18
MATERI OSCE COMPRE PENYAKIT KULIT & KELAMIN 1. Dermatitis DKI, DKA, dermatitis atopic, dermatitis numularis, liken simpleks kronis 2. Dermatosis eritroskuamosa psoriasis vulgaris, dermatitis seboroik, ptiriasis rosea 3. Penyakit infeksi a. JAMUR (tinea kapitis, tinea barbae, tinea corporis et cruris) b. PIODERMA (impetigo, ektima, folikulitis superficialis, furunkel/karbunkel, erysipelas, eritrasma) 4. Infeksi virus (veruka vulgaris, kondiloma akuminata, moluskum kontagiosum, herpes zoster) 5. IMS (sifilis, GO) 6. Morbus Hansen

Dermatitis ukmppd

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dermatitis untuk bahan ukmppd

Citation preview

MATERI OSCE COMPRE PENYAKIT KULIT & KELAMIN1. Dermatitis

DKI,

DKA,

dermatitis atopic,

dermatitis numularis,

liken simpleks kronis

2. Dermatosis eritroskuamosa

psoriasis vulgaris,

dermatitis seboroik,

ptiriasis rosea

3. Penyakit infeksi

a. JAMUR

(tinea kapitis, tinea barbae, tinea corporis et cruris)

b. PIODERMA

(impetigo, ektima, folikulitis superficialis,

furunkel/karbunkel, erysipelas, eritrasma)

4. Infeksi virus

(veruka vulgaris, kondiloma akuminata,

moluskum kontagiosum, herpes zoster)

5. IMS

(sifilis, GO)

6. Morbus Hansen

DERMATITIS

DEFINISIMANIFESTASITxpemeriksaanPrognosis

DERMATITIS KONTAK IRITANDermatitis yg disebabkan oleh bahan (substansi) yang menempel pada kulit1. Kelainan timbul karena kerusakan sel yg disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi ataupun fisik

2. Merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk.

3. Dermatitis kontak iritan akut:

Timbul segera setelah terpajan/ 12-24 jam,eritema lalu menjadi vesikel bahkan nekrosis

4. Dermatosis kontak iritan kronis:

Disebabkan oleh kontak dgn iritan lemah yg berulang-ulang,

5. Gejala berupa:kulit kering,eritema,skuama, hyperkeratosis, likenifikasi,bilaterus-menerus dpt terjadi fisur1. Menyingkirkan pajanan bahan iritan

2. Pemakaian alat pelindung

3. Kortikosteroid topical,misalnya hidrokortisonUji tempel dengan bahan yg dicurigaiKurang baik bila tidak dapat menghindari bahaniritan penyebab.

DERMATITIS KONTAK ALERGIKAPeradangan kulit yg timbul setelah kontak dengan allergen melalui proses sensitisasi.

Dibandingkan dgn Dermatitis kontak iritan penderitanya lebih sedikit dikarenakan hanya mengenai org yg kulitnya sangat peka1. Gatal

2. Pada stadium akut: bercak eritema nummular atau plakat berbatas jelas,edema,papulovesikel, vesikel atau bula,pada vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi.

3. Pada stadium krinis: kulit kering, berskuama,papul,likenifikasi,fisur batas tidak tegas1. Pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab

2. Kortikosteroid, prednison30mg/hari

3. Antihistamin

4. Jika lesi basah kompres KMn04 1/5000.

5. Jika sudah mongering diberi kortikostreroid topical sepertihidrokortison1-2%,triamsolon 0,1%, fluosinolon 0,025%,Px eosinofil darah tepi

Px imunoglobulinE:Uji tempel, uji gores, uji tusukbaik

DERMATITIS ATOPIKDermatitis yg timbul pada individu dgn riwayat atopi pada dirinya sendiri ataupun keluarganya, yaitu riwayat asma bronchial, rinitis alergi dan reaksi alergi thdp serbuk-serbuk tanaman1. Gatal

2. Papul,likenifikasi,lesi ekzematosa berupa eritema,papulovesikel, erosi, ekskoriasi,krusta

3. Bentuk infantil (2bulan-2tahun):

lesi dimuka (pipi,dahi) dan kulit kepala, badan,leher,lengan,tungkai, bilamulai merangkak ditemukan dilutut, lesi eritema&papulovesikel yg sgt gatal,usia 18 bulan Nampak likenifikasi dibagian fleksor

4. bentuk anak (3-11tahun)

dapat merupakan kelanjutan bentuk infantile atau timbul sendiri. Lesi kering, likenifikasi, batas tidak tegas, tempat predileksi di lipat siku,lipat lutut, leher, pergelangan tangan dan kaki, sering ditemukan Dennie Morgan yaitu lipatan kulit dibawah kelopak mata bawah1. Hindari semua factor luar yg mungkin menimbulkan manifestasi klinik

2. Hindari pemakaian bahan yg merangsang seperti sabun keras dan bahan pakaian dari wol.

Sistemik

1. Antihistamin golongan H1

2. Kortikosetroid

3. Antibiotic:eritomisin, tetrasiklin

Topical

1. Pada bayi diberi kortikosteroid ringan, hidrokortison 1-1,5%

2. Pada bentuk anak dan dewasa diberi kortikosteroid kuat, betametason dipropionat 0,05%, untuk efek yg lebih kuat dapat dikombinasi dgn asam salisilat 1-3% dlm salepPenegakan Dx DA:

Harus terdapat:

1. Pruritus

2. Morfologi dan distribusi yg khas:likenifikasi fleksural pada org dewasa,gambaran dermatitis di pipi dan ekstensor pada bayi

3. Kecenderungan menjadi kronis atau kambuh

Ditambah 2 atau lebih tanda lain:

1. adanya penyakit atopic (asma bronchial,rhinitis alergik,dermatitis atopic)pada penderita ataukeluarganya

2. tes kulit cepat yg reaktif

3. dermografisme putih atau timbul kepucatan pada tes dgn zat kolinergik

4. katarak subkapsular anterior

atau ditambah 4 atau lebih bulir berikut:

1. xerosis/iktiosis/hiperlinear palmaris

2. pitriasis alba

3. keratosis pilaris

4. kepucatan fasial/warna gelap infra orbital

5. tanda Denie Morgan

6. peningkatanIg.E

7. Keratokonus

8. Kecenderungan mendapat dermatitis non-spesifik ditangan dan infeksi kulit yg berulang.

DERMATITIS NUMULARISDermatitis yg bentuknya menyeru-pai uang logam dan biasanya menyerang daerah ektremitas, berbatas tegas, dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah(oozing)1. Sering dijumpai pada pria, puncak awitan usia 55-56 tahun

2. Gatal yg sangat hebat

3. Lesi awalkecil (0,3-1cm) berupa vesikel/papulovesikel halus lalu bergabung membentuk satu bulatan seperti matauang (koin), berbatas tegas, sedikit edematosa, eritematosa, lama2 vesikel pecah terjadi eksudasi dan krusta kekuningan.

lesi lama berupa likenifikasi dan skuama.Antihistamin sebagai sedative dan mengurangi gatal

Kortikosteroid sistemik/topical

Antibiotic seperti erotromisin, tetrasiklin 20-40mg/kgBB slama 7-14hari

Suntikan kortikosteroid intra lesi dgn triamsinolon asetonida0,1mg/mlKultur dan uji resistensi sekretbaik

LIKEN SIMPLEKS KRONISPeradangan kulit kronis, gatal sekali, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol menyerupai kulit batang kayu,

akibat garukan atau gosokan yg berulang1. Gatal terus menerus pada malam hari, spasmodic atau paroksismal

2. Timbul sisik seperti psoriasis

3. Eritem, edema atau kelompokan papul karena garukan bagian tengah menebal, keruh dan berskuama serta pinggirnya hiperpigmentasi

4. Ukuran lentikular plakat bentuk umumnya lonjong

5. Tempat predileksi: tengkuk, sisi leher, tungkai bawah, pergelangan kaki, kulit kepala, paha bagian medial ,lengan bagian ekstensor, skrotum dan vulva1. Mencegah garukan dan gosokan

2. Antihistamin, hydroxyzine,chlorpheniramine

3. Steroid topical

4. Suntikan steroid intralesiBerdasarkan gambaran klinisBaik

PENYAKIT INFEKSI DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA

DEFINISIMANIFESTASITxPrognosis

PSORIASIS VULGARISPenyakit yg disebabkan oleh autoimun, bersifat kronik dan residif,ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema, berbatas tegas dengan skuama yg kasar,berlapis-lapis dan transparan,disertai fenomen tetesan lilin,Auspitz dan Kobner1. Gatal ringan

2. Bercak-bercak eritema yang meninggi(plak) dengan skuamosa diatasnya, berbatas tegas dan merata

3. Menyebabkan kelainan kuku,yg agak khas pitting nail berupa lekukan2 miliar

4. Yg tidak khas berupa kuku yg keruh,tebal,bagian distalnya terangkat,onikolisis

5. Kelainan pada sendi: sendi membesar, anikilosis,lesi kistik subkorteksSISTEMIK

1. Kortikosteroid: prednison20-30mg

2. Sitostatik:metotreksat mula2 tes dosis 5mg peros jika aman beri 3x2,5mg selama 3hari,jika tidak membaik naikkan 2,5-5mg perminggu, atau cara lain diberi i.m. 7,5mg-25mg

3. Levodopa,2x250mg-3x500mg

TOPIKAL

1. Preparat ter, 2-5%

2. Kortikosteroid,senyawa fluor. Jika lesi hanya beberapa dpt disuntikkan triamsinolon asetonid intralesi seminggu sekali

3. Ditranol(antralin)

4. 0,2-0,8% dalam pasta,salap,ataukrim dalam -1/2 jamsaja

5. PUVA:Kombinasi psoralen dan sinar ultraviolet 0,6mg/kgBB diberikan oral 2jam sebelum disinar dengan sinar ultraviolet. Pengobatan dilakukan 2xseminggu, pengobatan rumatan tiap 2bulanMeskipun tidak menyebabkan kematian, tapi bersifat kronis dan residif

DERMATITIS SEBOROIKPeradangan kulit pada daerah yg mengandung kelenjar sebasea1. Eitema dan skuama yg berminyak dan agak kekuningan batasnya kurang tegas

2. D.S ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-skuama halus,mulai sebagai bercak kecil yg kemudian mengenai seluruh kulit kepala dgn skuama halus dan kasar kelainan tersebut dinamakan pitiaris sika(ketombe) bentuk yg berminyak disebut pitiriasis steatoides

3. Bentuk yg berat adanya bercak berskuama dan berminyak, disertai eksudasi dan krusta tebal.Sering meluas ke dahi,glabela,telinga post auricular,dan leher,batasnya sering cembung

4. Pada bentuk yg lebih berat lagi,seluruh kepala tertutup oleh krusta yg kotor dan berbau tidak sedap,pada bayi, skuama yang kekuningan dan kumpulan debris-debris epitel yg lekat pada kulit disebut cradle cap

5. Pada daerah supraorbital, skuama2 halus terlihat di alismata,kulit dibawahnya eritematosa dan gatal disertai pula blefaritis,yakni pinggir kelopak mata merah disertai skuama2 halusSistemik

1. Kortikosteroid, prednisone 20-30mg/hari

2. Isotretinoin 0,1-0,3mg per kgBB/hari

3. Ketokonazol 200mg perhari

Topical

1. Pada pitiaris sika dan oleosa selama 5-15menit dengan selenium sulfide.jika terdapat skuama dan krustadiberi emolien

2. Resorsin 1-3%

3. Sulfur praesipitatum 4-20% dapat digabung dengan asam salisilat 3-6%

4. Kortikosteroid, hidrokortison

5. Ketokonazol 2%baik

PITIRIASIS ROSEAPenyakit kulit yg belum diketahui penyebabnya, dimulai dgn sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus di badan,lengan, paha atas yg tersusun sesuai lipatan kulit dan menyembuh dalam 3-8minggu1. Badan lemah,sakit kepala,sakit tenggorokan

2. Gatal ringan

3. Penyakit dimulai dgn lesi pertama (herald patch),umumnya dibadan solitary, berbentuk oval, dan anular diameter kira-kira 3cm

4. Ruam terdiri dari eritema, dan skuama halus dipinggir

5. Lesi berikutnya 4-10minggu setelah lesi pertama,memberi gambaran yg khas,sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil susunannya sejajar dengan kosta hingga menyerupai pohon cemara terbalik,lesi timbul serentak

6. Tempat predileksi: badan, lengan atas,paha atas sehingga seperti baju renang jaman duluSistemik

1. Antihistamin,klortrime 3x1tab

2. Roborantia(vit.B) 1000mg/hari

Topikal

1. Bedak kocok yg mengandung asam salisilat 2% atau mentol 1%Baik

DefinisiManifestasiPredileksiTerapiDDPrognosis

Impetigo: pioderma superfisialis (terbatas pada epidermis

Impetigo krustosa

Impetigo bulosaBiasa pada anak. Eritema & vesikel yg cepat pecah, datang berobat terlihat krusta tebal kuning seperti madu, dasarnya erosi, sering menyebar ke perifer dan sembuh di tengah

Eritema, bula, bula hipopion, jika sudah pecah tampak koleret dengan dasar Muka: lubang hidung dan mulut

Ketiak, dada, punggungTopical: eritromisin 1% atau mupirosin 2% 3x sehari

Sistemik: Klosasilin (50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) 4 x 250-500 mg sebelum makan

Topical: bula diaspirasi, lalu diberi salap antibiotik eritromisin 1% atau mupirosin 2% 3x sehari

Sistemik: Klosasilin (50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) 4 x 250-500 mg sebelum makanEktima

jika sudah pecah mirip matofitosisbaik

Ektima: ulkus superficial dengan krusta diatasnya karena infeksi StreptococcusKrusta tebal warna kuning. dasarnya ulkusTungkai bawah/tempat yg banyak traumaObat Topikal : Kompres ulkus dengan kalikus permanganas (PK) dengan konsentrasi 1:5000 (larutkan dalam air sampai warnanya ungu), dapat ditambahkan antibiotik topikaleritromisin 1% atau mupirosin 2% 3x sehari

Obat Sistemik :Klosasilin (50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) 4 x 250-500 mg sebelum makanImpetigo krustosabaik

Folikulitis: radang folikel rambut

Folikulitis superficial

Folikulitis profundaPapul/pustul yg eritematosa, ditengahnya terdapat rambut, multiple

Sama seperti superficial namun teraba infiltrate di subkutanTungkai bawah

Bibir atas dan dagu bilateralObat Topikal :salap antibiotik eritromisin 1% atau mupirosin 2% 3x sehari

Obat Sistemik :Klosasilin (50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) 4 x 250-500 mg sebelum makan

Tinea barbebaik

Furunkel/karbunkel: radang folikel rambut dan sekitarnya, karbunkel adalah kumpulan furunkelNyeri. nodus eritematosa bentuk kerucut ditengahnya ada pustule ( melunak jd abses isi pus+jaringan nekrotik ( lalu pecah membentuk fistelAksila, bokongObat Topikal :salap antibiotik eritromisin 1% atau mupirosin 2% 3x sehari

Obat Sistemik :Klosasilin (50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) 4 x 250-500 mg sebelum makanbaik

Erysipelas: infeksi akut yg disebabkan oleh streptococcus dengan gejala utama eritema merah cerah berbatas tegas+gejala konstuitusiEritema merah cerah berbatas tegas, pinggir meninggi + gejala konstitusi: demam, malaiseTungkai bawahObat topikal : tungkai di elevasi,kompres dengan antiseptik topikal, PK dengan konsentrasi 1: 10000 (larutkan dalam air sampai warnanya pink),

Obat sistemik :Klosasilin (50 mg/KgBB/hari dibagi dalam 4 dosis) 4 x 250-500 mg sebelum makan

selulitis

Eritrasma : Infeksi dangkal kronik yg menyerang daerah yg banyak keringatDaerah eritrema miliar selanjutnya meluas keseluruh region menjadi merah,teraba panas seperti kena cabai 1. Eritromisin 15mg/kgBB 4kali sehari selama 5-10 hari

2. Tetrasiklin dgn dosis yg sama1. Tinea kruris: gatal dengan papula2 eritematosa

2. Kandidiasis: eritema dengan lesi satelit,erosive dan gatalbaik

INFEKSI VIRUS

DefinisiManifestasiTxDDProg

VERUKA VULGARISTumor intradermal disebabkan oleh infeksi Human Papiloma virus, tempat predileksinya diekstremitas bagian ekstensor,bisajuga mukosamulut dan hidung.

Varian verukosa vulgaris yg terdapat didaerah muka dan kulit kepala berbentuk sebagai penonjolan yg tegak lurus pada permukaan kulit dan permukaannya kasar disebut veruka filiformis

1. hyperkeratosis biasa,

2. transluen,licin,

3. sebesar kepala jarum pentul,dalam beberapa minggu sampai bulan membesar, dapat sebesar kelereng,kasar,

4. berwarna coklat tua,abu-abu atau hitam seperti bertanduk,

5. biasanya kutil ini besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat,

6. permukaan kasar (verukosa), dengan goresan dapat timbulautoinokulasi sepanjang goresan(fenomena Kobner)1. Kuret dan elektrodesikasi ringan

2. Bedah krio dengan nitrogen cair

3. Asam triklorasetat 50-80%

4. Keratolitik:asam salisilat 20%,asam laktat 10%

5. Bahan kaustik, misalnya larutan AgNO325%, fenol likuifaktum

6. Bedah scalpel,listrik,laserTB kutis verukosa: lesi tunggal,lebih kasar

Prurigo nodularis : biasanya pada ekstremitas bagian ekstensor disertai rasa gatal.65% sembuh spontan dalam 2 tahun

CONDILOMA AKUMINATAVegetasi oleh HPV tipe tertentu, bertangkai, dan permukaannya berjonjot. Bersifat jinak, superficial, terutama didaerah genital.

Pada pria predileksinya: perineum,sekitar anus,sulkus coronaries,gland penis, muara uretra eksterna,korpus dan pangkalpenis

Pada wanita:

Didaerah vulva, introitus vagina, porsio uteri1. Mulai papula miliar selanjutnya terbentuk tonjolan-tonjolan (filiformis)

2. Permukaanya berjonjot (papilomatosa)

3. Nyeri

4. Kelainan kulit berupa vegetasi ygbertangkai dan berwarna kemerahan, lama2 berwarna agak kehitaman

5. Jika timbul infeksi sekunder warna kemerahan akan berubah keabu-abuan dan berbau tidakenak1. Kemoterapi

a. Podofilin:

Tingtur podofilin 25%, kulit sekitarnya dilindungi dgn vaselin atau pasta agar tidak terjadi iritasi, setelah 4-6jam dicuci, diulang sampai 3hari (ditutulkan pada lesi)

b. Asam triklorasetat

konsentrasi 50%, dioleskan tiap minggu

c.5-fluorourasil

konsentrasi 1-5% dalamkrim, dipakai pada lesi di meatus uretra

2. bedah listrik

3. Bedah beku

4. Bedah scalpel

5. Laser CO26. Interferon

Berupa i.m atau intralesi dan topical. Interferon alfa diberikan dgn dosis 4-6mU i.m. 3kali seminggu slm 6minggu atau dengan dosis 1-5mU i.m. slma 6 minggu

Interferon beta diberikan dosis 2x106unit i.m. selama 10hari berturut-turut

7. imunoterapi1. Kondiloma lata pada sifilis: permukaan rata

2. Moluskum Kontagiosum: biasanya bentuk rata, dapat dikeluarkan badan-badan moluskumBaik, meskipun sering residif

MOLUSKUM KONTAGIOSUMDisebabkan virus DNA yg tergolong pox virus,

Berupa papul, pada permukaannya terdapat lekukan, berisi massa yg mengandung badan moluskum1. Masa inkubasi satu sampai beberapa minggu

2. Kelainan berupa papul miliar

3. Lentikular dan berwarna putih seperti lilin,

4. Berbentuk kubah yg ditengahnya terdapat lekukan (delle)bila dipijat akan tampak keluar masaberwarna putih seperti nasi

5. Predileksi: di muka, badan dan ekstremitas, di daerah pubis dan genitalia eksterna1. Mengeluarkan massa yg mengandung badan moluscum, dapat dipakai alat ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret, kemudian diberikan salep antibiotik

2. Elektrokauterisasi

3. Bedah beku dengan CO2,N24. Padaorang dewasa harus juga dilakukan terapi terhadap pasangan sexualnya1. Karsinoma sel basal: pada orang tua mengalami ulserasi

2. Veruka vulgaris: vegetasi lentikuler,permukaan kasar,kering,warnakeabuan,kulit sekitar tidak meradang

3. Keratoma:nodul2 keras, bagian tengah didapati sumbatan keratinBaik

Dengan menghilangkan semua lesi yg ada,penyakit ini tidak atau jarang residif

HERPES ZOSTERRadang kulit akut, mempunyai sifat khas yaitu vesikel-vesikel yg tersusun berkelompok sepanjang persarafan sensorik kulit sesuaidermatom, disebabkan oleh infeksi virus varisels-zoster

Sinonim:dampa, cacar ular 1. Neuralgia,gatal,pegal, beberapa hari sebelum atau bersama2 dgn kelainan kulit, adakalanya didahului dengan demam, pusing, malaise

2. Kelainan berupa eritema(papul(vesikula yg cepat membesar dan menyatu shg terbentuk bula

3. Isi vesikel mula2 jernih, setelah beberapa hari menjadi keruh dan dapat bercampur darah

4. Jika absorbsi terjadi vesikula dan bula akan menjadi krusta

5. Pembesaran kelenjar getah bening regional

6. Lokalisasi unilateral

7. Hiperestesi pada daerah yg terkena merupakan gejala yg khas1. Simptomatik, untuk nyerinya diberikan analgetik,jika ada infeksi sekunder diberi antibiotic local missal kloramfenikol2%

2. Asiklovir dgn dosis 5x800mg sehari diberikan selama 7hari, jika lesi baru masih tetap timbul obat tersebut masih dapat diteruskan dan dihentikan sesudah 2hari sejak lesi baru tidak timbul lagi

3. Pengobatan topical, jika masih stadium vesikel diberikan bedak salisil 2% dengan tujuan protektif untukmencegah pecahnya vesikel1. Herpes simpleks

2. Varisela :biasanya lesi menyebar sentrifugal,selalu disertaidemam

3. Impetigo bulosa: sering pada anak2,dengan gambaran vesikel dan bula yg cepat pecah dan menjadi krusta.Umumnya baik

INFEKSI JAMUR

DEFINISIMANIFESTASITxDDPrognosis

TINEA KAPITISInfx jamur superfisial yg menyerang kulit kepala dan rambut1. Gatal/nyeri

2. Bersisik,kemerah-merahan

3. Gray patch ring worm: papula-papula miliar sekitar muara rambut,rambut mudah putus,meninggalkan alopesia yg berwarna coklat

4. Black dot worm: nfx jamur dalam rambut atau diluar rambut,rambut putus tepat tepat pada permukaan kulit, meninggalkan macula coklat berbintik hitam, dan warna rambut sekitarnya menjadi suram

5. Kerion:

pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil dengan skuamasi akibat radang local, rambut putus dan mudah dicabut.

6. Tinea favosa: bintik-bintik berwarna merah kuning ditutupi oleh krusta yg berbentuk cawan (skutula). Berbau busuk (mousy odor), rambut diatasnya putus-putus dan mudah dicabut.

Sistemik:

1. Griseofulvin 10-25mg/kgBB Dewasa 500mg/hari, Ketokonazol 5-10mg/kgBB; Dewasa 200mg/hari selama 7-14hari

Topical:

1. Mencuci kepala dan rambut dgn shampodesinfektan antimikotik seperti larutan asam salisilat,asam benzoate dan sulfur presipitatum. Obat-obat derivate imidazol 1-2% dlmkrim atau larutan, ketokonazolkrim atau larutan 2% 1. Alopesia areata (dengan bentuk black dot),biasanya kulit tampak licin dan berwarna coklat

2. Dermatitis seboroika (dengan bentuk tinea favosa) rambut tampakberminyak, kulit kepala ditutupi skuama yg berminyak

3. Psoriasis (dengan bentuk tinea favosa),sisik (skuama) tebal, berwarna putih mengkilat dan bersifat kronik residifbaik

TINEA BARBAEInfeksi jamur dermatofita didaerah dagu/jenggot yg menyerang kulit dan folikel rambut1. Gatal dan pedih pada daerah yg terkena

2. Bintik-bintik kemerahan yg kadang bernanah

3. Biasanya dapat menyebar kewajah dan leher

4. Rambut yg terkena menjadi rapuh dan tidakmengkilat

5. Tampak reaksi radang pada folikel berupa kemerahyan,edema, dan terkadang pustula1. Rambut daerah jenggot dicukur bersih

Sistemik:

1. griseovulfin 500mg-1g/hari selama2-4 minggu

2. Itrakonazol 100mg/hari selama 2minggu atau ketokonazol 200mg/hari selama 3 minggu

Topical:

1. Kompres sol. Kalium permanganas 1:4000 atau sol.asam asetat 0,025%,2-3kali sehari

2. Antifungi: ketokonazol krim/ointment 2% selama 5-7 hari atau itrakonazol 1% 5-7hari1. Dermatitis kontak alergika

2. Akne kistika

3. Dermatitis seboroikabaik

TINEA KORPO RISDermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut1. Lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri dari eritema, skuama, kadang dengan vesikel dan papul di tepi

2. Daerah tengahnya tenang,terlihat erosi krusta akibat garukan

3. Pada tinea yg menahun tanda radang biasanya tidak terlihat lagi, kelainan ini dapat terjadi pada tiap bagian tubuh dan bersama2 dengan kelainan sela paha yg disebut tinea corporis et cruris atau tinea cruris et corporis

4. Gejala subjektif: keluhan gatal,terutama jika berkeringat

5. Gejala objektif: macula hiperpigmentasi dgn tepi yg lebih aktif

1. Meningkatkan kebersihan badan dan menghindari pakaian yg tidak menyerap keringat

2. Antihistamin

3. Griseofulvin, anak-anak 15-20mg/kgBB/hari ,dewasa 500-1000mg perhari

4. Itrakonazol 100mg/hari selama 2minggu

5. Ketokonazol 200mg/hari dalam 3minggu

6. Topical

7. Salep whitfield

8. Tolnaftat

9. Imidazol

Ketokonazol

10. Campuran asam salisilat 5%, asam benzoate 10% dan resorsinol 5% dlm spirtus.1. Morbus Hansen : macula eritematosa dgn tepi sedikit aktif, terutama MH tipe tuberkuloid

2. Pitiriasis rosea: gambaran macula eritematosa dgn tepi sedikit meninggi, ada papula,skuama.baik

INFEKSI MENULAR SEKSUAL

DEFINISIMANIFESTASITxPrognosis

SIFILIS

Gb.Treponema pallidum

Penyakit kelamin menahun dgn remisi dan eksaserbasi, dapat mengenai alat tubuh, mempunyai masa laten dan dapt ditularkan dari ibu ke janin1. Sifilis Primer: bentuk kelainan berupa erosi yang selanjutnya menjadi ulkus durum

2. Sifilis sekunder:roseola, kondiloma lata, sifilis bentuk varisela,plak mukosa,alopesia

3. Sifilis tersier: destruktif, guma dikulit atau alat-alat dalam dan kardiovaskular, serta neurosifilis

Lokasi

1. Stadium I:gland penis,korpus penis,labia mayora,labio minora,klitoris,perineum

2. Stadium II: Genitalia eksterna,sekitar anus,ketiak,sudut mulut,bawah mamae

3. StadiumIII:Guma diseluruh kulitPenisilin prokain

1. Stadium I:600.000 IU/hari sebanyak 10kali suntik

2. Stadium II:900.000 IU/hari sebanyak 15kali suntik

3. Stadium III+neurosifilis dan sifilis kardiovaskuler: 100.000 IU/hari sebanyak 12kali suntik

Penisilin kerja lama seperti penisilin G benzatin

1. Stadium I: 2,4 juta unit sekali seminggu,selama2minggu; total 4,8juta unit

2. Stadium II: 2,4 juta unit sekali seminggu,selama3minggu; total 7,2juta unit

3. Stadium III: total 9 juta unit,satu kali seminggu selama 4mingguJika pengobatan sempurna, prognosisbaik

GONORE

Gb.Neisseria Gonore

Penyakit kelamin yg pada permulaan keluar nanah dari OUE (Orifisium uretra externum) sesudah melakukan hubungan kelamin,yang disebabkan oleh Neisseria gonorhoeae1. Nyeri dan panas waktukencing

2. Keluar nanah putih susu dari uretra dan muara uretra membengkak.

3. Wanita dapat timbul fluor albus

Predileksi

1. pada pria:uretra bag anterior,OUE merah,edema,ektropion

komplikasi: balanitis,tisonitis,uretriris posterior,prostatitis, epididimitis, orkitis

2. Wanita:serviks uteri dan uretra, porsio uteri merah,edema dengan secret mukopurulen

Komplikasi:

Parauretritis,bartolinitis, vulvovaginitis,proktitis 1. Penisilin G Prokain dengan dosis 2,4-4,8 juta unit+1g probenesid

2. Ampisilin/amoksisilin3,5g+ probenesid

3. Tiamfenikol 2,5-3,5g i.m. dosis tunggal

4. Kanamisin 2g dosis tunggal

5. Rifampisin 900-1200mg dosis tunggal

Pemeriksaan penunjang

1. Sediaan langsung:

Dengan pewarnaa gram ditemukan(gonokok gram possitif

Pada wanita diambil dari uretra,muara kelenjar bartholino,serviks dan rectum.

Pada laki2: fosa navikularis,

2. Kultur:dengan cara pembiakan kultur

3. Tes definitive:test oksidasi,test fermentasi

4. Tes beta laktamase

5. Test Thomson (u/mengetahui Sampai dimana infeksi berlangsung)baik