12
Ratna W.H. 1006683816 Azizah Nurrakhmani 1006775003 Maria Yovita 1006775086 Ratna Husnanisa 1006705312 Dekok (Decocta)

Dekok (Decocta)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dekok (Decocta)

Ratna W.H. 1006683816

Azizah Nurrakhmani 1006775003

Maria Yovita 1006775086

Ratna Husnanisa 1006705312

Dekok (Decocta)

Page 2: Dekok (Decocta)

Dekokta berasal dari bahasa Latin dekoktum.

Dekokta adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstraksi simplisia nabati dengan pelarut air (polar) pada suhu 90° C selama30 menit, terhitung setelah panci bagian bawah mulai mendidih (Farmakope Indonesia, 1995)

Dekok (Decocta)

Page 3: Dekok (Decocta)

Metode INFUSA dan DEKOKTA keduanya sama-sama menggunakan pelarut air (pelarut polar).

Cara kerjanya persis sama dengan metode infusa, bedanya infusa butuh waktu 15menit pemanasan, sementara dekokta 30 menit

Cara Kerja

Page 4: Dekok (Decocta)

Dekokta dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk pemanasannya. Hal ini terutama berkaitan dengan bahan-bahan simplisia yang umumnya berupa bahan keras, seperti misalnya kulit kayu(korteks), kayu (lignum), akar (radiks), batang, kulit buah (perikarpium), biji (semen).

Con’t

Page 5: Dekok (Decocta)

Con’tUntuk melakukan proses

infusa dan dekokta, maka kita harus mempersiapkan 1 unit panci yangterdiri dari 2 buah panci yang saling bisa ditumpuk,disebut “panci-tim”

Page 6: Dekok (Decocta)

Panci yang di atas digunakan untuk menaruh bahan yang akan di ekstraksi (pelarut-nya, yaitu air, dengan takaran tertentu), sementara panci sebelah bawah diisi air,maksudnya digunakan sebagai pemanas panci atas, sehingga panas yang diterima panci atas tidak langsung berhubungan dengan api.

Teorinya, ketika panci bawah airnya mendidih (pada suhu 100oC), maka panas yang diterima oleh panci atas suhunya hanya mencapai sekitar 90oC saja. Kondisi demikian ini diperlukan agar zat aktif dalam bahan tidak rusak oleh pemanasan berlebihan. (biasanya zat aktif akan rusak bila dipanaskansampai 100oC atau lebih).

Sistem pemanas demikian ini disebut : Penangas air (Water bath)

Con’t

Page 7: Dekok (Decocta)

Jadi prosedur pembuatan dekokta dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:

Simplisia yang berupa tanaman atau bagian tanaman dengan derajat halus tertentu ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam panci atas dan diberi air secukupnya. Air yang dimasukkan diperhitungkan terhadap kadar ekstrak yang diinginkan, jadi misalnya kita ingin membuat ekstrak berkadar zat aktif 10%, maka serbuk tanaman yang dibutuhkan adalah 10 g ditambah air 100 g (100 cc)

Setelah panci atas siap untuk diproses, maka masukkan panci beserta isinya ke dalam panci bawah yang telah berisi air. Setelah itu panci bawah dipanaskan di atas api langsung dan dibiarkan sampai mendidih. Diharapkan maka suhu air dipanci atas akan mencapai 90oC.

Con’t

Page 8: Dekok (Decocta)

Pemanasan dilakukan selama 30 menit terhitung mulai air di panci bawah mendidih (suhu panci atas mencapai 90°C), sambil sekali-sekali diaduk.

Waktu 30 menit itu adalah aturan umum yang diberikan oleh buku-buku farmasi resmi seperti Farmakope. Setelah cukup 30 menit, maka panci atas diturunkan dan disaring selagi masih panas melalui kain flannel. Apabila volume akhir yang didapat ternyata kurang dari 100 cc (air semula 100 cc) maka perlu ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas hingga diperoleh volume infusa yang dikehendaki yaitu 100 cc.

Cara menambahkan air itu harus menurut aturan kuantitatif, yaitu hasil saringan tadi dipindahkan ke gelas ukur, kemudian kekurangan air yang diperlukan, ditambahkan sampai volume akhir mencapai batas skala 100 cc.

Con’t

Page 9: Dekok (Decocta)

Simplisia yg keras, bahan yg tak mengandung minyak atsiri

Tahan pada pemanasan, dekokta disaring pada saat panas

Bahan alam yg digunakan yang sudah dikeringkan dan mempunyai tingkat kehalusan tertentu

Persyaratan

Page 10: Dekok (Decocta)

Ekstrak kurang stabil dan mudah tercemar oleh bakteri dan jamur sehingga tidak boleh disimpan tebih dari 24 jam pada suhu kamar.

Kadang-kadang pada simplisia tertentu akan menghasilkan ekstrak yang berlendir, sehingga sulit dilakukan penyaringan.

Kelemahan

Page 11: Dekok (Decocta)

Cortex chinae (kina).Akar ipeka (Radix Ipecacuanhae)Semen LiniRadix Senegae

Contoh Simplisia

Page 12: Dekok (Decocta)

Ansel, H. C., Pengantar Bentuk sediaan Farmasi, edisi 4, diterjemahkan oleh Farida Ibrahim, Penerbit UI press, Jakarta, 1989.

Djamal, R., Prinsip-Prinsip bekerja Dalam Bidang Kimia Bahan Alam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Padang, 1990.

Daftar Pustaka