3 (tiga) pendekatan yang dapat digunakan yaitu pendekatan database, pendekatan alogaritma, dan

pendekatan matriks.

Pendekatan database dilakukan dengan cara setiap unit kerja diwawancara dan dibuat katalog

untuk produk dan proses utama disertai dengan risiko-risiko speisifik yang terkait dengan masing-

masing unit. Selanjutnya hasil akhir dapat diekstrak dari database untuk melihat risiko-risiko umum

dalam setiap unit atau untuk melihat semua risiko yang dihadapi oleh sebuah unit kerja. Pendekatan

alogaritma menggunakan urutan tahapan-tahapan logik untuk memecahkan masalah dan sekumpulan

masalah dengan menggunakan perhitungan matematis yang diterapkan untuk masing-masing unit

kerja guna menghitung risiko yang dihadapi. Sedangkan, pendekatan matriks dilakukan dengan

menyusun unit-unit bisnis organisasi dan risiko ke dalam baris horisontal dan vertikal. Selanjutnya

dilakukan penilaian risiko terhadap setiap jenis risiko bagi setiap unit bisnis dan hasilnya akan tertuang

dalam cell, misalnya warna hijau untuk risiko rendah, kuning untuk risiko menengah dan merah untuk

risiko tinggi serta putih (kosong) untuk jenis risiko yang tidak dapat diaplikasikan bagi unit bisnis

tertentu.

2.4. Manajemen Risiko dalam Perspektif SPIP BPK

Suwanda (2019:110-117) SPIP adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan

memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan daerah, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah

daerah.

Tujuan dari SPIP adalah memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan

efisiensi tujuan penyelenggaraan pemerintah negara dan daerah, keandalan pelaporan keuangan,

Page 5: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP No.

60 Tahun 2008 tentang SPIP, terdapat lima unsur SPIP, yakni lingkungan pengendalian, penilaian

risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern.

Gambar 3. Unsur-unsur SPIP

Sumber: BPKP (2008)

3. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan deskritif. Penelitian ini

mengambil lokasi di Universitas Negeri XYZ (XYZ). Penelitian ini hanya berfokus pada Bagian

Keuangan di XYZ, dikarenakan adanya perubahan status XYZ menjadi PTN BLU, hal ini

menyebabkan pola pengelolaan keuangan berubah yang melibatkkan dana PNBP dan dana non-PNBP.

Semua hal yang berhubungan dengan dana PNBP dan non-PNBP dikelolah oleh Bagian Keuangan di

XYZ. Ouput dari penelitian ini adalah sebuah peta risiko pada bagian keuangan Universitas XYZ,

untuk menghasilkan sebuah peta risiko, maka peneliti harus melewati 3 tahapan, yaitu tahapan

identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.

Penelitian ini membutuhkan data primer yang didapat dari hasil wawancara peneliti dengan

informan dan data sekunder adalah data yang didapat dari pihak lain untuk mendukung penelitian ini.

Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dalam penelitian ini dilakukan secara

purposive. Penelitian ini untuk memperoleh data tentang masalah yang akan diteliti peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, kuesioner,dokumentasi, dan

triangulasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Miller dan Huberman yang

dikutip Sugiyono (2009:246-253) bahwa teknik analisis data penelitian kualitatif ini dilakukan melalui

beberapa tahapan pegumpulan data, reduksi data, tampilan data, dan menarik kesimpulan. Lalu untuk

menghasilkan outputnya berupa desain manajemen risiko peneliti mengunakan tahapan penilaian

risiko yang disarankan BPKP (2010) untuk diterapkan di instansi pemerintah.

Page 6: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

4. Hasil dan Diskusi Penelitian

(TNR 11, Justify) to provide research finding(s)

4.1. Hasil Penelitian

Desain manajemen risiko pada bagian keuangan Universitas XYZ dilakukan dengan cara

melakukan wawancara awal terlebih dahulu dengan kepala bagian keuangan untuk mendapatkan

aktivitas atau job description atau tugas pokok sehari-hari dari masing-masing staf pegawai bagian

keuangan. Tujuan dari adanya job description atau aktivitas kerja staf pegawai bagian keuangan

adalah untuk menarik risiko dari aktivitas tersebut. Risiko yang dibuat atas aktivitas kerja diperoleh

melalui hasil kajian literatul kemudian risiko-risiko tersebut kembali dikonfirmasi ketika peneliti turun

untuk melakukan konfirmasi aktivitas yang sudah diperoleh sebelumnya dan risiko yang sudah dibuat

melalui wawancara dengan staf pegawai bagian keuangan, setelah melakukan wawancara dengan staf

pegawai, peneliti juga langsung membagikan dua jenis kuesioner.

4.1.1. Penetapan Konteks

Peta risiko dapat dihasilkan apabila peneliti melalui 3 tahapan, oleh karena itu peneliti harus

mendapatkan aktivitas organisasi atau job description, hal ini juga merupakan bagian dari penetapan

konteks. Aktivitas kerja yang didapat diambil dari 3 sub bagian, yaitu sub bagian Anggaran Rutin dan

Pembangunan/ARP (Non PNBP), sub bagian Dana Masyarakat/Damas (PNBP), dan sub bagian

Monitoring dan Evaluasi/Monev. Sub bagian ARP, Damas, dan Monev masing-masin berjumlah 6

orang, 3 orang, dan 3 orang, sehingga, totalnya menjadi 12 responden.

4.1.2. Identifikasi Risiko

Proses identifikasi risiko dilakukan dengan memggunakan pendekatan studi literatur. Risiko yang

sudah dibuat berdasarkan studi literatur kemudian dikonfirmasi ketika peneliti turun untuk melakukan

wawancara dengan 12 orang staf pegawai dari masing-masing sub bagian berdasarkan job description

yang telah diterima dan sekaligus turun menyebarkan 2 jenis kuesioner. Hasil wawancara menyatakan

bahwa risiko yang dibuat peneliti berdasarkan studi literatur memang tidak jauh berbeda dengan risiko

yang dihadapi oleh staf pegawai pada bagian keuangan itu sendiri. Banyaknya risiko yang dihadapi

antara satu pegawai dengan pegawai lainnya adalah berbeda, ini disebabkan karena masing-masing

staf pegawai memiliki aktivitas yang berbeda, sehingga setiap staf pegawai memiliki kuesioner yang

berbeda antara satu dengan yang lain. Proses dalam tahap identifikasi risikko ini menghasil 158 butir

aktivitas dan 236 butir risiko.

4.1.3. Analisis Risiko

Tahapan kedua setelah semua risiko sudah teridentifikasi melalui proses studi literatur dan risiko

tersebut sudah dikonfirmasi melalui wawancara, maka tahapan berikutnya adalah melakukan analisis

terhadap risiko-risiko tersebut. Peneliti menyebarkan dua jenis kuesioner, yaitu kuesioner probabilitas

Page 7: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

risiko atas aktivitas (seberapa sering risiko tersebut muncul) dan kuesioner dampak dari risiko atas

akivitas kerja (seberapa besar akibat dari risiko tersebut muncul jika risiko tersebut terjadi).

Data primer yang sudah di dapat dari hasil kuesioner kemudian diolah untuk menilai risiko

tersebut melalui proses analisis risiko. Nilai risiko didapatkan oleh peneliti dengan menggunakan

formula, yaitu: Probabilitas (likelihood) ˟ Dampak (Consequences). Tabel-tabel dibawah ini akan

memuat aktivitas kerja staf pegawai bagian keuangan, risiko yang telah diidentifikasi, kode aktivitas

(A), kode risiko (R), probabilitas atau likelihood (P), dampak atau Consequences (D), nilai risiko, dan

status risiko dari 3 sub bagian dalam bagian keuangan itu sendiri.

4.1.4. Evalusi Risiko

Tahap terakhir untuk memunculkan desain manajemen risiko pada Bagian Keuangan XYZ yaitu

tahapan evaluasi risiko, berikut ini adalah hasil evaluasi risiko dari 12 job description yang ada dalam

tiga sub bagian pada Bagian Keuangan, yaitu ARP (Anggaran Rutin dan Pembangunan) yang

mengelolah dana Non-PNBP berupa RM (Rupiah Murni) dan BOPTN (Bantuan Operasional

Perguruan Tinggi Negeri) yang semuanya bersumber dari APBN. Sub bagian Damas (Dana

Masyarakat) yang mengelolah dana yang PNBP atau dana yang berasal dari XYZ itu sendiri. Sub

bagian yang terakir, yaitu sub bagian Monitoring dan Evaluasi yang memiliki peran dalam

melaksanakan fungsi kontrol apakah semua unit” dalam XYZ sudah menjalankan tugas mereka sesuai

dengan aturan atau belum. Hasil tahap terakhir sebagai berikut,

Gambar 4. Peta Risiko pada Kasubag. ARP

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 6. Peta Risiko pada BPP ARP

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 5. Peta Risiko pada Bendahara Pengeluaran

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 7. Peta Risiko pada Petugas Pengolah Data

Keuangam

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Page 8: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Gambar 8. Peta Risiko pada Petugas Pengolah Surat

Perintah Membayar

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 12. Peta Risiko pada Petugas Pengolah Data

Keuangan

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 9. Peta Risiko pada Petugas Pengolah Administrasi dan Belanja Pegawai.

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 13. Peta Risiko pada Kasubag Monev

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 10. Peta Risiko pada Kasubag Damas

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Gambar 14. Peta Risiko pada Petugas Pengolah

Laporan Keuangan

Sumber: Diolah Sendiri (2020)

Dari peta risiko diatas, kemudian dibuat tabel prioritas, dimana tabel ini akan mengambarkan urutan

atau peringkat risiko dari yang tertinggi sampai pada risiko yang terendah dari job description masing-

masing tiga sub bagian yang ada pada bagian keuangan.

Page 9: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Tabel 1

Daftar Prioritas Risiko pada Kasubag Anggaran Rutin Pembangunan

Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R7 Adanya data penerimaan dan pengeluaran anggaran dari APBN yang

dikumpulkan belum lengkap atau terlambat di pertanggungjawabkan

oleh fakultas atau unit pelaksana

8 Moderat

R8 Terlambat menerima data penerimaan dan pertanggungjawaban (SPJ)

pengeluaran anggaran dari dana APBN

8 Moderat

R11 Masih ada proses usulan yang tidak sesusai ketetapan-ketepan yang

ada

8 Moderat

R4 Ada regulasi baru yang membuat petunjuk awal menjadi salah, 6 Moderat

R13 Usulan anggaran yang dibuat jumlahnya terlalu besar 6 Moderat

R20 Ada bawahan belum menyelesaikan target kerja yang diberikan 6 Moderat

R21 Kesalahan dalam menghitung rekapitulasi pajak yang disetor ke KPP 6 Moderat

R1 Salah menyusun program kerja 4 Rendah

R2 Salah memberikan arahan atau perintah kerja kepada bawahan 4 Rendah

R3 Adanya pembagian tugas yang tidak sesuai dengan Job Description

bawahannya

4 Rendah

R13 Masih Ada dokumen pengesahan yang datanya tidak lengkap 4 Rendah

R14 Masih ada dokumen-dokumen yang belum lengkap atas penerimaan

anggaran yang bersumber dari APBN

4 Rendah

R15 Terlambat menyusun konsep bahan petunjuk teknis pengelolaan

anggaran yang bersumber dari APBN

4 Rendah

R16 Salah dalam menyusun konsep bahan petunjuk teknis pengelolaan

anggaran yang bersumber dari APBN

4 Rendah

R18 Adanya kesalahan dalam menyusun konsep laporan realisasi anggaran

yang bersumber dari APBN

4 Rendah

R6 Kesalahan teknis dalam menyusun konsep atau alur rencana penerimaan dan pengeluaran anggaran yang bersumber dari APBN

4 Rendah

R21 Ada bawahan yang salah dalam melakukan tugasnya 3 Rendah

R5 Salah memberikan penilaian atas prestasi kerja bawahan 2 Sangat

Rendah

R9 Salah dalam mengolah data penerimaan dan pengeluaran anggaran

yang bersumber dari APBN

2 Sangat

Rendah

R10 Kesalahan dalam memverifikasi data data penerimaan dan pengeluran

angaran dari dana APBD

2 Sangat

Rendah

R17 Terlambat menyiapkan bahan revisi anggaran yang bersumber dari

dana APBN

2 Sangat

Rendah Sumber: data diolah, 2020

Tabel 2

Daftar Prioritas Risiko pada Bendahara Pengeluaran Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R22 Usul pencairan anggaran yang diajukan ditolak 12 Tinggi

R23 Terlambat Menerima uang atas usul pencairan anggran yang diminta 12 Tinggi

R34 Laporan pertanggungjawaban yang dibuat belum memuat informasi

lengkap

12 Tinggi

R37 Data pendukung untuk usul pencairan anggaran banyak yang tidak

lengkap/hilang sehingga terlambat menyiapan usul pencairan anggara

12 Tinggi

R35 Ada dokumen pengeluaran anggaran yang hilang 9 Moderat

R26 Kesalahan dalam mengelolah pengunaan anggaran 8 Moderat

R27 Kesalahan dalam membukukan pengunaan anggaran/data penggunaan anggran yang dibukukan tidak lengkap

8 Moderat

R28 Masih ada dokumen pengeluaran keuangan yang kurang dan salah saat

dilakukan verifikasi

8 Moderat

Page 10: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

R30 Kesalahan dalam melakukan mengitung pajak sehingga mempengaruhi

pemotongan pajak

8 Moderat

R36 Ada berkas-berkas mengenai informasi yang terlematkan dan terlambat

menyusun berkas spesimen pejabat perbendaharaan dan pengelola

keuangan

8 Moderat

R38 Rencana pencairan anggaran ditolak Pejabat Penanda Tangan Surat

Perintah Membayar

8 Moderat

R39 Terlambat mengajukan rencana pencairan anggaran kepada Pejabat

Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)

8 Moderat

R40 Kesalahan dalam menginput data pajak kedalam laporan pajak 8 Moderat

R41 Kesalahan menginput data SPJ dan pajak Non PNBP baik dalam

bentuk nominal ataupun lainnya ke dalam aplikasi SILABI

8 Moderat

R42 Adanya kesalahan penginputan data angka ataupun data lainnya dalam

penyusunan LPJ keuangan dan daya serap anggaran.

8 Moderat

R43 Ada tugas yang masih belum terselesaikan akibat beban kerja yang

besasr tetapi Sumber Daya Manusia kurang memadai

8 Moderat

R33 Terlambat membuat laporan pertanggungjawaban kepada Kepala

KPPN

6 Moderat

R24 Uang yang diterima tidak sesuai dengan usulan dana yang diminta 4 Rendah

R25 Ada uang yang hilang 4 Rendah

R44 Terlambat melaporkan hasil pertanggungjawaban pelaksanaan tugas tugas kepada atasan

3 Rendah

R31 Terlambat menyetor pajak atas pembayaran yang dilakukan ke KPP 2 Sangat

Rendah

R29 Adanya pembayaran uang yang lebih atau kurang atas kegitan yang

dilakukan

1 Sangat

Rendah

R32 Salah menginput data pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan 1 Sangat

Rendah Sumber: data diolah, 2020

Tabel 3

Daftar Prioritas Risiko pada Bendahara Pembantu Pengeluaran Kode

(R) Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R46 Uang UP yang diterima dari bendahara pengeluaran terlalu kecil untuk

membiayai kegiagtan sehari-hari, sehingga pada akhir tahun atau akhir

bulan harus diusulkan Tambahan Uang Persediaan/TUP

6 Moderat

R47 Terlambat menerima UP/TUP dari bendahara Pengeluaran. 6 Moderat

R53 Kesalahan dalam menginput jumlah nominal ke dalam buku kas

(BKU)

6 Moderat

R55 Masih ada kesalahan dalam menyusun Laporan pertanggung jawaban

(Kesalahan berupa kekeliruan penulisan nominal angka atau data

nggal/no.kuitansi/No.SPM/no.SPJ, atau data lainnya

6 Moderat

R56 Terlambat membuat laporan pertanggung jawaban dari batas waktu yg

ditetapkan, karena ada tugas lain yng diberikan atasan dan harus segera

dikerjakan

6 Moderat

R61 Dalam Rincian Permintaan Pemabayaran yang terterah dalam buku

yang dibukukan oleh BPP, masih ada kesalahan dalam mencatat angka

atau jumlah nominal

6 Moderat

R48 Masih ada data di dalam SPM-UP/SPM-TUP dan dokumen pengajuan

lainya yang belum lengkap

4 Rendah

R50 Adanya kesalahan BPP dalam memotong objek pajak (Salah potong pph, sebagai contoh: harusnya memotong pph 22 tapi memotong pph

23)

4 Rendah

R51 Adanya kekeliruan BPP dalam memotong nominal pajak 4 Rendah

R52 BPP terlambat membuat SPP/Billing untuk diberikan kepada petugas

pembayar pajak.

4 Rendah

R57 Terlambat menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada

bendahara pengeluaran terlambat

4 Rendah

Page 11: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

R58 Usulan pengajuan UP, TUP, dan LS masih belum sesuai dengan

program dan kegiatan (tidak sesuai dengan DIPA), sehingga ditolak

usulannya

4 Rendah

R60 Adanya kesalahan perhitungan total nominal atas keseluruhan usulan

dalam menyusun usulan pengajuan UP/ TUP dan/LS

4 Rendah

R64 Masih ada tugas yang belum dilaksanakan, karena banyak tugas yang

diberikan tetapi Sumber Daya Manusianya kurang memadai

4 Rendah

R61 Data usulan UP, TUP, dan LS dari unit yang ada dalam Rektorat ada

yang lupa disusun atau ada yang terlewatkan, sehingga datanya tidak

ada dalam rekapan usulan.

2 Sangat

Rendah

R45 Uang UP yang diterima dari bendahara pengeluaran terlalu besar untuk

membiayai kegiatan sehari-hari, sehingga diakhir tahun atau akhir

bulan masih ada kelebihan UP

2 Sangat

Rendah

R54 Ada transaksi yang dilanggar sehigga tidak dicatat 2 Sangat

Rendah

R62 Terlambat menyerahkan dokumen pengeluaran/pertanggungjawaban

kepada Bendahara Pengeluaran

2 Sangat

Rendah

R63 Dalam laporan masih ada kesalahan seperti salah menulis tanggal terjadinya pembayaran/no.bukti kuitansi/no.bukti SPJ, dll

2 Sangat Rendah

R49 Terlambat membayar tagihan kepada pihak terkait atas aktivitas atau

kegiatan yang telah dianggarkan kerena UP yang diminta BPP

terlambat diberikan Bendahara Pengeluaran atau alasan-lainnya.

1 Sangat

Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4

Daftar Prioritas Risiko pada Petugas Pengolah Data Keuangan Non PNBP Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risik

o

Level

Risiko

R65 Adanya unit-unit yang terlambat memberikan data-datanya 10 Moderat

R66 Ada data SPJ yang tidak sesuai atau SPJ yang belum diisi 10 Moderat

R69 Masih ada dokumen SPP dan SPM yang belum lengkap 8 Moderat

R67 Kesalahan menginput data SPJ dan pajak Non PNBP baik dalam

bentuk nominal ataupun lainnya ke dalam aplikasi SILABI

6 Moderat

R70 Masih ada data dalam dokumen SPP dan SPM yang belum diisi 6 Moderat

R75 Masih ada data yang tidak disimpan sesuai prosedur 6 Moderat

R71 Terlambat mengantarkan SPP dan SPM ke KPPN 4 Rendah

R68 Masih ada data usulan yang tidak dikelompokan sesuai dengan jenis

mata anggaran

3 Rendah

R78 Masih ada tugas yang belum diselesaikan 2 Sangat

Rendah

R74 Adanya kesalahan dalam menempatkan dokumen SPM dan SP2D 2 Sangat

Rendah

R72 Terlambat mengambil dokumen SP2D di KPPN 1 Sangat

Rendah

R76 Salah memberikan data 1 Sangat

Rendah

R77 Salah memberikan data yang diminta 1 Sangat

Rendah

R73 Salah menginput nomer SP2D yang sudah terbit ke dalam aplikasi SAS

(Sistem Aplikasi Satker)

1 Sangat

Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Page 12: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Tabel 4.5

Daftar Prioritas Risiko pada Petugas Pengolah Surat Permintaan Pembayaran Kode

(R) Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R79 Adanya unit-unit yang terlambat memberikan data keuanganya 8 Moderat

R80 Adanya unit-unit yang terlambat memberikan data usul pelaksanaan

anggaran

8 Moderat

R91 Adanya data SPJ yang dipalsukan 6 Moderat

R82 Masih ada data-data yang kurang ketika diverifikasi 6 Moderat

R87 Jaringan internet tidak baik atau lelet ketika masuk dalam sistem

aplikasi Surat Permintaan Pembayaran

6 Moderat

R90 Adanya tugas yang belum diselesaikan 6 Moderat

R92 Adanya data SPJ yang belum diisi dengan benar 6 Moderat

R89 Terlambat melaporkan hasil pelaksanaan tugas 4 Rendah

R84 Ada data usul permintaan pembayaran yang belum diinput 3 Rendah

R88 Adanya Kesalahan mencetak dokumen 3 Rendah

R85 Adaanya kesalahan penulisan data usul permintaan pembayaran 3 Rendah

R94 Kesalahan dalam menginput data pertanggungjawaban kedalam

aplikasi SILABI

3 Rendah

R81 Adanya kesalahan dalam mengklasifikasi jenis anggaran 2 Sangat

Rendah

R83 Melewatkan beberapa usul surat permintaan pembayaran saat

melakukan validasi

2 Sangat Rendah

R86 Masih salah dalam mengelompokan jenis data untuk meneribitkan

Surat Permintaan Pembayaran Non PNBP

1 Sangat Rendah

R93 Masih ada SPJ sumber dana Non PNBP dari Fakultas dan Unit Kerja

yang belum lengkap

1 Sangat Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.6

Daftar Prioritas Risiko pada Petugas Pengolah Administrasi dan Belanja Pegawai Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R95 Adanya kesalahan penginputan data pegawai dalam pembayaran gaji 6 Moderat

R96 Adanya komplain dari pegawai tentang jumlah gaji yang diterima

dengan data yang diinput

6 Moderat

R97 Masih ada data pegawai yang tidak diarsipkan secara tepat 6 Moderat

R98 Terlambat mengajukan permintaan pembayaran gaji, gaji susulan,

kenaikan gaji/rapel pegawai uang makan dan lembur pegawai kepada

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

6 Moderat

R99 Ditolaknya pengajuan permintaan pembayaran atas gaji, gaji susulan,

kenaikan gaji/rapel pegawai uang makan dan lembur pegawai kepada

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

6 Moderat

R103 Terlambat mencetak SPT tahunan (pajak penghasilan pasal 21) 6 Moderat

R105 Masih ada tugas yang belum dilaksanakan 4 Moderat

R101 Salah mengelompokkan arsip dan dokumen pembayaran gaji,

tunjangan, lembur, uang makan,gaji susulan dan rapel gaji pegawai

3 Rendah

R100 Adanya arsip dan dokumen pembayaran gaji, tunjangan, lembur, uang

makan,gaji susulan dan rapel gaji pegawai yang hilang

2 Sangat

Rendah

R104 Kesalahan menginput dalam membuat daftar perincian gaji pegawai 2 Sangat

Rendah

R102 Terlambat memproses Surat Keterangan Penghentian Pembayaran 2 Sangat

Page 13: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Belanja Pegawai Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.7

Daftar Prioritas Risiko pada Kasubag Dana Masyarakat Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R117 Pernerimaan yang diterima tidak sesuai dengan target penerimaan

PNBP

9 Moderat

R128 Realisasi yang diterima tidak sesuai dengan apa yang sudah

ditargetkan

9 Moderat

R107 Salah menyusun Program kerja 8 Moderat

R109 Salah memberikan arahan atau perintah kerja kepada bawahan karena

perubahan peraturan/undang-undang.

8 Moderat

R106 Ketika membuat program ada program yang sudah

terpikirkan/direncanakan sebelumnya tetapi lupa dicatat dialam

Program kerja.

6 Moderat

R110 Usulan pencairan anggaran yang bersumber dari PNBP ditolak 6 Moderat

R111 Salah memberikan instruksi karena ada perubahan aturan/regulasi dan

lainnya

6 Moderat

R118 Masih ada tugas yang belum terselesaikan dari waktu yang diberikan

dibebabkan oleh kekurangan Sumber Daya Manusia, fasilitas

(kerusakan alat elektornik kantor, jaringan internet yang lambat, dll)

6 Moderat

R113 Kesalahan teknis dalam menyusun konsep atau alur rencana

penerimaan dan pengeluaran anggaran yang bersumber dari APBN

4 Rendah

R114 Adanya data penerimaan dan pengeluaran anggaran dari PNBP yang

dikumpulkan belum lengkap atau terlambat di pertanggungjawabkan

oleh fakultas atau unit pelaksana

4 Rendah

R115 Terlambat menerima data penerimaan dan pertanggungjawaban (SPJ)

pengeluaran anggaran dari dana PNBP

4 Rendah

R116 Salah dalam mengolah data penerimaan dan pengeluaran anggaran

yang bersumber dari PNBP

4 Rendah

R121 Ketika menerima uang dari UKT mahasiswa ternyata ada ketidak

cocokan antara jumlah uang dengan bukti pembayaran

4 Rendah

R125 Masih tercecernya dokumen keuangan, bukti penerimaan, ataupun

bukti pengeluaran yang bersumber dari dana PNBP

4 Rendah

R127 Konsep yang sudah dibuat salah karena adanya perubahan peraturan 4 Rendah

R120 Masih ada informasi nominal yang salah diketik/ditulis dicantumkan

dalam laporan subbagian

2 Sangat

Rendah

R112 Salah menilai kinerja bawahan 2 Sangat

Rendah

R119 Ada staf bagian PNBP yang masih salah mengerjakan tugasnya 2 Sangat

Rendah

R123 Data usulan pencairan anggaran yang diberikan/diusulkan oleh unit

masih ada yg belum lengkap

2 Sangat

Rendah

R124 Ketika melihat pembukuan ternyata masih ada salah penulisan berupa

tanggal/no.bukti/jumlah nominal

2 Sangat

Rendah

R126 Dokumen keuangan, bukti penerimaan, ataupun bukti pengeluaran

banyak yang hilang

2 Sangat

Rendah

R129 Masih ada Kesalahan dalam menghitung rekapitulasi pajak yang

disetor ke KPP saat direview kembali

2 Sangat

Rendah

Page 14: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

R108 Adanya pembagian tugas yang tidak sesuai dengan Job Description

bawahannya

1 Sangat

Rendah

R122 Adanya uang yang bersumber dari UKT yang hilang 1 Sangat

Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.8

Daftar Prioritas Risiko pada Bendahara Penerimaan Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R131 Terlambat menerima dana PNBP 9 Moderat

R146 Terlambat melaporkan hasil pelaksanaan tugas dikarenakan Terlalu

banyak tugas tapi Sumber Daya Manusia Kurang

8 Moderat

R132 Dokumen transaksi atas biaya pendidikan san biaya pendididkan

lainnya masih ada yang tercecer atau pengarsipannya masih kurang

bagus

6 Moderat

R137 Masih terdapat perbedaan saldo antara Bnedahara Penerimaan dengan

unit akuntansi (Monev)nmeski sudah dilakukannya rekonsiliasi

6 Moderat

R139 Rekonsiliasi dilakukan tanpa membuat Berita Acara Pemerikasaan

Kas dan Rekonsiliasi

6 Moderat

R145 Masih salah menyusun konsep Berita Acara Pemeriksaan penerimaan

dana PNBP atau Berita acara yang dibuat belum sesuai dengan standar

yang ditetapkan

6 Moderat

R130 Dana yang diterima tidak sesuai dengan anggaran diajukan atau yang

disetujui

4 Rendah

R136 Terlambat melakukan pemindahbukuan dana PNBP ke Bendahara

Pengeluaran

4 Rendah

R138 Adanya salah tulis jumlah nominal dalam Berita Acara Pemeriksaan

Kas dan Rekonsiliasi

4 Rendah

R133 Salah membukukan transaksi yang berhubungan dengan dana PNBP 4 Rendah

R140 Terlambat menyusun laporan pertanggungjawaban penerimaan 4 Rendah

R141 Lupa melampirkan satu atau beberapa dokumen pendukung (Daftar

Rincian Saldo Rekening, Rekening Koran yang dikelola bendahara

penerimaan, Berita Acara Penerimaan Kas dan Rekonsiliasi, dll)

dalam LPJ

4 Rendah

R142 Masih ada kesalahan berupa salah tulis angka nominal ketika LPJ

sudah dilaporkan

4 Rendah

R143 Terlambat membuat laporan triwulan, semester dan tahunan atas

penerimaan PNBP XYZ

4 Rendah

R144 Masih ada keslahan-kesalahan penulisan berupa nominal angka ketika

membuat laporan keuangan

4 Sangat Rendah

R134 Adanya kesalahan mencatat nominal angka kedalam buku catatan

bendahara penerimaan sesuai jenis transaksinya.

2 Sangat Rendah

R135 Masih ada data pengesahan pendapatan PNBP XYZ yang masih

tercecer

2 Sangat Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.9

Daftar Prioritas Risiko pada Petugas Pengolah Data Keuangan PNBP

Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R148 Terlambat menyiapkan bahan/instrumen pelaksanaan pengumpulan 8 Moderat

Page 15: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

data keuangan

R149 Masih ada unit kerja atau sumber lain yang terlambat menyerahkan

data keuangannya yang berhubungan dengan dana PNBP

8 Moderat

R156 Adanya kesalahan penginputan data kedalam format pengolah data 8 Moderat

R147 Kesalahan dalam mengklasifikasikan data data yang sudah diterima 6 Moderat

R154 Adanya salah menginput jumlah nominal atau salah dalam mencatat

atau memasukan tanggal/no.bukti dokumen, dll

6 Moderat

R150 Ada data yang belum terekapitulasi dengan baik atau ada data yang

belum masuk dalam rekapitulasi

4 Rendah

R152 Adanya salah menyajikan data keuangan 4 Rendah

R153 Masih ada data yang belum disimpan dengan baik atau tidak

diadministrasikan dengan baik

4 Rendah

R151 Salah memberikan data yang diminta 3 Rendah

R155 Masih ada tugas yang belum diselesaikan karena trlalu bnyak

pekerjaan atau kekurangan Sumber Daya Manusia

3 Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.10

Daftar Prioritas Risiko pada Kasubag Monitoring dan Evaluasi Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R165 Ada laporan pertanggung jawaban yang dibuat oleh unit/individu yang

tidak menyertakan laporan kegiatannya

12 Tinggi

R167 Masih ada unit-unit yang belum menerapkan sistem akuntansi dengan

benar

12 Tinggi

R174 Komponen dalam Laporan keuangan SAI yang dibuat, masih dianggap

salah ketika adanya pemeriksaan oleh auditor eksternal/KAP

12 Tinggi

R183 Menerima banyak temuan yang berkaitan dengan teguran tertulis, 12 Tinggi

R159 Ada staf yang mendapatkan beban kerja yang lebih besar dari pada staf

lain

8 Moderat

R162 Masih ada perbedaan rekonsiliasi serapan belanja PNBP dan Non

PNBP

8 Moderat

R168 Masih adanya beda nilai atas aset tetap dalam laporan SIMAK BMN

dengan laporan keuangan SAIBA dan SAK-BLU

8 Moderat

R169 Masih terapat perbedaan saldo setelah dilakukan rekonsiliasi melalui

aplikasi e-Rekon

8 Moderat

R171 Masih ditemukan perbedaan antara kas berdasarkan basis akrual dan

kas yang ada pada instansi

8 Moderat

R173 Masih ada kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan baik berupa

kesalahan penulisan dalam bentuk kata atau pun kesalahan penulisan

nominal

8 Moderat

R175 Masih ada kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan baik berupa

kesalahan penulisan dalam bentuk kata atau pun kesalahan penulisan

nominal

8 Moderat

R164 Masih terdapat pencatatan dan pembukuan laporan keuangan yang

salah/tdk sesuai dengan cara pembukuan yang ditetapkan oleh IAI

(Akuntansi) dan UU yang berkaitan dengan tata cara pencatatan

akuntansi

6 Moderat

R170 Masih ada data yang ditolak oleh aplikasi e-Rekon karena salah

memasukkan data

6 Moderat

Page 16: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

R172 Masih ditemukan perbedaan nominal pada beberapa akun yang dicatat

oleh UAKPA-W dengan bagian Monev

6 Moderat

R179 Masih terdapat perbedaaan saldo atas UKT dan atau biaya pendidikan

lainnya dari keadaan yang sebenarnya (uang regis yang diterima tidak

sesuai dengan jumlah mahasiswa)

6 Moderat

R182 Masih ada perbedaan saldo setelah dilakukan rekonsiliasi 6 Moderat

R160 Salah memberikan petunjuk atau arahan kepada bawahan karena

adanya perubahan peraturan dari pemerintah

4 Rendah

R166 Ada laporan pertanggung jawaban yang tidak sesuai dengan anggaran

yang diberikan

4 Rendah

R157 Ada poin-poin penting yang seharusnya dimasukan dalam program

kerja tetapi terlewatkan atau lupa dimasukkan.

4 Rendah

R176 Pembuatan laporan keuangan SAK masih ada yang dilakukan secara

manual tanpa masuk dalam aplikasi

4 Rendah

R184 Menerima banyak temuan yang berkaitan dengan sanksi administrasi,

dimana ada pihak yang tidak mau menerima sanksi tersebut.

4 Rendah

R186 Atas temuan dari Auditor yang bersangkutan masih ada kesalahan

pencatatn yang dilakukan atau pencatatn tidak sesuai dengan aturan

akuntansi yang berlaku

4 Rendah

R185 Tidak mampu mempertangungjawabkan temuan dari auditor

internal/maupun auditor eksternal.

4 Rendah

R180 Ketika di review masih ada salah tulis akun-akun yang berkaitan

dengan transaksi

3 Rendah

R181 Ketika di review masih ada salah tulis nominal atas akun yang

berkaitan dengan transaksi

2 Sangat

Rendah

R163 Terlambat melaksanakan rekonsiliasi serapan belanja PNBP dan Non

PNBP dari waktu yang ditentukan

2 Sangat

Rendah

R177 Masih bergabung sarver atas aplikasi SAK dengan ITS (Institut

Teknologi Sepuluh November)

2 Sangat

Rendah

R158 Terlambat menyusun program kerja Subbagian dan konsep program

kerja untuk dijadikan pedoman kerja

2 Sangat

Rendah

R161 Salah menilai prestasi kerja staf bagian Monev 2 Sangat

Rendah

R178 Terlambat mereview laporan keuangan SAK karena masalah jaringan

atau sarver yang membuat terlambat diprint out laporan keuangan dari

dalam sistem

2 Sangat

Rendah

R187 Program atau kegiatan tersebut belum dilaksanakan dengan baik

karena karena kendala jaringan ataupun kondisi atau keadaan lainnya

2 Sangat

Rendah

R188 Masih terdapat kesalahan penginputan data dalam aplikasi 2 Sangat

Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.11

Daftar Prioritas Risiko pada Petugas Pengolah Data Keuangan Monev Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R208 Nilai rekonsiliasi atas piutang masih beda setelah dilakukan

rekonsiliasi

12 Tinggi

R210 Data yang disiapkan untuk diaudit banyak yang tidak sesuai saat

diaudit baik oleh audit internal maupun audit eksternal

9 Moderat

R211 Ada data keuangan yang tidak simpan dengan baik/ data keuangan

hilang/ datanya rusak

9 Moderat

Page 17: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

R212 Masih ada data pertanggungjawaban dana PNBP yang belum sesuai

atau bermasalah

9 Moderat

R189 Masih ada unit yang terlmbat mengkumpulkan dari waktu yang

diberikan

8 Moderat

R207 Terlambat mengupload RBA bidang II Bendahara 8 Moderat

R197 Masih terdapat perbedaaan saldo atas UKT dan atau biaya pendidikan

lainnya dari keadaan yang sebenarnya (uang regis yang diterima tidak

sesuai dengan jumlah mahasiswa)

8 Moderat

R205 Terlambat melakukan rekonsialiasi karena jaringan internet 6 Moderat

R198 Kesalahan dalam menulis jumlah nominal atas transaksi keuangan 6 Moderat

R199 Kesalahan dalam menulis Kesalahan dalam menulis jumlah nominal

atas transaksi keuangan nama akun atas transaksi keuangan

6 Moderat

R209 Masih ada data yang belum terkumpulkan/belum diterima dari unit-

unit saat batas waktu pengumpulan

6 Moderat

R190 Data keuangan yang berikan unit-unit tidak lengkap 4 Rendah

R195 Masih terdaapat beda saldo setelah melakukan rekonsiliasi bank 4 Rendah

R196 Terlambat melakukan rekonsiliasi bank 4 Rendah

R193 Hasil olah data masih ada yang salah 2 Sangat Rendah

R202 Salah menginput informasi berupa data angaka maupun kata dalam

format B-19

2 Sangat Rendah

R191 Masih ada data yang belum diinput masuk kedalam format pengolah

data/ masih ada data yang ketinggalan

1 Sangat Rendah

R206 Kesalahan menginput data keuangan kedalam aplikasi tersebut 1 Sangat Rendah

R194 Masih ada data yang direkap tidak sesuai dengan jenis datanya 1 Sangat Rendah

R200 Data yang dibutuhkan masih belum lengkap atau belum diterima

secara lengkap dari unit-unit lain dalam XYZ

1 Sangat Rendah

R203 Salah menginput data penyerapan anggaran per fakultas dan

Universitas

1 Sangat Rendah

R192 Ada data yang tidak diklasifikasikan sesuai dengan jenis data 1 Sangat Rendah

R204 Masih ada perbedaan nilai nominal data penyerapan SIMKANESA

dengan Laporan Online

1 Sangat Rendah

R201 Data yang dibutuhkan masih belum lengkap atau belum diterima

secara lengkap

1 Sangat Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Tabel 4.12

Daftar Prioritas Risiko pada Petugas Pembuat Laporan Keuangan Kode

(R)

Risiko yang Terjadi Nilai

Risiko

Level

Risiko

R223 Masih ketidakseesuaian nilai penyusutan dilapangan dengan

rekonsiliasi yang dibuat operatur

9 Moderat

R228 Masih terdapat perbedaaan saldo atas UKT dan atau biaya pendidikan

lainnya dari keadaan yang sebenarnya (uang regis yang diterima tidak

sesuai dengan jumlah mahasiswa)

9 Moderat

R230 Masih ada perbedaan saldo mesik telah dilakukan rekonsiliasi 8 Moderat

R231 Menerima banyak temuan yang berkaitan dengan teguran tertulis, 8 Moderat

R217 Masih salah dalam menyusun konsep laporan 4 Rendah

R218 Terlmbat melakukan koordinasi untuk melakulan rekonsiliasi data

laporan keuangan dengan KPPN

4 Rendah

R219 Adanya kesalahan dalam menyusun konsep laporan keuangan SAP

dan SAK

4 Rendah

Page 18: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

R224 Masih terapat perbedaan saldo antara SAIBA dengan UAKP-W 4 Rendah

R227 Terlambat menyusun pelaporan Keuangan SAI semesteran dan

Tahunan

4 Rendah

R235 Tidak menatausahakan dokumen-dokumen tersebut dengan baik. 4 Rendah

R236 Masih ada tugas yang belum diselesaikan kerena beban kerja yang

berat dan kekurangan Sumber Daya Manusia dalam melaksanakan

tugas bagian Monev

4 Rendah

R214 Terlambat menyusun program kerja Subbagian dan konsep program

kerja untuk dijadikan pedoman kerja

2 Sangat

Rendah

R215 Masih ada nilai nominal yang salah setelah dilihat kembali atau masih

ada kesalahan teknis lainnya

2 Sangat

Rendah

R216 Masih ada data laporan pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran

yang belum dimasukan/masih ada data yang tertinggal

2 Sangat

Rendah

R220 Terlambat menyusun konsep laporan keuangan SAP dan SAK 2 Sangat

Rendah

R221 Kesalahan menginput jumlah nominal dari beberapa SSBP 2 Sangat

Rendah

R222 Dokumen pendukung SSPB tidak lengkap/hilang 2 Sangat

Rendah

R225 Masih terdapat kesalah penginputan angka atau nominal kedalam

aplikasi pembuat laporan keuangan SAI sehingga informasi keuangan

menjadi kurang akurat

2 Sangat

Rendah

R226 Masih terdapat kesalah penginputan/pengolongan nama akun kedalam

aplikasi pembuat laporan keuangan SAI sehingga informasi menjadi

kurang akurat

2 Sangat

Rendah

R229 Masih terdapat perbedaaan saldo atas catatan bendahara pengeluaran

dan BPP berkaitan dengan Pengeluaran RM dan PNBP setelah

dilakukannya rekonsiliasi

1 Sangat

Rendah

R232 Menerima banyak temuan yang berkaitan dengan sanksi administrasi,

dimana ada pihak yang tidak mau menerima sanksi tersebut.

1 Sangat

Rendah

R233 Atas temuan dari Auditor yang bersangkutan masih ada kesalahan

pencatatan yang dilakukan atau pencatatan tidak sesuai dengan aturan

akuntansi yang berlaku

1 Sangat

Rendah

R234 Tidak mampu mempertangungjawabkan temuan dari auditor

internal/maupun auditor eksternal.

1 Sangat

Rendah

R213 Ada poin-poin penting yang seharusnya dimasukan dalam program

kerja tetapi terlewatkan atau lupa dimasukkan.

1 Sangat

Rendah

Sumber: data diolah, 2020

Setelah melewati beberapa tahapan dalam membentuk desain manajemen risiko pada bagian

keuangan XYZ maka langkah terakhir adalah membuat tabel respon risiko, tabel ini yang akan

memperlihatkan rentang nilai tiap kelompok, status respon atas nilai risiko, dan tindak lanjut respon

yang dibutuhkan guna meminimalisir atau mencegah risiko.

Page 19: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Tabel 13

Respon Risiko pada Bagian Keuangan

Sumber: data diolah, 2020

4.2. Diskusi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti untuk menghasilkan sebuah desain

manajemen risiko pada bagian keuangan, peneliti menggunakan 3 tahapan untuk menghasilkan desain

Nilai

Risiko

Kriteria untuk Manajemen Risiko

Kode Risiko

Jumlah

Butir

Risiko

Status Respon Tindak Lanjut

Respon

1-3 Dapat Diterima Dengan

pengendalian

yang cukup

R21, R5, R9, R10, R17, R44, R31, R29, R32,

R61, R45, R54, R62, R63, R49, R68, R78, R74,

R72, R76, R77, R73, R84, R88, R85, R94, R81,

R83, R86, R93, R101, R100, R104, R102, R120,

R112, R119, R123, R124, R126, R129, R108,

R122, R134, R135, R151, R155, R180, R181,

R163, R177, R158, R161, R178, R187, R188,

R193, R202, R191, R206, R194, R200, R203,

R192, R204, R201, R214, R215, R216, R220,

R221, R222, R225, R226, R229, R232, R233,

R234,R213,

80

4-5 Dipantau Dengan

pengendalian

yang cukup

R1, R2, R3, R13, R14, R15, R16, R18, R6, R24,

R25, R48, R50, R51, R52, R57, R58, R60, R64,

R71, R89, R105, R113, R114, R115, R116,

R121, R125, R127, R130, R136, R138, R133,

R140, R141, R142, R143, R144, R150, R152,

R153, R160, R166, R157, R176, R184, R186,

R185, R190, R195, R196, R217, R218, R219,

R224, R227, R235, R236

61

6-9 Diperlukan

pengendalian

manajemen

Dengan

pengendalian

yang cukup

R7, R8, R11, R4, R13, R20, R21, R35, R26,

R27, R28, R30, R36, R38, R39, R40, R41, R42,

R43, R33, R46, R47, R53, R55, R56, R61, R69,

R67, R70, R75, R79, R80, R91, R82, R87, R90,

R92, R95, R96, R97, R98,R99, R103, R117,

R128, R107, R109, R106, R110, R131, R146,

R132, R137, R139, R145, R111, R118, R148,

R149, R156, R147, R154, R159, R162, R168,

R169, R171, R173, R175, R164, R210, R211,

R212, R189, R207, R197, R205, R198, R199,

R209, R223, R228, R230, R231

84

10-14 Harus menjadi

perhatian

manajemen

Dapat diterima

hanya dengan

pengendalian

yang sangat baik

R22, R23, R34, R37, R65, R66, R165, R167,

R174, R183, R208

11

15-25 Tidak dapat

diterima

Dapat diterima

hanya dengan

pengendalian

yang sangat baik

0

Page 20: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

manajemen risiko itu sendiri, tahapan ini dimulai dengan mengidentifikasi risiko atas aktivitas kerja

berdasarkan job description masing-masing staf pegawai bagian keuangan, untuk mengidentifikasi

risiko pada bagian keuangan maka peneliti menggunakan teknik identifikasi dengan mengunakan

bentuk analisis kuesioner untuk mengkonfirmasi risiko yang sudah dibuat sebelumnya dengan

menggunakan pendekatan studi literatur, hal ini sejalan dengan teori yang dikemukan oleh Darmawi

(2017:37-43), dimana salah satu teknik untuk mengidentifikasi risiko adalah dengan menggunakan

analisis kuesioner. Analisis kuesioner digunakan untuk memastikan apakah benar ada risiko yang

terkandung dalam aktivitas kerja staf pegawai yang bersangkutan dan ditinjau kembali risiko tersebut

dengan menggunakan metode lainnnya. Oleh karena itu peneliti menggunakan metode wawancara

untuk meninjau kembali, apakah risiko yang ada dalam kuesioner tersebut benar terkandung atau tidak

dalam job description masing-masing pegawai.

Tahapan kedua untuk menghasilkan desain manajemen risiko, adalah menganalisis risiko,

tujuannya untuk mengetahui risiko mana yang berpotensi tinggi dan risiko mana yang berpotensi

rendah. Dengan menggunakan teori yang dikemukakan (Widowati, 2017, 26-31), peneliti

menggunakan kuesioner sebagai teknik menganalisis risiko yang sudah teridentifikasi, seperti yang

sudah dibicarakan peneliti pada sub bahasan hasil penelitian diatas, peneliti menggunakan dua jenis

kuesioner yaitu likelihood dan consequence dengan kriteria tertentu seperti yang disarankan oleh

BPKP dalam mengarahkan instansi pemerintah menganalisis risiko.

Hal ini menjadikan bahwa penelitian pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan metode

analisis risiko yaitu analisis kualitatif dan analisis semi kuantitatif., semua kriteria yang telah

disampaikan oleh BPKP untuk melaksanakan tahap ini merupakan bentuk dari kedua metode analisis

risiko tersebut. Hasil dari kedua jenis kuesioner ini, kemudian diolah untuk mengetahui besar kecilnya

nilai risiko atas aktivitas yang dikerjakan setiap staf bagian keuangan, caranya dengan mengalihkan

probabilitas (likelihood) dengan dampak (consequence) berdasarkan kuesioner yang sudah diisi oleh

staf pegawai sesuai dengan job description-nya masing-masing. Dari hasil yang diperoleh, peneliti

menemukan ada pegawai yang mempunyai urain tugas yang sama tetapi, ketika mereka mengisi

kuesioner baik itu kuesioner probabilitas risiko dan kuesioner dampak risiko, skor yang dilingkar

antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain berbeda, ada yang menganggap bahwa risiko

tersebut sering kali terjadi dan menganggap bahwa risiko tersebut mempunyai dampak yang besar,

kemudian melingkar pada skor angka yang besar tetapi ada yang melingkar pada skor angka yang

kecil karena menurut responden risiko tersebut tidak sering terjadi dan memiliki tidak memiliki

dampak yang serius. Hal ini tentu saja bisa membuat penelitian ini menjadi kurang efektif karena

responden menjawab atau mengisi kuesioner menurut persepsi mereka yang mungkin tidak sesuai

dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi pada bagian keuangan itu sendiri.

Tahapan terakhir yaitu peneliti melakukan evaluasi risiko, hasil akhir dari tahap ini adalah peta

risiko dan daftar tabel prioritas risiko. Peta risiko mengambarkan perbandingan tingkat terjadinya

risiko dengan dampak risiko pada skala yang sama. Peta risiko adalah bentuk dari metode penilaian

Page 21: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

risiko dengan pendekatan matriks (matrix approach). Peta risiko yang sudah diolah peneliti secara

nyata menggambarkan banyak responden menilai risiko yang telah teridentifikasi sering sekali terjadi

ketika mereka melakukan aktivitas kerja, tetapi risiko yang terjadi tidak terlalu memberi pengaruh

ekstrim terhadap XYZ, hal ini dapat dilihat. Output kedua dari tahap ini adalah daftar tabel prioritas

risiko, tujuan penggunaan tabel prioritas risiko akan membantu manajemen XYZ atau pihak-pihak

yang berkepentingan untuk bisa mengatasi risiko atau mengurangi risiko yang memiliki nilai risiko

tinggi maupun membenahi aktivitas kerja yang nilai risikonya rendah.

5. Kesimpulan, Impilasi, dan Keterbatasan Penelitian

5.1. Kesimpulan Penelitian

Untuk menghasilkan desain manajemen risiko harus melewati proses penilaian risiko, diamana

dalam penilaian risiko terdapat 3 tahapan (identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko), namun sebelum

memulai proses penilaian risiko, terlebih dahulu perlu tahapan penetapan konteks, hal ini beguna

untuk menjadi batasan dalam menghasilkan desain manajemen risiko, sehingga proses penilaian risiko

yang akan dilakukan tidak menjadi luas atau bisa melenjeng dari tujuan yang sebenarnya.

5.2. Implikasi Penelitian

Hasil yang diperoleh berdasarkan tiga tahapan dalam penilaian risiko, bagian keuangan juga

mempunyai banyak risiko yang memiliki rentang nilai 6-9 dengan jumlah 84 butir risiko, sedangkan

risiko yang memiliki rentang nilai 15-25 adalah risiko yang jumlahnya 0 atau tidak ada risiko pada

rentang nilai tersebut. Meskipun demikian tetap diperlukan pengendalian baik itu risiko yang memilki

nilai kecil atau besar tetap untuk dapat meminimalisir atau mencegah terjadinya risiko-risiko tersebut.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dari Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas obyek penelitian di dalam

lingkungan XYZ tidak hanya pada Bagian Keuangan saja tetapi unit/bagian/lembaga lainnya yang

merupakan satu kesatuan XYZ.

Page 22: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

Daftar Pustaka

BPKP. (2010). Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: PER-500/K/2010.

Pedoman Pemetaan (Diagnostoc Assessment) Terhadap Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di

Lingkungan Instansi Pemerintah. Sekertariat Negara. Darmawi, H. (2006). Manajemen Asuransi. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmawi, H. (2017). Manajemen Risiko Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko, T. (2015). Manajemen Edisi 2. Yogyakata: BPFE.

Hasiah, M. A. (2016). Desain Model Matris Penilaian Risiko (Risk Assessment) dalam Perencanaan Audit

Umum (Studi pada Satuan Pengawas Internal (SPI), Bagian Keuangan dan Bagian Pengadaan Barang

dan Jasa Politeknik Negeri Ujung Pandang). Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan (INFAK), 42-60.

Mulyono, I. &. (2019). Desain Pedoman Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan

Perguruan Tinggi Negeri. Journal of Applied Accounting and Taxation, 49-57.

Raffie, S. (2017). Manajemen Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Republik, I. (2005). Peraturan Rebuplik Indonesia No. 23 Tahun 2005. tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum. Jakarta: Negara, Sekertariat.

Republik, I. (2008). Peraturan Rebuplik Indonesia No. 60 Tahun 2008 . tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Sekertariat Negara.

Republik, I. (2012). Peraturan Rebuplik Indonesia No. 74 Tahun 2012 . tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sekertariat

Negara.

Republik, I. (2014). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014. Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi. Sekertariat Negara.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.

Supriyadi, M. &. (2018). Desain Sistem Manajemen Risiko pada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN

BH) Studi Kasus pada Universitas Gadjah Mada. Journal of Applied Accounting and Taxation, 158-

167.

Suwanda Dadang, J. A. (2019). Manajemen Risiko Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagai Upaya Peningkatan Transparasi dan Akuntabilitas Publik. Bandung: Rosda.

Widowati, E. (2017). Best Practices dalam Manajemen Risiko di perusahaan dan institusi. Semarang: Cipta

Prima Nusantara.

Zainal, P. d. (2017). Desain Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 pada PDAM Tirta Meulaboh. Jurnal E-

Kombis, 52-71.

Appendix

Lampiran 1. Langkah-Langkah Penilaian Risiko Menurut BPKP

1. Menetapkan kemungkinan atau probabilitas terjadinya risiko

Tabel Kerangka Pengukuran Probabilitas/Frekuensi

Probabilitas Kriteria

Rating %

1 0 – 10 Sangat tidak mungkin

2 10 – 30 Kecil kemungkinan tapi tidak mustahil

3 30 – 50 Kemungkinan terjadi

4 50 – 90 Sering terjadi

5 90 Hampir pasti terjadi

Tabel Ukuran Kualitatif Kemungkinan/Frekuensi

Level Deskriptor Contoh Deskripsi Rinci Frekuensi

1 Sangat jarang Kejadian muncul hanya

dalam keadaan tertentu

Kurang dari

sekali dalam 10

tahun.

2 Jarang Kejadian muncul hanya pada

saat yang sama

Paling sedikit

sekali dalam 10

tahun

3 Moderat Kejadian harusnya muncul

oada saat yang sama

Paling sedikit

sekali dalam 5 tahun

Page 23: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

4 Sering Kejadian muncul pada

kebanyakan situasi

Paling sedikit

sekali dalam 1

tahun

5 Hampir

pasti/Sangat

sering

Kejadian diharapkan muncul

pada kebanyakan situasi

Lebih dari satu

kali dalam

setahun

Sumber: BPKP (2010)

2. Menentukan dampak dan besaran dari setiap risiko

Tabel Kerangka Pengukuran Dampak

Level Rating Dampak Keterangan

1 Sangant tinggi atau

katastropik

- Mengancam program dan

organisasi serta

stakeholders.

- Kerugian sangat besar bagi

organisasi dari segi keuangan maupun politik

2 Besar - Mengancam fungsi program

yang efektif dan organisasi.

- Kerugian cukup besar bagi

organisasi dari segi

keuangan maupun politis

3 Menegah/Medium - Mengganggu administrasi

program.

- Kerugian politis dan

keuangan cukup besar

4 Kecil - Mengancam efesiensi dan

keefektifan beberapa aspek

program.

- Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi

stakeholders.

5 Sangat rendah/tidak

signifikan

- Dampak dapat ditangani

pada tahap kegitan rutin.

- Kerugian tidak material dan

tidak mempengaruhi

stakeholders

3. Menentukan status risiko dan peta risiko formula untuk menghitung status risiko

Tabel peta risiko

Matriks Analisis Risiko Dampak

Deskripsi Prob Frek 1 2 3 4 5

Tidak

Signifikan

Kecil Medium Besar Katastropik

Hampir Pasti 90% 5 Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim Ekstrim

Kemungkinan

Besar

70% 4 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim

Mungkin 50% 3 Rendah Moderat Moderat Tinggi Ekstrim

Kemungkinan

Kecil

30% 2 Sangat

Rendah

Rendah Moderat Moderat Tinggi

Sangat Jarang 10% 1 Sangat Rendah

Sangat Rendah

Rendah Rendah Moderat

Tabel rating risiko

Deskripsi Level Level Dimulai Dari Status

Ekstrim 5 15

Tinggi 4 10

Moderat 3 5

Rendah 2 3

Sangat Rendah 1 1

Page 24: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

4. Menentukan respon risiko

Tabel Kriteria Respon Risiko

Status Risiko Kriteria untuk Manajemen Risiko Yang

Bertanggungjawab

1-3 Dapat Diterima Dengan pengendalian

yang cukup

Manajer Operasi

4-5 Dipantau Dengan pengendalian

yang cukup

Manajer Operasi

6-9 Diperlukan pengendalian

Manajemen

Dengan pengendalian

yang cukup

Manajer Operasi

10-14 Harus menjadi perhatian

manajemen (urgent)

Dapat diterima hanya

dengan pengendalian

yang cukup

CEO

15-25 Tidak dapat diterima Dapat diterima hanya

dengan pengendalian

yang cukup

Komisaris

5. Memberi informasi pada pimpinan

Tabel Informasi Pengelolaan Risiko

Status Risiko Apa yang Terjadi Apa yang harus dilakukan

Ekstrim Tujuan dan hasil tidak tercapai

Mengakibatkan kerugian

keuangan yang besar

Mengurangi kapabilitas instansi

Reputasi instansi sangat menurun

Pengelolaan bersifat urgen dan

aktif yang melibatkan pimpinan

tingkat tinggi.

Strategi risiko wajib

dilaksanakan secepatnya

Pendekatan yang segera dan tepat

serta pelaporan secara rutin.

Tinggi Beberapa tujuan dan hasil tercapai

Mengakibatkan kerugian keuangan

yang cukup besar

Mengurangi kapabilitas instansi

Cukup menurunkan reputasi.

Perlu pengelolaan aktif dan reviu

rutin

Strategi harus dilaksanakan

terutama difokuskan pada

pemeliharaan kendali yang sudah

baik.

Pendekatan yang tepat

Moderat Mengganggu kualoitas atau

ketepatan waktu dari tujuan dan

hasil.

Mengakibatkan kerugian keuangan yang dapat diterima dengan wajar.

Mengurangi kapabilitas dalam

tingkatan normal

Menurunkan reputasi dalamn

tingkat wajar

Perlu pengelolaan dan reviu secara rutin.

Perlu pengendalian intern yang

efektif dan pemantauan.

Strategi risiko harus dilaksanakan.

Rendah Mengganggu kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dari tujuan dan

hasil

Mengakibatkan kerugian keuangan,

penurunan kapabilitas dan reputasi

tidak besar.

Prosedur rutin yang cukup untuk menanggung dampak.

Perlu pengendalian intern yang

efektif.

Strategi yang fokus pada

pemantauan dan reviu terhadap

prosedur pengendalian yang

sudah ada.

Sangat Rendah Dampak terhadap pencapaian tujuan sangat kecil.

Kerugian keuangan, penurunan kapabilitas, dan reputasi adalah

sangat kecil

Hanya perlu pemantauan

singkat.

Pengendalian normal sudah

mencukupi

Jika sama sekali tidak

Page 25: DESAIN MANAJEMEN RISIKO PADA BAGIAN KEUANGAN …

diperhatikan, risiko-risiko ini

dapat meningkatkan

statusnya/prioritasnya

Lampiran 2. Salah satu kuesioner penelitian

Kuesioner ini terdapat tabel yang didalamnya berisi tentang aktivitas dan risiko atas akivitas tersebut.

Bapak/ibu bisa memberikan jawaban atas DAMPAK dari kemungkinan risiko dari aktivias urain kerja masing-

masing Kuesioner dibawah ini dapat diisi dengan dengan diberi warna menggunakan (text highlight colour)

berwarna merah untuk skalanya. Contoh

Aktivitas

1

(A1)

Menerima data Keuangan dari unit-unit

yang adalam dalam xyz

Resiko

1

(R1)

Masih ada unit-unit yang terlambat

mengirimkan berkas atau memberi

berkasnya

1 2 3 4 5

Jabatan : Pengolah Data Keuangan

Kode

Aktivitas

(A)

Jenis Aktivitas Kode

Risiko

(R)

Jenis Resiko

A134 Menyiapkan bahan/instrumen

pelaksanaan pengumpulan data

keuangan sesuai dengan

sasaran/responden

R171 Terlambat menyiapkan

bahan/instrumen pelaksanaan

pengumpulan data keuangan

1 2 3 4 5

A135 Mengumpulkan data keuangan dari unit

kerja dan sumber lain

R172 Masih ada unit kerja atau sumber lain

yang terlambat menyerahkan data

keuangannya yang berhubungan

dengan dana PNBP

1 2 3 4 5

A136 Menginput data keuangan sesuai dengan

format pengolahan data

R173 Adanya kesalahan penginputan data

kedalam format pengolah data

1 2 3 4 5

R174 Kesalahan dalam mengklasifikasikan

data data yang sudah diterima

1 2 3 4 5

A137 Mengolah data keuangan sesuai dengan

klasifikasinya sebagai bahan analisis

R175 Adanya salah menginput jumlah

nominal atau salah dalam mencatat

atau memasukan tanggal/no.bukti

dokumen, dll

1 2 3 4 5

A138 Merekapitulasi data keuangan sesuai

dengan jenis data sebagai bahan

informasi

R176 Ada data yang belum terekapitulasi

dengan baik atau ada data yang

belum masuk dalam rekapitulasi

1 2 3 4 5

A140 Menyajikan data keuangan sesuai

dengan ketentuan dan perintah atasan

R178 Adanya salah menyajikan data

keuangan

1 2 3 4 5