Desain Aplikasi SIG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tentang aplikasi sistem informasi geografis

Citation preview

Tugas Desain dan Manajemen Informasi GeospasialSIJAPI (Sistem Informasi Jaringan Pipa) - Sarana PendukungOptimalisasi Pelayanan PDAM Kabupaten Slemandisusun oleh:Hanif Ilmawan, Hilmiyati Ulinnuha, Isna Uswatun Khasanah

Magister S2 Teknik GeomatikaFakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2013a. Konsep Desain Desain aplikasi SIG yang akan dibuat pada tugas ini merupakan aplikasi SIG yang digunakan untuk menyajikan informasi jaringan pipa PDAM di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Informasi yang disajikan meliputi informasi spasial dan atribut.. Aplikasi SIG ini berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian lokasi pipa dan cakupan area yang dapat dialiri oleh pipa. Pengguna dapat mengetahui informasi mengenai pipa, yang meliputi panjang pipa, diameter pipa, tahun pemasangan, dan juga lokasi pipa tersebut. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis spasial.

b. Tujuan Pembuatan Desain Sistem Informasi Jaringan Pipa PDAMDesain aplikasi SIG ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :1. Terciptanya peta digital jaringan pipa PDAM2. Terbentuknya sistem informasi jaringan pipa PDAM untuk Kabupaten Sleman3. Terciptanya standarisasi data jaringan pipa PDAM

c. Manfaat Desain Sistem Informasi Jaringan Pipa PDAM1. Memudahkan PDAM untuk melakukan pemantauan serta pemeliharaan pipa2. Memudahkan PDAM untuk melakukan pengadaan jalur pipa baru3. Membantu PDAM dalam menentukan biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk pemasangan pipa baru4. Mendukung penggunaan data bersama oleh instansi-instansi terkait

d. Pengguna Desain Sistem Informasi Jaringan Pipa PDAMPengguna dari sistem informasi jaringan pipa PDAM ini adalah sebagai berikut:1. PDAM Kabupaten Sleman2. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman3. Bappeda Kabupaten Sleman4. Developer perumahanAdapun hubungan antar instansi dapat dilihat pada diagram berikut:

BappedaDinas PUDeveloperInformasi Jaringan Pipa PDAMPDAMKeterangan : : Akses informasi tidak terbatas: Akses informasi terbatas: Koordinasi tidak langsungPDAM selaku badan usaha milik daerah yang bertugas untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat memiliki kontrol penuh terhadap data-data di sistem informasi jaringan pipa. PDAM wajib melengkapi data jaringan pipa dan melakukan koordinasi dengan Dinas PU dan Bappeda dalam perencanaan dan penentuan kebijakan. Sementara itu, developer juga memiliki hak untuk mengakses informasi jaringan pipa PDAM, tetapi terbatas hanya lokasi pipa terpasang (existing).

e. Data yang DibutuhkanDalam pembuatan desain sistem informasi jaringan pipa PDAM, dibutuhkan data-data sebagai berikut: 1. Data Spasial, meliputi: Peta RBI Kabupaten Sleman skala 1 : 25.000 Koordinat posisi jalur pipa Lokasi pemasangan jalur pipa2. Data Atribut, meliputi: Data statistik warga pengguna PDAM Panjang pipa, dimensi pipa, dan jenis pipa Data pergantian atau perbaikan pipa, serta kedalaman peletakan pipa dari tanah

f. Software dan Hadware yang DibutuhkanPembuatan desain sistem informasi jaringan pipa PDAM memerlukan peralatan yang berupa:1. Software : QGIS AutoCAD Postgress dan PostGIS 2. Hardware Seperangkat komputer atau laptop GPS untuk pengecekan posisi pipa PDAM

GIS STRATEGIC THEMES AND GOALS1. Membangun sistem akuisisi data yang dapat menjamin keakuratan data.2. Membangun sistem pengolahan data untuk keperluan khusus.3. Menyusun standar pengelolaan data sehingga memungkinkan untuk berbagi pakai dengan instansi lain yang membutuhkan.4. Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk peta, baik itu analog maupun digital dengan tema-tema khusus.5. Membuat dan mengembangkan model data untuk membantu proses pengambilan keputusan.6. Melakukan pembaruan data secara berkala untuk menjamin kekinian data.7. Mengembangkan aplikasi berbasis SIG yang sesuai dengan kebutuhan PDAM.8. Memberikan pelatihan terhadap pegawai-pegawai PDAM terkait penggunaan SIG untuk pengelolaan jaringan pipa.9. Melakukan analisis terkait aspek-aspek spasial dan non spasial sebagai dasar pengembangan jaringan pipa.10. Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan jaringan pipa.11. Mengadakan rapat rutin untuk mengevaluasi penggunaan SIG dalam pengelolaan jaringan pipa.

Kebutuhan InstansiTema-tema Strategis SIG yang Mendukung

1. Menyediakan informasi yang akurat sebagai dasar penentuan kebijakan1. Membangun sistem akuisisi data yang dapat menjamin keakuratan data.2. Membangun sistem pengolahan data untuk keperluan khusus.3. Menyusun standar pengelolaan data sehingga memungkinkan untuk berbagi pakai dengan instansi lain yang membutuhkan.4. Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk peta, baik itu analog maupun digital dengan tema-tema khusus.5. Membuat dan mengembangkan model data untuk membantu proses pengambilan keputusan.6. Melakukan pembaruan data secara berkala untuk menjamin kekinian data.7. Melakukan analisis terkait aspek-aspek spasial dan non spasial sebagai dasar pengembangan jaringan pipa

2. Memelihara infrastruktur jaringan pipa1. Menyusun standar pengelolaan data sehingga memungkinkan untuk berbagi pakai dengan instansi lain yang membutuhkan.2. Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk peta, baik itu analog maupun digital dengan tema-tema khusus.3. Membuat dan mengembangkan model data untuk membantu proses pengambilan keputusan.

4. Mengadakan rapat rutin untuk mengevaluasi penggunaan SIG dalam pengelolaan jaringan pipa5. Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan jaringan pipa.

3. Menentukan standar data jaringan pipa1. Membangun sistem akuisisi data yang dapat menjamin keakuratan data.2. Membangun sistem pengolahan data untuk keperluan khusus.3. Menyusun standar pengelolaan data sehingga memungkinkan untuk berbagi pakai dengan instansi lain yang membutuhkan.

4. Mengembangkan sistem informasi jaringan pipa1. Membuat dan mengembangkan model data untuk membantu proses pengambilan keputusan.2. Mengembangkan aplikasi berbasis SIG yang sesuai dengan kebutuhan PDAM.3. Memberikan pelatihan terhadap pegawai-pegawai PDAM terkait penggunaan SIG untuk pengelolaan jaringan pipa.4. Mengadakan rapat rutin untuk mengevaluasi penggunaan SIG dalam pengelolaan jaringan pipa

GAP ANALYSISNoStrategic Plan ThemePublic valueTechnology GapIT Skills GapOrganizational Gap

1.Membangun sistem akuisisi data yang dapat menjamin keakuratan data

Memberikan informasi jaringan pipa dengan ketelitian yang tinggi. Mendukung pengambilan keputusan, seperti pendirian bangunan baru, penggalian tanah dan pendirian industri. Tidak tersedianya peralatan yang memadai Kemampuan pegawai untuk menggunakan alat akuisisi data yang tepat masih rendah

Staff ahli yang berpengalaman sangat kurang. Rekruitmen karyawan ahli sangat terbatas

2.Membangun sistem pengolahan data untuk keperluan khusus.

Mengefektifkan pekerjaan Menghemat waktu dan tenaga dalam proses pengolahan data Memudahkan proses pembaharuan data Konversi basis data dari Ms. Office ke Postgress Software pengolahan basis data berbasis spasial belum tersedia

Kemampuan dalam menyusun suatu basis data masih kurang Kurangnya ketrampilan pengelolaan data menggunakan Postgress dan PostGIS Instalasi software Postgress dan PostGIS Terbatasnya staff yang memahami konsep basis data Staff yang menguasai Postgress dan PostGIS jumlahnya sedikit.

3.Menyusun standar pengelolaan data sehingga memungkinkan untuk berbagi pakai dengan instansi lain yang membutuhkan.

Memudahkan pengguna untuk berbagi pakai dengan data yang sama Menghemat biaya pada pengumpulan data Mendukung proses transformasi data Mengurangi dan mencegah data yang redundan dan duplikat Menyediakan informasi yang konsisten untuk pihak terkait. Tidak semua instansi yang membutuhkan data PDAM memiliki software QGIS Kurangnya kemampuan dalam database programming Pengoperasian software berbasis QGIS Pemenuhan standar yang telah dibuat oleh instansi terkait Kebutuhan data suatu instansi dengan format tertentu.

4.Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk peta, baik itu analog maupun digital dengan tema-tema khusus.

Memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi mengenai pipa Memudahkan pengguna untuk memperbanyak peta digital Memudahkan pengguna dalam pembaruan peta Tidak semua instansi menggunakan perangkat lunak QGIS dengan versi yang sama Kurangnya ketrampilan dalam menggunakan perangkat lunak QGIS

Jumlah staff yang mampu menggunakan perangkat lunak QGIS terbatas Adanya peraturan mengenai standar penyajian informasi geospasial

5.Membuat dan mengembangkan model data untuk membantu proses pengambilan keputusan.

Memberikan kemudahan dalam menentukan kebijakan Memberikan gambaran yang jelas bagi pengguna tentang informasi yang dapat digunakan dalam penentuan kebijakan Pemodelan data spasial dan atribut menggunakan perangkat lunak QGIS Kurangnya ketrampilan dalam menggunakan QGIS untuk memperoleh suatu informasi Kurang memahami pemodelan data dalam proses pengambilan kebijakan Tingkat kompleksitas yang tinggi dalam pengintegrasian antar instansi pemerintahan untuk mengambil suatu kebijakan

6.Melakukan pembaruan data secara berkala untuk menjamin kekinian data.

Memberikan informasi yang akurat kepada pengguna Memberikan gambaran bagi pengguna mengenai situasi yang sesuai dengan kondisi di lapangan Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu Proses penggabungan data dengan perangkat lunak QGIS untuk mengetahui perubahan data spasial dan atribut Kurangnya pemahaman mengenai proses penggabungan data spasial Kurangnya pemahaman staff mengenai sistem dan transformasi koordinat dalam suatu peta Belum adanya peraturan mengenai pembaruan data secara berkala Diperlukan biaya yang besar untuk melakukan pembaruan data Terbatasnya jumlah staff paham mengenai dasar-dasar pemetaan

7.Mengembangkan aplikasi berbasis SIG yang sesuai dengan kebutuhan PDAM.

Memudahkan pengguna untuk menyelesaikan permasalahan yang menyangkut aspek spasial Memudahkan pengguna dalam mengakses data untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan Meningkatkan keefektifan dari penggunaan data dan informasi Pembuatan dan pemrograman analisis spasial/atribut dan operasi spasial dengan menggunakan perangkat lunak QGIS

Kurangnya pemahaman dalam melakukan analisis dan operasi data spasial/atribut Kecenderungan PDAM untuk tetap menggunakan metode lama untuk memenuhi kebutuhan informasinya Kurangnya staff ahli di PDAM yang paham dalam pengelolaan informasi berbasis SIG

8.Memberikan pelatihan terhadap pegawai-pegawai PDAM terkait penggunaan SIG untuk pengelolaan jaringan pipa.

Meningkatkan kemampuan pegawai dalam memanfaatkan SIG dalam pengelolaan jaringan pipa. Mempercepat proses pengambilan keputusan melalui pemanfaatan SIG. Mengurangi resiko kesalahan interpretasi dalam pengolahan data-data berbasis SIG. Belum adanya standarisasi versi aplikasi QGIS yang digunakan Belum tersedianya jaringan internet berkecepatan tinggi Instalasi software QGIS untuk pengolahan dan pengelolaan data Latar belakang pegawai PDAM yang pada umumnya belum pernah menggunakan QGIS Sangat bergantung pada semangat dan antusias pegawai PDAM dalam mempelajari QGIS.

9.Melakukan analisis terkait aspek-aspek spasial dan non spasial sebagai dasar pengembangan jaringan pipa.

Mempercepat proses penentuan kebijakan. Membantu dalam memperkirakan dampak-dampak yang terjadi apabila dilakukan pengembangan jaringan pipa. Memudahkan dalam perencanaan teknis pengembangan jaringan pipa.

Tingkat kebaruan data Instalasi software QGIS untuk pengolahan data. Kemampuan programming masih rendah. Membutuhkan masukan dari berbagai pihak untuk melihat suatu permasalahan dari banyak sudut pandang.

10.Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengembangan jaringan pipa.

Mengurangi biaya pengembangan jaringan pipa menjadi seminimal mungkin. Membantu dalam menentukan kebijakan dengan mempertimbangkan aspek ekonomis. Tingkat kekinian data yang bervariasi. Kemampuan programming. Sering kali terjadi konflik kepentingan.

11.Mengadakan rapat rutin untuk mengevaluasi penggunaan SIG dalam pengelolaan jaringan pipa Menjaga koordinasi antar bidang. Mencari permasalahan dan faktor-faktor penghambat serta menemukan solusinya. Kesulitan dalam menentukan jadwal di mana semua pihak terkait dapat berkumpul bersama dan melakukan pembahasan.

GAP ANALYSIS SUMMARY1. Pengembangan dan penyeragaman metode akuisisi, pengolahan, pengelolaan, penyajian, dan pembaruan data perlu dilakukan agar dapat menjamin keakurasian data.2. Pembuatan standar data dan aplikasi yang digunakan harus dilakukan dan diterapkan oleh semua pihak yang terkait.3. Staff yang ahli di bidang SIG adalah aset instansi yang sangat penting.4. Perlu menganggarkan dana untuk mengadakan pelatihan software.5. Karena akses terhadap data juga diberikan ke pihak-pihak selain PDAM, maka perlu adanya aturan yang baku terhadap penggunaan data tersebut.6. Komunikasi dan koordinasi harus selalu terjalin antara PDAM dengan pihak-pihak lain yang menggunakan sistem informasi jaringan pipa.

COST ANALYSIS

Tahun 11. Pengadaan komputer 3 x Rp 6.000.000,00= Rp 18.000.000,002. Pengadaan jaringan internet= Rp 10.000.000,003. Tenaga ahli= Rp 12.000.000,004. Rapat dan evaluasi= Rp 3.000.000,005. Dokumentasi= Rp 1.200.000,00Jumlah= Rp 44.200.000,00

Tahun 21. Pengumpulan data 14 x Rp 500.000,00= Rp 7.000.000,002. Pembelian domain= Rp 400.000,003. Tenaga ahli= Rp 12.000.000,004. Pelatihan 3 x Rp 42.000.000,00= Rp 126.000.000,005. Perawatan hardware dan jaringan internet= Rp1.000.000,006. Rapat dan evaluasi= Rp 3.000.000,007. Dokumentasi= Rp 1.200.000,00Jumlah= Rp 150.600.000,00

Tahun 31. Sosialisasi= Rp 5.000.000,002. Biaya domain per tahun= Rp 300.000,003. Perawatan hardware dan jaringan internet= Rp1.000.000,004. Rapat dan evaluasi= Rp 3.000.000,005. Dokumentasi= Rp 1.200.000,00Jumlah= Rp 10.500.000,00

Tahun 4, 5, 6, dst.1. Perawatan hardware dan jaringan internet= Rp1.000.000,002. Rapat dan evaluasi= Rp 3.000.000,003. Dokumentasi= Rp 1.200.000,00Jumlah= Rp 5.200.000,00

Catatan: Timeline dapat dilihat pada file Timeline.xlsx.

BENEFIT ANALYSIS

Tahun 1Jumlah= Rp 0,00

Tahun 2Jumlah= Rp 0,00

Tahun 31. Efisiensi jumlah pekerja= Rp 7.000.000,002. Pengurangan lama pelayanan= Rp 10.000.000,003. Pembuatan data analog= Rp2.000.000,004. Efisiensi perawatan= Rp 5.000.000,00Jumlah= Rp 24.000.000,00

Tahun 41. Efisiensi jumlah pekerja= Rp 7.000.000,002. Pengurangan lama pelayanan= Rp 15.000.000,003. Pembuatan data analog= Rp5.000.000,004. Efisiensi perawatan= Rp 8.000.000,00Jumlah= Rp 35.000.000,00

Tahun 5, 6, 7, dst.1. Efisiensi jumlah pekerja= Rp 7.000.000,002. Pengurangan lama pelayanan= Rp 20.000.000,003. Pembuatan data analog= Rp8.000.000,004. Efisiensi perawatan= Rp 10.000.000,00Jumlah= Rp 45.000.000,00

Catatan: Timeline dapat dilihat pada file Timeline.xlsx.BENEFIT AND COST ANALYSIS

Year12345678910

Costs(juta)44,2150,610,55,25,25,25,25,25,25,2

Benefits(juta)002435454545454545

Diasumsikan, discount rate = 5%.

Rp 224.444.119,00

Rp 249.308.838,00

Keuntungan dicapai setelah tahun ke-9.