33
DERMATITIS KONTAK ALERGI Di Susun Oleh : Yosi Mulianingrum ( 110.2006.276) PEMBIMBING : Dr. Rudianto Sutarman, Sp.KK Kepaniteraan Klinik Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi RSUD Cilegon 2013

DERMATITIS KONTAK ALERGI.ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DERMATITIS KONTAK ALERGI.ppt

Citation preview

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Di Susun Oleh :Yosi Mulianingrum ( 110.2006.276)

PEMBIMBING :Dr. Rudianto Sutarman, Sp.KK

Kepaniteraan Klinik Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran Universitas Yarsi

RSUD Cilegon2013

Ilustrasi Kasus

Identitas Pasien• Nama : Ny. H• Usia : 75 tahun• Alamat : Cibeber• Pekerjaan : Ibu rumah tangga• Tanggal masuk RS : 29 Juli 2013• Tanggal periksa : 29 Juli 2013 Pukul 10.30• Dokter yang memeriksa : dr. Rudianto Sutarman, Sp. KK

Anamnesa

• Keluhan Utama :Kulit mengelupas disertai rasa gatal pada punggung kaki kanan dan kiri sejak 2 bulan yang lalu.

• Keluhan Tambahan :Adanya rasa perih

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poliklinik kulit RSUD Cilegon dengan keluhan kulit yang mengelupas disertai rasa gatal dan perih pada punggung kaki kanan dan kiri yang dirasa memburuk sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengaku penyakit yang dirasakan berawal karena kaki pasien sering tergenang air dan lama-kelamaan menjadi berwarna keputihan disertai gatal dan kemudian digaruk, tapi pasien merasa penyakitnya semakin memburuk.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah mengalami keluhan yang serupa hilang timbul sejak 4 tahun yang lalu

Riwayat Atopy

• Riwayat asma disangkal• Riwayat rhinitis disangkal• Riwayat dermatitis disangkal

Riwayat penyakit keluarga

Di keluarga pasien, tidak ada yang memiliki keluhan yang serupa dengan pasien.

Riwayat Atopy keluarga

• Riwayat asma disangkal• Riwayat rhinitis disangkal• Riwayat dermatitis disangkal

Riwayat pengobatan

Pasien sudah berobat ke klinik umum dan puskesmas, keluhan dirasa membaik bila mengkonsumsi obat namun bila obat habis keluhan kembali dirasa.

Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada 29 Juli 2013 pukul 10.30Status Generalis :• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan• Kesadaran : Compos Mentis• Tekanan Darah : 120/80 mmHg• Nadi : 88 x/menit• Suhu : 37 ° C• Frekuensi Nafas : 20 x/menit

STATUS GENERALIS

• Kepala : Normocephali• Mata : CA -/-. SI -/-• Leher : Tidak teraba pembesaran KBG• THT : Tidak ada kelainan• Cor : BJ I-II regulerG(-),M(-)• Pulmo : Vesikuler, Rh -/-,

Wh-/-• Abdomen : BU (+) normal, supel• Ekstremitas: Akral hangat

Status Dermatologis

• Lokasi Punggung kaki kanan dan kiri

• Efloresensiskuama eritem, likenifikasi, batas tegas

Diagnosis Banding

• Dermatitis kontak alergi• Dermatitis kontak iritan• Liken simpleks kronik

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Penunjangtidak dilakukan

Saran :Dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji tempel

Diagnosa Kerja

Dermatitis Kontak Alergi

Penatalaksanaan

• Non-medikamentosa :Pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab.

• Medikamentosa :-kortikosteroidcreamdesoximethason 0,25 2xue-antihistamin tab loratadin 1 x 1

Prognosis

• Ad vitam : ad bonam• Ad Functionam : ad bonam• Ad Sanationam : dubia ad

malam

Tinjauan Pustaka

Dermatitis Kontak Alergi

Definisi

Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang terjadi akibat pajanan dengan bahan alergen di luar tubuh.

Epidemiologi

Biasanya DKA banyak terjadi pada remaja muda dan pada usia lebih dari 70 tahun.

Etiologi

Penyebab munculnya adalah bahan kimia sederhana dengan berat molekul yang umumnya rendah, merupakan alergen yang belum diproses disebut hapten, bersifat lipofilik, dan dapat menembus stratum korneum sehingga mencapai sel epidermis di bawahnya .

Patogenesis

Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada DKA adalah mengikuti respon imun yang diperantarai oleh sel atau reaksi imunologi tipe IV yaitu suatu reaksi hipersensitivitas tipe lambat. Reaksi ini terjadi melalui dua fase yaitu fase sensitisasi dan fase elisitasi. Hanya individu yang telah mengalami sensitisasi dapat mengalami DKA.

Manifestasi klinik

• Riwayat terpajan dengan alergen• Terjadi reaksi beruba dermatitis, setelah pajanan

ulang dengan alergen tersangka yang sama• Bila pajanan dihentikan, lesi membaik, sedangkan

bila pajanan berulang maka lesi memberat.• Gejala subyektif berupa gatal• Terdapat tanda dermatitis ( akut, subakut,kronis)• Lesi bersifat lokalisata, batas tegas, bentuk sesuai

penyebab

• Typeakut eritem dan edema pada, dapat berupa papul, dalam beberapa reaksi dapat berupa bula, erosi, dan krustasubakut plaque dengan eritemkronik plaque dengan likenifikasi, ekskoriasi, eritem, pigmentasi

Diagnosis Banding

• Dermatitis kontak iritan• Dermatitis numularis ( bila bentuk bulat atau

lonjong )• Dermatitis seboroik ( di kepala )• Dishidrosis ( bila mengenai telapak tangan dan

kaki )

Pemeriksaan penunjang

• Test kulit ( tes tempel ) untuk mencari penyebab

• Pada DKA kosmetik, apabila test tempel negatif dapat dilanjutkan dengan test pakai (use test), test pakai berulang (repeated open application test – ROAT)

Penatalaksanaan

Non-medikamentosa• Hentikan pajanan alergen tersangka• Penilaian identifikasi alergen (test tempel

lanjut dengan bahan yang lebih spesifik)• Anjuran penggunaan alat pelindung diri yang

sesuai

Medikamentosa• Sistemik : simptomatis sesuai gejala dan gambaran

klinis• Gatal : beri antihistamin golongan kedua• DKA akut derajat sedang-berat dapat ditambah

kortikosteroid oral setara dengan prednison 20mg/hari dalam 3 hari

• Siklosporin oral• Topikal sesuai dengan sajian klinis

Prognosis

prognosis DKA umumnya baik, sejauh bahan kontaknya dapat disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis bila terjadi bersamaan dengan dermatitis oleh faktor , endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularis), atau terpajan oleh alergen yang tidak mungkin dihindar misalnya berhubungan dengan pekerjaan terentu atau terdapat pada lingkungan penderita.

Daftar Pustaka

• Djuanda Adhi,dkk.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Edisi kelima.Jakarta : FKUI,2007.

• Wolff Klaus, AJ Richard.Fitzpatrick’s Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology.sixth edition.United States : The McGraw-Hill companies,2009.

• Lestari Titi,dkk.Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 2011.

Terima Kasih Atas Perhatiannya…

Wassalamu’alaikum..