18
 A. Pengertian Radiasi Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumbe r alami ah dari gelombang elektr omagnet ik. Ada juga sumbe r elektr omagnet ik buatan seperti ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser ant ena radio dan banyak lagi. u buh manusia akan ter sinari ole h ber baga i !rekue nsi gelombang magnetic yang kompleks. ingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai !rekuensi berubah secara signi!ikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawa tiran bahwa paparan dari gelomb ang elekt romagn etik ini dapat berpengaru h buruk te rha dap kesehatan !i si k manus ia. Ada kemung ki nan gan gguan ters ebu t adal ah electrical  sensitivity .  Electrical sensitivity adalah gangguan !isiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. ermasuk telepon seluler "ponsel# maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut. $anyak kalanga n mengkla im bahwa gelombang elekt romagn etik yang dipanca rkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya. B. Manfaat Radiasi Radioisotop sebagai sumber radiasi A. Bidang Kedokteran %# Sterilisasi radiasi. Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan unt uk ste ril isa si ala t-a lat kedokt eran. Ste rit isa si dengan cara radias i mempuny ai bebe rapa keunggu lan jika dibandingkan dengan ster ilis asi konvens ional "meng gunakan bahan kimia #, yaitu& a# Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.  b# Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. c# 'aren a dikemas dulu baru diset rilka n maka alat ters ebut tidak mungki n tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. $erbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. (# erapi tumor atau kanker.

DENRAD KLINIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DENRAD KLINIK

Citation preview

A. Pengertian Radiasi

Radiasi pada dasanya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-x dan sinar gamma merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik.

Sumber elektromagnetik ada dimana-mana, matahari, bintang, lampu, dan tornado merupakan sumber alamiah dari gelombang elektromagnetik. Ada juga sumber elektromagnetik buatan seperti ledakan nuklir, rangkaian listrik dengan tube vakum atau transistor, diode microwave, laser antena radio dan banyak lagi. Tubuh manusia akan tersinari oleh berbagai frekuensi gelombang magnetic yang kompleks. Tingkat paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah electrical sensitivity.

Electrical sensitivity adalah gangguan fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan, berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler (ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial menimbulkan berbagai keluhan tersebut. Banyak kalangan mengklaim bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat listrik dapat mengganggu kesehatan pengguna dan orang-orang yang berdiri di sekitarnya. Anggapan ini dibenarkan oleh para ahli bidang telekomunikasi, namun tidak sedikit pula bantahan-bantahan oleh beberapa pihak yang menyangkal sebaliknya.

B. Manfaat RadiasiRadioisotop sebagai sumber radiasi

A. Bidang Kedokteran 1) Sterilisasi radiasi. Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu: a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme. b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. 2) Terapi tumor atau kanker. Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

B. Bidang pertanian. 1) Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi. 2) Pemuliaan tanaman Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. 3) Penyimpanan makanan Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.

C. Bidang Industri 1) Pemeriksaan tanpa merusak. Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam, 2) Mengontrol ketebalan bahan Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan. 3) Pengawetan hahan Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.

Besaran dan Satuan RadiasiAda empat besaran yang penting dalam pembicaraan radiasi, yaitu : aktivitas radioaktif, eksposur, dosis serapan dan dosis ekivalen.

1. Aktifitas radioaktif (A)Besaran ini merupakan ukuran aktifitas inti atom radioaktif yang menyatakan banyaknya peluruhan yang terjadi per detik. Satuan SI untuk aktivitas adalah becquere (bq) yang didefinisikan sebagai satu peluruhan per detik. Nama satuan ini diambil dari nama fisikawan Perancis pemenang hadiah Nobel Henri Bequerel (1852-1908), penemu gejala radioaktivitas alamiah pada tahun 1896. Satuan lain yang lebih sering dipakai adalah curie (Ci) yang diambil dari nama suami-istri Piere (1859-1906) dan Marie Curie (1867- 1934), pemenang hadiah Nobel fisika tentang radioaktivitas alamiah, Marie sendiri menerima Nobel kimia pada tahun 1911 untuk penemuan unsur radium (Ra) dan polonium (Po).

1 Ci = 3,7 x 1010 Bq1 Ci sebetulnya adalah aktivitas 1 gram unsur radium. Tampak bahwa aktivitas sama sekali tidak menampilkan jenis radiasi maupun besar energi yang dipancarkannya, sehingga besaran ini tidaklah berguna untuk mengukur dampak radiasi terhadap makhluk hidup. Jenis radiasi dan jenis penerima radiasi turut menentukan efek biologis yang ditimbulkannya.

2. Eksposur (X)Dampak radiasi yang paling menonjol adalah kemampuannya mengionisasi materimateri yang ditumbukinya. Sinar X dan gamma dengan mudah dapat mengusir electron dari tempatnya menghasilkan ion-ion bermuatan listrik. Demikian pula elektron, ia menolak sesama elektron membentuk ion positif atau ia menempel pada suatu atom membentuk ion negatif. Partikel positif seperti partikel alpha mampu merebut elektron dari atom-atom yang dilewatinya. Bahkan partikel tak bermuatan seperti netron pun dapat mengionisasi walaupun secara tidak langsung. Kekuatan radiasi dalam hal kemampuan ionisasi inilah yang diukur oleh besaran eksposur. Satuan yang umum dipakai untuk eksposur ini adalah roentgen Rdimana 1 R didefinisikan sebagai eksposur sinar X atau gamma yang menghasilkan muatan 1 esu di dalam 1 cc udara kering dalam keadaan STP. Tampak satuan SI untuk eksposur adalah coulomb/kg, dan :1 R = 2,58 x 10-4 C/kg. Nama roentgen diambil dari fisikawan Jerman Wilhelm Roentgen, penemu sinar X pada tahun 1895.

3. Dosis serapan (D)Laju serapan energi yang timbul akibat radiasi ionisasi tergantung pada jenis bahan yang diradiasi. Besaran yang dipakai sebagai standar serapan radiasi untuk berbagai jenis bahan dosis serapan, yaitu jumlah energi radiasi yang terserap dalam 1 satuan massa bahan. Satuan SI untuk dosis serapan ini adalah gray (Gy), 1 Gy sama dengan energi 1 joule yang terserap oleh 1 kg bahan. Satuan lain yang juga sering dipakai adalah rad (radiation abssorbed doses) yaitu energi 100 erg yang terserap tiap gram bahan, sehingga 1 Gy = 100 rad. Hubungan D dan X dapat dibuat jika bahan penyerap energi radiasinya adalah udara STP.

Eksposur 1 R mampu menghasilkan :(2,58 x 10-4)/(1,6 x 10-19) = 1,61 x 1015, ion/kg udar. 1,6 x 10-19 coulomb adalah muatan listrik yang dimiliki oleh sebuah elektron, atau ion akibat kehilangan/kelebihan elektron. Untuk membentuk tiap ion udara rata-rata dibutuhkan energi 34 eV, sehingga eksposur 1 R memberikan energi : (1,61x1015)x(34x1,6x10-19)=0,0088 joule/kg udara. Dengan demikian eksposur sinar X atau gamma sebesar 1 R di dalam udara memberikandosis serapan sebesar 0,0088 Gy atau 0,88 rad.

4. Dosis Ekivalen (DE)Ketiga besaran radiasi di atas tidak satupun yang mengukur dampak radiasi terhadap tubuh manusia, padahal tentu saja dampak biologis inilah yang terpenting untuk diketahui awam, agar semua orang dapat mempertimbangkan bahaya radiasi yang dialaminya. Jenis radiasi ikut menentukan dampak biologis ini, dampak radiasi gamma dan beta 1 rad tidak sama dengan dampak radiasi alpha 1 rad misalnya. Untuk itu didefinisikan dosis ekivalen :DE = Q. DQ adalah faktor kualitas radiasinya, untuk sinar X, beta dan gamma Q = 1, sedangkan radiasi proton atau netron berkisar 2 < Q < 5 untuk energi rendah (keV) dan 5 < Q < 10 untuk energi tinggi (MeV). Q tertinggi dimiliki oleh radiasi alpha atau ion berat lainnya, yaitu dapat mencapai 20. Jadi radiasi alpha dapat memiliki kemampuan merusak sel-sel tubuh 20 kali lebih besar daripada radiasi beta. Jika D dalam rad maka DE dalam rem (roentgen equivalent in man), sedangkan satuan SI-nya adalah sievert (Sv). 1 Sv = 100 rem. Perlu dicatat di sini bahwa radiasi ion-ion berat macam partikel alpha tidak membahayakan jika mereka berada di luar tubuh. Hal ini disebabkan oleh rendahnya daya tembus partikel-partikel tersebut, kulit manusia sudah mampu untuk menahannya. Mereka akan sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh baik melalui pernafasan atau makanan/minuman.

Ternyata tiap organ tubuh manusia tidak sama baiknya dalam hal menyerap energy radiasi, sehingga akhirnya didefinisikan pula dosis ekivalen efektif yang sama dengan DE dikalikan dengan suatu faktor pembobot. Faktor pembobotan ini berbeda-beda untuk tiap organ tubuh, beberapa di antaranya dapat dilihat pada tabel-1

Tabel-1 Faktor pembobot organ tubuh

OrganFaktor pembobot

testes/ovariumpayudarasumsum merahparu-parukelenjar gondokpermukaan tulangorgan lainnya

0,250,150,120,030,030,030,30

Rekomendasi yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on Radiation Protection) untuk batasan radiasi adalah 0,5 rem per tahun untuk orang awam dan maksimum 5 rem per tahun untuk pekerja di lingkungan beradiasi seperti reaktor nuklir. Dampak radiasi bersifat kumulatif, sehingga dosis ekivalen yang diterima tiap saat berlaku seumur hidup secara kumulatif. Tabel-2 berikut ini memberikan dampak biologis yang ditimbulkan oleh dosis ekivalen yang diterima dalam sekali radiasi pada seluruh tubuh.

Dari penelitian yang sudah dilakukan, para ahli menyimpulkan bahwa radiasi dapat memperpendek umur kita, yaitu sekitar 3-5 hari per 1 rem dosis serapan. Rata-rata tiap orang menerima dosis 20 rem selama hidupnya, berarti jika ia dapat hidup tanpa radiasi umurnya akan bertambah selama 3 bulan.

Tabel 2 Dampak biologis radiasi

DE (rem) Dampak biologis

50100

200450700100010000100000Mulai tampaknya dampak biologis radiasi.Dampak serius muncul : Selera makan hilang, rambut rontok, muntah, diare, pendarahan, pucat, kemandulan tetap pada wanita, kemandulan 3-4 tahun pada pria. Mulai timbulnya peluang penyakit seperti kanker, leukemia.Kematian (10%) dalam beberapa bulan.Kematian (50%) dalam beberapa bulan.Kematian (90 %) dalam beberapa bulan.Kematian dalam beberapa hariKematian dalam beberapa jamKematian dalam beberapa menit

Radiasi Oleh Aktivitas Manusia

Pada zaman modern ini terdapat banyak sekali sumber radiasi buatan manusia. Di dunia kedokteran radiasi justru dimanfaatkan dalam diagnosa maupun proses penyembuhan penyakit. Alat-alat yang digunakan merupakan sumber radiasi yang memberikan dosis serapan amat tinggi pada manusia. Oleh sebab itu sangat tidak dianjurkan seorang pasien mengalami radiasi berkali-kali dalam tempo yang tidak begitu lama. Dosis radiasi beberapa aktivitas medis dapat kita lihat dalam tabel-3. Perlu dicatat bahwa dosis pada tabel-3 itu hanya berlaku untuk sekali aktivitas saja. Selain itu waktu radiasinya juga singkat sekali dan sasaran radiasi terlokalisir di bagian tubuh tertentu. Terapi radiasi untuk kanker yang berdosis 5 juta mrem hanya digunakan dalam waktu singkat dan daerah sasarn yang seminimal mungkin yaitu bagian yang memang dikehendaki mati sel-selnya. Jika radiasi itu dikenakan ke seluruh tubuh matilah orang yang teradiasi berdasarkan tabel-2. Di Amerika Serikat tiap orang menerima kirakira 80 mrem per tahun dari aktivitas medis yang dilakukannya.

Tabel-3 Dosis ekivalen radiasi aktivitas medis

Aktivitas medisDE (mrem)

Radiografi gigi (sinarX)MamografiBarium enemaTerapi radiasi (kanker)Foto sinar X :-dada-perutBekerja sebagai teknisi peralatan medis

910 (seluruh mulut)150080005000000

2250050-300

Sumber radiasi buatan lain yang cukup besar adalah aktivitas tenaga nuklir, mulai dari penambangan uranium, pengayaannya, penggunaannya dalam reaktor nuklir, pembuangan sampah nuklir, sampai dengan percobaan senjata nuklir. Jika faktor kecelakaan diabaikan, dosis yang timbul akibat aktivitas tenaga nuklir ini per tahunnya dapat dilihat pada tabel 4

Tabel-4 Dosis ekivalen radiasi aktivitas nuklir

AktivitasDE (mrem)

Tinggal di dekat reaktor nuklirTinggal 8 km di sekitar reaktorAktivitas nuklir di seluruh duniaPercobaan senjata nuklirBekerja di tambang uraniumBekerja di PLTN4-760,60,045100000600-800

Dari tabel-4 dapat disimpulkan bahwa tanpa reaktor nuklir di dekat rumah kita, kita tetep menerima dosis sekitar 5 mrem per tahun dari kegiatan nuklir di seluruh dunia. Jumlah ini amatlah kecil dibandingkan dengan dosis yang berasal dari radiasi alamiah, apalagi jika dibandingkan dengan radiasi aktivitas medis. Kegiatan lain yang berperan dalam akumulasi radiasi pada manusia per tahunnya ada dalam tabel-5 di bawah ini. Merokok termasuk dalam tabel-5, disebabkan daun tembakau mengandung unsure-unsur radioaktif dari deret uranium. Bahkan orang yang tidak merokok tetapi ikut menghisap asapnya juga akan memasukkan unsur radioaktif ini ke dalam paru-parunya.

Tabel-5 Sumber lain radiasi buatan

Aktivitas/alatDE (mrem)

Perjalanan lewat udaraTV / monitor komputerArloji (radium), detektor asap, limbah industriMerokokBekerja sebagai kru pesawat jet2 (tiap 2400 km)2 (1 jam per harinya)240 (1 pak sehari)140

B. Efek samping Radiasi Sinar X

Klasifikasi Efek biologisKerusakan biologis yang disebabkan oleh radiasi ion diklasifikasikan dalam 3 kategori: Efek somatik deterministik Efek somatik stokastik Efek genetik deterministik Efek genetik stokastik

Efek somatis dibagi menjadi: Efek langsung atau akut Terlihat segera setelah paparan, akibat dosis besar yang diterima oleh tubuh. Efek jangka panjang atau kronisTerlihat jelas setelah waktu yang lama, sehingga disebut periode laten ( 20 tahun atau lebih), misalnya leukimia.

Efek Somatik DeterministikAda beberapa efek sinar X yang merusak tubuh akibat dari dosis radiasi yang tinggi. Meliputi warna kulit kemerahan dan katarak. Keparahan efek sebanding dengan dosis yang diterima, dan pada beberapa kasus dosis ambang terlihat pada saat tidak terlihat efek bagi pasien.

Efek Somatik StokastikEfek stokastik merupakan akibat yang mungkin terbentuk, bersifat acak dan tergantung hukum kemungkinan. Contoh efek somatik stokastik meliputi leukimia dan tumor-tumor tertentu.Efek yang merusak tersebut disebabkan ketika tubuh terpapar dosis radiasi apa saja. Secara eksperimen tidak dapat dibuat suatu dosis aman, yaitu dosis dimana efek stokastik tidak akan terbentuk. Oleh karena itu diasumsikan bahwa tidak ada dosis ambang, dan setiap paparan radiasi ion mempunyai kemungkinan dalam menyebabkan efek stokastik.Semakin rendah dosis radiasi semakin rendah pula kemungkinan kerusakan sel. Walaupun demikian, tingkat kerusakan tidak berhubungan dengan jumlah dosis. Hal ini merupakan latar belakang adanya anjuran dalam proteksi radiasi.

Efek Genetik DeterministikEfek genetik deterministik terjadi pada organ reproduksi, dapat merusak DNA sel sperma/sel telur dan mengakibatkan abnormalitas kongenital pada keturunan I atau II (bersifat laten). Kerusakan ini muncul pada saat ada faktor pemicu dimana sel gonad pria lebih mudah terpapar.

Efek Genetik StokastikMutasi merupakan perubahan yang tiba-tiba pada gen atau kromosom. Hal ini dapat diakibatkan oleh faktor eksternal, seperti radiasi yang terjadi secara spontan.Radisasi terhadap organ reproduksi dapat merusak DNA sel sperma ataupun sel telur, dapat berupa kelainan kongenital pada keturunan orang yang terkena radiasi. Walaupun demikian, tidak ada kepastian bahwa efek tersebut dapat terjadi, sehingga semua efek genetis dianggap sebagai efek stokastik. Hubungan sebab dan akibat sangat sulit bahkan sangat tidak mungkin dibuktikan. Walaupun radiasi ion memiliki potensi dalam menyebabkan kerusakan genetik, tidak ada data pasien manusia yang menunjukkan adanya hubungan langsung dengan radiasi. Perkiraan lebih didasarkan pada kelinci percobaan. Diperkirakan bahwa dosis 0,5-1,0 Sv pada gonad dapat meningkatkan kemungkinan terjadi mutasi sebesar 2 kali lipat. Sekali lagi diperkirakan tidak ada dosis ambang.

Efek Terhadap Bayi Yang Belum LahirJanin yang sedang bertumbuh lebih sensitif terhadp efek radiasi, terutama dalam periode organogenesis (2-9 minggu setelah pembuahan). Masalah yang utama adalah: kelainan abnormal atau kematian retardasi mental Hal ini diakibatkan adanya kerusakan pada sel darah ibu sehingga suplai darah ke janin terganggu. Sehingga dosis maksimum yang diperbolehkan diberikan kepada abomen wanita hamil diatur oleh hukum.

Efek Berbahaya Yang Penting Dalam Radiologi DentalDalam bidang kedokteran gigi, jumlah dosis yang digunakan secara rutin relatif kecil dan di bawah dosis ambang yang dapat mengakibatkan efek somatik deterministik. Walaupun demikian, efek stokastik pada sel somatis dan genetis dapat diakibatkan oleh berapapun dosis radiasi ion. Radiologi dental biasanya tidak terlibat dalam radiasi organ reproduksi, sehingga efek somatic stokastik merupakan efek merugikan yang paling dipertimbangkan.

Bagaimana Sinar-X Mengakibatkan Kerusakan?Mekanisme mengenai bagaimana sinar-X menyebabkan kerusakan tidak diketahui dengan jelas, namun 2 sebab utama yang dianggap berhubungan adalah: 1. kerusakan langsung pada target spesifik di dalam sel (DNA, RNA)2. kerusakan tidak langsung terhadap sel akibat ionisasi air atau molekul lain dalam sel

Kerusakan langsungTarget spesifik pada sel yaitu DNA atau RNA di dalam inti sel, atau suatu elektron berenergi tinggi yang masuk dan menghancurkan ikatan asam-asam nukleat yang relatif lemah. Efek kromosom tersebut meliputi :1. Replikasi yang abnormal2. Ketidakmampuan untuk menyampaikan informasi3. Kerusakan sesaat-DNA berhasil diperbaiki sebelum pembelahan sel berlanjut4. Kematian sel

Jika radiasi mengenai sel somatik, efek pada DNA dapat menginduksi keganasan. Jika kerusakan mengenai sel reproduksi inang, akibatnya berupa abnormalitas kongenital.Apa yang terjadi pada sel bergantung pada beberapa faktor seperti :1. Jenis dan jumlah ikatan asam nukleat yang rusak2. Intensitas dan jenis radiasi3. Waktu antara terjadinya paparan4. Kemampuan sel untuk memperbaiki diri5. Tahapan siklus replikasi sel saat terradiasi

Kerusakan tak langsungKarena 75% sel terdiri dari air, maka molekul airlah yang terionisasi oleh sinar-X.

Perkiraan besarnya resiko terkena kankerSulit untuk memperkirakan resiko efek stokastik pada sel tubuh, seperti kanker akibat radiasi. Kelompok yang terkena radias dosis tinggi dianalisis dan hasilnya digunakan untuk memperkirakan resiko dari radiasi dosis rendah pada radio-diagnosis. Studi kelompok yang terkena dosis tinggi meliputi:1. Kelompok bertahan dari ledakan atom di Hiroshima dan Nagasaki2. Pasien yang menerima radiotherapy3. Pekerja radiasi orang-orang yang terpapar radiasi dalam tugasnya4. Kelompok bertahan pada bencana nuklir di ChernobylMudah untuk menghitung jumlah resiko karena kanker adalah penyakit yang umum, sehingga dalam kelompok studi manapun biasanya terdapat insidensi kanker. Pada kelompok yang disebutkan di atas, insidensi karies meningkat dan mengarah pada bertambahnya insidensi kanker.Perkiraan resiko berkembangnya suatu kanker fatal akibat radiasi sinar-X menunjukkan resiko seumur hidup pada pasien usia 16-69. Resiko tersebut tergantung usia, menjadi sangat tinggi pada usia muda dan menurun pada usia yang lebih tua. NRPB menyarankan pada anak-anak perkiraan resiko dikali 2 dan pada pasien orangtua dibagi 5.Informasi epidemis ini selalu diperbaharui dan laporan terakhir menyarankan resiko akibat radiasi dosis rendah lebih besar dari yang telah dipikirkan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memperkirakan resiko dalam radiologi kedokteran gigi.

C. Proteksi Radiasi Sinar X (ALARA)Radiografi Intraoral Voltase tabung tidak boleh kurang dari 50 kV. Peralatan baru harus dioperasikan sekitar 60-70 kV. Seluruh peralatan harus beroperasi dalam 10% pengaturan kV yang tercantum atau dipilih. Diameter penyinaran tidak boleh melebihi 60 mm dari jarak pasien dan konus atau tabung penunjuk. Kolimasi harus disediakan pada peralatan baru dan terpasang pada alat tersedia pada awal dan ukuran penyinaran tidak melebihi 40-50 mm. Total filter penyinaran (yang melekat dan ditambahkan) harus berbahan alumunium setebal 1.5 mm pengoperasian dibawah 70 kV dan alumunium setebal 2.5 mm dipasangkan untuk pengoperasian di atas 70 kV dan harus ditandai pada pelindung tabung. Posisi focal spot harus ditandai di luar tempat kepala tabung. Jarak focal spot dan kulit (FSD) paling tidak 100 mm untuk pengoperasian di bawah 60 kV dan 200 mm di atas 60 kV. Kontrol kecepatan film dan pengaturan waktu paparan harus telah disesuaikan. Film dengan kecepatan tinggi (kecepatan E atau F) harus dipakai karena memberikan hasil diagnosa yang memuaskan. Radiografi Panoramik Peralatan harus telah memiliki jarak pengaturan tabung potensial antara 60-90 kV. Tinggi pancaran mencapai celah pemegang kaset, tidak melebihi film yang digunakan (biasanya 125 mm atau 150 mm). Lebar penyinaran tidak melebihi 5 mm. Peralatan harus diletakkan dengan tepat terhadap posisi pasien bersama dengan penanda penyinaran. Peralatan baru harus menyediakan fasilitas untuk tehnik pembatasan lapang. Radiografi Cephalometri Peralatan harus dapat diletakkan dengan benar untuk mendapatkan sudut penyinaran yang tepat terhadap kaset dan pasien. Penyinaran harus dikolimasi supaya hanya meliputi daerah yang berhubungan untuk diagnosa. Untuk memfasilitasi gambaran jaringan lunak, irisan filter alumunium harus disediakan pada kepala tabung sinar-x, lebih baik daripada satu kasetSeluruh peralatan Harus memiliki lampu pada panel kontrol untuk menendakan keadaan menyala. Harus memiliki lampu yang memberi tanda yang jelas dan terlihat oleh operator jika pemaparan radiasi sedang dilakukan, serta tanda yang terdengar oleh operator tentang informasi serupa. Pengatur waktu pemaparan hanya dapat berfungsi ketika tombol ditekan dan terputus ketika tombol dilepaskan. Pengatur paparan harus diletakkan sehingga operator berada di luar area kontrol dan paling tidak berjarak 2 m dari tabung sinar-x dan pasien. Pengatur waktu harus terpasang secara otomatis. Kewajiban petugas. Meskipun banyak macam tanggung jawab yang ditempatkan pada legal person, IRR99 menempatkan tanggung jawab utama pada petugas yang meliputi : tidak dengan sengaja memapar diri sendiri atau orang lain dengan sinar x yang melebihi batas wajar yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. melakukan perlindungan yang layak saat bekerja pada setiap aspek dental radiologi. melapor dengan segera kepada legal person ketika terjadi kerusakan pada alat sinar x yang membuat seseorang telah mendapat paparan berlebih.

Proteksi timbal. Kontroversi dan kekeliruan yang ditimbulkan akibat penggunaan proteksi timbal adalah faktor pendesak utama pada pedoman NRPB/RCR tahun 1994. Disimpulkan bahwa proteksi pasien dicapai baik oleh karena implementasi dari pengurangan dosis praktis, pengukuran dalam hubungannya dengan pertimbangan klinis, perlengkapan dan teknik radiografi dan bukan karena proteksi timbal. Pandangan ini telah disahkan pada catatan pedoman tahun 2001 yang menyatakan : tidak ada justifikasi dari pemakaian rutin apron timbal pada pasien pada dental radiografi. apron tiroid, seperti yang terlihat pada gambar 6.3, harus digunakan pada beberapa kasus dimana tiroid merupakan pusat penyinaran (menurut pendapat penulis, ini meliputi radiografi oklusal rahang atas, proteksi tiroid ditunjukkan pada bab 10). apron timbal tidak melindungi radiasi yang tersebar ke seluruh tubuh, dan hanya menyediakan derajat proteksi praktis pada kasus proyeksi vertex oklusal. Dalam kasus ini, pemakaian apron timbal hanya dapat digunakan untuk pasien wanita yang sedang atau mungkin hamil. apron protektif, memiliki kesetaraan tidak kurang dari 0,25 mm, harus disediakan untuk orang dewasa yang mendampingi pasien ketika radiografi. ketika apron timbal tersedia, harus tersimpan dengan baik (pada gantungan yang baik) dan tidak dilipat. Kondisi ini harus rutin di cek meliputi inspeksi visual dengan interval tahunan.

Gbr. 6.3 Contoh proteksi timbale tiroid. A Kerah timbal (setara 0,5 mm Pb). B Pelindung leher dengan pegangan (setara 0,5 mm Pb).

Kebutuhan spesifik untuk wanita usia produktif. Perkembangan janin yang paling rentan dan berbahaya untuk radiasi ionisasi ialah ketika periode organogenesis (2-9 minggu) sering sebelum wanita tahu bahwa ia sedang hamil. IR(ME)R 2000 melarang paparan medis pada wanita usia produktif tanpa menyelidiki apakah ia hamil atau tidak jika daerah penyinaran akan meradiasi area pelvis. Ini berbeda dengan dental radiografi. Meskipun demikian, disarankan untuk alasan psikologis, bahwa operator harus menyelidiki setiap wanita usia produktif apakah mereka hamil atau tidak. Jika ya, maka poin spesifik berikut mesti dipertimbangkan : justifikasi mesti ditinjau untuk memastikan bahwa hanya radiografi yang benar-benar dibutuhkan yang dilakukan. Pasien perlu diyakinkan bahwa dosis minimal yang diterima dan pasien diberi pilihan untuk menunda radiografi. seperti yang dijelaskan sebelumnya, sangat bijaksana untuk menggunakan apron timbal ketika mengambil proyeksi vertex oklusal.Pekerja di bidang radiasiPekerja di bidang radiasi adalah orang yang terpapar radiasi selama waktu kerjanya. Paparan ini memberikan resiko tanpa adanya manfaat.ICRP membagi pekerja ini dalam 2 kelompok berdasarkan tingkat paparan selama bekerja: Classified workers / operator radiograf Non-classified workers / non operator radiograf

Tabel 6.1 Gambaran rekomendasi dari the 1998 Selection Kriteria in Dental Radiography. Tidak ada radiograf yang boleh dilakukan tanpa pemeriksaan riwayat dan klinis

Kategori PasienIndividu bergigi

Individu tak bergigi

Pasien baruKRITERIA SELEKSIANAK-ANAK GIGI SULUNGANAK-ANAK GIGI CAMPURANREMAJA

DEWASA

Semua pasien baru yang dinilai memiliki kelainan gigi dan pertumbuhan dan perkembanganBitewing posterior yang diindikasikan setelah pemeriksaan klinisPemeriksaan radiografik tertentu yang diindikasikan setelah penilaian pemeriksaan klinisPemeriksaan radiografik tertentu yang terdiri dari bitewing posterior dan periapikal. Pemeriksaan radiografik intraoral yang ekstensif mungkin sesuai ketika pasien menunjukkan petunjuk klinis adanya kelainan dental yang menyeluruh atau riwayat perawatan dental yang ekstensif. Sebagai alternatif, radiografi panoramik mungkin sesuai dalam beberapa halRadiografi periapikal pada area simptomatik atau dicurigai secara klinis

Pasien lama

Pertumbuhan dan perkembangan

Biasanya tidak diindikasikan

Pemeriksaan radiografik tertentu yang diindikasikan setelah penilaian pemeriksaan klinisSalah satu pemeriksaan periapikal atau panoramik untuk menilai perkembangan molar ke-3 jika simptomatikBiasanya tidak diindikasikan

Resiko Karies TinggiPemeriksaan bitewing posterior dengan interval 6 bulan atau sampai tidak ada lagi lesi karies baru atau berkembang ditemukan*Bitewing posterior tidak boleh dilakukan lebih sering dan penting sekali untuk menilai resiko karies untuk penyesuaian intervalTidak digunakan

Resiko Karies SedangPemeriksaan bitewing posterior dengan interval 1 tahunTidak digunakan

Resiko Karies RendahPemeriksaan bitewing posterior dengan interval 12-18 bulanPemeriksaan bitewing posterior dengan interval 2 tahun. Perpanjangan interval radiografik recall boleh dilakukan jika ada bukti jelas kelanjutan resiko karies rendahTidak digunakan

Penyakit periodontal atau riwayat penyakit periodontalPemeriksaan radiografik tertentu dengan periapikal dan atau bitewing pada area dimana penyakit periodontal (selain non-spesifik gingivitis) dapat ditunjukkan secara klinisTidak digunakan

Tabel 6.2 Batas dosis tahunan sebelumnya dan yang baru Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999 (IRR99) Classified workersNon-classified workersMasyarakat umumBatas dosis lamaBatas dosis baru (IRR99)

50 mSv15 mSv5 mSv20 mSv6 mSv1 mSv

ICRP menetapkan batas dosis maksimal untuk tiap kelompok berdasarkan pada prinsip bahwa resiko pekerja menerima batas dosis yang penuh dapat memiliki resiko yang tidak lebih besar dari pekerja di lingkungan hazard lain, tapi non-radioaktif. Batas dosis tahunan telah direvisi dalam Peraturan Radiasi Ionisasi tahun 1999 (IRR99) yang ditunjukkan pada Tabel 6.2.

Ciri-ciri utama dari tiap kelompok pekerja di bidang radiasi diringkas sebagai berkut:Classified workers / operator radiograf: Menerima paparan radiasi tingkat tinggi saat bekerja (jika peraturan lokal dipatuhi, hal ini kemungkinan besar tidak terjadi dalam praktek kedokteran gigi). Wajib melakukan personal monitoring. Wajib melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan.

Non-classified workers/ nonoperator radiograf (kebanyakan adalah staf kedokteran gigi): Menerima paparan radiasi tingkat rendah saat bekerja (misalkan saat bedah mulut). Batas dosis tahunan adalah 3/10 dari batas dosis classified workers. Berdasarkan peraturan lokal, semua staf kedokteran gigi harus menerima dosis tahunan kurang dari 6 mSv. Karena itu, regulasi mengusulkan setting dari Dose Constraints. Yang menggambarkan tingkat tertinggi dosis individual yang tidak boleh dilewati dalam praktek yang dilaksanakan dengan baik dan untuk dental radiografi dibuat rekomendasi sebagai berikut: 1 mSv untuk pekerja yang terlibat langsung dalam radiografi (operator), 0,3 mSv untuk pekerja yang tidak langsung terlibat dalam radiografi dan untuk anggota masyarakat umum.Sebagai tambahan dari batas dosis di atas, harus dipastikan bahwa dosis terhadap janin staf yang sedang hamil tidak melebihi 1 mSv selama masa kehamilan. Personal monitoring tidak diwajibkan, meskipun itu disarankan jika beban resiko menunjukkan bahwa dosis individual dapat melebihi 1 mSv per tahun. The 2001 Guidance Notes menyatakan bahwa dalam prakteknya ini harus dipertimbangkan bagi pekerja yang beban kerja per minggunya melebihi 100 intraoral atau 50 film panoramik atau bagi rata dari kombinasi tiap pemeriksaan. Pemeriksaan kesehatan tahunan tidak diwajibkan.

Dosis radiasi bagi dokter gigi dan stafnya dapat berasal dari: Sinar primer, jika mereka berdiri dalam jalurnya Pencaran radiasi dari pasien Kebocoran radiasi dari tubehead.Langkah proteksi utama untuk membatasi dosis yang mungkin diterima pekerja berdasarkan kombinasi akal sehat dan pengetahuan bahwa radiasi ionisasi dilemahkan oleh jarak dan mengikuti hukum kwadrat terbalik (the inverse square law) (lihat Gambar 6.4).

Gambar 6.4 Gambaran diagram dari hukum kwadrat terbalik (the inverse square law). Menggandakan jarak dari sumber berarti bahwa area B adalah empat kali lebih besar dari area A, jadi radiasi per unit area B adalah seperempatnya area A.

Langkah utama pembatasan dosis berhubungan dengan: Jarak dari sumber radiasi- staf harus berada di luar kontrolled area dan tidak berada pada jalur sinar primer. Jika posisi ini tidak dapat dilakukan, lead screens/barriers yang layak harus digunakan. Penggunaan peralatan yang aman sebagaimana yang diterangkan dalam Garis besar tahun 2001 (the 2001 Guidance Notes). Teknik radiografi- staf harus cukup terlatih dan mengikuti rekomendasi yang diterangkan dalam Garis besar tahun 2001. Monitoring

Masyarakat umumKelompok ini meliputi semua orang yang tidak menerima dosis radiasi baik sebagai pasien atau pekerja di bidang radiasi, tapi mungkin terpapar secara tidak sengaja, misalnya seseorang yang berada di ruang tunggu kamar operasi, di ruang lain dalam gedung yang sama atau sedang lewat. Batas dosis tahunan untuk kelompok ini diturunkan menjadi 1 mSv yang ditunjukkan pada Tabel 6.2 meskipun Dose Constraint yang disarankan adalah 0,3 mSv. Masyarakat umum memiliki resiko terkena sinar primer, jadi pertimbangan khusus harus dilakukan pada: Posisi peralatan x-ray untuk menjamin bahwa sinar primer tidak mengarah langsung ke ruangan yang terisi atau koridor Ketebalan/material dinding pemisah Saran RPA (lihat regulasi tahun 1999) tentang penempatan semua peralatan x-ray, rancangan ruang operasi dan penempatan tanda bahaya radiasi.

Metode utama untuk memonitor dan mengukur dosis radiasiTerdapat tiga alat utama untuk memonitor dan mengukur dosis radiasi: Film badge Thermoluminescent dosemeters (TLD): Badge Extremity monitor Ionization chambers

Gambar 6.5 Monitoring devices A. Film badge. B. TLD badge. C.Ionization bleeper. D.TLD extremity monitor

Film badgeCiri-ciri utama film badge adalah: Terdiri dari frame plastik berwarna biru yang mengandung beberapa macam filter metal yang berbeda dan sebuah film radiografi kecil yang bereaksi terhadap radiasi Dikenakan di luar pakaian, biasanya setinggi organ reproduksi, selama 1-3 bulan sebelum akhirnya diolah Bentuk paling umum alat personal monitoring yang saat ini digunakan.Keuntungan: Memberikan catatan permanen dari dosis yang diterima Bisa diperiksa dan dinilai dikemudian hari Bisa menilai tipe dan energi radiasi yang dialami Sederhana, kuat dan tahan lama.Kekurangan: Tidak menunjukkan informasi paparan yang baru- semua adalah informasi paparan yang lama Memerlukan pengolahan yang dapat menimbulkan kesalahan Badge mudah kehilangan filternya.Thermoluminescent dosemetersCiri-ciri utama TLD adalah: Penggunaannya untuk personal monitoring seluruh tubuh dan atau ekstrimitas, maupun pemeriksaan khusus untuk dosis pada kulit Mengandung material seperti lithium fluoride (LiF) yang mengabsorbsi radiasi dan kemudian melepaskan energi dalam bentuk cahaya ketika dipanaskan Intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan energi radiasi yang diabsorbsi Personal monitor terdiri dari tempat plastik berwarna kuning atau jingga, dikenakan seperti film badge selama 1-3 bulan.Keuntungan: Lithium fluoride dapat digunakan ulang Pembacaan pengukuran mudah dilakukan dan cepat Sesuai untuk penggunaan luas berbagai macam pengukuran dosis.Kekurangan: Pembacaannya bersifat destruktif, tidak memberikan catatan permanen, hasilnya tidak dapat diperiksa dan dinilai ulang Hanya menunjukkan informasi yang terbatas mengenai tipe dan energi radiasi Gradient dosis tidak terdeteksi Relatif mahal.Ionization chambersCiri-ciri utama Ionization chambers adalah: Digunakan untuk personal monitoring (thimble chamber) dan oleh ahli fisika (free-air chamber) untuk mengukur paparan radiasi Radiasi menghasilkan ionisasi pada molekul udara di dalam chamber yang tertutup, yang hasilnya dapat diukur dan dapat langsung dibaca Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.Keuntungan: Metode pengukuran dosis radiasi yang paling akurat. Pembacaan langsung memberikan informasi yang cepat.Kekurangan: Tidak memberikan catatan permanen mengenai paparan. Tidak menunjukkan tipe atau energi radiasi. Monitor ionisasi personal tidak terlalu sensitif terhadap energi radiasi yang rendah. Mudah pecah dan rusak.

Sumber: MANUSIA DAN RADIASIoleh : Sugata PikatanPENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKTERHADAP KESEHATAN MANUSIA(Suatu Kajian Pustaka)I.B. Alit Swamard