Upload
rosita-wahyuningrum
View
409
Download
33
Embed Size (px)
DESCRIPTION
denaturasi DNA
Citation preview
5/20/2018 Denaturasi Dan Renaturasi DNA
1/4
Denaturasi dan Renaturasi DNA
DNA (deoxyribonucleic acid) merupakan materi yang membentuk
beberapa kromosom dan juga merupakan informasi genetic yang tersimpan dalam
tubuh makhluk hidup. Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan kumpulan
perintah yang mengaatur sel untuk bisa melakukan hal-hal tertentu. DNA sendiri
merupakan polimer asam nukleat yang tersusun atas polinukleotida yang
berbentuk double helix (berpilin) dan setiap nukleotidanya terdiri atas gugus
fosfat, basa nitrogen atau basa nukleotida dan gula pentosa. Untai ganda DNAmemiliki orientasi yang berlawanan. Kedua rantai tersebut dapat berikatan karena
adanya ikatan hidrogen yang menghubungkan antara basa purin dan pirimidin.
Peran utama dari molekul DNA adalah sebagai penyimpanan jangka panjang
suatu informasi.
Susunan kimia DNA adalah polimer berupa rantai panjang dari nukleutida.
Satu nukleotida terdiri dari satu gugus fosfat, satu komponen gula pentosa (5-
karbon), dan satu basa nitrogen. Satu-satunya yang membedakan antara nuleotida
satu dengan nukleotida lainnya adalah pada basa nitrogen. Pada basa nitrogen
hanya terdapat 4 kemungkinan basa pada tiap nukleotida DNA, yaitu adenin (A),
guanin (G), timin (T), dan sitosin (S). Variasi urutan dari keempat basa-basa
tersebut membentuk suatu kode genetik dalam sel. Dengan adanya 4 kemungkinan
basa nitrogen yang ada, suatu informasi genetik dapat berbeda-beda dan dapat
diwariskan pada keturunan makhluk hidup. Hal ini dikarenakan pada kromosom
terdapat bejuta-juta nukleotida, sehingga didapatkan banyak kombinasi yang
berbeda-beda. Berikut gambar dari struktur untai DNA yang menunjukkan
pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin):
5/20/2018 Denaturasi Dan Renaturasi DNA
2/4
Suatu DNA dapat melakukan proses denaturasi. Denaturasi adalah untai
ganda molekul DNA yang dapat dipisahkan dengan perlakuan suhu maupun
senyawa alkali sehingga konformasinya berubah dan hampir menjadi acak.
Tingkat denaturasi DNA tergantung pada tingginya suhu. Perubahan tingkat
denaturasi DNA dapat diikuti dengan memperlakukan DNA pada suhu yang
bertingkat, kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 260. Perlu
diketahui bahwa basa asam nukleat menyerap dengan kuat cahaya pada panjang
gelombang 260. Kurva hubungan antara peningkatan suhu terhadap suhu dengan
nilai A260 menunjukkan perubahan tingkat denaturasi DNA. Banyaknya cahaya
dapat diserap oleh molekul DNA tergantung pada struktur molekulnya. Semakin
teratur molekulnya maka semakin sedikit cahaya yang diserap. Oleh karena itu
nukleotida bebas menyerap cahaya lebih besar daripada molekul DNA untai
tunggal atau RNA.
Proses denaturasi DNA sebenarnya juga terjadi dalam kondisi fisiologis,
bahkan merupakan bagian dari proses fisiologis yang penting. DNA sebenarnya
merupakan struktur yang dinamis dan merupakan bagian tertentu struktur
gelembung untai tunggal. Fenomena ini disebut breathing. Dalam aktivitas
fisiologis jasad hidup, keadaan semacam ini sangat penting karena DNA dapat
berinteraksi dengan banyak protein. Sebagai contoh proses replikasi dan
transkripsi. Fenomena breathing lebih banyak terjadi pada bagian yang
kandungan A T nya lebih tinggi. Dengan adanya breathing maka protein yang
terlibat dalam proses replikasi dan transkripsi dapat berinteraksi dengan molekul
DNA.
Selain dapat melakukan denaturasi, DNA juga dapat melakukan proses
renaturasi. Proses renaturasi ini sangat berhubungan dengan proses denaturasi.
Renaturasi merupakan proses pembentukan kembali struktur untai ganda dari
keadaan terdenaturasi. Renaturasi merupakan suatu proses yang dapat terjadi
secara in vivo maupun in vitro. Renaturasi in vitro merupakan suatu fenomena
yang sangat berguna untuk analisis molekuler, misalnya untuk mengetahui
kesamaan atau kedekatan genetis antara suatu organisme dengan organisme lain,
untuk mendeteksi macam RNA tertentu, untuk mengetahui apakah suatu urutan
5/20/2018 Denaturasi Dan Renaturasi DNA
3/4
nukleutida tertentu ada lebih dari satu pada suatu jasad, serta untuk mengetahui
lokasi spesifik suatu urutan nukleutida pada genom. Adapun tahapan
renaturasi sebagai berikut:
1.
Untai tunggal DNA (sense) bertemu dengan untai tunggal lainnya (antisense)
secara acak
2. Jika urutan Nukleotida kedua untai tunggal tersebut komplementer, maka akan
terjadi ikatan hidrogen dan terbentuk struktur untai ganda pada suatu bagian.
Pembentukan ikatan hidrogen kemudian akan dilanjutkan pada bagian yang
lain secara cepat sehingga terbentuk struktur untai ganda yang lengkap
Tahapan yang menentukan kecepatan renaturasi bukan proses
pembentukan untai gandanya melainkan proses tumbukan antara molekul untai
tunggal dengan untai tunggal yang lain. Renaturasi dipengaruhi oleh hambatan
friksional. Proses ini berlangsung secara acak sehingga sangat ditentukan oleh
konsentrasi DNA. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam proses renaturasi
sebagai berikut:
1.
Konsentrasi garam cukup tinggi (0,15 sampai 0,5 M). Ion Na+ yang bersifat
positif akan menetralkan gugus fosfat DNA yang bermuatan negatif sehingga
tidak terjadi saling tolak antar untaian DNA yang satu dengan untaian DNA
yang lain.
2. Suhu renaturasi harus cukup tinggi (20 sampai 25C dibawah nilai Tm).
3. Konsentrasi DNA, semakin tinggi konsentrasinya maka probabilitas tumbukan
antar molekul untai tunggal DNA menjadi semakin besar.
4. Kecepatan perlakuan renaturasi. Jika suatu molekul DNA didenaturasi dengan
perlakuan suhu tinggi kemudian suhunya diturunkan secara cepat, maka
probabilitas molekul DNA sense untuk berpasangan dengan molekul antisense
secara akurat akan lebih kecil. Oleh karena itu proses renaturasi biasanya
dilakukan dengan menurunkan suhunya secara bertahap.
5/20/2018 Denaturasi Dan Renaturasi DNA
4/4
TUGAS BIOMOLEKUL
DENATURASI DAN RENATURASI DNA
Disusun oleh:
1. M. Zainul Arifin (111810301046)
2. Eka Yustiana (111810301050)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2013