Upload
jijin-kuwi-kuprit
View
52
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi Traktus Urinarius (UTI) sering terjadi dan menyerang manusia tanpa
memandang usia, terutama perempuan. Secara mikro biologi UTI dinyatakan ada jika
terdapat bakteriuria bermakna (ditemukan mikroorganisme patogen 105 ml pada urin
pancaran tengah yang dikumpulkan pada cara yang benar). Abnormalitas dapat hanya
berkolonisasi bakteri dari urine (bakteriuria asimtomatik) atau bakteriuria dapat disertai
infeksi simtomatikn dari struktur-struktur traktus urinarius/ UTI umumnya dibagi dalam
dua sub kategori besar: UTI bagian bawah (uretritis,sistitis, prostatitis) dan UTI bagian atas
(pielonefritis akut). Sistitis akut (infeksi vesika urinaria) dan pielonefritis akut ( infeksi
pelvis dan interstisium ginjal) adalah infeksi yang paling berperan dalam menimbulkan
morbilitas tetapi jarang berakhir sebagai gagal ginjal progresif.
Pielonefritis merupakan infeksi piala pada ginjal, tubulus dan jaringan interstisial
dari salah satu atau kedua ginjal. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik
ke ginjal. Meskipun ginjal menerima 20% sampai 25% curah jantung, bakteri jarang yang
mencapai ginjal melalui aliran darah; kasus penyebaran secara hematogen kurang dari 3%.
Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks ureterivesikal, dimana katup
uretevesikal yang tidak kompeten meynyebabkan urine mengalir balik (refluks) ke dalam
ureter. Obstruksi traktus urinarius ( yang meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi),
tumor kandung kemih, striktur, hiperplasia prostatik benigna, dan batu urinarius merupakan
penyebab yang lain. Pielonefritis dapat akut dan kronis.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah Pengertian pielonefritis
1.2.2 Bagaimana patofisiologi pielonefritis akut?
1.2.3 Apakah penyebab pielonefritis akut?
1.2.4 Bagaimana tanda dan gejala pielonefritis akut?
1.2.5 Apakah komplikasi pielonefritis akut?
1.2.6 Bagaimana penatalaksanaan pielonefritis akut?
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui dasar tentang pielonefritis.
1.3.2 Untuk mengetahui patofisiologi pielonefritis akut
1.3.3 Untuk mengetahui penyebab pielonefritis akut
1.3.4 Untuk mengetahui tanda dan gejala pielonefritis akut
1.3.5 Untuk mengetahui komplikasi pielonefritis akut
1.3.6 Untuk mengetahui penatalaksanaan pielonefritis akut
1.3.7 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien pielonefritis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Pielonefritis
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut
maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu.
Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut
yang disebut dengan pielonefritis kronis.
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan
interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J. C. E. Underwood, 2002: 668)
Ginjal merupakan bagian utama dari sistem saluran kemih yang terdiri atas organ-
organ tubuh yang berfungsi memproduksi maupun menyalurkan air kemih (urine) ke luar
tubuh. Berbagai penyakit dapat menyerang komponen-komponen ginjal, antara lain yaitu
infeksi ginjal.
GAMBAR ANATOMI GINJAL NORMAL
3
2.2 .klasifikasi Pielonefritis yaitu :
a. Pielonefritis akut
Pielonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi berulang karena terapi
tidak sempurna atau infeksi baru. 20% dari infeksi yang berulang terjadi setelah dua
minggu setelah terapi selesai.Infeksi bakteri dari saluran kemih bagian bawah ke arah
ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atas dikaitkan
dengan selimut antibodi bakteri dalam urin. Ginjal biasanya membesar disertai infiltrasi
interstisial sel-sel inflamasi. Abses dapat dijumpai pada kapsul ginjal dan pada taut
kortikomedularis. Pada akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi.
Pielonefritis akut merupakan salah satu penyakit ginjal yang sering ditemui.
Gangguan ini tidak dapat dilepaskan dari infeksi saluran kemih. Infeksi ginjal lebih sering
terjadi pada wanita, hal ini karena saluran kemih bagian bawahnya (uretra) lebih pendek
dibandingkan laki-laki, dan saluran kemihnya terletak berdekatan dengan vagina dan anus,
sehingga lebih cepat mencapai kandung kemih dan menyebar ke ginjal. Insiden penyakit
ini juga akan bertambah pada wanita hamil dan pada usia di atas 40 tahun. Demikian pula,
penderita kencing manis/diabetes mellitus dan penyakit ginjal lainnya lebih mudah terkena
infeksi ginjal dan saluran kemih.
b. Pielonefritis kronis
Pielonefritis kronis juga berasal dari adanya bakteri, tetapi dapat juga karena faktor
lain seperti obstruksi saluran kemih dan refluk urin.Pielonefritis kronis dapat merusak
jaringan ginjal secara permanen akibat inflamasi yang berulangkali dan timbulnya parut
dan dapat menyebabkan terjadinya renal failure (gagal ginjal) yang kronis. Ginjal pun
membentuk jaringan parut progresif, berkontraksi dan tidak berfungsi. Proses
perkembangan kegagalan ginjal kronis dari infeksi ginjal yang berulang-ulang berlangsung
beberapa tahun atau setelah infeksi yang gawat.Pembagian PielonefritisPielonefritis
akutSering ditemukan pada wanita hamil, biasanya diawali dengan hidro ureter dan
hidronefrosis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar.
4
2.3 Etiologi
Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac, Streptococus fecalis, dll).
Escherichia coli merupakan penyebab 85% dari infeksi.
Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran prostat.
Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali
ke dalam ureter.
Kehamilan
Kencing Manis
Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan infeksi.
2.4 Patofisiologi
Umumnya bakteri seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas
aeruginosa, dan Staphilococus aureus yang menginfeksi ginjal berasal dari luar tubuh yang
masuk melalui saluran kemih bagian bawah (uretra), merambat ke kandung kemih, lalu ke
ureter (saluran kemih bagian atas yang menghubungkan kandung kemih dan ginjal) dan
tibalah ke ginjal, yang kemudian menyebar dan dapat membentuk koloni infeksi dalam
waktu 24-48 jam. Infeksi bakteri pada ginjal juga dapat disebarkan melalui alat-alat seperti
kateter dan bedah urologis. Bakteri lebih mudah menyerang ginjal bila terdapat hambatan
atau obstruksi saluran kemih yang mempersulit pengeluaran urin, seperti adanya batu atau
tumor.
Pada pielonefritis akut, inflamasi menyebabkan pembesaran ginjal yang tidak
lazim. Korteks dan medula mengembang dan multipel abses. Kalik dan pelvis ginjal juga
akan berinvolusi. Resolusi dari inflamasi menghsilkan fibrosis dan scarring. Pielonefritis
kronis muncul stelah periode berulang dari pielonefritis akut. Ginjal mengalami perubahan
degeneratif dan menjadi kecil serta atrophic. Jika destruksi nefron meluas, dapat
berkembang menjadi gagal ginjal.
Bakteri naik ke ginjal dan pelvis ginjal melalui saluran kandung kemih dan uretra.
Flora normal fekal seperti Eschericia coli, Streptococus fecalis, Pseudomonas aeruginosa,
dan Staphilococus aureus adalah bakteri paling umum yang menyebabkan pielonefritis
akut. E. coli menyebabkan sekitar 85% infeksi.
5
Pielonefritis akut biasanya singkat dan sering terjadi infeksi berulang karena tetapi
tidak sempurna atau infeksi baru. 20 % dari infeksi yang berulang terjadi setelah dua
minggu setelah terapi selesai. Infeksi bakteri dari saluran kemih bagian bawah ke arah
ginjal, hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Infeksi saluran urinarius atau dikaitkan
dengan selimut.abses dapat di jumpai pada kapsul ginjal dan pada taut kortikomedularis.
Pada akhirnya, atrofi dan kerusakan tubulus serta glomerulus terjadi.
Penyebab ( Bakteri )
6
Adanya obstruksi
Peradangan/infeksi ginjal
Masuk saluran kemih Masuk aliran darah
Hipertermi
Nyeri akut
Aliran balik ginjal oleh bakteri
Perubahan kenyamanan Kurang pengetahuan
AnsietasGg. Pola tidur
Penguapan berlebih Mukosa kering
Nafsu makan Resiko kekurangan vol. cairan
NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
KelemahanIntoleransi aktifitas
Ginjal
HematuriDemam
2.5 Tanda dan Gejala
Gejala yang paling umum dapat berupa demam tiba-tiba. Kemudian dapat disertai
menggigil, nyeri punggung bagian bawah, mual, dan muntah. Pada beberapa kasus juga
menunjukkan gejala ISK bagian bawah yang dapat berupa nyeri berkemih dan frekuensi
berkemih yang meningkat.
Dapat terjadi kolik renalis, di mana penderita merasakan nyeri hebat yang
desebabkan oleh kejang ureter. Kejang dapat terjadi karena adanya iritasi akibat
infeksi atau karena lewatnya batu ginjal. Bisa terjadi pembesaran pada salah satu atau
kedua ginjal. Kadang juga disertai otot perut berkontraksi kuat.
Pada anak-anak, gejala infeksi ginjal seringkali sangat ringan dan lebih sulit untuk dikenali.
a. Pyelonefritis akut ditandai dengan :
pembengkakan ginjal atau pelebaran penampang ginjal
Pada pengkajian didapatkan adanya demam yang tinggi, menggigil, nausea,
nyeri pada pinggang, sakit kepala, nyeri otot dan adanya kelemahan fisik.
Pada perkusi di daerah CVA ditandai adanya tenderness.
Klien biasanya disertai disuria, frequency, urgency dalam beberapa hari.
Pada pemeriksaan urin didapat urin berwarna keruh atau hematuria dengan bau
yang tajam, selain itu juga adanya peningkatan sel darah putih.
b. Pielonefritis kronis
Pielonefritis kronis Terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang, sehingga kedua ginjal
perlahan-lahan menjadi rusak. Tanda dan gejala:
Adanya serangan pielonefritis akut yang berulang-ulang biasanya tidak mempunyai
gejala yang spesifik.
Adanya keletihan.
Sakit kepala, nafsu makan rendah dan BB menurun.
Adanya poliuria, haus yang berlebihan, azotemia, anemia, asidosis, proteinuria,
pyuria dan kepekatan urin menurun.
Kesehatan pasien semakin menurun, pada akhirnya pasien mengalami gagal ginjal.
Ketidaknormalan kalik dan adanya luka pada daerah korteks.
Ginjal mengecil dan kemampuan nefron menurun dikarenakan luka pada jaringan.
Tiba-tiba ketika ditemukan adanya hipertensi.
7
2.6 Pemeriksaan Penunjang (DILENGKAPI)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperkuat diagnosis pielonefritis adalah:
Whole blood (,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,)DARAH LENGKAP….YG ABNORMAL YG
MANA?
Urinalisis,URINNYA
USG dan Radiologi : USG dan rontgen bisa membantu menemukan adanya batu
ginjal, kelainan struktural atau penyebab penyumbatan air kemih lainnya
BUN:…..
Creatinin/……
Serum Electrolytes
Biopsi ginjal
Pemeriksaan IVP : Pielogram intravena (IVP) mengidentifikasi perubahan atau
abnormalitas struktur
2.7 Komplikasi
Ada tiga komplikasi penting dapat ditemukan pada pielonefritis akut (Patologi Umum &
Sistematik J. C. E. Underwood, 2002: 669)
Nekrosis papila ginjal. Sebagai hasil dari proses radang, pasokan darah pada area
medula akan terganggu dan akan diikuti nekrosis papila guinjal, terutama pada
penderita diabetes melitus atau pada tempat terjadinya obstruksi.
Fionefrosis. Terjadi apabila ditemukan obstruksi total pada ureter yang dekat sekali
dengan ginjal. Cairan yang terlindung dalam pelvis dan sistem kaliks mengalami
supurasi, sehingga ginjal mengalami peregangan akibat adanya pus.
Abses perinefrik. Pada waktu infeksi mencapai kapsula ginjal, dan meluas ke dalam
jaringan perirenal, terjadi abses perinefrik.
Komplikasi pielonefritis kronis mencakup penyakit ginjal stadium akhir (mulai dari
hilangnya progresifitas nefron akibat inflamasi kronik dan jaringan parut),
hipertensi, dan pembentukan batu ginjal (akibat infeksi kronik disertai organisme
pengurai urea, yang mangakibatkan terbentuknya batu) (Brunner&Suddarth, 2002:
1437).
8
2.8 Penatalaksanaan Medik
Infeksi ginjal akut setelah diobati beberapa minggu biasanya akan sembuh tuntas. Namun
residu infeksi bakteri dapat menyebabkan penyakit kambuh kembali terutama pada
penderita yang kekebalan tubuhnya lemah seperti penderita diabetes atau adanya
sumbatan/hambatan aliran urin misalnya oleh batu, tumor dan sebagainya.
Penatalaksanaan medis menurut Barbara K. Timby dan Nancy E. Smith tahun 2007:
Mengurangi demam dan nyeri dan menentukan obat-obat antimikrobial seperti
trimethroprim-sulfamethoxazole (TMF-SMZ, Septra), gentamycin dengan atau
tanpa ampicilin, cephelosporin, atau ciprofloksasin (cipro) selama 14 hari
Merilekskan otot halus pada ureter dan kandung kemih, meningkatkan rasa nyaman,
dan meningkatkan kapasitas kandung kemih menggunakan obat farmakologi
tambahan antispasmodic dan anticholinergic seperti oxybutinin (Ditropan) dan
propantheline (Pro-Banthine)
Pada kasus kronis, pengobatan difokuskan pada pencegahan kerusakan ginjal secara
progresif.
Mengkaji riwayat medis, obat-obatan, dan alergi.
Monitor Vital Sign
Melakukan pemeriksaan fisik
Mengobservasi dan mendokumentasi karakteristik urine klien.
Mengumpulkan spesimen urin segar untuk urinalisis.
Memantau input dan output cairan.
Mengevaluasi hasil tes laboratorium (BUN, creatinin, serum electrolytes)
Memberikan dorongan semangat pada klien untuk mengikuti prosedur pengobatan.
Karena pada kasus kronis, pengobatan bertambah lama dan memakan banyak biaya
yang dapat membuat pasien berkecil hati.
9
2.9 Pencegahan
Untuk membantu perawatan infeksi ginjal, berikut beberapa hal yang harus dilakukan:
minumlah banyak air (sekitar 2,5 liter ) untuk membantu pengosongan kandung
kemih serta kontaminasi urin.
Perhatikan makanan (diet) supaya tidak terbentuk batu ginjal
banyak istirahat di tempat tidur
terapi antibiotika
Untuk mencegah terkena infeksi ginjal adalah dengan memastikan tidak pernah
mengalami infeksi saluran kemih, antara lain dengan memperhatikan cara membersihkan
setelah buang air besar, terutama pada wanita. Senantiasa membersihkan dari depan ke
belakang, jangan dari belakang ke depan. Hal tersebut untuk mencegah kontaminasi bakteri
dari feses sewaktu buang air besar agar tidak masuk melalui vagina dan menyerang uretra.
Pada waktu pemasangan kateter harus diperhatikan kebersihan dan kesterilan alat agar
tidak terjadi infeksi.
Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi ginjal
mempunyai khasiat sebagai antiradang, antiinfeksi, menurunkan panas, dan diuretik
(peluruh kemih). Tumbuhan obat yang dapat digunakan, antara lain :
Kumis kucing (Ortthosiphon aristatus)
Meniran (Phyllanthus urinaria)
Sambiloto (Andrographis paniculata)
Pegagan (Centella asiatica)
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PIELONEFRITIS
3.1 PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Anak wanita dan wanita dewasa mempunyai insidens infeksi saluran kemih yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pria
b. Riwayat penyakit
Keluhan utama : Nyeri punggung bawah dan disuria
Riwayat penyakit sekarang : Masuknya bakteri kekandung kemih sehingga
menyebabkan infeksi
Riwayat penyakit dahulu : Mungkin px pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya
Riwayat penyakit keluarga : ISK bukanlah penyakit keturunan
c. Pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan : Kurangnya pengetahuan kx tentang
pencegahan
Pola instirahat dan tidur : Istirahat dan tidur kx mengalami gangguan karena
gelisah dan nyeri.
Pola eminasi : Kx cenderung mengalami disuria dan sering kencing
Pola aktivitas : Akativitas kx mengalami gangguan karena rasa nyeri yang
kadang datang
d. Pemeriksaan fisik
1. Tanda -tanda vital
TD : normal / meningkat
Nadi : normal / meningkat
Respirasi : normal / meningkat
Temperatur : meningkat
2. Data focus
Inpeksi : Rrekuensi miksi b (+), lemah dan lesu, urin keruh
11
Palpasi : Suhu tubuh meningkat
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan respon imunologi terhadap infeksi.
b. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia)
yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.
c. Nyeri AKUT yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.
d. Kecemasan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
e. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
3.3 INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan : Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada
ginjal
Tujuan : tidak terjadi infeksi pada ginjal PAKAI KRITERIA SMART
Kreteria hasil : klien tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, tanda-tanda vital
normal.
Intervensi Rasional BUKAN TUJUAN, TAPI
ALASAN
Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan
lapor jika suhu diatas 38,50 C
Tanda vital menandakan adanya
perubahan di dalam tubuh
Catat karakteristik urine Untuk mengetahui/mengidentifikasi
indikasi kemajuan atau penyimpangan
dari hasil yang diharapkan.
Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter
jika tidak ada kontra indikasi
Untuk mencegah stasis urine
Monitor pemeriksaan ulang urine kultur
dan sensivitas untuk menentukan respon
terapi
Mengetahui seberapa jauh efek
pengobatan terhadap keadaan penderita.
Anjurkan pasien untuk mengosongkan
kandung kemih secara komplit setiap
Untuk mencegah adanya distensi
kandung kemih
12
kali kemih.
Berikan perawatan perineal, pertahankan
agar tetap bersih dan kering.
Untuk menjaga kebersihan dan
menghindari bakteri yang membuat
infeksi uretra
Diagnosa Keperawatan : Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan,
frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.
Tujuan : Pola eliminasi baik
Kreteria Hasil : Pola eliminasi klien membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan
berkemih (urgensi, oliguri, disuria)
Intervensi Rasional
Ukur dan catat urine setiap kali berkemih Untuk mengetahui adanya perubahan
warna dan untuk mengetahui input/out
put
Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3
jam
Untuk mencegah terjadinya
penumpukan urine dalam vesika
urinaria.
Palpasi kandung kemih tiap 4 jam Untuk mengetahui adanya distensi
kandung kemih.
Bantu klien ke kamar kecil, memakai
pispot/urinal
Untuk memudahkan klien di dalam
berkemih.
Bantu klien mendapatkan posisi
berkemih yang nyaman
Supaya klien tidak sukar untuk
berkemih.
Dorong meningkatkan pemasukan cairan peningkatan hidrasi membilas bakteri.
Observasi perubahan status mental:,
perilaku atau tingkat kesadaran
akumulasi sisa uremik dan
ketidakseimbangan elektrolit dapat
menjadi toksik pada susunan saraf pusat
Kolaborasi: Awasi- pemeriksaan
laboratorium; elektrolit, BUN,
kreatininRasional: pengawasan terhadap
disfungsi ginjal Lakukan tindakan untuk
memelihara asam urin:- tingkatkan
Asam urin menghalangi tumbuhnya
kuman. Peningkatan masukan sari buah
dapt berpengaruh dalm pengobatan
infeksi saluran kemih.
13
masukan sari buah berri dan berikan
obat-obat untuk meningkatkan asam urin
Diagnosa Keperawatan : Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal
Tujuan : nyeri pada ginjal berkurang
Kreteria hasil : Tidak nyeri waktu berkemih, tidak nyeri pada perkusi panggul
Intervensi Rasional
Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang
memperberat atau meringankan nyeri
Rasa sakit yang hebat menandakan
adanya infeksi
Berikan waktu istirahat yang cukup dan
tingkat aktivitas yang dapat di toleran.
Klien dapat istirahat dengan tenang dan
dapat merilekskan otot-otot
Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika
tidak ada kontra indikasi
Untuk membantu klien dalam berkemih
Berikan obat analgetik sesuai dengan
program terapi
Analgetik memblok lintasan nyeri
Pantau haluaran urine terhadap
perubahan warna, baud an pola
berkemih, masukan dan haluaran setiap
8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang
untuk mengidentifikasi indikasi
kemajuan atau penyimpangan dari hasil
yang diharapkan
Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-
10) penyebaran nyeri
membantu mengevaluasi tempat
obstruksi dan penyebab nyeri
Berikan tindakan nyaman, seprti pijatan
punggung, lingkungan istirahat
meningkatkan relaksasi, menurunkan
tegangan otot.
Bantu atau dorong penggunaan nafas
berfokus relaksasi
membantu mengarahkan kembali
perhatian dan untuk relaksasi otot.
Berikan perawatan perineal untuk mencegah kontaminasi uretra
Kolaborasi: Konsul dokter bila
sebelumnya kuning gading-urine kuning,
jingga gelap, berkabut atau keruh. Pla
berkemih berubah, sring berkemih
dengan jumlah sedikit, perasaan ingin
kencing, menetes setelah berkemih.
Temuan- temuan ini dapat memeberi
tanda kerusakan jaringan lanjut dan
perlu pemeriksaan luas
14
Nyeri menetap atau bertambah sakit
Diagnosa Keperawatan : Hipertermi berhubungan dengan respon imunologi
terhadap infek
Tujuan : tidak terjadi hipertermi
Kreteria hasil : suhu tubuh klien normal.
Intervensi Rasional
Pantau suhu tubuh klien Tanda vital dapat menandakan adanya
perubahan di dalam tubuh.
Pantau suhu lingkungan Suhu ruangan dan jumlah selimut harus
diubah untuk mempertahankan suhu
mendekati normal
Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antipiretik
Mengurangi demam dengan aksi
sentralnya pada hipotalamus
Diagnosa Keperawatan : Kecemasan yang berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang proses penyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.
tujuan : Kecemasan berkurang
Kreteria Hasil : Klien mengatakan rasa cemasnya berkurang
Intervensi Rasional
Kaji tingkat kecemasan Untuk mengetahui berat ringannya
kecemasan klien
Beri kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya
Agar klien mempunyai semangat dan
mau empati terhadap perawatan dan
pengobatan
Beri support pada klien
Beri dorongan spiritual Agar klien kembali menyerahkan
sepenuhnya kepada Tuhan YME
Beri penjelasan tentang penyakitnya Agar klien mengerti sepenuhnya
tentang penyakit yang dialaminya
Diagnosa Keperawatan : Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi.
15
Tujuan : klien mengerti mengerti mengenai pemyakitnya
Krteteria hasil : klien menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostic, rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif.
Intervensi Rasional
Kaji ulang prose pemyakit dan
harapan yang akan dating
memberikan pengetahuan dasar dimana
pasien dapat membuat pilihan beradasarkan
informasi.
Berikan informasi tentang: sumber
infeksi, tindakan untuk mencegah
penyebaran, jelaskna pemberian
antibiotic, pemeriksaan diagnostic:
tujuan, gambaran singkat,
persiapan ynag dibutuhkan sebelum
pemeriksaan, perawatan sesudah
pemeriksaan
pengetahuan apa yang diharapkan dapat
mengurangi ansietas dan m,embantu
mengembankan kepatuhan klien terhadap
rencan terapetik.
Pastikan pasien atau orang terdekat
telah menulis perjanjian untuk
perawatan lanjut dan instruksi
tertulis untuk perawatn sesudah
pemeriksaan
instruksi verbal dapat dengan mudah
dilupakan
Instruksikan pasien untuk
menggunakan obat yang diberikan,
inum sebanyak kurang lebih
delapan gelas per hari khususnya
sari buah berri.
Pasien sering menghentikan obat mereka,
jika tanda-tanda penyakit mereda. Cairan
menolong membilas ginjal. Asam piruvat
dari sari buah berri membantu
mempertahankan keadaan asam urin dan
mencegah pertumbuhan bakteri
Berikan kesempatan kepada pasien
untuk mengekspresikan perasaan
dan masalah tentang rencana
pengobatan
Untuk mendeteksi isyarat indikatif
kemungkinan ketidakpatuhan dan
membantu mengembangkan penerimaan
rencana terapeutik.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
17
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri yang menyerang ginjal, yang sifatnya akut
maupun kronis. Pielonefritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu.
Bila pengobatan pada pielonefritis akut tidak sukses maka dapat menimbulkan gejala lanjut
yang disebut dengan pielonefritis kronis.
Pielonefritis merupakan infeksi bakteri pada piala ginjal, tunulus, dan jaringan
interstinal dari salah satu atau kedua gunjal (Brunner & Suddarth, 2002: 1436).
Pielonefritis merupakan suatu infeksi dalam ginjal yang dapat timbul secara hematogen
atau retrograd aliran ureterik (J. C. E. Underwood, 2002: 668)
Penyebab pielonefritis;
Bakteri (Escherichia coli, Klebsielle pneumoniac, Streptococus fecalis, dll).
Escherichia coli merupakan penyebab 85% dari infeksi.
Obstruksi urinari track. Misal batu ginjal atau pembesaran prostat.
Refluks, yang mana merupakan arus balik air kemih dari kandung kemih kembali
ke dalam ureter.
Kehamilan
Kencing Manis
Keadaan-keadaan menurunnya imunitas untuk melawan infeksi.
4.2 Saran
Pembuatan makalah ini ditujukan untuk menambah nilai-nilai khususnya seorang
perawat untuk menjalankan tugasnya secara lebih profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C. 2000. Buku Saku Keperawatan Medikal Bedah. EGC: JakartaPrice, Sylvia A. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Volume 2. EGC: Jakarta
18
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Edisi 8 Bedah Volume 2. EGC: Jakartahttp://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemih/http://medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=89
19